KONSEP DAN MANAJEMEN ANGGARAN
OLEH : MAZNI
IPDN KAMPUS BUKITTINGGI TAHUN 2011
A. PENGERTIAN ANGGARAN DAN KEBIJAKAN ANGGARAN
I. Pengertian Anggaran Anggaran adalah suatu catatan yang disusun secara sisematis yang memuat komponen-komponen penerimaan (Revenue) dan komponen-komponen pengeluaran (Expenditure), untuk jangka waktu tertentu biasanya satu tahun.Kebijakan Anggaran adalah suatu tindakan bagaimana mengalokasikan anggaran secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel dalam organisasi publik (Non Profit Organisation)
II. TUJUAN DARI ANGGARAN
1. Anggaran sebagai alat untuk mengambil kebijakan ekonomi (as an instrument of economic policy)
Tujuannya Untuk : Mencapai
Pemerataan pembangunan
Stabilitas ekonomi Mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah
2. Anggaran sebagai alat kontrol atau pengawasan (as a means of legal control).
3. Anggaran sebagai alat Manajemen dan Perencanaan pembangunan ekonomi (as an instrument of economic management and planning)
4. Anggaran sebagai alat transparansi dan akuntabiliti.( as a means of transparancy and accountability)
5. Anggaran sebagai alat koordinasi (as a means of coordination)
III. Prinsip Anggaran
Prinsip adalah nilai-nilai dasar dan kaidah yang harus dijadikan pedoman sehingga anggaran merupakan wujud kristalisasi aspirasi masyarakat dan dapat dilaksanakan, diantaranya : Adil Efisien dan Efektif Surplus dan Defisit Disiplin Jujur Transparan dan
Akuntabilitas
IV. SISTEM ANGGARAN KINERJA
1. Anggaran disusun berdasarkan pertimbangan beban kerja dan unit cost setiap kegiatan.
2. Menitik beratkan pada aspek manajemen strategik dalam rangka efektifitas dan efisiensi anggaran untuk optimalisasi output yang dihasilkan dari suatu input (biaya) tertentu.
3. Orientasi tidak hanya Output, tetapi juga Outcome, Benefit dan Dampak.
4. Tujuan ditetapkan lebih dahulu
V. TRANSPARANSI ANGGARANTransparansi maksudnya tidak
hanya sekedar memberikan/menyampaikan informasi tentang anggaran kepada masyarakat, tetapi supaya masyarakat juga dapat memahami kondisi anggaran dan ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan.
1. Anggaran bersumber dari masyarakat
2. Masyarakat yang tahu dengan kebutuhan pembangunan di daerah mereka.
3. Sasaran Anggaran adalah untuk meningkatkan kegiatan pembangunan dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat
B. PROSES ANGGARAN
Proses Anggaran Meliputi 3 Tahap :
1. Planning and Preparation. Fokus kepada Perencanaan Penerimaan dan Perencanaan Pengeluaran.
2. Tahap Implementasi. Dalam tahap ini yang penting diperhatikan adalah kebutuhan akan sistim dan prosedur anggaran yang memadai. Disamping itu juga perlu diperhatikan masalah peruahan anggaran.
3. Tahap Pengendalian. Dimana merupakan suatu proses untuk memastikan apakah organisasi publik sudah melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien
1. PERENCANAAN PENERIMAAN
Tujuannya adalah untuk peningkatan penerimaan daerah secara berkesinambungan. Ada beberapa faktor yang menentukan penerimaan daerah tersebut antara lain :
• Perangkat Lunak (Sisdur, UU & Peraturan, dan Petunjuk Pelaksanaan.
