Laporan Praktikum Kimia Dasar FPIK Universitas Lambung Mangkurat

download Laporan Praktikum Kimia Dasar FPIK Universitas Lambung Mangkurat

of 24

Transcript of Laporan Praktikum Kimia Dasar FPIK Universitas Lambung Mangkurat

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ditemukan banyak bahan-bahan kimia dari alam yang bermanfaat dan sangat penting secara ekonomis dapat dibuat menjadi sesuatu yang berguna. Keberadaan alat dan bahan laboratorium merupakan sarana utama dalam melakukan percobaan tersebut. Oleh karena itu pengenalan alatalat laboratorium mempunyai peranan yang penting, sehingga kita dapat mengetahui bentuk, kegunaan dan cara kerja dari alat tersebut. Alat-alat Laboratorium mempunyai banyak jenis dan ragamnya. Fungsi dari alat-alat laboratorium itu pun berbeda-beda pula, misalnya tabung reaksi yang berfungsi untuk tempat mereaksikan zat, buret untuk titrasi dan lain-lain. Dalam kegiatan praktikum kimia, seorang praktikan harus mengenal dan mengetahui berbagai macam peralatan dan bahan-bahan kimia yang dipergunakan saat praktik serta mampu menggunakannya dengan baik dan benar. Selain mengetahui cara penggunaan dan fungsi dari alat-alat tersebut, praktikan juga harus mengetahui cara-cara merawat atau menjaga alat-alat tersebut agar selalu dalam kondisi yang baik. Mengingat dari berbagai peralatan tersebut ada yang terbuat dari bahan-bahan yang mudah pecah seperti pipet dan buret yang terbuat dari kaca, maka perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam menggunakan alat-alat tersebut. Di samping menggunakan peralatan, dalam praktikum kimia juga digunakan bahan-bahan kimia yang berupa cairan dan yang berupa padatan. Sekian banyak bahan tersebut ada yang dapat membahayakan karena bersifat racun dan ini sangat berbahaya jika terjadi kontak langsung dengan bahan tersebut misalnya Asam Sulfat 1

2 yang bersifat korosif, higroskosfis dan dapat membakar bahan organik. Bahan ini juga dapat merusak paru-paru dan jika terjadi kontak langsung dengan kulit dapat menyebabkan dermatitis. Dengan mengetahui bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia tersebut, maka kita dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan bahan-bahan tersebut dan kita dapat menanggulangi jika terjadi gejala-gejala akibat keracunan atau kontak langsung dengan bahan tersebut.

B. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah : 1. Mengenal dan mengetahui alat-alat yang dipergunakan untuk praktik kimia. 2. Dapat menggunakan alat secara baik dan benar sesuai dengan fungsinya.

2

3 II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam penelitian selain memerlukan orang yang ahli ,kita juga memerlukan peralatan yang benar-benar akurat.Adanya peralatan baik peralatan pemanas,peratan gelas, dan peralatan ukur sangat diperlukan dalam setiap kegiatan penelitian (Estu Prabowo, 2008). Mengenal alat-alat volumetrik baik fungsi, sifat kesalahan , maupun cara menggunakan dan cara membacanya adalah penting untuk menghindarkan kesalahan yang tidak perlu dan agar tidak memperkirakan dengan teliti kuantitas larutan baku yang dibuat. Ada tiga alat ukur Volometrik yang utama, yaitu labu takar ,buret,dan pipet volum (Molyono, 2005). Pengenalan alat Laboratorium sebelum melakukan sesuatu percobaan sangatlah penting,agar dapt mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pelaksaan praktikum, dan apabila terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat dan sebaik mungkin. Alat-alat laboratorium tersebyt ada yang berfungsi dalam proses pemanasan,misalnya pembakaran gas yang memiliki tiga bagian, yaitu pipa pemasuk gas,lubang masuk udara,dan pipa pencampuran gas dan udara.Banyak lagi alat dan lainnya seperti kaki tiga, kasa penjepit, segi tiga porselin, cawan porselin,dan lain sebagainya. Ada juga alat gelas yang mempunyai jenis dan macam yang lebih komleks lagi,sehingga dalam penggunaannya memerlukannya ketelitian dan kehati-hatian (EstuPrabowo, 2008) Kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan peralatan dalam percobaan kimia, misalnya barang gelas yang tampaknya bersih terkontaminasi oleh lapisan tipis dan tidak terlihat oleh mata bahwa bahwa terdapat bahan yang menempel pada dinding gelas. Barang gelas yang dapat di masuki sikat, seperti gelas beker dan labu erlenmeyer juga dapat dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik.Pada 3

