Download - kolesterol

Transcript
Page 1: kolesterol

MAKALAH BIOKIMIA

KEBUTUHAN ASUPAN NUTRISI UNTUK PEROKOK

ANGGOTA KELOMPOK:

VINA NUR ASHFIYAH 101311233016

DENNA RAHINDA YULIA FANNI 101311233021

ANNISA RIZKY MALICHATI 101311233042

SYAHID KINAYUNG WIDYAJI 101311233048

CLAUDIA NI LUH MERRY M.K 101311233055

S1 ILMU GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

2014

Page 2: kolesterol

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur selalu kami panjatkan kepada Pencipta Yang Maha Esa Allah

SWT. Karena hanya dengan izin dan rahmat-Nya lah tim penulis dapat menyusun makalah

dalam rangka memenuhi tugas Biokimia yang berjudul "Kebutuhan Asupan Nutrisi untuk Perokok".

Dalam penyusunan makalah ini penulis tentunya mengalami beberapa rintangan.

Sehingga membutuhkan dukungan ataupun bantuan dari pihak lain yang bersangkutan

dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar -

besarnya kepada tim dosen pengajar Biokimia dan juga seluruh teman - teman yang terlibat.

Namun makalah ini tentunya jauh dari sempurna. Penulis telah menyusunnya sebaik

mungkin agar mudah dipahami. Jika memang makalah ini masih terdapat kekurangan,

penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Sehingga penulis dapat

memperbaikinya mendatang. Penulis juga berharap agar makalah ini bermanfaat bagi

semua yang membacanya.

Surabaya, 2 Juni 2014

Tim Penulis

ii

Page 3: kolesterol

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….…………ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………….1

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..2

1.3. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Metabolisme Xenobiotik……………………………………………………............3

2.2. Rokok……………………………………………………………………….………...7

2.2.1 Sejarah Rokok di Dunia…………………………………………………….………7

2.2.2 Komponen Kimia Rokok yang Berbahaya Bagi Kesehatan…..………..…….…7

2.2.3 Kandungan Racun pada Rokok…………………………………………………...9

2.3. Sistem Pernapasan…………………..…………………………………………….10

2.3.1 Macam Sistem Pernapasan…………………………………………………….…11

2.3.2 Anatomi Sistem Pernapasan Manusia…………………………………………..12

2.3.3 Proses Pernapasan……………………………………………………….…….....18

2.3.4 Tanda-Tanda dan Gejala Gangguan Pernapasan……………………….…….19

2.4. Kanker Paru-Paru…………………………………………………….…………….20

2.4.1 Patologi Kanker Paru……………………………………………………………....20

2.4.2 Penentuan Stadium Kanker Paru………………………………………….……..21

2.4.3 Manifestasi Klinis…………………………………………………………………...22

2.4.4 Pengobatan Kanker Paru………………………………………………………….22

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Bahaya Rokok………………………………………………………………………26

3.2. Peran Sistem Pernapasan dalam Menghantarkan Zat Kimia Rokok….……..26

3.3. Nikotin pada Rokok……………………………………………………………...…27

3.4. Penyakit yang Disebabkan oleh Rokok……………………………………….…28

3.5. Nutrisi untuk Perokok………………………………………………………………28

2.5.1 Makanan yang Dapat Memengaruhi Konsumsi Rokok Seseorang…….….....29

2.5.2 Makanan yang Dapat Membantu Mengatasi Ketagihan Rokok……………....30

2.5.3 Makanan yang Membantu Memperbaiki Kerusakan Akibat Merokok………..32

3.6. Tips Sehat untuk Perokok…………………………………………………………33

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………35

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: kolesterol

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Maraknya produsen rokok di Indonesia membuat konsumsi rokok di Indonesia sangat

tinggi dibandingkan dengan negara-negara yang lain. Ditambah dengan stigma masyarakat

yang berfikir “jika merokok berarti sudah dewasa” membuat banyak remaja-remaja terutama

siswa SMP dan SMA yang mulai coba-coba untuk merokok, terutama karena pengaruh

ajakan dari teman-teman sebayanya.

Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan karena banyak zat-zat kimia beracun

yang terkandung di dalam rokok seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida. Zat-zat

berbahaya ini dapat mengganggu fungsi kerja organ tubuh dan dapat menimbulkan berbagai

macam penyakit (terutama penyakit pada pernapasan) seperti asma hingga kanker paru-

paru.

Dalam rangka mengurangi konsumsi rokok pada masyarakat, pemerintah mulai

melakukan gerakan anti-rokok dengan melarang penggunaan rokok pada tempat-tempat

umum, melarang media atau stasiun televisi untuk menayangkan adegan merokok dengan

minimal men-sensornya, dan merubah peringatan bahaya merokok pada iklan atau bungkus

kemasan rokok dari yang semula “Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Serangan Jantung,

Impotensi dan Gangguan Kehamilan dan Janin” dirubah menjadi lebih extreme lagi dengan

“Peringatan: Merokok Membunuhmu” dengan visualisasi gambar tengkorak dan

pencantuman pembatasan usia (18+).

Sebagai calon nutritionist yang akan terjun ke dalam masyarakat, kami peduli dengan

permasalahan rokok dan dampaknya bagi kesehatan. Dalam makalah ini akan dijabarkan

tentang metabolisme xenobiotik, rokok, sistem pernapasan manusia, penyakit kanker paru-

paru, serta nutrisi yang dibutuhkan oleh perokok dan diet apa saja yang dapat membantu

menghentikan kebiasaan merokok.

1

Page 5: kolesterol

1.2. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apa saja bahaya rokok yang mungkin ditimbulkan?

2. Bagaimana peran sistem pernapasan dalam menghantarkan zat kimia pada rokok?

3. Bagaimana bahaya nikotin pada rokok?

4. Apa saja penyakit yang dapat disebabkan oleh rokok?

5. Apa saja nutrisi yang dianjurkan untuk perokok?

6. Bagaimana anjuran hidup sehat untuk perokok?

1.3. TUJUAN PENULISANBerdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan penulisan makalah

ini sebagai berikut:

1. Memperoleh penjelasan tentang bahaya merokok.

2. Memperoleh penjelasan tentang kerja sistem pernapasan.

3. Memperoleh penjelasan tentang bahaya nikotin.

4. Memperoleh penjelasan tentang penyakit yang disebabkan oleh rokok.

5. Memperoleh penjelasan tentang nutrisi yang dianjurkan untuk perokok

6. Memperoleh penjelasan tentang anjuran hidup sehat untuk perokok.

2

Page 6: kolesterol

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. METABOLISME XENOBIOTIK

Xenobiotik merupakan senyawa yang tidak memiliki nilai nutrisi (tidak dapat

digunakan tubuh untuk kebutuhan energi) dan berpotensi beracun. Xenobiotik dapat

berbentuk sebagai komponen alami pada makanan, sebagai bahan tambahan pada

makanan atau terbentuk saat proses pengolahan makanan. Obat-obatan kimia dan bahan-

bahan kimia pada rokok juga merupakan senyawa xenobiotik. Hati merupakan organ utama

tubuh untuk mendegradasi senyawa-senyawa ini. Karena banyak dari senyawa ini bersifat

lipofilik, mereka di-oksidasi, di-hidroksilasi, atau di-hidrolasi oleh enzim pada Fase I reaksi.

Fase I reaksi memperkenalkan atau menunjukkan kelompok hidroksil atau sisi reaktif lainnya

yang dapat digunakan untuk reaksi konjugasi (Fase II reaksi).

A. Fase IReaksi Tipe 1 memperkenalkan grup fungsional menjadi inert, grup alter fungsional

yang sudah ada. Ini adalah hal pertama yang memungkinkan zat asing berkonjugasi dengan

molekul polar melalui reaksi fase II. Reaksi fase I biasanya menghasilkan aktifitas biologis

atau toksisitas suatu zat, namun beberapa zat menjadi aktif secara biologis sebagai hasil

dari reaksi interconversi (contohnya benzo[a]pyrene, p.256) atau menjadi lebih toksik dari zat

awalnya setelah mengalami interconversi. Reaksi biotransformasi penting pada fase I

meliputi:

1. Pembelahan hidrolitik pada ether, ester, dan ikatan peptide

2. Oxksidasi. Hidroksilasi, pembentukan epoksida, pembentukan sulfoksida, dealkilasi,

deaminasi. Contohnya pada benzene yang teroksidasi menjadi fenol dan toluene

yang teroksidasi menjadi asam benzoate.

3. Reduksi. Reduksi karbonil, azo-, atau senyawa nitro-, dehalogenasi.

4. Metilasi. Contohnya pada inaktivasi catecholamine norephinephrine melalui metilasi

kelompok fenolik OH.

5. Desulfurasi. Proses ini bertempat di dalam hepatocytes yang berada pada RE halus.

Kebanyakan reaksi oksidasi dikatalis oleh sistem sitokrom p.450.

B. Fase IIReaksi Tipe II memasangkan substrat mereka (bilirubin, hormone steroid, obat-

obatan, produk reaksi fase I) dengan molekul yang memiliki tingkat polar negative sangat

tinggi melalui esther atau ikatan amida . Enzim-enzim yang terlibat adalah enzim transferase

dan produk yang dihasilkan disebut konjugat. Bentuk konjugat yang sering dikenal adalah

3

Page 7: kolesterol

yang berpasangan dengan glukoronat (GIcUA) sebagai O- atau N-glukoronida. Koenzim

untuk reaksi ini adalah uridine diphosphate glucoronate (glukoronate aktif). Sebuah molekul

apolar (hidrofobik) yang berpasangan dengan glukoronat polar akan menjadi sangat polar,

cukup larut air dan mudah diekskresi.

Biosintesis ester sulfat dengan bantuan phosphoadenosine phosphosulfate (PAPS)

atau sering diskenal sebagai sulfat aktif dan bentuk amida dengan glysin dan glutamin juga

memiliki peran di dalam konjugasi. Contohnya pada asam benzoate yang terkonjugasi oleh

glysin untuk membentuk asam hippuric yang lebih larut air dan kurang toksik (N-

benzoylglysine).

Konjugat sangat larut air dan mudah diekskresi yang mana akan tereliminasi dari liver

melalui rute biliary, contohnya ekskresi melalui receptor-madiated ke empedu atau dengan

rute ginjal yang melalui darah dan filtrasi oleh ginjal.

