KATA PENGANTAR
Puji syukur atas bimbingan Allah SWT, akhirnya Universitas Lambung Mangkurat dapat menyusun dan menerbitkan
Pedoman Akademik Mahasiswa untuk menyelenggarakan kegiatan akademik dalam sistem kredit semester Universitas
Lambung Mangkurat
Buku Pedoman Akademik Mahasiswa ULM ini adalah hasil penyempurnaan atas Surat Keputusan Rektor Nomor :
1565/JO8.P.PP/2003 tentang Pedoman Akademik Universitas Lambung Mangkurat dan Nomor 457/UN8/SP/2012 tentang
Peraturan Akademik Universitas Lambung Mangkurat.
Selain mengacu kepada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan tinggi, juga memperhatikan peraturan dan
ketentuan lain yang relevan dengan pengelolaan Pendidikan Tinggi dan sesuai dengan berbagai perkembangan dan perubahan
yang telah terjadi dalam bidang kegiatan akademik.
Akhirnya dengan terbitnya Pedoman Akademik ini, kepada semua pihak yang terlibat baik tim dari Senat Universitas
Lambung Mangkurat maupun Pembantu Rektor Bidang Akademik serta jajarannya diucapkan terima kasih. Semoga kehadiran
pedoman ini akan banyak memberi manfaat kepada kita semua.
Rektor,
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc.
NIP. 19660331 199102 1 001
DAFTAR ISI
HALAMAN
PENGANTAR ……………………………………………………..…..............
DAFTAR ISI ….…………………………………………………..…. .............
BAB I PENDAHULUAN
1.1. SEJARAH SINGKAT …..………………...........................
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. VISI .......................................................................................
2 .2. MISI ...................................................................... ...............
2.3. TUJUAN .................................................................. .............
2.4. RENSTRA ............................................................................
BAB III ORGANISASI ..............................................................................
BAB IV LOKASI KAMPUS DAN LOKASI UNIT PELAYANAN
4.1. LOKASI KAMPUS ..............................................................
4.2. JENIS LAYANAN ADMINISTRASI .................................
BAB V PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
5.1. PERATURAN AKADEMIK ULM ...............................
5.2. PERATURAN PERPINDAHAN MAHASISWA KE DAN
DALAM LINGKUNGAN ULM ....................................
5.3. PEDOMAN AKADEMIK SIKAP DAN PERILAKU
MAHASISWA ULM .......................................................
5.4. PERATURAN PERPUSTAKAAN ......................................
5.5. PROGRAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU ..........
5.6. KALENDER AKADEMIK ..................................................
5.7. KURIKULUM UNIVERSITAS ...........................................
HYMNE UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT ..………….. ..........
ALUR PROSES ADMINISTRASI AKADEMIK ……………………..........
PIMPINAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
Rektor
Dr. Ahmad Alim Bachri, SE.,
M.Si Wakil Rektor Bid. Akademik
Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D Wakil Rektor Bid. Umum &
Keuangan
Dr. Ir. H. Abrani Sulaiman, M.Sc Wakil Rektor Bid. Kemahasiswaan
Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul Ariffin, M.Sc
Wakil Rektor Bid. Perencanaan, Kerjasama &
Humas
PIMPINAN LEMBAGA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Herry Supriyanto, SH, MH Ketua Lembaga Penelitian &
Pengabdian kepada Masyarakat
Prof. Dr. H. Suratno, M.Pd Ketua Lembaga Peningkatan
Pengembangan Pembelajaran
Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i,
M.Si Ketua Lembaga Penjaminan
Mutu
KEPALA BIRO UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Herry Supriyanto, SH, MH Kepala Biro Umum & Keuangan
Drs. H. M. Ary Achdyani, MAP Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama
& Hubungan Masyarakat
Dra. Hj. Noor Fitriani K Plt. Kepala Biro Akademik &
Kemahasiswaan
PIMPINAN PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.Si. Direktur
Dr. Ir. Bambang Joko Priatmadi,
M.P. Wadir Bid. Akademik &
Kemahasiswaan
Prof.Dr. Dwi Atmono, M.Pd, M.Si.
Wadir Bid. Umum & Keuangan
PIMPINAN PROGRAM DOKTOR
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Prof. Dr. Marijati Sangen, M.M
Ketua Program Doktor Ilmu Ekonomi Dr. Ir. Bambang joko Priatmadi, M.P Ketua Program Doktor Ilmu Pertanian
Dr. H. Mohammad Effendy, SH, M.Hum Ketua Program Doktor Ilmu Hukum
Drs. H. A. Suriansyah, M.Pd, Ph.D. Ketua Program Doktor Manajemen
Pendidikan
PIMPINAN PROGRAM DOKTOR
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Prof. Dr. Ir. Hj. Raihani Wahdah,
MS. Ketua Program Doktor Ilmu
Pertanian minat PSDAL
Dr. H. Zulkifli, M.Pd. Ketua Program Doktor Pend. Bahasa & Sastra Indonesia
PIMPINAN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dr. Hilda Susanti, M.Si. Ketua Program Magister
Agronomi
Prof. Dr. H.M. Hadin Muhjad, SH, M.Hum.
Ketua Program Magister Ilmu Hukum
Dr. Ir. Muhammad Fauzi, M.P.
Ketua Program Magister Ekonomi Pertanian
Dr. Mahmud, ST., MT. Ketua Program Magister
Teknik Sipil
Dr. Meina Wulansari Yusniar, SE., M.Si
Ketua Program Magister Manajemen
Irwansyah, S.Sos, M.Si Ketua Program Magister Ilmu Administarsi Bisnis
PIMPINAN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dr. M. Rafiek, S.Pd. Ketua Program Magister
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia
Dr. Ir. Daniel Itta, M.S. Ketua Program Magister
Ilmu Kehutanan
Prof.Dr. Ir. Hj. Emmy Sri
Mahreda, M.P. Ketua Program Magister Pengelolaan Sumberdaya
Alam
Drs. H. A. Suriansyah, M.Pd, Ph.D.
Ketua Program Magister Manajemen Pendidikan
Drs. H.M. Nordin Ideram, M.A.
Ketua Program Magister Ilmu Administrasi Publik
H. Djumadi, SH., M.Hum. Ketua Program Magister
Kenotariatan
PIMPINAN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dr. H. Rizali, M.P. Ketua Program Magister
Ilmu Ekonomi
Drs. Mukhtar Sarman, M.Si Ketua Program Magister
Ilmu Administrasi Pembangunan
Prof. Ir.H. Djasmani Hisbi, M.S., M.Sc
Ketua Program Magister Ilmu Perikanan
Drs. Dharmono, M.Si. Ketua Program Magister
Pendidikan Biologi
Hereyanto, S.Sos., M.A. Ketua Program Magister
Ilmu Pemerintahan
Dr. Herry Porda Nugroho Putro, M.Pd
Ketua Program Magister Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial
PIMPINAN PROGRAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dr. Husaini, S.K.M., M.Kes Ketua Program Magister
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Yudha Irhasyuarna Ketua Program Magister
Keguruan IPA
Dr. Ma’ruful Kahri, M.Pd. Ketua Program Magister
Keguruan Olahraga
Drs. H. Mahlan Asmuri, M.Pd. Ketua Program Magister Pendidikan Guru PAUD
PIMPINAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Prof. Dr. H. Wahyu, MS. Dekan
Dr. H. Zulkifli, M.Pd. Wakil Dekan Bid. Akademik
Dr. Chairil Faif Fasani, M.Si Wakil Dekan Bid. Umum &
Keuangan
Drs. Sunarno Basuki, M.Kes Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan
PIMPINAN FAKULTAS HUKUM
Dr. H. Mohammad Effendy, S.H., M.Hum
Dekan
Dr. H. Ichsan Anwary, SH, MH
Wakil Dekan Bid. Akademik SH.Hum0
Diana Haiti, SH, MH
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan
Dr. H. F.A. Abby, SH, MH
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan
PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Dr. H. Muhammad Riza Firdaus, M.M. Dekan
Drs. Ec. H. Atma Hayat,
M.Si, Ak
Wakil Dekan Bid. Akademik
Drs. Ec. Akhmad Sayudi, M.Si,
Ak
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan
Drs. Ec. Syaiful Hifni,
M.Si, Ak
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan
PIMPINAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Drs. Saladin Ghalib, M.A Dekan
Irwansyah, S.Sos, M.Si Wakil Dekan Bid. Akademik
Drs. Jamaluddin, M.Si Wakil Dekan Bid. Umum &
Keuangan
Gazali Rahman, S.Sos., M.Si Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan
PIMPINAN
FAKULTAS PERTANIAN
Prof. Dr. Ir. H. Luthfi, M.S Dekan
Ir. H. Ahmad Yamani, MP
Wakil Dekan Bid. Akademik
Ir. H. Abdussamad, M.S Wakil Dekan Bid. Umum &
Keuangan
Ir. H. Zairin, MP Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan
PIMPINAN FAKULTAS KEHUTANAN
Ir. H. Sunardi, M.S. Dekan
Ir. H. Ahmad Yamani, MP
Wakil Dekan Bid. Akademik
Ir. H. Gt. Abdul Rahmat
Thamrin, MP
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan
Dr.Ir.H.Zainal Abidin, M.P Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan
PIMPINAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
Ir. Fahmi Ansyari, M.S. Dekan
Hj. Rina Mustika, S.Pi, MP
Wakil Dekan Bid. Akademik
Ir. Hj. Ririen Kartika Rini, MP
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan
Ir. Suhaili Asnawi, MS Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan
PIMPINAN
FAKULTAS TEKNIK
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST, MT
Dekan
Dr. Chairul Irawan, ST., MT Wakil Dekan Bid. Akademik
Maya Amalia, ST., M.Eng Wakil Dekan Bid. Umum &
Keuangan
Nurhakim, ST, MT Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan
PIMPINAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Prof. Dr. dr. H. Ruslan Muhyi, Sp.A(K) Dekan
Prof. Dr. dr. Zairin Noor Helmi,
SpOT(K) Wakil Dekan Bid. Akademik
dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan
dr. Iwan Aflanie, M.Kes,
Sp.F
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan
PIMPINAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Drs. Heri Budi Santoso, M.Si Dekan
Dr. Abdul Gopur, S.Si., M.Si
Wakil Dekan Bid. Akademik
Sri Cahyo Wahyono, S.Si, M.Si
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan
Rodiansono, S.Si., M.Si., Ph.D Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan
PIMPINAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
Dr.drg. H. RosihanAdhani, M.S. Dekan
drg. Widodo, M.M.
Wakil Dekan Bid. Akademik
BAB I
PENDAHULUAN
SEJARAH SINGKAT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pada mulanya sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan
Akademi Perniagaan Kalimantan dengan Akte Notaris Nonor 24 tanggal 21 September 1956. Pendirian
yayasan ini diprakarsai oleh Milono (pada saat itu menjabat Gubernur Kalimantan), pejabat pemerintah
lainnya, masyarakat dan pengusaha-pengusaha nasional Kalimantan. Yayasan ini bertujuan untuk
mendirikan sebuah lembaga pendidikan setingkat perguruan tinggi yang berlokasi di Banjarmasin. Pada
tanggal 7 Februari 1957, Yayasan Akademik Perniagaan Kalimantan resmi menjadi mendirikan
Akademi Perniagaan Kalimantan (APK) dengan tujuan khusus, yaitu mendidik tenaga ahli dalam bidang
perekonomian atau perniagaan, dan mengisi kepentingan-kepentingan yang praktis bagi masyarakat
daerah Kalimantan.
Pada tanggal 3 – 10 Maret 1957 diadakan reuni Kesatuan TNI Divisi Lambung Mangkurat di
Kandangan. Reuni ini bertujuan untuk memperingati Proklamasi Gubernur Militer ALRI Divisi IV
Kalimantan, sekaligus merencanakan pembangunan daerak Kalimantan. Dari hasil reuni ini dibentuk
Dewan Lambung Mangkurat. Dewan ini kemudian membuat rencana pembangunan Kalimantan. Salah
satu adalah mendirikan sebuah perguruan tinggi yang diberi nama Universitas Lambung Mangkurat.
Dewan ini juga membentuk Panitia Persiapan Pembentukan Universitas Lambung Mangkurat pada
pertengahan tahun 1958. Pada tanggal 21 September 1958, Panitia Persiapan Pembentukan Universitas
Lambung Mangkurat meresmikan berdirinya Universitas Lambung Mangkurat (pada saat tersebut
berstatus swasta) yang berlokasi di Jalan Lambung Mangkurat sekarang. Pada saat itu Universitas ini
terdiri atas Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik, Fakultas Islamologi, dan
kursus-kursus B I dan B II. Dengan pembentukan Universitas Lambung Mangkurat itu, tugas panitia
telah selesai dan selanjutnya di serah terimakan kepada Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat
yang didirikan dengan Akte Notaris Nomor 57 tanggal 12 Februari 1959. Serah terima ini diketahui oleh
Hadji Maksid (Kepala Daswati I Kalimantan Selatan).
Bertepatan dengan tanggal 1 Nopember 1960, atas usaha Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan
Selatan dan Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat, Universitas Lambung Mangkurat
diresmikan menjadi Universitas Negeri di Kalimantan Selatan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan Republik Indonesia (PP Nomor 41 tahun 1960 tanggal 29 Oktober 1960) dengan Rektor
ULM (pada saat itu disebut dengan Presiden Universitas Lambung Mangkurat) yang pertama Brigjen H.
Hasan Basry (1960 – 1963).
Pada saat diresmikan sebagai Universitas Negeri, universitas ini hanya terdiri atas 4 Fakultas yaitu :
Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik dan Fakultas Pertanian. Fakultas
Pertanian resmi dibuka pada tanggal 3 Oktober 1961 di Banjarbaru. Pendirian Fakultas Pertanian ini
terlaksana berkat kerjasama antara Yayasan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat dan Pimpinan
Fakultas Pertanian Universitas Indonesia di Bogor. Fakultas Islamologi yang semula menjadi bagian dari
Universitas Lambung Mangkurat pada tanggal 15 Januari 1961 diserahkan kepada Fakultas Syariah
IAIN Yogyakarta Cabang Banjarmasin, tanpa ujian dan syarat-syarat lainnya. Kursus-kursus B I dan B
II, melalui suatu timbang terima oleh Kapala Perwakilan Departemen Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan Kalimantan Selatan kepada Presiden Universitas Lambung Mangkurat pada tanggal 4
Nopember 1961, ditingkatkan menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Meski Universitas Lambung Mangkurat sudah ditingkatkan statusnya menjadi Universitas Negeri,
pembiayaan untuk penyelenggaraan perkuliahan dan administrasi tetap didanai oleh Yayasan Perguruan
Tinggi Lambung Mangkurat. Dengan bantuan dana ini dosen-dosen terbang didatangkan dari Surabaya
dan Yogyakarta. Selain itu, yayasan juga membangun gedung baru pada tahun 1960, yang berlokasi di
Banjarbaru. Bangunan ini rencananya ditempati oleh 4 Fakultas, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Sosial dan Politik (Sospol), dan Fakultas Pertanian. Akan tetapi 3 Fakultas (Fakultas
Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sosial dan Politik) tidak pernah menempati gedung gedung
baru dan tetap melaksanakan perkuliahan di Banjarmasin. Pada tahun 1964 dibentuk fakultas baru, yaitu
Fakultas Perikanan dan Fakultas Kehutanan yang berlokasi di Banjarbaru. Pada tahun 1965 dibentul
Fakultas Teknik di lokasi yang sama.
Sampai tahun 1965, Universitas Lambung Mangkurat didanai oleh Yayasan. Sampai tahun ini pula
tenaga pengajar (dosen terbang) didatangkan dari Surabaya dan Yogyakarta. Setelah tahun 1965 yayasan
tidak lagi mendanai Universitas Lambung Mangkurat karena Yayasan mengalami masalah keuangan.
Universitas ini kemudian diambil alih oleh Pemerintah Daerah Tingkat I dosen terbangpun semakin
jarang didatangkan.
Dalam perkambangannya hingga sekarang ini, Universitas Lambung Mangkurat memiliki 11 Fakultas,
yang menyelenggarakan Program Diploma (S0) sebanyak 3 Program, Sarjana (S1) sebanyak 61 Prodi
dan Pascasarjana sebanyak 22 Program dan 3 Program Doktor . Fakultas tersebut yaitu :
1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2. Fakultas Hukum
3. Fakultas Ekonomi
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. Fakultas Pertanian
6. Fakultas Kehutanan
7. Fakultas Perikanan
8. Fakultas Teknik
9. Fakultas Kedokteran
10. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
11. Fakultas Kedokteran Gigi
Dalam rangka menghadapi tuntutan kebutuhan masyarakat dan keilmuan di daerah, maka Universitas
Lambung Mangkurat sebagai salah satu universitas terkemuka di Kalimantan khususnya Kalimantan
Selatan dituntut untuk berperan serta dalam menghasilkan SDM yang berkualitas . Untuk mewujudkan
hal tersebut maka pada masa yang akan datang Universitas Lambung Mangkurat akan membuka
program-program studi baru yang rasa diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pada masa
mendatang.
Jumlah mahasiswa, alumni, daya tampung dan produktivitas Universitas Lambung Mangkurat adalah
sbb:
Jumlah Mahasiswa S1 : 21.396 orang
Jumlah Mahasiswa S0 : 550 orang
Jumlah Mahasiswa S2 : 1.764 orang
Jumlah Alumni Dokter : 1.236 orang
Jumlah Alumni Dokter Gigi : 19 orang
Jumlah Alumni S2 : 5.588 orang
Jumlah Alumni S1 : 63.539 orang
Jumlah Alumni S0 : 27.451 orang
Daya tampung Program S1 : 4.950 orang
Produktivitas kelulusan tahun 2015/2016 = 29,08 %
ULM memiliki dosen sebanyak 1.034 orang dengan kualifikasi pendidikan S3 = 219 orang atau 21,18
%, S2 = 754 orang atau 72,92 % dan S1 = 48 orang atau 4,64 % serta SP-1 = 13 orang. Sementara yang
sedang mengikuti pendidikan S3 = 154 orang, S2 = 24 orang dan SP-1 = 4 orang.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
2.1. VISI
“Mewujudkan ULM Terkemuka dan Berdaya Saing Tahun 2025”
2.2. MISI
1. Menyelenggarakan tridharma perguruan tinggi berkualitas dan relevan yang dilaksanakan oleh
sumber daya manusia yang ahli dan terampil di bidangnya, serta didukung sarana dan prasarana
terbaik.
2. Memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan
tinggi berkualitas tanpa membedakan status sosial-ekonomi. Secara khusus memberikan
kesempatan kepada calon mahasiswa dari keluarga miskin (tidak mampu) untuk belajar di ULM
melalui program beasiswa yang dianggarkan dari PNBP ULM.
3. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti perguruan tinggi dalam dan luar negeri,
pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha dan industri, serta pemangku kepentingan lainnya
pada tingkat nasional dan internasional.
4. Mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan universitas, termasuk dalam
pengelolaan anggaran.
5. Menjamin tersedianya anggaran, sarana dan prasarana untuk kelancaran pelaksanaan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagai prasyarat peningkatan daya saing.
6. Mewujudkan organisasi yang kuat dan disertai proses pemberdayaan seluruh elemen sivitas
akademika dalam membangun daya saing.
7. Meningkatkan kesejahteraan seluruh sivitas akademika ULM yang lebih adil.
8. Mendorong tersedianya perencanaan pengembangan kampus ULM terpadu dalam satu kawasan
untuk pengembangan ULM setelah tahun 2025 sebagai persiapan menjadikan ULM terkemuka
dan berdaya saing di kawasan Asia Tenggara.
2.4. TONGGAK CAPAIAN
1. Indikator Pencapaian
a. Tonggak capaian untuk menjadi salah satu Universitas terkemuka di Indonesia dalam melaksanakan
Tri Drama Perguruan Tinggi dengan indikator :
Menjadi 20 besar universitas terkemuka di Indonesia dan 200 besar di Asia pada 2020
Menjadi universitas sebagai teaching university dan research university pada tahun 2020
Jumlah penelitian dan publikasi ilmiah dalam jurnal nasional terakreditasi dan internasional,
sumber dana dari dalam dan luar negeri meningkat 100 % dalam 2 tahun
Tahun 2018, 30 % dosen ULM sudah S3 dan 10 % Guru Besar
b. Tonggak SDM dan IPTEKS yang berkualitas dengan indikator :
* Menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi
* Lama tunggu masa kerja paling lambat satu tahun
* Menghsilkan ipteks yang diikuti dengan inovasi, eksekusi dan kewirausahaan (komersialisasi)
* Menghasilkan lulusan yang berkarakter baik (jujur, tangguh
2. Tahapan Tonggak Capaian
Tahapan tersebut meliputi fase sosialisasi, fase restrukturisasi, fase transformasi dan fase internalisasi.
Tujuan Universitas Lambung Mangkurat :
1.1 Tujuan Misi 1
a. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dan pengajaran di ULM.
b. Meningkatkan relevansi program pendidikan di ULM sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
pasar kerja.
c. Meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan ULM.
d. Meningkatkan akreditasi prodi dan institusi.
e. Mendorong pengembangan pusat unggulan ULM yang lebih maju.
f. Meningkatkan jumlah doktor dan jumlah Guru Besar di ULM.
g. Mewujudkan keunggulan ULM dalam bidang penelitian sebagai salah satu unsur daya saing
khusus.
h. Membangun identitas ULM dalam penelitian dan pengembangan ipteks.
i. Meningkatkan status Lemlit ULM dari klaster madya ke mandiri.
j. Mendorong program penelitian yang lebih mendalam dan kompetitif.
k. Meningkatkan jumlah paten dan HKI.
l. Mendorong program pengabdian kepada masyarakat yang merupakan aplikasi ipteks yang
dihasilkan dari program penelitian oleh dosen dan mahasiswa.
m. Membangun citra ULM sebagai perguruan tinggi yang peduli terhadap masyarakat.
n. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
1.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 1
a. Pengembangan dan/atau revitalisasi kurikulum prodi melalui kegiatan evaluasi, pelacakan
alumni (tracer study), dan benchmarking terhadap prodi-prodi yang sudah mapan.
b. Membuka prodi-prodi baru yang dibutuhkan dan diminati masyarakat.
c. Peningkatkan kualitas dan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan ULM melalui
pendidikan non-gelar dan pendidikan S3, dengan program yang direncanakan secara sistematis
dan cermat berdasarkan kebutuhan ULM (yaitu untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan
dan untuk menunjang pembukaan prodi-prodi baru yang dibutuhkan oleh masyarakat dan pasar
kerja).
d. Membangun sarana dan prasana penunjang pendidikan di ULM, seperti ruang kelas baru,
laboratorium terpadu, dan perpustakaan digital (e-library).
e. Pengembangan e-learning.
f. Pemenuhan kebutuhan SDM terampil melalui pengangkatan tenaga administratif dan edukatif
dengan skema rekrutmen Pegawai Tetap Non-PNS.
g. Peningkatan kemampuan berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris bagi tenaga pendidik dan
kependidikan. Bagi dosen yang berusia di bawah 40 tahun yang belum bergelar doktor
diwajibkan mengambil program S3 di luar negeri (khususnya negara-negara maju). Bagi dosen
bergelar doktor alumni perguruan tinggi dalam negeri, diberikan kesempatan mengikuti
pelatihan bahasa Inggris dan post-doctoral di Luar Negeri.
h. Menyediakan anggaran untuk penelitian unggulan ULM yang berpotensi paten dan HKI dengan
menganggarkan 10% dari PNBP.
i. Membangun sarana dan prasarana pendukung kegiatan penelitian, seperti laboratorium terpadu.
j. Membangun penguatan jaringan kerja sama penelitian yang seluas-luasnya dengan berbagai
pihak.
k. Menyediakan anggaran pengabdian masyarakat yang memadai dari PNBP ULM.
l. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk pendanaan kegiatan pengabdian masyarakat
yang bermanfaat dalam menyejahterakan masyarakat, misalnya melalui program CSR
perusahaan.
m. Menyediakan sarana dan prasarana penunjang untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
2.1 Tujuan Misi 2
a. Meningkatkan persentase jumlah mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang belajar di ULM
sebagai bentuk tanggung jawab ULM terhadap masyarakat dan untuk memutus rantai
kemiskinan.
b. Memperluas akses pendidikan tinggi yang berkualitas bagi masyarakat.
c. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi.
2.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 2
a. Program beasiswa ULM mandiri melalui penyediaan anggaran 2,5% dari PNBP ULM untuk
mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin (tidak mampu).
b. Mengupayakan kerja sama dengan Ikatan Alumni, Dunia Usaha, Dunia Industri, dan
Pemerintah Daerah untuk menyediakan beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga
miskin (tidak mampu).
c. Mengembangkan sistem pembayaran uang kuliah yang lebih adil melalui subsidi silang.
d. Memperluas sumber beasiswa bagi mahasiswa.
3.1 Tujuan Misi 3
a. Meningkatkan kesejahteraan sivitas akademika ULM.
b. Meningkatkan sumber pendapatan (income generating) untuk memperbesar PNBP ULM.
c. Meningkatkan citra dan daya saing ULM melalui capaian akreditasi institusi A pada 2018.
d. Memperluas jaringan pasar untuk alumni ULM sehingga lebih cepat memperoleh pekerjaan
(memperpendek masa tunggu).
3.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 3
a. Meningkatkan kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan tinggi, nasional dan
internasional.
b. Meningkatkan kerja sama dengan instansi pemerintah daerah dan pusat.
c. Meningkatkan kerja sama dengan BUMN.
4.1 Tujuan Misi 4
a. Meyakinkan sivitas akademika ULM dan pemangku kepentingan lainnya bahwa manajemen
ULM dikelola secara profesional.
b. Meningkatkan transparansi pengelolaan keuangan.
c. Menjamin akuntabilitas pengelolaan keuangan.
d. Mereformasi pengelolaan keuangan.
e. Menjamin transparansi dalam pengelolaan SDM.
f. Menjamin keadilan dalam pengelolaan sumber daya universitas.
