Kertas Kerja Auditing Dan Program Kerja Auditing
Restika Noha Nika
Kertas Kerja Auditing (KKA)
Definisi
Kertas kerja audit adalah dokumen yang berisi seluruh informasi yang diperoleh, analisis yang dibuat, dan kesimpulan yang didapat selama melaksanakan audit. Terdiri dari semua dokumen yang dibuat sendiri dan juga yang diperoleh dari hasil kerja auditor sebagai dasar informasi yang dipakai untuk membuat suatu kesimpulan dan opini.
Fungsi
Syarat Penyusunan KKA
• Lengkap• Bebas dari kesalahan• Didasarkan atas fakta
dan argumentasi yang rasional
• Sistematis, bersih, mudah dipahami, dan diatur dengan rapi
• Mempunyai tujuan yang jelas
• Memuat hal hal penting yang relevan dengan audit
• Sedapat mungkin hindari pekerjaan menyalin ulang
• mencantumkan kesimpulanhasil audit dan komentar atau catatan reviewer.
Isi Dan Pengelompokan Kertas Kerja
AUDIT PENDAHULUAN
• Program audit pendahuluan• Hasil audit pendahuluan– Informasi umum tentang program/aktivitas yang
diaudit.– Penelaahan berbagai peraturan dan kebijakan
yang berkaitan dengan program/aktivitas yang diaudit
– Ikhtisar hasil temuan audit pendahuluan
1.
REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN
• Program kerja audit atas review dan pengujian pengendalian manajemen termasuk ICQ yang digunakan.
• hasil audit atas review dan pengujian pengendalian manajemen– Penelaahan terhadap berbagai peraturan dan
kebijakan yang berlaku pada objek audit.– Ikhtisar hasil temuan audit atas review dan
pengujian pengendalian manajemen
2.
AUDIT LANJUTAN dan LAPORAN HASIL AUDIT
• Program kerja audit lanjutan• Hasil audit lanjutan– Pengembangan temuan– Daftar temuan dan rekomendasi
• Konsep laporan hasil audit dan tembusan laporan hasil audit.
3.
Standar Kode Audit
Merupakan standar yang lazim dipakai oleh auditor dalam melaksanakan tugas dengan maksud untuk menghemat waktu. Semua kode yang digunakan harus diberi penjelasan di dalam kertas kerja dan harus ada hubungan dengan “Audit Program”, serta sebagai pembuktian atas pekerjaan yang telah dilakukan.
Sumber – Sumber
Kertas Kerja
Kertas Kerja Yang Berasal Dari Klien
• Neraca Saldo (Trial balance) • Rekonsiliasi bank (Bank reconciliation)• Analisa Umur Piutang (Accounts Receivable Aging
Schedule)• Rincian Persediaan (Final Inventory List)• Rincian Utang• Rincian Biaya Umum dan Administrasi• Rincian Biaya Penjualan• Surat Pernyataan Langganan
Kertas Kerja Yang Berasal Dari Hasil Analisa Auditor
• Analisis kecukupan allowance for bad debt (penyisihan piutang/cadangan kerugian piutang)
• Working Trial Balance atau dapat dipecah menjadi dua yaitu Working Balance sheet dan Working Profit and Loss
• Internal Control Questionare dan evaluasi serta hasil analisis pengendalian interen
• Analisis Aktiva Tetap• Berita Acara Kas Opname
(Cash Count Sheet)• Konsep Laporan Audit.• Top Schedule• Supporting Schedule
Kertas Kerja Yang Berasal Dari Pihak Ketiga Yang Independen
• Hasil konfirmasi piutang• Hasil konfirmasi utang• Informasi dari bank• Pernyataan dari penasihat hukum
Tipe kertas kerja
• Audit program• Summary of adjusment journal entries• Working trial balance• Top schedules• Supporting schedule
• KKA harus dibuat secara teratur, hati-hati, bersih, dan teliti agar mudah dimengerti oleh pengawas dan penanggung jawab yang mereview KKA dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa:-Program pemeriksa telah dilaksanakan dengan tepat.-Pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan standard.-Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standard akuntansi yang berlaku.
Pemilikan Dan Penyimpanan Kertas Kerja Pemeriksaan
• Hak kepemilikan : Akuntan Publik • Penyimpanan : minimal 5 tahun • Dapat digunakan sebagai sumber referensi,
namun bukan sebagai pengganti catatan akuntansi
• Harus ada persetujuan tertulis dari klien, jika pihak lain ingin meminjam dan mereview kertas kerja
Ciri Kertas Kerja Yang Baik
• Lengkap: nama cabang, tanggal audit, penjelasan judul kertas kerja, sumber data, keterangan pekerjaan yang dilakukan diparaf.
