KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM
PEMBERDAYAAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN PANGKEP
SITTI NURJANNAH
Nomor Stambuk 10561 04031 11
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM
PEMBERDAYAAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN PANGKEP
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Administrasi Negara
Disusun dan Diajukan Oleh
SITTI NURJANNAH
Nomor Stambuk 10561 04031 11
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN LMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
ABSTRAK
SITTI NURJANNAH (2015) Kinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam
Pemberdayaan Petani Tambak Di Kabupaten Pangkep Skripsi Dibimbing
Oleh (Abdul Kadir Adys dan Muhammad Idris)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktifitas kinerja Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten
Pangkep untuk mengetahui kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep dan untuk mengetahui
responsivitas Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten PangkepJenis penelitian adalah deskriptif kualitatif yang
mendeskripsikan tentang kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten PangkepSumber data adalah data
primer dan data sekunderTeknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi wawancara dan dokumentasiDalam penelitian ini terdapat informan
utama yang terdiri dari 8 orangTeknik analisis data dengan menganalisa hasil
olahan data tersebut diinterprestasikan dalam bentuk narasiSedangkan dalam
pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber triangulasi teknik dan
triangulasi waktu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep jika dilihat pada produktivitas kerja pegawai yang diukur dari
ketepatan waktu dan loyalitas kerja belum produktif karena pada pelaksanaan
program kerja dan bantuan masih perlu adanya perbaikanSelanjutnya kualitas
kerja pegawai yang diukur dari kesesuaian tugas dan kepuasan belum optimal
sedangkan responsivitas yang dilihat dari kepekaan dan kecepatan bertindak
pemerintah belum responsive khususnya dalam mengetahui dan memenuhi
kebutuhan masyrakat petani tambak masih belum optimal
Keyword Kinerja Pemberdayaan Petani Tambak
v
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Syukur Alhamdulliah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya salawat dan salam tercurahkan
kepada nabi segala zaman yang menjadi rahmat petunjuk bagi umat manusia dan
seluruh sahabat dan keluarganya Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul ldquoKinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam Pemberdayaan
Petani Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
Ucapan terimakasih yang mendalam tak lupa pula saya curahkan kepada
kedua orang tua saya Ayahanda RusliminBadau sebagai inspirasi terbesar dalam
perjalanan hidup saya dan Ibunda Rosnawati sebagai pemberi kebahagiaan
terikhlas dan terbesar memberikan dorongan nasehat dan doa selama hidup saya
tidak lupa juga ucapan terima kasih pantas dilayangkan kepada kakanda St
Nurlaila SKep NS dan Kakanda Sitti Nurhidayah SPd dan Almarhum Adinda
Muhammad Nur Ashri sebagai penyemangat dalam hidup saya Dan seluruh
keluarga besar saya yang selalu ikhlas memberikan segalanya
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
vi
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Dr H IrwanAkib MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
3 BapakDr Burhanuddin SSosMSi selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Bapak Abdul Kadir Adys SHMM selaku Pembimbing I dalam penulisan
skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi
melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengarahkan membimbing
dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan
proposal sampai penyusunan skripsi
5 Bapak Drs Muhammad Idris MSi selaku Pembimbing II dalam penulisan
skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi
melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengerahkan membimbing
dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan
proposal sampai penyusunan skripsi
6 Bapak dan Ibu dosen serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 7
D Kegunaan Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja 9
1 Pengertian Kinerja 9
2 Indikator Kinerja 12
B Konsep Pemberdayaan 14
1 Pengertian pemberdayaan 14
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18
C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19
D Kerangka Pikir 28
E Fokus Penelitian 29
F Deskripsi Fokus Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian 31
B Jenis dan Tipe penelitian 31
C Sumber Data 32
D Informan Penelitian 32
E Teknik Pengumpulan data 33
F Teknik Analisis Data 34
G Keabsahan Data 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian 38
1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
ix
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan
Petani Tambak 52
1 Produktivitas 53
a Ketepatan Waktu 53
b Loyalitas Kerja 57
2 Kualitas Kerja 59
a Kesesuaian Tugas 59
b Kepuasan 62
3 Responsivitas 65
a Kepekaan 65
b Kecepatan Bertindak 69
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 74
x
DAFTAR TABEL
Tabel
1 Tabel Informan 33
2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Bagan Kerangka Pikir 28
xii
BAB I
PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara
Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral
baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan
pembangunan nasional
Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses
pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya
pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan
nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku
utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai
evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi
penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan
masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat
menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya
menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan
1
mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan
nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu
periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan
atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk
meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen
kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen
berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi
kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan
potensi diri pegawai
Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara
berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun
organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja
melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya
mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen
penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program
disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran
diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor
2
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM
PEMBERDAYAAN PETANI TAMBAK DI KABUPATEN PANGKEP
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Administrasi Negara
Disusun dan Diajukan Oleh
SITTI NURJANNAH
Nomor Stambuk 10561 04031 11
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN LMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
ABSTRAK
SITTI NURJANNAH (2015) Kinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam
Pemberdayaan Petani Tambak Di Kabupaten Pangkep Skripsi Dibimbing
Oleh (Abdul Kadir Adys dan Muhammad Idris)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktifitas kinerja Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten
Pangkep untuk mengetahui kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep dan untuk mengetahui
responsivitas Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten PangkepJenis penelitian adalah deskriptif kualitatif yang
mendeskripsikan tentang kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten PangkepSumber data adalah data
primer dan data sekunderTeknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi wawancara dan dokumentasiDalam penelitian ini terdapat informan
utama yang terdiri dari 8 orangTeknik analisis data dengan menganalisa hasil
olahan data tersebut diinterprestasikan dalam bentuk narasiSedangkan dalam
pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber triangulasi teknik dan
triangulasi waktu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep jika dilihat pada produktivitas kerja pegawai yang diukur dari
ketepatan waktu dan loyalitas kerja belum produktif karena pada pelaksanaan
program kerja dan bantuan masih perlu adanya perbaikanSelanjutnya kualitas
kerja pegawai yang diukur dari kesesuaian tugas dan kepuasan belum optimal
sedangkan responsivitas yang dilihat dari kepekaan dan kecepatan bertindak
pemerintah belum responsive khususnya dalam mengetahui dan memenuhi
kebutuhan masyrakat petani tambak masih belum optimal
Keyword Kinerja Pemberdayaan Petani Tambak
v
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Syukur Alhamdulliah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya salawat dan salam tercurahkan
kepada nabi segala zaman yang menjadi rahmat petunjuk bagi umat manusia dan
seluruh sahabat dan keluarganya Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul ldquoKinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam Pemberdayaan
Petani Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
Ucapan terimakasih yang mendalam tak lupa pula saya curahkan kepada
kedua orang tua saya Ayahanda RusliminBadau sebagai inspirasi terbesar dalam
perjalanan hidup saya dan Ibunda Rosnawati sebagai pemberi kebahagiaan
terikhlas dan terbesar memberikan dorongan nasehat dan doa selama hidup saya
tidak lupa juga ucapan terima kasih pantas dilayangkan kepada kakanda St
Nurlaila SKep NS dan Kakanda Sitti Nurhidayah SPd dan Almarhum Adinda
Muhammad Nur Ashri sebagai penyemangat dalam hidup saya Dan seluruh
keluarga besar saya yang selalu ikhlas memberikan segalanya
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
vi
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Dr H IrwanAkib MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
3 BapakDr Burhanuddin SSosMSi selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Bapak Abdul Kadir Adys SHMM selaku Pembimbing I dalam penulisan
skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi
melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengarahkan membimbing
dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan
proposal sampai penyusunan skripsi
5 Bapak Drs Muhammad Idris MSi selaku Pembimbing II dalam penulisan
skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi
melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengerahkan membimbing
dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan
proposal sampai penyusunan skripsi
6 Bapak dan Ibu dosen serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 7
D Kegunaan Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja 9
1 Pengertian Kinerja 9
2 Indikator Kinerja 12
B Konsep Pemberdayaan 14
1 Pengertian pemberdayaan 14
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18
C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19
D Kerangka Pikir 28
E Fokus Penelitian 29
F Deskripsi Fokus Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian 31
B Jenis dan Tipe penelitian 31
C Sumber Data 32
D Informan Penelitian 32
E Teknik Pengumpulan data 33
F Teknik Analisis Data 34
G Keabsahan Data 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian 38
1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
ix
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan
Petani Tambak 52
1 Produktivitas 53
a Ketepatan Waktu 53
b Loyalitas Kerja 57
2 Kualitas Kerja 59
a Kesesuaian Tugas 59
b Kepuasan 62
3 Responsivitas 65
a Kepekaan 65
b Kecepatan Bertindak 69
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 74
x
DAFTAR TABEL
Tabel
1 Tabel Informan 33
2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Bagan Kerangka Pikir 28
xii
BAB I
PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara
Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral
baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan
pembangunan nasional
Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses
pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya
pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan
nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku
utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai
evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi
penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan
masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat
menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya
menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan
1
mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan
nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu
periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan
atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk
meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen
kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen
berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi
kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan
potensi diri pegawai
Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara
berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun
organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja
melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya
mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen
penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program
disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran
diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor
2
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
ABSTRAK
SITTI NURJANNAH (2015) Kinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam
Pemberdayaan Petani Tambak Di Kabupaten Pangkep Skripsi Dibimbing
Oleh (Abdul Kadir Adys dan Muhammad Idris)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktifitas kinerja Dinas
Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten
Pangkep untuk mengetahui kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep dan untuk mengetahui
responsivitas Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten PangkepJenis penelitian adalah deskriptif kualitatif yang
mendeskripsikan tentang kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten PangkepSumber data adalah data
primer dan data sekunderTeknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi wawancara dan dokumentasiDalam penelitian ini terdapat informan
utama yang terdiri dari 8 orangTeknik analisis data dengan menganalisa hasil
olahan data tersebut diinterprestasikan dalam bentuk narasiSedangkan dalam
pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber triangulasi teknik dan
triangulasi waktu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep jika dilihat pada produktivitas kerja pegawai yang diukur dari
ketepatan waktu dan loyalitas kerja belum produktif karena pada pelaksanaan
program kerja dan bantuan masih perlu adanya perbaikanSelanjutnya kualitas
kerja pegawai yang diukur dari kesesuaian tugas dan kepuasan belum optimal
sedangkan responsivitas yang dilihat dari kepekaan dan kecepatan bertindak
pemerintah belum responsive khususnya dalam mengetahui dan memenuhi
kebutuhan masyrakat petani tambak masih belum optimal
Keyword Kinerja Pemberdayaan Petani Tambak
v
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Syukur Alhamdulliah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya salawat dan salam tercurahkan
kepada nabi segala zaman yang menjadi rahmat petunjuk bagi umat manusia dan
seluruh sahabat dan keluarganya Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul ldquoKinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam Pemberdayaan
Petani Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
Ucapan terimakasih yang mendalam tak lupa pula saya curahkan kepada
kedua orang tua saya Ayahanda RusliminBadau sebagai inspirasi terbesar dalam
perjalanan hidup saya dan Ibunda Rosnawati sebagai pemberi kebahagiaan
terikhlas dan terbesar memberikan dorongan nasehat dan doa selama hidup saya
tidak lupa juga ucapan terima kasih pantas dilayangkan kepada kakanda St
