KONTRIBUSI PENGENDALIAN INTERN, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PERUSAHAAN
(Studi Kasus: PT. Pasaraya Manggarai Di Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
BIER JANNAH
NIM: 206082003974
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2010 M
KONTRIBUSI PENGENDALIAN INTERN, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PERUSAHAAN
(Studi Kasus: PT. Pasaraya Manggarai Di Jakarta)
Skrispi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
BIER JANNAH
NIM: 206082003974
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Rahmawati, SE., MM NIP. 196902032001121003 NIP. 1977081412006042003
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2010 M
Hari ini, Rabu Tanggal Dua Puluh Empat November Tahun Dua Ribu Sepuluh telah
dilakukan Uji Komprehensif atas nama Bier Jannah, NIM: 206082003974, dengan
judul skripsi “KONTRIBUSI PENGENDALIAN INTERN, SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI
PERUSAHAAN (Studi Kasus: PT. Pasaraya Manggarai Di Jakarta)”.
Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung,
maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 November 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Rahmawati, SE., MM Yusro Rahma, SE., M.Si Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Penguji Ahli
Hari ini, Kamis Tanggal Enam Belas Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Uji Skripsi atas nama Bier Jannah, NIM: 206082003974, dengan judul skripsi “KONTRIBUSI PENGENDALIAN INTERN, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PERUSAHAAN (Studi Kasus: PT. Pasaraya Manggarai Di Jakarta)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Desember 2010
Tim Penguji Skripsi
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Rahmawati, SE.,MM Penguji I Penguji II
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak Penguji Ahli I Penguji Ahli II
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Bier Jannah
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 7 Oktober 1987
3. Alamat : Jl.Bangka IX No. 40 RT. 001/010
Jakarta Selatan 12720
4. Nomor Telepon : 085695270789
5. Status : Belum menikah
6. Agama : Islam
7. Kewarganegaraan : Indonesia
8. Alamat Email : [email protected]
B. Data Pendidikan Formal
1. 1994 - 2000 : SDI Al-HIKMAH.
2. 2000 - 2003 : SMPI 1 Jakarta Selatan.
3. 2003 - 2005 : SMUI Al-HIKMAH.
4. 2005 - 2010 : Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. 2006 – 2010 : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
ABSTRACK
This study aims to contribute mengalisa internal control, accounting
information systems, and work motivation on the performance of the company's organization. Data obtained in the form of primary data from the PT. Pasaraya Manggarai in Jakarta. As for which a sample of this study were 60 respondents. The statistical method used is multiple linear regression. Sampling method used was convenience sampling. Test the quality of data used in this study using a test of validity, reliability testing, and distribution frequency questionnaire statement. As for testing the hypothesis in this study using a test of determination coefficient, F test and t test From the results of this study showed that the variables of internal control, accounting information systems, and work motivation affect the performance of the company's organization, the most dominant influences that can affect the performance of the company's organization is working motivation. The test of determination coefficient of 63.4%, while the remaining 36.6% influenced by other variables that are not known.
Keywords: Organizational Performance Company, Internal Control, Accounting
Information Systems, and Work Motivation.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengalisa kontribusi pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dan motivasi kerja terhadap kinerja organisasi perusahaan. Data yang diperoleh berupa data primer dari PT. Pasaraya Manggarai di Jakarta. Adapun yang menjadi sampel penelitian ini sebanyak 60 responden. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Uji kualitas data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan distribusi frekuensi pernyataan kuesioner. Sedangkan untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji koefisien determinasi, uji F, dan uji t. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan, adapun pengaruh yang paling dominan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan adalah motivasi kerja. Hasil uji koefisien determinasi sebesar 63.4% sedangkan sisanya 36.6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui.
Kata Kunci: Kinerja Organisasi Perusahaan, Pengendalian Intern, Sistem
Informasi Akuntansi, dan Motivasi Kerja.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas segala rahmat dan hidayahnya, Teriring shalawat serta salam kepada
junjungan mulia Nabi Muhammad SAW, sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Kontribusi Pengendalian Intern, Sistem Informasi
Akuntansi, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Perusahaan”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang ditetapkan
dalam rangka mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, Saya menyadari sepenuhnya
bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah semata-mata hasil usaha penulis
sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan, bimbingan dan pengarahan. Saya
tidak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang telah mendukung dalam penyusunan skripsi saya ini, Kepada:
1. Papi Dan Mami Tercinta yang selalu menjadi Inspirasi dan mendampingi
penulis lewat doa-doanya, yang telah merawat penulis dengan kelembutan
dan Cinta kasihnya, serta selalu memberikan dukungan dan semangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Semoga Ilmu yang Cinta dapat
Senantiasa memberikan masukan yang besar untuk menjaga,
membahagiakan, mencukupi dan membuat bangga Papi dan Mami, Papi Cinta
persembahkan Skripsi ini untukMu Semoga Papi melihat Disana, ini bentuk
pengabdian Cinta dan selalu berusaha untuk membahagiakan Papi dan Mami.
2. Untuk keluarga, Dr. Anas Spm, Dr. Ernawati, Erni Kusumawati SE, Alfi Syaher
ST, Robiatul Al Adawiyah SE, Habibie LC, Raya Kurnia Akbar S.kom, yang selalu
memberikan Support, Keceriaan dan Keusilan Kalian yang membuat semangat
Cinta terima kasih.
3. Untuk Keponakanku Juan, Radja, Daffa, Sultan, Jela, Ghia, Azka, Ihkam yang
Selalu Bikin Semangat dan Bahagia, Cinta sayang Kalian…
4. Andi Yusuf Wahyu yang selalu memberikan Cinta, Sayang dan Kesetiannya
Serta dukungan, Semangat, Doa dan Selalu Sabar dalam menghadapi Penulis
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
6. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan masukan, semangat, dan bimbingan dengan kesabaran.
7. Ibu Rahmawati, SE., MM, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
masukan dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar dan penuh
keikhlasan. Serta Memberikan Pelajaran Hidup yang sangat berharga, Terima
Kasih ibu.
8. Seluruh dosen yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya jurusan
akuntansi yang memiliki peran yang sangat besar bagi saya dalam proses
perkuliahan.
9. Seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang telah bekerja dengan
baik melayani para mahasiswa, semoga amalnya diterima Allah SWT.
10. Anisa, Cicih, Indah, Nesty, Rike terima kasih atas persahabat yang telah
terjalin selama masa kuliah.
11. Kawan-kawanku di Akuntansi B dan Akuntansi A angkatan 2006 yang
telah memberikan semangat dan Motivasi sehingga tersusunnya skripsi ini.
12. Kepada Pihak-pihak lain, Saudara dan Teman-teman lainnya yang saya tidak
dapat sebutkan, dengan keikhlasannya memberikan do’a dan motivasi
dalam pembuatan skripsi ini.
Saya menyadari sekali bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf dan berharap
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua. Dan saya berharap skripsi
yang saya susun ini menjadi suatu karya yang baik serta menjadi suatu
persembahan terbaik bagi para dosen-dosen dan teman-teman yang berada di
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.
Demikianlah kata pengantar dari saya dan sebagai suatu introspeksi diri,
saya mohon maaf atas kekurangan dan kesalahannya. Dan kekurangan hanya
terdapat pada diri saya, karena kebenaran sejati hanya milik Allah SWT saya
ucapkan terima kasih.
Jakarta, 14 Desember 2010
(Bier Jannah)
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………….... i
ABSTRACK ......................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 8
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengendalian Intern .............................................................. 10
1. Pengertian Pengendalian Intern ……………………...... 10
2. Tujuan Pengendalian Intern ………………………...…. 12
3. Unsur-Unsur Pengendalian Intern …………………...... 14
4. Keterbatasan Pengendalian Intern …………………..… 20
B. Pengertian Sistem dan Sistem Informasi Akuntansi ….….... 22
1. Pengertian Akuntansi ………………………………..… 22
2. Pengertian Sistem dan Informasi …………………….… 23
3. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan dan Posisi Sistem Pendukung dalam sistem Informasi …………………………………….…. 28
C. Motivasi Kerja …………………………………………….... 33
D. Konsep Kinerja ………………………………………….….. 42
1. Pengertian Kinerja ………………………………….….. 42
2. Tujuan Program Manajemen Kinerja ……………….…. 43
3. Unsur-unsur Pengukuran Kinerja ………………….…... 44
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja ……………………………….……. 45
5. Penilai Kinerja ………………………………….……… 47
E. Penelitian Terdahulu …………………………………….….. 50
F. Keterkaitan Antar Variabel …………………………….…… 54
G. Kerangka Teori ……………………………………………... 58
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………….…. 59
B. Metode Penentuan Sampel ……………………………….… 59
C. Metode Pengumpulan Data ……………………………….... 60
D. Metode Analisis ……………………………………….……. 60
1. Uji Validitas ………………………………………….... 60
2. Uji Reliabilitas ……………………………………….... 61
3. Uji Asumsi Klasik ……………………………………... 61
4. Uji Hipotesis ………………………………………….... 63
E. Operasionalisasi Variabel …………………………………… 66
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ………………………... 69
B. Karakteristik Profil Responden …………………………...... 72
1. Deskripsi Data …………………………………………. 72
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …….. 72
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan . 73
4. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ……………. 74
5. Deskripsi responden berdasarkan Lama Kerja …………. 74
C. Hasil dan Pembahasan ……………………………………… 75
1. Hasil Uji Validitas …………………………………….... 75
2. Hasil Uji Reliabilitas …………………………………… 76
3. Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner ……………. 78
4. Hasil Uji Asumsi Klasik ……………………………….. 104
a. Hasil Uji Multikolinearitas …………………………. 104
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ………………………. 104
c. Hasil Uji Normalitas ……………………………….. 105
5. Hasil Uji Hipotesis ……………………………………. 106
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi …………………… 107
b. Hasil Uji F (Simultan) ……………………………... 108
c. Hasil Uji t (Parsial) ………………………………… 109
V. PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………….. 113
B. Implikasi dan Saran ……………………………………….. 114
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 116
LAMPIRAN ........................................................................................... 119
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Penelitian terdahulu 50
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian 66
4.1 Data Sampel Penelitian 72
4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 73
4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan 73
4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan 74
4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Kerja 74
4.6 Hasil Uji Validitas 75
4.7 Hasil Uji Reliabilitas Pengendalian Intern (X1) 77
4.8 Hasil Uji Reliabilitas Sistem Informasi Akuntansi (X2) 77
4.9 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kerja (X3) 77
4.10 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Organisasi Perusahaan (Y) 78
4.11 Kebijakan, prosedur perusahaan tempat saya bekerja sangat Ketat dan terkendali 79
4.12 Auditor harus dapat mengidentifikasi jenis resiko yang dihadapi, penetapan limit resiko dan teknik pengendalian resiko yang baik dalam perusahaan 79
4.13 Pengalaman fisik terhadap aset perusahaan tempat saya bekerja dapat dikendalikan dengan baik 80
4.14 Auditor senantiasa menerapkan pengendalian yang baik terhadap sistem informasi dalam perusahaan
81
4.15 Pengendalian intern akuntansi bertujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi 81
4.16 Pengendalian administratif bertujuan untuk mendorong efisiensi dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen 82
4.17 Setiap informasi selalu dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan 83
4.18 Adanya sistem otorisasi dan pencatatan yang memberikan perlindungan yang memadai terhadap kekayaan, utang,
pendapatan, dan biaya
83
4.19 Auditor senantiasa melakukan pemeriksaan secara rutin mengenai segala transaksi yang terjadi dalam perusahaan 84
4.20 Auditor selalu melakukan pemantauan mengenai pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan 85
4.21 Pemilik perusahaan berkepentingan terhadap informasi yang dihasilkan sistem informasi untuk melakukan analisis, review, dan proses pengambilan keputusan 86
4.22 Perancang sistem membantu perusahaan dalam menerjemahkan kebutuhan pemakai sistem informasi ke dalam solusi teknis yang terdiri dari file komputer, input, output, jaringan dan kelengkapannya 86
4.23 Transaksi yang dilakukan kemudian dicatat dalam formulir, disyahkan, dan diperiksa datanya untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya 87
4.24 Data yang diterima disalin ke dokumen atau media lainnya, kemudian mengurutkan data menurut karakteristiknya 88
4.25 Software yang digunakan untk mengolah data menjadi informasi harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan 89
4.26 Spesifikasi program yang dimiliki perusahaan harus sesuai dengan keinginan perusahaan
89
4.27 Teknologi konektivitas seperti local area networks (LAN) dan wide area tworks (WAN) memudahkan sistem beroperasi dilokasi berbeda 90
4.28 Perusahaan harus menggunakan hardware yang dapat menangkap, menyimpan, dan mengelola sumber data dengan cepat 91
4.29 Saya selalu berusaha untuk meraih prestasi yang tinggi
dalam setiap pekerjaan 92
4.30 Untuk meningkatkan prestasi agar lebih dihargai, saya menambah dan mencari wawasan demi lancarnya pekerjaan 92
4.31 Pengakuan orang lain terhadap keberhasilan saya sangat memotivasi dalam bekerja 93
4.32 Pengakuan orang lain membantu keseriusan saya dalam bekerja 94
4.33 Tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorong keseriusan saya dalam bekerja 94
4.34 Tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorong saya untuk maju 95
4.35 Peluang untuk maju memotivasi saya untuk bekerja sebaik-baiknya 96
4.36 Perusahaan memberikan peluang untuk maju kepada karyawan agar lebih semangat dalam bekerja 96
4.37 Merasa puas dengan hasil kerja yang saya lakukan 97
4.38 Kepuasan kerja dapat memotivasi saya dalam setiap pekerjaan 98
4.39 Merasa termotivasi dengan adanya kesempatan mengembangkan karir yang diberikan oleh perusahaan
98
4.40 Merasa termotivasi dengan adanya kesempatan promosi jabatan yang diberikan oleh perusahaan 99
4.41 Alokasi sumber daya yang dimiliki harus konsisten terhadap rencana strategis perusahaan 100
4.42 Rencana strategis perlu diformulasikan secara baik dan Kompetitif sehingga sesuai dengan harapan pemegang saham 100
4.43 Pengendalian yang insentif dibutuhkan terhadap kualitas Dan pengelolaan perusahaan sehari-hari secara efektif dan efisien 101
4.44 Dukungan dan dorongan diperlukan terhadap inovasi perusahaan Serta memberikan penghargaan pada yang berhasil melakukannya
102
4.45 Arah rencana pencetakan pemimpin perusahaan diperlukan untuk masa depan 102
4.46 Karyawan yang memiliki kontribusi lebih dari yang dituntut Perusahaan harus diberikan penghargaan 103
4.47 Hasil Uji Multikolinearitas 104
4.48 Hasil Uji Koefisien Determinasi 107
4.49 Hasil Uji F 108
4.50 Hasil Uji t 110
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Tata Tingkat Kebutuhan Maslow 38
2.2 Kerangka Teori 58
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas 104
4.2 Hasil Uji Normalitas 106
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Surat Ketersediaan Responden 119
2 Identitas Responden 120
3 Jawaban Responden 125
4 Distribusi Frekuensi Pernyataan Jenis Kelamin 137
5 Distribusi Frekuensi Pernyataan Jenjang Pendidikan 138
6 Distribusi Frekuensi Pernyataan Jabatan 139
7 Distribusi Frekuensi Pernyataan Lama Bekerja 140
8 Distribusi Frekuensi Pernyataan Pengendalian Inetrn (X1) 141
9 Validitas dan Reliabilitas Pengendalian Intern (X1) 144
10 Distribusi Frekuensi Pernyataan Sistem Informasi Akuntansi (X2) 145
11 Validitas dan Reliabilitas Sistem Informasi Akuntansi (X2) 147
12 Distribusi Frekuensi Pernyataan Motivasi Kerja (X3) 148
13 Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja (X3) 151
14 Distribusi Frekuensi Pernyataan Kinerja Organisasi Perusahaan (Y) 152
15 Validitas dan Reliabilitas Kinerja Organisasi Perusahaan (Y) 154
16 Regresi Linear Berganda 155
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengendalian intern dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan
banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan
pengendalian intern yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
perusahaan. Salah satu inti tujuan dari audit internal adalah mengatur
secara sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam
perusahaan. Namun pada kenyataannya pengendalian intern tidak berjalan
sesuai dengan konsepnya, dikarenakan kurangnya tanggung jawab dalam
perusahaan dan banyaknya penyimpangan-penyimpangan dalam
perusahaan.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut biasanya dalam bentuk kinerja
manajemen. Karena tidak sesuainya kinerja manajemen dengan prosedur-
prosedur yang berlaku. Atau adanya penugasan-penugasan yang dirangkap.
Sehingga menyebabkan pengendalian intern tidaklah efisien.
Di dalam pengendalian intern, kinerja manajemen sangatlah penting,
karena merupakan inti dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Kinerja manajemen yang baik dapat meningkatkan pengendalian dalam
perusahaan, tetapi dalam pelaksanaan prosedur yang diterapkan sering
tidak sesuai dengan kinerja perusahaan tersebut dan juga pembagian
tanggung jawab/pendelegasian tanggung jawab tidak efektif dan sering kali
tidak sesuai dengan tugas dan wewenangnya (Susanto, 2007: 1).
Pengendalian intern yang efektif merupakan komponen penting dalam
manajemen perusahaan dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional
perusahaan yang sehat dan aman. Pengendalian intern yang efektif dapat
membantu pengurus perusahaan menjaga aset perusahaan, menjamin
tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya,
meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan dan pengaturan
perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya
kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian (Bank
Indonesia, 2003: 1).
Terselenggaranya pengendalian intern perusahaan yang handal dan
efektif menjadi tanggung jawab dari pengurus dan para pejabat perusahaan.
Selain itu, pengurus perusahaan juga berkewajiban untuk meningkatkan risk
culture yang efektif pada organisasi perusahaan dan memastikan hal
tersebut melekat di setiap jenjang organisasi. Pengendalian intern perlu
mendapat perhatian perusahaan, mengingat bahwa salah satu faktor
penyebab terjadinya kesulitan usaha perusahaan adalah adanya berbagai
kelemahan dalam pelaksanaan pengendalian intern perusahaan, antara lain
(Bank Indonesia, 2003: 1-2).
1. Kurangnya mekanisme pengawasan, tidak jelasnya akuntabilitas dari
pengurus perusahaan dan kegagalan dalam mengembangkan budaya
pengendalian intern pada seluruh jenjang organisasi.
2. Kurang memadainya pelaksanaan identifikasi dan penilaian atas risiko dari
kegiatan operasional perusahaan.
3. Tidak ada atau gagalnya suatu pengendalian pokok terhadap kegiatan
operasional perusahaan, seperti: pemisahan fungsi, otorisasi, verifikasi dan
kaji ulang atas risk exposure dan kinerja perusahaan.
4. Kurangnya komunikasi dan informasi antar jenjang dalam organisasi
perusahaan, khususnya informasi di tingkat pengambil keputusan tentang
penurunan kualitas risk exposure dan penerapan tindakan perbaikan.
5. Kurang memadai atau kurang efektifnya program audit internal dan
kegiatan pemantauan lainnya.
6. Kurangnya komitmen manajemen perusahaan untuk melakukan proses
pengendalian intern dan menerapkan sanksi yang tegas terhadap
pelanggaran ketentuan yang berlaku, kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan perusahaan.
Dewasa ini kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh
kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan
strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada,
serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam
dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila
manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan
pada masukan-masukan yang objektif, yaitu yang berasal dari sistem
informasi akuntansi perusahaan. Hal tersebut karena sistem informasi
akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi, menghimpun, memproses,
dan mengomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi ke
berbagai pihak. Setiap organisasi akan berusaha mencapai tujuannya dengan
mengalokasikan sumber dayanya secara optimal melalui pengambilan
keputusan. Informasi, dengan demikian memiliki nilai ekonomis, sepanjang
dapat memberikan kontribusi kepada pengambilan keputusan alokasi
sumber daya yang efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
(Lumbantoruan, 2007: 1).
Agar informasi akuntansi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam
pengambilan keputusan, data keuangan yang harus dikonversi menjadi
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis, misalnya
bagi pemilik dan calon pemilik dari suatu perusahaan, maka perlu
mengetahui bagaimana keadaan keuangan perusahaan dan prospeknya
dimasa datang. Analisis rasio merupakan analisis yang sering digunakan
dalam menilai kinerja keuangan selama ini, namun analisis ini hanya dapat
memperlihatkan satu aspek saja tanpa harus menghubungkannya dengan
aspek yang lain. Mengatasi hal ini maka dapat dipergunakan alat analisis
yang menghubungkan beberapa rasio sekaligus untuk menilai kondisi
keuangan perusahaan (Anggraeni dan Sugiharto, 2004: 3).