4 pipet,buret,dan botol ukur mungkin memerlukan laritan yang panas dicampur dengan deterjen untuk mebersihkannya dengan bersih dan sempurna ( Nurhudaya, 2010) Dalam penelitian selain memerlukan orang yang ahli kita juga memerlukan peralatan yang benar-benar akurat. Adanya peralatan baik peralatan pemanas, peralatan gelas dan peralatan ukur sangat diperlukan dalam setiap kegiatan penelitian (Subroto, 2000). Kadang-kadang dalam kimia digunakan juga simpangan baku nisbi untuk membandingkan hasil-hasil penggukuan atau dinamakan koefisien variasi. Dinyataka dalam prosen atau perseribuan. Semakin kecil simpangan baku atau semakin koefisien variasi semakin cermat pengukuran yang telah dilakukan. (Tim Dosen Kimia Dasar, 2011) Beberapa pralatan gelas seperti tabung reaksi, gelas kimia, gelas erlenmayer, gelas ukur, pipet ukur, vol-pipet, labu takar, buret, bahkan botol-botol reagen serta beberapa peralatan gelas lainnya harus bebas dari kotoran. Kotoran berupa sisa-sisa zat kimia atau noda lainnya dapat megaburkan data pengamatan bahakan dapat mengagalkan percobaan atau eksperimen itu sendiri. Kesimpulan yang diambil pun menjadi kurang tepat/teliti atau salah. Bukan itu saja, kerugian akan dialami dalam hal waktu, tenaga, dan juga finansial (pemborosan bahan/zat) karena akan mempertinggi biaya pelaksanaan eksperimen dari yang seharusnya, atau karena kegagalan harus mengulangi eksperimen serupa dari awal. Sementara itu, reaksi yang akan dikemas dalam botol pereaksi dapat tercemar oleh kotoran yang menenel pada dinding dalam botolnya (Mulyono, 2006)

III. METODE PRAKTIKUM

4

5 A. Waktu dan Tempat Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 April 2010 pukul 14.0016.00 WITA Di Laboratorium Nutrisi Ikan Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

B.

Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :

1. Statif 2. Buret 3. Plat kaca 4. Mortar dan penggerus 5. Gelas ukur 6. Pinset (penjepit) 7. Spatula 8. Pipet 9. Penjepit kayu 10. Bola karet dan pipet dengan skala besar 11. Cawan petridisk 12. Lampu bunsen 13. Kertas penyaring 14. Rak tabung reaksi 15. Tabung reaksi 16. Labu erlemayer 17. Sprayer

5

6 18. Gelas bekker 19. Thermolyne Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah : 1. HNO3 (Asam Nitrat) Berat molekul Sifat : 63,013 gr/mol : Bersifat korosif yang mengakibatkan terjadi luka bakar pada kulit apabila terkena larutan tersebut. 2. NaOH (Natrium Hidroksida) Berat molekul Sifat : 40,01 gr/mol : Bersifat hidrokopis dan mudah menyerap gas karbon dioksida dan dapat pula merusak jaringan tubuh. C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja kali ini adalah sebagai berikut : 1. Peralatan yang digunakan dalam praktikum diperkenalkan satu persatu kepada seluruh praktikan 2. Para praktikan menggambar dan menulis fungsi-fungsi semua peralatan praktikum yang dijelaskan oleh asisten.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. 1. Alat 6 Hasil

7 Tabel 1. Pengenalan alat-alat praktikum Kimia Dasar No Nama Alat dan Gambar Fungsi 1. Tabung reaksi Untuk mereaksikan zat kimia dan melarutkan suatu reaksi

Keterangan Terbuat dari kaca, 50 ml

2.

Rak tabung reaksi

Untuk meletakkan atau menyangga dari beberapa tabung reaksi.

Terbuat dari kaca, ada 20 lubang,10 kecil dan 10 besar.

3.

Lampu bunsen

Memanaskan larutan sehingga mempercepat reaksi.

Berisi cairan kimia yang berupa bahan bakar spiritus.

No 4.

