KELOMPOK 3
MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN
TEORI BEHAVIORISTIK
DISUSUN OLEH:1. Vina Ardiyanti (11512039)2. Elin Nurliana S (11512048)3. Riyanti (11512090)
Aliran Behavioris didasarkan pada perubahan tingkah laku yang dapat diamati. Oleh karena itu, aliran ini berusaha mencoba menerangkan dalam pembelajaran bagaimana lingkungan berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku. Dalam aliran ini tingkah laku dalam belajar akan berubah kalau ada stimulus dan respons. Stimulus dapat berupa perlakuan yang diberikan pada siswa, sedangkan respons berupa perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa.
A) TEORI KONDISIONING KLASIK Biografi Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Pavlov lahir di Rusia dan meninggal di Negara tersebut. Ayahnya adalah seorang pendeta dan pada mulanya Pavlov belajar sendiri untuk menjadi seorang pendeta. Lalu dia berubah fikiran dan menghabiskan sepanjang hidupnya untuk mempelajari fisiologi. Tahun 1904 dia memperoleh hadiah nobel berkat penelitiannya mengenai fisiologi pencernaan. Dia memulai penelitian tentang pengkondisian reflex setelah berusia 50 tahun lebih.
Dalam riwayat Pavlov kita melihat peristiwa penemuan ilmiah yang tidak sengaja (accidental discoveries). Penelitiannya mengenai fisiologi pencernaan menuntunnya untuk membedah seekor anjing agar cairan getah perut mengalir melalui selang yang ditadah ke dalam wadah di luar tubuh si anjing.
Konsep Teori Kondisioning KlasikBeberapa istilah pokok dalam kondisioning klasik antara lain :a. Unconditioned Stimulus (US) yaitu stimulus yang tidak
dikondisikan, atau stimulus yang bersifat alami. Stimulus ini menghasilkan respon alamiah dan otomatis dari organisme.
b. Unconditioned Response (UR ) yaitu respon tidak dikondisikan di mana respon tersebut bersifat alamiah dan otomatis yang disebabkan oleh US.
c. Conditioned Stimulus (CS) merupakan stimulus yang dikondisikan melalui proses tertentu bersifat netral.
d. Conditioned Response (CR) merupakan respon yang dikondisikan melalui proses tertentu dengan mengkombinasikan stimulus alamiah dengan stimulus netral.
Aplikasi Dalam Pembelajaran Pada Anak MITeori Pavlov menekankan pentingnya proses
kondisioning dalam pembentukan perilaku. Berdasar konsep itu, pendidikan bisa diarahkan untuk tujuan memodifikasi perilaku berdasar rangsang buatan (CR). Hal ini adakalanya diperlukan bila rangsang alami tidak bisa dihadirkan.
Dalam dunia pendidikan adakalanya memerlukan stimulus buatan untuk membentuk perilaku baru atau mempertahankan perilaku anak yang sudah terbentuk, yaitu perilaku positif sesuai harapan pendidik. Perilaku-perilaku tersebut antara lain: mengerjakan PR, memakai seragam, masuk ruang kelas tepat waktu, sholat tepat waktu, mengucapkan, dan menjawab salam.
B) TEORI KONEKSIONISME Biografi Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Edward Lee Thorndike tidak hanya perintis dalam bidang teori belajar tapi juga dalam praktek pendidikan, perilaku verbal, psikologi komparatif, pengetesan psikologi, problem nature, transfer of training, dan aplikasi pengukuran kuantitatif terhadap problem sosiopsikologis (dia mengembangkan skala yang membandingkan kualitas kehidupan di kota).
Thorndike lahir di Williamsburg, Massachusett. Dia mengaku tidak pernah melihat atau mendengar kata psikologi hingga dia berada di Universitas Wesleyan. Pada waktu itu ia membaca tulisan William James yang bertitel ‘Principles of Psychology’ (1890) dan menjadi sangat tertarik. Dia lantas pergi ke Harvard dan mengambil kursus dari James.
Konsep Teori KoneksionismeTeori koneksionisme dari Torndike ini sering disebut
dengan bond theory, hal ini karena Thorndike menyebut asosiasi antara impresi indera dengan tindakan sebagai bond atau connection. Perhatian Thorndike tidak hanya pada kondisioning stimulus dan tendensi perilaku tapi juga pada apa yang mengkombinasikan stimulus dengan respons. Dia percaya bahwa S-R dihubungkan neural bond (hubungan syaraf). Oleh karena itu teorinya disebut koneksionisme yang mengacu pada koneksi neural antara stimulus dan respons.
