Kawi Boedisetio
Sistem Inovasi menuju
Daya Saing
Daerah
pedoman penyusunan agenda
prakarsa pembangunan sistem
inovasi dan daya saing daerah
Kawi Boedisetio
Latar Belakang
• Semakin disadari bahwa daya saing yang dicirikan
dengan produktivitas yang tinggi mensyaratkan
kapasitas inovatif yang tinggi pula.
• Untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas
inovatif yang tinggi diperlukan agenda strategis yang
harus dilaksanakan dengan komitmen tinggi.
• Agenda strategis disusun berdasarkan landasan
sistem inovasi daerah, termasuk perkuatan
kelembagaan, mekanisme hubungan dan dokumen
rencana.
Kawi Boedisetio
Kesejahteraan
Adalah tingkat kesejahteraan yang
dicerminkan oleh a.l tingkat pendapatan
dan penyerapan lapangan kerja
Produktivitas dalam waktu yg
panjang merupakan indikator
daya saing yang mudah di ukur
Kemampuan untuk menciptakan
dan mengkomersialkan invensi
Kemakmuran
Daya Saing(produktivitas)
Kapasitas inovatif
Kawi Boedisetio
Penggerak kapasitas inovatif nasional
Kondisi permintaan
Strategi perusahaan
dan persainganKebijakan
inovasi
persediaan
“pengetahuan”
nasional
Sumberdaya
inovasi
Faktor kondisi
Industri pendukung
dan terkait
Infrastruktur inovasi
umum
Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik
Kualitas
hubungan
Kawi Boedisetio
Infrastruktur Inovasi Umum
Kebijakan
inovasi
persediaan
“pengetahuan”
nasional
Sumberdaya
inovasi
• Angkatan kerja berbasis teknik dan ilmu pengetahuan
• Akses ke pendidikan tinggi dan pasca sarjana
• Ketersediaan modal berisiko
• Infrastruktur informasi yang berkualitas tinggi
• Program Subsidi dan hibah
• Kebijakan pajak penelitian dan pengembangan
• Kebijakan pendidikan dan pendanaan
• Kebijakan perlindungan aset intelektual
• Keterbukaan terhadap perdagangan dan investasi
Internasional
• Investasi riset “Dasar”
• Dokumentasi inovasi kumulatif
• Seluruh kecanggihan teknologi
Kawi Boedisetio
Lingkungan inovasi untuk klaster spesifik
Kondisi permintaan
Strategi perusahaan
dan persaingan
Faktor kondisi
Industri pendukung
dan terkait
Strategi prsh &
persaingan
Industri pendukung
& terkait
Kondisi Faktor (Input)
Konteks Tingkat
permintaan lokal
Ketersediaan dan
kualitas pemasok lokal
dan industri terkait
Adanya klaster industri
yang kuat
Strategi yg diambil
perusahaan
Keadaan persaingan
lokal
Kondisi Perminta
an
Sumberdaya alam
(fisik)
Sumberdaya manusia
Sumberdaya modal
Infrastruktur fisik
Infrastruktur
administratif
Infrastruktur informasi
Infrastruktur iptek
Kawi Boedisetio
Lingkungan Usaha Penentu Daya Saing
Strategi prsh &
persaingan
Industri pendukung
& terkait
Kondisi Faktor (Input)
Konteks Tingkat
permintaan lokal
Ketersediaan dan kualitas
pemasok lokal dan industri terkait
Adanya klaster industri yang kuat
Strategi yg diambil
perusahaan
Keadaan persaingan lokal
Kondisi Permintaan
Sumberdaya alam (fisik)
Sumberdaya manusia
Sumberdaya modal
Infrastruktur fisik
Infrastruktur administratif
Infrastruktur informasi
Infrastruktur iptek
Kawi Boedisetio
Kondisi
permintaan
Strategi
perusahaan dan
persaingan
Kebijakan
inovasi
persediaan
“pengetahuan”
nasional
Sumberdaya
inovasi
Faktor kondisi
Industri pendukung
dan terkait
Infrastruktur inovasi
umum
Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik
Kualitas
hubungan
Kemakmuran
Daya Saing(produktivitas)
Kapasitas inovatif
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang
Membangun budaya inovasi
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Penyelarasan dengan perkembangan Global
Pengembangan Daerah tertinggal
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kondisi permintaan
Strategi perusahaan dan
persaingan
Kebijakan
inovasi
persediaan
“pengetahuan”
nasional
Sumberdaya
inovasi
Faktor kondisi
Industri pendukung dan terkait
Infrastruktur inovasi
umum
Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik
Kualitas
hubungan
Kemakmuran
Daya Saing(produktivitas)
Kapasitas inovatif
Sistem Inovasi
Kawi [email protected]
Sehimpunan pelaku, lembaga,
jaringan, kemitraan, antaraksi,
proses produktif dan kebijakan yang
mempengaruhi arah perkembangan,
kecepatan dan difusi inovasi serta
proses pembelajaran.
Sistem Inovasi
Kawi [email protected]
▪Pelaku
▪Lembaga
▪Jaringan
▪Kemitraan
▪Proses produktif
▪Kebijakan
▪Arah perkembangan inovasi
▪Kecepatan inovasi
▪Difusi inovasi
▪Proses pembelajaran
Sehimpunan ... Yang mempengaruhi ...
Kawi Boedisetio
Kerangka Umum
Prakarsa Tematik dan/atau Spesifik
Kondisi Umum (Framework Conditions)
Dimensi Nasional Dimensi Daerah
N
A
S
I
O
N
A
L
D
A
E
R
A
H
Agenda Kebijakan Inovasi
Kawi [email protected]
Proses penyusunan
Kawi [email protected]
Koleksi
Pengumpulan
berbagai praktik baik
yang inovatif
• Antar Bangsa
• Nasional
• Daerah
• Kondisi Umum
• Spesifik/ Tematik
Pengelompokan
tema dan
penyesuaian
dengan agenda
prioritas Indonesia
di tingkat nasional
dan daerah.
Hasil kompilasi
disajikan dengan
perspektif
kontekstual, disusun
berdasarkan tema
utama dan kemudian
diuraikan sampai
dengan agenda
prakarsa yang
bersifat inovatif
Kompilasi Penyajian
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi [email protected]
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
H4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi, meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang
Membangun budaya inovasi
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Penyelarasan dengan perkembangan Global
Pengembangan wilayah tertinggal
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing
Kaidah pelaksanaan agenda
Kawi [email protected]
Kaidah kesertaan.
Kaidah kelayakan.
Kaidah memulai.
Perkuatan basis dataPembangunan kapasitas
personil pemrakarsa
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang
Membangun budaya inovasi
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
Penyelarasan dengan perkembangan Global
Pengembangan Daerah tertinggal
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kemakmuran
Daya Saing(produktivitas)
Kapasitas inovatif
Kondisi permintaan
Strategi perusahaan
dan persainganKebijakan
inovasi
persediaan
“pengetahuan”
nasional
Sumberdaya
inovasi
Faktor kondisi
Industri pendukung
dan terkait
Infrastruktur inovasi
umum
Lingkungan inovasi untuk
klaster spesifik
Kualitas
hubungan
*) penjelasan lebih lengkap
tentang kaidah pelaksanaan,
baca dokumen terpisah.
