SKENARIO 6 : KONSULTAN DAERAH
Dokter Anwar, M.PH adalah salah seorang dokter senior yang telah lama
menjadi staf pengajar di FK Unand. Sebagai seorang ahli Kesehatan Masyarakat,
beliau seringkali dimintai oleh pemerintah daerah Sumatera Barat menjadi
konsultan dalam perencanaan pembangunan kesehatan. Pada tahun ini sekali lagi dr.
Anwar, M.PH diundang untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Dinas Kesehatan
Sumatera Barat.
Sebagai seorang yang banyak berada di lapangan, dr. Anwar sering melihat
banyaknya program yang sudah ia susun bersama teman-temannya tidak berjalan
sesuai dengan yang seharusnya. Umpamanya, dia pernah melihat seorang pasien
korban bencana alam terlantar lama di puskesmas oleh karena tidak adanya ambulan
di puskesmas tersebut untuk melanjutkan pelayanan kesehatan bagi pasien. Padahal,
program pengadaan ambulan untuk puskesmas tersebut telah lama dianggarkan.
Jika anda seorang dokter puskesmas di Sumatera Barat, bagaimanakah
kebijakan kesehatan yang seharusnya direncanakan dan dilaksanakan di daerah
anda?
Skenario di atas dibahas dengan menggunakan Seven-Jump Methods
a. Clarify Unfamiliar Terms
b. Define Problems
c. Brainstorm Possible Explanations or Hypotheses
d. Arrange explanations into a tentative solution (schema)
e. Define Learning Objectives
f. Gather Information and Private Study
g. Share the Results
Fakultas Kedokteran UNAND 1
1. Clarify Unfamiliar Terms
NO. ISTILAH ARTI
1. Konsultan Orang yang ahli di bidang tertentu dan menjadi
penasehat
2. M.PH Master of Public Health; diberikan untuk studi di
bidang kesehatan masyarakat
3. RPJM Dokumen perencanaan komprehensif lima
tahunan yang akan digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan rencana strategis satuan kerja
perangkat daerah (Renstra SKPD) dan rencana
kerja pemerintah daerah (RKPD)
4. RPJP Perencanaan komprehensif dua puluh tahunan
5. Ambulan Kendaraan khusus yang digunakan untuk
mengangkut orang sakit dan dilengkapi dengan
peralatan medis
2. Define Problems
Mengapa pemerintah Sumatera Barat meminta dr. Anwar menjadi
konsultan?
Apa manfaat yang didapatkan dr. Anwar jika menjadi konsultan
dalam pembangunan kesehatan?
Apa saja tugas konsultan?
Apa saja peran ahli kesehatan masyarakat?
Apa saja yang direncanakan dalam RPJM dan RPJP?
Apa saja kendala yang ada sehingga perencanaan program
pembangunan kesehatan tidak berjalan sebagaimana mestinya?
Program - program apa saja yang telah dilaksanakan dinas kesehatan
Sumatera Barat?
Apa yang menyebabkan tidak adanya ambulan?
Bagaimana cara menyusun program kesehatan?
Fakultas Kedokteran UNAND 2
Apa jenis/tingkatan pelayanan kesehatan?
