8/3/2019 Kelainan katup 3
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelainan jantung kongenital atau bawaan adalah kelainan jantung atau malformasi yang
muncul saat kelahiran. Kebanyakan kelainan jantung kongenital meliputi malformasi struktur di
dalam jantung maupun pembuluh darah besar, baik yang meninggalkan maupun yang bermuara
pada jantung. Kelainan ini merupakan kelainan bawaan tersering pada anak, sekitar 8-10 dari
1.000 kelahiran hidup.
Ini bisa saja ringan sehingga tidak terdeteksi saat lahir. Namun pada anak tertentu, efekdari kelainan ini begitu berat sehingga diagnosis telah dapat ditegakkan bahkan sebelum lahir.
Dengan kecanggihan teknologi kedokteran di bidang diagnosis dan terapi, banyak anak dengan
kelainan jantung kongenital dapat ditolong dan sehat sampai dewasa.
Penyebab kelainan jantung kongenital belum diketahui. Namun ada beberapa faktor
risiko yang dianggap berkaitan, yaitu kelainan kromosom atau genetik pada anak, pemakaian
obat-obatan tertentu semasa kehamilan, konsumsi alkohol, dan infeksi virus pada ibu saat
kehamilan awal. Selain itu, risiko melahirkan anak dengan kelainan jantung juga berlipat pada
ibu hamil yang punya kelainan jantung kongenital.
Ada berbagai jenis kelainan jantung kongenital. Umumnya ditentukan oleh lokasi dan
beratnya kelainan.
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka beberapa masalah yangakan dirumuskan dalam makalah ini adalah:
1. Penatalaksanakan Pasien dengan gangguan jantung stuktural, infeksi dan
infalamsi
2. Penatalaksanakn pasien bedah jantung
1
8/3/2019 Kelainan katup 3
2/24
8/3/2019 Kelainan katup 3
3/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
KATUP JANTUNG
Jantung diperlengkapi sejumlah katup untuk mencegah darah mengalir kearah yang salah.
Terdapat empat katup utama jantung.
Katup atrio-ventrikular kanan (tricuspid) terletak antara atrium kanan dan ventrikel
kanan. Katup ini terdiri dari tiga daun katup (kuspid) berbentuk segitiga, yang masing-masing
terdiri dari lapisan ganda endokardium yang diperkuat oleh jaringan fibrosa. Permukaan bawah
daun katup merupakan tempat menempel sejumlah tali tendinosa halus (kordae tendinae) yang
berasal dari otot papilaris pada dinding ventrikel. Apabila ventrikel berkontraksi, darah dipompa
balik kea rah pintu atrio-ventrikular, tetapi dicegah masuk ke atrium oleh daun-daun katup yang
menutup akibat peningkatan tekanan di dalam ventrikel. Kontraksi otot-otot papilaris akan
menegangkan kordae tendinae sehingga mencegah daun-daun katup masuk ke dalah atrium kiri.
Katup atrio-ventrikuler kiri disebut juga katup mitral karena hanya memiliki dua daun.
Strukturnya mirip katup atrioventrikular kanan. Katup ini mencegah aliran balik darah ke dalam
atrium kiri saat ventikel kiri berkontraksi.
Katup aorta terdiri dari tiga daun katup yang mengelilingi pintu masuk ke dalam aorta
dari ventrikel kiri. Daun katup berbentuk semilunar dan difiksasi pada sisi lengkungnya dari
ventrikel kiri ke dalam aorta, daun-daun katup menempel datar pada pembuluh. Ketika ventrikel
berelaksasi maka kantung terisi darah dan menggelembung, bertemu di tengah-tengah dan
menutup lubang sepenuhnya sehingga mencegah darah mengalir balik ke dalam ventrikel. Arteri
koroner, yan menyuplai otot jantung dengan darah treoksigenasi, berasal dari aorta tepet di atas
tempat daun katup aorta enempel.
Katup pulmoner menjaga lubang dari ventrikel kanan ke dalam trunkus pulmoner.
Struktur dan kerjanya mirip dengan katup aorta.
3
8/3/2019 Kelainan katup 3
4/24
Darah, yang kembali ke jantung dari miokardium akan melalui sinus koroner dan
langsung masuk ke dalam atrium kanan. Lubang sinus koroner dilindungi oleh katup semi-
sirkular tipis (katup sinus koroner) yang mencegah aliran balik darah ke dalam sinus selama
kontraksi atrium kanan. Juga didapat sebuah katup tidak sempurna yang menjaga lubang dari
vena kava inferior ke dalam atrium kanan. Katup ini disebut katup vena kava inferior.