4.2 Strategi Pencapaian Misi 4
a. Pengembangan dan pemanfaatan sistem pengelolaan keuangan/anggaran berbasis teknologi
informasi.
b. Pemberian fasilitas yang sama untuk semua level jabatan yang sama dalam lingkungan ULM.
c. Membangun sistem manajemen organisasi yang sehat dan berbasis kinerja, bukan pendekatan.
d. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam pengelolaan keuangan.
e. Penempatan SDM dan promosi jabatan sesuai dengan kompetensi, kualifikasi, dan prestasi.
5.1 Tujuan Misi 5
a. Meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pengajaran.
b. Meningkatkan kualitas penelitian.
c. Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat.
d. Meningkatkan jumlah publikasi, paten dan HKI.
e. Meningkatkan efisiensi pelaksanaan tridharma PT.
f. Meningkatkan kerja sama.
g. Meningkatkan akreditasi institusi menjadi A pada 2018.
5.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 5
a. Peningkatan mutu perpustakaan baik penambahan pustaka, maupun pelayanan dan sistem
informasi.
b. Pembangunan laboratorium terpadu untuk mendukung kegiatan penelitian dan proses
pendidikan lainnya.
c. Pengembangan sarana dan prasarana melalui optimalisasi dana yang diperoleh ULM dari
Proyek IDB 7 in 1.
d. Membentuk Tim Percepatan Publikasi Karya Ilmiah Dosen (TPPKID) yang bertugas
menyeleksi dan menerjemahkan karya ilmiah dosen ke dalam bahasa Inggris dan mengirim ke
jurnal ilmiah internasional.
e. Pengembangkan lingkungan kampus yang BERSAHABAT (Bersih, Sehat, Agamis, Ramah,
Aman, Asri dan Lebat) untuk menunjang kegiatan akademik dan pengembangan karakter
mahasiswa yang religius dan unggul.
6.1 Tujuan Misi 6
a. Meningkatkan sinergi dan koordinasi antar lini organisasi dalam lingkup ULM.
b. Meningkatkan efisiensi pengelolaan organisasi.
c. Mengoptimalkan peran seluruh sivitas akademika dalam peningkatan pelayanan publik.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
6.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 6
a. Membangun mekanisme dan sistem pengendalian manajemen organisasi berbasis SOP.
b. Mendorong percepatan ULM menjadi BLU.
c. Penerapan aturan yang sama, atau satu aturan untuk semua.
d. Memberikan apresiasi kepada SDM yang berkinerja baik dan melakukan pembinaan terhadap
SDM yang berkinerja buruk.
7.1 Tujuan Misi 7
a. Meningkatkan kerja sama semua SDM dalam lingkup ULM.
b. Meningkatkan motivasi kerja SDM ULM.
c. Membangun budaya kerja yang kondusif (disiplin, jujur, amanah, dan menghargai waktu),
d. Meningkatkan kinerja SDM ULM
7.2 Strategi Pencapaian Tujuan Misi 7
a. Mengoptimalkan sumber pendapatan melalui berbagai kegiatan kerja sama.
b. Mengoptimalkan peran LPPM sebagai sektor utama (leading sector) dalam menggali sumber
pendapatan.
c. Memberikan perhargaan kepada SDM berdasarkan kinerja dan prestasi.
d. Menyediakan fasiltas kerja yang memadai di lingkungan ULM.
8.1 Tujuan Misi 8
a. Tersedianya rencana areal pengembangan kampus ULM masa depan setelah 2025 seluas
minimal 500 Ha.
b. Tersedianya master plan pembangunan kampus ULM masa depan yang terpadu.
8.2 Strategi Pencapaian Misi 8
a. Membangun kerja sama dengan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi
untuk rencana penyediaan lahan kampus ULM masa depan.
b. Meyakinkan Pemerintah Pusat untuk membantu pendanaan program tersebut.
Strategi dan Program
Untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan, digunakan Strategi Umum dan Strategi Khusus. Strategi Umum
dengan pendekatan manajemen segitiga sama sisi, dimana masing-masing sudut sebagai Resource
Sharing, Integrasi Proses dan Sentuhan ICT, yang kemudian diintegrasikan agar tujuan tercapai secara
efesien dan efektif. Strategi khusus dilaksanakan melalui 9 Program Utama, yaitu :
1. Program organisasi dan manajemen
2. Program sumberdaya manusia
3. Program pendidikan
4. Program penelitian dan pengabdian pada masyarakat
5. Program kemahasiswaan
6. Program kerjasama
7. Program sarana dan prasarana
8. Program penjaminan mutu oleh BPM dan UPT penunjangnya
9. Program pendanaan
BAB III
ORGANISASI
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Universitas Lambung Mangkurat terdiri atas Rektor dan Wakil Rektor, Biro
Akademik dan Kemahasiswaan, Biro Umum dan Keuangan, Biro Perencanaan Kerjasama dan Humas,
Fakultas, Program Pascasarjana, Lembaga, Unit Pelaksana Teknis lainnya,
A.
Rektor dan Wakil Rektor
Rektor adalah pembantu Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi di bidang yang menjadi
tugas dan kewajibannya disamping kedudukannya sebagai pimpinan ULM. Dalam melaksanakan
tugas sehari-hari, Rektor dibantu oleh empat orang Wakil Rektor yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Rektor.
B.
C.
D.
Biro Akademik dan Kemahasiswaan
Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) adalah unsur pembantu pimpinan di bidang
akademik dan kemahasiswaan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor dan
sehari-hari pembinaannya dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik yang menyangkut
bidang akademik dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan yang menyangkut bidang
kemahasiswaan.
Biro Umum dan Keuangan
Biro Umum dan Keuangan (BUK) adalah adalah unsur pembantu pimpinan di bidang administrasi
umum dan keuangan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor dan sehari-hari
pembinaannya dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan .
Biro Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat
Biro Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat adalah unsur pembantu pimpinan di
bidang perencanaan kerjasama dan hubungan masyarakat yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Rektor dan sehari-hari pembinaannya dilakukan oleh Wakil Rektor
Bidang Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat.
E. Fakultas dan Program Pascasarjana
Universitas Lambung Mangkurat memiliki 11 (sebelas) fakultas yaitu :
1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2. Fakultas Hukum
3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. Fakultas Pertanian
6. Fakultas Kehutanan
7. Fakultas Perikanan dan Kelautan
8. Fakultas Teknik
9. Fakultas Kedokteran
10. Fakultas Matematika Ilmu Pemgetahuan Alam
11. Fakultas Kedokteran Gigi
1.1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memiliki 5 Jurusan dan 21 Program Studi :
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial :
a. Pendidikan Sejarah
b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
c. Pendidikan Ekonomi
d. Pendidikan Sosiologi
e. Pendidikan Geografi
f. Pendidikan PGSD
g. Pendidikan PG-PAUD
h. Pendidikan Luar Sekolah
i. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah :
a. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
b. Bahasa Inggris
c. Seni Drama Tari dan Musik
Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam :
a. Pendidikan Matematika
b. Pendidikan Biologi
c. Pendidikan Kimia
d. Pendidikan Fisika
e. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Jurusan Pendidikan Jasmani , Kesehatan dan Rekreasi :
a. Pendidikan Jasmani , Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Ilmu Pendidikan :
a. Bimbingan dan Konseling
b. Teknologi Pendidikan
c. Pendidikan Ilmu Komputer
1.2. Fakultas Hukum :
Jurusan Ilmu Hukum
- Program studi Ilmu Hukum
1.3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis:
Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
- Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Jurusan Manajemen :
- Program Studi Manajemen
- Program DIII Perpajakan
Jurusan Akuntansi :
- Program Studi Akuntansi
- Program DIII Akuntansi
- Program Profesi Akuntansi
1.4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik :
Jurusan Administrasi :
a. Program Studi Ilmu Administrasi Publik
b. Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Jurusan Ilmu Pemerintahan :
- Program Studi Ilmu Pemerintahan
Jurusan Ilmu Komunikasi :
- Program Studi Ilmu Komunikasi
1. 5. Fakultas Pertanian :
Jurusan Bududaya Pertanian :
- Program Studi Agroekoteknologi
- Program Studi Ilmu Tanah
- Program Studi Proteksi Tanaman
- Program Studi Agronomi
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian :
- Program Studi Agribisnis
Jurusan Produksi Ternak
- Program Studi Produksi Ternak
Jurusan Teknologi Industri Pertanian
- Program Studi Teknologi Industri Pertanian
1. 6. Fakultas Kehutanan :
Dengan minat : - Budidaya Hutan
- Manajemen Hutan
- Teknologi Hasil Hutan
1.7 Fakultas Perikanan dan Kelautan Jurusan dan :
- Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
- Program Studi Budidaya Perairan
- Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
- Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
- Program Studi Agribisnis Perikanan
- Program Studi Ilmu Kelautan
1.8. Fakultas Teknik :
Jurusan Teknik Sipil :
- Program Studi Teknik Sipil
Jurusan Teknik Arsitektur :
- Program Studi Teknik Arsitektur
Jurusan Pertambangan :
- Program Studi Pertambangan
Jurusan Teknik Kimia
- Program Studi Teknik Kimia
Jurusan Teknik Lingkungan
- Program Studi Teknik Lingkungan
Jurusan Teknik Mesin
- Program Studi Teknik Mesin
Jurusan Teknik Informatika
- Program Studi Teknik Informatika
1.9 . Fakultas Kedokteran :
- Jurusan/PS. Pendidikan Dokter
- Jurusan /PS Kesehatan Masyarakat
- Jurusan/PS Ilmu Keperawatan
- Jurusan/PS Psikologi
1.10 . Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
- Program Studi Matematika
- Program Studi Kimia
- Program Studi Biologi
- Program Studi Fisika
- Program Studi Farmasi
- Program Studi Ilmu Komputer
1.10 . Fakultas Kedokteran Gigi :
- Program Studi Kedokteran Gigi
Sedangkan Program Pascasarjana meliputi :
1. Program Magister Agronomi 18. Program Magister Kenotariatan
2. Program Magister Ilmu Hukum 19. Program Magister Pendidikan
3. Program Magister Manajemen Guru Paud
4. Program Magister Sumberdaya Alam dan Lingkungan 20. Program Magister Ilmu
5. Program Magister Ekonomi Pertanian Kesehatan Masyarakat
6. Program Magister Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia 21. Program Magister Keguruan
7. Program Magister Ilmu Kehutanan Olahraga
8. Program Magister Administrasi Publik 22. Program Magister Keguruan
9. Program Magister Teknik Sipil IPA
10. Program Magister Manajemen Pendidikan
11. Program Magister Ilmu Ekonomi
12. Program Magister Administrasi Pembangunan
13. Program Magister Ilmu Perikanan
14. Program Magister Pendidikan Biologi
15. Program Magister Ilmu Pengetahuan Sosial
16. Program Magister Ilmu Pemerintahan
17. Program Magister Ilmu Administrasi Bisnis
18. Program Magister Kenotariatan
19. Program Magister PAUD
Untuk Program Doktor :
1. Program Ilmu Ekonomi 3. Program Ilmu Hukum
2. Program Ilmu Pertanian
ORGANISASI DAN TATA KERJA
1. UNIVERSITAS
A. PIMPINAN
Rektor : Prof.Dr.H.Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc.
Wakil Rektor Bidang Akademik : Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan : Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan : Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M.Sc
Wakil Rektor Perencanaan, Kerjasama & Humas : Prof.Dr.Ir.H.Yudi Firmanul Ariffin, M.Sc
B. LEMBAGA/PUSAT/UPT
1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Ketua : Prof. Dr. Ir. Mochamad Arief
Soendjoto, M.Sc
Kabag Tata Usaha : Dra. Hj. Siti Mariani, M.M.
Kasubag Umum : Wahyu Firmansyah, S.Kom, MAP
Kasubag Data dan Informasi : Dra. Sa’adaturrahmi
Kasubag. Program : -
2. Lembaga Peningkatan dan Pengembangan Pembelajaran
Ketua : Prof. Dr. H. Suratno, M.Pd
Kabag. Tata Usaha : Drs. H. Najamudin
Kasubag. Umum : Drs. H. Akhmad Rizali
Kasubag. Data dan Informasi : -
Kasubag Program : -
3. Lembaga Penjaminan Mutu
Ketua : Dr. Ir. M. Ahsin Rifa'i, M.Si.
Kasubag. Tata Usaha : Zuhra Zuraida, SH.
Unit Pelaksana Teknis (UPT)
1. Unit Program Pengalaman Lapangan : Drs. H. Sulaiman, M.Pd
2. Perpustakaan : Deden Koswara, SH, MH
3. Laboratorium Bahasa : Drs. Ahmad Farid, M.Pd
4. P3AI :
5. Mata Kuliah Umum (MKU) : Drs. Sarbaini
6. Koordinator : Ir. Setia Budi, MP
7. Badan Penjaminan Mutu :
8. Laboratorium Dasar : Dr. Uripto Trisno Santoso, S.Si, M.Si
PERPUSTAKAAN
1. Kepala Perpustakaan : Deden Koswara, SH, MH
2. Kasubag. Tata Usaha : Rifani, S.AP.
3. Kepala Cabang Banjarbaru : Dra. Puji Rahayu
UPT Pengembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi
1. Kepala Bagian : Radityo Adi Nugroho, ST., M.Kom
2. Kasubag Tata Usaha : H. Akhmad Gazali, S.Kom
C. BIRO
1. Biro Akademik dan Kemahasiswaan
Plt. Kepala : Drs. H. Ilham Anwar, M.Pd
Kabag Akadmik : Dra. Rusmilawati, M.Pd
Kasubag. Akademik & Evaluasi : Chairuddin, SE, S.om, M.Pd
Kasubag. Sarana Pendidikan : Hj. Mariani, S.AP
Kasubag. Registrasi & Statistik : Teddy Budi Setiawan, S.Kom
Kabag. Pengembangan Mahasiswa & Alumni : Dra. Hj. Lisna Rahmawati, M.Pd
Kasubag. Minat, Bakat, Penalaran & Informasi
Kemahasiswaan : Drs. Arifudin
Kasubag. Kesejahteraan Mahasiswa : Burhanuddin, SH
Kasubag. Alumni : -
2. Biro Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat
Kepala : Drs. H. Ary Achdyani, MAP
Kabag. Perencanaan : Ir. H. Sarwadi
Kasubag Perencanaan Penganggaran : Muhammad Ilyas, ST
Kasubag Evaluasi Pelaksanaan Program dan
Anggaran : Ferry Erawati, ST
Kabag. Kerjasama dan Hubungan Masyarakat : Hj. Siti Wahyuni, SH
Kasubag. Kerjasama : Hj. Evi Noor Aina Hasni, SE
Kasubag. Hubungan Masyarakat : Sitti Aisyah, SE
3. Biro Umum dan Keuangan
Kepala : Herry Supriyanto, SH, MH
Kabag. Umum : Dra. Erwina Herliaty, MM
Kasubag. Tata Usaha : Mayang Muhairinnisa, S.Pd, M.Pd
Kasubag. Barang Milik Negara : Hj. Elsinawaty, S.AB :
Kasubag. Rumah Tangga : Ardiansyah, SE
Kabag. Hukum dan Kepegawaian : Drs. H. Ilham Anwar, M.Pd
Kasubag. Pendidik : Heru Nurhidayat Eka Putra, S.T., M.T
Kasubag. Tenaga Kependidikan : Eka Alamsyah, SE.
Kasubag. Hukum dan Tata Laksana : Siti Noorma Kamariah, SH
Kabag Keuangan : Akhmad Iskandar, S.Pd., M.Pd
Kasubag. Anggaran Non PNBP : Husin Nafarin, SE
Kasubag. Anggaran PNBP : Nieke Rezeki Febriantie, SE., MM
Kasubag. Akuntansi dan Pelaporan : Nizmah Rahmi, S.Sos
2. FAKULTAS
1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan : Prof. Dr. H. Wahyu, MS
Wakil Dekan Bid. Akademik : Dr. H. Zulkifli, MS
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Dr. Chairil Faif Pasani, M.Si
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Drs. Sunarno Basuki, M.Kes
Kabag. Tata Usaha : Drs. H. Ahmad Sarwani
Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Drs. Abubakar Siddik, MM
Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Asti Nuryani, SE
Kasubag. Akademik : Dra. Hj. Norfatmiati
Kasubag. Kemahasiswaan : Enny Widayati, S.Pd
2. Fakultas Hukum
Dekan : Dr. H. Mohammad Effendy, SH, MH
Wakil Dekan Bid. Akademik : Dr. H. Ichsan Anwary, SH, MH
Wakil Dekan Bid Unum & Keuangan : Diana Haiti, SH, MH
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Dr. H. F.A. Abby, SH, MH
Kabag. Tata Usaha : Dra. Siti Aslamiah
Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Syahrudin, SH
Kasubag. Keuangan dan Kepegawaian : Fakhruddin, SE
Kasubag. Akademik : Ridnu Faini, SH
Kasubag. Kemahasiswaan : Irna Ismaranti, SH., MH.
3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dekan : Dr. H. Muhammad Riza Firdaus, MM
Wakil Dekan Bid. Akademik : Dr. Ec. H. Atma Hayat, Drs., M.Si, Ak
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Drs. Ec. Akhmad Sayudi, M.Si, Ak
Wakil Dekan III : Drs. Ec. Syaiful Hifni, M.Si, Ak
Kabag. Tata Usaha : Muslimah
Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Miskad, SE
Kasubag. Keuangan dan Kepegawaian : Muslimin, SE, MM
Kasubag. Akdemik : Hj. Elita Kesuma, SE
Kasubag. Kemahasiswaan : Hj. Uni Kalsum, SE
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dekan : Drs. Saladin Ghalib, MA
Wakil Dekan Bid. Akademik : Irwansyah, S.Sos., M.Si
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Drs. Jamaluddin, M.Si
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Gazali Rahman, S.Sos., M.Si
Kabag. Tata Usaha : Drs. Asrani, M.Pd
Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Dra. Hj. Nelly Ernawaty
Kasubag. Keuangan dan Kepegawaian : Nursiah, S.Sos
Kasubag. Akademik : Dra. Mariani
Kasubag. Kemahasiswaan : Cahyadi, S.Pd
5. Fakultas Pertanian
Dekan : Prof. Dr. Ir. H. Luthfi, M.S
Wakil Dekan Bid. Akademik : Ir. H. Yusuf Aziz, M.Sc
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Ir. H. Abdussamad, MS
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Ir. Zairin, MP
Kabag. Tata Usaha : Dra. Hj. Ratna Noor Azizah
Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Yuniarti, SH
Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Hesti Kurniawati, SE
Kasubag. Akademik : H. Hairani, S.Sos
Kasubag. Kemahasiswaan : Nanang Thomas Putra, S.Sos, M.Si
6. Fakultas Kehutanan
Dekan : Ir. Sunardi, MS
Wakil Dekan Bid. Akademik : Ir. H. Ahmad Yamani, MP
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Ir. H. Gt. Abdul Rahmat Thamrin, MP
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Dr.Ir.H.Zainal Abidin, M.P Kabag. Tata Usaha : Suwadji, SH
Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Tirto, S.Sos
Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : -
Kasubag. Akademik : Norsaliah, S.Sos
Kasubag. Kemahasiswaan : Hj. Astuti Mariani, S.Sos
7. Fakultas Perikanan dan Kelautan
Dekan : Ir. Fahmi Ansyari, MS
Wakil Dekan Bid. Akademik : Hj. Rina Mustika, S.Pi, MP
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Ir. Hj. Ririen Kartika Rini, MP
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Ir. Suhaili Asnawi, MS
Kabag. Tata Usaha : Ir. Darsiah, MS.
Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : -
Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Azidin, S.Sos
Kasubag. Akademik : Retma Ellavaniea Putri, ST
Kasubag. Kemahasiswaan : Syarifah Aminun, S.Sos
8. Fakultas Teknik
Dekan : Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST, MT
Wakil Dekan Bid. Akademik : Dr. Chairul Irawan, ST., MT
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Maya Amalia, ST., M.Eng
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Nurhakim, ST, MT
Kabag. Tata Usaha : Drs. Parmasihat
Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Muhammad Syaifullah, ST., MT
Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Dwiliyana, SE
Kasubag. Akademik : Elita Susiana, S.Sos
Kasubag. Kemahasiswaan : Noor Razikin, ST
9. Fakultas Kedokteran
Dekan : Prof. Dr. dr. H. Ruslan Muhyi, Sp.A(K)
Wakil Dekan Bid. Akademik : Prof. Dr. dr. Zairin Noor Helmi, SpOT(K)
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : dr. Iwan Aflanie, M.Kes, Sp.F
Kabag. Tata Usaha : Dra. Ani Isdiati Basri, MM
Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : Dra. Hj. Henny Hendriyati
Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Anwar, SE, M.A.P
Kasubag. Akademik : Drs. Abdurrahman
Kasubag. Kemahasiswaan : Hj. Rini Sunaryati, SE
10. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dekan : Drs. Heri Budi Santoso, M.Si
Wakil Dekan Bid. Akademik : Dr. Abdul Gopur, S.Si., M.Si
Wakil Dekan Bid. Umum & Keuangan : Sri Cahyo Wahyono, S.Si, M.Si
Wakil Dekan Bid. Kemahasiswaan : Rodiansono, S.Si., M.Si., Ph.D
Kabag. Tata Usaha : Dra. Lilin Indrawati
Kasubag. Umum & Barang Milik Negara : -
Kasubag. Keuangan & Kepegawaian : Dra. Hj. Hastiawaty
Kasubag. Pendidikan : Ir. Hj. Nurul Huda
Kasubag. Kemahasiswaan & Alumni : -
11. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dekan : Dr. drg. H. Rosihan Adhani, MS
Wakil Dekan I : drg. Widodo, MM.
Kasubag. TU : M. Fitri, SH, M.Kn
12. Pascasarjana
Direktur Program Pascasarjana : Prof. Dr. Ir. H. Udiansyah, M.Si
Wakil Direktur Bid. Akademik & Kemahasiswaan : Dr. Ir. Bambang Joko Priatmadi, MP
Wakil Direktur Bid. Umum & Keuangan : Prof. Dr. Dwi Atmono, M.Pd, M.Si
Kasubag. Tata Usaha Pascasarjana : Erna Wahyunie, SE
BAB IV
LOKASI KAMPUS DAN LOKASI UNIT PELAYANAN
4.1. Lokasi Kampus
Kampus Universitas Lambung Mangkurat memiliki luas 1.023.159 M² yang tersebar di Kota
Banjarmasin dan Kota Banjarbaru. Secara garis besar penggunaan kampus ULM dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Lokasi Banjarmasin
Beralamat di Jalan Brigjen H. Hasan Basry Banjarmasin dangan Luas Tanah 507.800 M² adalah
diperuntukan perkuliahan Non Eksakta yang terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Disamping itu
juga terdapat :
- Rumah Dinas Rektor
- Rumah Dinas Pembantu Rektor I, II, III dan IV
- Program Magister Manajemen, Ilmu Hukum, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Bahasa,
Sastra Indonesia dan Daerah, Admnistrasi Publik, Ilmu Ekonomi, Pendidikan IPS, Pendidikan
Biologi, dan Teknik
- Program Doktor Ilmu Ekonomi
- Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat
- UPT Perpustakaan Pusat, Laboratorium Bahasa, Laboratorium MIPA
- Rektorat
- Mesjid Baitul Hikmah
- Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
2. Lokasi Banjarbaru
Beralamat di Jalan A. Yani KM.36 Banjarbaru dengan luas Tanah 515.359 M² adalah diperuntukan
perkuliahan Eksakta yang terdiri dari Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Perikanan,
Fakultas, Teknik, Fakultas Kedokteran dan Fakultas MIPA. Juga terdapat :
- Gedunga Pascasarjana
- Perpustakaan Cabang Banjarbaru
- Program Magister Agronomi, Ekonomi Pertanian, Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan, Ilmu Kehutanan, Sains Administrasi Pembangunan, Ilmu Perikanan
- Program Doktor Ilmu-Ilmu Pertanian
- Mesjid Al-Baitar
4.2. Jenis Layanan Admnistrasi
Universitas Lambung Mangkurat dalam memberikan layanan administrasi kepada mahasiswa baik
kegiatan kurikuler dan atau ko-kurikuler selain di Fakultas juga di Rektorat yang terpusat di Rektorat
ULM Banjarmasin.
Adapun jenis layanan administrasi dimaksud meliputi :
1. Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan oleh Biro Akademik dan Kemahasiswaan
(BAK)
Jenis Layanan : - Registrasi Mahasiswa
- Pindah Kuliah
- Pelaksanaan Wisuda
- Evaluasi Program Studi
- Pengurusan Ijazah
- Pengurusan atribut mahasiswa
- Pengurusan Beasiswa
- Pengurusan kegiatan mahasiswa
2. Administrasi Umum dan Keuangan oleh Biro Umum dan Keuangan (BUK)
Jenis Layanan : - Konsultasi teknik bidang keuangan / pembayaran SPP
- Pengurusan perijinan penggunaan gedung dan atau fasilitas umum ULM
- Persuratan/ketata usahaan
- Pengurusan hukum dan tata laksana
3. Administrasi Perencanaan Kerjasama dan Hubungan Masyarakat oleh Biro Perencanaan
Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BPKS & HUMAS)
Jenis Layanan : - Perencanaan dan pengembangan Fakultas/Jurusan/Program Studi
- Perencanaan dan pengembangan sumberdaya (SDM, Sarana Prasarana dan
Penganggaran
- Pengolahan data dan penyajian informasi ULM
- Pengembangan layanan teknologi dan informasi komunikasi
BAB V
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Peraturan Akademik
Keputusan Rektor ULM No 600/UN8/SP/2015
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi,
serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan
bangsa Indonesia;
2. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi,
dan media lain;
3. Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan pascasajarna yang diarahkan
terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu;
4. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian tertentu;
5. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana;
6. Akreditasi adalah pengakuan atas Universitas atau program studi pada perguruan tinggi yang
memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi;
7. Fakultas atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat
dikelompokkan menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik,
vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau
olahraga;
8. Program studi adalah kesatuan kegiatan Pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum
dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi,
dan/atau pendidikan vokasi.
9. Jurusan atau Bagian atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung
program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga;
10. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi standar nasional
pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat;
11. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan;
12. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang
pekerjaan tertentu;
13. Kurikulum inti adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu
program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional;.
