KEBIJAKAN PELAYANAN DAN PEMBAYARAN
DALAM PROGRAM JKN
1
Maya Amiarny Rusady
Direktur Pelayanan
Jakarta, 5 April 2016
2
1. PENDAHULUAN
AGENDA
2. EVALUASI TAHUN 2015
3. KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN TAHUN 2016
4. PENUTUP
3
1. PENDAHULUAN
BERDAULAT
BERKEPRIBADIAN
TRISAKTI
VISI JOKOWI-JK
“…harapan akan berdikarinya/penguatan sendi-sendi ekonomi bangsa menjadi
semakin jauh ketika negara tidak kuasa memberikan jaminan kesehatan dan
kualitas hidup yang layak…”
Nawacita ke lima (5), “… akan meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui … layanan kesehatan masyarakat dengan menginisisasi “Kartu
Indonesia Sehat”…”
BERDIKARI
Lembaga yang Bertanggung Jawab Langsung kepada Presiden untuk Menjalankan Jaminan Kesehatan
GOTONG ROYONG Menginisiasi KIS dengan mendorong masyarakat sehat dan mampu menjadi peserta jaminan kesehatan-KIS; dan untuk masyarakat
tidak mampu dibiayai negara
UU Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
ARAH RPJMN 2015-2019: PROGRAM INDONESIA SEHAT
(Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2/2015)
Indikator No. 4:
Meningkatnya
Perlindungan Finansial, Ketersediaan,
Penyebaran dan Mutu Obat serta Sumber
Daya Kesehatan.
Indikator SJSN:
Persentase kepesertaan SJSN Kesehatan
dari 51,8% (awal) target 2019 Min 95%
Sasaran Umum: Meningkatkan derajat
kesehatan & status gizi masyarakat
melalui upaya kesehatan &
pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan
finansial & pemerataan pelayanan
kesehatan
Sasaran Pokok No. 4:
Meningkatnya cakupan pelayanan
kesehatan universal melalui:
Kartu Indonesia Sehat (KIS) &
Kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan
Arah Kebijakan & Strategi No. 4:
1. Peningkatan cakupan kepesertaan
melalui KIS
2. Peningkatan jumlah faskes yang
menjadi penyedia layanan sesuai
standar
3. Peningkatan pengelolaan jaminan
kesehatan dalam bentuk penyempurnaan
& koordinasi
4. Penyempurnaan sistem pembayaran
untuk penguatan pelayanan kesehatan
dasar
5. Pengembangan berbagai regulasi
termasuk standar guideline pelayanan
kesehatan
6. Peningkatan kapasitas kelembagaan
untuk mendukung mutu pelayanan
7. Pengembangan pembiayaan pelayanan
kesehatan kerjasama pemerintah-swasta
"Negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan".
+
“Setiap orang berhak atas Jaminan
Sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang
bermanfaat".
Pasal 34 ayat 2 UUD 45 Pasal 28 H ayat 3 UUD 45
Wujud tanggung jawab negara Hak konstitusional setiap orang
www.bpjs-kesehatan.go.id
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
VISI & MISI BPJS KESEHATAN 2021
TERWUJUDNYA JKN-KIS SEMESTA YANG BERKUALITAS DAN BERKESINAMBUNGAN
MENJAGAKESINAMBUNGANPROGRAMJKN-KIS dengan mengoptimalkan kolektibilitasiuran,sistempembayaranfasilitaskesehatan,danpengelolaan keuangansecara transparan dan akuntabel;1
MEMPERLUASKEPESERTAANJKN-KISMENCAKUPSELURUHPENDUDUKINDONESIA palinglambat1Januari2019melaluipeningkatankemitraan denganseluruhpemangkukepentingandan mendorongpartisipasi masyarakat,sertameningkatkankepatuhankepesertaan
2
MENINGKATKANKUALITASLAYANAN YANGBERKEADILANkepada peserta,pemberipelayanankesehatandan pemangku kepentingan lainnya melauisistemkerjayangefektifdanefisien3
MENINGKATKANHARMONISASIHUBUNGANANTARLEMBAGA untukmemperkuat kebijakan danimplementasiProgramJKN-KISmelaluipeningkatankemitraan,koordinasi,dankomunikasidenganseluruhpemangkukepentingan
4
MEMPERKUATKAPASITASDANTATAKELOLAORGANISASIdengandidukungSDMyangprofesional,penelitian,perencanaandanevaluasi,pengelolaanprosesbisnisdanmanajemenrisikoyangefektifdanefisien,sertainfrastrukturdanteknologiinformasiyanghandal.
