Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 11
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
2
1. SECARA ALAMIAH, ANGGOTA ORGANISASI CENDERUNG: MALAS,KURANG BERTANGGUNGJAWAB, MENGINGINKAN GAJI BESAR,DAN MENGINGINKAN RASA AMAN. (Teori X, McGregor).
2. SECARA ALAMIAH, ANGGOTA ORGANISASI CENDERUNG: MENDAHULUKAN KEPENTINGAN DIRINYA SENDIRI DARIPADA KEPENTINGAN ORGANISASINYA, DAN BEKERJA DI BAWAH TINGKATKEMAMPUANNYA. ( Argiris ).
3. HANYA ORANG YANG TERMOTIVASI OLEH PIMPINAN YANG BEKERJA SECARA PRODUKTIF, RAJIN, BERSEMANGAT SAMPAI BATAS MAKSIMUM KEMAMPUANNYA, BERTANGGUNGJAWAB, DAN MENDAHULUKAN KEPENTINGAN ORGANISASINYA. ( Mc Claland ).
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
3
Input Handout Tambahan
DiskusiKelompok
Presentasi Kelompok
Panel Input / Penguatan
Kontemplasi dan
Refleksi
Ice Breaker Ice Breaker Ice Breaker Ice Breaker
Penjelasan strategi Input tambahan
- Kepemimpinan Entrepreneur[20, 22, 23, 26, 27]
- Pemimpin kreatif dan inovatif [59, 60, 61, 62, 63]
Dibagi 5 kelompok- Diskusi /
menjawab 7 pertanyaan
Menumbuhkan kepemimpinan[41, 42-44, 45-46, 47-48, 59, 60, 61, 62-63]
Pengembangan kemampuan yang harus dimiliki[64, 66, 67, 68, 69, 71, 72, 74, 76]
Tugas Perumusan Hasil
Diskusi Planel
ALUR PEMBELAJARAN
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 4
1. KEJUARAAN YANG BERKONOTASI NEGATIF, DISANDANG OLEH INDONESIA:• JUARA KORUPSI SE-DUNIA (DI BAWAH RUWANDHA DAN NIGERIA).• PENGUTANG TERBESAR (UTANG LN: 137,6 MILYARD $US,
DAN UTANG DALAM NEGERI 659 TRILYUN RUPIAH.)• HIGHEST COST ADMINISTRATION, DI ASEAN.• HDI TERENDAH DI ASEAN ( INDONESIA no. 111, VIENTAM : 109).
3. SELURUH PERMASALAHAN TSB. DI ATAS, TIDAK AKAN BISA DIATASI,TANPA KEBERHASILAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS MANUSIAINDONESIA. “SEKOLAH BERPERAN STRATEGIS UNTUK ITU”.
2. DI ERA PERSAINGAN GLOBAL, INDONESIA BERADA PADA POSISI SULIT, KARENA:• NEGARA TETANGGA DAN NEGARA MAJU LAINNYA, SEDANG MELAKUKAN
AKSELERASI PEMBANGUNAN, sedangkan:• INDONESIA MASIH PADA TAHAP PEMULIHAN KRISIS.
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 5
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 6
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 7
Kerja: Kemampuan
Hasil: Jumlah & Mutu
Imbalan: Bertingkat
Hidup: Berproses
TERLATIH
TERAMPIL
MAHIR
AHLI LUAR BIASA
NILAI PLUS
MERATA
TARGET
LSM
KHM
KFM
UMR
SERBA ADASEJAHTERA
ENAKBERTARAF
LUMAYAN BERKEMBANG
MEGAP-MEGAP
MULYONO; UHAMKA 2010 8
SIKAP MENTAL
PEKERJA PENGUSAHA
KERJA UPAH•Mengeluh•Mengomel•Bersungut•Caci maki
•Protes•Unjuk rasa
•Bikin Gejolak•Mogok
•Mengacau•Merusak
•Teguran
•Peringatan
•Mutasi/Demosi
•Skorsing
•Pecat/PHK
•Lock Out / Tutup
EMOSI - AMBISI X KEKUASAAN-HUKUMAN
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
9
• Nama : Edison Ginting• Jabatan : Widyaiswara PPPG Teknologi Bandung
Ka. Inst. Sains dan Teknologi Dasar
• Pendidkan : S1 – FPTK IIKIP Padang, Jurusan Mesin Diploma of Education – Melbourne University S2 – Universitas Katolik Parahyangan Bandung,
Konsentrasi Akuntansi Manajemen
• Pengalaman : Mengajar Las & Konstruksi Pelat, Manajemen Bisnis, Manajemen Strategik, Metodologi Pembelajaran,... Konsultan Pengelolaan Lab & Bengkel – IATVEP Konsultan Dual System Education – GTZ Jerman Konsultan Manajemen Bisnis – CEC Education Specialist – ADB Manilla
Konsultan Pendidikan – LPMP Jawa Timur
1010
TUJUAN PEMBELAJARANTUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pembelajaran, peserta pelatihan mampu:Pada akhir pembelajaran, peserta pelatihan mampu:– Mengidentifikasi kondisi-kondisi yang menuntut Mengidentifikasi kondisi-kondisi yang menuntut
adanya perubahan dalam menyikapi perkembangan adanya perubahan dalam menyikapi perkembangan masa kinimasa kini
– Mengenali kepemimpinan Kewirausahaan dan Mengenali kepemimpinan Kewirausahaan dan sebagai sebagai benchmarkbenchmark pengembangan potensi pribadi pengembangan potensi pribadi
– Mentransformasikan prinsip-prinsip kepemimpinan Mentransformasikan prinsip-prinsip kepemimpinan kewirausahaan dalam praktik pengelolaan dan kewirausahaan dalam praktik pengelolaan dan pengembangan sekolahpengembangan sekolah
MULYONO; UHAMKA2010MULYONO; UHAMKA20101111
PEMIMPIN ?PEMIMPIN ?KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN ??