2.2 Kelainan katup jantung
Katup jantung bekerja mengatur aliran darah melalui jantung ke arteri pulmonal dan aorta
dengan cara membuka dan menutup pada saat yang tepat ketika jantung berkontraksi dan
berelaksasi selama siklus jantung dan meneruskan darah dari atrium ke ventrikel.
Katup atrio ventrikuler memisahkan atrium dan ventrikel, terdiri atas katup trikuspidalis
yang membagi atrium kanan dan ventrikel kanan. Serta katup nitral atau bikuspidalis yang
membagi atrium kiri dan ventrikel kiri.
Katup semilunaris terletak antara ventrikel dan arteri yang bersangkutan. Katup pulmonal
terletak antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Sedangkan katup aorta terletak antara
ventrikel kiri dan aorta.
Bila sudah satu katup jantung tidak terbuka atau tertutup dengan baik maka akan
mempengaruhi aliran darah. Bila katup tidak dapat membuka secara sempurna (biasanya karena
stenosis), akibatnya aliran darah melalui katup tersebut akan berkurang. Bila katup tidak dapat
menutup secara sempurna darah akan mengalami kebocoran sebagai proses yang disebut
regargitasi atau insufisiensi.
Kelainan katup mitral dibagi menjadi beberapa kategori berikut: prolaps katup mitral,
stenosis mitral dan insufisiensi atau regurgitasi mitral. Kelainan katup aorta dikategorikan
sebagai stenosis aorta dan insufisiensi atau regurgiasi aorta. Perbedaan kelainan aorta tersebut
menimbulkan berbagai gejala, tergantung beratnya, dan mungkin memerlikan perbaikan secara
bedah atau penggantia untuk mengoreksi masalah.
2.3 tipe gangguan katup
4
8/3/2019 Kelainan katup 3
5/24
Kelainan katup mitral dibagi menjadi beberapa kategori berikut:
1.Sindrom prolaps katup mitralis
2.Stenosis katup mitralis
3.Insufisiensi katup mitralis (regurgitasi)
Kelainan katup aorta dikategorikan sebagai berikut:
1.Stenosis katup aorta
2.Insufisiensi katup aorta (regurgitasi)
Sindrom prolaps Katup Mitral
Patofisiologi sindrom prolaps katup mitral adalah disfungsi bilah-bilah katup mitral yang
tidak dapat menutup. Sehingga darah merembes dari ventrikel kiri ke atrium kiri. Sindrom ini
kadang tidak menimbulkan gejala atau dapat juga berkembang cepat dan menyebabkan kematian
mendadak.
Manifestasi klinik
Banyak orang yang mempunyai sindrom ini tapi tidak menunjukan gejala. Terkadang
gejala pertama kali ditemukan pada saat pemeriksaan fisik jantung, dengan ditemukanya bunyi
jantung tambahan yang dikenal sebagai mitral click. Adanya klik merupakan tanda awal bahwajaringan katup menggelembung ke atrium kiri dan telah terjadi gangguan aliran darah. Mitral kilk
dapat merubah menjadi menurun sering dengan semakin tidak berfungsnya bilah-bilah katup.
Dengan berkembangnya proses penyakit, bunyi murmur menjadi tanda terjadinya regurgitasi
mitral aliran balik darah. Prolaps katup mitral terjadi lebih sering pada wanita dipanding pria.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis ditujukan untuk mengontrol gejala yang terjadi. Beberapa pasien
mengalami disritmia yang mengganggu dan memerlukan antidisritmia, sedangkan yang lain
mengalami gagal jantung ringan dan memerlukan terapi. Pada tahap lanjut, penggantian katup
mungkin diperlukan.
Pasien dengan sindrom ini perlu diberi penyuluhan mengenai pentingnya terapi profilaksis
5
8/3/2019 Kelainan katup 3
6/24
antibiotik sebelum menjalani prosedur invasif (mis: perawatan gigi prosedur genitouriner atau
gastrointestinal, terapi IV yang dapat menyebabkan masuknya bahan infeksius ke dalam sistem
tubuh. Apabila klien merasa ragu mengenai faktor risiko dan perlunya antibiotika, maka anjurkan
untuk berkonsultasi dengan dokter.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan jika terdengar bunyi 'klik' yang khas melalui stetoskop (midsistolik) yang
disebabkan tegangan mendadak daun katup yang berlebihan dan korda tendinae. Jika terdengar
murmur pada saat ventrikel berkontraksi, berarti terjadi regurgitasi (late sistolic murmur).
Ekokardiografi memungkinkan dokter untuk melihat prolaps dan menentukan beratnya
regurgitasi.
