KULIAH KONSERVASI TANAH (8)PENGERTIAN DASAR HIDROLOGI
ACHMAD KASIYANI
INSTITUT PERTANIAN YOGYAKARTA (INTAN)
SEMESTER 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI EROSI
Proses erosi oleh air merupakan kombinasi dua sub proses :
1. penghancuran struktur tanah mnjadi butir primer oleh energi tumbuk butirhujan yang menimpa tanah dan pemindahan butir primer oleh percikan airhujan
2. perendaman oleh air yang tergenang di permukaan tanah yangmengibatkan tanah terdispersi yang diikuti pengangkutan butir tanah oleh airyang mengalir di permukaan tanah
Erosi adalah akibat interaksi kerja antar faktor faktor iklim, topografi, tumbuhan
( vegetasi) dan manusia terhadap tanah yang dinyatakan dalam persamaan berikut
E = f ( I, R, V, T, M) dimana E = besarnya erosi, I = iklim, R = topografi, V = tumbuhan, T = tanah
dan M = manusia
Erosi lembar
Butir besar tanah
yang tidak
terangkut
Shrinking/swelling
IKLIM
Faktor iklim yang memengaruhi erosi adalah curah hujan, intensitas hujan, dan
distribusi hujan
Besarnya curah hujan adalah volume air yang jatuh pada suatu areal tertentu.Oleh karena itu besarnya curah hujan dapat dinyatakan dalam satuan
m3/satuan luas atau secara umum dinyatakan dalam tinggi kolom air (mm).
Besarnya curah hujan dinyatakan untuk satu kali hujan atau per hari, bulan, tahun
Intensitas hujan menyatakan besarnya hujan yang jatuh dalam suatu waktu yang
singklat bisa 5, 10, 15, atau 30 menit yang dinayatkan dalam mm/jam atau
cm/jam. Klasifikasi intensitas curah hujan dari Kohnke dan Bertrand, 1959.
KLASIFIKASI INTENSITAS HUJAN
Intensitas hujan (mm/jam) Klasifikasi
0 – 5 Sangat rendah
6 – 10 Rendah
11 –25 Sedang
26 – 50 Agak tinggi
51 – 75 Tinggi
75 Sangat tinggi
Sifat –sifat minimum suatu hujan lebih
Lamanya hujan (mnt) Intensitas rata-rata (mm/j) Jumlah air yang jatuh (mm)
8 150 20
20 60 20
40 30 20
60 20 20
120 17,5 35
180 16,75 50
Intensitas hujan (mm/j) Diameter median butir hujan
(mm)
0,25 0,75 – 1,00
1,25 1,00 – 1,25
2,50 1,25 – 1,50
12,50 1,75 – 2,00
25,00 2,00 – 2,25
50,00 2,25 – 2,50
100,00 2,75 – 3,00
150,00 3,00 – 3,25
Hubungan antara intensitas hujan dengan diameter median butir hujan
Kecepatan jatuh berbagai ukuran butir hujan setelah jatuh dari
ketinggian 20 m
Diameter butir (mm) Kecepatan jatuh (m/dt)
1,25 4,85
1,50 5,51
2,00 6,58
3,00 8,06
4,00 8,86
5,00 9,25
6,00 9,30
Energi kinetik hujan
Salah satu sifat hujan yang sangat penting adalah energi kinetik hujan.
Persamaan umum sbb:
E = ½ m v² E = energi kinetik, m adalah massa butir, dan v adalah kecepatan
jatuhnya.
Ukuran butir yang jatuh akan sangat menentukan kecepatan jatuh dan daya rusak
pada satu kondisi yang sama.
Wischmeier dan Smith, 1978
E = 210 + 89 log I E adalah energi kinetik dalam ton/ha/cm curah hujan, I
adalah intensitas hujan dalam cm/jam
Interaksi energi dengan intensitas hujan maksimum
EI 30 = E (I 30. 10/2) EI 30 adalah interaksi energi dengan intensitas maksimum
30 menit, E adalah energi kinetik selama periode hujan (ton/ha/cm hujan, I30
adalah intensitas maksimum 30 menit (cm/jam)
TOPOGRAFI (1/2)
Kemiringan dan panjang lereng adalah dua sifat topografi yang paling berpengaruh
terhadap aliran permukaan dan erosi
Unsur lain adalah konfigurasi lereng, keseragaman dan arah lereng
Kemiringan lereng, dinyatakan dalam derajat atau persen. Dua titik yang berjarak 100m yang mempunyai selisih tinggi 10 m, membentuk lereng 10 %
Kecuraman lereng = 100% sama dengan kecuramaan lereng 45 derajat
Selain memperbesar jumlah aliran permukaan , semakin curam lereng juga
memperbesar kecepatan aliran permukaan, sehingga memperbesar energi angkut
aliran permjukaan
Semakin miring lereng semakin banyak material terangkut yang meluncur yang
menumbuk permukaan tanah
Kemiringan lereng berlipat 2 maka besarnya erosi persatuan luas akan menjadi 2
sampai 2,5 kali lipat.
TOPOGRAFI (2/2)
Zingg (1940), mendapatkan rumus hubungan antara kemiringan lereng dengan
besarnya erosi sbb:
X = C Sm X = berat tanah tererosi, S kemiringan lereng (%) dan m adalah
konstanta lereng
Panjang lereng, yang dihitung mulai dari titik pangkal terjadinya aliran permukaan
sampai suatu titik di mana air masuk ke dalam saluran atau sungai.
Zingg (1940) menemukan hubungan panjang lereng dengan besarnya erosi :
X = C Ln X berat tanah tererosi, C adalah konstanta dan L adalah panjang
lereng dalam kaki
Konfigurasi lereng, konkaf (cekung), konvek (cembung) mempengaruhi
pembentukan erosi apa lembar, parit, tebing sungai
Kesergaman lereng. Lereng yang curam diikuti dengan panjang lerengpendek, akan berbeda. besarnya tanah yang tererosi lereng curam dengan
lereng yang panjang.
Arah lereng,
TUMBUHAN/VEGETASI
Top Related