7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
1/47
Antibiotika
Ari YSekolah Tinggi Farmasi Bandung
2013
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
2/47
Prinsip Anti-Mikroba
Antibiotika = antimikroba
Toksisitas selektif
Berbahaya bagi mikroorganismepenginfeksi, tapi tidak membahayakanhost
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
3/47
Mekanisme Kerja Antibiotika-Inhibisi sintesis dinding sel (antimikroba -
laktam, basitrasin, sefalosporin, vankomisin)
-Inhibisi fungsi membran sel (amfoterisin B,
kolistin, imidazol),
-Inhibisi sintesis protein (kloramfenikol,
eritromisin, aminoglikosida,
-Inhibisi metabolisme asam nukleat dan
menghambat metabolisme perantara.
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
4/47
Konsep Pemakaian Antibiotika
1. Terapi spesifik:bila organismepenginfeksi dan antimikrobanya yangtepat telah diketahui
2. Terapi empirik:bila organisme penginfeksidan antimikrobanya yang tepat belumdiketahui, tetapi dapat diprediksiberdasarkan studi sebelumnya
3. Pencegahan (profilaksis):bila tujuannyamencegah infeksi spesifik pada beberapaindividu atau infeksi pasca operasi
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
5/47
Pertimbangan Pemilihan Antibiotika:
1. Mengidentifikasi organisme penginfeksiberdasarkan informasi klinis, tropismejaringan, statistik bakteriologi
2. Kesesuaian antimikroba dari mikrobapenginfeksi harus diketahui
3. Pemilihan obat harus mencapaikonsentrasi terapeutik pada tempatinfeksi
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
6/47
Pertimbangan Pemilihan Antibiotika:
4.Spektrum Antibiotika
5.Faktor Pasien
- genetika
- status imunologis- kondisi fisiologis (mis. Kondisi ginjal px)
- kondisi liver
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
7/47
Antibiotika Bakterisida:
menyebabkan kematian mikroba padakonsentrasi
yang dapat dicapai secara klinis
Concentration-dependent
Kecepatan aktivitas bakterisidalnya akanmeningkat bila konsentrasinya di atas KBM
juga meningkat (Aminoglikosida, Fluorokuinolondan Metronidazol).
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
8/47
Antibiotika Bakterisida:
Time-dependent
Antimikroba yang dengan konsentrasi diatas konsentrasi bakterisidal minimum
(KBM) memerlukan waktu yang lama untukmembunuh bakteri
Antimikroba time-dependent, mis. -
laktam, protein atau asam nukleat padabakteri Gram + tertentu
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
9/47
Postantibiotic effect: periode recoveryatau daya antibiotika yang bertahan
(persistent) dalam keadaan ketiadaanantibiotika
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
10/47
Antibiotika BakteriostatikBakteriostatik: menghambat pertumbuhan
mikroba pada konsentrasi yang dapat dicapai
secara klinis
Contoh: Klindamisin, Makrolida, Sulfonamida,Trimetoprim, Tetrasiklin, Kloramfenikol
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
11/47
Antibiotika Profilaksis
Antibiotika yang diberikan padapenderita yang belum terkena infeksi,
tetapi diduga mempunyai peluang besaruntuk mendapatkannya / bila terkenainfeksi dapat menimbulkan dampakburuk bagi penderita.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
12/47
TUJUAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS
1. Mencegah terjadinya infeksi luka operasi
2. Mencegah terjadinya morbiditas dan
mortalitas post-op
3. Mengurangi lama perawatan & menurunkanbiaya perawatan
4. Tidak menimbulkan efek ikutan
5. Tidak menyebabkan konsekuensi ikutan padaflora normal pasien dan kuman penghuni
rumah sakitAri Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
13/47
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas
diperlukan antibiotika yang bersifat :
1.Aktif terhadap kuman patogen yangterbanyak mengkontaminasi luka
2.Dosis yang adekuat & waktu yang tepat
pada saat insisi telah mencapai kadar cukuptinggi di jaringan yang bersangkutan
3.Aman