Faktor resiko pada prolapskatup mitral:
Wanita kurus yang memiliki kelainan dinding dada, skoliosis atau penyakit lainnya .
Penderita kelainan septum atrial yang letaknya tinggi pada dinding jantung (ostium sekundum).
Kehamilan (karena menyebabkan meningkatnya volume darah dan beban kerja jantung).
Stenosis Katup Mitral
Patofisiologi
Stenosis mitral adalah penebalan progresif dan pengurutan bilah-bilah katup mitral, yang
menyebabkan penyempitan lumen dan sumbatan progresif aliran darah.
Secara normal pembukaan katup mitral adalah selebar tige jari. Pada kasus stenosis berat
terjadi penyempitan lumen sampai selebar pensil. Ventrikel kiri tidak terpengaruh, namun atrium
kiri mengalami kesulitan dalam mengosongkan darah melalui lumen yang sempit ke ventrikel
kiri. Akibatnya atrium akan melebar dan mengalami hiperrofi. Karena tidak ada katup yang
melindungi vena pulmonal mengalami kongesti. Akibatnya ventrikel kanan harus menanggung
beban tekanan arteri pulmonal yang tinggi dan mengalami peregangan berlebihan, yang berakhir
dengan gagal jantung.
Manifestasi Klinik
6
8/3/2019 Kelainan katup 3
7/24
Pasien dengan stenosis mitral biasanya mengalami kelelahan sebagai akibat curah jantun
yang rendah, batuk darah (hemoptisis), kesulitan bernafas (dispnu) saat latihan akibat hipertensi
vena pulmonal, batuk, dan infeksi saluran napas berulang.
Denyut nadi lemah dan sering tidak teratur, karena fibrilasi atrial yang terjadi sebagai
akibat dari dilatasi dan hipertrofi atrium. Akibat perubahan tersebut atrium menjadi tidak stabil
secara elektris, akibatnya terjadi disritmia atrium permanen. Alat bantu diagnostic bagi
kardiologis adalah elektrokardiografi, ekokardiografi dan kateterisasi jantung dengan angiografi
untuk menentukan beratnya stenosis mitral.
Etiologi
Etiolgi stenosis katup mitral yaitu sebagai berikut:
Penyakit jantung rematik(99%)
Pembentukan thrombus, penumpukan kalsium, dan atrial mixoma.
Penatalaksanaan
Terapi antibiotic diberikan untuk mencegah berulangnya infeksi. digitalis, diuretic,
antikoagulan, anti aritmia. Penatalaksanaan gagal jantung kongesti adalah dengan memberikan
kardiotnikum dan diuretic. Intervensi bedah meliputi komisurotoni untuk membuka atau
mengganti katup mitral dengan katup protesa. Pada beberapa kasus dimana pembedahan
merupakan kontraindikasi dan terapi medis tidak mampu menghasilkan hasil yang diharapkan,
maka dapat dilakukan valvuloplasti transluminal perkutan untuk mengurangi beberapa gejala.
Diagnosis
1. Gambaran klinik;
Gambaran klinis penyakit ini adalah sebagai berikut;
Riwayat demam reumatik akut, meskipun banyak pasien yang tidak lagi mengingatnya
Riwayat murmur
Effort-induced dyspnea, merupakan keluhan yang paling banyak, sering dicetuskan oleh
latihan berat, demam, anemia, timbulnya atrial fibrilasi, atau kehamilan.
7
8/3/2019 Kelainan katup 3
8/24
Lemah setelah berkegiatan
Hemoptisis karena ruptur vena bronkial yang tipis dan berdilatasi
Nyeri dada karena iskemia ventrikel kanan, menyerupai aterosklerosis koroner atau
emboli koroner
Tromboemboli
Palpitasi
paroksismal nokturnal dispnea, ortopnea, atau edema paru yang tegas.
Tanda dari pemeriksaan fisis yang ditemukan tergantung perkem bangan penyakit dan tingkat
dekompensasi kordis yang menyertai. Antara lain sebagai berikut:
Sianosis perifer dan fasial
Distensi vena jugular
Distress pernafasan, menandakan adanya edema paru
Bunyi S1 yang keras diikuti bunyi S2 dan opening snap, paling baik di linea sternalis
kiri
Digital clubbing
Embolisasi sistemik
Tanda-tanda gagal jantung kanan pada mitral stenosis berat meliputi ascites,
hepatomegali, dan edema perifer
Jika terjadi hipertensi pulmonal, dapat ditemukan kuat angkat pada ventrikel kanan, dan
peninggian bunyi P2.
