Anggota kelompok
Adi Nurcahyo
Fadhil Muddasir
Hanna
Keenan Mandela G.
Miftahul Jannah
Rachmat Hidayanto
Luas dan Letak Geografis
Daerah Khusus Ibukota Jakarta mempunyai luas wilayah 662km2 termasuk wilayah daratan Kepulauan Seribu yang tersebar di teluk Jakarta. Secara geografis wilayah DKI Jakarta terletak antara 106 22’ 42" BT sampai 106 58’ 18" BT dan -5 19’ 12" LS sampai -6 23’ 54" LS.
Batas-batas wilayah DKI Jakarta adalah :
o Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawao Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasio Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogoro Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang
Berdasarkan Pasal 6 UU No. 5/1974 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 25 tahun 1978 wilayah DKI Jakarta dibagi habis dalam 5 wilayah kota yang setingkat dengan Kota Madya Daerah Tingkat II dan berada langsung di bawah Derah Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari 30 kecamatan dan 236 Kelurahan. Pembagian wilayah tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Pebagian wilayah administratif pemerintah DKI Jakarta
No. Wilayah Jml Kec Jml Kel Keterangan
1
2
3
4
5
Jakarta Utara
Jakarta Pusat
Jakarta Timur
Jakarta Selatan
Jakarta Barat
5
7
7
6
5
29
41
58
61
47
Termasuk Kepulauan Seribu
Sumber : Rencana Umum Tata Ruang DKI
Keadaan Topografi
Dilihat keadaan topografinya wilayah DKI Jakarta dikatagorikan sebagai daerah datar dan landai. Ketinggian tanah dari pantai sampai ke banjir kanal berkisar antara 0 m sampai 10 m di atas permukaan laut diukur dari titik nol Tanjung Priok. Sedangkan dari banjir kanal sampai batas paling Selatan dari wilayah DKI antara 5 m samapi 50 m di atas permukaan laut.
Daerah pantai merupakan daerah rawa atau daerah yang selalu tergenang air pada musim hujan. Di daerah bagian Selatan banjir kanal terdapat perbukitan rendah dengan ketinggian antara 50 m sampai 75 m.
Sungai-sungai yang ada di wilayah DKI Jakarta antara lain : S. Grogol, S. Krukut, S. Angke, S Pesanggrahan dan S. Sunter.
Formasi Geologis dan Tanah
Seluruh dataran wilayah DKI Jakarta terdiri dari endapan aluvial pada jaman Pleistocent setebal 50 m. Bagian Selatan terdiri dari lapisan aluvial yang memanjang dari Timur ke Barat pada Jarak 10 km sebelah Selatan pantai. Di bawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua. Kekuatan tanah di wilayah DKI Jakarta mengikuti pola yang sama dengan pencapaian lapiasan keras di wilayah bagian utara pada kedalaman 10 m - 25 m. Makin ke Selatan permukaan keras semakin dangkal yaitu antara 8 m - 15 m.
Iklim
Wilayah DKI Jakarta termasuk tipe iklim c dan D menurut klasifikasi iklim Schmit Ferguson dengan curah hujan rata-rata sepanjang tahun 2000 mm. Wilayah Dki Jakarta termasuk daerah tropis beriklim panas dengan suhu rata-rata per tahun 27 C dengan kelembaban antara 80% sampai 90% . Temperatur tahunan maksimum 32 C dan minimum 22 C. Kecepatan angin rata-rata 11,2 km/jam.
Sumber : Kantor Wilayah KehutananJalan : Salemba Raya No. 9 Jakarta Pusat
Penduduk
Berdasarkan hasil sensus 2011, populasi penduduk Jakarta sudah mencapai 9,6 juta
jiwa, ditambah warga luar yang beraktivitas di Jakarta pada siang hari sebanyak 2,5 juta.
Dengan demikian, di siang hari, populasi penduduk di Jakarta sudah mencapai 12,1 juta jiwa.
Jumlah ini sudah hampir mendekati populasi yang diperbolehkan yaitu 12,5 juta jiwa.
Padahal jumlah itu seharusnya dicapai pada tahun 2030, sesuai dengan Peraturan Daerah
(Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030, yang menetapkan penduduk DKI
Jakarta hanya mencapai 12,5 juta orang. Sekarang baru tahun 2012, jika tidak dikendalikan,
maka sebelum tahun 2030, populasi penduduk Jakarta dapat melebihi 12,5 juta jiwa.
Dilihat dari struktur umur, penduduk Jakarta sudah mengarah ke ”penduduk tua”, artinya proporsi ”penduduk muda” yaitu yang berumur 0-14 tahun sudah mulai menurun. Bila pada tahun 1990, proporsi penduduk muda masih sebesar 31,9 persen, maka pada tahun 2006 proporsi ini menurun menjadi 23,8 persen. Sepanjang tahun 2002-2006, proporsi penduduk umur muda tersebut relatif stabil, yaitu sekitar 23,8 persen. Sebaliknya proporsi penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas) naik dari 1,5 persen pada tahun 1990, menjadi 2,2 persen pada tahun 2000. Tahun 2006, proporsi penduduk usia lanjut mengalami kenaikan menjadi 3,23 persen. Kenaikan penduduk lansia mencerminkan adanya kenaikan rata-rata usia harapan hidup, yaitu dari 72,79 tahun pada tahun 2002 menjadi 74,14 tahun pada tahun 2006.
Sumber : Perda No.1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2007-2012
Polusi dan Sampah di Jakarta
PULUSI
Polusi sering disebut juga pencemaran. pencemaran adalah masuknya atau dimasukannya
makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:1. jumlahnya melebihi jumlah
normal2. berada pada waktu yang tidak
tepat3. berada pada tempat yang tidak
tepat
Sifat polutan adalah:1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi
2. merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Menurut tingkat pencemaranMenurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan padapanca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi
cacat.3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
Parameter Pencemaran
Parameter kimiaParameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logamberat.
Parameter biokimiaParameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitujumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakanuntuk mengukur banyaknya pencemar organik.
Parameter fisikParameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
Parameter biologiParameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
Polusi Air
Air dikatakan tercemar jika terjadi perubahan pada kualitas air, baik secara kimia, biologi, atau fisika, yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Terjadinya pencemaran air sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, berupa limbah dari rumah tangga, kegiatan industri, maupun kegiatan lainnya.
a. Polutan di air
Beberapa kelompok polutan/ pencemar utama di air adalah sebagai berikut :
Agen penyebab penyakit
Agen penyebab penyakit adalah organisme-organisme yang dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit. contoh agen penyebab penyakit yang dapat menjadi polutan air adalah bakteri, virus, protozoa, dan cacing parasit.
Limbah yang memerlukan oksigen
Limbah yang memerlukan oksigen terdiri atas berbagai limbah organik yang dapat diurai oleh bakteri aerob. contoh jenis limbah ini adalah kotoran manusia dan hewan, sisa-sisa tumbuhan, dan limbah industri.
