- 1. KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA By Eny B.
2.
- Menurut UU Kesehatan Jiwa No.3/1966
-
- Suatu kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual
dan emosional yg optimal dr seseorang dan perkembangan berjalan
selaras dg keadaan orang lain
-
- Kep jiwa adalah suatu bidang spesialistik praktik keperawatan
yg menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan
diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya.
PENGERTIAN 3.
- Perawat kesehatan jiwa mengumpulkan data kesehatan pasien.
- Pengkajian dengan wawancara membutuhkan keterampilan komunikasi
yang efektif secara budaya dan linguistik, wawancara, observasi
perilaku, pencatatan, dan pengkajian pasien yang komprehensif dan
system yang relevan memampukan perawat kesehatan jiwa untuk dapat
bersuara dalam penilaian keadaan klinis dan merencanakan intervensi
untuk pasien.
PRINSIP-PRINSIP KEPERAWATAN JIWA 4. ELEMEN KUNCI
- Identifikasi alasan pasien mencari pertolongan kaji faktor
risiko berhubungan dengan keamanan pasien yang meliputi potensi
terjadinya :
- Bunuh diri atau membahayakan diri
- Reaksi alergi atau reaksi efek samping obat
5. STANDARII: DIAGNOSIS
- Perawat kesehatan jiwa menganalisa data hasil pengkajian untuk
menentukan diagnosis.
- Dasar pemberian asuhan keperwatan jiwa adalah mengakui dan
identifikasi pola respons penyakit jiwa dan masalah mental baik
actual maupun potensial
6. 7. STANDAR III: IDENTIFIKASI HASIL
- Perawat kesehatan jiwa mengidentifikasi hasil yang diharapkan
secara individu terhadap pasien
- Dalam konteks memberikan asuhan keperwatan, tujuan akhirnya
adalah mempengaruhi outcome kesehatan dan meningkatkan status
kesehatannya,
8. 9. STANDAR IV : PERENCANAAN
- Perawat kesehatan jiwa mengembangkan rencana asuhan dalam
bentuk tindakan tertulis untuk mencapai hasil yang diharapkan
- Rencana asuhan digunakan untuk memandu intervensi terapeutik
secara sistematis, dengan proses dokumen, dan mencapai hasil yang
diharapkan oleh pasien.
10. 11. STANDAR V : IMPLEMENTASI
- Perawat kesehatan jiwa menerapkan intervensi yang
teridentifikasi dalam rencana asuhan
- Dalam mengiplementasikan rencana asuhan, perawat kesehtan jiwa
menggunakan rentang intervensi yang lebar dirancang untuk mencegah
sakit mental dan fisik, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan
fisik dan mental. Perawat kesehatan jiwa menyeleksi intervensi
sesuai dengan level praktek mereka.
12.
- Intervensi keperawatan seharusnya merefleksikan pendekatan
holistic biopsikososial dalam merawat pasien
- Intervensi keperawatn diimplementasikan dengan cara yang aman,
efisien, dan penuh kasih sayang (caring)
- Tingkat fungsi perawat dan intervensi yang diimlementasikan
tergantung pada undang-undang praktek perawat, kualifikasi perawat
(meliputi pendidikan, pengalaman dan sertifikasi), tempat pemberian
asuhan, dan inisiatif perawat.
13.
- Perawat kesehtan jiwa menggunakan intervensi konseling untuk
membantu pasien meningkatkan atau memulihkan kembali kemampuan
koping sebelumnya, mengembangkan kesehatan jiwa, dan mencegah
penyakit jiwa dan kecacatan
- STANDAR VB : TERAPI LINGKUNGAN
- Perawat kesehtan jiwa memberikn, membentuk, dan mempertahankan
lingkungan yang terapeutik bekerja sama dengan pasien dan pemberi
pelayanan kesehatan yang lain
14.
- STANDAR VC : AKTIVITAS PERAWATAN DIRI
- Perawat kesehatan jiwa menyusun intervensi sekitar aktivitas
keseharian pasien untuk mengembangkan kemampuan perawatan diri dan
kesehatan fisik dan mental
- STANDAR VD : INTERVENSI PSIKOBIOLOGIKAL
- Perawatan kesehatan jiwa menggunakan pengetahuan tentang
intervensi psikobiologikal dan mengalikasikan keterampilan klinis
untuk mengembalikan status kesehatan pasien dan mencegah terjadinya
kecacatan di masa depan.