14. Kurikulum institusional adalah sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian
kurikulum pendidikan tinggi, yang terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti
yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan
tinggi;
15. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar;
16. Program Reguler adalah program pendidikan tinggi yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang
diselenggarakan pemerintah yang diikuti oleh peserta didik secara penuh waktu pada program studi
yang telah memperoleh izin penyelenggartaan dari pemerintah;
17. Program Non Reguler atau nama lain yang sejenis adalah program pendidikan tinggi yang
dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah yang diikuti oleh
peserta didik secara paruh waktu pada program studi yang telah memperoleh izin penyelenggaraan
dari pemerintah;
18. UKT (Uang Kuliah Tunggal) adalah pembayaran yang diwajibkan kepada mahasiswa yang
dibayarkan pada tiap semester
19. Sistem kredit semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan
Satuan Kredit Semester untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja Dosen (Tenaga
Pendidik), pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program;
20. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai dengan 19 minggu kuliah atau
kegiatan terjadual lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai dengan 3 minggu
kegiatan penilaian;
21. Semester antara atau nama lain adalah satuan waktu kegiatan akademik yang tersusun atas 12 (dua
belas) kali tatap muka, termasuk kegiatan evaluasi, yang diselenggarakan antara semester genap
dan semester gasal;
22. Satuan Kredit Semester, selanjutnya disingkat SKS adalah takaran penghargaan terhadap
pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadual per minggu
sebanyak 1 jam perkuliah atau 2 jam praktikum, 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing
diiringi oleh 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.
23. Kuliah Kerja Nyata, selanjutnya disingkat KKN adalah suatu program perkuliahan dan kerja
lapangan yang merupakan pengintegrasian dari pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat oleh mahasiswa secara prakmatis melalui pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral.
24. Praktik Lapangan atau Praktek Magang atau nama lain yang sejenis adalah kegiatan diluar institusi
dalam rangka perluasan wawasan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam kurun waktu tertentu;
25. Penasihat Akademik adalah Dosen (Tenaga Pendidik) tetap yang mempunyai tugas dan wewenang
untuk memberi nasihat akademik terhadap sekelompok mahasiswa yang diasuhnya dalam rangka
mendukung proses pembelajaran;
26. Cuti akademik adalah penghentian sementara studi mahasiswa dengan tidak mengikuti segala
bentuk kegiatan akademik dalam tenggang waktu tertentu;
27. Pindah studi adalah perubahan status mahasiswa dari satu Program Studi ke Program Studi yang
lain dalam Universitas Lambung Mangkurat, keluar dari Universitas Lambung Mangkurat maupun
pindahan dari perguruan tinggi lain dari dalam maupun luar negeri ke Universitas Lambung
Mangkurat;
28. Registrasi administratif adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memperoleh
status terdaftar di Universitas Lambung Mangkurat;
29. Registrasi akademik adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mendaftarkan
diri sebagai peserta kuliah, praktikum, ujian dan/atau kegiatan akademik lainnya pada Program
Studi/Bagian yang ditawarkan pada semester yang bersangkutan dengan cara mengisi Kartu
Rencana Studi;
30. Credit Transfer System adalah transfer SKS mata kuliah yang diperoleh dari luar Program
Studinya, yang direncanakan dan secara sistematis tercantum dalam kurikulum program studi
tersebut, yang dapat diambil baik di dalam maupun di luar Universitas;
31. Twinning Program adalah pengembangan program studi yang sama antara Universitas Lambung
Mangkurat dengan institusi dari dalam maupun luar negeri dengan cara melakukan sinkronisasi
kurikulum kedua Program Studi dalam rangka menyelenggarakan proses pembelajaran bersama;
32. Dual degree adalah gelar ganda yang diperoleh dari Universitas Lambung Mangkurat dan dari
perguruan tinggi di Indonesia atau perguruan tinggi lain di luar negeri dalam rangka kerjasama
pengembangan suatu Program Studi;
33. Status ganda adalah kedudukan seorang mahasiswa dalam suatu kurun waktu tertentu, memiliki
status terdaftar sebagai mahasiswa pada dua atau lebih Program Studi reguler di perguruan tinggi
negeri;
34. Silabi adalah deskripsi dan uraian lanjut dari ikhtisar suatu mata kuliah dalam kurikulum;
35. Garis-garis Besar Program Pengajaran, selanjutnya disingkat GBPP adalah rumusan tujuan dan
pokok-pokok isi mata kuliah yang harus diajarkan kepada mahasiswa sesuai dengan kurikulum;
36. Satuan Acara Perkuliahan, selanjutnya disingkat SAP adalah rumusan tujuan dan pokok-pokok
mata kuliah satu kali tatap muka sesuai dengan GBPP;
37. Kontrak Perkuliahan adalah kesepakatan antara Dosen (Tenaga Pendidik) dengan mahasiswa
dalam pelaksanaan proses pembelajaran;
38. Daftar Peserta dan Nilai Akhir, selanjutnya disingkat DPNA adalah suatu daftar yang memuat
nama peserta dan hasil akhir perhitungan penilaian hasil belajar mahasiswa suatu mata kuliah;
39. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang akan
dicapai oleh seorang PNS;
40. Indek Prestasi Sementara, selanjutnya disingkat IPS adalah ukuran kemampuan mahasiswa yang
dihitung berdasarkan jumlah perkalian nilai kredit dengan nilai bobot masing-masing mata kuliah
dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil pada suatu semester;
41. Indek Prestasi Kumulatif, selanjutnya disingkat IPK adalah ukuran kemampuan yang dihitung
berdasarkan jumlah perkalian nilai kredit dengan nilai bobot masing-masing mata kuliah dibagi
dengan jumlah SKS mata kuliah yang ditetapkan dalam kurikulum;
42. Beban Studi Program Pendidikan adalah jumlah beban tugas yang dihitung dalam SKS yang harus
ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tinggi tertentu;
43. Kartu Rencana Studi, selanjutnya disingkat KRS adalah kartu yang berisi rencana pengambilan
mata kuliah pada semester yang akan ditempuh;
44. Kartu Hasil Studi, selanjutnya disingkat KHS adalah kartu yang memuat nilai-nilai mata kuliah, IP
pada semester berjalan dan perolehan SKS yang telah dikumpulkan serta IPK;
45. Ijazah adalah tanda bukti kelulusan mahasiswa pada suatu Program Studi, sehingga kepada yang
bersangkutan diberikan hak untuk memakai gelar akademik, sebutan vokasi, dan sebutan
professional serta segala wewenang dan hak yang berhubungan dengan ijazah yang dimilikinya;
46. Transkrip Akademik adalah daftar yang memuat nilai hasil belajar dan IP semua mata kuliah yang
ditempuh mahasiswa selama mengikuti pendidikan;
47. Kalender Akademik adalah jadual kegiatan akademik tahunan yang disusun secara rinci dalam
setiap semester;
48. Tugas Akhir adalah tugas yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk
membuat karya ilmiah tertulis, dengan menerapkan sikap, cara berpikir, dan metode ilmiah dalam
memecahkan masalah aplikatif serta mampu menyajikan dan mempertahankan hasilnya secara
tertulis dan secara lisan dalam rangka menyelesaikan pendidikan Diploma dan Profesi;
49. Skripsi adalah tugas sebagai pengalaman belajar mahasiswa membuat karya ilmiah tertulis, dengan
menerapkan sikap, cara berpikir, dan metode ilmiah dalam memecahkan masalah keilmuan melalui
penelitian, serta mampu menyajikan dan mempertahankan hasilnya secara tertulis dan secara lisan
dalam rangka menyelesaikan beban studi tertentu untuk memperoleh gelar sarjana;
50. Tesis adalah karya tulis akademik hasil studi dan atau penelitian mendalam yang memenuhi kaidah
penelitian ilmiah dan persyaratan metodologi disiplin ilmu dalam rangka menyelesaikan beban
studi untuk memperoleh gelar magister;
51. Disertasi adalah tugas akhir akademik hasil studi dan atau penelitian mendalam yang dilakukan
secara mandiri dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan atau
menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara belum diketahui jawabannya atau
mempertanyakan berbagai hal yang dipandang telah mapan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
humaniora dan seni untuk mendapat gelar doktor di bawah bimbingan dan pengawasan
pembimbingnya;
52. Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai;
53. Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak
untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan;
54. Karya ilmiah adalah hasil karya akademik mahasiswa/Dosen (Tenaga Pendidik)/peneliti/tenaga
kependidikan di lingungan perguruan tinggi, yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun
elektronik yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan;
55. Karya adalah hasil karya akademik atau non akademik oleh orang perseorangan, kelompok, atau
badan di luar lingkungan perguruan tinggi, baik yang diterbitkan, dipresentrasikan, maupun dibuat
dalam bentuk tertulis;
56. Penjaminan Mutu (Quality Assurance) adalah program untuk melaksanakan pemantauan, evaluasi,
dan koreksi sebagai tindakan penyempurnaan atau peningkatan mutu secara berkelanjutan dan
sistematis terhadap semua aspek pendidikan tinggi dalam rangka untuk meyakinkan kesempurnaan
pencapaian standar yang telah dinyatakan dalam visi, misi, dan tujuan Universitas/Fakultas/
Program Studi;
57. Evaluasi Diri adalah upaya sistematis untuk menghimpun dan mengelola data (fakta dan
informasi) yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat digunakan
sebagai tindakan manajemen untuk mengelola kelangsungan lembaga atau program;
58. Evaluasi Hasil Belajar adalah kriteria penilaian yang dilakukan dalam satu semester terhadap
pencapaian tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum melalui penyelenggaraan ujian, pemberian
tugas dan kegiatan akademik lainnya;
59. Evaluasi Keberhasilan Studi adalah kriteria penilaian yang dilakukan secara bertahap terhadap
pencapaian IPK untuk menentukan mahasiswa akan mampu melanjutkan studi atau dihentikan
statusnya sebagai mahasiswa;
60. Ujian Tengah Semester, selanjutnya disingkat UTS adalah evaluasi belajar mahasiswa yang
diselenggarakan pada pertengahan semester;
61. Ujian Akhir Semester, selanjutnya disingkat UAS adalah evaluasi belajar mahasiswa yang
diselenggarakan pada akhir semester dan diatur dalam kalender akademik;
62. Ujian Susulan adalah ujian yang diselenggarakan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti ujian
dengan alasan yang sah;
63. Alasan yang sah adalah alasan yang dibuktikan dengan dokumen yang sah untuk tidak mengikuti
kegiatan kurikuler atau ujian;
64. Upacara penerimaan mahasiswa baru adalah salah satu bentuk upacara akademik untuk melantik
mahasiswa baru;
65. Rapat Yudisium adalah forum pengambilan keputusan untuk menetapkan kelulusan mahasiswa
yang dilakukan oleh Fakultas/Program Pascasarjana;
66. Yudisium adalah keputusan Dekan/Direktur Program Pascasarjana yang menetapkan bahwa
seorang mahasiswa telah menyelesaikan studi dan dinyatakan lulus sesuai dengan ketentuan syarat-
syarat kelulusan pada Fakultas/Program Pascasarjana berdasarkan hasil rapat yudisium;
67. Upacara Yudisium adalah acara akademik dalam sidang Fakultas/Program Pascasarjana untuk
melepas lulusan/yudisiawan pada Fakultas/Program Pascasarjana yang dinyatakan lulus
berdasarkan periodisasi yudisisum;
68. Wisuda adalah acara akademik dalam sidang Universitas Lambung Mangkurat untuk meresmikan
lulusan perguruan tinggi yang telah menyelesaikan salah satu jenjang pendidikan tinggi sebagai
alumni dan warga almamater Universitas Lambung Mangkurat;
69. Gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada mahasiswa yang dinyatakan lulus setelah
mengikuti pendidikan akademik;
70. Sebutan profesi adalah gelar yang diberikan kepada mahasiswa yang dinyatakan lulus setelah
mengikuti pendidikan profesi;
71. Sebutan vokasi adalah gelar yang diberikan kepada mahasiswa yang dinyatakan lulus setelah
mengikuti pendidikan vokasi;
72. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan,
Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat;
73. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada Dosen (Tenaga
Pendidik) sebagai tenaga profesional;
74. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi;
75. Mahasiswa baru adalah peserta didik baru suatu program studi pada perguruan tinggi;
76. Sivitas akademik adalah masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa;
77. Pelanggaran dalam penyelenggaraan kegiatan akademik adalah perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan Peraturan ini atau ketentuan-ketentuan yang berlaku;
78. Sanksi adalah tindakan hukuman yang dikenakan terhadap mahasiswa, Dosen (Tenaga Pendidik),
dan/atau tenaga kependidikan yang melakukan pelanggaran dalam penyelenggaraan kegiatan
akademik;
79. Tenaga kependidikan adalah orang yang bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan;
80. Rektor adalah pimpinan Universitas Lambung Mangkurat yang berwenang dan bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan Universitas Lambung Mangkurat;
81. Dekan adalah pimpinan Fakultas yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan Fakultas yang bersangkutan di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat;
82. Ketua Program Studi atau nama lain yang sejenis adalah pimpinan Program Studi yang berwenang
dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Program Studi yang bersangkutan di lingkungan
Universitas Lambung Mangkurat;
83. Direktur Program Pascasarjana adalah pimpinan Program Pascasarjana yang berwenang dan
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Program Pascasarjana di lingkungan Universitas
Lambung Mangkurat;
84. Biro Akademik dan Kemahasiswaan, selanjutnya disingkat BAK adalah unsur penunjang
Universitas Lambung Mangkurat yang membantu pimpinan Universitas Lambung Mangkurat
dalam melaksanakan manajemen penyelenggaraan administrasi kegiatan akademik dan
kemahasiswaan Universitas Lambung Mangkurat;
85. Universitas adalah Universitas Lambung Mangkurat;
86. Program Pascasarjana adalah Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat;
87. Pimpinan Universitas adalah Rektor dan Para Wakil Rektor Universitas Lambung Mangkurat;
88. Pimpinan Fakultas adalah Dekan, Para Wakil Dekan, dan Ketua Bagian/Jurusan/Program Studi
atau nama lain yang sejenis di lingkungan Universitas Lambung Mangkurat.
BAB II
JENIS DAN PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI
Bagian Kesatu
Jenis Pendidikan Tinggi
Pasal 2
Universitas menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan jenis pendidikan terdiri atas pendidikan
vokasi, pendidikan akademik, dan/atau pendidikan profesi.
Bagian Kedua
Program Pendidikan Tinggi
Pasal 3
(1) Pendidikan vokasi berupa program diploma I/D1, diploma II/D2, diploma III/D3 dan diploma
IV/D4
(2) Pendidikan akademik terdiri atas program sarjana; sarjana dan magister; atau sarjana, magister dan
doktor.
(3) Pendidikan profesi terdiri atas program spesialis dan/atau program profesi.
Pasal 4
(1) Program sarjana bukan merupakan lanjutan dari pendidikan vokasi.
(2) Mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan vokasi dapat mengambil program sarjana, baik
program reguler maupun program non reguler yang persyaratan alih kreditnya diatur oleh masing-
masing program studi.
BAB III
FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI
Bagian Kesatu
Fungsi Pendidikan Tinggi
Pasal 5
Pendidikan tinggi berfungsi membentuk dan mengembangkan kemampuan, watak, dan kepribadian
manusia melalui pelaksanaan:
a. dharma pendidikan untuk menguasai, menerapkan, dan menyebarluaskan nilai-nilai luhur, ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga;
b. dharma penelitian untuk menemukan, mengembangkan, mengadopsi, dan/atau mengadaptasi nilai-
nilai luhur, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga; dan
c. dharma pengabdian kepada masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai luhur, ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan olahraga dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
Bagian Kedua
Arah dan Tujuan Pendidikan Tinggi
Pasal 6
(1) Pendidikan vokasi bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang
memilki kompetensi inovatif.
(2) Pendidikan sarjana (S1/Strata 1, S2/Strata 2, dan S3/Strata 3) (akademik) bertujuan menyiapkan
peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kompetensi adaptif dan inventif.
(3) Pendidikan profesi bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang
memilki keahlian khusus untuk melakukan suatu jenis pekerjaan, dan keahlian tersebut tidak dapat
diakui secara yuridis maupun secara sosial, serta mengandung resiko kegagalan dalam
bertindak/memutuskan atau kesalahan (dengan atau tanpa konsekuensi hukum) yang apabila
seseorang belum lulus dalam program pendidikan tersebut.
BAB IV
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI
Bagian Kesatu
Pelayanan Pendidikan Tinggi
Pasal 7
(1) Pelayanan pendidikan sarjana dan pascasarjana, berdasarkan curah waktu yang dijalaninya
dibedakan menjadi program reguler dan program nonreguler.
(2) Pelayanan pendidikan program reguler diberikan kepada mahasiswa yang dianggap bisa penuh
waktu untuk menjalani semua kegiatan pendidikan.
(3) Pelayanan pendidikan program non reguler diberikan kepada mahasiswa yang tidak dapat penuh
waktu untuk menjalani semua kegiatan pendidikan.
(4) Pelayanan pendidikan program non reguler dapat dilaksanakan oleh program studi yang memiliki
izin operasional, melaksanakan pendidikan program reguler, dan telah terakreditasi.
(5) Penerimaan mahasiswa baru program non reguler sebagaimana dimaksud pada ayat (3 dan ayat (4)
dapat dilaksanakan setelah mendapat izin Rektor berupa Keputusan.
Bagian Kedua
Tahun Akademik
Pasal 8
(1) Tahun akademik penyelenggaran pendidikan dimulai pada bulan September dan berakhir pada
bulan Juni.
(2) Tahun akademik penyelenggaraan program pascasarjana dan pendidikan profesi, dapat dimulai
pada bulan Februari.
(3) Tahun akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi dalam 2 (dua) semester, yaitu
semester gasal dan semester genap. Masa antara tanggal 1 September sampai dengan 31 Januari
disebut dengan semester gasal, dan masa antara 1 Februari sampai dengan 30 Juni disebut dengan
semester genap. Masa antara tanggal 1 Juli sampai dengan 31 Agustus merupakan semester antara.
(4) Setiap semester sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masing-masing dapat terdiri atas 14 (empat
belas) sampai dengan 16 (enam belas) minggu yang dapat dipergunakan untuk proses belajar
berupa perkuliahan, termasuk iringan, minggu tenang (pekan teduh) dan ujian-ujian. Tiap semester
dipisahkan oleh masa libur 2 (dua) hingga 4 (empat) minggu.
Bagian Ketiga
Kalender Akademik
Pasal 9
(1) Untuk ketertiban jadwal pelaksanaan pendidikan maka disusun kalender akademik dengan
Keputusan Rektor.
(2) Fungsi Kalender Akademik sebagai pedoman waktu penyelenggaraan kegiatan pembelajaran agar
proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
(3) Bagi program studi tertentu, yang karena sistem pelaksanaan akademiknya tidak dapat sepenuhnya
mengacu kepada kalender akademik yang umum dipergunakan (karena kesepakatan nasional pada
konsorsium bidang ilmu tertentu), dapat merancang jadwal pelaksanaan kegiatan akademik secara
khusus, sepanjang prinsip dalam sistem SKS, dan target perkuliahan tetap terpenuhi.
(4) Kalender akademik khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Rektor atas
usulan dekan/program.
(5) Jadual kuliah untuk setiap semester disusun dan ditetapkan oleh fakultas sesuai dengan kondisi
masing-masing.
BAB V
SISTEM KREDIT SEMESTER
Bagian Kesatu
Sistem Satuan Kredit Semester
Pasal 10
Sistem pendidikan yang dianut dalam merancang muatan kurikulum, beban belajar mahasiswa, dan
evaluasi keberhasilan mahasiswa mengikuti sistem SKS.
Bagian Kedua
Tujuan Sistem Satuan Kredit Semester
Pasal 11
Sistem SKS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 bertujuan untuk:
a. memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar, agar dapat
menyelesaikan studi dalam waktu yang relatif singkat, sesuai dengan kemampuan dan rencana
individualnya;
b. memberikan kesempatan kepada para mahasiswa, agar dapat mengambil mata kuliah yang sesuai
dengan bakat, minat dan kemampuannya;
c. membuka kemungkinan dilaksanakannya sistem pendidikan dengan masukan (input) dan keluaran
(output) yang jamak;
d. mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu, sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi maupun perubahan kebutuhan masyarakat yang sangat cepat dewasa ini;
e. memberi kemungkinan agar sistem evaluasi studi kemajuan belajar mahasiswa dapat
diselenggarakan dengan tata cara yang lebih cermat dan lebih obyektif;
f. memungkinkan pengalihan (transfer) kredit antar fakultas/program studi dalam dan di lingkungan
satu perguruan tinggi;
g. memungkinkan perpindahan mahasiswa antar berbagai perguruan tinggi.
Bagian Ketiga
Beban Satuan Kredit Semester
Pasal 12
(1) Besarnya beban studi mahasiswa dan beban kerja Dosen (Tenaga Pendidik) dalam proses
pembelajaran dinyatakan dalam suatu satuan nilai, yang dinamakan dengan satuan kredit semester.
(2) Penentuan nilai dan beban satu satuan kredit semester dalam proses pembelajaran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai berikut:
a. Kegiatan Perkuliahan
Nilai kredit semester untuk perkuliahan ditentukan berdasarkan atas beban yang meliputi tiga
macam kegiatan. Ekivalensi satu kredit semester adalah:
a. Bagi mahasiswa, untuk satu SKS mata kuliah, bebannya per minggu terdiri atas:
a) 50 (lima puluh) menit untuk acara tatap muka terjadual dengan Dosen (Tenaga
Pendidik), dapat berupa perkuliahan, diskusi kelas, presentasi tugas, dan sejenisnya;
b) 60 (enam puluh) menit berupa kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi
yang tidak terjadual tetapi direncanakan oleh Dosen (Tenaga Pendidik), antara lain
tugas membuat makalah, tugas kelompok, melaksanakan riset kecil;
c) 60 (enam puluh) menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus
dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk pemahaman yang lebih baik terhadap
muatan/konten mata kuliah, misalnya melalui membaca buku acuan (referensi),
menghadiri pertemuan ilmiah, diskusi kelompok, dan sejenisnya.
b. Bagi Dosen (Tenaga Pendidik), untuk satu SKS mata kuliah, bebannya per minggu
terdiri atas:
a) 50 (lima puluh) menit untuk acara tatap muka terjadual dengan mahasiswa;
b) 60 (enam puluh) menit untuk menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan
akademik berstruktur;
c) 60 (enam puluh) menit untuk pengembangan materi kuliah (pembelajaran).
b. Kegiatan Praktikum Laboratorium
Satu SKS ekivalensi dengan 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) jam per minggu selama satu
semester.
c. Kegiatan Seminar
a. Untuk menyelenggarakan seminar atau nama lain yang sejenisnya, mahasiswa
diwajibkan menyajikan karya tulis ilmiah proposal atau laporan penelitian pada suatu
forum;
b. Untuk 1 (satu) SKS ekivalensi dengan 60 (enam puluh) menit perminggu dalam
semester, yang diperlukan untuk konsultasi dan penyajian.
d. Kegiatan Kerja Lapangan/Praktik Lapangan/Pengalaman Lapangan/Magang/ Kuliah Kerja
Nyata
a. Satu SKS ekivalensi dengan beban tugas lapangan sebanyak 4 (empat) sampai dengan 5
(lima) x 60 menit dalam satu semester, yang diperlukan untuk persiapan, pelaksanaan,
dan pelaporan.
b. Pengaturan lebih rinci mengenai nilai kegiatan Kerja Lapangan atau nama lain yang
sejenis diatur oleh Fakultas masing-masing.
e. Kegiatan Penelitian, Penyusunan Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, Disertasi atau nama lain yang
sejenis
1. Satu SKS ekivalensi dengan beban tugas penelitian, penyusunan Tugas Akhir, Skripsi,
Tesis, Disertasi atau nama lain yang sejenis sebanyak 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) x
60 menit selama 25 (dua puluh lima) hari kerja dalam satu semester.
2. Pengaturan lebih rinci mengenai nilai kegiatan penelitian, penyusunan Tugas Akhir,
Skripsi, Tesis, Disertasi atau nama lain yang sejenis diatur oleh Fakultas masing-masing.
(3) Beban SKS untuk berbagai kegiatan akademis bagi peserta pendidikan profesi diatur tersendiri
dalam Peraturan Rektor atas usulan Dekan/Ketua Program Studi.
BAB VI
BEBAN DAN MASA STUDI
Bagian Kesatu
Beban Studi dan Maksimal Semester Aktif
Pasal 13
(1) Beban SKS dan maksimum semester aktif studi pada program diploma, program sarjana, program
magister, program doktor, dan program spesialis/profesi diatur sebagai berikut:
Program Jumlah SKS Maksimal
Semester Aktif
Diploma I 40 – 50 4
Diploma II 80 – 90 6
Diploma III 110 – 120 10
Diploma IV 144 – 160 14
Sarjana (Reguler) 144 – 160 14
Sarjana (Non Reguler) 144 – 160 16
Magister (Reguler) 36 – 50 10
Magister (Non Reguler) 36 – 50 12
Spesialis 50 – 210 15
Profesi 30 – 40 8
Doktor Sarjana Sebidang ≥ 76 12
Doktor Sarjana Tidak Sebidang ≥ 88 13
Doktor Magister Sebidang ≥ 40 10
Doktor Magister Tidak Sebidang ≥ 52 11
(2) Penentuan besaran jumlah SKS efektif program diploma, sarjana, magister, spesialis/profesi, dan
doktor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh masing-masing Fakultas/Program
Studi berdasarkan kompetensi yang hendak dicapai.
Bagian Kedua
Putus Studi Mahasiswa
Pasal 14
(1) Bagi mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya dalam batas waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13, tidak diperkenankan melanjutkan studinya pada Fakultas yang
bersangkutan dan dinyatakan putus studi (drop out).
(2) Putus studi mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Universitas
berdasarkan usulan Fakultas.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai putus studi mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor.
Bagian Ketiga
Penyelesaian Studi
Pasal 15
(1) Untuk menyelesaikan program diploma, mahasiswa diharuskan membuat Tugas Akhir, Praktek
Kerja atau nama lain yang sejenis sesuai dengan Program Studi yang ditempuhnya.
(2) Untuk menyelesaikan program sarjana, mahasiswa diharuskan membuat skripsi.