Liver mengandung methallotioneins atau grup sistein kaya protein dengan affinitas

tinggi untuk ion metal divalent seperti Cd2+, Cu2+, Hg2+, dan Zn2+ yang dapat digunakan untuk

detoksifikasi besi berat. Ion metal ini juga menginduksi methallotioneins melalui proses

regulasi spesial senyawa metal (MRE) di dalam promoter gen.

4

Page 8: kolesterol

C. Sistem sitokrom p.450Selama fase pertama biotransformasi di liver, senyawa yang kurang reaktif akan

terhidroksilasi dengan enzim. Hal ini memungkinkan senyawa-senyawa tersebut terkonjugasi

dengan senyawa polar. Enzim penghidroksilasi biasanya enzim monooksigenase yang terdiri

atas heme sebagai koenzim redoks-aktif. Dalam bentuk reduksinya, heme dapat berikatan

dengan karbon monoksida (CO) lalu heme akan menunjukan karakteristik yakni pernyerapan

ringan pada 450 nm. Inilah yang menyebabkan grup enzim ini disebut sitokrom p.450 (sit

p.450).

System sitokrom p.450 juga banyak terlibat pada proses metabolik lain, seperti

biosintesis hormone steroid, asam empedu, dan eicosanoids, serta pembentukan asam

lemak tak jenuh. Waran merah kecoklatan pada liver sebagian besar bergantung pada

besarnya enzim p.450 yang terkandung.

Reaksi sitokrom p.450-dependent monooksigenaseSit p.450-dependent monooksigenase mengkatalis pembelahan reduktif oksigen

secara molecular. Setengah atom oksigen ditransfer ke substrat, sedangkan yang lain

dilepas sebagai molekul air. Kebutuhan reduksi atan ditransfer ke monooksigenase dengan

enzim auxiliary yang berisi FAD dari koenzim NADPH+H+.

Enzim sit p.450 terjadi dalam berbagai bentuk di liver, kelenjar penghasil steroid, dan

organ lainnya. Namun spesifitas substrat enzim pada liver cukup rendah. Senyawa apolar

terdiri dari cincin aliphatic atau aromatic yang mudah dikonversi. Hal ini termasuk zat-zat

endogenous seperti hormon steroid, dan obat yang terinaktifasi pada reaksi fase I. Inilah

yang menyebabkan mengapa enzim sit p.450 sangatlah menarik pada bidang farmakologi.

Degradasi etanol di dalam liver adalah bagian yang dikatalis oleh enzim sit p.450 (sitem

pengoksidasi etanol mikrosomal). Alkohol dan obat-obatan dapat hancur oleh enzim yang

sama yang mana efeknya pada minuman beralkohol dan obat-obatan medis dapat

meningkat sampai pada taraf yang dapat mengancam hidup seseorang.

Beberapa contoh reaksi sitokrom p.450-dependent, yakni:

a. Hidroksilasi cincin aromatic yang menjadi bagian utama pada metabolism obat-

obatan dan steroid.

b. Kelompok metil alifatik yang juga dapat dioksidasi menjadi bentuk hidroksil.

c. Epoksidasi aromatic oleh sitokrom p.450 yang menghasilkan produk yang sangat

reaktif dan seringkali toksik. Contohnya pada efek mutagenik benzo[a]pyrene yang

berdasar pada tipe interkonversi ini di dalam liver.

d. Dalam dealkilasi sitokrom p.450-dependent, substituent alkil atom O, N, S dilepas

sebagai aldehid.

5

Page 9: kolesterol

Mekanisme ReaksiPemahaman katalisis sitokrom p.450 berada dalam prinsip yang mudah dipahami. Fungsi

paling penting pada kelompok heme terdiri atas proses konversi molekul oksigen menjadi

bentuk atom reaktif yang mana bertanggungjawab pada semua reaksi yang dijelaskan di

atas.

1. Pada keadaan istirahat, besi heme adalah trivalent. Pada awalnya, substrat berikatan

dengan grup heme yang dekat.

2. Transfer sebuah electron dari FADH2 mengurangi besi sehingga menjadi bentuk

divalent yang selanjutnya dapat berikatan dengan satu molekul O2 (2).

3. Transfer satu elektron yang kedua dan terjadi perubahan valensi besi yang

mengurangi ikatan O2 menjadi peroksida.

4. Sekarang satu ion hidroksil

terbelah dari intermediet ini.

Pengambilan proton

menyebabkan peningkatan

pada H2O dan O2 bentuk

reaktif yang telah disebutkan

sebelumnya. Pada ferryl

radikal ini, besi secara formal

adalah tetravalent.

5. Atom oksigen aktif

memasukkan dirinya sendiri

ke dalam ikatan C-H pada

substrat dan membentuk

kelompok OH.

6. Pemisahan produk mengembalikan enzim ke keadaan awalnya.

6

Page 10: kolesterol

2.2. ROKOK

Tembakau merupakan tanaman berdaun hijau yang tumbuh di daerah beriklim

hangat. Setelah tembakau dipetik, dikeringkan, digiling, dan dapat digunakan dengan

berbagai cara. Tembakau dapat dibakar dalam rokok, pipa, atau cerutu. Tembakau juga

dapat dikunyah atau dihirup melalui hidung. Nikotin merupakan salah satu dari 4000 bahan

kimia yang ada di dalam rokok dan asapnya. Nikotin merupakan bahan kimia yang membuat

tembakau bersifat addictive. Ketika merokok, mengunyah atau menghirup tembakau, nikotin

masuk ke aliran darah dan membuat tubuh menginginkannya lagi. Karena bersifat stimulant,

nikotin mempercepat sistem syaraf, sehingga tubuh merasa memiliki lebih. Nikotin juga

membuat detak jantung lebih cepat dan menaikkan tekanan darah.

2.2.1 SEJARAH ROKOK DI DUNIA

Di kala Columbus menemukan benua Amerika, pada saat itulah ia menemukan satu

kebiasaan buruk yang pernah ada dalam sejarah dunia. Untuk pertama kalinya, dunia

mengenal rokok pada abad ke-15; seiring dengan awal perjalanan Columbus dan para

pelaut Spanyol ke sebuah benua baru yang kemudian dikenal dengan nama benua Amerika

pada tahun 1518. Pada saat itu, rokok telah menjadi satu hal yang lazim dilakukan oleh

penduduk asli di benua baru tersebut yakni para Indian-yang sebenarnya pula para Indian

tersebut mengenalnya dari tetangga mereka, masyarakat Meksiko.

Kata “tobaco” berasal dari penduduk setempat yaitu memutar daun berukuran besar

yang dimaksudkan untuk ritual merokok. Columbus disana bertemu dengan orang tua yang

sedang merokok atau disebut dengan “Injun”, lalu penduduk setempat menawarkan kepada

sang kapten kapal, dia tidak bisa menolaknya dan mencoba untuk “merokok” yang

digunakan orang-orang Indian, dia tidak hanya mencoba akan tetapi juga menyita daun

tembakau yang dimiliki penduduk setempat untuk dibawa pulang. Selanjutnya, orang-orang

Spanyol dan Portugis membawa daun dan biji tembakau ke Eropa kemudian orang-orang

Eropa juga mulai menanam tembakau tersebut.

Duta Besar Perancis di pengadilan Portugis pada tahun 1560 yang bernama Jean

Nicot mengirim beberapa tembakau kepada Ratu Catherine de Medici, dia

merekomendasikan tembakau sebagai obat untuk migran (sakit kepala sebelah). Setelah

cara ini ampuh kemudian menyebarlah ke seluruh Perancis. Dalam kehormatan dari

tanaman Nico kemudian menerima nama latin Nicotiana, dan dipisahkan dari itu pada awal

abad ke-19 alkaloid – masing-masing, yang menjadi “nikotin”.

2.2.2 KOMPONEN KIMIA ROKOK YANG BERBAHAYA BAGI KESEHATAN

Komponen kimia rokok yang berbahaya bagi kesehatan berasal dari lima

sumber sebagai berikut:

7

Page 11: kolesterol

1. Terkandung dalam tanaman tembakau dan diwariskan secara genetik, yaitu senyawa

alkaloid. Nikotin, salah satu jenis alkaloid yang penting, meningkat jumlahnya karena

pemupukan nitrogen, pemangkasan tanaman awal yang diikuti pembuangan tunas ketiak

secara intensif, daerah tumbuh, dan lain-lain. Nikotin dapat mengakibatkan ketagihan dan

gangguan pada jantung serta paru-paru.

2. Terkandung dalam daun tembakau dalam jumlah kecil tetapi akan meningkat akibat

pengovenan terlalu lama. Misalnya TSNA, yang dapat meningkat akibat kegiatan

mikrobia tertentu yang banyak menghasilkan senyawa nitrit. TSNA merupakan bahan

karsinogenik, yang juga banyak terdapat pada makanan yang diolah dengan

pengasapan atau pembakaran.

3. Residu bahan bakar pada pengovenan dengan pemanasan langsung. Sisa

pembakaran juga membawa senyawa nitrit selain residu B-a-P. Seperti TSNA, B-a-P

juga bersifat karsinogenik.

4. Residu pupuk dan pestisida seperti klor, cadmium, sipermetrin, provenofos, dll.

5. Bahan asing terutama bahan plastik seperti tali, pembungkus, dan lain-lain yang

dikriteriakan sebagai bahan lain terbawa tembakau (NTRM=nontobacco related material).

Berikut beberapa kandungan rokok yang banyak ditemukan juga pada produk-produk

familiar lainnya:

8

Page 12: kolesterol

2.2.3 KANDUNGAN RACUN PADA ROKOK

Rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia, dan 200 diantaranya dinyatakan

berbahaya bagi kesehatan. Bahan yang paling utama terdapat pada rokok diantaranya

adalah:

a. Tar

Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam. Merupakan subtansi

hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru, yang dapat menyebabkan

kanker paru.

b. Nikotin

Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat

karsinogen dan dapat memicu kanker paru. Selain itu nikotin juga dikenal mempunyai efek

adiksi, artinya dapat menyebabkan ketergantungan dan sifat adiksi inilah yang biasanya

dapat mendorong seseorang untuk mengkonsumsi rokok secara berlebihan.

c. Karbon Monoksida

Karbon monoksida adalah sejenis gas yang tidak mempuyai bau dan dihasilkan dari

pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Zat ini sangat beracun

karena dapat mengikat hemoglobin yang terdapat dalam darah, sehingga membuat darah

tidak mampu mengikat oksigen.

d. Bahan Kimia lain

1) Acrolein

Merupakan zat cair yang tidak berwarna, zat ini banyak mengandung kadar alkohol sehingga

sering disebut sebagai alkohol cair dan zat inin sangat mengganggu kesehatan.