MULYONO: UHAMKA 2010MULYONO: UHAMKA 2010 1212
CHOICECHOICE
No Problem – No Choice
Tunduk Pada Hukum Alam
Sulit Maju
Makan Apa ?
Kebutuhan Fisik
Kebutuhan Sosial & Emosional
Kebutuhan Belajar
Kebutuhan Spiritual
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 13
► Direktur, Bupati, Ka,Sekolah = Pemimpin ?Direktur, Bupati, Ka,Sekolah = Pemimpin ?
Kepemimpinan adalah sikap, tindakan,
perilaku, kebiasaan dan karakter kita sendiri.
Kepemimpinan terpisah dari segala yang ada
di luar kita (kedudukan, pangkat, dsb)
Menjadi pemimpin melalui suatu proses
Seperti menanam tumbuhan, (the law of harvest)
Tidak dapat dikarbit (contoh : Kepongpong)
ACTION NOT POTISION
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 1414
PERAN UTAMA PEMIMPIN, ADALAH MELAKUKAN
PERUBAHAN (PEMBARUAN) ORGANISASI KE ARAH YANG
LEBIH BAIK.( DO THE THINGS RIGHT)
• PERAN UTAMA MANAJER, MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI
DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT MANAJEMEN DAN
SUMBER DAYA ORGANISASI
( DO THE RIGHT THINGS )
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
15
Kepemimpinan1. Mengarah kepada
kemampuan individu2. Merupakan kualitas
hubungan3. Diarahkan untuk mencapai
keinginan pimpinan4. Bersifat hubungan
personal5. Menggantungkan diri pada
sumber yang ada pada dirinya
Manajemen1. Mengarah pada sistem dan
mekanisme kerja2. Merupakan fungsi, status,
kewenangan3. Diarahkan untuk mencapai
tujuan organisasi4. Bersifat hubungan
interpersonal5. Menggantungkan diri pada
daya dan dana yang ada
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
16
Pemimpin1. Diangkat oleh pengikut2. Mengandalkan personal
power3. Bertindak sebagai
pencetus ide4. Bertanggungjawab kepada
anak buah5. Bagian dari pengikut
Manager1. Diangkat oleh kekuasaan2. Mengandalkan pada
kekuasaan3. Bertindak sebagai
penguasa4. Bertanggungjawab pada
atasan5. Bagian dari Organisasi
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
17
MANAGEMENT VS LEADERSHIP
• Selection & Recruitment• Assesment Centre• Career Planning• Training & Development• Performance Management• Business Planning
reengineering• Balanced Score card• Dll
• Honsty• Integrity• Trust• Commitment• Responsbility• Maturity• Togetherness• Motivation• Empowerment• Sense of belonging
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 1818
PEMAHAMANPEMAHAMANWIRAUSAHA vs WIRASWASTAWIRAUSAHA vs WIRASWASTA
Kewirausahaan diadopsi dari bahasa Perancis Kewirausahaan diadopsi dari bahasa Perancis ENTREPRENEUR ENTREPRENEUR berarti “to undertake” (mengambil alih) berarti “to undertake” (mengambil alih)
Dalam situasi sehari-hari sering ditemukan istilah Dalam situasi sehari-hari sering ditemukan istilah “WIRASWASTA”“WIRASWASTA” Wira = berani, Swa = sendiri, hasta = tangan;Wira = berani, Swa = sendiri, hasta = tangan; Wira = berani; Swa = sendiri, Sta = berdiri. Wira = berani; Swa = sendiri, Sta = berdiri. ““WIRAUSAHA”WIRAUSAHA” Wira = berani, Usaha = memaksimalkan potensiWira = berani, Usaha = memaksimalkan potensi
Jadi Wirausaha berarti Jadi Wirausaha berarti “seseorang yang memiliki sifat-sifat “seseorang yang memiliki sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dalam mengambil resiko keberanian, keutamaan, keteladanan, dalam mengambil resiko yang bersumber pada potensi sendiri”yang bersumber pada potensi sendiri”..
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 1919
Langsung melibatkan diri dalam Langsung melibatkan diri dalam aktivitas operasional usahaaktivitas operasional usaha
Menerima kesalahan sebagai hal Menerima kesalahan sebagai hal biasabiasa
Aktif mencari perubahan dengan Aktif mencari perubahan dengan memanfaatkan peluangmemanfaatkan peluang
Selalu termotivasi untuk Selalu termotivasi untuk menciptakan keuntunganmenciptakan keuntungan
Menerima dan mengendalikan Menerima dan mengendalikan resikoresiko
Cenderung mendelegasikan Cenderung mendelegasikan tugas dan mengawasi pekerjatugas dan mengawasi pekerja
Menghindari kesalahanMenghindari kesalahan
Meminimalkan resiko dengan Meminimalkan resiko dengan bersikap menunggu pekerjaanbersikap menunggu pekerjaan
Termotivasi oleh faktor promosi Termotivasi oleh faktor promosi dan imbalandan imbalan
Menghindari resikoMenghindari resiko
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 2020
KETERAMPILAN
TATA LAKSANA/MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN
SIKAP MENTAL
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 2121
Sikap Mental
ENTREPRENEUR
Manajemen
Keterampilan
Kepemimpinan
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 2222
1. MEMILIKI SESNSE OF ECONOMY:• Memiliki sistem nilai ekonomi:
Memahami barang dan jasa yang berharga, Cost-Benefit, Cost Effectiveness
• Memiliki naluri bisnis.