Bahan kimia organik
Bahan kimia organik merupakan senyawa kimia yang mengandung atom karbon. contoh bahan kimia organik tersebut adalah pestisida, minyak, gasolin, plastik, pelarut pada produk-produk pembersih, dan detergen.
Bahan kimia anorganik
Polutan berupa bahan kimia anorganik adalah polutan yang mengandung unsur kimia selain karbon, misalnya yang mengandung unsur kimia selain karbon,contohnya berbagai senyawa asam, senyawa garam-garaman, dan logam berat.
Nutrien tumbuhan
nutrien tumbuhan merupakan senyawa-senyawa kimia yang dapat menstimulasi pertumbuhan tumbuhan dan ganggang (algae).
Bahan radioaktif
Bahan radioaktif mengandung atom-atom dari senyawa isotop yang tidak stabil sehingga memancarkan radiasi secara spontan.
b. Sumber-sumber polusi air
Sumber polusi dapat dibedakan menjadi sumber langsung dan sumber tidak langsung.
Sumber langsung adalah sumber polusi yang membuang polutan di lokasi spesifik melalui pipa, selokan, atau saluran pembuangan langsung menuju badan atau permukaan air. contoh : pabrik, tempat pengolahan limbah, pertambangan, dan tangki minyak.
Sumber tidak langsung adalah sumber polusi yang asalnya dari area lahan luas atau dari partikel-partikel yang terbawa udara, yang mencemari air melalui aliran air atau pengendapan senyawa dari atmosfer. contoh : aliran atau rembesan senyawa kimia dari lahan pertanian, peternakan, perkotaan, jalan raya, area pabrik, area parkir, dan tempat penebangan hutan.
Polusi Udara
Polusi udara dapat ditimbulkan oleh polutan dari sumber-sumber alami atau kegiatan manusia. Salah satu pencemaran udara akibat ulah manusia adalah kendaraan motor , asap pabrik dan masih banyak lagi.
a. Polutan di udara
- Materi Partikulat
- Nitrogen Oksida
- Sulfur Oksida
- Karbon Monoksida
- Hidrokarbon
b. Sumber -sumber Polusi udara
Polusi dapat terjadi diluar ruangan (outdoor pollution) dan dalam ruangan (indoorpoluttion). Contoh sumber-sumber polusi udara yang ada di luar ruangan adalah oleh industri, serta pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Contoh sumber-sumber polusi udara yang ada didalam ruangan adalah bahan-bahan baku bangunan, senyawa senyawa pembersih, asap rokok, perapian, kompor gas, dan kompor minyak tanah, serta produk-produk perawatan tubuh dan pakaian.
Polusi Tanah
Polusi tanah mencakup berbagai perubahan fisik dan kimia pada tanah yang memberi dampak negatif bagi kehidupan tumbuhan dan makhluk hidup lain yang hidup di tanah. selain berdampak negatif secara langsung, polusi tanah juga dapat menyebabkan polusi pada air dan udara karena polutan-polutan yang mencemari tanah dapat terbawa melalui aliran air ke air permukaan, merembes menuju air tanah, atau menguap ke udara.
a. Polutan di tanah
beberapa polutan/ pencemar utama di tanah adalahsebagai berikut :
Limbah Padat
Limbah padat meliputi bahan-bahan padatan buangan seperti kertas, kayu, plastik, metal, kaca, sisa makanan, karet dan lainnya.
Logam berat
Contoh logam berat yang dapat menjadi polutan di tanah adalah kadmium, timbal, tembaga, besi, dan nikel.
pestisida
Pestisida adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang dianggap mengganggu oleh manusia.
Nitrogen, Fosfat, dan garam mineral
Nitrogen, Fosfat, dan garam mineral merupakan unsur-unsur yang sangat diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan. namun, jika keberadaannya di tanah berlebih, unsur-unsur tersebut dapat bersifat racun bagi tumbuhan.
b. Sumber-sumber polusi tanah
Sumber polutan utama di tanah adalah kegiatan pertanian. Pupuk mengandung Nitrogen dan Fosfat, Festisida mengandung senyawa berbahaya, sedangkan air irigasi umumnya
mengandung garam-garaman. semua zat tersebut dapat menjadi polutan di tanah. selain pertanian, rumah tangga dan industri juga merupakan sumber polutan ditanah karena menghasilkan berbagai sampah padat. selain sampah padat, beberapa industri juga menghasilkan logam berat.
SAMPAH JAKARTA
Produksi sampah di Jakarta yang mencapai lebih dari 6.500 ton per hari, membuat masalah
sampah yang ada di Jakarta menjadi sebuah permasalahan yang serius yang harus segera
ditangani, selama ini bantar gebang yang ada di daerah Bekasi hanya menjadi satu-satunya
tempat pembuangan akhir sampah-sampah yang ada di sekitar Jakarta, tetapi tidak mungkin
selamanya bantar gebang menjadi tempat akhir pembuangan sampah karena lama kelamaan
pasti volume sampah yang ada di bantar gebang akan meningkat sedangkan tempatnya pun
terbatas.
Jakarta perlu membangun tempat pembuangan akhir yang canggih, modern, dan ramah
lingkungan di dalam kota Jakarta untuk mengurangi volume sampah yang menumpuk di
bantar gebang dan juga untuk salah satu solusi permasalahan sampah di kota Jakarta, untuk
itu masalah sampah dengan pengelolaanya menjadi “PR” bagi pemerintah DKI Jakarta.
Diambil dari Unilever Peduli
1Data terakhir Dinas Kebersihan Jakarta, menunjukkan jumlah sampah Jakarta sampai saat ini ± 27.966 M³ per hari.
2Sekitar 25.925 M³ sampah diangkut oleh 757 truk sampah untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
3Sisa sampah ± 2041 M³ yang tak terangkut menjadi masalah yang masih menunggu untuk segera diatasi.
4Sampai kini, Jakarta masih sangat bergantung terhadap satu-satunya TPA di Bantar Gebang.
beberapa cara pengelolaan sampah:
1. Perda No. 8 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Permedagri 33 tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah.
2. Jangan membuang sampah sembarangan. Kurangi konsumsi. Konsumsi apapun pasti menghasilkan sampah. Apakah itu membeli baju, CD, makanan, odol, minyak goreng, dll. Semua menghasilkan sampah dan kebanyakan plastik yang tidak dapat didaur ulang. Pakai daftar belanja, jangan asal beli karena emosi.
3. Membuat sampah menjadi kompos4. Reduce, reuse, recycle5. Menggunakan metode pengolahan sampah modern dengan teknologi Mechanical
Biological Treatment, dimana sampah anorganik di daur ulang, sampah organik difermentasi untuk menghasilkan bahan bakar pembangkit listrik atau sumber BBG
Limbah Berbahaya
Pencemaran lingkungan salah satu penyebabnya ialah Limbah Berbahaya.