5
VISI
MISI
8
GOTONG ROYONG
TUGAS BPJS KESEHATAN SEBAGAI SHI
UU NO. 24 TAHUN 2011
Pasal 24 ayat (3): Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas jaminan kesehatan. Penjelasan pasal 24 ayat (3): Dalam pengembangan pelayanan kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menerapkan sistem
kendali mutu dan kendali biaya termasuk menerapkan iur
biaya untuk mencegah penyalahgunaan pelayanan kesehatan.
UU NO 40 TAHUN 2004
UU NO 36 TAHUN 2009
Pasal 20 ayat (1) : Pemerintah bertanggung jawab atas
pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat
melalui sistem jaminan sosial nasional bagi
upaya kesehatan perorangan.
Input Proses Output Outcome
Peran BPJS Kesehatan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan
Meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat Indonesia
Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas dan
Terjangkau
⁻ Pendidikan Tenaga Kesehatan
⁻ Ketersediaan Tenaga Kesehatan
⁻ Ketersediaan Fasilitas Kesehatan
⁻ Regulasi terkait standardisasi Nakes, Faskes, Pelayanan Kesehatan, Remunerasi Nakes, Obat
⁻ Pelayanan ⁻ Pembiayaan
Pelayanan Kesehatan ⁻ Monitoring Evaluasi
Pelayanan Kesehatan
⁻ Kemkes ⁻ Kemendiknas ⁻ Pemerintah Daerah ⁻ Organisasi Profesi
⁻ Faskes ⁻ Kemkes ⁻ Lembaga
Pembiayaan ⁻ Lembaga Konsumen
BPJS KESEHATAN membeli
9
Seluruh Stakeholder dan penduduk Indonesia
KENDALI MUTU KENDALI BIAYA UU 36 tahun 2009, UU 24 tahun 2011
10
2. EVALUASI TAHUN 2015
Tren Jumlah Peserta BPJS Kesehatan
100.000.000
110.000.000
120.000.000
130.000.000
140.000.000
150.000.000
160.000.000
170.000.000
Jumlah Peserta 31 Desember 2015
156.7 Juta
KOLEKTABILITAS IURAN per 31 Desember 2015
12
No Jenis Iuran Tingkat Kolektabilitas
1 Penerima Bantuan Iuran (APBN) 100%
2 Penerima Bantuan Iuran (APBD) 98,24%
3 Eks Askes/TNI/POLRI 98,96%
4 PBPU 61.5 %
5 Pekerja Penerima Upah Non PNS 98.67%
Tingkat kolektabilitas iuran paling rendah ada pada segmen PBPU sebanyak 61.5%
Sumber : Laporan Grup Keuangan Oktober 2015
13
PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2015
Pelayanan Primer ;
11.510.017
Pelayanan Rujukan ;
45.474.586
BIAYA PELKES
57,08 T
105,6% dari pendapatan iuran
146 Juta Kunjungan ke Faskes BALANCING HEALTH
CARE QUALITY AND COST CONTAINMENT
SUSTAINABILITY
Sumber : Laporan Manajemen Desember 2015
19.969
1.847
2.815
FKTP
FKRTL
Faskes Penunjang
FASILITAS KESEHATAN KERJASAMA
24.631
100.617.378
39.813.424
6.311.146
- 50.000.000 100.000.000 150.000.000
1
RITL RJTL RJTP
Utilisasi Pelayanan
14
KERJA SAMA FASKES TINGKAT PERTAMA s.d Desember 2015
Pertumbuhan FKTP sebesar 7,11 % selama tahun 2015
FKTP∑Tenaga
DokterUmum
∑Peserta
Terdaftar
1 DOKTERPRAKTIKPERORANGAN 4,441 4,932 9,609,176 1,948
2 KLINIKPOLRI 571 642 1,178,099 1,835
3 KLINIKPRATAMA 3,280 7,166 15,628,523 2,181
4 KLINIKTNI 720 849 1,605,310 1,891
5 PUSKESMAS 9,799 17,918 121,351,047 6,773
6 RSDPRATAMA 10 24 16,794 700
7 PRAKTIKDOKTERGIGI 1,148 - -
19,969 31,531 149,388,949 4,373
NO JENISFASKES
JUMLAH
RATIO
GrandTotal