• Perangkat keras (Personil, Peralatan serta Sarana dan Prasarana)
• Wajib Pajak (Adanya kesadaran, kepatuhan, kejujuran dan disiplin
4. Kondisi Sosial Ekonomi masyarakat yang terdiri dari beberapa variabel berikut :
• Perkembangan PDRB• Pertumbuhan Penduduk• Tingkat Inflasi• Pembangunan Baru• Sumber Pendapatan Baru• Perubahan UU dan Peraturan
2. PERENCANAAN PENGELUARAN
Tujuannya adalah supaya tidak terjadi miss-alocation of budget. Ada beberapa faktor yang menentukan rencana pengeluaran daerah tersebut antara lain :
1. Jumlah Penduduk2. Luas daerah3. Kemampuan PAD4. Indeks Pembangunan Manusia
(HDI)5. Tingkat Pengangguran6. Jumlah Kemiskinan7. Tingkat Inflasi
2. TAHAP PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI)
Tujuannya adalah supaya penyusunan anggaran dan pelaksanaannya dapat dilakukan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel.Tahap ini merupakan proses penyusunan dan penggunaan keuangan mulai dari Input, Output, Outcome, Benefit (manfaat) dan Impact (dampak).Pemda harus dapat benar-benar transparan dan bertanggung jawab kepada publik (stakeholders)
3. TAHAP PENGENDALIAN
Tujuannya adalah untuk memastikan apakah organisasi Publik sudah melaksanakan strateginya dengan efektif dan efisien.Dalam hal ini Pemda harus benar-benar mampu mengalokasikan dan menggunakan anggaran dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat (stakeholders). Stakeholders juga harus memberikan pengawasan (control) dan sekaligus memberikan masukan (input) ke Pemda.
C. APBN DAN APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah Rencana Keuangan tahunan Pemerintahan Negara yang disetujui oleh DPRAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah Rencana tahunan Pemda yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemda dan DPRD dan ditetapkan dengan Perda.
FUNGSI APBD (PP 58/Bab
III/Pasal 16. 1. Fungsi otorisasi,
mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
2. Fungsi Perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
3. Fungsi Pengawasan, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaran pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
FUNGSI APBD (lanjutan) 4. Fungsi Alokasi, mengandung arti
bahwa anggaran daerah harus diarahkan untukmenciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian
5. Fungsi Distribusi, mengandung arti bahwa kebijakan anggaran daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
6. Fungsi Pengawasan, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan kesimbangan fundamental perekonomian daerah.
D. Peran DPRD dalam Proses Anggaran
Penyusunan anggaran, DPRD menetapkan AKU (KUA) APBD, Pemda mengusulkan strategi dan prioritas, program dan anggarannya, DPRD menetapkan APBD.
Pemerintah melaksanakan tata usaha anggaran dengan sistem yang telah ditetapkan pemerintah.DPRD melakukan pengawasan atas pelaksanaan AKU, baik langsung maupun tidak langsung.
E. Peranan DPRD Dalam Penyusunan AKU (KUA) APBD DPRD melakukan Penjaringan
Aspirasi Hasilya dalam bentuk Pokok-
pokok Pikiran DPRD dengan tetap mempertimbangkan Renstra Daerah.
Pokok-pokok Pikiran DPRD ini disampaikan kepada Pemda untuk menyusun draft APBD.
Dalam menyusun Draft AKU APBD, Pemda dapat dibantu oleh Tenaga Ahli atau Konsultan.
Draft AKU (KUA) ini selanjutnya dibahas bersama-sama antara Pemda dan DPRD.
DPRD dapat meminta Pemda untuk memperbaiki Draft Arah dan Kebijakan Umum APBD
DPRD menetapkan KUA.