Pemeriksaan penunjang
1. EKG
8
8/3/2019 Kelainan katup 3
9/24
2. Echocardiography
3. Thoraks foto
Insufiansi Mitral (Regurgitasi)
Patofisiologi
Insufiansi mitral terjadi bilalah-bilah katup mitral tidak dapat saling menutup selama
systole. Chordae tedineae memendak, sehingga bilah katup tidak dapat menutup dengan
sempura, akibatnya terjadilah regurgitasi atau aliran balik dari ventrikel kiri ke atrium kiri.
Aliran balik darah ini ditambah dengan darah yang masuk dari paru menyebabkan atrium
kiri mengalami pelebaran dan hipertrofi. Aliran darah balik dari ventrikel akan menyebabkan
darah yang mengalir dari paru ke atrium kiri menjadi berkurang.
Akibatnya paru mengalami kongesti, yang ada pada gilirannya menambah beban ke
ventrikel kanan. Maka meskipun keborocoran mitral hanya kecil, namun selalu berakibat
terhadap kedua paru da ventrikel kanan.
ETIOLOGI:
Infusiansi mitral akut :
a.Perforasi karena terjadi infeksi pada jantung
b.Rupture chordate tendinae
c.Ruptur muskulus papilaris, seiring dengan infark miokardium
Infusiansi mital kronis :
a.Penyakit jantung rematik(RHD)
b.Anomaly congenital
c.Endokarditis
d.Cardiomioplasty
Manifestasi klinik
9
8/3/2019 Kelainan katup 3
10/24
Palpitasi jantung (berdebar), nafas pendek saat latihan, dan batuk akibat kongesti paru
pasif kronis, adalah gejala yang sering timbul. Denyut nadi mungkn teratur dengan volume yang
cukup, namun kadang tidak teratur akibat ekstra systole atau fibrilasi atrium yang bias menetap
selamanya.
Penatalaksanaan
Gagal jantung kongestif, interfengsi bedah meliputi penggantian katup mitral.
1.Non surgical:
a. Mengurangiaktivitas
b. Mengurani intake garam, diuretic
c. Pemberian digitalis
d. Pemberian vasodilator mengurangi resistensi, pengosongan ventrikel kiri mengurangi
regurgitasi
e. Anti koagulan mengurangi risiko emboli
f. Oksigen
2. Surgical: (pada mitral inssufisiensi berat)
Diagnosa keperawatan
1. Penurunan curah jantung b.d peningkatan tekanan atrium, kongesti vena
2. Gangguan perfusi jaringan b.d. terganggunya lairan darah arteri dan vena
3.Berlebihnya volume cairan b.d. retensi natrium dan air
4.Intoeransi aktivitas b.d tidak adekuatnya suplai oksigen
5.Cemas b.d perubahan status kesehatan, dampak hospitalisasi
Stenossi Katup Aorta
Patofisiologi
Stenosis katup aorta adalah penyempitan lumen antara ventrikel kiri dan aorta. Pada
orang dewasa stenosis bias merupakan kelainan bawaan atau dapat sebagai akibat dari
endokanditis rematik atau kalsifikasi kuspis dengan penyebab yang tak diketahui. Penyempitan
terjadi secara progresif selama beberapa tahun atau beberapa puluh tahun.
10
8/3/2019 Kelainan katup 3
11/24
Bilah-bilah katup aortal saling menempel dan menutup sebagian lumen diantara jantung
dan aorta. Obstruksi jalur aliran aorta tersebu menambah beban tekanan ke ventrikel kiri, yang
mengakibatkan penebalan dinding otot. Otot jantung menebal (hipertrofi) sebagai respon
terhadap besarnya obstruksi, terjadilah gagal jantung bila obstruksinya terlalu berat.
Etiologi
Stenosis dapat disebabkan kelainan kongenital seperti aorta bikuspid dengan lubang kecil dan
katup aorta unikuspid, yang biasanya menimbulkan gejala dini. Pada orang tua, penyakit jantung
reumatik dan perkapuran merupakan penyebab tersering.
Manifestasi klinik
Pasien mula-mula mengalami dispnu saat latihan , yang merupakan manifestasi
dekompensasi ventrikel kiri terhadap kongesti paru. Tanda lainnya berupa pusing dan pingsan
karena berkurangnya volume darah yang mengalir ke otak. Tekanan darah dapat turun tapi dapat
juga normal, terkadang terjadi tekanan nadi yang rendah (kurang dari 30 mmHg) karena
berkurangnya aliran darah.