Limbah berbahaya memiliki beberapa karakteristik seperti berukuran mikro, dinamis (dapat bergerak dan menyebar), bersifat racun dan menginfeksi (baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang), dapat menimbulkan karat atau korosif, mudah bereaksi dengan oksigen, serta mudah terbakar dan meledak.
Limbah beracun dapat berasal dari limbah rumah tangga (seperti : asam cuka, kaporit, sabun-detergen, aki mobil, cat, pupuk, hairspray, dll) dan limbah industri (seperti : Nitrogen Oksida, Karbon Dioksida, Sulfur Oksida, Partikulat, dll)
Pengolahan Limbah Berbahaya
• Pembuangan Limbah B3 (Disposal)• Sebagian dari limbah B3 yang telah diolah atau tidak dapat diolah dengan teknologi
yang tersedia harus berakhir pada pembuangan (disposal). Tempat pembuangan akhir yang banyak digunakan untuk limbah B3 ialah landfill (lahan urug) dan disposal well (sumur pembuangan).
• Di Indonesia, peraturan secara rinci mengenai pembangunan lahan urug telah diatur oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) melalui Kep-04/BAPEDAL/09/1995.
• Landfill untuk penimbunan limbah B3 diklasifikasikan m enjadi tiga jenis yaitu: (1) secured landfill double liner, (2) secured landfill single liner, dan (3) landfill clay liner dan masing-masing memiliki ketentuan khusus sesuai dengan limbah B3 yang ditimbun.
• DAFTAR PUSTAKA•• http://www.forplid.net/artikel/65-fakta-tentang-sampah-di-jakarta-.html diakses pada
tanggal 17 – 10 – 20112, jam 22.00 | WIB•• http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0037%20Bio
%201-8b.htm diakses pada tanggal 17 – 10 – 20112, jam 22.00 | WIB•• http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/07/12055328/
Pengelolaan.Sampah.Jakarta diakses pada tanggal 17 – 10 – 20112, jam 22.00 | WIB•• http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/84004 diakses pada tanggal 17 – 10
– 20112, jam 22.00 | WIB•• http://gaya-hidup.infogue.com/polusi_jakarta_makin_membahayakan diakses pada
tanggal 17 – 10 – 20112, jam 22.00 | WIB•• http://rujak.org/2012/07/sampah-di-jakarta-bagaimana-kelolanya/ diakses pada
tanggal 17 – 10 – 20112, jam 22.00 | WIB
BencanaAlamdanMitigasiBencana di Jakarta
Menurut BNPB (2011:73), Ancaman bencana yang dapat terjadi di wilayah DKI Jakarta
adalah:
1. Banjir
2. Kebakaran Pemukiman
3. Cuaca Extrem
4. Longsor
5. Abrasi
6. Gagal Teknologi
7. Konflik Sosial
8. Epidemi dan Wabah Penyakit
Ada juga tambahan Terorisme yang sempat terjadi pada tahun 2004.
UU No. 24 tahun 2007 mengelompokan bencana kedalam tiga kategori yaitu:
1. Bencana alam
2. Bencana non-Alam
3. Bencana sosial
Maka bencana-bencana di atas dikelompokan menjadi:
1. Bencana Alam
a. Banjir
b. Cuaca Extrem
c. Longsor
d. Abrasi
2. Bencana non-alam
a. Kebakaran Pemukiman
b. Epidemi dan Wabah Penyakit
c. Gagal Teknologi
3. Bencana sosial
a. Konflik Sosial
b. Terorisme
EPIDEMI DAN WABAH PENYAKIT
Beberapa wabah penyakit yang sempat menjadi epidemi terjadi di Jakarta adalah flu
burung, cacar, demam berdarah, hepatitis, diare, dan HIV/AIDS.
c. Faktor Penyebab
Lingkungan yang tidak bersih serta perilaku yang tidak sehat masih menjadi
faktor utama untuk tiap jenis penyakitnya yang disebabkan oleh patogen.
d. Dampak
Tentu dampaknya adalah kematian maupun sesuatu yang merugikan manusia,
tumbuhan, maupun binatang (atau hewan ternak)
e. Mitigasi
i. Vaksinasi
ii. Penyuluhan kesehatan
iii. Sterilisasi patogen (dalam bandara, dst)
4. GAGAL TEKNOLOGI
Bencana gagal teknologi adalah bencana yang belum banyak dikaji secara mendalam
di Indonesia.
a. Faktor Penyebab (Nugroho, S. P., 2010)
i. Kebakaran
ii. Kegagalan/kesalahan desain keselamatan pabrik/teknologi
iii. Kesalahan prosedur pengoprasian pabrik/teknolgi
iv. Kerusakan komponen
v. Kebocoran reaktor nuklir
vi. Kecelakaan transportasi
vii. Sabotase/pembakaran akibat kerusuhan
viii. Jebolnya bendungan
ix. Dampak ikutan bencana alam
Sedangkan dampak yang relevan di DKI Jakarta adalah poin I, vi, vii, viii, ix.
Contohnya: Jebolnya Bendungan di Situ Gintung, Ciputat pada 27 Maret
2009.Lalu ada lagi ledakan pada alat ukur arus di Gardu Induk Tegangan
Extra Tinggi (GITET) di Gandul, Cinere, Depok, 25 April 2012.
Sedangkan kebakaran bisadikaitkandenganbencanakebakaran itu sendiri.
Untuk kecelakaan transportasi banyak juga terjadi di Jakarta. Untuk kerusuhan
dapat dikaitkan dengan koflik serta bencana sosial. Banjir yang
menyebabkan pasokan listrik terputus juga bisa dijadikan contoh gagal
teknologi.
b. Dampak
Dampak dari gagal teknolgi tergantung dari teknologi yang gagal itu sendiri.
Misalkan amblasnya jalan raya yang kita bisa kaitkan dengan abrasi bisa
menyebabkan kecelakaan, lalu banjir bisa disebabkan oleh hancurnya
bendungan.
c. Mitigasi
i. Pembuatan desain teknologi/infrastruktur yang aman – hal ini bisa
dilakukan dengan cara pembuatan standarisasi dalam pembangunan
gedung dan peraturan ramah lingkungan di DKI Jakarta. Adanya
pengawasan dalam pembangunan teknologi juga dapat mengurangi
resiko kegagalan teknologi.
ii. Pemeliharan dan perawatan teknologi/infrastruktur
Jebolnya bendungan di Situ Gintung disebabkan oleh tidak
terpeliharanya bendungan dan juga ditambah dengan umur bendungan
yang sudah tua. Pemeliharaan, perawatan, dan kewaspadaan terhadap
hal-hal semacam ini seharusnya ditingkatkan agar kita bisa melihat
potensi bencana teknologi dalam teknologi tersebut (bendungan).