KEBIJAKAN FISKALKEBIJAKAN FISKAL NASIONALNASIONAL
KEBIJAKAN FISKALKEBIJAKAN FISKAL NASIONALNASIONAL
Sumber Pendanaan
UU No. 33/2004
Pemerintah Pusat
Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah
Belanja
Surplus/Defisit
Pembiayaan
Lain-lain Pendapatan yang
Sah
Pendapatan
Transfer
PADUU
No.34/2000
APBN
APBN
Sebagian UrusanUU No. 32/2004
APBD
Pelaksanaan
Urusan
Pelaksanaan
Urusan
1. RUANG LINGKUP KEBIJAKAN 1. RUANG LINGKUP KEBIJAKAN FISKAL NASIONALFISKAL NASIONAL
DAK
Dana Otsus
DBH
DAU
Dana Penyesuaian
Dana Hibah
Dana Darurat
Tugas Pembant
uan Pemerintah Pusat kepada Daerah
Dekonsentrasi
Desentralisasi
K/LK/L melimpahkan wewenang kepada
Gubernur
K/LK/L menugaskan wewenang
kepada Gubernur/Bupati/ Walikota
(DEPKEU)(DEPKEU)
(DEPDAGRI)(DEPDAGRI)
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Pinjaman Daerah
Penggunaan SILPA
Pencairan Dana Cadangan
Belanja Pemerin
tah Pusat
Belanja Pemerin
tah Pusat
1. Belanja Pegawai2. Belanja Barang3. Belanja Modal4. Pembayaran
Bunga Utang5. Subsidi6. Belanja Hibah7. Bantuan Sosial8. Belanja Lain-
lain
Belanja Untuk Daerah
Belanja Untuk Daerah
K/L
K/L
Belanja Pusat
di Pusat
Belanja Pusat
di Pusat
Belanja Pusat
di Daerah
Belanja Pusat
di Daerah
6 Urusan Mutlak
Di luar 6 Urusan
Kanwil di Daerah
Dikerjakan sendiri Melalui
UPTDilimpahkan ke Gubernur
Ditugaskan ke Gub/Bupati/
Walikota
APBN
PUSATPUSATPUSATPUSAT DAERAHDAERAHDAERAHDAERAH
Dana Dekonsent
rasi
Dana Tugas
Pembantuan
APBD
Hibah
Dana Darurat
1. Dana Perimbangan1. Dana Perimbangan2. Dana Otonomi Khusus2. Dana Otonomi Khusus3. Dana Penyesuaian3. Dana Penyesuaian
Dana Desentralisasi
Dana Sektoral di
Daerah
2. ALUR DANA APBN KE DAERAH 2. ALUR DANA APBN KE DAERAH 2. ALUR DANA APBN KE DAERAH 2. ALUR DANA APBN KE DAERAH
DAERAHDAERAHDAERAHDAERAH
APBD
Hibah
Dana Darurat
Dana Desentralisasi
Dana K/L (Sektoral) di Daerah
Mendanai Urusan Pusat di Daerah
Mendanai urusan Pusat yang sudah menjadi urusan Daerah (yang
selama ini dipersepsikan sebagai
Dana Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan)
DAK(Dana Alokasi
Khusus)
DAK(Dana Alokasi
Khusus)
Dialihkan
secara bertaha
p
RPP Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah dengan Pemda Prov dan Pemda Kab/Kota (Revisi PP No. 25/2000)
amanat UU 32/2004(DEPDAGRI)
(Pasal 108 UU 33/2004)
Lanjutan….
3. ALUR DANA APBN KE DAERAH 3. ALUR DANA APBN KE DAERAH ((MONEY FOLLOWS FUNCTION)MONEY FOLLOWS FUNCTION) 3. ALUR DANA APBN KE DAERAH 3. ALUR DANA APBN KE DAERAH ((MONEY FOLLOWS FUNCTION)MONEY FOLLOWS FUNCTION)
4. PEMEKARAN DAERAH
Memberikan beban pada Keuangan Negara
Efisiensi dan Efektivitas Pemerintahan Daerah (?)