15.
- STANDAR V E: PENDIDIKAN KESEHATAN
- Perawat kesehtan jiwa melalui pendidikan kesehtan membantu
pasien mencapai pola hidup yang memuaskan, produktif dan
sehat.
- STANDAR V F : MANAJEMEN KASUS
- Perawat kesehatan jiwa memberikan manajemen kasus untuk
mengkoordinir pelayanan kesehatan yang komprehensif dan menjamin
perawatan berkesinambungan
16.
- STANDAR V G : PROMOSI KESEHATAN DAN MEMPERTAHANKAN
KESEHATAN
- Perawat kesehatan jiwa menggunakan strategi dan intervensi
untuk mengkoordinir pelayanan kesehatan dan mencegah penyakit
jiwa.
- INTERVENSI PRAKTEK KEPERAWATAN JIWA LANJUT
- Intervensi berikut ini (V H-V J) dapat dilaksanakan hanya oleh
perawat spesialis Keperawatan jiwa
17.
- STANDAR V H : PSIKOTERAPI
- Perawat Spesialis Keperawatan Jiwa (SKJ) menggunakan
psikoterapi individu, kelompok, dan keluarga, dan penanganan
terapeutik lainnya untuk membantu pasien mencegah penyakit jiwa dan
distabilitas dan dalam meningkatkan status kesehtan mental dan
kemampuan berfungsi.
- STANDAR VI: MERESEPKAN OBAT FARMAKOLOGI
- Perawat SKJ menggunakan otoritasnya untuk membuat resep,
prosedur dan penanganan sesuai dengan peraturan perundangan (di
Indonesia belum bias)
18.
- Perawat SKJ memberikan konsultasi untuk meningkatkan kemampuan
perawat lain dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan berdampak
perubahan pada system.
- Perawatan kesehatan jiwa mengevaluasi proses pasien dalam
mencapai hasil yang diharapkan.
19.
- Evaluasi adalah proses terus menerus (ongoing process)
- Partisipasi pasien dan keluarga adalah penting
- Pencapaian tujuan seharusnya didokumentasikan dan revisi
rencana asuhan seharusnya diimplementasikan dengan sesuai
20.
- RSJ pertama didirikan o/ bangsa Arab di Damaskus pd abad
VIII
- Di Indonesia RSJdidirikan o/ Pem Hindia Belanda :
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 21. Cont
.................
- Setelah Indonesia merdeka
-
- Dibentuk Jawatan Kesehatan Jiwa th 1947 yg dipimpin o/ dr
Marzuki Mahdi
-
- Bagian KesWa DepKes RI, 1958 dipimpin o/ dr Salekan
-
- Direktorat KesWa DepKes RI, 1972 dipimpin o/ Prof Kusumanto
setyonegoro (kep Direktorat I)
22.
-
- Sigmund Freud: G3 jiwa terjadi kr tdk terselesaikannya konflik2
pd masa perkembangan, akibat pertahanan ego tdk dpt mengendalikan
ansietas.
-
- Sullivan dan Peplau : Ansietas timbul kr ketakutan mendasar
akibat takut ditolak o/ orla kr manusia butuh rasa aman da kepuasan
dari hub interpersonal yg memuaskan.
KONSEPTUAL MODEL KEPERAWATANKESEHATAN JIWA 23. Cont
.........
-
- Szasz dan Caplan : F. Sosial dan lingkungan menyebabkan stres
yg menimbulkan ansietas dan gejala2 gangguan jiwa.
-
- Perls, Glasser, Ellis, Rogers dan Frank :
-
-
- Kehidupan akan penuh arti apabila manusia dpt menerima dirinya
sepenuhnya, penerimaan thd diri dpt dicapai melalui hub dg
orla.
24. Cont ..........
-
- Werman dan Rockland : masalah muncul diakibatkan oleh faktor
bio-psiko-sosial, menekankan pada respons koping yang terjadi.
-
- Meyer, Kraeplin, Spizer dan Frances : gangguan perilaku akibat
proses penyakit biologis, gejala muncul sbg kombinasi faktor
fisiologis, genetik, lingkungan dan faktor sosial
25. Cont ..........
-
- Menyakini individu berpotensi sehat-sakit
-
- Memiliki kemampuan adaptasi, meliputi fisik, konsep diri, peran
dan saling ketergantungan
-
- Individu mempunyai kemampuan pertahanan diri yg berbeda
tergantung genetik, pengaruh lingkungan, sifat dan tingkat sters
serta koping yang tersedia.