Pada pemeriksaan fisik dapat dapat terdengar murmur sistolik yang keras dan kasar di
daerah aorta. Suara ini terdengar sebagai murmur sistolik kresedo-dekresendo, yang dapat
menyebar ke arteri karotis dan ke apeks ventrikel kiri.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang sesuai untuk stenosis oarta adalah penggantian katup aorta secara
bedah. Terdapat resiko kematian mendadak pada pasien yang diobati saja tanpa tindakan bedah.
Keadaan yang tidak dikoreksi tersebut dapat menyebabkan gagal jantung permanen yang tidak
berespons terhadap terapi medis.
Diagnosa
Diagnosis regurgitasi katup aorta biasanya ditegakkan bila:
pada pemeriksaan dengan stetoskop terdengar bunyi murmur jantung yang khas
11
8/3/2019 Kelainan katup 3
12/24
pada pemeriksaan fisik ditemukan kelainan yang menunjukkan adanya regurgitasi katup
aorta (misalnya kelainan denyut nadi tertentu)
pada rontgen dada ditemukan pembesaran jantung, kadang pula ditemukan normal.
Elektrokardiogram dapat menunjukkan perubahan dari irama jantung dan tanda-tanda dari
pembesaran ventrikel kiri.
Ekokardiografi dapat memberikan gambaran katup yang rusak dan bisa menunjukkan
beratnya penyakit.
Pengobatan Untuk mencegah infeksi pada katup jantung yang rusak, setiap sebelum
menjalani tindakan gigi atau pembedahan, kepada penderita diberikan antibiotik. Tindakan
tersebut juga dilakukan pada regurgitasi katup aorta yang ringan. Jika timbul gejala gagal
jantung, harus dilakukan pembedahan sebelum ventrikel kiri mengalami kerusakan yang
menetap. Sebelum pembedahan dilakukan, gagal jantung diobati dengan digoksin dan
penghambat ACE, atau obat lain yang melebarkan pembuluh darah dan mengurangi kerja
jantung. Biasanya katup akan diganti dengan katup mekanik atau katup yang sebagian dibuat dari
katup babi.
Insufisiens Aorta (regurgitasi)
Patofisiologi
Insufisiensi aorta disebabkan oleh lesi peradangan yang merusak bentu bilah katup aorta.
Sehingga masing-masing bilah tidak bias menutup lumen aorta dengan rapat selama diastole dan
akibatnya menyebabkan aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri. Defek katup ini bias
disebaban oleh endokarditis, kelainan bawaan atau penyakit seperti sifilis dan pecahnya
anerisma yang menyebabkan dilandasi atau sobekan aorta asendens.
Etiologi
Penyebab terbanyak adalah demam reumatik dan sifilis. Kelainan katup dan pangkal aorta juga
bisa menimbulkan insufisiensi aorta. Pada insufisiensi aorta kronik terlihat fibrosis dan retraksi
daun-daun katup, dengan atau tanpa klasifikasi, yang umumnya merupakan sekuele dari demam
12
8/3/2019 Kelainan katup 3
13/24
reumatik.
Manifestasi klinik
Insfusiensi aorta biasanya berkambang tanpa disadari dan manifetasi awalnya adalah
pasien merasakan debar jantung yang bertambah kuat. Denyutan arteri leher juga jelas trelihat
atau teraba di prekordium. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan dan volume darah
yang diejeksikan dari ventrikel kiri yang mengalami hipertrofi. Kemudian diikuti dispnu saat
latihan dan mudah letih. Tanda dan gejala gagal ventrikel kiri meliputi sesak napas, terutama
malam hari (portopnu, paroksismal nokturnl dispnu) dan hal tersebut terjadi disertai regurgitasi
sedang sampai berat.
Penatalaksanaan
Penggantian katup aorta adalah terapi pilihan, terapi kapan waktu yang tepat untuk
penggantian katup masih controversial. Bila pasian menga lami gejala gagal jantung kongestif
harus dierikan penatalaksanaan medis sampai dilakukannya pembedahan. Pembedahan
dianjurkan pada semua pasien dengan hipertropi ventrikel kiri tanpa memperhatikan ada atau
tidaknya gejala lain.
Perbaikan dan penggantian katup
Valvuloplasti
Valvuloplasti adalah perbaikan katup. Tipe valvuloplasi tergantung penyebab dan jenis
disfungsi katup. Perbaikan bias berupa perbaikan pada komisura antara bilah-bilah katup
(komisurotomi). Pada annulus katup (anuloplasi) atau pada bilah dan korda (kordoplasti).
