KEEFEKTIFAN MEDIA PREZI
TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR
MATERI STRUKTUR BUMI SISWA KELAS V
SD NEGERI SUMURPANGGANG 1 KOTA TEGAL
SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Herlin Ernandatika
1401413017
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui pembimbing untuk diujikan ke Sidang Skripsi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Semarang.
Tegal, 28 April 2017
Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2
v
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Keefektifan Media Prezi terhadap Minat dan Hasil
Belajar Materi Struktur Bumi Siswa Kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota
Tegal, oleh Herlin Ernandatika 1401413017, telah dipertahankan di hadapan
Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada 24 Mei 2017.
PANITIA UJIAN
Sekretaris
Drs. Utoyo, M. Pd.
NIP 196206 198703 1 001
Penguji Anggota I Penguji Anggota II
Mur Fatimah, S.Pd., M.Pd.
NIP 19611018 198803 1 002 NIP 19761004 200604 2 001
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan.
(Robert F. Kennedy)
Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk
merubah dunia.
(Nelson Mandela)
Persembahan
Untuk Bapak Limpad Subejo, Ibu Ani
Sulasih, Kakek Achmad Mundiharjo,
Nenek Sutarni (Alm), Kakek Karsono
Tedjo Kusumo (Alm), Nenek Artati
(Alm).
vii
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Keefektifan Media Prezi terhadap Minat dan Hasil Belajar Materi Struktur Bumi
Siswa Kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
Ada banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan
skripsi ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yant telah memberikan kesempatan untuk menjadi mahasiswa Unnes.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang
telah mengizinkan dan mendukung penelitian ini.
3. Drs. Isa Ansori, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan kesempatan untuk
memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi.
4. Drs. Utoyo, M. Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan
UNNES yang telah memberikan memberikan kesempatan untuk memaparkan
gagasan dalam bentuk skripsi.
5. Mur Fatimah, S. Pd., M. Pd., dan Drs. Teguh Supriyanto, M. Pd., selaku
dosen pembimbing yang telah membimbingan, mengarahkan, menyarankan,
dan memotivasi penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
viii
6. Ds. Noto Suharto, M. Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran dalam penyusunan skripsi.
7. Dosen Jurusan Pendidikan Guru Seolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu
Pendidikan Unnes yang banyak membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.
8. Mastur Alwi, S.Pd. I, Kepala SD Negeri Debong Lor Kota Tegal, dan
Mustofa, S. Pd., Kepala SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal, yang telah
mengizinkan untuk penelitian.
9. Kholidah, S. Pd, guru kelas V SD Negeri Debong Lor Kota Tegal serta
Akmad Busro, S. Pd., guru kelas VA dan Anas Primansah, S. PD., guru kelas
VB SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal yang telah membantu penulis
dalam melaksanakan penelitian
10. Fitria Isnaini, Mutmainnah, Annisa Rose Kusuma Winahyu, Saida Unam,
Ratna Ida Lestari, Febrica, dan Aefty yang selalu menyemangati, mendoakan,
dan membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman mahasiswa PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan
angkatan 2013 yang saling memberikan ilmu pengetahuan, dan semangat.
12. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya
bagi penulis.
Tegal, Mei 2017
Penulis
ix
ABSTRAK
Ernandatika, Herlin. 2017. Keefektifan Media Prezi terhadap Minat dan Hasil
Belajar Materi Struktur Bumi Siswa Kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1
Kota Tegal. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: 1. Mur Fatimah, S.
Pd., M. Pd., 2. Drs. Teguh Supriyanto, M. Pd.
Kata Kunci: hasil belajar, media prezi, minat belajar
Mata pelajaran IPA membahas tentang alam dan semua isinya. Sebagian
besar siswa SD kurang memahami materi pembelajaran IPA, karena materi
tentang alam bersifat abstrak. Hal ini kurang sesuai dengan tahap perkembangan
anak di usia SD, karena pada masa usia SD anak masih pada tahap operasional
konkret, sehingga perlu dibantu media pembelajaran untuk menjelaskan materi.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan guru yang sesuai dengan
kemajuan teknologi adalah media berbasis komputer atau multimedia berupa prezi.
Hasil penelitian yang relevan menunjukkan bahwa pembelajaran yang
menggunakan media prezi efektif dapat meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsi dan menganalisis
keefektifan penggunaan media prezi terhadap minat dan hasil belajar materi
struktur bumi siswa kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal.
Populasi dalam penelitian ini yaitu 49 siswa kelas V SD Negeri
Sumurpanggang 1 Kota Tegal tahun pelajaran 2016/2017. Sampel dalam
penelitian ini yaitu kelas VA sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas
kontrol. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik sampel jenuh. Desain yang
digunakan yaitu nonequivalent control group design. Teknik pengumpulan data
meliputi wawancara tidak terstruktur, dokumentasi, observasi, angket, dan tes. Uji
normalitas data menggunakan uji Lilliefors, uji Levene untuk uji homogenitas, uji
Independent Samples t-test, uji One Sample t-test, serta uji Bivariate untuk uji
hipotesis. Semua penghitungan diolah menggunakan program SPSS versi 21.
Berdasarkan hasil uji hipotesis perbedaan minat belajar, terdapat perbedaan
yang signifikan minat belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai signifikansinya
0,000 (0,000 < 0,05) dan uji hipotesis keefektifan minat belajar menghasilkan
nilai thitung > ttabel (6,473 > 2,069), sehingga media prezi efektif untuk
meningkatkan minat belajar siswa. Hasil uji hipotesis perbedaan hasil belajar,
terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai
signifikansinya 0,000 (0,000 < 0,05) dan uji hipotesis keefektifan hasil belajar
menghasilkan nilai thitung > ttabel (6,982 > 2,069), sehingga media prezi efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil uji hubungan menunjukkan nilai
rhitung ≥ rtabel (0,912 ≥ 0,344), sehingga ada hubungan positif yang sangat besar
antara minat dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan media
prezi dapat digunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
minat dan hasil belajar siswa.
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
PRAKATA ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
Bab
1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 9
1.3 Pembatasan Masalah dan Paradigma Penelitian ................................... 9
1.3.1 Pembatasan Masalah ............................................................................. 9
1.3.2 Paradigma Penelitian ............................................................................. 10
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................. 11
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................... 11
1.5.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 12
1.5.2 Tujuan Khusus ....................................................................................... 12
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 13
xi
1.6.1 Manfaat Teoritis .................................................................................... 13
1.6.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 13
2. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 15
2.1 Kajian Teori ........................................................................................... 15
2.1.1 Belajar ................................................................................................... 15
2.1.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar ............................................. 16
2.1.3 Hasil Belajar .......................................................................................... 19
2.1.4 Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar (SD) ....................................... 22
2.1.5 Minat Belajar ......................................................................................... 23
2.1.6 Pembelajaran ......................................................................................... 26
2.1.7 Pembelajaran IPA di SD ....................................................................... 27
2.1.8 Materi Struktur Bumi ............................................................................ 28
2.1.9 Media Pembelajaran .............................................................................. 29
2.1.10 Multimedia ............................................................................................ 31
2.1.11 Media Prezi ........................................................................................... 32
2.1.12 Langkah-langkah Pembuatan Media Prezi ........................................... 34
2.1.13 Penggunaan Media Prezi dalam Pembelajaran IPA .............................. 38
2.2 Kajian Empiris ....................................................................................... 43
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 46
2.4 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 48
3. METODE PENELITIAN ...................................................................... 50
3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 50
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 52
3.2.1 Populasi ................................................................................................. 52
3.2.2 Sampel ................................................................................................... 54
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................ 55
3.3.1 Variabel Bebas ...................................................................................... 55
3.3.2 Variabel Terikat ..................................................................................... 55
3.4 Definisi Operasional Penelitian ............................................................. 55
3.4.1 Media Prezi ........................................................................................... 56
3.4.2 Minat Belajar ......................................................................................... 56
xii
3.4.3 Hasil Belajar .......................................................................................... 57
3.5 Data Penelitian ...................................................................................... 57
3.5.1 Data Hasil Wawancara .......................................................................... 57
3.5.2 Daftar Nama Siswa ................................................................................ 58
3.5.3 Jadwal Pelajaran .................................................................................... 58
3.5.4 Program Semester Genap Materi Struktur Bumi Tahun Pelajaran
2016/2017 .............................................................................................. 58
3.5.5 Silabus Semester Genap Materi Struktur Bumi Tahun Pelajaran
2016/2017 .............................................................................................. 58
3.5.6 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ................................. 58
3.5.7 Data Skor Tes Awal .............................................................................. 58
3.5.8 Data Skor Tes Akhir .............................................................................. 59
3.5.9 Data Skor Angket Minat Belajar ........................................................... 59
3.5.10 Data Skor Angket Hasil Belajar Afektif ............................................... 59
3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 59
3.6.1 Wawancara ............................................................................................ 59
3.6.2 Angket ................................................................................................... 60
3.6.3 Tes ......................................................................................................... 61
3.6.4 Observasi ............................................................................................... 62
3.6.5 Dokumentasi .......................................................................................... 63
3.7 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................... 63
3.7.1 Pedoman Wawancara ............................................................................ 64
3.7.2 Lembar Angket ...................................................................................... 64
3.7.3 Soal Tes ................................................................................................. 67
3.7.4 Lembar Observasi ................................................................................. 68
3.8 Pengujian Instrumen .............................................................................. 69
3.8.1 Uji Validitas .......................................................................................... 69
3.8.2 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 73
3.8.3 Uji Kesukaran Soal ................................................................................ 75
3.8.4 Uji Daya Beda Soal ............................................................................... 77
3.9 Teknik Analisis Data ............................................................................. 79
xiii
3.9.1 Deskripsi Data ....................................................................................... 79
3.9.2 Uji Analisis Prasyarat ............................................................................ 81
3.9.3 Uji Analisis Akhir (Uji Hipotesis) ........................................................ 82
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 85
4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 85
4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran .................................................... 85
4.2 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian .............................................. 92
4.2.1 Analisis Deskriptif Data Variabel Media Prezi ..................................... 92
4.2.2 Analisis Deskriptif Data Minat Belajar Siswa ...................................... 95
4.2.3 Analisi Deskriptif Data Hasil Belajar Siswa ......................................... 106
4.3 Analisis Statistik Data Penelitian .......................................................... 108
4.3.1 Uji Prasyarat Analisis ............................................................................ 108
4.3.2 Uji Hipotesis .......................................................................................... 114
4.4 Pembahasan ........................................................................................... 123
4.5 Perbedaan Penggunaan Media Prezi dan Media Gambar terhadap
Minat Belajar Siswa .............................................................................. 125
4.6 Perbedaan Penggunaan Media Prezi dan Media Gambar Terhadap
Hasil Belajar Siswa ............................................................................... 129
4.7 Keefektifan Penggunaan Media Prezi terhadap Minat Belajar Siswa .. 131
4.8 Keefektifan Penggunaan Media Prezi terhadap Hasil Belajar Siswa ... 134
4.9 Hubungan antara Minat dan Hasil Belajar Siswa .................................. 136
5. PENUTUP ............................................................................................. 138
5.1 Simpulan ................................................................................................ 138
5.2 Saran ...................................................................................................... 140
5.2.1 Bagi Siswa ............................................................................................. 140
5.2.2 Bagi Guru .............................................................................................. 141
5.2.3 Bagi Sekolah ......................................................................................... 141
5.2.4 Bagi Peneliti Lanjutan ........................................................................... 141
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 143
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 147
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Skala Angket Likert................................................................................. 65
3.2 Dimensi dan Indikator Minat Belajar ...................................................... 66
3.3 Kategori Minat ....................................................................................... 67
3.4 Klasifikasi Hasil Penilaian ...................................................................... 68
3.5 Kategori Aktivitas Pembelajaran Bagi Guru dan Siswa ......................... 70