A. KEBAKARAN PEMUKIMAN
Kebakaran mempunyai frekuensi yang tinggi di DKI Jakarta.
a. Faktor Penyebab
Sebenarnya banyak faktor penyebab kebakaran, tetapi untuk DKI Jakarta
kebanyakan kebakaran terjadi karena kecerobohan manusia. Mulai dari
pemasangan gas LPG yang tidak baik, hubungan pendek arus listrik, rumah
yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar, kecelakaan transportasi dan
sebagainya.
b. Dampak
Bencana kebakaran biasanya dalam waktu cepat menyebar dengan bantuan
angin, apalagi jika banyak bahan mudah terbakar pada pemukiman. Kerugian
yang dihasilkan kebakaran bisa mencapai ratusan juta, belum lagi adanya
korban jiwa yang cukup banyak. Asap dari kebakaran yang dibiarkan/butuh
waktu lama untuk dipadamkan berpotensi menimbulkan gangguan pernafasan
padal ingkungan sekitar.
c. Mitigasi
Karena faktor utama penyebab kebakaran di DKI Jakarta adalah kecerobohan
manusia maka mitigasinya juga berkaitan dengan manusia. Contohnya:
sosialisasi pemasangan gas LPG yang baik, mewaspadai rokok, penerang api,
anak-anak dan lansia, dan lingkungan sekitar, serta perawatan perangkat listrik
dam menyiapkan perangkat kebakaran ringan.[3]
Tentu selain itu juga ada pemadam kebakaran yang disebar di seluruh DKI
Jakarta.
B. BANJIR
Merupakan luapan dari batas normal arus air, atau akumulasi air pada tempat yang
tidak seharusnya terendam air. Banjir di DKI Jakarta sering terjadi tiap tahunnya dan
ada juga banjir 5 tahunan.
a. Faktor Penyebab Banjir
i. Rendahnya Kota Jakarta terhadap Permukaan Laut (rata-rata 8m dpl)
menyebabkan beberapa daerah di Jakarta rawan banjir. Yang
menjadikan hal ini bencana adalah karena daerah tersebut dibangun
pemukiman dan ada penduduknya. Hal ini dikaitkan dengan masalah
kepadatan penduduk di Jakarta yang menyebabkan daerah
‘langganan’ banjir tersebut dihuni oleh penduduk.
ii. Erosi (pengikisan), Sedimentasi (endapan), dan Sampah –
pendangkalan sungai akibat sedimentasi berupa tanah halus, sampah,
dan hal lainnya yang menyebabkan daya tampung sungai berkurang
serta penyumbatan aliran sungai. Hal ini diperparah dengan masalah
banyaknyaorang (tetap maupun tidak) di Jakarta dan sosialisasi yang
tidak baik yang menyebabkan volume sampah meningkat. Sedimentasi
sendiri disebabkan oleh erosi .
iii. Faktor pendukung lainnya – banyaknya pembangunan serta
pembetonan jalan membuat daya resap serta daya tampung air pada
tanah di Jakarta mengurang sehingga hal ini menyebabkan
pertambahan volume air pada daerah aliran air. Ada juga pembangunan
pemukiman di pinggir kali yang menyebabkan pengurangan volume
daya tampung sungai.
b. Dampak Banjir
i. Fasilitas dan Infrastruktur – kerusakan bangunan, putusnya arus listrik,
rusaknya dan terputusnya jalan raya, dst.
ii. Individu dan Masyarakat – penyakit pasca banjir, kehilangan harta
benda maupun nyawa, trauma fisik dan psikologis, kehilangan mata
pencaharian, dst.
iii. Lingkungan – menyebarnya wabah penyakit, bau busuk, dst.
c. Mitigasi Banjir
Banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta untuk mengurangi
dampak banjir, mulai dari jangka pendek hingga panjang, yang sudah
dilakukan (dengan baik) maupun yang belum, beberapa diantaranya adalah:
i. Pembangunan Banjir Kanal
ii. Merelokasi Pemukiman Penduduk
iii. Penetapan Daerah Aliran Sungai
iv. Penetapan Taman Hijau Kota
v. Pengerukan Sungai dan Sampah
vi. Sosialiasi banjir
vii. Menambahkan peraturan dalam tata ruang wilayah
C. CUACA EXTREM
Cuaca extrem pernah terjadi di Jakarta, sebagai contoh: Hujan es, dan hujan angin
yang terjadi di Jakarta Selatan pada 2009-3-26.Selain hujan es dan angin, ada juga
serangan panas dan petir dalam cuaca extrem ini.
a. Faktor Penyebab Cuaca Extrem
Hal ini merupakan gejala alam yang susah diprediksi, dan amat sangat sedikit
campur tangan manusia di dalamnya.
b. Dampak
Terjadinya kerusakan fasilitas dan infrastruktur. Seperti tumbangnya pohon
yang berpotensi menyebabkan korban jiwa, putusnya kabel listrik, dan
memutus jalanan.
c. Mitigasi
Pemotongan pohon yang sudah tua dan berpotensi jatuh pada saat disambar
petir/terkena terpaan angin. Ada juga teknologi informasi untuk memprediksi
cuaca beserta instalasinya.
D. LONGSOR
Fenomena tanah longsor, tanah amblas, longsoran sampah juga terdapat di Jakarta
seperti contohnya fenomena tanah amblas di Jalan Raya Sudirman pada 18 September
2012.
a. Faktor Penyebab Longsor
Pemakaian air tanah yang tidak teratur merupakan salah satu penyeban
longsoran di Jakarta. Hal tersebut juga berkaitan dengan erosi yang terjadi di
dalam tanah Jakarta.
b. Dampak
Fenomenalongsor di Jakarta
inirelatifkecildanjarangmenimbulkankorbanjiwasecaralangsung.Contohkejadia
nsecaratidaklangsungadalahtanahlongsor di jalanraya yang
menyebabkankecelakaandanmenimbulkankorbanjiwa.Membicarakantanahlon
gsor, permukaanwilayah DKI Jakarta terusturunsedalam 2 meter selama 17
tahunterakhir (BPLHD, 2011)haliniberkaitandenganbanjir yang terjadi di
Jakarta.[1]
c. Mitigasi
Mitigasi yang dilakukan pemerintah relatif sedikit terhadap bencana longsor
ini. Undang-undang tentang penggunaan air belum efektif. Peraturan
pemerintah DKI Jakarta mengenai pemanfaatan air antara lain: Pergub DKI
Jakartanomor 37 tahun 2009, Pergub DKI Jakarta Nomor 129 Tahun 2010,
Pergub DKI Jakarta Nomor 17 tahun 2010.
E. ABRASI
Abrasi adalah pengikisan pantai yang disebabkan oleh air laut maupun air kali yang
bersifat merusak.
a. Faktor Penyebab Abrasi
Abrasi merupakan gejala alami, namun manusia juga bisa menjadi faktor
pemercepat abrasi ini. Pembangunan di sekeliling garis pantai Jakarta adalah
faktor utama penyebab abrasi di Jakarta. Hutan bakau yang seharusnya
mencegah abrasi dihilangkan dan dibangun gedung-gedung di pinggir pantai
(terutama abrasi pantai).
b. Dampak
Dampak utama dari abrasi adalah terkikisnya pantai di DKI Jakarta yang
kemudian berlanjut dengan terjadinya penetrasi air laut ke dalam kota.
