Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdullilah saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T
atas kesehatan dan kesempatan yang diberikan pada kita semua
sekalian sehingga penyusunan RKPD Tahun 2015 dapat
diselesaiakan dengan baik.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten
Banggai Tahun 2015 sebagaimana tersebut diatas merupakan
suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah, yang memuat
rancangan kerangka ekonomi daerah, rencana kerja pendanaannya
serta merupakan penjabaran dari Peraturan daerah Nomor : 20
Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Tahun 2011 2016 untuk
jangka waktu satu tahun.
Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
adalah salah satu instrumen bagi pemerintah daerah untuk
memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan
strategis jangka menengah dengan tujuan perencanaan dan
penganggaran tahunan daerah.
Dokumen RKPD ini diharapakan menjadi pedoman dalam
menyusun dan meningkatkan kualitas perencanaan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai secara
berkelanjutan.
2013
BUPATI BANGGAI,
M. SOFHIAN MILE
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GRAFIK viii
DAFTAR GAMBAR xii
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Landasan Hukum 5
1.3 Hubungan Antar Dokumen RKPD dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya
8
1.4 Sistematika Dokumen RKPD 9
1.5 Maksud dan Tujuan 10
BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
13
2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah 13
2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi Kabupaten Banggai 13
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah Kabupaten Banggai 28
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana di Kabupaten Banggai 35
2.1.4 Kondisi Demografi Kabupaten Banggai 38
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Banggai 42
2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 42
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial 53
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olah Raga 67
2.3 Aspek Pelayanan Umum Kabupaten Banggai 68
2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib 69
2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan 85
2.4 Aspek Daya Saing Daerah 94
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 94
2.4.2 Fokus Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur 96
2.5 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD
Tahun Sebelumnya
115
2.6 Permasalahan Pembangunan 186
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 iii
BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
191
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 192
3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Kabupaten Banggai
Hingga Tahun 2013
193
BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 250
4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan 250
4.2 Prioritas Pembangunan 257
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH 275
BAB VI : PENUTUP 281
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa/kelurahan di
Kabupaten Banggai
14
Tabel 2.2 Jarak Ibukota Kabupaten ke Ibukota Kecamatan dalam
Wilayah Daerah Kabupaten Banggai
16
Tabel 2.3 Nama-Nama Gunung dengan Ketinggian di Atas 1000 M
Dalam Wilayah Daerah Kabupaten Banggai
17
Tabel 2.4 Jenis Tanah Dalam Wilayah Kabupaten Banggai 18
Tabel 2.5 Kondisi Hidrologis Wilayah Daerah Kabupaten Banggai 19
Tabel 2.6 Nama, Panjang dan Luas Daerah Aliran Sungai Dalam
Wilayah Daerah Kabupaten Banggai
2
Tabel 2.7 Jumlah Curah Hujan pada Stasiun Meteorologi Bubung
Luwuk Menurut Bulan (mm) Tahun 2008 - 2013
21
Tabel 2.8 Pola Ruang Wilayah Daerah Kabupaten Banggai 22
Tabel 2.9 Penggunaan Lahan Dalam Wilayah Daerah Kabupaten
Banggai Tahun 2011
23
Tabel 2.10 Sistem Perkotaan/Pusat-Pusat Kegiatan Kabupaten
Banggai
24
Tabel 2.11 Wilayah Pengembangan di Kabupaten Banggai 25
Tabel 2.12 Arah Penanganan Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten
Banggai
26
Tabel 2.13 Kawasan Peruntukan Pertanian di Kabupaten Banggai 29
Tabel 2.14 Obyek dan Potensi Wisata Kabupaten Banggai 35
Tabel 2.15 Penduduk Kabupaten Banggai Berdasarkan Wilayah
Perkotaan dan Perdesaan Tahun 2012
39
Tabel 2.16 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Banggai Tahun 2013*
41
Tabel 2.17 Indikator Kependudukan Kabupaten Banggai
Tahun 2009 -2013
41
Tabel 2.18 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas Dasar
Hukum Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2012*
45
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 v
Tabel 2.19 Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008-2012 atas
Dasar Harga Konstan Kabupaten Banggai Tahun 2000*
46
Tabel 2.20 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007-2012
atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
47
Tabel 2.21 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Presentase Penduduk
Miskin Kabupaten Banggai Tahun 2007-2012
50
Tabel 2.22 Angka Kriminalitas dan Jumlah Demostrasi di Kabupaten
Banggai Tahun 2007-2010
52
Tabel 2.23 Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Kabupaten Banggai
Tahun 2012
64
Tabel 2.24 Seni dan Budaya di Kabupaten Banggai Tahun 2010 67
Tabel 2.25 Presentase Partisipasi Sekolah Penduduk Berumur 7-12
dan 13-15 Tahun di Kabupaten Banggai Tahun 2009-2010
69
Tabel 2.26 Ketersediaan Gedung Sekolah di Kabupaten Banggai
Tahun 2007-2011
70
Tabel 2.27 Rasio Guru dan Murid Berdasarkan Jenjang Pendidikan di
Kabupaten Banggai Tahun 2007-2011
70
Tabel 2.28 Jumlah dan Persentase Putus Sekolah Penduduk Usia
7-12 Tahun dan 13-15 Tahun di Kabupaten Banggai
Tahun 2011/2012
71
Tabel 2.29 Tenaga Kesehatan di Kabupaten Banggai Menurut
Jenisnya Tahun 2011
75
Tabel 2.30 Rasio Akseptor KB dan Cakupan Peserta KB Aktif di
Kabupaten Banggai Tahun 2007-2011
76
Tabel 2.31 Kondisi Perekonomian di Kabupaten Banggai Tahun
2009-2011
78
Tabel 2.32 Kondisi Ketenagakerjaan di Kabupaten Banggai Tahun
2010-2011
79
Tabel 2.33 Statistik Perumahan di Kabupaten Banggai 81
Tabel 2.34 Perkembangan Pembangunan di Bidang Sosial di
Kabupaten Banggai Tahun 2011
82
Tabel 2.35 Jumlah Investor PMDN/PMA di Kabupaten Banggai 83
Tabel 2.36 Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Tanaman Bahan
Makanan menurut Komoditi di Kabupaten Banggai
Tahun 2012
85
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 vi
Tabel 2.37 Komoditi Perkebunan di Kabupaten Banggai Tahun 2011 86
Tabel 2.38 Luas Tanaman dan Produksi Perkebunan Besar menurut
Jenis Tanaman di Kabupaten Banggai Tahun 2006-2010
87
Tabel 2.39 Populasi Ternak menurut Jenisnya di Kabupaten Banggai
Tahun 2007-2012 (Ekor)
88
Tabel 2.40 Jumlah Perahu Penangkap Ikan di Kabupaten Banggai
Tahun 2011
89
Tabel 2.41 Produksi Perikanan Menurut Jenis Usaha di Kabupaten
Banggai Tahun 2008-2012
89
Tabel 2.42 Produksi Hasil Hutan Kayu Kabupaten Banggai Tahun
2012
91
Tabel 2.43 Jumlah Usaha Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga
dan Tenaga Kerja Menurut Jenis Industri di Kabupaten
Banggai Tahun 2012
92
Tabel 2.44 Perusahaan Perdagangan, Banyaknya SIUP dan
Banyaknya Perusahaan yang Terdaftar di Kabupaten
Banggai Tahun 2011
93
Tabel 2.45 Infrastruktur Jalan di Kabupaten Banggai Tahun
2010-2012
97
Tabel 2.46 Pengujian Kendaraan Bermotor di Kabupaten Banggai
Tahun 2009-2011
99
Tabel 2.47 Terminal Penumpang Angkutan Darat di Kabupaten
Banggai
100
Tabel 2.48 Trayek Angkutan Barang dan Angkutan Penumpang di
Kabupaten Banggai
101
Tabel 2.49 Banyaknya Perusahaan Angkutan Truk dan Perusahaan
Bis Umum di Kabupaten Banggai Tahun 2011
101
Tabel 2.50 Kondisi Eksisting Jaringan Trasportasi Laut di Kabupaten
Banggai
102
Tabel 2.51 Jumlah Bongkar Muat Barang Berdasarkan Pelabuhan di
Kabupaten Banggai Tahun 2008-2012
103
Tabel 2.52 Jumlah Bongkar Muat Barang dan Bagasi di Bandara S.A
Amir luwuk Tahun 2008-2012
104
Tabel 2.53 Pelayanan PDAM Kabupaten Banggai Tahun 2007-2012 105
Tabel 2.54 Pelayanan PLN Cabang Luwuk Kabupaten Banggai Tahun
2008-2012
106
Tabel 2.55 Jumlah dan Kapasitas PLTD Kabupaten Banggai 2012 106
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 vii
Tabel 2.56 Banyaknya Hotel Akomodasi Lainnya, Kamar, Tempat
Tidur dan Tamu di Kabupaten Banggai Tahun 2007-2011
107
Tabel 2.57 Rasio Lulusan SI, S2 dan S3 di Kabupaten Banggai Tahun
2008-2012
108
Tabel 2.58 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Banggai Tahun
2010-2012
110
Tabel 2.59 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah
Kabupaten Banggai Tahun 2006-2011
111
Tabel 3.1 Sasaran Utama Indikator Ekonomi Daerah Tahun
2009-2013
193
Tabel 3.2 PDRB Kabupaten Banggai dan PDRB Perkapita Tahun
2008-2013
198
Tabel 3.3 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Banggai Menurut
Lapangan Usaha ADHK Tahun 2009-2013
199
Tabel 3.4 Struktur Ekonomi Daerah ADH Berlaku Tahun 2009-2013 200
Tabel 3.5 Struktur Ekonomi Daerah ADH Konstan Tahun 2008-2013 202
Tabel 3.6 Perkembangan APBD Kabupaten Banggai Tahun Anggaran
2010 s/d Tahun 2014
204
Tabel 3.7 Proyeksi Sasaran Utama Indikator Ekonomi Daerah Tahun
2013-2016
217
Tabel 3.8 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2013-2015
219
Tabel 3.9 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Banggai Tahun
2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016
221
Tabel 3.10 Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun 2015 dan
Prakiraan Maju Tahun 2016
222
Tabel 3.11 Proyeksi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 dan
Prakiraan Maju Tahun Anggaran 2016
224
Tabel 3.12 Proyeksi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun 2015 dan
Prakiraan Maju Tahun 2016
225
Tabel 4.1 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan 251
Tabel 5.1 Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Prioritas
Daerah Kabupaten Banggai Tahun 2015
276
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 viii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Penduduk Kab. Banggai 38
Grafik 2.2 Penduduk Kabupaten Banggai Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2009-2013
39