Kebanyakan prosedur valvuloplasti memerlukan anesthesia umum dan kebanyakan juga
memerlukan pintasan kardiopulmonal. Tapi ada juga prosedur yang bias di lakukan di
laboratorium kateterisasi jantung, prosedur ini tidak selalu memerlukan anestesia dan pitas an
kardiopulmonal. Suatu teknik pintasan kardiopulmonal parsial perkutaneus yang baru
dikembangkan sekarang banyak digunakan di laboratorium kateterisasi jantung.
13
8/3/2019 Kelainan katup 3
14/24
Komisurotomi adalah prosedur valvuloplasi yang tersering adalah komisurotomi. Tiap
katup mempunyai bilah-bilah, tempat dimana masing-masing bilik tertemu disebut komisura-
stenosis. Komisurotomi adalah prosedur yang dilakukan untuk memisahkan bilah yang salin
menempel.
Valvoluplasti balon adalah prosedur yang sangat baik untuk stenosis katup mitral pada
pasien muda, begitu juga untuk stenosis katup aorta pada manula dan pasien dengan kondisi
medis yang komplek sehingga sangat beresiko mengalami komplikasi bila dilakukan prosedur
bedah yang ekstensif. Meskipun sering digunakan untuk stenosis mitral dan aorta. Valvuloplasti
balon juga dapat digunakan untuk stenosis katup trikuspidalis dan pulmonal. Prosedur ini
dilakukan di laboratorium kateterisasi jantung dan dilakukan denan anestasi local. Pasien dirawat
di rumah sakit 24-48 jam setelah mengalami prosedur ini. Kelebihan dua balon adalah masing-
masing lebih kecil dibanding satu balon besar yang biasa digunakan, sehingga defek septum
atrial yang terjadi juga lebih kecil.
Anuloplasti adalah perbaikan anulus katup (jaringan yang menghubungkan antara bilah-
bilah katup dengan dinding otot jantung). Semua anuloplasti memerlukan anestasi umum dan
pintasan kardiopulmonal. Prosedur ini memperkecil lumen katup dan sangat berguna mengatasi
regurgutasi.
Ada dua cara anuloplasti yang berbeda, salah satu cara dengan menggunakan cincin
anuloplasti.
2.4 Perbaikan Bilah
Bilah katup jantung dapat rusak akibat teregang sehingga bentuknya berubah, memendek
atau berlubang. Perbakian jaringan bilah yang memanjang, menggelebung atau kelebihan lainnya
adalah dengan cara membuang atau memotong kelebihan jaringan tadi. Jaringan yang memanjan
dapat dilipat balk dan dijahit diatas jaringan itu sendiri plikasi bilah. Dapat pula dilakukan insisiberbentuk biji pada bagian tengah bilah dan kemudian celah yang terjadi dijahit reseksi bilah.
Bilah yang pendek biasanya diperbaiki dengan kordoplasi.
Kordoplasti adalah perbaikan chordate terdineae. Biasanya yang menjalani kordoplasti
adalah katup mitral (karena katup ini mempunyai chordate terdineae), jarang sekali dilakukan
14
8/3/2019 Kelainan katup 3
15/24
pada katup trikuspidalis. Regurgitasi dapat terjadi akibat chordate yang tergang dapat
dipendekkan, yang sobek dapat disambungkan lagi ke bilah, dan yang memendek dapat
diperpanjang. Regurgitasi dapat juga diakibatkan oleh otot papilaris yang teregang, yan dapat
diperpendek.
2.5 Penggantian Katup
Penggantian katup prostetik dimulai ditahun 1960-an. Bila valvuloplasti atau perbaikan
katup tidak bias dilakukan seperti misalnya pada kalsifikasi, maka perlu dilakukan penggantian
katup. Semua penggantian katup memerlukan anesthesia umum dan pintasan kardiopulmonal.
Kebanyakan prosedur ini dilakukan melalui sternotomi median (insisi melalui sternum),
meskipun katup mitral dapat pula dicapai melalui insisi torakotomi kanan.
Macam-macam Katup prostetik
Ada empat macam katup protetik yang sering digunakan katup mekanis, xenograf dan
otograf.
Katup mekanis
Katup mekanis berbentuk bola dan kurungan atau cakram. Katup mekanis dianggap lebih
kuat dibanding katup prostetik lainnya dan biasanya digunakan pada pasien muda.
Tromboemboli merupakan komplikasi yang bermakna pada katup mekanis, sehingga perlu
diberikan antikoagulan jangka panjang dengan warfarin.
Xenograf
Xenograf adalah katup jaringan (bioprostesis, heterograft), biasanya dari babi (porsin)
tapi dapat pula dipakai katup dari sapi (bovin). Viabilitasnya bisa mencapai 7-10tahun. Xenograf
juga digunakan untuk pasien di atas 70 tahun, pasien dengan riwayat ulkus peptrikum, dan
mereka yang tidak bisa mentolerasi antikoagulan jangka panjang . xenograf hanya digunakan
pada panggantian katup trikuspidalis.
