KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Dr. HANDAYANI NINGRUM SE, M,Si
PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI2017
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
JENIS-JENIS INFORMASI DALAM UU KIP
- BERKALA
- SETIAP SAAT- SERTA MERTA
DIKECUALIKAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN BADAN PUBLIK ;
2. INFORMASI MENGENAI KEGIATAN DAN KINERJA BP. TERKAIT;
3. INFORMASI MENGENAI LAPORAN KEUANGAN;
4. INFORMASI LAIN YANG DIATUR DALAM PERATURAN PER UU.
1. INFO YG WAJIB DISEDIAKAN
& DIUMUMKAN SECARA
BERKALA
(pasal 9 UU KIP)
2. INFO YG WAJIB DIUMUMKAN
SECARA SERTA MERTA
3. INFO YG WAJIB TERSEDIA
SETIAP SAAT
4. INFORMASI YG DIKECUALIKAN
Pasal 11 Peraturan Komisi Informasi Tahun 2010 tentang
Standar Layanan Informasi Publik
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
a. BENCANA ALAM ( kekeringan-kebakaran
hutan, hama penyakit tanaman-epidemik-
wabah-kejadian luar biasa dll )b. KEADAAN BENCANA NON-ALAM
(kegagalan industri/teknologi-dampak
industri-ledakan nuklir-pencemaran
lingkungan dsb )
c. BENCANA SOSIAL ( kerusuhan sosial-
konflik sosial- teror dsb )
d. JENIS, PERSEBARAN, dan daerah yng
menjadi sumber penyakit yg berpotensi
menulare. RACUN PADA BAHAN MAKANAN
f. INFO TTG RENCANA GANGGUAN
TERHADAP UTILITIS PUBLIK
1. INFO YG WAJIB DISEDIAKAN &
DIUMUMKAN SECARA BERKALA
2. INFO YG WAJIB DIUMUMKAN
SECARA SERTAMERTA
(pasal 10 UU KIP)
3. INFO YG WAJIB TERSEDIA
SETIAP SAAT
4. INFORMASI YG DIKECUALIKAN
Pasal 12Peraturan Komisi Informasi Tahun 2010 tentang
Standar Layanan Informasi Publik
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
a. DAFTAR SELURUH INFORMASI PUBLIK YANG BERADA DI BAWAH PENGUASAANNYA, TIDAK TERMASUK INFORMASI YANG DIKECUALIKAN;
b. HASIL KEPUTUSAN BADAN PUBLIK DAN PERTIMBANGANNYA;c. SELURUH KEBIJAKAN YANG ADA BERIKUT DOKUMEN
PENDUKUNGNYA;d. RENCANA KERJA PROYEK TERMASUK DI DALAMNYA PERKIRAAN
PENGELUARAN TAHUNAN BADAN PUBLIK;e. PERJANJIAN BADAN PUBLIK DENGAN PIHAK KETIGA;f. INFORMASI DAN KEBIJAKAN YANG DISAMPAIKAN PEJABAT PUBLIK
DALAM PERTEMUAN YANG TERBUKA UNTUK UMUM;g. PROSEDUR KERJA PEGAWAI BADAN PUBLIK YANG BERKAITAN
DENGAN PELAYANAN MASYARAKAT: DAN/ATAU;h. LAPORAN MENGENAI PELAYANAN AKSES INFORMASI PUBLIK
SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UNDANG UNDANG INI.
1. INFO YG WAJIB DISEDIAKAN &
DIUMUMKAN SECARA BERKALA
2. INFO YG WAJIB DIUMUMKAN
SECARA SERTA MERTA
3. INFO YG WAJIB TERSEDIA
SETIAP SAAT (pasal 11 UU KIP)
4. INFORMASI YG DIKECUALIKAN
Pasal 13Peraturan Komisi Informasi Tahun 2010 tentang
Standar Layanan Informasi Publik
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
a. MENGHAMBAT PROSES PENEGAKAN HUKUMb. MENGGANGGU KEPENTINGAN
PERLINDUNGAN HAKI & PERLINDUNGAN DARI PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
c. MEMBAHAYAKAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
d. MENGUNGKAP KEKAYAAN ALAM INDONESIAe. MERUGIKAN KETAHANAN EKONOMI
NASIONALf. MERUGIKAN KEPENTINGAN HUBUNGAN LNg. MENGUNGKAP ISI AKTA OTENTIK YANG
BERSIFAT PRIBADI & KEMAUAN TERAKHIR ATAUPUN WASIAT SESEORANG
h. MENGUNGKAP RAHASIA PRIBADIi. MEMO ATAU SURAT-SURAT ANTAR BADAN
PUBLIK ATAU INTRA BADAN PUBLIKj. INFO YANG TIDAK BOLEH DIUNGKAPKAN
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
1. INFO YG WAJIB DISEDIAKAN &
DIUMUMKAN SECARA BERKALA
2. INFO YG WAJIB DIUMUMKAN
SECARA SERTA MERTA
3. INFO YG WAJIB TERSEDIA
SETIAP SAAT
4. INFORMASI YG DIKECUALIKAN (pasal 17 UU KIP)
Pasal 14Peraturan Komisi Informasi Tahun 2010 tentang
Standar Layanan Informasi Publik
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Undang-Undang No. 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik
Pasal 18
(1) Tidak termasuk dalam kategori informasi yang dikecualikan
adalah informasi berikut:
a. putusan badan peradilan;
b. ketetapan, keputusan, peraturan, surat edaran, ataupun bentuk kebijakan lain, baik yang tidak berlaku mengikat maupun mengikat ke dalam ataupun ke luar serta pertimbangan lembaga penegak hukum;
c. surat perintah penghentian penyidikan atau penuntutan;
d. rencana pengeluaran tahunan lembaga penegak hukum;
e. laporan keuangan tahunan lembaga penegak hukum;
f. laporan hasil pengembalian uang hasil korupsi; dan/atau
g. informasi lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2).