2) Ammonia

Merupakan gas yang tidak berwarna terdiri dari nitrogen dan hydrogen, zat ini sangat tajam

baunya. Racun yang terdapat pada ammonia sangat keras sehingga apabila masuk dalam

peredaran darah dapat mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.

3) Formic Acid

Sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat membuat melepuh bila

terkena kulit. Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya.

9

Page 13: kolesterol

4) Hydrogen Cyanida

Sejenis gas tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat

yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernafasan.

Cyanide adalah salah satu zat beracun yang sangat berbahaya, karena jika cyanide masuk

dalam tubuh sedikit saja dapat mengakibatkan kematian.

5) Nitrous Oxide

Sejenis gas yang tidak berwarna dan apabila terhisap akan menyebabkan hilangnya rasa

sakit. Nitrous oxide awalnya digunakan sebagai obat bius oleh dokter saat melakukan

operasi.

6) Formaldehyde

Sejenis gas tidak berbau dan berwarna, yang biasanya digunakan untuk membasmi hama.

Zat ini sangat beracun bagi organism-organisme hidup.

7) Phenol

Merupakan campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organik, seperti

kayu dan arang. Zat ini sangat berbahaya karena dapat mengikat protein dan menghalangi

aktifitas enzim.

8) Acetol

Merupakan hasil pemanasan dari Adelhyde (zat tidak berwarna dan dapat bergerak bebas)

dan mudah menguap dengan alkohol.

9) Pyridine

Sejenis cairan yang tidak berwarna dan tajam baunya. Zat ini biasa digunakan untuk

mengubah alkohol sebagai pelarut dan untuk membunuh hama.

10) Methanol

Sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Mengkonsumsi methanol dapat

mengakibatkan kebutaan dan kematian.

2.3. SISTEM PERNAPASAN

Sistem pernafasan adalah proses pengambilan oksigen (O2) dari udara bebas

melewati saluran napas (bronkus) sampai ke dinding alveoli (kantong udara). Sistem

pernafasan sangat penting bagi manusia karena jika tidak ada oksigen yang masuk dalam

10

Page 14: kolesterol

tubuh manusia maka aktivitas tubuh tidak dapat berlangsung. Sistem pernafasan merupakan

sistem utama sehingga apabila sistem ini tidak berfungsi maka sistem yang lain juga tidak

berfungsi.

Untuk menghasilkan sistem pernafasan pada manusia yang sempurna , diperlukan

organ-organ pernafasan dalam kondisi yang baik . Tetapi dalam perjalanannya , organ-organ

pernafasan manusia terkadang mengalami malfungsi , baik karena faktor ketidaksengajaan

maupun faktor kesengajaan misalnya saja merokok. Inti dari penyebab rusaknya sistem

pernafasan manusia adalah rusaknya organ-organ pernafasan sehingga mengganggu

proses berjalannya sistem pernafasan.

2.3.1 MACAM SISTEM PERNAPASAN

Sistem pernafasan (respirasi) pada manusia dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu,

pernafasan eksternal, pernafasan internal dan pernafasan selular. Pernafsan eksternal

adalah pertukaran udara antara darah dan atmosfer. Pernafasan internal adalah pertukaran

udara yang terjadi antara darah dan sel-sel tubuh. Dan pernafasan selular adalah proses

kimia yang terjadi di dalam mitondria dan sel tubuh.

Sistem pernafasan manusia memiliki fungsi dan struktur yang sangat kompleks.

Sistem pernafasan didukung dengan adanya organ-organ yang memiliki bentuk dan fungsi

yang berbeda-beda. Secara garis besar sistem pernafasan kita terdiri dari paru-paru dan

susunan saluran yang menghubungkan paru-paru dengan organ yang lain , yaitu rongga

hidung,pangkal tenggorok (pharynx), batang tenggorokan (trachea),cabang batang

tenggorokan (bronchus) , anak cabang batang tenggorok (bronchiolus), serta paru-paru

(pulmo).

Respirasi melibatkan beberapa proses-proses berikut :

a. Ventilasi pulmonar (pernapasan) adalah jalan masuk dan keluar udara dari saluran

pernafasan dan paru-paru.

11

Page 15: kolesterol

b. Respirasi difusi adalh difusi O2 dan CO2 antara udara dalam paru-paru dan kapilar

pulmonar.

c. Respirasi internal adalah difusi O2 dan CO2 antara sel darah dan sel-sel jaringan

d. Respirasi selular adalah penggunaan O2 oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan

untuk pelepasan produk oksidasi (CO2 dan air) oleh sel-sel tubuh.

2.3.2 ANATOMI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Organ respirasi (pernafasan) pada manusia dibedakan menjadi saluran pernafasan

dan paru-paru beserta alveolusnya. Saluran pernafasan terdiri dari hidung, pharinx bagian

epiglotis, larynx (tenggorokan), trache, dan bronchus dengan bronkeolusnya.

1. Hidung

Hidung merupakan organ pertama yang dilalui udara. Hidung dibentuk oleh

sebagian kecil tulang sejati (os) dan sisanya terdiri dari tulang rawan (cartilago) dan

jaringan ikat (connective tissue). Bagian dalam hidung merupakan suatu lubang yang

dipisahkan menjadi lubang kiri dan lubang kanan oleh septum. Rongga hidung

mempunyai rambut (fimbriae) yang mempunyai fungsi sebagai filter terhadap benda-

benda asing yang masuk. Sedangkan pada permukaan /mukosa hidung terdapat epitel

bersilia yang mengandung sel goblet. Sel goblet mengeluarkan lendir sehingga dapat

menangkap benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernafasan. Di dalam

hidung juga tedapat resptor bau yang terletak pada cribriform plate dan didalamnya ujung

dari saraf kranial I (Nervus Olfactorius) .

Hidung mempunyai fungsi untuk jalannya napas, pengatur udara, pengatur

kelembaban suhu udara , indra penciuman, pelindung dan penyaring udara. Fungsi

hidung sebagai pelindung dan penyaring dilakukan oleh vibrissa, lapisan lendir dan

enzim lisozim. Vibrissa merupakan rambut pada vestibulum nasi yang bertugas untuk

12

Page 16: kolesterol

menyaring debu serta kotoran (partikel berukuran besar). Debu-debu serta kotoran

(partikel berukuran kecil) yang masih dapat melewati vibrisa akan melekat lapisan lendir

dan akan dikeluarkan melalui refleks bersin.

2. Rongga hidung:

Septum nasal membagi hidung menjadi sisi kiri dan sisi kanan rongga nasal . Bagian

anterior septum adalah kartilago.

Naris (nostril) eksternal dibatasi oleh kartilago nasal

(1) Kartilago nasal lateral terletak pada bawah jembatan hidung

(2) Ala besar dan ala kecil kartilago nasal mengelilingi nostril

Tulang hidung

(1) Tulang nasal membentuk jembatan dan bagian superior kedua sisi hidung

(2) Vomer dan lempeng perpendikular tulang etmoid membentuk bagian posterior

septum nasi

(3) Lantai rongga nasal adalah palatum keras yang terbentuk dari tulang maksila

dan palatinum.

(4) Langit-langit rongga nasal pada bagian sisi medial terbentuk dari lempeng

kribriform tulang etmoid, pada sisi anterior dari tulang frontal dan nasal dan pada

sisi posterior dari tulang sfenoid.

(5) Konka (turbinatum) nasalis superior, tengah dan inferior menonjol pada sisi

medial dinding lateral rongga nasal. Setiap konka dilapisi membran mukosa

(epitel kolumnar bertingkat dan bersilia) yang berisi kelenjar pembuat mukus dan

banyak mengandung pembuluh darah.

(6) Meatus superior, medial dan inferior merupakan jalan udara rongga nasal yang

terletak pada bawah konka.

Empat pasang sinus paranasal (frontal, etmoid , maksilar dan sfenoid) adalah

kantong tertutup pada bagian frontal etmoid, maksilar, dan sfenoid. Sinus ini dilapisi

oleh membran mukosa

13

Page 17: kolesterol

(1) Sinus berfungsi untuk meringankan tulang kranial, memberi area permukaan

tambahan pada saluran nasal untuk menghangatkan dan melembabkan udara

yang masuk, memproduksi mukus serta memberi efek resonansi dalam produksi

wicara.

(2) Sinus paranasal mengalirkan cairannya ke meatus rongga nasal melalui suktus

kecil yang terletak pada area tubuh yang lebih tinggi dari area lantai nasal.

(3) Duktus nasolakraminal dari kelenjar air mata membuka ke arah meatus inferior.

3. Faring

Faring merupakan tabung muskular

yang berukuran 12,5 cm yang merentang dari

bagian dasar tengkorak sampai ke esofagus.

Faring terbagi menjadi nasofaring, osofaring

dan laringofaring. Pada faring, terdapat

sebuah epigotis (anak tekak) yang berfungsi

untuk pengatur jalan masuk ke kerongkongan

dan tenggorokan.

1) Nasofaring merupakan bagian

posterior rongga nasal yang

membuka ke arah nasal melalui

dua naris internal (koana)

a) Dua tuba Eustachius (auditorik) menhubungkan nasofaring dengan telinga

tengah. Tuba ini berfungsi untuk menyetarakan tekanan udara pada kedua sisi

gendang telinga.

b) Amandel (adenoid) faring merupakan penumpukan jaringan limfatik yang terletak

di dekat naris internal. Pembesaran adenoid dapat menghambat aliran udara.

2) Orofaring dipisahkan dari nasofaring oleh palatum lunak muskular, suatu

perpanjangan palatum keras tulang.

a) Uvula adalah prosesus kerucut (conical) kecil yang menjulur ke bawah dari

bagian tengah tepi bawah palatum lunak .

b) Amandel palatinum, terletak pada kedua sisi orofaring posterior.