Contoh-contoh Calon Usulan Pemekaran di Regional Tengah:
Prov. Bogor, Cirebon, Madura, Ketapang
Kab. Sumba Tengah, Kota Serang, Kab. Indramayu Barat, Kab. Lombok Utara, Kota Purwokerto, Kab. Bandung Barat, Kab. Sumenep
5. KUALITAS BELANJA
Belum ada Standar Pelayanan Minimal, Kecuali untuk Pendidikan dan Kesehatan
Perlunya Indikator Kinerja yang jelas dan sejalan dengan tujuan pembangunan nasional:
Pertumbuhan ekonomi daerah;
Penciptaan lapangan kerja; Penanggulangan
kemiskinan. Peningkatan HDI
6.PAJAK DAERAH dan 6.PAJAK DAERAH dan RETRIBUSI DAERAH RETRIBUSI DAERAH
(PDRD)(PDRD)
Tingkat Kepatuhan Tingkat Kepatuhan Penyampaian Perda PDRD: Penyampaian Perda PDRD:
Nasional 55%Nasional 55%
Rekomendasi Pembatalan Rekomendasi Pembatalan dan Revisi Perda PDRD:dan Revisi Perda PDRD:
NasionalNasional 607 607 (Perda)(Perda) Evaluasi Revisi Ranperda Evaluasi Revisi Ranperda PDRD (2005):PDRD (2005):
NasionalNasional 129 129 (Daerah)(Daerah)
7. Contoh Jenis Pajak 7. Contoh Jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Retribusi
Daerah yang BermasalahDaerah yang Bermasalah
Retribusi Atas Pembangunan Menara Retribusi Atas Pembangunan Menara Telekomunikasi Telekomunikasi
DKI, Jawa Tengah, Kab. Sleman, Temanggung, Kendal, Gresik, Semua Kab/Kota di Prop. Bali, Pamekasan
Pajak Atas Pengiriman Barang antar Pajak Atas Pengiriman Barang antar Pulau Pulau
Kota Mataram, Kab. Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Barat, Kab. Sumbawa
Pajak Atas Pengeluaran Hasil Bumi, Pajak Atas Pengeluaran Hasil Bumi, Hutan, Laut, Perindustrian dan Hasil Hutan, Laut, Perindustrian dan Hasil Alam lainnyaAlam lainnya
Kab. Bima
Retribusi Retribusi Ijin/Pemakaian/Dispensasi/Penggunaan Ijin/Pemakaian/Dispensasi/Penggunaan JalanJalan
Kab. Bekasi, Kota Bogor, Kab. Indramayu, Kab. Kediri, Kab. Jombang
Pungutan Daerah atas kegiatan Lalu Pungutan Daerah atas kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan JalanLintas dan Angkutan Jalan
Kab. Kapuas
Iuran Wajib Atas Usaha Komoditas Iuran Wajib Atas Usaha Komoditas PerkebunanPerkebunan
Kab. Tasikmalaya
8. PINJAMAN DAERAH PP 8. PINJAMAN DAERAH PP 54/200554/2005
Daerah dapat melakukan Daerah dapat melakukan pinjaman dari daerah lain pinjaman dari daerah lain
Daerah dapat menerbitkan Daerah dapat menerbitkan obligasi daerahobligasi daerah
Daerah dapat mengusulkan Daerah dapat mengusulkan Penerusan PinjamanPenerusan Pinjaman
Daerah tidak dapat melakukan Daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada pihak pinjaman langsung kepada pihak luar negeriluar negeri
Restruskturisasi Pinjaman Daerah Restruskturisasi Pinjaman Daerah (PDAM)(PDAM)
Sedang dipersiapkan segala Sedang dipersiapkan segala perangkat peraturanperangkat peraturan
1.1.AKSELERASI PEMBANGUNAN AKSELERASI PEMBANGUNAN DAERAH:DAERAH: Pelaksanaan APBD Mempercepat Arus Barang Evaluasi PDRD menghambat pembangunan Infrastruktur Daerah Penanganggulangan Kemiskinan
2.2.HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAHDAN DAERAH: PP Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan
Dana Tugas Pembantuan (setelah PP Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah dengan Pemda Provinsi dan Pemda Kab/Kota).
PP Dana Darurat. Kriteria pemekaran Daerah (kriteria
kemampuan ekonomi dan potensi Daerah).
3.3.PAJAK DAERAHPAJAK DAERAH: Prinsip : Prinsip Closed-ListClosed-List dan Perluasan Basis Perpajakan.dan Perluasan Basis Perpajakan.
9. KEBIJAKAN UMUM9. KEBIJAKAN UMUM
SELAMAT BERDISKUSI SEMOGA ALLAH YMK
SENANTIASA MEMBERI JALAN YANG TERBAIK BUAT KITA
SEMUA
TERIMAKASIH
Top Related