2. MEMILIKI SEMANGAT PENJELAJAH ( ADVENTURING ) Berkemauan Kuat menemukan sesuatu yang baru, Tidak senang dengan keadaan status-quo, Senang menghadapi tantangan, Tidak mengenal istilah “kapok”, Menggunakan kegagalan sebagai batu loncatan untuk berhasil, Mengejar kepuasan melalui keberhasilan
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 2323
5. BERANI MENGAMBIL RISIKO:• Calculated Risk,• Antisipatif.
6. KREATIF:o Berpikir Lateral,o Peka,o Dedicated.
3. AMBISIUS :• Berkemauan kuat untuk maju,• Tidak mudah menyerah.
4. MENCIPTAKAN PELUANG :• Tidak sekedar menunggu kesempatan, tetapi menciptakan• Melihat di balik tantangan selalu ada peluang.
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 2424
ReligiNilai
NormaMoralitas
Kebiasaan
AlamIlmu
KeterampilanUang
Pesaing
AGAMA
BUDAYA
SOSIAL
EKONOMI
IPTEK
PEMBUDAYAAN
PEMBERDAYAAN
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 2525
Karier(Pusat Penghasilan)
Keluarga(Pusat Biaya)
Spiri
tual
(Pus
at B
iaya
)M
enta
l(P
usat
Bia
ya) Sosial
(Pusat Biaya)Fisik
(Pusat Biaya)
(David C.)
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 2626
MEMPENGARUHI
MENGGERAKKAN MENGARAHKAN MENGEMBANGKAN
ORANG-ORANG, ANGGOTA ORGANISASIUNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 2727
Diangkat oleh pengikutDiangkat oleh pengikut Mengandalkan personal powerMengandalkan personal power Bertindak sebagai pencetus ideBertindak sebagai pencetus ide Bertanggungjawab kepada anak buahBertanggungjawab kepada anak buah Bagian dari pengikutBagian dari pengikut Langsung melibatkan diri dalam operasional usahaLangsung melibatkan diri dalam operasional usaha Menerima kesalahan sebagai hal biasaMenerima kesalahan sebagai hal biasa Aktif mencari perubahan dengan memanfaatkan Aktif mencari perubahan dengan memanfaatkan
peluangpeluang Selalu termotivasi untuk menciptakan keuntunganSelalu termotivasi untuk menciptakan keuntungan Menerima dan mengendalikan resikoMenerima dan mengendalikan resiko
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 2828
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
29
Memimpin dengan permintaan biasa : Trust dan Paradigma sama
Memimpin dengan alasan rasional : Merubah Paradigma Pengikut , Meyakinkan pengikut
Memimpin dengan Imbalan Menawarkan sesuatu yang tdk terkait dengan pekerjaan, Bersifat sementara
Memimpin dengan Paksaan
Memimpin dengan Ancaman
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 30
The Need HierarchyThe Need Hierarchy(A.H. Maslow)(A.H. Maslow)
Pshysiological Needs
Security or Safety Needs
Affiliation or Acceptance Needs
Esteem Needs
Needs for Self-ActualizationM
AT
I HA
TI
MA
TI F
ISIK
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
31
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 3232
FAKTOR YANG TURUT MENENTUKAN KESUKSESAN FAKTOR YANG TURUT MENENTUKAN KESUKSESAN
IQ, EQ, & SCIQ, EQ, & SC(Intelectual Quotion, Emotional Quotion, Spritual Quotion)(Intelectual Quotion, Emotional Quotion, Spritual Quotion)
IQ EQSQ
IQ dianggap relatif permanen sehingga tidak bisa dikembangkan dalam
arti ruang
EQ dan SQ ibarat ruang kosong yang tak pernah penuhEQ dan SQ ibarat ruang kosong yang tak pernah penuh
Semakin terisi , maka semakin meningkat KUALITAS MANUSIA
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
33
Kecerdasan Inteligensia = IQ
IQ : Usia mental seseorang, yang ditentukanmelalui tes intelegensia, dibagi dengan usia
kronologis orang itu dan dikalikan 100.
Tes IQ terutama mengukur kemampuan seseorang dengan tantangan linguist ik
dan logika-matematika serta beberapa tugas visual dan spasial.
Tes IQ terutama sangat bagus untuk mengukur dan memprediksi prestasi akademik seseorang.
Kecerdasan adalah kemampuan memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih seting budaya (Howard Gardner, Frames of Mind: The Theory of Multiple
Intelligences, 1985).
