KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) TERHADAP
KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJJAIANG
KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
NURUL INSAANI USMAN YUSUF
10540918014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2018
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurul Insaani Usman Yusuf
NIM : 10540 9180 14
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Keefektifan Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap
Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 2018
Yang Membuat Pernyataan
Nurul Insaani Usman Yusuf
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurul Insaani Usman Yusuf
NIM : 10540 9180 14
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyususnan proposal sampai pada penyusunan skripsi ini, saya
menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi saya selalu konsultasi pada pembimbing yang telah
ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar seperti pada butir 1,2 dan 3, saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 2018
Yang Membuat Perjanjian
Nurul Insaani Usman Yusuf
Mengetahui
Ketua Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd.
NBM: 114 893
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Orang-orang hebat di luar sana memiliki mental baja yang jika semakin banyak mereka gagal
semakin tinggi pula semangatnya untuk bangkit lagi, sederhananya bahwa sikap putus asa
tidaklah dimiliki oleh seorang pemimpi, sebab tugas seorang pemimpi itu berat, ia harus
menjadikan mimpi-mimpinya menjadi nyata.
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku, saudarakau, keluarga tercintaku dan sahabatku, atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan
Kampus tercinta Universitas Muhammadiyah Makassar.
ABSTRAK
Nurul Insaani UY. 2018. Keefektifan Metode Bermain Peran (Role Playing)
Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh: Bahrun Amin dan Tjoddin SB
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan tujuan untuk
mengetahui keefektifan metode bermain peran (role playing) terhadap
keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang dari: (1) Hasil belajar
siswa. Peneliti memakai satu kelas yaitu kelas V.A untuk membandingkan
keefektifan metode bermain peran (Role Playing) antara sebelum dan sesudah
sebelum perlakuan pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes hasil belajar sebelum dan setelah pemberian perlakuan dalam bentuk
bermain peran selama pembelajaran dengan penerapan metode bermain peran
(role playing).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar bahasa
Indonesia tentang materi yang melibatkan keaktifan siswa dalam berbicara. Data
yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dan
keaktifan berbicara siswa kelas V yang menerapkan metode bermain peran
terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah penerapan metode bermain peran
(Role Playing). Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata antara sebelum dan
sesudah perlakuan, sebelum perlakuan = 58,6, setelah perlakuan = 76,6. Hasil
analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji-t, maka diperoleh
t0,05= 1.703. Setelah diperoleh t Hitung = 18,73 dan t Tabel = 1,703 maka t Hitung ≥ t
Tabel atau 18,73 ≥ 1,703. disimpulkan bahwa Ho di tolak dan H1 diterima Sehingga
dapat simpulkan bahwa metode bermain peran (Role Playing) efektif digunakan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap keterampilan berbicara.
Kata kunci : Keefektifan, metode Bermain Peran (Role Playing), Keterampilan
berbicara.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadhirat Allah swt, atas segala limpahan
nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat ujian meja guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari bahwa
penyusunan skripsi ini yang berjudul “Keefektifan Metode Bermain Peran (Role
Playing) Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar” masih banyak terdapat kesalahan,
kekurangan maupun kekhilafan. Karenanya, penulis berharap kritikan yang
bersifat konstruktif demi kelengkapan penyusunan skripsi ini.
Beragam kendala dan hambatan yang dilalui oleh penulis, namun berkat
usaha yang optimal dan dukungan dari berbagai pihak hingga akhirnya penulis
dapat melewati rintangan tersebut.
Dengan hati yang tulus ikhlas penulis mengucapkan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya, Teruntuk lelaki dan wanita terhebat dalam
hidupku yaitu ayahanda Usman Yusuf dan ibunda Astin, tak habis ku ucapkan
terima kasih kepada beliau atas segala pengorbanan dan perjuangan yang
senantiasa beliau lakukan selama penulis melaksanakan perkuliahan, serta
perhatian dan doa yang selalu beliau sertakan dalam setiap langkah yang penulis
lakukan. Begitu pula semua saudaraku yaitu M. Kadri UY, Astriyati dan Zulkifli
UY serta seluruh keluarga besarku atas perhatian dan pengorbanannya selama ini
kepada penulis.
Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan
kepada Dr. H. Bahrun Amin., M.Hum. dan Drs. H. Tjoddin SB., M.Pd
pembimbing I dan II yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi
sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Dr. H. Rahman Rahim, M.M., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulfasyah, MA., Ph.D., ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta seluruh dosen dan para staf pegawai
dalam lingkungan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian
ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada
Hj. Intang, S.Pd Kepala SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar. beserta para stafnya, terutama ibu Endang Ismit, S.Pd selaku guru kelas
V yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. Tak lupa
penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada sahabat dan keluarga besar,
rekan-rekan seperjuangan khususnya angkatan 2014 PGSD kelas E, teman PPL &
P2K, yang telah membantu penulis selama menyelesaikan skripsi.
Kepada sahabat dan seperjuangan Nurhidayah, Nurhikmah, Fatma
Wulandari, Aisyah Fajriani AM, Chaeriani, Jumarni (Ocha), Ayu Isnaeni, Anniza
Aulia Sahara dan Rosmila Dewi Faiddin yang senantiasa membantu
danmeminjamkan flashdisknya. Beryl Chalif AR yang selalu memberi motivasi
dan dukungan serta membelikan makanan ketika lapar tengah malam saat
penyelesaian skripsi ini, terima kasih.
Tiada imbalan yang dapat penulis berikan selain memohon kepada Allah
Swt, semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi pahala disisi-Nya.
Kesempurnaan adalah harapan, penulis hanya dapat berusaha semaksimal
mungkin untuk membuat skripsi ini menjadi yang terbaik, oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis mohon maaf atas segala kekurangan dalam skripsi
ini dan semoga hasil karya ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Makassar, Juli 2018
Nurul Insaani UY
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 4
1. Manfaat Teoretis ..................................................................................... 4
2. Manfaat Praktis ....................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN ................................................................................................. 6
A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 6
1. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 6
2. Metode Bermain Peran (role playing)..................................................... 7
3. Pengertian Metode Bermain Peran.......................................................... 7
4. Tujuan Bermain Peran ........................................................................... 10
5. Kelebihan Metode Bermain Peran .......................................................... 11
6. Kekurangan Metode Bermain Peran ....................................................... 11
7. Langkah – langkah Metode Bermain Peran ............................................ 12
8. Hakikat Keterampilan Berbahasa ............................................................ 15
a. Keterampilan Berbicara ....................................................................... 15
b. Tujuan Keterampilan Berbicara .......................................................... 16
c. Penilaian Keterampilan Berbicara ....................................................... 18
B. Kerangka Pikir ............................................................................................ 20
C. Hipotesis ..................................................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 23
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 23
B. Desain Penelitian ........................................................................................ 23
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 24
1. Populasi ................................................................................................... 24
2. Sampel ..................................................................................................... 24
D. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 25
E. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 26
F. Instrumen Penelitian ................................................................................... 27
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 28
H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 31
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 31
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif ........................................................... 31
2. T-test ....................................................................................................... 33
B. Pembahasan ................................................................................................. 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 37
A. Kesimpulan ................................................................................................. 37
B. Saran ............................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 39
LAMPIRAN .................................................................................................... 41
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 81
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Bagan Kerangka Pikir ...................................................................................... 21
2.2 Desain Penelitian .............................................................................................. 26
3.1 Jumlah Siswa SD Negeri Pajjaiang .................................................................. 24
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Keterampilan Berbicara ...........................................................29
3.2 Kategori Penilaian Keterampilan Berbicara..................................................30
4.1 Data Hasil Keterampilan Berbicara Siswa ...................................................32
4.2 Kecenderungan Penelitian .............................................................................33
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Nilai Pretest dan Posttest Siswa ........................................................ 44
2. Uji T ........................................................................................................... 49
3. Daftar Hadir Siswa ..................................................................................... 55
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................................ 57
5. Daftar Aktivitas Siswa ................................................................................ 70
6. Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 79
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan
suatu bangsa. Peningkatan kualitas SDM jauh lebih mendesak untuk segera
direalisasikan terutama dalam menghadapi era persaingan global. Oleh karena itu,
peningkatan kualitas SDM harus dipikirkan secara sungguh-sungguh.
Jadi, masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang
didorong untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Proses pembelajaran
didalam kelas diarahkan untuk kemampuan siswa menghafal informasi, siswa
terbiasa untuk mengingat dan menimbun informasi, tanpa berusaha untuk
menghubungkan yang diingat itu dengan kehidupan sehari-hari. Akhirnya siswa
hanya pintar secara teoretis tapi miskin dalam aplikasi.
Interaksi pembelajaran di kelas untuk menciptakan siswa aktif dalam
proses belajar sangat diperlukan. Serta pengembangan metode-metode
pembelajaran harus dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran.
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan kegiatan pembelajaran
disekolah yang terlibat langsung dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan
sangat bergantung pada perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran
yang dilakukan guru. (Rusman, 2014:V)
Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik seperti membimbing,
membina, mengasuh ataupun mengajar. ibaratnya seperti buah contoh lukisan
tersebut tergantung dari contoh yang diberikan sang guru, sebagai sosok yang
digugu dan ditiru. (Suyanto & Djihad, 2013:8)
Seorang guru yang profesional harus mampu memilih dan menerapkan
metode yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran
merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting
dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pada kenyataannya metode pembelajaran
masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu
untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari metode yang tepat, dan lain-
lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah
mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai metode pembelajaran.
Pemanfaatan metode seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat
perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu
guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan metode pembelajaran
agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar.
Masalah umum yang dijumpai guru-guru di Indonesia mulai dari tingkat
dasar sampai pendidikan menengah adalah kurang tersedianya metode
pembelajaran yang tepat untuk mendukung proses belajar siswa. Mempelajari
aspek-aspek kebahasaan, tentu sangat dangkal jika hanya bermodalkan buku dan
informasi melalui ceramah.
Metode-metode mengajar yang tepat diterapkan oleh guru pada
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah metode Bermain Peran (Role Playing).