JENIS FKTP Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
DOKTER PRAKTIK PERORANGAN 4,059 4,143 4,192 4,222 4,278 4,314 4,338 4,393 4,391 4,408 4,439 4,441
KLINIK PRATAMA 3,807 3,889 3,961 4,032 4,139 4,211 4,273 4,310 4,348 4,396 4,456 4,571
PUSKESMAS 9,799 9,805 9,815 9,798 9,808 9,814 9,799 9,799 9,799 9,799 9,800 9,799
RS D PRATAMA 8 8 8 8 8 8 8 8 9 10 10 10
PRAKTIK DOKTER GIGI 971 1,011 1,036 1,050 1,071 1,089 1,097 1,109 1,110 1,124 1,124 1,148
Total 18,644 18,856 19,012 19,110 19,304 19,436 19,515 19,619 19,657 19,737 19,829 19,969
KERJA SAMA FASKES TINGKAT RUJUKAN s.d Desember 2015
Faskes Rujukan Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15 Agu-15 Sep-15 Okt-15 Nov-15 Des-15
Jumlah 1.727 1.740 1.739 1.754 1.771 1.783 1.805 1.805 1.815 1.821 1.831 1.847
RS Swasta 686 821 821 834 844 853 855 855 865 867 874 886 Ket : RS Swasta tidak termasuk KU dan RS BUMN/BUMD
RS PEMERINTAH
52%
RS SWASTA 48%
RS KERJASAMA • Pertumbuhan FKRTL sebesar 6,94% Periode Januari 2015 sd Desember 2015.
Pertumbuhan RS Swasta Kerjasama sebesar 29,15% Periode Januari 2015 sd Desember 2015.
16
UTILISASI MANFAAT PRIMER s.d Desember 2015
• 73,6% biaya kapitasi diterima oleh Puskesmas • Jumlah kasus yang dirujuk ke Rumah Sakit sebanyak 11,9 juta • Diagnosa terbanyak yang dirujuk ke Rumah Sakit : Hipertensi Essensial,
Asthma unspecified, Impacted Cerumen, Bronchitis Non Spesialistik 1,54 Juta kasus)
KAPITASI KUNJUNGAN RUJUKAN RASIORUJUKAN UNITCOST
(dlmJutaRp) (%)
DokterPraktekPerorangan 829,871 12,401,391 1,509,782 12.17% 66,918
FaskesTNI/Polri 294,150 2,496,694 457,856 18.34% 117,816
KlinikPratama 1,495,033 20,604,859 2,349,119 11.40% 72,557
Puskesmas 7,645,918 64,023,420 7,583,960 11.85% 119,424
RSTypeDPratama 1,025 7,220 973 13.48% 141,914
DokterGigiPraktekMandiri 123,739 1,083,794 38,742 3.57% 114,172
Total 10,389,736 100,617,378 11,940,432 11.87% 103,260
FKTP
Total Biaya Pelayanan Kesehatan Primer sebesar 11.5 Triliun terdiri dari : • Biaya kapitasi 10.38 Triliun • Biaya Non Kapitasi 710.8 Miliar
17
UTILISASI MANFAAT RUJUKAN s.d Desember 2015
Biaya Pelayanan Rujukan : • 23.90% pelayanan katastropik • 10.50 % penyakit kronis • 8 % penyakit infeksi • 7.14% pelayanan kehamilan dan
persalinan
10 CBGs Terbanyak RJTL No NAMA CBGS KASUS BIAYA UC
1 PENYAKIT KRONIS KECIL LAIN-LAIN 22.260.987 4.199.146.591.649 188.633
2 PROSEDUR DIALISIS 2.504.523 2.483.536.873.329 991.621
3
PROSEDUR THERAPI FISIK DAN PROSEDUR
KECIL MUSKULOSKLETAL 2.013.724 350.595.305.005 174.103
4 PENYAKIT AKUT KECIL LAIN-LAIN 1.828.778 270.688.683.575 148.016
5 PERAWATAN LUKA 1.302.627 265.103.859.477 203.515
6 PROSEDUR REHABILITASI 1.261.764 361.003.294.668 286.110
7 PROSEDUR ULTRASOUND GINEKOLOGIK 948.449 311.023.266.259 327.928
8 KONSULTASI ATAU PEMERIKSAAN LAIN-LAIN 830.452 120.470.040.148 145.066
9 PROSEDUR PADA GIGI 819.209 154.895.181.043 189.079
10 PROSEDUR ULTRASOUND LAIN-LAIN 532.781 226.807.962.656 425.706
No NAMA CBGS KASUS BIAYA UC
1 OPERASI PEMBEDAHAN CAESAR RINGAN 400.716 1.880.049.533.474 4.691.726
