BAB 1. AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI
KOMPETENSI INTI
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.3 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi
4.3 Menyajikan akuntansi sebagai sistem informasi
PETA KONSEP
Dengan mengamati peta konsep anda dapat mempelajari dari bab ini tentang bidang-bidang
akuntansi, kode etik akuntansi, macam-macam profesi akuntan serta pihak yang
menggunakan informasi akuntansi
1
KATA KUNCI
1. AICPA 2. Pihak Ekstern 3. Prinsip Dasar
Akuntansi
4. Basis Kas
5. Luca Pacioli 6. Karakteristik kualitatif 7. IFRS 8. Akun Riil
9. Pihak Intern 10. Asumsi Dasar 11. Basis Akrual 12. Akun Nominal
KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN:
Setelah mempelajari tentang akuntansi sebagai sistem informasi diharapkan peserta didik
dapat mengembangkan karakter sebagai berikut:
1. Religius.
Rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena masih mendapat kesempatan
mempelajari tentang akuntansi sebagai sistem informasi dengan baik dan benar.
2. Mandiri.
Dengan mempelajari akuntansi sebagai sistem informasi secara konseptual, prosedural
dan faktual peserta didik dapat mandiri dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru, hal ini
2
akan menumbuh kembangkan hasil belajar yang optimal dengan kekuatan sendiri.
sehingga diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai manusia yang
mandiri.
3. Responsif.
Dalam pembelajaran akuntansi sebagai sistem informasi dapat mengatasi secara dini
masalah keuangan yang akan muncul, sehingga dapat terlaksana sesuai harapan. Jika
diaplikasikan dalam proses pembelajaran dengan mengetahui hambatan dalam
pembelajaran dapat direspon sehingga keberhasilan pembelajaran semakin meningkat.
4. Kreatif.
Dengan mempelajari akuntansi sebagai sistem informasi, dapat terbentuk sikap kreatif
dalam proses pembelajaran, sehingga dapat menemukan cara-cara pembelajaran yang
berdaya guna dan berhasil guna sehingga hasil semakin optimal. sehingga diharapkan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai manusia yang kreatif.
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat :
1. Mendeskripsikan Akuntansi sebagai sistem informasi
2. Mengidentifikasi Pemakai Informasi Akuntansi
3. Mengidentifikasi Karakteristik pemakai informasi akuntansi
4. Mendeskripsikan Kualitas Informasi Akuntansi
5. Mendeskripsikan Prinsip Dasar Akuntansi
6. Mengidentifikasi Bidang-Bidang Akuntansi
7. Mengidentifikasi Profesi Akuntan
8. Menjelaskan Etika Profesi Akuntan
A. PENDAHULUAN
3
Akuntansi berasal dan kata asing accounting, yang
berarti menghitung atau mempertanggung jawabkan. Hampir seluruh kegiatan bisnis di
seluruh dunia menggunakan kata ini untuk mengambil keputusan, sehingga seringkali disebut
sebagai bahasa bisnis.
Banyak orang yang bertanya, mengapa akuntansi begitu penting diketahui, dan mengapa
sebagian orang begitu tertarik mempelajarinya? Sebegitu hebatkah akuntansi sehingga
mampu menghindarkan diri dari kebohongan seseorang? Jawabnya adalah ya, itu benar.
Akuntansi sangat penting bagi semua orang.
Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya kita telah menggunakan jasa di bidang ini.
Sebagai contoh, seorang ibu membuat catatan tentang barang yang dibelinya di pasar untuk
kebutuhan mereka. Hal ini memperlihatkan bahwa si ibu tadi telah menerapkan sebagian
teknik akuntansi. Pada perusahaan, pencatatan demikian sangat diperlukan untuk perencanaan
tentang barang apa yang dibutuhkan, besarnya biaya yang akan dikeluarkan, pendapatan yang
diharapkan, dan langkah- langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Itulah mengapa informasi
akuntansi diperlukan.
Nah, untuk mengetahui lebih banyak tentang sistem informasi akuntansi, Pemakai
Informasi Akuntansi, Karakteristik pemakai informasi akuntansi, Kualitas Informasi
Akuntansi, Prinsip Dasar Akuntansi, Bidang-Bidang Akuntansi, Profesi Akuntan,
Etika Profesi Akuntan, bacalah pengembangan konsep di bawah ini.
B. AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha karena ia merupakan media
komunikasi bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Pihak-pihak yang memerlukan akuntansi
antara lain terdiri dari pihak intern dan pihak ekstern. Pihak intern adalah mereka yang
menyelenggarakan usaha atau yang disebut dengan manajemen perusahaan. Manajemen
memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui maju atau mundurnya perusahaan, di 4
samping untuk mengetahui bertambah atau berkurangnya aktiva perusahaan. Dengan
membaca laporan keuangan, manajemen dapat menyusun rencana dan mengambil kebijakan
untuk masa yang akan datang. Sementara itu, pihak ekstern adalah pihak-pihak yang
berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan. Pihak ekstern ini antara lain:
● Bank yang memberikan pinjaman. Bank perlu memastikan apakah debitor dapat melunasi
seluruh pinjamannya pada waktu yang ditentukan sehingga bank akan terhindar dari
kredit macet. Itulah mengapa bank akan meminta laporan keuangan periode- periode yang
lalu untuk meramalkan perkembangan keuangan debitor di masa yang akan datang.
● Kantor Pajak. Dalam memungut pajak, kantor pajak akan meminta perusahaan
menyerahkan laporan keuangan karena besarnya pungutan pajak dihitung berdasarkan
jumlah laba yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut.
1. Pengertian Akuntansi
Untuk mengetahui akuntansi secara lebih mendalam sebaiknya mengerti terlebih dahulu
definisi atau batasan akuntansi. Berikut di bawah ini adalah beberapa definisi akuntansi:
AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) pada tahun 1941, mendefinisikan
akuntansi sebagai :
“seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat
keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-
hasilnya.”
Definisi menurut American Accounting Association tahun 1966, adalah sebagai berikut :
”... proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang lebih jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.”
Dari pengertian di atas, maka akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses
mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan
dilakukannya penilaian serta pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak
yang menggunakan informasi tersebut.
Proses akuntansi tersebut selanjutnya dapat digambarkan pada peraga 1.1 berikut ini.
PERAGA 1.1.
SKEMA DARI PROSES AKUNTANSI
5
Secara singkat peraga skema dari proses akuntansi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Identifikasi dan Pengukuran Data
Data yang relevan untuk keputusan terdiri dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam
perusahan. Transaksi atau kejadian akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah
diselesaikannya. Data yang telah di identifikasi kemudian diukur.
2. Proses dan Pelaporan
Proses dan pelaporan data mencangkup kegiatan pencatatan, penggolongan, dan
pengikhtisaran. Pencatatan transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis.
Transaksi perusahan sekaligus digolongkan dalam kelompok atau katagori yang
berhubungan. Pengikhtisaran adalah menyajikan informasi yang telah digolong-
golongkan ke dalam bentuk laporan seperti diinginkan pemakai.
3. Laporan Akuntansi
Laporan akuntansi (accounting reports) yang dihasilkan oleh sistem akuntansi banyak
ragamnaya. Jenis laporan yang dihasilkan tergantung pada pihak-pihak yang
menggunakan laporan tersebut. Salah satu yang utama adalah laporan keuangan
(financial statment).
4. Analisis dan Interpretasi
Laporan akuntansi perlu dianalisis dan diintrepretasikan analisis laporan keuangan
adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan
angka lain atau menjelaskan arah perubahan. Interpretasi laporan keuangan
menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan termasuk hasil
analisisnya dengan keputusan usaha yang diambil.
2. Sejarah Perkembangan Akuntansi
Akuntansi sudah dikenal sejak manusia mulai bisa menghitung dan membuat catatan.
Informasi ini tidak hanya ditulis pada kertas tetapi juga pada kayu, batu, dan daun. Pada abad
XV terjadi perkembangan dan perluasan perdagangan yang dilakukan oleh pedagang-
6
pedagang Venesia. Perkembangan usaha ini menyebabkan manusia memerlukan sistem
pencatatan yang lebih baik, sehingga akuntansi mulai berkembang.
Terdapat dua peristiwa yang berkaitan dengan sejarah ringkas perkembangan akuntansi:
a. Luca Pacioli.
Pada tahun 1494, Luca Pacioli, seorang ahli matematika, menulis sebuah buku yang
berjudul Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita. Buku ini
mengajarkan juga tentang akuntansi dalam bab yang berjudul Tractatus de Computis et
Scriptoris. Bab ini memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan dan disebut juga
sistem kontinental.
Sistem kontinental adalah pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet
dan kredit. Kedua bagian ini diatur sede- mikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara ini
menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena
pengusaha dapat mempunyai gambaran tentang laba rugi usaha, harta yang dimiliki
perusahaan, dan hak pemilik.
Buku Luca Pacioli ini merupakan titik tolak perkembangan akuntansi sebagai suatu ilmu.
Buku-buku ilmu akuntansi yang berikutnya sangat dipengaruhi oleh sistem kontinental
ini.
b. Revolusi Industri.
Pada pertengahan abad ke-18 sampai ke-19, terjadi Revolusi Industri di Inggris, sehingga
mendorong perkem- bangan akuntansi, karena para manajer pabrik ingin mengetahui
biaya produksinya. Dengan mengetahui berapa besar biaya produksi, mereka dapat
mengawasi efektivitas proses produksi dan menetap- kan harga jual. Bidang akuntansi
biaya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan perkiraan biaya ini secara tepat
dan berkala. Akuntansi biaya memfokuskan diri pada pencatatan biaya produksi dan
penyediaan informasi bagi manajemen.