(3) Untuk menyelesaikan program magister, mahasiswa diharuskan membuat tesis.
(4) Untuk menyelesaikan program doktor, mahasiswa diharuskan membuat disertasi.
Bagian Keempat
Satuan Kredit Semester pada Semester Pertama
Pasal 16
(1) Beban studi untuk semester pertama bagi mahasiswa program sarjana dan program diploma
Reguler ditetapkan berkisar antara 18 (delapan belas) sampai dengan 21 (dua puluh satu) SKS.
(2) Beban studi untuk semester pertama bagi mahasiswa program sarjana Non Reguler ditetapkan
sebanyak-banyaknya 12 (dua belas) SKS.
(3) Beban studi setiap semester bagi mahasiswa program spesialis dan/atau profesi diatur tersendiri
dengan Keputusan Rektor atas usulan Dekan.
Pasal 17
(1) Beban studi untuk semester pertama bagi mahasiswa baru program magister dan/atau doktor
Reguler pada suatu program studi tertentu berkisar antara 12 (dua belas) sampai dengan 13 (tiga
belas) SKS.
(2) Beban studi untuk semester pertama bagi mahasiswa baru program magister dan/atau doktor Non
Reguler ditetapkan sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) SKS.
Bagian Kelima
Satuan Kredit Semester pada Semester Berikutnya
Pasal 18
(1) Beban studi mahasiswa dalam satu semester (setelah semester pertama) ditetapkan berdasarkan
Indek Prestasi Sementara (IPS) yang didapat pada semester yang telah dijalani, dipergunakan
untuk menetapkan jumlah SKS maksimal yang boleh diambil mahasiswa pada semester
berikutnya.
(2) Rumus untuk menghitung IPS sebagai berikut:
Catatan :
K = besaran SKS mata kuliah
N = nilai mutu mata kuliah.
(3) Besaran SKS maksimal yang boleh diprogram mahasiswa program sarjana Reguler sebagai beban
studi dalam satu semester ditentukan sebagai berikut:
IPS SKS Maksimal Semester Berikutnya
≥ 3,00 24
2,50 – < 3,00 21
2,00 – < 2,50 18
1,50 – < 2,00 15
< 1,50 12
(4) Besaran SKS maksimal yang boleh diprogram mahasiswa program sarjana dan magister Non
Reguler sebagai beban studi dalam satu semester ditentukan sebagai berikut :
IPS SKS Maksimal Semester Berikutnya
Sarjana Non Reguler Magister Non Reguler
≥ 2,75 12 9
< 2,75 9 6
BAB VII
CUTI AKADEMIK
Pasal 19
1. Mahasiswa dapat mengambil cuti akademik (berhenti sementara) pada semester tertentu dengan
suatu alasan yang dapat diterima.
2. Cuti akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepada mahasiswa yang telah
mengikuti perkuliahan sekurang-kurangnya 1 (satu) semester dan yang bersangkutan tidak dalam
keadaan kehilangan hak kuliah, kecuali ada kebijakan lain dari Rektor untuk kasus tertentu.
3. Cuti akademik untuk program program sarjana, program spesialis/profesi, dan program diploma
harus seizin Dekan, sedangkan untuk program magister dan doktor harus seizin Ketua Program
Studi Magister/Ketua Program Studi Doktor/Direktur Program Pascasarjana.
4. Jumlah maksimal cuti akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat diambil
mahasiswa sebagai berikut :
a. maksimal 2 (dua) semester untuk program diploma IV, diploma III, dan Diploma II;
b. maksimal 4 (empat) semester untuk program sarjana;.
c. maksimal 3 (tiga) semester untuk program spesialis/profesi;
d. maksimal 2 (dua) semester untuk program magister dan doktor.
5. Cuti akademik secara berturut-turut maksimal 2 (dua) semester.
6. Cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa studi aktif.
7. Dalam hal tertentu (seperti sakit dan atau alasan lain yang dapat diterima), mahasiswa yang sudah
terdaftar pada semester berjalan dapat mengajukan cuti akademik kepada Rektor atas usul Dekan.
BAB VIII
PENJAMINAN MUTU AKADEMIK
Pasal 20
(1) Setiap Fakultas dan Program Studi/Bagian/Jurusan wajib untuk melakukan penjaminan mutu
akademik sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan.
(2) Pelaksanaan penjaminan mutu akademik oleh Fakultas dan Program Studi/Bagian/Jurusan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk memenuhi dan/atau melampaui standar
nasional pendidikan agar mampu mengembangkan mutu pendidikan yang berkelanjutan.
(3) Penjaminan mutu akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi beberapa dimensi yang
menyangkut mutu pendidikan tinggi, yaitu masukan, proses, keluaran, dan dampak.
(4) Kegiatan penjaminan mutu akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
tahapan perencanaan, pemantauan, audit internal, evaluasi diri, koreksi untuk peningkatan mutu
yang berkelanjutan.
(5) Fakultas dan Program Studi/Bagian/Jurusan harus memiliki dan menjalankan dokumen-dokumen
penjaminan mutu akademik, meliputi: Spesifikasi Program Studi, Rencana Strategi Akademik,
Kebijakan Akademik, Standar Akademik, Peraturan Akademik, dan Manual Mutu Akademik.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penjaminan mutu akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ini diatur dengan Peraturan Rektor.
BAB IX
KURIKULUM
Bagian Kesatu
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pasal 21
(1) Kurikulum yang menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan di Universitas dikembangkan dan
dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Berbasis Kompetensi.
(2) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memenuhi elemen kurikulum
sebagai berikut:
a. landasan kepribadian;
b. penguasaan ilmu dan keterampilan;
c. kemampuan berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang
dikuasai;
d. penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam
berkarya.
(3) Elemen kompetensi dapat ditambahkan selain sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2), apabila
dipandang perlu untuk program spesialis/profesi.
Bagian Kedua
Struktur dan Komposisi Kurikulum
Pasal 22
Untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, perlu
ditetapkan kurikulum inti (tidak mesti ditetapkan oleh kementerian, tetapi dapat ditetapkan sendiri
dengan mengacu hasil kesepakatan bersama secara nasional (konsorsium/asosiasi keilmuan) sebagai
penciri kompetensi utama dari suatu Program Studi.
Pasal 23
Kurikulum program studi untuk semua jenis program pendidikan ditetapkan oleh Rektor atas usul
Dekan, yang sebelumnya mendapat persetujuan Senat Fakultas.
Pasal 24
(1) Mata kuliah pada setiap program studi dikelompokkan ke dalam kurikulum inti dan kurikulum
institusional.
(2) Kurikulum inti program diploma sekurang-kurangnya 40% dari jumlah SKS kurikulum program
diploma dan 60% kurikulum institusional.
(3) Kurikulum inti program sarjana berkisar antara 40-80% dari keseluruhan SKS kurikulum program
sarjana dan kurikulum institusional berkisar antara 20-60%.
Pasal 25
(1) Kurikulum program sarjana maupun program diploma wajib memuat mata kuliah Pendidikan
Agama, Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia.
(2) Mata-mata kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian dari kurikulum inti,
yang besaran SKS untuk masing-masing mata kuliah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Bagian Ketiga
Standar Kompetensi Lulusan
Pasal 26
(1) Setiap program studi dan program profesi wajib menetapkan standar kompetensi lulusan, yaitu
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup semua elemen kompetensi.
(2) Standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan
perumusan yang memperhatikan masukan dari pemangku kepentingan dan hasil tracer studi.
Pasal 27
(1) Pimpinan Fakultas/Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan harus mengendalikan standar kompetensi
lulusan.
(2) Monitoring dan evaluasi standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu
oleh Unit/Badan Penjaminan Mutu di tingkat Fakultas/Program Studi dan Universitas.
Bagian Keempat
Penyusunan Silabi, Garis-garis Besar Program Pengajaran,
Satuan Acara Pembelajaran, dan Kontrak Perkuliahan
Pasal 28
(1) Penyusunan silabi mata kuliah harus memperhatikan visi dari Program Studi.
(2) Berdasarkan silabi yang ditetapkan yang diarahkan untuk menghasilkan kompetensi lulusan
dengan standar yang telah ditetapkan, setiap Dosen (Tenaga Pendidik) atau tim Dosen (Tenaga
Pendidik) pengampu mata kuliah menyusun GBPP, SAP, dan Kontrak Perkuliahan.
(3) Agar standar kompetensi dapat dicapai, ketua program studi dengan jajarannya harus
melaksanakan evaluasi penyempurnaan standar isi (silabi, SAP, dan GBPP) pada akhir semester,
dan hasilnya diterapkan pada semester berikutnya.
(4) Agar standar kompetensi dapat dicapai, pimpinan Fakultas/Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan
bersama dengan jajarannya (aspek yang diatur disesuaikan dengan tugas dan kewenangan masing-
masing) harus menetapkan standar proses pembelajaran dan melaksanakan pengendalian standar
proses pembelajaran.
Bagian Kelima
Peninjauan Kurikulum
Pasal 29
(1) Peninjauan kurikulum (evaluasi peninjauan dokumen kurikulum dan/atau standar isi), dilakukan
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sekali, atau setelah dampak dari implementasi kurikulum
diketahui, atau apabila terjadi perubahan tuntutan pemangku kepentingan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme penyusunan dan peninjauan kembali kurikulum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur masing-masing Fakultas/ Program
Studi/Bagian/Jurusan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Keenam
Sandi/Kode Mata Kuliah
Pasal 30
(1) Setiap mata kuliah pada masing-masing Program Studi diberi sandi/kode untuk membantu
kemudahan pengelolaan pada pangkalan data akademik.
(2) Sandi/kode mata kuliah pada masing-masing Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dirancang unik yang dapat mencirikan Fakultas, Program Studi, kelompok elemen kompetensi,
tahun penyajian, dan nomor urut pada kelompok masing-masing elemen kompetensi.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman pemberian sandi/kode mata kuliah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor untuk diacu oleh seluruh
Program Studi.
Bagian Ketujuh
Kuliah Kerja Mahasiswa
Pasal 31
(1) Salah satu dari kuliah kerja berikut ini: Kerja Lapangan/Praktik Lapangan/ Pengalaman
Lapangan/Praktik Kerja Lapangan/Magang/KKN, bersifat wajib dilaksanakan mahasiswa dengan
bobot 2-4 SKS.
(2) Kegiatan kuliah kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih/ditetapkan oleh masing-masing
Fakultas/Program Studi/Bagian sesuai dengan kurikulumnya.
Pasal 32
Pelaksanaan KKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dapat berlangsung dengan cara-cara yang
berbeda, tergantung pada beberapa hal, seperti ada tidaknya kerjasama dengan pihak pemangku
kepentingan, keberadaan tema KKN yang ditetapkan pihak pemangku kepentingan yang bekerjasama,
atau adanya kesempatan untuk mengintegrasikan pelaksanaan KKN dengan rancangan kegiatan yang
disusun Dosen (Tenaga Pendidik) atau Lembaga Pengabdian Masyarakat yang berhasil memperoleh
dana hibah KKN dari pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi atau pihak lain.
Pasal 33
Panduan pelaksaaan kerja lapangan/praktik lapangan/pengalaman lapangan/ praktek kerja
lapangan/kuliah kerja lapangan/magang/KKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 diatur pada
masing-masing Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan.
Pasal 34
Panduan pelaksanaan kuliah kerja program spesialis/profesi yang dalam pelaksanaannya melibatkan
sumberdaya pihak luar, pengaturannya dibuat tersendiri dengan Peraturan Rektor berdasarkan usulan
Dekan Fakultas/Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan yang bersangkutan.
BAB X
PENYELENGGARAAN E-LEARNING
Pasal 35
(1) Fakultas/Program Studi yang memenuhi standar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat
melaksanakan pendidikan jarak jauh melalui penyelenggaraan E-Learning dengan tetap mengacu
kepada sistem SKS.
(2) Fakultas/Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat menyelenggarakan
pendidikan jarak jauh melalui penyelenggaraan E-Learning setelah mendapat izin dari Rektor.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan E-Learning sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor.
BAB XI
PENAWARAN MATA KULIAH
Pasal 36
(1) Penawaran mata kuliah didasarkan atas kurikulum Program Studi yang ada pada masing-masing
Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan.
(2) Bagi Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan yang melaksanakan kurikulum dengan cara
penawaran mata kuliah yang lain dari cara penawaran sistem SKS, maka penawaran mata
kuliahnya diatur tersendiri oleh Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan dengan persetujuan
Universitas.
Pasal 37
(1) Penawaran mata kuliah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dilakukan berdasarkan urutan mata
kuliah yang berhubungan satu sama lain dan dikaitkan dengan paket semester.
(3) Penawaran mata kuliah program sarjana dan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat
tetap setiap semester.
(4) Mata kuliah yang telah diprogramkan mahasiswa dalam KRS yang tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan batal.
(5)
Pasal 38
Rancangan kegiatan pendidikan setiap tahun untuk program spesialis dan/atau profesi bersifat tetap.
Pasal 39
Penyajian mata kuliah per semester yang boleh diambil oleh mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 37 diatur oleh Dekan Fakultas/Ketua Program Studi/ Ketua Bagian/Ketua Jurusan.
Pasal 40
Jadual kuliah dikeluarkan oleh Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sebelum jadual konsultasi rencana studi dimulai.
Pasal 41
Sebagai petunjuk, harus disusun buku pedoman atau instruksi kerja untuk pengambilan matakuliah yang
ditawarkan atau kegiatan akademik lainnya pada masing-masing Fakultas/Program
Studi/Bagian/Jurusan.
Pasal 42
(1) Penawaran kegiatan pendidikan profesi diatur dengan ketentuan tersendiri dengan Keputusan
Rektor atas usul Dekan/Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan.
(2) Sebagai petunjuk bagi petugas pelaksana dan peserta pendidikan profesi untuk pengambilan mata
kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus disusun buku pedoman.
BAB XII
PROGRAM ALIH TAHUN (SEMESTER ANTARA)
Pasal 43
(1) Diantara semester genap dan semester gasal setiap tahun akademik, Fakultas/Program Studi dapat
menyelenggarakan semester antara berupa Program Alih Tahun, yang disingkat dengan PAT.
(2) PAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk remediasi, pengayaan, dan
percepatan kelulusan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan Program
Alih Tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor.
BAB XIII
KEPENASIHATAN
Pasal 44
(1) Sebelum mahasiswa baru mengikuti kegiatan pendidikan, ditetapkan Dosen (Tenaga Pendidik)
penasehat akademik.
(2) Dosen (Tenaga Pendidik) penasihat akademik mahasiswa program diploma, sarjana, dan
spesialis/profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dosen (Tenaga Pendidik) tetap pada
Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan yang bersangkutan, yang ditetapkan oleh Dekan atas usul
Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan.
(3) Penetapan Dosen (Tenaga Pendidik) penasihat akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diumumkan sebelum masa konsultasi rencana studi.
Pasal 45
Dosen (Tenaga Pendidik) penasihat akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 berkewajiban
membantu mahasiswa dalam menyusun rencana studi dan memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya, terutama dalam bidang akademik.
Pasal 46
Untuk menjamin kelancaran pelayanan oleh Dosen (Tenaga Pendidik) penasihat akademik, Fakultas
harus melaksanakan monitoring dan evaluasi layanan akademik.
BAB XIV
PERKULIAHAN
Bagian Kesatu
Waktu Perkuliahan
Pasal 47
(1) Perkuliahan dan/atau praktikum dilaksanakan setiap hari kerja dengan rentang waktu dari pukul
08.00 sampai dengan pukul 22.00.
(2) Jadual kuliah dan/atau praktikum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Fakultas
masing-masing.
(3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal keadaan yang sangat
mendesak (misalnya sebab banyaknya hari libur, atau karena Dosen (Tenaga Pendidik) tidak
memenuhi ketentuan kehadiran memberi kuliah), sehingga perkuliahan dan atau/praktikum kurang
dari 12 (dua belas) kali pertemuan (tidak termasuk UTS dan UAS), maka Dosen (Tenaga Pendidik)
wajib menggantinya pada waktu lain di luar minggu tenang yang ditetapkan berdasarkan
kesepakatan Dosen (Tenaga Pendidik) dan mahasiswa, termasuk kemungkinan pada hari libur, dan
memberitahukannya kepada Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan dan Sub Bagian Akademik
pada Fakultas.
Bagian Kedua
Pengelolaan Pembelajaran
Pasal 48
(1) Pada setiap awal perkuliahan Dosen (Tenaga Pendidik)/Penanggung Jawab Mata Kuliah wajib
menyampaikan GBPP, SAP, dan Kontrak Perkuliahan kepada mahasiswa peserta mata kuliah yang
bersangkutan dan menyerahkan arsipnya kepada Program Studi/Bagian/Jurusan.
(2) GBPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisikan rumusan tujuan dan pokok-pokok isi mata kuliah
yang memuat komponen-komponen nama, kode, deskripsi singkat, kompetensi, pokok bahasan, sub
pokok bahasan, perkiraan waktu, dan sumber kepustakaan.
(3) SAP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisikan rumusan tujuan dan pokok-pokok mata kuliah
satu kali tatap muka yang memuat komponen-komponen nama, kode, perkiraan waktu, nomor urut tatap
muka, kompetensi, pokok bahasan, sub pokok bahasan, kegiatan belajar mengajar, evaluasi dan
referensi.
(4) Kontrak Perkuliahan sebagaimaa dimaksud pada ayat (1) paling tidak berisikan identitas mata kuliah,
status mata kuliah, Dosen (Tenaga Pendidik) pengampu, jadwal kuliah, tempat, manfaat mata kuliah,
deskripsi perkuliahan, tujuan instruksional, organisasi materi, strategi perkuliahan, dan pustaka rujukan.
Pasal 49
(1) Pada setiap kegiatan perkuliahan, Dosen (Tenaga Pendidik) dan mahasiswa wajib mengisi daftar
hadir, dan Dosen (Tenaga Pendidik) wajib mengamati kebenaran daftar hadir.
(2) Setiap satu bulan kalender, Dosen (Tenaga Pendidik) harus menyampaikan kondisi kehadiran
mahasiswa (sesuai daftar hadir) kepada Program Studi/Bagian atau kepada pihak Sub Bagian
Akademik Fakultas.
(3) Data kondisi kehadiran mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) akan digunakan untuk
mengevaluasi dibolehkan atau tidaknya seseorang mahasiswa untuk mengikuti UAS sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan.
Pasal 50
(1) Dalam hal Dosen (Tenaga Pendidik) yang sudah tercantum dalam jadwal kuliah berhalangan tetap,
Dosen (Tenaga Pendidik) tersebut diganti oleh Dosen (Tenaga Pendidik) lain yang ditetapkan oleh
Dekan atas usul Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan.
(2) Untuk matakuliah yang diasuh oleh tim Dosen (Tenaga Pendidik), pada setiap awal semester,
Dosen (Tenaga Pendidik) Penanggung Jawab Mata Kuliah wajib mengadakan koordinasi untuk
mengevaluasi/meninjau ulang GBPP, SAP dan Kontrak Perkuliahan, serta mengatur pembagian
tugas dan mengatur alokasi perkuliahan diantara anggota secara proporsional.
Pasal 51
(1) Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan bertanggungjawab atas kelancaran proses
pembelajaran.
(2) Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan wajib meminta GBPP, SAP, dan Kontrak Perkuliahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 kepada setiap Dosen (Tenaga Pendidik) Penanggung Jawab Mata
Kuliah.
(3) Pemantauan pelaksanaan GBBP, SAP, dan Kontrak Perkuliahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan oleh Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan.
(4) Ketua Program Studi/Ketua Bagian berkewajiban melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kehadiran
Dosen (Tenaga Pendidik) dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 52
(1) Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan berkewajiban melakukan antisipasi, apabila ada Dosen
(Tenaga Pendidik) pengasuh mata kuliah sering terlambat datang/tidak masuk pada saat jadwal tatap
muka berlangsung.
(2) Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan meminta kepada pimpinan Fakultas untuk
memberikan peringatan kepada Dosen (Tenaga Pendidik) yang sering terlambat datang atau tidak hadir
pada kegiatan pembelajaran yang terjadwal untuknya.
(3) Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan melaporkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran kepada
Dekan.
Bagian Ketiga
Kehadiran Perkuliahan
Pasal 53
(1) Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan, praktikum, dan/atau kegiatan akademik lainnya sesuai
dengan rencana studinya secara tertib dan teratur atas dasar ketentuan-ketentuan yang berlaku.
(2) Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan perkuliahan minimal 80% (delapan puluh persen) dari
pelaksanaan perkuliahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Mahasiswa wajib menyelesaikan 100% (seratus persen) tugas praktikum/ pembuatan
paper/makalah/laporan, dan/atau tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Dosen (Tenaga
Pendidik).
(4) Mahasiswa yang secara resmi memperoleh tugas baik dari Fakultas/Universitas maupun
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat yang dilakukan pada masa perkuliahan,
ketidakhadirannya dapat dipertimbangkan untuk menentukan jumlah minimal hadir pada acara
perkuliahan.
(5) Untuk dapat mengikuti UAS suatu mata kuliah mahasiswa yang bersangkutan harus sudah
mengikuti perkuliahan dan/atau praktikum minimal hadir 60% (enam puluh persen) dari
pelaksanaan perkuliahan.
BAB XV
EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA
Bagian Kesatu
Maksud, Bentuk, dan Cara Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa
Pasal 54
(1) Evaluasi hasil belajar untuk satu mata kuliah dimaksudkan untuk menilai tingkat penguasaan mahasiswa
terhadap bahan-bahan ajar yang disajikan dalam mata kuliah tersebut sesuai dengan GBPP.
(2) Hasil penilaian dinyatakan dengan nilai skor 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus).
(3) Bentuk evaluasi hasil belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa UTS, UAS, ujian
praktikum, penugasan akademik, kuis, dan bentuk lain yang dapat mengukur kompetensi yang ingin
dicapai.
(4) Sesuai dengan prinsip pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi, maka penilaian hasil belajar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mencakup aspek-aspek kognitif, psikomotorik , dan afektif.
Pasal 55
(1) UTS dilaksanakan oleh Dosen (Tenaga Pendidik) pengampu yang bersangkutan pada pertengahan
semester sesuai dengan kalender akademik.
(2) UAS dilaksanakan pada akhir semester secara terjadual yang disusun oleh Fakultas sesuai dengan
kalender akademik.
(3) Dalam hal tertentu, UTS dan UAS diluar jadual yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dapat dilaksanakan atas izin Dekan.
(4) UTS dan UAS dilaksanakan sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.
Pasal 56
(1) UTS dan UAS dapat dilaksanakan dalam berbagai cara seperti ujian tertulis (dengan atau tanpa
diperkenankan membuka buku (open/close book system), pilihan ganda atau jawaban bebas, ujian
lisan, ujian dalam bentuk presentasi seminar, ujian dalam bentuk pemberian tugas akademik, ujian
dalam bentuk penulisan karya ilmiah, dan bentuk lain yang dapat mengukur kompetensi yang ingin
dicapai.
(2) Bentuk-bentuk evaluasi hasil belajar mahasiswa dan bobot/persentasinya terhadap nilai akhir
ditentukan oleh Dosen (Tenaga Pendidik) mata kuliah dan dicantumkan dalam kontrak perkuliahan.
(3) Setiap pekerjaan mahasiswa (ujian-ujian sebelum UAS dan tugas-tugas akademik lainnya) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib diperiksa dan hasilnya diinformasikan kepada mahasiswa paling lambat 1
(satu) minggu sebelum UAS.
Pasal 57
(1) Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan kehadiran sebagaimana diatur dalam Pasal 53, tidak
diperkenankan mengikuti UAS.
(2) Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti UTS dan UAS, namun karena
sesuatu hal tidak dapat mengikutinya dengan alasan tertentu yang didukung oleh dokumen resmi
dan dapat diterima oleh Dekan, dapat mengikuti ujian susulan UTS dan UAS yang waktunya dapat
diatur tersendiri, tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah UTS dan UAS terjadual berakhir, kecuali
ada alasan yang dapat dipercaya.
Pasal 58
Ujian ulangan tidak diperkenankan setelah UAS.
Pasal 59
Untuk mata kuliah yang dilaksanakan secara paralel, walaupun Dosen (Tenaga Pendidik)nya berbeda,
ujian mata kuliah tersebut harus diberikan dengan soal, waktu, dan alokasi waktu yang sama.
Pasal 60
Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat ujian, jadual ujian, keabsahan peserta ujian dan tata tertib ujian
diatur oleh Fakultas masing-masing.
Bagian Kedua
Komponen Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
Pasal 61
(1) Nilai akhir mata kuliah merupakan hasil perhitungan dari komponen-komponen penilaian (seperti
tercantum pada Pasal 54 (ayat 2) yang dirancang oleh Dosen (Tenaga Pendidik) dan atau Program
Studi/Bagian/Jurusan yang bersangkutan berdasarkan pedoman yang ada.
(2) Mata kuliah pendukung elemen kompetensi landasan kepribadian dan elemen kompetensi pemahaman
kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya, bobot/persentasi nilai
ujian teori antara 70-90% terhadap nilai akhir.
(3) Mata kuliah pendukung elemen kompetensi penguasaan ilmu dan keterampilan, bobot/persentasi nilai
ujian teori antara 70-80% terhadap nilai akhir, sedangkan bagi program diploma nilai ujian teori antara
30-40% terhadap nilai akhir.
(4) Mata kuliah pendukung elemen kemampuan berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu
dan keterampilan yang dikuasai, bobot/persentas nilai praktikum antara 40-60% terhadap nilai akhir.
(5) Nilai akhir pada setiap mata kuliah merupakan gabungan atau hasil kumulatif dari komponen-komponen
penilaian seperti yang dimaksud pada Pasal 69 ayat (2).
(6) Untuk mata kuliah yang diasuh oleh Tim Dosen (Tenaga Pendidik), nilai akhir sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) merupakan gabungan penilaian seluruh anggota Tim dan Penanggung Jawab Mata Kuliah
dengan memperhatikan asas proporsionalitas.
Pasal 62
Bobot masing-masing unsur penilaian keberhasilan belajar mahasiswa yang berkaitan dengan tugas Skripsi,
Tesis, Disertasi, kerja lapang, praktek kerja, KKN, atau tugas lain sejenis, diatur tersendiri oleh
Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan.