3) Laringofaring mengelilingi mulut esfagus dan laring yang merupakan gerbang

untuk sistem respiratorik selanjutnya.

4. Laring

Laring merupakan tabung pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang

oleh sembilan kartilago. Laring dibentuk oleh struktur epiteliumlined yang berhubungan

14

Page 18: kolesterol

dengan faring (di atas ) dan trakhea (di bawah). Terletak di anterior tulang belakang

(vertebrae) ke-4 dan ke-6. Bagian atas dari esofagus berada di posterior laring.

Laring mempunyai fungsi utama untuk pembentukan suara, proteksi jalan napas

bawah dari benda asing dan untuk memfasilitasi proses terjadinya batuk. Laring terdiri atas:

1. Epiglotis : katup kartilago yang membuka dan menutup selama menelan

2. Glotis : lubang antara pita suara dengan laring

3. Kartilago tiroid : kartilago yang terbesar pada trakhea , terdapat pada bagian

jakun.

4. Kartlago krikoid : cincin kartilago yang utuh di laring ( terletak di bawah kartilago

tiroid)

5. Kartilago aritenoid : digunakan pada pergerakan pita suara bersama dengan

kartilago tiroid.

6. Pita suara : sebuah ligamen yang dikontrol oleh pergerakan otot yang

menghasilkan suara dan menempel pada lumen laring.

5. Trakhea

Merupakan perpanjangan dari laring pada

ketinggian tulang vertebrae torakal ke-7 yang

bercabang menjadi dua bronkus. Ujung cabang

trakhea disebut carina . Trakhea mempunyai sifat

sangat fleksibel, berotot, dan memiliki panjang 12

cm dengan cincin kartilago berbentuk huruf C .

Pada cincin tersebut terdapat epitel bersilia tegak

(pseudostratified ciliated columnar epithelium)

yang mengandung banyak sel goblet yang

mensekresikan lendir (mucus).

15

Page 19: kolesterol

6. Bronkus

Bronkus merupakan cabang dari trakea yang

menuju ke paru-paru kanan dan kiri yang disusun oleh

jairngan kartilago. Bronkus mempunyai struktur yang

sama dengan trakhea hanya saja dindingnya lebih halus.

Dinding bronkus juga terdiri atas 3 lapis, yaitu jaringan

ikat, otot polos, dan jaringan epitel. Cabang bronkus

kanan lebih pendek,lebih pendek dan cenderung lebih

vertika sehingga menyebabkan kotoran /benda-benda

asing lebih mudah masuk ke dalam cabang sebelah kanan daripada ke cabang bronkus

sebelah kiri.

7. Bronkiolus

Merupakan cabang dari bronkus setelah

masuk kedalam paru-paru sampai mencapai

bronchiolus respiratorius, yaitu paling ujung

merupakan lempengan tipis yang terdiri dari satu

epitel, tempat alveolus-alveolus berada

memebentuk pulmo, sebagai ventilasi paru-paru

yang pertama terjadinya pertukaran gas antara

atmosfer dengan paru-paru. Bronkiolus mempunyai

saluran yang lebih halus dan mempunyai dinding yang lebih tipis. Bronkiolus kiri berjumlah 2

dan bronkiolus kanan berjumlah 3. Percabangan bronkiolus membentuk cabang yang lebih

halus seperti pembuluh.

8. Alveolus

Parenkim paru-paru merupakan area yang aktif

bekerja dari jaringan paru-paru. Parenkim tersebut

mengandung berjuta-juta unit alveolus. Alveolus

merupakan saluran udara buntu membentuk

gelembung –gelembung udara dan mempunyai dinding

yang tipis setebal selapis sel , lembab dan berikatan

dengan kapiler darah. Alveolus merupakan kantong

udara yang berukuran sangat kecil dan akhir dari

bronkiolus respiratorius sehingga memungkinkan

terjadinya pertukaran O2 dan CO2.

16

Page 20: kolesterol

Alveolus mempunyai fungsi sebagai permukaan respirasi dan mencapai total luas

100 m2 (50x luas permukaan tubuh ) dan cukup untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh

tubuh. Seluruh unit dari alveoli terdiri atas bronkiolus respiratori , duktus alveolus dan

alveolar sacs (kantong alveolus) . fungsi utama alveolus adalah untuk melakukan pertukaran

O2 dan CO2 di antara kapiler pulmoner dan alveoli.

9. Paru-paru

Paru-paru terletak di rongga dada, mempunyai bentuk kerucut yang ujungnya berada

di atas tulang iga pertama dan dasarnya berada di diafragma. Paru-paru berjumlah

sepasang , terletak di rongga dada kiri dan kanan. Paru-paru kanan mempunyai 3 gelambir

(lobus) dan paru-paru kiri hanya mempunyai 2 gelambir. Setiap paru-paru terbagi lagi

menjadi sekitar 10 unit terkecil yang disebut dengan bronchopulmonary segments. Paru-

paru kanan dan kiri dipisahkan oleh mediastinum. Bagian luar dari paru-paru dibungkus oleh

selaput pleura untuk melindungi paru-paru dari gesekan saat bernapas. Terdapat ± 300 juta

buah alveolus di dalam paru-paru.

Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus , yaitu lobus superior, lobus medius dan lobus

inferior, sedang pulmo kiri terdiri dari dua lobus, yaitu lobus superior dan lobus inferior.

Volume paru-paru kiri ¾ nya paru-paru kanan. Pulmo dibungkus oleh pleura visceralis yang

menempel pada rongga dada. Antara kedua pleura terdapat cavum pleurae yang ditempati

oleh liquor pleurae sebagai pelumas, saat pulmo mengembang dan mengempis. Pada

permukaan paru-paru yang menghadap mediastinum kedua paru-paru terdapat takik yang

cukup dalam dinamakan hilum (hillus pulmonalis) ditempati oleh radix pulmonis yang

dibentuk oleh bronchus, batang utama arteria pulmonalis vena pulmonalis, pembuluh limfe

dan syaraf yang masuk dan meninggalkan paru-paru serta arteria dan vena bronchialis.

17

Page 21: kolesterol

2.3.3 PROSES PERNAPASAN

Ketika kita menghirup udara melalui hidung, udara yang dihirup mengandung O2 dan

gas-gas lain. Setelah melewati hidung, udara masuk ke tenggorokan kemudian masuk ke

dalam paru-paru. Udara kemudian mengalir hingga ke alveolus yang merupakan ujung dari

saluran. Oksigen yang berada di alveolus kemudian bertukar dengan karbon dioksida yang

terkandung di dalam darah yang ada di pembuluh darah alveolus lewat proses difusi.

Kemudian di dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin kemudian darah yang tadi telah

mengandung oksigen beredar di seluruh tubuh.

Oksigen digunakan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbon dioksida yang

dihailkan selama proses respirasi sel tubuh kemudian akan bertukar dengan oksigen.

Selanjutnya, darah mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan ke paru-paru dan

kemudian dikeluarkan ke udara melalui hidung saat kita mengeluarkan nafas.

Pernafasan manusia dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Pernafasan Dadaa. Inspirasi

Bila otot antar tulang rusuk berkontraksi maka tulang-tulang rusuk

terangkat sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan udara di

paru-paru mengecil sehingga udara di luar yang mempunyai tekanan lebih besar

masuk ke dalam paru-paru.

b. Ekspirasi

Bila otot-otot antartulang rusuk relaksasi maka tulang-tulang rusuk

tertekan sehingga rongga dada mengecil. Akibatnya, tekanan udara di paru-paru

membesar sehingga udara keluar.

18

Page 22: kolesterol

2. Pernafasan Peruta. Inspirasi

Bila diafragma berkontraksi sehingga mendatar, maka rongga dada

membesar. Keadaan ini menyebabkan tekanan udara di paru-paru mengecil

sehingga udara luar masuk.

b. Ekspirasi

Bila otot diafragma relaksasi, maka rongga dada mengecil. Akibatnya

tekanan di paru-paru membesar sehingga udara keluar.

2.3.4 TANDA-TANDA DAN GEJALA GANGGUAN PERNAPASAN

Gangguan pada saluran pernapasan ditandai dengan tanda-tanda :

1. Gejala lokal

a. Batuk

Batuk merupakan gejala yang paling umum terjadi pada gangguan sistem

pernapasan. Rangsangan yang menyebabkan timbulnya batuk adalah rangsangan

mekanik, kimia, inhalasi debu, peradangan, asap.

b. Sputum / dahak

Pada orang dewasa, terbentuk sekitar 100 ml sputum setiap hari. Tetapi apabila

saluran napas dalam keadaan terganggu sputum yang dihasilkan dapat melebihi 100

ml

c. Dispnea/ sesak napas

Adalah perasaan sulit bernapas dan merupakan gejala utama dari penyakit

kardiopulmonar.

d. Nyeri dada

Nyeri dada dapat terjadi karena berbagai hal. Tetapi yang paling khas terjadi pada

penyakit paru-paru adalah terjadinya radang pleura / pleuritis dan biasanya terjadi

secara mendadak tetapi juga timbul secara bertahap

19

Page 23: kolesterol

2. Gejala umum

Beberapa penyakit memberikan gejala umum seperti suhu badan meninggi,

pusing,menurunnya nafsu makan, rasa lesu, rasa lemah, keringat dingin dan

sebagainya.

2.4. KANKER PARU-PARU

Kanker paru telah meningkat prevalensi dan insidennya sejak awal abad XX (Francis

dalam Finkelmeier, 2000). Penyakit ini sekarang telah mencapai status sebagai salah satu

keganasan yang paling banyak dijumpai dan salah suatu utama diseluruh dunia. Kanker

paru berkembang paling sering pada usia pertengahan akhir atau pada orang lanjut usia.

Penyakit ini paling sering muncul pada pria daripada wanita, tetapi insidennya pada wanita

semakin meningkat (Francis dalam Finkelmeier, 2000). Rasio antara pria dan wanita dulu 8;1

sekarang kurang dari 2:1 (Francis dalam Shields, 1994).