3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Uji Coba Soal Tes Pilihan Ganda........ 72
3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Uji Coba Angket Minat Belajar .......... 73
3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Soal Pilihan Ganda........... 75
3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Angket Minat Belajar ...... 75
3.10 Kriteria Indeks Kesukaran Soal .............................................................. 76
3.11 Analisis Tingkat Kesukaran Soal ............................................................ 77
3.12 Klasifikasi Daya Pembeda Soal .............................................................. 78
3.13 Analisis Daya Pembeda Soal .................................................................. 79
3.14 Kategori Minat Belajar ............................................................................ 81
3.15 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r .................................................... 85
4.1 Nilai Pegamatan Pelaksanaan Media Prezi Bagi Guru ........................... 93
4.2 Nilai Pengatan Pelaksnaan Media Prezi Bagi Siswa .............................. 94
4.3 Nilai Pengamatan Pelaksanaan Media Gambar Bagi Guru..................... 95
4.4 Nilai Pengamatan Pelaksanaan Media Gambar Bagi Siswa ................... 95
4.5 Data Variabel Minat Belajar Siswa ......................................................... 96
4.6 Indeks Variabel Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen ....................... 102
4.7 Kategori indeks Indikator Minat Belajar Kelas Eksperimen .................. 103
4.8 Indeks Variabel Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol .............................. 106
4.9 Kategori Indeks Indikator Minat Belajar Kelas Kontrol ......................... 107
4.10 Data Hasil Belajar Kognitif Siswa .......................................................... 109
4.11 Frekuensi Nilai Tes Akhir ....................................................................... 110
4.12 Data Hasil Belajar Afektif ....................................................................... 112
4.13 Hasil Uji Normalitas Data Minat Belajar ................................................ 114
4.14 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar ................................................. 115
xv
4.15 Hasil Uji Homogenitas Data Minat Belajar ............................................ 117
4.16 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar ............................................. 118
4.17 Hasil Uji Pebedaan Minat Belajar ........................................................... 120
4.18 Hasil Uji Keefektifan Minat Belajar ....................................................... 123
4.19 Hasil Uji Perbedaan Hasil Belajar .......................................................... 125
4.20 Hasil Uji Keefektifan Hasil Belajar ........................................................ 127
4.21 Hasil Uji Hubungan Antara Minat dan Hasil Belajar IPA ...................... 130
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Paradigma Penelitian Ganda Dua Variabel Dependen ............................ 10
2.1 Laman Awal Prezi................................................................................... 34
2.2 Laman Log In Prezi ................................................................................. 35
2.3 Laman Pemilihan Program Prezi ............................................................ 35
2.4 Laman Pembuatan Akun Prezi................................................................ 35
2.5 Laman Akun Prezi .................................................................................. 36
2.6 Laman Template Prezi ............................................................................ 36
2.7 Tampilan Halaman Template .................................................................. 36
2.8 Tampilan Slide ........................................................................................ 37
2.9 Tampilan Toolbar Insert ......................................................................... 37
2.10 Tombol present, save, undo, redo ........................................................... 37
2.11 Slide Awal Struktur Bumi ....................................................................... 38
2.12 Slide Kerak Bumi .................................................................................... 39
2.13 Slide Mantel Bumi .................................................................................. 39
2.14 Slide Inti Bumi ........................................................................................ 39
2.15 Slide Video .............................................................................................. 40
2.16 Slide Awal Atmosfer Bumi ..................................................................... 40
2.17 Slide Manfaat Atmosfer .......................................................................... 40
2.18 Slide Lapisan Troposfer .......................................................................... 41
2.19 Slide Lapisan Stratosfer........................................................................... 41
2.20 Slide Lapisan Mesosfer ........................................................................... 42
2.21 Slide Lapisan Termosfer ......................................................................... 42
2.22 Slide Lapisan Eksosfer ............................................................................ 43
2.23 Kerangka Berpikir Penelitian .................................................................. 48
3.1 Nonequivalent Control Group Design .................................................... 51
3.2 Rumus Mencari Indeks Kesukaran Soal ................................................ 75
3.3 Rumus Mencari Daya Beda Soal ............................................................ 77
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ....................................................... 148
2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol.............................................................. 149
3. Pedoam Wawancara .................................................................................... 150
4. Jadwal Pelajaran Kelas Eksperimen ........................................................... 152
5. Jadwal Pelajaran Kelas Kontrol .................................................................. 153
6. Program Semester ....................................................................................... 154
7. Silabus Pembelajaran IPA .......................................................................... 155
8. Pengembangan Silabus Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1 ...................... 156
9. Pengembangan Silabus Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2 ...................... 158
10. Pengembangan Silabus Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1 ............................. 160
11. Pengembangan Silabus Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2 ............................. 162
12. RPP Kelas Eksperimen Petemuan Ke-1 ..................................................... 164
13. RPP Kelas Eksperimen Petemuan Ke-2 ..................................................... 173
14. RPP Kelas Kontrol Petemuan Ke-1 ............................................................ 182
15. RPP Kelas Kontrol Petemuan Ke-2 ............................................................ 191
16. Kisi-Kisi Soal Uji Coba .............................................................................. 200
17. Soal Uji Coba .............................................................................................. 203
18. Lembar Telaah Soal Pilihan Ganda Ahli 1 ................................................. 209
19. Lembar Telaah Soal Pilihan Ganda Ahli 2 ................................................. 214
20. Kisi-Kisi Angket Minat Uji Coba ............................................................... 219
21. Angket Minat Uji Coba............................................................................... 220
22. Lembar Telaah Angket Minat Ahli 1 .......................................................... 222
23. Lembar Telaah Angket Minat Ahli 2 .......................................................... 226
24. Kisi-Kisi Angket Hasil Belajar Afektif ...................................................... 230
25. Angket Hasil Belajar Afektif ...................................................................... 231
26. Lembar Telaah Angket Hasil Belajar Afektif Ahli 1 .................................. 233
27. Lembar Telaah Angket Hasil Belajar Afektif Ahli 2 .................................. 235
xviii
28. Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Media Prezi Untuk
Guru ............................................................................................................ 237
29. Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Media Gambar Untuk
Guru ............................................................................................................ 241
30. Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Media Prezi Untuk
Siswa ........................................................................................................... 244
31. Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Media Gambar Untuk
Siswa ........................................................................................................... 247
32. Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba ............................................................... 250
33. Hasil Uji Reliabilitas Soal Uji Coba ........................................................... 252
34. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ............................................... 253
35. Hasil Uji Daya Beda Soal Uji Coba ........................................................... 254
36. Hasil Uji Validitas Angket Minat Belajar Uji Coba ................................... 255
37. Hasil Uji Reliabilitas Angket MInat Uji Coba ........................................... 258
38. Kisi-Kisi Soal Tes Awal dan Tes Akhir ..................................................... 261
39. Soal Tes Awal dan Tes Akhir ..................................................................... 265
40. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar .................................................................. 266
41. Angket Minat Belajar.................................................................................. 268
42. Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen ............................................................. 269
43. Hasil Tes Awal Kelas Kontrol .................................................................... 270
44. Hasil Angket Minat Belajar Awal Kelas Eksperimen ................................ 271
45. Hasil Angket Minat Belajar Awal Kelas Kontrol ....................................... 272
46. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, dan Kesamaan Rata-rata Minat
Belajar Awal ............................................................................................... 273
47. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, dan Kesamaan Rata-rata Hasil
Belajar Awal ............................................................................................... 273
48. Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen ............................................................. 274
49. Hasil Tes Akhir Kelas Kontrol ................................................................... 275
50. Hasil Angket Minat Belajar Akhir Kelas Eksperimen ............................... 276
51. Hasil Angket Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol ...................................... 277
52. Hasil Angket Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen .............................. 278
xix
53. Hasil Angket Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol ..................................... 279
54. Hasil Uji Prasyarat Penelitian ..................................................................... 280
55. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ..................................................................... 281
56. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
Untuk Guru ................................................................................................. 283
57. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
Untuk Siswa ................................................................................................ 287
58. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol Untuk
Guru ............................................................................................................ 290
59. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol Untuk
Siswa ........................................................................................................... 293
60. Hasil Dokumentasi Pembelajaran Kelas Eksperimen ................................ 296
61. Hasil Dokumentasi Pembelajaran Kelas Kontrol ....................................... 297
62. Surat Ijin Penelitian Kampus ...................................................................... 298
63. Surat Pernyataan Penelitian ........................................................................ 299
64. Surat Ijin BAPPEDA .................................................................................. 300
65. Surat Bukti Penelitian ................................................................................. 301
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan membahas hal-hal yang mendasari penelitian. Bagian
pendahuluan terdiri dari (1) latar belakang; (2) identifikasi masalah; (3)
pembatasan masalah dan paradigm penelitian; (4) rumusan masalah; (5) tujuan
penelitian; dan (6) manfaat penelitian. Penjelasan bagian pendahuluan terdapat
pada uraian sebagai berikut.
1.1 Latar Belakang
Setiap manusia memiliki tujuan dalam hidupnya. Untuk mencapai tujuan
hidupnya tersebut, manusia akan melakukan bermacam-macam usaha agar dapat
mengembangkan potensi yang dimilikinya. Salah satu usaha untuk
mengembangkan potensi dalam dirinya yaitu melalui pendidikan. Ki Hajar
Dewantara dalam Munib, dkk (2016:32) menyatakan bahwa pendidikan umumnya
memiliki arti segala daya upaya yang dilakukan untuk memajukan tumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak. Hal
tersebut diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I, Pasal 1, Ayat (1) yang menyatakan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
2
Pendidikan memiliki peran penting dan berpengaruh untuk memajukan
negara. Melalui pendidikan yang bermutu, negara dapat melahirkan manusia-
manusia ahli untuk membangun negaranya agar lebih maju. Untuk memajukan
pendidikan yang baik dan bermutu di Indonesia, pemerintah mengeluarkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab
II, Pasal 3, yang menyatakan
Pedidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Fungsi pendidikan yang tertera pada Undang-Undang, dapat tercapai jika
pendidikan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang sudah ditetapkan, agar
menghasilkan manusia yang berguna untuk nusa dan bangsa. Kurikulum yang
dimaksudkan diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab I, Pasal 1, Ayat (19) yang menyebutkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan bahan pelajaran sebagai
pedoman kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam penyelenggaraan proses pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum, guru tidak hanya diwajibkan untuk menguasai materi pembelajaran
saja, melainkan juga harus menguasai berbagai aspek yang dapat menunjang
keberhasilan proses pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Secara keseluruhan, pembelajaran terdiri dari beberapa aspek yang
lainnya. Hamalik (2012:63-4) menyatakan bahwa beberapa aspek pembelajaran
tersebut, yaitu (1) aspek tujuan instruksional, (2) aspek materi pembelajaran, (3)
3
aspek metode atau strategi pembelajaran, (4) aspek media instruksional, (5) aspek
penilaian, (6) aspek penunjang fasilitas, waktu, tempat, perlengkapan, dan (7)
aspek ketenagaan. Tujuan pembelajaran akan tercapai jika dalam proses
pembelajaran baik guru, siswa, media, maupun model pembelajaran dapat
berjalan selaras. Pembelajaran harus dirancang, agar berhasil dengan maksimal.
Pembelajaran yang dirancang harus memerhatikan kemampuan guru dan siswa,
serta pemilihan model dan media pembelajaran.
Penyampaian materi pembelajaran akan lebih efektif, jika dalam
pembelajaran digunakan media pembelajaran. Selain itu, media pembelajaran
menjadi salah satu daya tarik siswa dalam memerhatikan materi pembelajaran,
sehingga pemahaman siswa dalam menerima materi pembelajaran lebih mudah
dan menyenangkan. Media memiliki fungsi kuat dalam proses pembelajaran.