MetodeBermain Peran (Role Playing)dilakukan dengan cara mengarahkan
peserta didik untuk menirukan suatu aktivitas atau mendramatisasikan
situasi, ide, atau karakter khusus. MetodeBermain Peran (Role Playing)
membantu peserta didik menyiapkan situasi nyata dan memahami situasi
sosial secara lebih mendalam. (Sani, 2013:170).
Pernyataan di atas menegaskan bahwa materi pesan memerlukan
keterampilan berbicara dan keterampilan menyimak. Keterampilan berbicara
digunakan dalam menyampaikan sedangkan keterampilan menyimak digunakan
untuk memahami pesan yang disampaikan. Kedua keterampilan memiliki peran
masing-masing, namun aspek yang dinilai lebih menitikberatkan pada
kemampuan berbicara peserta didik dalam mengungkapkan pesan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah Keefektifan metode
bermain peran (Role Playing) terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V SD
Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tujuan dilaksanakannya
penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui keefektifan metode bermain peran (Role
Playing) terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bersifat
teoretis maupun bersifat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah.
a. Mendapatkan teori baru tentang kemampuan berbicara murid melalui
metode bermain peran (Role Playing).
b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang di harapkan dengan penelitian dipaparkan sebagai
berikut:
a. Bagi guru, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah
wawasan guru tentang metode bermain peran (Role Playing) sekaligus
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengadopsi metode
pembelajaran bermain peran (Role Playing) dalam pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah
b. Bagi murid, diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, serta dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
keterampilan berbahasa,berkomunikasi, dan bekerja sama dengan teman
sebaya melalui penerapan metode bermain peran (Role Playing) dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
c. Bagi sekolah, diharapkan melalui penelitian ini dapat menjadi
sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikanproses pembelajaran
Bahasa Indonesia sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada dasarnya
dijadikan acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini. Sehubungan
dengan masalah yang akan diteliti,kerangka teori yang dianggap relevan dengan
penelitian ini di uraikan sebagai berikut .
1. Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian sebelumnya yang dijadikan referensi bagi penulis,
diantaranya :
a. Rustiyana. 2011. Penelitian ini berjudul “Keefektifan Penggunaan Metode
Role Playing Pada Materi Menghargai Keputusan Bersama Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Kelas V SD Negeri 02 Sungapan
Kabupaten Pemalang”. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik
kelas V SD Negeri 02 dan 03 Sungapan tahun ajaran 2010/2011, sedangkan
sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 02
Sungapan sebagai kelompok eksperimen dan peserta didik kelas V SD Negeri
03 Sungapan sebagai kelompok kontrol. Hasil perhitungan nilai tes akhir
menunjukkan taraf signifikansi kedua kelompok Sig (2- tailed) sebesar 0,019
yaitu lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Kesimpulannya yaitu Ho ditolak
dan Ha diterima. Berarti, terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai tes akhir kelompok
eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Dengan demikian,
metode Role Playing efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
materi menghargai keputusan bersama.
b. Nuramelia. 2011. Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Berbicara
melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Siswa Kelas V SD Inpres
Minasa Upa 1”. Dalam penelitiannya, Nuramelia telah menemukan bahwa
terdapat pengaruh penggunaan metode bermain peran (Role Playing) terhadap
kemampuan berbicara murid, yaitu terjadi peningkatan pemahaman murid
terhadap materi/konsep yang dipelajari melalui kegiatan yang telah
dilaksanakan. Selain itu keaktifan murid dalam pembelajaran juga mengalami
peningkatan.
Penelitian diatas membuktikan bahwa ada pengaruh dalam
meningkatkan kemampuan berbicara dalam menggunakan metode bermain
peran (Role playing), sedangkan penelitian ini yaitu dapat meningkatkan
keefektifan metode bermain peran (Role playing) terhadap keterampilan
berbicara siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar
2. Metode Bermain Peran (Role Playing)
a. Pengertian Metode Bermain Peran (Role Playing)
Bermain peran adalah suatu model penguasaan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. pengembangan
imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan memerankanna
sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya
dilakukan lebih dari satu orang (Komalasari, 2017:80).
Pengajaran berdasarkan pengalaman lainnya adalah bermain peran
karena pada umumnya siswa menyenangi penggunaan strategi ini karena
berkenaan dengan isu-isu sosial dan kesempatan komunikasi interpersonal
di dalam kelas. Di dalam bermain, peran guru menerima petan
noninterpersonal di dalam kelas, siswa menerima karakter, perasaan, dan
ide-ide orang lain dalam situasi yang khusus (Hamalik, 2002:214).
Metode bermain peran ini dikategorikan sebagai model belajar
yang berumpun kepada metode perilaku yang diterapkan dalam kegiatan
pengembangan. Karakteristiknya adalah adanya kecenderungan
memecahkan tugas belajar dalam sejumlah perilaku yang berurutan,
konkret dan dapat diamati (Siska, 2011:33).
Sosiodrama adalah suatu kelompok yang bertindak memecahkan
masalah terutama pemecahan masalah yang berkenaan dengan hubungan
antar insani. Masalah itu dapat dihubungkan dengan kerja sama siswa di
sekolah, keluarga, atau di masyarakat umumnya. Sosiodrama memberikan
kesematan kepada para siswa untuk menyelidiki alternatif pemecahan
masalah yang berkenaan dengan keluarga (Hamalik, 2002 : 138).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa
bermain peran / sosiodrama adalah suatu metode dengan cara memainkan
suatu peran yang menekankan penghayatan di mana para siswa turut serta
dalam memainkan peranan di dalam mendramatisasikan masalah-masalah
sosial.
Pengertian Metode Bermain Peran (Role Playing) menurut Ridwan
(2013 : 70) adalah metode pembelajaran yangdilakukan dengan cara
mengarahkan peserta didik untuk menirukan suatu aktivitas atau
mendramatisasikan situasi, ide, atau karakter khusus. Metode Bermain
Peran (Role Playing) digunakan untuk menjelaskan sikap dan konsep,
rencana dan menguji penyelesaian masalah, membantu peserta didik
menyiapkan situasi nyata dan memahami situasi sosial secara lebih
mendalam. Metode ini juga dapat diterapkan untuk menanamkan sikap
normatif yang harus direfleksikan dalam apresiasi jiwa melalui peran dan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Pengajar melibatkan peserta didik dalam bermain peran (Role
Playing) karena berbagai alasan. Berbagai alasan yang mendukung
bermain peran (Role Playing) yaitu karena dalam bermain peran (Role
Playing) dapat: (1) membandingkan dan mengkontraskan posisi-posisi
yang diambil dalam pokok permasalahan, (2) menerapkan pengetahuan
pada pemecahan masalah, (3) menjadikan problem yang abstrak menjadi
konkret, (4) melibatkan peserta didik dalam pembelajaran yang langsung
dan eksperiensial, (5) mendorong peserta didik memanipulasi pengetahuan
dalam cara yang dinamik, (6) dan mengembangkan pemahaman yang
empatik. Zaini (Purwandari 2012:31).
b. Tujuan Metode Bermain Peran
Tujuan bermain peran adalah menggambarkan suatu peristiwa
masa alampau atau dapat pula cerita dimulai dengan bebagai kemungkinan
yang terjadi baik kini maupun mendatang kemudian ditunjuk beberapa
siswa untuk melakukan peran sesuai dengan tujuan cerita. Pemeran
melakukan sendiri peranannya sesuai dengan daya imajinasi tentang pokok
yang diperankannya. Ali (2000 : 84)
Lain halnya dengan Hamalik (2002 : 138) yang mengatakan bahwa
tujuan bermain peran adalah menciptakan kembali gambaran historis masa
silam, peristiwa yang mungkin terjadi pada masa mendatang, peristiwa-
peristiwa sekarang yang berarti atau situasi-situasi bayangan pada suatu
tempat dan waktu tertentu.
Sudjana (2000:90) menjelaskan bahwa tujuan bermain peran
adalah agar siswa dapat menghargai dan menghayati perasan orang lain,
memupuk rasa tanggung jawab pada diri siswa.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
bermain peran adalah agar siswa dapat mengyahati perasaan orang lain dan
menciptakan kembali gambaran historis masa silam, peristiwa yang
mungkin terjadi pada masa mendatang, peristiwa-peristiwa sekarang yang
berarti atau situasi-situasi bayangan pada suatu tempat dan waktu tertentu.
c. Kelebihan Metode Bermain Peran (Role Playing)
Menurut Zaini (Purwandari 2012:32) Kelebihan dari metode
bermain peran (Role Playing) yaitu: (1) bermain peran dapat
membandingkan dan mengkontraskan posisi-posisi yang diambil dalam
pokok permasalahan, (2) menerapkan pengetahuan pada pemecahan
masalah, (3) menjadikan problem yang abstrak menjadi konkret, (4)
melibatkan peserta didik dalam pembelajaran yang langsung dan
eksperiensial, (5) mendorong peserta didik memanipulasi pengetahuan
dalam cara yang dinamik, (6) memfasilitasi ekspresi sikap dan perasaan
peserta didik, (7) mengembangkan pemahaman yang empatik, (8) dan
memberikan timbal balik (feedback) yang segera bagi pengajar dan peserta
didik (Purwandari 2012 : 32)
d. Kekurangan Metode Bermain Peran (Role Playing)
Metode Bermain Peran tidak hanya memiliki kelebihan. Metode
bermain peran (Role Playing) juga memiliki kelemahan. Kelemahan dari
metode Bermain peran (Role Playing) antara lain:
Kelemahan metode Bermain peran (Role Playing) diantaranya
yaitu: (1) bermain peran (Role Playing) memakan waktu yangbanyak, (2)
peserta didik sering mengalami kesulitan untuk memerankan peran secara
baik khususnya jika mereka tidak diarahkan atau tidak ditugasi dengan
baik (3) bermain peran (Role Playing) tidak akan berjalan dengan baik jika
suasana kelas tidak mendukung, (4) peserta didik yang tidak dipersiapkan
dengan baik ada kemungkinan tidak akan melakukan secara sungguh-
sungguh, (5) dan tidak semua materi pelajaran dapat menerapkan metode
ini.