Penetrasi air laut ini membuat lapisan tanah menjadi labil. Abrasi juga
merupakan penyebab tidak langsung beberapa kejadian tanah longsor di
Jakarta, Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, yang ambles pada 16 September
2010. [2]
c. Mitigasi
Beberapa cara mitigasi abrasi:
i. Penanaman hutan bakau/mangrove di garis pantai DKI Jakarta.
ii. Regulasi atau membuat peraturan mengenai pembangunan di garis
pantai.
iii. Regulasi dari pemanfaatan air.
iv. Pemasangan sheet pileatautanggulsungai di bawahbadanjalan yang
masihutuh agar tanahnyatidakterkikis.[2]
F. TERORISME
Salah satu contoh aksi terorisme yang paling membekas di DKI Jakarta adalah
pengeboman Kedubes Australia, Jakarta Selatan pada 9 September 2004.
a. Faktor Penyebab
Hampir sama dengan penyebab konflik, sedangkan motif dari terorisme bisa
berupa apa saja.
b. Dampak
Hilangnya nyawa dan kerusakan infrastruktur merupakan dampak yang paling
terlihat dari aksi terorisme.
c. Mitigasi
Pencegahan aksi terorisme bisa ditingkatkan dengan meningkatkan keamanan
di wilayah DKI Jakarta dan juga pembentukan tim khusus anti-teror seperti
DENSUS 88.
G. KONFLIK SOSIAL
Bencana sosial ada banyak, misalkan kriminalitas tinggi, kemiskinan, dan
kesenjangan sosial, namun kita sekarang akan fokus kepada konflik sosial. Konflik
merupakan suatu fenomena sosial yang tidak mungkin tidak terjadi karena manusia
selalu hidup dalam perbedaan. Salah satu konflik serta bencana sosial yang
membekas di Jakarta (keseluruhan, Indonesia) adalah kerusuhan sosial yang terjadi
pada Mei 1998 yang menimbulkan banyak korban jiwa.
a. Faktor Penyebab
Menurut Soerjono Soekanto, faktor penyebab konflik ada 4, yakni:
i. Perbedaan antar individu
ii. Perbedaan kebudayaan
iii. Perbedaan kepentingan
iv. Perubahan sosial
Keragaman masyarakat yang ada di Jakarta menyebabkan konflik banyak
bermunculan.
b. Dampak
Konflik mempunyai dampak positif dan negatif, untuk ini saya hanya
mengambil dampak negatifnya saja.
i. Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
ii. Kerusakan harta benda dan kehilangan nyawa manusia.
iii. Berubahnya kepribadian para individu.
iv. Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
c. Mitigasi
Konflik tidak dapat dicegah, namun pengurangan dampak dan pengontrolan
konflik bisa dilakukan, seperti diadakannya pengamanan pada saat demo, dan
hal lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
BadanNasionalPenanggulanganBencana.(2011). IndeksRawanBencana Indonesia. Jakarta:
BNPB.
Glossary of Meteorology. (2000). Flood.amsglossary.allenpress.com/glossary/search?
id=flood1 .Diaksespada 2012-16-10
[1] Isfari,Hikmat, et al. (2011). MarakPenggunaan Air Tanah, Jakarta Ambles 200 cm.
Okezone. news.okezone.com/read/2011/04/13/338/445669/marak-penggunaan-air-tanah-
jakarta-ambles-200-cm .Diaksespada 2012-16-10.
[2]Eca, et al. (2010). Abrasi Air Ancaman Serius. Kompas.
megapolitan.kompas.com/read/2010/09/17/02522698/Abrasi.Air.Ancaman.Serius .Diaksespa
da 2012-16-10.
[3] Yusuf, M. Noor Ali. Tips MencegahKebakaran.Polda Metro Jaya.
www.metro.polri.go.id/trips-a-trik/950-tips-cara-mencegah-kebakaran .Diaksespada 2012-16-
10.
Genggor, Ricky (eds). (2006). Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Esis.
Nugroho, Sutopo Purwo. (2010). Karakteristik Bencana Gagal Teknologi di Indonesia. Jurnal
Dialog Penanggulangan Bencana, Vol. 1 No 1. 8-20.
Penjelasan teknologi ramah lingkungan :
1. Maksud dari teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang merupakan integrasi antara teknologi modern dan ilmu lingkungan dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber daya alam yang tidak pernah habis, yang disebut dengan green technology (teknologi hijau).
2. Green technology mengharuskan setiap teknologi atau perangkat apapun dapat lebih bersahabat dengan manusia, dengan ketentuan dapat didaur ulang, tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup, terlebih lagi dapat menghemat energi.
3. Biofuel adalah setiap bahan bakar (padat,cairan,gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, pertanian. Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar karbon di atmosfer karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar CO2 di atmosfer, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu biofuel lebih bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer.
4. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi anaerob. Biogas dapat dibakar seperti elpiji. Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai energi pembangkit listrik. Sumber energi biogas yang utama yaitu kotoran ternak atau manusia, limbah domestik atau organik.
5. Contoh-contoh produk teknologi ramah lingkungan :
Kompor tenaga surya yaitu sebuah kompor yang dirancang dengan energi matahari sebagai sumber utamanya.
Teknologi hibrida adalah teknologi yang diciptakan untuk mengendalikan laju penggunaan bahan bakar minyak yang menghasilkan gas CO2. Teknologi hibrida membantu mengurangi konsumsi bahan bakar dan menjadikan perusahaan pembuat mobil dapat memenuhi ambang batas emisi gas CO2 yang dipersyaratkan.
Green network adalah sebuah teknologi IT yang saat ini dikembangkan untuk memenuhi kaidah ramah lingkungan. Jaringan ini dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria penggunaan sumber daya yang seminimal mungkin (low power consumption, low resources dan low cost) namun tetap memiliki kinerja yang baik
AC Lonizer MIDEA adalah AC yang dilengkapi teknologi pintar dalam hal hemat energi, 1 Watt Standby. Teknologi On–Off pintar MIDEA memungkinkan AC MIDEA otomatis beralih pada energy-saving mode dalam kondisi standby hingga memangkas konsumsi energi pada umumnya 4-5 Watt menjadi 1 Watt.
contoh-contoh teknologi ramah lingkungan:http://satulingkar.com/detail/read/10/1262/teknologi-italia-ramah-lingkungan
http://www.shippingindonesia.com/highlights/merindukan-truk-angkutan-pelabuhan-ramah-lingkungan/
http://daihatsu.co.id/corporate/news/read/68/Daihatsu-Kembangkan-Teknologi-Ramah-Lingkungan
http://wartaekonomi.co.id/berita5320/gkm-green-tower-gedung-komersial-100-ramah-lingkungan-pertama-di-jakarta.html
home | · | aktual | · | tekno & eco | · | Teknologi I tal ia Ramah Lingkungan
> Teknologi Italia Ramah LingkunganSelasa, 28 Agustus 2012
Oleh Farida Indriastuti
Foto: Dusaspun.com
Jakarta mencapai tahap krisis air bersih. Hampir 60% air tanah tak layak digunakan karena keruh dan tercemar. Limbah domestik rumahtangga memicu tercemarnya air tanah. Nah, kini saatnya beralih ke produk septic tank yang ramah lingkungan. Teknologi septic tank asal Italia ini terdiri dari berbagai jenis; SmartBiosept, EcoSept, dan juga sumur resapan, SmartWell dan penampungan air bersih, SmatTank. Teknologi ramah lingkungan ini telah berkembang selama lebih 30 tahun di Italia dan menyebar ke Eropa.