Segenap agenda
dilaksanakan
dengan memper-
hatikan kaidah
pelaksanaan
Kawi [email protected]
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
D3
D2
A4
A6
D5
E2
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D4
E1
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
G1 B3
B1
C1F1
G2
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
Pengembangan infrastruktur dasar inovasi
Memperkecil kesenjangan pasar dalam
pembiayaan inovasi
Peningkatan perlindungan dan pemanfaatan HKI
Perpajakan dan pengelolaan risiko
inovasi
Persaingan bisnis yang sehat dan adil
A5
A3
Kawi [email protected]
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D3
D2
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D4
E1
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
Pengembangan daya absorpsi UKM
Pengembangan daya dukung IPTEK
G1 B3
B1
C1F1
G2
Pengembangan dan penguatan kelembagaan IPTEK
Kawi [email protected]
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D3
D2
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D4
E1
Menumbuhkembang-kan Kolaborasi bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan/atau Hasil Litbang
G1 B3
B1
C1F1
G2
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing
Peningkatan Difusi Inovasi, praktik baik
dan hasil litbang
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan
Kolaborasi
Kawi [email protected]
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
A4
A6
E2
A3
B2
C2
H2
G3
F3
F4
A1
E3
E1
Membangun budaya inovasi
G1 B3
B1
C1F1
G2
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing
Peningkatan/ Pengembangan Perusahaan Pemula (Baru) yang Inovatif
Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen
Pengembangan/ Penguatan Budaya Kreatif-Inovatif dan
Kewirausahaan
D3
Reformasi di Bidang Publik
Penguatan Kohesi Sosial
D2
D5
D1
D4
Kawi [email protected]
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster
Industri Nasional dan Daerah
G1 B3
B1
C1F1
G2
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing
Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional
Prakarsa Klaster Industri Spesifik Daerah dan/atau Prakarsa Sistem Inovasi
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus
E2
Kawi [email protected]
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
A1
E3 D2
E1
Penyelarasan dengan perkembangan
Global
G1 B3
B1
C1F1
G2
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing
Pengembangan HKI, Mutu, Standar dan Kelestarian Lingkungan
Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional
Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan
Pengembangan Teknologi Dunia usaha
F2
F3
F4
Kawi [email protected]
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
H4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
F3
F4
A1
E3 D2
E1
Pengembangan wilayah tertinggal
B3
B1
C1F1
G2
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing
Mendukung Pembangunan wilayah terpencil
Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan
Meningkatkan kegiatan produktif di wilayah perbatasan, bencana & konflik
G1
G3
Kawi [email protected]
A
B
C
DE
F
G
H
H1
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Agenda Strategis Pengembangan Sistem Inovasi dan Daya Saing
Pembangunan web-portal inovasi
Memanfaatkan TIK di pemerintahan
Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan
Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan
H3
H4
H2
Kawi [email protected]
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
Penghapusan Regulasi Penghambat
Lingkungan legal dan regulasi yang kondusif
Pengembangan tata kelola & Koherensi kebijakan Inovasi
Penyederhanaan Administratif
Pengembangan Basisdata Inovasi (Indikator & Statistik)
a
b
c
d
e
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A1
Pengembangan infrastruktur dasar inovasi
A2
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A3
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A4
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A5
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A6
A
Kawi [email protected]
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
Pengembangan Laboratoria terspesialisasi
Pengembangan Pusat Pelayanan Inovasi / Taman Iptek
Pengembangan Inkubator
Pengembangan Pusat produktivitas dan Purwarupa
Pengembangan Pusat/ Jaringan Teknobisnis
a
b
c
d
e
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A1
Pengembangan infrastruktur dasar inovasi
A2
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A3
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A4
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A5
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A6
Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi
f
A
Kawi [email protected]
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
Pengembangan Kerangka Legal untuk Modal Berisiko
a
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A1
Pengembangan infra-struktur dasar inovasi
A2
Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi
A3
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A4
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A5
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A6
A
Kawi [email protected]
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
Kampanye Kepedulian dan Apresiasi HKI
Pengembangan Konsultan HKI (Technology Licensing Office)
Peningkatan Perolehan HKI
a
b
c
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A1
Pengembangan infra-struktur dasar inovasi
A2
Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi
A3
Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI
A4
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A5
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A6
A
Kawi [email protected]
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
Pengemb. Sistem Insentif Perpajakan & Pengelolaan Risiko Inovasi
a
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A1
Pengembangan infrastruktur dasar inovasi
A2
Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi
A3
Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI
A4
Perpajakan dan Pengelolaan Risiko Inovasi
A5
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
A6
A
Kawi [email protected]
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
Pengawasan Persaingan Bisnis
Sistem Pengadaan Pemerintah
Pengembangan Kerjasama Antar daerah
a
b
c
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A1
Pengembangan infrastruktur dasar inovasi
A2
Memperkecil kesenjangan pasar dalam pembiayaan inovasi
A3
Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI
A4
Perpajakan dan Pengelolaan Risiko Inovasi
A5
Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil
A6
A
Kawi [email protected]
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek
Pengembangan/Revitalisasi Kelembagaan Iptek
Pengemb. Sistem Pengelolaan dan Pembiayaan Kelembagaan Inovasi
Pengembangan Organisasi Profesi dan/ Bisnis
a
b
c
Memperkuat Kelembagaan dan Daya Dukung Iptek serta Mengembangkan Kemampuan Absorpsi UKM
B1
Pengembangan Daya Dukung Iptek
B2
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
B3
B
Pngmbangan lmbaga MSTQ (Measu-rement, Standard, Testing & Quality)
Pengembangan HKI
d
e
Pengembangan Kerjasama Iptek f
Kawi [email protected]
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek
Program Litbang dan Kaji Terap Iptek
Penataan Sistem Manajemen Program Iptek
Pengembangan roadmappingdan/atau foresight teknologi.
a
b
c
Memperkuat Kelembagaan dan Daya Dukung Iptek serta Mengembangkan Kemampuan Absorpsi UKM
B1
Pengembangan Daya Dukung Iptek
B2
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
B3
Pengembangan Sumber Pendanaan Iptek
Pengembangan Teknologi
d
e
Peningkatan Kualitas SDM Iptekf
Program Reverse Brain-Draing
B
Kawi [email protected]
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek
Modernisasi UKMa
Memperkuat Kelembagaan dan Daya Dukung Iptek serta Mengembangkan Kemampuan Absorpsi UKM
B1
Pengembangan Daya Dukung Iptek
B2
Pengembangan daya absorpsi UKM
B3
B
Kawi [email protected]
Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi
Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kemitraan Strategis
Pngmbngan Prgm Kemitraan Stra’gis Ino-vasi (mis: litbang klektif, litbang klaboratif)
a
b
Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi , Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan Hasil Litbang
C1
Pengembangan Daya Dukung Iptek
C2
C
Kawi [email protected]
Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi
Diseminasi Praktik Baik (terbaik) dan hasil Litbang
Peningkatan transaksi bisnis dan non-bisnis
a
b
Menumbuhkembangkan Kolaborasi bagi Inovasi , Meningkatkan Difusi Inovasi, Praktik Baik dan Hasil Litbang
C1
Peningkatan Difusi Inovasi, praktik terbaik dan hasil litbang
C2
Pmanfaatan kpakaran khusus oleh swasta, lemb pmrintah dan non pmrinth lainnya.
c
Alih/Difusi Inovasi dan/atau Hasil Litbangd
C
Kawi [email protected]
P’bangan/ Penguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan
Program Lifelong Learning
Pendidikan Dini Kewirausahaan
Apresiasi Prestasi Inovasi
Kampanye Kepedulian
a
b
c
d
Membangun Budaya Inovasi
D1
Peningkatan/ P’mbangan Perusa-haan Pemula (Baru) yang Inovatif
D2
Dinamisasi Perkembangan Inova-si, Bisnis dan Manajemen
D3
Reformasi di Bidang Publik D4
Penguatan Kohesi Sosial D5
D
Kawi [email protected]
P’bangan/ Penguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan
Program Inkubasi Teknobisnis
Pengembangan Kelembagaan Pembiayaan Berisiko
Insentif Pembiayaan Usaha Pemula (Baru)
Reverse Brain-Drain
a
b
c
d
Membangun Budaya Inovasi
D1
Peningkatan/ P’mbangan Perusa-haan Pemula (Baru) yang Inovatif
D2
Dinamisasi Perkembangan Inova-si, Bisnis dan Manajemen
D3
Reformasi di Bidang Publik D4
Penguatan Kohesi Sosial D5
D
Kawi [email protected]
P’bangan/ Penguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan
Bantuan teknis peningkatan kapasitas pelaku bisnis
a
Membangun Budaya Inovasi
D1
Peningkatan/ P’mbangan Perusa-haan Pemula (Baru) yang Inovatif
D2
Dinamisasi Perkembangan Inova-si, Bisnis dan Manajemen
D3
Reformasi di Bidang Publik D4
Penguatan Kohesi Sosial D5
D
Kawi [email protected]
P’bangan/ Penguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan
Program peningkatan kapasitas pelaku kewenangan publik
a
Membangun Budaya Inovasi
D1
Peningkatan/ P’mbangan Perusa-haan Pemula (Baru) yang Inovatif
D2
Dinamisasi Perkembangan Inova-si, Bisnis dan Manajemen
D3
Reformasi di Bidang Publik D4
Penguatan Kohesi Sosial D5
D
Kawi [email protected]
P’bangan/ Penguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan
Sistem Pengelolaan Teknologi Tradisional (Masyarakat)
Prakarsa Inventarisasi dan Dokumen-tasi Pengetahuan/ Tek. Masyarakat
Kampanye Kepedulian Pengelolaan, Pengetahuan/ Teknologi Masyarakat.
Kemitraan Inovasi Pengetahuan/ Teknologi Masyarakat
Program Reverse Brain-Drain (Inklusi Sosial)
a
b
c
d
e
Membangun Budaya Inovasi
D1
Peningkatan/ P’mbangan Perusa-haan Pemula (Baru) yang Inovatif
D2
Dinamisasi Perkembangan Inova-si, Bisnis dan Manajemen
D3
Reformasi di Bidang Publik D4
Penguatan Kohesi Sosial D5
D
Kawi [email protected]
Prakarsa Klaster Ind Spesifik Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi
Prakarsa Klaster Industri / Sistem Inovasi
Pengembangan Infrastruktur Khusus
Technology Foresight/ Roadmapping.
a
b
c
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
E1
Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional
E2
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus
E3
E
Sistem Insentif Khusus
Pengadaan Pemerintah
d
e
Pengembangan Sistem Perdaganganf
Kawi [email protected]
Prakarsa Klaster Ind Spesifik Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi
Prakarsa Mekanisme Koord. Terbuka ttg Kebijakan Inovasi / Daya Saing
Kerjasama antar Daerah dan Daerah -Nasional
a
b
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
E1
Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional
E2
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus
E3
E
Kawi [email protected]
Prakarsa Klaster Ind Spesifik Daerah/ Prakarsa Sistem Inovasi
Bantuan Teknis Pendirian atau Pengembangan Kelembagaan Khusus
a
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
E1
Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional
E2
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Khusus
E3
E
Kawi [email protected]
Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan
Fora Isu Internasional
Intelijen Pasar internasional
a
b
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
F1
Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan
F2
Pengembangan Teknologi Dunia usaha
F3
F
Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional
F4
Kawi [email protected]
Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan
Fasilitasi Perolehan HKI
Fasilitasi Pngkt MSTQ (Measurements,
Standarization, Testing & Quality)
Standar Teknis bagi Pengadaan Pemerintah di Bidang Spesifik .