Penelitian mengenai pengendalian intern, sistem informasi akuntansi,
motivasi kerja dan kinerja organisasi telah dilakukan oleh beberapa peneliti
terdahulu, salah satunya adalah Wahyu (2009) yang melakukan penelitian
mengenai kontribusi pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dan
financial value added terhadap kinerja keuangan perusahaan serta
dampaknya terhadap kinerja organisasi perusahaan, dari hasil penelitiannya
dikatakan bahwa variabel pengendalian intern berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan perusahaan, variabel sistem informasi akuntansi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, variabel
financial value added tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan perusahaan, variabel pengendalian intern tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan, variabel sistem informasi
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan,
variabel financial value added berpengaruh signifikan terhadap kinerja
organisasi perusahaan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari (2007), menunjukkan bahwa
efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi secara signifikan memiliki
pengaruh yang positif terhadap kinerja individual, kepercayaan terhadap
teknologi sistem informasi secara signifikan memiliki pengaruh yang positif
terhadap kinerja individual, efektivitas dan kepercayaan terhadap teknologi
sistem informasi secara signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap
kinerja individual.
Penelitian yang dilakukan oleh Pratolo (2007), dengan penelitiannya
mengenai pengaruh audit manajemen, komitmen organisasional manajer,
pengendalian intern terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate
governance dan kinerja Badan Usaha Miliki Negara di Indoensia, berhasil
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara audit manajemen,
komitmen manajer pada organisasi, dan pengendalian intern berpengaruh
terhadap variabel penerapan prinsip-prinsip good corporate governance,
tidak berpengaruhnya audit manajemen terhadap penerapan prinsip-prinsip
good corporate governance, tidak berpengaruhnya komitmen manajer pada
organisasi terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance,
tidak berpengaruhnya audit manajemen dan komitmen manajer pada
organisasi terhadap penerapan good corporate governance, audit
manajemen berpengaruh secara langsung terhadap kinerja perusahaan,
penerapan prinsip-prinsip good gorporate governance berpengaruh
langsung terhadap kinerja perusahaan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia dan Briliantien (2006),
menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA tidak
berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian, kemampuan teknik
personal SIA tidak berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian, ukuran
organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian, dukungan
manajemen puncak berpengaruh terhadap kepuasan pemakai, formalisasi
pengembangan SI tidak berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian,
program pelatihan dan pendidikan data tidak dapat diolah, keberadaan
dewan pengarah data tidak dapat diolah, dan lokasi departemen SI tidak
berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Tjahjono dan Gunarsih (2006),
menunjukkan bahwa motivasi kerja dan budaya organisasi secara bersama-
sama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, sedangkan
variabel bebas motivasi kerja dan budaya organisasi secara individual
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, dan variabel
budaya organisasi mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap kinerja
pegawai dibandingkan variabel motivasi kerja.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Purwanto (2001),
menunjukkan bahwa motif berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja,
imbalan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja, serta motif dan
imbalan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan
oleh Wahyu (2009), Sari (2007), Pratolo (2007), Almilia dan Briliantien
(2006), Tjahtono dan Gunarsih (2006), serta Purwanto (2001). Penelitian ini
menggabungkan variabel tertentu dari penelitian yang sudah dilakukan
tersebut, kemudian dikembangkan, sehingga terdapat perbedaan judul dan
metode penelitiannya.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti termotivasi meneliti kembali
faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi
perusahaan. Oleh karena itu, maka peneliti melakukan penelitian yang
berjudul “Kontribusi Pengendalian Intern, Sistem Informasi Akuntansi dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Organisasi Perusahaan (Studi Kasus: PT.
Pasaraya Manggarai Di Jakarta)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengendalian intern, sistem informasi akuntansi dan motivasi
kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi
perusahaan?
2. Apakah pengendalian intern, sistem informasi akuntansi dan motivasi
kerja secara parsial berpengaruh signifikan dan paling dominan terhadap
kinerja organisasi perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Sehubungan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris tentang:
a. Pengaruh pengendalian intern, sistem informasi akuntansi dan motivasi
kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
organisasi perusahaan.
b. Pengaruh pengendalian intern, sistem informasi akuntansi dan motivasi
kerja secara parsial berpengaruh signifikan dan paling dominan
terhadap kinerja organisasi perusahaan.
2. Manfaat penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi banyak pihak antara lain:
a. Bagi perusahaan
1. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan
masukan mengenai pentingnya pengendalian intern, sistem informasi
akuntansi dan motivasi kerja untu dapat lebih memaksimalkan
kinerjanya.
2. Sebagai masukan untuk perusahaan dalam hal meningkatkan
kinerjanya, agar memperhatikan aspek-aspek apa saja yang menjadi
motivasi seorang karyawan dalam menghasilkan kinerja yang
optimal.
b. Bagi kepentingan akademik
Diharapkan menjadi bahan bacaan yang memberikan gambaran
tentang pengendalian intern, sistem informasi akuntansi dan motivasi
kerja untuk lebih memaksimalkan kinerjanya.
c. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan
pengalaman dan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam
praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian
tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengendalian Intern
1. Pengertian Pengendalian Intern
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus memonitor
segala kegiatan dan hasilnya. Manajemen harus mempunyai pandangan
dan sikap yang profesional untuk memajukan atau meningkatkan hasil-
hasil yang telah dicapainya. Untuk inilah perusahaan juga memperhatikan
pengendalian intern perusahaan dengan adanya penerapan sistem
informasi akuntansi. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku
Standar Profesional Akuntan Publik (2001: 319.2), Pengendalian intern
adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, dan
personal lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan yang
memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:
1. Keandalan laporan keuangan.
2. Efektivitas dan efisiensi operasi.
3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang belaku.
Dari uraian mengenai pengertian pengendalian intern di atas, jelas
bahwa betapa pentingnya peranan pengendalian intern dalam rangka
tercapainya tujuan usaha. Dan hal ini dapat diketahui bagaimana
perusahaan menerapkan sistem yang ada dan sumber daya yang
dipekerjakan untuk mendukung tercapainya tujuan yang ada dalam
pengertian pengendalian intern. Dengan penerapan sistem informasi
akuntansi berbasis komputer tidak menjamin bahwa pengendalian intern
perusahaan tersebut sudah baik, akan tetapi juga perlu perhatian yang lebih
serius karena kurang adanya kecermatan dan kekurangan sumber daya
yang tidak memadai untuk menjalankan sistem tersebut juga sangat
berpengaruh terhadap pengendalian. Dan pengendalian yang baik juga
sangat berpengaruh terhadap keputusan manajemen dalam pengambilan
keputusan yang akurat. Pengendalian terhadap sistem informasi akuntansi
dengan berbasis komputer sangat penting terutama dalam hal otorisasi
terhadap penggunaan program komputer, dimana setiap memulai transaksi
harus mendapat izin dari pihak yang memberikan otorisasi. Penggunaan
password setiap fungsi dalam memulai setiap proses transaksi ini
dimaksudkan adalah untuk menghindari atau membatasi pemakaian
program yang ada.
Menurut Mulyadi (2002:180), mengemukakan defenisi struktur
pengendalian intern sebagai berikut:
"Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapain tujuan golongan berikut: (1) keandalan pelaporan keuangan, (2) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi operasi".
Pengertian di atas menyatakan bahwa pengendalian intern
merupakan proses yang dilakukan oleh dewan komisaris, manajemen dan
pimpinan yang berada dibawah mereka untuk memberikan kepastian
yang layak bahwa tujuan pengendalian tercapai.
2. Tujuan Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2002: 181), tujuan perusahaan mengadakan
pengendalian intern adalah untuk membantu organisasi dalam mencapai
tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tujuan pengendalian intern
secara terinci harus terpenuhi untuk mencegah terjadinya kesalahan di
dalam jurnal dan pencatatan. Pengendalian intern harus mencukupi
untuk memberikan kepastian yang keyakinan bahwa:
a. Setiap transaksi yang dicatat adalah benar-benar ada (eksistensi).
Pengendalian intern tidak dapat memberikan transaksi fiktif dan yang
sebenarnya tidak terjadi didalam catatan akuntansi.
b. Semua transaksi yang terjadi dicatat (kelengkapan).
Setiap prosedur yang dimiliki perusahaan harus memberikan
pengendalian untuk mencegah penghilangan untuk setiap transaksi dari
catatan.
c. Semua transaksi yang dicatat disajikan dengan nilai yang benar
(akurasi).
Tujuan dilakukan hal ini adalah menyangkut keakuratan informasi
untuk transaksi akuntansi.
d. Semua transaksi diklasifikasikan perkiraan yang tepat (klasifikasi).
Klasifikasi perkiraan yang pantas sesuai dengan bagian perkiraan
perusahaan dibuat dalam jurnal supaya laporan keuangan dinyatakan
dengan wajar.
e. Semua transaksi dicatat pada waktu yang tepat (ketepatan waktu).
Transaksi dicatat pada tanggal terjadinya. Setiap catatan transaksi baik
sebelum atau setelah waktu terjadinya memperbesar kemungkinan
adanya mencatat atau dicatatnya transaksi dalam jumlah yang tidak
pantas, yang dapat mengakibatkan salah saji dalam laporan keuangan.
f. Semua transaksi dimasukkan dengan tepat ke dalam catatan tambahan
dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan ikhtisar).
Selain metode yang digunakan untuk memasukkan setiap transaksi ke
dalam berkas induk dan untuk mengikhtisarkan setiap transaksi.
Pengendalian yang memadai selalu diperlukan untuk menjamin
kebenaran klasifikasian pengikhtisaran.
Selain itu, tujuan pengendalian intern adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
Informasi yang akurat, tepat waktu dan dapat dipercayanya sangat
diperlukan oleh manajemen untuk melaksanakan aktivitas operasinya.
Ini akan menjadi dasar yang baik dalam mengambil keputusan.
b. Melindungi harta dan catatan perusahaan.
Dengan adanya pengendalian intern yang baik atas harta dan catatan
perusahaan dapat membantu mengurangi kesempatan akan terjadinya
kecurangan dan penyalahgunaan wewenang terhadap harta dan catatan
tersebut, baik yang dilakukan dengan sengaja maupun kesalahan-
kesalahan yang lain bersifat tidak sengaja.
c. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan.
Adanya pengendalian intern yang baik akan mengurangi kemungkinan
terjadinya perangkapan tugas dan penggunaan sumber daya secara tidak
efisien.
d. Meningkatkan kepatuhan terhadap hukum, peraturan dan kebijakan
yang diterapkan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan tujuan pengendalian intern adalah Pengendalian intern
yang baik dapat memberikan keyakinan bahwa perusahaan mematuhi
peraturan, hukum, kebijakan yang diterapkan. Dengan begitu nama baik
perusahaan akan terjaga dan dapat mencegah terjadi pelanggaran yang
mengakibatkan adanya konsekuensi hukum yang merugikan perusahaan.
3. Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Setiap perusahaan memiliki karakteristik atau sifat khusus yang
berbeda karena perbedaan karakteristik tersebut. Pengendalian intern yang
baik pada suatu perusahaan belum tentu baik untuk perusahaan lainnya.
Oleh karena itu, untuk menciptakan suatu pengendalian intern harus
diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tujuan perusahaan
secara keseluruhan. Pengendalian intern yang baik harus memenuhi
beberapa kriteria atau unsur.
Menurut Mulyadi (2002:183), ada lima faktor atau komponen
pengendalian intern, yaitu:
a. Lingkungan pengendalian.
Lingkungan pengendalian merupakan landasan untuk semua unsur
pengendalian intern yang membentuk disiplin dan struktur. Berbagai
faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas,
antara lain:
1. Integritas dan nilai etika.
Efektivitas struktur pengendalian intern bersumber dari dalam diri
orang yang mendesain dan yang melaksanakannya. Nilai integritas
dan etika bisnis dikomunikasikan oleh manajer melalui perilaku
individu dan perilaku operasi. Melalui perilaku individu, manajemen
mengkomunikasikan nilai integritas dan etika melalui tindakan
individu mereka, sehingga nilai tersebut dapat diamati oleh
karyawan lainnya. Melalui perilaku operasional manajer mendesain
sistem yang digunakan untuk membentuk penilaian yang diinginkan
yang berdasarkan nilai integritas dan etika.
2. Komitmen terhadap kompetensi audit.
Untuk mencapai tujuan entitas, personel disetiap tingkatan organisasi
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugasnya secara efektif. Komitmen terhadap
kompetensi mencakup pertimbangan manajemen atas pengetahuan
keterampilan yang diperlukan, paduan antara kecerdasan, pelatihan
dan pengalaman yang dituntut dalam pengembangan kompetensi.
3. Dewan komisaris dan dewan audit.
Komunikasi dengan komite audit memberikan panduan bagi auditor
dalam mengkomunikasikan hasil auditnya kepada komite audit, dan
jika komite audit tidak dibentuk kepada dewan komisaris.
4. Filosofi dan gaya operasi.
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter
bagi perusahaan dan karyawannya. Sedangkan gaya operasi
mencerminkan ide manajer tentang bagaimana operasi suatu entitas
suatu entitas harus dilaksanakan.
5. Struktur organisasi.
Struktur organisasi memberikan kerangka untuk perencanaan,
pelaksanaan suatu perusahaan mencakup pembagian wewenang dan
pembebanan tanggung jawab di dalam suatu organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi.
6. Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab.
Dengan pembagian wewenang yang jelas organisasi akan dapat
mengalokasikan berbagai sumber daya yang dimilikinya untuk
mencapai tujuan organisasi.
7. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia berhubungan dengan
proses penerimaan, penempatan, pelatihan, evaluasi, konseling,
promosi, penggantian dan tindak perbaikan.
b. Penaksiran risiko.
Bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengelola risiko
yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan yang
disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Risiko
dapat timbul dalam keadaan sebagai berikut:
1. Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlukan prosedur
akuntansi yang belum pernah dikenal.
2. Perubahan standar akuntansi.
3. Hukum dan peraturan baru.
4. Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi baru
yang digunakan untuk pengelola informasi.
5. Pertumbuhan pesat entitas yang menurut perubahan fungsi
pengolahan dan pelaporan informasi dan personel yang terlibat di
dalam fungsi tersebut.
c. Informasi dan komunikasi.
Fokus utama kebijakan dan prosedur pengendalian yang berkaitan
dengan sistem akuntansi adalah bahwa transaksi dilaksanakan dengan
cara mencegah salah saji dalam laporan keuangan. Oleh karena itu,
sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan keyakinan memadai
bahwa transaksi yang dicatat atau terjadi adalah:
1. Sah.
2. Telah diotorisasi.
3. Telah dicatat dengan lengkap.
4. Telah dinilai secara wajar.
5. Telah digolongkan secara wajar.
6. Telah dicatat dalam periode yang seharusnya.
7. Telah dimasukkan ke dalam buku pembantu dan telah dirangkum
secara benar.
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua
personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana
aktiva mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain, baik berada di
dalam maupun di luar organisasi, mencakup sistem pelaporan dan
penyimpangan kepada pihak yang lebih tinggi dalam perusahaan,
pedoman kebijakan, pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan dan
lain-lain.
d. Aktivitas pengendalian.
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat
untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh
manajemen dilaksanakan. Aktivitas pengendalian terdiri dari:
1. Pemisahan fungsi yang memadai.
Tujuan pemisahan fungsi ini adalah untuk mencegah dan untuk dapat
dilakukan deteksi segera atas kesalahan dan ketidak beresan dalam
pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada seseorang. Pembagian
tugas di dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip:
a. Pemisahan fungsi penyimpanan aktiva dan fungsi akuntansi.
b. Pemisahan fungsi otorisasi transaksi dari fungsi penyimpanan
aktiva yang bersangkutan.
c. Pemisahan dari fungsi otorisasi dari fungsi akuntansi.
2. Prosedur otorisasi yang memadai.
Di dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar
otorisasi dan yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Sehingga dalam organisasi harus dibuat sistem
yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi.
3. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang cukup.
a. Perancangan dokumen bernomor urut tercetak.
b. Pencatatan transaksi harus dilakukan pada saat terjadi transaksi
terjadi, atau segera setelah transaksi terjadi.
c. Perancangan dokumen dan catatan harus cukup sederhana untuk
menjamin kemudahan dalam pemahaman terhadap dokumen dan
catatan tersebut.
d. Sedapat mungkin dokumen dirancang untuk memenuhi berbagai
keperluan.
e. Perancangan dokumen dan catatan yang mendorong pengisian
data yang benar.
4. Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan memerlukan
pengecekan secara terus menerus untuk membantu efektivitas
pelaksanaannya, pengecekan secara independen mencakup verifikasi
terhadap pekerjaan yang dilakukan sebelumnya oleh individu atau
departemen lain dan penilaian semestinya terhadap jumlah yang
dicatat.
e. Pemantauan.
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur
pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan diperlukan untuk
menentukan apakah struktur pengendalian intern beroperasi
sebagaimana yang diharapkan, dan untuk menentukan apakah struktur
pengendalian intern tersebut telah memerlukan perubahan karena terjadi
perubahan keadaan.
4. Keterbatasan Pengendalian Intern
Pengendalian intern yang memadai tidak selalu menjamin
sepenuhnya bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai karena pengendalian
intern memiliki keterbatasan yang melemahkan pengendalian intern
tersebut. Keterbatasan pengendalian intern menurut Mulyadi (2002: 181)
adalah sebagai berikut:
a. Kesalahan dalam pertimbangan.
Seringkali manajemen dan personel lainnya salah dalam
mempertimbangkan keputusan bisnis yang diambil atau dalam
melakukan tugas rutin karena tidak memadainya informasi,
keterbatasan waktu, atau tekanan lainnya.
b. Gangguan.
Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi
karena personel secara keliru memahami perintah atau membuat
kesalahan karena kelalaian, tidak adanya perhatian atau kelelahan.
Perubahan yang bersifat sementara atau permanen dalam personel atau
dalam sistem prosedur dapat pula mengakibatkan gangguan.
c. Kolusi.
Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut
dengan kolusi. Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya pengendalian
intern yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas dan tidak
terungkapnya ketidak berasan atau tidak terdeteksinya kecurangan oleh
struktur pengendalian intern yang dirancang.
d. Pengabaian oleh manajemen.
Manajemen dapat mengabaikan kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah. Seperti keuntungan pribadi
manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan atau kepatuhan
semu.
e. Biaya lawan manfaat.
Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan struktur pengendalian
intern tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian
intern tersebut, karena pengaturan secara tepat baik biaya maupun
manfaat biayanya tidak mungkin dilakukan. Manajemen harus
memperkirakan dan mempertimbangkan secara kuantitatif dan
kualitatif untuk mengevaluasi biaya dan manfaat suatu struktur
pengendalian intern.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan keterbatasan pengendalian intern adalah hal-hal yang menjadi
sebab tidak tercapainya pengendalian intern seperti yang direncanakan.
Jadi penerapan pengendalian intern bukan dimaksudkan untuk
menghilangkan semua kemungkinan akan terjadinya hal-hal tersebut
seminimal mungkin dan kalaupun terjadi kesalahan atau penyelewengan
dapat segera diatasi.
B. Pengertian Sistem dan Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah
masukan (input) berupa data operasi dan data keuangan untuk
menghasilkan keluaran (output) berupa informasi akuntansi yang
dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi
tersebut. Akuntansi sebagai sistem informasi mengidentifikasikan,
mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai
suatu badan usaha kepada beragam orang. Peran akuntansi adalah untuk
menghasilkan informasi tentang perilaku ekonomis yang dihasilkan dari
aktivitas perusahaan dan lingkungan.
Dalam buku Belkaovi (2000: 37), Komite Terminologi AICPA (The
Committee on Terminology of American Institte of Certified Public
Accountants) mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: “Akuntansi
adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan
dalam bentuk satuan uang, dan menginterprestasikan hasil proses
tersebut”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan akuntansi adalah suatu sistem yang mengolah masukan (input)
berupa data operasi dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran
(output) berupa informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan dengan informasi tersebut.
2. Pengertian Sistem dan Informasi
Sistem memiliki banyak makna yang lebih luas, sebagian sistem
muncul secara alami sementara sebagian lain secara artificial. Tanpa
memperhatikan asal usulnya, semua sistem memiliki beberapa elemen
yang sama. Untuk lebih memahami apa arti dari sebuah sistem ini
menjelaskan definisi dari sebuah sistem itu sendiri. Sebuah sistem
menurut Hall (2001:5), adalah sekelompok dua atau lebih komponen-
komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem
yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)”.
Sedangkan menurut Widjajanto (2001:4), sistem adalah sesuatu yang
memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses dan output.
Informasi pada dasarnya merupakan sumber daya bagi perusahaan.
Informasi akan memiliki nilai ekonomis apabila informasi tersebut dapat
mendukung keputusan dalam pengalokasian semua sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Dari beberapa definisi informasi yang diberikan oleh
beberapa penulis, Jogiyanto (2002:25) mengemukakan bahwa informasi
adalah:
a. Data yang diolah.
b. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.
c. Mengubah suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan yang nyata
(fact and entiy).
d. Digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sedangkan pengertian dan tujuan sistem informasi menurut Hall
(2001:7), mengatakan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi,
dan didistribusikan kepada para pemakai. Dan tujuan utama sistem
informasi adalah:
a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.
c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.