Teknologi septic tank ini layak diadopsi, bila melihat buruknya kondisi air tanah di Jakarta. Produk ini merupakan inovasi terbaru dari DUSASPUN, merupakan septic tank biologis yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menguraikan limbah, sehingga aman terhadap lingkungan. Tanpa perlu menggunakan desinfektan atau kaporit.
Teknologi Italia ini unggul dalam berbagai hal antara lain; ramah lingkungan, tidak bocor dan kedap air, dilengkapi bakteri siap pakai, tidak memerlukan bidang resapan, jangka waktu penyedotan lebih lama, dapat dipasang berdampingan sumber air bersih, cocok untuk daerah atau lahan yang memiliki muka air tanah tinggi, dan air buangan dapat langsung dibuang ke saluran kota dan tidak bau.
Berbeda dengan septic tank pada umumnya yang terbuat dari bahan sintetis atau selain beton yang dapat terdegradasi. Teknologi ini mampu menerima tekanan air tanah tanpa
memerlukan pondasi khusus dibawahnya atau dicor. Kelebihan lainnya adalah penguraian limbah lebih sempurna dibanding septic tank konvensional.
Air buangan juga dapat disalurkan, bahkan ditampung ke sumur resapan sehingga kualitas air tanah tetap terjaga dan tak mencemari. Produk yang cocok adalah SmartWell, permukaan sumur resapan ini diciptakan berpori pada seluruh bidang sehingga dapat meresapkan air secara optimal, dengan laju eksfiltrasi yang jauh lebih baik dari resapan biasa.
Sedangkan SmartTank dapat menampung air bersih. Selain anti jamur dan lumut, bahan lapisan dalamnya terbuat dari epoxy (tidak beracun) dan tutupnya dari bahan komposit dilengkapi dengan alat angkat dan pengunci. Jangan takut penampungan air ini akan bocor. Tidak hanya anti bocor, tetapi dapat dilalui mobil. Tanpa perlu pondasi atau di cor khusus. Elemen terpenting dari produk ini adalah aman, ramah lingkungan dan memenuhi standar kesehatan. Selain terbuat dari beton bermutu tinggi, umurnya pun bisa mencapai 100 tahun. Garansinya seumur hidup pula.
Merindukan Truk Angkutan Pelabuhan Ramah Lingkungan
OCTOBER 02, 2012 ADMIN
Hingar-bingar gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) ke-20 yang diselenggarakan dari tanggal 20 sampai 30 September lalu juga menarik perhatian para pelaku usaha logistik. Salah satunya, Diah, 47, pemilik sebuah perusahaan forwardingdi Kelapagading Jakarta Utara. Dia menuturkan kekagumannya pada kendaraan niaga yang dipamerkan dalam ajang tersebut.“Saya lihat mobil-mobil truk yang dipamerkan di sini sudah semakin peduli terhadap kebutuhan efisensi bahan bakar. Sekarang ini kan persoalan angkutan itu pada besarnya biaya operasional. Apalagi di tengah kemacetan Jakarta yang semakin parah. Dulu dalam satu hari, truk kita bisa narik 1 rit, sekarang paling setengahnya,” ungkapnya. Padahal, biaya operasional terutama bahan bakar tidak berkurang, Dicontohkannya, dalam kondisi normal 1 liter solar hanya bisa menempuh 7 km. Dalam kondisi jalan yang makin macet jarak tempuh akan lebih berkurang lagi.Karena itulah, dia berharap para produsen kendaraan niaga terus mengembangkan teknologi khususnya yang menyangkut efisiensi bahan bakar. “Tentunya selain dukungan pemerintah dari sisi infrastruktur jalan raya ya,” katanya.
Sebagaimana diketahui, selain memamerkan mobil-mobil penumpang (passenger cars), IIMS 2012 juga menghadirkan kendaraan niaga (commercial vehicles) yang menawarkan berbagai keunggulan masing-masing. Tercatat 10 merek kendaraan niaga anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) unjuk gigi menampilkan kendaraan andalan mereka, mulai
dari FAW, Foton, Hino, Isuzu, MAN Trucks, Mercedes-Benz, Mitsubishi Fuso, Tata Motors, Toyota Dyna, serta UD Trucks.PT Gaya Makmur Mobil sebagai pemegang merek dari China, FAW membawa enam kendaraan truknya mulai dari jenis Prime Mover atau Tractor Head, Long Chasis atau Cargo, hingga Truck Mixer. Mercedes-Benz Indonesia juga hadir memperkenalkan dua produk terbarunya AXOR 2633S dan AXOR 2628 serta mendatangkan tiga truk Actros lainnya.
PT Hino Motor Sales Indonesia juga tak mau kalah dengan memboyong dua teknologi khusus hybrid melalui S’elega Hybrid Premium Bus yang diimpor langsung dari Jepang dan CNG/gas melalui Ranger FM2PKMA NGV yang diimpor dari Thailand. Selain itu, Hino juga membawa lima unit kendaraan unggulan lainnya di area IIMS 2012.
UD Trucks menghadirkan 4 model truk kebanggaan mereka, antara lain PK215R, CWM330HM, CWA260M, dan CWA260HT. PT Duta Sumatera pemegang merek MAN Truk & Bus yang berasal dari Jerman ini memperkenalkan truk tipe terbaru TGS 33.360 dengan sistem penggerak 6×4. Selain itu, mereka juga menghadirkan truk CLA 26.280, CLA 31.280, TGS 40.400.
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors sebagai pemegang merek Mitsubishi Fuso menghadirkan 5 kendaraan niaganya baik untuk segmen mulai dari Light Truck dengan datangnya “Si Kepala Kuning” Mitsubishi Colt Diesel FE 71 dan Colt Diesel 4×4. Di segment Medium Truck, Fuso mendatangkan Fuso FN 527 MS dan Fuso FN 627. Sedangkan di segmen Large Truck, hadir Fuso Tractor Head FV 51 JH.