a
b
c
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
F1
Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan
F2
Pengembangan Teknologi Dunia usaha
F3
Ekoefisiensi Sistem Produksi d
Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional
F4
F
Kawi [email protected]
Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan
Pengkajian/Audit Teknologi
Perbaikan Teknologi Bisnis
a
b
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
F1
Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan
F2
Pengembangan Teknologi Dunia usaha
F3
Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional
F4
F
Kawi [email protected]
Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan
Fora Internasional
Fasilitasi Kerjasama/ Jaringan Internasional
a
b
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
F1
Pengembangan HKI, Mutu, Standar & Kelestarian Lingkungan
F2
Pengembangan Teknologi Dunia usaha
F3
Pengembangan/ Penguatan Kerjasama internasional
F4
F
Kawi [email protected]
Mendukung Pembangunan wilayah terpencil
Membangun sarana transportasi
Membangun sarana telekomunikasi
a
b
Pengembangan wilayah tertinggal
G1
Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan
G2
Mbngun simpul ekonomi di daerah perbtasn, psca bncna & pasca konflik
G3
G
Kawi [email protected]
Mendukung Pembangunan wilayah terpencil
Mensponsori pusat kegiatan masyarakat berbasis TIK (telecenter)
Mendorong penyelenggaraan pen-didikan jarak jauh (tele-education)
a
b
Pengembangan wilayah tertinggal
G1
Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan
G2
Mbngun simpul ekonomi di daerah perbtasn, psca bncna & pasca konflik
G3
G
Kawi [email protected]
Mendukung Pembangunan wilayah terpencil
Fasilitasi pnumbuhan kegiatan eko-nomi tematik di wilayah perbatasan
Mendorong pelibatan masyarakat lokal dalam menanggulangi bencana
a
b
Pengembangan wilayah tertinggal
G1
Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan
G2
Mningkatkan kegiatan produktif di wi-layah perbatasan, bencana & konflik
G3
G
Penguatan kohesi sosial di wilayah konflik.
c
Kawi [email protected]
Pembangunan web-portalinovasi
Menciptakan pasar teknologi berbasis web.
Mendorong pelaksanaan metoda koordinasi terbuka.
a
b
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
H1
Memanfaatkan TIK di pemerintahan
H2
Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan
H3
H
Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan
H4
Kawi [email protected]
Pembangunan web-portalinovasi
Menyelenggarakan administrasi publik berbasis TIK
Membangun antarmuka (interface) antara UKM dan sumberdaya
a
b
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
H1
Memanfaatkan TIK di pemerintahan
H2
Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan
H3
Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan
H4
H
Kawi [email protected]
Pembangunan web-portalinovasi
Pembuatan materi dan pelaksanaan pelatihan berbasis TIK
Memajukan e-commerce
a
b
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
H1
Memanfaatkan TIK di pemerintahan
H2
Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan
H3
Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan
H4
Kampanye penyadaran TIKc
Membangun landasan untuk e-business
d
H
Kawi [email protected]
Pembangunan web-portalinovasi
Mensponsori pendirian pusat belajar masyarakat berbasis TIK
Mendorong penyelenggaraan pen-didikan jarak jauh (tele-education)
a
b
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
H1
Memanfaatkan TIK di pemerintahan
H2
Mendorong pemanfaatan TIK di perusahaan
H3
Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan
H4
Memperkaya muatan pendidikan dengan materi digital.
c
H
Mempermudah melakukan akses internet bagi masyarakat luas.
d
Kawi Boedisetio
Suatu regulasi diterbitkan untuk kepentingan tertentu.
Dalam perjalanannya, regulasi ini dapat saja menjadi penghambat proses inovasi karena keadaan sudah berubah, ataupun munculnya kesadaran baru.
Regulasi semacam ini perlu dihapuskan setelah dilakukan kajian terlebih dahulu (policy review)
Untuk itu perlu dibentuk suatu kelompok kerja kajian kebijakan (policy review)
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
Penghapusan Regulasi Penghambata
A1
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Kegiatan inovasi dan bisnis membutuhkan lingkungan legal yang mendukung.
Setelah dilakukan kajian mendalam, perlu ditumbuhkan regulasi yang sesuai dengan asas kepastian hukum dan kemudahan melakukan aktivitas bisnis/ inovatif.
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Lingkungan legal dan regulasi yang
kondusifb
A1
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Tata pemerintahan sebagai wahana kebijakan inovasi perlu dikembangkan dengan mekanisme yang saling terkait, agar terjadi koherensi kebijakan inovasi, baik antar daerah, antara daerah dan pusat, antar sektor, maupun antar waktu.
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Pengembangan tata kelola &
koherensi kebijakan inovasic
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A1
Kawi Boedisetio
Kegiatan bisnis merupakan penggerak inovasi, sehingga hambatan terhadapnya sebaiknya dihindari.
Penyusunan kebijakan bisnis harus dilandasi semangat untuk menyederhanakan proses administrasi.
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis
Penyederhanaan Administratifd
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A1
Kawi Boedisetio
Basis data merupakan landasan kegiatan yang penting karena merupakan landasan indikator awal dan akhir kegiatan.
Kegiatan peningkatan daya saing perlu dipandu oleh data statistik yang lebih inovatif.
Data statistik yang biasanya tersedia belum mengarah kepada kegiatan inovatif
Beberapa statistik indikator inovatif perlu diadopsi dalam terbitan periodik di daerah (mis. Daerah dalam Angka)
Reformasi kebijakan inovasi dan bisnis Pengembangan Basisdata Inovasi
(Indikator & Statistik)e
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A1
Kawi Boedisetio
Laboratorium merupakan salah satu elemen infrastruktur dasar inovasi.
Daerah harus berani untuk mulai mengembangkan laboratorium, khususnya yang terspesialisasi, untuk mendukung kegiatan dasar yang memiliki tujuan strategis.
Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi Pengembangan Laboratoria
terspesialisasia
A2
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Beberapa unit pendukung inovasi (seperti laboratoria, unit pelayanan HKI, layanan promosi produk dlsb) dapat dibangun pada satu lokasi sehingga memudahkan bagi para pengguna layanan.
Selain infrastruktur yang sifatnya lebih “langsung”, perlu juga dibangun suatu kawasan yang berisi beberapa proses kegiatan inovasi atau hasil inovasi yang dapat dilihat oleh masyarakat luas. Fasilitas yang bersifat peragaan ini dapat memberi inspirasi bagi masyarakat (anak-anak atau dewasa) untuk melakukan inovasi.
Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi Pengembangan pusat pelayanan
inovasi / taman iptekb
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A2
Kawi Boedisetio
Karena bisnis pemula sangat rentan terhadap kegagalan, terutama bisnis berbasis pengetahuan, maka pada fase inisiasi perlu diberikan fasilitas yang dapat lebih mengamankan masa kritis tersebut.
Salah satu cara efektif yang dapat diambil adalah mengembangkan fasilitas inkubator bisnis (inovatif).
Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi
Pengembangan Inkubatorc
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A2
Kawi Boedisetio
Proses komersialisasi teknologi memiliki fase kritis dalam tahapannya.
Dalam tahapan komersialisasi perangkat keras, fase pembuatan prototype merupakan salah satu fase yang membutuhkan perhatian khusus dan dukungan sumberdaya relatif besar.
Oleh sebab itu sebaiknya dibangun suatu lembaga khusus yang dapat mempercepat proses prototyping tersebut, yang dapat memfasilitasi segenap kebutuhan proses dengan lebih lancar, termasuk perencanaan produksi komersialnya.
Lembaga ini juga berfungsi untuk membantu meningkatkan produktivitas suatu unit produksi melalui inovasi proses dan inovasi model bisnis.
Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi Pengembangan Pusat Produktivitas
dan Purwarupa (Prototype)d
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A2
Kawi Boedisetio
Semakin disadari bahwa kegiatan bisnis semakin didominasi oleh produk dengan kandungan teknologi yang tinggi.
Rangkaian bisnis (berbasis teknologi) yang dibangun berdasarkan perkuatan rantai nilai perlu dikembangkan.
Titik masuk kegiatan berupa simpul jaringan perlu ditumbuhkan untuk mengembangkan efisiensi dan produktivitas jaringan.
Pemanfaatan teknologi informatika dan telekomunikasi perlu secara efektif digunakan untuk kelancaran operasional.
Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi Pengembangan Pusat/ Jaringan
Teknobisnise
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A2
Kawi Boedisetio
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pemacu dan pemicu perkembangan teknologi yang lain, sehingga disebut “enabling technology”.
Oleh karena itu pemanfaatannya perlu didorong dengan penyediaan infrastruktur TIK.
Infrastruktur TIK disediakan untuk sedapat mungkin terjangkau oleh masyarakat luas agar terjadi percepatan kemajuan.
Pengembangan Infrastruktur Dasar Inovasi Pengembangan infrastruktur
Teknologi Informasi dan Komunikasif
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A2
Kawi Boedisetio
Sumberdaya modal/ pembiayaan merupakan salah satu elemen pendukung inovasi yang penting. Siklus kegiatan inovasi, dari gagasan sampai dengan komersialisasi dan pematangan membutuhkan skema dukungan pembiayaan yang berbeda-beda.