Faktor risiko terjadinya kanker paru sangat banyak dan mencakup jenis ras dan etnik

tertentu (Francis dalam Finkelmeier, 2000). Aktivitas pembawa yang meningkatkan risiko

kanker paru adalah merokok tembakau. 80% kasus kanker disebabkan paru disebabkan

merokok (Francis dalam Baldini dan Strauss, 1997). Durasi merokok, jumlah rokok yang

diisap perhari, jumlah nikotin dan tar dalam rokok yang diisap semuanya berhubungan dan

meningkatkan risiko terjadinya kanker paru. Perokok pasif juga diketahui sebagai penyebab

kanker paru. Diperkirakan bahwa wanita yang tidak pernah merokok akan memiliki

kemampuan 24% lebih besar mengalami kanker paru jika ia hidup bersama pasangan yang

merokok (Francis dalam Bourke, 2003).

2.4.1 PATOLOGI KANKER PARU

Karsinoma bronkogenik adalah kanker yang timbul dari lapisan epithelial bronki yang

merupakan kanker paru yang paling umum dan kasusnya mencapai 90% (Francis dalam

Finkelmeier, 2000). Adenokarsinoma mencapai 50% tumor paru (Francis dalam D’ Amico

dan Sabiston 1995). Insidennya semakin meningkat dan terjadi lebih banyak pada wanita

dibandingkan pria. Ini merupakan kanker paru yang paling mungkin terjadi pada bukan

perokok (Francis dalam Srinhar dan Raub, 1992).

20

Page 24: kolesterol

Gambar: Patologi Kanker Paru

(Francis, 2006)

Karsinoma skuamosa merupakan 30-35% kanker paru yang paling sering terjadi

pada orang dengan riwayat merokok yang lama. Karsinoma sel kecil (small cell) merupakan

20-25% sel kanker paru. Jenis ini sangat ganas dan ditandai oleh waktu perkembangan

tumor yang cepat, penyebaran dini dan meluas, dan ketahanan ketahanan hidup pasien

relative rendah. Akibat penyebarannya yang cepat reseksi bedah jarang dilakukan.

Karsinoma bronkoalveolar berasal dari parenkim paru. Jenis ini menyebar

disepanjang dinding alveolar. Jenis ini juga dikenal sebagai karsinoma alveolar, karsinom

bronkioalveolar, dan karsinoma bronkiolar.

Tumor paru dapat menyebar keseluruh tubuh melalui tiga jalur utama, yaitu

perluasan langsung, menyebar melalui system limfatik, dan penybaran hematologi.

2.4.2 PENENTUAN STADIUM KANKER PARU

Penentuan stadium kanker paru sangat penting untuk mengelompokkan luasnya

penyakit, mengarahkan terpai yang diperlukan, dan menyediakan informasi prognostic yang

lebih akurat. Terdapat nomenklatur standar untuk klasifikasi patologis yang telah

21

Page 25: kolesterol

dikembangkan sejak tahun 1978. Sistem terbaru dan paling universal yang siadopsi

didasarkan pada International Staging System yang terdiri dari kodetiga huruf. Huruf prtama

adalah ‘T’ yang mengkategorikan ukuran tumor, kedua adalah ‘N’ untuk adanya dan luasnya

keterlibatan nodul, dan ketiga ‘M’ untuk adanya metastasis langsung (Francis dalam

Mountain, 1997). Penentuan stadium ini ditentukan oleh posisi tumor dan tidak sekedar

ukurannya. Tumor dapat dengan akurat ditentukan stadiumnya pada 80% kasus

menggunakan CT.

2.4.3 MANIFESTASI KLINIS

Telah ditemukan bahwa 90-95% pasien dengan kanker paru mengalami gejala

(simtomatik) saat didiagnosis (Francis dalam Shields, 1994). Tanda dan gejala klinis

bergantung pada ukuran dan lokasi tumor, luasnya penyebaran ke struktur yang berdekatan

atau jauh, dan munculnya gejala hormonal yang berhubungan. Batuk muncul pada sebagian

besar pasien dan banyak yang mengalami infeksi saluran napas atas pasisten atau

pneumonia akibat obstruksi bronkial. Manifestasi paru lainnya mencakup kemoptisi, dispnea,

mengi, dan abses paru (Francis dalam Maddaus dan Ginsberg, 1995). Gejala nonspesifik

yang berhubungan dengan kanker paru mencakup kehilangan berat badan, anoreksia, dan

malaise.

2.4.4 PENGOBATAN KANKER PARU

a. Pembedahan

Sekitar 10-13% pasien akan tetap hidup 5 tahun setelah diagnosis. Untuk kanker

paru bukan sel kecil (non-small cell) pengobatan pilihan adalah reseksi bedah untuk tumor

dan jaringan limfatik sekitarnya. Untuk kanker bukan sel kecil dan pada kanker sel kecil

stadium dini reseksi bedah telah terbukti meningkatkan ketahanan hidup 5 tahun sebesar 50-

70% (Francis dalam Sheppard et al. 1991). Pemilihan prosedur operasi spesifik bergantung

pada lokasi, dan penyebaran tumor, Penyebarannya ke nodus limfe, keterlibatan struktur

ekstrapulmonal, dan usia pasien serta kondisi medisnya.

Lobektomi (pengangkatan seluruh lobus) secara umum dianggap reseksi paru

definitifyang paling minimal. Pengangkatan dua lobus (bi-lobektomi) atau seluruh paru

(pneumonektomi) mungkin perlu jika tumor terletak secara sentral atau melibatkan lebih dari

satu lobus. Prinsip pembedahan adalah sedapat mungkin tumor direseksi lengkap berikut

jaringan KGB intrapulmoner dengan lobektomi maupun pneumonektomi. Fungsi respirasi

yang mungkin dimiliki pasien setelah pengangkatan merupakan faktor bermakna yang

dipertimbangkan saat memilih pasien yang akan menjalani pembedahan.

22

Page 26: kolesterol

Walaupun terapi bedah merupakan terapi yang paling efektif bagi kanker paru bukan

sel kecil, hanya 30-40% pasien yang cocok dengan reseksi kuratif (Francis dalam Carney,

1998). Reseksi bedah biasanya hanya merupakan salah satu komponen dalam pendekatan

pengobatan kanker paru.

Hal penting lain yang harus dingat sebelum melakukan tindakan bedah adalah

mengetahui toleransi penderita terhadap jenis tindakan bedah yang akan dilakukan.

Toleransi penderita yang akan dibedah dapat diukur dengan nilai uji faal paru dan jika tidak

memungkin dapat dinilai dari hasil analisis gas darah (AGD):

Syarat untuk reseksi paru

Resiko ringan untuk Pneumonektomi, bila

KVP paru kontralateral baik, VEP1>60%

Risiko sedang pneumonektomi, bila

KVP paru kontralateral > 35%, VEP1 > 60%

b. Radioterapi

Radioterapi pada kanker paru dapat menjadi terapi kuratif atau paliatif. Pada terapi

kuratif, radioterapi menjadi bagian dari kemoterapi neoadjuvan untuk stadium IIIA. Pada

kondisi tertentu, radioterapi saja tidak jarang menjadi alternatif terapi kuratif.

Radiasi sering merupakan tindakan darurat yang harus dilakukan untuk meringankan

keluhan penderita, seperti sindroma vena kava superiror, nyeri tulang akibat invasi tumor ke

dinding dada, dan metastasis tumor di tulang atau otak.

Penetapan kebijakan radiasi pada kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil ditentukan

beberapa faktor

1. Staging penyakit

2. Status tampilan

3. Fungsi paru

Bila radiasi dilakukan setelah pembedahan, maka harus diketahui :

- Jenis pembedahan termasuk diseksi kelenjar yang dikerjakan

- Penilaian batas sayatan oleh ahli Patologi Anatomi (PA)

Dosis radiasi yang diberikan secara umum adalah 5000 – 6000 cGy, dengan cara pemberian

200 cGy/x, 5 hari perminggu.

23

Page 27: kolesterol

Syarat standar sebelum penderita diradiasi adalah :

1. Hb > 10 g%

2. Trombosit > 100.000/mm3

3. Leukosit > 3000/dl

Radiasi paliatif diberikan pada unfavourable group, yakni :

1. PS < 70.

2. Penurunan BB > 5% dalam 2 bulan.

3. Fungsi paru buruk.

c. KemoterapiKemoterapi dapat diberikan pada semua kasus kanker paru. Syarat utama harus

ditentukan jenis histologis tumor dan tampilan (performance status) harus lebih dan 60

menurut skala Karnosfky atau 2 menurut skala WHO. Kemoterapi dilakukan dengan

menggunakan beberapa obat antikanker dalam kombinasi regimen kemoterapi. Pada

keadaan tertentu, penggunaan 1 jenis obat anti kanker dapat dilakukan. Prinsip pemilihan

jenis antikanker dan pemberian sebuah regimen kemoterapi adalah:

1. Platinum based therapy ( sisplatin atau karboplatin)

2. Respons obyektif satu obat antikanker s 15%

3. Toksisiti obat tidak melebihi grade 3 skala WHO

4. harus dihentikan atau diganti bila setelah pemberian 2 sikius pada penilaian terjadi tumor

progresif.

Regimen untuk kanker paru jenis karsinoma bukan sel keciladalah :

1. Platinum based therapy ( sisplatin atau karboplatin)

2. PE (sisplatin atau karboplatin + etoposid)

3. Paklitaksel + sisplatin atau karboplatin

4. Gemsitabin + sisplatin atau karboplatin

5. Dosetaksel + sisplatin atau karboplatin

Syarat standar yang harus dipenuhi sebelum kemoterapi:

1. Tampilan > 70-80, pada penderita dengan PS < 70 atau usia lanjut, dapat diberikan obat

antikanker dengan regimen tertentu dan/atau jadual tertentu.

2. Hb > 10 g%, pada penderita anemia ringan tanpa perdarahan akut, meski Hb <10g% tidak

pertu tranfusi darah segera, cukup diberi terapi sesuai dengan penyebab anemia.

3. Granulosit > 1500/mm3

24

Page 28: kolesterol

4. Trombosit > 100.000/mm3

5. Fungsi hati baik

6. Fungsi ginjal baik (creatinin clearance lebih dari 70 ml/menit)

Hal lain yang perlu diperhatikan datam pemberian kemoterapi adalah timbulnya efek

samping atautoksisiti.