Nama Alat dan Gambar Statif

Fungsi Sebagai alat untuk menyangga buret dan untuk membantu dalam pemanasan suatu reaksi kimia.

Keterangan Ukuran standar terbuat dari besi.

7

8 5. Cawan petridisk Sebagai wadah untuk meletakkan bahan sampel. Terbuat dari kaca.

6.

Mortar dan penggerus

Sebagai wadah untuk menghaluskan dan mengaduk zat kimia yang berbentuk padat.

Terbuat dari kaca dan purselen (keramik).

7.

Corong kaca

Sebagai alat untuk mengalirkan cairan ketempat yang lebih kecil.

No 8.

Nama Alat dan Gambar Labu erlenmayer

Fungsi Sebagai tempat penyimpan bahan atau menampung suatu volum.

Keterangan Kapasitas 25 ml 5000 ml.

9.

Pinset/penjepit

Sebagai alat untuk mengambil bahan yang

Terbuat dari aluminium dan kayu.

8

9 panas.

10.

Spatula

Untuk mengambil /memindahkan zat kimia yang berbentuk serbuk/halus serta sebagai pengaduk.

Terbuat dari kaca

11.

Bola karet

Untuk menghisap larutan/cairan.

Terbuat dari karet

No 12.

Nama Alat dan Gambar Gelas ukur

Fungsi Untuk mengukur

Keterangan Kapasitas 250 ml dan

volume zat kimia dalam terbuat dari kaca. bentuk cair.

13.

Gelas beker

Sebagai tempat reaksi dalam skala yang besar.

Kapasitas 50 ml 300 ml.

9

10

14.

Sprayer

Sebagai wadah aquades dan tempat untuk menetralisasi alat alat praktikum.

Terbuat dari plastik ukuran 50 ml,100 ml, dan 250 ml.

15.

Pipet tetes

Sebagai alat untuk memindahkan cairan dalam ukuran kecil/sedikit

Terbuat dari kaca.

No 16.

Nama Alat dan Gambar Hot plate

Fungsi Sebagai alat untuk memanaskan / mempercepat reaksi kimia .

Keterangan Menggunakan strim.

17.

Botol reagen

Sebagai alat untuk meletakkan cairan kimia yang berbahaya.

Terbuat dari kaca dan berkapasitas 500 ml 5000 ml.

10

11

18.

Desikator

Sebagai alat untuk meletakkan bahan bahan kimia yang tidak tahan uap air/sebagai tempat penguapan.

Dasar berwarna biru.

19.

Termometer

Untuk mengukur suhu.

Terbuat dari gelas dan berskala

No 20.

Nama Alat dan Gambar Neraca analitik

Fungsi Untuk menimbang suatu bahan kimia yang lebih kecil.

Keterangan Berat maksimal yang ditimbang 180 gr.

21.

Buret

Untuk proses titrasi dan mengukur volume larutan dengan kapasitas tertentu.

Kapasitas 10 ml 50 ml.

11

12

22.

Labu ukur

Untuk reaksi larutan dengan kapasitas tertentu.

Kapasitasnya 100 ml 1000 ml.

23.

Penjepit kayu

Untuk mengambil bahan-bahan dari tabung reaksi yang panas.

No 24.

Nama Alat dan Gambar Plat kaca

Fungsi Untuk menaruh sampel yang akan diteliti.

Keterangan Terbuat dari kaca

12

13 25. Oven Untuk menetralisirkan alat alat praktikum yang telah digunakan. Suhu maksimum 2000C.

26.

Starter

Untuk mengaduk bahan.

Terbuat dari magnet

28.

Thermolyne

Sebagai alat untuk menimbang zat padat

Menimbang suatu zat padat yang akan direaksikan, terbuat dari bahan besi.

No 29.

Nama Alat dan Gambar Cawan porselen

Fungsi Keterangan Untuk menguapkan Terbuat dari porselen larutan/sampel dengan pemanasan

13

14 30. Kertas penyaring Untuk menyaring bahan Terbuat dari kertas berbentuk bulat.