3. Brainstorm Possible Explanations or Hypotheses
Pemerintah daerah meminta dr. Anwar menjadi konsultan karena
dr. Anwar adalah ahli kesehatan masyarakat
dr. Anwar adalah orang yang banyak berada di lapangan
sehingga beliau benar - benar mengetahui kondisi dan status
keseharan masyarakat Sumatera Barat
Pemerintah daerah telah merasakan hasil kerja dr. Anwar
Manfaat yang didapatkan dr. Anwar jika menjadi konsultan dalam
pembangunan kesehatan adalah
Pengalaman
Peningkatan kemampuan dr. Anwar dalam manajemen kesehatan
Ide - ide dr. Anwar untuk pengembangan kesehatan di Sumatera
Barat dapat tersalurkan
Tugas konsultan :
Penasehat
Pembimbing
Pemberi pertimbangan
Pemberi petunjuk
Peran ahli kesehatan masyarakat adalah terlibat langsung dalam
memantau kondisi kesehatan masyarakat dan faktor - faktor yang
mempengaruhi kesehatan masyarakat
Yang direncanakan dalam RPJM dan RPJP berbeda dalam setiap
periodenya, tergantung pada kebijakan daerah dan kebijakan
nasional, berkaitan dengan target - target pencapaian program
kesehatan yang hendak diraih. RPJM dan RPJP merupakan bagian
dari sistem administrasi yang disusun untuk melaksanakan
Fakultas Kedokteran UNAND 3
pembangunan kesehatan. Perencanaan pembangunan kesehatan yang
dimaksud juga disesuaikan dengan ketersediaan pembiayaan
Kendala yang menyebabkan perencanaan pembangunan kesehatan
tidak berjalan sebagaimana mestinya :
Kurangnya pemantauan
Kurangnya teamwork
Lemahnya manajemen dan pengendalian dana pada program
terkait
Kurangnya SDM
Program - program yang telah dilaksanakan Dinas Kesehatan
Sumatera Barat :
Promosi kesehatan
Upaya kesehatan masyarakat
Upaya kesehatan perorangan
Perbaikan gizi masyarakat
Lingkungan sehat
Pencegahan dan pemberantasan penyakit
Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Kemungkinan penyebab tidak adanya ambulan adalah kurangnya
prioritas dan ketersediaan dana untuk pengadaan ambulan
Cara menyusun program kesehatan :
Analisis situasi
Analisis masalah
Menetapkan prioritas masalah
Pencari penyebab masalah
Pemecahan masalah menyusun program kesehatan
Jenis-jenis pelayanan kesehatan :
Primer
Fakultas Kedokteran UNAND 4
Pelayanan kesehatan tingkat dasar
Sekunder
Pelayanan kesehatan telah menyediakan tenaga ahli ( 4 spesialias
dasar ) dan menyediakan pelayanan rawat inap
Tertier
Pelayanan kesehatan yang telah menyediakan tenaga ahli
subspesialis
4. Schema
5. Define Learning Objectives
Fakultas Kedokteran UNAND 5
Perencanaan Kebijakan Kesehatan
Visi
Misi
Menengah PendekPanjang
Program Kesehatan
Pelaksanaan
Konsultan
Kontrol
Sumber Pembiayaan
Evaluasi
Kendala
Target Tercapai
Jenis Pelayanan
Target Tidak Tercapai
Mahasiswa mampu menjelaskan program - program yang termasuk
dalam perencanaan pembangunan kesehatan
Mahasiswa mampu menjelaskan faktor - faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan program kesehatan
Mahasiswa mampu menjelaskan pentingnya evaluasi dalam
perencanaan program kesehatan
Mahasiswa mampu menjelaskan sumber pembiayaan program
kesehatan
Mahasiswa mampu menjelaskan masalah - masalah kesehatan di
Sumatera Barat
Mahasiswa mampu menjelaskan jenis - jenis pelayanan kesehatan di
Sumatera Barat
Mahasiswa mampu menjelaskan kebijakan bidang kesehatan di
Sumatera Barat pada era desentralisasi
6. Gather Information and Private Study
Ramadhan, Syahrul. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:
Ikhtiar
Azwar, Azrul. 1988. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa
Aksara
Soekidjo Notoadmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Kuliah Pengantar
7. Share the Results
Fakultas Kedokteran UNAND 6
Program-program yang termasuk dalam perencanaan
pembangunan kesehatan Sumatera Barat 2006 – 2010 :
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Ditujukan untuk memberdayakan individu, keluarga dan
masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup bersih
dan sehat, dengan indikator kegiatan pokok :
o Pendayagunaan lembaga / organisasi formal dan
kemasyarakatan dalam penanggulangan kesehatan masyarakat
o Pemantapan media promosi kesehatan dan teknologi KIE
o Pemantapan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat), seperti posyandu, polides dan uks, generasi
muda
o Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
Lingkungan sehat
Ditujukan untuk mewujudkan lingkungan sehat melalui
pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk
menggerakan pembangunan lintas sektor yang berwawasan
kesehatan
o Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi
masyarakat miskin
o Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
o Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
o Pengembangan model kesehatan lingkungan kabupaten / kota
sehat
Upaya kesehatan masyarakat
Fakultas Kedokteran UNAND 7
Ditujukan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas
yankes melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas,
pustu, puskesmas keliling dan bidan didesa
o Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan
jaringannya;
o Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas dan jaringannya;
o Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup
sekurang - kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan
anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan
pengobatan dasar
o Penyediaan bantuan / dukungan pada puskesmas
o Pemantapan sarana UPTD Dinas Kesehatan
o Pembinaan pemberdayaan kesehatan masyarakat
o Pemantapan model dokter keluarga secara bertahap
Upaya kesehatan perorangan
Ditujukan untuk meningkatkan akses, keterjangkauan dan
kualitas pelayanan kesehatan perorangan. Kegiatan pokok:
o Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit di daerah
tertinggal secara selektif
o Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit
o Pengadaan obat dan perbekalan rumah sakit
o Pemantapan pelayanan kesehatan rujukan
o Melakukan advokasi dan sosialisasi kebijakan upaya
kesehatan perorangan
o Melakukan kajian dan monev terhadap kegiatan upaya
kesehatan perorangan
o Memberikan bantuan / dukungan pada RS daerah terutama
daerah terpencil dan pemekaran
Fakultas Kedokteran UNAND 8
o Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
o Peningkatan peran serta sektor swasta dalam upaya kesehatan
perorangan
o Pengembangan dokter keluarga
Pencegahan dan pemberantasan penyakit
Ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan
kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Prioritas penyakit menular: malaria, DBD, diare, polio, tbc,
HIV/AIDS dan P3DI. Prioritas penyakit tidak menular: penyakit
jantung, DM, kanker. Pokok Kegiatan:
o Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
o Peningkatan mutu dan pelayanan imunisasi
o Penemuan dan tata laksana penderita
o Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan
wabah
o Peningkatan (KIE), pencegahan dan pemberantasan penyakit
Perbaikan gizi masyarakat
Ditujukan untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam
upaya meningkatkan status gizi masyarakat, terutama pada ibu
hamil, bayi dan anak balita. Kegiatan pokok:
o Peningkatan SDM pengelola gizi masyarakat
o Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi
besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang
vitamin A, dan zat mikro lain
o Penanggulangan gizi lebih
o Peningkatan surveilans gizi
o Peningkatan surveilans gizi
o Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar
gizi
Fakultas Kedokteran UNAND 9
o Pengadaan obat program gizi masyarakat
Sumber daya kesehatan
Ditujukan untuk meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran
tenaga kesehatan sesuai kebutuhan pembangunan kesehatan.
Kegiatan pokok :
o Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan
o Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga
kesehatan melalui diklat tenaga kesehatan
o Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk
pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta
rumah sakit kabupaten / kota
o Pembinaan tenaga kesehatan dan karir tenaga kesehatan
o Pemerataan penempatan tenaga kesehatan
o Perizinan dan akreditasi RS dan institusi pendidikan
kesehatan
Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Ditujukan untuk mengembangkan kebijakan dan manajemen
pembangunan kesehatan guna mendukung penyelenggaraan
sistem kesehatan. Kegiatan pokok :
o Peningkatan kualitas penyusunan perencanaan kesehatan
o Peningkatan dan pemantapan sistem informasi kesehatan
o Pengembangan sistem kesehatan daerah
o Pengembangan uapaya jaminan pemeliharaan kesehatan
o Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran,
pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan dan
penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum
kesehatan
Obat dan perbekalan kesehatan
Fakultas Kedokteran UNAND 10
Ditujukan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu,
keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat
tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan kosmetika.
