KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya karena dalam kesempatan ini saya masih diberi waktu dan gerak
untuk dapat menyelesaikan makalah Bahasa Inggris “Trend dan Issue Keperwatan Anak”.
Tak lupa juga shalawat serta salam atas nama junjungan Nabi besar Nabi Muhammad SAW,
dan keluarga serta para sahabatnya.
Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua
yang telah memberikan bantuan materil maupun nonmateril demi terselesaikannya makalah
ini. Juga kepada Ibu Sulastini S.Kep,Ners yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahannya. Juga kepada teman-teman yang telah membantu secara langsung maupun
tidak langsung.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saya berharap
kepada setiap orang yang telah membaca agar memberikan kritik dan saran yang membangun
untuk dijadikan acuan agar dapat lebih baik lagi dalam kesempatan yang akan datang. Saya
juga memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di
hati pembaca.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya dan bukan
hanya sebatas berupa teori melainkan bisa dipraktekan di kehidupan sehari - hari, serta
menjadi inspirasi untuk kita semua agar kita bisa menyongsong kehidupan yang lebih baik
lagi.
Garut, Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................i
Daftar Isi ...................................................................................................................................ii
BAB I
Latarbelakang ...........................................................................................................................1
Rumusan masalah .....................................................................................................................1
Tujuan .......................................................................................................................................1
BAB II
Pengertian Trend .......................................................................................................................2
Pengertian issue..........................................................................................................................2
Pengertian keperawatan .............................................................................................................2
Pengertian trend dan issue keperawatan ....................................................................................3
Pengertian anak .........................................................................................................................4
Trend dan issue keperawatan anak ............................................................................................4
BAB III
Kesimpulan ..............................................................................................................................10
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Supartini, yupi.2004.buku ajar konsep dasar keperawatan anak.jakarta:EGC
http://www.imunisasi.net/Imunisasi%20Anak
http://id.prmob.net/pijat/kortisol/pengobatan-alternatif-979714.html
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Keperawatan anak merupakan hal yang patut dibahas, karena pada masa kanak-kanak
banyak hal yang dapat mempengaruhi pola pikir bahkan mempengaruhi perkembangan anak.
Selain itu trend dan isu yang berkembang dalam masyarakat sangat beragam, mulai
dari yang bersifat pembentukan moral, pelayanan kesehatan, sampai mengenai terapi trauma.
Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Trend?
2. Apa yang dimaksud dengan Isu ?
3. Apa yang dimaksud dengan keperawatan ?
4. Apa yang dimaksud dengan trend dan isu keperawatan?
5. Apa yang dimaksud dengan Anak ?
6. Apa saja trend dan isu dalam keperawatan anak pada saat ini?
Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Trend .
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Isu.
3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan keperawatan.
4. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan trend dan isu keperawatan.
5. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan anak.
6. Menjelaskan apa saja trend dan isu keperawatan anak pada saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga
dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang populer dikalangan masyarakat
B. Pengertian isu
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi
pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, ataupun tentang kritis.
Isu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas
faktanya atau buktinya.
C. Pengertian keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dengan
bentuk pelayanan yang mencakup biopsikososial-spiritual yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia
(Lokakarya keperawatan nasional(1983))
D. Pengertian trend dan isu keperawatan
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend dan
isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada
tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar
dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola
kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi
masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek
kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi,
pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang
berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk.
Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga
menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit
degeneratif.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu
berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki
pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini
memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi
standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki
kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social
budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di Indonesia
masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan masih rendahnya
peran perawat professional, diantaranya :
1) Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985 pendidikan
S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada tahun 1869.
2) Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3) Keterlambatan system pelayanan keperawatan., ( standart, bentuk praktik keperawatan,
lisensi)
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan
berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan “
sehat untuk semua pada tahun 2010 “, maka solusi yang harus ditempuh adalah :
1) Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan
professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan
keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan yang
menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang
ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana
penunjang pendidikan.
2) Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan
sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan
professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin
kepuasan konsumen/klien.
3) Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi dan
mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya.
Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu
organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan
kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.
E. Pengertian anak
Seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Anak merupakan
seseorang yang dilahirkan dalam suatu keluarga.