2. Bahan Pada dasarnya tidak ada bahan kimia yang tidak berbahaya, hampir semua bahan kimia mengandung racun. Bahan kimia tersebut akan tidak berbahaya, apabila penggunaannya jumlahnya sedikit. Berikut ini adalah bahan/zat kimia yang berbahaya dan akibat yang ditimbulkannya: 1. Asam Klorida (HCl) Berat molekul : 36,45 gr/mol 14

15 Menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh serta dermatitis. 2. Perak Nitrat (AgNO3) Berat molekul : 169,89 gr/mol Senyawa ini beracun dan korosif, mengganggu kulit serta mudah terbakar. 3. Asam Sulfat (H2SO4) Berat molekul : 98,08 gr/mol Merusak jaringan tubuh dan kulit (pori-pori) bila terjadi kontak langsung dengan kulit. 4. Asam Nitrat (HNO3) Berat molekul : 63,013 gr/mol Bersifat kolosif akibatnya terjadi luka bakar apabila terkena larutan tersebut. 5. Asam flourida (HF) Berat molekul : 20,008 gr/mol Bersifat racun, menyebabkan luka bakar dan iritasi pada mata dan kulit. 6. Asam Sianida (HCN) Berat molekul : 27,06 gr/mol Bersifat racun dan mudah terbakar. 7. Asam Hidro Sulfur (H2S) Berat molekul : 34,08 gr/mol Bersifat racun, mengakibatkan pingsan, gangguan saluran pernapasan dan kematian. 8. Air Raksa (Hg) Berat molekul : 200,59 gr/mol Bersifat racun, menyebabkan sakit kepala. 9. Natrium Hidroksida (NaOH) 15

16 Berat molekul : 40,01 gr/mol Bersifat hidrokopis dan mudah menyerap gas karbondioksida dan dapat pula merusak jaringan. 10. Amoniak (NH3) Berat molekul : 17,03 gr/mol Bersifat beracun, mengakibatkan kebutaan dan sesak napas. 11. Mercuri Oxida (HgO) Berat molekul : 216,61 gr/mol Merusak membrane mukrosa, sakit kepala dan mengakibatkan kerusakan ginjal. 12. Mercuri Siclodit (HgCl2) Berat molekul : 271,52 gr/mol Menyebabkan bengkak pada mulut dan gusi, dan kerusakan di ginjal. 13. Metil Etil Keton (CH3COC2H) Berat molekul : 68,08 gr/mol Mudah terbakar. 14. Etil Alkohol (C2H2OH) Berat molekul : 46,07 gr/mol Menyebabkan kerusakan mata dan susunan syaraf. 15. Etilen Diklorida (CHCHCH2Cl) Berat molekul : 97,95 gr/mol Mudah terbakar bila kontak dengan api dan dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. 16. Karbon Klorida (CCl) Berat molekul : 47,46 gr/mol Mudah terbakar, menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

16

17 17. Benzena (C6H6) Berat molekul : 78,11 gr/mol Mudah terbakar, menyebabkan kerusakan ginjal. 18. Karbon Tetra Klorida (CCl4) Berat molekul : 153,8 gr/mol Menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. 19. Freon (C2F3Cl3) Berat molekul : 175,4 gr/mol Tidak baik digunakan pada tempat yang tidak berventilasi. 20. Perelo Etilena (C2Cl3) Berat molekul : 212,7 gr/mol Menyebabkan kerusakan mata, pusing dan gangguan saluran pernapasan. 21. Aseton (CH3COOH) Berat molekul : 60 gr/mol Bersifat racun, dapat mengakibatkan pusing-pusing. 22. Perak Nitrat (AGNO3) Berat molekul : 169,89 gr/mol

Bersifat korosif, dapat menganggu perapasan dan mudah terbakar. 23. Asam sulfida (H2S) Berat molekul : 98,08gr/mol

Bersifat korosif, jika terhirup uap asam sulfida (H2S) yang pekat ini akan mengakibatkan kerusakan paru-paru. 24. Xylen (CH3C6H4CH3) Berat molekul :106,08

Bersifat racun, dapat menyebabkan kulit terkelupas. 17

18 25. Dinitrogen Tetra Oksida (NO2) Berat molekul : 45,98 gr/mol Bersifat racun, mempengaruhi paru-paru dan mengakibatkan batuk. Berikut ini adalah bahan/zat kimia yang tidak berbahaya dan manfaat kegunaannya : 1. Garam Sodium Benzoat (C6H5COONa) Bermanfaat sebagai pengawet pada makanan dan minuman ringan. 2. Triiodo Metana (CHL3) Bermanfaat sebagai pengobatan luar yaitu zat antiseptik pada luka dan mencegah infeksi. 3. Fenol (C6H5 OH) Bermanfaat dalam pembuatan karbol. 4. Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2) Bermanfaat untuk pengobatan penyakit. 5. Amonium Hidroksida (NH4OH) Bersifat cair dan bermanfaat untuk membersihkan marmer dan kaca jendela.

