TUGAS INDIVIDUBIOTEKNOLOGI
(ABKC-6201)
APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM KEHIDUPANBIDANG PANGAN
Disusun Oleh :Siti Fathya Annida(1710119120024)
Kelompok I B
Dosen :Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si.
Dra. St. Wahidah Arsyad, M.Pd.Riya Irianti, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
TINGGIBANJARMASIN
DESEMBER2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
kliping yang berjudul “Aplikasi Bioteknologi Dalam Bidang Pangan”. Pada
makalah ini penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi serta
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Banjarmasin, 1 Desember 2017
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
1.4 Metode Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Contoh Aplikasi Bioteknologi dalam Bidang Pangan....................................3
2.2 Komentar dan Solusi Terhadap Contoh Aplikasi Bioteknologi dalam Bidang
Pangan..................................................................................................................5
2.3 Pandangan Islam Secara Umum Terhadap Bioteknologi...............................6
BAB III PENUTUP.................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8
3.2 Saran...............................................................................................................8
REFERENSI............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin modern kehidupan kita sekarang ini, maka pemanfaatan
teknologi juga semakin tinggi. Tidak hanya dalam bidang industri melainkan
dalam bidang pendidikan, pertanian, sampai bidang pangan. Teknologi juga telah
menyentuh pada bidang pemanfaatan biologi dalam teknologi atau yang biasa
disebut bioteknologi.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) ataupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol, antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia. Jadi,
bioteknologi bukan merupakan terobosan teknologi yang revolusioner, karena
sebetulnya teknologi ini sudah ada sejak adanya peradaban manusia.
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/
tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang
memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula,
atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Adapun bioteknologi
modern memanfaatkan mikroorganisme dengan menggunakan prinsip-prinsip
ilmiah untuk memperoleh produk dan jasa. Bioteknologi modern dapat diproduksi
secara massal dan dapat dilakukan rekayasa genetika sesuai duduk sifat-sifat yang
diinginkan manusia.
1
Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri
makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika,
penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya
berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Oleh
karena itu, penerapan bioteknologi dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-
hari telah mendorong saya untuk menyusun makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana contoh aplikasi bioteknologi dalam bidang pangan ?
2. Bagaimana komentar dan solusi terhadap contoh aplikasi bioteknologi
dalam bidang pangan ?
3. Bagaimana pandangan islam secara umum terhadap bioteknologi ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui contoh aplikasi bioteknologi dalam bidang pangan.
2. Mengomentari dan memberikan solusi terhadap contoh aplikasi
bioteknologi dalam bidang pangan.
3. Mengetahui pandangan islam secara umum terhadap bioteknologi.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah
metode diskriptif dengan teknik studi kepustakaan yang dilakukan dengan
mengumpulkan referensi dari berbagai sumber buku dan penunjang internet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Contoh Aplikasi Bioteknologi dalam Bidang Pangan
Terapkan Bioteknologi, Pemkab Lamongan Tingkatkan Produksi Jagung
Bupati Lamongan, Fadeli, Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia, Sholahudin,
Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian,
Nandang Sunandar saat Panen Raya Demfarm di Kawasan Jagung Modern Desa
Banyubang Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, 24 Januari
2017. (BeritaSatu Photo/Amrozi Amenan)
Oleh: Amrozi Amenan / FER | Selasa, 24 Januari 2017 | 22:29 WIB
Lamongan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus mendukung
peningkatan produktivitas pertanian jagung dengan pengaplikasian varietas
unggul serta teknologi terkini.
Bupati Lamongan, Fadeli, mengatakan sebagai salah satu sentra pertanian jagung
di Jawa Timur, petani di Lamongan siap mengaplikasikan teknologi terkini untuk
mendukung swasembada jagung di Indonesia.
"Kami ingin kabupaten Lamongan ini bisa menjadi pilot project ketika nanti
penggunaan varietas berbasis bioteknologi sudah dilepas ke pasaran," katanya di
3
sela Panen Raya Demfarm di Kawasan Jagung Modern Desa Banyubang
Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (24/1).