2
NYERI ABDOMEN & GASTROENTERITIS LAIN-LAIN
(RINGAN) 257.539 650.885.543.333 2.527.328
3 PERSALINAN VAGINAL RINGAN 249.382 574.148.386.174 2.302.285
4
PENYAKIT INFEKSI BAKTERI DAN PARASIT LAIN-LAIN
RINGAN 240.293 793.003.721.711 3.300.153
5 INFEKSI NON BAKTERI RINGAN 209.489 491.500.766.323 2.346.189
6 DIAGNOSIS SISTEM PENCERNAAN LAIN-LAIN (RINGAN) 206.557 678.944.756.872 3.286.961
7 KEMOTERAPI RINGAN 106.142 301.918.337.200 2.844.476
8
PROSEDUR DILATASI, KURET, INTRAUTERIN & SERVIK
RINGAN 101.092 319.135.878.522 3.156.886
9 HIPERTENSI RINGAN 95.087 363.356.011.497 3.821.301
10
GANGGUAN SEL DARAH MERAH SELAIN KRISIS
ANEMIA SEL SICKLE RINGAN 94.871 387.216.062.918 4.081.501
10 CBGs Terbanyak RITL
Total Biaya Pelayanan Kesehatan Rujukan sebesar 45.47 Triliun terdiri dari : • Biaya RJTL 13.6 Triliun • Biaya RITL 31.85 Triliun
18
PROGRAM RUJUK BALIK
Program Rujuk Balik mempermudah penderita penyakit kronis mengakses pelayanan kesehatan dan diharapkan dapat memperbaiki mutu layanan Rumah Sakit dengan berkurangnya antrian peserta penyakit kronis (stabil).
Pencapaian s.d Desember 2015 Saat ini baru 34,05% dari 1,18 Juta peserta dengan diagnosa rujuk balik mengikuti Program Rujuk Balik.
Tantangan Program Rujuk Balik : • Ketersediaan obat di
Apotek • FKTP belum siap • Kriteria pasien stabil
disetiap Rumah Sakit berbeda
Jumlah Peserta PRB 401.848
194.028 192.584 204.472
222.981
240.194 253.723
263.757 274.342
292.419
320.805
347.506
376.718
401.848
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
450.000
19
3. KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN TAHUN 2016
1. Menyempurnakan IT system untuk mendukung kegiatan Utilization Review, Audit Klaim, pencegahan kejadian Fraud sebagai upaya kendali biaya
2. Mengembangkan integrated care dengan mengutamakan promotif preventif sebagai upaya penguatan pelayanan primer
3. Penataan sistem rujukan berjenjang
2. OPERASIONAL
K U A L I T A S
B I A Y A
KENDALI MUTU KENDALI BIAYA
KEPERCAYAAN KESETARAAN
1. Meningkatkan kerja sama Fasilitas Kesehatan yang ter kredensialing
2. Melaksanakan pembayaran berbasis kinerja di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
3. Meningkatkan fungsi Kendali Mutu Kendali Biaya untuk menjaga kesinambungan jaminan pelayanan kesehatan dengan prinsip patient safefty, efektif dan sesuai kebutuhan
1. Meningkatkan kepercayaan Fasilitas Kesehatan terhadap sistem pembayaran BPJS Kesehatan 2. Mendorong penyempurnaan standar koding dan standar pelayanan kesehatan oleh stakeholder terkait 3. Meningkatkan komunikasi dan informasi (sosialisasi kebijakan)
20
1. PURCHASING
STRATEGI
Pelayanan Tersier
Pelayanan Sekunder
Pelayanan Primer
PENGUATAN PELAYANAN PRIMER
Non Spesialistik
Promotif, Preventif, Kuratif
Rehabilitatif
Spesialistik
Sub Spesialistik
21 21
Tantangan Penguatan Pelayanan Primer : • Sebaran Faskes dan
tenaga kesehatan belum merata
• Standardisasi FKTP belum sama di seluruh Indonesia