(2) Tidak termasuk informasi yang dikecual ikan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 huruf g dan huruf h, antara lain
apabila:
a. pihak yang rahasianya diungkap memberikan persetujuan tertulis; dan/atau
b. pengungkapan berkaitan dengan posisi seseorang dalam jabatan-jabatan publik.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
(3). Dalam hal kepentingan pemeriksaan perkara pidana di
pengadilan, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jaksa Agung, Ketua
Mahkamah Agung, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, dan/atau
Pimpinan Lembaga Negara Penegak Hukum lainnya yang diberi
kewenangan oleh Undang-Undang dapat membuka informasi yang
dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a, huruf
b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf i, dan huruf j.
(4). Pembukaan informasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilakukan dengan cara mengajukan permintaan izin
kepada Presiden.
(5). Permintaan iz in sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4)
untuk kepentingan pemeriksaan perkara perdata yang berkaitan
dengan keuangan atau kekayaan negara di pengadilan, permintaan
izin diajukan oleh Jaksa Agung sebagai pengacara negara kepada
Presiden.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
(6). Iz in ter tulis sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4), dan ayat
(5) diberikan oleh Presiden kepada Kepala Kepolisian Republik
Indonesia, Jaksa Agung, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi,
Pimpinan Lembaga Negara Penegak Hukum lainnya, atau Ketua
Mahkamah Agung.
(7). Dengan mempertimbangkan kepentingan per tahanan dan
keamanan negara dan kepentingan umum, Presiden dapat
menolak permintaan informasi yang dikecualikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pasal 14
Setiap badan publik wajib membuka akses Informasi Publik bagi
setiap Pemohon Informasi Publik, kecuali informasi yang
dikecualikan sebagaimana diatur dalam Undang-undang
Keterbukaan Informasi Publik.
Pasal 15
Pengecualian Informasi Publik didasarkan pada pengujian tentang
konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan serta
setelah dipertimbangkan dengan seksama bahwa menutup
Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar
daripada membukanya atau sebaliknya.
Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010
Tentang
Standar Layanan Publik
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Tata Cara Pengecualian Informasi Publik
Pasal 16
1. PPID wajib melakukan pengujian konsekuensi berdasarkan alasan pada Pasal 17 Undang -Undang Keterbukaan Informasi Publik sebelum menyatakan suatu Informasi Publik sebagai Informasi Publik yang dikecualikan.
2. PPID yang melakukan pengujian konsekuensi berdasarkan alasan pada Pasal 17 huruf j Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik wajib menyebutkan ketentuan yang secara jelas dan tegas pada undang-undang yang diacu yang menyatakan suatu informasi wajib dirahasiakan.
3. Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus dinyatakan secara tertulis dan disertakan dalam surat pemberitahuan tertulis atas permohonan Informasi Publik .
4. Dalam melaksanakan pengujian konsekuensi, PPID dilarang mempertimbangkan alasan pengecualian selain hal -hal yang diatur dalam Pasal 17 Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik .
Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010
Tentang
Standar Layanan Publik
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Tata Cara Pengecualian Informasi Publ ik
Pasal 17
1. PPID waj ib menghitamkan atau mengaburkan materi informasi yang dikecualikan dalam suatu sal inan dokumen Informasi Publ ik yang akan diberikan kepada publik .
2. PPID t idak dapat menjadikan pengecualian sebagian informasi dalam suatu sal inan Informasi Publ ik sebagai alasan untuk mengecualikan akses publik terhadap keseluruhan sal inan Informasi Publik .
3. Dalam hal di lakukan penghitaman atau pengaburan informasi, PPID waj ib memberikan alasan dan materinya pada masing -masing hal yang dihitamkan atau dikaburkan.
Pasal 18
1. Badan Publik dapat mengatur lebih lanjut mengenai tata cara pengecualian Informasi Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17 .
2. Pengaturan mengenai tata cara pengecualian Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) waj ib mempertimbangkan jangka waktu pelayanan informasi sebagaimana diatur dalam Peraturan ini .
Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010
Tentang
Standar Layanan Publik
P E R A T U R A N M E N T E R I D A L A M N E G E R I N O M O R 3 T A H U N 2 0 1 7
T E N T A N G
P E D O M A N P E N G E L O L A A N P E L A Y A N A N I N F O R M A S I D A N D O K U M E N T A S I
K E M E N T E R I A N D A L A M N E G E R I D A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H
Ayat (1)
•Informasi Publik Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik, kecuali Informasi yang dikecualikan bersifat ketat, terbatas dan rahasia.