-
- Respon adaptasi individu dipengaruhi o/ f predisposisi,
presipitasi, penilaian awal thd stresor, penilaian thd sumber
koping yg digunakan.
26. PERAN PERAWATKESEHATAN JIWA PENELITI PENGELOLA PENDIDIK
PELAKSANA 27. KeperawatanKesehatan Jiwa (mental health nursing)
28.
Pelayanan keperawatankomprehensif 29. Biologis Psikologis Sosial
Kultural Spiritual Pelayanan keperawatan yang holistik 30. AREA
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA Individu KELUARGA KELOMPOK Individu
KELUARGA KELOMPOK Individu KELUARGA KELOMPOK LANSIA Individu
KELUARGA KELOMPOK Individu KELUARGA KELOMPOK Individu KELUARGA
KELOMPOK DEWASA Individu KELUARGA KELOMPOK Individual KELUARGA
KELOMPOK Individu KELUARGA KELOMPOK ANAK GANGGUAN JIWA MASALAH
PRIKOSOSIAL SEHAT 31. PELAYANAN PUSKESMAS RSU RSJ PARIPURNA
Masyarakat Keluarga Individu 32. JENJANG KARIER & KOMPETENSI
PERAWAT JIWA 33. Spesialis S1 Ners D3 STANDAR PENGKAJIAN 34.
Spesialis S1 Ners D3 STANDAR TINDAKAN & TERAPI 35.
Terapi generalis + Terapi generalis (D3 Kep) TINDAKAN&
TERAPI KEPERAWATAN 36. PELAYANAN KESEHATAN JIWA 37. Level Perawatan
& Tindakan Perawatan diri Individu dan Keluarga Formal dan
Informal di Komunitan diluar sektor Kesehatan Pelayanan Keswa di
Puskesmas Tim Kesehatan Jiwa di (Kabupaten/Kota) Rumah sakitjiwal
Unit Psikiatri RSU 1 2 3 4 5 6 Rendah Rendah Tinggi Tinggi Kualitas
Pelayanan yang dibutuhkan Biaya Frekuensi kebutuhan (Keliat, 1997;
Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005) MPKP PICU CLP AC
CMHN IC CMHN BC CMHN DSSJ KKJ SHG UKSJ 38. PELAYANANKESEHATAN JIWA
2. RUMAH SAKIT UMUM (SECONDARY LEVEL OF SERVICE) 39. KEGIATAN
KEPERAWATAN JIWA DI RUMAH SAKIT UMUM
- UNIT PERAWATAN INTENSIF PSIKIATRI
- PROGRAM ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL DI RUANG UMUM(CLP)
40. UNIT PERAWATAN INTENSIF PSIKIATRI DI RSU
- Unit perawatan intensif psikiatri (UPIP)
-
- Perawatan 48 jam lanjutan
-
- Perawatan 48 jam lanjutan
- Lama perawatan maksimal 10 hari
41. UNIT PERAWATAN UMUMDI RUMAH SAKIT UMUM
42. PELAYANAN KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (PRIMARY LEVEL OF
SERVICE) 1. DINAS KESEHATANKAB/KOTA2. PUSKESMAS 3.INFORMAL AND
FORMAL GROUP 4.INDIVIDU AND FAMILY 43. PELAYANANKESEHATAN JIWA
KOMUNITAS
- Dinas kesehatan kabupaten/kota:
-
- Fasilitator Kabupaten/Kota
-
- Kader Kesehatan Jiwa (KKJ)
-
- Kepala keluarga / anggota kel (peran kunci)
44. TAHAPAN INOVASI PELAYANAN KEPWA
- PSIKOGERIATRIK (Konas 3, Semarang)
- Desa Siaga Sehat Jiwa (Konas 4, Bandung)
- PERAWATAN INTENSIF PSIKIATRIK DI RSJ DAN RSU (Konas 5,
Surabaya)
45. ORGANISASI KEPERAWATAN JIWA 46.
- Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia
- Ikatan Perawat Spesialis Kesehatan Jiwa
- Sertifikasi Profesi Keperawatan Jiwa
- Praktek Mandiri Perawat Jiwa
47. SUCCESS FOR NURSING