4.Penggunaan dalam waktu yang singkat untukmengurangi efek ikutan, mencegah timbulnya
resistensi dan menekan biaya.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
14/47
KEUNTUNGAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSISMenurunkan infeksi luka operasi dan morbiditas
Menurunkan biaya perawatan kesehatan (bila
biaya tersebut dihubungkan dengan penanganan
kejadian infeksi paska bedah)
Mengurangi lama tinggal di rumah sakit.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
15/47
Kombinasi Antibiotika:
1. Aditif: aktivitas kombinasiantibiotika = jumlah kedua masing2antibiotika
2. Sinergis: aktivitas kombinasiantibiotika lebih besar jumlah keduamasing2 antibiotika
3. Antagonis: aktivitas kombinasiantibiotika lebih kecil jumlah keduamasing2 antibiotika
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
16/47
Mekanisme Sinergisme Antibiotika:1. Peningkatan jumlah obat II oleh
obat I yang masuk ke dalam sel
mikroba2. Penghambatan oleh obat I padaaktivitas enzim mikroba yangmenginaktavasi obat II
3. Penghambatan pada tahap lanjutandari proses metabolisme sel mikroba
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
17/47
Apakah diperlukan kombinasi antibiotik? Bila suatu antibiotik dapat
meningkatkan aktivitas antibiotik
lain daripada efek samping dantoksiknya.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
18/47
Penggunaan Kombinasi Antibiotika:1. Penanganan infeksi oleh polimikroba2. Penanganan awal terhadap infeksi yang
mengancam jiwa sebelum ditemukanpenyebabnya3. Pencegahan terbentuk mikroba yang
resisten tertentu4. Jika terdapat efek sinergis terhadap
organisme penginduksi spesifik
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
19/47
Kerugian Pemberian
Antibiotik KombinasiMeningkatkan resiko sensitivitas &
toksisitas obat
Meningkatkan risiko resistensimikroba
Ada kemungkinan bekerja secara
antagonisCost lebih tinggi
Dapat meningkatkan efek sampingAri Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
20/47
Pemilihan AB pada Kondisi
Tertentu Gangguan Ginjal (mis. Gagal ginjal)
Gangguan Hati
Pada Kehamilan & Laktasi
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
21/47
Pasien dengan gagal ginjal
Sebagian besar antimikroba diekskresikanoleh ginjal bila ada gangguan fungsional dariginjal perlu dilakukan penyesuaian dosis
Penyesuaian dosis : mengurangi dosis /
memperpanjang interval waktu Hal ini mutlak untuk obat-obat yang
nefrotoksik seperti aminoglikosid, flusitosindan vankomisin.
Pada pasien dengan gangguan faal ginjalpemberian obat tersebut di atas perlu diikutidengan pemantauan konsentrasi obat dalamserum.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
22/47
Pasien dengan kehamilan dan laktasi
Pemindahan antibiotik melalui plasentadipengaruhi oleh bermacam-macamfaktor (mis. Vd obat pada janin)
Antibiotik yang dikontraindikasikanuntuk wanita hamil antara lain adalahsiprofloksasin, norfloksasin,griseofulvin, asam nalidiksat, dan
tetrasiklin
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
23/47
Antibiotik yang dianggap aman adalah
golongan penisilin, sefalosporin,erithromisin (basa), spectinomycin,dan nystatin
Obat-obat yang tidak terdaftar harusdigunakan secara hati-hati dan hanyauntuk indikasi klinik yang kuat.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
24/47
Dalam air susu ibu (ASI) konsentrasiobat antibiotik belum banyak diketahui.
Umumnya kadar antibiotik dalam ASIantara 25-75% dari kadar obat dalamserum, kecuali untuk isoniazid,metronidazole, trimethoprim dansulfonamidesyang sama konsentrasinyaseperti dalam serum.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
25/47
Pada umumnya antibiotik dapat
digunakan untuk masa laktasi, kecualiasam nalidiksat, nitrofurantoin, danobat-obat sulfa yang memberi bahaya
menginduksi hemolisis pada bayi(defisiensi G6PD)
Pemberian metronidazole pada ibu
sebaiknya 24 jam sebelum laktasi(Pedoman Penggunaan AntibiotikNasional, Dep. Kesehatan RI, 1992).