Kecerdasan linguistik kecerdasan logik-matematik
Kecerdasan visual-spasial Kecerdasan musik
Kecerdasan fisik-kinestetik Kecerdasan interpersonal (sosial)
Kecerdasan intrapersonal Kecerdasan naturalis
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 3434
KURVA (NORMAL) DISTRIBUSI IQ
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 3535
3. KECERDASAN EMOSIONAL ADALAH KEMAMPUAN MERASAKAN DAN MEMAHAMI EMOSI, DAN MENERAPKANNYA SECARA EFEKTIF SEBAGAI SUMBER ENERGI, SUMBER INFORMASI,SUMBER KONEKSI, SERTA SUMBER PENGARUH MANUSIAWI.(Robert Cooper).
1. KALAU EMOSI TERSENTUH, BISA MENIMBULKAN PERASAAN MARAH, SENANG, SEDIH, GEMBIRA, LEMAS, BERSEMANGAT.EMOSI PERLU DIKELOLA SUPAYA EMOSI ITU BISA MENJADI SUMBER ENERGI POSITIF
2. EMOSI JUGA DAPAT BERPERAN PENTING SEBAGAI SUMBER ENERJI PENGAKTIF NILAI-NILAI ETIKA (MENJADI KREDIBEL,BERINTEGRITAS, EMPATIF, ULET, TABAH).
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 3636
KECERDASAN DI DALAM DIRI (INTRAPERSONAL):
1. MENGENALI DIRI SENDIRI, mengetahui KEKUATAN DAN KELEMAHAN,
KESUKAAN, PANTANGAN, dsb.
2. MENGENDALIKAN DIRI, BERINTEGRITAS.
3. MEMOTIVASI DIRI, berusaha mengelola EMOSI MENJAD FAKTOR PENDORONG
UNTUK MEWUJUDKAN GAGASAN.
KECERDASAN MENGHADAPI ORANG LAIN (INTERPERSONAL):
4. BEREMPATI, belajar menempatkan diri menjadi orang lain untuk memahami PERASAAN, PIKIRAN, DAN KEBUTUHAN orang lain.
5. BERKETRAMPILAN SOSIAL, belajar BERPERAN AKTIF DALAM KELOMOK, MENGGUGAH SEMANGAT, dan MENGELOLA KONFLIK.
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 3737
KECERDASAN EMOSI, menghasilkan:
Kemampuan untuk tetap terbuka atas perasaan, baik perasaan yang menyenangkan maupun yang tidak.
Kemampuan melibatkan diri atau menarik diri secara reflektif dari suatu emosi yang bergantung pada pertimbangan nilai atau kegunaannya.
Kemampuan memonitor emosi secara reflektif dalam kaitannya dengan diri sendiri dan orang lain, seperti menyadari seberapa jelas, tipikal, berpengaruh, atau bernalarnya emosi tertentu.
Kemampuan mengelola emosi sendiri dan emosi orang lain dengan memperendah kadar emosi negatif dan meningkatkan yang positif, tanpa menekan atau melebih-lebihkan informasi yang mungkin disampaikan.
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
38
1. Ahli syaraf U.S Rama Chandran ( California University ) menemukan “GOD SPOT” dalam otak manusia, yang menjadi“Pusat Spiritual”
2. Kecerdasan spiritual ( SQ ), adalah : kecerdasan untuk memahami dan memecahkan persoalan “makna” dan “nilai”.Kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks kehidupan yang lebih kaya dan lebih luas, sehingga mampu menempatkan kehidupan seseorang menjadi bermakna dan bernilai.
( Danih Zohar dan Jon Marshal )
3.Bentuk SQ yang mudah dipahami adalah : “NURANI”
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 3939
1. QOLBU: KECERDASAN MENJAGA IMAN YANG TURUN NAIK:• LAGI SAKIT, INGAT TUHAN• LAGI SENANG, LUPA TUHAN.
2. FUAD : KECERDASAN IMAN YANG PEDULI TERHADAP ORANG LAIN:• MENOLONG ORANG LAIN YANG PATUT DITOLONG• KALAU ADA KERIKIL YANG BISA MENCELAKAKAN ORANG LAIN
DISINGKIRKAN.
3. DOMIR: IMAN YANG MENDENGAR MAHKAMAH HATI• KECERDASAN MEMAHAMI BAHWA MENGHAKIMI ADALAH HAK
PREROGATIF TUHAN ALLAH.• CERDAS MENYADARI KECEMBURUAN YANG TIDAK
SEPATUTNYA
4. BASYIROH: IMAN YANG MENGAGUNGKAN KEBESARAN TUHAN.• KECERDASAN MENYADARI KEINDAHAN ALAM CIPTAAN TUHAN.• KECERDASAN MENSYUKURI BERKAT DAN KARUNIA TUHAN.