Fungsi media pembelajaran yaitu untuk menyampaikan pesan dari guru berupa
materi pelajaran kepada siswanya.
Schramm (1991) dalam Mudlofir dan Rusydiyah (2016:122) menyatakan
“Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran”. Pesan pembelajaran yang disampaikan guru
sering mengalami gangguan, sehingga mengakibatkan pesan pembelajaran tidak
tersampaikan dengan baik. Gangguan-gangguan komunikasi yang mungkin
dialami guru dalam pembelajaran yaitu verbalisme, salah tafsir, perhatian ganda,
dan kondisi lingkungan yang tidak menunjang. Penggunaan media pembelajaran
akan memudahkan pengiriman pesan pembelajaran. Dapat disimpulkan media
pembelajaran berfungsi mempermudah pengiriman pesan dalam pembelajaran,
agar siswa dapat memahami isi pesan yang dikirimkan oleh gurunya. Media
4
pembelajaran yang digunakan haruslah sesuai dengan karakteristik siswa, materi
yang akan disampaikan oleh guru, serta perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini semakin pesat
di masyarakat, mulai dari radio, televisi, komputer, sampai internet. Sebagian
besar masyarakat sudah tidak asing lagi dengan beberapa media tersebut, karena
dapat memberikan kemudahan bagi manusia hampir di semua aspek kehidupan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dapat dimanfaatkan untuk
memajukan pendidikan. Salah satu media yang dapat digunakan dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi adalah media dengan berbasis komputer atau
multimedia. Media berbasis komputer memiliki banyak kelebihan dibandingkan
media gambar. Dengan menggunakan media berbasis komputer, informasi atau
materi yang disampaikan dapat berupa gambar, teks, animasi, suara, dan grafik,
sehingga memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna untuk siswa dan
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Media bukan satu-satunya komponen yang
menjamin keberhasilan proses pembelajaran, namun tanpa media yang
mendukung, pembelajaran tidak dapat dilaksanakan maksimal.
Salah satu media berbasis komputer yang bisa digunakan adalah media
prezi. Rusyfian (2016:2-3) menyatakan bahwa prezi merupakan sebuah perangkat
lunak untuk presentasi berbasis internet. Media prezi digunakan untuk membuat
presentasi terstruktur dalam bentuk peta pikiran (mind map). Prezi merupakan
salah satu media berbasis komputer dan internet. Melalui proses pembelajaran
yang memanfaatkan media prezi, siswa tidak hanya berimajinasi tetapi dapat
melihat langsung konsep yang dijelaskan oleh guru. Hal ini tentunya bisa menarik
perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
5
Rusyfian (2106:7-8) menyatakan bahwa prezi merupakan aplikasi berbayar
dan berkoneksi dengan internet, sehingga file dapat dibuka secara online oleh guru
untuk digunakan berulang-ulang tanpa takut file akan hilang, karena data
tersimpan dalam website. Prezi dapat diakses melalui website resmi yaitu
prezi.com. Prezi dapat dijadikan media pembelajaran dengan berbasis komputer
dan internet. Media prezi dapat menampilkan materi berupa gambar, suara, video,
grafik, dan segala hal yang dapat menunjang pembelajaran. Namun, sayangya
masih banyak guru yang kurang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
membantu atau membuat media pembelajaran.
Menurut Ruyfian (2016:2) bahwa prezi merupakan salah satu aplikasi yang
mampu menghasilkan suara, grafis, dan animasi. Tujuan penggunaan prezi dalam
pembelajaran IPA adalah untuk menampilkan animasi yang dibutuhkan pada
pembelajaran yang tidak dapat dilihat secara langsung di alam, sehingga akan
memudahkan siswa dalam memahami materi. Warna-warna serta gerakan-gerakan
yang ditampilkan oleh prezi akan menarik perhatian siswa, sehingga rasa ingin
tahu siswa semakin tinggi tanpa mengurangi keefektifan guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Media prezi dibuat sedemikian rupa,
sehingga sesuai dengan konsep pembelajaran IPA yang akan diajarkan kepada
siswa. Melalui prezi, diharapkan siswa akan tertarik mengikuti pembelajaran dan
dapat lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran IPA. Salah satu materi
pembelajaran IPA di kelas V SD pada semester dua adalah materi struktur bumi
yang membahas tentang lapisan-lapisan penyusun bumi serta lapisan-lapisan
atmosfer bumi, sehingga diperlukan media yang representatif untuk siswa,
sehingga hasil belajar akan meningkat.
6
Penggunaan media yang sederhana dan kurang bervariasi dapat
mengakibatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran menjadi rendah. Kurangnya
minat belajar siswa terhadap pembelajaran ditandai dengan kurangnya semangat,
perhatian, dan ketekunan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Degeng
(2001) dalam Mudlofir dan Rusydiyah (2016:128) bahwa fungsi media
pembelajaran adalah untuk menghindari hambatan komunikasi dalam proses
pembelajaran; membangkitkan minat belajar siswa; mengatasi keterbatasan waktu,
mengaktifkan siswa; serta mengefektifkan rangsangan belajar kepada siswa.
Minat memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajar siswa.
Menurut Sukardi (1988) dalam Susanto (2014:57), “Minat dapat diartikan
sebagai suatu kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu”. Hamdani
(2011:292) menyatakan bahwa minat sangat memengaruhi hasil belajar. Jika
siswa tidak memiliki minat pada proses pembelajaran yang diikutinya, maka hasil
yang diperoleh tidak akan maksimal. Oleh sebab itu, guru harus dapat
membangkitkan minat siswa dan mengetahui cara menarik perhatian siswa dalam
pembelajaran di kelas sehingga hasil belajar siswa yang diperoleh akan maksimal.
Minat merupakan salah satu faktor yang memengaruhi belajar. Djamarah
(2011:191) menyatakan bahwa minat merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi belajar dari dalam diri siswa.
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan
suatu proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pengertian hasil belajar yang
diutarakan oleh Susanto (2014:5) yaitu “… perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar”. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh
7
proses pembelajaran yang dilakukan. Salah satunya dengan menarik perhatian dan
minat belajar siswa. Hal ini terbukti dengan penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan.
Beberapa penelitian yang relevan terhadap masalah tersebut yaitu
dilakukan oleh Nurcahyo (2015) dari Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul
Keefektifan Penggunaan Prezi Zoom pada Pembelajaran Keterampilan Menulis
Terpimpin Bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Asembagus Situbondo. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan prestasi
belajar dalam keterampilan menulis terpimpin Bahasa Jerman peserta didik antara
yang diajar dengan prezi zoom dan dengan media gambar. Penggunaan media
prezi zoom dalam pembelajaran keterampilan menulis terpimpin Bahasa Jerman
lebih efektif daripada media gambar. Hasil tes akhir kedua kelompok
menunjukkan bahwa rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi yaitu sebesar
82,788, sedangkan rata-rata kelompok kontrol sebesar 80,0 dan bobot
keefektifannya sebesar 7,1%.
Penelitian lain dilakukan oleh Firdausa (2015) dari Universitas Negeri
Yogyakarta yang berjudul Inovasi Pemanfaatan Media Prezi untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Boga 1 pada Mata Pelajaran Sanitasi, Hygiene,
dan Keselamatan Kerja di SMKN 4 Surakarta Hasil penelitian menunjukkan
penggunaan media prezi dalam pembelajaran Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan
Kerja dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Sanitasi,
Hygiene, dan Keselamatan Kerja.
Penelitian tentang media pembelajaran khususnya media prezi sudah
banyak dilakukan, namun masih sedikit yang melakukan penelitian media prezi
8
pada jenjang sekolah dasar. Berdasarkan hal tersebut, media prezi masih menarik
untuk dikaji dan diteliti, apalagi dilaksanakan di jenjang sekolah dasar. Media
prezi dapat menghasilkan tampilan yang dapat menarik minat, karena media prezi
dapat menampilkan gambar, grafik, suara, serta kemampuan zooming yang dapat
menarik perhatian dan minat belajar siswa.
Kurangnya minat belajar yang banyak dialami siswa saat ini, sehingga
dapat memengaruhi hasil belajar yang diperoleh juga dialami siswa kelas V SD
Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan
guru kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal pada tanggal 4 Januari
2017, diperoleh informasi bahwa masih banyak siswa yang kurang memahami
pelajaran IPA. Beliau mengatakan bahwa pembelajaran masih kurang inovatif dan
bervariasi, sehingga siswa tidak bersemangat dalam proses pembelajaran yang
berakibat pada hasil belajar siswa yang dirasa belum maksimal. Guru
menggunakan buku pelajaran sebagai sumber belajar siswa. Hal ini dapat dilihat
dari nilai ulangan semester gasal mata pelajaran IPA belum maksimal, karena
yang ada di bawah Kriteia Ketuntasan Minimal (KKM). Dari 24 siswa kelas VA,
42% siswa tidak tuntas KKM atau hanya 14 siswa mendapatkan nilai di atas
KKM, sedangkan 10 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Pada kelas VB
yang berjumlah 25 siswa, 32% siswa tidak tuntas KKM atau hanya 17 siswa
mendapatkan nilai di atas KKM dan 8 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti terinspirasi untuk menguji
keefektifan media prezi dalam mengupayakan pembelajaran khususnya pada
materi struktur bumi yang lebih baik untuk meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa melalui penelitian eksperimen yang berjudul Keefektifan media prezi
9
terhadap minat dan hasil belajar materi struktur bumi siswa kelas V SD Negeri
Sumurpanggang 1 Kota Tegal.
1.2 Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat diindentifikasi beberapa masalah sebagai
berikut:
(1) Guru dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
masih menggunakan metode konvensional, dan jarang menggunakan variasi
metode pembelajaran.
(2) Pembelajaran masih didominasi oleh guru, sehingga siswa pasif dan kurang
antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA.
(3) Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA masih relatif rendah.
(4) Guru masih menggunakan media pembelajaran sederhana, sehingga kurang
menarik minat siswa dalam pembelajaran IPA
(5) Guru belum menggunakan media berbasis teknologi informasi seperti media
prezi dalam pembelajaran IPA.
1.3 Pembatasan Masalah dan Paradigma Penelitian
Bagian ini menjelaskan pembatasan masalah dan paradigm penelitian
sebagai berikut.
1.3.1 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, masalah dalam penelitian ini perlu
dibatasi, uraian pembatasan masalah penelitian sebagai berikut.
10
(1) Subjek penelitian hanya terbatas pada guru dan siswa kela V SD Negeri
Sumurpanggang 1 Kota Tegal.
(2) Materi yang digunakan dalam penelitian hanya terbatas pada struktur bumi.
(3) Media yang digunakan terbatas pada penggunaan prezi.
(4) Variabel yang akan diteliti terbatas pada penggunaan prezi, minat, dan hasil
belajar siswa pada materi struktur bumi.
(5) Peneliti hanya menguji keefektifan media pembelajaran prezi.
1.3.2 Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian pada penelitian ini menggunakan model sederhana.
Sugiyono (2015:12) menyatakan “Paradigma ganda dengan satu variabel
independen dan dua variabel dependen”. Variabel independen dalam penelitian ini
yaitu media pembelajaran prezi dan variabel dependennya yaitu minat dan hasil
belajar siswa. Paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1.1 Paradigma Penelitian Ganda Dua Variabel Dependen
Keterangan:
X : Media prezi
Y1 : Minat
Y2 : Hasil belajar (Sugiyono 2010:12)
X
Y2
Y1 r1
r2
11
1.4 Rumusan Masalah
Permasalahan yang hendak diselesaikan penelitian ini sebagai berikut.
(1) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan minat belajar siswa kelas V, antara
yang mendapatkan pembelajaran IPA menggunakan media prezi dan yang
mendapatkan pembelajaran IPA menggunakan media gambar pada materi
struktur bumi?
