KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
KEWIRAUSAHAAN
Direktur Pengembangan UKM dan Koperasi
OUTLINE
• ISU STRATEGI KEWIRAUSAHAAN DI INDONESIA
1
•ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN KEWIRAUSAHAAN
2
1. ISU STRATEGIS BACKGROUND KEWIRAUSAHAAN DI
INDONESIA
EKOSISTEM KEWIRAUSAHAAN NASIONAL
(Sumber: OECD & ERIA, SME Policy Index: ASEAN 2018)
Governmentalsupport
and policies
PajakdanBirookrasi
Governmental
programs
Post-school
entrepreneurial
education and
training
Infrastruktur
Professional
Dinamika
Pasar
Keterbukaan
Pasar
InfrastrukturFisik
Cultural andSocial
Norms
Indonesia GlobalAkses
Pembiayaan
Basic-school
Entrepreneurial
Education and
training
Transfer
Hasil Riset
1
3
5
7
9Ekosistem kewirausahaan
nasional dipersepsikan baik
oleh wirausaha dan praktisi
Indonesia.
Hal ini didukung dengan hasil
survey GEM 2018 yang mana
secara keseluruhan aspek
Indonesia diatas rerata global,
termasuk pada aspek
infrastruktur fisik yang masih
harus diperbaiki.
2014
Kemudahan Usaha
Posisi Indonesia dalam Ease of Doing Business Rank : 72/190
Indeks kemudahan berusaha
(Ease of Doing Business Index)
di Indonesia menunjukkan
peningkatan yang pesat dalam
5 tahun terakhir, bahkan pada
tahun 2018, Indonesia berhasil
naik 19 peringkat dibandingkan
tahun 2017.
Akses listrik dan kredit menjadi
salah satu pendorong utama
kenaikan indeks kemudahan
berbisnis di Indonesia.
Sedangkan indikator
penegakan kontrak menjadi
faktor penghambat kenaikan
ranking EoDB.
2015
120
2016 2017 2018
114106
91
72Ease of Doing Business
Indonesia 2014-2018
Getting electricity
Resolving insolvency
Getting credit
Protecting minority
investors
Registering property
Dealing with
construction permit
Paying taxes
Trading across
border
Starting a business
Enforcing contracts
Ease of Doing Business Indonesia
Indicators rank 2018
33
36
44
51
100
112
112
116
134
146 Peringkat Indonesia dalam kriteria Ease of Doing
Business 2019 (World Bank Group, 2018)
ISU STRATEGIS KEWIRAUSAHAAN
1. Indonesia memiliki pandangan dan motivasi yang kuat dalam berwirausaha jika dibandingkan dengan global. Namun implementasi wirausaha baru masih rendah.
2. Wirausaha yang berdasarkan kebutuhan
3. (necessity entrepreneurs) masih tinggi.
4.Perizinan usaha masih belum mudah dan terintegrasi.
5. Masih kurangnya ketersediaan dan akses untuk sistem penunjang usaha, seperti logistik, infrastruktur, digital enablers.
6. Kurangnya akses informasi peluang dan pengembangan usaha.
7. Belum ada kebijakan mendukung perkembangan wirausaha sosial.
TEKNOLOGI TEPAT GUNA, KEBERLANJUTAN USAHA DAN INTERNASIONALISASI
0,24
0,39
0,25
0,53
0,3
0,28
0,19
0,24
0,49
0,09
0,04
0,17
0,25
0,29
0,23
0,61
0,31
0,31
0,08
0,16
0,25
0,58
0,07
0,01
0,14
0 0,1 0,4 0,5 0,6
Opportunity perception
Startup Skills
Risk Acceptance
Networking
Cultural Support
Opportunity Startup
Technology Absorption
Human Capital
Competition
Product Innovation
Process Innovation
High Growth
Internationalization
Risk Capital
0,2 0,3
2018 2017
0,20,2
0,03
Dengan menggunakan data GEM (2018), jumlah wirausaha baru (early-stage entrepreneurs atau TEA) yang aktif padasektor teknologi (menengah atau tinggi) adalah 4.4%.
Dari data GCI (2017/2018), nilai atas absorpsi teknologi (sejauh mana usaha mengadopsiteknologi terbaru) adalah 5 dari skala 7.