Evaluasi Hasil Pengobatan

Umumnya kemoterapi diberikan sampai 6 sikius/sekuen, bila penderita menunjukkan

respons yangmemadai. Evaluasi respons terapi dilakukan dengan melihat perubahan ukuran

tumor pada foto toraks PA setelah pemberian (sikius) kemoterapi ke-2 dan jika

memungkinkan menggunakan CT-Scan toraks setelah 4 kali pemberian.

Evaluasi dilakukan terhadap

- Respons subyektif yaitu penurunan keluhan awal

- Respons semisubyektif yaitu perbaikan tampilan, bertambahnya berat badan

- Respons obyektif

- Efek samping obat

Respons obyektif dibagi atas 4 golongan dengan ketentuan

1. Respons komplit (complete response , CR) : bila pada evaluasi tumor hilang 100%

dan keadan ini menetap lebih dari 4 minggu.

2. Respons sebagian (partial response, PR) : bila pengurangan ukuran tumor > 50%

tetapi < 100%.

3. Menetap {stable disease, SD) : bila ukuran tumor tidak berubahatau mengecil > 25%

tetapi < 50%.

4. Tumor progresif (progresive disease, PD) : bila terjadi petambahan ukuran tumor >

25% atau muncultumor/lesi baru di paru atau di tempat lain.

Hal lain yang perlu diperhatikan datam pemberian kemoterapi adalah timbulnya efek

samping atau toksisiti. Berat ringannya efek toksisiti kemoterapi dapat dinilai berdasarkan

ketentuan yang dibuat WHO.

25

Page 29: kolesterol

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. BAHAYA ROKOKBahan utama dari rokok adalah tembakau. Tembakau merupakan tanaman berdaun

hijau yang tumbuh di daerah beriklim hangat. Petani menggunakan berbagai macam cairan

kimia ketika menanam tembakau, seperti pupuk dan insektisida. Setelah tembakau dipetik

dan dikeringkan, tembakau diolah menggunakan mesin menjadi potongan-potongan kecil.

Setelah itu, perasa buatan dan bahan kimia lain ditambahkan.

Terdapat lebih dari 4000 bahan kimia di dalam rokok, 51 diantaranya bersifat

karsinogenik. Karsinogen merupakan zat penyebab kanker. Kanker merupakan penyakit

yang sering membunuh penderitanya. terdapat bermacam-macam kanker seperti: kanker

payudara, paru-paru, laring, lambung, prostat, ginjal, leukimia (kanker darah putih), dll. Pada

penyakit kanker, sel terus-menerus membelah dan membentuk sel-sel abnormal baru.

Tubuh terdiri dari ribuan sel. Pada tubuh yang sehat atau normal, sel-sel baru akan

dibuat hanya ketika tubuh membutuhkannya. Pada penderita kanker, sel-sel yang abnormal

merusak sel-sel normal lainnya. Jika sel terus membelah sedangkan sel-sel baru sedang

tidak dibutuhkan, terbentuk jaringan baru yang mengeras yang disebut tumor. Kanker

biasanya membunuh penderitanya ketika menyebar ke bagian-bagian tubuh yang lainnya.

Terkadang tumor dapat pecah dan masuk ke dalam pembuluh darah, dan berjalan menuju

organ-organ lain seperti ginjal atau paru-paru. Bahan-bahan kimia di dalam rokok dan

asapnya tidak hanya beracun dan dapat menyebabkan kanker, tetapi dapat menyebabkan

masalah-masalah kesehatan lainnya juga.

Tiga bahan kimia rokok yang paling terkenal adalah nikotin, tar, dan karbon

monoksida. Nikotin merupakan bahan kimia yang sangat beracun, dan merupakan bahan

utama dari insektisida atau cairan pembasmi serangga. Dalam bentuk murninya, setetes

nikotin pada lidah dapat membunuh orang tersebut. Tar adalah material berminyak yang

masih dapat melalui filter tembakau. Ketika rokok dihisap, terdapat banyak tar yang

menempel dan menghitamkan paru-paru. Karbon monoksida merupakan gas beracun yang

juga terdapat pada asap kendaraan. Gas ini mengganggu sistem pernafasan (bernafas) dan

sistem vaskular (jantung, arteri, vena).

3.2. PERAN SISTEM PERNAPASAN DALAM MENGHANTARKAN ZAT KIMIA PADA ROKOK

Ketika bernafas, udara masuk ke dalam hidung dan mulut, kemudian melewati

trakea, dan masuk ke paru-paru melalui tuba bronkial. Cilia yang terdiri dari rambut-rambut

26

Page 30: kolesterol

halus dan mukus (cairan lengket yang juga terdapat pada hidung) berperan membersihkan

udara yang masuk ketika masuk ke dalam paru-paru. Cilia menyaring kotoran-kotoran kecil,

debu, dan bakteri. Di dalam tubuh terdapat dua paru-paru yang dilindungi oleh tulang rusuk

dan dipisahkan oleh jantung. Pada tubuh yang sehat (bukan perokok), paru-paru terdiri dari

jaringan lembut, lunak, dan berwarna pink-keabuan. Paru-paru juga memiliki ribuan kantung

yang berisi udara ketika bernafas, dan bersifat elastis seperi karet.

Salah satu peran paru-paru yaitu untuk mengambil oksigen dalam udara. Oksigen ini

dibawa oleh sel-sel darah menuju jantung. Jantung memompa darah kaya oksigen menuju

ke seluruh tubuh melalui arteri. Arteri merupakan pembuluh besar dengan dinding yang tebal

dan kuat. Oksigen digunakan oleh seluruh sel tubuh untuk melakukan fungsi kerjanya

masing-masing. Paru-paru juga bertugas menyingkirkan karbon dioksida yang merupakan

produk 'sampah' yang dihasilkan dari kerja sel. Ketika mengeluarkan nafas, kita

mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh. Ketika seseorang merokok, karbon

monoksida pada rokok masuk ke dalam pembuluh darahnya. Hal ini menyebabkan

berkurangnya jumlah oksigen yang menuju ke jantung. Ditambah lagi, bahan-bahan kimia

dalam rokok mempersempit dinding arteri. Dengan berkurangnya oksigen yang melewati

arteri, jantung akan bekerja lebih keras. Tekanan darah juga akan meningkat. Pada akhirnya

jantung tidak menerima cukup oksigen dalam darah. Ketika ini terjadi, jantung dapat berhenti

berdetak, dan sebagian atau seluruh otot jantung akan mati. Kejadian ini disebut serangan

jantung atau coronary arrest. Jika cukup banyak bagian otot jantung yang berhenti bekerja,

penderita akan mati.

3.3. NIKOTIN PADA ROKOK

Nikotin merupakan bahan kimia yang membuat rokok menjadi addictive seperti

heroin atau kokain. Kebiasaan merokok tidak mudah untuk dihentikan. Tubuh dan pikiran

menginginkan dan membutuhkan nikotin. Jika seseorang merokok lebih dari lima kali sehari,

biasanya orang tersebut sudah kecanduan. Ketika menghirup asap rokok, nikotin masuk ke

dalam paru-paru. Dari paru-paru, nikotin masuk ke dalam pembuluh darah dan menuju ke

jantung kemudian otak. Nikotin hanya memerlukan enam detik untuk mencapai ke otak.

Nikotin merupakan stimulant yang mempercepat kerja sesuatu, seperti membuat

jantung berdetak lebih kencang dan menaikkan tekanan darah. Hal ini membuat perokok

merasa lebih bersemangat. Setelah sekitar 45 menit ketika kadar nikotin dalam darah

menurun, efek-efek lainnya mulai terasa seperti muncul perasaan lelah dan sensitif (mudah

marah, tidak sabar, tegang). Perokok perlahan-lahan menaikkan jumlah rokok yang

dikonsumsinya untuk mencegah perasaan-perasaan tersebut. Mereka terus menaikkan

jumlah rokok hingga mencapai kadar nikotin tertentu dalam darah. Saat tidur kadar nikotin di

27

Page 31: kolesterol

dalam darah sangat rendah, sehingga saat bangun tidur perokok berat akan langsung

merokok. Nikotin akan merangsang tubuh mereka agar tetap terjaga.

3.4. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH ROKOK

Banyak orang yang sudah sadar bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan dan

menyebabkan kanker paru-paru dan serangan jantung. Yang belum banyak diketahui adalah

merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit lainnya. Merokok menyebabkan atau

meningkatkan resiko terkena penyakit paru-paru lainnya. Merokok menyebabkan bronkitis

dan emfisema. Ketika perokok menderita bronkitis, tuba bronkial akan meradang atau iritasi,

dan memproduksi mukus berlebih. Mukus ini menghalangi lubang tuba bronkial, dan perokok

menjadi sering batuk-batuk. Emfisema adalah penyakit paru-paru yang tidak ada obatnya.

Penderita akan merasa susah bernafas karena dinding dari kantung-kantung udara di dalam

paru-paru rusak. Penderita akan merasa mudah lelah karena ia menghabiskan banyak

energi hanya untuk bernafas. Ketika penyakitnya bertambah parah, ia tidak dapat cukup

bernafas untuk memperoleh oksigen dari udara dan harus bernafas melalui selang dari

tangki oksigen.

Merokok menaikkan resiko untuk menderita penyakit dan masalah kesehatan

lainnya. Merokok mempercepat pengeroposan tulang pada manula yang menyebabkan

osteoporosis. Osteoporosis merupakan penyakit yang membuat tulang menjadi tipis dan

lemah sehingga tulang mudah rusak. Orang pengidap HIV postitif akan lebih cepat dua kali

untuk berkembang menjadi AIDS ketika ia merokok. Perokok juga memiliki peluang yang

besar untuk terjangkit radang lambung.

Perokok berat juga meningkatkan resiko terkena Peripheral Vascular Disease (PVD).

Pada penyakit ini, arteri yang menuju ke lengan dan kaki menyempit. Akibatnya darah yang

kaya akan oksigen sangat kurang pada daerah ini. PVD menyebabkan nyeri pada lengan

dan kaki. PVD juga menyebabkan tubuh kesulitan dalam melawan infeksi-infeksi. Ketika

arteri buntu dan tidak ada darah yang mengalir, penderita akan terkena gangrene. Bagian

tubuh tersebut akan mati dan harus diamputasi.