(2) Apakah minat belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi struktur
bumi menggunakan media prezi lebih tinggi daripada menggunakan media
gambar?
(3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas V, antara
yang mendapatkan pembelajaran IPA menggunakan media prezi dan
mendapatkan pembelajaran IPA menggunakan media gambar pada materi
struktur bumi?
(4) Apakah hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi struktur
bumi menggunakan media prezi lebih tinggi daripada menggunakan media
gambar?
(5) Adakah hubungan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas V dengan
menggunakan media prezi dalam pembelajaran IPA materi struktur bumi?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan harapan yang akan dicapai dalam penelitian
dan menjadi patokan keberhasilan penelitian. Tujuan penelitian dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
12
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan umum adalah tujuan yang memiliki makna dalam skala yang luas.
Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu menguji keefektifan penggunaan media
prezi dibandingkan dengan media gambar terhadap minat dan hasil belajar
struktur bumi pada siswa kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujaun khusus bersifat rinci. Tujuan khusus penelitian ini adalah.
(1) Menganalisis dan mendeskripsi ada tidaknya perbedaan yang signifikan minat
belajar siswa kelas V, antara yang mendapatkan pembelajaran IPA dengan
menggunakan media prezi dan yang mendapatkan pembelajaran IPA dengan
menggunakan media gambar pada materi struktur bumi.
(2) Menganalisis dan mendeskripsi apakah minat belajar siswa kelas V pada
pembelajaran IPA materi struktur bumi dengan menggunakan media prezi
lebih tinggi daripada yang mendapatkan pembelajaran IPA materi struktur
bumi dengan menggunakan media gambar.
(3) Menganalisis dan mendeskripsi ada tidaknya perbedaan yang signifikan hasil
belajar siswa kelas V, antara yang mendapatkan pembelajaran IPA dengan
menggunakan media prezi dan yang mendapatkan pembelajaran IPA dengan
menggunakan media gambar pada materi struktur bumi.
(4) Menganalisis dan mendeskripsi apakah hasil belajar siswa kelas V pada
pembelajaran IPA materi struktur bumi yang menggunakan media prezi lebih
tinggi daripada yang mendapatkan pembelajaran IPA materi struktur bumi
dengan menggunakan media gambar.
(5) Menganalisis dan mendeskripsi hubungan minat belajar dengan hasil belajar
13
siswa kelas V yang menggunakan media prezi dalam pembelajaran IPA
materi struktur bumi.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
maupun praktis bagi siswa, guru, sekolah, dan peneliti. Manfaat dalam penelitian
ini yaitu sebagai berikut.
1.6.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
pada bidang ilmu pengetahuan, khususnya pengembangan pembelajaran di
sekolah dasar dengan media pembelajaran yang bervariasi, serta dapat dijadikan
sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya berkaitan dengan media pembelajaran,
khususnya media prezi.
1.6.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
siswa, guru, sekolah, dan peneliti. Uraian sebagai berikut:
1.6.2.1 Bagi Siswa
Manfaat bagi siswa, yaitu.
(1) Tumbuhnya minat dan motivasi belajar siswa kelas V SD Negei
Sumurpanggang 1 Kota Tegal terhadap materi struktur bumi.
(2) Meningkatnya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota
Tegal terhadap materi struktur bumi.
(3) Memudahkan siswa untuk memahami tentang materi struktur bumi dengan
media yang menarik.
14
1.6.2.2 Bagi Guru
Manfaat bagi guru, yaitu.
(1) Bertambahnya wawasan tentang variasi media pembelajaran dan pengetahuan
tentang media pembelajaran prezi.
(2) Bahan masukan bagi guru dalam memilih media pembelajaran yang efektif
untuk mata pelajaran IPA, sehingga dapat berdampak positif terhadap minat
dan hasil belajar siswa.
1.6.2.3 Bagi Sekolah
Manfaat bagi sekolah, yaitu.
(1) Memberikan informasi mengenai media pembelajaran yang dapat digunakan
dalam pembelajaran IPA materi struktur bumi.
(2) Bahan masukan bagi sekolah dalam menciptakan sistem pembelajaran IPA
yang lebih beragam dan menyenangkan.
(3) Bertambahnya inovasi penggunaan media pembelajaran IPA untuk
memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran, sehingga dapat
meningkatkan kualitas proses khususnya minat dan hasil pembelajaran IPA di
sekolah.
1.6.2.4 Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti, yaitu.
(1) Bertambahnya wawasan penggunaan media pembelajaran yang inovatif.
(2) Meyakinkan peneliti bahwa penerapan media prezi efektif terhadap minat dan
hasil belajar IPA.
15
15
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian kajian pustaka terdiri dari (1) kajian teori; (2) kajian empiris; (3)
kerangka berpikir; dan (4) hipotesis. sebagai berikut.
2.1 Kajian Teori
Bagian ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yaitu: (1)
belajar; (2) faktor-faktor yang memengaruhi belajar; (3) hasil belajar; (4)
karakteristik anak usia Sekolah Dasar (SD); (5) minat belajar; (6) pembelajaran;
(7) pembelajaran IPA di SD; (8) materi struktur bumi; (9) media pembelajaran;
(10) multimedia; (11) media prezi; (12) Langkah-langkah pembuatan media prezi,
dan (13) Penggunaan media prezi dalam Pembelajaran IPA.
2.1.1 Belajar
Belajar merupakan kegiatan berkaitan dengan kegiatan di sekolah. Belajar
adalah kegiatan mencari ilmu agar pengetahuan menambah ilmu seseorang.
Hintzman (1918) dalam Syah (2013:65) berpendapat bahwa belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh
pengalaman yang dapat memengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Pengertian
belajar juga diperkuat menurut Gagne dan Berliner (1986) dalam Rifa’i dan Anni
(2012:66), “Belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah
perilakunya karena hasil dari praktik atau pengalaman”.
16
Pendapat tentang belajar juga dikemukakan oleh Slavin (1994) dalam
Rifa’i dan Anni (2012:66), “Belajar merupakan perubahan individu yang
disebabkan oleh pengalaman”. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memeroleh suatu perubahan tingkah laku (Slameto 2010:2).
Penjabaran tentang belajar juga dikemukaakan oleh Gagne (1977) dalam Siregar
dan Nara (2015:4) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku
yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari
pembelajaran yang bertujuan/direncanakan. Pengertian belajar menurut Siregar
dan Nara (2015:3) menyatakan bahwa belajar merupakan sebuah proses yang
terjadi pada semua orang serta berlangsung seumur hidup.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu proses yang dilalui atau dilakukan seseorang sejak lahir (bahkan dalam
kandungan) hingga liang lahat yang dapat mengubah tingkah laku dari hasil
praktik atau pengalaman.
2.1.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar
Belajar merupakan hal yang berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang,
sehingga proses belajar tersebut harus memerhatikan faktor-faktor yang dapat
memengaruhi proses belajar, agar dapat menghasilkan sesutau yang memuaskan
dan dapat dijadikan pengalaman untuk memperbaiki tingkah laku. Faktor-faktor
yang dapat memengaruhi belajar ada berbagai macam. Slameto (2010:54-72)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi belajar terbagi menjadi
dua yaitu, faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa faktor jasmani,
psikologis, serta kelelahan. Kemudian faktor eksternal berupa faktor keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
17
Menurut Djamarah (2011:175-205), bahwa faktor-faktor yang
memengaruhi belajar siswa dapat berupa faktor dari luar dan dari dalam. Faktor
dari luar dibagi lagi menjadi dua yaitu, lingkungan yang terdiri dari alam dan
sosial, dan instrumental yang berupa kurikulum atau bahan ajar, guru atau
pengajar, sarana dan fasilitas, adminisrasi atau manajemen. Kemudian faktor dari
dalam terbagi menjadi dua yaitu, fisiologis berupa kondisi fisik, dan kondisi panca
indra, serta psikologis berupa bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan
kognitif.
Syah (2013:145-57) menyatakan bahwa faktor yang dapat memengaruhi
belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal (faktor
dalam diri siswa), faktor eksternal (faktor dari luar siswa), serta faktor pendekatan
pembelajaran. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam siswa.
Faktor internal memiliki dua aspek, yaitu aspek fisiologi (bersifat jasmani) dan
aspek psikologi (bersifat rohani).
Pertama, aspek fisiologi merupakan kondisi umum jasmani siswa. Pada
aspek fisologis, tingkat kesehatan jasmani dapat memengaruhi proses
pembelajaran. Kondisi jasmani yang sehat saat proses pembelajaran, akan
memudahkan siswa menangkap informasi yang disampaikan dalam proses belajar,
sedangkan jika kondisi jasmani sedang lemah saat proses pembelajaran, siswa
akan sulit untuk menerima informasi yang disampaikan saat proses belajar.
Kondisi jasmani ini juga berkaitan dengan kondisi panca indra siswa. Dengan
kondisi panca indra siswa yang baik, akan memudahkan siswa menerima
informasi saat proses belajar. Kecacatan yang dimiliki siswa juga akan
memengaruhi proses penerimaan informasi yang dilakukan saat proses belajar.
18
Kedua, aspek psikologis meliputi faktor rohaniah siswa. Ada berbagai
faktor dalam aspek psikologis yang dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas
hasil yang diperoleh siswa sebagai hasil belajarnya. Faktor-faktor dalam aspek
psikologis di antaranya, tingkat kecerdasan atau intelegensi, sikap, bakat, minat,
dan motivasi siswa.
Faktor eksternal berasal dari luar diri siswa. Faktor eksternal meliputi dua
aspek, yaitu aspek lingkungan sosial dan aspek lingkungan nonsosial. Pertama,
aspek lingkungan sosial terbagi menjadi tiga yaitu sekolah, masyarakat, dan
keluarga. Lingkungan sekolah berpengaruh terhadap kegiatan belajar siswa,
sehingga dapat menjadi daya dorong yang positif bagi siswa. Lingkungan
masyarakat yang kurang mendukung, akan menyulitkan siswa dalam proses
belajar. Kemudian lingkungan keluarga juga sangat berpengaruh, karena sebagian
besar waktu yang dimiliki siswa dihabiskan bersama keluarga, sehingga banyak
proses belajar yang dilalui siswa dalam keluarga.
Kedua, aspek lingkungan nonsosial yang meliputi gedung sekolah, rumah,
alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor
pendekatan belajar merupakan segala cara atau strategi yang digunakan siswa
dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.
Faktor pendekatan belajar sebagai bagian dari lingkungan nonsosial berpengaruh
terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa. Faktor belajar dari dalam diri
siswa salah satunya adalah minat belajar siswa. Minat belajar siswa yang tinggi
akan memengaruhi proses belajar dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Minat
belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan media pembelajaran yang
menarik saat proses pembelajaran.
19
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
memengaruhi belajar berupa faktor dari dalam diri siswa atau faktor internal yang
berupa aspek fisiologis dan faktor psikologis. Faktor dari luar diri siswa atau
faktor eksternal meliputi lingkungan dan instruksional. Kemudian faktor
pendekatan belajar berupa segala bentuk metode dan strategi yang digunakan oleh
siswa untuk mencapai keefektifan dan efisiensi proses belajar.
2.1.3 Hasil Belajar
Proses pendidikan selalu ada input (masukan) berupa peserta didik
kemudian dilakukan proses yang akhirnya menghasilkan output (keluaran) berupa
lulusan yang memeroleh hasil belajar yang diinginkan. Hasil belajar dapat
dijelaskan dengan memahami dua kata pembentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”.
Pengertian hasil (product) menunjuk pada perolehan akibat dilakukannya
aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input. Belajar dilakukan
untuk mengusahakan perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan
perilaku merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar (Purwanto 2014:45).