Bagian Ketiga
Sistem dan Cara Pemberian Nilai Mutu dan Angka Mutu
Pasal 63
(1) Hasil penilaian akhir dengan skor 0-100 digunakan untuk pemberian nilai mutu dan angka mutu.
(2) Pemberian nilai mutu atau angka mutu dari hasil penilaian akhir hasil menggunakan sistem Penilaian
Acuan Patokan (PAP), atau menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN).
(3) Sistem PAN dapat dipergunakan apabila persentasi kelulusan peserta ujian rendah.
(4) Nilai mutu, angka mutu, dan sebutan mutu berdasarkan sistem PAP, mengacu kepada tabel berikut:
Nilai Akhir Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu
80 – 100 A 4 Terbaik
75 – 79,9 B+ 3,5 Sangat Baik
70 – 74,9 B 3 Baik
65 – 69,9 C+ 2,5 Cukup Baik
60 – 64,9 C 2 Cukup
55 – 59,9 D+ 1,5 Kurang Baik
50 – 54,9 D 1 Kurang
0 – 49,9 E 0 Sangat Kurang
Bagian Keempat
Penyampaian Nilai Ujian
Pasal 64
(1) Nilai akhir ujian sebagaimana dimaksud pada Pasal 63 ayat (1), selanjutnya diisikan ke dalam
DPNA.
(2) DPNA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah
ujian mata kuliah tersebut dilaksanakan kepada Sub Bagian Akademik Fakultas dan kemudian
diumumkan oleh Fakultas secara terbuka dan serempak mencakup seluruh mata kuliah pada
semester yang bersangkutan.
(3) Penyerahan DPNA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilampiri dengan berkas
perhitungan nilai akhir secara lengkap termasuk dasar perhitungannya.
Pasal 65
Apabila setelah diperingatkan, DPNA belum juga diserahkan oleh Dosen (Tenaga Pendidik) Pengampu
dalam batas waktu yang ditentukan Fakultas/Universitas dengan mengacu kepada kalender akademik,
maka dengan sepengetahuan Pimpinan Fakultas/Universitas, nilai akhir peserta ujian akan diberikan
nilai B untuk ujian mata kuliah yang bersangkutan.
Pasal 66
Bagi Program Studi/Bagian/Jurusan tertentu yang mempunyai kalender akademik tersendiri/khusus,
pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 diatur secara tersendiri dengan Peraturan
Rektor atas usul Dekan/Ketua Program Studi/Bagian/Jurusan.
Pasal 67
Dosen (Tenaga Pendidik) yang terlambat menyerahkan DPNA, diberikan surat peringatan oleh Dekan,
dan apabila keterlambatan mencapai 3 (tiga) kali berturut-turut, maka akan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi Dekan dalam penilaian SKP.
Pasal 68
(1) Apabila seorang mahasiswa belum dapat melengkapi komponen dari kesatuan penilaian mata
kuliah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 (ayat 2) pada saat yang telah ditentukan, maka nilai
akhirnya sementara dinyatakan TIDAK LENGKAP (T) untuk mata kuliah tersebut.
(2) Mahasiswa yang bersangkutan dengan seizin Dosen (Tenaga Pendidik) Pengasuh mata kuliah
masih diberikan kesempatan untuk melengkapi komponen tersebut paling lama 1 (satu) minggu
setelah nilai diumumkan.
(3) Jika ternyata dalam waktu yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) komponen
tersebut belum juga dilengkapi, maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan mendapat nilai E
untuk mata kuliah tersebut.
Pasal 69
Apabila seorang mahasiswa mengundurkan diri secara sah untuk suatu mata kuliah, maka mahasiswa
yang bersangkutan diberi tanda kosong sehingga mata kuliah tersebut tidak diperhitungkan dalam
menentukan IP pada akhir semester.
Pasal 70
(1) Nilai akhir yang tertuang dalam DPNA yang telah diserahkan kepada Fakultas/Program
Studi/Bagian/Jurusan tidak dapat diubah oleh Dosen (Tenaga Pendidik) pengasuh yang bersangkutan,
kecuali ada kekeliruan.
(2) Jika terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam pencatatan nilai, maka usul perubahannya haruslah
disampaikan secara tertulis kepada Dekan/Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan dengan
memberikan alasan yang wajar dan dapat diterima.
(3) Perubahan nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan perubahan pertama dan terakhir.
(4) Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan dan Bagian Akademik Fakultas menerima perubahan nilai
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) selambat-lambatnya sebulan setelah KHS diterbitkan.
Bagian Kelima
Batas Nilai Kelulusan Mata Kuliah
Pasal 71
(1) Batas Nilai untuk dinyatakan lulus adalah ≥ D
(2) Kredit Diperoleh (KD) yang merupakan pernyataan besaran jumlah SKS yang dianggap telah
berhasil dikumpulkan oleh seorang mahasiswa, yaitu jumlah SKS mata kuliah-mata kuliah dengan
nilai ≥ D.
(3) Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, dan mata kuliah Program
Studi/Bagian/Jurusan tertentu yang dianggap sangat menentukan, nilai minimal kelulusan adalah
C.
(4) Mata kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Fakultas/Program Studi/Bagian
masing-masing.
Pasal 72
Apabila 50% (lima puluh persen) dari mahasiswa peserta mata kuliah memperoleh nilai kurang dari C, maka
Dekan/Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan harus segera mengetahui sebab-sebabnya dan
mengantisipasi pada waktu perkuliahan/kegiatan akademik berikutnya.
Bagian Keenam
Perkuliahan Ulang
Pasal 73
(1) Perkuliahan ulang (recourse) adalah keikutsertaan kembali mahasiswa dalam perkuliahan untuk
suatu mata kuliah yang pernah diikutinya.
(2) Setiap mahasiswa berhak maksimum 2 (dua) kali memperbaiki nilai melalui kuliah ulang
(recourse), termasuk pada waktu PAT selama masa studi yang bersangkutan belum habis.
(3) Nilai kuliah ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang akan diambil dalam menghitung IPK,
diambil dari nilai tertinggi.
Bagian Ketujuh
Penerbitan Kartu Hasil Studi
Pasal 74
(1) KHS diterbitkan oleh BAK paling lambat 2 (dua) minggu setelah UAS berakhir.
(2) Seluruh nilai yang telah diolah di Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan, diinventarisasi di
BAK.
(3) Nilai yang telah diinventarisasi oleh BAK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diakses
secara online.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara penerbitan KHS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Keputusan Rektor.
BAB XVI
EVALUASI KEBERHASILAN STUDI
Bagian Kesatu
Tujuan Evaluasi Keberhasilan Studi
Pasal 75
Evaluasi keberhasilan studi merupakan proses penilaian untuk mengukur keberhasilan mahasiswa
dalam menempuh beban akademik sesuai dengan kurikulum dalam batas waktu tertentu yang tercermin
dari IPS dan jumlah KD selama batas waktu tertentu.
Bagian Kedua
Evaluasi Keberhasilan Studi Semester
Pasal 76
(1) Evaluasi keberhasilan studi semester program sarjana dilakukan pada setiap akhir semester,
meliputi seluruh mata kuliah yang diprogramkan oleh mahasiswa pada semester yang
bersangkutan, yang dinyatakan dalam IPS.
(2) IPS setiap semester dihitung dengan dua desimal untuk digunakan dalam menentukan beban studi
yang boleh diambil pada semester berikutnya.
(3) Dalam hal tertentu, pengambilan mata kuliah hanya boleh ditambah 1 (satu) SKS di atas SKS
maksimal.
Bagian Ketiga
Evaluasi Keberhasilan Studi Dua Tahun Pertama
Pasal 77
1. Evaluasi keberhasilan studi program sarjana dan program diploma IV dilaksanakan 2 (dua) kali,
yaitu pada akhir Dua Tahun Pertama dan pada akhir Dua Tahun Kedua.
2. Evaluasi keberhasilan studi Dua Tahun Pertama diatur sebagai berikut:
a. Pada akhir dua tahun pertama 4 (empat) semester aktif, terhitung mulai saat mahasiswa
terdaftar sebagai mahasiswa baru, keberhasilan studi mahasiswa dievaluasi untuk dijadikan
bahan pertimbangan apakah mahasiswa yang bersangkutan boleh atau tidak boleh
melanjutkan studinya.
b. Mahasiswa tersebut dinilai mampu untuk melanjutkan studinya apabila setelah dua tahun
pertama memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. mampu mengumpulkan minimal 40 SKS, termasuk nilai D dengan IPK ≥ 2,00;
2. apabila dalam waktu dua tahun mampu mengumpulkan lebih dari 40 SKS, maka untuk
evaluasi tersebut diambil 40 SKS dari mata kuliah-mata kuliah dengan nilai tertinggi.
3. Mahasiswa yang dalam dua tahun pertama tidak dapat memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), maka yang bersangkutan dinyatakan putus kuliah (drop out).
4. Penetapan putus kuliah untuk mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh
Rektor atas usul Dekan.
Bagian Keempat
Evaluasi Keberhasilan Studi Dua Tahun Kedua
Pasal 78
(1) Evaluasi keberhasilan studi Dua Tahun Kedua dilaksanakan setelah dua tahun kedua 8 (delapan)
semester aktif, efektif mahasiswa boleh melanjutkan studinya apabila telah memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
a. mampu mengumpulkan minimal 80 SKS, termasuk nilai D dengan IPK ≥ 2,50 ;
b. apabila dalam waktu 8 (delapan) semester aktif, mahasiswa telah mampu mengumpulkan
lebih dari 80 SKS, maka untuk evaluasi keberhasilan studi Dua Tahun Keduanya diambil 80
SKS dari mata kuliah mata kuliah dengan nilai tertinggi.
(2) Mahasiswa yang dalam empat tahun (8 semester aktif) tidak dapat memenuhi syarat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tidak berhak melanjutkan studi pada Fakultas/Program
Studi/Bagian/Jurusan bersangkutan atau dinyatakan putus kuliah (drop out).
(3) Penetapan putus kuliah untuk mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh
Rektor atas usul Dekan.
Pasal 79
Evaluasi keberhasilan studi untuk program diploma, magister, doktor, spesialis/profesi, diatur tersendiri
dengan Peraturan Rektor.
BAB XVII
PERSYARATAN DAN PREDIKAT KELULUSAN
Bagian Kesatu
Persyaratan Kelulusan
Pasal 80
Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan atau lulus dari program sarjana apabila telah
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. terdaftar sebagai mahasiswa baik secara administratif maupun akademik;
b. tidak melampaui batas studi maksimal (semester aktif) yang ditentukan;
c. telah berhasil mengumpulkan jumlah KD berkisar antara 144-160 SKS (yang besarnya sesuai
dengan kurikulum Program Studi yang bersangkutan);
d. memenuhi komposisi sejumlah mata kuliah sesuai dengan tuntutan kurikulum Program Studi yang
bersangkutan;
e. memiliki IPK ≥ 2,00;
f. telah menyelesaikan semua kewajiban dan/atau tugas yang dibebankan yang harus dipenuhi,
termasuk penyelesaian tugas akhir/skripsi yang telah diperbaiki; dan
g. memenuhi persyaratan yudisium yang ditentukan oleh Fakultas.
Pasal 81
Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan atau lulus dari program diploma apabila telah
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. terdaftar sebagai mahasiswa baik secara administratif maupun akademik;
b. tidak melampaui batas studi maksimal (semester aktif) yang ditentukan;
c. telah berhasil mengumpulkan jumlah KD sesuai dengan jenjang studi yang dijalani, yaitu berkisar
antara:
1. 40 – 50 SKS untuk program Diploma I;
2. 80 – 90 SKS untuk program Diploma II;
3. 110 – 120 SKS untuk program Diploma III;
4. 144 – 160 SKS untuk program Diploma IV.
d. memenuhi komposisi sejumlah mata kuliah sesuai dengan tuntutan kurikulum Program Studi yang
bersangkutan;
e. memiliki IPK minimal 2,00; dan
f. memenuhi persyaratan yudisium yang ditentukan oleh Fakultas.
Pasal 82
Mahasiswa program sarjana dan diploma yang memiliki nilai D+ dan D, dapat dinyatakan lulus apabila
jumlah SKS nilai-nilai mata kuliah tersebut maksimal 10% (sepuluh persen) terhadap jumlah SKS
beban studi.
Pasal 83
Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan atau lulus dari program magister apabila telah
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. terdaftar sebagai mahasiswa baik secara administratif maupun akademik;
b. tidak melampaui batas studi maksimal (semester aktif) yang ditentukan;
c. telah berhasil mengumpulkan jumlah KD berkisar antara 36 – 50 SKS (yang besarnya sesuai
dengan kurikulum masing-masing Program Studi Magister yang bersangkutan).
d. memiliki IPK minimal 2,75;
e. telah menyelesaikan semua kewajiban dan/atau tugas yang dibebankan yang harus dipenuhi,
termasuk penyelesaian tesis yang telah diperbaiki; dan
f. memenuhi persyaratan yudisium yang ditentukan oleh Program Pascasarjana.
Pasal 84
Evaluasi keberhasilan studi atau kelulusan pada akhir program spesialis/profesi dan doktor akan diatur
tersendiri dengan Peraturan Rektor.
Bagian Kedua
Predikat Kelulusan
Pasal 85
(1) Predikat kelulusan merupakan kualifikasi keberhasilan mahasiswa yang mencerminkan capaian
kompetensi yang diperolehnya setelah mengikuti seluruh program pendidikan tinggi sebagaimana
yang ditentukan dalam kurikulum Program Studi yang dijalaninya.
(2) Setiap mahasiswa yang telah lulus diberikan predikat kelulusan.
(3) Predikat kelulusan setelah mengikuti/menyelesaikan program pendidikan tinggi terdiri atas 3 (tiga)
tingkat dan dinyatakan pada transkrip akademik, yaitu:
a. memuaskan;
b. sangat memuaskan; dan
c. dengan pujian.
(4) Predikat kelulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berdasarkan IPK dan lama masa studi.
(5) Predikat kelulusan dengan tingkat memuaskan dan sangat memuaskan untuk program diploma,
sarjana dan magister hanya berdasarkan nilai IPK.
Pasal 86
(1) Kriteria predikat kelulusan program sarjana dan program diploma, yaitu:
a. IPK 2,00 – 2,75 : memuaskan;
b. IPK 2,76 – 3,50 : sangat memuaskan;
c. IPK 3,51 – 4,00 : dengan pujian dengan memperhatikan masa studi maksimal, yaitu n n
tahun (masa studi minimal) ditambah 1 (satu) tahun untuk program
sarjana.
(2) Kriteria predikat kelulusan program magister, yaitu:
a. IPK 2,75 – 3,40 : memuaskan;
b. IPK 3,41 – 3,70 : sangat memuaskan;
c. IPK 3,71 – 4,00 : dengan pujian dengan memperhatikan masa studi maksimal, yaitu n n
tahun (masa studi minimal) ditambah 0,5 (nol koma lima) tahun.
(3) Rektor memberikan piagam penghargaan khusus kepada lulusan dengan predikat dengan pujian.
(4) Predikat kelulusan dengan pujian tidak diberikan kepada lulusan program sarjana yang berasal dari
lulusan program diploma III dan/atau program sarjana muda yang sejenis (lintas jalur/alih kredit).
Pasal 87
Predikat kelulusan untuk program spesialis/profesi dan doktor diatur tersendiri dengan Peraturan
Rektor.
BAB XVIII
PENERIMAAN MAHASISWA
Bagian Kesatu
Prinsip Penerimaan Mahasiswa Baru
Pasal 88
Pola penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan dengan prinsip:
a. adil dan tidak diskriminatif yaitu tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, umur,
kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa, dengan tetap memperhatikan
potensi calon mahasiswa dan kekhususan perguruan tinggi yang bersangkutan; dan
b. transparan dan akuntabel yaitu pendaftaran, seleksi, dan pengumuman dilakukan secara terbuka,
serta jumlah mahasiswa baru yang diterima sesuai dengan daya tampung setiap program studi.
Bagian Kedua
Pola Penerimaan Mahasiswa
Pasal 89
(1) Pola penerimaan mahasiswa dilakukan melalui seleksi nasional dan mandiri.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pola penerimaan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Rektor dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Persyaratan Menjadi Mahasiswa Baru
Pasal 90
(1) Untuk menjadi mahasiswa baru, seseorang harus:
a. telah memiliki Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah,
Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah Kejuruan, Paket C atau bentuk lain yang
sederajat untuk mahasiswa program diploma dan sarjana;
b. telah memiliki ijazah program sarjana atau program diploma IV yang relevan untuk
mahasiswa program magister dan program spesialis/profesi;
c. telah memiliki ijazah magister yang relevan untuk mahasiswa program doktor dan
spesialis/profesi;
d. memiliki kemampuan akademik berdasarkan standar tertentu, dengan cara mengikuti sistem
seleksi yang mengacu kepada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. sehat jasmani dan rohani, serta tidak terindikasi menggunakan obat terlarang;
f. bebas dari penggunaan narkotik, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAFZA);
g. berkelakuan baik, termasuk tidak terlibat dalam tindakan asusila atau perkelahian; dan
h. memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Fakultas/Universitas.
(2) Warga negara asing dapat diterima sebagai mahasiswa baru, apabila memenuhi persyaratan
tambahan dan melalui prosedur tertentu;
(3) Persyaratan tambahan dan prosedur sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Pasal 91
Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penerimaan mahasiswa baru diatur dengan
Peraturan Rektor dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Keempat
Pemberian Nomor Induk Mahasiswa
Pasal 92
(1) Setiap mahasiswa diberi Nomor Induk Mahasiswa, selanjut disebut NIM oleh BAK.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian NIM sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Rektor.
Bagian Keenam
Hak dan Kewajiban Mahasiswa
Pasal 93
(1) Mahasiswa mempunyai hak:
a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji
ilmu sesuai dengan norma yang berlaku dalam lingkungan akademik;
b. memperoleh pendidikan, layanan akademik, dan non akademik dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan minat, bakat, kegemaran, dan kemampuannya;
c. memanfaatkan fasilitas Fakultas/Universitas dalam rangka memperlancar proses
pembelajaran;
d. mendapat bimbingan dari penasihat akademik/Dosen (Tenaga Pendidik) yang bertanggung
jawab dalam menyelesaikan studinya;
e. memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan Program Studi/Bagian/Jurusan yang
diikuti serta hasil belajarnya.
f. menyelesaikan studi lebih awal dari jadual yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang berlaku;
g. memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
h. memanfaatkan sumberdaya Fakultas/Universitas melalui perwakilan organisasi
kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat, dan tata kehidupan
bermasyarakat;
i. pindah Program Studi dalam lingkungan Universitas atau ke perguruan tinggi lain;
j. ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa Fakultas/Universitas;
k. memberikan pendapat, usul, dan saran kepada pimpinan Fakultas/Universitas, terutama yang
berkaitan dengan fungsi dan pencapaian tujuan pendidikan melalui lembaga kemahasiswaan
yang diakui di Fakultas/Universitas;
l. mengajukan keberatan atas perlakuan yang dirasa kurang adil terhadap hak-haknya kepada
Program Studi/Bagian/Jurusan/Pengelola Program Spesialis/ Profesi/Fakultas/Universitas
secara berjenjang;
m. mengikuti seleksi beasiswa, mahasiswa berprestasi, dan hibah-hibah yang disediakan oleh
Fakultas/Universitas/Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi/ penyandang dana lainnya; dan
n. mendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasi akademiknya.
(2) Mahasiswa mempunyai kewajiban:
a. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi mahasiswa yang diberi
keringanan dari kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
b. mematuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku pada Fakultas/ Universitas;
c. memegang teguh kode etik sebagaimana termuat dalam buku pedoman umum sikap dan
perilaku mahasiswa yang berlaku;
d. ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban, dan keamanan
Fakultas/Universitas;
e. menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta keolahragaan;
f. menjaga kewibawaan dan nama baik Fakultas/Universitas.
g. menjunjung tinggi nilai kebudayaan lokal dan nasional;
h. mengikuti/menghadiri upacara-upacara dan/atau kegiatan akademik lainnya yang
diselenggarakan Fakultas/Universitas bagi mahasiswa berprestasi dan penerima beasiswa; dan
i. menjadi peserta dalam upacara yudisium dan wisuda bagi yang sudah menyelesaikan studi.
BAB XIX
REGISTRASI
Bagian Kesatu
Status Terdaftar Sebagai Mahasiswa
Pasal 94
(1) Semua mahasiswa yang akan aktif dalam suatu semester diwajibkan melaksanakan registrasi yang
terdiri atas registrasi administratif dan registrasi akademik pada setiap awal semester sesuai
dengan kalender akademik.
(2) Seseorang dinyatakan memiliki status terdaftar sebagai mahasiswa apabila yang bersangkutan
telah melakukan registrasi administratif dan registrasi akademik.
(3) Registrasi administratif merupakan prasyarat untuk registrasi akademik.
(4) Registrasi dimaksud pada ayat (2) dapat dibatalkan jika ternyata mahasiswa tidak memenuhi
persyaratan dan tidak mampu melampau evaluasi keberhasilan studi Dua Tahun Pertama dan Dua
Tahun Kedua, sehingga segala uang pembayaran pada semester yang akan ditempuh dapat ditarik
kembali.
Pasal 95
(1) Mahasiswa dilarang memiliki status ganda dalam kurun waktu kegiatan akademik yang sama pada
program studi di lingkungan Universitas ataupun berstatus ganda sebagai mahasiswa Universitas
dan perguruan tinggi negeri lain, kecuali yang mengikuti twinning program/dual degree/Credit
Transfer System yang diselenggarakan oleh Universitas.
(2) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diketahui memiliki status ganda,
diwajibkan memilih salah satu Fakultas/Program Studi secara tertulis kepada Rektor.
(3) Apabila selama 1 (satu) semester sejak diketahuinya status ganda tersebut mahasiswa yang
bersangkutan belum menyatakan pilihannya, maka Universitas menetapkan mahasiswa yang
bersangkutan kehilangan statusnya sebagai mahasiswa.
(4) Mahasiswa dari Program Studi universitas lain bisa mengambil satu atau lebih mata kuliah di
Universitas, harus terdaftar sebagai mahasiswa tamu.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan twinning program/dual degree/Credit Transfer
System diatur dengan Peraturan Rektor atas usul Dekan.
Bagian Kedua
Registrasi Administratif
Pasal 96
(1) Registrasi administratif merupakan pendaftaran ulang oleh mahasiswa di Universitas dengan
mengisi formulir yang telah disediakan agar memperoleh status terdaftar sebagai mahasiswa.
(2) Registrasi administratif dilaksanakan oleh BAK pada setiap awal semester sesuai dengan kalender
akademik.
(3) Mahasiswa yang akan cuti akademik untuk semester tertentu tetap diwajibkan melaksanakan
registrasi administratif dan menyerahkan Kartu Cuti Akademik kepada Universitas melalui
Fakultas.
Pasal 97
(1) Persyaratan registrasi administratif mahasiswa baru:
a. telah dinyatakan lulus dalam pengumuman penerimaan mahasiswa baru pada sistem
penerimaan mahasiswa baru yang berlaku;
b. menyerahkan kartu peserta ujian dan/atau bukti lainnya sesuai dengan sistem penerimaan
mahasiswa baru yang berlaku;
c. menyerahkan surat keterangan persetujuan diterima dari Dekan bagi mahasiswa pindahan
antar Fakultas di Universitas sendiri;
d. menyerahkan surat keterangan tanda diterima sebagai mahasiswa dari Rektor bagi mahasiswa
pindahan dari perguruan tinggi lain;
e. menyerahkan duplikat tanda pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)/Uang
Kuliah Tunggal [dan uang praktikum untuk program studi tertentu];
f. menyerahkan kartu registrasi yang telah diisi.
(2) Persyaratan registrasi administratifi mahasiswa lama:
a. menyerahkan kartu mahasiswa lama atau Kartu Cuti Akademik bagi yang mengambil cuti
pada semester sebelumnya;
b. menyerahkan duplikat tanda pembayaran SPP/UKT (dan uang praktikum bagi program studi
tertentu), termasuk bagi mahasiswa yang akan berstatus cuti akademik;
c. menyerahkan kartu registrasi yang telah diisi.
Pasal 98
(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pelaksanaan registrasi administratif
diatur dengan Peraturan Rektor.
(2) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan registrasi administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dilengkapi pula dengan instruksi kerja masing-masing bagi mahasiswa dan petugas
pelayanan dalam melaksanakan proses registrasi administratif, yang diumumkan setiap waktunya
pelaksanaan registrasi administratif.
Bagian Ketiga
Registrasi Akademik
Pasal 99
(1) Registrasi akademik merupakan kegiatan mahasiswa untuk mendaftarkan diri menjadi peserta
kuliah/praktikum/kegiatan lapangan yang ditawarkan pada semester yang bersangkutan dengan
mengisi dan menyerahkan KRS yang sudah ditandatangani oleh mahasiswa dan disetujui oleh
Dosen (Tenaga Pendidik) Penasihat Akademik kepada Universitas melalui Fakultas dan
dilaksanakan pada setiap awal semester.
(2) Persyaratan registrasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara:
a. menyerahkan blanko Pra KRS dan KRS yang sudah diisi mahasiswa dan disetujui oleh
Dosen (Tenaga Pendidik) Penasihat Akademik di Fakultas yang bersangkutan;
b. menyerahkan tanda bukti pembayaran-pembayaran selain SPP/UKT (dan uang praktikum
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Rektor dan/atau Dekan; dan
c. mengisi data yang diperlukan secara on line pada situs resmi Universitas (data yang harus
dimasukan dan tatacara pemasukan data diumumkan oleh Rektor) dalam batas waktu yang
ditentukan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pelaksanaan registrasi akademik diatur
oleh masing-masing Fakultas.
(4) Ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan registrasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat
(3), dilengkapi pula dengan instruksi kerja masing-masing bagi mahasiswa dan petugas pelayanan
dalam melaksanakan proses administrasi akademik, yang diumumkan setiap waktunya pelaksanaan
registrasi akademik.
Bagian Keempat
Pengunduran Diri
Pasal 100
(1) Dengan alasan yang bersifat force meujer dan disetujui oleh Dekan, mahasiswa yang sudah
terdaftar pada semester yang berjalan dapat mengajukan pengunduran diri (cuti akademik).