Dalam panen raya yang dilakukan di lahan percobaan seluas 100 hektar ini,
diperoleh produktivitas rata-rata mencapai 10,6 ton/hektar dengan penggunaan
benih jagung hibrida. Produktivitas ini jauh lebih tinggi daripada rata-rata
produksi benih konvensional yang mencapai 5-6 ton/hektar.
"Di lahan percontohan ini, diujicoba berbagai varietas benih jagung hibrida serta
diterapkan teknologi pertanian terkini diantaranya sistem tanam jajar legowo serta
aplikasi pupuk organik berimbang," kata Fadeli.
Beberapa varietas, kata Fadeli, bahkan mencapai hasil yang cukup tinggi dengan
produktivitas mencapai 12,7 ton/hektar. Tahun ini, lanjut dia, Pemkab Lamongan
akan memperluas areal percontohan dengan benih pilihan yang akan diaplikasikan
di lahan yang lebih luas yakni 10.000 hektar.
"Kami menargetkan produktivitas 9-10 ton per hektar dan kami ingin Kabupaten
Lamongan menjadi percontohan untuk budidaya jagung di Indonesia. Jika benih
yang digunakan adalah varietas bioteknologi kami yakin hasilnya akan jauh lebih
besar dan lamongan bisa menjadi lumbung jagung nasional," kata Bupati Fadeli.
Saat ini, lahan pertanian jagung di wilayah Kabupaten Lamongan mencapai
58.000 hektar yang tersebar di 12 kecamatan.
Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
(Kemtan), Nandang Sunandar, menambahkan, pola percontohan budidaya jagung
yang dilakukan di Lamongan ini cukup positif dan bisa menjadi percontohan di
berbagai wilayah budidaya lain di Indonesia.
"Kami melihat komitmen yang cukup baik dari Pemkab Lamongan dimana fokus
pada pengembangan budidaya jagung dilakukan secara menyeluruh. Dukungan
4
yang terus diberikan untuk mendorong petani di wilayah ini menggunakan
teknologi pertanian terkini juga bisa menjadi contoh positif pengembangan jagung
sebagai salah satu cara mencapai swasembada nasional," ujarnya.
Ia menambahkan, tahun ini Kemtan kemungkinan besar tidak akan mengeluarkan
rekomendasi impor jagung karena kebutuhan tahun ini diperkirakan bisa dipenuhi
dari produksi dalam negeri.
Sementara, Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia, Sholahudin, menambahkan
penggunaan teknologi pada budidaya jagung di Lamongan ini diharapkan bisa
menjadi contoh di lokasi lain di Indonesia. Pria yang juga petani jagung di
Lamongan ini menambahkan, kini banyak petani di wilayahnya yang beralih ke
komoditas jagung setelah mengetahui hasilnya yang cukup positif.
"Jika dulu pada 3 musim tanam dalam setahun kebanyak petani disini hanya
menanam padi, maka kini satu musim tanam diantaranya ditanami jagung. Karena
petani juga semakin sadar pengolahan tanah yang baik," katanya.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir, menambahkan
kini yang dibutuhkan petani jagung dari pemerintah adalah kepastian
pengendalian harga khususnya ketika terjadi panen raya pada Bulan April
mendatang.
"Pemerintah melalui Bulog harus siap menyerap jagung dari petani jika nantinya
harga jual di apsaran jatuh karena oversupply. Jika tidak, petani jagung akan
kecewa dan kapok menanam jagung," tuturnya.
Pemerintah sendiri sudah mematok harga pokok pembelian (HPP) jagung sebesar
Rp 3.150 per kilogram. Saat ini di pasaran harga jagung masih bertahan di angka
Rp 3.650-Rp 4.000 per kilogram.
5
Sementara itu, Ganesh Pamugar Satyagraha, Presiden Direktur Monsanto
Indonesia, produsen benih jagung hibrida, menambahkan pihaknya saat ini terus
mengembangkan varietas-varietas benih unggulan untuk memenuhi kebutuhan
petani di Indonesia.