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
26/47
Komplikasi Terapi Antibiotika:
1. Hipersensitivitas (contohpenisilin)2. Toksisitas langsung (contoh
aminoglikosida pada konsentrasiyang tinggi)
3. Superinfeksi (contoh antibiotika
spektrum luas atau kombinasiantibiotika) sulit ditangani
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
27/47
Lama Terapi Dengan
Antibiotika Durasi optimal terapi antibiotik dapat
ditentukan mis. terapi osteomielitis
minimal 4 minggu atau secara empirikmisalnya 10-14 hari untuk peritonitis.
Durasi sangat tergantung individu
Spektrum luas sangat dianjurkan karenapenggunaan antibiotik spektrum sempitdapat menyebabkan multiresisten bakteri(Reese and Betts, 2000)
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
28/47
Monitoring efektivitas terapi:
1. Derajat demam: parameter penting untukmenilai respon terhadap terapi.
2. Jumlah sel darah putih: tahap awal dari
infeksi akan meningkatkan jumlah SDP(neutrofil).
3. Data radiografi: effusion kecil, abses,ruang yang muncul menandakan pusat
infeksi.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
29/47
4. Nyeri dan inflamasi: pembengkakan,
eritema, tenderness/empuk/lunak munculpada infeksi permukaan, atau di dalamsendi atau tulang.
5. Laju endap darah (LED): peningkatan LED
berkaitan dengan infeksi akut atau kronik(endokarditis, osteomyelitis, infeksiintrabdominal)
6. Konsentrasi komplemen serum: khususnya
komponen C3 turun pada infeksi seriuskarena dikonsumsi selama prosespertahanan tubuh.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
30/47
Efektivitas terapi yang kurang:
1. Salah diagnosa (unsuspected infection): salahdiagnosa mikroba penyebab infeksi.2. Regimen obat yang tidak tepat: dosis, rute
pemberian, frekuensi, atau durasi.
3. Pemilihan antibiotika yang tidak tepat:4. Resistensi mikroba: penggunaan antibiotikasecara berlebihan & tidak memadai.
5. Ekspektasi yang berlebihan: surgical drainage,
demam virus, artritis, neoplasma, reaksi obat.6. Infeksi oleh 2 / lebih mikroba
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
31/47
Resistensi Antibiotika
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
32/47
Resistensi Mikroba Pada Antibiotik Genetik & non genetik. Resistensi bisa terjadi karena :
- Pemberian obat yang tidak tepat
- Dosis subminimal- Pemberian obat kombinasi dengan
efek berbeda (misalnya bakteriostatik &bakterisidal) atau obat-obat yangmempunyai spektrum luas dalam waktulama.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
33/47
Resistensi kolonisasi Pada beberapa bagian tubuh manusia bakteri-bakteri
flora normal dapat mengelola keseimbangan mikrobial
tubuh beberapa penyakit infeksi dapat dicegah. Mekanisme ini disebut bacterial antagonism/
colonization resistance Terkait pada kompetisi dalam nutrisi, proses
pelekatan pada mukosa, perubahan pH atau penurunan
redoks potensial. Pada saluran cerna resistensi kolonisasi terutama
diperankan oleh bakteri anaerob. Bila antibiotik seperti tetracyclin, ampicilin dan
clindamycin diberikan dalam dosis besar selama
beberapa hari, maka mikroorganisme potensialpatogen seperti C. difficile dan P. aeruginosa akantumbuh berlebihan dan penyebab enterocolitis ataubakteriemi.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
34/47
Resistensi alami/Intrinsic Resist.
Sifat genetik yang dikode di dalamkromosom dan terdapat dalam semuastrain dari spesies mikroba tersebut
Ari Y - STF Bandung'13
Resistensi dapatan/Acquired Resist.
