KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
By : Kelompok 6
1. Pengertian Hukum Dasar/Konstitusi
2. Susunan Konstitusi
PENGANTAR
Pengertian Hukum Dasar/Konstitusi
Pengertian Hukum Dasar/KonstitusiIstilah Konstitusi berasal dari bahasa latin Constitutio atau Constituere, kemudian berkembang di Prancis dengan istilah constituer, dalam bahasa jerman “vertassung” dalam bahasa Inggrisnya dengan istilah constitution.
Pengertian konstitusi adalah keseluruhan sistem aturan yang menetapkan dan mengatur tata kehidupan kenegaraan.
Konstitusi dalam arti sempit
Konstitusi dalam arti luas
Susunan Konstitusi
Konstitusi mengandung aturan-aturan yang bersifat mendasar. Dan aturan-aturan tersebut belum memiliki akibat dan sanksi pemaksa bagi yang melanggarnya. Sehingga semua aturan yang terdapat dalam konstitusi tersebut masih harus dijabarkan lagi ke dalam peraturan perundang-undangan di bawahnya.
Norma yang kedudukannya lebih rendah harus berdasarkan pada aturan yang terdapat dalam norma yang kedudukannya lebih tinggi.
Susunan Konstitusi
Memahami UUD 1945
Hukum dasar negara Republik Indonesia
Pengertian UUD 1945 sebelum dan
sesudah amandemen
Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia
1. Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 Berlaku UUD 1945
2. Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 Berlaku Konstitusi RIS
3. Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 Berlaku UUDS 1950
4. Periode 5 Juli 1959 – sekarang Berlaku UUD 1945
dibedakan menjadi 2: 1. sebelum amandemen 2. setelah amandemen
1. Tujuan perubahan (amandemen)Perubahan UUD 1945 bertujuan untuk menyempurnakan aturan dasar meliputi:
1. Tatanan negara untuk mencapai tujuan nasional yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945
2. Jaminan dan perlindungan hak asasi manusia
3. Jaminan dan pelaksnaan kedaulatan rakyat
4. Pengaturan kekuasaaan penyelenggara negara melalui penerapan pola saling kontrol dan saling mengimbangi (check and balance)
5. Jaminan kewajiban negara dalam kesejahteraan sosial, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan menegakkan etika dan moral
6. penyelenggaraan negara yang sangat penting bagi eksistensi negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi,
7. kehidupan bernegara dan berbangsa sesuai dengan perkembangan aspirasi kebutuhan dan kepentingan bangsa dan negara Indonesia ini sekaligus mengakomodasi kecenderungannya untuk kurun waktu yang akan datang.
2. Pelaksanaan PerubahanPerubahan UUD 1945 telah dilakukan sebanyak 3 kali. Perubahan tersebut melalui sidang MPR. UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 → Perubahan Pertama UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 → Perubahan Kedua UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 → Perubahan Ketiga UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 → Perubahan Keempat UUD 1945
NO Bab Pasal Ayat Aturan peralihan
Aturan tambahan
1 Sebelum amandemen
16 37 49 4 pasal 2 ayat
2 Sesudah amandemen
21 73 170 3 pasal 2 pasal
Tabel UUD 1945Sebelum dan sesudah perubahan
1. Sebagai (norma) hukum2. Sebagai hukum dasar
Kedudukan UUD Negara Republik Indonesia 1945
1. Sebagai (norma) hukum : UUD bersifat mengikat terhadap: Pemerintah, setiap
Lembaga Negara/Masyarakat, setiap WNRI dan penduduk di RI.
Berisi norma-norma: sebagai dasar dan garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara harus dilaksanakan dan ditaati.
2. Sebagai hukum dasar: UUD merupakan sumber hukum tertulis (tertinggi)
Setiap produk hukum (seperti UU, PP, Perpres, Perda) dan setiap kebijaksanaan Pemerintah berlandaskan UUD 1945.
Sebagai Alat Kontrol
Yaitu mengecek apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai dengan ketentuan UUD 1945.