Winkel (1996) dalam Purwanto (2014:45), berpendapat bahwa hasil belajar
adalah hal yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Menurut Rifa’i dan Anni (2012:69), “Hasil belajar merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Susanto
(2014:5) menyatakan “Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar”. Menurut Sudjana (2016:22), “Hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”. Purwanto (2014:49) menyatakan “Hasil belajar adalah
perwujudan kemampuan-kemampuan akibat perubahan perilaku yang dilakukan
20
oleh usaha pendidikan”. Hasil belajar meliputi domain kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Hasil belajar sering digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa
jauh seseorang menguasai materi yang sudah diajarkan. Untuk mengetahui hasil
belajar, diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik
dan memenuhi syarat (Purwanto 2014:44). Zainul dan Nasoetion (1996) dalam
Purwanto (2014:45) menyatakan bahwa hasil belajar potensial merupakan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai siswa. Oleh karenanya, tes hasil belajar sebagai
alat untuk mengukur hasil belajar harus dapat mengukur apa yang ada dalam
proses pembelajaran sesuai dengan tujuan instruksional yang tercantum dalam
kurikulum yang berlaku.
Penilaian hasil belajar siswa mencakup berbagai hal yang dipelajari di
sekolah. Gagne dan Briggs (1979) dalam Rifa’i dan Anni (2012:74) menyatakan
bahwa klasifikasi kategori hasil belajar menjadi lima, yaitu (1) kemahiran
intelektual; (2) strategi kognitif; (3) informasi verbal; (4) keterampilan motorik;
dan (5) sikap. Macam-macam hasil belajar menurut Susanto (2014:6), meliputi
pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan
sikap siswa (aspek afektif).
Bloom (1956) dalam Rifa’i dan Anni (2012:70) menyatakan bahwa ada
tiga ranah sebagai hasil belajar yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan,
kemampuan, dan kemahiran intelektual. Taksonomi Bloom ranah kognitif yang
telah direvisi oleh Anderon dan Krathwohl’s (2001) dalam Kuswana (2014:115)
meliputi (1) mengingat artinya mendapatkan kembali atau pengembalian
21
pengetahuan relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang; (2) memahami
yaitu mendeskripsikan susunan dalam artian pesan pembelajaran, mencakup oral,
tulisan, dan komunikasi grafik; (3) menerapkan yaitu menggunakan prosedur
dalam situasi yang dihadapi; (4) menganalisis yaitu memecahkan materi menjadi
bagian-bagian pokok dan menggambarkan bagaimana bagian-bagian
tersebut,dihubungkan satu sama lain maupun menjadi sebuah struktur keseluruhan
atau tujuan; (5) mengevaluasi atau menilai yaitu melakukan evaluasi atau
penilaian yang didasarkan pada kriteria dan atau standar tertentu; serta (6)
menciptakan yaitu menempatkan bagian-bagian secara bersama-sama ke dalam
suatu ide, semuanya saling berhubungan untuk membuat hasil yang baik.
Bloom (1956) dalam Rifa’i dan Anni (2012:71-4) menyatakan bahwa
ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, dan nilai. Ranah afektif meliputi
(1) penerimaan (receiving); (2) penanggapan (responding); (3) penilaian (valuing);
(4) pengorganisasian (organization); dan (5) pembentukan pola hidup
(organization by a value complex). Ranah psikomotorik berkaitan dengan
kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan
koordinasi syaraf. Ranah psikomotorik meliputi (1) persepsi (perception); (2)
kesiapan (set); (3) gerakan terbimbing (guided response); (4) gerakan terbiasa
(mechanism); (5) gerakan kompleks (complex overt response); (6) penyesuaian
(adaptation); (7) kreativitas (orgiginality).
Evaluasi hasil belajar berguna untuk mengetahui apakah hasil belajar yang
diperoleh sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan atau
belum. Hasil belajar ranah kognitif dapat diukur dengan menggunakan tes setelah
pembelajaran, ranah afektif dapat diukur dengan penilaian sikap selama dan
22
setelah pembelajaran, serta psikomotor biasanya diukur dengan unjuk kerja.
Ranah kognitif, afektif, dan psikomotor saling terkait satu dengan yang lain.
Berdasarkan uraian tentang pengertian hasil belajar, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan perwujudan kemampuan akibat proses belajar
dalam bentuk pengalaman-pengalaman yang diperoleh siswa, sehingga terjadi
perubahan perilaku. Hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Untuk mengetahui hasil belajar perlu diadakan evaluasi.
2.1.4 Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar
Pertumbuhan anak memiliki banyak tahapan. Menurut Nasution (1993)
dalam Djamarah (2011:123), “Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak
akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira sebelas atau dua
belas tahun”. Pada masa usia sekolah dasar, anak sudah mengalami
perkembangan-perkembangan yang membantu anak untuk dapat menerima bahan
yang diajarkan oleh gurunya.
Tahapan perkembangan anak juga dikemukakan oleh Piaget (1960) dalam
Sumantri (2012:1.16-7), yang meliputi: (1) tahap sensori motor: pada umur 0-2
tahun; (2) tahap praoperasional: pada umur 2-7 tahun; (3) tahap operasional
konkret: pada umur 7-11 tahun; (4) tahap operasional formal: pada umur 11-15
tahun. Tahap operasional konkret pada usia 7-11 tahun, sering disebut sebagai
masa sekolah, karena pada usia 7-11 tahun anak sudah mulai ke dunia sekolah
khususnya pada jenjang sekolah dasar. Siswa kelas V SD termasuk ke dalam
tahap operasional konkret, karena usia siswa kelas V SD berkisar antara 10-11
tahun. Pada setiap tahapan, anak usia SD memiliki karakteristiknya masing-
masing. Sumantri (2012:6.3-4) menyatakan bahwa karakteristik anak usia SD
23
yang menonjol yaitu senang bermain, selalu bergerak, bermain atau bekerja dalam
kelompok, dan senantiasa ingin melaksanakan dan/atau merasakan sendiri.
Usia anak SD yang berkisar antara 7-11/12 tahun merupakan tahap
operasional konkret, sehingga diperlukan bantuan media pembelajaran yang dapat
mengongkretkan materi pembelajaran yang akan diajarkan guru. Materi struktur
bumi merupakan salah satu materi pembelajaran IPA di SD kelas V pada semester
dua yang membutuhkan bantuan media pembelajaran untuk memberikan
gambaran kongkret tentang struktur bumi dan lapisan atmosfer bumi.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa usia anak SD
yaitu berkisar antara 7-11/12 tahun. Anak usia SD memiliki karakteristik, yaitu
senang bermain, selalu bergerak, bermain atau bekerja dalam kelompok, dan
senantiasa ingin melaksanakan dan/atau merasakan sendiri. Proses pembelajaran
juga harus memerhatikan karakteristik siswa. Guru dapat mengembangkan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa.
2.1.5 Minat Belajar
Susanto (2014:16) menyatakan minat yaitu kecenderungan keinginan yang
besar terhadap sesuatu yang dapat menarik perhatiannya. Menurut Sukardi (1988)
dalam Susanto (2014:57), “Minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan,
kegemaran, atau kesenangan akan sesuatu”. Pengertian minat juga diungkapkan
Slameto (2010:180), “… adalah suatu rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.
Djamarah (2011:166) menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan
untuk memerhatikan dan mengenang suatu aktivitas. Jika seseorang memiliki
minat pada sesuatu, maka cenderung akan memerhatikan hal tersebut dan akan
24
mengenangnya dengan perasaan senang. Pengertian minat lebih diperjelas lagi
oleh Djamarah (2011:167), “… adalah perasaan yang didapat karena berhubungan
dengan sesuatu”.
Minat belajar dapat diartikan sebagai ketertarikan pada suatu hal yang
berkaitan dengan belajar. Dalyono (1997) dalam Djamarah (2011:191)
menyatakan “Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang
tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang
rendah”. Rosdiyah (1998) dalam Susanto (2014:60) menyatakan bahwa minat
terbagi menjadi dua macam, yaitu (1) minat yang berasal dari pembawaan, yaitu
minat yang timbul dengan sendirinya dari setiap individu, biasanya minat ini
dipengaruhi oleh faktor keturunan atau bakat alamiah; dan (2) minat yang timbul
atas pengaruh dari luar, yaitu minat yang timbul seiring dengan proses
perkembangan individu bersangkutan, biasanya minat dari luar dipengaruhi oleh
lingkungan, dorongan orang tua, dan kebiasaan atau adat.
Seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu hal, akan menampilkan
ciri-ciri tersendiri. Hurlock (1990) dalam Susanto (2014:62) menyebutkan ada
tujuh ciri minat, yaitu (1) minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik
dan mental; (2) minat tergantung pada kegiatan belajar; (3) minat tergantung pada
kesempatan belajar; (4) perkembangan minat yang terbatas; (5) minat dipengaruhi
budaya; (6) minat berbobot emosional; dan (7) minat berbobot egosentris. Minat
belajar siswa dalam proses pembelajaran juga bergantung pada proses
pembelajarannya. Jika proses pembelajaran yang disajikan guru menyenangkan
dan menarik, maka minat belajar siswa akan tumbuh.
25
Minat belajar siswa juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
Susanto (2014:63), faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan minat
seseorang yaitu lingkungan bermain, teman sebaya, dan pola asuh orang tua.
Perkembangan minat menurut Munandar (1992) dalam Susanto (2014:64), “Fase
perkembangan minat berlangsung secara bertingkat mengikuti pola perkembangan
individu itu sendiri”. Kematangan individu memengaruhi perkembangan minat,
karena semakin matang individu, maka akan semakin kuat minat seseorang dan
semakin fokus pada hal-hal yang disenanginya.
Tingginya minat siswa terhadap suatu materi, akan memengaruhi hasil
yang diperolehnya. Siswa yang memiliki minat dalam belajar, mempunyai ciri-ciri
tertentu dalam proses pembelajaran. Slameto (2003) dalam Suyono dan Hariyanto
(2015:177) menyatakan bahwa ciri-ciri siswa yang berminat dalam belajar, yaitu
(1) cenderung memerhatikan dan mengenang sesuatu; (2) ada rasa suka atau
senang pada sesuatu; (3) memeroleh kepuasan pada sesuatu; (4) lebih menyukai
sesuatu hal dibandingkan yang lain; dan (5) berpartisipasi aktif dalam kegiatan.
Sukartini (1986) dalam Susanto (2014:64) menyatakan bahwa ada empat
indikator minat, yaitu keinginan untuk memiliki sesuatu, objek atau kegiatan yang
disenangi, jenis kegiatan yang dilakukan untuk memeroleh sesuatu yang disenangi,
dan cara yang dilakukan untuk mewujudkan keinginan. Menurut Sudaryono, dkk
(2013:90), dimensi minat ada empat, yaitu (1) kesukaan yang terdiri dua indikator,
yaitu gairah dan inisiatif; (2) ketertarikan yang terdiri dari dua indikator, yaitu
responsif dan kesegeraan; (3) perhatian yang terdiri dari dua indikator, yaitu
konsentrasi dan ketelitian; dan (4) keterlibatan yang terdiri dari tiga indikator,
yaitu kemauan, keuletan, serta kerja keras.
26
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan ketertarikan terhadap sesuatu. Pada proses pembelajaran, ketertarikan
berkaitan dengan belajar. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi akan
memengaruhi proses belajarnya, sehingga hasil belajar yang diperoleh juga
maksimal. Minat belajar dapat ditandai dengan kecenderungan untuk
memerhatikan pembelajaranan, siswa senang mengikuti proses pembelajaran, dan
siswa mengikuti proses pembelajaran dengan aktif. Minat belajar juga dipengaruhi
beberapa faktor, yaitu lingkungan bermain, pola asuh orang tua, teman sebaya,
serta kematangan individu. Minat belajar juga memiliki dimensi serta indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur minat siswa.