Pada awal siklus, dibutuhkan skema pembiayaan yang lebih berisiko.
Sebagian besar kerangka legal saat ini lebih banyak bersinggungan dengan skema dengan risiko relatif kecil.
Perlu diupayakan untuk memperluas dan atau memperbanyak kerangka legal bagi pembiayaan (termasuk modal) yang lebih berisiko agar tercipta lembaga beserta skemanya yang lebih sesuai.
Memperkecil Kesenjangan Pasar dalam Pembiayaan Inovasi Pengembangan Kerangka Legal untuk
Modal Berisikoa
A3
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan isu yang relatif baru bagi masyarakat.
Pemahaman akan HaKI ini, terutama tentang rejim HaKI perlu disampaikan kepada masyarakat luas (tidak hanya pengusaha).
Prosedur pendaftaran yang sudah relatif mudah juga perlu diketahui untuk lebih merangsang masyarakat untuk mulai mendaftarkan hak-nya.
Untuk tahap awal sebaiknya diberikan apresiasi khusus kepada para pemilik HaKI baru.
Selain dimensi perlindungan, HKI juga memiliki dimensi pemanfaatan, yaitu menggunakan HKI yang sudah tersedia .
Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI Kampanye kepedulian dan apresiasi
HKIa
A4
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Selain perlindungan HKI, perlu juga disosialisasikan bahwa HKI dapat dimanfaatkan oleh orang lain dengan persyaratan tertentu.
Kegiatan mencari atau menawarkan HKI membutuhkan lembaga yang khusus membidangi hal tersebut. Lembaga semacam ini disebut Konsultan Lisensi (Licensing Office)
Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI Pengembangan konsultan HKI
(Technology Licensing Office)b
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A4
Kawi Boedisetio
Walaupun kesadaran dan pemilikan HKI sudah mulai tumbuh di Indonesia, perolehannya perlu terus ditingkatkan, terutama untuk rejim yang lebih memiliki muatan inovasi lebih besar seperti paten, desain industri.
Kalau diperlukan, kebijakan insentif perlu diterapkan.
Peningkatan Perlindungan dan Pemanfaatan HKI
Peningkatan perolehan HKIc
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A4
Kawi Boedisetio
Pajak, selain sebagai instrumen penghasilan daerah juga dapat digunakan untuk merangsang proses inovasi. Pengembangan sistem intensif perpajakan sebaiknya disusun dalam kerangka memacu inovasi.
Pada setiap fase pengembangan inovasi (di bidang manapun) selalu memiliki tahapan kritis yang sangat berisiko tinggi.
Perlu disusun sistem pengelolaan risiko tersebut dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent)
Perpajakan dan Pengelolaan Risiko Inovasi P’mbangan Sist Insentif Perpajakan
dan Pengelolaan Risiko Inovasia
A5
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Persaingan usaha yang sehat merupakan salah satu syarat munculnya inovasi.
Agar kondisi persaingan tidak bersifat kontra produktif bagi peluang munculnya inovasi, pengawasan yang ketat sangat dibutuhkan, setelah terlebih dahulu disusun dan diberlakukan seperangkat kebijakan tentang persaingan bisnis.
Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil
Pengawasan Persaingan Bisnisa
A6
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Permulaan usaha baru atau permulaan komersialisasi inovasi adalah masa kritis pada siklus usaha. Di lain pihak, tumbuhnya usaha baru merupakan syarat agar kegiatan ekonomi terus berkembang semakin inovatif.
Untuk itu program insentif melalui pengadaan pemerintah perlu dikembangkan agar dapat lebih mempercepat tumbuhnya usaha baru.
Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil
Sistem Pengadaan Pemerintahb
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A6
Kawi Boedisetio
Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat membuat daerah harus selalu mencari potensi terbaiknya sebagai tema untuk bersaing.
Dalam konteks ini perlu dipikirkan kerjasama antar daerah yang berguna untuk memadukan potensi, sekaligus untuk mencapai aglomerasi ekonomi yang lebih signifikan.
Persaingan Bisnis yang Sehat dan Adil Pengembangan Kerjasama
Antardaerahc
A
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
A6
Kawi Boedisetio
Lembaga iptek merupakan simpul penting dalam sistem inovasi, sehingga perlu dikembangkan atau dilakukan revitalisasi terhadap lembaga iptek yang sudah ada.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa lembaga iptek merupakan sehimpunan lembaga (bukan hanya satu) yang menjadi pilar sistem inovasi.
Salah satu agenda penting yang sering dilupakan adalah kelembagaan usaha/ perusahaan (berbasis iptek), termasuk mekanisme (kolaborasi) kelembagaan
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek Pengembangan/ revitalisasi
Kelembagaan Ipteka
B1
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Walaupun sudah disadari kebutuhannya, mengelola lembaga inovasi merupakan hal yang relatif baru di Indonesia. Pengelolaan lembaga juga terkait dengan pembiayaannya yang biasanya menjadi kendala.
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek Pengembangan sistem pengelolaan
dan pembiayan kelembagaan inovasib
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
B1
Kawi Boedisetio
Organisasi profesi/bisnis seringkali tidak ada atau kurang berfungsi.
Fungsi “tradisional” berupa melakukan lobby kepada pemerintah untuk kebijakan tertentu, harus dilengkapi dengan fungsinya sebagai salah satu simpul inovasi.
Agar dapat berfungsi sebagai wadah untuk merancang inovasi bisnis, organisasi perlu melengkapi diri dengan basis data tentang anggota dan lingkungan bisnis spesifik dan dimutakhirkan setiap saat. Data tentang aliran barang dan jasa serta data transaksi merupakan sumber penting bagi penyusunan agenda strategi bisnis.
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek Pengembangan organisasi profesi
dan/ bisnisc
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
B1
Kawi Boedisetio
Dalam kegiatan iptek, diperlukan lembaga yang menjaga agar semua produk teknologi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (lokal dan dunia) dengan mengacu pada lingkungan hidup secara luas dan kemajuan teknologi.
Penerapan agenda MSTQ (ukuran, standard, pengujian, kualitas) memerlukan lembaga pelaksana yang andal dan terakreditasi.
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek P’mbangan lembaga MSTQ (Measu-
rement, Standard, Testing, Quality)d
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
B1
Kawi Boedisetio
Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan aset yang melekat pada diri seseorang atau lembaga.
Salah satu upaya untuk menguatkan suatu lembaga iptek adalah mendorong agar melahirkan sebanyak mungkin karya/produk yang terdaftar pada lembaga HKI nasional maupun internasional.
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek
Pengembangan HKIe
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
B1
Kawi Boedisetio
Karya iptek yang berkualitas bisa didapat dari kerjasama dengan lembaga lain, sehingga terjadi resource sharing yang menghasilkan sinergi.
Pengembangan/ Penguatan Kelembagaan Iptek
Pengembangan kerjasama iptekf
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
B1
Kawi Boedisetio
Melalui lembaga iptek dilakukan kegiatan litbang yang sesuai dan memiliki kaitan dengan pemilihan tema spesifik.
Kegiatan litbang yang bersifat desk study atau laboratorium, perlu dilengkapi dengan kegiatan kaji terap, yaitu penerapan teknologi pada lingkungan operasional (lingkungan alam, sosial, bisnis, termasuk pelaku yang diharapkan akan menggunakan teknologi tersebut) disertai dengan pendampingan yang mempercepat proses adaptasi.
Pengembangan Daya Dukung Iptek
Program Litbang dan Kaji Terap Ipteka
B2
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Daya dukung iptek yang efektif dihasilkan dari pengelolaan kemampuan seluruh sumberdaya iptek secara efektif pula.
Sumberdaya perlu dialokasikan dengan efisien agar didapat hasil yang sebesar-besarnya.
Dalam penerapan Sistem Inovasi Daerah, seringkali perlu untuk membentuk lembaga khusus yang melakukan fungsi penataan program iptek ini.
Pengembangan Daya Dukung Iptek Penataan sistem manajemen
program Iptekb
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
B2
Kawi Boedisetio
Suatu karya iptek yang baik biasanya berasal dari program yang berjangka waktu relatif panjang.
Suatu perencanaan yang mempertimbangkan proyeksi kebutuhan masa depan sekaligus berpijak pada kondisi persiapan masa sekarang perlu dipandu oleh metoda perencanaan yang tepat.
Metoda roadmapping atau foresight dianggap mampu untuk mengarahkan proses ini agar dihasilkan dokumen rencana yang berdimensi jauh dan dapat digunakan untuk berkomunikasi antar kolaborator.
Pengembangan Daya Dukung Iptek Pengembangan roadmapping
dan/atau foresight teknologic
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
B2
Kawi Boedisetio
Kegiatan iptek membutuhkan dana yang relatif besar.
Untuk itu sumber pendanaan perlu dikembangkan dengan pencarian sumber-sumber baru atau pengembangan model pendanaan yang memungkinkan pihak yang berpotensi dapat turut serta dalam mendukung kegiatan iptek.
Sumber dana tersebut dapat berasal dari pemerintah maupun pihak swasta.
Pengembangan Daya Dukung Iptek Pengembangan sumber pendanaan
iptekd
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
B2
Kawi Boedisetio
Untuk dapat bersaing di tataran global, pengembangan teknologi merupakan kegiatan yang tak dapat ditawar lagi.