Grafik 2.3 Penduduk Berdasarkan Kecamatan di Kab. Banggai
Tahun 2012
40
Grafik 2.5 PDRB Kabupaten Banggai Tahun 2007-2013 (Juta Rupiah) 43
Grafik 2.6 Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten
Banggai Tahun 2007 -2012 (Rupiah)
43
Grafik 2.7 Pertumbuhan PDRB Perkapita Kabupaten Banggai
Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Tahun 2007-
2012
44
Grafik 2.8 Trend Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banggai
Tahun 2009-2012
44
Grafik 2.9 Trend Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah
Tahun 2009-2013
45
Grafik 2.10 Grafik Trend laju Inflasi di kabupaten Banggai Tahun
2006 -2011
48
Grafik 2.11 Produk Domestik Regional Bruto Perkapita
Kabupatenbanggai Tahun 2007 2011 (Rupiah)
49
Grafik 2.12 Capaian PDRB Perkapita Kabupaten Kota se Sulawesi
Tengah Tahun 2011
49
Grafik 2.13 Perkembangan Tingkat kemiskinan di Kab. Banggai
Tahun 2007-2012
51
Grafik 2.14 Presentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota
di Sulawesi Tengah tahun 2012
51
Grafik 2.15 Jumlah Masyarakat Miskin (Rumah Tangga dan
Individu sasaran) di Sulawesi Tengah tahun 2012
52
Grafik 2.16 Angka Melek huruf dan Angka Buta Huruf di Kabupaten
Banggai Tahun 2011
54
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 ix
Grafik 2.17 Posisi dan Perbandingan Angka Melek Huruf
Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2011
55
Grafik 2.18 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Penduduk Kab. Banggai
56
Grafik 2.19 Posisi dan perbandingan Angka Rata-Rata Lama
Sekolah Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah Tahun
2011
57
Grafik 2.20 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Banggai
Tahun 2011
57
Grafik 2.21 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Kabupaten/Kota
si Sulawesi Tengah tahun 2011
58
Grafik 2.22 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Kabupaten
Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2011
58
Grafik 2.23 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA
Kabupaten Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2011
59
Grafik 2.24 Perkembangan Angka Partisipasi Murni di Kabupaten
Banggai Tahun 2005-2011
59
Grafik 2.25 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten
Banggai
60
Grafik 2.26 Capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI di
Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011
61
Grafik 2.27 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS Kabupaten
Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2011
61
Grafik 2.28 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA
Kabupaten Kota di Sulawesi Tengah Tahun 2011
62
Grafik 2.29 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK)
di Kabupaten Banggai Tahun 2005-2011
62
Grafik 2.30 Persentase penduduk 10 Tahun keatas Berdasarkan
Tingkat Pendidikan yang di Tamatkan Tahun 2011
63
Grafik 2.31 Angka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran hidup)
Kabupaten Banggai Tahun 2007-2011
64
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 x
Grafik 2.32 Jumlah Kematian Bayi Menurut Puskesmas di
Kabupaten Banggai Tahun 2011
65
Grafik 2.33 Perkembangan Angka Usia Harapan Hidup Penduduk
Kabupaten Banggai Berdasarkan Hasil Sensus
Penduduk
66
Grafik 2.34 Perkembangan Gizi Balita di Kabupaten Banggai Tahun
2010-2012
66
Grafik 2.35 Jumlah Lapangan Olah raga di Kabupaten Banggai
Tahun 2011
68
Grafik 2.36 Jumlah Posyandu di Kabupaten Banggai Tahun
2008-2012
72
Grafik 2.37 Jumlah Puskesmas dan Rasio Terhadap 100.000
penduduk Kabupaten Banggai Tahun 2008-2011
73
Grafik 2.38 Jumlah Tempat Tidur di BRSUD Luwuk Kabupaten
Banggai Tahun 2006-2011
74
Grafik 2.39 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja,
penduduk Bekerja dan Tingkat Pengangguran di
kabupaten Banggai Tahun 2009-2011
79
Grafik 2.40 Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota se
Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2012 (Agustus)
80
Grafik 2.41 Lapangan Kerja Utama Penduduk Kabupaten Banggai
Tahun 2009-2012
80
Grafik 2.42 Rumah Tangga Yang Mempunyai Akses Terhadap Air
Bersih diKabupaten Banggai Tahun 2008-2010
82
Grafik 2.43 Produktivitas Tanaman Pangan Kabupaten Banggai
Tahun 2012 (kw/Ha)
86
Grafik 2.45 Jumlah Usaha Perdagangan di Kabupaten Banggai
Tahun 2008-2010
93
Grafik 2.46 Presentasi Penduduk menurut Pengeluaran Per kapita
Sebulan di Kabupaten Banggai tahun 2011
94
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 xi
Grafik 2.47 Presentasi Penduduk menurut Pengeluaran untuk
makanan dan Non Makanan Per kapita Sebulan di
Kabupaten Banggai Tahun 2011
95
Grafik 2.48 Perkembangan NTP Kabupaten Banggai Tahun
2008-2011
96
Grafik 2.49 Perkembangan Nilai Tukar Petani Propinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2010-2012
96
Grafik 2.50 Jalan Kabupaten Menurut Permukaan Jalan
di Kabupaten Banggai Tahun 2012 (Km/%)
98
Grafik 2.51 Kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Banggai Tahun
2012
98
Grafik 2.52 Jaringan irigasi di Kabupaten Banggai Tahun 2012 99
Grafik 2.53 Banyaknya Kapal Laut Datang dan Berangkat di Pelabuhan
Kab. Banggai Tahun 2008 - 2012
102
Grafik 2.54 Banyaknya Penumpang Naik dan Turun melalui Pelabuhan
Kab. Banggai Tahun 2008 - 2012
103
Grafik 2.56 Perkembangan Rasio Lulusan S1, S2, dan S3 di
Kab./Kota se Sulawesi Tengah Tahun 2011
109
Grafik 2.57 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia di
Kabupaten Banggai Tahun 2009 - 2012
110
Grafik 2.58 Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah Tahun 2011
110
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Banggai 14
Gambar 2.2 Penggunaan Alat Kontrasepsi Oleh Peserta KB di Kabupaten
Banggai Tahun 2011
77
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
merupakan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap
pemerintah daerah sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang
disusun guna menjamin konsistensi, keterkaitan, dan keselarasan
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan pembangunan daerah serta merupakan
bagian perencanaan yang tak terpisahkan dalam tahapan
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) yang terdiri dari Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD), Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS), dan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Kabupaten Banggai.
RKPD Kabupaten Banggai Tahun 2015 merupakan penjabaran
dari Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Banggai Tahun 2011-2016 disusun sebagai
pelaksanaan undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Keuangan Negara, dan Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah dengan tetap memperhatikan hasil
kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya, dan
Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Banggai Tahun 2011-2016 termasuk tentang permasalahan-
permaslahan dan isu-isu strategis yang dihadapi. RKPD Kabupaten
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 2
Banggai Tahun 2015 sebagai periode kelima pelaksanaan RPJMD
Kabupaten Banggai Tahun 2011-2016 dalam kepemimpinan Bupati
dan Wakil Bupati Banggai terpilih pada tahun 2011.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai
adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk jangka waktu
satu tahun yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya,
serta prakiraan pendanaan maju (forward budgeting estimate) untuk
1 (satu) tahun berikutnya baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat dan dengan mengacu kepada Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Tahun 2015. Kemudian dinyatakan pula bahwa
RKPD Kabupaten Banggai Tahun 2015 disusun dengan
mengimplementasikan 5 (lima) pendekatan yaitu: pendekatan
teknokratis, politis, demokratis dan partisipatif, Top-
downdanBottom-up Planning. Pendekatan-pendekatan yang
diimplementasikan dalam penyusunan RKPD memberikan
penjelasan bahwa dokumen RKPD Kabupaten Banggai Tahun 2015
disusun dengan pendekatan sebagaimana di bawah ini:
1. Pendekatan teknokratis (Strategis dan berbasis kinerja)
Pendekatan teknoratis yang berarti bahwa dokumen RKPD pada
dasarnya merupakan suatu proses pemikiran strategis. Kualitas
dokumen RKPD sangat ditentukan oleh kualitas program dan
kegiatan yang diusulkan RKPD dalam mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan daerah yang disepakati dalam Musrenbang
RKPD.
2. Pendekatan demokratis dan partisipatif
Pendekatan demokratis dan partisipatif berarti bahwa dokumen
RKPD Kabupaten Banggai Tahun 2015 memuat hal-hal sebagai
berikut:
a. Identifikasi pemangku kepentingan yang relevan untuk
dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan pada setiap
tahapan penyusunan RKPD.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 3
b. Kesetaraan antara para pemangku kepentingan dan unsur
pemerintah dan non pemerintah dalam pengambilan
keputusan.
c. Transparan dan akuntabilitas dalam proses perencanaan
d. Keterwakilan yang memadai dari seluruh sekmen masyarakat
terutama kaum perempuan dan kelompok marjinal.
e. Rasa memiliki masyarakat terhadap RKPD
f. Pelibatan media
g. Pelaksanaan Musrenbang RKPD yang berkualitas dari segi
penerapan perencanaan partisipatif
h. Konvension atau kesepakatan pada semua tahapan penting
pengambilan keputusan seperti: perumusan prioritas isu dan
permasalahan, perumusan tujuan, strategi, kebijakan dan
prioritas program.
3. Pendekatan Politis
Pendekatan politis bermakna bahwa RKPD memuat hal-hal
sebagai berikut:
a. Konsultasi dengan Kepala Daerah untuk penerjemahan yang
tepat dan sistematis atas visi, misi, dan program Kepala
Daerah ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program
pembangunan daerah.
b. Keterlibatan aktif DPRD dalam proses penyusunan RKPD.
c. Jaring aspirasi masyarakat oleh DPRD merupakan bagian
integral dari proses penyusunan RKPD.
d. Pokok-pokok pikiran DPRD dalam proses penyusunan RKPD.
e. Pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Kepala Daerah
tentang RKPD yang setelah ditetapkan akan mengikat semua
pihak sebagai acuan dalam penyusunan RAPBD Kabupaten
Banggai Tahun Anggaran 2015.
