DASAR HUKUM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KAB. PEMALANG
1. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentangPercepatan Penanggulangan Kemiskinan
2. Permendagri No 42 Tahun 2010 tentang Tim KoordinasiPenanggulangan Kemiskinan Propinsi danKabupaten/Kota
3. PERDA Kabupaten Pemalang No. 23 TAHUN 2008 TentangPenanggulangan Kemiskinan Daerah;
4. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang RPJMDKabupaten Pemalang Tahun 2016-2021
5. Keputusan Bupati Pemalang Nomor 050/220.B/BPPTentang Pembentukan Tim Koordinasi dan SekretariatPenanggulangan kemiskinan Tanggal 4 Oktober 2010
2
TUJUAN PERPRES 15/2010 DANPERMENDAGRI NOMOR 42 TAHUN 2010
1. Mempercepat target penurunan jumlah penduduk miskin ( MDGs 2015 dan PJP 2025)
2. Meningkatkan efektifitas koordinasi (sinkronisasi, harmonisasi, dan integrasi) upaya penanggulangan kemiskinan melalui 3 kelompok/klaster program
3. Penguatan kelembagaan penanggulangan kemiskinan baik di pusat maupun daerah
4. Mendorong upaya kemiskinan sebagai program bersama pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat
3
akan mewujudkanDAYA SAING
DAERAH sekaligusmendukung
pencapaian visimisi masing-
masing kepadadaerah.
PENEKANAN DALAM UPAYA
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN TETAP MENJADI
PRIORITAS DALAM PERENCANAAN DAN
PEMBANGUNAN
MELAKUKAN KOORDINASI SEKTORAL
PADA ASPEK PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN, PERLU DILAKUKAN KERJA KONKRIT MELALUI KEMITRAAN YANG
PRODUKTIF
PERLU DIRUMUSKAN KESESUAIAN DALAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
Strategi
Penanggulangan
Kemiskinan
Sinkronisasi Target
Penurunan Angka
Kemiskinan
perlu dibangun sinergitas
pendanaan penanggulangan
kemiskinan
Membangun pola satu
data dalam
penanggulangan
kemiskinan
PERCEPATAN REALISASI FISIK KEGIATAN DAN REALISASI
KEUANGAN MASING-MASING KEGIATAN
1 2 3 4
STRATEGI
PENANGGULANGA
N KEMISKINAN
MENGURANGI BEBAN
PENGELUARAN MASYARAKAT
MISKIN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN
PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN
MENGEMBANGKAN DAN MENJAMIN
KEBERLANJUTAN UMKM
SINNERGITAS KEBIJAKAN DAN
PROGRAM KEGIATAN NANGKIS
1
2
3
4
DILAKSANAKAN
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
(OPD)
DI PROVINSI JAWA TENGAH
1
LANGKAH KONKRIT
PERCEPATAN NANGKIS
STRATEGI NANGKIS
SINKRONISASI TARGET PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN
SINERGITAS PENDANAAN
STRATEGI
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DI KABUPATEN PEMALANG
2(DUA) GRAND
STRATEGIPENANGGULANGAN
KEMISKINAN
PENINGKATAN PENDAPATAN
PENGURANGAN BEBAN
PENGELUARAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PERLUASANKESEMPATAN
KERJA & USAHA MASYARAKAT
PERLINDUNGANSOSIAL
PENINGKATANKAPASITAS
KEMITRAAN
ARAH KEBIJAKAN PK DALAM RPJPD
1. Meningkatnya pemerataan pendidikan dan kesempatan memperoleh pendidikan yang layak, meningkatnya perluasan pelayanan kesehatan yang diutamakan pada penduduk yang berpenghasilan rendah atau berada di bawah garis kemiskinan.
2. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terutama dalam memenuhi perumahan rakyat layak huni, pembukaan daerah-daerah terisolasi dalam upaya menurunkan kesenjangan pembangunan daerah perkotaan dan perdesaan sehingga kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat antar wilayah lebih seimbang
ARAH KEBIJAKAN PK DALAM RPJPD
1. Meningkatnya pemerataan pendidikan dan kesempatan memperoleh pendidikan yang layak, meningkatnya perluasan pelayanan kesehatan yang diutamakan pada penduduk yang berpenghasilan rendah atau berada di bawah garis kemiskinan.
2. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terutama dalam memenuhi perumahan rakyat layak huni, pembukaan daerah-daerah terisolasi dalam upaya menurunkan kesenjangan pembangunan daerah perkotaan dan perdesaan sehingga kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat antar wilayah lebih seimbang
ARAH KEBIJAKAN PK RPJPD 2016-2020
1. Peningkatan akses dan mutu pendidikan, tenaga pendidik yang bersertifikasi serta pengembangan relevansi kurikulum pendidikan menengah dan tinggi yang sesuai dengan pangsa pasar kerja.
2. Penguatan kualitas tenaga kesehatan, pelayanan dan sarana prasarana kesehatan guna mewujudkan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang profesional.
3. Pengembangan peran UMKM yang berorientasi ekspor, melalui pengembangan
4. akses pasar dalam rangka mendorong daya saing UMKM.
LANJUTAN ..........
5. Pengembangan kualitas dan kuantitas hunian dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah sehat yang terjangkau oleh rumah tangga miskin, serta peningkatan pengelolaan layanan sarana prasarana perumahan dan permukiman terutama air bersih, sanitasi dan pengelolaan persampahan.
6. Penguatan sistem dan kelembagaan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan pemberdayaan penduduk usia lanjut melalui peningkatan kepekaan dan respon kelembagaan.