1. Singkat
2. Supel atau Fleksibel
3. Jelas dan mengikat
4. Memuat norma-norma
5. Hukum positif tertinggi
Sifat UUD Negara RI 1945
1.Pengertian & Ciri-ciri2.Contoh
KONVENSI
Pengertian & Ciri-ciri
PENGERTIAN
Konvensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis yang merupakan aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara.
CIRI-CIRI
1. Tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945
2. Sebagai pelengkap atau mengisi kekosongan karena tidak diatur dalam UUD 1945
3. Dilaksanakan berulang-ulang
Contoh Konvensi
1. Pidato presiden setiap tanggal 16 Agustus
2. Upacara bendera peringatan kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus
3. Peletakan posisi foto presiden dan wakil presiden
4. Pemberian grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi pada hari kemerdekaan atau hari besar keagamaan secara serentak
5. Program 100 hari kerja kabinet baru.
6. Pada masa reformasi, pengambilan keputusan dalam DPR/MPR menggunakan suara terbanyak/voting.
1.Makna Pembukaan UUD 1945
2.Makna Alinea-Alinea Pembukaan UUD 1945
3.Pokok Pikiran Dalam Pembukaan
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Penjelasan Tentang Pembukaan Undang Undang Dasar
Pancasila, UUD 1945 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 mempunyai hubungan dalam dua aspek, yaitu : Aspek kesejarahan
Perumusan dan kesepakatan Pancasila bersamaan dengan naskah Proklamsi dan UUD 1945
Aspek kemakmuran
Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan pokok kaidah negara fundamental
Pembukaan UUD 1945 sebagai Tertib Hukum Tertinggi
Syarat- syarat tertib hukum :
a. Adanya kesatuan subjek
b. Adanya kesatuan asas kerokhanian
c. Adanya kesatuan daerah
d. Adanya kesatuan waktu Makna kedudukan pembukaan UUD 1945 dalam tertib hukum
Indonesia:
a. Menjadi dasarnya, karena pembukaan UUD 1945 memberikan faktor-faktor mutlak bagi adanya suatu tertib hukum Indonesia
b. pembukaan UUD 1945 memasukan diri di dalamnya sebagai ketentuan hukum yang tertinggi
Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental
Kedudukan yang tetap dan melekat dan tidak dapat dirubah, disebabkan oleh : Sumber dari motivasi dan apresiasi Sumber dari cita hukum dan cita moral Mengandung nilai universal (dijunjung tinggi o;eh
bangsa-bangsa beradab) dan lestari (dapat menampung dinamika masyarakat )
Pokok- pokok kaidah Negara yang fundamental
Dasar- dasar pembentukan Negara Tujuan Negara Asas politik Negara Asas kerohanian Negara
Ketentuan diadakannya undang undang dasar Negara dapat terlihat dalam kalimat “… maka disusunlah
Negara kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang undang dasar Negara Indonesia …”
Makna Alinea-Alinea Pembukaan UUD 1945
Alinea I Alinea II Alinea III Alinea IV
Empat pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
1. Pokok pikiran pertama (Negara persatuan) Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Negara wajib mengutamakan kepentingan negara di atas
kepentingan golongan ataupun perorangan Negara menghendaki adanya persatuan penjabaran Sila Ketiga Pancasila
2. Pokok pikiran kedua (Negara keadilan social)
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia penjabaran Sila Kelima Pancasila.
Empat pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
3. Pokok pikiran ketiga (Negara kedaulatan rakyat)
kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya menurut UUD
Pokok pikiran ini merupakan Dasar Politik Negara penjabaran Sila Keempat Pancasila
4. Pokok pikiran keempat (Negara Ketuhanan Yang Maha Esa)
mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita- cita moral rakyat yang luhur
penjabaran dari Sila Pertama dan Sila Kedua Pancasila
1. Hubungan antara Proklamasi dan Pembukaan
2. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD 1945
Hubungan antara Proklamasi;Pembukaan dan UUD 1945
Hubungan antara Proklamasi dan Pembukaan
Proklamasi 17 Agustus 1945 mempunyai dua makna yang esensial
Pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia Mengganti sitem kolonial menjadi sistem nasional.