Homogrof
15
8/3/2019 Kelainan katup 3
16/24
Homogrof(katup dari manusia) diperoleh dari donor jaringan kadafer. Katup aorta dan sebagian
aorta atau katup pulmonal dan sebagian arteri pulmonalis diambil dan disimpan secara kriogenik.
Homograf dapat bertahan 10 sampai 15 tahun, sedikit lebih lama dari Xenograf. Homograf tidak
bersikap trombogenik dan tahan terhadap endokarditis bacterial subakut. Homograditis bacterial
subakut. Homograf digunakan untuk penggantian katup aorta dan katup pulmonal.
Otograf
Otograf(katup otology) diperoleh dengan memotong katup pulmonal pasien yang
bersangkutan dan sebagian arteri pulmonalis untuk digunakan sebagai katup aorta. Tidak
memerlukan antikoagulan karena berasal dari jaringan pasien sendiri dan tidak bersifat
trombogenik. Otograf merupakan pilihan bagi anak-anak, wanita usia subur, dewasa muda,
pasien dengan riwayatpenyakit ulkus peptikum dan mereka yang tidak apat mentoleransi anti
koagulan. Otograf katup aorta dapat tetap hidup lebih dari 20 tahun.
Komplikasi
Perubahan hemodinamika yang mendadak, selain prosedur sendiri menyebabkan pasien
dapat mengalami komplikasi setelah pembedahan. Komplikasi tersebut meliputi pendarahan,
tromboembolisme, infeksi, gagal jantung konghestif, hipertensi, distritmia, hemolisis, dan
sumbatan mekanis.
2.6 Pertimbangan Keperawatan
Pasien setelah menjalani penggantian katup dimasukan ke unit perawatan insentif,
perawatan ditunjukan pada pemulihan dari anestesi dan keseimbangan hemodinamika. Asuhan
keperawatan dilanjutkan seperti pada pasien pasca bedah lainnya, termasuk perawatan luka dan
pendidikan pasien mengenai diet, aktifitas, pengobatan, dan perawatan diri.
2.7 Perbaikan Septum
Setrum atrium dan ventrikel dapat mempunyai lubang yang abnormal antara sisi kanan
dan kiri jantung, defek septum. Meskipn kebanyakan defek septum bersifat bawaan dan
biasanya sudah diperbaiki pada saat masih bayi, namun defek septum dapat terjadi setelah
16
8/3/2019 Kelainan katup 3
17/24
individu dewasa sebagia akibat dari infrak kardiak serta prosedur penanganan dan
diagnostgnostik atau akibat belummendapat perbaikan sewaktu bayi.
Perbaikan defek sektum memerlukan anesthesia umum dan pintasan kadriopulmonal.
Jantung dibuka dan lubang ditutup dengan tambalan dari perikadium atau bahan sintetis
(biasanya Dacron). Perbaikan defek septum atrium mempunyai morbiditas dan mortalitas yang
rendah. Namun bila katup mitral atau trikuspidal terlibat, prosedur ini menjadi lebih sulit. Secara
umum perbaikan septum ventrikel tidak terlalu sulit, namun karena ujungnya dekat dengan katup
dan system hantaran intraventrikuler maka perbaikan ini menjadi lebih komplek.
17
8/3/2019 Kelainan katup 3
18/24
BAB III
PENGKAJIAN
Dasar data pengkajian pasien :
a. Aktifitas/Istrirahat
Gejala :
- Kelemahan, kelelahan
- Pusing, rasa berdenyut
- Dispnea karena kerja, palpitasi
- Gangguan tidur (ortopnea, dispnea paroksismal nocturnal, nokturia, keringat malam
hari)
Tanda :
-Takikardi, gangguan pada TD
-Takipnea
-Dispnea
b. Sirkulasi
-Riwayat kondisi pencetus, contoh demam reumatik, endokarditis bacterial subakut.
- Infeksi streptokokal : hipertensi, kondisi congenital (contoh kerusakan atrial-septal,
sindrom Marfan), trauma dada, hipertensi pulmonal.
- Riwayat murmur jantung, palpaitasi
- Serak, hemoptisis
- Batuk dengan/tanpa produksi sputum
Tanda :
18
8/3/2019 Kelainan katup 3
19/24
- Sistolik TD menurun
- Tekanan nadi : penyempitan
- Nadi carotid : lambat dengan volume nadi kecil, bendungan dengan pulpasi arteri
terlihat.