(2) Mahasiswa yang cuti akademik karena alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus melapor
kepada Universitas dengan berbekal surat pengantar/ rekomendasi dari Fakultas.
Pasal 101
(1) Mahasiswa yang tidak mendaftar ulang (registrasi administratif dan/atau registrasi akademik) pada
semester tertentu satu bulan setelah batas akhir registrasi tanpa cuti akademik dianggap
mengundurkan diri sebagai mahasiswa dan kehilangan hak studinya, kecuali dengan alasan yang
bersifat force meujer dan disetujui oleh Dekan.
(2) Hal yang perlu menjadi pertimbangan Dekan dalam memberikan persetujuan adalah tentang :
a. kemungkinan mahasiswa masih bisa mengikuti perkuliahan minimal 80% (delapan puluh
persen) dari pertemuan kuliah, dan kemungkinan pemberian praktikum tambahan/pengganti,
sehingga kewajiban 100% (seratus persen) kehadiran praktikum masih bisa dipenuhi.
b. kemungkinan tersedia waktu untuk memperbaharui database mahasiswa Universitas sebelum
disampaikan kepada pengelola pangkalan data akademik nasional di Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
(3) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terus melaksanakan registrasi administratif
dan registrasi akademik apabila ada surat pengantar/rekomendasi dari Fakultas.
Bagian Kelima
Biaya Pendidikan
Pasal 102
(1) SPP/UKT dan uang praktikum (untuk program studi tertentu) wajib dibayar mahasiswa setiap
semester.
(2) Besarnya SPP/UKT, biaya praktikum, dan biaya pendidikan lainnya serta biaya registrasi untuk
setiap tahun akademik ditetapkan dengan Keputusan Rektor dengan memperhatikan usulan Dekan.
(3) SPP/UKT dan biaya praktikum, biaya pendidikan lainnya serta biaya registrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dibayar setiap awal semester, yang waktunya ditetapkan menurut kalender
akademik.
(4) Keringanan dan pembebasan SPP/UKT dapat diberikan bagi mahasiswa yang kurang mampu
dengan persetujuan Rektor atas usul Dekan.
(5) Mahasiswa yang berhenti sementara baik karena cuti akademik atau karena dijatuhi sanksi
akademik dikenakan kewajiban membayar SPP/UKT sebesar 50% (lima puluh persen), jika
pengajuan cuti akademik dilakukan di awal semester.
(6) Apabila pengajuan cuti akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak pada saat jadual
registrasi (awal semester), uang SPP/UKT yang sudah disetorkan tidak bisa diambil kembali.
(7) Selain uang SPP/UKT dan praktikum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mahasiswa dapat
diwajibkan membayar biaya kegiatan akademik tertentu seperti kerja praktik/kerja lapangan, KKN,
dan kegiatan akademik lainnya, yang besarannya ditetapkan dengan Keputusan Rektor dengan
memperhatikan usulan Dekan.
Bagian Keenam
Kartu Tanda Mahasiswa
Pasal 103
(1) Sebagai identitas mahasiswa yang bersangkutan untuk tujuan berbagai aktifitas kampus dan
akademik di lingkungan Universitas, diterbitkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
(2) KTM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh BAK.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bahan, bentuk, isi, persyaratan, masa berlaku, dan tata cara
penerbitan KTM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (2) diatur dengan
Peraturan Rektor.
Pasal 104
(1) Apabila KTM hilang, dapat diberikan penggantinya dengan melampirkan surat keterangan dari
pihak berwajib yang menyatakan bahwa KTM hilang dan dikenakan biaya pembuatan KTM
pengganti.
(2) KTM pengganti diterbitkan apabila KTM hilang.
(3) KTM pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diterbitkan oleh BAK.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penerbitan KTM pengganti
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3) diatur dengan Peraturan Rektor.
BAB XX
SANKSI AKADEMIK TERHADAP MAHASISWA
Pasal 105
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan dan kewajiban yang berlaku bagi mahasiswa sebagaimana diatur
dalam Peraturan ini maupun dalam peraturan perundang-undangan lainnya dikenakan sanksi dapat
berupa:
a. teguran secara lisan maupun tertulis;
b. kegiatan akademik yang diikutinya dinyatakan tidak sah/dibatalkan;
c. pembatalan semua mata kuliah pada semester yang sedang berlangsung;
d. pembatalan nilai ujian bagi mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan;
e. tidak lulus mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan;
f. tidak lulus semua mata kuliah pada semester yang sedang berlangsung;
g. tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik pada kurun waktu tertentu atau
pemberhentian sementara (skorsing);
h. pemecatan atau dikeluarkan dari Fakultas/Universitas (pemberhentian tetap/permanen), baik
dengan hormat atau dengan tidak hormat; atau
i. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.
(2) Dalam hal pemberhentian permanen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya diatur
oleh Universitas atas usul Fakultas.
Pasal 106
(1) Sanksi akademik terhadap mahasiswa dapat diberikan berupa tidak diperkenankan melanjutkan
studi (drop out) apabila mahasiswa yang belajar telah melampaui batas maksimal semester aktif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.
(2) Penjatuhan sanksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan
Rektor atas usul Dekan.
Pasal 107
(1) Sanksi akademik lainnya dapat diberikan apabila mahasiswa melakukan kegiatan terlarang, baik
yang diatur dalam tata tertib kehidupan kampus maupun dalam peraturan perundang-undangan
lainnya.
(2) Pelanggaran yang bersifat akademik, sanksi dikenakan sesuai dengan tingkat pelanggarannya yang
diatur sebagai berikut :
a. mahasiswa yang melakukan kecurangan dalam suatu kegiatan akademik, maka keberhasilan
dalam kegiatan akademik dimaksud dinyatakan tidak sah/dibatalkan;
b. mahasiswa yang terbukti terlibat dalam perjokian/memanfaatkan pihak lain dalam kegiatan
akademik yang merupakan kewajiban mahasiswa itu sendiri untuk melaksanakannya secara
mandiri, dikenakan sanksi pembatalan nilai semua mata kuliah/tugas yang terkait pada
semester itu, dan dapat ditambah dengan dicabut hak/izin mengikuti kegiatan akademik untuk
sementara (skorsing) paling lama 2 (dua) semester berikutnya dengan memperhitungkan masa
skorsing sebagai lama masa studi;
c. mahasiswa yang sengaja melakukan perubahan KRS tanpa persetujuan Dosen (Tenaga
Pendidik) penasihat akademik, dikenakan sanksi tidak diakuinya pengambilan mata kuliah
yang mengalami perubahan tersebut (terutama mata kuliah yang ditambahkan dalam KRS
tersebut). Apabila pelanggaran ini diulang lagi oleh mahasiswa tersebut pada semester
lainnya, dikenakan sanksi pembatalan semua mata kuliah dalam KRS untuk semester
berjalan;
d. mahasiswa yang melakukan pemberian sesuatu kepada petugas untuk memanipulasi dokumen
hasil studinya seperti Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA), KHS, Berita Acara Ujian,
Transkrip Akademik, atau sejenisnya atau memalsukan tanda tangan pejabat yang
berwenang, dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester berjalan dengan memperhitungkan
masa skorsing sebagai lama masa studi;
e. mahasiswa berdasarkan persandingan dan kesaksikan telah terbukti melakukan plagiat atau
penjiplakan proposal/usulan atau laporan praktik lapang/praktik kerja/magang, skripsi, atau
karya ilmiah orang lain, dikenakan sanksi sebagai plagiator berupa:
1. teguran, peringatan tertulis, atau penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa sesuai
dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara tidak sengaja;
2. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa,
pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, pemberhentian tidak
dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, atau pembatalan ijazah apabila mahasiswa
telah lulus dari suatu program sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila
dilakukan secara sengaja dan/atau berulang.
f. mahasiswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran berupa mengeluarkan ancaman
kekerasan, atau tindak kekerasan, atau tindakan pengrusakan, atau keonaran atau vandalism,
dikenakan sanksi skorsing yang lamanya sesuai dengan kesalahan yang dibuat dengan
memperhitungkan masa skorsing sebagai lama masa studi;
g. mahasiswa yang melakukan kejahatan di lingkungan kampus atau mahasiswa yang
dinyatakan melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum, dikenakan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai
mahasiswa;
h. mahasiswa (atas nama pribadi atau sebagai pengurus organisasi kemahasiswaan di lingkungan
Fakultas) yang memaksakan kehendak yang sifatnya bertentangan dengan ketentuan yang
berlaku atau kebijakan yang dibuat Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan, dikenakan sanksi
peringatan keras secara lisan maupun tertulis. Apabila pelanggaran ini diulang lagi oleh
mahasiswa yang bersangkutan, dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester berikutnya
dengan memperhitungkan masa skorsing sebagai lama masa studi;
i. mahasiswa memberikan sesuatu dalam bentuk apa pun kepada Dosen (Tenaga Pendidik) atau
tenaga kependidikan yang terkait dengan dan mempengaruhi nilai mahasiswa atau kewajiban
akademik mahasiswa lainnya, dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester berikutnya dengan
memperhitungkan masa skorsing sebagai lama masa studi. Apabila pelanggaran ini diulang
lagi oleh mahasiswa yang bersangkutan, dikenakan sanksi pembatalan seluruh nilai ujian atau
kegiatan akademik semester yang berjalan;
j. mahasiswa berlaku curang dalam ujian, tidak disiplin, menerima atau memberi kesempatan
terhadap teman untuk menyontek, menimbulkan keribuatan, atau mengganggu pelaksanaan
ujian, dikenakan sanksi pembatalan terhadap mata kuliah yang terkait dengan kejadian itu
bagi mahasiswa yang bersangkutan;
k. mahasiswa mengambil soal ujian tanpa izin, dikenakan sanksi pembatalan nilai mata kuliah
atau kegiatan akademik yang terkait dengan kejadian itu bagi mahasiswa yang bersangkutan;
l. tugas-tugas mahasiswa dikerjakan pihak lain, dikenakan sanksi pembatalan terhadap kegiatan
itu, ditambah skorsing 1 (satu) semester berikutnya dengan memperhitungkan masa skorsing
sebagai lama masa studi;
m. mahasiswa melakukan pelanggaran kekerasan fisik, seksual, atau asusila, dikenakan sanksi
skorsing 1 (satu) semester berikutnya dengan memperhitungkan masa skorsing sebagai lama
masa studi. Apabila pelanggaran ini diulang lagi oleh mahasiswa yang bersangkutan,
dikenakan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa;
n. mahasiswa dinyatakan telah melakukan tindakan yang mencemarkan dan/atau merugikan
nama baik Fakultas/Universitas, dikenakan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat dari
status sebagai mahasiswa; atau
o. bila dikemudian hari setelah mahasiswa diwisuda, ternyata perolehan nilainya merupakan
hasil pemalsuan dari berbagai cara, dikenakan sanksi pembatalan ijazah.
Pasal 108
(1) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (4) huruf a, b, c, d, e, dan f ditetapkan oleh
Dekan atas usul Penanggung Jawab Mata Kuliah yang disetujui oleh Ketua Program
Studi/Bagian/Juusan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (4) huruf g, h dan i ditetapkan oleh Rektor
atas usul Dekan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
(3) Penjatuhan sanksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak
menghapuskan sanksi lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian sanksi akademik sebagai mana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Rektor.
BAB XXI
D O S E N
Bagian Kesatu
Kedudukan dan Tugas Dosen (Tenaga Pendidik)
Pasal 109
(1) Dosen (Tenaga Pendidik) merupakan sebutan untuk tenaga pendidik pada perguruan tinggi.
(2) Dosen (Tenaga Pendidik) berkedudukan sebagai pejabat fungsional yang merupakan seorang
pendidik profesional dan ilmuwan pada jenjang pendidikan tinggi dengan tugas utama
melaksanakan tridharma perguruan tinggi.
Pasal 110
(1) Dosen (Tenaga Pendidik) dengan status tugas belajar mempunyai tugas dan kewajiban belajar.
(2) Beban kerja Dosen (Tenaga Pendidik) tugas belajar sesuai dengan peraturan perundang-undangan
tersendiri.
Pasal 111
Sebagai tenaga pendidik profesional dan ilmuwan, setiap Dosen (Tenaga Pendidik) wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi
kualifikasi lain yang dipersyaratkan, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Bagian Kedua
Hak, Wewenang, dan Kewajiban Dosen (Tenaga Pendidik)
Pasal 112
1. Dalam menjalankan tugas, Dosen (Tenaga Pendidik) berhak:
a. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual;
b. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar, informasi,
sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;
c. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik;
d. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi profesi keilmuan;
e. memanfaatkan prasarana, sarana, dan fasilitas kerja sesuai dengan kebutuhan tugas, kewajiban
dan prosedur yang berlaku;
f. diangkat sebagai pemimpin di Universitas/Fakultas/Program Studi/Bagian/ Jurusan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
g. mendapat pembinaan dari Dosen (Tenaga Pendidik) senior, bagi Dosen (Tenaga Pendidik)
yunior (berdasarkan kepangkatan, jabatan akademik, dan jenjang pendidikan); dan
h. mengikuti seleksi Dosen (Tenaga Pendidik) berprestasi, memperoleh hibah yang disediakan
Fakultas/Universitas/Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi/pemberi dana lainnya yang tidak
mengikat.
2. Kewenangan Dosen (Tenaga Pendidik) :
a. memberikan penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa untuk hal yang berkaitan dengan
proses pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya, dengan mengacu kepada peraturan
yang berlaku;
b. memberikan teguran apabila ada mahasiswa yang melanggar ketentuan dan kewajiban, atau
melaporkan pelanggaran tersebut kepada pimpinan Fakultas apabila pelanggaran dianggap
berat;
c. memberikan nasihat, arahan, atau memotivasi mahasiswa untuk bisa memperoleh kemajuan
pada berbagai aspek kehidupan; dan
d. membina dan mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa dengan tetap
memperhatikan peraturan yang berlaku;
3. Dosen (Tenaga Pendidik) mempunyai kewajiban:
a. melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan penuh dedikasi, profesional,
bertanggungjawab, dan loyal terhadap lembaga;
b. menjaga nama baik dan kewibawaan Fakultas/Universitas;
c. memenuhi beban tugas per satuan waktu tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. selalu menjaga harkat dan martabatnya sebagai Dosen (Tenaga Pendidik);
e. memberi contoh teladan sebagai pendidik yang bermoral, beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Mahaesa, serta berjiwa Pancasila;
f. meningkatkan integritas kepribadian yang luhur, terbuka dan tanggap terhadap perubahan
kemajuan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan kesenian (IPTEKS) serta tanggap terhadap
masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang keahliannya;
g. selalu meningkatkan kemampuan pelayanan profesinya dengan jalan aktif melaksanakan
penelitian dan mengembangan profesionalismenya dalam spektrum yang lebih luas;
h. memelihara prasarana, sarana, dan fasilitas kerja yang digunakannya;
i. membina Dosen (Tenaga Pendidik) yunior, bagi Dosen (Tenaga Pendidik) senior;
j. mengikuti kegiatan-kegiatan akademik yang merupakan tugas dan tanggung jawabnya;
k. melaporkan secara tertulis kepada pimpinan Fakultas/Program Studi/Bagian/ Jurusan setiap
kegiatan per semester yang berkaitan dengan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi,
termasuk yang berasal dari pendanaan sendiri;
l. memberi bimbingan dan nasihat kepada mahasiswa sesuai dengan penugasan
Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan.
m. melakukan introspeksi atas umpan balik, yang formatnya ditentukan oleh Fakultas/Program
Studi/Bagian/Jurusan.
Pasal 113
Kewenangan Dosen (Tenaga Pendidik) dalam mengajar dan menguji mata kuliah, serta membimbing
dan menguji Tugas Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi dan ujian komprehensif lainnya, melakukan kegiatan
penelitian dan kegiatan akademik lainnya, serta melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
mengacu kepada ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
Bagiaan Ketiga
Sanksi Pelanggaran Kewajiban Dosen (Tenaga Pendidik)
Pasal 114
Bagi Dosen (Tenaga Pendidik) yang melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Bagian Keempat
Larangan Dosen (Tenaga Pendidik)
Pasal 115
(1) Dalam rangka menjaga wibawa akademik, Dosen (Tenaga Pendidik) dilarang melakukan
perbuatan-perbuatan sebagai berikut:
a. mewajibkan mahasiswa membeli buku, diktat, modul mata kuliah ataupun dalam bentuk
lainnya, baik karangan sendiri maupun karangan orang lain dan mensyaratkan hal itu sebagai
bagian dari penilaian kelulusan;
b. memodifikasi nilai atau bernegosiasi nilai kelulusan dengan mahasiswa (praktik jual beli nilai
kelulusan);
c. membocorkan soal-soal ujian, baik soal mata kuliah sendiri maupun soal mata kuliah Dosen
(Tenaga Pendidik) lainnya atau memberikan kesempatan untuk itu;
d. membantu mahasiswa mengerjakan soal-soal dalam ujian atau memberikan peluang untuk itu;
e. menerima pemberian dalam bentuk apa pun dari pihak lain yang terkait dengan dan
mempengaruhi nilai kelulusan mahasiswa atau kewajiban Dosen (Tenaga Pendidik) terhadap
mahasiswa tertentu;
f. membuat atau menjadi perantara dalam pembuatan tugas kuliah, tugas akhir/skripsi, tesis,
disertasi atau karya ilmiah lainnya;
g. memperlakukan mahasiswa di luar kepatutan, seperti mempersulit mahasiswa dalam kegiatan
akademik atau memperlakukan mahasiswa tidak adil;
h. melakukan plagiat atas karya dan/atau karya ilmiah mahasiswa/Dosen (Tenaga
Pendidik)/peneliti/ tenaga kependidikan;
(2) Sanksi terhadap pelanggaran sebagaimana yang terdapat pada ayat (1) berupa:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pengurangan jumlah mata kuliah;
d. tidak diizinkan mengajar minimal 1 (satu) semester berikutnya;
e. penundaan pemberian hak Dosen (Tenaga Pendidik) lainnya;
f. penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional;
g. penundaan kenaikan pangkat;
h. sanksi lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
(3) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua Program
Studi/Bagian/Jurusan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
BAB XXII
TENAGA KEPENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kependidikan
Pasal 116
(1) Tenaga kependidikan dalam kapasitasnya sebagai fasilitator administrasi, atau laboran, atau
sebagai teknisi, atau sebagai pustakawan dimaksudkan untuk mendukung semua kegiatan
akademik, termasuk dukungan administrasi untuk pengelolaan pangkalan data akademik.
(2) Setiap tenaga kependidikan berkewajiban mendukung semua kegiatan akademik pada setiap lini
gugus tugas, mulai dari tingkat Universitas sampai dengan tingkat Fakultas/Jurusan/Program
Studi/Bagian/Jurusan. Segenap tenaga kependidikan berkewa-jiban untuk menjalankan kelancaran
dan menertibkan administrasi dan data akademik.
(3) Setiap penyimpangan dan pelanggaran dalam menjalankan kegiatan akademik, kepada tenaga
kependidikan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Larangan Tenaga Kependidikan
Pasal 117
(1) Tenaga kependidikan dilarang melakukan perbuatan-perbuatan sebagai berikut:
a. memalsukan nilai kelulusan, surat-surat, dan/atau dokumen persyaratan akademik;
b. membocorkan soal-soal ujian dan/atau memberikan kesempatan untuk itu;
c. menerima pemberian dalam bentuk apa pun dari pihak manapun yang terkait dengan nilai
kelulusan atau kewajiban administrasi lainnya;
d. memperlakukan mahasiswa di luar kepatutan, seperti mempersulit mahasiswa dalam kegiatan
administrasi akademik, memperlakukan mahasiswa tidak adil, dan hal-hal lainnya yang
kurang pantas.
(2) Sanksi terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan berkenaan dengan disiplin Pegawai Negeri Sipil serta peraturan
dan ketentuan lainnya yang relevan.
BAB XXIII
PERPINDAHAN DAN ALIH JEJANG STUDI, SERTA
MAHASISWA TUGAS BELAJAR
Bagian Pertama
Perpindahan Studi
Pasal 118
(1) Karena alasan tertentu yang dapat diterima oleh pimpinan Fakultas, Universitas memperkenankan
mahasiswa pindah program studi dalam jenjang program pendidikan yang sama, baik antar
Program Studi di dalam lingkungan Fakultas yang sama, atau antar Program Studi dalam
lingkungan Universitas, atau mahasiswa pindah ke universitas lain
(2) Permintaan pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi ketentuan dan
persyaratan yang berlaku, termasuk persyaratan yang ditetapkan oleh Fakultas/Program Studi
penerima pindahan.
(3) Permintaan pindah sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak dapat dikabulkan bagi mahasiswa baru
apabila sebelum menempuh sedikitnya 2 (dua) semester dan tidak lebih dari 4 (empat) semester
pada program studi, serta tidak sedang terkena sanksi akademik/skorsing atau sanksi pidana.
(4) Permintaan pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dikabulkan bagi mahasiswa
program non reguler ke program reguler.
(5) Dengan alasan yang dapat diterima oleh Rektor, Program Studi/Bagian/Jurusan tertentu dapat
membuat kebijakan untuk sama sekali tidak menerima mahasiswa pindahan antar Program Studi.
(6) Batas waktu studi maksimum mahasiswa pindahan adalah 7 (tujuh) tahun terhitung saat mulai
terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi asal.
(7) Perpindahan antar fakultas dan program studi lain hanya dilakukan pada awal tahun akademik.
Pasal 119
(1) Universitas dapat menerima mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi negeri lain yang memiliki
Program Studi dan penyelenggaraan proses pembelajaran yang sama dengan yang ada di
Universitas, dengan ketentuan bahwa Program Studi asal minimal terakreditasi sama.
(2) Mahasiswa pindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dalam keadaan terkena sanksi
akademik (indisipliner atau drop out) atau sanksi pidana yang dikuatkan dengan rekomendasi
pimpinan perguruan tinggi negeri asal.
(3) Mahasiswa pindahan yang dapat diterima minimal telah menjalani 2 (dua) semester dan telah
memperoleh KD sedikitnya 20 SKS, maksimal 4 (empat) semester dan telah memperoleh KD
sedikitnya 40 SKS dengan IPK ≥ 2,50.
(4) Penerimaan mahasiswa pindahan dilakukan pada awal tahun akademik.
(5) Mahasiswa pindahan harus mengajukan permohonan kepada Rektor dengan melampirkan surat
rekomendasi dari Rektor perguruan tinggi negeri asal dan transkrip akademik.
(6) Sebelum kepindahan dikabulkan oleh Rektor, transkrip akademik ditelaah oleh Ketua Program
Studi/Bagian/Jurusan yang bertujuan untuk mengetahui apakah persyaratan akademik telah
dipenuhi dan menentukan mata kuliah yang dapat diakui (ditransfer) sesuai kurikulum Program
Studi penerima.
(7) Penerimaan mahasiswa pindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Rektor setelah mendapat pertimbangan Dekan.
(8) Jangka waktu studi mahasiswa pindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) adalah 7 (tujuh)
tahun terhitung mulai saat terdaftar pada perguruan tinggi negeri asal.
Bagian Kedua
Pengunduran Diri sebagai Mahasiswa
Pasal 120
(1) Mahasiswa yang dengan alasan tertentu dapat mengajukan pengunduran diri dari Universitas atau
pindah ke perguruan tinggi lain.
(2) Mahasiswa yang sudah mengundurkan diri dan meminta surat pindah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak diperkenankan registrasi kembali.
Pasal 121
Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara perpindahan mahasiswa dalam dan ke
lingkungan Universitas Lambung Mangkurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 sampai dengan
Pasal 123 diatur oleh Universitas dan/atau Fakultas.
Bagian Ketiga
Alih Jenjang/Perpindahan Strata Program Pendidikan
Pasal 122
(1) Alumni SO atau Diploma yang diselenggarakan Universitas dapat diterima di Program Sarjana
sejenis, baik pada Reguler maupun Non Reguler dengan program alih kredit, IPK minimal 3,00.
(2) Alumni SO atau Diploma dari perguruan tinggi negeri di luar Universitas dapat diterima setelah
melalui ujian kualifikasi program alih kredit, dengan IPK minimal 3,00.
(3) Alumni SO atau Diploma seperti yang dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) apabila penyelenggara
pendidikan SO atau Diploma tersebut memiliki ijin operasional dari pejabat yang berwenang.
.Pasal 123
Pengaturan alih kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 diatur oleh Fakultas/Program
Studi/Bagian/Jurusan yang bersangkutan.
Bagian Keempat
Pengakuan Mata Kuliah
Pasal 124
(1) Mahasiswa baru yang diterima melalui pola penerimaan mahasiswa baru secara nasional, tidak
dibenarkan mendapatkan pengakuan atas mata kuliah yang pernah ditempuh.
(2) Pengakuan mata kuliah yang pernah ditempuh mahasiswa pindahan dan program lintas jalur/alih
jenjang/perpindahan strata program pendidikan ditetapkan dengan Keputusan Dekan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara pengakuan mata kuliah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Dekan.
Bagian Kelima
Mahasiswa Tugas Belajar
Pasal 125
(1) Universitas dapat menerima mahasiswa tugas belajar dari instansi/dinas/jawatan/ lembaga swasta.
(2) Calon mahasiswa tugas belajar dapat diterima sebagai mahasiswa apabila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
a. lulus tes yang diadakan oleh Fakultas/Universitas.
b. ketentuan-ketentuan dan tata tertib yang berkaitan dengan registrasi, ketentuan akademik yang
berlaku bagi mahasiswa umumnya berlaku pula bagi mahasiswa tugas belajar, kecuali ada
ketentuan khusus yang telah mengaturnya.
BAB XXIV
IJAZAH DAN TRANSKRIP AKADEMIK
Pasal 126
(1) Sebagai tanda bukti kelulusan dari suatu Program Studi, lulusan yang bersangkutan diberikan
ijazah.
(2) Ijazah dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh Rektor dan Dekan bagi program diploma dan
sarjana, atau oleh Rektor dan Direktur Program Pascasarjana bagi program magister dan doktor.
(3) Surat tanda keahlian dari program spesialis/profesi dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh
Dekan dan Ketua Program Studi.