4. Pendekatan Bottom-Up Planning
Pendekatan bottom-up planningbermakna bahwa RKPD
memuat hal-hal sebagai berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 4
a. Penjaringan aspirasi dan kebutuhan masyarakat untuk
melihat konsistensi dengan visi dan misi, dan program
Kepala Daerah Terpilih.
b. Memperhatikan hasil proses musrenbang dan kesepakatan
dengan masyarakat tentang prioritas pembangunan daerah.
c. Mempertimbangkan hasil forum SKPD.
5. Pendekatan Top-Down Planning
Pendekatan Top-Down Planning bermakna bahwa RKPD
memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Sinergi dengan RKP dan Renja K/L
b. Sinergi dan konsistensi dengan RPJMD maupun RPJPD
c. Sinergi dan konsistensi dengan RTRWD
d. Penanganan masalah dengan pendekatan holistik dan
pendekatan system
e. Sinergi dan komitmen pemerintah terhadap tujuan-tujuan
pembangunan global seperti Millenium Development Goals
(MDGs), Sustainable Development, pemenuhan Hak Asasi
Manusia, dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Selanjutnya dinyatakan bahwa Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 merupakan
dokumen perencanaan tahunan yang disusun dengan merujuk pada
Visi-Misi Daerah KabupatenBanggai sebagaimana tertuang dalam
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Banggai Tahun 2011-2016. Rencana Kerja
Pembangunan Daerah juga merupakan hasil sinkronisasi dan
penyelarasan program dan kegiatan prioritas pembangunan Tahun
2015 melalui pelaksanaan tahapan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) yang dimulai dari Musrenbang RKP
Desa, Musrenbang RKPD Kabupaten di Kecamatan, dan Musrenbang
RKPD Kabupaten Banggai Tahun 2014.Penyusunan RKPD
Kabupaten Banggai Tahun 2015 diawali dengan perumusan
rancangan awal RKPD Kabupaten Banggai untuk dijadikan sebagai
panduan bagi seluruh SKPD kabupaten dalam menyusun
Rancangan Renja SKPD Kabupaten Banggai Tahun 2015 yang
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 5
kemudian dilakukan sinkronisasi program dan kegiatan melalui
pelaksanaan forum SKPD dan Musrenbang RKPD Kabupaten dalam
rangka penyusunan Rancangan RKPD dan Rancangan akhir RKPD
Kabupaten Banggai Tahun 2015 akan berfungsi sebagai rujukan
perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun setelah ditetapkan dengan Peraturan Bupati menjadi landasan
penyusunan KUA dan PPAS serta penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banggai
Tahun 2015.
1.2. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 6
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Negara, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2010-2014;
12. Peraturan PresidenRepublik Indonesia Nomor 54 Tahun 2012
tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Peoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana
Kerja Pembangunan;
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 7
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 06 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2009 Nomor 6);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 9 Tahun 2008
tentang Kewenangan Kabupaten Banggai (Lembaran Daerah
Kabupaten Banggai Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Banggai Nomor 47);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 20 Tahun 2009
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten
Banggai (Lembaran Daerah Kabupaten Banggai Tahun 2009
Nomor 29);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 20 Tahun 2011
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Banggai Tahun 2011-2016 (Lembaran
Daerah Kabupaten Banggai Tahun 2011 Nomor 20);tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Banggai Nomor 92;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 10 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banggai Tahun
2012-2032 (Lembaran Daerah Kabupaten Banggai Tahun 2012
Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 99).
21. Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 12 Tahun 2013
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Banggai Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah
Kabupaten Banggai Tahun 2013 Nomor 12);
22. Peraturan Bupati Banggai Nomor 15 Tahun 2013 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Banggai Tahun Anggaran 2014 (Berita Daerah Kabupaten
Banggai Tahun Nomor 2144).
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 8
1.3. Hubungan Antara Dokumen RKPD dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Kabupaten Banggai Tahun 2015 berkedudukan sebagai penjabaran
RPJMD untuk jangka waktu satu tahun yang memuat rancangan
kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana
kerja dan pendanaannya dengan mengacu kepada Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Tahun 2015. Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) Kabupaten Banggai merupakan acuan bagi daerah dalam
menyusun Rancangan Anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD) Kabupaten Banggai Tahun Anggaran 2015 dan atas
dasar itulah maka Bupati Kabupaten Banggai bersama DPRD
Kabupaten Banggai menentukan Kebijakan Umum APBD (KUA),
serta menentukan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS. KUA
dan PPAS yang telah disepakati selanjutnya digunakan sebagai
acuan dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten Banggai Tahun Anggaran 2015.
Kemudian dalam rangka sinkronisasi antara perencanaan
pembangunan nasional dan daerah maka penyusunan RKPD
Kabupaten Banggai Tahun 2015 tetap memperhatikan dokumen
perencanaan terkait lainnya yang relevan sepertiPeraturan Presiden
Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Tahun 2015, RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun 2011-2016, dan RKPD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2015.
Penyusunan RKPD Kabupaten Banggai Tahun 2015
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang
perumusannya didasarkan pada hasil analisis dan evaluasi
pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja dalam RPJMD,
identifikasi isu strategis dan masalah mendesak di tingkat nasional
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 9
serta rencana kerangka ekonomi makro daerah. RKPD Kabupaten
Banggai Tahun 2015 dijadikan acuan dalam perumusan program,
kegiatan, dan indikator kinerja,sertapagu indikatif terhadap Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) Kabupaten
Banggai Tahun 2015.
Bagan 1. Alur Perencanaan Pembangunan Daerah Menurut UU 25/2004
1.4. Sistematika Dokumen RKPD
BAB I Pendahuluan Menguraikan Tentang :Latar Belakang, Dasar
Hukum Penyusunan, Hubungan Antara Dokumen
Perencanaan, Sistematika Dokumen RKPD, serta Maksud
dan Tujuan
BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu dan Capaian
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan menguraikan
tentang : Gambaran Umum Kondisi Daerah, Aspek
Geografis dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat,
Aspek Pelayanan Umum, Aspek Daya Saing Daerah,
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai
Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD, Permasalahan
Pembangunan Daerah
RPJP
NASIONAL
Pedoman Dijabarkan RPJM
NASIONAL RKP
RPJP
DAERAH
Pedoman Dijabarkan RPJM
DAERAH RKPD
DAERAH
Diperhatikan
Pedoman
Penyusunan
RAPBD 20 Tahun Pedoman
Diacu
RENSTRA
SKPD
RENJA
SKPD Pedoman
5 Tahun
RPJP
NASIONAL
Pedoman Dijabarkan RPJM
NASIONAL RKP
RPJP
DAERAH
Pedoman Dijabarkan RPJM
DAERAH RKPD
KABUPATEN
Diperhatikan
Pedoman
Penyusunan
RAPBD 20 Tahun Pedoman
Diacu
RENSTRA
SKPD
RENJA
SKPD Pedoman
5 Tahun 1 Tahun
Catatan: Penyusunan RKPD Memperhatikan hasil Forum SKPD dan Musrenbang RKPD Tahun 2014
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 10
BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan
Keuangan Daerah menguraikan tentang : Arah Kebijakan
Ekonomi Daerah, Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012
dan Prakiraan Tahun 2013, Tantangan dan Prospek
Perekonomian Daerah Tahun 2014 dan 2015, Arah
Kebijakan Keuangan Daerah, Proyeksi Keuangan Daerah
dan Kerangka Pendanaan, Arah Kebijakan Pendapatan
Daerah, Arah Kebijakan Belanja Daerah, Arah Kebijakan
Pembiayaan Daerah
BAB IV Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah menguraikan
tentang: Tujuan dan Sasaran Pembangunan, dan Prioritas
Pembangunan
BAB V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah
menguraikan tentang rekapitulasi program dan rencana
pendanaan
BAB VI Penutup menguraikan kesimpulan tentang kaidah-kaidah
pelaksanaan program dan kegiatan yang ditetapkan dalam
RKPD 2015
1.5. Maksud Dan Tujuan
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Kabupaten Banggai Tahun 2015 dimaksudkan untuk menjadi arah
Kebikajan Umum dan Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten
Banggai sebagai landasan dan pedoman kebijakan operasional bagi
Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Banggai dalam
menyusun Rencana Kerja dan Rencana Kerja Anggaran sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing, kemudian dijadikan
pedoman dalam penyusunan rancangan KUA dan PPAS untuk
disampaikan kepada Badan Anggaran DPRD Kabupaten Banggai
dalam rangka pembahasan untuk mencapai kesepakatan yang
dituangkan dalam satu Nota Kesepakatan KUA dan PPAS antara
Bupati Banggai dengan Pimpinan DPRD yang akan dituangkan
dalam RAPBD Kabupaten Banggai Tahun Anggaran 2015. RKPD juga
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 11
digunakan sebagai dasar bagi SKPD dalam rangka mewujudkan
sinkronisasi dan sinergitas perencanaan dan pembiayaan
pembangunan daerah dalam rangka pencapaian sasaran
pembangunan melalui penetapan program dan kegiatan prioritas
sebagai agenda tahunan SKPD dalam mencapai visi dan misi
pembangunan daerah Kabupaten Banggai.
Tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Banggai Tahun 2015
adalah bagian dari ikhtiar pemerintah daerah untuk mewjudkan
program pembangunan daerah Kabupaten Banggai yang terintegrasi
dan berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi yang diamanatkan
dalam RPJMD Kabupaten Banggai Tahun 2011-2016 sebagai
berikut:
1. Untuk menciptakan kepastian kebijakan sebagai komitmen
pemerintah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
melalui penjabaran rencana strategis kedalam rencana
operasional dan untuk memelihara konsistensi antara capaian
tujuan perencanaan strategis jangka menengah denagn tujuan
perencanaan penganggaran tahunan daerah;
2. Untuk menjadi pedoman perencanaan pembangunan daerah
dalam rangka mencapai sasaran pembangunan jangka menengah
lima tahunan sebagaimana yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Banggai Tahun 2011-2016;
3. Untuk memberi gambaran mengenai proyeksi Rencana Kerangka
Ekonomi Daerah Tahun 2015 sebagai patokan dalam
penyusunan rencana pendapatan yang akan digunakan untuk
membiayai belanja dan pembiayaan pembangunan daerah;
4. Untuk menyatukan dan menyamakan tujuan kegiatan semua
SKPD melalui penetapan target Indikator Kinerja Utama (IKU)
dalam rangka pencapaian visi dan misi Daerah Kabupaten
Banggai sehingga menjadi instrumen bagi Pemerintah Kabupaten
Banggai dalam menyusun Laporan Keterangan Pertanggung
jawaban (LKPJ) Kepala Daerah, Laporan Penyelenggaraan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 12
Pemerintahan Daerah (LPPD), dan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD);
5. Untuk dijadikan pedoman dalam Penanganan prioritas
pembangunan dan program pembangunan dari setiap SKPD yang
memuat program-program yang berorientasi pada pemenuhan
hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang
berkelanjutan sebagai penjabaran dari RPJMD pada tahun 2015.