Wirausaha baru yang memiliki konsumen di luar negeri (>1% konsumen luar): 2.5% (GEM, 2018)
Wirausaha baru yang memiliki ekspektasi tinggi (penambahan lebih dari 10 TK dalam 5 tahun): 1.2% (GEM, 2018)
KURANGNYA PENINGKATAN KAPASITAS DAN DAYA SAING
Distribusi usaha (non pertanian) menurut kategori lapangan usaha (BPS, Sensus Ekonomi 2016)
Usaha didominasi perdagangan, penyediaan akomodasi
dan makanan minuman
Banyaknya kompetitor untuk produk yang ditawarkan (kategori wirausaha baru)
70%
23%
7%
Banyak Sedikit Tidak ada
REPUBLIK INDONESI
A
9
• Total amount of disclosed investment for startups
is increasing but the number of startups invested is
decreased in 2016 and 2017
• In 2017, majority of investments are concentrated
at unicorn startups, such as Tokopedia and
Traveloka
Startup Investment Landscape
Source: Tech In Asia (2018), Startup Report 2017 (Daily Social ID)
>230 Number of startups launched
14
startups
2
startups
Number of mergers and acquisitions
Initial Public Offerings
2. ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
KEWIRAUSAHAAN
ARAH KEBIJAKAN KEWIRAUSAHAAN
2. Penciptaan peluang usaha untuk meningkatkan populasi wirausaha yangberorientasi pada pertumbuhan.
3. Penguatan usaha melalui kolaborasi dalam inovasi dan kreativitas untuk
menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah tinggi.
1. Akselerasi penggunaan teknologi dalam peningkatan kemampuan berwirausaha.
4. Penyediaan layanan sistem informasi yang terintegrasi dan real time.
5. Penyederhanaan perizinan usaha.
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN KEWIRAUSAHAAN
3. Penyediaan wadah informasi wirausaha yang berisikan berbagai informasimengenai pengembangan usaha, termasuk fasilitasi yang disediakan Pemerintah,akses pasar hingga perizinan usaha.
1. Penyusunan skema baru untuk pembiayaan wirausaha
2. Public Private Partnership dan kemitraan usaha dalam transfer riset danteknologi.
6. Pemberian insentif khusus bagi wirausaha sosial.
4. Pengembangan skema perpajakan bagi wirausaha melalui mekanisme insentiffasilitasi pemerintah.
5. Pengembangan kemitraan usaha, termasuk melalui temu bisnis antara investor,startup/wirausaha, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
INDIKATOR PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
No Indikator Sumber Data Ketersediaan Data Tahunan
1
Rasio
kewirausahaan
nasional
Data Survey Angkatan Kerja, BPS
Survey dilaksanakan dua kali per
tahun oleh BPS sehingga
ketersediaan data terjamin
2Rasio wirausaha
berbasis peluang
Data Global
Entrepreneurship Monitor
Survei dilakukan setiap tahun oleh
tim GEM Indonesia
3 Nilai Absorpsi Teknologi
Data Global Entrepreneurship
Monitor
Data Global Competitiveness Index
Survei dilakukan setiap tahun oleh tim
GEM Indonesia
Laporan GCI diluncurkan oleh World
Economic Forum setiap tahun
4 Motivational indexData Global
Entrepreneurship Monitor
Survei dilakukan setiap tahun oleh
tim GEM Indonesia
5 Persentase wirausaha sosial
Data belum tersedia secara rutin, tahun
2016 data dikumpulkan GEM Tahun
2018 data dikumpulkan British Council
dan UNESCAP
Perlu dipastikan ketersediaan
data, da[at menggunakan proxy
dari Sensus Ekonomi atau dari
data Susenas
REPUBLIK INDONESI
A
14
Fostering Startup’s Growth
Developing tailored financing scheme to
finance every stage of business growth
Formulate regulations and policies that
encourage business, especially in cost
efficient, but still provide legal certainty
and protection
Increase number of matchmaking event
to collaborate investor, startup, and
other related stakeholders
Infrastructure development (electricity and
broadband) in all regions of Indonesia
Specific vocational education to provide
talents based on startup needs
Entrepreneurship education in schools,
colleges and universities
Promote cashless payment
Direktorat Pengembangan UKM dan Koperasi,
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Jl. Taman Suropati No.2, Jakarta Pusat
Telp: (021) 319 34511 ext . 3212 Fax : (021) 319 34511 Website: www.bappenas.go.id
2019
Top Related