Revolusi Industri menciptakan suatu permintaan modal yang besar untuk membangun
pabrik dan membeli mesin-mesin. Hal ini menyebabkan perusahaan harus membangun
suatu bentuk organisasi (the corporate form of organization). Bentuk organisasi ini
memun- culkan para pemegang saham (stockholders) baru, di mana mereka
membutuhkan informasi tentang seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan.
Mengingat para pemegang saham ini tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan
7
operasi sehari-hari, maka mereka mengandalkan laporan akuntansi untuk mengevaluasi
kinerja manajemen. Hal inilah yang menyebabkan akuntansi semakin berkembang.
Profesor Robert Sterling, seorang ahli akuntansi dari Amerika, membagi perkembangan
akuntansi menjadi tiga tahap:
c. Tahap Pertama. Pada tahap pertama ini ruang lingkup perusahaan masih kecil, para
pemiliknya sekaligus menjadi manajer perusahaan. Segala pencatatan mengenai
perusahaan dikerjakan sendiri.
d. Tahap Kedua. Perusahaan yang dikelola sudah makin besar, sehingga semua pengurusan
dalam perusahaan tidak mungkin lagi dikelola sendiri. Pada tahap ini pencatatan
akuntansi mulai diserahkan kepada orang lain yang mengerti tentang akuntansi.
e. Tahap Ketiga. Pada tahap ini sudah terjadi pemisahan fungsi secara tegas antara pemilik
dan perusahaan. Pencatatan akuntansi mulai berkembang, sehingga timbul kebutuhan
akan pertanggungjawaban perusahaan kepada pemilik perusahaan. Pada akhirnya,
dinamika pertanggungjawaban ini dinamakan laporan keuangan.
3. Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Perkembangan akuntansi di Indonesia, pada mulanya, menganut sistem kontinental, sama
seperti yang dipakai Belanda. Sistem kontinental ini, yang disebut juga tata buku atau
pembukuan, sebenarnya tidak sama dengan akuntansi.
Tata buku: menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses akuntansi,
seperti pencatatan, peringkasan, penggolongan, dan aktivitas-aktivitas lain yang
bertujuan untuk menciptakan informasi akuntansi yang berdasar pada data.
Akuntansi: menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal, seperti
kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi.
Dari kedua definisi di atas maka pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Pada perkembangan selanjutnya, tata buku semakin ditinggalkan dan sistem akuntansi
Anglo Saxon semakin banyak diterapkan. Anglo Saxon merupakan sistem akuntansi dengan
cakupan yang luas, meliputi perencanaan sistem pencatatan, pencatatan transaksi dengan
double entry, penyusunan laporan berdasarkan data yang telah dicatat dan penyampaian
laporan yang telah dibuat, serta penyampaian interpretasi laporan tersebut. Perkembangan
pesat sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut.
8
1. Penanaman modal asing (PMA) di Indonesia banyak membawa dampak positif terhadap
perkembangan akuntansi, seperti beralihnya tata buku (akuntansi sistem kontinental) ke
akuntansi sistem Anglo Saxon.
2. Perkembangan ini terjadi karena sebagian besar PMA mengguna- kan sistem akuntansi
Amerika Serikat (Anglo Saxon).
3. Hampir sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan pengembangan akuntansi
menyelesaikan pendidikannya di Amerika, dan mereka menerapkan ilmunya di
Indonesia. Hal ini menjelaskan mengapa sistem Anglo Saxon lebih dominan digunakan
di Indonesia.
Pada Tabel 1.1, kita mengelompokkan perbedaan tata buku dan akuntansi ke dalam 4 obyek
perubahan/perbedaan, yaitu perbedaan dalam buku harian, akun buku besar, neraca lajur, dan
laporan keuangan.
TABEL 1.1
Perbedaan Sistem Kontinental dan Anglo Saxon
Obyek Perubahan Sistem Kontinental Sistem Anglo Saxon
1. Buku Harian Klasifikasi (pengelompokkan)
debet/kredit belum terinci.
Klasifikasi (pengelompokkan)
debet/kredit terinci.
2. Akun Buku Besar
a. Penyusutan
b. Akun Campuran
c. Prive
Penyusutan menggunakan akun
cadangan dan beban penyusutan
dan dicatat di sisi kredit.
Menggunakan akun campuran.
Terdapat penyetoran prive.
Penyusutan menggunakan
akun dicatat di sisi debet.
Tidak menggunakan akun
campuran.
Tidak terdapat penyetoran
prive.
3. Neraca Lajur Arsip disimpan sebagai
dokumen.
Arsip tidak disimpan karena
sebagai alat bantu.
4. Laporan Keuangan Terdiri atas:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi (Ikhtisar
Laba Rugi)
Terdiri atas:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Modal
9
3. Laporan Perubahan Modal 4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas Laporan
Keuangan
C. PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
Proses akuntannsi adalah tahapan-tahapan akuntansi sejak terjadinya transaksi,
pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan hingga laporan akuntansi yang menyajikan
suatu informasi sesuai dengan yang diinginkan pemakai. Proses penggunaan akuntansi dalam
menyajikan informasi kepada para pemakainya dapat kita lihat pada Peraga 1.2.
PERAGA 1.2.
SKEMA PROSES PENGGUNAAN AKUNTANSI
Setelah diidentifikasi siapa kelompok pemakai kemudian ditentukan dan ditetapkan
informasi apa yang diperlukan. Jenis informasi ini menentukan data ekonomi mana yang akan
dikumpulkan dan diproses oleh sistem akuntansi.
Sistem akuntansi pada akhirnya akan mengeluarkan laporan yang menyajikan informasi-
informasi pokok kepada pemakainya. Sejumlah pihak memerlukan dan menggunakan
informasi akuntansi ini. Mereka dibagi menjadi pihak intern dan ekstern.
1. Pihak Intern. Pemakai informasi akuntansi macam ini biasanya adalah pimpinan
perusahaan ataupun manajer perusahaan. Para manajer perusahaan merupakan pihak
yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi.
Manajer perusahaan menjalankan segala kegiatan dengan mengikuti secara seksama 10
garis-garis pedoman yang telah ditetapkan oleh pemilik perusahaan. Melalui pedoman
ini, para manajer dapat merencanakan dan mengendalikan pekerjaan sehari-hari.
Tiap-tiap manajer dari yang terendah hingga yang tertinggi memerlukan informasi
akuntansi yang cermat dan berkaitan dengan bidang pertanggungjawaban mereka masing-
masing. Sebagai contoh, untuk menentukan harga pokok suatu produk, seorang manajer
bagian produksi seringkali memerlukan informasi akuntansi yang berhubungan dengan
perhitungan biaya-biaya produksi.
2. Pihak Ekstern. Pemakai informasi macam ini dapat dirincikan lagi menjadi enam
kelompok berikut ini.
1. Pemilik. Pemilik perusahaan tentu ingin mengetahui prospek penanaman uang yang
ditanamkan di perusahaan itu di masa yang akan datang. Dengan mengetahui
prospek itu, maka si pemilik dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan dan
hasil yang dapat dicapai oleh perusahaan itu.
2. Kreditor. Kreditor (misal: bank) harus dapat menilai apakah perusahaan yang
mengajukan permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau tidak.
Kreditor akan menolak usulan kredit dari suatu perusahaan bila informasi akuntansi
perusahaan itu meragukan atau menunjukkan hal yang negatif.
3. Pemerintah. Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk keperluan
pemungutan pajak. Perusahaan diharuskan untuk membuat laporan keuangan oleh
pemerintah untuk menetapkan besar pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.
4. Karyawan. Karyawan perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan
perusahaan melalui informasi akuntansi. Bila posisi keuangan dan kemajuan
perusahaan menunjukkan hasil yang baik, maka keadaan ini akan membuat
karyawan perusahaan menjadi tenteram dalam kelangsungan kerjanya. Bahkan bila
memungkinkan akan diusulkan peningkatan kesejahteraan karyawan. Pihak yang
akan mengusulkan dan memperjuangkan perbaikan/peningkatan kesejahteraan
karyawan adalah serikat karyawan/pekerja.
5. Investor (termasuk calon investor). Investor adalah anggota masyarakat yang
mampu atau mempunyai permodalan, yang bila akan menginvestasikan modalnya
memerlukan data informasi keuangan perusahaan untuk mengukur tingkat
kemampuan menghasilkan laba atau profitabilitas perusahaan. Apabila posisi
keuangan perusahaan itu sehat, maka investor mungkin akan menanamkan uangnya
pada perusahaan antara lain dengan cara membeli saham.
6. Masyarakat. Perusahaan berkaitan erat dengan masyarakat. Perusahaan memberikan
sumbangan berarti bagi perekonomian nasional, termasuk penyediaan lapangan 11
kerja dan perlindungan investor domestik. Laporan keuangan dapat membantu
masyarakat dengan menyediakan informasi tentang kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran beserta rangkaian kegiatan perusahaan.
D. MANFAAT AKUNTANSI
Secara umum, akuntansi memiliki tiga manfaat sebagai berikut.
1. Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangan perusahaan) yang akurat
sehingga pemakai dapat mengambil keputusan dengan tepat.
2. Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
3. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun (maju mundurnya
perusahaan).
Secara khusus, manfaat akuntansi sebagai laporan keuangan antara lain sebagai berikut.
1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban,
serta modal suatu perusahaan.
2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubah- an dalam aktiva neto
(aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam
rangka memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir
potensi perusahaan dalam meng- hasilkan laba.
4. Memberikan informasi penting mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu
perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
5. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan keuangan dan
relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan
akuntansi yang dianut perusahaan.