(4) Surat tanda bukti kelulusan yang tidak berkaitan dengan gelar akademik atau sebutan profesi,
ditandatangani oleh Dekan, Direktur Program Pascasarjana, atau Ketua Lembaga bersama dengan
Panitia Penyelenggara.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara penerbitan ijazah dan surat tanda bukti
keahlian/kelululusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) diatur dengan
Peraturan Rektor.
Pasal 127
(1) Ijazah dan surat tanda kelulusan/keahlian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127 ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) dilampiri dengan transkrip akademik.
(2) Transkrip akademik dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh Dekan dan/atau Ketua Program
Studi.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk transkrip akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Rektor.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai bahan, bentuk, isi, dan tata cara penerbitan transkrip akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Dekan.
Pasal 128
(1) Apabila ijazah asli hilang, dapat diberikan surat keterangan pengganti yang berpenghargaan sama
dengan ijazah (surat keterangan pengganti ijazah) dengan melampirkan surat keterangan dari pihak
berwajib yang menyatakan bahwa ijazah asli hilang.
(2) Surat keterangan perbaikan penulisan ijazah diterbitkan apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan ijazah.
(3) Surat keterangan pengganti yang berpenghargaan sama dengan ijazah dan surat keterangan
perbaikan penulisan ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diterbitkan oleh
Rektor atas permintaan Dekan/Direktur Program Pascasarjana.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penerbitan surat keterangan pengganti
yang berpenghargaan sama dengan ijazah dan surat keterangan perbaikan penulisan ijazah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan Ayat (3) diatur dengan Peraturan Rektor.
Pasal 129
(1) Ijazah dan transkrip akademik diterbitkan dalam bahasa Indonesia, dengan ketentuan apabila
diperlukan ijazah dan transkrip akademik tersebut dapat disertai terjemahan ke dalam bahasa
Inggeris.
(2) Ijazah dan transkrip akademik diterbitkan hanya 1 (satu) kali.
(3) Ijazah dan transkrip akademik diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya
pada suatu Program Studi selambat-lambatnya 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal kelulusannya.
(4) Apabila dalam waktu lebih dari 2 (dua) bulan sejak diterbitkan ijazah dan transkrip akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak diambil oleh lulusan yang bersangkutan, kepada yang
bersangkutan dikenakan biaya administrasi pemeliharaan yang ditentukan oleh Fakultas/Program
Pascasarjana.
(5) Fakultas/Universitas tidak bertanggung jawab terhadap ijazah dan transkrip akademik yang tidak
diambil oleh yang bersangkutan dalam waktu 1 (satu) tahun sejak diterbitkan.
BAB XXV
YUDISIUM DAN WISUDA LULUSAN
Bagian Kesatu
Penyelenggaraan Rapat Yudisium
Pasal 130
(1) Fakultas/Program Pascasarjana wajib melaksanakan rapat yudisium dan melaksanakan yudisium.
(2) Pelaksanaan rapat yudisium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan disesuaikan dengan
tanggal yudisium dalam kalender akademik di bawah pimpinan Dekan/Direktur Program
Pascasarjana.
(3) Rapat yudisium sebagaimana pada ayat (1) diikuti oleh peserta rapat yang unsur dan jumlahnya
ditetapkan oleh Dekan/Direktur Program Pascasarjana.
(4) Rapat yudisium dan yudisium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan 2 (dua) kali
setiap semester, dan dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan
wisuda.
(5) Persyaratan mahasiswa yang dapat diusulkan kelulusannya dalam rapat yudisium sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Dekan/Direktur Program Pascasarjana.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara rapat yudisium sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Dekan/Direktur Program Pascasarjana.
Bagian Kedua
Penyelenggaraan, Persyaratan dan Upacara Wisuda
Pasal 131
(1) Pada akhir penyelenggaraan pendidikan diadakan wisuda dan/atau upacara pengucapan sumpah
profesi.
(2) Wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan dalam rangka pengukuhan/pelatikan
lulusan sebagai alumni.
(3) Wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan 3 (tiga) atau 4 (empat) kali dalam
setahun oleh Universitas dengan dan/atau tanpa dibantu Fakultas sesuai dengan kalender
akademik.
Pasal 132
(1) Setiap mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dalam yudisium sebagaimana dimaksud dalam Pasal
131 ayat (1) wajib mengikuti upacara wisuda pada periode kelulusannya.
(2) Mahasiswa yang tidak mengikuti upacara wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat
mengambil ijazah.
(3) Dalam hal atau alasan tertentu, Rektor atas rekomendasi/persetujuan Dekan/ Direktur Program
Pascasarjana dapat memberikan izin terhadap mahasiswa yang tidak mengikuti upacara wisuda
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk dapat mengambil ijazah.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara wisuda sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (4) diatur dengan Peraturan Rektor.
Bagian Ketiga
Wisudawan Terbaik
Pasal 133
(1) Dekan/Direktur Program Pascasarjana memberikan penghargaan berupa piagam kepada
lulusan/yudisiawan dengan predikat Lulusan Terbaik dari setiap Program Studi untuk setiap
periode yudisium.
(2) Rektor memberikan penghargaan berupa piagam kepada lulusan/wisudawan dengan predikat
Wisudawan Terbaik tingkat Fakultas dan Universitas untuk setiap periode wisuda berdasarkan
jenjang dan jenis pendidikan tinggi.
(3) Calon Lulusan Terbaik dan Wisudawan Terbaik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
merupakan lulusan dengan IPK yang tertinggi (minimal 3,00) dan lama studi terpendek (sebanyak-
banyaknya lama penjadualan masa studi ditambah 2 (dua) semester bagi mahasiswa S1 dan 1
(satu) semester bagi mahasiswa Diploma III.
(4) Lulusan dan Wisudawan Terbaik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya diberikan lulusan
yang menempuh pendidikan semenjak semester pertama/bukan pindahan dan yang berasal dari
Sekolah Menengah.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penetapan Lulusan Terbaik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Dekan/Direktur Program
Pascasarjana.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penetapan Wisudawan Terbaik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Rektor.
BAB XXVI
GELAR DAN SEBUTAN KELULUSAN
Bagian Kesatu
Jenis Gelar Akademik dan Sebutan Profesi
Pasal 134
(1) Lulusan pendidikan akademik, vokasi, profesi, atau spesialis, berhak untuk menggunakan gelar
akademik dan sebutan profesi.
(2) Gelar akademik terdiri atas gelar vokasi, sarjana, magister, dan doktor.
(3) Sebutan profesi terdiri atas gelar profesi dan gelar spesialis.
Pasal 135
(1) Gelar vokasi terdiri atas:
a. Ahli Pratama untuk lulusan program Diploma I disingkat A.P.;
b. Ahli Muda untuk lulusan program Diploma II disingkat A.Ma.;
c. Ahli Madya untuk lulusan program Diploma III disingkat A.Md.;
d. Sarjana Sains Terapan untuk lulusan program Diploma IV disingkat S.S.T.
(2) Singkatan gelar vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditulis di belakang nama yang berhak
atas gelar tersebut dan diikuti dengan inisial program studi atau bidang keahlian.
Pasal 136
(1) Penggunaan gelar sarjana dan magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan
mencantumkan singkatan huruf S., untuk program sarjana dan singkatan huruf M., untuk program
magister, diikuti dengan iniasil program studi atau bidang ilmu.
(2) Penggunaan gelar doktor ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan singkat
disingkat Dr.
Pasal 137
(1) Penggunaan gelar profesi ditulis di depan atau di belakang nama yang berhak dengan
mencantumkan singkatan bidang profesinya.
(2) Penggunaan gelar spesialis ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkannya
singkat Sp., dan diikuti dengan singkatan bidang spesialisasi-nya.
Pasal 138
(1) Jenis gelar akademik dan sebutan profesi berikut bidang keahlian serta singkatannya mengikuti
ketentuan yang berlaku.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan singkatan gelar akademik dan sebutan profesi berikut
bidang keahliannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor.
Bagian Kedua
Penggunaan Gelar Akademik dan Sebutan Profesi
Pasal 139
(1) Gelar akademik dan sebutan profesi yang digunakan oleh yang berhak menerima, yaitu gelar
akademik dan sebutan profesi jenjang tertinggi yang dimiliki oleh yang berhak.
(2) Gelar akademik dan sebutan profesi dicantumkan dalam ijazah lulusan yang bersangkutan.
(3) Dalam ijazah dan transkrip akademik dicantumkan pula nama bidang keahlian yang bersangkutan
secara lengkap.
Bagian Ketiga
Persyaratan Gelar Akademik dan Sebutan Profesi
Pasal 140
Syarat pemberian gelar akademik dan sebutan profesi, yaitu:
a. telah menyelesaikan semua kewajiban dan/atau tugas yang dibebankan dalam mengikuti suatu
Program Studi baik untuk pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
b. telah menyelesaikan kewajiban-kewajiban administratif dan keuangan berkenaan dengan Program
Studi yang diikuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. telah dinyatakan lulus dalam yudisium dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi.
Pasal 141
Pemberian gelar akademik dan sebutan profesi untuk program sarjana, diploma, magister dan doktor
ditetapkan dengan Keputusan Rektor atas usul Dekan/Direktur Program Pascasarjana.
BAB XXVII
PENGELOLAAN PANGKALAN DATA AKADEMIK
Pasal 142
(1) Seluruh pengelolaan pangkalan data akademik di tingkat Universitas/Fakultas/ Program
Studi/Bagian/Jurusan dilaksanakan melalui teknologi sistem informasi.
(2) Pengelolaan pangkalan data akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penerbitan,
pengesahan, pengumuman, penyimpanan, kerahasiaan dan segala hal ikhwal yang berkaitan
dengan pengelolaan kearsipan atas segala dokumen akademik.
(3) Sistem informasi sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) bertujuan untuk memperlancar
komunikasi dan proses monitoring kelembagaan secara berjenjang serta diharapkan dapat
meningkatan kecepatan dan ketepatan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
peningkatan mutu pendidikan.
(4) Implementasi Sistem Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh BAK
dan unit pelaksana teknis tertentu yang dibentuk oleh Rektor secara bersama-sama maupun sendiri-
sendiri sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
(5) Tugas pokok unit pelaksana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (4) menjalankan Sistem
Informasi Akademik, portal Akademik, Sistem Informasi Registrasi dan tugas lainnya yang
ditetapkan dengan Keputusan Rektor.
Pasal 143
(1) Rektor atau pejabat yang ditugaskan bertanggung jawab terhadap pengelolaan data akademik
melalui Sistem Informasi di tingkat Universitas.
(2) Dekan/Ketua Program Studi/Ketua Bagian/Ketua Jurusan atau pejabat yang ditugaskan
bertanggung jawab terhadap pengelolaan data akademik melalui sistem informasi di tingkat
Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan.
Pasal 144
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan data akademik melalui sistem informasi diatur dengan
Keputusan Rektor.
BAB XXVIII
BUKU PEDOMAN AKADEMIK
Pasal 145
(1) Sebagai petunjuk lebih lanjut dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu disusun Buku Pedoman
Akademik Universitas.
(2) Dalam penyusunan Buku Pedoman Akademik Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melibatkan unsur pimpinan Fakultas dibawah koordinasi pimpinan Universitas.
(3) Buku Pedoman Akademik Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan setiap
tahun sekali oleh BAK.
BAB XXIX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 146
(1) Pada saat Peraturan Rektor ini mulai berlaku, semua ketentuan dan peraturan pelaksanaan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan/akademik yang telah ada, dinyatakan masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan ketentuan dan peraturan baru
berdasarkan Peraturan Rektor ini.
(2) Segala hak dan kewajiban akademik mahasiswa yang sudah dipenuhi sebelum berlakunya
Peraturan Rektor ini tetap diakui dan dinyatakan sah.
(3) Segala hak dan kewajiban akademik mahasiswa yang belum dipenuhi menurut ketentuan dan
peraturan yang berlaku sebelumnya, setelah berlakunya Peraturan Rektor ini disesuaikan dan
diselesaikan secara kasuistik oleh Dekan/Direktur Program Pascasarjana atau Rektor.
BAB XXX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 147
Ketentuan dan hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Rektor ini, diatur lebih lanjut dalam
peraturan tersendiri, baik oleh Fakultas/Program Studi/Bagian/Jurusan, Program Pascasarjana maupun
Universitas.
Pasal 148
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Rektor ini, Keputusan Rektor Universitas Lambung Mangkurat
Nomor 457/UN8/SP/2012 tentang Peraturan Akademik Universitas Lambung Mangkurat, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 149
Agar seluruh unsur penyelenggara pendidikan tinggi dapat mengetahui, Peraturan Rektor ini dimuat
dalam Buku Pedoman Akademik Universitas.
Pasal 150
Peraturan Rektor ini mulai berlaku terhitung sejak tahun akademik 2015/2016 dan seterusnya serta
untuk itu diadakan penyesuaian seperlunya.
5.2. PERATURAN PERPINDAHAN MAHASISWA KE DAN DALAM LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
Yang dimaksud dengan perpindahan mahasiswa ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi
lain ke ULM atau sebaliknya, dan perpindahan dilingkungan ULM sendiri, termasuk perpindahan strata pendidikan dari S0 ke S1.
BAB II
PEMBERIAN IZIN DAN PENERIMAAN MAHASISWA PINDAHAN
Pasal 2
(1) Pemberian surat izin pindah antar Program Studi dalam satu fakultas dalam lingkungan ULM diberikan oleh Ketua Jurusan/Program
Studi asal.
(1) Pemberian surat izin pindah antar fakultas dilingkungan ULM diberikan oleh Dekan Fakultas asal.
(2) Surat izin pindah dari ULM ke perguruan tinggi lain diberikan oleh Rektor.
Pasal 3
(1) Penerimaan mahasiswa pindahan antar Program Studi dalam satu fakultas dalam lingkungan ULM diberikan oleh Dekan.
(2) Penerimaan mahasiswa pindahan antar fakultas dalam lingkungan ULM dan dari luar ULM diberikan oleh Rektor.
BAB III
KETENTUAN PERPINDAHAN
Pasal 4
(1)Perpindahan antar Program Studi dalam fakultas
a. Mahasiswa harus mengajukan lamaran tertulis kepada Dekan fakultas dengan tembusan kepada Jurusan / Program Studi yang
dituju, paling lambat 2 (dua) minggu sebelum perkuliahan dimulai.
b. Surat Lamaran pindah harus dilampiri dengan :
1. Surat izin pindah dari Jurusan / Program Studi asal, dan
2. Transkrip Akademik
(2) Perpindahan antar fakultas dalam lingkungan ULM
a. Mahasiswa harus mengajukan lamaran tertulis kepada Rektor ULM dengan tembusan kepada Dekan Fakultas yang dituju paling lambat
2 (dua) minggu sebelum perkuliahan dimulai.
b. Surat lamaran harus dilampiri dengan :
1. Surat izin pindah dari fakultas asal, dan
2. Transkrip Akademik
(3) Perpindahan dari luar ULM
a. Mahasiswa harus mengajukan lamaran tertulis kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan Fakultas yang dituju.
b. Surat lamaran pindah harus dilampiri dengan :
1. Surat pindah dari perguruan tinggi asal yang juga memuat pernyataan berkelakuan baik dan tidak terkena sanksi akademik.
2. Surat keputusan akreditasi program studi dari perguruan tinggi asal.
3. Transkrip akademik lengkap
4. Fotocopy ijazah SMA yang telah disyahkan oleh yang berwenang.
5. Surat keterangan berbadan sehat dan bebas NAPZA dari penguji kesehatan, dan
6. Pas photo terbaru ukuran 2 x 3 cm
Masing-masing dibuat dalam rangkap 3 (tiga).
BAB IV
SYARAT-SYARAT MAHASISWA PINDAHAN DALAM LINGKUNGAN ULM
Pasal 5
(1) Mahasiswa pindahan yang dapat diterima telah menempuh paling sedikit 2 (dua) semester, paling banyak 4 (empat) semester dengan
IPK lebih besar dari 2,00 dan disesuaikan dengan daya tampung program studi.
(2) Mahasiswa pindahan yang dimaksud tidak dalam keadaan terkena sanksi akademik.
(3) Mahasiswa pindahan antar program studi dalam satu fakultas diharuskan mengikuti perkuliahan yang masih kurang menurut
kurikulum program studi yang dituju. Ekuivalensi mata kuliah ditetapkan oleh Ketua Jurusan/Program Studi yang dituju tersebut.
(4) Mahasiswa pindahan antar fakultas terlebih dahulu menempuh dan lulus ujian kualifikasi yang dilaksanakan oleh program studi
fakultas yang dituju, dan diharuskan mengikuti perkuliahan yang masih kurang menurut kurikulum program studi/fakultas yang dituju
tersebut. Ekuivalen mata kuliah ditetapkan oleh Ketua Jurusan?Program Studi.
(5) Jangka waktu studi adalah 7 (tujuh) tahun terhitung pada saat terdaftar di ULM.
(6) Penerimaan mahasiswa harus pada awal tahun akademik.
Pasal 6
(1) Mahasiswa pindahan antar jurusan/program studi diterima dengan izin tertulis dari Dekan yang bersangkutan dengan tembusan kepada
Rektor.
(2) Mahasiswa pindahan antar fakultas dalam lingkungan ULM diterima dengan izin tertulis dari Rektor dengan tembusan kepada Dekan
Fakultas asal dan Dekan Fakultas tujuan.
BAB V
SYARAT-SYARAT MAHASISWA PINDAHAN DARI LUAR ULM
Pasal 7
(1) Mahasiswa yang dapat diterima adalah mahasiswa dari PTN yang akreditasinya sama atau lebih tinggi.
(2) Mahasiswa pindahan yang dapat diterima minimal berada pada semester 5 (lima) dan telah mencapai minimal 45 SKS dengan IPK 2,5
(3) Mahasiswa pindahan dimaksud tidak dalam keadaan terkena sanksi akademik.
(4) Mahasiswa pindahan harus terlebih dahulu menempuh dan lulus ujian kualifikasi yang dilaksanakan oleh program studi/fakultas yang
dituju dan diharuskan mengikuti perkuliahan yang masih kurang menurut kurikulum program studi fakultas yang berlaku. Ekuivalensi
mata kuliah ditetapkan oleh Ketua Jurusan / Program Studi.
(5) Jangka waktu studi adalah 7 (tujuh) tahun terhitung pada saat terdaftar pada Perguruan Tinggi asal.
(6) Penerimaan mahasiswa pindahan harus pada awal tahun akademik.
BAB VI
PROSEDUR PERPINDAHAN MAHASISWA KE DAN DARI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Pasal 8
Prosedur perpindahan mahasiswa diatur sebagai berikut :
(1) Mahasiswa yang akan pindah keluar ULM harus mengajukan permohonan izin pindah kepada Rektor melalui Dekan selambat-
lambatny7a 1 (satu) bulan sebelum tanggal pindah direncanakan.
(2) Mahasiswa yang pindah dari perguruan tinggi lain ke ULM harus menempuh prosedur sebagai berikut :
a. Lamaran diajukan kepada Rektor selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tahun ajaran baru.
b. Keputusan penerimaan mahasiswa pindahan sudah harus dikeluarkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum perkuliahan
dimulai.
BAB VII
PEMBERIAN NOMOR INDUK MAHASISWA
Pasal 9
Kepada mahasiswa pindahan diberikan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) baru sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB VIII
PERPINDAHAN STRATA PENDIDIKAN
Pasal 10
(1) Alumni S0 atau Diploma yang diselenggarakan ULM dapat diterima di Program S1 sejenis dengan Program Alih Kredit, dengan IPK
minimal 3,00.
(2) Alumni S0 atau Diploma dari PTN di luar ULM dapat diterima setelah melalui ujian kualifikasi program alih kredit, dengan IPK
minimal 3,00.
Pasal 11
Pengaturan alih kredit dilaksanakan oleh fakultas/jurusan/program studi yang bersangkutan.
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 12
(1) Program studi/jurusan/fakultas dapat membuat aturan tambahan dalam rangka penerimaan mahasiswa pindahan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan lain.
(2) Hal-hal lain yang menyangkut perpindahan mahasiswa yang belum diatur dalam ketentuan ini diatur oleh Rektor melalui pertimbangan
komisi akademik Senat ULM.
5.3. PEDOMAN UMUM SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA ULM
BAB I
PENDAHULUAN
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, yang bertujuan : (1) Menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian; (2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian serta mengupayakan kegunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan
nasional.
Tujuan pendidikan tersebut diwujudkan dan dicapai melalui pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tridharma Perguruan Tinggi ini dilaksanakan civitas akademika yaitu dosen dan mahasiswa,
baik dengan melaksanakan kegiatan akademik (intrakurikuler) maupun kegiatan kemahasiswaan (ekstrakurikuler). Pelaksanaan kegiatan
akademik dan kegiatan kemahasiswaan merupakan suatu proses yang saling isi mengisi dan tunjang menunjang yang melibatkan hubungan
(interaksi) antara dosen dengan mahasiswa, antara mahasiswa dengan mahasiswa, dan hubungan antara mahasiswa dengan karyawan, baik
dilingkungan fakultas maupun universitas.
Hubungan antara warga civitas akademika tersebut mutlak harus terjalin secara harmonis, agar semuanya dapat melakukan peran yang
seharusnya, sebagai prasyarat untuk dapat melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan sebaik-baiknya,. Untuk itu maka semua warga
civitas akademika harus senantiasa memperhatikan dan mengindahkan norma-norma yang berlaku, sebagai petunjuk untuk bersikap dan
berperilaku yang pantas dalam masyarakat (kampus).
Kalau interaksi antar civitas akademika itu berada dalam ruang lingkup “hubungan hokum”, maka norma-norma hokum positiflah yang harus
diindahkan. Tetapi jika interaksi antara civitas akademika itu hanya dalam bentuk “hubungan kemasyarakatan” biasa, artinya tidak
menimbulkan hak dan kewajiban hokum maka yang harus diindahkan adalah norma kesopanan.
Norma kesopanan adalah norma yang timbul atau diadakan dalam suatu masyarakat yang mengatur sopan santun dan perilaku dalam
pergaulan hidup antara sesame anggota masyarakat. Norma kesopanan didasarkan pada kebiasaan, adat istiadat, kepantasan atau kepatutan
yang berlaku dalam suatu masyarakat. Jadi norma kesopanan bersumber pada anggapan/pandangan suatu masyarakat tentang sopan santun
yang baik atau perilaku yang baik. Norma kesopanan adalah bagian dari etika, yang bertujuan untuk menciptakan kenyamanan (kesedapan)
hidup antar pribadi.
Civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai masyarakat ilmiah, tentu mempunyai nilai kesopanan sendiri yang harus
diperhatikan dan diindahkan oleh setiap mahasiswa ULM, sehingga tercipta kenyamanan dalam pergaulan antara civitas akademika
dilingkungan kampus.
Oleh karena itu dirasa perlu untuk merumuskan norma-norma kesopanan dimaksud secara tertulis, sehingga mudah diketahui, dihayati dan
ditaati seluruh mahasiswa ULM, yang mempunyai latar belakang social, ekonomi, budaya, bahasa dan agama yang beragam
BAB II
SIKAP MAHASISWA ULM
1. Sebagai Makhluk Tuhan
Setiap mahasiswa ULM dituntut mempunyai kesadaran akan hubungan dengan Tuhannya, Sebagai makhluk Tuhan yang bermoral dan
berakal, setiap mahasiswa harus bersikap dan berperilaku yang berbeda dengan makhluk Ciptaan Tuhan lainnya. Manusia tidak boleh
putus asa untuk mendapatkan rakhmat Tuhan. Tetapi harus penuh gairah dan optimistis, tidak kenal menyerah, malahan mahasiswa
ULM mempunyai semboyan “Waja Sampai Kaputing”. Betapapun beratnya rintangan dan cobaan yang dihadapi, harus tetap tabah,
sabar dan tawakal. Dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun rumitnya dan sulitnya, mahasiswa ULM tidak boleh kehilangan rasa
kegembiraan. Untuk itu setiap mahasiswa ULM harus terus menerus meningkatkan dirinya menjadi insane yang semakin bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sebagai Anggota Masyarakat Bangsa
Sebagai anggota masyarakat bangsa Indonesia, disamping mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti WNI lainnya, yang dituntut
untuk mempunyai kesadaran hokum yang tinggi, masyarakat ULM juga harus mempersipakan dirinya denga penuh kesadaran dan
tanggung jawab untuk melanjutkan roda pemerintahan Negara dan pembangunan untuk mencapai cita-cita terwujudnya masyarakat yang
adil dan makmur. Mahasiswa adalah calon-calon pemimpin bangsa Indonesia di masa depan, karenanya mahasiswa harus menyadari
kedudukan dan peranannya yang sangat penting sebagai generasi penerus yang mempunyai potensi dalam mewujudkan cita-cita
perjuangan bangsa Indonesia. Setiap mahasiswa ULM wajib mempunyai kepedulian atas masa depan bangsa dan Negara Indonesia.
3. Sebagai Unsur Civitas Akademika
Sebagai unsur civitas akademika, mahsiswa tugas pokoknya adalah mengembangkan akal budi (penalaran), kematangan berpikir,
kemampuan mempertimbangkan tentang buruk dan baik mengenai sesuatu. Pengembangan penalaran terjadi dengan proses belajar
mengajar. Mengajar terjadi pada dosen, sedangkan belajar terjadi pada mahasiswa. Setiap mahasiswa ULM harus rajin belajar, tidak ada
hari tanpa belajar.
Kata “belajar” menunjukkan proses pencerdasan ratio manusia yaitu potensi kejiwaan manusia yang hakiki untuk mencari, menemukan
dan memecahkan persoalan sehingga diperoleh kebenaran ratio menyebabkan manusia secara esensial berbeda dengan binatang dan
ciptaan Tuhan lainnya dibumi ini. Manusia dengan ratio menemukan dan mengembangkan kebenaran.
Oleh karena itu proses belajar mengajar bertujuan memberikan kemampuan kepada potensi ratio manusia, agar semakin dapat mengerti
kebenaran dan semakin sanggup menemukan dan bersikap terhadap setiap kebenaran, baik selama dalam perkuliahan maupun diluar
perkuliahan, di kampus maupun di luar kampus.
