Bab 1
STRUKTUR ATOM
2. Teori Atom Thomson
Setelah tahun 1897 Joseph John Thomson berhasilmembuktikan dengan tabung sinar katode bahwa sinarkatode adalah berkas partikel yang bermuatan negatif(berkas elektron) yang ada pada setiap materi maka tahun1898 J.J.Thomson membuat suatu teori atom. MenurutThomson, atom berbentuk bulat di mana muatan listrikpositif yang tersebar merata dalam atom dinetralkan olehelektron-elektron yang berada di antara muatan positif.Elektron-elektron dalam atom diumpamakan seperti
butirankismis dalam roti, maka Teori Atom Thomson juga seringdikenal Teori Atom Roti Kismis.
Gambar 1.4 Tabung sinar katode
3. Teori Atom Rutherford
Pada tahun 1903 Philipp Lenard melalui percobaannyamembuktikan bahwa teori atom Thomson yang
menyatakanbahwa elektron tersebar merata dalam muatan positif
atomadalah tidak benar. Hal ini mendorong Ernest Rutherford(1911) tertarik melanjutkan eksperimen Lenard. Denganbantuan kedua muridnya Hans Geiger dan Ernest
Marsden,Rutherford melakukan percobaan dengan hamburan sinarPartikel bermuatan positif.
Gambar 1.6 Rancangan percobaan hamburan sinar Rutherford.
4. Teori Atom Bohr
Diawali dari pengamatan Niels Bohrterhadap spektrum atom, adanya spektrumgaris menunjukkan bahwa elektron hanyaberedar pada lintasan-lintasan dengan energitertentu. Dengan teori Mekanika KuantumPlanck, Bohr (1913) menyampaikan 2 postulatuntuk menjelaskan kestabilan atom.
Gambar 1.8 Teori atom Bohr.
5. Teori Atom Mekanika Kuantum
Konsep Bohr tentang tingkat-tingkat energi mendasari
perkembangan teori atom Mekanika Kuantum.
Elektron terletak pada orbital-orbital. Orbital merupakan suatu ruang di mana kebolehjadian ditemukannya elektron.Pembahasan lebih lanjut tentang teori atom Mekanika Kuantum di kelas XI.
Gambar 1.9Niels Henrik David Bohr