E. BIDANG AKUNTANSI
Akuntansi menurut manfaat pemakaiannya dapat dikelompokkan menjadi sebagai
berikut.
1. Akuntansi Keuangan. Bidang akuntansi keuangan menangani masalah pencatatan
transaksi dalam suatu perusahaan atau unit ekonomi yang lain dan juga menangani
penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan-catatan tersebut. Laporan-
laporan keuangan itu bisa digunakan sebagai informasi baik intern maupun ekstern
perusahaan.
12
2. Auditing. Bidang auditing menangani suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi
secara bebas. Dalam melaksanakan suatu pemeriksaan, seorang akuntan publik
memeriksa catatan- catatan yang mendukung laporan keuangan sebuah perusahaan dan
memberikan pendapatnya mengenai kelayakan dan kewajaran laporan tersebut.
3. Akuntansi Biaya. Akuntansi biaya menekankan masalah pene- tapan dan pengendalian
biaya. Ruang lingkupnya berupa biaya selama proses produksi dan harga pokok dari
barang yang selesai diproduksi. Selain itu, tujuan terpenting akuntansi biaya adalah
mengumpulkan dan menginformasikan data biaya, baik berupa data aktual maupun data
tafsiran. Bagi manajemen, data tersebut berguna untuk mengendalikan operasi yang
sedang berjalan maupun untuk merencanakan operasi di masa datang.
4. Akuntansi Manajemen. Bidang akuntansi manajemen menggu- nakan data historis
maupun data tafsiran untuk membantu manajemen dalam operasi sehari-hari dan
perencanaan operasi mendatang. Bidang akuntansi ini juga mengolah soal-soal khusus
yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi. Misalnya,
akuntan manajemen harus membantu bendahara perusahaan untuk menyusun rencana
anggaran dan pembiayaan pada periode yang akan datang atau harus mengolah data yang
diperlukan oleh para manajer penjualan untuk menetapkan harga jual produk baru.
5. Akuntansi Perpajakan. Bidang akuntansi perpajakan mencakup penyusunan surat
pemberitahuan pajak serta mempertimbang- kan konsekuensi perpajakan dari transaksi
usaha yang diren- canakan.
6. Akuntansi Anggaran. Bidang akuntansi anggaran menyajikan rencana operasi
keuangan untuk suatu periode tertentu dan menyampaikan data perbandingan dari
operasi sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan.
7. Akuntansi Pendidikan. Bidang akuntansi ini merupakan bidang spesialisasi akuntansi
yang bergerak dalam penyebaran pendi- dikan akuntansi pada masyarakat.
F. PROFESI AKUNTAN
Profesi akuntan setara dengan bidang pekerjaan lain, antara lain bidang hukum atau
bidang teknik. Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut.
1. Akuntan Publik. Akuntan publik (public accountant) adalah akuntan independen yang
memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara bebas
dan pada umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat
melakukan jasa pemeriksaan (jasa audit), jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen,
dan jasa penyusunan sistem manajemen.
13
2. Akuntan Intern. Akuntan intern (internal accountant) adalah akuntan yang bekerja
dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern disebut juga akuntan perusahaan.
Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staf biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi
atau direktur keuangan. Tugas yang dikerjakan berupa: penyusunan sistem akuntansi,
penyusunan laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, penyusunan laporan
keuangan kepada pimpinan perusahaan, penyusunan anggaran, penanganan masalah
perpajakan, dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah. Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-
badan pemerintah, antara lain departemen-departemen, Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK), dan sebagainya.
4. Akuntan Pendidik. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan
akuntansi, antara lain mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi, dan
melakukan penelitian di bidang akuntansi.
G. ETIKA PROFESI AKUNTANSI
Setiap profesi yang menjual jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari
masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu pemeriksaan akuntan
akan menjadi lebih tinggi jika profesi akuntan publik menerapkan standar mutu yang tinggi
terhadap pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan oleh anggota profesinya. Etika profesional
bagi praktik akuntan publik di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),
sebagai organisasi profesi akuntan. Di samping itu, organisasi profesi tersebut diharapkan
secara berkelanjutan memantau pelaksanaan kode etik oleh para anggotanya.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), etika profesi akuntan secara umum mengenai
hal-hal berikut ini.
1. Kepribadian. Akuntan publik memiliki independensi dan obyek- tivitas dalam
menjalankan profesinya. Independensi berarti bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan
oleh pihak lain, sementara obyektivitas berarti sikap tidak memihak dalam
mempertimbangkan fakta terlepas dari kepentingan pribadi.
Tanpa adanya jaminan independensi dan obyektivitas dari profesi akuntansi publik,
masyarakat akan meragukan pendapat yang diberikan oleh akuntan atas kewajaran laporan
keuangan yang diperiksanya.
2. Kecakapan Profesional. Untuk menjadi akuntan yang profesional perlu diatur
kompetensi dan standar teknis pelaksanaan pekerjaan akuntan. Akuntan publik dapat
14
dikatakan memiliki kompetensi profesional jika ia melaksanakan pemeriksaan yang
sesuai dengan norma pemeriksa akuntan.
3. Tanggung Jawab kepada Klien. Jika akuntan publik menjalankan tugas mewakili
kepentingan kliennya, ia tetap harus mempertahankan independensinya dan harus
menjelaskan kepada pihak ketiga bahwa ia menjalankan tugas mewakili kepentingan
kliennya dengan batasan-batasan, wewenang, dan tanggung jawab tertentu.
Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi. Akuntan publik berkewajiban memelihara
hubungan antarrekan seprofesi, sebagai contoh bila seorang atau badan yang sedang
diperiksa oleh suatu kantor akuntan, kemudian orang atau badan yang diperiksa tersebut
meminta saran atau pandangan kepada seorang akuntan publik lainnya, maka akuntan
publik ini dilarang memenuhi permintaan orang atau badan tersebut tanpa terlebih dahulu
berkonsultasi dengan akuntan publik yang sedang melakukan pemeriksaan.
4. Tanggung Jawab Lain. Terdapat tiga perilaku lain yang dipan- dang tidak etis dalam
profesi akuntan publik.
a. Mengiklankan diri atau mengizinkan pihak lain mengiklankan nama atau jasa yang
dijualnya.
b. Membayar imbalan untuk memperoleh pekerjaan.
c. Menawarkan jasanya secara tertulis kepada calon klien.
Pada akhirnya, kepercayaan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha atas laporan-
laporan akuntan yang digunakan dalam mengambil keputusan tidak hanya ditentukan oleh
keahliannya, tetapi juga oleh independensinya serta integritas moral para akuntan. Apabila
seorang akuntan melakukan suatu tindakan yang tidak terpuji, bisa saja menimbulkan
ketidakpercayaan masyarakat pada profesi akuntan dan merendahkan martabat profesi
akuntan pada umumnya.
H. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN
Kerangka konseptual merupakan pedoman dalam penyusunan prinsip atau standar
akuntansi. Kerangka konseptual akuntansi keuangan merupakan landasan yang dibuat untuk
membangun prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum sehingga diperoleh suatu kesatuan
analisis, pandangan, dan pendapat, baik oleh penyaji informasi keuangan maupun pihak-pihak
yang memerlukannya.
Kerangka konseptual akuntansi dapat dibagi menjadi tiga level, yaitu: (1) level tujuan
dasar, (2)1evel karakteristk informasi akuntansi dan definisi elemen statemen keuangan, dan
15
(3) level konsep pengakuan dan pengukuran. Kerangka konseptual akuntansi keuangan lebih
jelas dapat kita lihat pada peraga 1.3
PERAGA 1.3.
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN
1. Tujuan dan fungsi laporan keuangan
Tujuan Laporan Keuangan
1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban,
serta modal suatu perusahaan.
2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto
(aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusa- haan yang timbul dan kegiatan usaha
dalam rangka memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan
kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan
investasi.
5. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan
keuangan dan relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi
mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.16
Prinsip Asumsi BatasanLevel Ketiga :
Konsep Pengakuan dan Pengukuran
Elemen Statemen Keuangan
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
Level kedua :Konsep Fundamental
Level Pertama :Tujuan Dasar Fundamental
Tujuan Pelaporan Keuangan
Fungsi Laporan Keuangan
Fungsi dari laporan keuangan dapat ditinjau dari posisi keuangan, laba/rugi, arus uang
dan struktur modal/equity.
1. Posisi Keuangan. Fungsi laporan keuangan jika ditinjau dari posisi keuangan adalah
untuk mengetahui besar harta, utang dan modal pada saat tertentu
2. Laba/Rugi. Fungsi laporang keuangan jika ditinjau dari laba/
3. rugi adalah untuk mengetahui besar keuntungan yang diperoleh atau rugi yang
diderita pada saat tertentu.
4. Arus Uang Masuk/Keluar. Fungsi laporan keuangan jika
5. ditinjau dari arus uang masuk/keluar adalah untuk mengetahui jumlah uang yang
diterima dan uang yang dikeluarkan perusahaan pada saat tertentu.
6. Struktur Modal/Equity. Fungsi laporan keuangan jika ditinjau dari struktur
modal/equity adalah untuk mengetahui jumlah modal sendiri/saham dan modal
pihak luar yang digunakan dalam aktivitas usaha.
2. Karakteristik kualitatif dan definisi elemen statemen laporan keuangan
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari proses kegiatan
akuntansi atau suatu ringkasan dari transaksi keuangan. Tujuan laporan keuangan secara
umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas
perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi. Di samping itu juga untuk
menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber
daya-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Bagaimana cara menentukan informasi akuntansi yang berkualitas? Apakah
diperlukan syarat-syarat khusus untuk menghasilkan informasi akuntansi yang
berkualitas. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menghasilkan informasi
akuntansi yang berkualitas, diantaranya:
a. Karakteristik kualitatif
Informasi dalam laporan keuangan akan bermanfaat jika pada informasi tersebut
memenuhi kualitas sebagai berikut.