2.1.6 Pembelajaran
Briggs (1992) dalam Rifa’i dan Anni (2012:159) menyatakan
“Pembelajaran adalah seperangkat (events) yang memengaruhi peserta didik
sedemikian rupa, sehingga peserta didik itu memeroleh kemudahan dalam
berinteraksi berikutnya dengan lingkungan”. Menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I, Pasal 1, Ayat (20),
“Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada lingkungan belajar”.
Gagne (1981) dalam Rifa’i dan Anni (2012:157) menyatakan
“Pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang
dirancang untuk mendukung proses internal belajar”. Pernyataan ini diperkuat
dengan pendapat Rifai dan Anni (2012:158), menyatakn bahwa pembelajaran
merupakan suatu kumpulan proses kegiatan bersifat individual, yang mengubah
stimuli dari lingkungan seseorang tersebut ke dalam sejumlah informasi, yang
27
selanjutnya data informasi tersebut dapat menyebabkan hasil belajar dalam bentuk
ingatan jangka panjang.
Berdasarakan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah serangkaian kegiatan atau peristiwa eskternal dan proses interaksi antara
peserta didik dan pendidik dalam lingkungan belajar yang selanjutnya dapat
menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang pada diri
peserta didik yang akan memberikan kemudahan dalam berinteraksi dalam
lingkungan.
2.1.7 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Jacobson dan Bergman (1980) dalam Susanto (2014:170) menyatakan
Karakteristik IPA meliputi: (1) IPA merupakan kumpulan konsep,
prinsip, hukum, dan teori; (2) Proses ilmiah dapat berupa fisik dan
mental, serta mencermati fenomena alam, termasuk penerapannya;
(3) Sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunan dalam
menyingkap rahasia alam; (4) IPA tidak dapat membuktikan semua
akan tetapi hanya sebagian atau beberapa saja; (5) Kebenaran IPA
bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang bersifat objektif.
Adapun tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) menurut Badan
Standar Nasional Pendidikan (2006) dalam Susanto (2014:171-2) yaitu
(1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam
ciptaan-Nya.
(2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
(3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
(4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
(5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
(6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
28
(7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
Susanto (2014:167) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
merupakan sebuah bentuk usaha yang dilakukan oleh manusia untuk memahami
tentang alam semesta yang ada di sekitarnya melalui pengamatan terhadap suatu
objek sasaran yang tepat dengan menggunakan prosedur pengamatan yang benar
dan selanjutnya dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu
simpulan.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
IPA merupakan pembelajaran yang memelajari tentang alam semesta dan
lingkungannya. Pembelajaran IPA pada jenjang SD merupakan materi
pembelajaran sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya serta
mengembangkan keterampilan.
2.1.8 Materi Struktur Bumi
Bumi memiliki pelindung berupa atmosfer. Atmosfer melindungi bumi
dari paparan sinar matahari dan segala macam benda langit yang datang ke bumi.
Atmosfer bumi tersusun dari beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer,
mesosfer, termosfer, eksosfer. Struktur sering juga disebut sebagai susunan. Bumi
yang kita tinggali memiliki struktur/penyusun. Azmiyawati, dkk (2008:137-41)
menyatakan bumi memiliki tiga struktur lapisan, yaitu kerak bumi, mantel bumi,
dan inti bumi. Masing-masing lapisan terdiri dari unsur yang beragam.
Kerak bumi merupakan lapisan terluar bumi berupa batuan yang keras dan
dingin. Pada kerak bumi inilah manusia tinggal. Mantel atau selimut bumi
merupakan lapisan yang berada di antara kerak bumi dan inti bumi. Lapisan
29
mantel bumi merupakan lapisan yang paling tebal di antara lapisan yang lainnya.
Mantel bumi terdiri dari magma yang kental dan sangat panas. Lapisan terakhir
yaitu inti bumi. Inti bumi ada dua, yaitu lapisan inti dalam dan lapisan inti luar.
Lapisan inti bumi merupakan lapisan bumi yang paling panas.
Karakteristik materi struktur bumi berupa penalaran tentang lapisan
atmosfer bumi serta susunan struktur bumi dengan benar. Materi struktur bumi
cenderung menuntut siswa untuk menhafal susunan lapisan atmosfer bumi serta
susunan struktur bumi dengan benar dan tepat, sehingga siswa dapat memahami
lebih dalam mengenai atmosfer bumi dan struktur bumi.
2.1.9 Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran. Briggs (1979)
dalam Hamdani (2011:243) menyatakan “Media pembelajaran meliputi alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri
atas buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide
(gambar), foto, grafik, televisi, dan komputer”. Menurut pendapat Association of
Education and Communication Technology (AECT) bahwa media pembelajaran
merupakan segala sesuatu hal yang digunakan orang untuk menyampaikan pesan
pembelajaran.
Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi dalam proses pembelajaran.
Degeng (2001) dalam Mudlofir dan Rusydiyah (2016:128) menyatakan bahwa
beberapa fungsi media pembelajaran yaitu, (1) menghindari terjadinya verbalisme;
(2) membangkitkan minat/motivasi; (3) menarik perhatian peserta didik; (4)
mengatasi keterbatasan, (5) mengaktifkan peserta didik; dan (6) mengefektifkan
pemberian rangsang untuk belajar.
30
Menurut Sadiman, dkk (2002) dalam Mudlofir dan Rusydiyah (2016:131),
“Kegunaan media pendidikan sebagai berikut: (1) memperjelas penyajian pesan
agar tidak terlalu bersifat verbalistis; (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
daya indra, seperti: objek yang terlalu besar, objek yang terlalu kecil, gerak yang
terlalu lambat atau cepat, kejadian di masa lampau, objek yang terlalu kompleks,
dan konsep yang terlalu luas; (3) mengatasi sifat pasif peserta didik, dalam hal ini
menimbulkan gairah belajar, interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan, kemudian anak didik belajar sendiri-sendiri;
serta (4) memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan
menimbulkan persepsi sama”.
Marisa, dkk (2015:1.7-9) menyatakan bahwa beberapa fungsi media
pembelajaran yaitu: (1) pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif; (2)
pembelajaran menjadi lebih konkret dan nyata; (3) mempersingkat proses
penjelasan materi pembelajaran; (4) mendorong siswa belajar secara lebih mandiri;
(5) materi pembelajaran menjadi lebih terstandarisasi; dan (6) pembelajaran
dengan memanfaatkan aneka sumber belajar.
Mudlofir dan Rusydiyah (2016:140) menyatakan bahwa klasifikasi media
pembelajaran menurut bentuknya terbagi menjadi tujuh kelompok, yaitu: (1)
kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam; (2) kelompok kedua:
media proyeksi diam; (3) kelompok ketiga: media audio; (4) kelompok keempat:
media audio visual; (5) kelompok kelima: media gambar hidup/film; (6)
kelompok keenam: media televisi; dan (7) kelompok ketujuh: multimedia.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah interaksi pendidik dan peserta didik dengan berbantu segala
31
sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Media
pembelajaran memiliki banyak fungsi, salah satunya yaitu untuk menarik
perhatian peserta didik dan membangkitkan minat belajar peserta didik.
2.1.10 Multimedia
Media pembelajaran berdasarkan cara penyajiannya terbagi menjadi tujuh
macam, salah satunya yaitu multimedia. Multimedia berasal dari kata multi yang
berarti banyak atau berbagai macam dan kata media yang berarti alat untuk
menyampaikan pesan, sehingga multimedia memiliki arti berbagai macam atau
banyak media yang digabungkan menjadi satu untuk menyampaikan pesan dari
pengirim pesan kepada penerima pesan.
Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:155), “Multimedia berarti
gabungan dari berbagai media seperti teks, grafik, audio, visual, dan sebagainya
dalam satu alat”. Manfaat multimedia menurut Hamdani (2011:191), “… adalah
proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar
dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat
ditingkatkan.”
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa multimedia
merupakan salah satu cara penyajian media pembelajaran yang berupa gabungan
dari banyak atau beberapa media yang dapat berupa teks, grafik, audio, visual,
video, dan sebagainya dalam satu alat. Multimedia yang merupakan gabungan
berbagai macam jenis media memiliki fungsi untuk memudahkan penyampaian
pesan. Multimedia dalam proses pembelajaran memiliki banyak manfaat, yaitu
proses pembelajaran menjadi lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu
32
mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan, dan proses
pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa
dapat ditingkatkan.
2.1.11 Media Prezi
Embi (2011:129) menyatakan bahwa prezi memiliki fungsi yang sama
dengan power point, tetapi lebih menarik dan canggih karena dapat
menggabungkan tulisan, gambar, video, dan berbagai macam multimedia. Pada
prezi materi ditulis pada kanvas bukan slide, kemudian pada prezi materi yang
disajikan dapat diperbesar dan diperkecil sesuai dengan materi yang akan
disampaikan.
Rusyfian (2016:2) menyatakan bahwa prezi merupakan program perangkat
lunak untuk presentasi. Media prezi memiliki kelebihan-kelebihan, karena dapat
memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi yang diinginkan.
Harvey dan Barringer (2016:8) menyatakan “Prezi is a ‘Flash’-based presentation
software that allows users to create dynamic presentations that look different to a
traditional PowerPoint slideshow. Different because you can do exciting things
like zoom in and out across a large area, create motion paths, embed images and
video and do things that previously weren’t possible for us non-design experts.”
bahwa prezi merupakan software presentasi yang memungkinkan penggunanya
membuat presentasi yang menarik karena materi yang disajikan dengan prezi
dapat diperbesar dan diperkecil sesuai dengan materi yang ingin disampaikan oleh
pengguna.
Semua media memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun
tidak semua media dapat diterapkan pada semua materi. Begitu pula pada media
33
prezi yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Rusyfian (2016:10) menyatakan
bahwa (1) tampilan template prezi lebih bervariasi dibandingkan power point,
sehingga dapat menarik perhatian siswa; (2) memiliki tema yang lebih beragam
dan menarik; (3) menggunakan metode zooming user interface (ZUI), metode ini
membuat presentasi lebih menarik; (4) penggunaannya sangat mudah, karena
toolbar pada media prezi tidak terlalu banyak; serta (5) dapat berbagi hasil
presentasi dalam akun prezi.
Kelebihan media prezi dibandingkan dengan media lain juga dikemukakan
oleh Tarr (2009) dalam Embi (2011:129) bahwa media prezi memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan media lain yaitu (1) memiliki faktor lebih berupa
kemampuan untuk zoom in dan zoom out jika dibandingkan dengan power point;
(2) penyampaian materi hanya inti dari materi saja; (3) mudah untuk
menggabungkan gambar, kata-kata, video dalam satu penyajian; dan (4) mudah
untuk digunakan. Kekurangan media prezi juga dikemukakan oleh Rusyfian
(2016:10) yaitu (1) pada media prezi sulit untuk memasukkan simbol matematika;
(2) proses instalasi prezi membutuhkan koneksi internet secara online; (3)
tampilan prezi terlihat monoton; (4) untuk menggunakan prezi, pengguna harus
memiliki akun sendiri; serta (5) jika ingin menggunakan dalam jangka waktu
panjang, fitur yang lebih lengkap, serta dapat digunakan secara offline akan
dikenakan biaya.
Berdasarkan berbagai penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media
prezi merupakan program perangkat lunak presentasi dalam bentuk kanvas tanpa
batas, yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan media lain yaitu
kemampuan untuk memperbesar dan memperkecil tampilan materi yang ingin
34
dipaparkan oleh pengguna. Prezi memiliki kelebihan yaitu dapat menyajikan
materi dengan bervariasi dan menarik, serta mudah untuk digunakan. Namun,
prezi juga memiliki kekurangan yaitu pengguna harus memiliki akun sendiri, serta
jika ingin menggunakan prezi dalam jangka waktu lama dengan fitur lengkap dan
digunakan secara offline akan dikenakan biaya.