Aa. Gym
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 4040
Belahan OtakBelahan Otak
OTAK KIRIOTAK KIRI LogikaLogika SekuensialSekuensial LisanLisan LinierLinier AnalitikalAnalitikal
OTAK KANAN Intuitif Hubungan Visual Spasial Kreatif
UrutUrut ParsialParsial LogisLogis
Acak Acak UtuhUtuh Kreatif Kreatif
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 4141
1.1. Sadar nasib di tangan AndaSadar nasib di tangan Anda2.2. Sutradara bagi diri AndaSutradara bagi diri Anda3.3. Menjalankan skenario AndaMenjalankan skenario Anda
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 4242
Menumbuhkan KepemimpinanMenumbuhkan Kepemimpinan
1.Self Understanding (Pengenalan Diri)1.Self Understanding (Pengenalan Diri) Siapakah sayaSiapakah saya Untuk apa saya hidupUntuk apa saya hidup Darimana saya berasalDarimana saya berasal Kemana saya kelak akan pergiKemana saya kelak akan pergi
AKIBAT TIDAK MENGENAL DIRI:AKIBAT TIDAK MENGENAL DIRI: BUNUH DIRI , MENUMPUK HARTA (KEKAYAAN)BUNUH DIRI , MENUMPUK HARTA (KEKAYAAN)
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 4343
Mengenal Diri Sendiri dan Orang Lain
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 4444
Menumbuhkan KepemimpinanMenumbuhkan Kepemimpinan
2.Self Awareness (Kesadaran Diri)2.Self Awareness (Kesadaran Diri) Sadar akan perasaan Anda Sadar akan perasaan Anda Melek Emosi (Emotional Literacy)Melek Emosi (Emotional Literacy) Diri Anda tidak Berubah tapi emosi berubahDiri Anda tidak Berubah tapi emosi berubah Kita ibarat langit – Emosi ibarat awanKita ibarat langit – Emosi ibarat awan
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 4545
Menumbuhkan KepemimpinanMenumbuhkan Kepemimpinan
3. Self Control (Penguasaan Diri)3. Self Control (Penguasaan Diri) Sadar sepenuhnya terhadap yang dilakukanSadar sepenuhnya terhadap yang dilakukan Stimulus tidak dapat dikontrol tapi respons bisaStimulus tidak dapat dikontrol tapi respons bisa
Marah …….cara marah menunjukkan kualitas EQMarah …….cara marah menunjukkan kualitas EQ Mampu menunda kenikmatan jangka pendekMampu menunda kenikmatan jangka pendek
(memperoleh kenikmatan jangka pendek dengan mengorbankan (memperoleh kenikmatan jangka pendek dengan mengorbankan kenikmatan jangka panjang = DOSA)kenikmatan jangka panjang = DOSA)
Keberanian membuat dan melaksanakan komitmen Keberanian membuat dan melaksanakan komitmen pribadipribadi Sulit karena kalaupun dilanggar tidak ada yang tauSulit karena kalaupun dilanggar tidak ada yang tau
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 46
PEMBARUAN PARADIGMA KEPEMIMPINAN
KEPALA SEKOLAHNO.NO. PARADIGMA LAMAPARADIGMA LAMA PARADIGMA BARUPARADIGMA BARU
1.1. SENTRALISTIKSENTRALISTIK DESENTRALISTIK/ OTONOMIDESENTRALISTIK/ OTONOMI
2. 2. OTORITERIANOTORITERIAN DEMOKRATIS/ SITUASIONALDEMOKRATIS/ SITUASIONAL
3.3. TG.JAWAB STRUKTURALTG.JAWAB STRUKTURAL AKUNTABELAKUNTABEL
4.4. TERTUTUPTERTUTUP TRANSPARANTRANSPARAN
5.5. DILAYANIDILAYANI MELAYANIMELAYANI
6.6. RUTINITASRUTINITAS INOVATIF/ KREATIFINOVATIF/ KREATIF
7.7. REAKTIFREAKTIF PROAKTIFPROAKTIF
8.8. MEMERINTAHMEMERINTAH MENSUGESTI/ MENGAJAKMENSUGESTI/ MENGAJAK
9.9. FEODALISTIKFEODALISTIK KOLEGIAL/ EGALITERIANKOLEGIAL/ EGALITERIAN
10.10. BIROKRATISBIROKRATIS PROFESIONAL/ DINAMISPROFESIONAL/ DINAMIS
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 47
11.11. UNIFORMISTIKUNIFORMISTIK KEBERAGAMANKEBERAGAMAN
12.12. KRITIK DILARANGKRITIK DILARANG KRITIK DIBUTUHKANKRITIK DIBUTUHKAN
13.13. PERSAINGAN DIHINDARIPERSAINGAN DIHINDARI KOMPETISI DIKEMBANGKANKOMPETISI DIKEMBANGKAN
14.14. KALAU BOLEH DIPERSULIT KALAU BOLEH DIPERSULIT KENAPA DIPERMUDAHKENAPA DIPERMUDAH
KALAU BOLEH DIPERMUDAH KALAU BOLEH DIPERMUDAH KENAPA DIPERSULITKENAPA DIPERSULIT
15.15. MERASA DIGAJI OLEH MERASA DIGAJI OLEH PEMERINTAHPEMERINTAH
SADAR, DIGAJI OLEH RAKYATSADAR, DIGAJI OLEH RAKYAT
16.16. MEMPERLAKUKAN MEMPERLAKUKAN JABATAN SEBAGAI KUASAJABATAN SEBAGAI KUASA
MENERIMA JABATAN MENERIMA JABATAN SEBAGAI AMANAHSEBAGAI AMANAH
17.17. CENDERUNG PERMISSIFCENDERUNG PERMISSIF TEGAS / KONSISTENTEGAS / KONSISTEN
18.18. CENDERUNG MENUNGGU CENDERUNG MENUNGGU JUKLAKJUKLAK
MENGHARAP TIDAK ADA MENGHARAP TIDAK ADA JUKLAKJUKLAK
19.19. MASA BODOH TERHADAP MASA BODOH TERHADAP ISUISU
PEKA/ RESPONSIF TERHADAP PEKA/ RESPONSIF TERHADAP ISUISU
20.20. MENGHINDARI KONFLIKMENGHINDARI KONFLIK MENGELOLA KONFLIKMENGELOLA KONFLIK
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 48
Perilaku Unsur Pimpinan
1 Menyadari dengan baik bahwa jabatan adalah amanah
2 Memahami dengan baik tugas, tanggung jawab dan wewenang
3 Selalu berupaya meningkatakan kemampuan leadership dan manajerial
4 Leading by example (keteladanan)
5 Menciptakan iklim kerja yang kondusif
6 Be an answer for every problem
7 Justice and wisdom
8 Proaktif dan berfikir positif menyikapi setiap perubahan
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 49
BEBERAPA PRINSIP-PRINSIP MORAL DALAM ETIKA KEPEMIMPINAN
(Yang Mendasari Sikap dan Peri laku yang Baik dan Benar)
1. Pemimpin yang baik menyadari, bahwa hidupnya menjadi bermakna kalau kehidupannya memberi manfaat bagi orang lain. Jabatannya sebagai pemimpin menjadi bermakna, kalau keberadaan dir inya sebagai pemimpin dirasakan memberi manfaat bagi orang yang dipimpin dan bagi masyarakat yang dilayani oleh organisasinya.