- Getaran : getaran diastolic pada apek, getaran sistolik pada dasar, getaran sistlik
sepanjang batas srenal kiri, getaran sistolik pada titik jugular dan sepanjang arteri
karotis.
- Dorongan : dorongan apical selama sistolik.
- Kecepatan : takikardi pada istirahat.
- Murmur : murmur diastolic pada area pulmonik, murmur sistolik terdengar baik pada
apek, murmur sistolik pada dasar kiri batas sterna.
INTEGRITAS EGO :
Gejala : Tanda kecemasan, contoh gelisah, pucat, berkeringat, focus menyempit, gemetar.
MAKANAN/CAIRAN :
Gejala :
- Disfagia (IM kronis)
- Perubahan berat badan
- Penggunaan diuretic
Tanda :
- Edema umum atau dependen
- Hepatomegali dan asites
- hangat, kemerahan dan kulit lembab
19
8/3/2019 Kelainan katup 3
20/24
- Pernapasan payah dan bising dengan terdengar krekels dan mengi.
NEUROSENSORI
Gejala : Episode pusing/pingsan berkenaan dengan beban kerja.
NYERI/KENYAMANAN
Gejala :
- Nyeri dada, angina.
- Nyeri dada non-angina/tidak khas.
PERNAPASAN
Gejala :
- Dispnea (kerja, ortopnea, paroksisml, nocturnal)
- Batuk menetap atau nocturnal (sputum mungkin/tidak produktif)
- Bunyi napas adventisius (krekels dan pulmonal)
- Sputum banyak dan berbercak darah (edema pulmunal)
- Gelisah/ketakutan (pada adanya edema pulmonal)
KEAMANAN
Gejala :
- Proses infeksi/sepsis
- kemoterapi radiasi
- Adanya perawatan gigi (pembersihan pengisian dan sebagainya)
PRIORITAS KEPERAWATAN
20
8/3/2019 Kelainan katup 3
21/24
1. Mempertahankan curah jantung adekuat
2. Mempertahankan dan/atau meningkatkan toleransi aktivitas
3. Menghilang/mengontrol nyeri
4. Memberikan informasi tentang proses penyakit, manajemen dan pencegahan
komplikasi.
Hasil yang diharapkan/criteria evaluasi pasien:
Melaporkan/manunjukkan penurunan episode dispnea, nyeri dada dan disritmia.
Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan beban karja jantung.
Mendemonstrasikan peningkatan toleransi aktivitas
Mengidetifikasi tanda dini dekompensasi jantung, cara untuk mengubah aktivitas dan
kapan mencari bantuan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Penurunan curah jantung b/d perubahan dalam preload/peningkatan tekanan atrium dan
kongesti vena.
2. Risiko kelebihan volume cairan b/d gangguan filtrasi glomerulus.
3. Nyeri akut b/d iskemia jaringan miokard.
4. Intoleran aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan.
5. Ansietas b/d perubahan status kesehatan.
21
8/3/2019 Kelainan katup 3
22/24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelainan pada katup jantung disebabkan oleh beberapa faktor risiko yang dianggap berkaitan,
yaitu kelainan kromosom atau genetik pada anak, pemakaian obat-obatan tertentu semasa
kehamilan, konsumsi alkohol, dan infeksi virus pada ibu saat kehamilan awal. Jadi bila salah satu
katup jantung tidak terbuka atau tertutup akan mempengaruhi aliran darah. Bila katup jantung
tidak dapat terbuka dengan sempurna akibatnya aliran darah melalui katup tersebut akan
berkurang. Sehingga mengalami kebocoran yang di sebut dengan regurgetasi atau ensufisiensi.
22
8/3/2019 Kelainan katup 3
23/24
DAFTAR PUSTAKA
Wood SL et al. Cardiae Nursing, 3rd ed. Philadelphia. JB Lippincou, 1995
Inner TT and Walker MK. Critical Care Nursing of the Elderly New York Springer Pulishing
Company, 1992
Kinny M et al AACNs Clinical Reference Manual. New York, McGraw Hull, 1993
23
8/3/2019 Kelainan katup 3
24/24
Enning RJ and Grenik A. Critical Care Cardiology. New York, Churchill Livinhstone, 1994
Seidel HM et at. Mosby Guide to Physical Examination. St Louis, Mosby Year Book, 1991
Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. Philadelphia:
Elsevier Saunders. 2005.
Sudoyo WA, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-5. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. 2009.
Vahanian A,Lung B,Dion R and Peper J.Valvular Heart Disease.In Camm JA, Lucher
TF,Serruiys PW(Eds) .
o
24
Top Related