F. Trend dan isu keperawatan anak
Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin
kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi
penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme tersebut
memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi tubuh kita akan
terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular dari kita.
Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatupenyakit yang
sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian pada penderitanya.
Beberapa penyakit yang dapat di hindari denganimunisasi yaitu:
1. Hepatitis.
2. Campak.
3. Polio.
4. Difteri.
5. Tetanus.
6. Batuk Rejan.
7. Gondongan
· Cacar air
· TBC
Macam-Macam Imunisasi
1. Imunisasi Aktif.
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif
membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi aktif juga dapat
di bagi dua macam:
a. Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh
sembuhdari suatu penyakit.
b. Imunisasi aktif buatanadalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang diberikan untuk
mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.
2. Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya di dapat
dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum).Pada orang yang mengalami luka
kecelakaan. Contah lain adalah:Terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut
menerimaberbagi jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama
masakandungan.misalnya antibodi terhadap campak. Imunisasi pasif ini dibagi yaitu:
a. Imunisai pasif alamiahAdalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan olehibu
yang merupakan orang tua kandung langsung ketika beradadalam kandungan.
b. Imunisasi pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan
serumuntuk mencegah penyakit tertentu
Jenis-Jenis Imunisasi
1. Imunisai BCG adalah prosuder memasukkan vaksin BCG yang bertujuanmemberi kekebalan
tubuh terhadap kuman mycobakterium tuberculosisdengan cara menghambat penyebaran kuman.
2. Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberianvaksin hepatitis B ke tubuh
bertujuan memberi kekebalan dari penyakithepatitis.
3. Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral)atau di kenal dengan
nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan memberikekebalan dari penyakit
poliomelitis.Imunisasi dapat di berikan empatkali dengan 4-6 minggu.
4. Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan imunisasi dengan memberivaksin DPT (difteri
pertusis tetanus) /DT (difteri tetanus) pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari
kuman penyakit difteri,pertusis,dantetanus. Pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan dan
berikutnya dengan interval 4-6 minggu.
5. Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak pada anak yang
bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak. Imunisasi dapat di berikan pada usia 9
bulan secara subkutan,kemudian ulang dapat diberikan dalam waktu interval 6 bulanatau
lebih setelah suntikan pertama . ( Asuhan neonatus bayi dan balita :98-101)
Mekanisme Imunisasi Dalam Proses PencegahanPenyakit
Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadaporganisme
tertentu,tanpa menyebabkan seorang sakit
Atraumatic care
Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarganya
merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi pada anak. Dasar
pemikiran pentingnya asuhan terpeutik ini adalah bahwa walaupun ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang pediatrik telah berkembang pesat,tindakan yang di lakukan pada anak
tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas, dan takut pada anak. Sangat di sadari
bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang mengatasi masalah yang timbul sebagai
dampak perawatan tersebut. Hal ini memerlukan perhatian khusus dari tenaga kesehatan,
khususnya perawat dalam melaksanakan tindakan pada anak dan orang tua.
Beberapa buku penelitian menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit yang dapat
menimbulkan trauma bagi anak adalah lingkungan fisik,tenaga kesehatan baik dari sikap
maupun pakaian putih,alat-alat yang di gunakan,dan lingkungan sosial antar sesama pasein.
Dengan adanya stresor tersebut di stress yang dapat di alami anak adalah gangguan
tidur,pembatasan kreatifitas, perasaaan nyeri, dan suara bising, sedangkan di stress psikologis
mencakup kecemasan, takut, marah, kecewa, sedih malu dan rasa bersalah.
Atraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik yang di berikan oleh tenaga
kesehatan dalam tatanan pelayanan kesehatan anak,melalui penggunaan tindakan,yang dapat
mengurangi distrek fisik maupun distrek psikologis yang di alami anak maupun orang
tuannya. Autramatic care bukan satu bentuk intervensi yang nyata terlihat, tetapi memberi
perhatian pada apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana, prosedur di lakukan pada anak
dengan tujuan mencegah dan mengurangi stres fisik dan psikologis.
Asuhan yang terapeutik tersebut dapat dilakukan melalui tindakan pencegahan,
penetapan diagnosis, pengobatan, dan perawatan baik pada kasus akut maupun kronis dengan
intervensi mecakup pendekatan psikologis, misalnya menyiapkan anak dengan prosedur fisik,
memberikan kesempatan pada orang tua untuk terlibat merawat anak dirumah sakit, dan
menciptakan suasana / lingkungan rumah sakit yang aman bagi anak dan orang tua.