KEBIJAKAN DAERAH RPJMD 2016-2021
• VISI
TERWUJUDNYA PEMALANG HEBAT YANG BERDAULAT, BERJATIDIRI, MANDIRI DAN SEJAHTERA
• MISI
1. Meningkatkan akses masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunandaerah berdasarkan azaz musyawarah mufakat dan gotong royong
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, derajat kesehatanmasyarakat, keluarga berencana, serta peningkatan keberdayaan perempuan,perlindungan sosial dan anak
3. Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan kedaulatan pangan berbasissumberdaya lokal untuk menanggulangi kemiskinan dan penggangguran
4. Meningkatkan sapras dasar serta memperkuat sentra2 produksi berbasiskewilayahan sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayah
5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yg agamis, toleran, harmonis dan salingmenghormati
6. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, penegakan supremasi hkmserta kemudahan investasi dan daya saing daerah
7. Menumbuhkan kembali budaya asli daerah sebagai landasan pembentukkan jatidiri dan kepribadian masy.
PENJABARAN PADA RPJMD 2016-2021
MISI 3 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan kedaulatan pangan berbasis sumberdaya lokal untuk menanggulangi kemiskinan dan penggangguran
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
Menurunkan angka
kemiskinan di Kab.
Pemalang
Menurunnya
penduduk miskin
Presentase penduduk miskin
MISI 4 : Meningkatkan sapras dasar serta memperkuat sentra2 produksi berbasis kewilayahan sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayah
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas infrastruktur
dasar dan penunjang
secara merata
Meningkatkan
kualitas infrastruktur
dasar dan
penunjang secara
berkala
• Presentase jalan dalam kondisi baik
• Persentase jembatan dlm kondisi
baik
• Persentase saluran irigasi dalam
kondisi baik
• Cakupan rumah tangga yg
mendapatkan pelayanan air bersih
perpipaan
• Persentase saluran drainase dalam
kondisi baik
• Persentase RTLH
• Cakupan wilayah kumuh
STRATEGI DAN KEBIJAKAN MENENGAH DAERAH
1. Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan kedaulatanpangan berbasis sumber daya lokal serta menanggulangikemiskinan dan penggangguran dengan :
• menurunkan jumlah penduduk miskin melalui pengurangan beban pengeluaran, pemberdayaan usaha produktif dan sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan
• Kebijakan : penanggulangan kemiskinan berbasis wilayah
2. Meningkatkan sapras dasar serta memperkuat sentra sentra produksi berbasis kewilayahan sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayah dengan strategi :
• Peningkatan kualitas dan kapasitas jalan dan jembatan
• Peningkatan pengelolaan jaringan irigasi dan penyediaan air baku
• Peningkatan kualitas lingkungan perkotaan dan pedesaan (drainase, air bersih, sanitasi dan permukiman kumuh)
• Peningkatan kualitas rumah tidak layak huni
Kebijakan : peningkatan infrastruktur dasar dan penunjang berbasis kewilayahan
KEBIJAKAN DAERAH DALAM GOOD GOVERNANCE
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) demokratis dan bertanggung jawab sejalan dengan peningkatan profesionalisme dan kompetensi aparatur, melalui:
• Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien sesuaidengan prinsip-prinsip good governance melalui peningkatan transparansi dankeadilan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
• Peningkatkan kualitas aparatur melalui pemantapan penerapan budaya kerjayang profesional, bersih, beretika, dan berwibawa.
• Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan kompetensi sesuaikewenangan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada bidangpelayanan dasar dan penunjang yang mendukung pengurangan kemiskinan danpengangguran.
SEKRETARIS DAERAH
AS. EKONOMI PEMBG.
KABAG. KESRA
BAPPEDA
SET. TKPKD
WAKIL BUPATI
KASUBAG. NANGKIS
PERAN RELAWAN TIK DI DESA• Membantu Kepala Desa dalam menjalankan amanah Undang-undang
No. 13/2011 Tentang Program Penanganan Fakir Miskin
• Pasal 9:
1) Seorang fakir miskin yang belum terdata dapat secara aktif
mendaftarkan diri kepada lurah atau kepala desa atau nama lain
yang sejenis di tempat tinggalnya.
2) Kepala keluarga yang telah terdaftar sebagai fakir miskin wajib
melaporkan setiap perubahan data anggota keluarganya kepada
lurah atau kepala desa atau nama lain yang sejenis di tempat
tinggalnya.
3) Lurah atau kepala desa atau nama lain yang sejenis wajib
menyampaikan pendaftaran atau perubahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) kepada bupati/walikota melalui camat.
4) Bupati/walikota menyampaikan pendaftaran atau perubahan data
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada gubernur untuk
diteruskan kepada Menteri.
5) Dalam hal diperlukan, bupati/walikota dapat melakukan verifikasi dan
validasi terhadap pendaftaran dan perubahan.
Keputusan Menteri Sosial Nomor 32/HUK/2016 tentang Penetapan Data Terpadu
Program Penanganan Fakir Miskin
Dasar HukumAkses dan Pemanfaatan Data Terpadu PPFM
Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan
Informasi Publik
Pasal 2 dan 6 :
Pengecualian informasi publik
Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2013Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2006
Tentang Administrasi Kependudukan
Pasal 101 (b)
Semua instansi pengguna wajib menjadikan
NIK sebagai
dasar penerbitan dokumen
Undang-undang
Nomor 13 Tahun 2011
tentang Penanganan Fakir Miskin
Pasal 8–10 : Pendataan fakir miskin
Pasal 11 : Penetapan
Undang-undang
Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik
Pasal 8–10 : Perlindungan hak pribadi
Rumah Tangga Mana yang Lebih Berhak Menerima KPS?
Lebih berhak menerima KPS karena kondisi anggota keluarga lain tidak bekerja, memiliki jumlah
tanggungan lebih banyak, dan kondisi pasangan tidak bekerja.
Secara kasat mata terlihat
lebih berhak menerima KPS
Top Related