2. Pemimpin yang baik menyadari, bahwa dir inya tidaklah sempurna, karena itu :* melibatkan stafnya ikut berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan.* dia terbuka menerima dan berusaha memahami pendapat orang lain.* tidak memaksakan pikiran atau kehendak sendiri .* berani mengoreksi keputusan sendiri apabila ternyata
salah atau kurang tepat.
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
50
3. Pemimpin yang baik menyadari dir inya adalah f igur yang paling dominan menentukan keberhasilan organisasi yang dipimpinnya, karena itu :* membangun dan menjaga kredibil i tas dirinya (menjadi orang yang dapat dipercaya karena kemampuan dan kejujurannya).* t idak menjadi sombong, sekalipun menjadi orang penentu .
4. Pemimpin yang baik menyadari, bahwa keberhasilan yang dia capai, adalah keberhasilan melalui orang lain, karena itu :* menghargai prestasi masing-masing orang yang berkontribusi.* memberi kesempatan berkembang bagi orang yang dia pimpin.* memelihara integritas dir inya sebagai sumber motivasi bagi orang yang dia pimpin.5. Menyadari, bahwa dir inya menjadi pemimpin karena ada orang yang dipimpin, karena itu :* dia akan selalu memperhatikan dan mendahulukan kepentingan orang yang dia pimpin, dan* mendahulukan kepentingan orang yang dilayani oleh organisasinya.
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
51
6. Pemimpin yang baik menyadari bahwa dirinya adalah manusia biasa yang bisa berbuat salah. Karena itu:# membuka dirinya untuk dikritik# menerima kritik sebagai kebutuhan untuk mengendalikan dirinya dari kemungkinan berbuat salah. 7. Pemimpin yang baik menerima dan menghargai perbedaan sebagai rakhmat:* berbeda pendapat tidak berarti bermusuhan* berbeda pendapat berarti memperkaya alternatif* iklim kerja yang menghargai perbedaan pendapat, akan menyuburkan berkembangnya ide dan kreatifitas* bhineka tunggal ika8. Pemimpin yang baik menggunakan kuasa dan pengaruh secara arif, sehingga :* menerapkan prinsip reward and punishment secara bijaksana.* tidak mendendam pada staf maupun atasannya.* pemimpin tidak menghasut, dan * pemimpin tidak menjadi sumber masalah
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 52
10. Pemimpin yang baik menaati hukum dan menghargai aturan untuk menciptakan ketertiban mencapai keberhasilan:* memberlakukan aturan organisasi secara konsisten, tegas, dan terbuka.* tidak membeda-bedakan orang dalam pemberlakuan
hukum dan aturan.
9. Pemimpin yang baik memiliki sense of accountability :# bertanggung jawab atas segala akibat dari keputusan yang ditetapkannya, karena itu selalu mengantisipasi risiko dari setiap rancangan keputusannya.
# tidak hanya merasa bertanggung jawab kepada atasannya secara struktural, tetapi bertanggung jawab kepada seluruh pihak yang berkepentingan dengan organisasinya, terutama kepada pihak yang menjadi sumber dana organisasi.
# tidak melempar tanggung jawab kesalahan atau kegagalan kepada bawahan atau atasan.
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
53
11. Pemimpin yang baik menghargai dan menghormati PERSAINGAN.o Pesaing adalah Partner Berpacu untuk maju,o Pesaing bukanlah musuh yang harus dihancurkan,o Tanpa Pesaing, Organisasi cenderung Status-Quo, Menciptakan ikl im yang menumbuhkan
persaingan yang sehat di dalam organisasi.
12. Pemimpin yang baik mendengar suara hati nurani:* memberi khikmat dan kebijaksanaan dalam kepemimpinan terutama dalam proses pengambilan keputusan.
