DIARE
A. Definisi
Diare atau penyakit diare berasal dari kata diarroia (bahasa Yunani) yang berarti mengalir terus, merupakan suatu pengeluaran tinja encer lebih dari 3 kali sehari, dengan/atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja. 1, 2Menurut WHO, diare adalah berak cair lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Hippocrates mendefinisikan diare sebagai pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Di bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi buang air besar sudah lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak bila frekuensinya lebih dari 3 kali. 3B. Etiologi
Diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : 31. Faktor Infeksi
a. Infeksi Enteral yaitu infeksi saluran cerna yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi enteral ini meliputi :
Infeksi bakteri : Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, dll
Infeksi virus : Enterovirus, rotavirus, adenovirus, dll
Infeksi parasit :Cacing (Ascaris, Trichuris,dll), Protozoa (E. Hystolotica, G. Lamblia, dll), Jamur (Candida albicans)
b. Infeksi Parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti Otitis Media Akut, tonsilofaringitis, bronkopneumonia, encefalitis, dll. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun
2.Faktor Malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat :disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting ialah intoleransi laktosa.
b. Malabsorbsi Lemak terutama long chain triglyserida.c. Malabsorbsi Protein : asam amino dan beta-laktoglobulin.
3.Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
4.Faktor psikologis : rasa takut atau cemas. Walaupun jarang dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar
C. Epidemiologi
Faktor penentu terjadinya diare adalah faktor penyebab (agent) dan faktor penjamu (host) dan faktor lingkungan. Faktor penjamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme, yaitu faktor daya tahan tubuh atau lingkungan lumen saluran cerna, seperti keasaman lambung, motilitas lambung, imunitas, juga mencakup lingkungan mikroflora usus. Faktor penyebab yang mempengaruhi patogenesis antara lain daya penetrasi yang merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin yang mempengaruhi sekresi cairan di usus, serta daya lekat kuman. Kuman tersebut membentuk koloni-koloni yang dapat menginduksi diare.4D. Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah: 31. Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbullah diare.
2.Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3.Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
Patogenesis diare akut: 31.Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung
2.Jasad renik tersebut berkembang biak di dalam usus halus
3.Oleh jasad renik dikeluarkan toksin
4.Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare
Patogenesis diare persisten : 5Patogenesisnya tidak diketahui tetapi mungkin bersifat multifaktorial. Faktor-faktor yang berperan adalah infeksi, kerusakan mukosa, lambatnya penyembuhan kerusakan mukosa, turunnya daya tahan tubuh penderita. Semua ini sangat dipengaruhi oleh malnutrisi.E. Penatalaksanaan
Menilai Diare Berdasarkan MTBS
Yang perlu dinilai pada anak diare adalah: 5- sudah berapa lama anak menderita diare
- adanya darah dalam tinja untuk menentukan apakah anak menderita disenteri, dan
- tanda-tanda dehidrasi
Tanyakan tentang diare sambil melihat bagan MTBS.
Lihat dan Raba tanda-tanda berikut ini:
-Lihat keadaan umum anak. Apakah anak letargis atau tidak sadar? gelisah dan rewel?
-Lihat apakah matanya cekung
-Beri anak minum. Apakah anak tidak bisa minum atau malas minum? Minum dengan lahap atau kehausan?
Cubit kulit perut anak. Apakah cubitan kulit kembali : sangat lambat (lebih dari 2 detik)? lambat
Mengklasifikasikan Diare Berdasarkan MTBS
Ada tiga TABEL KLASIFIKASI untuk mengklasifikasikan diare :
Semua anak dengan diare diklasifikasikan menurut derajat dehidrasinya.
Bila anak telah menderita diare 14 hari atau lebih, klasifikasikan anak untuk DIARE PERSISTEN
Bila ada darah dalam tinjanya, klasifikasikan anak untuk DISENTERI
Mengklasifikasikan Dehidrasi
Ada tiga kemungkinan klasifikasi dehidrasi pada anak dengan diare :
DEHIDRASI BERAT
DEHIDRASI RINGAN / SEDANG
TANPA DEHIDRASI
GEJALA
KLASIFIKASI
TINDAKAN
(Tindakan penting pra rujukan ditulis dgn cetakan tebal)
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut :
-letargis atau tidak sadar
-mata cekung
-tidak bisa minum atau malas minum
-cubitan kulit perut
kembalinya sangat lambat
DEHIDRASI
BERAT-Jika tidak ada klasifikasi berat lainnya
-Beri cairan untuk DEHIDRASI BERAT (Rencana Terapi C) atau-Jika anak mempunyai klasifikasi berat lainnya :
* Rujuk SEGERA dan selama dalam
perjalanan mintalah agar ibu terus
memberikan larutan Oralit sedikit
demi sedikit.