Afroh:2012.(www.mylibraryy.blogspot.com/2012/05/apa-sih-metode-role-
playingitu.html, diaskes 9 Februari 2018).
e. Langkah-Langkah Metode Bermain Peran (Role Playing)
Metode bermain peran (Role Playing) dapat diterapkan dalam
pembelajaran di kelas. Penerapan metode bermain peran (Role Playing)
harus memperhatikan langkah-langkah pelaksanaannya, sehingga paham
dengan jelas mengenai metode bermain peran (Role Playing).
Langkah-langkah dalam menerapkan metode bermain peran
(Role Playing)sebagai berikut
a. Guru menyusun / menyiapkan skenario yang akan
ditampilkan.
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang ingin dicapai.
c. Guru memberikan scenario untuk dipelajari.
d. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari scenario
dalam waktu beberapa hari sebelum KBM (Kegiatan Belajar
Mengajar).
e. Guru menunjuk beberapa peserta didik untuk memainkan
peran sesuai dengan tokoh yang terdapat pada scenario.
f. Peserta didik yang telah ditunjuk bertugas memainkan peran
maju dan bermain peran didepan peserta didik lainnya.
g. Peserta didik yang tidak bermain peran berada dalam
kelompoknya sambil mengamati skenario yang diperagakan,
mengamati kejadian khusus dan mengevaluasi peran
masing-masing tokoh.
h. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing peserta didik
diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan
masing-masing kelompok.
i. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
kesimpulannya.
j. Peserta didik merefleksi kegiatan bersama-sama.
k. Guru memberikan kesimpulan secara umum (Ridwan,
2013:171).
Format Pembelajaran Kemampuan Berbicara Dengan Teknik Bermain
Peran:
1. Pendahuluan
a. Menyiapkan Rencana Pembelajaran
b. Guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran
c. Guru memberi apersepsi dengan memancing ke pokok pembahasan
kemampuan berbicara Pembagian kelas menjadi beberapa
kelompok
2. Guru menjelaskan tentang ketrampilan berbicara dengan menggunakan
teknik bermain peran
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi
yang telah disampaikan oleh guru tentang bermain peran
4. Menyuruh siswa membaca teks percakapan secara kelompok untuk
bermain peran dengan memilih salah satu peran yang akan dibawakan
5. Menyuruh siswa menghafal teks percakapan sesuai perannya
6. Menyuruh siswa bermain peran di depan kelas sesuai dengan
perannya masing-masing
7. Mengadakan penilaian dengan memperhatikan siswa bermain peran
8. Membahas hasil kegiatan siswa dan melakukan perbaikan menyimpul-
kan materi berbicara dengan teknik bermain peran
9. Mengolah data serta merefleksi untuk merumuskan tindakan
selanjutnya
Menurut Sumaatmadja metode bermain peran sebagai salah satu
metode pembelajaran yang dipilih dalam proses belajar mengajar di kelas
diyakini akan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa. Sebab
biasanya siswa sangat antusias atau memperhatikan sekali terhadap
pelajaran manakala pelajaran tersebut memang menyangkut kehidupan
dia sehari-hari di lingkungan masyarakat. sementara metode bermain
peran sangat difokuskan pada kenyataankenyataan yang terjadi di
lingkungan masyarakat. Metode ini berhubungan dengan penghayatan
suatu peranan sosial yang dimainkan anak di masyarakat (Kartini,
2007:2).
3. Hakikat Keterampilan Berbahasa
Menurut Suharso (Purwandari 2012:13) kata terampil berarti cakap
dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Keterampilan adalah
kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan berbahasa sebagai kecakapan untuk menyelesaikan tugas yang
berkaitan dengan bahasa.
Keterampilan dalam berbahasa terbagi menjadi empat katerampilan
berbahasa. Empat keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan menyimak,
keterampilan membaca, keterampilan menulis, dan keterampilan berbicara.
Dalam penelitian ini menitikberatkan pada keterampilan berbicara.
Keterampilan berbicara dalam berbahasa dijelaskan sebagai berikut:
a. Keterampilan Berbicara di Sekolah Dasar
Berbicara secara umum dapat diartikan sebagai suatu penyampaian
maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut mudah dipahami
oleh orang lain (Mardiati, 2014:19)
Keterampilan berbicara merupakan salah satu dari keterampilan
berbahasa. Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui
bahasa lisan. Menurut Iskandawassid (2009: 241), keterampilan berbicara
pada hakikatnya merupakan keterampilan mereproduksi arus sistem bunyi
artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan
keinginan kepada orang lain. Keterampilan berbicara melibatkan
pereproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan maksud
dan penerima maksud tersebut.
Dengan menerapkan metode bermain peran (Role Playing ) siswa
di Sekolah Dasar dapat meningkatkan keterampilan berbicaranya, yaitu
Volume suara, kelancaran, pelafalan intonasi dan penampilan.
Dengan bebicara siswa di SD dapat berbahasa berdasarkan bunyi-
bunyi yang didengar kemudaian siswa belajar untuk mengucapkan dan
akhirnya terampil berbicara. agara siswa dapat mengekspresikan,
menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaan.
b. Tujuan Keterampilan Berbicara di Sekolah Dasar
Tujuan Keterampilan berbicara di SD adalah melatih siswa
dapat berbicara dalam Bahasa Indonesia dengan baik dsn benar. untuk
mencapai tujuan tersebut, kita dapat menggunakan bahan pembelajaran
membaca atau menulis, kosakata, dan sastra sebagai bahan pembelajaran
berbicara, misalnya menceritakan kembali isi cerita, drama, berdialog,
kosakata dan sastra sebagai bahan pembelajaran berbicara, misalnya
meceritakan pengalaman yang mengesankan, menceritakan kembali isi
cerita yang pernah dibaca atau didengar, bermain peran, berpidato.
Banyak cara untuk melaksanakan pembelajaran berbicara di SD,
misalnya, siswa diminta merespond secara lisan gambar yang
diperlohatkan guru, bermain tebak-tebakan, meceritakan isi bacaan,
bertanya jawab, membicarakan kaidah sebuah puisi, melanjutkan cerita
guru, melanjutkan puisi guru, berdialog dan sebagainya. dalam hal ini,
yang perlu di perhatikan bahwa pembelajaran berbicara, harus dikaitkan
dengan pembelajaran keterampilan lainnya.
Keterampilan berbicara yang diberikan di SD pada peserta didik
memiliki tujuan tujuan tertentu. Tujuan dari keterampilan berbicara ini
diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap keterampilan yang
dimiliki oleh peserta didik.
Menurut Iskandarwassid (2009: 242) Mata pelajaran Bahasa
Indonesia di SD bertujuan agar peserta didik terampil berbahasa lisan dan
tulis. Mata pelajaran Bahasa Indonesia ini memberikan keterampilan
kepada peserta didik tentang bagaimana menggunakan bahasa dengan baik
yang diwujudkan secara lisan maupun tulis.
Tujuan keterampilan berbicara mencakup pencapaian hal-hal,
diantaranya dijelaskan sebagai berikut:
1) Kemudahan berbicara
2) Kejelasan
3) Bertanggung jawab
4) Membentuk pandangan yang kritis
5) Membentuk kebiasaan
Tujuan keterampilan berbicara di SD yang dikemukakan di atas,
dapat terwujud apabila pembelajaran yang dilakukan melibatkan peserta
didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara.
Peserta didik yang terlibat secara penuh dalam pembelajaran keterampilan
berbicara akan memberikan pengalaman berbicara pada peserta didik itu
sendiri, di mana nantinya akan berguna untuk menambah kualitas
keterampilanberbicara peserta didik.
Reza.2013,(www.unesco09.blogspot.com/2013/01/Pembelajaran-
keterampilan-berbahasa-html, diaskes 20 Februari 2018).
C. Penilaian Keterampilan Berbicara
Setiap kegiatan belajar perlu diadakan penilaian termasuk dalam
pembelajaran kegiatan berbicara. Cara yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana siswa mampu berbicara adalah tes kemampuan berbicara.
Pada prinsipnya ujian keterampilan berbicara memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berbicara, bukan menulis, maka penilaian
keterampilan berbicara lebih ditekankan pada praktik berbicara.Untuk
mengetahui keberhasilan suatu kegiatan tertentu perlu ada penilaian.
Penilaian yang dilakukan hendaknya ditujukan pada usaha perbaikan
prestasi siswa sehingga menumbuhkan motivasi pada pelajaran
berikutnya. Penilaian kemampuan berbicara dalam pengajaran berbahasa
berdasarkan pada dua faktor, yaitu faktor kebahasaan dan nonkebahasaan.
Faktor kebahasaan meliputi lafal, kosakata, dan struktur sedangkan faktor
nonkebahasaan meliputi materi, kelancaran dan gaya.
Lafal adalah suatu cara seseorang atau sekelompok orang dalam
mengucapkan bunyi bahasa.
Intonasi adalah naik turunnya lagu kaliamat. intonasi berfungsi sebagai
pembentuk makna kalimat
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengahrahkan sesuatu
gerak kesuatu serangan sesuai dengan tujuannya
Ekspresi adalah pengungkapam ataupun suatu proses dalam menutarakan
maksud, perasaan, gagasan dan sebagainya. semua pemikiran dan gagasan
yang ada dalam pikiran seseorang sebaiknya diekspresika dalam bentuk
nayata sehingga bisa dirasakan manfaatnya.
Penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara
siswa dilakukan melalui tugas bercerita. Untuk mengevaluasi kemampuan
berbicara siswa dibutuhkan format penilaian berbicara. Berikut merupakan
format penilaian berbicara/bercerita yang dimodifikasi dari penilaian
Jakovits dan Gordon (Nurgiyantoro, 2001:290).
Ibrahim.2012,(www.truestoryeka.wordpress.com/2012/01/28/
keterampilan-berbicara/, diaskes 25 April 2018).
B. Kerangka Pikir
Kerangka pikir bertujuan memberikan gambaran tentang konsep dasar yang
digunakan dalam penelitian ini sehingga dapat menunjukkan alur pikir secara tepat
sekaligus mampu mengakomodasi semua permasalahan yang ada dengan cara
memecahkan permasalahannya.