Ayat (2)
•Informasi Publik di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah dapat diperoleh Pemohon Informasi Publik dengan cepat, tepat waktu, dan dapat diakses dengan mudah.
Ayat (3)
•Informasi Publik yang dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan kepatutan, kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan.
Ayat (4)
•Informasi Publik yang dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ayat (2), dan ayat (3) didasarkan pada pengujian atas konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat dan pertimbangan yang seksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pasal 3
HAK
Pasal 4
(1) Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan dan tidak sesuai peraturan perundang-undangan seperti:
a. informasi yang dapat membahayakan negara;
b. informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;
c. informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi;
d. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau
e. informasi yang belum dikuasai atau didokumentasikan.
(2) Informasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh PPID pembantu kepada PPID utamauntuk selanjutnya ditetapkan lebih lanjut dengan KeputusanMenteri Dalam Negeri dan/atau Keputusan Kepala Daerah sesuai kewenangannya
KEWAJIBAN
Pasal 5
(1) Kementerian Dalam Negeri danPemerintahan Daerah wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai peraturan perundang-undangan.
(2) Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah dapat membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi pengelolaan Informasi Publik yang dapat diakses dengan mudah
P E R A T U R A N M E N T E R I D A L A M N E G E R I N O M O R 3 T A H U N 2 0 1 7
T E N T A N G
P E D O M A N P E N G E L O L A A N P E L A Y A N A N I N F O R M A S I D A N D O K U M E N T A S I
K E M E N T E R I A N D A L A M N E G E R I D A N P E M E R I N T A H A N D A E R A H
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Alur kerja PPID Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
PEMOHON SEKRETARIATBIDANG
KLASIFIKASI
BIDANG LAYANAN
INFORMASI
BIDANG
PENYELENGGAR
AAN SENGKETA
PPID
PEMBANTU
KOMISI
INFORMASI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
15
Mengajukan Permohonan
Informasi
Menyusun jawaban
SELESAI
Komisi Informasi
PPID Pembantu
Mencatat data pemohon dan informasi yang
diminta
Memberikan tanda bukti
Mengecek status
informasi yang diminta
Informasi dikecualikan
Tidak
Informasi yang dibutuhkan
Puas
Ya
Tidak
TidakPuas
Ya
Menyiapkan materi
jawaban
Penyelesaian sengketa informasi
Ya
S TA N DA R O P E R A S I O N A L P R O S E D U R P E N Y U S U N A N DA F TA R I N F O R M A S I
DA N D O K U M E N TA S I P U B L I K
P E R M E N DAG R I 0 3 TA H U N 2 017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SOP PELAYANAN PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK
PERMENDAGRI 03 TAHUN 2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SOP UJI KONSEKUENSI INFORMASI PUBLIK
PERMENDAGRI 03 TAHUN 2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SOP PENANGANAN KEBERATAN INFORMASI PUBLIK
PERMENDAGRI 03 TAHUN 2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SOP FASILITASI SENGKETA INFORMASI
PERMENDAGRI 03 TAHUN 2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Identifikasi
InformasiPotensi
Dikecualikan
Uji
Konsekuensi
Ada bahaya
jika dibuka
dan kuiat
dasar
hukumnya
Buka
TutupUji
Kepentingan
Publik
Ada bahaya
jika dibuka
dan kuiat
dasar
hukumnya
ya
ya
ya
tidak
tidak
tidak
Proses Penetapan Status Dikecualikan
Dipopramono Abdulhamid. (2017) . Keterbukaan dan Sengketa Informasi Publik, 181
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Contoh Formulir DIP yang Dikecualikan
No Konten Informasi Dasar
Hukum
Batas Waktu
Pengecualian
Konsekuensi
Akibat Bila
Informasi
Dibuka
Manfaat Bila
Informasi
Ditutup
1
2
3
4
5
6
P E N I N G K ATA N T R A N S PA R A N S I P E N G E L O L A A N A N G G A R A N DA E R A H
( I N P R E S N O . 7 TA H U N 2 01 5 T E N TA N G A K S I P E N C E G A H A N DA N P E M B E R A N TA S A N
KO R U P S I TA H U N 2 01 5 )
Terpublikasinya melalui website masing-masing pemerintah
daerah :
Ringkasan RKA SKPD
Ringkasan RKA PPKD
Ranperda APBD
Perda APBD
Ranperda Perubahan APBD
Perda Perubahan APBD
Ringkasan DPA SKPD
Ringkasan DPA PPKD
LRA SKPD
LRA PPKD
LKPD audited
Opini BPK
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
P E R M E N DAG R I N O . 6 4 TA H U N 2 01 3 T E N TA N G
P E N E R A PA N S TA N DA R A K U N TA N S I P E M E R I N TA H A N B E R B A S I S A K R U A L PA DA
P E M E R I N TA H DA E R A H
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Arus Kas (LAK)
Neraca
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Laporan Operasional (LO)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL)
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Top Related