Tanpa memperhatikan bentuk fisiknya, informasi yang berguna
memiliki karakteristik seperti yang disebutkan Hall (2001:17), sebagai
berikut:
a. Relevan.
Merupakan dimana isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani
suatu tujuan. Dengan demikian, laporan ini dapat mendukung keputusan
manajer atau tugas petugas administrasi. Oleh karena itu, sistem
informasi harus menyajikan hanya data yang relevan dalam laporannya.
Data yang tidak relevan mengurangi perhatian dari pesan laporan yang
sebenarnya dan dapat menghasilkan keputusan atau tindakan yang tidak
benar.
b. Tepat waktu.
Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan
kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu
tindakan yang didukungnya.
c. Akurat.
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Namun
demikian, materialitas merupakan suatu konsep yang sulit
dikuantifikasi.
d. Lengkap.
Tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan
keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. Dimana sebuah laporan
harus menyajikan semua data-data dengan jelas dan tanpa ambigu.
e. Rangkuman.
Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Sistem informasi menyediakan informasi bagi personal operasi untuk
membantu mereka melakukan tugas setiap hari dengan efisien dan efektif
sehingga dikatakan salah satu tujuan sistem informasi adalah untuk
mendukung kegiatan operasi perusahaan. Pemilihan sistem yang ada akan
membantu dalam kegiatan operasional perusahaan yang lebih efektif dan
efisien. Menurut Handoko (2002:7), efisiensi adalah kemampuan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar dan efektivitas merupakan
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2003:1), sistem infomasi akuntansi
adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan-peralatan
yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi
informasi. Informasi ini kemudian dikomunikasikan kepada berbagai pihak
pengambil keputusan. Pengertian sistem informasi akuntansi yang lain
seperti yang dikemukakan oleh Wijayanto (2001:7), menyebutkan bahwa:
“Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya, serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya, dan laporan yang dikoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”.
Sistem informasi akuntansi yang efektif dan dirancang dengan baik
penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun karena
dapat membantu meningkatkan laba organisasi. Sistem informasi yang
akurat dan tepat waktu, agar aktivitas-aktivitas perusahaan dapat
dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Suatu pekerjaan dikatakan
efektif apabila tujuan tertentu yang telah ditetapkan sejak awal dapat
dicapai, tetapi bila akibat-akibat yang timbul dari kegiatan yang dilakukan
untuk mencapai efektivitas itu nilainya lebih penting dari tujuan yang
dicapai sehingga mengakibatkan ketidak pastian. Apabila dikaitkan dengan
pengertian sistem yang memiliki alur input-proses-output bahwa sistem
informasi akuntansi itu memiliki alur:
a. Daur Operasional
Merupakan daur dari nilai terjadinya transaksi atau kejadian-kejadian
ekonomi sampai terekamnya transaksi tersebut ke dalam bentuk
dokumen-dokumen. Daur operasional ini pada umumnya terbagi ke
dalam empat daur atau subsistem, yaitu:
1. Daur atau subsistem pendapatan (revenue cycle) yang mencakup
kegiatan penjualan barang atau jasa yang merupakan output atau
produk perusahaan.
2. Daur pengeluaran (expenditure cycle) yang mencakup kegiatan
pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembantu, berikut
biaya faktor lainnya.
3. Daur produksi (production cycle) yang mencakup kegiatan
manufaktur yang mengolah bahan baku menjadi produk.
4. Daur keuangan (finance cycle) yang mencakup kegiatan penerimaan
dan pengeluaran uang sebagai akibat daur pendapatan, produksi dan
pengeluran.
b. Daur Penyusunan Laporan
Yaitu daur yang mengubah dokumen-dokumen hasil rekaman transaksi
yang berasal dari daur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk
laporan keuangan untuk pihak eksternal, maupun laporan manajemen
yang ditujukan untuk pihak-pihak internal perusahaan (manajemen).
Dan dapat digambarkan alur sistem informasi akuntansi sebagai berikut:
3. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan dan Posisi Sistem
Pendukung dalam Sistem Informasi
Menurut Griffin (2004: 258), menyebutkan bahwa pengambilan
keputusan adalah tindakan memilih suatu alternatif dari serangkaian
alternatif. Sistem informasi pada umumnya adalah sistem berikut semua
perangkatnya yang bertujuan untuk memasukkan informasi yang akan
dijadikan bahan bagi pengambilan keputusan yang bersifat rutin,
terstruktur dan mudah diantisipasi. Menuru Widjajanto (2001: 211),
menyebutkan bahwa keputusan terstruktur adalah keputusan yang terjadi
apabila metode dan aturan yang digunakan dalam pengambilan keputusan
itu telah diketahui dan dapat didefinisikan dengan jelas.
Salah satu subsistem dari sistem informasi manajemen adalah sistem
informasi akuntansi. Hal tersebut dilandasi oleh kebutuhan setiap jenjang
manajemen yang berbeda-beda. Jenjang manajemen bawah memerlukan
informasi dengan karakteristik yang berbeda dari yang diperlukan jenjang
madya dan dengan demikian juga dengan seterusnya.
Menurut Widjajanto (2001: 212), sistem informasi manajemen
dengan semua subsistemnya pada dasarnya dikelompokkan dalam 3 (tiga)
kelompok sesuai dengan jenjang manajemen yang memerlukan informasi,
yaitu:
a. Transaction Processing System (TPS).
Transaction Processing System adalah sistem pengolahan data
semua transaksi dan fungsi untuk mendukung kegiatan operasional
(teknis). Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran tentang hasil
usaha dari waktu ke waktu yang dihasilkan oleh TPS Nampak dalam
laporan periodik, atau mengatur ke atas menuju operasional (OSS).
Laporan-laporan periodik yang dihasilkan TPS sudah dikenal dalam
sistem informasi akuntansi sebagai contoh penjualan, piutang, laporan
keuangan dan sebagainya yang terdapat dalam sistem informasi
akuntansi. Salah satu ciri output TPS adalah sifatnya yang rutin, umum
dan tidak mengacu pada suatu permasalahan spesifik.
b. Operational Support System (OSS).
Operational Support System adalah suatu sistem pengolahan data
yang bertujuan untuk membantu perencanaan dan pengendalian operasi.
Sasarannya adalah untuk membantu penyelesaian tugas-tugas yang
bersifat terstruktur serta permasalahan jangka pendek. Semakin baik
OSS dari suatu perusahaan, akan semakin baik pula efisiensi
perusahaan yang tercermin pada sikap tanggap yang lebih baik dan
biayanya lebih rendah.
Lingkup OSS sesungguhnya tidak dapat didefinisikan dengan
tegas. Dibagian bawah OSS terbaur dengan TPS. OSS menerima data
rutin maupun non rutin, baik bersifat internal maupun eksternal. Data
ini diproses, acap kali dengan bantuan model-model keputusan, guna
menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan yang terstruktur.
OSS modern dengan basis komputer pada umumnya memiliki berbagai
atribut yang bisa dijadikan pendukung yang efektif. Atribut ini antara
lain adalah sifatnya yang:
1. Interaktif.
2. Time-shared/real-time.
3. Model based atau didasarkan pada model-model tertentu.
4. Dedicated.
c. Decision Support System (DSS).
Decision Support System merupakan sistem yang dikembangkan
untuk menyelesaikan masalah-masalah jangka panjang dan relatif tidak
terstruktur. Dan ini sering disebut keputusan strategis. Proses
pengambilan keputusan adalah mengenali dan mendefinisikan sifat dan
situasi keputusan, mengidentifikasi alternatif, memilih alternatif terbaik
dan menempatkannya dalam praktek. Kata terbaik disini
mengisyaratkan efektivitas. Pengambilan keputusan yang efektif
mengisyaratkan bahwa pengambilan keputusan memahami situasi yang
mendorong keputusan. Setelah keputusan dilaksanakan, prosesnya
harus terus dipantau, yaitu membandingkan hasil-hasilnya dengan yang
diharapkan. Dengan mempelajari perbandingan itu, pengambilan
keputusan akan dapat memperoleh gambaran mengenai efektivitas
keputusan.
Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis. Setiap hari dalam
bisnis, arus informasi dalam jumlah yang sangat besar mengalir ke
pengambil keputusan dan pemakai lainnya untuk memenuhi berbagai
kebutuhan internal. Salah satu informasi yang sangat diperlukan adalah
informasi keuangan yang didapat dari penerapan sistem informasi
akuntansi yang mengolah seluruh data keuangan sehingga menghasilkan
informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen dalam melakukan
kebijakan yaitu pengambilan suatu keputusan. Untuk lebih memahami
mengenai keseluruhan mengenai sistem informasi akuntansi sebagai
penghasil informasi yang dibutuhkan oleh setiap manajemen, baik dari
tingkat bawah sampai dengan manajemen puncak.
Menurut Romney dan Steinbart (2004: 3), menyatakan sistem
informasi akuntansi terdiri atas lima komponen, yaitu:
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu
sistem informasi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan
pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal
yang terjadi.
b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan.
c. Mengediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal.
Dalam sistem informasi akuntansi bahwa terdapat subsistem yang
mendukung oleh kelima komponen tersebut di atas. Menurut Hall
(2001: 10), sistem informasi akuntansi terdiri atas tiga subsistem utama
yaitu:
a. Sistem pemprosesan transaksi.
b. Sistem pelaporan buku besar/keuangan.
c. Sistem pelaporan manajemen.
Sistem pemprosesan transaksi untuk mendukung operasi bisnis
setiap hari dengan jumlah dokumen dan pesanan-pesanan untuk para
pemakai seluruh organisasi, sedangkan sistem pelaporan buku
besar/keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan tradisional seperti
laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak dan
laporan-laporan lain yang ditetapkan oleh hukum, dan sistem pelaporan
manajemen untuk menyediakan manajemen internal dengan laporan
keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan.
C. Motivasi Kerja
Istilah motivasi, dalam kehidupan sehari-hari memiliki pengertian yang
meragam baik yang berhubungan dengan perilaku individu maupun perilaku
organisasi. Namun, apapun pengertiannya motivasi merupakan unsur
penting dalam diri manusia, yang berperan mewujudkan keberhasilan dalam
usaha atau pekerjaan manusia. Dasar utama pelaksanaan motivasi oleh
seorang pimpinan adalah pengetahuan dan perhatian terhadap perilaku
manusia yang dipimpinnya sebagai suatu faktor penentu keberhasilan
organisasi.
Motivasi menurut Hasibuan (2002: 53) adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mau bekerja
sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan.
Menurut Hafizurrahcman (2007: 28), karakteristik pekerja yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi, antara lain: 1) Memiliki tanggung
jawab pribadi yang tinggi, 2) Memiliki Program kerja berdasarkan rencana
dan tujuan nyata serta berjuang untuk merealisasikannya, 3) Memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan dan berani mengambil risiko yang
dihadapinya, 4) Melakukan pekerjaan yang berarti dan menyelesaikan
dengan hasil yang memuaskan, dan 5) Mempunyai keinginan menjadi orang
terkemuka yang menguasai bidang tertentu. Dan motivasi memiliki dua
bentuk dasar: Pertama, motivasi buatan (extrinsic), yaitu segala hal yang
dilakukan terhadap orang untuk memotivasi mereka. Kedua, motivasi hakiki
(intrinsic), yaitu faktor-faktor dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi
orang untuk berprilaku atau untuk bergerak ke arah tertentu. Kenyataannya,
bentuk motivasi tersebut saling berkaitan erat, artinya pengaruh yang
datang dari luar akan mempengaruhi motivasi yang datang dari dalam diri
seseorang. Motivasi adalah sesuatu yang kompleks. Untuk memotivasi
secara efektif diperlukan: Memahami proses dasar motivasi, mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi, mengetahui bahwa motivasi
bukan hanya dapat dicapai dengan menciptakan perasaan puas, dan
memahami bahwa disamping semua faktor di atas, ada hubungannya yang
kompleks antara motivasi dan prestasi kerja.
Dari pengertian di atas, maka motif itu bersifat intristik dalam motivasi,
karena dorongan atau daya gerak diri muncul dari dalam diri seseorang,
tanpa adanya perangsang atau insentif. Motif yang bersifat intristik
merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan, yang
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya yaitu pendidikan, pengalaman
serta sifat-sifat pribadi yang dimiliki seseorang. Di dalam organisasi formal,
adanya motif yang berasal dari dalam diri pegawai membawa konsekunsi
bagi pimpinan untuk dapat mendorong pegawai tersebut untuk lebih
meningkatkan kinerjanya, diantaranya melalui pemberian reward dan
penyediaan berbagai sarana dan prasarana kerja yang sesuai dengan
pegawai tersebut.
Untuk dapat menumbuhkan motivasi kerja yang positif di dalam diri
pegawai, maka seorang pemimpin harus sungguh-sungguh memberikan
perhatian pada faktor-faktor sebagai berikut (Novari, 2009: 26):
1. Achievement (keberhasilan pelaksanaan)
Agar seseorang bawahan dapat berhasil melaksanakan pekerjaannya,
maka pimpinan harus memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mencapai hasil. Pimpinan juga harus memberi semangat kepada bawahan
agar bawahan dapat mengerjakan sesuatu yang dianggapnya tidak
dikuasainya. Apabila ia berhasil melakukan hal tersebut, maka pimpinan
harus menyatakan keberhasilannya itu.
2. Recognition (pengakuan)
Adanya pengakuan dari pimpinan atas keberhasilan bawahan
melakukan suatu pekerjaan. Pengakuan tersebut dapat dilakukan melalui
berbagai cara, misalnya dengan menyatakan keberhasilannya langsung di
tempat kerjanya, memberikan surat penghargaan, hadiah berupa uang
tunai, mendali, kenaikan pangkat atau promosi.
3. The Work it Self (pekerjaan itu sendiri)
Pimpinan membuat usaha-usaha yang nyata dan meyakinkan,
sehingga, bawahan mengerti akan pentingnya pekerjaan yang
dilakukannya. Untuk itu harus dihindarkan kebosanan yang mungkin
muncul dalam pekerjaan serta penempatan pegawai yang sesuai dengan
bidangnya.
4. Responsibilities (tanggung jawab)
Untuk dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab terhadap
bawahan, maka pimpinan harus menghindari pengawasan yang ketat,
dengan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk bekerja sendiri
pekerjaan itu memungkinkan dan menumbuhkan partisipasi. Penerapan
partisipasi akan membuat bawahan terlibat dalam perencanaan dan
pelaksanaan pekerjaan.
5. Advancement (pengembangan)
Pengembangan dapat menjadi motivator yang kuat bagi bawahan.
Pimpinan dapat memulainya dengan memberi bawahan suatu pekerjaan
yang lebih bertanggung jawab. Apabila hal ini sudah dilakukan, pimpinan
dapat memberikan rekomendasi tentang bawahan yang siap untuk
pengembangan, untuk menaikkan pangkatnya atau untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan lebih lanjut.
Menurut Robbins (2003: 215) Ada dua teori motivasi yang dapat
diimplementasikan dalam manajemen sumber daya manusia di lingkungan
organisasi atau perusahaan. Dua teori tersebut adalah:
a. Teori Kebutuhan Abraham Maslow
Maslow mengelompokkan kebutuhan manusia menjadi lima kategori
yang naik dalam urutan tertentu. Sebelum kebutuhan yang lebih
mendasar terpenuhi, seseorang tidak akan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan yang lebih tinggi. Hierarki Maslow yang terkenal terdiri atas:
1) Kebutuhan Fisik (Physiological Needs)
Physiological Needs (kebutuhan fisik = biologis) yaitu kebutuhan yang
diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang,
seperti makan, minum, udara, perumahan dan lain-lainnya.
Kebutuhan fisik ini termasuk kebutuhan utama, tetapi merupakan
tingkat kebutuhan yang bobotnya paling rendah.
2) Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan (Safety and Security Needs)
Safety and Security Needs (keamanan dan keselamatan) adalah
kebutuhan akan keamanan dari ancaman yakni merasa aman dari
ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.
Kebutuhan ini mengarah pada dua bentuk, yaitu:
a. Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan jiwa ditempat
pekerjaan pada saat mengerjakan pekerjaan diwaktu jam-jam
kerja.
b. Kebutuhan akan keamanan harta di tempat pekerjaan pada waktu
jam-jam kerja, misalnya motor yang disimpan jangan sampai
hilang.
3) Kebutuhan Sosial (Affiliation or Acceptance Needs)
Affiliation or Acceptance Needs adalah kebutuhan sosial, teman,
dicintai, mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok
karyawan dan lingkungannya. Manusia pada dasarnya selalu ingin
hidup berkelompok dan tidak seorang pun manusia ingin hidup
menyendiri di tempat terpencil.
4) Kebutuhan Status/Kekuasaan (Esteem or Status Needs)
Esteem or Status Needs adalah kebutuhan akan penghargaan diri,
pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat
lingkungannya.
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs)
Self Actualization adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan
menggunakan kecakapan, kemampuan, ketrampilan, dan potensi
optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau
luar biasa yang sulit dicapai orang.
Teori tata tingkat Kebutuhan Maslow menurut Robbins (2003: 221)
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Tata Tingkat Kebutuhan Maslow
Sumber: Robbins, 2003. Organizational behavior (10th Ed). New Jersey:
Prentice Hall.
Menurut Maslow, orang cenderung berusaha memenuhi kebutuhan
yang lebih rendah sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
Tingkat kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologis, dan
kebutuhan yang paling tinggi adalah kebutuhan mempertinggi kapasitas
kerja. Orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan yang paling rendah
sebagai kebutuhan pokok (fisiologis). Menurut Maslow, bila suatu
kebutuhan telah dipenuhi maka daya motivasinya akan berhenti. Dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi kepuasan terpenuhi, semakin rendah
daya motivasinya, sebaliknya semakin rendah kepuasan terpenuhi maka
semakin tinggi daya motivasinya.
b. Teori Dua Faktor (Two Factors) dari Frederick Herzberg
Pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor
utama yang merupakan kebutuhan, yaitu:
1) Faktor-faktor Pemeliharaan (Maintenance Factors)
Merupakan faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan
hakikat pekerja yang ingin memperoleh ketentraman secara fisik
dalam bekerja, kebutuhan ini misalnya gaji dan upah, kondisi kerja,
kebijakan dan administrasi perusahaan, hubungan antar pribadi,
kepastian pekerjaan dan supervisi yang baik. Jadi faktor-faktor ini
bukanlah sebagai motivator, tetapi merupakan keharusan bagi
perusahaan.
2) Faktor-faktor Motivasi (Motivation Factors)
Faktor-faktor ini merupakan faktor-faktor motivasi yang menyangkut
kebutuhan psikologis yang berhubungan dengan penghargaan
terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan,
misalnya ruangan yang nyaman, penempatan kerja yang sesuai.
Adapun faktor Higiene terdiri dari prestasi, pengakuan, pekerjaan itu
sendiri, tanggung jawab, dan pengembangan potensi individu.
Dari konsep Higiene dapat diketahui bahwa dalam perencanaan
pekerjaan bagi pekerja haruslah senantiasa terjadi keseimbangan
antara kedua faktor ini. Secara psikologi, aspek yang sangat penting
dalam kepemimpinan kerja adalah sejauh mana pimpinan mampu
mempengaruhi motivasi kerja sumber daya manusia yang memiliki
agar mampu bekerja produktif dengan penuh tanggung jawab. Hal ini
karena beberapa alasan antara lain:
1. Karyawan harus senantiasa didorong untuk bekerja sama dalam
organisasi.
2. Karyawan harus senantiasa didorong untuk bekerja dan berusaha
sesuai dengan tuntutan kerja.
3. Motivasi karyawan merupakan aspek yang sangat penting dalam
memelihara dan mengembangkan sumber daya manusaia dalam
organisasi.
Teori motivasi dipahami agar pimpinan mampu mengidentifikasi
apa yang memotivasi karyawan bekerja, hubungan perilaku kerja
dengan motivasinya, dan mengapa karyawan berprestasi tinggi. Teori
motivasi dalam penelitian ini didasarkan pada teori berprestasi
(Achievement Theory).
c. Konsep McCleland
1. Kebutuhan untuk berprestasi (Need of achievement), merupakan
kebutuhan untuk mencapai sukses, yang diukur berdasarkan standar
kesempatan dalam diri seseorang. Kebutuhan ini berhubungan erat
dengan pekerjaan dan mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk
mencapai prestasi tertentu.
2. Kebutuhan berafiliasi (Need for affiliation), merupakan kebutuhan akan
kehangatan dan sokongan dalam hubungannya dengan orang lain.
Kebutuhan ini mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan hubungan
secara akrab dengan orang lain.
3. Kebutuhan kekuatan (Need for power), merupakan kebutuhan untuk
menguasai dan mempengaruhi situasi dan orang lain agar menjadi
dominan dan pengontrol. Kebutuhan ini menyebabkan orang yang
bersangkutan kurang memperdulikan perasaan orang lain.