Dengan tema Isuzu Otot Indonesia, Isuzu meluncurkan Isuzu GIGA FRR dan FTR, truk medium pertama di Indonesia dengan teknologi Heavy Duty Common Rail dengan mesin 4 silinder. Selain itu, Isuzu juga mendatangkan Isuzu Panther Grand Touring, Isuzu D-max Rodeo, Isuzu D-max Mining Spec, Isuzu Elf Microbus LWB, Isuzu Elf NKR 71 Dump Truck, Isuzu Elf NPS, Isuzu GIGA FTR Wing Box, Isuzu GIGA FVM Wing Box, Isuzu GIGA FVZ Tractor Head, dan Isuzu GIGA FVZ OB Dump.
Toyota Dyna juga meramaikan area outdoor IIMS 2012 dengan kendaraan truk 110ST, 110FT, 130XT, 110ET, dan 130HT. Kendaraan komersial asal China, Foton juga tak ketinggalan menghadirkan Foton Auman Dump Truck, Truck Head, Synchronize, dan Mixer. Selain itu, Foton juga membawa Foton VIEW STD, DLX, Blind Van, Ambulance STD, serta Ambulance International.
Produsen mobil asal India melalui Tata Motors Indonesia, yang menjadi anggota termuda Gaikindo hadir di IIMS 2012 tak hanya melalui mobil penumpang mereka, namun juga kendaraan niaga yang dibawa, mulai dari Tata Xenon Pick-up double cabin, Tata Ace EX, Tata Super Ace, Tata LPK 258 Prima Tipper. Selaras dengan tema IIMS Eco-Mobility, Tata juga memamerkan kendaraan CNG di area outdoor, mulai dari Tata Ace CNG, Tata Xenon CNG, Tata LPO 1623 dan RE LE CNG Bus.
KonversiDihubungi terpisah, Ketua Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel), Organda DKI Jakarta, Gemilang Tarigan mengatakan pengusaha angkutan memang membutuhkan truk yang tidak hanya efisien bahan bakar, namun juga ramah terhadap lingkungan.
“Di Pelabuhan Tanjung Priok ada sekitar 20 ribu truk yang setiap hari melakukan kegiatan pengambilan dan pengiriman barang ekspor impor,” katanya disela-sela acara sosialisasi JICT Autogate System, Kamis (27/9) di Jakarta.
Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 5 persen dari keseluruhan armada yang berusia 5 tahun. Sedangkan sisanya lebih dari 5 tahun, bahkan ada yang sudah berusia 20 tahun. Kondisi ini berdampak pada tingginya biaya operasional, terutama untuk biaya solar.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya mengharapkan keberpihakan pemerintah dalam upaya peremajaan angkutan tersebut. Termasuk rencana konversi bahan bakar.
“Rencana konversi bahan bakar dari solar ke gas itu sangat bagus, tapi harus didukung juga dengan keberadaan SPBU-SPBU yang menyediakan bahan bakar gas,” katanya.
Selain itu, dukungan juga dalam bentuk kemudahan pengajuan kredit kepemilikian kendaraan angkutan. Lembaga-lembaga keuangan yang selama ini menyalurkan kreditnya untuk kendaraan pribadi diharapkan juga bisa memberikan kemudahan kepada para pelaku usaha angkutan pelabuhan.
Menurutnya, jika dua hal di atas bisa dilakukan dan didukung dengan teknologi kendaraan yang ramah lingkungan, pihaknya optimis biaya operasional truk-truk yang berlalu lalang keluar masuk pelabuhan akan semakin efisien dan sekaligus berdampak positif terhadap kualitas udara di sekitarnya.
Gerakan Inisiatif HijauKebutuhan akan angkutan yang kian ramah lingkungan di pelabuhan juga diungkapkan Manajer Equipment Project PT Jakarta International Containmer Terminal (JICT), Dardo Pratistyo. Saat ini sebanyak 120 unit truk dioperasikan di terminal petikemas terbaik se-Asia tersebut.
Truk-truk tersebut mengangkut petikemas dari lapangan penumpukan ke dermaga banyak selama 24 jam tanpa henti.
“ Karena penggunaan truk yang terus-menerus, kami melakukan penggantian secara periodik. Saat ini sebagian truk sudah menggunakan mesin Euro 4. Sedangkan sebagian lainnya Euro 3 yang menghasilkan emisi jauh lebih rendah dari mesin diesel konvensional,” katanya.
Sebagai catatan, Euro merupakan salah satu standar emisi hidrokarbon dan karbon monoksida sebagaimana diterapkan di negara-negara Uni Eropa. Dengan standar mesin tersebut, maka truk yang dioperasikan lebih efisien dan hemat bahan bakar serta ramah lingkungan.
Menurutnya, selain sebagai upaya meningkatkan pelayanan terhadap para pengguna jasa, keberadaan truk yang kian ramah lingkungan tersebut juga merupakan komitmen perusahaanya dalam menjalankan program Gerakan Inisiatif Hijau (Green Initiatives) untuk mendukung pelestarian lingkungan. Hingga tahun 2014 mendatang JICT mengalokasikan dana sebesar US 50 juta dolar untuk membiayai program tersebut.
Selain penggunaan truk bersih, program lain yang dilakukan antara lain elektrifikasi QC, penggunaan teknologi hybrid RTGC, serta instalasi capacitor bank.
“Gerakan inisiatif hijau menumbuhkan dampak positif terhadap lingkungan dalam bentuk pengurangan emisi 40 ton SO2, pengurangan 22 ribu ton karbon dioksida, serta pengurangan konsumsi air sebanyak 30%,” katanya. Selain itu, program ini juga berhasil menurunkan tingkat kebisingan, pengurangan pemakaian solar hingga 1,5 juta liter per tahun.
KomitmenKebutuhan akan truk yang ramah lingkungan baik melalui konversi bahan bakar ke gas maupun penggunaan teknologi dengan mesin-mesin berstandar Euro 3 atau 4, sejatinya memang membutuhkan komitmen semua pihak, baik pemerintah, pengusaha, lembaga
keuangan serta produsen kendaraan sebagaimana disebutkan di atas. Sinergitas semua pihak dalam mendukung program tersebut sejatiya merupakan langkah awal untuk memenuhi kerinduan akan kondisi lingkungan yang semakin baik. Tidak kalah pentingnya sumber daya manusia yang mengoperasikan kendaraan tersebut juga perlu ditingkatkan kemampuannya.
Karena itulah, penyelenggaraan IIMS yang setiap tahun rutin dilakukan menjadi agenda strategis untuk meningkatkan komitmen semua pihak dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan khususnya di bidang industri otomotif.*** [Karnali Faisal]
Daihatsu Kembangkan Teknologi Ramah Lingkungan
Perubahan iklim global merupakan isu yang menjadi sorotan dunia. Salah satu masalah yang paling menjadi perhatian adalah pemanasan global. Pemanasan global adalah peningkatan bertahap suhu rata-rata atmosfer bumi. Peningakatan suhu ini bertanggung jawab atas berbagai fenomena yang menyebabkan bahaya serius, termasuk pola cuaca yang tidak normal, kekeringan, dan penyebaran penyakit menular. Penyebab utama dari fenomena ini dikatakan apa yang disebut "gas rumah kaca" utama di antaranya adalah karbon dioksida (CO2).