Satu hal yang harus jadi perhatian perawat adalah dampak lingkungan fisik rumah sakit
dan perilaku petugas itu sendiri sering kali menimbulkan trauma pada anak. Lingkungan
rumah sakit yang asing bagi anak dan orang tua dapat menjadi stresor. Demikian juga
pakaian seragam tim kesehatan,yaitu baju seragam putih menjadi stresor bagi anak,sedangkan
orang tua dapat menjadi stres apabila mendapat informasi yang mengejutkan tentang kondisi
penyakit anaknya.
Dapat anda bayangkan bagaimana bila seorang perawat atau dokter anak datang pada
pasien (anak dan keluarganya) untuk melakukan asuhan keperawatan, tetapi denngan wajah
cemburut, masam, dan tidak ada sapaan ramah sedikitpun. Mungkin sebelum di lakukan
tindakan anak sudah takut dan menangis bahkan tidak mau di dekati. Akan tetapi, bagaiman
bila seorang perawat datang dengan wajah yang manis, tersenyum, dan sapaannya pada anak
demikian menyenangkan, lemah lembut, sambil menawarkan mainan kecil yang menarik
hati.
Dengan demikian,jelas lingkungan fisik dan psikososial rumah sakit dapat menjadi
stresor bagi anak. Selain perilaku petugasnya,ruang perawatan untuk anak tidak dapat di
samakan seperti orang dewasa. Ruangan tersebut memerlukan dekorasi dengan nuansa anak,
seperti adanya gambar dinding berupa gambar binatang dan /bunga, tirai dan sprie, serta
sarung bantal yang berwarna dan bercorak binatang atau bunga, cat dinding yang berwarna,
serta tangga yang pegangannya berwarna cerah.
Terapi pijat anak-anak maupun bayi
Salah satu hal paling menarik tentang Pijat adalah bahwa hal itu tidak terbatas pada orang-
orang dari usia tertentu. Orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin dapat menuai
manfaat Terapi Pijat. Meskipun praktek ini umumnya digunakan oleh orang dewasa, orang
tua dari Bayi yang lahir baru dan sedikit anakjuga bergabung dengan barisan. Para orangtua
secara aktif mencari bentuk terapiAlternatif dalam rangka untuk memastikan pendidikan yang
tepat dari orang yang mereka cintai.
Teknik-teknik untuk terapi pijat alternatif pada umumnya sama untuk bayi maupun Anak-
anak. Namun, perbedaannya terletak pada penanganan yang tepat dan juga dalam besarnya
manfaat yang mereka berikan untuk anak-anak dari berbagai usia.
a. Pijat pada bayi
Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional, perkembangan
mental dan sosial. Mereka menciptakan ikatan yang kuat antara orangtua dan anak sebagai
bayi mendapat terkena rasa sentuhan lembut. Selain itu, sangat efektif dalam membantu bayi
prematur berat keuntungan. Hal ini meningkatkan perkembangan motorik pada bayi yang
terpajan kokain dan memfasilitasi fungsi pernapasan bayi mengalami asma. Bayi semacam
itu menunjukkan keuntungan positif dalam perilaku dan penurunan hormon kecemasan dan
stres.
Bayi cenderung banyak menangis karena satu-satunya cara mereka mengekspresikan diri
selama tahap awal masa bayi. Sebuah pijatan lembut dapat menenangkan bayi yang menangis
dan juga meringankan setiap penyakit kolik, peredaran darah dan pencernaan. Selain itu,
membantu orang tua baru menjadi nyaman dengan anak mereka sehingga merupakan situasi
win-win untuk semua orang. Pijat sesi tiga puluh menit untuk bayi harus menjadi bagian dari
rutinitas harian setiap orangtua.
b. Pijat pada anak-anak
Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan banyak manfaat.