Menurut Mangkunegara (2005: 51) Ada tiga faktor atau dimensi dari
motivasi, yaitu motif, harapan dan insentif. Ketiga dimensi dari motivasi
tersebut diuraikan secara singkat pada bahasan berikut:
a. Motif
Motif adalah suatu prangsang keinginan dan daya penggerak
kemauan bekerja. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Suatu dorongan di dalam diri setiap orang, tingkatan alasan
atau motif-motif yang menggerakkan tersebut menggambarkan tingkat
untuk menempuh sesuatu.
b. Harapan
Harapan merupakan kemungkinan mencapai sesuatu dengan aksi
tertentu. Seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat
upaya tinggi bila karyawan meyakini upaya tersebut akan menghantar
ke suatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan
mendorong ganjaran-ganjaran organisasional (memberikan harapan
kepada karyawan) seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi, dan
ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan.
c. Insentif
Menurut Mangkunegara (2005: 53), menyimpulkan bahwa insentif
berupa uang jika pemberiannya dikaitkan dengan tujuan pelaksanaan
tugas sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja
karyawan. Pimpinan perlu membuat perencanaan pemberian insentif
dalam bentuk uang yang memadai agar karyawan terpacu motivasi
kerjanya dan mampu mencapai produktivitas kerja maksimal.
D. Konsep Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Berikut adalah beberapa pendapat para ahli tentang kinerja
diantaranya adalah:
a. Menurut Soeprihantono (2003: 42), kinerja atau prestasi kerja adalah
hasil kerja seseorang atau kelompok selama periode tertentu
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar,
target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
disepakati bersama.
b. Menurut Ruky (2002: 31), kinerja adalah sebuah penilaian sistematis
atas individu karyawan mengenai prestasi kerjanya dan potensinya
untuk pengembangan.
c. Menurut Suyadi (2003: 27), kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
2. Tujuan Program Manajemen Kinerja
Menurut Ruky (2002: 32), ada sejumlah tujuan yang biasanya dicapai
oleh organisasi dengan menerapkan sebuah sistem manajemen kinerja,
yaitu:
a. Meningkatkan prestasi kerja karyawan, baik secara individu maupun
sebagai kelompok, sampai setinggi-tingginya dengan memberikan
kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri
dalam kerangka pencapaian tujuan perusahaan. Karyawan bersama
atasan masing-masing menetapkan sasaran kerja dan standar prestasi
yang harus dicapai dan meneliti serta menilai hasil-hasil yang
sebenarnya dicapai akhir kurun waktu yang ditetapkan.
b. Peningkatan yang terjadi pada prestasi karyawan secara perorangan pada
gilirannya akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara
keseluruhan, yang direfleksikan dalam kenaikan produktivitas.
c. Merangsang minat dan pengembangan pribadi dengan tujuan untuk
meningkatkan hasil karya dan prestasi pribadi serta potensi laten
karyawan dengan cara memberikan umpan baik pada mereka tentang
prestasi mereka.
d. Membantu organisasi menyusun program pengembangan dan pelatihan
karyawan yang lebih tepat guna. Pada gilirannya usaha ini akan
membantu perusahaan untuk mempunyai pasokan tenaga yang cakap dan
terampil yang cukup untuk pengembangan perusahaan di masa depan.
e. Menyediakan alat/sarana untuk membandingkan prestasi kerja pegawai
dengan tingkat gajinya atau imbalannya sebagai bagian dari kebijakan
dan sistem imbalan yang baik.
f. Memberikan kesempatan pegawai untuk mengeluarkan perasaannya
tentang pekerjaan atau hal yang ada kaitannya. Dengan demikian jalur
komunikasi dan dialog akan terbuka dan dengan demikian diharapkan
bahwa proses penilaian prestasi kerja akan mengeratkan hubungan antara
atasan dengan bawahan.
3. Unsur-unsur Pengukuran Kinerja
Perkembangan dan kemajuan ilmu manajemen dan khususnya sumber
daya manusia terjadi akibat evolusi dalam berbagai konsep dan teknik
yang digunakan manajemen. Salah satu teknik dalam bidang sumber daya
manusia yang juga mengalami evolusi adalah dalam pendekatan terhadap
cara penilaian prestasi karyawan.
Pendekatan-pendekatan tersebut dijelaskan oleh Ruky (2002: 35),
sebagai berikut:
a. Kinerja berorientasi pada input. Cara ini merupakan cara tradisional
yang menekankan pada pengukuran atau penilaian ciri-ciri kepribadian
karyawan. Ciri-ciri atau karakteristik kepribadian yang banyak
dijadikan objek pengukuran adalah kejujuran, ketaatan, disiplin,
loyalitas, kreativitas, adaptasi, komitmen, sopan santun dan lain-lain.
b. Kinerja yang berorientasi pada proses. Melalui cara ini, kinerja atau
prestasi karyawan yang diukur dengan cara menilai sikap dan perilaku
seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
dengan kata lain penilaian masih tetap tidak difokuskan langsung pada
kuantitas dan kualitas hasil yang dicapainya, yang diteliti adalah
meneliti bagaimana tugas-tugas dilakukan dan membandingkan
perilaku dan sikap yang diperlihatkan dengan standar yang telah
ditetapkan untuk setiap tugas yang telah dibebankan padanya.
c. Kinerja yang berorientasi pada output. Sistem ini biasa juga disebut
sistem manajemen kinerja yang berbasiskan pencapaian sasaran kerja
individu. Sistem ini memfokuskan pada hasil yang diperoleh atau
dicapai oleh karyawan. Sistem ini berbasis pada metode manajemen
kinerja berbasiskan pada konsep manajemen berdasarkan sasaran.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
Menurut Mangkunegara (2005: 54), kinerja dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu:
a. Faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar
belakang, dan demografi.
b. Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian,
pembelajaran, dan motivasi.
c. Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan,
penghargaan, struktur, dan job design.
Faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal (disposisional), yaitu faktor yang dihubungkan
dengan sifat-sifat seseorang. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan, seperti
perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau
pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi. Faktor-faktor internal dan
eksternal ini merupakan jenis-jenis atribusi yang mempengaruhi kinerja
seseorang.
Masih menurut pendapat dari Mangkunegara (2005: 55), faktor
penentu prestasi kerja individu dalam organisasi adalah faktor individu
dan faktor lingkungan.
1. Faktor Individu
Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang
memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisiknya.
Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu untuk
mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara
optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari
dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu
dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang
dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang
memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif,
hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang
berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
5. Penilai Kinerja
Untuk mendapatkan informasi atas kinerja pegawai, maka ada
beberapa pihak baik itu perorangan ataupun kelompok yang biasanya
melakukan penilaian atas kinerja karyawan/pegawai. Menurut Robbins
(2001: 231), ada lima pihak yang dapat melakukan penilaian kinerja
karyawan, yaitu:
a. Atasan langsung
Semua evaluasi kinerja pada tingkat bawah dan menengah dari
organisasi dijalankan oleh atasan langsung karyawan itu karena atasan
langsung yang memberikan pekerjaan dan paling tahu kinerja
karyawannya.
b. Rekan sekerja
Penilaian kinerja yang dilakukan oleh rekan sekerja dilaksanakan
dengan pertimbangan. Pertama, rekan sekerja dekat dengan tindakan.
Interaksi sehari-hari memberikan kepada karyawan pandangan
menyeluruh terhadap kinerja seseorang karyawan dalam pekerjaan.
Kedua, dengan menggunakan rekan sekerja sebagai penilaian
menghasilkan sejumlah penilaian yang independen.
c. Evaluasi diri
Evaluasi ini cenderung mengurangi kedefensifan para karyawan
mengenai proses penilaian, dan evaluasi ini merupakan sarana yang
unggul untuk merangsang pembahasan kinerja karyawan dan atasan
karyawan.
d. Bawahan langsung
Penilaian kinerja karyawan oleh bawahan langsung dapat memberikan
informasi yang tepat dan rinci mengenai perilaku seorang atasan
karena lazimnya penilai mempunyai kontak yang sering dengan yang
dinilai.
e. Pendekatan menyeluruh
Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh atasan, pelanggan, rekan
sekerja, dan bawahan. Penilaian kinerja ini cocok di dalam organisasi
yang memperkenalkan tim.
Dimensi yang dipergunakan di dalam melakukan penilaian kinerja
karyawan menurut Lubis (2008: 23), sebagai berikut:
a. Pengetahuan atas pekerjaan, kejelasan pengetahuan atas tanggung
jawab pekerjaan yang menjadi tugas karyawan.
b. Perencanaan dan organisasi, kemampuan membuat rencana pekerjaan
meliputi jadwal dan urutan pekerjaan, sehingga tercapai efisiensi dan
efektivitas.
c. Mutu pekerjaan, ketelitian dan ketepatan pekerjaan.
d. Produktivitas, jumlah pekerjaan yang dihasilkan dibandingkan dengan
waktu yang digunakan.
e. Pengetahuan teknis, dasar teknis dan kepraktisan sehingga
pekerjaannya mendekati standar kinerja.
f. Judgement, kebijakan naluriah dan kemampuan menyimpulkan tugas
sehingga tujuan organisasi tercapai.
g. Komunikasi, kemampuan berhubungan secara lisan dengan orang
lain.
h. Kerjasama, kemampuan bekerja sama dengan orang lain dan sikap
yang konstruktif dalam tim.
i. Kehadiran dalam rapat, kemampuan dan keikutsertaan (partisipasi)
dalam rapat berupa pendapat atau ide.
j. Manajemen proyek, kemampuan mengelola proyek, baik membina
tim, membuat jadwal kerja, anggaran dan meciptakan hubungan baik
antar karyawan.
k. Kepemimpinan, kemampuan mengarahkan dan membimbing
bawahan, sehingga tercipta efisiensi dan efektivitas.
l. Kemampuan memperbaiki diri sendiri, kemampuan memperbaiki diri
dengan studi lanjutan atau kursus-kursus.
Berdasarkan teori tentang kinerja tersebut, maka dalam penelitian
ini dimensi kinerja yang akan dipakai adalah dimensi kuantitas kerja,
kualitas kerja, kerja sama, pemahaman terhadap tugas, inisiatif, disiplin,
tanggung jawab dan kehandalan.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai kontribusi pengendalian intern, sistem informasi
akuntansi, motivasi kerja, dan kinerja organisasi perusahaan telah banyak
dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut
banyak memberikan masukan serta kontribusi tambahan bagi owner
perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Tabel 2.1 menunjukkan bahwa
hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai kinerja dari sebuah perusahaan.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti (tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
1 Muhammad Idris Purwanto (2000)
Analisis pengaruh motif dan imbalan terhadap penilaian kinerja di STMIK AMIKOM Yogyakarta
1. Motif (X1) 2. Imbalan (X2) 3. Kinerja (Y)
Sampel: Karyawan yang ada di Amikom Yogyakarta Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja, imbalan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja, serta motif dan imbalan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja.
2 Binawan Nur Tjahjono dan Tri Gunarsih (2006)
Pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai lingkungan Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah
1. Motivasi kerja (X1)
2. Budaya organisasi (X2)
3. Kinerja pegawai (Y)
Sampel: Pegawai di lingkungan Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja dan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, variabel motivasi kerja dan budaya organisasi secara individual
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (Lajutan)
No Peneliti (tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, dan variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap kinerja pegawai dibandingkan variabel motivasi kerja
3 Luciana Spica Almilia dan Irmayu Briliantien (2006)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di wilayah Surabaya dan Sidoarjo
1. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA (X1)
2. Kemampuan teknik personal SIA (X2)
3. Ukuran organisasi (X3)
4. Dukungan manajemen puncak (X4)
5. Formalisasi pengembangan SI (X5)
6. Program pelatihan dan pendidikan (X6)
7. Keberadaam dewan pengarah (X7)
8. Lokasi departemen SI (X8)
Sampel: Karyawan Bank Jatim, Bank BTN dan Bank BRI di wilayah Surabaya dan Sidoarjo Metode analisis data menggunakan uji pearson product moment dan mann-whitney u test
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA tidak berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian, kemampuan teknik personal SIA tidak berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian, ukuran organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian, dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kepuasan pemakai, formalisasi pengembangan SI tidak berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian, program pelatihan dan pendidikan data tidak dapat diolah, keberadaan dewan pengarah data tidak dapat diolah, dan lokasi departemen SI tidak berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian.
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (Lajutan)
No Peneliti (tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
4 Maria M Ratna Sari (2007)
Pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual pada pasar swalayan di Kota Denpasar
1. Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi (X1)
2. Kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi (X2)
3. Kinerja individual (Y)
Sampel: Supervisor dalam pasar swalayan di Kota Denpasar Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi secara signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja individual, kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja individual, efektivitas dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja individual.
5 Suryo Pratolo (2007)
Pengaruh audit manajemen, komitmen organisasional manajer, pengendalian intern terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance
1. Audit manajemen (X1)
2. Komitmen manajer pada organisasi (X2)
3. Pengendalian intern (X3)
4. Penerapan prinsip-prinsip good corporate governance (Y)
5. Kinerja
Sampel: Kepada audit internal, direktur utama atau pejabat setingkat direktur, komisaris, sekretaris korporat diseluruh BUMN di Indonesia Metode analisis data menggunakan path analysis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara audit manajemen, komitmen manajer pada organisasi, dan pengendalian intern berpengaruh terhadap variabel penerapan prinsip-prinsip good corporate governance, tidak berpengaruhnya audit manajemen terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance, tidak berpengaruhnya komitmen
dan kinerja Badan Usaha Miliki Negara di Indoensia
perusahaan (Z)
manajer pada organisasi terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance, tidak berpengaruhnya audit
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (Lajutan)
No Peneliti (tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
manajemen dan komitmen manajer pada organisasi terhadap penerapan good corporate governance, audit manajemen berpengaruh secara langsung terhadap kinerja perusahaan, penerapan prinsip-prinsip good gorporate governance berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan.
6 Andi Yusuf Wahyu (2009)
Kontribusi pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dan financial value added terhadap kinerja keuangan perusahaan serta dampaknya terhadap
1.Pengendalian intern (X1)
2. Sistem Informasi Akuntansi (X2)
3. Financial Value Added (X3)
4. Kinerja keuangan (Y1)
5. Kinerja organisasi (Y2)
Sampel: Karyawan pada PT. Pasaraya Manggarai di Jakarta Metode analisis data menggunakan path analysis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, variabel sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, variabel financial value added tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, variabel pengendalian intern tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
kinerja organisasi perusahaan (studi kasus: PT. Pasaraya Manggarai di Jakarta)
organisasi perusahaan, variabel sistem informasi akutansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan, variabel financial value added berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
F. Keterkaitan Antar Variabel
1. Pengendalian Intern, Sistem Informasi Akuntansi, motivasi kerja, dan
Kinerja Organisasi Perusahaan
Penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyu (2009), hasil uji
hipotesis menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel pengendalian intern berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan perusahaan, variabel sistem informasi akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, variabel financial value
added tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan,
variabel pengendalian intern tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
organisasi perusahaan, variabel sistem informasi akutansi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan, variabel financial value
added berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Sari (2007), dalam
penelitiannya mengenai pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan
terhadap teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual
pada pasar swalayan di Kota Denpasar. Hasil pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi
secara signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja
individual, kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara
signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja individual,
efektivitas dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi secara
signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja individual.
Penelitian yang dilakukan oleh Tjahjono dan Gunarsih (2006), Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja dan budaya
organisasi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja pegawai, variabel motivasi kerja dan budaya organisasi secara
individual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, dan
variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap
kinerja pegawai dibandingkan variabel motivasi kerja.
Berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya mendorong
peneliti untuk menguji kembali apakah variabel pengendalian intern,
sistem informasi akuntansi, dan motivasi kerja berpengaruh terhadap
kinerja organisasi perusahaan. Dengan demikian maka hipotesis yang
diajukan adalah sebagai berikut:
Ha1 : Pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dan motivasi kerja
berpengaruh terhadap kinerja organisasi perusahaan.
2. Pengendalian Intern dengan Kinerja Organisasi Perusahaan
Penelitian yang telah dilakukan oleh Pratolo (2007), hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara audit manajemen,
komitmen manajer pada organisasi, dan pengendalian intern
berpengaruh terhadap variabel penerapan prinsip-prinsip good corporate
governance, tidak berpengaruhnya audit manajemen terhadap
penerapan prinsip-prinsip good corporate governance, tidak
berpengaruhnya komitmen manajer pada organisasi terhadap penerapan
prinsip-prinsip good corporate governance, tidak berpengaruhnya audit
manajemen dan komitmen manajer pada organisasi terhadap penerapan
good corporate governance, audit manajemen berpengaruh secara
langsung terhadap kinerja perusahaan, penerapan prinsip-prinsip good
gorporate governance berpengaruh langsung terhadap kinerja
perusahaan.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyu (2009), hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel pengendalian intern berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan perusahaan, variabel sistem informasi
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan,
variabel financial value added tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan perusahaan, variabel pengendalian intern tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan, variabel
sistem informasi akutansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
organisasi perusahaan, variabel financial value added berpengaruh
signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan.
Berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya mendorong
peneliti untuk menguji kembali apakah variabel pengendalian intern
berpengaruh terhadap kinerja organisasi perusahaan. Dengan demikian
maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha2 : Pengendalian intern berpengaruh terhadap kinerja organisasi
perusahaan.
3. Sistem Informasi Akuntansi dengan Kinerja Organisasi Perusahaan
Penelitian yang telah dilakukan oleh Wahyu (2009), hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh secara
langsung dan signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2007), dalam penelitiannya
mengenai pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan terhadap
teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja individual pada
pasar swalayan di Kota Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi secara signifikan
memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja individual, kepercayaan
terhadap teknologi sistem informasi secara signifikan memiliki pengaruh
yang positif terhadap kinerja individual, efektivitas dan kepercayaan
terhadap teknologi sistem informasi secara signifikan memiliki pengaruh
yang positif terhadap kinerja individual.
Berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya mendorong
peneliti untuk menguji kembali apakah variabel sistem informasi akuntansi
berpengaruh terhadap kinerja organisasi perusahaan. Dengan demikian
maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha3 : Sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja organisasi
perusahaan.
4. Motivasi kerja dengan Kinerja Organisasi Perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh Tjahjono dan Gunarsih (2006), Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja dan budaya
organisasi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja pegawai, variabel motivasi kerja dan budaya organisasi secara
individual berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai, dan
variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap
kinerja pegawai dibandingkan variabel motivasi kerja.
Berdasarkan dari penelitian-penelitian sebelumnya mendorong
peneliti untuk menguji kembali apakah variabel motivasi kerja
berpengaruh terhadap kinerja organisasi perusahaan. Dengan demikian
maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha4 : motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja organisasi perusahaan.
G. Kerangka Teori
Berdasarkan tujuan penelitian di atas mengenai kontribusi pengendalian
intern, sistem informasi akuntansi dan motivasi kerja terhadap kinerja
organisasi perusahaan, maka dibuat kerangka teori penelitian sebagai
berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Teori
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian empiris dimana peneliti
terlibat langsung dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis seberapa besar kontribusi pengendalian intern, sistem
informasi akuntansi dan motivasi kerja terhadap kinerja organisasi
perusahaan. Populasi penelitian ini adalah para karyawan yang bekerja di PT.
Pasaraya Manggarai yang berlokasi di Jl. Sultan Agung No. 1 Manggarai,
Jakarta 12970, Indonesia.
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
convenience sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya
prosedur pemilihan responden. Convenience sampling berarti unit sampling
yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur,
dan bersifat kooperatif (Hamid, 2007:30). Metode convenience sampling
digunakan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan
cepat dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Responden
yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Pasaraya
Manggarai Jakarta.
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu
penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder
(Indriantoro dan Supomo, 2002: 150). Peneliti memperoleh data yang
berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal,
skripsi, tesis, internet dan perangkat lain yang berkaitan dengan kinerja
organisasi perusahaan.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti
memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada
penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah karyawan pada PT.
Pasaraya Manggarai Jakarta. Pengumpulan data kuesioner dilakukan
dengan teknik personally administered questionnaires, yaitu kuesioner
disampaikan dan dikumpulkan langsung oleh peneliti (Indriantoro dan
Supomo, 2002:154).
D. Metode Analisis
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang
ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan
dalam penelitian ini (Ghozali, 2005:45). Maksudnya untuk mengukur valid
atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner
tersebut mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah
itu tentukan hipotesis H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif
dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak
berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan
hipotesis H0 dan Ha, kemudian uji dengan membandingkan rhitung (tabel
corrected item-total correlation) dengan rtabel (tabel Product Moment
dengan signifikan 0.05) untuk degree of freedom (df) = n-k. Suatu
kuesioner dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel (Ghozali, 2005: 45).
2. Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji
berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha > 0.60 maka data tersebut
mempunyai keandalan yang tinggi (Ghozali, 2005: 41-42).