Peningkatan gas CO2 terjadi karena gaya hidup kita. CO2 dilepaskan ketika bahan bakar seperti minyak dan batubara yang terbakar. Kita membakar bahan ini di dalam kehidupan sehari-hari setiap kali mandi, menggunakan elektronik atau mengendarai mobil. Selain itu, volume gas CO2 dalam jumlah besar juga berasal dari industri, salah satunya industi otomotif. Selain menghasilkan gas CO2 dalam produksinya, produksi mobil juga menggunakan sumber daya- sumber daya langka sebagai bahan baku produksi. Kedua hal tersebut merupakan kondisi yang berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Dengan demikian, semua Mobil di seluruh dunia, memikul tanggung jawab yang penting dalam perjuangan melestarikan lingkungan, bekerja keras untuk mengembangkan kendaraan hemat bahan bakar dan rendah emisi CO2.
Daihatsu sebagai salah satu produsen otomotif juga menghasilkan gas CO2 dan menggunakan sumber daya langka dalam proses produksinya. Daihatsu juga membakar CO2 ketika memproduksi produk-produknya, dan ketika kita menditribusikan produk tersebut dealer penjualan. Daihatsu juga bertanggung jawab memberikan solusi untuk keberlangsungan kehidupan yang lebih baik.
Untuk menjawab tantangan dan tanggung jawab tersebut, Daihatsu berusaha untuk terus mengembangkan teknologi-teknologi hijau yang ramah lingkungan. Dalam rangka menjaga sumber-sumber daya langka Daihatsu menerapkan sistem produksi yang dikenal dengan sebutan SSC (Simple, Slim, and Compact). Dengan sistem tersebut Daihatsu berusaha untuk mengurangi jumlah emergi yang digunakan dan gas CO2 yang dihasilkan selama proses produksi.
Disamping itu, Daihatsu juga membuat inovasi untuk terus mengurangi berat dan ukuran dari kendaraan yang diproduksi. Inovasi tersebut bertujuan agar proses produksi yang dihasilkan lebih ramah terhadap lingkungan. Terakhir, Daihatsu juga menghasilkan inovasi Eco-Idle System. Teknologi tersebut kini sudah terpasang pada Mira e:S di Jepang. Teknologi Eco Idle pada Mira e:S merupakan teknologi mobil yang bisa mematikan mesinnya sendiri guna menghemat bahan bakar saat kecepatan dibawah 7Km/Jam. Eco-Idle merupakan terobosan untuk menghemat komnsumsi bahan bakar, saat kecepatan kendaraan berkurang jelang berhenti hingga berhenti. Saat berhenti, konsumsi energi dan bahan bakar yang dikurangi. Saat mobil berhenti, mesin berada dalam kondisi mati. Tetapi sistem audio, navigasi, dan AC tetap menyala. Dengan sistem ini, Daihatsu memberikan efisiesi penggunaan bahan bakar.
Dengan beragam inovasi yang dibuat, Daihatsu berusaha menghadirkan mobil yang ramah lingkungan. Karena Daihatsu percaya, mobil ramah lingkungan adalah kendaraan yang sejak awal produksi hingga tahap akhir ramah terhadap lingkungan.
GKM Green Tower, Gedung Komersial 100% Ramah Lingkungan Pertama di JakartaCipto - Green EconomyJum'at, 21 September 2012 16:01 WIB
2
PT Lestari Kirana Persada memperkenalkan GKM Green Tower yang akan menjadi gedung komersial pertama di Jakarta yang mengusung tema “Working Park for Healthy and Sustainable Lifestyle”. GKM Green Tower yang mulai dibangun pada tahun 2012 ini terletak di kawasan prestisius di jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan yang dapat diakses melalui jalan menuju kawasan CBD dan juga Jakarta Outer Ring Road. Keputusan untuk membangun perkantoran di kawasan Jakarta Selatan dinilai sebagai hal yang tepat mengingat sedang meningkatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Pembangunan GKM Green Tower didasari oleh semangat kepedulian lingkungan demi terciptanya masa depan yang lebih baik. Saat ini, kondisi lingkungan Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian Indonesia masih jauh dari ideal. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, terdapat satu indikator kualitas udara berdasarkan partikel debu maksimum 60 mikrogram per meter kubik. Sementara kondisi udara di Jakarta saat ini mencapai 150 mikrogram per meter kubik. PT. Lestari Kirana Persada melihat pembangunan GKM Green Tower merupakan salah satu langkah relevan dalam upaya penanganan permasalahan lingkungan di Jakarta.
GKM Green Tower merupakan gedung komersial 100% ramah lingkungan yang akan dibangun 22 lantai dan dilengkapi tiga basement dengan luas bangunan sekitar 31.000 meter persegi.
“GKM Green Tower tidak hanya mengambil konsep green building tapi kami benar-benar memastikan semua implementasi pembangunan - baik material sampai sistem pembangunan gedung benar-benar ramah lingkungan,” ujar Direktur Utama Lestari Kirana Persada Rudi Komajaya dalam siaran pers yang diterima, Jumat (21/9).
Rencananya lebih dari 83,3% bangunan akan dihiasi oleh taman, dan gedung ini juga telah memenuhi prasyarat bangunan ramah lingkungan dengan OTTV (Overall Thermal Transfer Value) tidak lebih dari 40 watt/m2, sekitar 30% lebih rendah dari gedung perkantoran pada umumnya . Implementasi hijau yang juga diterapkan pada pembangunan gedung ini, antara lain teknologi dan sumber energi yang dapat diperbaharui, energi matahari, konservasi air hujan, manajemen limbah dan penggunaan pencahayaan alami. Hal ini diwujudkan dengan penyediaan infrastruktur seperti sistem pengumpulan air hujan dan waste water treatment , serta penggunaan photovoltaic. Gedung ini didesain oleh konsultan ternama di Indonesia yaitu PT Pandega Desain Weharima untuk Arsitektur dan Landscape serta Wiratman and Associates untuk Struktur.
Pembeli ruang ini sebagian besar bergerak di bidang energy; minyak, gas dan pertambangan, IT dan tekstil. “Pasar yang ditargetkan adalah perusahaan-perusahaan asing dan lokal yang telah memiliki tingkat kesadaran baik tentang lingkungan hidup. Green building akan meningkatkan nilai jual,” jelas Rudi.
Komitmen PT. Lestari Kirana Persada untuk menjadikan gedung GKM Green Tower sebagai Benchmark gedung komersial ramah lingkungan pertama di Jakarta tidak berhenti pada segi pembangunan gedung saja. Saat ini, GKM Green Tower tengah dalam proses meraih sertifikasi Greenship level Platinum dari Green Building Council Indonesia.
Foto: PT Lestari KP