• Teliti/cermat: nyata, bebas salah tulis/hitung.• Jelas: menunjukkan luas dan sifat pekerjaan.• Ringkas/singkat: hal-2 pokok.• Rapi/teratur.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Kertas Kerja Audit
• Dibuat memiliki tujuan.• Menghindari pekerjaan
menyalin atau menulis kembali: hanya dibuat ringkasan dari rekening yang pokok atau penting.
• Mendukung atau menjelaskan semua rekening.
• Menjelaskan apa yang dikerjakan.
• Tulis hal-hal yang perlu.• Kebenaran penjelasan
lisan yang diterima.• Jawaban pertanyaan:
Apa, Siapa, Mengapa, Bagaimana, Kapan
Hal-hal Teknis Dalam Pembuatan KKA
• Periksa semua saldo awal dan saldo per buku• Paraf setiap lembar• Periksa semua perhitungan angka-angka• Beri nama setiap kertas kerja• Jelaskan semua jurnal penyesuaian
Norma Umum Pembuatan Kertas Kerja
• Dibuat konsisten dengan ukuran seragam
• Nama klien dan judul.• Satu judul satu kertas
kerja.• Nama dan paraf.
• Skedul yang dibuat.• Identifikasi khusus dan
lengkap dari analisa rekening, pegawai yang diwawancara, dokumen2 yang diperiksa.
• Indeks dan cross indeks
Norma Umum Pembuatan Kertas Kerja
• Agenda sendiri pengembangan lebih lanjut
• Komentar auditor• Diarsip• Tidak memeriksa
kembali kertas kerja• Kertas kerja diawasi.
• Sumber data. • Mencatat prosedur
pemeriksaan• Luasnya pengujian
dicatat (sampling)• Tujuan kertas kerja
pemeriksaan dan hubungan dengan tujuan pemeriksaan jelas
Contoh KKA
Program Kerja Auditing
Deskripsi
Program kerja audit adalah rangkaian yang sistematis dari prosedur-prosedur pemeriksaan untuk mencapai tujuan audit. Program audit berisi rencana langkah kerja yang harus dilakukan selama audit berlangsung yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang ada tentang objek yang diperiksa.
Manfaat Dari Penyusunan Program Kerja Audit
• Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bisa dikomunikasikan kepada semua tim audit.
• Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada para auditor dan supervisornya.
• Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disetujui dan dengan standar serta persyaratan yang telah ditetapkan.
Manfaat Dari Penyusunan Program Kerja Audit
• Dapat membantu auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka dengan ruang lingkup, tujuan, serta langkah-langkah kegiatan audit.
• Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang telah dikerjakan sebelumnya.
• Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervisor.
Patokan Dalam Penyusunan Program Kerja Audit
• Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dan memungkinkan untuk dapat dicapai
• Setiap langkah pemeriksaan harus merinci prosedur audit yang harus dilakukan
• Setiap langkah pemeriksaan harus berbentuk instruksi-instruksi mengenai pekerjaan yang harus dilakukan
• Program audit harus menggambarkan ututan prioritas langkah-langkah pemeriksaan yang dilaksanakan
• Program audit harus fleksibel namun setiap perubahan harus dengan persetujuan supervisor
Patokan Dalam Penyusunan Program Kerja Audit
• Program audit harus berisi informasi yang perlu untuk dapat dilaksanakan dan dievaluasi secara tepat
• Program audit tidak boleh memuat perintah untuk memperoleh informasi yang telah ada dalam permanen file, tetapi cukup menunjuk file yang bersangkutan
• Program audit harus menyertakan taksiran waktu yang diperlukan sesuai Audit Program merupakan kumpulan dari prosedur audit yg akan dijalankan dan dibuat secara tertulis
Manfaat Audit Program
• Sebagai petunjuka kerja yagn harus dilakukan dan instruksi bagaimana harus menyelesaikan suatu pemeriksaan
• Sebagai dasar untuk koordinasi, pengawasan, dan pengendalian pemeriksaan
• Sebagai dasar penilaian kerja yang dilakukan klien.
Pedoman Penyiapan Program Audit
Pedoman Penyiapan Program Audit
Pedoman Penyiapan Program Audit
Kriteria-Kriteria Program Audit Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan
jelas dan setujui klien Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila
ada alasan yang mengharuskan sebaliknya Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki
alasan, yaitu tujuan operasi dan kontrol yang akan diuji. Langkah-langkah kerja harus mencukupi instruksi-instruksi
positif, tidak dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Jika memungkinkan, program audit harus menunjukkan
prioritas relatif dari langkah-langkah kerja. Jadi, bagian yang lebih penting dalam program audit akan diselesaikan dalam waktu dan batas lain yang ditentukan.
Kriteria-Kriteria Program Audit Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan
munculnya inisiatif dan pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditentukan
Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditetapkan atau untuk memperluas cakupan kerja. Tetapi supervisor audit harus diinformasikan segera.
Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia bagi staf.
Informasi yang tidak perlu harus dihindari. Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor
sebelum dilakukan.
Question?
Top Related