6. Untuk dijadikan sebagai rujukan dalam menciptakan
keterpaduan perencanaan pembangunan tahunan secara efektif
dan efisien dan sebagai pedoman dalam mempertajam prioritas
pembangunan sesuai dengan kebutuhan yang dapat mengatasi
permasalahan untuk mencapai hasil secara optimal;
7. Untuk dijadikan dasar dalam penyusunan Kebijakan Umum
APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
tahun 2015.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 13
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah
Kabupaten Banggai adalah salah satu daerah otonom dalam
Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah yang resmi dibentuk sebagai daerah
otonom atas dasar Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 (Lembaran
Negara RI Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822)
tanggal 1 April 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Sulawesi, selajutnya dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 51
Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Nomor 179, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 3900), tentang Pembentukan Kabupaten Buol,
Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan maka secara
yuridis, sejak Tahun 1999 Wilayah Daerah Kabupaten Banggai telah
terpisah dengan Wilayah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan.
2.1.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KABUPATEN BANGGAI
a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Daerah Kabupaten Banggai
1. Kondisi Geografis
Secara administratif Kabupaten Banggai terdiri atas 23 Kecamatan,
46 Kelurahan dan 291 Desa dan secara geografis Kabupaten Banggai
terletak antara 122023-124020 Bujur Timur dan 0030-2020 Lintang
Selatan memiliki Luas wilayah daratan 9.672,70 Km atau sekitar 14,22
% dari luas Propinsi Sulawesi Tengah dan luas laut 20.309,68 Km
dengan garis pantai sepanjang 613,25 Km. Adapun batas wilayah
Kabupaten Banggai sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Tomini.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Maluku.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Banggai Kepulauan
dan Kabuaten Banggai Laut.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tojo Una-una,
Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Morowali Utara.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 14
Gambar 2.1. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Banggai
Wilayah Administrasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai
terbagi atas sejumlah kecamatan, kelurahan, desa, dan termasuk dua Unit
Pemukiman Transmigrasi (UPT) masing-masing berada dalam wilayah
Kecamatan Toili dan dalam Wilayah Kecamatan Batui kemudian untuk
jelasnya Wilayah Administrasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Banggai
NO KECAMATAN LUAS
(Km)
% Luas
Wilayah
Jumlah
Desa
Jumlah
Kelurahan
1. Toili 761,31 7,87 24* 1
2. Toili Barat 993,67 10,27 17 -
3. Moilong 221,64 2,29 17 -
4. Batui 1.062,36 10,98 7* 7
5. Batui Selatan 327,97 3,39 10 -
6. Bunta 579,00 5,99 18 4
7. Nuhon 1.107,00 11,45 20 -
8. Simpang Raya 243,69 2,52 12 -
9. Kintom 428,72 4,43 11 3
10. Luwuk 72,82 0,75 2 8
11. Luwuk Timur 216,30 2,24 13 -
12. Luwuk Utara 246,08 2,54 9 2
13. Luwuk Selatan 119,80 1,24 1 9
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 15
Catatan: * = Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Sumber Data : Kabupaten Banggai Dalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa luas Wilayah
Daerah Kabupaten Banggai yaitu 9,672,70 km2 yang secara administrasif
menunjukkan bahwa Kabupaten Banggai terbagi atas 293 desa termasuk di
dalamnya terdapat 2 Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) yaitu 1 UPT
dalam Wilayah Kecamatan Toili dan 1 UPT dalam Wilayah Kecamatan Batui,
dan 46 Kelurahan. Sesuai tabel di atas bahwa Wilayah Kecamatan Batui
adalah wiayah kecamatan yang terluas yaitu 1.062,36 km2 terbagi atas 7 desa
dan 7 kelurahan sementara Wilayah Kecamatan Luwuk adalah wilayah
kecamatan tersempit yaitu hanya 72,82 km2 yang terbagi atas 8 kelurahan
dan 2 desa sementara terdapat 9 kecamatan yang belum memiliki
kelurahan kemudian kecamatan lainnya dilihat dari segi luas wilayah,
jumlah desa, jumlah kelurahan, dan tentang potensi yang dimilikinya juga
berbervarisi.
Sebagai pemenuhan data dan informasi tentang jarak dari Ibukota
Kabupaten ke Ibukota setiap Kecamatan dalam Wilayah Daerah Kabupaten
Banggai dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
14. Nambo 169,70 1,75 5 6
15. Pagimana 957,34 9,90 31 3
16. Bualemo 862,00 8,91 19 -
17. Lobu 138,44 1,43 10 -
18. Lamala 220,66 2,28 12 -
19. Masama 231,64 2,39 14 -
20. Mantoh 226,00 2,34 10 -
21. Balantak 196,46 2,03 10 3
22. Balantak Selatan 146,50 1,51 11 -
23. Balantak Utara 143,60 1,4 8 10 -
Kabupaten Banggai 9,672,70 100,00 293 46
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 16
Tabel 2.2. Jarak Ibukota Kabupaten ke Ibukota Kecamatan dalam Wilayah Daerah Kabupaten Banggai
Ibukota
Kab. No.
Urut Kecamatan
Ibukota
Kecamatan
Jarak Melalui Dapat ditempuh
melalui Darat
Km
Laut
Mil
Luwuk 1.
Toili
Cendana
Pura
95 - Darat
2. Toili Barat Sindang Sari 111 - Darat
3. Moilong Toili 89 - Darat
4. Batui Batui 54 25 Darat/Laut
5. Batui Selatan Sinorang 74 Darat/Laut
6. Bunta Bunta 137 167 Darat/Laut
7. Nuhon Tomeang 150 Darat/Laut
8. Simpang Raya Rantau Jaya 141 - Darat
9. Kintom Kintom 31 20 Darat/Laut
10. Luwuk Luwuk 4 - Darat
11. Luwuk Timur Hundohon 30 Darat/Laut
12. Luwuk Utara
Biak 15 Darat/Laut
13. Luwuk Selatan
Simpong 3 Darat/Laut
14. Nambo
Lontio 21 Darat/Laut
15. Pagimana Pagimana 64 164 Darat/Laut
16. Bualemo Bualemo 130 Darat/Laut
17. Lobu Lobu 84 Darat/Laut
18. Lamala Bonebobakal 57 24 Darat/Laut
19. Masama Tangeban 52 23 Darat/Laut
20. Mantoh Sobol 77 Darat/Laut
21. Balantak Balantak 120 56 Darat/Laut
22. Balantak
Selatan
Tongke 115 55 Darat/Laut
23. Balantak Utara Teku 138 Darat/Laut
Sumber: Kabupaten Banggai Dalam Angka Tahun 2013
2. Kondisi Topografi
Wilayah Daerah Kabupaten Banggai dengan topografi yaitu didominasi
oleh kawasan perbukitan dengan kategori kemiringan lereng curam (25-
40%) sangat curam (>40%) sebesar 395.094,96 Ha atau sekitar 40.83%
dari luas wilayah. Sedangkan untuk kemiringan lereng yang termasuk
kategori landai agak curam curam (15-25%) sebesar 213,856.75 Ha
atau sekitar 22,10% dari luas wilayah. Kemiringan lereng yang termasuk
kategori datar landai (8-15%) seluas 167,901.22 Ha atau sekitar 17,35%
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 17
dari luas wilayah. Terakhir, yang termasuk kategori sangat datar (0-8%)
seluas 190,874.07 Ha atau sekitar 19,72% dari luas wilayah. Berdasarkan
kondisi topografi tersebut, dapat diketahui bahwa lahan datar di Kabupaten
Banggai terbatas sehingga lahan yang dapat dijadikan kawasan budidaya
juga menjadi terbatas.
3. Kondisi Geologi
Kondisi geologi Wilayah Daerah Kabupaten Banggai memiliki
keanekagaraman alam yakni berupa pegunungan, sungai-sungai, serta
pulau-pulau kecil yang tersebar mengelilingi wilayah kabupaten. Desa-desa
di Kabupaten Banggai pada umumnya terletak pada ketinggian kurang dari
500 m di atas permukaan laut dengan bentuk permukaan tanah didominasi
oleh daratan dan perbukitan. Dalam wilayah beberapa desa di Kabupaten
Banggai terdapat pula daerah pegunungan namun dengan jumlah
persentase yang lebih kecil dibandingkan dengan daratan dan perbukitan.
Desa yang terletak pada ketinggian 500 -700 m di atas permukaan laut,
umumnya didominasi oleh bentuk permukaan tanah yang terdiri dari
perbukitan atau pegunungan. Sedangkan untuk desa yang terletak pada
ketinggian lebih besar dari 700 m di atas permukaan laut, pada umumnya
memiliki bentuk permukaan tanah yang didominasi oleh pegunungan.
Tabel 2.3. Nama-Nama Gunung Dengan Ketinggian Di Datas 1000 M
dalam Wilayah Daerah Kabupaten Banggai
Sumber: Kabupaten Banggai Dalam Angka Tahun 2013
No Nama Gunung Tinggi (m) Lokasi
1 Tumpusung 1.164 Bunta
2 Lontio 1.071 Bunta
3 Bungku Ulitan 1.221 Lamala
4 Balantak 1.512 Balantak
5 Tompotika 1.590 Bualemo
6 Bulutumpu 2.401 Pagimana
7 Bohotan 1.680 Pagimana
8 Balean 1.468 Pagimana
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 18
4. Kondisi Fisiografi
Kondisi Fisiografi Wilayah Daerah Kabupaten Banggai terdiri atas
batuan-batuan berumur sangat tua yang terdiri dari kompleks ofiolit
berumur Mesozoikum, batuan sedimen berumur tersier, batuan terumbu
koral yang terangkat, dan endapan aluvial yang paling muda. Kondisi
jenis tanah di Kabupaten Banggai didominasi oleh jenis litolit dan
podsolic yang masing-masing 32,25 % dan 35,03 % dari jumlah
keseluruhan wilayah Kabupaten Banggai.