Strain tertentu mengembangkankemampuan resistensi, sedangkanspesies yang lain tidak memiliki
kemampuan pengembangan resistensi
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
35/47
Dasar Resistensi Antibiotika:
1. Inaktivasi atau modifikasi obatoleh enzim bakteri
2. Barier permeabilitas sehingga
antibiotika tidak dapat mencapaitempat kerjanya3. Perubahan tempat kerja di sel
mikroba4. Pengembangan jalur metabolisme
yang berubah
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
36/47
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
37/47
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
38/47
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
39/47
Macam-Macam Resistensi Mikroorganisme
Terhadap Antibiotik
Resistensi Terhadap Penisillin dan Sefalosporin
Resistensi Terhadap Vankomisin
ResistensiTerhadap Tetrasiklin
Resistensi Terhadap Aminoglikosida
Resistensi Terhadap Kloramfenikol
Resistensi Terhadap Makrolida Resistensi Terhadap Rifampisin
Resistensi Terhadap Sulfonamid dan Trimetoprim
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
40/47
Resistensi Terhadap Penisillin & Sefalosporin
Resistensi mikroorganisme pathogen terhadap
penisilin dan sefalosporin paling sering terjadi
akibat bakteri memiliki gen pengkode -laktamase.
Terdapat 3 kelas besar -laktamase, yaitupenisilinase, oksasilinase, dan karbenisilinase.
Penisilinase memiliki kisaran aktivitas yang luas
terhadap penisilin dan selafosporin, Oksasilinase dan karbenisilinase memiliki aktivitas
yang lebih terbatas.
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
41/47
Resistensi Terhadap Vankomisin
Berkembang akibat adanya enzim pada sel bakteri
yang resisten membuang residu alanin dari bagian
peptida peptidoglikan.
Resistensi Terhadap Tetrasiklin
Terkait pada pengikatan tetrasiklin pada subunit
30S ribosom sintesis protein dapat terus
berlangsung.
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
42/47
Resistensi Terhadap Aminoglikosida
Sel bakteri memproduksi enzim-enzim yang dapat
menambah fosfat, asetat, atau gugus adenil pada berbagai
macam tempat pada antibiotik aminoglikosida.
Resistensi Terhadap Kloramfenikol
Sebagian besar disebabkan oleh adanya enzim yang
menambahkan gugus asetil kedalam antibiotik.
Kloramfenikol yang terasetilasi tidak akan dapat terikat
pada submit 50S ribosom bakteri tidak mampumenghambat sintesis protein.
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
43/47
Resistensi Terhadap Makrolida
Pada beberapa kasus, resistensi terhadapantibiotik makrolida terjadi akibat mutasi
pada target antibiotik.
Resistensi Terhadap Rifampisin
Mutasi pada gen subunit RNA polimerase.
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
44/47
Resistensi Terhadap Sulfonamid dan
Trimetoprim
Mutasi pada gen pengkode enzim yang
terlibat dalam jalur metabolisme sintesis
asam tetrahidrofolat
Ari Y - STF Bandung'13
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
45/47
Resistensi terhadap siprofloksasin
Mutasi gen kromosom yang mengubah target
terhadap enzim DNA-gyrase/ mempengaruhi obatmenembus membran sel bakteri (hooper, 1995)
Sering terjadi pada Pseudomonas sp &
Staphylococcus pada infeksi jaringan lunak daninfeksi bagian tubuh bagian luar.
Pada beberapa tempat, bakteri MRSA (Meticillin-
resistant Staphylococcus aureus) resisten
terhadap siprofloksasin sekitar lebih dari 80%.
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
46/47
Resistensi terhadap Sefotaksim
Sefotaksim dinonaktifkan oleh produksi -laktamase yang dimediasi secara kromosomal
oleh beberapa strain seperti Citrobacter,
Enterobacter, Pseudomonasdan Serratia.
7/23/2019 Konsep Terapi Anti-Infeksi
47/47
hank You
Ari Y - STF Bandung'13
Top Related