Berdasarkan pengalaman dalam proses pembelajaran dikelas umumnya guru
harus memperhatikan penggunaan metode pembelajaran yang tepat, agar pembelajaran
dapat lebih bermakna dan menjadi pengetahuan jangka panjang. Penerapan metode
pembelajaran yang tepat harus mempertimbangkan beberapa hal. Salahsatu bahan
pertimbangan yaitu kesesuaian metode pembelajaran dengan materi.
Untuk memaksimalkan keterampilan berbicara pembelajaran dilakukan
dengan menerapkan metode bermain peran (Role Playing). Metode ini telah
dipertimbangkan dan mempunyai kecocokan dengan materinya. Metode ini
melibatkan peserta didik secara penuh dan memberikan pembelajaran yang
bermakna pada peserta didik. Peserta didik termotivasi dalam melaksanakan
pembelajaran yang menarik dan terlibat penuh dari awal persiapan pembelajaran
hingga evaluasi pembelajaran. Alasan di atas menjelaskan bahwa metode bermain
peran (Role Playing) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia efektif dalam proses
belajar mengajar di kelas. Adapun kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada
bagan dibawah ini:
Bagan Kerangka Pikir
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, maka dapat
diajukan hipotesis :
Penerapan metode bermain peran (Role Playing) efektif dalam meningkatkan
keterampilan berbicara pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD
Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Untuk keperluan pengujian hipotesis di atas digunakan uji pihak kanan,
dirumuskan sebagai berikut:
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Metode Bermain Peran
(Role Playing)
Pos-Test
Berbicara
Analisis
Temuan
Tidak efektif
Efektif
Pre-Test
Ho : 21 melawan H1 : 21
H1 = Ada Pengaruh Efektifitas
Ho = Tidak terdapat Pengaruh Efektifitas
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Peneliti disini
menggunakan satu kelas sampel eksperimen saja dengan tujuan untuk mengetahui
keefektifan metode bermain peran (Role Playing) terhadap keterampilan berbicara
siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain The One Group Pretest-
Posttest (Satu Kelompok Pretes-Postes). Desain ini digunakan karena peneliti
hanya melibatkan satu kelas yaitu kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.
Model desainnya adalah:
Gambar 3.1
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Kelas Eksperimen O1 X O2
(Sumber: Sugiyono, 2017)
Keterangan :
O1 = Tes awal yang diberikan pada kelas eksperimen di awal penelitian
X = perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen
O2 = Tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen di akhir penelitian
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi sebagai keseluruhan Objek penelitian baik berupa benda,
manusia, peristiwa, maupun gejala yang terjadi yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu Sugiyono (2017:119)
Gambar 3.1 Jumlah siswa SD Negeri Pajjaiang
Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
V A 13 15 28
V B 13 12 25
Jumlah 26 27 53
Sumber : SD Negeri Pajjaiang 2017/2018
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V.A SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar dengan jumlah 28 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah atau karekteristik yang dimiliki
oleh populasi.Sugiyono (2017:120), Berdasarkan definisi yang dikemukakan
oleh Sugiyono, maka dapat diketahui bahwa sampel adalah sebagai bagian
dari populasi.
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling
Purposive. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017:126). Dengan demikian, sampel dalam
penelitian ini yakni siswa kelas VA SD Negeri Pajjaiang Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar yang berjumlah 28 siswa yakni terdiri dari 13
siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
D. Definisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel pada penelitian ini adalah :
1. Efektivitas
Efektivitas adalah pengaruh yang ditimbulkan atau disebabkan oleh
adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan yang dicapai dalam setiap tindakan yang dilakukan. Efektivitas
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah efektivitasmetode bermain peran
(Role Playing) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap keterampilan
berbicara siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar
Adapun indikator dari efektivitas tersebut :
a) Hasil Belajar
Hasil belajar murid yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor
yang diperoleh oleh murid setelah proses pembelajaran dengan metode
Bermain Peran melalui tes belajar. Ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari
hasil belajar yang telah mencapai ketuntasan individual dan klasikal, yaitu
murid telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 dan
skor idealnya 100. Standar ketuntasan belajar murid sebagai acuan
efektivitas pembelajaran pada penelitian ini adalah sekurang-kurangnya 75%
dari jumlah murid yang mencapai nilai KKM.
b) Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas siswa adalah keterlaksanaan kegiatan siswa selama proses
pembelajaran yang berlangsung melalui penerapan Metode Bermain Peran.
Aktivitas siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses
komunikasi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru yang
menghasilkan perubahan tingkah laku selama proses pembelajaran dengan
menerapkan Metode Bermain Peran.Kriteria keberhasilan aktivitas siswa
yang ditetapkan di SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar yaitu sekurang-kurangnya 70% siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.
E. Prosedur Penelitian
Adapun tahap prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Mengidentifikasi masalah yang akan diteliti.
b. Mengurus perizinan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.
c. Memilih materi yang akan digunakan dalam penelitian.
d. Membuat RPP
2. Tahap Pelaksanaan
a. Mengadakan pretes pada kelas eksperimen.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
bermain peran (Role Playing) sebagai berikut : (1) guru menyusun /
menyiapkan skenario yang akan ditampilkan. (2) Guru menjelaskan
tujuanpembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai. (3) Guru
memberikan scenario untuk dipelajari. (4) Guru menunjuk beberapa siswa
untuk mempelajari scenario dalam waktu beberapa hari sebelum KBM
(Kegiatan Belajar Mengajar). (5) Guru menunjuk beberapa peserta didik
untuk memainkan peran sesuai dengan tokoh yang terdapat pada scenario.
(6) Peserta didik yang telah ditunjuk bertugas memainkan peran maju dan
bermain peran didepan peserta didik lainnya. (7) Peserta didik yang tidak
bermain peran berada dalam kelompoknya sambil mengamati skenario
yang diperagakan, mengamati kejadian khusus dan mengevaluasi peran
masing-masing tokoh. (8) Setelah selesai ditampilkan, masing-masing
peserta didik diberikan lembar kerja untuk membahas penampilan masing-
masing kelompok. (9) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
kesimpulannya. (10) Peserta didik merefleksi kegiatan bersama-sama. (11)
Guru memberikan kesimpulan secara umum. (Ridwan, 2013:171).
3. Menganalisis Data Hasil dan Pelaporan
a. Mengumpulkan hasil pengolahan data.
b. Menganalisis hasil pengelolahan data.
c. Mengadakan postes pada kelas eksperimen
F. Instrument Penelitian
Adapun Instrumen atau alat penelitian yang akan dilakukan dalam proses
penelitian, yaitu :
1. Lembar observasi
Lembar Observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran, instrument
ini digunakan untuk mengelola aktivitas siswa dalam pembelajaran.
lembar observasi ini berisi item-item yang akan diamati pada saat terjadi
proses pembelajaran
2. Tes hasil belajar siswa
Instrumen ini berupa pretest dan posttest, pretest diberikan kepada
siswa pada awal pertemuan (sebelum metode pembelajaran role playing
diterapkan) dan posttest diberikan setelah menerapkan metode
pembelajaran role playing
G. Teknik Pengumpulan Data
1.Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah murid kelas V.A SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
2. Jenis Data
Data yang diperoleh berasal dari sumber data yang berupa hasil belajar siswa.
Tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran.
H. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dengan menggunakan instrumen-instrumen
yang ada kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif.
Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mengungkap keterlaksanaan
pembelajaran, hasil belajar murid, aktivitas siswa selama pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan Metode Bermain Peran (Role Playing).
1) Hasil belajar
Tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan berbicara adalah
tes performen yaitu menugasi siswa untuk praktik berbicara. Tes ini digunakan
untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang
dalam penguasaan keterampilan berbicara. Nilai akhir adalah jumlah
keseluruhan skor dari masing-masing aspek yang dinilai. Hal-hal yang dinilai
meliputi aspek ketepatan, aspek kelancaran, dan aspek intonasi, ekspresi, dan
tema.
Tabel: 3.1 Kisi-Kisi Tes Keterampilan Berbicara
No Indikator Deskriptor Skor
1 Ketepatan Tepat dalam penggunaan bahasa serta pemilihan
kata dalam berbicara
20
Kurang tepat dalam penggunaan bahasa serta
pemilihan kata dalam berbicara
10
Tidak tepat dalam penggunaan bahasa serta
pemilihan kata dalam berbicara
5
2 Kelancaran Lancar dan relevan dalam berbicara 20
Kurang lancar dalam berbicara 10
Tidak lancar dan putus-putus dalam berbicara 5
3 Intonasi Jelas dalam pemenggalan kata / jeda 20
Kurang jelas dalam pemenggalan kata / jeda 10
Tidak jelas dalam pemenggalan kata / jeda 5
4 Ekspresi Menjiwai dalam bermain peran 20
Kurang menjiwai dalam bermain peran 10
Tidak menjiwai dalam bermain peran 5
5 Tema Percakapan sesuai tema 20
Percapakan kurang sesuai dengan tema 10
Percakapan tidak sesuai dengan tema 5
Tabel 3.2 Kategori Penilaian Kemampuan Berbicara
Skor Kategori
90
80
70
0
-
-
-
-
100
89
79
69
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
2. t-test
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjawab hipotesis yang telah
diajukan. Untuk maksud tersebut maka teknik pengujian yang digunakan adalah
uji-t yang dikemukakanoleh (Arikunto, 2006: 306)
Rumus yang digunakan adalah:
√∑
Keterangan:
t: Perbedaan dua mean
Md: Perbedaan mean pretest dan posttest
∑ : Jumlah kuadrat devisiasi
N: Jumlah subjek eksprimen
Db: Derajat kebebasan tertentu ditentukan dengan N-1.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian dengan menggunakan Pre-Eksperimen yang dilakukan terhadap
28 siswa mengenai keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biiringkanaya Kota Makassar sebelum dan sesudah perlakuan yang
berupa metode bermain peran (Role Playing). Hasil penelitian tersebut dianalisis
dengan menggunakan analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan
keterampilan berbicara sebelum (pretestt) dan sesudah (posttest) diberi perlakuan,
dan analisis statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian tentang adanya
perbedaan keterampilan berbicara sebelum dan sesudah penerapan metode
bermain peran (Role Playing).