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka
peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion
Factor (VIF) (Ghozali, 2005:91). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan terdapat problem multikoliniearitas (multiko). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan
Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel
independen (Ghozali, 2005:91). Suatu model regresi dapat dikatakan
bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan
mempunyai angka tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat
dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model
regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar
variabel independen haruslah lemah (dibawah 0.05). Jika korelasinya
kuat, maka terjadi problem multiko (Santoso, 2004: 203-206).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat
dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel
terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot
menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau
melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah
terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk
pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2005:105).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model
regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya
mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability
Plot (P-P Plot). Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi
dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan
penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal (Santoso,
2004: 212).
4. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi
besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen
yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2004: 163). Variabel
independen terdiri dari pengendalian intern, sistem informasi akuntansi,
dan promosi jabatan. Sedangkan variabel dependennya adalah kinerja
organisasi perusahaan.
Rumus regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut.
Keterangan:
Y : Kinerja Organisasi Perusahaan a : Konstanta (harga Y, bila X=0)
Y = a + b₁X₁+ b₂X₂+ b₃X₃+ e
b1-3 : Koefisien regresi (menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen)
X₁ : Pengendalian Intern
X₂ : Sistem Informasi Akuntansi
X₃ : Motivasi kerja e : Error Pengujian hipotesis dilakukan melalui:
a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R²
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2005: 83).
b. Uji statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F
digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0.05
(Ghozali, 2005: 84). Menurut Santoso (2004: 120) dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau Ha
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat.
c. Uji statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikansi 0.05 (Ghozali, 2005: 84).
Menurut Santoso (2004: 168) dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau Ha
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau
bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel
dependen atau terikat.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi
nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Adapun cara pengukuran dari
variabel ini adalah dengan menggunakan skala pengukuran Likert atau
Interval. Berikut ini adalah variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Pengukuran Pengendalian
Intern (X1) (Sumber: Mulyadi (2002))
1. Lingkungan pengendalian
2. Penaksiran
risiko
a. Integritas dan nilai etika b. Komitmen terhadap kompetensi audit c. Dewan komisaris dan dewan audit d. Filosofi dan gaya operasi e. Struktur organisasi f. Pembagian wewenang dan pembebanan
tanggung jawab g. Kebijakan dan praktik sumber daya
manusia a. Bidang baru bisnis atau transaksi yang
memerlukan prosedur akuntansi yang belum pernah dikenal
b. Perubahan standar akuntansi c. Hukum dan peraturan baru
Skala Interval
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Pengukuran
3. Informasi
dan komunikasi
4. Aktivitas
pengendalian
5. Pemantauan
d. Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi baru yang
digunakan untuk pengelola informasi e. Pertumbuhan pesat entitas yang
menuntut perubahan fungsi pengolahan, pelaporan informasi, dan personel yang terlibat didalam fungsi tersebut
a. Sah b. Telah diotorisasi c. Telah dicatat dengan lengkap d. Telah dinilai secara wajar e. Telah digolongkan secara wajar f. Telah dicatat dalam periode yang
seharusnya g. Telah dimasukkan ke dalam buku
pembantu dan telah dirangkum secara benar
a. Pemisahan fungsi yang memadai b. Prosedur otorisasi yang memadai c. Perancangan dan penggunaan dokumen
dan catatan yang cukup d. Pengendalian fisik atas kekayaan dan
catatan memerlukan pengecekan secara terus menerus untuk membantu efektivtas pelaksanaannya.
a. Proses penilaian kualitas kinerja struktur pengendalian intern sepanjang waktu
Skala Interval
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Sistem Informasi
Akuntansi (X2) (Sumber:
Romney dan Steinbart (2004))
1. Orang 2. Data 3. Aktivitas 4. Jaringan 5. Teknologi
a. System owners (pemilik sistem) b. System designers (perancang sistem) a. Pengumpulan data b. Pemprosesan data a. Application programs (aplikasi program) b. Computer processes (proses komputer) a. Computer networks a. Hardware
Skala Interval
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Pengukuran Motivasi Kerja (X3) (Sumber:
Mangkunegara (2005))
Motif, harapan dan insentif
1. Saya selalu berusaha untuk meraih prestasi yang tinggi dalam setiap pekerjaan saya
2. Untuk meningkatkan prestasi agar lebih dihargai, saya menambah dan mencari wawasan demi lancarnya pekerjaan
3. Pengakuan orang lain terhadap keberhasilan saya sangat memotivasi dalam bekerja
4. Pengakuan orang lain membantu keseriusan saya dalam bekerja
5. Tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorong keseriusan saya dalam bekerja
6. Tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorong saya untuk maju 7. Peluang untuk maju memotivasi saya untuk bekerja sebaik-baiknya
8. Perusahaan memberikan peluang untuk maju kepada karyawan agar lebih semangat dalam bekerja
9. Merasa puas dengan hasil kerja yang saya lakukan
10. Kepuasan kerja dapat memotivasi saya dalam setiap pekerjaan
11. Merasa termotivasi dengan adanya kesempatan mengembangkan karier yang diberikan oleh perusahaan
12. Merasa termotivasi dengan adanya kesempatan promosi jabatan yang diberikan oleh perusahaan
Skala Interval
Kinerja Organisasi
Perusahaan (Y) (Sumber: Syafril
Hermansyah (2003))
1. Rencana dan implementasi strategi
2. Efektivitas dan efisiensi
3. Pengembangan Manajemen
4. Sumber daya
a. Alokasi sumber daya b. Rencana strategis a. Kualitas dan pengelolaan perusahaan b. Inovasi dalam perusahaan a. Pencetakan pemimpin a. Kontribusi lebih karyawan
Skala Interval
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Berawal dari PT. Indonesia Product Center Sarinah Jaya, yang didirikan
oleh Abdul Latief pada tanggal 27 Maret 1974. Sebagai usaha untuk
perwujudan cita-cita, yaitu membangun perekonomian bangsa melalui
pengembangan kemajuan dan modernisasi dunia bisnis Indonesia. IPC
sebagai proyek pertama untuk menciptakan “All Indonesian Handicraft
Center”. Maka pada tanggal 17 Desember 1981, membangun Pasaraya
Sarinah Jaya Blok M Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sebagai superstore pertama dan terlengkap di Indonesia yang sekaligus
memperkenalkan gagasan baru mengenai store yang lebih modern dan
dikelola dengan sistem manajemen yang baik. Maka Pasaraya mengambil
beberapa franchise ternama seperti:
1. Franchise Management untuk Pasaraya.
2. Sieyu, Jepang.
3. Maruzen, Jepang.
4. The Best Connection, Singapura.
Perkembangan selanjutnya, menjadi sebuah koperasi yang bernaung di
bawah Payung ALatief Corporation, dengan lebih dari 50 perusahaan yang
bergerak dalam bidang:
1. Retail dan Property.
2. Broadcast dan Production.
3. Hotel.
4. Asuransi.
5. F/B Entertaiment.
6. Argo Industri.
7. Kontraktor.
8. Penyedia Tenaga Kerja.
9. Yayasan ALatief.
Dalam menghadapi persaingan retail yang semakin sengit, maka pada
tahun 1986 PT. Pasaraya Manggarai oleh Abdul Latief, semula di bangun
dengan luas 18.000 M2 dengan konsep One Stop Shopping. Sejalan dengan
perkembangan waktu dan tuntutan pasar serta persaingan bisnis yang semakin
ketat, Pasaraya Manggarai dituntut untuk terus melakukan perbaikan di segala
sekstor. Pada tahun 1990-an Pasaraya Manggarai terus tumbuh secara
impressive dan mulai melakukan renovasi secara total menuju perluasan
gedung menjadi 60.000 M2 dengan fasilitas yang memberikan nilai plus bagi
pelanggan dan pengunjung.
Pasaraya Manggarai selain menjadi pilihan tempat berbelanja yang
nyaman juga merupakan salah satu Departemen Store pilihan yang
dipertimbangkan, karena lokasinya yang sangat strategis, captive market yang
tinggi dengan tingkat hunian disekitarnya sangat padat serta didukung
potensial contumer dari kawasan Kuningan, Menteng, Tebet dan sekitarnya.
Rata-rata pengunjung yang datang harinya 18.000 s/d 21.000 orang.
Pada perkembangannya selanjutnya Pasaraya Manggarai yang berada
dalam naungan ALatief Corp, akan merubah diri menjadi Sultan Agung
Square (SAS), sehingga perlu banyak pembenahan diri menghadapi
persaingan retailer yang semakin sengit mulai dari pembenahan bentuk
gedung sampai SDM yang berkualitas yang didukung dengan pelatihan-
pelatihan yang intensif.
Visi dan misi PT. Pasaraya Manggarai antara lain:
1. Visi
a. Abdul Latief Corp (ALC)
Menjadi perusahaan terkemuka yang mampu memenangkan
persaingan dalam ekonomi pasar dengan didukung oleh SDM yang
tangguh, dengan sistem yang kompeten dan financial yang kuat.
b. Pasaraya Manggarai
1. Menjadi Departemen Store denga segmen kelas menengah.
2. Sebagai salah satu tempat meeting point.
3. Sebagai salah satu tempat one stop shopping.
2. Misi
a. Menyediakan kebutuhan customer dengan kualitas yang baik, variasi
yang lengkap serta harga yang kompetitif.
b. Menyediakan tempat belanja yang nyaman, aman serta recommended
untuk segala usia.
c. Memberikan pelayanan yang terbaik.
B. Karakteristik Profil Responden
1. Deskripsi Data
Berdasarkan data yang dikumpulkan dalam penelitian, kuesioner
yang dibagikan berjumlah 80 lembar eksemplar, akan tetapi hanya 60
karyawan yang bersedia menjawab atau mengisi kuesioner yang
diberikan. Adapun gamaran karakteristik data kuesioner dan desktiptif
dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Karyawan Persentase 1. Jumlah kuesioner yang disebar 80 100% 2. Jumlah kuesioner yang kembali 60 75% 3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 20 25% 4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 60 75%
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Tabel di atas menunjukkan jumlah dan presentase penyebaran data
kuesioner. Total kuesioner yang direspon sebanyak 60 kuesioner yaitu
75% dari total kuesioner yang disebar, sedangkan total kuesioner yang
tidak direspon sebanyak 20 kuesioner yaitu 25% dari total kuesioner yang
disebar, jadi kuesioner yang dapat digunakan untuk mengolah data
adalah 60 kuesioner atau 75%.
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada tabel 4.2 berikut ini disajikan deskripsi responden berdasarkan
jenis kelamin.
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JenisKelamin
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Pria 38 63.3 63.3 63.3
Wanita 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sekitar 38 orang atau 63.3%
responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebanyak 22
orang atau 36.7% responden berjenis kelamin wanita.
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Pada tabel 4.3 berikut ini disajikan deskripsi responden berdasarkan
jenjang pendidikan.
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid D3 33 55.0 55.0 55.0
S1 22 36.7 36.7 91.7
S2 5 8.3 8.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan terakhir Diploma III (D3) dengan jumlah 33
responden atau 55%, 22 responden atau 36.7% berpendidikan terakhir
Strata Satu (S1), sedangkan sisanya sebanyak 5 responden atau 8.3%
berpendidikan terakhir Strata Dua (S2).
4. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Pada tabel 4.4 berikut ini disajikan deskripsi responden berdasarkan
jabatan.
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Jabatan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Akuntan 15 25.0 25.0 25.0
Supporting Units 30 50.0 50.0 75.0
Executive Level 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel 4.4 di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas
responden sebanyak 30 orang atau sebesar 50% menduduki posisi sebagai
supporting units. Responden yang menduduki jabatan sebagai akuntan
sebanyak 15 orang atau 25%. Dan sisanya adalah executive level sebanyak
15 orang atau sekitar 25%.
5. Deskripsi responden berdasarkan Lama Kerja
Pada tabel 4.5 berikut ini disajikan deskripsi responden berdasarkan
lama bekerja.
Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Kerja
LamaBekerja
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < 1 Tahun 20 33.3 33.3 33.3
1-5 Tahun 30 50.0 50.0 83.3
> 5 Tahun 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
sebanyak 30 responden memiliki lama bekerja 1-5 tahun, 20 responden
memiliki lama bekerja kurang dari 1 tahun, sedangkan sisanya sebanyak
10 responden memiliki lama bekerja lebih dari 5 tahun.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah sampel.
Pada penelitian ini jumlah sampel (n) = 60 dan besarnya df dapat dihitung
60-2 dengan df = 58 dan alpha = 0.05 didapat rtabel = 0.214. suatu kuesioner
dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel, uji validitas dari sepuluh variabel
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pengendalian intern (X1), sistem
informasi akuntansi (X2), motivasi kerja (X3), dan kinerja organisasi
perusahaan (Y). Hal ini dapat dilihat pada (Ghozali, 2005: 45).
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Valid PI1 0.392 0.214 Valid PI2 0.455 0.214 Valid PI3 0.600 0.214 Valid PI4 0.447 0.214 Valid PI5 0.479 0.214 Valid PI6 0.379 0.214 Valid
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 4.6 (Lanjutan)
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Valid PI7 0.268 0.214 Valid PI8 0.300 0.214 Valid PI9 0.370 0.214 Valid
PI10 0.367 0.214 Valid SIA1 0.547 0.214 Valid SIA2 0.820 0.214 Valid SIA3 0.773 0.214 Valid SIA4 0.682 0.214 Valid SIA5 0.692 0.214 Valid SIA6 0.336 0.214 Valid SIA7 0.369 0.214 Valid SIA8 0.820 0.214 Valid MK1 0.399 0.214 Valid MK2 0.655 0.214 Valid MK3 0.691 0.214 Valid MK4 0.506 0.214 Valid MK5 0.608 0.214 Valid MK6 0.450 0.214 Valid MK7 0.312 0.214 Valid MK8 0.248 0.214 Valid MK9 0.634 0.214 Valid
MK10 0.608 0.214 Valid MK11 0.655 0.214 Valid MK12 0.691 0.214 Valid KOP1 0.477 0.214 Valid KOP2 0.765 0.214 Valid KOP3 0.662 0.214 Valid KOP4 0.524 0.214 Valid
KOP5 0.427 0.214 Valid KOP6 0.427 0.214 Valid
Sumber: Data primer yang diolah 2010
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha berada diatas 0.60 (Ghozali, 2005: 41-42). Tabel 4.7
menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk lima variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Pengendalian Intern (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.727 10
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Tabel 4.7 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
pengendalian intern sebesar 0.727, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Sistem Informasi Akuntansi (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.793 8
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Tabel 4.8 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel sistem
informasi akuntansi sebesar 0.793, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kerja (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.842 12
Tabel 4.9 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel motivasi
kerja sebesar 0.842, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan
dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha
lebih besar dari 0.60.
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Organisasi Perusahaan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.787 6
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel kinerja
organisasi perusahaan sebesar 0.787, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.
3. Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuesioner
Selain uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner. Penelitian ini juga
terdapat pernyataan tentang empat variabel dalam penelitian ini yang terdiri
dari Pengendalian Intern (X1), Sistem Informasi Akuntansi (X2), Motivasi Kerja
(X3), dan Kinerja Organisasi Perusahaan (Y). berikut ini adalah jumlah hasil dari
distribusi frekuensi dari pernyataan pada kuesioner ini.
a. Pengendalian Intern (X1)
Pada tabel berikut ini diuraikan pernyataan-pernyataan dari variabel
pengendalian intern (X1), adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Kebijakan, prosedur perusahaan tempat saya bekerja
sangat ketat dan terkendali
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 9 15.0 15.0 15.0
netral 22 36.7 36.7 51.7
setuju 18 30.0 30.0 81.7
sangat setuju 11 18.3 18.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
dua responden menjawab netral untuk pernyataan kebijakan, prosedur
perusahaan tempat bekerja sangat ketat dan terkendali, delapan belas
responden menyatakan setuju, sebelas responden menyatakan sangat
setuju, sedangkan sisanya sebanyak Sembilan menyatakan tidak setuju
untuk pernyataan kebijakan, prosedur perusahaan tempat bekerja sangat
ketat dan terkendali.
Tabel 4.12 Auditor harus dapat mengidentifikasi jenis resiko yang dihadapi,
penetapan limit resiko dan teknik pengendalian resiko yang baik dalam perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 15 25.0 25.0 25.0
netral 20 33.3 33.3 58.3
setuju 21 35.0 35.0 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
satu responden menjawab setuju untuk pernyataan auditor harus dapat
mengidentifikasi jenis resiko yang dihadapi, penetapan limit resiko dan
teknik pengendalian resiko yang baik dalam perusahaan, dua puluh
responden menjawab netral, lima belas responden menjawab tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak empat responden menjawab sangat setuju
untuk pernyataan auditor harus dapat mengidentifikasi jenis resiko yang
dihadapi, penetapan limit resiko dan teknik pengendalian resiko yang baik
dalam perusahaan.
Tabel 4.13 Pengalaman fisik terhadap aset perusahaan tempat saya bekerja dapat
dikendalikan dengan baik
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 18 30.0 30.0 33.3
netral 19 31.7 31.7 65.0
setuju 18 30.0 30.0 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak Sembilan
belas responden menjawab netral untuk pernyataan pengalaman fisik
terhadap asset perusahaan tempat saya bekerja dapat dikendalikan dengan
baik, delapan belas responden menjawab tidak setuju, delapan belas
responden menjawab setuju, tiga responden menjawab sangat setuju,
sedangkan sisanya sebanyak dua responden menjawab sangat tidak setuju
untuk pernyataan pengalaman fisik terhadap asset perusahaan tempat saya
bekerja dapat dikendalikan dengan baik.
Tabel 4.14 Auditor senantiasa menerapkan pengendalian yang baik terhadap sistem
informasi dalam perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 13 21.7 21.7 25.0
netral 23 38.3 38.3 63.3
setuju 19 31.7 31.7 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
tiga responden menjawab netral untuk pernyataan auditor senantiasa
menerapkan pengendalian yang baik terhadap sistem informasi dalam
perusahaan, sembilan belas responden menjawab setuju, tiga belas
responden menjawab tidak setuju, tiga responden menjawab sangat setuju,
sedangkan sisanya sebanyak dua responden menjawab sangat tidak setuju
untuk pernyataan auditor senantiasa menerapkan pengendalian yang baik
terhadap sistem informasi dalam perusahaan.
Tabel 4.15 Pengendalian intern akuntansi bertujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan
dan memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
3 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 10 16.7 16.7 21.7
netral 29 48.3 48.3 70.0
setuju 14 23.3 23.3 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
Sembilan responden menjawab netral untuk pernyataan pengendalian
intern akuntansi bertujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan
memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi, empat belas responden
menjawab setuju, sepuluh responden menjawab tidak setuju, empat
responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga
responden menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan pengendalian
intern akuntansi bertujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan
memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi.
Tabel 4.16 Pengendalian administratif bertujuan untuk mendorong efisiensi dan
mendorong ditaatinya kebijakan manajemen
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
netral 14 23.3 23.3 28.3
setuju 35 58.3 58.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
lima responden menjawab setuju untuk pernyataan pengendalian
administratif bertujuan untuk mendorong efisiensi dan mendorong
ditaatinya kebijakan manajemen, empat belas responden menjawab netral,
delapan responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak
tiga responden menjawab tidak setuju untuk pernyataan pengendalian
administratif bertujuan untuk mendorong efisiensi dan mendorong
ditaatinya kebijakan manajemen.
Tabel 4.17 Setiap informasi selalu dikomunikasikan kepada pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
2 3.3 3.3 3.3
netral 9 15.0 15.0 18.3
setuju 39 65.0 65.0 83.3
sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
sembilan menjawab setuju untuk pernyataan setiap informasi selalu
dikomunikasikan kepada pihak yang bekepentingan terhadap perusahaan,
sepuluh responden menjawab sangat setuju, sembilan responden menjawab
netral, sedangkan sisanya sebanyak dua responden menjawab sangat setuju
untuk pernyataan setiap informasi selalu dikomunikasikan kepada pihak
yang bekepentingan terhadap perusahaan.
Tabel 4.18 Adanya sistem otorisasi dan pencatatan yang memberikan perlindungan yang
memadai terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 6 10.0 10.0 10.0
netral 14 23.3 23.3 33.3
setuju 32 53.3 53.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
dua responden menjawab setuju untuk pernyataan adanya sistem otorisasi
dan pencatatan yang memberikan perlindungan yang memadai terhadap
kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya, empat belas responden menjawab
netral, delapan responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya
sebanyak enam responden menjawab tidak setuju untuk pernyataan adanya
sistem otorisasi dan pencatatan yang memberikan perlindungan yang
memadai terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya.