Seluruh siklus penumbuhan teknologi: penelitian, pengembangan, rekayasa dan pengoperasian perlu didorong, terutama tahap-tahap hulu.
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pemacu dan pemicu perkembangan teknologi yang lain, sehingga disebut “enabling technology”. Oleh karena itu pengembangannya perlu difasilitasi dan didorong agar terjadi percepatan kemajuan produk-produk TIK, dan tidak hanya menjadi “alat” (pemanfaatan).
Pengembangan Daya Dukung Iptek
Pengembangan teknologie
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
B2
Kawi Boedisetio
Prasyarat agar terjadi kegiatan iptek atau hasil iptek yang baik adalah tersedianya SDM iptek dengan kualitas memadai.
Program peningkatan kualitas SDM secara terus menerus adalah upaya untuk selalu menyesuaikan diri dengan kemajuan iptek.
Pengembangan Daya Dukung Iptek
Peningkatan kualitas SDM Iptekf
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
B2
Kawi Boedisetio
Untuk meningkatkan daya dukung iptek pada suatu daerah, perlu dipikirkan pemanfaatan sumberdaya iptek yang berada di luar wilayah.
Keterkaitan “sumberdaya” iptek dengan daerah ini bisa berasal dari ikatan primordial atau “alumni pendidikan”.
Pengembangan Daya Dukung Iptek
Program Reverse Brain Draing
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
B2
Kawi Boedisetio
Usaha kecil bukan kelompok yang terisolasi tetapi merupakan kelompok usaha yang berantaraksi dan bertransaksi dengan lingkungannya dalam kegiatan ekonomi.
Karena sebagian besar UKM merupakan kelompok lemah, maka perlu dilakukan perkuatan, terutama peningkatan daya serapnya terhadap teknologi karena teknologi merupakan pemicu nilai tambah.
Modernisasi meliputi kemampuan pengusaha, ketrampilan pekerja, sistem manajemen termasuk model bisnis.
Pengembangan Kemampuan daya absorpsi UKM
Modernisasi UKMa
B3
B
Mengembangkan kelembagaan & daya dukung iptek serta mengembangkan kemampuan absorpsi UKM
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Proses inovasi dapat dipercepat dengan melakukan kemitraan yang bersifat strategis.
Kemitraan strategis perlu dilembagakan agar terjadi proses antaraksi yang lebih intensif dan berjangka panjang.
Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi Pengembangan / Penguatan
Kelembagaan Kemitraan Strategisa
C1
C
Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hasil Litbang
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Dalam mengembangkan inovasi, seringkali terhambat dengan keterbatasan sumberdaya. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan upaya kolektif atau kolaboratif.
Upaya ini tidak saja dapat dilakukan dengan lembaga di daerah sendiri, namun juga dapat dilakukan dengan lembaga dari luar daerah.
Pengembangan / Penguatan Kelembagaan Kolaborasi P’bangan Prg Kmitraan Stgs Inovasi
(mis. Litbang klektif, litbang klboratif)b
C
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
C1
Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang
Kawi Boedisetio
Hasil-hasil litbang perlu disebarluaskan kepada masyarakat luas. Pemilihan media maupun modus difusi dipilih dengan mempertimbangkan efektifitas penyampaian.
Demikian pula halnya dengan praktik baik (good practices).
Publikasi praktik baik merupakan salah satu elemen pembelajaran yang mendukung Metoda Koordinasi Terbuka.
Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang Diseminasi praktik baik (terbaik) dan
hasil litbanga
C2
C
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang
Kawi Boedisetio
Transaksi bisnis perlu lebih ditingkatkan, apakah relasi antar pelaku dalam klaster yang sudah relatif matang, atau pada fase inisiasi klaster industri.
Selain transaksi bisnis, transaksi non-bisnis juga perlu mendapat perhatian. Transaksi pengetahuan antar anggota masyarakat, antar pelaku bisnis, antara pemerintah dan masyarakat, perlu difasilitasi agar terjadi alih pengetahuan yang berujung pada inovasi.
Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang Peningkatan transaksi bisnis dan non-
bisnisb
C
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
C2
Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang
Kawi Boedisetio
Proses difusi inovasi, tidak saja melalui penyebarluasan praktik baik atau hasil litbang, namun bisa juga melalui pemanfaatan kepakaran yang dimiliki oleh seseorang.
Suatu lembaga (pemerintah, swasta) dapat “meminjam” atau “meminjamkan” seorang pakar untuk dimanfaatkan sebagai katalisator terjadinya difusi inovasi.
Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang P’manfaatn kpakaran khusus oleh swas-
ta, lmb pmrth & non pmrth lainnya.c
C
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
C2
Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang
Kawi Boedisetio
Untuk beberapa topik tertentu (pilihan), diseminasi inovasi secara luas perlu dilanjutkan dengan proses alih inovasi (transfer of innovation) yang intensif.
Dalam proses ini indikator keberhasilan harus dititikberatkan pada tingkat pemanfaatan oleh penerima/ adopter.
Pningkatan Difusi Inovasi, praktik baik (terbaik) dan hasil litbang
Alih/ difusi inovasi atau hasil litbangd
C
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
C2
Menumbuhkembangkan Kolaborasi Inovasi, mening-katkan difusi Inovasi, Praktik Baik dan hsil Litbang
Kawi Boedisetio
Warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan pada tahap manapun dalam perjalanan hidupnya, sejak lahir sampai dengan lanjut usia.
Oleh sebab itu, perlu dirancang fasilitas yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan proses belajar, baik fasilitas fisik maupun piranti lunak (mis: organisasi, pengelolaan)
Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan Program belajar seumur hidup
lifelong learninga
D1
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Kewirausahaan merupakan format budaya inovasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat.
Selama ini pendidikan kewirausahaan dianggap sebagai pelengkap pendidikan , di tingkat usia yang relatif tinggi.
Penyampaian muatan kewirausahaan perlu disampaikan pada tingkat usia lebih dini melalui media yang tepat dan modus yang efektif.
Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan
Pendidikan Dini Kewirausahaanb
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
D1
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Proses terjadinya inovasi, sampai dengan capaian komersial atau terjadinya adopsi secara luas, memiliki beberapa tahapan.
Setiap tahapan diberikan apresiasi seperlunya agar prakarsa inovatif lebih banyak yang mencapai tujuan.
Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan
Apresiasi Prestasi Inovasic
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
D1
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Inovasi yang meliputi proses, lingkungan pendukung, sikap dan perilaku, merupakan wacana yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia.
Oleh karenanya masih sangat perlu dilakukan kampanye penyadaran menuju kepedulian tentang budaya inovasi. Perlu dipikirkan berbagai modus dan pendekatan agar terjadi proses internalisasi ke dalam budaya masyarakat Indonesia.
Pgmbngan/ Pguatan Budaya Kre-atif-Inovatif dan Kewirausahaan
Kampanye kepeduliand
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
D1
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Bisnis baru merupakan salah satu indikator tumbuhnya budaya inovasi
Masa penumbuhan bisnis adalah masa kritis bagi perusahaan.
Perlu pendampingan intensif pada periode tersebut, terutama untuk mendorong pemanfaatan teknologi sebagai pemicu terjadinya nilai tambah yang signifikan.
Skema pendampingan intensif dan komprehensif melalui skema “inkubator teknobisnis” perlu dibangun.
Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif
Program Inkubasi Teknobisnisa
D2
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Dukungan pembiayaan pada tahap-tahap awal suatu perusahaan pemula sangat mutlak diperlukan. Mengingat fase awal ini merupakan fase kritis, sehingga sangat berisiko, maka diperlukan skema khusus yang berbeda dengan skema perbankan pada umumnya.
Untuk lebih menjamin keberlangsungan dukungan sehingga makin banyak perusahaan pemula yang terdukung, skema pembiayaan semacam ini perlu dilembagakan. Lembaga pembiayaan yang ada saat ini, sangat kurang memiliki skema pembiayaan berisiko.
Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif Pengembangan kelembagaan
pembiayaan berisikob
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
D2
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Salah satu elemen sumberdaya bisnis yang penting adalah dana.
Pertumbuhan usaha baru merupakan indikator penting bagi terjadinya inovasi sekaligus entitas penyerap tenaga kerja.
Skema insentif pembiayaan usaha baru (start-up company) perlu mendapat prioritas dalam penyediaan skema pembiayaan.
Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif Insentif Pembiayaan Usaha Pemula
(Baru)c
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
D2
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Perusahaan pemula merupakan embrio pertumbuhan ekonomi sekaligus sebagai indikator tumbuhnya budaya inovasi.
Perusahaan pemula dapat ditumbuhkan dari populasi lokal maupun mengundang talenta dari luar daerah yang memiliki potensi, terutama individu yang memiliki keterkaitan dengan daerah yang bersangkutan.
Pngkatan/ Pngmbangan Prsahaan Pemula (Baru) yang Inovatif
Reverse Brain draind
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
D2
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Pelaku bisnis merupakan penggerak inovasi yang dominan. Pada kondisi yang ideal, sumber-sumber inovasi (termasuk pelaku bisnis) berantaraksi dan bertransaksi bisnis dan non-bisnis secara intensif.
Jika belum terjadi kondisi yang ideal, proses peningkatan kapasitas dapat dirangsang dengan bantuan teknis secara terpilih, dengan melakukan pemilihan topik yang dapat memunculkan proses inovasi selanjutnya.