"Saat ini kami mempunyai berbagai varietas benih jagung hibrida dengan
keunggulan masing-masing. Salah satunya benih Dekalb DK959 yang cukup
sukses ditanam di Lamongan ini dengan produktivitas mencapai 12,7 ton per
hekatar," paparnya.
Kedepan, Monsanto juga berharap pemerintah segera mengeluarkan izin untuk
pelepasan varietas bioteknologi untuk mendorong produksi jagung nasional.
Tahun 2016 lalu, Monsanto Indonesia memproduksi sekitar 4.600 ton benih
jagung hibrida. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat signifikan tahun ini
seiring meningkatnya penggunaan benih jagung hibrida di masyarakat.
Sumber: Investor Daily
2.2 Komentar dan Solusi Terhadap Contoh Aplikasi Bioteknologi dalam
Bidang Pangan
Menurut penulis, aplikasi bioteknologi dalam bidang pangan yang
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam meningkatkan produksi
jagung merupakan suatu terobosan yang sangat bagus dalam mendukung
swasembada jagung di Indonesia. Aplikasi tersebut menggunakan berbagai
varietas benih jagung hibrida dengan teknologi pertanian terkini diantaranya
sistem tanam jajar legowo serta aplikasi pupuk organik berimbang yang mudah
untuk dilaksanakan.
Solusi dari penulis adalah diharapkan pemerintah dapat
mempertimbangkan pengaplikasian bioteknologi dalam produksi jagung ini agar
6
dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia serta menjadikan Kabupaten
Lamongan sebagai contoh untuk budidaya jagung di Indonesia. Apabila aplikasi
ini dapat diterapkan di seluruh wilayah Indonesia maka berdampak sangat positif
dalam bidang pangan maupun pertanian di Indonesia. Penulis harapkan
pemerintah dapat terus mendorong petani di wilayah lain dalam menggunakan
teknologi pertanian terkini agar menjadi contoh positif pengembangan jagung
sebagai salah satu cara mencapai swasembada nasional.
Dampak positif yang lainnya adalah hasil dari produksi di dalam negeri
apabilla aplikasi ini terlaksana dengan baik dapat mencapai panen yang banyak
dan melimpah serta kemungkinan besar pemerintah tidak akan lagi
merekomendasi impor jagung karena kebutuhan jagung tahun-pertahun dapat
memenuhi produksi dalam negeri.
2.3 Pandangan Islam Secara Umum Terhadap Bioteknologi
Allah pun telah mewajibkan setiap muslim untuk menyesuaikan seluruh
aktivitasnya dengan perintah dan larangan-Nya seperti yang dibawa oleh
Rasulullah SAW. Firman Allah SWT : “Dan apa saja yang diperintahkan oleh
Rasul kepada kalian maka kerjakanlah, dan apa saja yang dilarang oleh Rasul
kepada kalian, maka tinggalkanlah”.