* Anjurkan ibu agar tetap memberi
ASI
-Jika ada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera.
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut :
- gelisah, rewel/ mudah
marah
- mata cekung
- haus, minum dengan lahap
- cubitan kulit perut kembali
nya lambatDEHIDRASI
RINGAN/
SEDANG-Beri cairan dan makanan sesuai Rencana Terapi B
-Jika anak mempunyai klasifikasi be rat lainnya :
*Rujuk SEGERA dan selama dalam
perjalanan mintalah agar ibu terus
memberikan Oralit sedikit demi
sedikit
*Anjurkan ibu agar tetap memberi
ASI
- Nasihati ibu kapan harus kembali
segera
- Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak ada perbaikan
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai
dehidrasi berat atau ringan/
sedang TANPA
DEHIDRASI
- Beri cairan dan makanan sesuai
Rencana Terapi A
- Nasihati ibu tentang kapan harus
kembali segera
- Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak ada perbaikan
Mengklasifikasikan Diare Persisten
Klasifikasikan anak untuk diare persisten bila anak telah menderita diare 14 hari atau lebih. Ada dua klasifikasi untuk diare persisten.
DIARE PERSISTEN BERAT
DIARE PERSISTEN
- Ada dehidrasi DIARE PERSISTEN
BERAT-Atasi dehidrasi sebelum dirujuk, kecuali bila anak juga mempunyai klasifikasi berat yang lain
-Rujuk
- Tanpa dehidrasiDIARE PERSISTEN-Nasihati ibu tentang cara pemberian makan pada anak dengan DIARE PERSISTEN
-Kunjungan ulang setelah 5 hari
Mengklasifikasikan Disentri
Hanya ada satu klasifikasi untuk diare : DISENTRI
- Darah dalam tinja (beraknya campur darah)DISENTERI-Beri antibiotik yang sesuai untuk Shigella selama 5 hari
-Kunjungan ulang setelah 2 hari
Penanganan Diare
1 Rencana Terapi A: PENANGANAN DIARE DI RUMAH
Tiga aturan penanganan di rumah: 61.Memberikan cairan tambahan
2.Melanjutkan pemberian makan
3.Kapan harus kembali
Jelaskan pada ibu tentang 3 aturan Penanganan di Rumah
1.Pemberian cairan tambahan ( sebanyak anak mau
Jelaskan kepada ibu :
-Menyusui lebih sering dan lebih lama setiapkali pemberian sebagai tambahan
-Jika anak memperoleh ASI eksklusif, berikan oralit atau air matang
-Jika anak tidak memperoleh ASI, berikan salah satu/lebih cairan berikut ini : oralit, larutan gula garam, cairan makanan, air matang.
Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika :
-Anak telah diobati dengan rencana terapi B atau C pada kunjungan ini
-Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit, beri ibu 6 bungkus oralit (200 ml) untuk digunakan di rumah.
Tunjukkan kepada ibu berapa banyak oralit yang harus diberikan, sebagai tambahan kebutuhan sehari-hari.
Sampai umur 1 tahun 50 100 ml setiap kali berak
Umur 1 sampai 5 tahun 100 200 ml setiap kali berak
Katakan kepada ibu : Memberikan minum sedikit demi sedikit tetapi sering
Jika anak muntah, tunggu 10 menit, kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambat
Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti
2.Melanjutkan Pemberian Makan
3.Kapan harus kembali
Ibu harus segera membawa kembali anaknya ke petugas kesehatan bila terdapat tanda-tanda:
-Tidak dapat minum atau menyusu
-Bertambah parah
-Timbul demam
-Berak disertai darah
-Malas minum
2. Rencana Terapi B : PENANGANAN DEHIDRASI RINGAN / SEDANG DENGAN ORALIT
Memberikan sejumlah tertentu Oralit di klinik selama 3 jam (Pojok Oralit).
Jumlah oralit yang harus diberikan dalam 3 jam pertama
UMUR Sampai 4 bulan4 - 12 bulan12 24 bulan2 5 tahun
BERAT < 6 kg6 - < 10 kg10 -
Top Related