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran
mengenai keterampilan berbicara sebelum (pretestt) dan sesudah (posttest)
diberi perlakuan berupa metode bermain peran (Role Playing), maka berikut
ini akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang
diklasifikasikan dalam aspek ketepatan, aspek kelancaran, aspek intonasi,
ekspresi, dan tema.
Tabel 4.1: Data tingkat hasil keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri
Pajjaiang Kecamatan Biringknaya Kota Makassar sebelum (Pretestt) dan
sesudah (Posttest) diberi perlakuan berupa metode bermain peran.
Interval Kategori Pretestt Posttest
Frekuensi Persentas
e
Frekuensi Persentas
ee 90 – 100 Sangat Baik - - 3 10,7%
80 – 89 Baik - - 13 46,4%
70 – 79 Cukup 4 14,28% 9 32,1%
0 – 69 Kurang 24 85,71% 3 10,7%
Jumlah 28 100% 28 100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa kelas V
SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar sebelum diberi
latihan metode bermain peran, tingkat hasil belajarnya yaitu hanya 4 siswa dengan
14,28% yang berada pada kategori cukup, sedangkan pada kategori kurang
sebanyak 24 siswa dengan persentase 85,71%. Selanjutnya sesuai dengan nilai
rata-rata skor yang diperoleh sebesar 58,66 dimana nilai rata-rata tersebut berada
pada interval 0-69 yang berarti kurang. Hal ini berarti bahwa keterampilan
berbicara siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar berada pada kategori kurang.
Setelah diberi perlakuan metode bermain peran, hasil keterampilan
berbicara siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang mengalami peningkatan. Hal ini
dapat dilihat dari hasil keterampilan berbicara berada dalam kategori sangat baik
sebanyak 3 siswa dengan persentase 10,7%, kategori baik sebanyak 13 siswa
dengan persentase 46,4%, kategori cukup sebanyak 9 siswa dengan persentase
32,1%, dan kategori kurang sebanyak 3 siswa dengan persentase 10,7%.
Selanjutnya sesuai dengan nilai rata-rata skor yang diperoleh sebesar 76,06
dimana nilai rata-rata tersebut berada pada interval 70-79 yang berarti cukup. Hal
ini menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri
Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar setelah diberikan metode
bermain peran (Role Playing) berada dalam kategori cukup.
Tabel 4.2: Kecenderungan umum penelitian berdasarkan pedoman
interpretasi kemampuan berbicara
Jenis Data Mean Interval Klasifikasi
Pre-Test 58,6 0-69 Kurang
Post-Test 76,6 70-79 Cukup
Sumber: Hasil pretestt dan posttest
2. Uji T-Test
Hipotesis penelitian ini adalah “metode bermain peran terhadap
keterampilan berbicara siswa kelas V Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya
Kota Makassar. Untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu disajikan data hasil
kemampuan berbicara siswa, baik pretestt dan posttest, digunakan analisis Uji T
(t-test).
1. Menentukan/mencari harga Md (Mean dari perbedaan antara pre test dan post
test) (lampiran 2 hal 49).
2. Menentukan/mencari harga ∑ (lampiran 2 hal 50).
3. Menentukan harga T Hitung (lampiran 2 hal 51).
4. Menentukan harga t Tabel (lampiran 2 hal 51).
5. Untuk mencari tTabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf
signifikan α = 0,05 dan d.b. = N – 1 = 28 – 1 = 27 (lampiran 2 hal 51).
Dalam pengujian statistik, hipotesis ini dinyatakan sebagai berikut:
: lawan :
Berdasarkan tabel t di atas, maka diperoleh t0,05= 1.703. Setelah diperoleh t
Hitung = 18,73 dan t Tabel = 1,703 maka t Hitung ≥ t Tabel atau 18,73 ≥ 1,703. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa ada
pengaruh positif yang signifikan metode bermain peran terhadap keterampilan
berbicara siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar
B. Pembahasan
Hasil analisis statistika deskriptif menunujukkan bahwa skor hasil
keterampilan berbicara Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Pajjaiang
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar sebelum diterapkan Metode Bermain
Peran berada pada kategori kurang. Hal ini terlihat dari skor rata-rata hasil
belajar siswa sebesar 58,66 Adapun ciri-ciri kurangnya hasil keterampilan
berbicara yang secara umum ditunjukkan siswa antara lain : 11% siswa yang tidak
tepat dalam penggunaan bahasa serta pemilihan kata dalam berbicara, 11% siswa
kurang lancar dalam berbicara, 11% siswa kurang jelas dalam pemenggalan
kata/jeda, 10% siswa kurang menjiwai dalam bermain peran dan 18% siswa
melakukan percakapan sesuai tema, dapat disimpulkan dari 28 siswa. Sebanyak
24 siswa memiliki keterampilan berbicara yang kurang.
Sementara itu skor hasil keterampilan berbicara Bahasa Indonesia Siswa
Kelas V SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar setelah
diterapkan Metode Bermain Peran terjadi peningkatan yang signifikan yaitu
berada pada kategori cukup. Hal ini terlihat dari skor rata-rata sebesar 76,06
Adapun ciri-ciri kurangnya hasil keterampilan berbicara yang secara umum
ditunjukkan siswa antara lain : 20% siswa tepat dalam penggunaan bahasa serta
pemilihan kata dalam berbicara, 15% siswa lancer dan relevan dalam berbicara,
12% siswa kurang jelas dalam pemenggalan kata/jeda, 10% kurang menjiwai
dalam berbicara dan 20% siswa melakukan percakapan sesuai tema dari 28 siswa
terdapat 25 siswa memiliki keterampilan berbicara yang cukup.
Penerapan metode bermain peran (Role Playing) dalam berbicara Siswa
kelas V SD Negeri Pajjaiang Kota Makassar, maka tampak pula hasil perhitungan
uji t. Perbandingan hasil kemampuan pretest dan posttest menunjukkan bahwa
nilai t Hitung = 18,73 dan t Tabel = 1,703 maka t Hitung ≥ t Tabel atau 18,73 ≥ 1,703.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa
ada pengaruh positif yang signifikan metode bermain peran terhadap
keterampilan berbicara siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dinyatakan bahwa
penggunaan pembelajaran metode bermain peran (Role Playing) terdapat
pengaruh positif yang signifikan terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V
SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar, pembelajaran
metode bermain peran (Role Playing) disediakan untuk meningkatkan kreatifitas
siswa dalam memerankan tokoh. Dengan siswa dapat bermain peran dengan lafal
dan intonasi yan tepat maka siswa akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu
pengetahuan dan dengan berbicara murid mampu mempertinggi daya pikirannya,
mempertajam pandangannya dan memperluas wawasannya.
Dengan demikian menerapkan metode bermain peran (Role Playing),
siswa dapat meningkatkan keterampilan berbicaranya, tidak lagi mengalami
kesulitan berbicara dan tidak mengeluh pada saat proses belajar mengajar di
kelas. Keberhasilan suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh metode
pembelajaran yang digunakan karena “mengajar yang baik mencakup mengajari
siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir dan
bagaimana mendorong diri sendiri. Kemampuan para pendidik teristimewa guru
dalam membimbing siswanya amat dituntut karena jika guru dalam keadaan siap
dan memeiliki profesiensi (berkemampuan yang tinggi) dalam menunaikan
kewajibannya, harapan tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas sudah
tentu akan tercapai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum
perlakuan yaitu dari 28 siswa terdapat 4 siswa (14,28%) yang tuntas dan 24 siswa
(85,71%) yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata pretest adalah 58,66 berada
pada kategori kurang. Adapun setelah diberikan perlakuan dari 28 siswa terdapat
25 siswa (88,02%) yang tuntas dan 3 siswa (10,07%) yang tidak tuntas dengan
nilai rata-rata posttest adalah 76,06 berada pada kategori cukup. Hasil analisis
statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji-t, maka diperoleh t0,05= 1.703.
Setelah diperoleh t Hitung = 18,73 dan t Tabel = 1,703 maka t Hitung ≥ t Tabel atau 18,73
≥ 1,703. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan H1 diterima. Ini
berarti bahwa ada pengaruh positif yang signifikan metode bermain peran dalam
keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar
A. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru sebaiknya kreatif dalam menciptakan suasana kelas agar siswa tidak
cepat bosan dan tegang dalam belajar serta lebih termotivasi untuk
memperhatikan apa yang diajarkan.
2. Sebaiknya guru harus pandai menerapkan sebuah metode yang cocok
untuk materi yang akan di bawakannya
3. Kiranya metode Bermain Peran dapat di terapkan dalam proses belajar
mengajar sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa serta
aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
4. Sebagai tindak lanjut penerapan, pada saat proses pembelajaran
diharapkan guru untuk lebih mengawasi dan mengontrol serta
membimbing siswa dalam belajar mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Ali. 2000. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2002. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara
Hasriani.M,S. 2008. Pengaruh Pengunaan Metode Langsung dalam
Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMA
Negeri 1 Tanete Rialau Kabupaten Barru. Skripsi Makassar : UNM
Makassar.
Iskandarwassid. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Kartini, Tien. 2007. Penggunaan Metode Role Playing untukMeningkatkan Minat
Siswa dalam PembelajaranPengetahuan Sosial di Kelas V SDN Cileunyi
IKecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Jurnal Pendidikan Dasar. Nomor
8. (Hal. 2)
Komalasari, Kokom. 2017. Pembelajaran Konstektual Konsep dan
Aplikasi.Bandung: PT Refika Aditama.
Mardiati. 2014. Penerapan Model Kooperatif Learning Tipe TPS (think pair
share) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Murid Kelas IV
SD Inpres Jaita Kabupaten Bantaeng. Skripsi tidak diterbitkan.