Dinamisasi Perkembangan Inovasi, Bisnis dan Manajemen Bantuan Teknis Peningkatan
Kapasitas Pelaku Bisnisa
D3
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Pemerintah merupakan pemegang kewenangan publik yang menentukan serta sangat berpengaruh pada penciptaan iklim inovasi.
Selain menyusun dan menerbitkan kebijakan inovasi, pemerintah juga berkewajiban untuk menjaga agar kebijakan dapat terlaksana sesuai tujuan.
Oleh karenanya, peningkatan kapasitas pegawai pemerintah pada semua tataran menjadi prasyarat penting bagi berlangsungnya suatu prakarsa inovasi.
Reformasi di Bidang PublikProgram peningkatan kapasitas pelaku kewenangan publik
a
D4
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Teknologi tradisional atau teknologi masyarakat merupakan aset pengetahuan yang melekat pada suatu kelompok masyarakat tertentu dan dikomunikasikan secara turun-temurun.
Telah disadari bahwa warisan tersebut tidak saja memiliki makna sejarah, tetapi memiliki dimensi “iptek” yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan aktual.
Untuk itu perlu dibangun sistem pengelolaannya, termasuk perlindungan hukum serta pemanfaatannya.
Penguatan kohesi sosialSist pngelolaan, prlndungan hukum & p’faatan tknlgi tradisional (msyrkat).
a
D5
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Penjelasan pada D.5.a menuntut adanya inventarisasi dan dokumentasi pengetahuan masyarakat.
Prakarsa untuk mulai melakukannya dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta agar dokumentasinya dapat segera dimanfaatkan oleh proses selanjutnya.
Penguatan kohesi sosialPrakarsa invntrisasi dan dokumentasi pengetahuan/ teknologi masyarakat
b
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
D5
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Kampanye kepedulian terhadap isu D.5.a perlu terus diperluas agar semakin banyak pihak yang terlibat dalam pengelolaan, pemanfaatan dan pengembangan pengetahuan/ teknologi masyarakat.
Penguatan kohesi sosialKmpnye kpdlian pnglolan, pmnfaatan & pngmbangan pnget/teknlgi msyrkt
c
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
D5
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Seperti halnya inovasi pengetahuan, pengembangan tekmas ini juga dapat dilakukan dengan melakukan kemitraan antar beberapa pihak.
Beberapa pihak sebenarnya telah melakukan prakarsa sehubungan dengan isu D.5.a dengan kepentingannya masing-masing.
Agar terjadi percepatan dalam pengembangannya, sebaiknya dilakukan kemitraan dalam melakukan inovasi yang berasal dari tekmas.
Penguatan kohesi sosialKemitraan inovasi pengetahuan masyarakat
d
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
D5
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Ikatan emosional dapat digunakan untuk proses peningkatan modal sosial sebagai upaya untuk melakukan pemajuan teknologi masyarakat.
Sumberdaya (primordial) dari luar daerah dapat diajak untuk berperan serta dalam pembangunan daerah.
Penguatan kohesi sosialProgram Reverse Brain Drain (inklusi sosial)
e
D
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
D5
Membangun budaya inovasi
Kawi Boedisetio
Prakarsa klaster industri dan sistem inovasi merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan (lihat penjelasan terpisah tentang SI & KI).
Prakarsa ini perlu diorganisasikan dengan komitmen tinggi untuk menjamin keberlangsungannya dalam jangka panjang.
Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi Prakarsa Klaster Industri dan Sistem
Inovasia
E1
E
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Pengembangan KI & SI seringkali terhambat oleh infrastruktur yang kurang memadai.
Karena tautan (linkage) merupakan prasyarat klaster industri yang kuat, maka seringkali diperlukan sarana yang dapat mendukung terjadinya tautan tersebut. Sarana atau infrastruktur yang “biasa”, dirasakan kurang mencukupi. Dibutuhkan infrastruktur khusus.
Contoh infrastruktur ini:
Sarana telekomunikasi penghubung sentra produksi dengan pasar. Sarana telekomunikasi yang dapat memantau pengiriman barang. Sarana transportasi khusus.
Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi
Pengembangan Infrastruktur khususb
E
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
E1
Kawi Boedisetio
Prakarsa SI atau KI membutuhkan komitmen berkolaborasi untuk jangka panjang, karena memang diarahkan untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Suatu perencanaan partisipatif yang melibatkan beberapa pelaku, khususnya pelaku yang bersinggungan erat dengan teknologi (ilmuwan, industriawan dan pedagang), memerlukan suatu panduan merencana yang dapat menjaga alur rencana sesuai tujuan jangka panjang.
Proses foresighting / roadmapping dianggap dapat memandu proses tersebut sekaligus dapat digunakan sebagai sarana komunikasi bagi para kolaborator.
Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi
Technology Foresight / Roadmappingc
E
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
E1
Kawi Boedisetio
Sistem insentif perlu diberlakukan, terutama untuk mengembangkan lingkungan penentu inovasi.
Inovasi lahir dari antaraksi elemen atau pilar-pilar sistem inovasi. Fungsi elemen sistem perlu diperkuat dengan insentif khusus agar mekanisme pemunculan inovasi dapat terjadi secara terus menerus.
Prakrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi
Sistem Insentif Khususd
E
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
E1
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
Kawi Boedisetio
Walaupun upaya inovasi atau perkuatan klaster industri sebaiknya (sebagian besar) harus diprakarsai pihak swasta, namun peran pemerintah tetap diperlukan untuk melakukan prakarsa inisiasi perkuatan.
Salah satu instrumen yang dianggap cukup efektif dalam menghela permintaan adalah pengadaan pemerintah (government procurement).
Instrumen ini perlu disusun sedemikian rupa sehingga mampu mendorong pelaku usaha untuk melakukan inovasi. Rambu yang harus diperhatikan dalam hal ini adalah faktor kecukupan lingkup (adequacy of scope).
Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi
Pengadaan Pemerintahe
E
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
E1
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
Kawi Boedisetio
Sistem perdagangan merupakan perangkat yang saling melengkapi dengan sistem produksi untuk menjamin terjadinya transaksi.
Dalam pengembangan Klaster Industri seringkali kegiatan ini terlupakan bahkan hampir-hampir tidak dilakukan.
Dibutuhkan prakarsa untuk memulai pengembangan sistem perdagangan bersamaan dengan dimulainya prakarsa pengembangan Klaster Industri.
Pembangunan simpul perdagangan perlu disertai dengan pembenahan sistem distribusi termasuk moda transportasi, beserta dengan sistem pembiayaan yang mendukung lancarnya perdagangan.
Prkrsa Klaster Indstri Spsifik Da-erah dan/atau Prkrsa Sist Inovasi
Pengembangan Sistem Perdaganganf
E
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
E1
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
Kawi Boedisetio
Pembangunan sistem inovasi memerlukan media yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran secara lebih cepat. Berkoordinasi dengan pihak lain merupakan sarana yang cukup efektif.
Pada tataran praktek, “koordinasi” seringkali dirasakan atau dianggap sebagai hubungan atas-bawah karena munculnya peran “koordinator”.
Perlu dibangun mekanisme koordinasi yang lebih terbuka namun masih tetap dapat memacu inovasi.
Mekanisme “Koordinasi Metoda Terbuka” (KMT) adalah salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan. (lihat penjelasan pada dokumen terpisah tentang Open Method of Coordination).
Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional Prkrsa Mknisme Koord Terbuka
Kbijakan Inovasi dan/atau Daya Sainga
E2
E
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
Kawi Boedisetio
Seringkali potensi sumberdaya suatu daerah kurang mencukupi untuk bersaing, baik secara absolut atau terdapat peluang untuk berkolaborasi dengan daerah lain secara sinergis.
Kerjasama antar daerah, khususnya kerjasama antar pemerintah daerah dalam tema spesifik dapat mensinergikan potensi lintas daerah.
Potensi kolaborasi tidak saja terdapat antar daerah, namun juga antara nasional (program pemerintah secara nasional, program non-pemerintah dengan cakupan nasional) dan daerah.
Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional Kerjasama daerah dan Daerah -
Nasionalb
E
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
E2
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
Kawi Boedisetio
Dalam pembangunan sistem inovasi dan perkuatan klaster industri dibutuhkan lembaga-lembaga khusus yang berfungsi untuk mempercepat terjadinya proses terjadinya kolaborasi inovatif.
Lembaga-lembaga tersebut dapat berbentuk lembaga kolaborasi seperti Dewan Daya Saing, Kelompok Kerja Klaster, atau lembaga yang lebih bersifat pendukung khusus, seperti laboratorium terspesialisasi.
Perlu diberikan bantuan teknis akan pendirian dan/ atau penguatan lembaga khusus.
Koordinasi Kebijakan Daerah, Daerah - Nasional Bntuan Tknis Pndirian atau Pngm-
bangan/ Pnguatan Klmbgaan Khususa
E3
E
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Menumbuhkembangkan Sistem Inovasi dan Klaster Industri Nasional dan Daerah
Kawi Boedisetio
Penyelarasan dengan isu global dapat dibangun dengan prakarsa yang lebih proaktif dengan melakukan pergaulan dengan komunitas antar bangsa.
Salah satu modus pergaulan yang cukup efektif adalah dengan turut aktif dalam forum antar bangsa mengenai isu yang relevan dengan dinamika daerah.
Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan
Fora isu internasionala
F1
F
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Pola-pola pemasaran ke dunia internasional membutuhkan informasi tentang kondisi sasaran yang akurat, baik mengenai besaran (magnitude) maupun waktu (timing).
Informasi bisnis seringkali bersifat singkat dan perlu respon yang cepat.
Diperlukan pemantauan yang cermat dan menerus tentang kejadian-kejadian yang dapat berdampak atau menimbulkan peluang bagi potensi lokal.
Kompilasi yang tepat disertai dengan pemaknaan yang cerdas dapat digunakan sebagai bahan untuk membangun strategi respon yang menguntungkan.
Peningkatan Kepedulian Isu-isu Internasional yang Relevan
Intelijen Pasar Internasionalb
F
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
F1
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Kawi Boedisetio
Kesadaran masyarakat akan pentingnya HKI perlu dilengkapi dengan kemudahan untuk memperolehnya.
Pemerintah dapat berprakarsa untuk membangun unit-unit layanan perolehan HKI secara lebih tersebar agar prosesnya mudah dan cepat.
Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan
Fasilitasi perolehan HKIa
F2
F
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Kawi Boedisetio
Isu MSTQ (measurement, standard, testing, quality) dilontarkan untuk menjamin produk yang memenuhi syarat.
Syarat tersebut tidak saja berhubungan dengan kualitas, namun juga berhubungan dengan keselarasan terhadap aturan dunia.
Kegiatan yang berhubungan dengan MSTQ perlu diperlancar dengan penyediaan fasilitas yang mudah dijangkau masyarakat.
Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan
Fasilitasi peningkatan MSTQb
F
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
F2
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Kawi Boedisetio
Program pengadaan pemerintah (government procurement) dapat digunakan sebagai instrumen untuk memacu capaian teknis yang sesuai dengan prioritas pembangunan.
Isu tematik seperti pada F.2 dimasukkan dalam kriteria bagi para pemasok pengadaan pemerintah.
Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan Standar teknis bagi pengadaan
pemerintah di bidang spesifikc
F
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
F2
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Kawi Boedisetio
Efisiensi dapat dicapai dari berbagai pendekatan, termasuk cara mencapainya.
Bagian ini menekankan pada penggunaan sumberdaya alam secara efisien, baik dengan penghematan ataupun dengan melipatgandakan manfaatnya.
Pngmbangan HKI, Mutu, Stndard dan Kelestarian Lingkungan
Ekoefisiensi sistem produksid
F
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
F2
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Kawi Boedisetio
Kajian (assessment) terhadap perusahaan/industri/unit kerja pemerintah perlu diketahui dan didokumentasikan secara terstruktur untuk mempermudah agenda peningkatan atau untuk menyusun agenda strategi.
Untuk memandu pengembangan teknologi serta menentukan agenda strategi, perlu dilakukan benchmarking dengan perkembangan di dunia.
Pengembangan Teknologi Dunia usaha
Pengkajian / Audit Teknologia
F3
F
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Kawi Boedisetio
Penggunaan teknologi secara masif pada dunia usaha merupakan agenda yang secara terus menerus harus diupayakan oleh pelaku usaha.
Pelaku usaha didorong agar terus melakukan perbaikan (improvement) terhadap teknologi yang digunakannya yang pada gilirannya dapat meningkatkan model bisnisnya.
Pengembangan Teknologi Dunia usaha
Perbaikan teknologi bisnisb
F
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
F3
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Kawi Boedisetio
Banyak cara-cara yang dapat dilakukan untuk melakukan kerjasama internasional.
Salah satu cara efektif untuk dapat selalu bergaul dengan masyarakat dunia adalah dengan berperanserta pada forum internasional.
Selain saling berbagi wawasan, forum semacam ini juga dapat digunakan untuk melakukan penyelarasan global.
Pengembangan Teknologi Dunia usaha
Fora Internasionala
F4
F
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Kawi Boedisetio
Kegiatan kerjasama internasional bisa dilakukan secara bilateral, multilateral atau jaringan.
Untuk topik-topik yang relevan, kegiatan tersebut perlu dipermudah dengan fasilitasi pemerintah.
Pengembangan Teknologi Dunia usaha Fasilitasi kerjasama/ jaringan
Internasionalb
F
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
F4
Penyelarasan dengan Perkembangan Global
Kawi Boedisetio
Masyarakat di wilayah terpencil, apakah terletak jauh di pedalaman atau di pulau yang jauh dari wilayah tetangga, berada pada situasi “kekurangan antaraksi”, sehingga proses inovasinya terhambat.
Transportasi merupakan sarana pembuka isolasi. Arus pergerakan manusia dan aliran barang keluar dan masuk wilayah merupakan media antaraksi pemicu inovasi.
Mendukung Pembangunan wilayah terpencil
Membangun sarana transportasia
G1
G
Pengembangan wilayah tertinggal
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Komunikasi merupakan pemicu inovasi. Informasi perlu disampaikan melalui sarana telekomunikasi.
Investasi dasar untuk sarana telekomunikasi dapat dilakukan oleh pemerintah maupun kerjasama dengan pihak swasta (PPP/ Public Private Partnership)
Mendukung Pembangunan wilayah terpencil
Membangun sarana telekomunikasib
G1
G
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Pengembangan wilayah tertinggal
Kawi Boedisetio
Komunitas dirangsang agar memiliki pusat kegiatan untuk berbagi pengalaman, sekaligus untuk melakukan kegiatan kolektif.
Fasilitas semacam ini perlu diperkuat dengan kemampuan untuk melakukan akses kepada sumberdaya (informasi) yang berjarak jauh dari lokasi komunitas. Infrastruktur telekomunikasi berbasis internet merupakan sarana yang cukup layak untuk diberikan pada pusat-pusat kegiatan masyarakat.
Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan Mensponsori pusat kegiatan
masyarakat berbasis TIK (telecenter)a
G2
G
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Pengembangan wilayah tertinggal
Kawi Boedisetio
Kegiatan pendidikan merupakan dasar segala kemajuan. Keterbatasan tenaga pendidik dapat diatasi dengan diselenggarakannya pendidikan jarak jauh.
Materi pendidikan dan sistem belajar mengajar yang baik (praktik baik), dapat dengan mudah disebarluaskan sehingga proses saling belajar dapat terjadi dengan lebih cepat.
Meningkatkan akses kepada sumberdaya pembangunan Mendorong penyelenggaraan pen-
didikan jarak jauh (tele-education)b
G2
G
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Pengembangan wilayah tertinggal
Kawi Boedisetio
Perbatasan negara atau daerah merupakan wilayah yang kritis. Ia dapat dijadikan antarmuka dengan wilayah tetangga.
Untuk perbatasan negara, kegiatan ekonomi yang berkembang baik memiliki nilai pertahanan negara.
Untuk perbatasan negara dan perbatasan daerah, kegiatan ekonomi yang berkembang baik dapat dijadikan antarmuka dengan wilayah tetangga.
Mningkatkan kegiatan produktif di wi-layah perbatasan, bencana & konflik Fasilitasi penumbuhan kegiatan eko-
nomi tematik di wilayah perbatasana
G3
G
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Pengembangan wilayah tertinggal
Kawi Boedisetio
Menanggulangi bencana di sini berarti:
Pemulihan pasca bencana
Mengantisipasi potensi bencana
Pada pemulihan paska bencana, pelibatan masyarakat lokal dilakukan dalam konteks peningkatan kapasitas inovasi.
Mningkatkan kegiatan produktif di wi-layah perbatasan, bencana & konflik Mendorong pelibatan masyarakat
lokal dalam menanggulangi bencanab
G3
G
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Pengembangan wilayah tertinggal
Kawi Boedisetio
Salah satu penyebab ketertinggalan, biasanya adalah konflik (horisontal) antar anggota masyarakat.
Upaya pembangunan secara partisipatif perlu dilakukan dengan mempertimbangkan keragaman budaya.
Mningkatkan kegiatan produktif di wi-layah perbatasan, bencana & konflik Penguatan kohesi sosial di wilayah
konflikc
G3
G
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Pengembangan wilayah tertinggal
Kawi Boedisetio
Dengan meningkatnya kreatifitas masyarakat, maka makin banyak kreasi teknologi yang dihasilkan, baik oleh lembaga litbangyasa maupun oleh perseorangan.
Pihak-pihak yang membutuhkan teknologi untuk melakukan akselerasi kemajuan juga semakin banyak.
Linkage antar pihak ini akan makin mudah jika difasilitasi oleh sarana portal/ hub yang berbasis web.
Pembangunan web-portalinovasi Menciptakan pasar teknologi
berbasis web.a
H1
H
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Kawi Boedisetio
Melakukan koordinasi di antara berbagai daerah merupakan kegiatan yang tidak mudah. Fasilitas web dapat mempermudah proses ini dengan menerapkan Metoda Koordinasi Terbuka (Open Method of Coordination)
MKT adalah mekanisme iteratif, non-hirarkis dan multi-level untuk mencapai koordinasi politis, dalam keragaman struktur dan budaya, berbasis pembelajaran.
Pembangunan web-portalinovasi Mendorong pelaksanaan metoda
koordinasi terbuka.b
H1
H
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kawi Boedisetio
Layanan informasi dan koordinasi pemerintahan berbasis e-governmentmerupakan keharusan untuk memperlancar pembangunan.