Tabel 4.19 Auditor senantiasa melakukan pemeriksaan secara rutin mengenai segala
transaksi yang terjadi dalam perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 6 10.0 10.0 13.3
netral 13 21.7 21.7 35.0
setuju 31 51.7 51.7 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
satu responden menjawab setuju untuk pernyataan auditor senantiasa
melakukan pemeriksaan secara rutin mengenai segala transaksi yang terjadi
dalam perusahaan, tiga belas responden menjawab netral, delapan
responden menjawab sangat setuju, enam responden menjawab tidak
setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua responden menjawab sangat tidak
setuju untuk pernyataan auditor senantiasa melakukan pemeriksaan secara
rutin mengenai segala transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Tabel 4.20
Auditor selalu melakukan pemantauan mengenai pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 7 11.7 11.7 15.0
netral 21 35.0 35.0 50.0
setuju 27 45.0 45.0 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
tujuh responden menjawab setuju untuk pernyataan auditor selalu
melakukan pemantauan mengenai pelaksanaan kebijakan dan prosedur
yang telah ditetapkan perusahaan, dua puluh satu responden menjawab
netral, tujuh responden menjawab tidak setuju, tiga responden menjawab
sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua responden menjawab sangat
tidak setuju untuk pernyataan auditor selalu melakukan pemantauan
mengenai pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan
perusahaan.
b. Sistem Informasi Akuntansi (X2)
Pada tabel berikut ini diuraikan pernyataan-pernyataan dari variabel
sistem informasi akuntansi (X2), adalah sebagai berikut:
Tabel 4.21 Pemilik perusahaan bekepentingan terhadap informasi yang dihasilkan
sistem informasi untuk melakukan analisis, review, dan proses pengambilan keputusan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 4 6.7 6.7 6.7
setuju 46 76.7 76.7 83.3
sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak empat
puluh enam responden menjawab setuju untuk pernyataan pemilik
perusahaan berkepentingan terhadap informasi yang dihasilkan untuk
melakukan analisis, review, dan proses pengambilan keputusan, sepuluh
responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak empat
responden menjawab netral untuk pernyataan pemilik perusahaan
berkepentingan terhadap informasi yang dihasilkan untuk melakukan
analisis, review, dan proses pengambilan keputusan.
Tabel 4.22 Perancang sistem membantu perusahaan dalam menerjemahkan
kebutuhan pemakai sistem informasi ke dalam solusi teknis yang terdiri dari file komputer, input, output, jaringan dan kelengkapannya
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
netral 14 23.3 23.3 28.3
setuju 35 58.3 58.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
lima responden menjawab setuju untuk pernyataan perancangan sistem
membantu perusahaan dalam menerjemahkan kebutuhan pemakai sistem
informasi ke dalam solusi teknis yang terdiri dari file komputer, input,
output, jaringan dan kelengkapannya, empat belas responden menjawab
netral, delapan responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya
sebanyak tiga responden menjawab tidak setuju untuk pernyataan
perancangan sistem membantu perusahaan dalam menerjemahkan
kebutuhan pemakai sistem informasi ke dalam solusi teknis yang terdiri dari
file komputer, input, output, jaringan dan kelengkapannya.
Tabel 4.23 Transaksi yang dilakukan kemudian dicatat dalam formulir, disyahkan,
dan diperiksa datanya untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
netral 9 15.0 15.0 18.3
setuju 39 65.0 65.0 83.3
sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
sembilan responden menjawab setuju untuk pernyataan transaksi yang
dilakukan kemudian dicatat dalam formulir, disyahkan, dan diperiksa
datanya untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya, sepuluh
responden menjawab sangat setuju, Sembilan responden menjawab netral,
sedangkan sisanya sebanyak dua responden menjawab sangat tidak setuju
untuk pernyataan transaksi yang dilakukan kemudian dicatat dalam formulir,
disyahkan, dan diperiksa datanya untuk memastikan ketepatan dan
kelengkapannya.
Tabel 4.24 Data yang diterima disalin ke dokumen atau media lainnya, kemudian
mengurutkan data menurut karakteristiknya
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7
tidak setuju 2 3.3 3.3 5.0
netral 12 20.0 20.0 25.0
setuju 37 61.7 61.7 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
tujuh responden menjawab setuju untuk pernyataan data yang diterima
disalin ke dokumen atau media lainnya, kemudian mengurutkan data
menurut karakteristiknya, dua belas responden menjawab netral, delapan
responden menjawab sangat setuju, dua responden menjawab tidak setuju,
sedangkan sisanya sebanyak satu responden menjawab sangat tidak setuju
untuk pernyataan data yang diterima disalin ke dokumen atau media
lainnya, kemudian mengurutkan data menurut karakteristiknya.
Tabel 4.25 Software yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi harus
sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
netral 13 21.7 21.7 25.0
setuju 37 61.7 61.7 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
tujuh responden menjawab setuju untuk pernyataan software yang
digunakan untuk mengolah data menjadi informasi harus sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, tiga belas responden menjawab netral, delapan
responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua
responden menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan software yang
digunakan untuk mengolah data menjadi informasi harus sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Tabel 4.26 Spesifikasi program yang dimiliki perusahaan harus sesuai dengan
keinginan perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
3 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 3 5.0 5.0 10.0
netral 9 15.0 15.0 25.0
setuju 27 45.0 45.0 70.0
sangat setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
tujuh responden menjawab setuju untuk pernyataan spesifikasi program
yang dimiliki perusahaan harus sesuai dengan keinginan perusahaan,
delapan belas responden menjawab sangat setuju, Sembilan responden
menjawab netral, sedangkan sisanya sebanyak enam responden menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju untuk pernyataan spesifikasi program
yang dimiliki perusahaan harus sesuai dengan keinginan perusahaan.
Tabel 4.27 Teknologi konektivitas seperti local area networks (LAN) dan wide area
networks (WAN) memudahkan sistem beroperasi dilokasi berbeda
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 13 21.7 21.7 25.0
netral 23 38.3 38.3 63.3
setuju 19 31.7 31.7 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
tiga responden menjawab netral untuk pernyataan teknologi konektivitas
seperti local area networks (LAN) dan wide area networks (WAN)
memudahkan sistem beroperasi dilokasi berbeda, Sembilan belas responden
menjawab setuju, tiga belas responden menjawab tidak setuju, tiga
responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua
responden menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan teknologi
konektivitas seperti local area networks (LAN) dan wide area networks
(WAN) memudahkan sistem beroperasi dilokasi berbeda.
Tabel 4.28 Perusahaan harus menggunakan hardware yang dapat menangkap,
menyimpan, dan mengelola sumber data dengan cepat
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
netral 14 23.3 23.3 28.3
setuju 35 58.3 58.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
lima responden menjawab setuju untuk pernyataan perusahaan harus
menggunakan hardware yang dapat menangkap, menyimpan, dan
mengelola sumber data dengan cepat, empat belas responden menjawab
netral, delapan responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya
sebanyak tiga responden menjawab tidak setuju untuk pernyataan
perusahaan harus menggunakan hardware yang dapat menangkap,
menyimpan, dan mengelola sumber data dengan cepat.
c. Motivasi Kerja (X3)
Pada tabel berikut ini diuraikan pernyataan-pernyataan dari variabel
motivasi kerja (X3), adalah sebagai berikut:
Tabel 4.28 Saya selalu berusaha untuk meraih prestasi yang tinggi dalam setiap pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 9 15.0 15.0 15.0
netral 22 36.7 36.7 51.7
setuju 18 30.0 30.0 81.7
sangat setuju 11 18.3 18.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
dua responden menjawab netral untuk pernyataan saya selalu berusaha
untuk meraih prestasi yang tinggi dalam setiap pekerjaan, delapan belas
responden menjawab setuju, sebelas responden menjawab sangat setuju,
sedangkan sisanya sebanyak sembilan responden menjawab tidak setuju
untuk pernyataan saya selalu berusaha untuk meraih prestasi yang tinggi
dalam setiap pekerjaan.
Tabel 4.29
Untuk meningkatkan prestasi agar lebih dihargai, saya menambah dan mencari wawasan demi lancarnya pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 15 25.0 25.0 25.0
netral 20 33.3 33.3 58.3
setuju 21 35.0 35.0 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
satu responden menjawab setuju untuk pernyataan untuk meningkatkan
prestasi agar lebih dihargai, saya menambah dan mencari wawasan demi
lancarnya pekerjaan, dua puluh responden menjawab netral, lima belas
responden menjawab tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak empat
responden menjawab sangat setuju untuk pernyataan untuk meningkatkan
prestasi agar lebih dihargai, saya menambah dan mencari wawasan demi
lancarnya pekerjaan.
Tabel 4.30 Pengakuan orang lain terhadap keberhasilan saya sangat memotivasi
dalam bekerja
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 18 30.0 30.0 33.3
netral 19 31.7 31.7 65.0
setuju 18 30.0 30.0 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak Sembilan
belas responden menjawab netral untuk pernyataan pengakuan orang lain
terhadap keberhasilan saya sangat memotivasi dalam bekerja, tiga puluh
enam responden menjawab setuju dan tidak setuju, tiga responden
menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua responden
menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan pengakuan orang lain
terhadap keberhasilan saya sangat memotivasi dalam bekerja.
Tabel 4.31 Pengakuan orang lain membantu keseriusan saya dalam bekerja
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 13 21.7 21.7 25.0
netral 23 38.3 38.3 63.3
setuju 19 31.7 31.7 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
tiga responden menjawab netral untuk pernyataan pengakuan orang lain
membantu keseriusan saya dalam bekerja, sembilan belas responden
menjawab setuju, tiga belas responden menjawab tidak setuju, tiga
responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua
responden menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan pengakuan
orang lain membantu keseriusan saya dalam bekerja.
Tabel 4.32 Tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorong keseriusan
saya dalam bekerja
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 10 16.7 16.7 21.7
netral 29 48.3 48.3 70.0
setuju 14 23.3 23.3 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
sembilan responden menjawab netral untuk pernyataan tanggung jawab
yang dibebankan kepada saya mendorong keseriusan saya dalam bekerja,
empat belas responden menjawab setuju, sepuluh responden menjawab
setuju, empat responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya
sebanyak tiga responden menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan
tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorong keseriusan saya
dalam bekerja.
Tabel 4.33 Tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorong
saya untuk maju
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
netral 14 23.3 23.3 28.3
setuju 35 58.3 58.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
lima responden menjawab setuju untuk pernyataan tanggung jawab yang
dibebankan kepada saya mendorng saya untuk maju, empat belas
responden menjawab netral, delapan responden menjawab sangat setuju,
sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menjawab tidak setuju untuk
pernyataan tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorng saya
untuk maju.
Tabel 4.34 Peluang untuk maju memotivasi saya untuk bekerja sebaik-baiknya
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
2 3.3 3.3 3.3
netral 9 15.0 15.0 18.3
setuju 39 65.0 65.0 83.3
sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
2 3.3 3.3 3.3
netral 9 15.0 15.0 18.3
setuju 39 65.0 65.0 83.3
sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
Sembilan responden menjawab setuju untuk pernyataan peluang untuk
maju memotivasi saya untuk bekerja sebaik-baiknya, sepuluh responden
menjawab sangat setuju, sembilan responden menjawab netral, sedangkan
sisanya sebanyak dua responden menjawab sangat tidak setuju untuk
pernyataan peluang untuk maju memotivasi saya untuk bekerja sebaik-
baiknya.
Tabel 4.35 Perusahaan memberikan peluang untuk maju kepada karyawan agar lebih
semangat dalam bekerja
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7
tidak setuju 2 3.3 3.3 5.0
netral 12 20.0 20.0 25.0
setuju 37 61.7 61.7 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
tujuh responden menjawab setuju untuk pernyataan perusahaan
memberikan peluang untuk maju kepada karyawan agar lebih semangat
dalam bekerja, dua belas responden menjawab netral, delapan responden
menjawab sangat setuju, dua responden menjawab tidak setuju, sedangkan
sisanya sebanyak satu responden menjawab sangat tidak setuju untuk
pernyataan perusahaan memberikan peluang untuk maju kepada karyawan
agar lebih semangat dalam bekerja.
Tabel 4.36 Merasa puas dengan hasil kerja yang saya lakukan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
2 3.3 3.3 3.3
netral 13 21.7 21.7 25.0
setuju 37 61.7 61.7 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
tujuh responden menjawab setuju untuk pernyataan merasa puas dengan
hasil kerja yang saya lakukan, tiga belas responden menjawab netral,
delapan respoden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua
responden menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan merasa puas
dengan hasil kerja yang saya lakukan.
Tabel 4.36 Kepuasan kerja dapat memotivasi saya dalam setiap pekerjaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
3 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 10 16.7 16.7 21.7
netral 29 48.3 48.3 70.0
setuju 14 23.3 23.3 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
sembilan responden menjawab netral untuk pernyataan kepuasaan kerja
dapat memotivasi saya dalam setiap pekerjaan, empat belas responden
menjawab setuju, sepuluh responden menjawab tidak setuju, empat
responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga
responden menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan kepuasaan kerja
dapat memotivasi saya dalam setiap pekerjaan.
Tabel 4.37 Merasa termotivasi dengan adanya kesempatan mengembangkan karir
yang diberikan oleh perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 15 25.0 25.0 25.0
netral 20 33.3 33.3 58.3
setuju 21 35.0 35.0 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
satu responden menjawab setuju untuk pernyataan merasa termotivasi
dengan adanya kesempatan mengembangkan karir yang diberikan oleh
perusahaan, dua puluh responden menjawab netral, lima belas responden
menjawab tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak empat responden
menjawab sangat setuju untuk pernyataan merasa termotivasi dengan
adanya kesempatan mengembangkan karir yang diberikan oleh perusahaan.
Tabel 4.38 Merasa termotivasi dengan adanya kesempatan promosi jabatan yang
diberikan oleh perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 18 30.0 30.0 33.3
netral 19 31.7 31.7 65.0
setuju 18 30.0 30.0 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak sembilan
belas responden menjawab netral untuk pernyataan merasa termotivasi
dengan adanya kesempatan promosi jabatan yang diberikan oleh
perusahaan, tiga puluh enam responden menjawab tidak setuju dan setuju,
tiga responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua
responden menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan merasa
termotivasi dengan adanya kesempatan promosi jabatan yang diberikan
oleh perusahaan.
d. Kinerja Organisasi Perusahaan (Y)
Pada tabel berikut ini diuraikan pernyataan-pernyataan dari variabel
kinerja organisasi perusahaan (Y), adalah sebagai berikut:
Tabel 4.39
Alokasi sumber daya yang dimiliki harus konsisten terhadap rencana strategis perusahaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
5 8.3 8.3 8.3
tidak setuju 1 1.7 1.7 10.0
netral 9 15.0 15.0 25.0
setuju 32 53.3 53.3 78.3
sangat setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
dua responden menjawab setuju untuk pernyataan alokasi sumber daya
yang dimiliki harus konsisten terhadap rencana strategis perusahaan, tiga
belas responden menjawab sangat setuju, sembilan responden menjawab
netral, lima responden menjawab sangat tidak setuju, sedangkan sisanya
sebanyak satu responden menjawab tidak setuju untuk pernyataan alokasi
sumber daya yang dimiliki harus konsisten terhadap rencana strategis
perusahaan.
Tabel 4.40 Rencana strategis perlu diformulasikan secara baik dan kompetitif
sehingga sesuai dengan harapan pemegang saham
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 4 6.7 6.7 10.0
netral 19 31.7 31.7 41.7
setuju 32 53.3 53.3 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
dua responden menjawab setuju untuk pernyataan rencana strategis perlu
diformulasikan secara baik dan kompetitif sehingga sesuai dengan harapan
pemegang saham, sembilan belas responden menjawab netral, empat
responden menjawab tidak setuju, tiga responden menjawab sangat setuju,
sedangkan sisanya sebanyak dua responden menjawab sangat tidak setuju
untuk pernyataan rencana strategis perlu diformulasikan secara baik dan
kompetitif sehingga sesuai dengan harapan pemegang saham.
Tabel 4.41 Pengendalian yang insentif dibutuhkan terhadap kualitas dan pengelolaan perusahaan sehari-hari secara efektif dan efisien
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
3 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 4 6.7 6.7 11.7
netral 10 16.7 16.7 28.3
setuju 35 58.3 58.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
3 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 4 6.7 6.7 11.7
netral 10 16.7 16.7 28.3
setuju 35 58.3 58.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
lima responden menjawab setuju untuk pernyataan pengendalian yang
insentif dibutuhkan terhadap kualitas dan pengelolaan perusahaan sehari-
hari secara efektif dan efisien, sepuluh responden menjawab netral, delapan
responden menjawab sangat setuju, empat responden menjawab tidak
setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden menjawab sangat tidak
setuju untuk pernyataan pengendalian yang insentif dibutuhkan terhadap
kualitas dan pengelolaan perusahaan sehari-hari secara efektif dan efisien.
Tabel 4.42 Dukungan dan dorongan diperlukan terhadap inovasi perusahaan serta
memberikan penghargaan pada yang berhasil melakukannya
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju
1 1.7 1.7 1.7
tidak setuju 3 5.0 5.0 6.7
netral 16 26.7 26.7 33.3
setuju 36 60.0 60.0 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
enam responden menjawab setuju untuk pernyataan dukungan dan
dorongan diperlukan terhadap inovasi perusahaan serta memberikan
penghargaan pada yang berhasil melakukannya, enam belas responden
menjawab netral, empat responden menjawab sangat setuju, tiga
responden menjawab tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak satu
responden menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan dukungan dan
dorongan diperlukan terhadap inovasi perusahaan serta memberikan
penghargaan pada yang berhasil melakukannya.
Tabel 4.43 Arah rencana pencetakan pemimpin perusahaan diperlukan
untuk masa depan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 7 11.7 11.7 15.0
Netral 21 35.0 35.0 50.0
Setuju 27 45.0 45.0 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak dua puluh
tujuh responden menjawab setuju untuk pernyataan arah rencana
pencetakan pemimpin perusahaan diperlukan untuk masa depan, dua puluh
satu responden menjawab netral, tujuh responden menjawab tidak setuju,
tiga responden menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak dua
responden menjawab sangat tidak setuju untuk pernyataan arah rencana
pencetakan pemimpin perusahaan diperlukan untuk masa depan.
Tabel 4.44 Karyawan yang memiliki kontribusi lebih dari yang dituntut perusahaan
harus diberikan penghargaan
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
netral 14 23.3 23.3 28.3
setuju 38 63.3 63.3 91.7
sangat setuju 5 8.3 8.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak tiga puluh
delapan responden menjawab setuju untuk pernyataan karyawan yang
memiliki kontribusi lebih dari yang dituntut perusahaan harus diberikan
penghargaan, empat belas responden menjawab netral, lima responden
menjawab sangat setuju, sedangkan sisanya sebanyak tiga responden
menjawab tidak setuju untuk pernyataan karyawan yang memiliki kontribusi
lebih dari yang dituntut perusahaan harus diberikan penghargaan.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolinearitas
Pada tabel 4.46 ini disajikan hasil uji multikolinearitas.
Tabel 4.46 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) Pengendalian Intern .862 1.160
Sistem Informasi Akuntansi .865 1.155
Motivasi Kerja .990 1.010
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Perusahaan Sumber: Data primer yang diolah 2010
Berdasarkan tabel 4.46 dapat diketahui bahwa setiap variabel
memiliki nilai Tolerance tidak kurang dari 0.10 dan nilai Variance Inflation
Faktor (VIF) tidak lebih dari 10. Analisis ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat gejala multikolinearitas terhadap variabel penelitian. Sehingga
layak untuk digunakan dalam pengujian selanjutnya.
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pada gambar 4.1 ini disajikan hasil uji heteroskedastisitas.
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Gambar 4.1 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol)
pada sumbu Y. ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model
regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja organisasi perusahaan
berdasarkan masukan atas variabel pengendalian intern, sistem informasi
akuntansi, dan motivasi kerja.
c. Hasil Uji Normalitas
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal. Namun
demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan
khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal
adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki
penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai
rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka
dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model
analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu:
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel
independen, yaitu pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dan
motivasi kerja dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu kinerja
organisasi perusahaan. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada
kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.47 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .822a .725 .634 2.954
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Intern
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Perusahaan
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Tabel 4.47 menunjukkan nilai R sebesar 0.822 atau 82.2%. Hal ini
berarti bahwa hubungan atau korelasi antara pengendalian intern, sistem
informasi akuntansi, dan motivasi kerja adalah sangat kuat karena berada
dikisaran 0.80-0.999 (Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2007:62). Nilai
Adjusted R Square sebesar 0.634 atau 63.4%, ini menunjukkan bahwa
variabel kinerja organisasi perusahaan yang dapat dijelaskan oleh variabel
pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dan motivasi kerja adalah
sebesar 63.4%, sedangkan sisanya sebesar 0.366 atau 36.6% (1-0.634)
dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Faktor-faktor lain
tersebut antara lain: gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lain
sebagainya. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 2.954. makin kecil nilai
SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
variabel dependen.
b. Hasil Uji F (Simultan)
Untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang
digunakan dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama terhadap variabel dependen maka digunakan uji F, hasilnya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.48 Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 183.021 3 61.007 6.992 .000a
Residual 488.629 56 8.726 Total 671.650 59
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Intern
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Perusahaan Sumber: Data primer yang diolah 2010
Hipotesis 1: Pengaruh pengendalian intern, sistem informasi akuntansi,
dan motivasi kerja terhadap kinerja organisasi perusahaan.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.48 nilai F diperoleh
sebesar 6.992 dengan tingkat signifikansi 0.000. Karena tingkat signifikansi
lebih kecil dari 0.05 maka Ha1 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa
pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dna motivasi kerja
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja organisasi
perusahaan.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengendaian intern, sistem
informasi akuntansi, dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja organisasi perusahaan. Kinerja organisasi dapat disebabkan oleh
dua faktor yaitu faktor individu dan faktor lingkungan. Secara psikologis,
individu yang normal adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi
antara prikis dan fisiknya. Kontribusi yang baik ini merupakan modal utama
individu untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya
secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehar-hari
dalam mencapai tujuan organisasi. Faktor lingkungan kerja organisasi
sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor
lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas,
autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi
kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis,
peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mangkunegara (2005),
Tjahjono dan Gunarsih (2006), Sari (2007), dan Wahyu (2009).
c. Hasil Uji t
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.49, jika nilai probability t lebih
kecil dari 0.05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai
probability t lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.49 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std.