Perhatian-deficit hyperactivity disorder juga dikenal sebagai ADHD, adalah gangguan
kejiwaan yang cepat meningkat di kalangan anak-anak. Perkiraan umum menempatkan 3-7%
dari semua anak usia sekolah dan remajasebagai penderita ADHD. Studi telah membuktikan
terapi pijat sebagai alat yang efektif untuk melawan gangguan ini. Sebuah penelitian baru
mengungkapkan bahwa remaja laki-laki yang menerima 10-15 menit terapi alternatif pijat
setiap hari menunjukkan peningkatan fokus dan terlalu kelelahan. Mereka juga dinilai sendiri
lebih bahagia dan menunjukkan tanda-tanda luar biasa dari mood positif.
Manfaat Jangka Panjang Terapi Alternatif
Manfaat lain jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal itu merintangi
setiap potensi masalah yang mungkin ditemui anak selama masa dewasanya. Marybetts
Sinclair, salah satu pelopor di pijat pediatrik adalah seorang terapis pijat dan menulis tentang
pengalaman sendiri tentang bekerja dengan orang dewasa. Dia mencatat bahwa banyak
masalah orang dewasa mengalami bisa saja efektif ditangani dengan terapi pijat selama masa
kecil mereka. Memicu poin dari luka masa kanak-kanak dapat menyebabkan nyeri dan
kekakuan otot dalam kehidupan dewasa. Sebuah cedera lahir yang tak kunjung sembuh pada
gilirannya dapat menyebabkan masalah struktural. Beberapa anak pergi melalui trauma
emosional yang jika tidak ditangani mengikuti mereka dalam kehidupan dewasa mereka.
Semua ini, menurut Sinclair, dapat dicegah melalui terapi pijat alternatif.
Pelayanan kesehatan bagi balita
Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS.KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita
adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan
pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus
selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk
bidan dan dokter.
KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau
tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidak seimbangan pemberian
makan pada anak. KMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan
untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak
untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatan- nya.
KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI
eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke
Puskesmas/ Rumah Sakit. KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi
orang tua balita tenta ng kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).
Manfaat KMS adalah :
- Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap,
meliputi pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare,
pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan
Pendamping ASI.
· - Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
- Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan
penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
2) Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh
tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk
kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan
penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.
Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak
mengalami kekurangan terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun.
(Depkes RI, 2007)
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali
dalam satu tahun.
Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
Kekurangan vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat terjadi
karena serapan vitamin A pada mata mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan
pada selaput lendir atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea mata ).
Pemberian vitamin A termasuk dalam program Bina Gizi yang dilaksanakan oleh
Departemen Kesehatan setiap 6 bulan yaitu bulan Februari dan Agustus, anak-anak balita
diberikan vitamin A secara gratis dengan target pemberian 80 % dari seluruh balita. Dengan
demikian diharapkan balita akan terlindungi dari kekurangan vitamin A terutama bagi balita
dari keluarga menengah kebawah.
3) Pelayanan Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :
a. Penimbangan berat badan
b. Penentuan status pertumbuhan
c. Penyuluhan
d. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi
dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke Puskesmas.
4) Manajemen terpadu balita sakit
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of Childhood
Illness (IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita
sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh. MTBS
bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu pendekatan/cara menatalaksana balita
sakit. Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu,
Polindes, Poskesdes, dll).
Bila dilaksanakan dengan baik, pendekatan MTBS tergolong lengkap untuk mengantisipasi
penyakit-penyakit yang sering menyebabkan kematian bayi dan balita di Indonesia.
Dikatakan lengkap karena meliputi upaya preventif (pencegahan penyakit), perbaikan gizi,
upaya promotif (berupa konseling) dan upaya kuratif (pengobatan) terhadap penyakit-
penyakit dan masalah yang sering terjadi pada balita. Badan Kesehatan Dunia WHO telah
mengakui bahwa pendekatan MTBS sangat cocok diterapkan negara-negara berkembang
dalam upaya menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan pada bayi dan balita.
Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:
a. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita sakit (selain
dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa dan menangani pasien asalkan
sudah dilatih).
b. Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak program kesehatan
dalam 1 kali pemeriksaan MTBS).
c. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan upaya
pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam
pelayanan kesehatan).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend dan
isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Trend dan isu keperawatan anak
1. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin kepada
anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari infeksi
penyakit-penyakit
2. Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarganya
merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai terapi pada anak
3. Terapi pijat anak-anak maupun bayi
4. Pelayanan kesehatan bagi balita
Top Related