Tabel 2.4. Jenis Tanah Dalam Wilayah Kabupaten Banggai
No Jenis Tanah Luas (Ha) Persentase (%)
1. Litolit 311.985 32,25
2. Litosol 5.244,50 0,54
3. Latosol 122.946,10 12,71
4. Podsolic 338.834,10 35,03
5. Grumosol 33.098,40 3,42
6. Alluvial 33.456,80 2,46
7. Mediteran 108.484,40 11,21
8. Tidak ada data 13.220,70 1,36
Sumber: RTRW Kab. Banggai 2012-2032
5. Kondisi Hidrologi
Berdasarkan data yang ada bahwa Wilayah Daerah Kabupaten
Banggai adalah wilayah yang dialiri oleh 9 sungai-sunagai besar. Sungai-
sungai ini merupakan sumber air baku yang dimanfaatkan secara
langsung masyarakat perdesaan dan sebagai sumber air PAM yang secara
sederhana telah diolah untuk konsumsi bagi masyarakat Luwuk pada
umumnya. Ketersediaan air layak konsumsi adalah persoalan vital dalam
rangka kelangsunagn hidup bukan hanya untuk manusia akan tetapi
bagi seluruh makhluk di muka bumi ini dan oleh karena itu maka secara
alamiah keberadaan dan ketersediaan sungai-sungai harus dijaga dan
dilindungi keberlangsungan dan kelestariannya melalui penyediaan dan
pemberlakuan aturan-aturan perlindungan dan penyehatan air termasuk
Pemberlakuan Kawasan Perlindungan setempat yaitu sempadan sungai.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 19
Selain air permukaan sebagaimana dikemukakan di atas, wilayah Daerah
Kabupaten Banggai juga memiliki potensi air bawah tanah dalam bentuk
Cekungan Air Tanah yaitu Cekungan Air Tanah (CAT) lintas Kabupaten
CAT Topo dan dalam Kabupaten CAT Tomeang, CAT Luwuk, dan CAT
Sobol.
Kemudian dijelaskan pula bahwa dalam Wilayah Daerah
Kabupaten Banggai terdapat Daerah Irigasi (DI) yang kewenangannya
terdiri atas kewenangan Pusat, Kewenangan Propinsi, dan kewenangan
Kabupaten, serta Daerah Irigasi kewenangan Desa.
Untuk jelasnya gambaran kondisi hidrologis Wilayah Daerah
Kabupaten Banggai dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.5. Kondisi Hidrologis Wilayah Daerah Kabupaten Banggai
No Uraian Volume
Jumlah Panjang, Luas/Q1/Q2
1 WS (Bongka-Mentawa)
Daerah Aliran
Sungai (DAS)
67 1130,6
Km 7070,73 Km
2 Bendung
Nasional 3 9.962 Ha
Propinsi 10 15.787 Ha
3 Cekungan Air
Tanah (CAT)
CAT Propinsi CAT Topo 236 17
CAT
Kabupaten
CAT
Tomeang 96 2
CAT
Luwuk 96 2
CAT Sobol 64 1
4 Daerah Irigasi (DI)
Kewenangan
Pusat 3 DI - 9961.71 Ha
Kewenangan
Propinsi 9 DI - 13.315,67 Ha
Kewenangan
Kabupaten 36 DI - 10.585,47 Ha
DI Desa 7 DI - 1.349 Ha
Sumber : RTRW Daerah Kab. Banggai 2012-2032
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 20
Tabel 2.6. Nama, Panjang dan Luas Daerah Aliran Sungai
Dalam Wilayah Daerah Kabupaten Banggai Nama Sungai Panjang(Km) Luas Daerah Aliran(Ha)
0
1
Balingara 142,50 52 500
0
2
Bunta 121,50 24 800
0
3
Toima 107,25 10 400
0
4
Lobu 160,50 21 850
0
5
Mentawa 142,50 26 350
0
6
Minahaki 382,50 67 875
0
7
Sinorang 142,00 28 000
0
8
Kalumbangan 55,25 167 175
0
9
Kintom 21,50 5 600
Sumber: Kabupaten Banggai Dalam Angka Tahun 2013
Data pada tabel di atas menunjukan bahwa Wilayah Daerah
Kabupaten Banggai adalah wilayah yang memiliki potensi pengembangan
sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan pemamfaatan
sumber daya alam tersebut secara maksimal. Dengan tersedianya sumber
daya sungai di daerah ini maka menjadi terbuka peluang untuk
mendukung usaha pengembangan pertanian, peternakan, perkebunan,
dan pengembangan budi daya ikan, dan untuk pengembangan usaha-
usaha produktif lainnya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Banggai.
6. Kondisi Iklim
Kondisi iklim dalam Wilayah Kabupaten Banggai selama Tahun
2012 hingga 2013 rata-rata mengalami musim hujan dan musim
kemarau. Musim hujan ini dapat digolongkan menjadi tiga jenis
berdasarkan frekuensi curah hujan yaitu tinggi, sedang, dan
rendah. Curah hujan tinggi terjadi pada bulan Juli selama kurun
waktu 2008-2013 tercatat sekitar 301 mm kemudian curah hujan
sedang terjadi pada bulan Agustus yaitu sekitar 113,3 mm dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 21
rendah pada bulan September yaitu sekitar 36,1 mm. Sepanjang
Tahun 2012 dan 2013, suhu udara terendah yaitu 23.3c terjadi
pada Bulan Agustus dan tertinggi yaitu 32.1c terjadi pada Bulan
Nopember. Suhu udara maksimum rata-rata selang 2008-2013
tercatat 29,6 C - 32,1 C, Suhu udara minimum 21,7 C - 24,8 C.
Suhu maksimum yang pernah terjadi yaitu pada bulan Februari
2010 (36,0 C). Sedangkan suhu minimum yang pernah terjadi yaitu
Bulan Mei dan Nopember 2010. Suhu udara rata-rata pada stasiun
Metereologi Bubung Luwuk tahun 2007-2011 adalah 26,8 C-28,2 C.
Arah angin terbanyak selama Tahun 2012 hingga tahun 2013 yaitu
dari posisi barat dengan kecepatan rata-rata 7 knot dan kecepatan
angin tertinggi yaitu pada Bulan Maret dan terendah pada Bulan
Desember.
Tabel 2.7. Jumlah Curah Hujan pada Stasiun Meteorologi Bubung Luwuk Menurut Bulan (mm) Tahun 2008 -2013
Bulan/Month 2008 2009 2010 2011 2012 2013
01 Januari/January 82 232 55,2 121,8 126,3 34,2
02 Februari/February 163 91 3,4 303,9 130,4 80,2
03 Maret/March 170 24 96,0 74,5 203,2 61,6
04 April/April 198 164 119,6 164,6 123,4 103,2
05 Mei/May 182 74 200,9 114,6 129,6 100,2
06 Juni/June 163 20 148,2 124,6 102,4 120,1
07 Juli/July 466 57 130,4 228,5 301,4 178,5
08 Agustus/August 338 49 181,8 59,4 113,8 71,6
09 September/September
94 12 87,7 122,5 36,0 58,7
10 Oktober/October 110 88 86,5 22,7 40,1 40,5
11 Nopember/November
196 68 65,3 65,9 44,0 61,6
12 Desember/December
125 54 284,9 95,0 61,2 102,4
Rata-rata/Average 190,6 77,8 121,6 124,8 117,7 84,4
Sumber : Kabupaten Banggai Dalam Angka Tahun 2014
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 22
Selama tahun 2012 hingga tahun 2013 dalam Wilayah Daerah
Kabupaten Banggai kelembaban udara cukup tinggi terjadi pada bulan
Mei yaitu 82% dan terendah yaitu 73% terjadi pada bulan Oktober.
Kemudian penyinaran matahari terbanyak pad bulan Oktober yaitu 80%
dan terendah pada bulan Juli yaitu 29%.
7. Penggunaan Lahan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banggai Nomor 10
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banggai
Tahun 2012-2032, pola tata ruang dikategorikan atas kawasan lindung
dan kawasan budidaya. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2.8. Pola Ruang Wilayah Daerah Kabupaten Banggai
No Fungsi Kawasan Luas (Ha)
I. Kawasan Lindung
Hutan Suaka Alam, Hutan Pelestarian 23.726
Hutan Lindung 169.669,00
II. Kawasan Budidaya Hutan
Hutan Produksi Terbatas 309.113,00
Hutan Produksi Tetap 58.526,00
Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi 52.529,00
III. Non Kawasan Hutan
Areal Penggunaan Lain 329.990,00
Sumber : RTRW Kab. Banggai 2012-2032
Tabel di atas menyajikan penjelasan bahwa luas hutan dalam
Wilayah Daerah Kabupaten Banggai adalah 610.563 Ha, yang terdiri
atas hutan lindung dan hutan produksi sebagai kawasan budidaya
hutan, sedangkan pemanfaatan kawasan budidaya non kawasan
hutan diarahkan untuk kawasan peruntukan pertanian, perikanan,
pertambangan, peruntukan industry, permukiman dan pariwisata.
Penggunaan lahan di Kabupaten Banggai, selain kawasan hutan
digambarkan dalam tabel berikut :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 23
Tabel 2.9. Penggunaan lahan dalam Wilayah Daerah
Kabupaten Banggai Tahun 2011
No Penggunaan Lahan Luas (Ha)
1. Sawah 16.800
2. Pemukiman 30.815
3. Tegalan 63.672
4. Perkebunan 95.212
5. Kebun campuran 91.268
6. Hutan 610.563
7. Semak/alang-alang 23.349
8. Perairan 3.898
9. Lain-Lain 83.792
10. Jumlah 967.270
Sumber : Sulawesi Tengah Dalam Angka Tahun 2012 = perlu data baru
8. Pusat Kegiatan
Menurut penjelasan dalam RTRW Daerah Kabupaten
Banggai Tahun 2012-2032, bahwa sistem perkotaan/pusat-pusat
kegiatan di Kabupaten Banggai adalah meliputi Pusat Kegiatan
Nasional Promosi (PKNp), Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat
Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), dan
Pusat Pelayanan Kawasan Promosi (PPKp) atau Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL).