3.5. NUTRISI UNTUK PEROKOK

Berhenti merokok tidaklah mudah. Banyak perokok berat yang mengatakan bahwa

berhenti merokok lebih berat daripada berhenti minum minuman keras atau berhenti

menggunakan kokain atau heroin. Terdapat berbagai macam cara untuk berhenti merokok.

Setiap orang memiliki cara tersendiri yang cocok untuk dirinya ketika hendak berhenti

merokok.

Para ahli nutrisi biasanya menganjurkan konsumsi vitamin-vitamin ini supaya sistem

kekebalan tubuh Anda lebih kuat dan memperbaiki kerusakan akibat asap tembakau. Berikut

28

Page 32: kolesterol

adalah jenis vitamin yang baik untuk dikonsumsi para perokok seperti yang diungkap dalam

buku Rahasia Awet Mudah Bagi Pria karangan Doug Dollemore dab Mark Giuliucci :

1. Untuk anda yang saat ini masih mengkonsumsi rokok disarankan untuk memenuhi

kebutuhan energinya lebih dari kebutuhan normal anda, misalkan dalam AKG kebutuhan

normal untuk Wanita dan Pria usaha adalah sebesar 2500 kalori, sehingga kebutuhan anda

harus lebih dari 2500 kalori.

2. Vitamin C

250 hingga 1000 miligram per hari. Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk vitamin ini

adalah 60 miligram. Sumber-sumber makanan yang banyak mengandung vitamin C di

antaranya adalah jeruk, brokoli, semangka, cabai merah, buah kiwi, dan stroberi.

3. Vitamin E

100 hingga 400 IU per hari. Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk vitamin ini adalah

setara dengan 10 miligram alfatokoferol atau 15 IU. Makanan yang kaya vitamin E antara

lain adalah minyak sayur, kecambah dan mangga.

4. Beta karoten

Mengonsumsi beta karoten 15 hingga 30 miligram per hari dibutuhkan, meskipun

kecukupan gizi yang dianjurkan untuk ini belum ada. Makanan yang banyak mengandung

beta karoten adalah jeruk kuning dan buah-buahan berwarna hijau tua dan sayuran seperti

wortel, ubi squash selain bayam dan sayuran berdaun hijau lain.

3.5.1 MAKANAN YANG DAPAT MEMENGARUHI KONSUMSI ROKOK SESEORANG

Berhenti merokok adalah suatu perubahan dalam rutinitas yang harus ditemani

dengan beberapa perubahan (termasuk perubahan dalam diet) agar kebiasaan tersebut

tidak kambuh lagi. Sebuah studi, yang dilaporkan pada April 2007 di journal Nicotine and

Tobacco Research, setuju dengan pernyataan ini. Studi ini menyatakan dengan tegas bahwa

makanan tertentu itu bisa meningkatkan rasa rokok sedangkan makanan lain membuat

rokok jadi terasa mengerikan. Pada dasarnya, ini berarti bahwa, keinginan anda untuk

merokok jadi berkurang setelah mengkonsumsi makanan tertentu. Sementara makanan

tertentu lainnya, membuat anda ingin segera merokok setelah memakannya. Studi ini, yang

melibatkan 209 perokok, dilakukan di Duke University, dengan tujuan untuk mengamati

citarasa -- efek-efek perubahan yang diberikan oleh makanan dan minuman terhadap

kenikmatan merokok. Pada akhir studi, di dapat kesimpulan sebagai berikut:

29

Page 33: kolesterol

Berikut ini 4 jenis makanan yang membuat rokok jadi terasa mengerikan:

1. Minuman-minuman non-carbonate (misalnya air dan jus buah)

2. Buah-buahan (misalnya apel dan pisang)

3. Produk susu (misalnya susu dan keju)

4. Sayuran (misalnya wortel dan seledri)

Sedangkan tiga makanan ini membuat rokok jadi terasa makin nikmat (sebaiknya hindari

makanan ini):

1. Kopi

2. Minuman beralkohol

3. Daging

3.5.2 MAKANAN YANG DAPAT MEMBANTU MENGATASI KETAGIHAN ROKOK

1. Makan Oat Secara RutinOat sudah dikenal mampu mengurangi ketagihan nicotin. Jadi, disarankan untuk

menggabungkan oat ke dalam diet rutin anda. Untuk efek maksium, ambil satu sendok

makan ground oat (bukan oatmeal) lalu tambahkan pada 2 mangkuk air rebus dan diamkan

selama satu malam.

Kesesokan harinya, minum sebagian dari campuran tersebut beberapa jam setelah

makan. Jangan mengkonsumsinya setelah jam 8 malam. Ini adalah salah satu ramuan

paling efektif untuk berhenti merokok. Dan ada bukti ilmiah dari sistem pengobatan India

yang selama bertahun-tahun, telah menggunakan oat bran dan oatmeal untuk memerangi

ketergantungan terhadap opium.

Baru-baru ini, para peneliti di Glasgow, Skotlandia, menemukan bahwa para perokok

yang diberi suatu ekstrak dari oat segar itu lebih cenderung untuk mengalami penurunan

dalam ketagihan merokok dibanding perokok yang diberi suatu placebo. Penemuan ini

diperkuat lagi oleh penelitian lain yang baru-baru ini dilakukan di Jepang. Dalam studi di

Jepang ini, para peneliti menemukan bahwa para perokok yang diberi suatu tambahan

ekstrak herbal oat setiap hari, mengurangi jumlah rokok yang mereka hisap dalam satu hari

sebanyak hampir 50 persen.

2. Banyak Mengkonsumsi JerukTanamkan kebiasaan untuk makan sebutir jeruk setiap kali rasa ketagihan

menyerang anda. Bisa mendapatkan jeruk dengan mudah itu adalah salah satu cara yang

paling efektif dalam menangkal dorongan untuk merokok. Ketagihan nicotin biasanya akan

berlangsung selama 3 sampai 5 menit.

30

Page 34: kolesterol

Mengkonsumsi jeruk bisa menjauhkan pikiran anda dari dorongan keinginan untuk

menyalakan sebatang rokok. Entah dimakan dalam keadaan mentah atau dalam bentuk jus,

jeruk memegang suatu peranan penting dalam proses penghentian kebiasaan merokok.

Aromanya bisa mengalihkan pikiran anda dari keinginan untuk merokok.Saat dikonsumsi

dalam bentuk jus, jeruk juga bertindak sebagai suatu pembersih.

Menggabungkan konsumsi jeruk ke dalam sebuah pengaturan pola makan yang lebih

luar itu akan membantu anda untuk berhenti merokok, tapi periksa dulu tingkat kesegaran

dari jeruk tersebut sebelum dikonsumsi.

Dan ada bukti ilmiah mengenai hal ini, sekelompok peneliti di Inggris melakukan

percobaan dengan para perokok dan jeruk.Hasilnya sungguh mengejutkan. Setelah 21 hari,

para perokok yang mengkonsumsi jeruk jumlah rokok yang mereka hisap menurun sebanyak

79 persen, dan 20 persen dari mereka benar-benar berhenti merokok.

Sebagian dari mantan perokok bahkan mengatakan bahwa dengan meminum suatu

campuran dari jus jeruk dan cream tartat (satu setengah sendok teh) bisa segera

menghilangkan nicotin dari dalam tubuh anda, sehingga menghilangkan keinginan untuk

merokok. Mereka mengatakan bahwa saat terbaik untuk meminum campuran ini adalah

ketika hendak tidur. Selain jeruk, buah dan sayuran telah terbukti mampu membantu

menghentikan kebiasaan merokok.

3. Bayam, Nasi Coklat, Pasta, dllDalam studi lain yang mengamati apakah makanan tertentu bisa memerangi

kecanduan, David Daughton, Ph.D., seorang spesialis pulmonary di University of Nebraska

Medical Center, menemukan bahwa makanan yang tinggi dalam sifat-sifat alkaline itu

menahan nicotin agar tetap bersirkulasi dalam darah, sehingga mempertahankan suatu level

kecanduan yang tinggi. Ini sangat mengurangi kebutuhan untuk mengkonsumsi lebih banyak

lagi. Makanan-makanan yang tinggi dalam alkaline misalnya bit, dandelion, kismis, buah ara,

bayam, millet, quinoa, roti-roti dan pasta whole-grain, nasi coklat, almond dan sayuran

starchy misalnya kentang, squash dan jagung.

4. TomatAroma tomat membantu mengurangi daya tarik rokok. Menggunakan jus tomat juga

memberikan anda efek yang sama seperti merokok, tapi tanpa unsur-unsur yang berbahaya.

Itu mungkin karena fakta bahwa tanaman tomat dan tembakau itu berasal dari keluarga yang

sama (solanaceae, yang umumnya dikenal sebagai keluarga nightshade).

Tomat juga suatu sumber yang sangat bagus untuk lycopenes. Lycopenes itu adalah

gizi-gizi di dalam keluarga carotenoid yang konon bisa mencegah kanker paru-

paru.Perlindungan terhadap kanker yang diberikan lycopenes adalah karena sifat-sifat

antioxidant yang dimilikinya. Lycopenes itu lebih banyak terdapat di dalam tomat yang sudah

diproses dibanding tomat mentah.Saus tomat, jus tomat dan kecap tomat adalah sumber-

31

Page 35: kolesterol

sumber yang bagus. Cobalah untuk menggabungkan lebih banyak lagi makanan-makanan

yang kaya akan lycopenes ini ke dalam diet anda.

3. 5. 3 MAKANAN YANG MEMBANTU MEMPERBAIKI KERUSAKAN AKIBAT MEROKOK

Meski penyembuhan tidak terwujud dalam waktu semalan (kerusakan akibat rokok itu

perlu bertahun-tahun), tapi dengan mempertahankan suatu diet yang sehat dan seimbang,

akan menyediakan tubuh anda berbagai mineral, vitamin, antioxidant dan phytochemical

yang ditubuhkan untuk memperbaiki kerusakan akibat merokok. Berikut ini beberapa

makanan yang bisa membantu anda dalam proses ini:

1. PisangPisang dapat dimakan secara mentah untuk mengurangi dan memperbaiki kerusakan

akibat merokok.Pisang adalah salah satu buah-buahan terbaik yang bisa anda konsumsi

pada beberapa minggu pertama berhenti merokok. Itu karena pisang mengandung vitamin

B6, juga gizi-gizi penting lainnya, misalnya potassium, yang membantu tubuh untuk

mengatasi berbagai gejala akibat menjauhkan diri dari nicotin.