B.

Pembahasan Sebagian besar alat-alat yang digunakan di laboratorium mempunyai cara

penggunaan masing masing yang harus diperhatikan cara penanganannya, karna alatalat tersebut terbuat dari bahan yang mudah pecah. Adapun cara penggunaan alat-alat tersebut adalah sebagai berikut :

18

19 1. Statif yang berfungsi sebagai penyangga atau penahan buret agar tidak jatuh digunakan dengan posisi berdiri tegak, cara penangannya juga harus hati-hati karna bahan dasarnya adalah kaca yang bila terbentur dengan bahan keras akan pecah. 2. Buret yang berfungsi sebagai pengukur larutan yang bersifat mudah pecah, bentuknya seperti gelas ukur dan cara penggunaannya diletakkan tepat disamping statif. 3. Plat kaca yang berfungsi sebagai tempat sampel, berbentuk bulat seperti mangkok, dan terbuat dari bahan yang mudah pecah. dengan meletakkan sampel di atas alat tersebut. 4. Mortar dan Penggerus yang berfungsi sebagai penghalus bahan-bahan kimia, cara penggunaannya ialah dengan memasukkan bahan pada mortar lalu dihaluskan menggunakan penggerus. 5. Gelas ukur yang digunakan untuk pengukur volume zat kimia bentuk cair, cara penggunaannya ialah dengan memasukkan zat kimia yang akan diukur ke dalam gelas tersebut. 6. Pinset (penjepit) yang berguna untuk mengambil bahan atau zat yang panas, cara penggunaannya dengan menjepitkan alat tersebut pada bahan yang di anggap panas. 7. Spatula yang berguna untuk mengambil bahan atau zat yang berbentuk padat dan berbahaya, terbuat dari bahan besi berbentuk seperti sendok. 8. Pipet tetes yang berguna untuk memindahkan larutan ketempat lain, berbentuk seperti pipa penyedot, cara peggunaanya ialah dengan memasukkan ujung alat ke Cara penggunaannya

19

20 dalam larutan dengan ujung satunya ditekan agar larutan bisa masuk ke dalam alat tersebut. 9. Penjepit kayu yang berguna sebagai alat penjepit bahan yang panas dari tabung reaksi, cara peggunaanya sama dengan pinset. 10. Bola karet dan pipet dengan skala besar, guna dan cara penggunaanya sama dengan pipet. Yang membedakan adalah ukuran alat tersebut. 11. Cawan petridisk yang guna dan cara penggunaannya sama dengan plat kaca. Yang membedakan kedua alat tersebut hanyalah bentuk dan ukurannya. 12. Lampu bunsen yang berguna memanaskan larutan, bentuknya separti lampu pijar, cara peggunaannya ialah dengan menyalakan api pada lampu kemudian bahan atau zat dipanaskan. 13. Kertas penyaring yang berguna untuk menyaring bahan, terbuat dari bahan kertas, cara penggunaanya ialah dengan meletakkan bahan yang akan disaring ke atas alat tersebut. 14. Rak tabung reaksi yang berguna untuk menyangga beberapa tabung reaksi, cara peggunaannya ialah dengan meletakkan tabung ke dalam rak tersebut. 15. Tabung reaksi yang berguna untuk melarutkan zat kimia, dengan cara larutan di dalam tabung dipanaskan. 16. Labu erlenmayer yang berguna untuk menyimpan bahan atau menampung suatu volume, berbetuk seperti botol dengan ujung mulut kecil. 17. Sprayer yang berguna untuk memasukkan larutan ke dalam wadah sesuai kapasitas yang diinginkan.