Bagi Thorndike, bentuk belajar yang paling mendasar adalah trial and error atau di sebut selecting and connecting. Thorndike menyimpulkan bahwa belajar adalah proses peningkatan (incremental) bukan insight (aha!).
Terkait dengan belajar, Thorndike menyampaikan tiga hukum belajar yang utama dan itu diturunkan dari hasil penelitiannya, yaitu:a. Hukum efekYaitu menyebutkan bahwa keadaan memuaskan menyusul respons memperkuat hubungan antara stimulus dan tingkah laku, sedangkan keadaan menjengkelkan memperlemah pautan itu. b. Hukum latihanYaitu menjelaskan keadaan seperti dikatakan pepatah, “latihan menjadikan sempurna”. c. Hukum kesiapanYaitu melukiskan syarat-syarat yang menentukan keadaan yang disebut “memuaskan” atau “menjengkelkan” itu.
Aplikasi Dalam Pembelajaran Pada Anak MIBagi Thorndike mengajar bukan mengharap murid tahu apa yang diajarkan, tetapi mengajar adalah tahu apa yang akan diajarkan, respons apa yang diharapkan, apa tujuan pendidikan, kapan harus memberi hadiah. Untuk itu Thorndike memberikan aturan sebagai berikut:a. Memperhatikan situasi murid.b. Menentukan respons yang diharapkan dari situasi
tersebut.c. Sengaja menciptakan hubungan antara respons murid dan
stimulusnya.d. Perhatikan jangan sampai ada situasi lain yang dapat
mengganggu hubungan stimulus-respons.e. Bila akan menciptakan hubungan baru, jangan membuat
yang sejenis.
C) TEORI KONDISIONING OPERAN Biografi Burrhus Frederik Skinner (1904-1990)
Burrhus Frederik Skinner (1904-1990) memperoleh gelar doctor dari Harvard, setelah mengajar beberapa tahun di university of Minnesota dan Indiana, akhirnya kembali lagi ke Harvard. Dia adalah pelopor dan tokoh psikologi pendidikan selama beberapa dekade. Inovatif, praktis, bijak dan jenaka itula karakter Skinner yang pengaruh pemikirannya pun masih terasa hingga saat ini.
Debut Skinner dimulai pada saat pengaruh kondisioning klasik dari Pavlov menyebar ke seluruh penjuru ilmiah tapi dia mencoba membuktikan bahwa lingkungan memiliki pengaruh luar biasa pada proses belajar dan perilaku lebih dari yang pernah dipahami Pavlov. Skinner memberikan contoh sederhana pengaruh lingkungan yaitu keberadaan orang tua kita, guru-guru kita serta teman-teman sebaya memberi reaksi terhadap apa yang kita lakukan demikian juga mereka dapat mengukuhkan perilaku maupun menghilangkan apa yang kita lakukan.
Konsep Dasar Teori Kondisioning OperanSkinner merupakan behavioris yang paling banyak mengembangkan kondisioning operan. Beberapa pokok pikiran teori kondisioning operan antara lain: Dua jenis perilaku menurut Skinner, yaitu:a. Responden behavior yaitu perilaku yang stimulusnya
diketahui asal- muasalnya. Contohnya: mengerjapkan mata karena sinar mata hari.
b. Operant behavior yaitu perilaku yang tidak di ketahui asal – muasalnya, perilaku yang begitu saja dilakukan. Contohnya: berdiri, tertawa, menggerakan tangan, dsb.
Aplikasi Dalam Pembelajaran Pada Anak MIPrinsip pengajaran berdasar kondisioning operan, yaitu:a. Perlu tujuan tentang tingkah laku apa yang diharapkan dan dicapai
siswa.b. Memberi tekanan pada kemajuan belajar siswa sesuai dengan
kemampuannya.c. Perlu penilaian yang terus menerus untuk memantau tingkat
kemajuan belajarnya.d. Prosedur pengajaran dilakukan melalui modifikasi atas hasil evaluasi
dan kemajuan belajar yang telah dicapai.e. Gunakan pengukuhan positif secara sistematis, bervariasi, dan segera
setelah respon anak muncul.f. Perlu menerapkan prinsip belajar tuntas agar tingkah laku yang
dihasilkan sesuai tujuan pengajaran.g. Perlu menyusun program remedial bagi siswa yang belum tuntas
dalam belajar.h. Peran guru adalah sebagai arsitek atau pembentuk perilaku atau
perancang perilaku.
TERIMA KASIH