Nuramelia. 2011. Peningkatan Kemampuan Berbicara melalui Metode Bermain
Peran (Role Playing) pada Siswa Kelas V SD Inpres Minasa Upa 1.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Purwandari, Shery Novita. 2012. Keefektifan Penerapan Metode Bermain Peran
(Role Playing) Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Pesan
Melalui Telepon dikelas IV Sekolah Dasar Negeri Purbalingga Kidul
Kabupaten Purbalingga. Skripsi Semarang. Universitas Negeri Semarang
Ridwan. 2013. Tujuan Bermain Peran.Jakarta : Radar Jaya
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Rustiyana. 2011. Keefektifan Metode Role Playing Pada Materi Mrnghargai
Keputusan Bersama untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas
SD Negeri 02 Sungapan Kabupaten Pemalang. Skripsi Malang. Unversitas
Muhammadiyah Malang
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Siska, Yulia. 2011. Penerepan Metode Bermain Peran (role playing) dalam
Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Keterampian Berbicara Anak Usia
Dini.Edisi Khusus No. 2 (Hal. 33)
Sugiyono, 2017. MetodePenelitian Kombinasi (Mixhed Methods). Bandung:
Alfabeta
Sudjana, Nana. 2000. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Algesindo
Suyanto dan Asep jihad. 2013. Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru
Profesional. Yogyakarta: Multi Pressindo.
www.mylibraryy.blogspot.com/2012/05/apa-sih-metode-role-
playingitu.html.Tanggal 9 Februari 2018.
www.unesco09.blogspot.com/2013/01/Pembelajaran-keterampilan-berbahasahtml
Tanggal 20 Februari 2018.
www.truestoryeka.wordpress.com/2012/01/28/makalah-keterampilan-berbicara/
Tanggal 25 April 2018
Lampiran
1. Lampiran 1 Daftar nilai pretest dan posttest siswa 2. Lampiran 2 Uji T 3. Lampiran 3 Daftar Hadir Siswa 4. Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 5. Lampiran 5 Daftar Aktivitas Siswa 6. Lampiran 6 Dokumentasi
DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST SISWA
DAFTAR NILAI TES HASIL BELAJAR Bahasa Indonesia (PreTEST)
SISWA KELAS V SD NEGERI PAJJAIANG
KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR
N
o Nama Siswa
Kriteria Penilaian Jumlah
Ketepat
an
Kelancar
an
Intona
si
Ekspre
si Tema Skor
1 MNM 10 10 10 5 20 55
2 AG 10 10 10 10 20 60
3 ABS 10 10 10 10 10 50
4 MR A 10 10 10 5 20 55
5 MI 10 10 10 10 10 50
6 DE 10 10 10 10 20 60
7 MW 10 10 10 10 10 50
8 MFA 10 10 10 5 20 55
9 TWS 10 10 10 10 20 60
10 MR 10 10 10 10 20 60
11 MRA 10 10 20 5 20 65
12 CBP 10 10 10 10 20 60
13 MF 10 10 10 10 20 60
14 ZARA 10 10 5 10 10 45
15 JT
10 20 10 10 20 70
16 SNL 10 10 20 5 20 65
17 SZA 10 10 10 10 20 60
18 A 20 10 10 10 20 70
19 F A 10 10 10 10 20 60
20 WDAP 10 10 20 5 20 65
21 SAB 10 20 10 10 10 60
22 LPR 10 5 10 20 20 65
23 AAZ 20 10 10 10 20 70
24 SJB 10 10 10 10 10 50
25 RPR 10 10 10 10 20 60
26 N 20 10 10 10 20 70
27 UK 10 10 10 10 10 50
28 PN 10 5 5 5 10 35
Jumlah 310 290 300 265 480 1.635
Rata-Rata 11 10,35 10,71 9.46 17,14 58,66
DAFTAR NILAI TES HASIL BELAJAR Bahasa Indonesia
(PostTEST) SISWA KELAS V SD NEGERI PAJJAIANG
KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR
N
o Nama Siswa
Kriteria Penilaian Jumlah
Ketepat
an
Kelancar
an
Intona
si
Ekspre
si Tema Skor
1 MNM 20 10 10 10 20 70
2 AG 20 20 10 10 20 80
3 ABS 20 20 10 10 20 80
4 MR A 20 10 10 5 20 65
5 MI 20 10 10 10 20 70
6 DE 20 10 10 10 20 70
7 MW 20 10 10 10 20 70
8 MFA 20 10 10 5 20 65
9 TWS 20 20 10 10 20 80
10 MR 20 20 10 10 20 80
11 MRA 20 20 20 10 20 90
12 CBP 20 20 10 10 20 80
13 MF 20 20 10 10 20 80
14 ZARA 20 10 10 10 20 70
15 JT 20 20 20 10 20 90
16 SNL 20 10 20 5 20 75
17 SZA 20 10 10 10 20 80
18 A 20 10 10 10 20 70
19 F A 20 20 10 10 20 80
20 WDAP 20 20 20 5 20 85
21 SAB 20 20 10 10 20 80
22 LPR 20 10 10 20 20 80
23 AAZ 20 20 10 10 20 80
24 SJB 20 10 10 10 20 70
25 RPR 20 20 10 10 20 80
26 N 20 20 20 10 20 90
27 UK 20 10 10 10 20 70
28 PN 20 10 5 5 20 60
Jumlah 560 420 325 265 560 2140
Rata-Rata 20 15 11,60 9,46 20 76,06
Uji T
Rumus yang digunakan adalah:
3. Uji T-Test
√∑
a) Tabel 4.3: Menentukan harga Md (Mean dari perbedaan antara pretestt dan
posttest).
Nama siswa Perolehan Nilai Gain (d)
Postest – Pretest Pretest Postest
MNM 55 70 15
AG 60 80 20
ABS 50 80 30
MR A 55 65 10
MI 50 70 20
DE 60 70 10
MW 50 70 20
MFA 55 65 10
TWS 60 80 20
MR 60 80 20
MRA 65 90 25
CBP 60 80 20
MF 60 80 20
ZARA 45 70 25
JT 70 90 20
SNL 65 75 10
SZA 60 80 20
A 70 70 0
F A 60 80 20
WDAP 65 85 20
SAB 60 80 20
LPR 65 80 15
AAZ 70 80 10
SJB 50 70 20
RPR 60 80 20
N 70 90 20
UK 50 70 20
PN 35 60 25
n=28 ∑ 505
∑
b. Tabel 4.4: Menentukan/mencari harga ∑
Nama siswa
d D
(d-Md)
MNM 15 -3,03 9,1809
AG 20 1.97 3,8809
ABS 30 11,97 143,2809
MR A 10 -8,03 64,4809
MI 20 1,97 3,8809
DE 10 -8,03 64,4809
MW 20 1,97 3,8809
MFA 10 -8.03 64.4809
TWS 20 1,97 3,8809
MR 20 1,97 3,8809
MRA 25 7,17 51,4089
CBP 20 1,97 3,8809
MF 20 1,97 3,8809
ZARA 25 7,17 51,4089
JT 20 1,97 3,8809
SNL 10 -8.03 64.4809
SZA 20 1,97 3,8809
A 0 0 0
F A 20 1,97 3,8809
WDAP 20 1,97 3,8809
SAB 20 1,97 3,8809
LPR 15 -3.03 9.1809
AAZ 10 -8.03 64.4809
SJB 20 1,97 3,8809
RPR 20 1,97 3,8809
N 20 1,97 3,8809
UK 20 1,97 3,8809
PN 25 7,17 51,4089
∑ 485 ∑
d = 700,3683
Jadi, ∑ d = 700,3683
c. Menentukan harga T Hitung:
√∑
√
√
=
√ =
= 18,7323992
Jadi T Hitung =18,7323992 atau 18,73
d. Menentukan harga t Tabel :
Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf
signifikan α = 0,05 dan d.b. = N – 1 = 28– 1 = 27.
Tabel 4. 5: Tabel Distribusi T
untuk uji dua fihak (two tail test)
0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01
untuk uji satu fihak (one tail test)
dk 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
1,000
0,816
0,765
0,741
0,727
0,718
0,711
0,706
0,703
0,700
0,697
0,695
0,692
0,691
0,690
0,689
0,688
0,688
0,687
0,687
0,686
0,686
0,685
0,685
0,684
0,684
0,684
0,683
3,078
1,886
1,638
1,533
1,476
1,440
1,415
1,397
1,383
1,372
1,363
1,356
1,350
1,345
1,341
1,337
1,333
1,3330
1,328
1,325
1,323
1,321
1,319
1,318
1,316
1,315
1,314
1,313
6,314
2,920
2,353
2,132
2,015
1,943
1,895
1,860
1,833
1,812
1,796
1,782
1,771
1,761
1,753
1,746
1,740
1,734
1,729
1,725
1,721
1,717
1,714
1,711
1,708
1,706
1,703
1,701
12,706
4,303
3,182
2,776
2,571
2,447
2,365
2,306
2,262
2,228
2,201
2,179
2,160
2,145
2,131
2,120
2,110
2,101
2,093
2,086
2,080
2,074
2,069
2,064
2,060
2,056
2,052
2,048
31,821
6,965
4,541
3,747
3,365
3,143
2,998
2,896
2,821
2,764
2,718
2,681
2,650
2,624
2,602
2,583
2,567
2,552
2,539
2,528
2,518
2,508
2,500
2,492
2,485
2,479
2,473
2,467
63,657
9,925
5,841
4,604
4,032
3,707
3,499
3,355
3,250
3,169
3,106
3,055
3,012
2,977
2,947
2,921
2,898
2,878
2,861
2,845
2,831
2,819
2,807
2,797
2,787
2,779
2,771
2,763
Dalam pengujian statistik, hipotesis ini dinyatakan sebagai berikut:
: lawan :
Berdasarkan tabel t di atas, maka diperoleh t0,05= 1.703. Setelah diperoleh
t Hitung = 18,73 dan t Tabel = 1,703 maka t Hitung ≥ t Tabel atau 18,73 ≥ 1,703. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa ada
pengaruh positif yang signifikan metode bermain peran dalam meningkatkan
keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri Pajjaiang Kecamatan
Biringkanaya Kota Makassar
DAFTAR HADIR SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS V A
SD Negeri Pajjaiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar
NO NAMA L/P
PERTEMUAN
KET I II
II
I
I
V
V V
I
VII VIII
1. Muh. Nurfadli M L √ √ √ √ √ √ √ √
2. Andi Gunawan L √ √ √ √ √ √ √ √
3. Andi Batara SD L √ √ √ √ √ √ √ √
4. M. Reza Alfian L √ √ √ √ √ √ √ √
5. Muh. Ikhsan L √ √ √ √ √ √ √ √
6. Dias Erlangga L √ √ √ √ √ √ √ √
7. Muhammad Whildan L √ √ √ √ √ √ √ √
8. Muh. Fikri Al-isra L √ √ √ √ √ √ √ √
9. Triadmaja Wisnu S L √ √ √ √ √ √ √ √
10. Muhammad Rifky M L √ √ √ √ √ √ √ √
11. Muh. Rifqi Adityaksa L √ √ √ √ √ √ √ √
12. Cristianto Bimo Putra L √ √ √ √ √ √ √ √
13. Muh. Fahrum L √ √ √ √ √ √ √ √
14. Julia Tandean P √ √ √ √ √ √ √ √
15. Zahwa Aliyah RA P √ √ √ √ √ √ √ √
16. Sri Novianti Lestari P √ √ √ √ √ √ √ √
17. Siti Zaskia Aulia P √ √ √ √ √ √ √ √
18. Afriani P √ √ √ √ √ √ √ √
19. Fahrana Az-zahra P √ √ √ √ √ √ √ √
20. Winda Dwi Ayu Putri P √ √ √ √ √ √ √ √
21. Shera Angelina Beauty P √ √ √ √ √ √ √ √
22. Lovely Putri Ridwan P √ √ √ √ √ √ √ √
23. Aqeela Az-Zahra P √ √ √ √ √ √ √ √
24. Selviana Junita Banaa P √ √ √ √ √ √ √ √
25. Rheva Pladesca R P √ √ √ √ √ √ √ √
26. Nurfadhillah P √ √ √ √ √ √ √ √
27. Umi Kalsum P √ √ √ √ √ √ √ √
28. Putri Nurhadi P √ √ √ √ √ √ √ √
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : SD NEGERI PAJJAIANG
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V /II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain
drama
B. Kompetensi Dasar
Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
C. Indikator
Kognitif
Proses :
6.2.2.Membaca teks drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
Produk :
6.2.2.Menampilkan tokoh drama didepan kelas dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang sesuai
Afektif
Karekter :
1.Menunjukkan perilaku tertib dalam memerankan drama
2.Menjawab tertanyaan dengan teliti
3.Menunjukkan sikap mandiri dalam kegiatan penilaian individu
Sosial :
1. Bekerja sama dengan teman dalam memerankan/menampilkan tokoh
drama.