Nurlaila SKep NS dan Kakanda Sitti Nurhidayah SPd dan Almarhum Adinda
Muhammad Nur Ashri sebagai penyemangat dalam hidup saya Dan seluruh
keluarga besar saya yang selalu ikhlas memberikan segalanya
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
vi
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Dr H IrwanAkib MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
3 BapakDr Burhanuddin SSosMSi selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Bapak Abdul Kadir Adys SHMM selaku Pembimbing I dalam penulisan
skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi
melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengarahkan membimbing
dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan
proposal sampai penyusunan skripsi
5 Bapak Drs Muhammad Idris MSi selaku Pembimbing II dalam penulisan
skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi
melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengerahkan membimbing
dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan
proposal sampai penyusunan skripsi
6 Bapak dan Ibu dosen serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 7
D Kegunaan Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja 9
1 Pengertian Kinerja 9
2 Indikator Kinerja 12
B Konsep Pemberdayaan 14
1 Pengertian pemberdayaan 14
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18
C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19
D Kerangka Pikir 28
E Fokus Penelitian 29
F Deskripsi Fokus Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian 31
B Jenis dan Tipe penelitian 31
C Sumber Data 32
D Informan Penelitian 32
E Teknik Pengumpulan data 33
F Teknik Analisis Data 34
G Keabsahan Data 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian 38
1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
ix
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan
Petani Tambak 52
1 Produktivitas 53
a Ketepatan Waktu 53
b Loyalitas Kerja 57
2 Kualitas Kerja 59
a Kesesuaian Tugas 59
b Kepuasan 62
3 Responsivitas 65
a Kepekaan 65
b Kecepatan Bertindak 69
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 74
x
DAFTAR TABEL
Tabel
1 Tabel Informan 33
2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Bagan Kerangka Pikir 28
xii
BAB I
PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara
Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral
baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan
pembangunan nasional
Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses
pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya
pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan
nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku
utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai
evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi
penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan
masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat
menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya
menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan
1
mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan
nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu
periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan
atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk
meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen
kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen
berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi
kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan
potensi diri pegawai
Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara
berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun
organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja
melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya
mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen
penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program
disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran
diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor
2
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Syukur Alhamdulliah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya salawat dan salam tercurahkan
kepada nabi segala zaman yang menjadi rahmat petunjuk bagi umat manusia dan
seluruh sahabat dan keluarganya Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul ldquoKinerja Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam Pemberdayaan
Petani Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
Ucapan terimakasih yang mendalam tak lupa pula saya curahkan kepada
kedua orang tua saya Ayahanda RusliminBadau sebagai inspirasi terbesar dalam
perjalanan hidup saya dan Ibunda Rosnawati sebagai pemberi kebahagiaan
terikhlas dan terbesar memberikan dorongan nasehat dan doa selama hidup saya
tidak lupa juga ucapan terima kasih pantas dilayangkan kepada kakanda St
Nurlaila SKep NS dan Kakanda Sitti Nurhidayah SPd dan Almarhum Adinda
Muhammad Nur Ashri sebagai penyemangat dalam hidup saya Dan seluruh
keluarga besar saya yang selalu ikhlas memberikan segalanya
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
vi
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Dr H IrwanAkib MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
3 BapakDr Burhanuddin SSosMSi selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Bapak Abdul Kadir Adys SHMM selaku Pembimbing I dalam penulisan
skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi
melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengarahkan membimbing
dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan
proposal sampai penyusunan skripsi
5 Bapak Drs Muhammad Idris MSi selaku Pembimbing II dalam penulisan
skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi
melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengerahkan membimbing
dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan
proposal sampai penyusunan skripsi
6 Bapak dan Ibu dosen serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 7
D Kegunaan Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja 9
1 Pengertian Kinerja 9
2 Indikator Kinerja 12
B Konsep Pemberdayaan 14
1 Pengertian pemberdayaan 14
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18
C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19
D Kerangka Pikir 28
E Fokus Penelitian 29
F Deskripsi Fokus Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian 31
B Jenis dan Tipe penelitian 31
C Sumber Data 32
D Informan Penelitian 32
E Teknik Pengumpulan data 33
F Teknik Analisis Data 34
G Keabsahan Data 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian 38
1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
ix
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan
Petani Tambak 52
1 Produktivitas 53
a Ketepatan Waktu 53
b Loyalitas Kerja 57
2 Kualitas Kerja 59
a Kesesuaian Tugas 59
b Kepuasan 62
3 Responsivitas 65
a Kepekaan 65
b Kecepatan Bertindak 69
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 74
x
DAFTAR TABEL
Tabel
1 Tabel Informan 33
2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Bagan Kerangka Pikir 28
xii
BAB I
PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara
Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral
baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan
pembangunan nasional
Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses
pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya
pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan
nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku
utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai
evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi
penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan
masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat
menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya
menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan
1
mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan
nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu
periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan
atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk
meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen
kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen
berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi
kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan
potensi diri pegawai
Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara
berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun
organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja
melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya
mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen
penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program
disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran
diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor
2
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Dr H IrwanAkib MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
3 BapakDr Burhanuddin SSosMSi selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Bapak Abdul Kadir Adys SHMM selaku Pembimbing I dalam penulisan
skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi
melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengarahkan membimbing
dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan
proposal sampai penyusunan skripsi
5 Bapak Drs Muhammad Idris MSi selaku Pembimbing II dalam penulisan
skripsi ini yang dengan keikhlasan pengertian dan kesediaan sudi
melapangkan waktu di tengah kesibukan untuk mengerahkan membimbing
dan mengoreksi penulisan skripsi ini hingga terselesaikan dalam penyusunan
proposal sampai penyusunan skripsi
6 Bapak dan Ibu dosen serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 7
D Kegunaan Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja 9
1 Pengertian Kinerja 9
2 Indikator Kinerja 12
B Konsep Pemberdayaan 14
1 Pengertian pemberdayaan 14
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18
C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19
D Kerangka Pikir 28
E Fokus Penelitian 29
F Deskripsi Fokus Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian 31
B Jenis dan Tipe penelitian 31
C Sumber Data 32
D Informan Penelitian 32
E Teknik Pengumpulan data 33
F Teknik Analisis Data 34
G Keabsahan Data 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian 38
1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
ix
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan
Petani Tambak 52
1 Produktivitas 53
a Ketepatan Waktu 53
b Loyalitas Kerja 57
2 Kualitas Kerja 59
a Kesesuaian Tugas 59
b Kepuasan 62
3 Responsivitas 65
a Kepekaan 65
b Kecepatan Bertindak 69
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 74
x
DAFTAR TABEL
Tabel
1 Tabel Informan 33
2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Bagan Kerangka Pikir 28
xii
BAB I
PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara
Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral
baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan
pembangunan nasional
Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses
pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya
pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan
nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku
utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai
evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi
penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan
masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat
menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya
menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan
1
mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan
nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu
periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan
atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk
meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen
kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen
berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi
kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan
potensi diri pegawai
Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara
berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun
organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja
melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya
mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen
penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program
disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran
diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor
2
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah 1
B Rumusan Masalah 7
C Tujuan Penelitian 7
D Kegunaan Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja 9
1 Pengertian Kinerja 9
2 Indikator Kinerja 12
B Konsep Pemberdayaan 14
1 Pengertian pemberdayaan 14
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat 16
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak 18
C Kebijakan Pemberdayaan Petani Tambak 19
D Kerangka Pikir 28
E Fokus Penelitian 29
F Deskripsi Fokus Penelitian 29
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian 31
B Jenis dan Tipe penelitian 31
C Sumber Data 32
D Informan Penelitian 32
E Teknik Pengumpulan data 33
F Teknik Analisis Data 34
G Keabsahan Data 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian 38
1 Sejara Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
ix
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan
Petani Tambak 52
1 Produktivitas 53
a Ketepatan Waktu 53
b Loyalitas Kerja 57
2 Kualitas Kerja 59
a Kesesuaian Tugas 59
b Kepuasan 62
3 Responsivitas 65
a Kepekaan 65
b Kecepatan Bertindak 69
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 74
x
DAFTAR TABEL
Tabel
1 Tabel Informan 33
2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Bagan Kerangka Pikir 28
xii
BAB I
PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara
Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral
baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan
pembangunan nasional
Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses
pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya
pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan
nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku
utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai
evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi
penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan
masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat
menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya
menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan
1
mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan
nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu
periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan
atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk
meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen
kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen
berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi
kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan
potensi diri pegawai
Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara
berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun
organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja
melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya
mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen
penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program
disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran
diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor
2
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan KabPangkep 38
3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan 39
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi 51
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan
Petani Tambak 52
1 Produktivitas 53
a Ketepatan Waktu 53
b Loyalitas Kerja 57
2 Kualitas Kerja 59
a Kesesuaian Tugas 59
b Kepuasan 62
3 Responsivitas 65
a Kepekaan 65
b Kecepatan Bertindak 69
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA 74
x
DAFTAR TABEL
Tabel
1 Tabel Informan 33
2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Bagan Kerangka Pikir 28
xii
BAB I
PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara
Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral
baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan
pembangunan nasional
Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses
pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya
pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan
nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku
utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai
evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi
penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan
masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat
menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya
menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan
1
mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan
nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu
periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan
atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk
meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen
kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen
berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi
kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan
potensi diri pegawai
Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara
berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun
organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja
melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya
mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen
penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program
disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran
diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor
2
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
DAFTAR TABEL
Tabel
1 Tabel Informan 33
2 Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian 52
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Bagan Kerangka Pikir 28
xii
BAB I
PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara
Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral
baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan
pembangunan nasional
Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses
pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya
pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan
nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku
utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai
evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi
penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan
masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat
menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya
menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan
1
mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan
nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu
periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan
atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk
meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen
kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen
berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi
kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan
potensi diri pegawai
Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara
berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun
organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja
melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya
mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen
penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program
disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran
diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor
2
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Bagan Kerangka Pikir 28
xii
BAB I
PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara
Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral
baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan
pembangunan nasional
Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses
pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya
pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan
nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku
utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai
evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi
penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan
masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat
menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya
menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan
1
mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan
nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu
periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan
atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk
meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen
kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen
berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi
kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan
potensi diri pegawai
Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara
berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun
organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja
melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya
mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen
penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program
disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran
diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor
2
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
BAB I
PENDAHULUAN
ALatar Belakang
Secara mendasar salah satu tugas dan kewajiban pemerintah adalah
meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia karena secara tegas telah dinyatakan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai tujuan Negara bahwa pemerintah Negara
Republik Indonesia berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
Pernyataan tersebut memberi arti bahwa pemerintah mempunyai peranan sentral
baik secara perencana penggerak pengendali dan pengawas dalam pelaksanaan
pembangunan nasional
Kegagalan dan keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang terlibat dalam proses
pengembangan masyarakat untuk memahami realitas masyarakat Pentingnya
pembangunan dan pemberdayaan ini merupakan mekanisme pembangunan
nasional yang menjadikan masyarakat pada akhirnya berperan sebagai pelaku
utama kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai
evaluasi dan tindak lanjut untuk itulah diperlukan payung hukum bagi
penyelenggaraan sistem pembangunan nasional yang berbasis pemberdayaan
masyarakat dan sesuai dengan spirit kebangsaan Indonesia yang tidak hanya dapat
menjembatani konteks mikro ke dalam konteks makro tetapi juga sebaliknya
menerjemahkan konteks makro ke dalam konteks mikro Pentingnya memberikan
1
mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan
nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu
periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan
atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk
meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen
kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen
berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi
kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan
potensi diri pegawai
Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara
berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun
organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja
melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya
mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen
penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program
disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran
diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor
2
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
mandat tentang keberpihakan pemerintah sebagai fasilitator dalam pembangunan
nasional yang memberikan peran aktif kepada masyarakat parsitipatif
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh individu atau suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu
periode tertentuKinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu
periodePeningkatan kinerja tidak dapat terwujud apabila tidak ada pengelolaan
atau manajemen yang baik yang dapat mendorong upaya-upaya institusi untuk
meningkatkan kinerjaUsaha-usaha manajemen kinerja ditujukan untuk
mendorong kinerja dalam mencapai tingkat tertinggi organisasiManajemen
kinerja dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan Manajemen
berbasis kinerja adalah proses perencanaan pengukuran penilaian dan evaluasi
kinerja pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi serta mengoptimalkan
potensi diri pegawai
Manajemen kinerja merupakan suatu siklus yang harus dibangun secara
berkelanjutan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja baik pegawai maupun
organisasi secara keseluruhanPraktik-praktik manajemen berbasis kinerja
melibatkan spesifikasi sasaran yang hendak dicapai alokasi sumber daya
mengukur serta mengevaluasi kinerjaSpesifikasi sasaran merupakan elemen
penting dalam menyusun kebijakan dan program dimana kebijakan dan program
disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakatUntuk mewujudkan sasaran
diperlukan alokasi sumber daya Tantangan yang dihadapi oleh organisasi sektor
2
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
publik adalah sulitnya menetapkansasaran yang jelas dan terukur karena
stakeholdersyang beragam dengan beraneka macam kepentingan
Peningkatan kinerja dapat diukurdinilai dengan adanya sistem pengukuran
kinerjaPenilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkanPengukuran
kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan termasuk informasi atas
efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas
barang dan jasa perbandingan hasil kegiatan dengan target dan efektivitas
tindakan dalam mencapai tujuan Dalam tahap ini akuntansi manajemen berperan
dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing- masing
aktivitas yang dilakukan
Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui pencapaian
organisasi atas tujuan dan misi organisasiprogramSelain itu tujuan pengukuran
kinerja adalah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan
akuntabilitasSistem pengukuran kinerja dijabarkan dalam indikator-indikator
kinerja yang terdapat dalam desain pengukuran kinerja Kinerja akan
menggambarkan tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran tujuan misi dan visi unit kerja
tersebut Peningkatan kinerja didukung oleh budgetary goal characteristics dan
keadilan procedural
Salah satu cara penyelenggaraan pemerintahan adalah pelaksanaan Otonomi
Daerah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
3
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
1945 Amanat ini lahir dari kearifan para pendiri Negara Indonesia yang
sepenuhnya sadar akan kenyataan demografi dan geografi yang beraneka ragam
dari bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dengan melihat
kondisi tersebut otonomi daerah dimaksudkan sebagai suatu upaya sekaligus
bentuk pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam masyarakat
yang mempunyai sifat heteroginitas dalam dimensi yang luas Dengan dasar
pemikiran inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya ketentuan Pasal 18
UUD 1945 yang menyatakan bahwa pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahannya ditetapkan dengan
Undang-Undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah yang
bersifat istimewa
Pemerintah sebagai rangkaian dari lembaga-lembaga memiliki banyak
komponen organisasi dengan berbagai kewenangan yang satu sama lain berbeda
namun saling berhubungan Diantara tiga cabang kekuasaan pemerintahan yang
ada kekuasaan eksekutif memiliki paling banyak lembaga-lembagaAdapun untuk
pengelolaan kekuasaan legislative dan yudikatif lembaga-lembaganya lebih
terbatas dibandingkan dengan eksekutif
Pemerintah merupakan sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan-kewenangan dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan
sebagai personifikasi dari kekuasaanJadi kalau aturan main dan lembaga adalah
dua komponen yang bersifat abstrak dan statis dari suatu system pemerintahan
4
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
maka aparatur birokrasi dan pejabat politik yang duduk di tiga cabang
pemerintahan itu adalah komponen yang konkrit aktif dan dinamis
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan
masyarakat Unsur utama dari proses pemberdayaan masyarakat adalah pemberian
kewenangan dan pengembangan kapasitas masyarakat Kedua unsur tersebut tidak
dapat dipisahkan oleh karena apabila masyarakat telah memperoleh kewenangan
tetapi tidak atau belum mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewenangan
tersebut maka hasilnya juga tidak optimalMasyarakat berada pada posisi marginal
disebabkan karena kurang memiliki kedua unsur tadi kewenangan dan
kapasitasKondisi tersebut sering juga disebut masyarakat kurang berdaya atau
powerless sehingga tidak mempunyai peluang untuk mengatur masa depannya
sendiriHal itulah yang dianggap sebagai penyebab utama kondisi kehidupannya
tidak sejahtera
Hal itu sangat sejalan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada di
daerah Sulawesi Selatan yang kaya akan Sumber Daya Alam khususnya di bidang
kelautan dan perikanan Kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan dapat
diciptakan melalui pengembangan industri berbasis sektor kelautan dan
perikananDaerah Sulawesi Selatan khususnya daerah Kabupaten Pangkep
memiliki masyarakat petani tambak yang begitu banyak Kondisi masyarakat
petani tambak yang berada di daerah Kabupaten Pangkep yang hingga saat ini
masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih rendah yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan masyarakat petani tambak
5
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
Namun yang masih menjadi kendala besar bahwa pemerintah jarang sekali
melakukan pembinaan dan penyuluhan serta pelatihan kepada petani tambak
sehingga masyarakat petani tambak tidak tahu bagaimana caramenggunakan
teknologi modern dalam pembudidayaan ikan dan udang dengan baik agar tidak
cepat mati Kemudian pemerintah memberikan bantuan modal kepada
masyarakat petani tambak untuk kelanjutan usaha mereka tidak secara merata
hanya keluarga yang ada di birokrat pemerintahan serta petani tambak yang
memiliki kelompok tani dan tambak yang luas mendapatkan bantuan sedangkan
masyarakat petani tambak yang lainnya tidak dapat seperti memberikan pupuk
makanan ikan dan bibit ikan kepada masyarakat petani tambak
Konsep idealnya dalam pemberdayaan petani tambak sebenarnya yang harus
dilakukan pemerintah adalah 1pelatihan terhadap petani yaitu melakukan
pelatihan oleh pemerintah terhadap petani tambak2penyuluhan yaitu melakukan
penyuluhan atau pemerintah melakukan pembentukan lembaga penyuluh di setiap
kecamatan agar selalu mengkordinir petani tambak dalam melakukan budidaya
ikan atau udang3pembinaan yaitu melakukan bianaan terhadap masyarakat
petani tambak dalam melakukan pemasaran hasil panen
Sesuai konsep ideal yang tertera di atas pada kenyataannya tidak melakukan
hal seperti itu yang di lakukan oleh pemerintah setempat bahkan kadang tidak adil
dalam hal pemberian bantuan
Melihat dari kondisi demikian bukan tidak mungkin bahwa masyarakat
petani tambak akan tetap berada pada kondisi marginal dan keadaan tidak berdaya
seperti yang telah terjadi khususnya daerah Kabupaten Pangkep Sulawesi
6
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
SelatanKemerdekaan Indonesia yang dianggap menjadi jembatan untuk
kebebasan belum juga teraplikasikan dengan baik demokrasi untuk kekuasaan
pada rakyat hanya sekedar ungkapan saja dan hanya bisa melahirkan koloni-
koloni kecil yang habis memakan hak rakyat
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengangkat judul
ldquoKinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Petani
Tambak Di Kabupaten Pangkeprdquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu
1 Bagaimana produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Bagaimana kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Bagaimana responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
C Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut
1 Untuk mengetahui produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Untuk mengetahui kualitas kerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Untuk mengetahui responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
7
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
D Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dimaksud yaitu
1 Kegunaan Teoritis
Dapat menambah wawasan dan informasi tentang hal diteliti terutama
mengenai kinerja pemerintah serta mengembangkan kemampuan berfikir
penulis melalui penulisan penelitian
2 Kegunaan Praktis
Dapat memberikan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam
kaitannya dengan kinerja pemerintah terutama dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep tentang apakah yang menjadi kendala
kaitannya dengan kinerja-kinerja pemerintah
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Kinerja
1 Pengertian kinerja
Menurut Wirawan (20085) kinerja merupakan singkatan dari kinetika
energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance Istilah
ini sering diIndonesiakan sebagai performaBuku ini menggunakan istilah kinerja
bukan performaKinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentuSedangkan menurut Irawan (2000588) menyatakan bahwa ldquokinerja
adalah hasil kerja yang konkrit dapat diamati dan dapat diukurrdquosehingga kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dalam pelaksanaan tugas yang
berdasarkan ukuran dan waktu yang telah ditentukan
Menurut Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa
kinerja adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang
diberikan kepadanya Sedangkan Prawirosentono dalam Pasolog (2008176)
mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai
atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan
etika
9
Kinerja diartikan sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang
akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan Output
yang dihasilkan tersebut terkait dengan hasil pelaksanaan suatu pekerjan yang
bersifat fisikmaterial maupun non fisik non materialSehingga Simamora
berpendapat apabila dikaitkan dengan organisasi yang menghasilkan produk
secara kuantitas misalnya pabrik sepatu rokok pengukuran kinerja mudah
dilakukanTidak demikian halnya suatu organisasi yang terkait dengan pekerjaan
pelayananjasa dan mengutamakan kerja timkelompok kinerja karyawan secara
perorangan agak sulit diidentifikasiLebih lanjut simamora menegaskan bawha
untuk mengidentifikasi kinerja pegawai dapat dilihat dari indikator-indikator 1)
kepatuhan terhadap segala aturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan 2)
dapat melaksanakan tugas tanpa kesalahan (dengan tingkat kesalahan yang
rendah) dan 3) ketetapan dalam menjalankan tugasnya (Simamora 1995327)
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan bahwa kinerja adalah sejauh
mana pencapaian hasil kerja yang dimiliki setiap pegawai dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi
Tercapainya tujuan lembaga merupakan salah satu wujud dari keberhasilan
sebuah lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinyaTetapi keberhasilan
tersebut tidak dapat dilihat begitu saja diperlukan penilaian terhadap kinerja
lembaga tersebutPenilaian terhadap kinerja juga sering disebut dengan
pengukuran kinerja dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan
variabel-variabel yang bergantung pada kompleksitas faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut
10
Definisi pengukuran kinerja juga telah dikemukakan oleh beberapa ahli
seperti Mahmudi (20057) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan termasuk informasi mengenai efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa kualitas barang dan jasa perbandingan hasil
kerja kegagalan dengan target dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Pengukuran kinerja tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa yang dimaksud
dengan pengukuran kinerja yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja dengan variabel tertentu yang sesuai dengan faktor-faktor yang
membentuk kinerja tersebut untuk melihat apakah tujuan dari lembaga tersebut
telah tercapai dengan baik atau belum Tentunya pegawai sebagai pelaku utama
dalam menjalankan kegiatan lembaga tersebut perlu juga dilakukan penilaian
terhadap kinerjanyaHal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Surya Dharma (200515) bahwa penilaian pengukuranh kinerja pegawai
merupakan suatu kegiatan yang amat penting karena dapat digunakan sebagai
ukuran keberhasilan pegawai dalam menunjang keberhasilan lembaga dalam
mencapai nilai sebuah lembaga
Dessler dalam Keban (2004196) juga mengatakan bahwa pengukuran
kinerja pegawai merupakan upaya sistematis untuk membandingkan apa yang
dicapai seseorang dibandingkan dengan standar yang ada dengan tujuan untuk
mendorong kinerja seseorang agar dapat berada di atas rata-rata Dalam
menentukan yang akan digunakan untuk mengukur kinerja pegawai menurut
Keban (2004192) di Indonesia masih selalu dikaitkan dengan pelaksanaan
11
pekerjaan (sebagaimana yang tercantum dalam surat Edaran BKN Nomor
02SE1980 tertanggal 11 februari 1980) yang telah menekankan penilaian
kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan prestasi ketaatan tanggungjawab
kejujuran kerjasama dan prakarsa
Menurut Swanson dan Holton III dalam Keban (2004194) mengemukakan
bahwa kinerja pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan
pegawai sesuai dengan misi lembaga apakah pegawai menghadapi hambatan
dalam bekerja dan mencapai hasil apakah pegawai mempunyai kemampuan
mental fisik emosi dalam bekerja dan apakah mereka memiliki motivasi yang
tinggipengetahuan keterampilan dan pengalaman dalam bekerja Sedangkan
menurut Schuler dan Dowling dalam Keban (2004195) bahwa kinerja dapat
diukur dari 1) kuantitas kerja 2) kualitas kerja 3) kerjasama 4) pengetahuan
tentang kerja 5) kemandirian kerja 6) kehadiran dan ketetapan waktu 7)
pengetahuan tentang kebijakan dan tujuan organisasi 8) inisiatif dan penyampaian
ide-ide yang sehat 9) kemampuan supervise dan teknik
2 Indikator Kinerja
Schuler dan Dowling lebih lanjut menjelaskan indikator pengukuran diatas
tergolong penilaian umum yang dapat digunakan kepada setiap pegawai kecuali
kemampuan melakukan supervise Surya Dharma (2005101) menyebutkan
indikator yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja pegawai
adalah 1) pemahaman pengetahuan 2) keahlian 3) kepegawaian 4) perilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik
12
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengukur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting Sedangkan yang dimaksud produktivitas
menurut Dewan Produktivitas nasional adalah suatu sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4 Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip adminitrasi secara benar
dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implicit Oleh sebab
itu responsiblitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan
responsivitas
13
5 Akuntabilitas yaitu menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan
birokrasi publik tunduk pada pejabat publik yang dipilih oleh rakyat Dalam
konteks ini akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
kebijakan dan kegiatan birokrasi publik itu konsisten dengan kehendak
publik
B Konsep Pemberdayaan
1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan atau empowernment berasal dari kata empower yang makna
sebenarnya adalah rdquoto give official authority or legal powerrdquo capacity to make
one oble to do somethingrdquo Sudiyanto dalam Hakim (20101) Dengan demikian
pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses kapasitas atau pengembangan
kapasitas sumber daya manusia Dengan kapasitas maka seseorang akan memiliki
kekuatan (daya) atau kewenangan yang diakui secara official atau legal sehingga
orang tersebut tidak termarginalisasi lagi melainkan sadar akan harga dirinya
harkatnya dan martabatnya Dengan kapasitas seseorang akan memiliki
kemandirian tahan uji pintar jujur berkemampuan kreatif produktif
emansipatif tidak tergantung proaktif dinamis terbuka dan bertanggung jawab
dalam mengatasi semua masalah dan menjawab tantangan untuk mencapai
kemajuan
Menurut Ketaren (2008 178-183) pemberdayaan adalah sebuah rdquoproses
menjadirdquo bukan sebuah rdquoproses instanrdquo Sebagai proses pemberdayaan
mempunyai tiga tahapan yaitu Tahap pertama Penyadaran pada tahap
penyadaran ini target yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk
14
pemberian penyadaran bahwa mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatu
prinsip dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka perlu
(membangun rdquodemandrdquo) diberdayakan dan proses pemberdayaan itu dimulai dari
dalam diri mereka (bukan dari orang luar) Setelah menyadari tahap kedua adalah
Pengkapasitasan atau memampukan (enabling) untuk diberi daya atau kuasa
artinya memberikan kapasitas kepada individu atau kelompok manusia supaya
mereka nantinya mampu menerima daya atau kekuasaan yang akan diberikan
Tahap ketiga adalah Pemberian Daya itu sendiri pada tahap ini kepada target
diberikan daya kekuasaan otoritas atau peluang namun pemberian ini harus
sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah dimiliki mereka
Menurut Ife dan Tesoriero (2008510) ldquopemberdayaan berarti
menyediakan sumber daya kesempatan kosa kata pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menentukan masa depan
mereka sendiri dan untuk berpartisipasi serta mempengaruhi kehidupan
masyarakatnyardquo Dari definisi ini terlihat jelas bahwa pemberdayaan bukan
sekedar menolong orang miskin agar menjadi tidak miskin Pengertian
pemberdayaan menurut Ife dan Tesoriero lebih diarahkan kepada peningkatan
kemampuan masyarakat untuk mandiri dapat mengendalikan masa depannya dan
bahkan dapat mempengaruhi orang lain
Suharto (200658) mengatakan bahwa pemberdayaan menunjuk pada
kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka
memiliki kekuatan atau kemampuan dalam
15
a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan
(freedom)
b) Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan dan
c) Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka
Menurut Rukminto dalam Hakim (20109-10) proses pemberdayaan
(empowernment) pada intinya ditujukan guna membantu klien memperoleh daya
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia lakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan
sosial dalam melakukan tindakan Oleh karena itu dalam proses pengambilan
keputusan seseorang harus dapat berfikir secara cepat dan tepat antara lain dalam
menentukan kegiatan yang akan dilakukan Hal ini dilakukan melalui peningkatan
kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki antara
lain melalui transfer daya dari lingkungannya Untuk memiliki kemampuan dan
rasa percaya diri perlu peningkatan pengetahuan
2 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Hakim
(20101-2) pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang merupakan usaha
masyarakat sendiri yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna
memperbaiki kondisi sosial ekonomi dan Kultural komunitas mengintegrasikan
16
komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional
Menurut Christenson dan Robinson dalam Hakim (20102) Pemberdayaan
masyarakat sebagai suatu proses dimana masyarakat yang tinggal di lokasi
tertentu mengembangkan prakara untuk melaksanakan suatu tindakan sosial
(dengan atau tanpa intervensi) untuk merubah situasi ekonomi sosial cultural dan
atau lingkungan mereka Definisi tersebut diartikan bahwa dalam pemberdayaan
masyarakat intervensi bukanlah merupakan hal yang mutlak justru yang lebih
penting adalah prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam proses yang
berlangsung Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
yang menggambarkan tindakan bersama warga komunitas atas prakarsa dan
sumberdaya yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kehidupannya
Menurut Korten dalam Soetomo (201188) masyarakat perlu
diberdayakan melalui proses pemberdayaan atau empowernment Memahami
power dari dimensi distributive berdasarkan terminology personal sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain Suatu kelompok hanya
akan memperoleh tambahan atau peningkatan power dengan mengurangi power
kelompok lain Kelompok yang bersifat powerlessakan memperoleh tambahan
power atau empowernment hanya dengan mengurangi power yang ada pada
kelompok powerholders
Menurut Parsons dalam Hakim (201010) masyarakat berdaya adalah
masyarakat yang memiliki kekuatan atau kemampuan kognisi psikomotorik
afektif terhadap urusan sosial (akses terhadap dasar-dasar produksi tertentu)
17
politik (kemandirian dalam pengambilan keputusan) dan psikologis untuk
membangun kepercayaan diri Pemberdayaan menekankan bahwa orang
seharusnya memperoleh keterampilan pengetahuan dan kekuasaan yang cukup
untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya Jadi pemberdayaan dapat disimpulkan adalah upaya menggalang
potensi yang ada di masyarakat secara praktis dan produktif untuk mencapai
tujuan dengan pemberian daya dan kekuatan untuk melaksanakan tugas ataupun
target yang dicapai
3 Pemberdayaan Masyarakat Petani Tambak
Menurut Nasir (201224) pemberdayaan petani merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola usaha taninya melalui
peningkatan pengetahuan keterampilan dan perubahan sikap secara bertahap dan
berkelanjutan dengan pelatihan dan pendampingan
Keberdayaan petani akan berkembang lebih efektif bila didukung oleh
kekuatan kelompok khususnya kemampuan mengembangkan tujuan dan
pembinaan kelompok Pentingnya peran kelompok diadopsi dari modelstrategi
pemberdayaan Parson dalam Hakim (2010155-156) yang menyatakan bahwa
proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif melalui kelompok
petani melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungannya dalam
membangun potensi dirinya rasa percaya diri dan termotivasi menjauhkan sikap
keterampilan diri smua layanan akses dan sumber-sumber pendukung usahanya
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai
tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir Secara
18
umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu
walaupun sebenamya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak
misalnya ikan bandeng ikan nila ikan kerapu kakap putih dan sebagainyaTetapi
tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu Udang
windu(Penaeusmonodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi berorientasi eksport Tingginya harga udang windu cukup
menarik perhatian para pengusaha untuk terjun dalam usaha budidaya tambak
udang Para pengusaha di bidang lain yang sebelumnya tidak pernah terjun dalam
usaha budidaya tambak udang windu secara beramai-ramai membuka lahan baru
tanpa memperhitungkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kelestarian dan
lingkungan sehingga menimbulkan masalah Masalah yang menonjol adalah
terjadinya degradasi lingkungan pesisir akibat dari pengelolaan yang tidak benar
Penurunan mutu lingkungan pesisir akibatnya membawa dampak yang sangat
serius terhadap produktivitas lahan bahkan sudah sampai pada ancaman terhadap
kelangsungan hidup kegiatan budidaya tambak udang Permasalahan yang
dihadapi oleh para petambak udang saat ini sangat kompleks antara lain
penurunan produksi yang disebabkan oleh berbagai penyakit adanya berbagai
pungutan liar di jalan sampai pada harga udang yang tidak stabil (Hermanto
2013 Wordpresscom)
C Kebijakan Pemberdayaan Petani
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2013 tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani Pasal 7 Ayat(3)menjelaskan tentang
Strategi pemberdayaan petani dilakukan melalui
19
1 Pendidikan dan pelatihan
Yang di maksud dengan Pendidikan dan pelatihan antara lain berupa
a) pengembangan program pelatihan dan pemagangan
b) pemberian beasiswa bagi Petani untuk mendapatkan pendidikan di bidang
Pertanian atau
c) pengembangan pelatihan kewirausahaan di bidang agribisnis
2Penyuluhan dan Pendampingan
Yang di maksud dengan Pemberian fasilitas penyuluhan berupa
pembentukan lembaga penyuluhan dan penyediaan penyuluhPenyediaan
Penyuluh di bentuk oleh pemerintah dan pemerintah daerah paling sedikit 1 (satu)
orang Penyuluh dalam 1 (satu) desaPendampingan dapat dilakukan oleh
penyuluh
Penyuluhan dan pendampingan dilakukan antara lain agar Petani dapat
melakukan
a) tata cara budi daya pascapanen pengolahan dan pemasaran yang baik
b) analisis kelayakan usaha dan
c) kemitraan dengan Pelaku Usaha
3Pengembangan Sistem Dan Sarana Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil Pertanian sebagaimana
a) mewujudkan pasar hasil Pertanian yang memenuhi standar keamanan