Error Beta
1 (Constant) 10.203 3.472 2.939 .005
Pengendalian Intern .090 .079 .140 2.139 .026
Sistem Informasi Akuntansi .256 .086 .365 2.978 .004
Motivasi Kerja .201 .060 .384 3.354 .001
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Perusahaan
Sumber: Data primer yang diolah 2010
Hipotesis 2: Pengaruh pengendalian intern terhadap kinerja organisasi
perusahaan.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.49, variabel
pengendalian intern mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.026. Hal ini
berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa pengendalian intern
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pengendalian intern lebih kecil
dari 0.05.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengendalian intern
berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan. Hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Wahyu (2009), hal ini dikarenakan pengendalian intern yang diterapkan
perusahaan PT. Pasaraya Manggarai disetiap lantai mempunyai manajemen
masing-masing, sehingga memungkinkan setiap manajemen di setiap lantai
tersebut membuat kebijakan sendiri, pada akhirnya manajemen disetiap
lantai mempunyai kebijakan yang berbeda-beda. Sedangkan pada penelitian
ini, pihak manajemen PT. Pasaraya Manggarai sekarang masih menerapkan
hal tersebut tetapi dibawah pengawasan langsung oleh manajemen pusat.
Walaupun setiap manajemen lantai yang ada di PT. Pasaraya Manggarai
masih bisa membuat kebijakannya sendiri dikarenakan manajemen pusat
menetapkan target omset disetiap lantai yang berbeda-beda varian produk
yang ditawarkannya.
Hipotesis 3: Pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja
organisasi perusahaan.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.49, variabel sistem
informasi akuntansi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.004. Hal ini
berarti menerima Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa sistem informasi
akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja organisasi
perusahaan karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel sistem
informasi akuntansi lebih kecil dari 0.05.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan. Sistem
informasi akuntansi yang efektif dan dirancang dengan baik penting bagi
keberhasilan jangka panjang organisasi manapun karena dapat membantu
meningkatkan laba organisasi. Dengan adanya sistem informasi akuntansi
tersebut, pihak manajemen dapat mempunyai pegangan ketika berbicara
dengan supplier, karena didukung oleh data-data yang akurat. Aktivitas
sistem informasi akuntansi untuk mendukung pengambilan keputusan
internal yang juga disebut sebagai pemerosesan informasi. Dalam
melakukan pemerosesan akuntansi, sistem informasi akuntansi bekerja
secara terintegrasi dengan sistem informasi lainnya yang ada di organisasi,
dan manajemen memerlukan sistem informasi akuntansi yang dapat dipakai
oleh manajemen untuk mempengaruhi perilaku manajemen dalam
mengalokasikan berbagai sumber daya dalam menghasilkan produk dan
jasa. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sari (2007), dan Wahyu (2009).
Hipotesis 4: Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja organisasi
perusahaan.
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.49, variabel motivasi
kerja mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.001. Hal ini berarti
menerima Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel motivasi kerja lebih kecil dari 0.05.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja organisasi perusahaan. Motivasi kerja seorang
karyawan agar semangat melakukan pekerjaannya disebabkan oleh 3 faktor,
yaitu motif, harapan, dan insentif. Apabila ke tiga faktor tersebut dapat
terpenuhi oleh karyawan maka tidak mustahil kinerja karyawanpun akan
meningkat. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Tjahjono dan Gunarsih (2006).
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengendalian
intern, sistem informasi akuntansi, dan motivasi kerja terhadap kinerja
organisasi perusahaan. Responden penelitian ini berjumlah 60 orang
karyawan pada PT. Pasaraya Manggarai yang terletak di Jl. Sultan Agung No.
Manggarai, Jakarta 12970, Indonesia. Berdasarkan pada data yang telah
dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan
dengan menggunakan model regresi linear berganda, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dan motivasi kerja
dengan kinerja organisasi perusahaan menunjukkan hasil yang
berpengaruh positif dan signifikan. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Mangkunegara (2005), Tjahjono dan
Ganarsih (2006), Sari (2007), dan Wahyu (2009).
a. Pengendalian intern dengan kinerja organisasi perusahaan
menunjukkan hasil yang berpengaruh positif dan signifikan. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Mulyadi (2002).
b. Sistem informasi akuntansi dengan kinerja organisasi perusahaan
menunjukkan hasil yang berpengaruh positif dan signifikan. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Sari (2007), dan Wahyu (2009).
c. Motivasi kerja dengan kinerja organisasi perusahaan menunjukkan
hasil yang berpengaruh positif dan signifikan. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Tjahjono dan
Gunarsih (2006).
2. Adapun pengaruh yang paling dominan yang dapat mempengaruh tingkat
kinerja organisasi perusahaan adalah motivasi kerja, hal tersebut
disebabkan karena seorang karyawan apabila kebutuhan hidupnya dapat
terpenuhi oleh perusahaan maka secara otomatis karyawan tersebut akan
meningkatkan kinerja.
B. Implikasi
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan dan pertimbangan
bagi PT. Pasaraya Manggarai untuk lebih meningkatkan pengendalian intern,
sistem informasi akuntansi, memotivasi kerja karyawan agar kinerja
organisasi perusahaan pada PT. Pasaraya Manggarai semakin meningkat.
Adapun faktor-faktor yang dapat meningkatan prestasi kerja karyawan
terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor
yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Faktor eksternal yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari
lingkungan, seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja,
bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan lain sebagainya.
Dari penelitian ini terdapat aspek yang dapat mempengaruhi kinerja
organisasi perusahaan yaitu pengendalian intern, sistem informasi
akuntansi, dan motivasi kerja. Namun variabel-variabel di atas bukanlah
semata-mata faktor yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi
perusahaan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan partisipasi aktif peneliti
berikutnya untuk meneliti aspek-aspek lain yang mempengaruhi kinerja
organisasi perusahaan antara lain: tingkat pendidikan karyawan, tingkat
disiplin karyawan, dan latar belakang organisasi karyawan sebelumnya serta
diharapkan juga dapat memperluas populasi penelitian. Populasi penelitian
tidak hanya diambil dari satu perusahaan, mungkin bisa dikembangkan pada
perusahaan-perusahaan lain dengan menerapkan metode empiris, sehingga
memungkinkan adanya perbedaan hasil dan kesimpulan apabila dilakukan
untuk obyek dan profesi yang berbeda.
C. Saran
Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai
beberapa hal diantaranya:
1. Untuk penelitian mendatang, diharapkan menyebarkan dan mengumpulkan
kuesioner pada waktu yang tepat, sehingga jumlah responden dapat lebih
banyak dan hasilnya dapat lebih akurat.
2. Untuk penelitian mendatang, sebaiknya menambah variabel independen,
variabel moderating atau variabel intervening guna mengetahui variabel-
variabel lain yang dapat mempengaruhi dan memperkuat atau
memperlemah variabel dependen.
3. Untuk penelitian mendatang, disarankan survei dengan metode lain,
misalnya wawancara secara langsung agar dapat dilakukan pengawasan
atas jawaban responden dalam menjawab pertanyaaan.
DAFTAR PUSTAKA Almilia, Lucia Spica dan Irmayu Briliantien, 2006. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo, Jurnal STIE PERBANAS Surabaya.
Anggraeni, Silvia dan Toto Sugiharto, 2004. Analisis Z Skor Untuk Penilaian
Kinerja Keuangan Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Perdagangan di BEJ, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok.
Bank Indonesia, 2003. Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank
Umum, Lamp. SE No. 5/22/DPNP tanggal 29 September 2003. Belkaovi, Ahmed Riahi, 2000. Teori Akuntansi, terjemahan oleh Marwata,
Harjanti Widiastuti, Cs. Jeni Kurniawan, dan Alia Ariesanti, Buku satu, Salemba Empat, Jakarta.
Bondar, George H., Williams. Hoopwood, 2003. Sistem Informasi Akuntansi,
Terjemahan oleh Tim Penerjemah PT. Indeks Kelompok Gramedia, Buku Satu Edisi Kedelapan, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, BP
UNDIP, Semarang. Hadi, Didik Kurniawan, 2008. Komponen Penilaian Kesehatan Bank Umum dan
BPR, artikel dibuat tanggal 22 Desember 2008 dan diakses tanggal 14 Juni 2009, dari http://didikurniawan.web.id/2008/12/22/komponen-penilaian-kesehatan-bank-umum-dan-bpr/.
Hafizurrachman, HM., 2007. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan, Lingkungan
Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Kepala Program Studi Kesehatan dan Kedokteran Pada Perguruan Tinggi Swasta Wilayah Kopertis III (Disertasi). Jakarta, UNJ.
Hall, James A., 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Edisi Ketiga,
Salemba Empat, Jakarta. Hamid, Abdul, 2007. Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta: FEIS UIN Press. Handoko, T. Hani, 2002. Manajemen, BPFE, Yogyakarta. Hasibuan, M.S.P, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara. Hermansyah, Syafril, 2003. Evaluasi Kinerja Presiden Direktur, artikel dibuat
tanggal 4 Juni 2003 dan diakses tanggal 14 Juni 2009, dari http://www.mailarchive.com/[email protected]/msg03365.html.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Yogyakarta:
Bagian Penerbitan STIE YKPN. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta. Iramani dan Erie Febrian, 2005. Financial Value Added: Suatu Paradigma Dalam
Pengukuran Kinerja dan Nilai Tambah Perusahaan, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 1.
Jogiyanto, H.M., 2002. Sistem Informasi Berbasis Komputer, Konsep Dasar dan
Komputer, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta. Lubis, Khairul Akhir, 2008. Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, Tesis Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Medan.
Lumbantoruan, Taeng, 2007. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dengan
Sistem Batch sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan Manajemen Pada PT. Capella Medan, Skripsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia,
Cetakan I, Bandung: PT Refika Aditama.
Mulyadi, 2002. Auditing, Edisi keenam, Cetakan Kesatu, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta. Novari, Ressadhita, 2009. Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Pekerja
Bagian SDM Dan Umum RS Pusat Pertamina Tahun 2009. Skripsi Mahasiswa Universitas Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Pratolo, Suryo, 2007. Good Corporate Governance dan Kinerja BUMN di
Indonesia: Aspek Audit Manajemen dan Pengendalian Intern sebagai Variabel Eksogen Serta Tinjauannya Pada Jenis Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi X, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Ricky, W. Griffin, 2004. Manajemen, Alih Bahasa: Gina Gania, Erlangga, Jakarta. Romney, Marshall B., Paul John Steinbart, 2004. Sistem Informasi Akuntansi,
Diterjemahkan Oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnes Kwary, Buku Satu Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta.
Robbins, S.P., 2001. Organizational Behavior: Contoversies and Aplication 3
edition, New Jersey: Prentice Hall. __________, 2003. Organizational behavior (10th Ed). New Jersey: Prentice Hall. Rucky, Ahmad, 2002. Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Santoso, Singgih, 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta. Sari, Maria M. Ratna, 2007. Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan
Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual Pada Pasar Swalayan di Kota Denpasar, Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Bali.
Sirulingga, 2004. Pengaruh Motivasi, Kemampuan dan Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Pegawai, Jakarta: Universitas Esa Unggul. Soeprihantono, John, 2003. Penilaian Kinerja Pengembangan Karyawan,
Yogyakarta: BPFE. Susanto, Daniel, 2007. Peranan Audit Internal terhadap Kepatuhan Manajemen
Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Otto Parmaceutical Industries. Ltd), Skripsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung.
Suyadi, P.S., 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia”, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Utama. Tjahjono, Binawan Nur dan Tri Gunarsih, 2006. Pengaruh motivasi kerja dan
budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di lingkungan Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah. Jurnal penelitian.
Wahyu, Andi Yusuf, 2009. Kontribusi Pengendalian Intern, Sistem Informasi
Akuntansi, dan Financial Value Added Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Organisasi Perusahaan (Studi Kasus PT. Pasaraya Manggarai di Jakarta), Skripsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hdayatullah Jakarta.
Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.
Lampiran 1: Surat Kesediaan Responden Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Sdr/i Karyawan PT. Pasaraya Manggarai
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswi Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi sebagai syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Nama : Bier Jannah
NIM : 206082003974
Fak/Jur : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi
Mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini
dengan lengkap sesuai dengan kondisi sebenarnya. Kuesioner ini akan
dijadikan data dalam penelitian saya. Oleh karena itu, Bapak/Ibu/Saudara/i
diminta untuk membaca dengan teliti dan menjawabnya dengan lengkap.
Tidak ada jawaban benar atau salah, yang terpenting adalah memilih
jawaban sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i. Segala informasi
yang diterima dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya
akan dipergunakan untuk keperluan akademis.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdra/i meluangkan waktu untuk mengisi dan
menjawab semua pertanyaan dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima
kasih.
Dosen Pembimbing I Peneliti
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM Bier Jannah
Lampiran 2: Identitas Responden
A. Identitas Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan
kepada bapak/Ibu/Sdra/Sdri untuk mengisi data-data berikut ini:
Nama : ............................................... (boleh tidak diisi)
Jenis kelamin : ( ) Pria ( )Wanita
Jenjang Pendidikan : ( ) D3 ( ) S1 ( ) S2 ( ) S3
Jabatan : ( ) Akuntan
( ) Supporting Units
( ) Executive Level
Lama Bekerja : ( ) < 1 tahun ( ) 1-5 tahun ( ) > 5 tahun
B. Cara Pengisian kuesioner
Pernyataan-pernyataan di bawah ini bertujuan untuk mengetahui
pendapat anda tentang pengaruh pengendalian intern, sistem informasi
akuntansi, dan motivasi kerja terhadap kinerja organisasi perusahaan. Pada
setiap pertanyaan telah disediakan bagian lima poin skala di sampingnya
dengan keterangan sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Netral (N)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
Pernyataan Tentang Pengendalian Intern (X1)
No Pernyataan STS TS N S SS 1. Kebijakan, prosedur perusahaan tempat saya
bekerja sangat ketat dan terkendali
2. Auditor harus dapat mengidentifikasi jenis resiko yang dihadapi, penetapan limit resiko dan teknik pengendalian resiko yang baik dalam perusahaan
3. Pengamanan fisik terhadap aset perusahaan tempat saya bekerja dapat dikendalikan dengan baik
4. Auditor senantiasa menerapkan pengendalian yang baik terhadap sistem informasi dalam perusahaan
5. Pengendalian intern akuntansi bertujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi
6. Pengendalian intern administratif bertujuan untuk mendorong efisiensi dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen
7. Setiap informasi selalu dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan 8. Adanya sistem otorisasi dan pencatatan yang
memberikan perlindungan yang memadai terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya
9. Auditor senantiasa melakukan pemeriksaan secara rutin mengenai segala transaksi yang terjadi dalam perusahaan
10. Auditor selalu melakukan pemantauan mengenai pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan
Pernyataan Tentang Sistem Informasi Akuntansi (X2)
No Pernyataan STS TS N S SS 1. Pemilik perusahaan bekepentingan terhadap
informasi yang dihasilkan sistem informasi yang dihasilkan sistem informasi untuk melakukan analisis, review, dan proses pengambilan keputusan
2. Perancang sistem membantu perusahaan dalam menerjemahkan kebutuhan pemakai sistem informasi ke dalam solusi teknis yang terdiri dari file komputer, input, output, jaringan dan program komputer
3. Transaksi yang dilakukan kemudian dicatat dalam formulir, disyahkan, dan diperiksa datanya untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya
4. Data yang diterima disalin ke dokumen atau media lainnya, kemudian mengurutkan data menurut karakteristiknya
5. Software yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan
6. Spresifikasi program yang dimiliki perusahaan harus sesuai dengan keinginan perusahaan
7. Teknologi konektivitas seperti local area
networks (LAN) dan wide area networks (WAN) memudahkan sistem beroperasi dilokasi berbeda
8. Perusahaan harus menggunakan hardware yang dapat menangkap, menyimpan, dan mengelola sumber data dengan cepat
Pernyataan Tentang Motivasi Kerja (X3)
No Pernyataan STS TS N S SS 1. Saya selalu berusaha untuk meraih prestasi
yang tinggi dalam setiap pekerjaan
2. Untuk meningkatkan prestasi agar lebih dihargai, saya menambah dan mencari wawasan demi lancarnya pekerjaan
3. Pengakuan orang lain terhadap keberhasilan saya sangat memotivasi dalam bekerja
4. Pengakuan orang lain membantu keseriusan saya dalam bekerja
5. Tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorong keseriusan saya dalam bekerja
6. Tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorong saya untuk maju
7. Peluang untuk maju memotivasi saya untuk bekerja sebaik-baiknya
8. Perusahaan memberikan peluang untuk maju kepada karyawan agar lebih semangat dalam bekerja
9. Merasa puas dengan hasil kerja yang saya lakukan
10. Kepuasan kerja dapat memotivasi saya dalam setiap pekerjaan
11. Merasa termotivasi dengan adanya
kesempatan mengembangkan karir yang diberikan oleh perusahaan
12. Merasa termotivasi dengan adanya kesempatan promosi jabatan yang diberikan oleh perusahaan
Pernyataan Tentang Kinerja Organisasi Perusahaan (Y)
No Pernyataan STS TS N S SS 1. Alokasi sumber daya yang dimiliki harus
konsisten terhadap rencana strategis perusahaan
2. Rencana strategis perlu diformulasikan secara baik dan kompetitif sehingga sesuai dengan harapan pemegang saham
3. Penegndalian yang insentif dibutuhkan terhadap kualitas dan pengelolaan perusahaan sehari-hari secara efektif dan efisien
4. Dukungan dan dorongan diperlukan terhadap inovasi perusahaan serta memberikan penghargaan pada yang berhasil melakukannya
5. Arah rencana pencetakan pemimpin perusahaan diperlukan untuk masa depan
6. Karyawan yang memiliki kontribusi lebih dari yang dituntut perusahaan harus diberikan penghargaan
Lampiran 3: Jawaban Responden Responden Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
1 1 31 1 2 1 32 1 3 1 33 1 4 1 34 1 5 1 35 1 6 1 36 1 7 1 37 1 8 1 38 1 9 1 39 1
10 1 40 1 11 1 41 1 12 1 42 1 13 2 43 1 14 2 44 2 15 2 45 2 16 2 46 2 17 2 47 2 18 2 48 2 19 2 49 2 20 2 50 2 21 2 51 2 22 2 52 1
23 2 53 1 24 2 54 1 25 2 55 1 26 2 56 1 27 1 57 1 28 1 58 1 29 1 59 1 30 1 60 1
Responden Pendidikan Responden Pendidikan
1 1 31 2 2 1 32 2 3 1 33 2 4 1 34 2 5 1 35 2 6 1 36 2 7 1 37 1 8 1 38 1 9 1 39 1