Penemuan-penemuan ilmiah meskipun merupakan hasil eksperimen
ilmiah yang bersifat universal tidak didasarkan pada pandangan hidup (aqidah)
tertentu, tetapi penggunaan dan pengambilannya tetap akan didasarkan pada
pandangan hidup tertentu. Para ilmuwan sekuler yang berazaskan manfaat semata
tidak akan memperhitungkan aspek apapun kecuali bahwa penemuan itu akan
7
mendatangkan nilai materi yaitu kemanfaatan. Mereka tidak akan
mempertimbangkan lagi apakah penemuan itu sesuai atau tidak dengan nilai-nilai
rohani, akhlaq, dan kemanusiaan, sebab nilai-nilai tersebut memang bukan
standar perbuatan mereka. Sebaliknya ilmuwan muslim yang menjadikan standar
hidupnya halal dan haram, hanya akan melakukan penelitian pada apa-apa yang
dihalalkan oleh Allah SWT dan tidak akan melakukan penelitian pada apa-apa
yang telah Allah haramkan meskipun ada unsur manfaat, karena justru manfaat itu
ada pada pelaksanaan hukum syara‟. Hal tersebut tertuang dalam Q.S Al
Baqarah;2:269 yang berbunyi :
بِ� بَ�ا لْ� بَ� لْ ا لُ�و لُاو �بَ� بِ�ا لُ� بَ�� بَ�� بَ� بَ�ا بَو � ۗ رً�ا بِ�ي بَ� رً�ا لْي بَ� �بَ �بِ لُاو �لْ بَ� بَ بَ! بَ" لْ# بِ$ لْ� ا بَ% لْ& لُ� لْ' بَ� بَو � ۚ لُ( بَ*ا بَ� لْ' بَ� بَ! بَ" لْ# بِ$ لْ� ا ��بِ لْ& لُ�“Allah menganugrahkanAl-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an
dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang
dianugrahi Al Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak.
Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.”
Hukum syara‟ terhadap aplikasi bioteknologi pada tanaman dan hewan
Aplikasi bioteknologi yang diterapkan pada tanaman dan hewan dengan tujuan
untuk meningkatkan kuantitas, kualitas, produktifitasnya atau usaha untuk
mencari obat alami bagi banyak penyakit manusia untuk menggantikan obat-obat
kimia yang sering menimbulkan efek samping pada kesehatan, hukumnya boleh
(ja‟iz) selama tidak ada dalil yang mengharamkannya. Bahkan pada kondisi umat
manusia sangat memerlukan teknologi tersebut yang tidak bisa ditangani secara
konvensional dan menyangkut kelangsungan hidup manusia hukumnya dapat
menjadi fardlu kifayah. Pengembangan bioteknologi pada tanaman dan hewan
hukumnya haram jika materi yang digunakan adalah materi yang diharamkan oleh
Allah, seperti babi dan anjing. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Bahwa Nabi
8
SAW bersabda: ”Allah telah melaknat orang Yahudi, telah diharamkan kepada
mereka lemak (syuhum), tetapi mereka menjualnya dan memakan hasil
penjualannya. Sesungguhnya Allah jika telah mengharamkan atas suatu kaum
untuk memakan sesuatu maka diharamkan pula bagi mereka harganya”
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semakin modern kehidupan kita sekarang ini, maka pemanfaatan
teknologi juga semakin tinggi. Tidak hanya dalam bidang industri melainkan
dalam bidang pendidikan, pertanian, sampai bidang pangan. Teknologi juga telah
menyentuh pada bidang pemanfaatan biologi dalam teknologi atau yang biasa
disebut bioteknologi. Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri
makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika,
penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya
berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang.
Pengaplikasian bioteknologi tersebut dapat menghasilkan suatu manfaat
yang sangat besar apabila dilaksanakan dengan baik dan sesuai, salah satunya
adalah pengaplikasian bioteknologi ke dalam bidang pangan dan pertanian jagung
yang ada di Indonesia.
3.2 Saran
Menurut penulis, hendaknya kita menggunakan teknologi “ilmu
bioteknologi” yang kita miliki dengan baik agar mendapatkan manfaat bagi diri
sendiri maupun orang lain. Hendaknya juga kita memikirkan pandangan agama
Islam dalam segala aspek kehidupan kita, dalam hal perbuatan karena segala
sesuatu yang kita lakukan akan diminta pertanggung-jawabannya kelak di akhirat.
10
REFERENSI
Alhada-fisip11: http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-66320-
Makalah Pemanfaatan%20Bioteknologi%20Dalam%20Bidang%20Pangan.html
(22 November 2012)
Investor Daily : http://www.beritasatu.com/ekonomi/410930-terapkan-
bioteknologi-pemkab-lamongan-tingkatkan-produksi-jagung.html
Fuada Haerana Rifai : http://www.academia.edu/7374529/Bioteknologi_
dalam_perspektif_islam
11
Top Related