1. Relevan.
17
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila
informasi tidak relevan untuk keperluan para pengambil keputusan, maka informasi
demikian tidak ada gunanya, betapapun kualitas lainnya terpenuhi.
Sehubungan dengan tujuan relevansi, seyogyanya dipilih metode pengukuran dan
pelaporan akuntansi keuangan yang tepat. Kedua perangkat ini akan membantu
sejauh mungkin bagi para pemakai dalam pengambilan berbagai keputusan yang
memerlukan penggunaan data akuntansi keuangan.
2. Dapat Dimengerti.
Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk
dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai. Dalam
hal ini, dari pihak pemakai juga diharapkan adanya pengertian ataupun pengetahuan
mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan, serta istilah-
istilah teknis yang digunakan dalam laporan keuangan.
3. Dapat Diandalkan.
Informasi akuntansi harus dapat dipercaya tidak mengandung isi yang menyesatkan,
bebas dari eror dan bias, dan dapat disajikan secara jujur sehingga dapat diandalkan
untuk pengambilan keputusan. Sebuah informasi yang dapat diandalkan harus dapat
diverifikasi kebenarannya, menam- pilkan jumlah dan deskripsi jujur, dan tidak
tergantung pada kebutuhan pihak tertentu.
4. Daya Banding.
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan
dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama atau
maupun dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan lainnya pada periode
yang sama.
5. Konsisten.
Pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan dianggap telah konsisten dalam
menggunakan standar akuntansi apabila tetap menerapkan perlakuan akuntansi yang
sama terhadap kejadian yang serupa.
b. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen komponen berikut ini.
1. Neraca, yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan, baik aktiva,
kewajiban, maupun ekuitas suatu perusahaan selama periode tertentu.
18
2. Laporan laba/rugi, yaitu laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan dan
beban suatu perusahaan selama suatu periode.
3. Laporan perubahan ekuitas, yaitu laporan yang berisi tentang perubahan ekuitas
yang menunjukkan penambahan atau berkurangnya kekayaan selama periode
tertentu (aktiva bersih).
4. Laporan arus kas, yaitu laporan mengenai arus kas selama periode tertentu
yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan
aktivitas pendanaan.
c. Definisi elemen statemen laporan keuangan
● Akun Harta atau Aktiva.
Harta merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjalankan
usahanya. Harta perusahaan ini dapat dibedakan atas kemudahan harta itu menjadi kas
(likuiditas), antara lain harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tidak
berwujud, dan harta-harta lainnya.
1. Harta Lancar.
Harta lancar adalah harta berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah
dijadikan uang atau umur pemakaian harta itu kurang dari satu tahun. Harta lancar
meliputi:
a. Kas. Kas adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap
saat, baik yang ada dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan
yang terdapat dalam bank.
b. Surat-surat Berharga (efek). Surat-surat berharga (efek) adalah surat-surat
berharga yang dimiliki perusahaan dan dapat diperjualbelikan. Surat-surat
berharga ini berguna untuk memanfaatkan dana kas/bank yang tidak dipakai.
Contoh efek adalah saham.
c. Wesel Tagih. Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes
(janji).
d. Piutang. Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun
badan usaha. Menurut sumbernya, piutang digolongkan menjadi piutang usaha
(tagihan karena penyerahan jasa) dan piutang dagang (tagihan penyerahan
barang di perusahaan dagang). Piutang yang timbul di luar kegiatan usaha
disebut piutang lain-lain, antara lain piutang karyawan.
19
e. Persediaan. Persediaan adalah barang dagang yang tersedia untuk dijual
(dalam perusahaan dagang); atau persediaan bahan baku, barang dalam proses,
dan barang jadi (dalam perusahaan manufaktur).
f. Perlengkapan. Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk
kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis terpakai dalam setahun, antara lain
perlengkapan kantor dan perlengkapan toko (perlengkapan biasa disebut
dengan ‘bahan habis pakai’).
g. Beban Dibayar di Muka. Beban dibayar di muka adalah biaya yang telah
dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan, antara
lain asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka, dan iklan dibayar di
muka.
2. Investasi Jangka Panjang.
Investasi jangka panjang adalah investasi (penyertaan) dalam bentuk saham,
obligasi, atau surat berharga lainnya. Investasi seperti ini bertujuan untuk mempe-
roleh keuntungan pada masa yang akan datang. Atau bisa juga untuk menguasai
perusahaan lainnya, misalnya investasi dalam saham dan obligasi.
3. Harta Tetap.
Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan dalam kegiatan usaha
perusahaan, dan mempunyai umur ekonomis atau masa manfaat lebih dari setahun.
Harta tetap ini terdiri dari:
a. Tanah. Tanah adalah tempat gedung kantor dan gedung pabrik berdiri.
b. Gedung. Gedung adalah tempat usaha dilaksanakan, baik langsung maupun
tidak langsung, antara lain gedung kantor dan gedung pabrik.
c. Mesin. Mesin adalah semua mesin yang digunakan dalam kegiatan usaha.
d. Kendaraan. Kendaraan adalah semua kendaraan yang digunakan dalam
kegiatan usaha.
e. Peralatan. Peralatan adalah semua peralatan yang digunakan perusahaan dalam
menjalankan usaha, antara lain peralatan kantor dan toko.
4. Harta Tidak Berwujud.
20
Harta tidak berwujud adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik tetapi
mempunyai nilai uang. Harta ini mempunyai hak istimewa atau hak hukum dalam
jangka panjang. Harta tak berwujud ini antara lain:
a. Hak Paten. Hak paten adalah hak istimewa atas suatu barang yang diberikan
oleh pemerintah kepada perusahaan.
b. Hak Cipta. Hak cipta adalah hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan
oleh pemerintah kepada perusahaan, antara lain hak cipta lagu.
c. Franchise. Franchise adalah hak istimewa yang diberikan oleh suatu
perusahaan kepada perusahaan lainnya oleh karena barang tersebut mempunyai
keistimewaan khusus.
d. Goodwill. Goodwill adalah nama baik perusahaan yang melekat pada
perusahaan itu sendiri. Goodwill juga bisa berarti barang hasil produksi
perusahaan itu dipercaya dan dibeli oleh masyarakat.
e. Harta Lain-lain. Harta lain-lain adalah harta yang tidak dapat digolongkan
kepada salah satu jenis harta di atas, misalnya mesin-mesin yang tidak
digunakan lagi dan bangunan yang sedang dikerjakan.
● Akun Kewajiban.
Kewajiban adalah hak atau klaim dari para kreditor atas kekayaan perusahaan.
Kewajiban. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha.
Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar dan utang jangka panjang.
1. Utang Lancar. Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi kurang dari
setahun. Utang lancar antara lain:
a. Wesel Bayar. Wesel bayar adalah utang disertai promes (janji).
b. Utang Usaha atau Utang Dagang. Utang usaha adalah kewajiban yang timbul
karena pembelian jasa atau persediaan barang secara kredit.
c. Biaya yang Masih Harus Dibayar. Beban yang masih harus dibayar adalah
beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar, antara lain utang sewa, utang
gaji, dan utang bunga.
d. Pendapatan Diterima di Muka. Pendapatan diterima di muka adalah
kewajiban disebabkan perusahaan menerima lebih dahulu uang
sementarapenyerahan jasa atau barang belum dilaksanakan.
2. Utang jangka panjang. Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu
pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena perluasan perusahaan
21
untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-mesin baru. Utang jangka
panjang antara lain terdiri dari:
a. Utang Bank. Utang bank adalah pinjaman modal kerja dari bank untuk
perluasan usaha.
b. Utang Hipotik. Utang hipotik adalah pinjaman dari bank dengan jaminan harta
tetap.
c. Utang Obligasi. Utang obligasi adalah utang yang disebab- kan perusahaan
menerbitkan dan menjual surat-surat obligasi.
3. Utang lain-lain. Utang ini adalah utang yang tidak termasuk utang lancar maupun
utang jangka panjang, antara lain utang kepada direksi dan utang kepada pemegang
saham.
● Akun Modal.
Akun modal pada perusahaan perorangan disertai dengan nama para sekutu. Pada
perusahaan berbentuk perseroan terbatas, akun modal disebut juga modal saham.
1. Akun Pendapatan. Pendapatan dapat dibedakan atas:
a. Pendapatan Usaha. Pendapatan usaha adalah pendapatan yang berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha.
b. Pendapatan di Luar Usaha. Pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang
tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, antara lain pendapatan
sewa, pendapatan bunga, dan pendapatan komisi.
2. Akun Beban. Beban dapat dibedakan atas:
1. Beban Usaha. Beban usaha adalah pengorbanan yang langsung berhubungan
dengan kegiatan usaha.
2. Beban Lain-lain. Beban lain-lain adalah pengorbanan yang tidak langsung
berhubungan dengan kegiatan pokok usaha, antara lain beban bunga dan beban
sewa.
3. Konsep Pengakuan Dan Pengukuran
Asumsi Dasar
Struktur akuntansi antara lain dibangun oleh asumsi-asumsi dasar sebagai berikut.
● Asas Kesatuan Usaha.
22
Asas kesatuan usaha berarti informasi keuangan hanya menginformasikan masalah
keuangan perusahaan itu sendiri. Keuangan perusahaan terpisah dari keuangan
pemilik, terpisah dari keuangan karyawan, dan terpisah dari keuangan dewan
direksi. Perusahaan dengan demikian dianggap sebagai badan atau organisasi yang
berdiri sendiri.