2.Membantu teman dalam kesulitan belajar
3.Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar
D. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Kognitif:
Proses:
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat bermain
peran didepan kelas sesuai kelompoknya
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapatberbicara
sesuai peran yang d berikan oleh guru/teman kelompok
3. melalu metode bermain peran (Role Playing), siswa dapat
menentukan isi pesan drama
Produk:
1. setelah melakukan metode bermain peran (Role Playing), siswa
dapat mengetahui pesan dalam drama
2. setelah melakukan metode bermain peran (Role Playing), siswa
dapat menuliskan isi pesan
b. Afektif:
Karakter :
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa dapat:
1. Menunjukkan cara berkomunikasi yang baik dan benar
2. Menunjukkan sikap mandiri dalam kegiatan penilaian individu
Sosial :
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa dapat :
1. Bekerjasama dengan teman dalam kerja kelompok
2. Membantu teman yang merasa dalam kesulitan belajar
c. Psikomotor:
Siswa dapat :
Mendemonstrasikan cara berkomunikasi yang baik dan benar
melalui metode bermain peran (Role Playing)
D. Materi Ajar
Drama
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran
Cooperative Script
Metode
Bermain Peran (Role Playing)
F. Langakah – Langkah Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Pengorganisasian Keterlaksanaan
Waktu Siswa 5 4 3 2 1
1. Kegiatan awal 10
menit
1. Guru mengecek kesiapan
murid
2. Berdoa
3. Apersepsi
4. Menyampaikan secara
singkat tujuan
pembelajaran
3
2
3
2
klsikal
2. Kegiatan Inti 50
menit
1. Guru
menyusun/menyiapkan
skenario yang akan
ditampilkan
2. Guru membentuk
kelompok siswa yang
anggotanya 5 orang
3. Memberikan penjelasan
tentang kompetensi yang
ingin dicapai
4. Guru memberikan
penilaian dan melakukan
diskusi terkait metode
bermain peran (role
playing)
5. Guru menyimpulkan hasil
kegiatan kelompok
6. Guru memberikan
evaluasi
2
3
10
5
5
3. Kegiatan Akhir 10
menit
1. Pemberian tugas (PR)
2. Menyampaikan pesan-
pesan moral
5
5
Ket: Keterlaksanaan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup baik
2 = kurang baik
1= tidak baik
G. Penilaian
Tehnik penilaian dan bentuk instrumen
a. Tes lisan : Tanya jawab
b. Tes perbuatan : unjuk kerja
H. Media dan Sumber
1. Media : Teks Drama
2. Sumber : - Buku Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas V SD/MI
karangan Asy’ari, Sukamiyati, Siti Zubaidah, A. Rozaq
Umar dan Machmud Suwandi terbitan CV. Sahabat
2004.
- Buku Bahasa Kita Bahasa Indonesia untuk Sekolah
Dasar Kelas VSemester 2 karangan A. Malik Thachir,
dkk terbitan PT.Gelora Aksara Pratama.
Makassar,
Mahasiswa/Peneliti
Nurul Insaani UY
NIM. 10540 9180 14
Mengetahui,
Kepala SekolaGuru Kelas
Hj. Intang, S,Pd.I Endang Ismit, S.Pd
NIP.196712311988082003 NIP: 19630525 1983032012
MATERI AJAR KLS V BHS INDONESIA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : SD NEGERI PAJJAIANG
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V /II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain
drama
B. Kompetensi Dasar
Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
C. Indikator
Kognitif
Proses :
6.2.2.Membaca teks drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
Produk :
6.2.2.Menampilkan tokoh drama didepan kelas dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang sesuai
Afektif
Karekter :
1.Menunjukkan perilaku tertib dalam memerankan drama
2.Menjawab tertanyaan dengan teliti
3.Menunjukkan sikap mandiri dalam kegiatan penilaian individu
Sosial :
1. Bekerja sama dengan teman dalam memerankan/menampilkan tokoh
drama.
2.Membantu teman dalam kesulitan belajar
3.Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar
D. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Kognitif:
Proses:
1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat bermain
peran didepan kelas sesuai kelompoknya
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapatberbicara
sesuai peran yang d berikan oleh guru/teman kelompok
3. Melalui metode bermain peran (Role Playing), siswa dapat
menentukan isi pesan drama
b. Produk:
1. setelah melakukan metode bermain peran (Role Playing), siswa
dapat mengetahui pesan dalam drama
2. setelah melakukan metode bermain peran (Role Playing), siswa
dapat menuliskan isi pesan
c. Afektif:
Karakter :
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa dapat:
1. Menunjukkan cara berkomunikasi yang baik dan benar
2. Menunjukkan sikap mandiri dalam kegiatan penilaian individu
Sosial :
Selama proses pembelajaran berlangsung siswa dapat :
1. Bekerjasama dengan teman dalam kerja kelompok
2. Membantu teman yang merasa dalam kesulitan belajar
d. Psikomotor:
Siswa dapat :
Mendemonstrasikan cara berkomunikasi yang baik dan benar
melalui metode bermain peran (Role Playing)
D. Materi Ajar
Drama
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran
Cooperative Script
Metode
Bermain Peran (Role Playing)
F. Langakah – Langkah Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Pengorganisasian Keterlaksanaan
Waktu Siswa 5 4 3 2 1
1. Kegiatan awal 10
menit
1. Guru mengecek kesiapan
murid
2. Berdoa
3. Apersepsi
4. Menyampaikan secara
singkat tujuan
pembelajaran
3
2
3
2
klsikal
2. Kegiatan Inti 50
menit
Langkah-langkah : 1. Guru
menyusun/menyiapkan
skenario yang akan
ditampilkan
2. Guru membentuk
kelompok siswa yang
anggotanya 5 orang
3. Memberikan penjelasan
tentang kompetensi yang
ingin dicapai
4. Memanggil para siswa
yang sudah ditunjuk
untuk melakonkan
skenario yang sudah
dipersiapkan
5. Masing-masing siswa
3
2
2
3
berada di kelompoknya
sambil mengamati
skenario yang sedang
diperagakan
6. Guru memberikan
penilaian dan melakukan
diskusi terkait metode
bermain peran (role
playing)
7. Guru menyimpulkan
hasil kegiatan kelompok
8. Guru memberikan
evaluasi
10
5
5
3. Kegiatan Akhir 10
menit
1. Pemberian tugas (PR)
2. Menyampaikan pesan-
pesan moral
5
5
Ket: Keterlaksanaan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup baik
2 = kurang baik
1= tidak baik
G. Penilaian
Tehnik penilaian dan bentuk instrumen
e. Tes lisan : Tanya jawab
f. Tes perbuatan : unjuk kerja
H. Media dan Sumber
3. Media : Teks Drama
4. Sumber : - Buku Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas V SD/MI
karangan Asy’ari, Sukamiyati, Siti Zubaidah, A. Rozaq
Umar dan Machmud Suwandi terbitan CV. Sahabat
2004.
- Buku Bahasa Kita Bahasa Indonesia untuk Sekolah
Dasar Kelas VSemester 2 karangan A. Malik Thachir,
dkk terbitan PT.Gelora Aksara Pratama.