pangan sanitasi sertamemperhatikan ketertiban umum
b) mewujudkan terminal agribisnis dan subterminal agribisnis untuk
pemasaran hasil Pertanian
c) mewujudkanfasilitas pendukung pasar hasil Pertanian
20
d) memfasilitasi pengembangan pasar hasil Pertanian yang dimiliki danatau
dikelola oleh KelompokTani Gabungan Kelompok Tani koperasi
danatau kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi
Komoditas Pertanian
e) membatasi pasar modern yang bukan dimiliki danatau tidak bekerja sama
dengan Kelompok TaniGabungan Kelompok Tani koperasi danatau
kelembagaan ekonomi Petani lainnya di daerahproduksi Komoditas
Pertanian
f) mengembangkan pola kemitraan Usaha Tani yang saling memerlukan
mempercayai memperkuatdan menguntungkan
g) mengembangkan sistem pemasaran dan promosi hasil Pertanian
h) mengembangkan pasar lelang
i) menyediakan informasi pasar danmengembangkan lindung nilai
4Pengutamaan Hasil Pertanian Dalam Negeri Untuk Memenuhi KebutuhaPangan
Nasional
Yang di maksud di atas adalah Setiap Orang yang mengelola pasar modern
berkewajiban mengutamakan penjualan Komoditas Pertanian dalam
negeriTransaksi jual beli Komoditas Pertanian di pasar induk terminal agribisnis
dan subterminalagribisnisdapat dilakukan melalui mekanisme pelelanganDalam
mekanisme pelelangan sebagaimana dimaksud penyelenggara pelelangan
harusmenetapkan harga awal yang menguntungkan Petani
5Konsolidasi Dan Jaminan Luasan Lahan Pertanian
21
a) Konsolidasi lahan Pertanian merupakan penataan kembali penggunaan
dan pemanfaatan lahan sesuai dengan potensi dan rencana tata ruang
wilayah untuk kepentingan lahan PertanianKonsolidasi lahan Pertanian
diutamakan untuk menjamin luasan lahan Pertanian bagi Petani agar
mencapai tingkat kehidupan yang layakKonsolidasi sebagaimana
dimaksud dilakukan melaluipengendalian alih fungsi lahan Pertanian
danpemanfaatan lahan Pertanian yang terlantarSelain konsolidasi lahan
Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat melakukan perluasan lahan Pertanian melalui
penetapanlahan terlantar yang potensial sebagai lahan Pertanian
b) Jaminan Luasan Lahan Pertanian Pemerintah dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangannya berkewajiban memberikan jaminan luasan
lahan Pertanian yang dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk
memperoleh tanah negara bebas yang diperuntukan atau ditetapkan
sebagai kawasan Pertanianpemberian paling luas 2 hektare tanah negara
bebas yang telah ditetapkan sebagai kawasan Pertanian kepada Petani
yang telah melakukan Usaha Tani paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-
turutselain pemberian lahan pemerintah juga dengan kewenangannya
memfasilitasi pinjaman modal bagi Petani
5Penyediaan Fasilitas Pembiayaan Dan Permodalan
Pemberian fasilitas pembiayaan dan permodalan sebagaimana dimaksud
adalah
22
a) pinjaman modal untuk memiliki danatau memperluas kepemilikan
lahan Pertanian
b) pemberian bantuan penguatan modal bagi Petani
c) pemberian subsidi bunga kredit program danatau imbal jasa
penjaminan danatau
d) pemanfaatan dana tanggung jawab sosial serta dana program
kemitraan dan bina lingkungan daribadan usaha
6 Kemudahan Akses Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Informasi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
berkewajiban memberikankemudahan akses ilmu pengetahuan teknologi dan
informasi untuk mencapai standar mutu KomoditasPertanianKemudahan akses
yang di maksud meliputi
a) penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi
b) kerja sama alih teknologi dan
c) penyediaan fasilitas bagi Petani untuk mengakses ilmu pengetahuan
teknologi dan informasi
Penyediaan informasi yang dimaksud paling sedikit berupa
1) sarana produksi Pertanian
2) harga Komoditas Pertanian
3) peluang dan tantangan pasar
4) prakiraan iklim dan ledakan organisme pengganggu tumbuhan
danatau wabah penyakit hewan menular
23
5) pendidikan pelatihan dan penyuluhan
6) pemberian subsidi dan bantuan modal dan
7) ketersediaan lahan Pertanian
7Penguatan Kelembagaan Petani
Penguatan kelembagaan petani dengan cara Pembentukan Kelompok
Tanimemperhatikanlembaga-lembaga adat Petani yang sudah
adadanmemperhatikan keterlibatan Petani perempuanDalam menyelenggarakan
fungsinya Kelompok Tani bertujuan untuk
1) meningkatkan kemampuan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan Usaha Tani yangberkelanjutan dan Kelembagaan
Petani yang mandiri
2) memperjuangkan kepentingan anggota atau kelompok dalam
mengembangkan kemitraan usaha
3) menampung dan menyalurkan aspirasi anggota atau kelompok dan
4) membantu menyelesaikan permasalahan anggota atau kelompok
dalam ber-Usaha Tani
Pemberdayaan merupakan upaya yang dilaksanakan melalui simbol-
simbol dan mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal
yang terkandung dalam diri sendiri orang lain dan orang sekitar yan dianggap
penting Pendekatan pemberdayaan dalam pembangunan pertanian lebih
menekankan dan memandang inisiatif-inisiatif dan kreativitas sebagai sumber
daya utama sedangkan kesejahteraan material dan spiritual merupakan tujuan
24
akhir Prinsip pembangunan yang berpusat pada rakyat masyarakat harus
diperankan sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian Konsekuensinya
perlu ada pergeseran peran pemerintah yang selama ini sebagai penyelenggara
pelayan sosial menjadi fasilitator mediator koordinator pendidik penyuluh
mobilisatorStrategi pendekatan pemberdayaan mengandung dua kecenderungan
sebagai berikut
1) Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuasaan kekuatan atau kemampuan dari pihak
pemerintah kepada masyarakat atau individu
2) Proses menstimulasi mendorong atau memotivasi masyarakat tani agar
dapat menentukan pilihannya dalam program pembangunan pertanian
Dari uraian tersebut maka proses pemberdayaan secara umum adalah sebagai
berikut
a Mempersiapkan kerja sama
b Menjalin relasi kemitraan
c Mengartikulasikan tantangan-tantangan
d Mengidentifikasikan berbagai kekuatan yang ada
e Mendifinisikan arah yang ditetapkan
f Mengesplorasi sistem sistem sumber
g Menganalisis kapasitas sumber
h Menyusun kerangka pemecahan masalah
i Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
j Memperluas kesempatan-kesempatan
25
k Mengakui keberhasilan
l Menginteregrasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai
Sebagai pelaku utama program pembangunan pertanian Masyarakat pertanian
dalam pendekatan pemberdayaan mempunyai hak
a Mengetahui masalah yang ada
b Berpartisipasi dalam memilih tujuan dan sasaran
c Mengetahui apa yang terjadi selama proses intervensa siapa yang
melakukan untuk siapa dan bagaimana kondisinya
d Mengetahui berapa lama kegiatan dilakukan
e Mengetahui metoda alternatif dalam membahas permasalahan dan
kemungkinan dalam memecahkan kesulitan yang terjadi
f Mengetahui seberapa besar kegiatan itu dapat membebaninya dan
mengetahui pelayanan yang tersedia
g Mengetahui catatan yang disimpan dan siapa yang boleh melihatnya
h Mengetahui lebih dahulu terminasi pelayanan
i Mengambil kendali atas kendali dan kehidupan semampunya
j Mengetahui hsil evaluasi mengenai situasi dirinya dan pengambilan
keputussan berdasarkan data tersebut
Di Indonesia perkembangan pemberdayaan petani dan nelayan kecil
dikenal dengan program penyuluhan dimulai bersamaan dengan berdirinya
Departemen Pertanian (Karsidi 2012) Ini menunjukkan bahwasannya usaha
pemberdayaan pertanian di indonesia sudah sejak dulu dilakukan Namun hasil
dari pemberdayaan tersebut belum maksimal terbukti pertanian Indonesia masih
26
kalah bersaing dengan produk pertanian luar negeriMasalah SDM dan kebijakan
pemerintah menjadi masalah yang cukup krusial dalam pemberdayaan
iniPengetahuan dan keterampilan petani Indonesia masih lemah akibatnya
produk yang dihasilkan dan pengembangan hasil pertanian Indonesia kurang
berkualitas
D Kerangka Pikir
Mangkunegara dalam Pasolog (2008176) mengatakan bahwa kinerja
adalah merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan fungsinya sesuai tanggungjawab yang diberikan
kepadanya
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator
yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu
1 Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga
mengkur efektivitas pelayanan Produktivitas pada umumnya dipahami
sebagai ratio antara input dan output Konsep produktivitas dirasa terlalu
sempit dan kemudian General Occounting Office (GAO) mencoba
mengembangkan satu ukuran yang lebih luas dengan memasukkan seberapa
besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan salah satu
indikator kerja yang penting
2 Kualitas layanan yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelskan
kinerja organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan
karena sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik
27
3 Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan
program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas penulis akan
menjelaskan mengenai kinerja pemerintah dalam pemberdayaan petani tambak di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat dari bagan kerangka pikir yaitu
Bagan Kerangka Pikir
Kinerja Dinas Kelautan
dan Perikanan
Produktivitas
a Ketepatan
waktu
b Loyalitas kerja
a
b
Pemberdayaan Petani
Kualitas Kerja
a Kesesuaian
tugas
b Kepuasan
Responsivitas
a Kepekaan
b Kecepatan
bertindak
28
E Fokus Penelitian
Berdasarkan judul dan teori yang digunakan maka fokus penelitian yang
akan di teliti yaitu produktifitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep kualitas kerja dinas kelautan
dan perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
responsivitas kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
D Deskripsi Fokus Penelitian
Berdasarkan dari kerangka pikir di atas adapun deskripsi fokus penelitian
diantaranya
1 Kinerja yang dimaksud disini adalah kemampuan kerja pegawai di Dinas
Kelautan dan Perikanan yang bertujuan mengefisiensikan dan
mengoptimalisasikan pencapaian tujuan sebagai tingkat pencapaian hasil
yang dilakukan oleh pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
kinerja dan waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing organisasi
guna mencapai tujuan organisasi
2 Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan
kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan
Produktifitas yang meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini
produktivitas diukur berdasarkan indikator ketepatan waktu dan loyalitas
kerja pegawai
29
3 Kualitas Kerja adalah kesesuaian tugas dengan perintah pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiri dalam hubungannya
pemberdayaan masyarakat Dalam hal ini kualitas kerja diukur berdasarkan
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja
4 Responsivitas adalah kemampuan pegawai untuk menjalankan prosedur
kerja yang sesuai dengan kepentingan publik Dalam hal ini responsivitas
kerja diukur berdasarkan indikator kepekaan pegawai
5 Pemberdayaan Petani adalah cara yang di lakukan pemerintah untuk
memampukan petani agar para petani berdaya dalam hasil panen ataupun
pemasarannya
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakanpada bulan Mei sampai bulan Juli 2015 Penelitian
ini dilaksanakan di Kantor Dinas Kelautandan Perikanan Kabupaten Pangkep
sebagai salah satu unsur birokrasi pemerintah yang secara fungsional bertanggung
jawab sebagai pelaksana pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
Alasan penelitian lokasi ini di dasarkan pada 1) Kantor Dinas Kelautan dan
Perikanan merupakan pemberian bantuan bibit ikan dan makanan ikan yang masih
belum terimplementasi dengan baik dan tidak sesuai merata 2) Pemberdayaan
masyarakat petani tambak diperlukan sebuah kinerja dinas kelautan dan perikanan
di Kabupaten Pangkep
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang mendeskripsikan tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam
pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
2 Tipe penelitian
Peneliti menggunakan tipe penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang masalah yang diteliti sesuai dengan apa adanya
dilokasi penelitian
C Sumber Data
31
Sehubungan dengan permasalahan penelitian maka data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah
1 Data Primer
Data Primer yaitu data empiris yang diperoleh pertama kali dan merupakan
segala informasi yang diperoleh dari informan observasi yang dicatat oleh peneliti
secara langsung dari obyek penelitian
2 Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung kepada obyek
penelitian yang dapat berupa dokumen buku catatan-catatan makalah laporan
arsip monografi dan lain-lain terutama yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian
D Informan Penelitian
Alasan memilih informan dengan menggunakan teknik snowball yaitu teknik
mengambil informan yang akan semakin bertambah dan akan mendapatkan titik
jenuh dari sebuah informan
32
TABEL INFORMAN
No Nama Inisial Status Jabatan Jumlah Ket
1 Hasanuddin
Muin HM
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Sekertaris 1 Laki-Laki
2 Nuryana NY
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kepala
Seksi
Pemberda
yaan
Masyaraka
t pesisir
1 Perempuan
3 Agustinawati AW
Pemerintah
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Staf
Penyuluh
Perikanan 1 Perempuan
4 M Yusuf
Hamid YM Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
5 Riswan RW Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
6 Abdul Rahman AR Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
7 Sadakah SD Masyarakat
Ketua
kelompok
Petani
tambak
1 Laki-laki
8 Maskur MK Masyarakat
Anggota
Petani
Tambak
1 Laki-Laki
Jumlah 8
E Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data
agar mendapatkan data yang validPengumpulan data adalah prosedur yang
sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh
33
1 Observasi
Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Dalam kegiatan sehari-
hari kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu Pada metode
pengamatan ini peneliti akan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
mengenai kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan petani
tambak di Kabupaten Pangkep
2 Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya dengan si
penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara) Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara jelas
dan konkret tentang kinerja dinas kelautan dan perikanan dalam pemberdayaan
petani tambak di Kabupaten Pangkep
3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan memo
pengumuman instruksi majalah pernyataan aturan suatu lembaga masyarakat
dan berita yang disiarkan kepada media massa Tujuan digunakan metode ini
untuk mengumpulkan data-data dari pegawai tentang kinerja dinas kelautan dan
perikanan dalam pemberdayaan petani tambak di Kabupaten Pangkep
F Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data di mana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
34
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitianDalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (201292-99) ketiga komponen tersebut yaitu
1 Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi dataMereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2 Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3 Conclusion DrawingVerification (Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasiKesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnyaTetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
35
G Keabsahan Data
Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas
data adalah dengan triangulasi Menurut Sugiyono (2012125) Triangulasi
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu Lebih lanjut Sugiyono (2012127) membagi triangulasi ke dalam
tiga macam yaitu
1 Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh
melalui beberapa sumber dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan wawancara dan
dokumen-dokumen yang ada Kemudian peneliti membandingkan hasil
pengamatan dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan
dokumen yang ada
2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh dengan
wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumenApabila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-
beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap
benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
36
3 Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian
1 Sejarah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