Di antara beberapa aspek e-gov, elemen yang perlu di-prioritaskan adalah: transparansi, efisiensi (termasuk DSS) dan pembelajaran.
E-government merupakan bagian integral dari prakarsa e-development
Memanfaatkan TIK di pemerintahan Menyelenggarakan administrasi
publik berbasis TIKa
H2
H
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kawi Boedisetio
Di kalangan swasta, UKM dianggap sebagai kelompok yang kurang memiliki akses terhadap sumberdaya bisnis, seperti pembiayaan, teknologi, pembeli, manajemen dan sumber pendukung lainnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pemacu dan pemicu perkembangan teknologi yang lain, sehingga disebut “enabling technology”. Oleh karena itu pemanfaatannya perlu difasilitasi dan didorong agar terjadi percepatan kemajuan.
Pemerintah perlu membangun dan mengelola antarmuka berbasis TIK untuk kemudahan UKM mengakses sumberdaya yang diperlukan.
Memanfaatkan TIK di pemerintahan Membangun antarmuka (interface)
antara UKM dan sumberdayab
H2
H
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kawi Boedisetio
Untuk melakukan akselerasi peningkatan kapasitas SDM, sudah saatnya TIK digunakan seluas-luasnya, khususnya untuk kegiatan pelatihan-pelatihan.
Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan Pembuatan materi dan pelaksanaan
pelatihan berbasis TIKa
H3
H
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kawi Boedisetio
Dinamika bisnis yang semakin cepat, perlu didukung oleh sistem transaksi berbasis TIK.
Selain prasarana, penyiapan kerangka legal juga perlu disusun agar transaksi dapat lebih diterima/ diakui oleh banyak pihak.
Dalam konteks ini penyelenggaraan e-banking merupakan pendukung utama.
Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan
Memajukan e-commerceb
H3
H
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kawi Boedisetio
Upaya untuk memanfaatkan TIK secara luas, tidak cukup hanya dengan kebijakan individu perusahaan. Pemerintah bersama dengan sektor swasta perlu melakukan kampanye penyadaran, agar TIK dapat cepat digunakan secara massal.
Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan
Kampanye penyadaran TIKc
H3
H
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kawi Boedisetio
Kegiatan bisnis meliputi berbagai aspek penelolaan. Salah satu kegunaan TIK adalah untuk melakukan manajemen rantai pasok (supply chain management), termasuk pengelolaan perusahaan / antar perusahaan secara umum.
Mendorong pemanfaatan TIK di kalangan perusahaan Membangun landasan untuk e-
business d
H3
H
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kawi Boedisetio
Selain berguna untuk mendukung gerakan Belajar Seumur Hidup, PBM berbasis TIK juga dapat digunakan sebagai bagian dari sistem pendidikan formal dan informal.
Pada tingkat komunitas, aspek pembelajaran dan peningkatan kerekatan sosial (social cohesiveness) dapat dicapai dengan membangun Telecenter.
Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan Mensponsori pendirian pusat belajar
masyarakat berbasis TIKa
H4
H
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kawi Boedisetio
Terbatasnya fasilitas pendidikan, terutama ketersediaan pengajar/ nara sumber dapat dikurangi dengan penyelenggaraan pendidikan jarak jauh. Pendidik dan bahan yang masih terbatas dapat menjangkau peserta didik yang lebih luas.
Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan Mendorong penyelenggaraan pen-
didikan jarak jauh (tele-education)b
H4
H
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kawi Boedisetio
Pemanfaatan TIK untuk pendidikan perlu didukung oleh gerakan pemassalan pembuatan materi pendidikan secara digital.
Materi model lama sudah saatnya diperbarui dengan materi yang mudah disimpan, dimutakhirkan, didistribusikan.
Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan Memperkaya muatan pendidikan
dengan materi digital.c
H4
H
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kawi Boedisetio
Akses internet sudah merupakan kebutuhan masyarakat, di manapun dia berada, baik bagi kepentingan pendidikan formal, non-formal maupun informal)
Perluasan akses internet merupakan agenda penting yang perlu didorong dan dilaksanakan oleh semua pihak (pemerintah, swasta, dan komunitas).
Contoh prakarsa ini di antaranya: hotspot di ruang publik, perangkat akses internet di bangunan publik (warnet, komputer internet di bandara, stasiun KA dll).
Mendorong pemanfaatan TIK di dunia pendidikan Mempermudah akses internet bagi
masyarakat luas.d
H4
H
A
B
C
DE
F
G
H
H1
H3
G4
F2
A2
A5
D4
D3
A4
A6
D5
E2
A3
B2
C2
D1
H2
G3
F3
F4
A1
E3 D2
E1
G1 B3
B1
C1F1
G2
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kawi Boedisetio
Catatan
• Suatu modus strategi dengan pemilihan
konteks yang tepat dapat menghasilkan
beberapa capaian strategi secara
simultan.
Kawi Boedisetio
Reverse Brain Drain
Reverse Brain Drain
Pengembangan Daya Dukung
Iptek
Pnngkatan/ Pngmbangan Perusa-
haan Pemula (Baru) yang Inovatif
Penguatan Kohesi Sosial D5B2
D2
B2g D2d D5e
Kawi Boedisetio
Pengadaan Pemerintah
Pengadaan Pemerintah
Persaingan Bisnis yang Sehat dan
Adil
Prakarsa KI Spesifik Daerah
dan/atau Prakarsa Sistem Inovasi
Pengembangan HKI, Mutu, Standar
dan Kelestarian LingkunganA6 F2
E1
A6b E1e F2c
Kawi Boedisetio
Fora Isu Internasional
Fora Isu Internasional
Peningkatan Kepedulian Isu-isu
Internasional yang Relevan
Pengembangan/ Penguatan
Kerjasama internasionalF1 F4
F1a F4a
Kawi Boedisetio
Technology Foresight/ Roadmapping
Technology Foresight
/ Roadmapping
Pengembangan Daya Dukung
Iptek
Prakarsa Klaster Industri Spesifik
Daerah dan/atau Prakarsa Sistem
InovasiB2 E1
B2c E1c
Kawi Boedisetio
Matriks Prakarsa Sistem Inovasi
Tema Utama
A B C D E F G H
A.1
A.2
…
…
…
…
…
…
…
…
…
H.3
H.4
Pro
gra
m p
em
ban
gu
nan
sis
tem
in
ovasi
Kawi Boedisetio
References
• coordination of innovation activities
• company networks & clusters
• economics inteligents / technology watch
• exploitation of R&D results
• foreign investments
• foresight
• implementation of ICT
• incubators & technology parks
• innovation culture
• innovation financing
• innovation in public administration
• innovation in SME's
• innovation legislation
• innovation policy management model
• innovation support services & infrastructures
• innovation web portals
• internationalisation of companies
• marketing of regional innovation
profile
• monitoring of innovation strategy
• product and processs developemnt
• quality management
• R&D sector development
• regional innovation networks
• start-up companies
• supply chains
• support less-developed area
• technology audits
• technology transfer
• training for SMEs
• University-Industry links
• Workforce skills development
Kawi [email protected]
Infrastruktur
Sistem PolitikPendidikan dan
RisetSistem Industrial
PermintaanKonsumen (permintaan akhir)
Produsen (permintaan antara)
Framework conditionsLingkungan pembiayaan, perpajakan dan insentif;
kecenderungan inovasi dan kewirausahaan; mobilitas
Industri besar
UKM yg
matang
Perusahaan
baru berbasis
teknologi
Pendidikan dan
pelatihan
profesional
Pendidikan
tinggi dan riset
Riset
pemerintah
pemerintah
Tata
pemerintahan
Kebijakan
litbang
Perbankan,
modal ventura
HaKI dan
Informasi
Inovasi dan
dukungan
bisnis
Standard dan
norma
PerantaraLembaga riset,
broker
Sumber: Kuhlman and Arnold (2001)
Sistem Inovasi
Kawi [email protected]
Kerangka Inovasi
komersialisasi prasyarat
Pemicu
inovasi
Kreativitas & Imajinasi
Pendidikan
Tenaga Kerja Trampil
Aset Intelektual, pajak
dll
Infrastruktur
Gagasan
Komunikasi
Penghargaan
Dana
pembimbing
entrepreneurship
Ktrampilan mnajemen
(Kesiapan investasi)Riset
i
Kolaborasi dan ko-operasi antara industri, bisnis,
universitas & lembaga riset dan pemerintah
= budaya inovasi
*) Queensland Innovation Council
I
referensi
• Innovating Region in Europe – Regional Innovation Strategy (RIS)
Project http://www.innovating-regions.org, 2007
• European Technolgy Transfer – Guide to Best Practice, 2001
• Trans Regional Services Support Programme (TRESP) – Final Report,
2001.
• Regional Innovation Observatories in Europe: Activities and Potential
for EU Level Co-ordination, Final Report, IRE Secretariat, December
2008
• OECD: Science, Technology and Industry Outlook, 2006
• OECD: Knowledge-Intensive Service Activities (KISA), 2006
• Norbert Knoll (WIFO): Business R&D and the Role of Public Policies for
Innovation Support: A Qualitative Approach, 2003
Kawi [email protected]
Kawi Boedisetio
Glossary
Open Method of Coordination
Prototyping center
Social Cohesion
Foresight
Technology Audit
Reverse Brain Drain
ecoefficiency
Adequacy of scope
Critical mass
Top Related