• Kemampuan Dokter menjalankan Permenkes No 5/ 2014 berbeda di tiap daerah
KOMITMEN BERSAMA DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER
Permenkes No.001 tahun 2012, Per BPJS No. 1 tahun 2014
SUSTAINABILITAS JKN
GATEKEEPER
22
1. PENINGKATAN KERJA SAMA FASKES
KEBIJAKAN
MAPPING PROFILING ANALISA KEBUTUHAN
KREDEN-SIALING
KESEPAKATAN TARIF
KONTRAK
Mencegah under/over
capacity
Memastikan compliance terhadap
persyaratan
Memotret kapasitas
(sarana dan prasarana)
Mengikat komitmen
kedua belah pihak
Analisis ketersediaan
Faskes
Melibatkan Asosiasi Faskes
TRANSPARANSI AKUNTABILITAS KOORDINASI
Transparansi kerja sama Faskes
MONITORING VIA WEBSITE BPJS KESEHATAN
23
2. KAPITASI BERBASIS KOMITMEN PELAYANAN
Sesuai Peta Jalan DJSN dalam pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan dilakukan pengembangan Pembayaran Berbasis Kinerja
Dilaksanakan di Ibukota Provinsi Kesepakatan dengan Adinkes dan
dukungan Dinkes Provinsi Sosialisasi intensif tentang indikator
pengukuran kinerja QI-3 Transparansi dalam pengukuran kinerja Monitoring dan Evaluasi bersama (Dinkes,
TKMKB, BPJS Kesehatan)
KEBIJAKAN
Rekomendasi KPK terhadap pemanfaatan dana Kapitasi
Evaluasi Kinerja FKTP tahun 2014 dan 2015
Surat Edaran Bersama Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan
Permenkes No. 69 tahun 2013 Jo Permenkes No. 59 tahun 2014
Permenkes No.24 tahun 2015 Per BPJS No. 2 dan No.3 tahun
2015
24
3. PENATAAN RUJUKAN BERJENJANG
Rujukan berjenjang berdasarkan kompetensi medis dan kelengkapan sarana prasarana Faskes
Rujukan bukan berdasarkan wilayah administratif (memperhatikan jarak antara tempat tinggal peserta dengan Faskes)
Rujukan mempertimbangkan kondisi geografis Koordinasi dengan Dinas Kesehatan, TKMKB dan IDI,
Asosiasi Faskes
Penataan Rujukan Berjenjang dilaksanakan tahun 2016
KEBIJAKAN
25
4. PENGUATAN PERAN DAN FUNGSI TKMBKB
Divisi Regional dan Kantor Cabang memfasilitasi TKMKB untuk melaksanakan kegiatan
1. Sosialisasi Kendali Mutu Kendali Biaya kepada Faskes
2. Supervisi Faskes untuk meningkatkan kualitas Layanan
3. Optimalisasi Kompetensi FKTP
4. Penyelesaian Dispute Klaim melalui Audit Medis
Keputusan terkait hal-hal medis di keluarkan oleh
TKMKB, DPM, Dewan Pertimbangan Klinis/CAB bukan oleh Divre atau Kantor Cabang
KEBIJAKAN
26
5. UPAYA SIMPLIFIKASI
Pengembangan Sistem
Pencegahan Kecurangan :
APLIKASI DEFRADA (Deteksi Fraud melalui Analisa
Data Klaim)
2
Pendaftaran Faskes On Line
APLIKASI HFIS (Health Fasilitas Information
System) Diakses melalui
www.bpjs-kesehatan.go.id Dapat dipantau oleh semua orang
3 VEDIKA (Verifikasi Di Kantor)
VEDIKA (Verifikasi Di Kantor)
1. Latar Belakang • Verifikasi lambat - Kurang SDM Verifikator • Handling Complain tanggung jawab RS
2. Tujuan • Proses Verifikasi Lebih Cepat • Tidak memerlukan banyak SDM
3. Kesepakatan dan kesepahaman dengan Rumah Sakit Pilot Project tentang pelaksanaan Vedika
4. Dilaksanakan secara bertahap di seluruh Rumah Sakit, prioritas pelaksanaan pada RS yang sudah siap