Makassar,
Mahasiswa/Peneliti
Nurul Insaani UY
NIM. 10540 9180 14
Mengetahui,
Kepala SekolaGuru Kelas
Hj. Intang, S,Pd.I Endang Ismit, S.Pd
NIP.196712311988082003 NIP: 19630525 1983032012
MATERI AJAR KLS V BHS INDONESIA
AKTIVITAS SISWA
Lembar Aktivitas Siswa
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Sebelum
MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING)
Kelas : V A
PertemuanKe : 1 (satu)
Petunjuk : 1. Isilahdenganmenandaicek (√ )darikotak “Hal yang diamati”
2. Bacalah keterangan di bawah tabel
NO NAMA SISWA Hal yang diamati
A B C D E F G H
1. Muh. Nurfadli M √ √ √ √
2. Andi Gunawan √ √ √ √ √ √
3. Andi Batara SD √ √ √ √ √
4. M. Reza Alfian √ √ √ √
5. Muh. Ikhsan √ √ √
6. Dias Erlangga √ √ √ √
7. Muhammad Whildan √ √ √
8. Muh. Fikri Al-isra √ √ √
9. Triadmaja Wisnu S √ √ √ √ √ √
10. Muhammad Rifky M √ √ √ √ √
11. Muh. Rifqi Adityaksa √ √ √ √
12. Cristianto Bimo Putra √ √ √ √ √ √
13. Muh. Fahrum √ √ √ √
14. Julia Tandean √ √ √
15. Zahwa Aliyah RA √ √ √ √ √ √
16. Sri Novianti Lestari √ √ √ √
17. Siti Zaskia Aulia √ √ √ √
18. Afriani √ √ √ √
19. Fahrana Az-zahra √ √ √ √ √
20. Winda Dwi Ayu Putri √ √ √ √ √
21. Shera Angelina Beauty √ √ √ √
22. Lovely Putri Ridwan √ √ √ √ √ √
23. Aqeela Az-Zahra √ √ √ √ √ √
24. Selviana Junita Banaa √ √ √ √
25. Rheva Pladesca R √ √ √ √
26. Nurfadhillah √ √ √ √
27. Umi Kalsum √ √ √ √ √
28. Putri Nurhadi √ √ √
Keterangan:
A : Siswa hadir pada saat kegiatan pembelajaran.
B : Siswa memperhatikan penjelasan guru padasaat proses pembelajaran.
C : Siswa melakukan kegiatan lain pada saat pembahasan materi pelajaran
(main-main, mengganggu temannya, keluar masuk kelas).
D : Siswa aktif di dalam kelompok belajar.
E : Siswa bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
F : Siswa aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
G : Siswa masih perlu bimbingan dalam menyampaikan isi materi
H : Siswa aktif dalam mengerjakan tugas
Makassar, Juni 2017
Observer
Lembar Aktivitas Siswa
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING)
Kelas : V A
PertemuanKe : II (Dua)
Petunjuk : 1. Isilahdenganmenandaicek (√ )darikotak “Hal yang diamati”
2. Bacalah keterangan di bawah tabel
NO NAMA SISWA Hal yang diamati
A B C D E F G H
1. Muh. Nurfadli M √ √ √ √ √
2. Andi Gunawan √ √ √ √ √ √
3. Andi Batara SD √ √ √ √ √
4. M. Reza Alfian √ √ √ √
5. Muh. Ikhsan √ √ √
6. Dias Erlangga √ √ √ √
7. Muhammad Whildan √ √ √
8. Muh. Fikri Al-isra √ √ √
9. Triadmaja Wisnu S √ √ √ √ √ √
10. Muhammad Rifky M √ √ √ √ √
11. Muh. Rifqi Adityaksa √ √ √ √
12. Cristianto Bimo Putra √ √ √ √ √ √
13. Muh. Fahrum √ √ √ √
14. Julia Tandean √ √ √
15. Zahwa Aliyah RA √ √ √ √ √ √
16. Sri Novianti Lestari √ √ √ √ √
17. Siti Zaskia Aulia √ √ √ √
18. Afriani √ √ √ √
19. Fahrana Az-zahra √ √ √ √
20. Winda Dwi Ayu Putri √ √ √ √ √
21. Shera Angelina Beauty √ √ √ √
22. Lovely Putri Ridwan √ √ √ √ √ √
23. Aqeela Az-Zahra √ √ √ √ √ √
24. Selviana Junita Banaa √ √ √ √
25. Rheva Pladesca R √ √ √ √ √ √
26. Nurfadhillah √ √ √ √
27. Umi Kalsum √ √ √ √ √
28. Putri Nurhadi √ √ √
Keterangan:
A : Siswa hadir pada saat kegiatan pembelajaran.
B : Siswa memperhatikan penjelasan guru padasaat proses pembelajaran.
C : Siswa melakukan kegiatan lain pada saat pembahasan materi pelajaran
(main-main, mengganggu temannya, keluar masuk kelas).
D : Siswa aktif di dalam kelompok belajar.
E : Siswa bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
F : Siswa aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
G : Siswa masih perlu bimbingan dalam menyampaikan isi materi
H : Siswa aktif dalam mengerjakan tugas
Makassar, Juni 2017
Observer
Lembar Aktivitas Siswa
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING)
Kelas : V A
PertemuanKe : III (Tiga)
Petunjuk : 1. Isilahdenganmenandaicek (√ )darikotak “Hal yang diamati”
2. Bacalah keterangan di bawah tabel
NO NAMA SISWA Hal yang diamati
A B C D E F G H
1. Muh. Nurfadli M √ √ √ √ √ √
2. Andi Gunawan √ √ √ √ √ √
3. Andi Batara SD √ √ √ √ √ √
4. M. Reza Alfian √ √ √ √
5. Muh. Ikhsan √ √ √
6. Dias Erlangga √ √ √ √ √ √
7. Muhammad Whildan √ √ √
8. Muh. Fikri Al-isra √ √ √
9. Triadmaja Wisnu S √ √ √ √ √ √
10. Muhammad Rifky M √ √ √ √ √
11. Muh. Rifqi Adityaksa √ √ √ √
12. Cristianto Bimo Putra √ √ √ √ √ √
13. Muh. Fahrum √ √ √ √
14. Julia Tandean √ √ √
15. Zahwa Aliyah RA √ √ √ √ √ √
16. Sri Novianti Lestari √ √ √ √ √
17. Siti Zaskia Aulia √ √ √ √
18. Afriani √ √ √ √
19. Fahrana Az-zahra √ √ √ √
20. Winda Dwi Ayu Putri √ √ √ √ √ √
21. Shera Angelina Beauty √ √ √ √
22. Lovely Putri Ridwan √ √ √ √ √ √
23. Aqeela Az-Zahra √ √ √ √ √ √
24. Selviana Junita Banaa √ √ √ √
25. Rheva Pladesca R √ √ √ √ √ √
26. Nurfadhillah √ √ √ √
27. Umi Kalsum √ √ √ √ √ √
28. Putri Nurhadi √ √ √ √ √
Keterangan:
A : Siswa hadir pada saat kegiatan pembelajaran.
B : Siswa memperhatikan penjelasan guru padasaat proses pembelajaran.
C : Siswa melakukan kegiatan lain pada saat pembahasan materi pelajaran
(main-main, mengganggu temannya, keluar masuk kelas).
D : Siswa aktif di dalam kelompok belajar.
E : Siswa bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
F : Siswa aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
G : Siswa masih perlu bimbingan dalam menyampaikan isi materi
H : Siswa aktif dalam mengerjakan tugas
Makassar, Juni 2017
Observer
Lembar Aktivitas Siswa
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING)
Kelas : V A
PertemuanKe : IV (empat)
Petunjuk : 1. Isilahdenganmenandaicek (√ )darikotak “Hal yang diamati”
2. Bacalah keterangan di bawah tabel
NO NAMA SISWA Hal yang diamati
A B C D E F G H
1. Muh. Nurfadli M √ √ √ √ √ √
2. Andi Gunawan √ √ √ √ √ √
3. Andi Batara SD √ √ √ √ √ √
4. M. Reza Alfian √ √ √ √
5. Muh. Ikhsan √ √ √
6. Dias Erlangga √ √ √ √ √ √
7. Muhammad Whildan √ √ √ √ √ √
8. Muh. Fikri Al-isra √ √ √ √
9. Triadmaja Wisnu S √ √ √ √ √ √
10. Muhammad Rifky M √ √ √ √ √ √
11. Muh. Rifqi Adityaksa √ √ √ √
12. Cristianto Bimo Putra √ √ √ √ √ √
13. Muh. Fahrum √ √ √
14. Julia Tandean √ √ √ √ √
15. Zahwa Aliyah RA √ √ √ √ √ √
16. Sri Novianti Lestari √ √ √ √ √
17. Siti Zaskia Aulia √ √ √ √ √
18. Afriani √ √ √
19. Fahrana Az-zahra √ √ √ √ √ √
20. Winda Dwi Ayu Putri √ √ √ √ √ √
21. Shera Angelina Beauty √ √ √
22. Lovely Putri Ridwan √ √ √ √ √ √
23. Aqeela Az-Zahra √ √ √ √ √ √
24. Selviana Junita Banaa √ √ √ √
25. Rheva Pladesca R √ √ √ √ √ √
26. Nurfadhillah √ √ √ √
27. Umi Kalsum √ √ √ √ √ √
28. Putri Nurhadi √ √ √ √ √
Keterangan:
A : Siswa hadir pada saat kegiatan pembelajaran.
B : Siswa memperhatikan penjelasan guru padasaat proses pembelajaran.
C : Siswa melakukan kegiatan lain pada saat pembahasan materi pelajaran
(main-main, mengganggu temannya, keluar masuk kelas).
D : Siswa aktif di dalam kelompok belajar.
E : Siswa bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
F : Siswa aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
G : Siswa masih perlu bimbingan dalam menyampaikan isi materi
H : Siswa aktif dalam mengerjakan tugas
Makassar, Juni 2017
Observer
DOKUMENTASI
(Membaca teks Drama)
RIWAYAT HIDUP
NURUL INSAANI UY, lahir di Ujung Pandang pada tanggal
10 Maret 1997 . Lahir sebagai anak keempat dari empat
bersaudara, buah kasih dari pasangan Ayahanda Usman Yusuf
dan Ibunda Astin . Penulis memasuki jenjang pendidikan
formal pada tahun 2002 di SD Negeri Pajjaiang dan tamat pada tahun 2008.
Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan ke MTS Negeri 2
Makassar dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun itu juga penulis melanjutkan
pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi di SMA Negeri 22 Makassar dan
selesai pada tahun 2014. Kemudian pada tahun 2014 penulis melanjutkan
pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Makassar pada jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Top Related