Mahasiswa sebagai warga civitas akademika juga merupakan mitra dosen dalam menjunjung tinggi dan menjaga norma dan etika
pergaulan serta meningkatkan harkat dan martabat almamaternya dengan semangat persatuan, kesatuan dan kebersamaan. Selain itu
mahasiswa juga memiliki keleluasaan dan kebebasan untuk mengembangkan berbagai pemikiran yang konstruktif dan kreadtif baik bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan maupun bagi pembangunan nasional
4. Sebagai Mahasiswa Yang Baik Dalam Belajar
Setiap mahasiswa ULM harus berupaya untuk menjadikan dirinya menjadi mahasiswa yang baik, “Mahasiswa yang baik” adalah
mahasiswa yang memenuhi criteria sebagai berikut di bawah ini :
a. Memahami pentingnya mata kuliah yang dipelajarinya bagi kesejahteraan rakyat (masyarakat)
b. Sadar bahwa dirinya dipersiapkan dan dipersembahkan untuk memperbaiki dan memajukan rakyat
c. Mempergunakan waktu dengan baik
d. Selalu hadir kuliah dan tiba pada waktunya
e. Selalu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan segera, tidak menolaknya atau mengabaikan
f. Memilih mata kuliah (jurusan) dengan teliti dan memeliharanya, mencoba kemampuan sendiri dan kecendrungan
g. Tidak menipu diri sendiri, tulus hati dengan diri, tulus hati dengan diri sendiri dan dosennya
h. Memandang Universitas sebagai tempat belajar dan mencari ilmu
i. Berpikir secara kritis dan analitis
j. Mengembangkan nilai-nilai moral yang tinggi
k. Mengembangkan dan mengerti bagaimana belajar dan dia menginsafi kewajiban (keharusan) untuk melanjutkan pendidikannya
walaupun mengorbankan seluruh hidupnya
l. Mengerti akan semua pekerjaan yang menghasilkan kebaikan-kebaikan (kemuliaan), dan rajin untuk mengerjakan pekarjaan yang
mulia itu (Karl. E. Gardner Ph.D)
Sebagai unsur masyarakat ilmiah, maahsiswa ULM harus mempunyai “sikap ilmiah” yaitu :
a. Hasrat (rasa) ingin tahu yang besar, karenanya belajar terus menerus
b. Peka terhadap adanya masalah, dan rasa tanggung jawab yang tinggi
c. Berpikir kritis, logis dan sistematis
d. Objektif, jujur dan terbuka terhadap pendapat baru, menerima kritik/penilaian dan saran dari orang lain
e. Kreatif, produktif, cermat dan teliti
f. Berdisiplin
g. Berminat terhadap ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan
h. Menghargai nilai-nilai, norma dan tradisi keilmuan
i. Berorientasi ke masa depan
j. Tidak mempunyai prasangka buruk
5. Sebagai Bagian dari Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan orang dengan semua benda, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Setiap mahasiswa ULM harus menyadari bahwa hanya dalam lingkungan hidup yang baik manusia dapat berkembang secara maksimal
dan hanya dengan manusia yang baik lingkungan hidup dapat berkembang kearah optimal.
Secara garis besar lingkungan hidup manusia terdiri atas 3 golongan yaitu lingkungan fisik (physical environment) lingkungan biologis
(biological environment) dan lingkungan sosial (social environment).
Lingkungan fisik adalah segala sesuatu disekitar kita yang berbentuk benda mati seperti tanah, gunung, sungai, rumah, sinar matahari
dan semacamnya. Lingkungan biologis adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia berupa organisme hidup lainnya daripada
manusia sendiri, yaitu binatang, tumbuh-tumbuhan, jasad renik (plankton) dan lain-lain. Sedangkan lingkungan social adalah manusia-
manusia lain yang berada disekitar seperti tetangga, teman dan lain-lain.
Manusia secara pribadi maupun secara kelompok mempunyai hubungan timbale balik dan saling mempengaruhi dengan lingkungannya,
dimana manusia dengan berbagai aktivitasnya akan mempengaruhi lingkungannya dan perubahan lingkungan akan mempengaruhi
kehidupan manusia. Hubungan timbale balik tersebut membentuk suatu system yang lazim dinamakan “ekosistem”. Ekosistem adalah
tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsure lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Dalam ekosistem terdapat sub-sub system yang mempunyai hubungan satu sama lain dalam posisi dan kondisi saling mempengaruhi.
Hubungan antara sub system tersebut harus selaras, serasi dan seimbang, karena hanya dalam hubungan yang demikian sajalah manusia
dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.
Atas dasar itu maka sudah seharusnya setiap mahasiswa ULM mempunyai perhatian dan kepedulian terhadap masalah-masalah
lingkungan hidup, dan dapat mengaktualisasikan dirinya untuk mencegah hal-hal yang dapat merusak lingkungan hidup, turut
berpartisipasi melakukan usaha-usaha untuk memperbaiki kerusakan lingkungan hidup dan merasa bertanggung jawab atas kebersihan
dan keindahan kampus dan sekitarnya, asrama dan pemukiman di mana tinggal
BAB III
PERILAKU MAHASISWA ULM
1. Dalam Lingkungan Kampus
a. Tidak melakukan sesuatu yang dapat mengganggu terhadap ketertiban, ketenteraman, keamanan dan
ketenangan kampus.
b. Tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan dan tidak melakukan sesuatu yang merusak
keindahan kampus.
c. Tidak menyebarkan ideologi, paham dan aliran yang tidak sesuai dengan falsafah bangsa Pancasila dan
Agama.
d. Tidak melakukan pengedaran dan pemakaian narkoba dan sejenisnya di kampus, dan harus melaporkan
tentang adanya peredaran dan pemakaian narkoba dan sejenisnya di kampus kepada pimpinan fakultas atau
universitas.
e. Tidak melakukan perjudian, minuman keras dan prostitusi.
f. Tidak melakukan kegiatan partai politik dan organisasi sosial (termasuk LSM) serta organisasi kemahasiswaan ekstra universitas di
kampus.
2. Dalam Ruang Kuliah
a. Tidak terlambat datang ke dalam ruang kuliah, dan harus mengikuti sampai selesai.
b. Tidak melakukan sesuatu yang dapat mengganggu ketertiban, ketenteraman, keamanan dan ketenangan ruang
kuliah.
c. Tidak melakukan sesuatu yang dapat merusak kebersihan dan keindahan ruang kuliah.
d. Membantu menyiapkan sarana perkuliahan (mikrofon, wireless, OHP, papan tulis yang bersih, kapur tulis, spidol dan lain-lain).
e. Mendengarkan dan memperhatikan dengan seksama uraian yang disampaikan dosen.
f. Harus menyediakan literatur, buku dan alat tulis yang diperlukan.
g. Harus bertanya mengenai materi kuliah yang belum dimengerti dengan baik.
h. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan dosen.
i. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen dengan sebaik-baiknya dan mengumpulkannya pada waktu yang ditentukan.
j. Tidak merokok, makan dan minum selama perkuliahan.
k. Tidak menggunakan HP dan radio selama perkuliahan.
l. Harus mengindahkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan ujian atau evaluasi belajar mengajar.
m. Tidak keluar ruangan sebelum minta izin kepada dosen yang bersangkutan.
3. Dalam Berbusana
a. Harus berbusana yang bersih, rapi, sopan dan serasi
b. Tidak memakai baju dan celana yang terlalu ketat, kedodoran dan seleweran.
c. Tidak memakai celana jean yang robek.
d. Tidak memakai busana model rok mini, baju minidan you can see.
e. Tidak memakai busana yang terbuat dari bahan yang tembus pandang atau terlalu tipis.
f. Tidak memakai baju kaos oblong atau T.Shirt.
g. Tidak memakai sandal, kelom (sandal berhak tinggi), selop dan sepatu terbuka.
h. Tidak memakai topi pet dan jaket dalam ruang kuliah, kecuali jaket almamater.
i. Tidak memakai busana model-model yang tidak pantas (seperti celana tiga perempat, pakai rumbai-rumbai dan sebagainya).
Catatan :
Dianjurkan memakai busana yang disetrika dan kemeja masuk ke dalam celana, sepatu warna hitam.
4. Dalam Berdandan
a. Tidak memakai perhiasan gelang, kalung dan cincin emas yang berlebihan, dan atau mempunyai permata intan berlian.
b. Tidak memakai gelang kaki.
c. Tidak memakai kalung dan anting-anting bagi pria.
d. Tidak membiarkan rambut gondrong tidak disisir rapi.
e. Tidak memakai tato (permanent atau sementara)
f. Tidak membiarkan rambut yang panjang di bawah bahu bagi wanita tergerai (terurai), tapi harus diikat atau dianyam rapi.
g. Tidak membiarkan kuku panjang dan atau dicat.
h. Tidak membiarkan rambut tidak disisir rapi.
5. Dalam Bertutur Kata
a. Harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, teratur dan lancar.
b. Tidak berkata-kata yang kasar, porno dan ngawur.
c. Tidak menyindir, mengejek, melecehkan dan menying-gung perasaan orang lain.
d. Tidak berkata-kata secara emosi, terlalu nyaring, berteriak-teriak dan terlalu pelan.
e. Tidak berbohong atau membual.
f. Tidak ceplas-ceplos yang tidak karuan.
Catatan :
Bahasa asing dan bahasa daerah bisa dipergunakan tapi tidak dominan.
6. Dalam Pergaulan
a. Tidak membedakan antara teman yang satu dengan yang lain.
b. Tidak acuh tak acuh terhadap warga civitas akademika ULM tapi hangat dan supel (luwes).
c. Harus tolong menolong terhadap warga civitas akademika ataupun sesema, dan berterima kasih kepada orang yang memberikan
pertolongan dalam bentuk apapun juga.
d. Mendengarkan dengan seksama dan penuh perhatian apa yang dikatakan/disampaikan orang lain, dan tidak memotong pembicaraan
orang lain sebelum selesai.
e. Tidak angkuh, sombong dan takabur, tapir amah tamah dan menghormati orang lain.
f. Memberi saran atau menegur sapa teman atau kenalan yang berpapasan atau bertemu.
g. Minta ijin lebih dahulu (dengan kata-kata atau isyarat) untuk lewat di depan orang lain.
7. Dalam Berorganisasi
a. Mengetahui tentang keberadaan macam-macam organisasi kemahasiswaan ditingkat Universitas maupun Fakultas.
b. Ikut berpartisipasi (aktif atau pasif) dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan.
c. Tidak melakukan persaingan tidak sehat antara sesame pengurus organisasi kemahasiswaan perguruan tinggi lain.
d. Harus menjalankan organisasi kemahasiswaan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang berkaku, dan
kesepakatan yang dibuat bersama oleh pengurus dan atau anggota.
e. Tidak menggunakan uang organisasi kemahasiswaan untuk hal-hal yang tidak jelas tujuannya ataupun boros, tapi harus terarah dan
efesien, serta mempertanggung jawabkannya (melaporkan) secara jujur dan transparan.
f. Tidak menggunakan fasilitas dan uang organisasi kemahasiswaan untuk kepentingan pribadi atau golongan.
g. Tidak melakukan sesuatu apapun yang mengatasnama kan organisasi kemahasiswaan, kecuali menurut mekanisme yang diatur
dalam AD/ART organisasi kemahasiswaan.
h. Tidak menyusundan melaksanakan program kerja organisasi kemahasiswaan secara sembarangan, tapi harus dengan sebaik-baiknya
dan penuh tanggung jawab.
i. Harus terus menerus melakukan evaluasi dan pembenahan terhadap organisasi kemahasiswaan, sehingga menjadi lebih baik atau
mengalami kemajuan.
j. Tidak menyusun dan melakukan kegiatan organisasi kemahasiswaan berbenturan dengan kegiatan akademik.
k. Harus menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan pimpinan fakultas maupun universitas.
l. Harus selalu mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan, serta senantiasa menjaga citra almamater.
8. Dalam Berdiskusi
a. Harus bersikap ilmiah.
b. Tidak terlambat datang ke tempat diskusi, dan tidak pulang sebelum diskusi selesai dilaksanakan.
c. Harus menjaga ketertiban, ketenteraman, keamanan dan ketenangan ditempat diskusi dilaksanakan.
d. Harus mendengarkan dan menyimak dengan cermat apa yang disampaikan moderator, pemakalahan, pembahas utama dan peserta
diskusi lainnya.
e. harus bersikap aktif, dengan menyampaikan pendapat secara teratur dan terarah serta memperhatikan waktu yang tersedia.
f. Harus mentaati aturan berdiskusi dengan sebaik-baiknya.
g. Tidak melecehkan pendapat orang lain dan tidak apriori terhadap pendapat orang lain.
h. Tidak mengklaim pendapat sendiri yang palin benar, pendapat orang lain yang salah.
i. Tidak menolak ditunjuk menjadi moderator, pemrasaran, pembahas dan tim perumus diskusi.
j. Tidak menyampaikan pendapat dan kritik dengan bahasa yang kasar dan emosional.
9. Dalam Berkreasi.
a. Harus merasa terpanggil untuk membuat suatu karya (dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan / atau
kesenian) yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara dengan semboyan “tidak ada yang besar tanpa
dimulai dari yang kecil”
b. Nilai sebuah karya harus positif konstruktif, yang dapat memberi dorongan ketaatan beragama, memberi
landasan keikhlasan beribadah, menebarkan rasa cinta kasih sesame, kesejahteraan rakyat, perjuangan
menegakkan demokrasi dan hak asasi manusia, mengumandangkan kebenarandan keadilan, keselamatan dan
kedamaian umat manusia dan kebaikan-kebaikan lainnya.
c. Tidak menciptakan karya-karya yang negative dan destruktif terhadap masyarakat, bangsa, Negara dan
agama.
10. Dalam Berurusan Di Kantor
a. Tidak menunjukkan perilaku yang kurang pantas, tapi hormat, menghargai dan sopan santun terhadap karyawan.
b. Tidak melakukan sesuatu yang mengganggu terhadap ketertiban, ketenteraman, keamanan dan ketenangan di ruang kantor.
c. Tidak melakukan sesuatu yang dapat merusak kebersihan dan keindahan ruang kantor.
d. Tidak makan minum dan merokok dalam ruang kantor.
e. Tidak melanggar tertib administrasi dan ketentuan yang berlaku.
f. Tidak mengabaikan petunjuk yang disampaikan karyawan dalam melakukan sesuatu atau mendapatkan sesuatu.
g. Tidak berurusan di luar jam kerja, kecuali karyawan bersedia melayani.
BAB IV
P E N U T U P
Pedoman umum sikap dan perilaku mahasiswa ULM ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk memasung kebebasan mahasiswa, tapi justru
untuk menata dan menjaga jangan sampai kebebasan itu dipergunakan mengganggu kenyaman (kesedapan) dalam pergaulan antara warga
civitas akademika, yang dikenal sebagai masyarakat ilmiah yang mempunyai nilai-nilai kesopanan sendiri.
Setiap mahasiswa harus menyadari, tidak ada kebebasan dimuka bumi ini yang tanpa batas sama sekali. Sebab apabila kebebasan itu
dipergunakan tanpa batas sama sekali, maka niscaya akan mengganggu atau merugikan kepentingan (hak) orang lain. Hal ini tentu tidak bias
dibenarkan, karena siapapun juga tentu tidak ingin kepentingannya diganggu orang lain.
Substansi norma-norma yang tertuang dalam Pedoman Umum Sikap dan Perilaku Mahasiswa ULM ini pada hakikatnya banyak mengandung
persamaan dengan norma hokum, agama dan kesusilaan. Hal mana karena norma-norma tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dan
tidak bias dipisahkan satu sama lain, sehingga ada yang menyatakan norma hokum, agama dan kesusilaan itu merupakan etika.
Oleh karena itu maka kepatuhan (ketaatan) mahasiswa terhadap norma-norma kesopanan dalam Pedoman Umum Sikap dan Perilaku
Mahasiswa tersebut, lebih diharapkan karena kehendak hati nuraninya sendiri bahwa sikap dan perilaku yang dimaksudkan adalah sesuatu
yang memang sudah seharusnya dan sebaiknya.
Atas dasar itu, maka mahasiswa yang melanggar atau tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan tersebut akan merasa menyesal sendiri,
mengapa ia tidak bias bersikap dan berperilaku yang baik seperti rekan-rekannya. Namun dalam penerapannya di lapangan tidak menutup
kemungkinan pimpinan fakultas akan menetapkan sanksi-sanksi yang tegas terhadap pelanggaran norma-norma tertentu, karena sudah
dianggap mengganggu terhadap sendi-sendi ketertiban dan ketenteraman dalam ruang kuliah atau kampus.
5.4. PERATURAN PERPUSTAKAAN
1. Ketentuan Umum
- Perpustakaan terbuka untuk civitas akademika ULM bjm
- Masyarakat di luar ULM hanya boleh membaca, memfotocopy atas sepengetahuan pimpinan perpustakaan
- Fasilitas perpustakaan yang terdiri dari buku, majalah dan sejenisnya dapat dipergunakan oleh anggota melalui prosedur yang telah
ditentukan
2. Keanggotaan
- Yang dapat menjadi anggota perpustakaan ialah staf pengajar, maahsiswa dan karyawan Universitas Lambung Mangkurat
- Syarat-syarat menjadi anggota dan kewajiban anggota :
a. Mahasiswa
- Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun / semester
yang berjalan
- Menunjukkan kartu mahasiswa / tanda lunas SPP
- Mengisi formulir pendaftaran
- Menyerahkan pasfoto ukuran 2 x 3 cm (2 lembar)
b. Staf pengajar / karyawan
- Mendaftarkan diri sebagai anggota dan mentaati
peraturan yang berlaku
c. Kewajiban Anggota / Pengunjung
- Setiap anggota perpustakaan wajib mentaati peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh perpustakaan.
- Setiap anggota perpustakaan/peminjam wajib mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam sesuai waktu peminjaman
- Setiap anggota perpustakaan/peminjam yang melanggar tata tertib dapat dikenakan sanksi yang ditetapkan perpustakaan
3. Peminjaman Bahan Pustaka
- Setiap peminjam buku dan sejenisnya harus dating sendiri keperpustakaan
- Buku yang dipinjam untuk dibawa pulang hanya bahan pustaka yang disirkulasikan (buku teks)
- Buku-buku referensi, laporan penelitian, skripsi/disertasi dan koleksi khusus Kalimantan hanya dapat dibaca ditempat
- Buku yang dipinjam harus diberi kode dulu oleh petugas
4. Jangka Waktu Peminjaman
- Bagi mahasiswa anggota perpustakaan dan karyawan selama 2 minggu dan dapat diperpanjang selama 2 kali peminjaman
- Bagi staf pengajar selama 4 minggu dan dapat diperpanjang
- Buku-buku referensi, laporan penelitian, skripsi/disertasi dan koleksi khusus Kalimantan selama masa pelayanan/jam pelayanan
5. Jam Buka Pelayanan
UPT Perpustakaan dibuka setiap hari kerja, yaitu :
a. Senin s.d. Kamis : 08.30 – 14.30
b. Jum’at : 08.30 – 11.00
c. Sabtu : 08.30 – 13.00
6. Pengembalian Bahan Pustaka
- Apabila masa pinjam telah berakhir, peminjam harus mengembalikan buku kepada petugas pelayanan
- Anggota peminjam yang keluar (tamat/pindah/berhenti kuliah) harus mengembalikan semua pinjaman buku
- Anggota perpustakaan yang mengikuti ujian akhir harus mengembalikan pinjamannya terlebih dahulu, kemudian baru diberikan
“Surat Keterangan Bebas Pinjaman Bahan Pustaka”
7. Ketentuan-ketentuan Khusus
a. Sanksi-sanksi
- Pengembalian buku yang terlambat dari tanggal yang ditetapkan petugas peminjaman, dikenakan denda sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh Kepala UPT Perpustakaan
- Bagi peminjam yang terlambat sudah melebihi satu minggu akan diberikan peringatan tertulis, dan bagi yang tidak mengindahkan
akan dikenakan skorsing keanggotaan
- Kerusakan buku yang dipinjam sepenuhnya menjadi tanggung jawab peminjam, sanksi yang diberikan adalah membayar ongkos
kerusakan atau memperbaiki sendiri dengan seizin pimpinan perpustakaan
- Sanksi kehilangan buku oleh peminjam dapat berupa :
1) Menggantikan dengan buku yang sama
2) 1 x harga untuk buku-buku terbitan dalam negeri dan mudah didapat
3) 2 x harga untuk buku-buku langka dan buku-buku terbitan luar negeri
8. Lain-lain
- Penyimpangan dari ketentuan ini harus seizing pimpinan perpustakaan
- Ha-hal yang belum diatur dan termuat dalam peraturan ini akan diatur lebih lanjut
5.5.PROGRAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU
Universitas Lambung Mangkurat menerima mahasiswa baru melalui tiga jalur / pola penerimaan yaitu :
1. Jalur/Pola Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN atau Undangan)
Pola ini diberlakukan semua fakultas yaitu sebanyak 50 % dari daya tampung ULM yang dilaksanakan serentak di seluruh
Indonesia
2. Jalur/pola Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
Pola penerimaan ini dilaksanakan melalui jalur ujian tulis yang dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia dengan jumlah yang
diterima adalah sebanyak 30 % dari daya tampung yang tersedia di Universitas Lambung Mangkurat.
3. Jalur/pola Seleksinya ULM Mandiri (SENYUM)
Pola ini diberlakukan pada seluruh fakultas dengan jumlah yang diterima sebanyak 20 % dari daya tampung, selain itu untuk semua
bidang IPA dan IPS diadakan tes tertulis dengan materi mancakup Kimia, Matematika, Fisika, Biologi dan Bahasa Inggris untuk
IPA, Matematika Dasar, Bahasa Inggris, IPS Terpadu untuk IPS. Khusus untuk Fakultas Kedokteran dan Fakultas MIPA untuk
program studi Farmasi ditambah dengan tes Psikologi, sedangkan untuk Fakultas Teknik ditambah dengan tes bakat.
Calon mahasiswa yang lulus seleksi masuk dari tiga jalur/pola tersebut di atas diwajibkan melaporkan diri (registrasi) sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh Universitas, apabila sampai batas waktu registrasi, calon mahasiswa belum melakukan registrasi maka dianggap
GUGUR.
5.6. KALENDER AKADEMIK TAHUN 2016/2017
NO KEGIATAN SEMESTER
GANJIL GENAP
1 PROGRAM ALIH TAHUN 03-07-17 s.d 31-08-17
2 Pembayaran SPP 23-01-17 s.d 03-02-17 - Mahasiswa lama 25-07-16 s.d 05-08-16 - Mahasiswa Baru 31-05-16 s.d 26-08-16 3 Konsultasi Rencana Studi 30-01-17 s.d 10-02-17 - Mahasiswa Lama
- Mahasiswa Baru 08-08-16 s.d 19-08-16 31-08-16 s.d 02-09-16
4 Pencetakan DHMD oleh Subag. Akademik Fakultas 08-02-17 s.d 17-02-17 - Mahasiswa Lama 22-08-16 s.d 02-09-16 - Mahasiswa Baru 05-09-16 s.d 16-09-16 6 Program Persiapan Belajar (P2B) /Masa Konsultasi Mhs
Baru 31-08-16 s.d 02-09-16
7 Serimonial Penerimaan Pascasarjana 29-08-16 8 Pengambilan Cuti Akademik 01-08-16 s.d 12-08-16 30-01-17 s.d 10-02-17 9 Masa Perkuliahan 05-09-16 s.d 23-12-16 06-02-17 s.d 26-05-17
10 Perubahan Rencana Studi 26-09-16 s.d 30-09-16 20-02-17 s.d 24-02-17 11 Dies Natalis 21-09-16 12 Minggu Tenang *) 26-12-16 s.d 30-12-16 29-05-17 s.d 02-06-17 13 Ujian Semester 02-01-17 s.d 14-01-17 05-06-17 s.d 16-06-17 14 Penyerahan Nilai Akhir ke PPA 09-01-17 s.d 20-01-17 19-06-17 s.d 23-06-17 15 Penyerahan Nilai Akhir ke BAK 16-01-17 s.d 20-01-17 03-07-17 s.d 07-07-17 16 Pengumuman Hasil Ujian 16-01-17 s.d 20-01-17 19-06-17 s.d 07-07-17 17 Liburan Semester 23-01-17 s.d 03-02-17 19-06-17 s.d 17-07-17
*) Termasuk Libur Hari Besar dan Tahun Baru
LAMBANG, HIMNE, MARS, BENDERA, DAN BUSANA
ULM mempunyai lambang berbentuk Segi Lima dengan gambar Burung Enggang Sinar Gong, Lipan, dan Sinar dalam lingkaran yang
bertuliskan Universitas Lambung Mangkurat dengan warna merah, putih kuning emas, dan biru kehitam-hitaman.
a. Burung Enggang melambangkan kekuatan, kemandirian, dan kepeloporan.
b. Gong melambangkan alat komunikasi.
c. Lipan melambangkan keagungan.
d. Sinar melambangkan penerangan, ilmu, dan akal untuk kebahagiaan Nusa dan Bangsa.
e. Lingkaran melambangkan keabadian.
f. Warna merah dan putih melambangkan kebangsaan, kuning keemasan melambangkan keagungan, dan hitam melambangkan
konsisten.
Lambang ULM disusun sebagaimana gambar berikut.
Lambang ULM terdapat pada:
a. pakaian jabatan Guru Besar dalam bentuk topi bersegi lima dan pada gordon melekat lambang ULM yang didasari warna fakultas;
b. duaja ditempatkan di atas alas berwarna kuning emas;
c. tongkat pedel ditempatkan di bagian ujung dan berisi duaja; dan
d. kop surat dan stempel atas nama ULM.
Lambang Fakultas di lingkungan ULM dan Pascasarjana diwujudkan dalam bentuk duaja yang memiliki warna fakultas dan warna
Pascasarjana sesuai dengan peraturan Rektor.
(1) Hymne ULM berjudul Waja Sampai Kaputing ciptaan Prof. Abdussamad Noor yang berarti Usaha Sampai Akhir merupakan motto
ULM.
(2) Mars ULM ciptaan Indra Zulkhan, S.E.
(3) Himne dan mars dinyanyikan pada upacara resmi yang pelaksanaannya diatur melalui Keputusan Rektor.
Top Related