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
54
KnowledgeX
Skill
AttitudeX
SituationABILITY MOTIVATIONx
INDIVIDUALPERFORMANCE
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
55
RIBUAN ANAK BANGSA (SISWA) MENGGANTUNGKAN MASADEPANNYA PADA KITA SEBAGAI PENDIDIK. Apabila siswa yang kita didik menyelesaikan studinya tetapi, tidak
memiliki bekal ketrampilan hidup (produktif) yang memadai, maka, kita menanggung beban moral (dosa ?): telah merusak (membunuh) masa depan anak menambah manusia beban, yang berakumulasi menjadi beban
bangsa, menyia-nyiakan kesempatan yang dipercayakan kepada
anda. TETAPI SEBALIKNYA, APABILA BERHASIL MAKA KITA TELAH BERJASA:
o Ikut membangun kemampuan kompetitif ekonomi Indonesia,o Menciptakan tamatan menjadi asset bangsao Membangun bangsa melalui pendidikan,o Membuat hidup anda menjadi bermakna
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
56X
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 57
X
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 5858
Kreativitas & InovasiKreativitas & Inovasi
Kewirausahaan tidak dapat dipisahkan dari Kewirausahaan tidak dapat dipisahkan dari kreativitas dan inovasi kreativitas dan inovasi INOVASI TERCIPTA INOVASI TERCIPTA KARENA ADANYA DAYA KREASI YANG KARENA ADANYA DAYA KREASI YANG TINGGI.TINGGI.
KREATIVITAS adalah kemampuan untuk KREATIVITAS adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan (Webster). kehidupan (Webster).
JADI KREATIVITAS MERUJUK PADA JADI KREATIVITAS MERUJUK PADA PEMBENTUKAN IDE-IDE BARUPEMBENTUKAN IDE-IDE BARU
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
59
Kreativitas & Inovasi
Konsepsi +
Penemuan +
Pemanfaatan
Inovasi =
AWAL INOVASI ADALAH KREATIVITAS.AWAL INOVASI ADALAH KREATIVITAS.
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
60
HAL YANG MERINTANGI KREATIVITAS
• Lebih menekankan pada perilaku dan struktur birokrasi
• Menekankan pentingnya prosedur yang baku
• Mematrikan suatu contoh• Memperkecil ketersediaan sumber-sumber yang
dibutuhkan• Komunikasi yang lemah
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
61
HAL YANG MERINTANGI KREATIVITAS
• Menekankan denda/hukuman atas kegagalan/kesalahan
• Menekankan pada nilai yang menghalagi pengambilan resiko
• Mengawasi aktivitas kreativitas
• Menekankan batas waktu• Lebih menyukai spesialisasi
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 6262
Ciri Manusia KreatifCiri Manusia Kreatif(Kao, 1989:15-16)(Kao, 1989:15-16)
Independen dalam pertimbangan, pemikiran dan Independen dalam pertimbangan, pemikiran dan tindakantindakan
Membutuhkan dan menerima otonomiMembutuhkan dan menerima otonomi Percaya pada diri sendiriPercaya pada diri sendiri Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan Mau mengambil resiko yang telah diperhitungkanMau mengambil resiko yang telah diperhitungkan TekunTekun
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 6363
Ciri Manusia KreatifCiri Manusia Kreatif(Kao, 1989:15-16)(Kao, 1989:15-16)
Keterbukaan pada pengalamanKeterbukaan pada pengalaman Melihat sesuatu dengan cara yang tidak Melihat sesuatu dengan cara yang tidak
biasabiasa KeingintahuanKeingintahuan Menerima dan menyesuaikan yang Menerima dan menyesuaikan yang
kelihatannya berlawanankelihatannya berlawanan Dapat menerima perbedaanDapat menerima perbedaan
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 64
NETWORKING
KOLABORASI
NEGOSIASI
KOMUNIKASI
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
65
KOLABORASI
NETWORKING
NEGOSIASI
KE
RJA
SA
MAK
EM
ITRA
AN
KOMUNIKASI
KESEPAKATAN
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 6666
unculkan kesan pertama (Citra Diri)unculkan kesan pertama (Citra Diri)
rahkan fokus (Arahkan lawan bicara kpd yang rahkan fokus (Arahkan lawan bicara kpd yang diinginkan agar memusatkan perhatian)diinginkan agar memusatkan perhatian)
pecifik (Pilih kata yang tepat ucapan yg jelas)pecifik (Pilih kata yang tepat ucapan yg jelas)
nklusif (Suasana menyenangkan, melibatkan lawan nklusif (Suasana menyenangkan, melibatkan lawan
bicarabicara))
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
67
• Menjadi pendengar yang baik• Memberikan pernyataan yang jelas• Menunjukkan sikap keterbukaan• Memiliki kepekaan• Memberikan tanggapan- hindari kata
“mengapa”
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 68
Kepentingan diri sendiri
Sikap permusuhan
Terlalu mengedepankan kharisma
Pengalaman masa lampau
Lingkungan fisik
Pikiran melayang
Bela diri
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
69
• Negosiasi adalah diskusi yang terjadi diantara dua pihak yang mempunyai perbedaan keinginan (interest) tentang suatu kesepakatan
(Cobuild English Dictionary, 1988)
• Negosiasi terjadi bila orang lain memiliki apa yang kita
inginkan dan menukarnya dengan apa yang mereka
inginkan (Negotiating Ski l ls , Hinle , 1988)
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 7070
KAPAN SAATNYA KAPAN SAATNYA BERNEGOSIASI ?BERNEGOSIASI ?