● Asas Kesinambungan.
Perusahaan dalam melakukan kegiatannya selalu berusaha mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Selama perusahaan mampu bertahan hidup, laporan
keuangan perusahaan harus selalu dibuat. Laporan keuangan perusahaan yang
disusun secara periodik dapat dibandingkan dari satu periode ke periode lainnya
sehingga diperoleh informasi kemajuan atau kemunduran usaha. Melalui
pembandingan laporan keuangan ini, kita dapat memperoleh suatu data akurat
mengenai naik-turunnya pendapatan dan beban. Lalu dibuatlah strategi dan
kebijaksanaan untuk pengembangan usaha.
● Asas Pengukuran Nilai Uang.
Semua transaksi usaha, aktiva, kewajiban, dan modal yang terdapat dalam
perusahaan harus dapat diukur dengan satuan uang tertentu. Adanya pengukuran
dengan nilai uang ini menyebabkan seluruh kekayaan perusahaan dapat dihitung
nilainya.
● Asas Periode Akuntansi.
Cara paling akurat untuk mengukur keberhasilan suatu operasi perusahaan adalah
dengan melikuidasi perusahaan tersebut. Tetapi, cara mengukur laba seperti itu tidak
praktis. Sebagai gantinya, perusahaan memerlukan laporan periodik untuk menilai
kinerjanya. Periode akuntansi yang biasa digunakan dalam menyusun laporan
keuangan adalah satu tahun. Untuk kepentingan para manajer, laporan keuangan
dapat disusun secara bulanan.
Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip akuntansi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
akuntansi secara keseluruhan baik itu metode, prosedur, serta ketentuan yang
mengandung teori atau pun secara praktis. Penggunaan prinsip akuntansi sangat penting
agar terdapat keseragaman dalam hal, cara, metode, prosedur tertentu untuk
menghasilkan informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh semua orang.
Berikut adalah prinsip-prinsip dasar dalam kerangka konseptual akuntansi keuangan.
23
● Harga Perolehan.
Transaksi pembelian yang dilakukan perusahaan dicatat sebesar harga
perolehan barang tersebut. Sebagai contoh, sebuah mesin dibeli dengan harga
Rp10.000.000,00. Mesin tersebut kemudian dipasang di pabrik. Ternyata masih
harus dikeluarkan beban pemasangan mesin sebesar Rp1.200.000,00. Harga
perolehan mesin tersebut dengan demikian menjadi Rp11.200.000,00
(Rp10.000.000,00 + Rp1.200.000,00). Nilai inilah yang dicatat dalam akuntansi.
Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah
barang atau jasa dalam pertukaran, sampai barang/jasa tersebut siap untuk
digunakan.
● Pengakuan Pendapatan.
Prinsip pendapatan menyatakan kapan suatu pendapatan (revenue) diakui atau
dicatat dalam jurnal dan jumlah dari pendapatan yang dicatat. Secara umum
pendapatan diakui pada saat pendapatan tersebut dimiliki. Sebagai contoh,
pendapatan penjualan dimiliki apabila barang telah diserahkan oleh perusahaan
kepada pelanggan, dan pendapatan jasa dimiliki apabila jasa telah diberikan kepada
pelanggan.
● Penandingan Beban dan Pendapatan.
Prinsip akuntansi yang mengharuskan kecocokan atau keselarasan (matching) atas
penda- patan-pendapatan dan beban-beban disebut konsep atau prinsip pengakuan
beban terhadap pendapatan (matching concept atau matching principle). Menurut
konsep ini, laporan laba rugi akan membandingkan pendapatan-pendapatan dan
beban-beban dalam suatu periode dan melaporkan laba atau rugi yang dihasilkan
dalam periode yang bersangkutan.
● Pengungkapan Penuh.
Seluruh informasi pada saat pembuatan informasi keuangan harus diungkapkan
secara cukup memadai bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan. Hal inilah
yang disebut pengungkapan penuh. Informasi yang harus diungkapkan untuk
melengkapi laporan keuangan adalah catatan atas laporan keuangan dan informasi
tambahan.
Keterbatasan
24
Dalam menyediakan informasi dengan karakteristik kualitatif yang membuat sebuah
laporan keuangan berguna bagi pemakainya terdapat empat keterbatasan yang harus
dipertimbangkan. Empat keterbatasan itu adalah sebagai berikut.
● Hubungan Biaya-Manfaat.
Biaya untuk menyediakan informasi harus didasarkan pada manfaat yang didapat
dari penggunaan informasi tersebut. Untuk lebih memudahkan pengukuran
hubungan ini, manfaat yang akan diterima dari informasi itu harus lebih besar dari
biaya yang dikeluarkannya.
● Materialitas.
Materialitas berhubungan dengan pengaruh suatu unit pada keseluruhan kegiatan
akuntansi. Suatu unit dapat dikatakan material jika kita memasukkan atau
menghilangkan unit tersebut akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan
keuangan. Jika unit tersebut tidak material, maka tidak akan berpengaruh pada
keputusan pemakai sehingga tidak perlu untuk diungkapkan. Sementara itu, jika unit
tersebut material jika dibandingkan dengan harta dan kewajiban perusahaan, atau
laba bersih perusahaan, maka standar yang berlaku untuk pengungkapan harus
diikuti.
● Praktik akuntansi dalam Industri.
Dalam menggunakan praktik akuntansi, sebaiknya sebuah perusahaan berlandaskan
konsep dan praktik dasar akuntansi serta praktik yang berlaku umum di industri.
Beberapa industri dan bisnis terkadang menggunakan praktik dasar akuntansi yang
berbeda satu sama lain berdasarkan sifat bisnisnya masing-masing. Jadi, bila kita
menemukan penyimpangan praktik dasar akuntansi di sebuah perusahaan, kita harus
menentukan apakah penyimpangan tersebut dapat dijelaskan oleh sifat bisnis
perusahaan tersebut sebelum mempertanyakan prosedur yang diikutinya.
● Konservatisme.
Konservatisme dalam akuntansi adalah jika perusahaan memiliki kemungkinan
mendapatkan keuntungan atau kemungkinan nilai harta yang meningkat, maka
perusahaan tidak boleh mencatat keuntungan atau peningkatan nilai harta tersebut
dalam pencatatan akuntansinya. Namun, bila ada kemungkinan perusahaan
mendaptkan rugi atau kemungkinan penurunan nilai aset, maka nilai tersebut boleh
dicatat di pencatatan akuntansinya.
I. PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM
25
Sama seperti bidang ilmu lainnya, ilmu akuntansi juga memerlukan standar yang berlaku
umum dan dapat dipraktikkan secara universal. Standar-standar tersebut harus berlandaskan
kerangka konseptual akuntansi yang telah kita bahas di atas. Tanpa adanya standar yang
mengatur praktik akuntansi, pemakai laporan keuangan akan menemui kesulitan dalam
membaca informasi akuntansi keuangan karena setiap perusahaan membuat standar
akuntansinya sendiri-sendiri dan tidak berlaku umum.
Selama ini, dunia mengenal beberapa standar akuntansi. Amerika Serikat, misalnya, yang
skala perekonomiannya terbesar di dunia, masih memakai US GAAP (Unites Stated General
Accepted Accounting Principles), juga FASB (Financial Accounting Standard Board).
Negara-negara yang tergabung di Uni Eropa, termasuk Inggris, menggunakan International
Accounting Standard (IAS) dan International Accounting Standard Board (IASB). Indonesia
setelah berkiblat ke Belanda, belakangan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Mula-mula PSAK IAI
berkiblat ke AS, dan berangsur beralih ke IFRS.
IFRS (International Financial Accounting Standard) merupakan standar pelaporan
keuangan internasional yang menjadi rujukan atau sumber konvergensi bagi standar-standar
akuntansi di Negara-negara di dunia yang diterbitkan oleh International Accounting Standard
Board (IASB) pada 1 April 2001. Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standards/ IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi
Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal
(IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Munculnya IFRS tak bisa lepas dari perkembangan global, terutama yang terjadi pada
pasar modal. perkembangan teknologi informasi (TI) di lingkungan pasar yang terjadi begitu
cepat dengan sendirinya berdampak pada banyak aspek di pasar modal, mulai dari model dan
standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan modal, hingga ketersediaan
jaringan informasi ke seluruh dunia.
Proses konvergensi IFRS di Indonesia yang secara resmi dimulai pada tahun 2008 saat
ini telah memasuki fase kedua, yang rencananya akan berlangsung dari tahun 2013 ke 2015.
Fase pertama yang berakhir pada tahun 2012 yang lalu telah melahirkan banyak Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru dan juga revisi yang semakin mendekatkan jarak
antara Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia dengan IFRS.
J. METODE AKUNTANSI CASH BASIS DAN ACCRUAL BASIS
26
Terdapat dua jenis metode akuntansi, yang menentukan bagaimana transaksi
perusahaan dicatat dalam buku keuangan perusahaan, (1) basis akrual (accrual basis);
dan (2) basis kas (cash basis).
1. Basis Akrual. Jika menggunakan basis akrual, transaksi bisnis diakui dan dicatat pada
saat terjadinya. Sebagai contoh, untuk mencatat pendapatan jasa diterima di muka, kita
baru mencatat adanya pendapatan saat jasa telah selesai kita laksanakan, bukan pada saat
kas diterima.
2. Basis Kas. Pada basis kas, transaksi dicatat pada saat kas diterima atau dibayarkan.
Sebagai contoh, untuk mencatat pembayaran gaji karyawan bulan November yang
dibayarkan pada akhir Oktober, kita sudah mencatat beban gaji tersebut pada akhir
November pada saat kas dikeluarkan.