Uraian singkat sejarah instansi pengelolaan dan pelestarian sumber daya
kelautan dan perikanan yang begitu kompleks di Kabupaten Pangkep menjadi
dasar lahirnya Dinas Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan dengan
Pembentukan Perda Nomor 6 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas dalam
Lingkup Pemerintah Kabupaten Pangkep Perda ini kemudian dijabarkan lebih
lanjut dengan keputusan Bupati Kabupaten Pangkep Nomor 25 Tahun 2001
tentang uraian tugas pokok fungsi dan tata kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep kemudian pada Tahun 2007 kembali dilakukan perubahan
atas Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor 11 Tahun
2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
2 Visi dan Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
ldquoPangkep sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan yang unggul
di Sulawesi Selatan Tahun 2015rdquo
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas diperlukan tindakan nyata dalam
bentuk Misi Sesuai dengan peran Dinas Kelautan dan Perikanan Misi Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahun 2011-
2015 adalah sebagai berikut
38
a Mengembangkan membina dan memfasilitasi nelayanpetani ikan dalam
meningkatkan kesejahteraan
b Mengendalikanmengatur terselenggaranya pemanfaatan sumber daya
kelautan dan perikanan serta jasa-jasa lainnya secara berkesinambungan
dan bertanggung jawab
c Mencuiptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku
ekonomi dalam pengembangan kelautan dan perikanan
3 Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep
Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Pangkep
sebagai berikut
a Kepala Dinas
b Sekertariat
1 Sub Bagian umum dan Kepegawaian
2 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
3 Sub Bagian Keuangan
c Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Seksi pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
39
d Bidang Perikanan dan penangkapan
1 Seksi Budidaya Perikanan Laut
2 Seksi Budidaya Perikanan Darat
3 Seksi Seksi Perikanan Tangkap
e Bidang Bina Usaha dan Kelembagaan
1 Seksi Pembinaan dan Kelembagaan
2 Seksi Pembinaan Mutu Pemasaran
3 Seksi pengelolaan Agrobisnis dan Agroindustri
f Bidang Pengawasan dan Perlindungan
1 Seksi Perizinan Usaha Perikanan dan Jasa Kelautan
2 Seksi Pengawasan dan perlindungan Sumber Daya dan Ekosistem Kelautan
3 Seksi Karantina Ikan
g UPTD
Adapun Tugas pokok dan fungsi dari uraian struktur organisasi yaitu
a Kepala dinas kelautan kabupaten pangkajene
1 Ikhtisar jabatan
Membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian kewenanganurusan
pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di
bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi tanggung jawab dan
kewenangannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2 Uraian tugas
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan kelautan dan perikanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
40
b) Penyelengaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
Kelautan dan Perikanan
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan
kewenangannya
d) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan keuangan
kepegawaian perlengkapan dan peralatan
e) Pengelolaan unit pelaksana Teknis Dinas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
b Sekertaris
1 Ikhtisar jabatan
Melaksanakan pengelolaan admainistrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan kepegawaian perlengkapan perencanaan dan pelaporan
41
2 Uraian tugas
a) Penyusunan program kerja Badan berdasarkan rencana kegiatan
masing-masing Bidang dan Sekertariat
b) Penatausahaan Administrasi keuanagan
c) Penyusunan laporan pertanggung jawaban kinerja Badan
berdasarkan laporan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan
Sekertariat
d) Pengoordinasian dan mendistribusikan tugas-tugas sesuai Bidang
masing-masing
e) Melaksankan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian
f) Pelaksanaan pemberian angka kredit penyuluh pertanian
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Memberi nilai atau menyetujui DP3 bawahan
d) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
e) Meminta kelengkapan data dan informasi
f) Menentukan prioritas pekerjaan
g) Memaraf dan menandatangani surat dokumen sesuai dengan
ketentuan
c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
42
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan urusan surat menyurat kelengkapan administrasi
kepegawaian
2 Uraian Tugas
a) Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sub bagian
umum dan kepegawaian
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat-menyurat kearsipan surat perjalan dinas
mendistribusikan surat sesuai bidang
c) Melaksnakan urusan kerumahtanggaan dinas
d) Melaksanakan usul kenaikan pangkat mutasi dan pension
e) Melaksanakan usul gaji berkala usul tugas belajar dan izin belajar
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian dalam lingkup dinas
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi yang meliputi bidang
kepegawaian pelayanan organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain yang berkaitan dengan
bidang tugasnya
i) Melakukan koordinasi pada sekretariat korprikota Makassar
j) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota korpri pada unit
kerja masing-masing
k) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
l) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
43
3 Wewenang
a) Mengajukan saran pada atasan
b) Menegur bawahan
c) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi
e) Menetukan prioritas pekerjaan
f) Memaraf dan menandtanganisurat dokumen sesuai dengan
ketentuan
d Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan dan mengumpulkan bahan mengolah data dalam rangka
penyusunan program dan pelaporan
2 Uraian Tugas
a) Menyusun kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan pendistribusian tugas dan pemberian petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan
c) Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan tugas bawahan
d) Menyusun konsep surat koreksi dan paraf naskah dinas
e) Menyusun rencana pengelolaan data dan informasi menyusun
instrument pengumpulan pengolahan analisis dan penyajian data
dan informasi
f) Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas
dengan instansi terkait
44
g) Menyiapkan bahan rapat kerja rapat koordinasi dan pemabahasan
perencanaan dan pelaporan
h) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
i) Menyusun laporan hasil pelaksaan tugas
e Sub Bagian Keuangan
1 Ikhtisar Jabatan
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan menyiapkan bahan
penyusunan kebijaksanaan teknis pengelolaan anggaran
2 Uraian Tugas
a) Menghimpun dan membuat rencana strategis program kerja serta
kegiatan dilingkungan sekretariat badan
b) Memberi petunjuk kepada bawahan dilingkungan Sub Bagian
Keuangan agar dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk
dan ketentuan yang berlaku sehingga tercapai efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
c) Membagi tugas atau kegiatan kepada para bawahan dilingkungan
Sub Bagian Keuangan dengan memberikan arahan baik secara
tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing
d) Membimbing para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan dan
melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku
45
e) Memeriksa mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan
dilingkungan Sub Bagian Keuangan guna penyempurnaan lebih
lanjut
f) Menilai kinerja para bawahan dilingkungan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai
bahan dalam peningkatan karier
g) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan
kebijakan teknis pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan penyusunan program-program
pada Sub Bagian Keuangan sebagai pedoman dan landasan kerja
h) Menghimpun membuat dan mengevaluasi laporan akuntabilitas
kinerja triwulan semester dan tahunan dilingkungan Sub Bidang
Keuangan
i) Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebijakan
pedoman dan petunjuk teknis mengenai penyusunan program-
program kerja dilingkungan Sub Bagian Keuangan serta program
kerja tahunan
f Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
46
2 Uaraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
b) Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil
termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan Daerah
c) Pemberdayaan masyarakat pesisir di wilayah kewenangan daerah
d) Pelaksanaan kebijakan pengembangan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil
e) Penyelenggaraan rehabilitasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
yang mengalami kerusakan (kawasan mangrove lamun dan terumbu
karang)
f) Pelaksanaan bimbingan supervise konsultasi pemantauan dan
evaluasi Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g) Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
g Seksi Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanakan
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
47
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Melaksankan dan menyiapkan bahan binaan dan bimbingan teknis
untuk pengelolaan pemanfaatan potensi sumberdaya pesisir dan
pulau-pulau kecil
c) Mengumpulkan bahan kebutuhan pelaksanaan pengelolaan
administrasi pesisir dan pulau-pulau kecil
d) Mengidentifikasi potensi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
e) Melaksanakan tugas pembinaan dan pemanfaatan ruang dan
sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil
f) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas
g) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
h Kepala Bidang Perikanan dan Penangkapan
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan
kebijakan menyusun rencana menyelenggarakan membina mengawasi
dan melaksanakan evaluasi di Bidang Perikanan dan Penangkapan yang
meliputi budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap
2 Uraian Tugas
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang urusan
budidaya perikanan laut budidaya perikanan darat dan perikanan
tangkap berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
48
b) Pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan produk pembenihan
perikanan di air tawar air payau dan laut mutu benihinduk ikan
c) Menyelenggarakan pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan
air tawar air payau dan laut
d) Pengawasan pengadaan penggunaan dan peredaran serta
pengawasan obat ikan bahan kimia bahan biologis dan pakan ikan
e) Pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan
f) Pelaksanaan system informasi benih ikan di wilayah Daerah
g) Pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan
h) Penyelenggaraan standarisasi kelayakan kapal perikanan dan
penggunaan alat tangkapan ikan yang menjadi kewenangan Daerah
i) Pelaksanaan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi
penangkapan ikan
j) Pelaksanaan bimbingan supervisi konsultasi pemantauan dan
evaluasi bidang perikanan dan penangkapan
k) Pelaksaan tugas lain yang berhubungan dengan kewenangan di
bidang perikanan dan penangkapan
i Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
49
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan taknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melakukan pembinaan dan pengembangan teknis budidaya
perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
j Kepala Seksi Budidaya Perikanan Darat
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakan melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana
budidaya perikanan
d) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
50
e) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
k Kepala Seksi Budidaya Perikanan Tangkap
1 Ikhtisar Jabatan
Membantu Kepala Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis merencanaka
melaksanakan membina membimbing dan mengawasi kegiatan
pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi pulau-pulau kecil
2 Uraian Tugas
a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b) Merencanakn melaksanakan membina membimbing dan
mengawasi kegiatan pengembangan dan pengelolaan dan rehabilitasi
pulau-pulau kecil
c) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknis perikanan
tangkap
d) Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penangkapan ikan
e) Menyususn laporan hasil pelaksanaan tugas
f) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan dan Eselonisasi
a Kepala Dinas adalah Jabatan Eselon IIb
b Sekertaris adalah Jabatan Eselon IIIa
c Kepala Bidang pada Dinas adalah jabatan Eselon IIIb
d Kepala Sub Bagian dan kepala Seksi adalah Jabatan Eselon IVa
51
e Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
UPTD adalah Jabatan Eselon IVb
f Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata
Uasaha Sekolah Menengah adalah Jabatan Eselon Va
Status
Kepeg
awaian
Bidang
Jumla
h Sekretaris
Pesisir
dan
Pulau-
Pulau
Kecil
Perikanan
dan
Penangka
pan
Bina Usaha
dan
Kelembagaa
n
Pengawasan
dan
Perlindunga
n
PNS 15 6 5 6 6 38
CPNS - - - - 1 1
Jumla
h 15 6 5 6 7 39
Tabel 1 Jumlah Pegawai PerBidang Berdasarkan Status Kepegawaian
B Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Petani
Tambak
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung
jawab yang diberikanDalam hal ini pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja
mereka melaluli sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerjaNamun
demikian penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu system formal dan
terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan
dengan pekerjaan perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran Rujukan
teori yang digunakan penelitian untuk menganalisis hasil penelitian menurut
Dwiyanto dalam Pasolog (2008178-180) menjelaskan beberapa indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja borokrasi publik yaitu a) Produktivitas b)
52
Kualitas layanan c) Responsivitas Hasil pengkajian terhadap ketiga indikator
kinerja tersebut adalah sebagai berikut
1 Produktivitas
Produktivitas kerja pegawai adalah merupakan fungsi perkalian dari usaha
pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi dengan kemampuan
pegawai (ability) yang diperoleh melalui latihan-latihan Produktivitas yang
meningkat berarti performens yang baik dalam hal ini produktivitas diukur
berdasarkan indikator a) ketepatan waktu kerja dan b) loyalitas pegawai
a Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu ( Timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat
diselesaikan atau suatu hasil produksi dapat dicapai pada permulaan waktu yang
ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain
Ketepatan waktu merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan
suatu informasi yang relevanKarakteristik informasi yang relevan harus
mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu Laporan kegiatan sebagai
sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya
disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut
kehilangan kamampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan Jika
terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
53
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerjaSedangkan tindakan disiplin
itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pipminan terhadap imbalan
yang diberikan oleh organisasi karena adanya kasus tertentuTindakan disiplin ini
tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja
yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang
menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-
aturan instansi
Disiplin kerja para pegawai juga diukur dari datang ke kantor dengan tertib
tepat waktu dan teratur Dengan datang ke kantor secara tertib tepat waktu dan
teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik Hal ini sejalan dengan pendapat
dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep atau yang
mewakili (Sekertaris) yang menjelaskan bahwa
ldquoPara pegawai harus datang ke kantor tepat waktu karena harus
melaksanakan apel pagi dan mengisi daftar hadir sebelum memulai
pekerjaan Dan harus menjalankan tugas sesuai dengan amanah yang
diberikanrdquo(Hasil wawancara HM 28 Mei 2015)
Jawaban dari informan diatas dapat simpulkan sedikit bahwa pegawai yang
bekerja pada Kantor Dinas kelautan dan Perikanan bahwa wajib hadir tepat waktu
di tempat kerja dan melakukan apel pagi seblum memulai pekerjaaannya
54