2.1.12 Langkah-langkah Pembuatan Media Prezi
Sebelum menjalankan media prezi sebagai media pembelajaran, sebaiknya
pengguna terlebih dahulu membuat media prezi agar sesuai dengan materi
pembelajaran yang akan diajarkan. Langkah-langkah pembuatan media prezi
termasuk mudah karena tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah pembuatan
media power point. Perbedaan pembuatan media prezi dan power point adalah
pengguna media prezi harus dalam keadaan online dan harus memiliki akun prezi.
Berikut langkah-langkah dalam pembuatan media prezi.
(1) Masuklah pada laman prezi.com.
Gambar 2.1 Laman awal Prezi.com
(2) Jika sudah memiliki akun prezi, maka pengguna bisa langsung masuk
dengan akun yang sudah dimiliki dengan melakukan log in.
35
Gambar 2.2. Laman Log In Prezi.com
(3) Jika belum memiliki dapat membuat akun prezi terlebih dahulu dan
memilih program prezi yang diinginkan.
Gambar 2.3 Laman Pemilihan program Prezi.com
(4) Selah memilih program prezi yang diinginkan, lakukan sesuai petunjuk.
Gambar 2.4 Laman Pembuatan Akun Prezi.com
(5) Setelah memiliki akun prezi, pilih new presentation seperti pada gambar.
36
Gambar 2.5 Laman Akun Prezi.com
(6) Pilih template yang diinginkan dalam media prezi.
Gambar 2.6 Laman Template Prezi.com
(7) Setelah memilih template, maka akan muncul tampilan seperti di bawah
ini.
Gambar 2.7 Tampilan Halaman Template
37
(8) Isikan judul dan materi dengan mengklik click to add text.
Gambar 2.8 Tampilan slide
(9) Cara menyisipikan format dengan mengklik Toolbar insert
Gambar 2.9 Tampilan Toolbar Insert
Setelah semua materi sudah selesai diketik, langkah selanjutnya yaitu
menyimpan dokumen dengan cara mengklik tombol save pada bagian atas
tampilan halaman slide.
(10) Klik tombol present untuk menampilkan hasil prezi yang sudah dibuat.
Gambar 2.10 Tombol Present, open, save, undo, redo
38
2.1.3 Penggunaan Media Prezi dalam Pembelajaran IPA
Siswa pada jenjang sekolah dasar dalam perkembangan pembelajaran
konkret. Salah satu karakteristik siswa pada jenjang sekolah dasar menurut
Sumantri (2012:6.3) yaitu suka bermain karena pada usia 6-12 tahun adalah usia
bermain. Melalui tampilan yang menarik dan atraktif maka guru dapat mengajak
siswa untuk terlibat secara langsung dalam pembelajaran yang bermakna.
Media gambar yang sering digunakan membuat siswa menjadi bosan.
Media prezi merupakan pengalaman baru bagi siswa. Sehingga dapat menarik
minat dan mengembangkan pemahaman anak. Hal ini sesuai dengan pendapat
Rifa’i dan Anni (2012:38), “Pengalaman baru yang berinteraksi dengan struktur
kognitif dapat menarik minat dan mengembangkan pemahaman pemahaman
anak”. Penerapan media prezi pada pembelajaran IPA materi struktur bumi pada
kelas V sekolah dasar dimulai dengan menunjukkan slide yang berisi peta konsep
matei yang akan diajarkan. Berikut ini adalah tampilan media prezi yang
digunakan dalam pembelajaran IPA materi struktur bumi.
Gambar 2.11 Slide Awal Struktur Bumi
43
Gambar 2.22 Slide Lapisan Eksosfer
2.2 Kajian Empiris
Beberapa hasil penelitian relevan yang mendukung penelitian ini disajikan
sebagai berikut.
(1) Penelitian yang dilakukan Pertiwi (2014) dari Universitas Negeri
Yogyakarta dengan judul “Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezi
dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik
Kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan Magelang”. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar keterampilan
berbicara Bahasa Jerman antara yang diajar dengan menggunakan
multimedia prezi dan yang diajar dengan media gambar. Penggunaan
multimedia prezi dalam pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa
Jerman lebih efektif daripada media gambar.
(2) Penelitian yang dilakukan oleh Aribowo (2012) dari Universitas Negeri
Yogyakarta dengan judul “Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezi pada
44
Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman di SMA N 2
Banguntapan Bantul”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan perestasi belajar keterampilan menulis Bahasa Jerman
peserta didik antara kelompok yang diajar dengan menggunakan
multimedia prezi dan menggunakan media gambar. Penggunaan
multimedia prezi dalam pembelajaran keterampilan menulis Bahasa
Jerman lebih efektif daripada media gambar.
(3) Penelitian yang dilakukan oleh Jannah (2014) dari Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Pengaruh Media
Pembelajaran Zooming Presentation terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X
pada Konsep Suhu dan Kalor (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri
Tangerang Selatan)”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media
pembelajaran zooming presentation berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
(4) Penelitian oleh Wulandari (2014) dari Universitas Negeri Yogyakarta
berjudul “Pengembangan Desain Media Pembelajaran Online Berbasis
Aplikasi Prezi pada Standar Kompetensi Korespondensi Bahasa Indonesia
SMK Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran”. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa desain media pembelajaran online berbasis aplikasi
prezi pada Standar Kompetensi Korespondensi Bahasa Indonesia dianggap
layak untuk dijadikan desain media pembelajaran.
(5) Penelitian oleh Wulandari dan Hakim (2014) dari Universitas Negeri
Surabaya berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa melalui
Pembelajaran Prezi dengan Power Point pada Mata Diktat Akuntansi”.
45
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar antara
kelas dengan media prezi dan kelas dengan media power point. Hasil
belajar dari kelas dengan media prezi memiliki rata-rata lebih tinggi
daripada kelas dengan media power point.
(6) Penelitian oleh Wahyudi (2014) dari Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta yang berjudul “Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Interaktif Pendidikan Akhlak dengan Program Prezi (Studi
di SMP Muhammadiyah 2 Mlati Sleman Tahun Ajaran 2013-2014)”.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa produk multimedia pembelajaran
interaktif pendidikan akhlak dengan program prezi dinyatakan layak
digunakan sebagai media pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi
siswa.
(7) Penelitian yang dilakuakan oleh Putri dan Ngesti (2016) dari Universitas
Negeri Jember berjudul “Penggunaan Media Mind Map dengan Aplikasi
Prezi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus
pada Siswa Kelas VII D MTs Al-Badri Mata Pelajaran IPS Materi
Kelembagaan Sosial Tahun Pelajaran 2015/2016)”. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa menggunakan media mind map dengan aplikasi
prezi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
(8) Penelitian yang dilakukan oleh Aditio (2014) dari Universitas Negeri
Yogyakarta berjudul “Penerapan Metode Course Review Horay Berbantu
Media Prezi dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa
Kelas X AK 2 SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2013/2014”.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode course review
46
horay berbantu media prezi dapat meningkatkan aktivitas belajar
Akuntansi siswa kelas 2 AK 2 SMK Batik Perbaik Purworejo.
(9) Penelitian yang dilakukan oleh Strasser (2014) yang berjudul “Using Prezi
In Higher Education”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa menggunakan
prezi dalam pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang luar
biasa.
(10) Penelitian yang dilakukan Lam (2014) yang berjudul “Evaluating The
Effectiviness of Prezi in Higher Education”. Penelitian ini memberikan
simpulan bahwa media prezi sangat efektif digunakan dalam
pembelajaran.
Penelitian-penelitian yang dikemukakan tersebut merupakan penelitian-
penelitian yang relevan dengan penelitian ini, karena membahas tentang media
prezi dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian-penelitian sebelumnya,
menunjukkan bahwa penerapan media prezi dapat meningkatkan perhatian, minat,
motivasi, aktivitas, serta hasil belajar. Namun, ada yang membedakan penelitian
ini yaitu dilakukan di jenjang Sekolah Dasar (SD) khususnya pada jenjang kelas V
SD. Kemudian penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA dengan materi
struktur bumi.
2.3 Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran, media merupakan salah satu hal penting,
karena dapat memudahkan guru menyampaikan pesan pembelajaran kepada
siswanya. Media pembelajaran memiliki fungsi untuk meningkatkan minat serta
47
perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat menunjang keefektifan
proses pembelajaran yang berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa.
Media pembelajaran memiliki fungsi yaitu dapat memudahkan siswa
dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan guru. Dengan media
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPA, akan memudahkan guru
menyampaikan materi-materi pembelajaran IPA yang sebagian besar isinya
berupa konsep-konsep abstrak. Penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran akan membantu guru mengonkretkan konsep-konsep materi yang
abstrak dalam mata pelajaran IPA.
Materi IPA pada jenjang sekolah dasar kelas V semester II, terdapat salah
satu materi abstrak yaitu materi struktur bumi yang menerangkan tentang susunan
struktur bumi dan atmosfer bumi. Materi struktur bumi menerangkan tentang
berbagai macam lapisan penyusun bumi, sehingga siswa tidak dapat melihat
struktur bumi secara langsung. Oleh karena itu, guru membutuhkan media
pembelajaran untuk mengongkretkan materi pembelajaran yang akan disampaikan,
karena siswa kelas V SD termasuk pada tahap operasional konkret.
Guru sebaiknya menyelaraskan media pembelajaran dengan kemajuan
teknologi yaitu media pembelajaran berbasis komputer atau multimedia. Salah
satu media pembelajaran multimedia adalah prezi. Media prezi memiliki
kelebihan, yaitu dapat memperbesar dan memperkecil materi yang ingin
ditampilkan. Media prezi dapat menyajikan materi berupa gambar, teks audio,
video, grafis, serta animasi.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat digambarkan alur pemikiran penelitian
sebagai berikut.
48
Kelas Eksperimen
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian (Sugiyono 2015:99). Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
(1) H01: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan minat belajar siswa kelas V,
antara yang mendapatkan pembelajaran IPA menggunakan media prezi
dan menggunakan media gambar pada materi struktur bumi (μ1 = μ2).
Ha1: Terdapat perbedaan yang signifikan minat belajar siswa kelas V,
antara yang mendapatkan pembelajaran IPA menggunakan media prezi
dan menggunakan media gambar pada materi struktur bumi (μ1 ≠ μ2).
(2) H02: Minat belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi struktur
Pembelajaran IPA
Kelas Kontrol
Siswa
Media Prezi
Minat dan Hasil Belajar
Media Gambar
Minat dan Hasil Belajar
Perbedaan dan keefektifan media prezi terhadap minat dan
hasil belajar materi struktur bumi kelas V
Dibandingkan
49
bumi yang menggunakan media prezi tidak lebih tinggi daripada yang
menggunakan media gambar (μ1 ≤ μ2).
Ha2: Minat belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi struktur
bumi yang menggunakan media prezi lebih tinggi daripada yang
menggunakan media gambar (μ1 > μ2).
(3) H03: Tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas V,
antara yang mendapatkan pembelajaran IPA menggunakan media prezi
dan menggunakan media gambar pada materi struktur bumi (μ1 = μ2).
Ha3: Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas V, antara
yang mendapatkan pembelajaran IPA menggunakan media prezi dan
menggunakan media gambar pada materi struktur bumi (μ1 ≠ μ2).
(4) H04: Hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi struktur
bumi yang menggunakan media prezi tidak lebih tinggi daripada
menggunakan media gambar (μ1 ≤ μ2).