Perhatikan contoh sebagai berikut untuk mengilustrasikan perbedaaan antara efek
penggunaan basis akrual dan basis kas. Toko Roti Fresh Bread diasumsikan menandatangani
perjanjian sebagai penyuplai roti ke sebuah supermarket dengan harga Rp10.000.000.
● Pada awal Januari 2005, Fresh Bread mulai memproduksi roti untuk supermarket
tersebut dengan biaya pembelian bahan baku dari pabrik terigu dengan harga
Rp4.000.000,00 secara kredit. Pada akhir Januari, Fresh Bread telah menyelesaikan roti
tersebut dan mengirimkannya ke supermarket. Pihak supermarket baru memba- yar
pesanan roti tersebut pada Februari.
● Pada bulan Maret, Fresh Bread menyelesaikan pembayaran bahan baku dengan harga
Rp4.000.000,00 ke pabrik terigu. Laba bersih untuk tiap bulan baik pada basis akrual
maupun basis kas adalah sebagaimana tampak pada PERAGA 1.4.
PERAGA 1.4
LAPORAN LABA RUGI FRESH BREAD UNTUK TIAP BULAN
BAIK PADA BASIS AKRUAL MAUPUN BASIS KAS.
Fresh Bread
Laporan Rugi-Laba Akrual
Untuk Bulan
Januari Februari Maret Total
27
Pendapatan Rp10.000.000 Rp0 Rp0 Rp10.000.000
Beban 4.0000.000 0 0 4.000.000
Laba
Bersih
Rp6.000.000 Rp0 Rp0 Rp6.000.000
Fresh Bread
Laporan Rugi-Laba Basis Kas
Untuk Bulan
Januari Februari Maret Total
Pendapatan Rp
0
Rp10.000.000 Rp0 Rp10.000.000
Beban 0 0 4.0000.000 4.000.000
Laba Bersih Rp
0
Rp10.000.000 Rp(4.000.000) Rp6.000.000
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan GAAP mengharuskan suatu perusahaan untuk
menggunakan basis akrual.
K. PENGGOLONGAN AKUN
Transaksi keuangan terjadi setiap hari, beraneka ragam, dan dalam jumlah yang banyak.
Supaya lebih mudah pencatatannya, setiap transaksi keuangan tersebut dikumpulkan menurut
jenis transaksinya. Sebagai contoh, penerimaan dan pengeluaran uang dicatat dalam suatu
formulir yang disebut akun kas.
Akun adalah formulir tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat
mengubah komposisi harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Akun digolongkan menjadi
dua kelompok:
1. Akun Riil. Akun riil, atau biasa disebut akun tetap, adalah akun-akun yang dicatat atau
terdapat dalam neraca. Termasuk akun riil adalah akun harta, akun kewajiban, dan akun
modal.
2. Akun Nominal. Akun nominal, atau biasa disebut akun sementara, adalah akun-akun
yang terdapat dalam laporan laba- rugi dan ditutup setiap akhir periode. Termasuk akun
28
nominal adalah akun pendapatan dan akun beban. Selanjutnya, selisih akun pendapatan
dan akun beban dicatat dalam laporan perubahan modal.
Jumlah kenaikan akun sama atau lebih besar daripada jumlah penurunannya (bernilai
positif). Sebagai contoh, total debet akun harta (kenaikan) biasanya lebih besar daripada total
kredit (penurunan). Kaidah debet-kredit akun ini dirangkum pada PERAGA 1.5.
PERAGA 1.5
KAIDAH DEBET-KREDIT UNTUK MASING-MASING AKUN.
Kenaikan Penurunan
(Saldo
Normal)
Akun Neraca
Aktiva Debet Kredit
Akum. Penyusutan Kredit Debet
Kewajiban Kredit Debet
Modal Kredit Debet
Prive Debet Kredit
Akun Laporan Laba Rugi
Pendapatan Kredit Debet
Beban Debet Kredit
L. KODE AKUN
Dalam surat-menyurat sering dicantumkan nomor kode pengiriman ataupun nomor kode
alamat. Hal ini dilakukan untuk memudahkan bapak pengantar pos menyampaikan surat
kepada si penerima surat. Ini juga berlaku dalam akuntansi. Nomor kode tertentu diterakan
untuk memudahkan pencatatan, pengelompokkan, pencarian, dan penyimpanan setiap akun.
Apa yang dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun adalah pemberian tanda/nomor
tertentu dengan memakai angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun.
● Sifat Kode Akun
Kode akun harus membantu memudahkan pencatatan, pengelom- pokkan, dan
penyimpanan setiap akun. Kode akun harus mempu- nyai sifat-sifat sebagai berikut.
1. mudah diingat
2. sederhana dan singkat
29
3. konsisten
4. memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah
ada.
● Jenis-jenis Kode Akun
Pemberian kode akun dalam sistem akuntansi perusahaan tergantung pada
keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin beranekaragam
transaksi maka semakin banyak pula kode akun yang digunakan. Kode akun meliputi kode
numerial, desimal, mnemonik, serta kode kombinasi huruf dan angka.
1. Kode Numerial. Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor
berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3, dan seterusnya (lihat PERAGA 1.6).
2.
PERAGA 1.6 PEMBERIAN KODE AKUN BERDASARKAN KODE NUMERIAL.
Kode
Akun
Nama Akun
Harta
1 Kas
2 Wesel tagih
3 Piutang usaha
4 Beban dibayar di muka
5 Perlengkapan*
6 Peralatan
7 Akumulasi penyusutan-peralatan
8 Tanah
9 Gedung
10 Akumulasi penyusutan-gedung
Kewajiban
11 Wesel bayar
12 Utang usaha
13 Utang gaji
14 Utang bank
Modal
15 Modal Sri
16 Modal Alberth30
17 Modal Santo
Pendapatan
18 Pendapatan usaha
19 Pendapatan sewa
Beban
20 Beban gaji
21 Beban perlengkapan
22 Beban penyusutan-peralatan
23 Beban penyusutan-gedung
24 Beban listrik
*) Perlengkapan kadang-kadang disebut sebagai "Bahan Habis Pakai".
3. Kode Desimal. Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan
lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai makna atau karakter tersendiri. Kode
desimal dapat dibedakan atas: kode kelompok, kode blok, dan kode stelsel akun desimal.
a. Kode Kelompok. Kode kelompok adalah cara
pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi
nomor kode secara sendiri-sendiri. Cara pembe- rian kode kelompok terlihat pada
bagan berikut ini:
Cara ini memecah kelompok akun menjadi golongan akun; kemudian golongan
akun dipecah lagi menjadi jenis akun (lihat PERAGA 1.7).
PERAGA 1.7 Pemberian kode akun berdasarkan kode kelompok.
Kode Akun Kelompok Akun Golongan Akun Jenis Akun
1. Harta
1.1. Harta lancar
1.1.1. Kas
1.1.2. Piutang Usaha
1.1.3. Perlengkapan
31
1.1. ..... ................
1.2. Harta Tetap
1.2.1. Peralatan
1.2.2. Tanah
1.2. ..... ................
1.3. Harta Lain-lain
1.3.1. Gedung dalam proses
2. Utang
2.1. Utang Lancar
2.1.1. Wesel Bayar
2.1.2. Utang Usaha
2.1. ... ................
3. Modal
3.1. Modal Sri
3.1.1. Prive Siti
3.2. Modal Alberth
3.2.1. Prive Alberth
3.3. Modal Santo
3.3.1. Prive Santo
4. Pendapatan
4.1. Pendapatan Usaha
4.1.1. Pendapatan Salon
4.2 Pendapatan di luar usaha
4.2.1. Pendapatan sewa
5. Beban
5.1. Beban Usaha
5.1.1. Beban gaji
5.1.2 Beban perlengkapan
5.2 Beban diluar usaha
5.2.1. Beban bunga
5.2. ... ................
32
b. Kode Blok. Kode blok adalah cara pengkodean akun dengan cara memberikan
satu blok kode kepada setiap kelompok akun. Sebagai contoh, akun harta diberi
nomor 100 sampai dengan 199, akun utang diberi nomor 200 sampai dengan 299,
akun modal diberi nomor 300 sampai 399, akun pendapatan diberi nomor dari
400 sampai 499, akun beban diberi nomor 500 sampai 599 (lihat PERAGA 1.8).
PERAGA 1.8
Pemberian kode akun berdasarkan kode blok.
Kode Akun Golongan Akun
100-199 Harta
100-149 Harta lancar
101 Kas
102 Piutang Usaha
150-179 Harta tetap
151 Peralatan
200-299 Utang
200-249 Utang lancar
201 Wesel bayar
250-299 Utang Jangka panjang
251 Utang obligasl
300-399 Modal
301 Modal Sri
400-499 Pendapatan
400-449 Pendapatan Usaha
401 Pendapatan salon
450-499 Pendapatan diluar usaha
451 Pendapatan sewa
500-599 Beban
500-549 Beban Usaha
501 Beban Gaji
550-599 Beban di liar usaha
Keterangan : yang ditulis menjorok ke dalam merupakan contoh akun
33
c. Kode Stelsel Akun Desimal. Kode stelsel akun desimal adalah cara pengkodean
akun dengan cara membagi akun menjadi kelompok, (kelompok disebut rubrik);
setiap rubrik diberi nomor kode mulai dari 0 sampai dengan A9 (lihat PERAGA
1.9).
PERAGA 1.9
Pemberian kode akun berdasarkan kode stelsel akun desimal.