10 1 40 1 11 1 41 1 12 1 42 1 13 1 43 1 14 1 44 3 15 1 45 3 16 1 46 3 17 2 47 3 18 2 48 3 19 2 49 2 20 2 50 2 21 2 51 1 22 2 52 1 23 2 53 1
24 2 54 1 25 2 55 1 26 2 56 1 27 2 57 1 28 2 58 1 29 2 59 1 30 2 60 1
Responden Jabatan Responden Jabatan
1 2 31 1 2 2 32 1 3 2 33 1 4 2 34 1 5 2 35 1 6 2 36 1 7 2 37 1 8 2 38 1 9 2 39 1
10 2 40 1 11 2 41 1 12 2 42 1 13 2 43 1 14 2 44 1 15 2 45 2 16 2 46 2 17 3 47 2 18 3 48 2 19 3 49 2 20 3 50 2 21 3 51 2 22 3 52 2
23 3 53 2 24 3 54 2 25 3 55 2 26 3 56 2 27 3 57 3 28 3 58 3 29 3 59 2 30 1 60 2
Responden Lama Bekerja Responden Lama Bekerja
1 1 31 2 2 1 32 2 3 1 33 2 4 1 34 2 5 1 35 2 6 1 36 2 7 1 37 2 8 1 38 2 9 3 39 2
10 3 40 2 11 3 41 2 12 3 42 2 13 3 43 2 14 3 44 2 15 3 45 2 16 3 46 1 17 3 47 1 18 3 48 1 19 2 49 1 20 2 50 1 21 2 51 1 22 2 52 1 23 2 53 1 24 2 54 1
25 2 55 1 26 2 56 1 27 2 57 1 28 2 58 2 29 2 59 2 30 2 60 2
Responden PI1 P2 PI3 PI4 PI5 PI6 PI7 PI8 PI9 PI10 TotalPI
1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 37 2 5 5 5 4 5 3 4 3 5 3 42 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38 4 3 3 4 3 4 5 5 5 4 5 41 5 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32 6 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 42 7 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 34 8 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 42 9 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
10 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 42 11 5 4 4 5 5 4 4 4 5 3 43 12 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 45 13 4 4 4 3 4 3 1 3 4 2 32 14 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 33 15 2 2 2 4 2 4 4 4 2 4 30 16 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 33 17 3 2 2 2 1 3 4 3 1 4 25 18 5 3 4 4 3 4 5 4 3 4 39 19 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 25 20 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 37 21 3 3 3 2 3 4 4 4 3 2 31 22 3 3 2 3 2 3 4 5 4 4 33 23 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 32 24 4 3 2 4 3 4 4 5 4 4 37
25 5 4 3 2 1 4 4 3 4 4 34 26 4 4 4 4 3 5 5 3 3 4 39 27 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 33 28 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 35 29 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38 30 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 34
Responden PI1 P2 PI3 PI4 PI5 PI6 PI7 PI8 PI9 PI10 TotalPI
31 4 5 5 5 5 4 4 2 2 3 39 32 4 4 4 3 3 5 5 4 3 4 39 33 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 33 34 5 5 2 2 4 3 3 3 4 1 32 35 2 2 2 3 2 3 4 2 4 5 29 36 5 4 3 2 1 4 4 4 4 3 34 37 4 2 3 3 3 4 4 4 5 5 37 38 3 3 3 3 3 4 4 5 5 3 36 39 3 3 1 3 2 2 3 4 4 3 28 40 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 27 41 4 3 3 3 3 3 3 4 4 1 31 42 2 2 2 1 3 4 4 2 1 3 24 43 2 2 3 1 2 5 5 4 3 4 31 44 4 3 2 3 4 4 4 3 2 3 32 45 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 33 46 4 3 3 3 3 5 5 4 4 3 37 47 3 3 3 3 3 2 1 4 4 4 30 48 2 4 1 3 4 4 4 4 5 3 34 49 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 40 50 5 5 5 3 3 4 4 4 5 4 42 51 5 3 4 3 2 4 4 4 4 4 37 52 5 2 2 4 3 3 3 4 3 4 33 53 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 32 54 2 2 2 2 2 4 4 2 4 3 27
55 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 31 56 4 4 2 3 3 4 4 2 2 3 31 57 3 2 4 2 2 4 5 4 3 4 33 58 3 4 2 2 3 4 4 4 2 4 32 59 2 3 2 2 2 4 4 4 4 3 30 60 5 2 2 3 3 4 4 4 4 3 34
Responden SIA1 SIA2 SIA3 SIA4 SIA5 SIA6 SIA7 SIA8 TotalSIA 1 4 4 4 4 4 3 4 4 31 2 4 3 4 3 3 4 4 3 28 3 4 4 4 4 3 3 3 4 29 4 5 5 5 5 5 5 3 5 38 5 3 3 3 3 3 3 4 3 25 6 4 4 4 4 4 1 5 4 30 7 4 4 4 4 4 5 4 4 33 8 4 5 5 5 5 1 4 5 34 9 4 4 4 5 4 4 4 4 33
10 4 5 5 4 5 5 4 5 37 11 4 4 4 3 3 4 5 4 31 12 4 5 5 4 5 5 4 5 37 13 4 3 1 3 1 1 3 3 19 14 5 3 3 3 4 4 4 3 29 15 4 4 4 4 5 4 4 4 33 16 3 3 3 3 3 4 4 3 26 17 4 3 4 4 4 5 2 3 29 18 4 4 5 5 3 5 4 4 34 19 4 3 4 4 4 5 3 3 30 20 4 4 4 4 4 5 4 4 33 21 4 4 4 4 4 5 2 4 31 22 4 3 4 3 4 4 3 3 28 23 4 4 3 4 4 5 4 4 32 24 4 4 4 2 4 4 4 4 30
25 4 4 4 4 4 5 2 4 31 26 5 5 5 5 4 5 4 5 38 27 4 4 4 4 4 3 2 4 29 28 4 3 4 3 4 4 3 3 28 29 4 4 4 4 4 4 4 4 32 30 4 4 4 4 4 4 2 4 30
Responden SIA1 SIA2 SIA3 SIA4 SIA5 SIA6 SIA7 SIA8 TotalSIA 31 4 4 4 4 4 4 5 4 33 32 5 5 5 5 5 5 3 5 38 33 4 4 4 4 4 5 4 4 33 34 4 3 3 3 4 5 2 3 27 35 4 3 4 3 4 4 3 3 28 36 4 4 4 4 4 4 2 4 30 37 4 4 4 4 4 4 3 4 31 38 4 4 4 4 4 4 3 4 31 39 3 2 3 4 3 4 3 2 24 40 3 3 3 3 3 4 2 3 24 41 4 3 3 3 4 4 3 3 27 42 5 4 4 4 3 3 1 4 28 43 5 5 5 5 3 4 1 5 33 44 4 4 4 4 5 4 3 4 32 45 4 2 4 2 3 2 3 2 22 46 5 5 5 5 5 5 3 5 38 47 5 2 1 1 1 2 3 2 17 48 4 4 4 4 4 4 3 4 31 49 4 4 4 4 3 3 3 4 29 50 4 4 4 4 4 3 3 4 30 51 4 4 4 4 3 3 3 4 29 52 5 3 3 4 4 2 4 3 28 53 4 4 4 4 4 4 3 4 31 54 4 4 4 4 4 5 2 4 31
55 4 4 4 4 4 4 2 4 30 56 4 4 4 4 4 4 3 4 31 57 4 4 5 4 4 5 2 4 32 58 5 4 4 4 4 3 2 4 30 59 4 4 4 4 4 4 2 4 30 60 4 4 4 4 4 4 3 4 31
Responden MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 MK7 MK8 MK9 MK10 MK11 MK12 TotalMK 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 46 2 5 5 5 4 5 3 4 3 3 5 5 5 52 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 44 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 4 3 4 48 5 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 39 6 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 50 7 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 43 8 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 51 9 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 48
10 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 3 49 11 5 4 4 5 5 4 4 3 3 5 4 4 50 12 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 53 13 4 4 4 3 4 3 1 3 1 4 4 4 39 14 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 43 15 2 2 2 4 2 4 4 4 5 2 2 2 35 16 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 39 17 3 2 2 2 1 3 4 4 4 1 2 2 30 18 5 3 4 4 3 4 5 5 3 3 3 4 46 19 2 2 2 3 2 3 4 4 4 2 2 2 32 20 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 21 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 39 22 3 3 2 3 2 3 4 3 4 2 3 2 34 23 3 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 2 38 24 4 3 2 4 3 4 4 2 4 3 3 2 38
25 5 4 3 2 1 4 4 4 4 1 4 3 39 26 4 4 4 4 3 5 5 5 4 3 4 4 49 27 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 3 37 28 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 41 29 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 30 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 39
Responden MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 MK7 MK8 MK9 MK10 MK11 MK12 TotalMK 31 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 55 32 4 4 4 3 3 5 5 5 5 3 4 4 49 33 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 41 34 5 5 2 2 4 3 3 3 4 4 5 2 42 35 2 2 2 3 2 3 4 3 4 2 2 2 31 36 5 4 3 2 1 4 4 4 4 1 4 3 39 37 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 39 38 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 40 39 3 3 1 3 2 2 3 4 3 2 3 1 30 40 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 31 41 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 38 42 2 2 2 1 3 4 4 4 3 3 2 2 32 43 2 2 3 1 2 5 5 5 3 2 2 3 35 44 4 3 2 3 4 4 4 4 5 4 3 2 42 45 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 36 46 4 3 3 3 3 5 5 5 5 3 3 3 45 47 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 29 48 2 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 1 39 49 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 44 50 5 5 5 3 3 4 4 4 4 3 5 5 50 51 5 3 4 3 2 4 4 4 3 2 3 4 41 52 5 2 2 4 3 3 3 4 4 3 2 2 37 53 2 2 2 3 3 4 4 4 4 3 2 2 35 54 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 32
55 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 3 37 56 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 2 41 57 3 2 4 2 2 4 5 4 4 2 2 4 38 58 3 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 2 39 59 2 3 2 2 2 4 4 4 4 2 3 2 34 60 5 2 2 3 3 4 4 4 4 3 2 2 38
Responden KOP1 KOP2 KOP3 KOP4 KOP5 KOP6 TotalKOP
1 3 4 4 4 3 4 22 2 4 3 4 4 3 4 22 3 3 3 4 4 4 4 22 4 5 5 5 5 5 5 30 5 3 3 4 4 3 3 20 6 1 3 3 4 4 4 19 7 5 4 5 4 2 4 24 8 1 2 4 4 4 4 19 9 4 4 4 5 4 4 25
10 5 4 4 4 4 4 25 11 4 4 4 4 3 4 23 12 5 4 4 4 4 4 25 13 1 1 1 3 2 4 12 14 4 5 5 5 2 5 26 15 4 4 4 4 4 4 24 16 4 4 3 3 3 3 20 17 5 4 4 4 4 4 25 18 5 4 4 4 4 4 25 19 5 4 5 4 2 4 24 20 5 3 5 4 2 4 23 21 5 3 4 4 2 4 22 22 4 4 4 3 4 4 23 23 5 3 4 4 3 4 23 24 4 3 2 3 4 4 20
25 4 4 4 4 4 3 23 26 4 4 4 4 4 3 23 27 4 4 4 4 4 3 23 28 4 4 4 4 4 4 24 29 4 4 4 4 4 4 24 30 4 4 4 4 4 4 24
Responden KOP1 KOP2 KOP3 KOP4 KOP5 KOP6 TotalKOP
31 2 2 3 3 3 2 15 32 3 3 3 4 4 3 20 33 4 4 3 5 3 4 23 34 1 2 1 4 1 2 11 35 5 4 5 4 5 5 28 36 3 4 4 4 3 2 20 37 4 4 3 4 5 4 24 38 5 3 2 2 3 3 18 39 4 4 4 3 3 3 21 40 3 3 4 2 2 4 18 41 4 1 1 1 1 3 11 42 4 3 2 3 3 3 18 43 3 3 3 3 4 5 21 44 1 2 3 2 3 4 15 45 3 3 4 4 3 3 20 46 4 4 3 3 3 3 20 47 4 4 4 4 4 4 24 48 4 4 5 4 3 4 24 49 4 4 5 4 4 4 25 50 4 4 4 4 4 4 24 51 4 4 4 4 4 4 24 52 4 4 4 4 4 4 24 53 5 4 4 4 4 4 25 54 3 3 4 3 3 3 19 55 4 3 4 3 3 4 21
56 4 4 4 3 3 3 21 57 4 3 3 3 4 5 22 58 4 3 4 3 4 4 22 59 4 5 4 3 3 4 23 60 4 3 2 3 3 4 19
Lampiran 4: Distribusi Frekuensi Pernyataan Jenis Kelamin
JenisKelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 38 63.3 63.3 63.3
Wanita 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Lampiran 5: Distribusi Frekuensi Pernyataan Jenjang Pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 33 55.0 55.0 55.0
S1 22 36.7 36.7 91.7
S2 5 8.3 8.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Lampiran 6: Distribusi Frekuensi Pernyataan Jabatan
Jabatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Akuntan 15 25.0 25.0 25.0
Supporting Units 30 50.0 50.0 75.0
Executive Level 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Lampiran 7: Distribusi Frekuensi Pernyataan Lama Bekerja
LamaBekerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 Tahun 20 33.3 33.3 33.3
1-5 Tahun 30 50.0 50.0 83.3
> 5 Tahun 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Lampiran 8: Distribusi Frekuensi Pernyataan Pengendalian Inetrn (X1)
PI1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 9 15.0 15.0 15.0
netral 22 36.7 36.7 51.7
setuju 18 30.0 30.0 81.7
sangat setuju 11 18.3 18.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
P2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 15 25.0 25.0 25.0
netral 20 33.3 33.3 58.3
setuju 21 35.0 35.0 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
PI3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 18 30.0 30.0 33.3
netral 19 31.7 31.7 65.0
setuju 18 30.0 30.0 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
PI4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 13 21.7 21.7 25.0
netral 23 38.3 38.3 63.3
setuju 19 31.7 31.7 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
PI5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 10 16.7 16.7 21.7
netral 29 48.3 48.3 70.0
setuju 14 23.3 23.3 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
PI6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
netral 14 23.3 23.3 28.3
setuju 35 58.3 58.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
PI7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
netral 9 15.0 15.0 18.3
setuju 39 65.0 65.0 83.3
sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
PI8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 6 10.0 10.0 10.0
netral 14 23.3 23.3 33.3
setuju 32 53.3 53.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
PI9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 6 10.0 10.0 13.3
netral 13 21.7 21.7 35.0
setuju 31 51.7 51.7 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
PI10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 7 11.7 11.7 15.0
netral 21 35.0 35.0 50.0
setuju 27 45.0 45.0 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Lampiran 9: Validitas dan Reliabilitas Pengendalian Intern (X1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
PI1 30.90 18.871 .392 .705
P2 31.18 18.695 .455 .694
PI3 31.38 17.291 .600 .667
PI4 31.28 18.647 .447 .696
PI5 31.32 18.390 .479 .690
PI6 30.62 20.071 .379 .708
PI7 30.50 20.559 .268 .722
PI8 30.72 20.173 .300 .718
PI9 30.80 19.078 .370 .709
PI10 31.05 20.964 .367 .738
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.727 10
Lampiran 10: Distribusi Frekuensi Pernyataan Sistem Informasi Akuntansi (X2)
SIA1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid netral 4 6.7 6.7 6.7
setuju 46 76.7 76.7 83.3
sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
SIA2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
netral 14 23.3 23.3 28.3
setuju 35 58.3 58.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
SIA3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
netral 9 15.0 15.0 18.3
setuju 39 65.0 65.0 83.3
sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
SIA4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7
tidak setuju 2 3.3 3.3 5.0
netral 12 20.0 20.0 25.0
setuju 37 61.7 61.7 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
SIA5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
netral 13 21.7 21.7 25.0
setuju 37 61.7 61.7 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
SIA6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 3 5.0 5.0 10.0
netral 9 15.0 15.0 25.0
setuju 27 45.0 45.0 70.0
sangat setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
SIA7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 13 21.7 21.7 25.0
netral 23 38.3 38.3 63.3
setuju 19 31.7 31.7 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
SIA8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
netral 14 23.3 23.3 28.3
setuju 35 58.3 58.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Lampiran 11: Validitas dan Reliabilitas Sistem Informasi Akuntansi (X2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
SIA1 26.18 15.712 .547 .804
SIA2 26.48 12.017 .820 .723
SIA3 26.37 11.897 .773 .726
SIA4 26.47 12.423 .682 .742
SIA5 26.47 12.253 .692 .740
SIA6 26.38 13.054 .336 .809
SIA7 27.15 16.028 .369 .858
SIA8 26.48 12.017 .820 .723
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.793 8
Lampiran 12: Distribusi Frekuensi Pernyataan Motivasi Kerja (X3)
MK1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 9 15.0 15.0 15.0
netral 22 36.7 36.7 51.7
setuju 18 30.0 30.0 81.7
sangat setuju 11 18.3 18.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
MK2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 15 25.0 25.0 25.0
netral 20 33.3 33.3 58.3
setuju 21 35.0 35.0 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
MK3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 18 30.0 30.0 33.3
netral 19 31.7 31.7 65.0
setuju 18 30.0 30.0 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
MK4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 13 21.7 21.7 25.0
netral 23 38.3 38.3 63.3
setuju 19 31.7 31.7 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
MK5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 10 16.7 16.7 21.7
netral 29 48.3 48.3 70.0
setuju 14 23.3 23.3 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
MK6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
netral 14 23.3 23.3 28.3
setuju 35 58.3 58.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
MK7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
netral 9 15.0 15.0 18.3
setuju 39 65.0 65.0 83.3
sangat setuju 10 16.7 16.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
MK8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7
tidak setuju 2 3.3 3.3 5.0
netral 12 20.0 20.0 25.0
setuju 37 61.7 61.7 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
MK9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
netral 13 21.7 21.7 25.0
setuju 37 61.7 61.7 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
MK9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
netral 13 21.7 21.7 25.0
setuju 37 61.7 61.7 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
MK10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 10 16.7 16.7 21.7
netral 29 48.3 48.3 70.0
setuju 14 23.3 23.3 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
MK11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 15 25.0 25.0 25.0
netral 20 33.3 33.3 58.3
setuju 21 35.0 35.0 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
MK12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 18 30.0 30.0 33.3
netral 19 31.7 31.7 65.0
setuju 18 30.0 30.0 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Lampiran 13: Validitas dan Reliabilitas Motivasi Kerja (X3)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
MK1 37.22 35.969 .399 .839
MK2 37.50 33.780 .655 .819
MK3 37.70 32.858 .691 .815
MK4 37.60 35.092 .506 .830
MK5 37.63 34.033 .608 .822
MK6 36.93 36.979 .450 .834
MK7 36.82 37.881 .312 .843
MK8 36.92 38.552 .248 .847
MK9 36.92 38.857 .634 .850
MK10 37.63 34.033 .608 .822
MK11 37.50 33.780 .655 .819
MK12 37.70 32.858 .691 .815
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.842 12
Lampiran 14: Distribusi Frekuensi Pernyataan Kinerja Organisasi Perusahaan (Y)
KOP1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 5 8.3 8.3 8.3
tidak setuju 1 1.7 1.7 10.0
netral 9 15.0 15.0 25.0
setuju 32 53.3 53.3 78.3
sangat setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KOP2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 4 6.7 6.7 10.0
netral 19 31.7 31.7 41.7
setuju 32 53.3 53.3 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KOP3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
tidak setuju 4 6.7 6.7 11.7
netral 10 16.7 16.7 28.3
setuju 35 58.3 58.3 86.7
sangat setuju 8 13.3 13.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
KOP4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.7 1.7 1.7
tidak setuju 3 5.0 5.0 6.7
netral 16 26.7 26.7 33.3
setuju 36 60.0 60.0 93.3
sangat setuju 4 6.7 6.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KOP5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 2 3.3 3.3 3.3
tidak setuju 7 11.7 11.7 15.0
netral 21 35.0 35.0 50.0
setuju 27 45.0 45.0 95.0
sangat setuju 3 5.0 5.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KOP6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak setuju 3 5.0 5.0 5.0
netral 14 23.3 23.3 28.3
setuju 38 63.3 63.3 91.7
sangat setuju 5 8.3 8.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Lampiran 15: Validitas dan Reliabilitas Kinerja Organisasi Perusahaan (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
KOP1 17.95 9.099 .477 .778
KOP2 18.23 8.860 .765 .700
KOP3 18.05 8.658 .662 .721
KOP4 18.08 10.247 .524 .759
KOP5 18.37 10.168 .427 .781
KOP6 17.98 10.966 .427 .779
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.787 6
Lampiran 16: Regresi Linear Berganda
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Motivasi Kerja, Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Interna
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Perusahaan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .822a .725 .634 2.954
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Intern
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Perusahaan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 183.021 3 61.007 6.992 .000a
Residual 488.629 56 8.726 Total 671.650 59
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Intern
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Perusahaan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Lower Bound
Upper Bound
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 10.203 3.472 2.939 .005 3.248 17.158 Pengendalian Intern .090 .079 .140 2.139 .026 .249 .069 .029 .150 .130 .862 1.160
Sistem Informasi Akuntansi .256 .086 .365 2.978 .004 .084 .429 .340 .370 .339 .865 1.155
Motivasi Kerja .201 .060 .384 3.354 .001 .081 .321 .397 .409 .382 .990 1.010
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Lower Bound
Upper Bound
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 10.203 3.472 2.939 .005 3.248 17.158 Pengendalian Intern .090 .079 .140 2.139 .026 .249 .069 .029 .150 .130 .862 1.160
Sistem Informasi Akuntansi .256 .086 .365 2.978 .004 .084 .429 .340 .370 .339 .865 1.155
Motivasi Kerja .201 .060 .384 3.354 .001 .081 .321 .397 .409 .382 .990 1.010
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Perusahaan
Top Related