20

21 18. Gelas bekker yang berguna sebagai tempat terjadinya reaksi dalam skala besar, berbentuk seperti gelas, cara penggunaannya ialah dengan memasukkan larutan ke dalam gelas tersebut. 19. Termolyne yang berguna sebagai pemanas bahan agar mempercepat reksi, terbuat dari bahan besi, cara penggunaannya sama dengan lampu bunsen tetapi untuk alat ini menggunakan listrik sebagai penghantar panas. 20. Corong kaca yang berguna sebagai alat pembantu untuk memindahkan cairan ke dalam permukaan yang lebih kecil, terbuat dari bahan kaca, cara penggunaannya ialah dengan meletakkan ujung corong yang kecil ke dalam mulut tempat yang akan dijadikan tempat larutan yang dipindahkan. 21. Pipet Gondok yang guna dan cara penggunaannya sama dengan pipet dan bola karet. Yang membedakan hanyalah ukuran alat tersebut. 22. Bola karet yang berguna sebagai alat utuk memindahkan larutan dalam skala yang besar, berbetuk bulat dan lentur. 23. Termometer yang berguna sebagai alat untuk mengukur suhu, terbuat dari bahan kaca yang mudah pecah, cara penggunaannya ialah dengan dengan meletakkan ujung alat tersebut pada benda yang akan diukur suhunya. 24. Oven yang berguna untuk mensterilkan alat-alat yang telah digunakan, berbentuk kubus yang mempunyai alat pengukur suhunya dan cara penggunaannya ialah dengan cara memasukkan alat yang akan disterilkan kedalam oven kemudian diatur suhunya. 25. Neraca analitik yang berguna sebagai alat utuk menimbang zat padat atau cair dengan ketelitian 0,001%, cara penggunaanya ialah dengan meletakkan bahan yang akan ditimbang di atas alat tersebut.

21

22 26. Botol reagen yang berguna sebagai penyimpan bahan yang bisa menguap, berbentuk seperti botol lengkap dengan tutup, cara penggunaannya ialah dengan memasukkan bahan yang akan disimpan ke dalam botol tersebut kemudian botol tersebut ditutup. 27. Hot plate yang berguna untuk mempercepat reaksi yang menggunakan alat pemanas dengan alat penghantarnya adalah listrik , cara penggunaannya ialah dengan meletakkan bahan yang akan direaksikan ke dalam alat tersebut kemudian alat tersebut dihubungkan dengan listrik. 28. Desikator yang berguna sebagai penyimpan alat dan bahan agar tidak menyerap air, berbentuk seperti mangkok dengan tutup yang memiliki pipa uap di atasnya, cara penggunaannya ialah dengan meletakkan alat atau bahan yang akan disimpan kemudian ditutup. 29. Cawan proselen yang berguna sebagai alat penguap larutan atau sampel dengan cara memanaskan. 30. Starter yang berguna sebagai alat pengaduk bahan, cara penggunaannya ialah dengan memasukkan bahan yang akan diaduk ke dalam alat tersebut.

V. PENUTUP A. Kesimpulan Dalam praktikum kali ini, dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu :

22

23 1. Alat-alat yang terdapat di Laboratorium Kimia Dasar ini sebagian besar terbuat dari kaca, karena kaca terdapat beberapa sifat yang mendukung dalam keberhasilan suatu praktikum, yaitu : Tembus pandang, sehingga mempermudah untuk mengamati dalam

praktikum dari pencampuran larutan ataupun di dalam penggabungan suatu senyawa larutan. Bahan tidak melekat dan tidak mudah meleleh dan bisa dibersihkan.

2. Masing-masing peralatan mempunyai guna, bentuk dan ukuran yang berbedabeda. 3. Dalam menggunakan alat-alat praktikum harus dijaga kebersihannya. 4. Kita harus mengerti cara penggunaan alat-alat tersebut agar praktikum berjalan lancar, untuk itu haruslah kita berhati-hati dalam menggunakannya.

B. Saran Praktikan berharap dengan adanya pengenalan alat-alat dan bahan praktikum ini, praktikan dapat menggunakan alat-alat yang telah dipelajari dengan baik dan benar pada praktikum-praktikum selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA Molyono, 2010. Membuat Reagen Kimia. Bumiaksara. Jakarta. Nurhudaya, 2010. Laporan Praktikum Kimia Dasar. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

23

24 Prabowo Estu, 2008. Laporan Praktikum Kimia Dasar. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Prabowo Estu, 2008. Laporan Praktikum Kimia Dasar. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Subroto, 2000. Alat-alat Laboratorium. Aneka. Solo. Tim dosen kimia dasar. 2011. Buku Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

24