Rubrik Kode
Akun
Nama
Akun
Golongan
Akun
Jenis
Akun
0 Harta
00 Harta Lancar
000 Kas
001 Piutang Usaha
01 Harta Tetap
010 Peralatan Kantor
1 Utang
10 Utang Lancar
100 Wesel Tagih
2 Modal
20 Modal Sri
200 Prive Sri
3 Pendapata
n
30 Pendapatan Usaha
300 Pendapatan Salon
4 Beban
40 Beban Usaha
400 Beban Gaji
1. Kode Mnemonik. Kode mnemonik adalah cara pengkodean akun dengan
menggunakan huruf tertentu. Sebagai contoh, akun harta dengan kode “H”, akun
utang dengan huruf “U”, dan akun modal dengan huruf “M” (lihat PERAGA 1.10).
PERAGA 1.10
34
Pemberian kode akun berdasarkan kode mnemonik
Kode Akun Kelompok Akun Golongan Akun Jenis Akun
H. Harta
H.L. Harta lancar
H.L.K. Kas
H.L.P. Piutang usaha
H.T.. Harta tetap
H.T.P. Peralatan kantor
U. Utang
U.L. Utang lancar
U.L.W. Wesel bayar
U.L.U. Utang usaha
M. Modal
M.P. Modal pemilik
M.P.M. Modal Sri
M.P.P. Prive Sri
P. Pendapatan
P.U. Pendapatan usaha
P.U.S. Pendapatan salon
B. Beban
B.U. Beban usaha
B.U.G. Beban gaji
2. Kode Akun dengan Sistem Kombinasi Huruf dan Angka. Sistem kombinasi huruf
dan angka adalah cara pengkodean dengan kombinasi antara huruf dan angka.
Sebagai contoh, akun harta dengan huruf H dan akun kas dengan menggunakan
“angka”, jika digabungkan menjadi H.L.101 (lihat PERAGA 1.11).
PERAGA 1.11
Pemberian kode akun menggunakan kombinasi sistem huruf dan angka.
Kode Akun Kelompok Akun Golongan Akun Jenis Akun
35
H. Harta
H.L Harta lancar
H.L.101. Kas
H.L.102. Piutang usaha
H.T. Harta tetap
H.T.101. Peralatan
H.T.102. Gedung
U. Utang
U.L. Utang lancar
U.L.101. Wesel bayar
U.L.102. Utang usaha
M. Modal
M.S. Modal pemilik
M.S.101. Modal ...
M.S.102. Prive ...
P. Pendapatan
P.4 Pendapatan usaha
P.4.101. Pendapatan salon
B. Beban
B.4. Beban usaha
B.4.101. Beban gaji Beban gaji
M. RANGKUMAN
1. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan
melaporkan informasi ekonomis yang memungkinkan dilakukannya penilaian serta
pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan
informasi tersebut.
36
2. Luca Paciolo mengeluarkan buku berjudul ‘Summa de Arithmetica, Geometrica,
Proportioni, et Proportionalita’, di mana pada bab ‘Tractatus de Computis et Scriptoris’
memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga sistem kontinental.
3. Pihak-pihak yang memerlukan dan menggunakan informasi akuntansi terdiri dari pihak
intern dan pihak ekstern.
4. Secara umum, manfaat akuntansi adalah mendapatkan informasi ekonomi yang akurat,
memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, dan
mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.
5. Bidang akuntansi menurut manfaat pemakaiannya terdiri dari akuntansi keuangan,
auditing, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, akuntansi perpajakan, akuntansi
anggaran, dan akuntansi pendidikan.
6. Profesi bagi seorang akuntan dapat terdiri dari akuntan publik, akuntan intern, akuntan
pemerintah, dan akuntan pendidik.
7. Struktur akuntansi keuangan dibangun oleh empat asumsi dasar: (1) kesatuan usaha; (2)
kesinambungan usaha; (3) pengukuran nilai uang; dan (4) periode akuntansi
8. Terdapat dua macam basis pencatatan akuntansi: (1) basis akrual; dan (2) basis kas. Jika
kita menggunakan basis akrual maka transaksi bisnis diakui atau dicatat pada saat
terjadinya. Pada basis kas maka transaksi bisnis dicatat pada saat kas diterima atau
dibayarkan.
N. EVALUASI
1. Pilihan Ganda1. Akuntansi sering disebut sebagai bahasa dunia usaha karena …….
A. Hanya digunakan di perusahaan.
B. Dipakai oleh pengusaha.
C. Sebagai alat informasi perusahaan.
D. Istilah yang dipakai bernada bisnis.
E. Menyangkut masalah keuangan.
2. Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi atau
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang tepat (berdaya guna) dan dalam
bentuk satuan uang,serta penafsiran hasil proses tersebut. Pengertian akuntansi tersebut
adalah menurut lembaga ....
A. ACIPA37
B. AICPA
C. APCIA
D. AAA
E. APCAI
3. Informasi keuangan yang disajikan untuk kepentingan para pemakai laporan di luar
perusahaan sangat berguna sebagai ...
A. bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan
B. bahan untuk pengendalian agar tidak rugi
C. bahan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan
rencana
D. dasar untuk mengetahui prospek perusahaan di •masa yang akan datang
E. dasar pertimbangan d,alam mengambil keputusan mereka masing-masing.
4. Informasi Keuangan yang disajikan untuk kepentingan para pemakai laporan diluar
perusahaan, sangat berguna sebagai…
A. bahan untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan
B. bahan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan
rencana semula
C. bahan pengendalian perusahaan agar tidak rugi
D. sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan mereka masing-masing
E. dasar untuk megetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang
5. Kegunaan Laporan Keuangan perusahan bagi calon kreditur adalah .....
A. Sebagai pertimbangan dalam menanamkan modal.
B. Untuk mengetahui pembagian laba bagi para pemegang saham.
C. Untuk mengetahui besarnya modal perusahaan.
D. Sebagai pertimbangan dalam memberikan kredit.
E. Untuk mengetahui besarnya keuntungan perusahaan.
6. Manfaat utama informasi keuangan bagi para pemakainya adalah untuk mengetahui
perkembangan perusahaan dalam usahanya untuk memperoleh keuntungan serta untuk
mengetahui bagaimana prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini
menunjukkan bahwa informasi keuangan tersebut berguna bagi .
38
A. manajer
B. investor
C. kreditur
D. debitur
E. Pemerintah
7. Informasi akuntansi sangat berguna/bermanfaat untuk memenuhi kualitas sebagai
berikut.
1. relevan
2. daya banding
3. konsisten
4. dapat diandalkan
5. dapat dimengerti
Pernyataan yang berhubungan dengan metode pengukuran dan pelaporan akuntansi
keuangan yang bermanfaat bagi pemakainya adalah . . . .
A. pernyataan 1, 2 dan 3
B. pernyataan 2 , 3 dan 4
C. pernyataan 3, 4 dan 5
D. pernyataan 1, 4 dan 5
E. pernyataan 1, 2 dan 4
8. Yang termasuk pihak intern perusahaan adalah....
A. Manajemen
B. Pemilik/investor dan calon investor
C. Kreditor dan calon kreditor
D. Pemerintah
E. Karyawan
9. Informasi akuntansi harus dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya dalam rangka
mengambil keputusan ekonomi. Hal ini sesuai dengan syarat laporan keuangan ....
A. relevan
B. netral
C. daya banding
D. dapat dimengerti
39
E. tepat waktu
10. Yang memanfaatkan informasi akuntansi untuk dijadikan sebagai dasar penentuan
besarnya pajak yaitu ....
A. pemerintah
B. kreditor
C. investor
D. pemilik
E. manajer
11. Informasi keuangan merupakan hal yang penting bagi pemerintah untuk tujuan ....
A. pembuktian aktivitas perusahaan
B. pemberian reazeki perusahaan
C. penentuan besarnya pajak
D. penentuan besarnya modal
E. pemberian kredit
12. Bank memerlukan informasi akuntansi dari suatu perusahaan untuk….
A. Mengetahui data-data mengenai laba yang dibayar perusahaan kepada pemegang
saham
B. Menetapkanjumlah pajak perusahaan
C. Mengetahui rentabilitas perusahaan
D. Mendasari pemberian pinjaman bagi pengembangan perusahaan
E. Emembandingkannya dengan perusahaan sejenis
13. Intern User untuk informasi ekonomi adalah ..
A. karyawan.
B. Pimpinan perusahaan.
C. Pemerintah.
D. Pemilik perusahaan.
E. Kreditur.
14. Perhatikan kode berikut:
40
A B C
211 utang usaha 211 peralatan 121 persekot sewa
112 modal 112 perlengkapan 113 peralatan
311 gedung 131 modal 212 wesel bayar
Kode akun yang benar adalah :
A. A 112 , B 211 , C 113
B. A 311 , B 131 , C 121
C. A 211 , B 211 , C 121
D. A 211 , B 112 , C 212
E. A 112 , B 112 , C 113
15. Dalam analisis ditentukan akun yang didebit dan akun yang dikredit. Dari pernyataan
berikut ini yang benar adalah..........
A. Harta dan beban bertambah dikredit.
B. Utang , Modal dan Pendapatan berkurang dikredit.
C. Harta dan Utang bertambah didebit.
D. Modal dan Beban berkurang dikredit.
E. Utang, Modal dan Pendapatan bertambah dikredit.
16. Akuntan publik adalah .
A. akuntan profesional yang diberi ijin oleh negara untuk berpraktek sebagai akuntan
swasta
B. akuntan yang bekerja sebagai pendidik
C. akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah
D. akuntan yang bekerja untuk suatu perusahaan atau organisasi tertentu
E. akuntan yang bertugas menyajikan perencanaan keuangan untuk periode tertentu
17. Akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden) terhadap
laporan keuangan perusahaan dan organisasi lain, dan hasil laporan keuangan dinyatakan
dalam laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang kewajaran atau kelayakan laporan
keuangan yang diperiksanya adalah.akuntan...