Sementara itu penjelasan yang sama diberikan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKarena sudah menjadi tuntutan kerja kami datang ke kantor selain itu kami
juga harus melaksanakan apel pagi dan mengisi absen dan karena adanya
imbalan atau gaji yang diberikan oleh Negara sehingga kami harus datang
tepat wakturdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Menurut penjelasan para Informan di atas menunjukkan bahwa Kinerja
Pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sudah berjalan
dengan baik hal ini terlihat dari kedisiplinan mereka datang ke kantor tepat waktu
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada Penjelasan yang
berbeda diungkapkan oleh salah seorang informan Staf Penyuluh Perikanan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep bahwa
ldquoKami yang bergerak di bagian penyluhan atau yang sering terjun langsung
ke lapangan kadang tidak tepat waktu datang ke kantor karena kami harus
melakukan pendataan dan pembinaan kelompok terlebih dahulu kepada
masyarakat petani tambak setelah itu baru ke kantor apabila ada pekerjaan
yang harus diselesaikanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari salah seorang informan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pegawai yang bertugas sebagai penyuluh lapangan kehadiran tepat waktu
kekantornya tidak tentu karena para petugas penyuluh lapangan ini sebelum ke
kantor penyuluh terlebih dahulu melakukan bimbingan atau pembinaan terhadap
para kelompok petani tambak Penjelasan yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan dari masyarakat petani tambak yang tergolong dari salah satu
ketua dari kelompok tani di Kelurahan Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan penyuluhan maupun pelatihan hanya sebagian kecil dari
pemerintah yang hadir dan terkadang penyuluhan yang dilakukan tidak
sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Begitu
55
pula dengan bantuan yang dijanjikan terkadang tidak diberikan tepat waktu
namun meskipun masih jam karet tapi pelaksanaan penyuluhan dan
pelatihan sudah terlaksana dengan baikrdquo ( Wawancara MYH 12 Juni
2015)
Dari jawaban responden diatas dapat saya jelaskan bahwa pada pelaksanaan
pelatihan yang dilakukan penyuluh terhadap masyarakat pemerintah kurang begitu
semangat dalam pemberian pelatihan artinya pemerintah yang hadir pada
pelatihan ini hanya sebagian kecil dan juga waktu yang sudah di tentukan kadang
tidak tepat Akan tetapi bentuk pelaksanaan pelatihan sudah berjalan dengan baik
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh salah seorang informan dari
masyarakat petani tambak yang tidak tergolong dalam kelompok tani atau yang
berdiri sendiri mengatakan bahwa
ldquoTerkadang pelaksanaan penyuluhan yang telah direncanakan tidak
terlaksana sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
sebelumnya akan tetapi agenda penyuluhan yang telah disusun untuk setiap
bulannya tetap terlaksana Namun kadang pada pemberian bantuannya tidak
jelas kapan datangnya dan biasanya bantuan yang diberikan tidak sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh petani (Wawancara RW 12 Juni 2015)
Keseluruhan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam
hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep tingkat kehadiran para
pegawai untuk datang ke Kantor sudah cukup baik namun pada pelaksanaan
program-program seperti pada pelaksanaan penyuluhan dengan melakukan
pendataan dan pembinaan kelompok kepada petani tambak begitupun dengan
pelatihan yang diberikan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik meskipun
tidak datang tepat waktu ke lokasi penyuluhan dan pelatihan Ini dibuktikan
dengan wawancara dan pengamatan langsung ke lokasi penelitian oleh penulis
56
Meskipun belum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat akan
tetapi pemerintah masih terus mengupayakan memberikan pelayanan yang baik
untuk masyarakat khususnya pada ketepatan waktu dalam memberikan pelatihan
dan penyuluhan serta bantuan
b Loyalitas Kerja
Loyal berarti patuh setiaSedangkan loyalitas sesungguhnya adalah
kesediaan dengan sungguh-sungguh oleh karena kesadaran bahwa ada otoritas
yang harus dipatuhi Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan
keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas Kesetiaan mengandung
pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping kita telah
memberikan kontribusi organisasi juga telah memberikan kompensasi Seseorang
yang sudah loyal kepada organisasi maka ia akan bekerja tanpa terlebih dahulu
ada komando atau instruksi ia lebih berinisiatif melakukan berbagai hal demi
kepentingan organisasi
Produktivitas kerja pegawai juga dapat diukur dengan loyalitas para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaLoyalitas kerja pegawai dilihat
dari kesetiaan dan kegigihan atau kepatuhannya serta bertanggung jawab
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada salah seorang informan Staf
Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai
berikut
ldquoLoyalitas kerja kami selama ini sudah baik karena dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh atasan saya dan teman-teman staf yang
57
lain selalu bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
sudah menjadi tanggung jawab kamirdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Jawaban dari responden diatas dapat saya simpulkan bahwa mengenai
loyalitas kerja pegawai sudah melakukannya dengan baik karena apa yang
menjadi tanggung jawab dari seorang pegawai tersebut dan merupakan salah satu
bentuk loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya Pendapat yang sama juga
dijelaskan oleh salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep mengatakan bahwa
ldquoPara pegawai selama ini sudah mengetahui semua tugas-tugasnya mereka
menyadari tanggung jawab yang sudah diamanahkan kepada mereka
sehingga tidak perlu lagi diperintah atau diperingatkan oleh pimpinan
dalam menyelesaikan pekerjaannya (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan loyalitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep cukup
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing
meskipun tidak ada pimpinan Hal ini dipertegas oleh sekertaris Dinas kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoSebagian besar staf disini sudah cukup baik dalam melaksanakan
kewajiban mereka sebagai pegawai meskipun tanpa kehadiran pimpinan
namun kadang masih ada saja satu dua orang pegawai yang sering
memanfaatkan ketidak hadiran pimpinan di kantor seperti sering mencuri-
curi waktu keluar kantor sebelum waktunya (Wawancara HM 28 Mei
2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan dalam bekerja sudah sangat memuaskan
pimpinan walau kadang masih ada pegawai yang membolos pada saat jam kerja
sehingga dapat menghambat pekerjaan mereka Sehingga pimpinan harus lebih
58
tegas mengontrol dan mengawasi para pegawai yang sering membolos pada saat
jam kerja agar hal tersebut tidak terjadi terus-menerus
Kesimpulan dari keseluruhan wawancara para informan diatas sesuai
dengan hasil penelitian bahwa Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan
Perikanan yang diukur dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas
kerjadapat dikatakan belum produktif ini dilihat masih banyaknya yang perlu
diperbaiki khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah
bantuan
2 Kualitas Kerja
Kualitas kerja yaitu cenderung menjadi penting dalam menjelaskan kinerja
organisasi pelayanan publik yang mudah dan murah dipergunakan karena karena
sering kali dapat diperoleh dari media massa dan diskusi publik Kualitas kerja
juga dapat dilihat dari parameter-parameter kesesuaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh pegawai dengan perintah yang diberikan oleh pimpinan sehingga
menimbulkan kepuasan dari pimpinan itu sendiriKualitas kerja diukur dari
persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
tugas terhadap keterampilan dan kemampuan pegawai Dalam hal ini kualitas
kerja dapat diukur dari indikator a) Kesesuaian tugas dan b) Kepuasan
a Kesesuaian Tugas
Kesesuain tugas berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individu
menggunakan pengetahuannya untuk meningkatkan kinerja individual dalam
melaksanakan tugasKesesuaian tugas dapat dilihat dari faktor-faktor yang
berkaitan dengan sikap pengetahuan dan perilaku pegawai dengan tuntutan di
59
lingkungan kerja Sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan sekertaris
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep sebagai berikut
ldquoKalau tugas itu tidak diselesaikan sesuai dengan harapan akan banyak
pekerjaan yang tertinggal dan pelayanan kepada masyarakat akan merasa
tidak terlayani dengan baiksehingga saya dan teman-teman staf harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat sesuai dengan harapan
merekardquo (wawancara HM 28 Mei 2015)
Pendapat yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang informan Staf
penyuluh periakanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
mengatakan bahwa
ldquoKami selaku staf disini sudah berusaha melaksanakan tugas sebaik
mungkin khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat karena kami
bekerja sesuai dengan petunjuk teknis dan aturan-aturan yang diberikan oleh
pimpinanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Berdasarkan hasil wawancara para informan diatas menunjukkan bahwa
pelayanan dan kinerja yang baik akanmengahsilkan dampak yang baik pula bagi
para pegawai dan instansi itu sendiri khususnya masyarakat yang dilayani akan
merasa sangat puas dengan pelayanan yang mereka dapatkan Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dari salah seorang informan dari masyarakat petani
tambak yang tergolong dari salah satu ketua dari kelompok tani di Kelurahan
Talaka menjelaskan bahwa
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan pemerintah sering memberikan solusi
cara berbudi daya ikan yang baik karena selama ini petani sering
melakukan kekeliruan dalam melakukan budi daya ikan seperti penggunaan
zat-zat kimia yang berlebihan jadi pemerintah menyarankan agar dapat
dikurangi atau kalau bisa dihilangkan agar tidak terjadi kerugianrdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
60
Jawaban dari responden diatas dapat saya jelaskan bahwa bentuk pelatihan
yang dilakukan oleh petugas adalah dengan memberikan solusi berbagai
permasalahan yang terjadi dilokasi penyuluhan dan kemudian penyuluh juga
memberikan contoh cara membudi daya ikan yang baik dan sebagainya Pendapat
yang sama juga dijelaskan oleh salah seorang masyarakat petani tambak yang
mengatakan
ldquoPada pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
bentuk pelatihan yang dijalankan kepada masyarakat petani berupa
pemberian teori-teori yang berhubungan dengan masalah budi daya tambak
yang baik sehingga pada pelaksanaan pelatihan tersebut kami bisa shering
mengenai masalah-masalah yang kami hadapi dalam mengelola tambakrdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa kualitas kerja
pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan perikanan memiliki kualitas kerja
yang baik sesuai dengan perannya khususnya dalam pemberian solusi yang
diberikan kepada petani tambak terkait masalah budidaya ikan dan udang dengan
baik melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan Hal ini sejalan dengan hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah seorang petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPelatihan itu adalah salah satu solusi dari pemerintah karena pada
pelaksanaan pelatihan kami melakukan sharing masalah penanganan bibit
dan adanya masalah penyakit atau hama yang terjadi pada ikan dan udang
karena pada penanganan penyakit pada ikan dan udang harus diteliti terlebih
dahulu apa penyakitnya sebelum memberikan penanganan (Wawancara
RW 12 Juni 2015)
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan program pelatihan
yang dijalankan oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
61
Pangkep dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang
dialami petani dalam pengelolaan tambak khususnya masalah penanganan
penyakit atau hama yang terjadi pada budidaya ikan dan udang
b Kepuasan
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannyaSikap ini dicerminkan oleh moral kerja kedisiplinan dan prestasi
kerjaKepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan luar pekerjaan dan kombinasi
antara keduanyakepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana pegawaikaryawan memandang pekerjaan
mereka Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pegawaikaryawan harus
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
keterampilannya
Pengukuran Kualitas kerja juga dapat dilihat dari kepuasan yang
ditimbulkan dengan apa yang telah dikerjakan sesuai dengan bidang dan
keterampilan yang pegawaikaryawan miliki sehingga apa yang mereka hasilkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan yang diinginkan oleh
masyarakat selama ini Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada salah seorang informan Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoDengan luas potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Pangkep seperti
perikanan laut perikanan payau dan budi daya air tawar semuanya
memiliki staf-staf penyuluh dibidangnya masing-masing akan tetapi jumlah
staf penyuluh kami disini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan
luas potensi perikanan yang ada sehingga kami belum dapat melakukan
pelayanan secara maksimal tapi kami selalu mengupayakan supaya
masyarakat bisa terlayani dengan baik (Wawancara HM 28 Mei 2015)
62
Dari pernyataan diatas dapat saya simpulkan pemerintah Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Pangkep selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat yang walaupun Luas Wilayah kerjanya tidak sesuai
dengan Jumlah pegawainya yang begitu sedikit dan ini tidak menjadi suatu
kendala bagi pemerintah tersebut untuk menghambat pekerjaannya Hal yang
sama juga diungkapkan dari salah seorang informan Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
mengatakan bahwa
ldquoHasil kerja para staf disini sudah sangat baik khususnya dalam menangani
barbagai masalah yang ada di lapangan seperti keluhan para petani
mengenai masalah-masalah yang mereka alami dalam pengelolaan
budidaya perikanan air payauHanya saja kami masih kekurangan staf
khususnya dibidang penyuluhanrdquo (Wawancara NY 28 Mei 2015)
Jawaban diatas dapat saya simpulkan bahwa hail kerja Penyuluh sudah
sesuai dengan apa yang di harapkan namun yang menjadi sedikit hambatanya
adalah staf khusus bagian penyuluhan masih kurang Sejalan dengan pernyataan
tersebut dibenarkan oleh salah seorang petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoHasil dari pelatihan yang didapatkan sangat bermanfaat karena dapat
menambah wawasan bagi kami sebagai petani tentang cara pengelolaan
tambak yang baik karena pada saat sebelum mengikuti pelatihan cara
pengelolaan tambak kami selama ini ternyata terlalu berlebihan dalam
penggunan pupuk dan zat-zat kimia lainnya namun setelah mengikuti
pelatihan kita tidak diharuskan menggunakan pupuk dan zat-zat kimia
terlalu banyak dan lebih dianjurkan menggunakan bahan yang alami
(Wawancara RW 12 Juni 2015)
Dari hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari kerja
keras yang dilakukan pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
selama ini dalam penanganan masalah pengelolaan tambak para petani merasa
63
terbantu dengan adanya program pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah
karena dapat memberikan solusi kepada petani dalam tata cara pengelolaan
tambak dengan baik Sehingga memberi keuntungan tersendiri bagi para petani
dan sangat berpengaruh pada kelangsungan usaha tambak mereka kedepannya
dan setidaknya mereka tidak merasa khawatir lagi akan terjadinya kerugian yang
biasa mereka alami akibat gagal panen Hal ini dibenarkan oleh salah seorang
informan masyarakat petani tambak yang mengatakan bahwa
ldquoSepanjang peserta pelatihan menyerap apa yang disampaikan pemateri
karena ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengikuti pelatihan yaitu
melihat mendengar dan melakukan jadi kalau teman-teman petani
khususnya saya sendiri mau berkembang memang harus sering mengikuti
pelatihan karena disitu kita bisa berkolaborasi jika apa yang kita lakukan
dan apa yang didengarkan itu bisa diaplikasikan dilapangan maka yakin dan
percaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkanrdquo (Wawancara
MK 13 juni 2015)
Hasil jawaban responden diatas dapat saya simpulkan bahwa untuk
mencapai hasil baik dalam pengolahan tambak mestinya harus sering mengikuti
pelatihan yang dilakukan oleh petugas penyuluh baik itu dalm bentuk pemberian
materi atau percontohan pengolahan yang baik Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang anggota dari kelompok petani tambak yang
mengatakan bahwa
ldquoPemberian motivasi kepada petani tidak hanya melalui pelatihan akan
tetapi melalui pemberian bantuan juga merupakan suatu motivasi hanya
saja masih banyak masyarakat yang keliru dikiranya jika ada bantuan
semuanya dibantu padahal tidak tapi yang sebenarnya bantuan itu bukan
menyelesaikan semua persoalan akan tetapi dengan adanya bantuan bisa
mengurangi pengeluaran petani jadi sangat tertolong dengan adanya
bantuan dari pemerintahrdquo (Wawancara AR 13 Juni 2015)
64
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil kerja
yang baik maka akan menghasilkan kepuasan yang baik pula tidak hanya pada
pimpinan tapi juga kepada masyarakat yang dilayani Ini dibuktikan melalui
penelitian dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapanganBahwa
dengan adanya campur tangan pemerintah melalui pemberian bantuan dan
pelatihan dapat menunjang kehidupan masyarakat petani tambak lebih baik dari
sebelumnya
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat para informan diatas dari kedua
indikator kesesuaian tugas dan kepuasan maka dapat dikatakan bahwa Kualitas
kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep dapat dikatakan belum
optimal karena masyarakat belum sepenuhnya bisa mendapatkan apa yang
seharusnya mereka dapatkan dari pemerintah berupa bantuan baik dalam bentuk
material maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga penyuluh
namun bukan berarti mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas
Responsivitas yaitu kemampuan birokrasi dalam mengenali kebutuhan
masyarakat menyusun agenda prioritas layanan dan mengembangkan program-
program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakatPemerintah yang
responsif merupakan pemerintah yang bijaksana dalam merespon masalah yang
terjadi ditengah masyarakat untuk kemudian mendapat intervensi yang sesuai
65
dengan kebutuhan masyarakatDalam hal ini Responsivitas dapat diukur melalui
indikator a)Kepekaan
a Kepekaan
Sejauh mana kepekaan organisasi pemerintah untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhan masyarakatPemerintah harus peka agar pemerintah dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga
pemerintah sebagai pemberi layanan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
sebagai pihak yang dilayani Dalam menerapkan responsifitas dalam proses
penyelenggaraan kepentingan publik maka akan dihasilkan pelayanan yang
efektif dan optimal karena pelayanan yang diberikan akan berorientasi terhadap
kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan tersebut dalam upaya melakukan
pembangunan
Kemampuan daya tanggap pemerintah terhadap kepentingan dan kebutuhan
masyarakat merupakan wujud responsivitas pemerintah kepada masyarakat dalam
mewujudkan pemerintahan yang baikDengan demikian responsivitas perlu dan
penting untuk diterapkan dalam pemerintahan agar pemerintah selalu tanggap
dalam kepentingan dan kebutuhan masyarakat Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep
yang mengatakan bahwa
ldquoKebutuhan masyarakat itu kita bisa tau apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat petani tambak melalui staf kami yang turun langsung
kelapangan kemudian informasi lewat penyuluhPPL perikanan melalui
pertemuan Musrembang (Musyawarah pembangunan) ditingkat
kelurahankecamatankabupaten kemudian informasi melalui anggota
dewan masing-masing zonanya melalui anggota DPR dan juga
66
berdasarkan proposal yang masuk dari kelompok tani (Wawancara HM 28
Mei 2015)
Dari jawaban responden diatas saya bisa simpulkan bahwa untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan yang di inginkan masyarakat maka
pemerintah melakukan penyuluhan langsung terhadapap masyarakat Pendapat
informan diatas dibenarkan oleh salah seorang informan staf penyuluh perikanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoCara yang kami lakukan untuk dapat mengetahui dan memenuhi
kebutahan masyarakat yaitu dengan turun langsung kelapangan untuk
memonitoring para kelompok petani tambak dan juga menerima dan
melihat proposal yang mereka ajukan apakah sesuai dengan apa yang
mereka butuhkanrdquo (Wawancara AW 29 Mei 2015)
Kutipan dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa begitu banyak
upaya yang dilakukan pemerintah guna untuk mengetahui dan memenuhi apa
yang dibutuhkan masyarakat petani tambak Hal ini dipertegas dari hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada Kepala Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoUpaya yang dilakukakan teman-teman selama ini dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat sudah sangat optimal karena pada program-program
yang kami buat sekarang adalah Bottom up yaitu dari bawah keatas atau
aspirasi dari masyarakat yang kami buat program kalau dulu program yang
dibuat oleh pemerintah adalah dari atas kebawah atau Top down tapi
sekarang tidak lagi kita harus mendengarkan aspirasi dari bawah apa yang
dibutuhkan dan apa yang mereka mau itulah yang kita bikin programrdquo
(Wawancara NY 28 Mei 2015)
Kutipan wawancara tersebut membuktikan bahwa respon pemerintah dalam
mengenali kebutuhan masyarakat sudah sangat sejalan dengan apa yang
diinginkan masyarakat karena dari program-program yang dibuat pemerintah saat
67
ini telah sesuai dengan aspirasi dan proposal yang diajukan dan diinginkan oleh
masyarakat Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan dari salah seorang
informan Ketua kelompok tani Kelurahan Talaka yang mengatakan bahwa
ldquoDari program yang dijalankan oleh pemerintah sudah sesuai dengan apa
yang kami butuhkan itu karena pada setiap pertemuan kegiatan
Musrembang (Musyawarah pembangunan) kami mengusulkan saran kepada
pemerintah apa yang kami butuhkan jadi kami hanya menunggu apakah
pemerintah akan memprogramkannya atau tidakrdquo (Wawancara MYH 12
Juni 2015)
Jawaban diatas menjelaskan bahwa program yang dilakukah oleh
pemerintah dalam rangka untuk menyukseskan petani tambak sudah sesuai
dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat Pendapat yang berbeda
dilontarkan oleh salah seorang informan dari masyarakat petani tambak
mengatakan bahwa
ldquoSaya tidak pernah tahu program-program apa saja yang dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah tidak pernah melakukan sosialisasi atau
pemberiatahuan terlebih dahulu dan saya juga tidak pernah ikut yang
namanya Musrembang (Musyawarah pembangunan) saya pun tidak tahu
apa yang dilakukan pada kegiatan Musrembang tersebut jadi apabila ada
program yang baru dibuat oleh pemerintah saya hanya memperoleh
informasi melalui teman-teman yang lain Dan menurut saya tidak semua
program yang dibuat pemerintah sesuai dengan kebutuhan kami rdquo
(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Jawaban responden di atas menjelaskan bahwa pemerintah sebelum
melaksanakan programnya pemerintah tidak melakukan sosialisasi terlebih
dahulu kepada masyarakat setempat sehingga masyarakat yang tidak ikut
Musrembag tidak mengetahui apa saja program baru yang di terapkan
pemerintah Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah seorang informan petani
tambak yang mengatakan bahwa
68
ldquoMenurut saya program pemerintah belum semuanya terlaksana dengan
baik karena masih banyak program-program pemerintah yang tidak saya
ketahui jadi saya anggap itu tidak terlaksana dan banyak juga program-
program yang sebelumnya belum kelar program yang satu datang lagi
program yang lainnya Dan tidak semua juga program pemerintah sesuai
dengan kebutuhan petani (Wawancara MK 13 Juni 2015)
Dari ketiga pendapat informan diatas membuktikan bahwa tidak semua
program yang dibuat pemerintah diketahui oleh semua petani karena dari hasil
wawancara diatas yang dilakukan peneliti sudah cukup membuktikan bahwa
pemerintah masih kurang dalam melakukan sosialisasi mengenai program yang
dibuat karena masih banyak petani yang tidak mengetahui program pemerintah
diabandingkan dengan petani yang terlebih dahulu mengetahui informasi
mengenai program-program pemerintah
b Kecepatan bertindak
Kecepatan bertindak merupakan ketelitian dari pegawai untuk memenuhi
kebutuhan atau permintaan dari pelangganmasyarakat Dengan melakukan
tindakan cepat maka ini akan mampu mempercepat proses penyelesaian masalah
yang dihadapi baik itu masalah yang dihadapi oleh masyarakat ataupun masalah
yang dihadapi oleh pemerintah yang memiliki wewenang Hal tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Sekertaris Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Pangkep yang mengatakan bahwa
ldquoTindakan yang kami lakukan sebagai aparatur pemerintah dalam
pemberian pelayanan yaitu dengan memberikan solusi sesuai apa yang
menjadi keluhan masyarakat kemudian melakukan pelatihan-pelatihan
masalah pengelolaan tambak secara baik dan benar baik dengan cara
pemberian materi maupun praktek dengan cara seperti ini masalah yang
dihadapi masyarakat dapat terselesaikanrdquo (Wawancara HM 28 Mei 2015)
69
Dari jawaban informan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pemberian solusi dan melakukan pelatihan
terhadap masyarakat petani tambak Pendapat informan di atas diperjelas oleh
salah seorang informan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang mengatakan bahwa
ldquoDengan memperbaiki program kerja yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat menyangkut pengelolaan tambak mereka sehingga
program kerja yang dibuat disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh
petani tambakrdquo (Wawancara NY 38 Mei 2015)
Dari jawaban diatas dapat penulis tentukan bahwa pemerintah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya adalah dengan
memperbaiki program kerjanya sehingga nantinya program kerja itu akan
mengarah lebih kepada kenginan masyarakatnya Dari kedua pendapat informan
di atas dibenarkan oleh seorang informan dari masyarakat petani tambak yang
tergolong dalam salah satu kelompok petani tambak di Kelurahan Talaka yang
menyatakan bahwa
ldquoSelama ini cara yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan masalah
yang kami alami yaitu dengan caramemberikan solusi dan melakukan
pelatihan kepada kami sebagai petani tambak Dengan cara seperti ini kami
sedikit mampu untuk menyelesaikan masalah yang kami hadapirdquo
(Wawancara MYH 12 Juni 2015)
Dari jawaban informan di atas dapat saya simpulkan bahwa pengakuan dari
salah seorang petani bahwasanya dalam penyelesaian masalah petani tambak yaitu
dengan pemberian solusi Namun pendapat yang berbeda diungkapkan oleh salah
seorang informan yang tidak tergolong dalam kelompok tani mengatakan bahwa
70
ldquoMenurut saya selama ini pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang
kami hadapi tidak ada tindakan cepat selamanya lambat apalagi dengan
masalah pemberian bantuan visi seperti bibit mesin pompa air pakan ikan
dan lain-lainDengan lambatnya tindakan dari pemerintah ini maka kami
juga sebagai masyarakat sedikit sulit untuk mengatasi masalah yang kami
atasi inirdquo(Wawancara SD 11 Juni 2015)
Dari sekian jawaban dari informan diatas maka dapat saya simpulkan
bahwasanya pemerintah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi petani adalah pemerintah melakukan
pemberian solusi dan memberikan pelatihan terhadap petani tambak harapannya
dengan melakukan hal seperti itu masyarakat dapat mengatasi masalahnya dengan
baik
Keseluruhan dari hasil wawancara para informan diatas dapat disimpulkan
bahwa Responsivitas pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pangkep yang diukur dari dua indikator kepekaan dan kecepatan bertindak dalam
mengetahui dan memenuhi kebutuhan masyarakat petani tambak masih belum
responsiv meskipun dari pihak pemerintah mengatakan bahwa program yang
dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih
ada petani yang tidak mengetahui program yang dibuat pemerintah
71
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Kinerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Pangkep penulis dapat menyimpulkan bahwa
1 Produktivitas kerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan yang diukur
dari dua indikator Ketepatan waktu dan Loyalitas kerja dapat dikatakan
belum produktif ini dilihat dari masih banyaknya yang perlu diperbaiki
khususnya pada pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Kualitas kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep yang
diukur dari dua indikator kesesuaian tugas dan kepuasan kerja maka
dapat dikatakan belum optimal karena masyarakat belum sepenuhnya
bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk material
maupun teori yang didapatkan melalui pelatihan Meskipun masih ada
kendala yang dialami pemerintah seperti masih kurangnya tenaga
penyuluh namun bukan berarti mereka tidak memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat petani tambak
3 Responsivitas pemerintah dalam mengetahui dan memenuhi kebutuhan
masyarakat petani tambak masih belum responsiv meskipun dari pihak
pemerintah mengatakan bahwa program yang dibuat sudah sesuai dengan
kebutuhan petani tetapi pada kenyataannya masih ada petani yang tidak
mengetahui program yang dibuat pemerintah
72
B Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas adapun saran-saran yang diberikan
yaitu
1 Pemerintah sebagai Aparatur Negara harus mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat petani tambak khususnya pada
pelaksanaan program-program kerja dan masalah bantuan
2 Pemerintah masih perlu melakukan sosialisasi lebih mendalam kepada
petani terkait program yang dibuat Dan Petugas penyuluh harus lebih
ditingkatkan lagi
3 Pemerintah pusat mestinya harus memberikan anggaran khusus untuk
terlaksananya program penyuluhan yang dilakukan oleh petugas penyuluh
73
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Surya2005 Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya
Yogyakarta Pustaka Belajar
Hakim Lukman2010 Pemberdayaan Masyarakat Sketsa Teori dan Pendekatan
MakasarCV Berkah Utami
Irawan Prasetya 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta STIA-LAN
Keban Yeremis 2004 Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep
Teori dan Isu Yogyakarta Perusahaan YPKN
Mahmudi 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik Akademi Manajemen
Yogyakarta Perusahaan YPKN
Nasir Gamal 2012 Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Tanaman Rempah
dan Penyegar Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan
Pasolog Harbani 2008 Teori Administrasi Publik Bandung Alfabeta
Robbins 2005 Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Jakarta PT
Indeks Gramedia
Simamora Henry 1995 Manajemen Sumber Daya Manusia STIE YPKN
Soetomo 2011 Pemberdayaan Mayarakat Yogyakarta Pustaka Belajar
Sudarno 2009 Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem
Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Jawa
Tengah) Jurnal Akuntansi dan AuditingVolume 5No2Mei 2009197-214
Sugiyono 2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sugiyono 2012 Memahami Penelitian Kualitatif Bandung CV Alfabeta
Wirawan 2008 Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Jakarta Salemba
Empat
74
Sumber Dari Internet
Gomes 2000 Definisi Ketepatan Waktu Online httpArtikel ketepatan-
waktuhtml Diakses Tanggal 21 Juni 2015 Pukul 1100 Wita
Heramanto2013 Pengelolaan Budidaya Tambak Berwawasan
Lingkunganhttpikanmaniawordpresscom Diakses pada tanggal 1
November 2014 Pukul 1500 Wita
Ife Dan Tesoriero 2008 Pemberdayaan masyarakat Online
httpwwwArtikelpemberdayaan petani tambak Diakses pada tanggal 28
januari 2015 Pukul 1330 Wita
Irham 2009 Definisi Loyalitas Kerja Online httpblogspotcom Diakses pada
Tanggal 23 Juni 2015 Pukul 1600 Wita
Ketaren2008 Pengertianpemberdayaan httparticlepemberdayaanhtml
Diakses pada tanggal 27januari 2015 Pukul 1400 Wita
Sastrohadiwiryo 2001 Definisi Ketepatan Waktu httpwwwacademia
blogspotcomDiakses 21 Juni 2015 pukul 1500 Wita
Suharto 2006 Pemberdayaan dan kemampuan masyarakat httpwww
pemberdayaanhtmldi akses pada tanggal 28 Januari 2015 Pukul 1600 Wita
Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani
75
Top Related