Rincian sistem perkotaan dan pusat-pusat kegiatan dalam
Wilayah Daerah Kabupaten Banggai dimaksud disajikan dalam
tabel sebagaimana di bawah ini:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 24
Tabel 2.10. Sistem Perkotaan/Pusat-pusat Kegiatan Kabupaten
Banggai
No Nama Pusat Kegiatan Nama Kota / Perkotaan
1. PUSAT KEGIATAN NASIONAL PROMOSI (PKNp)
Luwuk, yang meliputi wilayah perkotaan di Kecamatan:
- Luwuk - Luwuk Selatan - Luwuk Utara - Nambo - Luwuk Timur
2. PUSAT KEGIATAN
LOKAL (PKL) - Cendana Pura (Kecamatan Toili)
- Toili (Kecamatan Moilong)
3. PUSAT KEGIATAN LOKAL PROMOSI (PKLp)
- Batui, Kecamatan Batui - PagimanaKecamatan Pagimana - Bunta, Kecamatan Bunta - Tangeban,Kecamatan Masama
4. PUSAT PELAYANAN KAWASAN (PPK)
- Sindang Sari, Kecamatan Toili Barat.
- Sinorang, Kecamatan Batui Selatan
- Kintom, Kecamatan Kintom - Balantak, Kecamatan Balantak - Tongke, Kecamatan Balantak
Selatan - Bualemo,Kecamatan Bualemo - Lobu, Kecamatan Lobu - Rantau Jaya, Kecamatan Simpang
Raya.
- Tomeang, Kecamatan Nuhon - Bonebakal, Kecamatan Lamala
5. PUSAT PELAYANAN KAWASAN PROMOSI
(PPKp)/ PUSAT PELAYANAN LINGKUNGAN
(PPL)
- Sobol, Kecamatan Mantoh - Teku, Kecamatan Balantak Utara
Sumber : RTRW Kab. Banggai 2012-2032
9. Wilayah Pengembangan
Berdasarkan arahan Tata Ruang Wilayah Daerah Kab. Banggai
Tahun 2012-2032 wilayah pengembangan Kabupaten Banggai
terdiri atas:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 25
Tabel 2.11. Wilayah Pengembangan di Kabupaten Banggai
No Nama Wilayah Pengembangan
Cakupan Wilayah
1. Wilayah Pengembangan Timur (WP I)
- Kecamatan Bualemo - Kecamatan Balantak - Kecamatan Balantak Selatan - Kecamatan Balantak Utara - Kecamatan Mantoh - Kecamatan Masama
- Kecamatan Lamala
2. Wilayah Pengembangan Tengah (WP II)
- Kecamatan Pagimana - Kecamatan Luwuk - Kecamatan Luwuk Selatan
- Kecamatan Luwuk Utara - Kecamatan Luwuk Timur
- Kecamatan Nambo No Nama Wilayah
Pengembangan Cakupan Wilayah
3. Wilayah Pengembangan Utara (WP III)
- Kecamatan Nuhon - Kecamatan Simpang Raya - Kecamatan Bunta - Kecamatan Lobu
4. Wilayah Pengembangan Selatan (WP IV)
- Kecamatan Toili Barat - Kecamatan Toili - Kecamatan Moilong - Kecamatan Batui - Kecamatan Batui Selatan - Kecamatan Kintom
Sumber : RTRW Kab. Banggai 2012-2032
10. Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten
Berdasarkan dokumen RTRW Daerah Kabupaten Banggai
Tahun 2012-2032, dinyatakan bahwa terdapat beberapa kawasan
Strategis dalam Wilayah Kabupaten Banggai yang dirinci menurut
kriteria yaitu:
a. Kawasan Strategis Kabupaten dari sudut Kepentingan Ekonomi
dengan kriteria kawasan sebagai berikut:
- Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh
- Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan
pertumbuhan ekonomi;
- Memiliki potensi ekspor
- Memiliki dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang
kegiatan ekonomi;
- Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 26
- Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam
rangka mewujudkan ketahan pangan;
- Fungsi untuk mempertahankantingkat produksi sumber energy
dalam rangka mewujudkan ketahanan energy;
- Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan
tertinggal dalam wilayah kabupaten.
b. Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten ditinjau dari sudut
kepentingan Sosial Budaya dengan kriteria kawasan sebagai
berikut:, dan Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten ditinjau dari
sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup.
Kriteria dan Isu Penanganan Kawasan Strategis Wilayah
Kabupaten Banggai adalah sebagaimana di gambarkan dalam tabel
berikut :
Tabel 2.12. Arah Penanganan Kawasan Strategis Wiilayah Kabupaten Banggai
No Kawasan
Strategis
KSK Kriteria Isu Penanganan
1. Kepentingan Ekonomi
- KSK Kota Luwuk
- Pusat Pemerintahan Kabupaten, sekaligus sebagai PKNp
- Meliputi perkotaan Luwuk, Luwuk Utara, Luwuk Selatan Luwuk
Timur dan Nambo
- Sebagai pusat koleksi, distribusi dan pintu keluar masuk dari dan
ke wilayah Kabupaten Banggai
- Peningkatan Fungsi Kawasan sebagai pusat pemerintahan.
- Penguatan Status PKNp
- Pembangunan Infrastruktur perkotaan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 27
- KSK Koridor Kota Luwuk Kota Bonebakal
- Kawasan yang di prioritaskan penanganan nya untuk mendorong perekonomian
- Di dorong untuk menjadi pusat pengembangan Wilayah Kepala Burung (Tangeban Bonebakal)
- Penataan dan penanganan kawasan Teluk Lamala
- Penataan Kawasan Industri sedang
- Penataan Kawasan Hutan Mangrove
- Pembangunan kawasan minapolitan
- Pengembangan Ekowisata dan wisata alam
- Optimalisasi potensi perkebunan
- Optimalisasi potensi pertambangan
- Pencadangan pertanian lahan basah
- KSK Koridor Pantai Timur (Balantak dan sekitar-nya)
- Kawasan yang di prioritaskan penanganannya karena relatif tertinggal
- Meliputi Kecamatan Balantak, Balantak Utara,Balantak Selatan dan Kecamatan Mantoh
- Gerbang Kabupaten Banggai dari sisi laut terhadap kota Banggai (Ibu Kota Calon Kabupaten Banggai Laut)
- Pengembangan wisata alam (khususnya pulau dua)
- Optimalisasi potensi perikanan dan kelautan
- Optimalisasi potensi perkebunan
- Optimalisasi potensi pertanian lahan kering
- Pembangunan infrstruktur dasar dan wilayah.
- KSK Koridor Pantai Selatan (Batui Selatan Toili Moilong Toili Barat)
- Kawasan cepat tumbuh
- Kawasan pertanian lahan basah
- Kawasan Pertambangan
- Merupakan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
- Optimalisasi potensi pertambangan
- Pengembangan Agribisnis - Pengembangan industri
sedang (Kelapa sawit serta komoditas pertanian/perkebunan lainnya)
- Optimalisasi potensi Perikanan dan Kelautan
- Pengembangan wisata alam - Pengembangan Wilayah
Perbatasan dengan
Kabupaten Morowali.
- KSK Koridor Kintom Batui
- Merupakan Kawasan Industri Besar (Uso-Tangkiang)
- Merupakan kawasan pelabuhan
- Penataan Kawasan Industri Uso Tangkiang)
- Penataan perkotaan kintom dan Batui.
- Pengembangan infrstruktur pendukung kawasan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 28
- KSK
Kawasan kurang berkembang diKecamatan Bunta, Simpang Raya, Nuhon, Pagimana,
Lobu dan Bualemo, serta pulau-pulau kecil.
- Merupakan hinterland yang kurang berkembang di kecamatan Bunta, simpang raya,Nuhon, Pagimana, Lobu dan Bualemo
- Gerbang Kabupaten Banggai jalur darat (Kecamatan Nuhon)
- Pulau-pulau kecil diwilayah Kabupaten Banggai
- Pengembangan wilayah perbatasan dengan Kabupaten Tojo Una-Una
- Pengembangan Agrowisata
- Pencadangan areal pertanian lahan Basah
- Kawasan pertanian pangan berkelanjutan
- Pengembangan pertanian lahan kering dan perkebunan.
- Pengembangan Kawasan perdesaan
- Penanganan Pulau-pulau kecil diwilayah Kabupaten Banggai
- Penyediaan infrastruktur dasar dan wilayah
2. Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Kawasan Hutan Lindung Luwuk
- Kawasan yang potensial menimbulkan masalah fisik, lingkungan dan kebencanaan, utamanya terhadap kota Luwuk.
- Sebagai kawasan resapan air kota Luwuk
- Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi lindung kawasan.
- Penetapan regulasi yang ketat untuk pengendaliannya.
- Penetapan sebagai hutan wisata dan pendidikan/ penelitian.
Sumber : RTRW Kab. Banggai 2012-2032
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah Kabupaten Banggai
Kabupaten Banggai adalah Kabupaten yang kaya dengan
kandungan sumber daya alam, baik pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, kelautan serta pertambangan mineral dan gas
bumi. Kekayaan alam ini merupakan potensi untuk pengembangan
wilayah Kabupaten Banggai kedepan. Uraiannya adalah sebagai
berikut:
a. Pertanian / Perkebunan
Pergerakan perekonomian Kabupaten Banggai masih
didominasi sektor pertanian dan sektor ini pula sebagai motor
penggerak utama perekonomian daerah dan sebagai sumber utama
mata pencaharian penduduk dengan menyerap tenaga kerja terbesar
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 29
yaitu 51,72% dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
bekerja di semua sektor perekonomian.
Sehubungan dengan hal itu, Kabupaten Banggai adalah
termasuk sentra pertanian di Sulawesi Tengah terutama dari
tanaman padi dan palawija. Wilayah Daerah Kabupaten Banggai
sebagai Kawasan Peruntukan Pertanian sesuai arahan RTRW
dijelaskan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2.13. Kawasan Peruntukan pertanian di Kabupaten Banggai
No Nama Kawasan Luas (Ha) Komoditas Lokasi (Kec.)
1. KAWASAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Kawasan Pertanian lahan Basah
35.865,60
- Padi sawah - Batui - Batui
Selatan
- Bualemo - Bunta - Simpang
Raya
- Lamala - Luwuk
Timur
- Masama - Nuhon - Pagimana - Toili - Moilong - Toili Barat
2. KAWASAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Kawasan Pertanian lahan Basah
35.865,60
- Padi sawah - Batui - Batui
Selatan
- Bualemo - Bunta - Simpang
Raya
- Lamala
- - Luwuk Timur
- Masama - Nuhon - Pagimana - Toili - Moilong
- Toili Barat
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 30
Kawasan Pertanian Lahan Kering
937.234 - Padi Ladang - Jagung - Kedelai - Kacang
Tanah - Kacang
Hijau - Ubi Kayu - Ubi Jalar
- Tersebar di wilayah Kabupaten Banggai
2. KAWASAN PERTANIAN HORTIKULTURA
- Horti Sayuran
- Horti Buah : Durian, Rambutan, manga, pisang, jeruk, salak
- Tersebar di wilayah Kabupaten Banggai
3. KAWASAN PERKEBUNAN
210.984 - Kelapa Dalam
- Kelapa Sawit
- Kopi - Cengkeh - Jambu
Mente - Kakao - Panili - Kemiri
- Tersebar di wilayah Kabupaten Banggai
4. KAWASAN PETERNAKAN
- Sapi, Kambing, Babi dan Unggas
- Tersebar di beberapa Kecamatan Kabupaten Banggai
Sumber : RTRW Kab. Bangai 2012-2032
b. Kehutanan
Kabupaten Banggai memiliki potensi hasil hutan yang cukup
banyak, hal ini dapat di lihat dari luasan hutan di Kabupaten
Banggai, berdasarkan peta penunjukan kawasan hutan dan perairan
Propinsi Sulawesi Tengah mencapai = 610.563 Ha, yang terdiri
atas : KSA dan KPA = 23.726 Ha (2,52%), Luasan Kawasan Hutan
Lindung di Kabupaten Banggai = 169.669 Ha atau 18,04 % dari
total luas hutan. Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 309.113
Ha (32,86%), Hutan Produksi Tetap (HP) seluas 55.526 ha (5,90%)
dan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas 52.529 ha
(5,58% dari luas hutan Kabupaten Banggai).
c. Perikanan dan kelautan
Kabupaten Banggai memiliki luas wilayah laut 20.309,68 Km,
berada di Zona II Teluk Tomini dan Zona III Teluk Tolo. Panjang
garis pantai Kabupaten Banggai 613,25 Km.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 31
Potensi Lestari perikanan laut yang di miliki yaitu 48.621,1
ton pertahun yang terdiri atas ikan pelagis 39.387,9 ton/tahun
dan ikan Domersal 9.239,2 Ton/tahun. Kabupaten Banggai juga
memiliki Areal Pertambakan yaitu seluas 8.825 Ha, jenis yang di
budidayakan yaitu udang windu (eksport USA, Uni Eropa dan Asia),
Vannamei dan Ikan Bandeng. Sedangkan untuk areal Kolam Air
tawar seluas 260 Ha untuk budidaya ikan mas dan ikan nila.
Untuk Budidaya laut potensi yang ada seluas 6.396 Ha, yang
baru di manfaatkan 78.800 m untuk budidaya rumput laut (
44.750 m), budidaya kerapu/keramba apung ( 430 m), kepiting
Bakau ( 30.300 m) dan budidaya mutiara.
Sebagian besar wilayah kabupaten Banggai berada di wilayah
pesisir, olehnya itu Desa yang ada di dominasi oleh Desa pesisir
sejumlah 131 Desa (Data sebelum pemekaran) dengan 14.067
Rumah tangga perikanan.
Kabupaten Banggai memiliki 72 buah pulau yang tersebar di
beberapa Kecamatan, dengan rincian sebagai berikut:
2 Pulau berpenghuni,
70 Pulau tidak berpenghuni
33 Pulau telah memiliki nama, dan
39 Pulau belum memiliki nama
d. Pertambangan
Kabupaten Banggai memiliki potensi pertambangan yang
cukup melimpah terdiri dari bahan tambang Minyak dan Gas Bumi,
Bahan Tambang Mineral Logam, seperti Nikel dan emas dan bahan
tambang mineral non logam atau bahan galian non logam (galian C).
Uraiannya adalah sebagai berikut:
1) Minyak dan Gas Bumi.
Kabupaten Banggai memiliki Potensi minyak dan gas bumi yang
terdapat di Blok Senoro seluas 6.100 Ha, dengan cadangan
gas alam terbukti 1,532 TCF (Triliun Kaki Kubik), cadangan
Kemungkinan 1.051 TCF, cadangan harapan 1.083 TCF, dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 32
Blok Matindok yang memiliki 6 lapangan Gas yaitu Maleo Raja,
Sukamaju, Donggi, Mentawa dan lapangan Gas Minahaki.
Blok senoro di kelola oleh JOB Pertamina Medco Tomori
Sulawesi (PMTS) dan Blok Matindok yang di kelola oleh
Pertamina Pengembangan Gas Matindok (PPGM).
Dari Lapangan Donggi dan Matindok diperkirakan akan
menghasilkan gas sebesar 105 MMSCFD yang akan
dialokasikan untuk PT PLN (20 MMSCFD) dan PT DS LNG (85
MMSFD). Sedangkan untuk Wilayah Kerja Tomori akan
dikembangkan Lapangan Senoro yang berpotensi mengahsilkan
300 MMSFD dan Lapangan Cendanapura yang berpotensi
menghasilkan 10 MMSFD yang mana gas tersebut akan
dialokasikan untuk PT. Panca Amara Utama (55 MMSFD). PT
PLN ( 5 MMSFD) dan PT DS LNG (250 MMSFD).
Saat ini sedang di bangun Kilang Gas Alam Cair DS LNG di
Desa Uso Kecamatan Batui, yang di rancang berkapasitas 2 juta
ton pertahun dan mulai berproduksi 2014, dan akan
merupakan kilang LNG Ke empat di Indonesia.
2) Potensi Bahan Galian
Kandungan mineral diperut bumi Kabupaten Banggai,
menyimpan potensi untuk bisa dimanfaatkan secara optimal.
Kekayaan alam yang terserak dibeberapa titik itu terdiri dari
potensi kekayaan alam yang strategis dan vital, termasuk juga
yang mengandung potensi energi. Beberapa bentuk potensi
kekayaan mineral yang terkandung diperut bumi Kabupaten
Banggai, antara lain adalah :
Emas ; terdapat di Kecamatan Toili, Toili Barat, Moilong, dan
Simpang Raya. Jenis emas ini merupakan emas sekunder
yang terdapat pada endapan alluvial (pasir, lempung dan
kerakal) di sekitar lembah dan sungai kecil, belum di
temukan kandungan emas primer.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 33
Nikel ; Tersebar di Kecamatan Luwuk Timur, Kecamatan
Pagimana, Kecamatan Bunta, Kecamatan Bualemo dan
Kecamatan Toili, dengan potensi :
Blok Siuna Kecamatan pagimana luas areal prospek
3.400 Ha
Blok Pagimana Bunta luas areal prospek 2.000 Ha
Blok Balingara luas areal prospek 2000 Ha
Blok Toili luas areal prospek 2.800 Ha.
Biji Besi ; lokasi Kecamatan Luwuk Selatan dan Kecamatan
Kintom, namun sementara keberadaan galian ini belum di
inventarisasi baik penyebaran wilayah, lokasi cebakan
maupun jumlah cadangan.
Granit ; Terdapat di kecamatan Pagimana, belum bisa di
pastikan berapa besar cadangan yang ada.
Pasir dan Batu ; terdapat di hampir semua sungai di wilayah
Kabupaten Banggai yang tersebar di bebarapa Kecamatan.
Batu Gamping ;Hampir seluruh wilayah di Kabupaten
Banggai didominasi oleh jenis bebatuan ini. Pada beberapa
wilayah telah diolah secara tradisional untuk keperluan lokal.
Marmer ; terdapat di Desa Salodik, Desa Lauwon, Desa
Bantayan dan Desa Minangandala.
Gabro ; Desa Siuna Kecamatan Pagimana, Desa Bantayan
Kecamatan Luwuk Timur, dan Desa Nanganangaon
Kecamatan Bunta.
Tanah urug ; tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Banggai.
e. Potensi Energi
Beberapa sumber daya energi yang tersedia di Kabupaten
Banggai yang belum dimanfaatkan secara optimal dan sangat
potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu sumber daya
energi yang berdaya guna tinggi adalah sebagai berikut :
Energi Surya. Berdasarkan data yang diperoleh dari stasiun
meteorologi Bubung Luwuk, penyinaran matahari di Kabupaten
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 34
Banggai memiliki intensitas rata-rata sebesar 53-96 %. Dengan
demikian potensi energi surya di Kabupaten Banggai memiliki
prospek untuk dikembangkan.
Energi Air. Di daerah Kabupaten Banggai terdapat jenis pasang
surut prevaling diurnal, yaitu terjadi dua kali pasang dan dua kali
surut dengan tinggi permukaan yang berbeda. Kecepatan arus rata-
rata 2,0 knot ke arah utara pada bulan Januari, Maret, Juli dan
Oktober. Sementara angin yang berhembus kearah Selatan terjadi
di bulan April, Juni, November dan Desember. Dengan tinggi
gelombang berkisar antara 0,1 1,2 M (Dishidros, 1997). Selain
potensi arus laut ini terdapat pula potensi sungai-sungai yang
meiliki debit air yang cukup untuk dikembangkan menjadi
alternatif lain sebagai salah satu sumber daya energi listrik, seperti
PLTM Hanga-hanga dan PLTM Hek.