A. Privat/intern/manajemen
B. Publik/extern41
C. Pemerintah
D. Pendidik
E. Sosial
18. Akuntan yang bekerja memeriksa pembukuan dan jasa konsultasi manajemen serta
bekerja secara independen disebut….
A. akuntan public
B. akuntan khusus
C. akuntan intern
D. akuntan pemerintah
E. akuntan umum
19. Akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu
adalah Akuntan…
A. intern
B. pemerintah
C. publik
D. pendidik
E. perusahaan
20. Suatu cabang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi dan penyusunan
laporan keuangan secara berkala untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan adalah .
A. akuntansi lembaga
B. akuntansi pemerintahan
C. akuntansi biaya
D. akuntansi manajemen
E. akuntansi keuangan
Untuk soal No 21 s/d 25 pilihlah:
A. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar dan keduanya mempunyai hubungan sebab akibat.
B. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar tetapi keduanya tidak mempunyai hubungan sebab akibat.
C. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 benarD. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 salahE. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 salah
42
21. Pihak manajemen merupakan satu-satunya pihak intern,Sebab
Manajemen adalah pihak pemilik saham terbesar di perusahaan tersebut.
22. Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang memberikan yang memberikan informasi keuangan secara kuantitatif maupun kualitatif untuk kepentingan manajemen,
SebabAkuntansi ini bermanfaat bagi manajemen sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
23. Akuntan manajemen disebut akuntan privat atau akuntan intern,Sebab
Akuntan manajemen adalah seorang akuntan yang bekerja di salah satu perusahaan.
24. Laporan keuangan yang disajikan harus bersifat relevan,Sebab
Laporan keuangan yang disajikan harus dapat memenuhi kebutuhan pihak yang berkepentingan.
25. Bengkel mobil tergolong perusahaan jasaSebab
Bengkel mobil memberikan pelayanan/menjual jasa kepada pelanggannya.
Untuk soal No 26 s/d 30 pilihlah:
A. Jika 1, 2, dan 3 Benar
B. Jika 1 dan 3 Benar
C. Jika 2 dan 4 Benar
D. Jika hanya 4 Benar
E. Jika semua Benar
26. Kegunaan informasi keuangan bisa dibedakan intern dan ekstern, kegunaan bagi pihak ekstern diantaranya adalah:1. Pemilik perusahaan2. Kreditur maupun calon kreditur3. Pemerintah4. Manajemen
27. Agar informasi akuntansi tersebut dapat berguna maka harus mempunyai dua sifat utama diantaranya relevan yaitu:1. mempunyai nilai prediksi, 2. mempunyai nilai umpan balik ( feedback value )
43
3. diperiksa (verifiability), 4. menyajikan yang seharusnya.
28. Profesi akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:1. Akuntan pendidik2. Akuntan Negara3. Akuntan publik4. Akuntan intern
29. Pengguna informasi keuangan yang digolongkan sebagai pihak intern adalah:1. Manajer2. Pemilik3. Direktur utama4. Karyawan
30. Dalam analisis debet dan kredit yang benar di bawah ini adalah:1. Harta bertambah di debet2. Hutang bertambah di debet3. Modal bertambah di kredit4. Modal bertambah di debet
2. Soal Uraian
1. Berikan penjelasan anda tentang bagaimana Revolusi Industri dapat mendorong perkembangan akuntansi?
2. Berikan penjelasan anda tentang bidang akuntansi apa yang dapat digunakan dalam tiga
peristiwa di bawah ini!
a. Manajemen PT Gemilang sedang menghadapi masalah tingginya biaya produksi
barang-barang mereka.
b. Andi, seorang auditor dari Kantor Akuntan Publik (KAP) X, sedang melakukan
audit atas laporan keuangan PT Gemilang.
c. Bagus, seorang akuntan intern PT ABC, sedang melakukan pembukuan atas
transaksi harian perusahaan.
3. John bekerja sebagai akuntan internal PTA. Saat ini John mendapat tawaran untuk
bekerja pada Kantor Akuntan Publik X. Berikan penjelasan tentang perubahan lingkup
kerja yang akan John hadapi bila John memilih menerima tawaran ini?
4. Berikan penjelasan anda tentang etika profesi akuntan apa yang dilanggar dalam tiga
peristiwa di bawah ini!
44
a. Budi adalah seorang auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) X. Budi saat ini
sedang mendapat penugasan untuk mengaudit PT Rahayu. Salah seorang kakak
Budi saat ini duduk di jajaran direksi PT Rahayu.
b. Seorang auditor bernama Achmad menerima permintaan dari kliennx,a untuk tidak
melakukan audit atas transaksi penjualan yang diduga fiktif.
c. Kantor Akuntan Publik (KAP) X membayar sejumlah uanga kepada PT Bestari agar
mereka memperoleh pengerjaan audit PT Bestari.
5. Bank Berdikari saat ini sedang mempertimbangkan permohonan pemberian kredit PT
Galian untuk perluasan pabrik. Berikan penjelasan anda tentang bagaimana laporan
keuangan dapat membantu Bank Berdikari dalam mengambil keputusan!
6. Tiga peristiwa di bawah ini membuat manfaat dari laporan keuangan menjadi berkurang.
Berikan penjelasan anda tentang karakteristik kualitatif laporan keuangan yang mungkin
dilanggar dalam tiga peristiwa tersebut!
a. PT Cipta menggunakan metode depresiasi garis lurus untuk mesin pabriknya. Pada
tahun ini tanpa alasan yang jelas perusahaan melakukan perubahan metode
depresiasi menjadi jumlah angka tahun.
b. Sebuah laporan keuangan yang disusun akuntan interen perusahaan menunjukkan
perusahaan membukukan kerugian pada tahun berjalan. Perusahaan lalu melakukan
revisi atas laporan keuangan ini dengan harapan akan mendapatkan kemudahan dari
bank untuk memperoleh pinjaman.
c. Laporan keuangan PT Gama tidak disusun sesuai struktur yang diwajibkan dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
7. PT Sri Medali memberikan jasa pada salah seorang kliennya pada bulan Juni 2013.
Honor yang disepakati adalah Rp 15 juta. Pembayaran atas jasa ini baru akan diberikan
pada Juli 2013, menurut Anda pada bulan apakah PT Sri Medali harus mencatat
penghasilannya? Berikan penielasan anda!
8. Menurut Anda dalam dua peristiwa di bawah ini prinsip dasar kerangka konseptual
akuntasi keuangan apa yang digunakan.
a. PT ABC mencatat nilai pembelian komputernya sebagi aset Komponen yang
termasuk dalam nilai pembelian ini adalah harga beli komputer dan biaya
pemasangan serta instalasi komputernya
b. Catatan atas laporan keuangan PT Gema menunjukkan bahwa perusahaan melakukan
akuisisi terhadap PT Beta, sebuah perusahaan yang bergerak di industri sejenis
45
9. PT Kencana memiliki tagihan kepada salah seorang pelanggannya pada tahun 2012.
Pelanggan baru membayar tagihan ini pada tahun 2013. Pada tahun manakah pendapatan
tersebut akan dilaporkan pada laporan laba rugi menurut dasar akuntansi sebagai berikut.
a. Dasar kas
b. Dasar akrual
10. Berikan penjelasan anda apakah transaksi dibawah ini akan (a) meningkatkan ekuitas
pemilik atau (b) menurunkan ekuitas pemilik.
1. Investasi pemilik
2. Pendapatan
3. Beban
4. Penarikan pemilik
5. Berdasarkan data-data berikut ini isilah nomor kode yang sesuai!
No.Urut
Nama Akun Kode AkunNumerial Desimal Mnemonik
Kelompok
Blok
01.02.03.04.05.06.07.08.09.11.12.13
KasWesel tagihPiutang WeselPerlengkapanGedungUtang usahaUtang hipotikModalModal SriPendapatan salonBeban upahBeban listrik
PENILAIAN DIRISetelah mempelajari akuntansi sebagai sistem informasi lakukanlah penilaian diri tentang sikap anda dengan memberikan tanda (V) pada pernnyataan di bawah dengan ketentuan sebagai berikut:a. Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kolom secara teliti.
46
b. Berilah tanda (v) sesuai dengan kondisi dan keadaan anda sehari-hari secara jujur dengan kriteria sebagai berikut:4 = Selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati.3 = Sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati2 = Kadang-kadang, , apabila cenderung lebih melakukan aspek yang diamati1 = Tidak pernah, , apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
c. Jika anda mendapatkan jumlah skor dari masing-masing aspek yang diamati/dinilai maka disimpulkan sebagai berikut:1. Kurang2. Sedang3. Baik4. Amat baik
Nama Peserta Didik : ..........................................................K e l a s : XII (.......)Materi Pokok : Akuntansi sebagai sistem informasi Tanggal Penilaian : .................................
No PERNYATAAN NILAI JUMLAHSKOR1 2 3 4
1 Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena telah memahami tentang akuntansi sebagai sistem informasi
2 Saya akan melaksanakan pembukuan secara sederhana tentang keuangan yang saya kelola dari orang tua.
3 Saya akan menghimbau dan mengingatkan orang tua untuk melalkukan pembukuan secara sederhana tentang keuangan keluarga
4 Saya akan mempengaruhi keluarga dan lingkungan untuk melalkukan pembukuan secara sederhana tentang keuangan keluarganya.
47
48
Top Related