Kedua pihak mau melakukan suatu Kedua pihak mau melakukan suatu perjanjianperjanjian
Terdapat perjanjian dan konflik diantara Terdapat perjanjian dan konflik diantara beberapa pihakbeberapa pihak
Terdapat variabel untuk dipertukarkanTerdapat variabel untuk dipertukarkanKedua pihak mempunyai wewenang untuk Kedua pihak mempunyai wewenang untuk
mengubah syarat merekamengubah syarat mereka
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
71
• Preparation• Evaluation of alternatives• Identifying interests• Making trade-off dan
creating joint gains
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 72
HAMBATAN DALAM BERNEGOSIASI
Rasa takut ditolakRasa takut tidak disukaiPerasaan bahwa mencoba menegosiasikan yang lebih baik adalah perbuatan tidak baikPerasaan bahwa kita akan diperlakukan seperti kita memperlakukan merekaRasa takut gagal
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 7373
GUIDELINES GUIDELINES Menentukan permintaan yg tidak Menentukan permintaan yg tidak melampaui batasmelampaui batasMendorong adanya kompromi tanpa Mendorong adanya kompromi tanpa mengalahkanmengalahkanMenggunakan persepsi rasional yang Menggunakan persepsi rasional yang mendukung posisi Andamendukung posisi AndaJangan tamakJangan tamakJangan mempermalukan mitra Jangan mempermalukan mitra
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 74
• Proses yang mendasar dari bentuk kerjasama yang Proses yang mendasar dari bentuk kerjasama yang melahirkan kepercayaan, integritas, dan terobosan melalui melahirkan kepercayaan, integritas, dan terobosan melalui pencapaian konsensus, kepemilikan, dan keterpaduan pada pencapaian konsensus, kepemilikan, dan keterpaduan pada semua aspek organisasisemua aspek organisasi
• Tujuan :Tujuan :
untuk mencapai kesepakatan bersama dari adanya untuk mencapai kesepakatan bersama dari adanya kepentingan yang berbeda-beda dari pihak-pihak yang kepentingan yang berbeda-beda dari pihak-pihak yang sesungguhnya mempunyai kepentingan yang sama atas satu sesungguhnya mempunyai kepentingan yang sama atas satu
tujuantujuan..
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
75
NILAI DASAR KOLABORASI
Honor &Integrity
Ownership &Aligment
Consensus
Responsibility &Accountability
Trust-BasedRelationship
Recognition &Growth
Respect for People
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
76
“Merupakan suatu proses pemeliharaan, penumbuhan serta pengintegrasiaan kemampuan-kemampuan terpilih, bakat-bakat, hubungan dan partner dengan cara mengembangkan kemitraan yang kreatif dan strategis bagi peningkatan kinerja organisasi”.
“Menyatukan bakat, potensi, kemampuan baik individu maupun kelompok agar tercipta kemampuan bersama yang lebih besar”.
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 7777
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005
78
HAKEKAT MANUSIA• Hubungan merupakan kebutuhan
dasar manusia• Manusia cenderung berbuat seperti
yang diharapkan• Manusia cenderung berkumpul
dengan orang yang mempunyai kesamaan
• Interaksi berulang mendorong orang untuk bekerja sama
• Dunia ini kecil = manusia mudah mengadakan hubungan dan menjalin kerjasama.
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 7979
1.1. APA YANG MENJADI ANGAN-ANGAN (VISI) APA YANG MENJADI ANGAN-ANGAN (VISI) SAUDARA, SEBAGAI UNSUR YANG AKAN TURUT SAUDARA, SEBAGAI UNSUR YANG AKAN TURUT BERPERAN ATAS BERKEMBANGNYA BERPERAN ATAS BERKEMBANGNYA EKSISTENSI SEKOLAH?EKSISTENSI SEKOLAH?
2.2. APA UPAYA YANG SAUDARA AKAN LAKUKAN APA UPAYA YANG SAUDARA AKAN LAKUKAN DALAM UPAYA MELIBATKAN DALAM UPAYA MELIBATKAN STAKEHOLDERSSTAKEHOLDERS (Orang Tua Siswa, Pemerintah Daerah, Industri, (Orang Tua Siswa, Pemerintah Daerah, Industri, Masyarakat, Unsur Tenaga Kependidikan) UNTUK Masyarakat, Unsur Tenaga Kependidikan) UNTUK TURUT BERPERAN MENCAPAI VISI SAUDARA ?TURUT BERPERAN MENCAPAI VISI SAUDARA ?
TUGAS 1: DISKUSI KELOMPOK TUGAS 1: DISKUSI KELOMPOK
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 8080
Diskusikan dengan rekan Anda peluang Diskusikan dengan rekan Anda peluang apa saja yang dapat diraih oleh Sekolah apa saja yang dapat diraih oleh Sekolah Anda, sesuai dengan kondisi lingkungan?Anda, sesuai dengan kondisi lingkungan?
Apa yang menjadi kekuatan dan Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan Sekolah Anda?kelemahan Sekolah Anda?
TUGAS 2: DISKUSI KELOMPOK TUGAS 2: DISKUSI KELOMPOK
Edison Ginting; TEDC Bandung 2005Edison Ginting; TEDC Bandung 2005 8181
Buatlah rencana tindakan (action Buatlah rencana tindakan (action plan) yang berkenaan sinergi dengan plan) yang berkenaan sinergi dengan Stakeholder (Madrasah, Kanwil, Stakeholder (Madrasah, Kanwil, Dinas, PPM, Masyarakat, dlsb) !Dinas, PPM, Masyarakat, dlsb) !
TUGAS 3: DISKUSI KELOMPOK TUGAS 3: DISKUSI KELOMPOK