Kegiatan pokok :
o Penyediaan obat sangat esensial dan buffer stock
o Peningkatan kemampuan dan manajemen obat publik pada
sarana pelayanan kesehatan dasar, sarana farmasi dan sarana
kesehatan lingkungan
o Pembinaan dan pengendalian alat kesehatan dan perbekalan
rumah tangga (PKRT)
o Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan
kesehatan terutama untuk penduduk miskin
o Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah
sakit
o Peningkatan kemampuan dan pemahaman masyarakat tentang
bahaya penyalahgunaan obat narkoba
Litbang kesehatan
Ditujukan untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan
iptek kesehatan sebagai masukan perumusan kebijakan program
kesehatan. Kegiatan pokok:
o Mengembangkan hasil penelitian dan pengembangan
kesehatan
o Meningkatkan sumberdaya tenaga peneliti kesehatan
o Mengembangkan sarana dan prasarana penelitian
o Penyediaan dukungan administrasi penelitian dan
pengembangan penelitian
o Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan
pengembangan kesehatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program
kesehatan
Fakultas Kedokteran UNAND 11
Internal :
Masih terbatasnya SDM tenaga kesehatan yang professional
Distribusi tenaga kesehatan yang belum merata
Sarana dan prasarana kesehatan di kabupaten / kota belum
optimal
Terbatasnya pembangunan sarana fisik kesehatan di kabupaten /
kota
Eksternal :
Era globalisasi di bidang pelayanan kesehatan
Belum berkembangnya sistem pembiayaan kesehatan
Terjadinya transisi epidemiologi dan demografi
Terbatasnya pembangunan sarana fisik kesehatan di kabupaten /
kota
Evaluasi dalam perencanaan program kesehatan
Evaluasi adalah membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh
suatu program dengan tujuan yang direncanakan. Menurut
Perhimpunan Kesehatan Masyarakat Amerika, evaluasi ialah suatu
proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dan usaha
pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Proses tersebut
mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan, identifikasi
kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan,
menentukan dan menjelaskan derajat keberhasilan dan rekomendasi
untuk kelanjutan aktivitas program.
Dari batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa proses atau
kegiatan dan dalam kegiataan evaluasi itu mencakup langkah-
langkah :
Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni
tentang apa yang akan dievaluasi terhadap program yang
dievaluasi
Fakultas Kedokteran UNAND 12
Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan
keberhasilan program yang akan dievaluasi
Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan
Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau
hasil pelaksanaan evaluasi tersebut
Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan
penjelasan-penjelasan
Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut
terhadap program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut
Evaluasi suatu program kesehatan masyarakat dilakukan terhadap
tiga hal, yakni evaluasi terhadap proses pelaksanaan program,
evaluasi terhadap hasil program dan evaluasi terhadap dampak
program.
Evaluasi proses ditujukan terhadap pelaksanaan program yang
menyangkut penggunaan sumber daya, seperti tenaga, dana, dan
fasilitas lain.
Evaluasi hasil program ditujukan untuk menilai sejauh mana
program tersebut berhasil, yakni sejauh mana tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan tercapai. Misalnya meningkatnya cakupan
imunisasi, meningkatnya ibu-ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya, dan sebagainya.
Evaluasi dampak program ditujukan untuk menilai sejauh mana
program itu mempunyai dampak terhadap peningkatan kesehatan
masyarakat. Dampak program-program kesehatan ini tercermin
dari membaiknya atau meningkatnya indikator-indikator
kesehatan masyarakat. Misalnya menurunnya angka kematian
bayi (IMR), meningkatnya status gizi anak balita, menurunnya
angka kematian ibu, dan sebagainya.
Dalam program kesehatan masyarakat, disamping evaluasi juga
dilakukan monitoring atau pemantauan program. Monitoring
dilakukan sejalan dengan evaluasi, dengan tujuan agar kegiatan
Fakultas Kedokteran UNAND 13
kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan program
tersebut berjalan sesuai dengan yang direncanakan, baik waktunya
maupun jenis kegiatannya.