Pembukaan UUD 1945 menjelaskan makna kemerdekaan yang dinyatakan dalam proklamasi. Pembukaan merupakan pelaksanaan proklamasi, pernyataan kemerdekaan, tujuan, tugas negara, bentuk, dan dasar negara
Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD 1945
Penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa Pembukaan UUD 1945 meliputi suasana kebatinan dari dan diwujudkan dalam pasal-pasal UUD tersebut. UUD menciptakan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan dalam pasal-pasalnya (Batang Tubuh). Pokok-pokok pikiran tersebut adalah Pancasila itu sendiri.
UUD 1945 (Batang Tubuh) Amandemen / perubahan
Memuat pasal-pasal yang berisi materi tentang
Bentuk dan kedaulatan negaraPengaturan sistem pemerintah negara (dari tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara pada penjelasan umum UUD 1945 dengan perubahan). Pengaturan tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan tata hubungan, lembaga-lembaga negara dan pemerintah.
Wilayah negara
Hubungan antara negara, warga negara dan penduduk secara timbal balik (hak dan kewajiban asasi). Hak asasi manusia. Konsepsi negara dalam berbagai aspek kehidupan.
Lain-lainBendera, bahasa, lambang negara dan lagu kebangsaan, perubahan UUD.
Bentuk dan Kedaulatan Negara
Pasal 1Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik
Sesuai pasal 37 (5) tentang perubahan Undang-undang Dasar dinyatakan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.
Kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar. Tidak lagi dipegang oleh MPR
Negara Indonesia adalah negara hukum (pengalihan pernyataan dari penjelasan tentang sistem pemerintahan negara.
Sistem Pemerintahan Negara setelah UUD 1945 Amandemen
Sistem Pemerintahan Negara setelah UUD 1945 Amandemen
1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat)
Negara Indonesia berdasarkan hukum (rechtsstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Tindakan apapun harus dilandasi oleh hukum, dalam hal ini hukum dasar dan undang-undang sebagai rinciannyadan harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Ciri-ciri negara berdasarkan hukum dalam arti material
Adanya pembagian kekuasaan dalam negara Diakuinya hak asasi manusia Adanya dasar hukum bagi kekuasaan pemerintah (asas legalitas) Segala warga negara bersamaan kedudukan dalam hukum Adanya kewajibn pemerintah untuk memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
2. Sistem Konstitusional
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
Dalam penyelenggaraan pemerintah negara yang berdasarkan sistem konstitusional itu. Kekuasaan-kekuasaan aparatur negara dan aparatur pemerintahan harus bersumber pada Undang-undang Dasar Negara RI 1945 atau pada undang-undang sebagai aturan yang menyelenggarakan Undang-Undang Dasar Negara RI 1945.
3. Kekuasaan Negara yang Tertinggi di Tangan Rakyat
Telah diadakan perubahan yang mendasar dari sistem MPR. Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-undang Dasar (merubah fungsi MPR) MPR bukan lembaga tertinggi Pemilihan Presiden secara langsung oleh rakyat Wewenang menetapkan program pembangunan negara
(visi dan misi) berada pada Presiden. Keanggotaan MPR terdiri dari DPR dan DPD melalui
pemilihan umum.
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi
Telah diadakan perubahan yang mendasar dalam kelembagaan Negara.
Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat. Presiden tidak lagi mandataris MPR. Dalam
menjalankan pemerintahan Negara, kekuasaan dan tanggung jawab adalah di tangan presiden (concentration of power and responsibility upon the president). Presiden ialan yang memegang tanggung jawab atas jalannya pemerintahan Negara.
5. Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR.
Presiden bekerja sama dengan dewan. Dalam hal pembuatan Undang-Undang dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Presiden harus mendapatkan persetujuan DPR. Presiden tidak dapat membubarkan DPR, DPR pun tidak dapat menjatuhkan Presiden.
6. Menteri ialah pembantu presiden, tidak bertanggungjawab kepada DPR.
Presiden mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri Negara. Menteri-menteri itu tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka adalah pembantu presiden.
7. Kekuasaan kepala Negara tidak tak terbatas.
a. Meskipun Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, ia bukan diktator, artinya kekuasaannya tidak tak terbatas.
b. Kedudukan DPR adalah kuat. DPR tidak dapat dibubarkan oleh Presiden Anggota DPR semuanya merangkap
menjadi anggpta MPR.
Top Related