Pisang juga mengandung tryptophan, suatu amino acid yang membantu tubuh untuk

memproduksi serotonin, suatu zat di dalam otak yang bertanggung jawab untuk mengatur

mood dan suasana hati anda. Kaya dalam vitamin B6, B12, potassium, dan magnesium,

pisang membantu orang-orang yang sedang mencoba untuk berhenti merokok dengan cara

mengurangi efek-efek yang muncul saat menjuhkan diri dari rokok. Vitamin B dikenal

meningkatkan fungsi syaraf sedangkan potassium menormalkan denyut jantung dan

mengatur kesimbangan cairan tubuh. Mengalami stress yang tinggi akan mengurangi level

potassium di dalam tubuh secara drastis; pisang membantu untuk menormalkan kembali

level tersebut.

2. ApelDalam sebuah studi tahun 2007, para peneliti Inggris menemukan bahwa orang-

orang yang mengkonsumsi apel itu punya fungsi paru-paru yang lebih baik dibanding yang

tidak mengkonsumsi apel. Setelah mengamati catatan tingkat kebugaran dan nutrisi dari

2.512 pria, para peneliti menemukan suatu hubungan yang kuat antara peningkatan fungsi

paru-paru dengan jumlah apel yang dikonsumsi per minggu.

Apel mengandung antioxidant yang memperkuat kapasitas paru-paru dan

menurunkan kemunculan batuk dan sesak napas.Apel juga membantu para penderita

chronic obstructive pulmonary disease (COPD) yang mengalami kesulitan dalam bernapas.

32

Page 36: kolesterol

3. Roti, Kacang-kacangan, dan Whole GrainsZat penting lainnya adalah vitamin E, yang ditemukan dalam roti, kacang-kacangan,

whole grains, wheat germ, mustard green, tomat dan almond. Vitamin E ditemukan mampu

mengurangi resiko dari kanker paru-paru yang berhubungan dengan merokok.

4. Ikan, Liver dan JamurSelenium membantu assimilasi vitamin E di dalam tubuh.Juga memerangi penyakit-

penyakit berbahaya yang mungkin disebabkan oleh merokok.Selenium itu ditemukan dalam

ikan, liver dan jamur.

Sampai sekarang hukum rokok tetap kontroversi, ada yang mengharamkan dengan

mutlak, ada yang menghukumi makruh dan ada yang memandang haram apabila dirasa

membahayakan, dan ada pula yang menghukumi bagus/wajib, karena kalau tidak merokok

merasa tidak punya daya kekuatan dan gairah untuk beraktifitas. Lepas dari itu semua, yang

jelas tetap dikembalikan kepada pelakunya sendiri. 

3.6. TIPS SEHAT UNTUK PEROKOK

Berikut Tips Sehat bagi para perokok berat, yang belum bisa berhenti dari kebiasaan

yang kurang baik ini:

1. Tetap olah raga, tapi bukan olahraga berat.

2. Istirahat yang cukup.

3. Jangan segera merokok ketika baru bangun tidur, dan menjelang tidur.

4. Banyak minum air putih, dan jangan minum teh atau kopi ketika merokok, sebab

kandungan kafein dapat meningkatkan kadar CO2 dalam paru-paru. Anda dapat

menggantinya dengan minuman yang dapat menetralisir racun yang dibawa rokok,

seperti jus buah segar atau susu.

5. Memenuhi kebutuhan gizi setiap hari.

Wanita yang merokok sama dengan mereka yang tidak merokok. Namun, ada bukti

bahwa perokok perlu jauh lebih banyak nutrisi antioksidan dibandingkan non-perokok.

Pada dasarnya, perokok membutuhkan nutrisi antioksidan seperti vitamin C (juga

dikenal sebagai asam askorbat), dan vitamin E. Beta-karoten dapat ditemukan di sebagian

besar multi-vitamin dan kelebihan beta-karoten berisiko bagi kesehatan gizi yang baik.Jika

anda seorang perokok dan sedang mencari multi vitamin, pastikan tidak ada bahan dasar

dari beta-karoten sebagai salah satu bahan.

Terlalu banyak perokok yang tidak memadai asupan antioksidan. Antioksidan nutrisi

memiliki peran protektif berkaitan dengan kanker, penyakit jantung, pembentukan katarak,

kognitif (pikiran) disfungsi, dan penyakit lainnya.Penelitian percaya ada keseimbangan

antara antioksidan pelindung dan komponen yang mempromosikan oksidasi dalam

tubuh.Keseimbangan ini tampaknya berhubungan dengan kesehatan atau penyakit.

33

Page 37: kolesterol

Beberapa komponen dari asap rokok menghasilkan oksidasi yang memberikan tingkat stres

yang tinggi yaitu oksidan. Radikal bebas, yang juga mempromosikan oksidasi, berasal dari

tembakau.Asap rokok telah diperkirakan mengandung 1.000.000.000.000.000 radikal bebas

per inhalasi. Ini radikal bebas yang dapat mengoksidasi komponen lemak tubuh dan ini

cukup berbahaya.

Jika anda merokok, atau hidup dengan seseorang yang merokok, penting bagi anda

untuk membuat pilihan yang tepat menjaga kesehatan anda terhadap risiko yang terkait

dengan rokok.Salah satu keputusan yang paling penting yang dapat anda buat adalah

memilih multi-vitamin yang tepat.Itu fakta bahwa merokok menghabiskannya banyak nutrisi

pentingn didalam tubuh.Ini juga merupakan fakta bahwa satu gizi, beta-karoten, telah

ditemukan dalam studi klinis untuk efek merugikan kesehatan perokok ‘.Beta-karoten, suatu

bentuk vitamin A, dapat ditemukan di sebagian besar multi-vitamin.

34

Page 38: kolesterol

BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan utama rokok adalah

tembakau. Tembakau mengandung 4000 bahan kimia dengan 50 di antaranya merupakan

zat yang bersifat karsinogenik. Karsinogenik merupakan zat penyebab kanker. Tiga bahan

kimia rokok yang paling awam adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida. Jika masuk ke

dalam tubuh, ketiga bahan ini dapat merusak fungsi organ manusia, terutama paru-paru dan

pembuluh darah.

Zat-zat kimia rokok yang berbahaya ini masuk ke dalam tubuh ketika rokok dihisap,

masuk melewati hidung dan mulut, kemudian trakea, dan masuk ke paru-paru melalui tuba

bronkial, kemudian menuju ke alveolus. Pada alveoulus ini karbon monoksida akan masuk

ke pembuluh darah dan menyebabkan oksigen pada darah yang menuju ke jantung

berkurang. Reaksi dari zat-zat kimia pada rokok yang terjadi di dalam tubuh ini yang

menyebabkan timbulnya berbagai penyakit seperti asma, emfisema, serangan jantung,

kanker paru-paru, dan penyakit-penyakit berat lainnya.

Orang yang merokok dianjurkan meningkatkan asupan nutrisinya, terutama pada

vitamin antioksidan seperti vitamin A (beta karoten), vitamin C, dan vitamin E. Ini ditujukan

untuk meminimalisir radikal bebas di dalam tubuhnya. Perokok yang ingin mengurangi rasa

ketergantungannya pada rokok dapat mengonsumsi minuman non-karbonat seperti air dan

jus buah, buah-buahan, produk olahan susu, dan sayuran. Selain itu disarankan juga

menghindari mengonsumsi kopi, daging, dan minuman beralkohol, karena makanan dan

minuman tersebut justru membuat rokok terasa lebih nikmat. Selain itu dengan berolahraga

teratur, istirahat yang cukup, makan makanan seimbang, dan banyak minum air putih dapat

menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.

35

Page 39: kolesterol

DAFTAR PUSTAKA

Francis, Caia. 2011. Perawatan Respirasi (Safitri, Amalia, Ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Koolman, J & Roehm, KH 2005, Color Atlas of Biochemistry, 2nd edition, Thieme, New York.

Natari, Sari Usih. 2010. <http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/09/galamedia-

20100929-pentingnyavitaminbagiperokok.pdf>

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Kanker Paru Pedoman Diagnosis dan

Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: PDPI.

Preston AM. 1991. “Cigarette smoking-nutritional implications”. Progress in Food & Nutrition

Science. 15(4): 183-217

Rahfiludin, Mohammad Zen dkk. 2013. “Tidak ada perbedaan respon imun perokok berat

dan perokok ringan karena asupan mikronutrien”. JURNAL GIZI INDONESIA. Vol.

2, No. 1. Pp. 12-14

Setyawati, Budi dkk. 2012. “Profil Konsumsi Sumber Antioksidan Alami, Status Gizi,

Kebiasaan Merokok dan Sanitasi Lingkungan pada Daerah dengan TB-Paru Tinggi di

Indonesia”. Penel Gizi Makan35(1): 55-69

Sitepoe. 1997. Usaha Mencegah Bahaya Merokok. Jakarta: Gramedia

Sloane, Ethel 1994, Anathomy and Physiology : An Easy Learner, Jones and Bartlett

Publishers, Sudbury, MA.

Smith, CM, Marks, AD, Lieberman, MA 2005, Marks' Basic Medical Biochemistry: A Clinical

Approach, 2nd ed., Lippincott Williams & Wilkins, Boston

Somantri, Irman 2007, Keperawatan Medikal Bedah : Asuhan Keperawatan pada Pasien

dengan Gangguan Sistem Pernapasan, Salemba Medika, Jakarta.

Suryo, Joko 2010, Herbal Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan, B First, Yogyakarta.

The Cambridge Tobacco Education Program. 1997. “From the First to the Last Ash: The

History, Economics & Hazards of Tobacco”. Mass. Cambridge: Marjorie Jacobs

Community Learning Center.

Tirtosastro, S & Murdiyati, AS 2010, "Kandungan Kimia Tembakau dan Rokok", Buletin

Tanaman Tembakau, vol. 2, no. 1, pp. 33-43.

Yulia, Linda, <http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=138623>