5. Pilot Project di 12 Rumah Sakit (12 Divisi Regional) dimulai bulan April 2016
6. Sosialisasi internal dan eksternal (Faskes, Asosiasi Faskes, Dinkes, Organisasi Profesi)
7. Persiapan Sarana dan Pra Sarana di Kantor Cabang (Ruang Verifikasi, Komputer)
1
27
6. STRATEGI KEMITRAAN
KEMITRAAN YANG:
Win Win Solution TRUST &
PENINGKATAN PELAKSANAAN PROGRAM JKN MELALUI
• Pelayanan kebidanan dan neonatal Pemeriksaan ANC Pemeriksaan PNC
• Program Promotif Preventif Spesifik
Daerah* Pembentukan klub ibu hamil
Prioritas Program Keluarga Sehat (Kemenkes)
• Edukasi/KIE • Promosi Kesehatan melalui media • Skrining Riwayat Kesehatan • Skrining Sekunder (IVA/Papsmear) • Program Rujuk Balik • Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(Prolanis)
• Program Promotif Preventif Spesifik Daerah* Sosialisasi ttg penyakit terkait
bersama dengan Instansi terkait (Dinkes/organisasi profesi/dll)
Program BPJS Kesehatan
*Program Promotif Preventif Spesifik Daerah adalah pelaksanaan promotif preventif dengan mempertimbangkan kebutuhan kesehatan spesifik daerah
• Kesehatan Ibu : Menurunkan angka kematian ibu (AKI)
• Kesehatan anak : Menurunkan angka kematian bayi
(AKB) Menurunkan prevalensi balita pendek
(stunting)
• Pengendalian penyakit menular : Mempertahankan prevalensi HIV-AIDS
<0,5 Menurunkan prevalensi tuberculosis Menurunkan prevalensi malaria
• Pengendalian penyakit tidak menular Menurunkan prevalensi hipertensi Mempertahankan prevalensi obesitas
pada 15,4 Menurunkan prevalensi diabetes Menurunkan prevalensi kanker
SINERGI PROGRAM …1
Indikator Keluarga Sehat (Kemenkes)
• Pelayanan KB (jasa pelayanan KB) – alokon disediakan oleh pemerintah (BKKBN)
• Pelayanan ANC
• Pelayanan Imunisasi termasuk dalam kapitasi
• Program Rujuk Balik (PRB) • Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)
• Pendaftaran bisa melalui : Kantor Cabang BPJS Kesehatan online melalui situs BPJS Kesehatan E-dabu (bagi peserta PPU)
Program BPJS Kesehatan
• Edukasi/KIE • Promosi Kesehatan melalui media
1. Keluarga mengikuti program KB (Keluarga Berencana)
2. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya (ANC) sesuai standar
3. Bayi mendapatkan imunisasi lengkap
4. Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan
5. Pemantauan pertumbuhan balita
6. Penderita TB paru yang berobat sesuai standar 7. Penderita hipertensi & DM yang berobat teratur
8. Penderita gangguan jiwa berat yang diobati
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10. Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
11. Mempunyai sarana air bersih
12. Meggunakan jamban keluarga
• Benefit JKN
• Benefit JKN
SINERGI PROGRAM …2
30
4. PENUTUP
31
HARAPAN
Dukungan semua pihak untuk pelayanan berkualitas bagi peserta JKN yang mengutamakan
patient safety, efektivitas dan efisien
32
Terima Kasih
• Kartu Indonesia Sehat
• Dengan Gotong Royong, Semua
Tertolong
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan
(Akun Resmi) BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan bpjskesehatan
Top Related