Sumber pembiayaan program kesehatan
Sumber pemerintah daerah : APBD (Permendagri no 13/2006)
Pendapatan Asli Daerah
– Pajak Daerah
– Retribusi Daerah
– Hasil Perusahaan Daerah dan pengelolaan kekayaan daerah
– Lain-lain pendapatan yang sah
Dana Perimbangan
– Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak
– DAU ( Dana Alokasi Umum )
– DAK ( Dana Alokasi Khusus )
– Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan Propinsi
Pendapatan lain yang sah
Biaya pemerintah daerah untuk sektor kesehatan :
Dinas Kesehatan dan Puskesmas
RSUD
Gudang Farmasi
Labkesda
BKKBN
AKPER
Dari Nonkesehatan: Dana Gizi (BPM), UKS (Diknas)
Bila terjadi kekurangan :
Redefinisi / kaji ulang prioritas, misalnya prioritas wilayah dan
program non-esensial
Mobilisasi Dana: Pemda, Masyarakat, Swasta
Matching Grant Pusat
Fakultas Kedokteran UNAND 14
Masalah - masalah kesehatan di Sumatera Barat
Terbatasnya alokasi pembiayaan kesehatan terutama di
kabupaten / kota
Belum berkembangnya JPKM Askeskin JPKMM
Keberadaan kabupaten pengembangan menghadapi tuntutan
sumber daya sarana dan prasarana
Masih terdapatnya beberapa penyakit menular dan
berkembangnya penyakit baru, serta pergeseran pola penyakit ke
penyakit tidak menular
Meningkatnya penyalahgunaan NAPZA
Perilaku masyarakat kurang mendukung PHBS
Desentralisasi pusat dan daerah tidak sinkron
Keterjangkauan pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin
masih rendah
Jenis - jenis pelayanan kesehatan di Sumatera Barat
Pelayanan kesehatan tingkat pertama ( Primary Health Services )
Yankes yang bersifat pokok yang sangat dibutuhkan oleh
sebagian besar masyarakat, dan memiliki nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Umumnya yankes
tingkat pertama ini bersifat rawat jalan
Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( Secondary Health Services )
Pelayanan kesehatan lebih lanjut dan telah bersifat rawat inap,
dan untuk penyelenggaraannya membutuhkan tenaga-tenaga
spesialis
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( Tertiary Health Services )
pelayanan kesehatan yang lebih kompleks dan diselenggarakan
oleh tenaga-tenaga subspesialis
Fakultas Kedokteran UNAND 15
Kebijakan bidang kesehatan di Sumatera Barat pada era
desentralisasi
Arah kebijakan pembangunan kesehatan Sumatera Barat tahun 2009:
Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan terpencil
Peningkatan upaya pencegahan dan pemberatasan penyakit
menular, wabah, dan penyakit kronis degeneratif
Peningkatan penanganan masalah gizi kurang dan buruk pada
ibu hamil, menyusui, balita dan anak sekolah
Peningkatan pengadaan dan ketersediaan obat sangat essensial
Peningkatan pengendalian laju pertumbuhan penduduk
Peningkatan penelitian kesehatan
Memfasilitasi pengembangan pendidikan tinggi tenaga kesehatan
Kegiatan pokok pembangunan kesehatan Sumatera Barat tahun
2009:
Fasilitasi peningkatan upaya kesehatan masyarakat
Fasilitasi peningkatan pelayanan kesehatan kuratif
Peningkatan akreditasi RS
Fasilitasi peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan
Peningkatan kemampuan dan kesiapan RS berbahaya
Peningkatan pelaksanaan surveilence secara rutin
Peningkatan pelaksanaan investigasi dan penanggulangan wabah
/ KLB
Peningkatan promosi gizi pada masyarakat
Peningkatan ketersediaan obat sangat esensial
Fasilitasi balai POM
Fasilitasi peningkatan promosi kesehatan dan penyuluhan KIA
Fasilitasi penyediaan alat kontrasepsi
Peningkatan manajemen dan pembiayaan kesehatan daerah
(JAMKESDA) serta penelitian dan pengembangan kesehatan
terapan
Fakultas Kedokteran UNAND 16
Peningkatan kualitas lingkungan dan tempat tingkat sehat dan
akses air bersih di daerah terpencil, miskin dan rawan bencana
Fakultas Kedokteran UNAND 17
Top Related