Ha4: Hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi struktur
bumi yang menggunakan media prezi lebih tinggi daripada
menggunakan media gambar (μ1 > μ2).
(5) H05: Tidak ada hubungan antara minat belajar dan hasil belajar siswa kelas
V dengan menggunakan media prezi dalam pembelajaran IPA materi
struktur bumi (ρ = 0).
Ha5: Ada hubungan antara minat belajar dan hasil belajar siswa kelas V
dengan menggunakan media prezi dalam pembelajaran IPA materi
struktur bumi (ρ ≠ 0).
138
BAB 5
PENUTUP
Penutup merupakan kajian kelima dalam penelitian. Bagian ini berisi simpulan
dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari hipotesis berdasarkan analisis data
hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Sementara itu, saran dalam penelitian ini
berupa saran bagi siswa, guru, sekolah, dan peneliti lanjutan.
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian eksperimen yang dilakukan peneliti pada
pembelajaran IPA materi struktur bumi menggunakan media prezi pada siswa
kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal, sehingga diperoleh simpulan
sebagai berikut.
(1) Terdapat perbedaan yang signifikan minat belajar siswa kelas V SD Negeri
Sumurpanggang 1 Kota Tegal, antara yang memeroleh pembelajaran IPA
materi struktur bumi menggunakan media prezi dan yang memeroleh
pembelajaran menggunakan media gambar. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa minat belajar siswa kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1
Kota Tegal pada pembelajaran IPA materi struktur bumi yang proses
pembelajarannya menggunakan media prezi lebih baik daripada
menggunakan media gambar. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis
minat belajar menggunakan independent samples t-test dengan menggunakan
139
bantuan program SPSS versi 21 yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi
kurang dari 0.05 (0.000 < 0.05).
(2) Minat belajar siswa kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal pada
pembelajaran IPA materi struktur bumi menggunakan media prezi lebih tinggi
daripada menggunakan media gambar. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa penggunaan media prezi dapat mengefektifkan minat belajar siswa.
Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis minat belajar dengan
menggunakan one sample t-test dengan menggunakan bantuan program SPSS
21 yang menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (6,473 > 2,069).
(3) Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1
Sumurpanggang 1 Kota Tegal, antara yang memeroleh pembelajaran IPA
pada materi struktur bumi menggunakan media prezi dan yang memeroleh
pembelajaran menggunakan media gambar. Dengan demikian, dapat
dikatakan hasil belajar mata pelajaran IPA materi struktur bumi siswa kelas V
SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal yang pembelajarannya
menggunakan media prezi lebih baik daripada yang media gambar. Hal ini
dibuktikan dengan hasil uji hipotesis hasil belajar dengan menggunakan
independent samples t- test dengan menggunakan bantuan program SPSS
versi 21 yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0.05 (0.000
< 0.05).
(4) Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal pada
pembelajaran IPA materi struktur bumi yang menggunakan media prezi lebih
tinggi daripada media gambar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
penggunaan media prezi dapat mengefektifkan hasil belajar siswa. Hal ini
140
dibuktikan dengan hasil uji hipotesis hasil belajar dengan menggunakan one
sample t-test dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 21 yang
menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (6,982 > 2,069).
(5) Terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara minat belajar dan
hasil belajar siswa pada penggunaan media prezi dalam pembelajaran IPA
materi struktur bumi siswa kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal.
Hubungan yang terjadi bersifat positif, sehingga dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi minat belajar siswa, semakin meningkat hasil belajar siswa.
Hal ini dibuktikan oleh hasil pengolahan data dengan uji korelasi sederhana
(Product Moment) dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 21
yang menunjukkan nilai rhitung sebesar 0,912, rhitung ≥ rtabel (0,912 ≥ 0,344), dan
terdapat pada rentang 0,80 – 1,00.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, yaitu media prezi terbukti
efektif terhadap minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi
struktur bumi siswa kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal, sehingga
memberikan beberapa saran sebagai berikut.
5.2.1 Bagi Siswa
Agar pelaksanaan pembelajaran dengan media prezi dapat berjalan dengan
lancar, disarankan kepada siswa agar sebelum pembelajaran, membaca materi
terlebih dahulu, sehingga proses pembelajaran berjalan optimal. Kemudian dalam
penggunaan waktu hendaknya efektif dan efisien.
141
5.2.2 Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa media prezi lebih
efektif daripada media gambar, disarankan kepada guru untuk menggunakan
media prezi dalam proses pembelajaran di kelasnya. Guru dapat
mengolaborasikan media prezi dengan model atau metode pembelajaran yang
mendukung, serta disesuaikan dengan karakteristik materi dan kondisi siswa.
Namun, sebelum mengunakan media prezi, hendaknya guru memahami langkah-
langkah penggunaan media prezi dan merencanakan proses pembelajaran yang
akan guru dilaksanakan, sehingga proses pembelajaran optimal.
5.2.3 Bagi Sekolah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media prezi lebih efektif
dalam meningkatkan minat dan hasil belajar mata pelajaran IPA materi struktur
bumi pada siswa kelas V SD Negeri Sumurpanggang 1 Kota Tegal. Oleh karena
itu, kepada pihak sekolah disarankan untuk menyosialisasikan media prezi kepada
guru, agar dapat menggunakan media prezi dalam pembelajaran. Di samping itu,
agar penggunaan media prezi dapat berjalan lancar, sekolah perlu menyediakan
fasilitas penunjang penggunaan media prezi, baik bagi guru maupun bagi siswa.
Fasilitas yang dimaksud yaitu buku-buku pelajaran yang digunakan siswa ketika
proses pembelajaran dan buku-buku tentang media prezi yang dapat digunakan
guru untuk lebih memahami penggunaan media prezi.
5.2.4 Bagi Peneliti Lanjutan
Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian berkaitan
dengan media pembelajaran khususnya media prezi disarankan agar hasil
142
penelitian ini dijadikan sebagai referensi penelitian. Hal ini dimaksudkan agar
peneliti selanjutnya dapat mengaji hal yang lebih mendalam dari media prezi dan
menyempurnakan hasil penelitian ini.
143
Daftar Pustaka
Aditio, Nur Mei. 2014. Penerapan Metode Course Review horay Berbantu Media
Prezi dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK
SMK Batik Perbaik Purworwjo Tahun Ajaran 2013/2014. Online. Terdapat
di http://eprints.uny.ac.id/15309/1/NUR%20MEI%20ADITIO-SKRIPSI.pdf.
(Diakses pada 23/12/2016)
Aribowo, Ismunarso Teguh. 2012. Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezi
pada Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman di SMA N
Banguntapan Bantul. Online. Terdapat di http://eprints.uny.ac.id/9845/.
(Diakses pada 16/01/2017).
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
_____. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Azmiyawati, Omegawati, Kusumawati. 2008. IPA 5 Salintemas untuk Kelas V
SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Besral. 2010. Pengolahan dan Analisis Data-1 Menggunakan SPSS. Depok:
Universitas Indonesia..
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Embi, Mohamed Amin. 2011. Aplikasi Web 2.0 dalam Pengajaran dan
Pembelajaran. Selangor: Universitas Kebangsaan Malaysia.
Ferdinand, Agusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Sari Pustaka
Kunci.
Firdausa, Ambar Rizqi. 2015. Inovasi Pemanfaatan Media Prezi untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Boga 1 pada Mata Pelajaran
Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja di SMKN 4 Surakarta. Tersedia
di http://eprints.uny.ac.id/30593/1/Ambar%20Rizqi%20Firdausa.pdf
( diakses 28/12/106).
Hadi, Sutrisno. 2004. Statistika Jilid 2.Yogyakarta: Andi Offset.
Hamalik, Oemar. 2012. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
144
Harvey, Jim dan Lesley Barringer. 2016. Prezi for Professionals. Ukraina:
Allcow Tranding Company Ltd.
Jannah, Putri Zakiyatul. 2014. Pengaruh Media Pembelajaran Zooming
Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Suhu dan
Kalor. Online. Terdapat di
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/.../1/PUTRI%20ZAKIYATUL%20JAN
NAH-FITK.pdf. (Diakses pada 23/12/2016).
Kuswana, Wowo Sunaryo. 2014. Taksonomi Kognitif. Bnadung: PT Remaja
Rosda Karya.
Lam, Afred. 2014. Evaluating The Effectiveness of Prezi in Higher Education.
Online. Terdapat di http://www.jmirs.org/article/S1939-8654(14)00084-
8/pdf. (Diakses pada 28/01/2017)
Marisa, dkk. 2015. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Mudlofir, Ali dan Evi Fatimatur Rusydiyah. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif
dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
Munib, Budiono, Suryana. 2016. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES
PERS.
Nurcahyo, Yusuf Tri. 2015. Keefektifan Penggunaan Prezi Zoom pada
Pembelajaran Keterampilan Menulis Terpimpin Bahasa Jerman di SMA
Negeri 1 Asenbagus Situbondo. Online. Tersedia di
http://eprints.uny.ac.id/16394/1/Yusuf%20Tri%20Nurcahyo%20092032410
08.pdf (diakses pada 25/12/2016).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Online. Tersedia di
http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/Permendiknas%20No%202
2%20Tahun%202006.pdf (diakses 18/01/2017).
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional. Online. Tersedia di
http://sipma.ui.ac.id/files/dokumen/U_SNP_SN%20PT/PP%20SNP/PP_19_
2005_STANDAR_NAS_PENDDKN.pdf (diakses 28/12/2016).
Pertiwi, Selly Rosalia. 2014. Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezi dalam
Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas
XI SMA Negeri 1 Muntilan Magelang. Online. Tersedia di
http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/8166/15/634. (Diakses pada
23/12/2016)
145
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistika Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Media Kom.
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putri, Chamelia dan Retna Ngesti. 2016. Penggunaan Media Mind Map dengan
Aplikasi Prezi untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar. Online.
Terdapat di
http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/download/3433/2691. (Diakses
pada 23/12/2016)
Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Pusat Pengembangan MKU-MKDK UNNES.
Rusyfian, Zurrahma. 2016. Prezi Solusi Presentasi Masa Kini untuk Pelajar,
Mahasiswa, dan Pebisnis. Bandung: Informatika.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2015. Teori dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Strasser, Nora. 2014. Using Prezi In Higher Education. Online. Terdapat di
http://www.cluteinstitute.com/ojs/index.php/TLC/article/view/8547/8553.
(Diakses pada 28/02/2017).
Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
_____. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktek.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sumantri, Mulyani. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenadamedia.
146
Suyono dan Hariyanto. 2015. Implementasi Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
Remaja Rosdaka.
Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Thoifah. I’anatut. 2015. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif.
Malang: Instrans Publishing.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Online. Tersedia di http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU20-2003-
Sisdiknas.pdf (diakses 27/12/2016).
Wahyudi, Dedi. 2014. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif
Pendidikan Akhlak dengan Program Prezi (Studi di SMP Muhammadiyah 2
Mlati Sleman Tahun Ajaran 2013-2014). Online. Tersedia di
http://journal.uad.ac.id/index.php/JPSD/article/view/1589. (Diakses pada
28/12/2016).
Widoyoko, S. Eko Putro. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wulandari, Elisa. 2014. Pengembangan Desain Media Pembelajaran Online
Berbasis Aplikasi Prezi pada Standar Kompetensi Korespondensi Bahasa
Indonesia SMK Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran. Online.
Terdapat di http://eprints.uny.ac.id/15576/. (Diakses pada 23/12/2016).
Wulandari, Novita ayu dan Luqman Hakim. 2014. Perbandingan Hasil Belajar
Siswa Melalui Media Pembelajaran Prezi dengan Power Point pada Mata
Diklat Akuntansi. Online. Tersedia di
http://ejournal.unesa.ac.id/article/12095/52/article.pdf. (Diakses pada
25/12/2016).
Yoni, Acep dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Familia Pustaka.
Top Related