Energi Angin. Kekuatan angin yang cukup stabil dengan arah yang
tetap memungkinkan untuk dikembangkannya Pembangkit Listrik
Tenaga Angin. Angin bertiup dari Phlipina dengan kecepatan angin
rata-rata di Kabupaten Banggai yang berkisar 3-6 knot dengan arah
angin terbanyak beradius 2700, memungkinkan digunakannya
kincir angin sebagai alat pendukung Energi Listrik Tenaga
Angin. Dengan didukung perbedaan suhu maksimum antara siang
dan malam sehingga terjadi tiupan angin yang silih berganti dari
daratan dan lautan memungkinkan daerah Kabupaten Banggai
berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah pengembangan
listrik dengan tenaga angin.
f. Pariwisata
Kabupaten Banggai memiliki obyek dan potensi wisata alam
yang cukup beragam dan tersebar dibeberapa kecamatan semuanya
masih sangat butuh pembenahan dalam rangka menjadikannya
sebagai Ikon Wisata Kabupaten Banggai yang menarik bagi
wisatawan baik lokal, domestik, nasional, maupun bagi wisatawan
mancanegara. Gambaran Obyek dan Potensi Wisata Kabupaten
Banggai yang telah dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 35
Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Tahun
2011-2016 adalah sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2.14. Obyek dan Potensi Wisata Kabupaten Banggai
No Kecamatan Obyek Wisata Potensi
1. Luwuk Permandian Salodik (Wisata Alam) Air terjun
Permandian Sandakan (Wisata Alam) Keindahan alam
Air terjun hanga-hanga (Wisata Alam) Air terjun
Air Terjun Nambo (Wisata Alam)
Pantai Kilo 5 (Wisata Pantai) Pasir Putih
Pantai BoliI (Wisata Pantai) Pasir Putih
2. Toili Barat Danau Makapa (Wisata Alam)
Pantai Pandan Wangi (Wisata Pantai) Pasir Hitam
3. Balantak Permandian Dondo (Wisata Alam)
Pulau Dua (Wisata Bahari) Pasir Hitam dan terumbuh karang
4. Batui Bangkiriang (Wisata Alam)
5. Pagimana Air Panas Uwedaka (Wisata Alam)
6. Nuhon Pantai Hek Permai (Wisata Pantai) Pasir Putih, dan terumbu karang
7. Toili Pantai Tou (Wisata Pantai) Pasir Hitam, dan terumbuh karang
8. Masama Pantai Cemerlang (Wisata Pantai) Pasir putih
Gua Wira (OW Minat Khusus) Stalagit, Stalagmit
Sumber : RPJM Daerah Kab. Banggai 2011-2016
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana di Kabupaten Banggai
Berdasarkan dokumen teknis Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Banggai Tahun 2012-2032, potensi bencana alam di
Kabupaten Banggai terdiri atas :
a. Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi
Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah merupakan bagian dari
kerangka sistem tektonik Indonesia. Daerah ini terletak pada zona
triple junction, yaitu daerah yang terletak pada pertemuan tiga
pertemuan lempeng tektonik utama dunia, yaitu Lempeng Indo-
Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Pertemuan ketiga
lempeng utama dunia di Indonesia timur ini bersifat konvergen,
sehingga ketiganya bertumbukan secara relatif mengakibatkan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 36
Daerah Banggai sebagai salah daerah yang memiliki tingkat
aktivitas kegempaan yang cukup tinggi di Indonesia.
Potensi gempa Bumi di Kabupaten Banggai adalah sebagai
berikut :
Kerawanan tinggi.
Wilayah yang berada dalam kategori kerawanan tinggi bencana
gempa bumi di Kabupaten Banggai adalah kawasan pesisir
Kecamatan Batui dan Toili, sebagian pesisir Kecamatan Bunta,
hampir seluruh pesisir Kecamatan Bualemo, sebagian pesisir
Kecamatan Balantak, sebagian pesisir Kecamatan Lamala dan
termasuk bagian pesisir Kecamatan Luwuk timur.
Kerawanan rendah.
Wilayah yang berada dalam kategori zona kerawanan rendah
terjadinya gempa bumi adalah wilayah atau kawasan perbukitan
oleh karena pada kawasan ini gelombang gempa bumi tidak akan
mengalami resonansi getaran saat terjadi gempa bumi. Telah
digambarkan dalam RPJMD Kabupaten Banggai Tahun 2011-
2016 bahwa sebagian besar wilayah daerah Kabupaten Banggai
berada dalam kategori keraawanan rendah terjadinya gempa
bumi dibandingkan wilayah yang mempunyai kerawanan tinggi.
b. Kawasan Rawan bencana Gerakan Tanah (Longsor)
Berdasarkan data yang ada bahwa daerah rawan longsor
dalam wilayah daerah Kabupaten Banggai terbagi atas tiga kategori
sebagaimana dijelaskan di bawah ini:
Wilayah dalam kategori rawan longsor kelas rendah menyebar
merata dalam wilayah daerah Kabupaten Banggai yaitu di
Kecamatan Toili, Kintom, Batui, Bunta, Luwuk, Bualemo,
Lamala, Balantak, terutama pada wilayah yang berada pada
pinggir perairan.
Wilayah dalam kategori kelas kerawanan sedang berada pada
semua wilayah Banggai dengan dominasi di Kecamatan Toili,
Batui, Bunta, Kintom, dan Pagimana.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 37
Wilayah dalam kategori kelas kerawanan tinggi sangat dominan
di Kecamatan Bunta dan Pagimana, dan sedikit di Kecamatan
Toili, Batui, Kintom, Bualemo, Lamala, Luwuk, dan Kecamatan
Balantak.
c. Kawasan Rawan Banjir
Menurut hasil analisis dari pihak terkait tentang faktor
penyebab banjir dapat dismpulkan bahwa daerah rawan banjir
terutama terkonsentrasi pada wilayah dataran dan cekungan yang
sebagian besar berasosiasi dengan wilayah dataran aluvial dan di
wilayah pesisir Kabupaten Banggai.
Wilayah yang berada dalam kategori tinggi tingkat
kerawanan banjirnya adalah wilayah Kecamatan Toili Barat, Toili
dan Moilong, Batui dan Bunta, Pesisir utara dan pantai Bunta,
Jalur Luwuk-Lamala, dan Pesisir Poh-Pagimana. Wilayah tersebut
berada pada wilayah dataran dengan aliran sungai yang besar dan
mempunyai dataran aluvial yang luas.
Pada wilayah kecamatan lainnya tidak berada dalam
kategori tinggi tentang tingkat kerawanan banjirnya karena tidak
ada aliran sungai yang besar sehingga luas DAS-nya sempit dan
tidak ada wilayah dataran luas. Wilayah-wilayah dalam kategori
sedang tingkat kerawanan banjirnya meliputi sebagian kecil
Kecamatan Pagimana, Kintom, Luwuk, Bualemo, Balantak dan
Lamala. Kemudian mengenai wilayah yang dalam kategori rendah
tentang tingkat kerawanan banjirnya adalah secara umum tersebar
pada hamper seluruh wilayah daerah Kabupaten Banggai.
d. Kawasan rawan bencana Abrasi
Wilayah yang masuk dalam kategori kawasan rawan abrasi
adalah seluruh wilayah pesisir Kabupaten Banggai.
e. Kawasan Rawan Bencana Erosi Permukaan dan Erosi Sungai.
Wilayah yang masuk dalam kategori kawasan rawan
bencana erosi permukaan dan erosi sungai adalah wilayah yang
merupakan Daerah Aliran Sungai yaitu DAS Bongka Mentawa.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 38
f. Kawasan Rawan Bencana Tsunami
Wilayah yang masuk dalam kategori kawasan rawan
bencana Tsunami di Kabupaten Banggai adalah:
- Kategori Potensi
rendah:
Hampir seluruh wilayah pesisir
Kab.Banggai
- Kategori Potensi
sedang:
Tersebar di sebagian pesisir Kecamatan
Bunta, Toili, Toili Barat, Moilong, Batui,
Batui Selatan, Bualemo dan Lamala.
- Kategori Potensi
Tinggi:
Pesisir Batui-Toili, pesisir utara pantai
Bunta, Jalur Luwuk Lamala, pesisir Poh
Pagimana dan Pantai Bualemo.
2.1.4 Kondisi Demografi Kabupaten Banggai
Jumlah penduduk Kabupaten Banggai dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan meskipun laju pertumbuhannya dapat
dikendalikan. Berdasarkan Data Statistik Kependudukan Sulteng 2013,
Jumlah Penduduk Kabupaten Banggai Tahun 2012 mencapai 334.561
jiwa, meningkat dari tahun 2011 (329.609 jiwa).
Grafik 2.1:Pertumbuhan dan Perkembangan Penduduk Kab.
Banggai
Catatan : * Angka Proyeksi
Sumber : Kabupaten Banggai Dalam Angka 2013 dan Angka Proyeksi
Penduduk Kabupaten Banggai 2013
31
6 4
08
32
3 6
26
32
9 6
09
33
4 5
61
34
2 6
99
300 000
305 000
310 000
315 000
320 000
325 000
330 000
335 000
340 000
345 000
2009 2010 2011 2012 2013*
Penduduk Kabupaten Banggai
4,37
1,25
1,88 1,76
0
1
2
3
4
5
1980 1990 2000 2010
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banggai Tahun 2015 39
Laju pertumbuhan penduduk rata-rata pertahun pada tahun
2009-2013 adalah 5,719 %, dengan kepadatan penduduk 35 jiwa/km.
Laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan yaitu dari 1,88 %
pertahun selama periode 1990-2000 menjadi 1,76 % pertahun selama
periode 2000-2010.
Gambaran perkembangan penduduk di Kabupaten Banggai
berdasarkan jenis kelamin, dapat di lihat pada gambar berikut :
Grafik 2.2 Penduduk Kabupaten Banggai Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2009-2013
Sumber : Kabupaten Banggai Dalam Angka 2013 dan Angka Proyeksi Penduduk Kabupaten Banggai 2013
Berdasarkan perkotaan dan perdesaan, distribusi penduduk
Kabupaten Banggai dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel 2.15. Penduduk kabupaten Banggai berdasarkan
Wilayah perkotaan dan perdesaan tahun 2012
Perdesaan/Perkotaan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio
Perkotaan 37.879 37.970 75.849 99,76
Perdesaan 133.074 125.638 258.712 105,92
Total 170.953 163.608 334.561 104,49
Sumber : Statistik Kependudukan Sulteng 2013
Sebaran penduduk berdasarkan kecamatan di Kabupaten Banggai
tahun 2012 adalah sebagaimana gambar berikut :
160 384
165 366
168 424
170 953
174 605
156 024
158 260
161 185
163 608
168 094
145 000 150 000 155 000
Top Related