8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
1/14
KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA SEMARANG
PENDAHULUAN
Pertumbuhan Kota Semarang diketahui sejak awal abad ke-15 sebagai kota pelabuhan singgah menuju pusat
Kerajaan Demak, melewati Selat Muria yang berada diantara P.Muria di sebelah utara dan P.awa di sebelah
selatan. Posisi Pelabuhan Semarang pada waktu itu kurang lebih ! Km ke arah selatan dari garis pantaisekarang, tepat berada di tepi sebelah utara Perbukitan Simongan dan Perbukitan "andi. Peranan Kota
Semarang menjadi semakin meningkat setelah Selat Muria menjadi sempit dan dangkal, karena proses
sedimentasi dan Kerajaan Demak menjadi terisolir dari #aut awa. Dataran Pantai Semarang lambat laun
berkembang luas ke arah utara, seiring dengan pertumbuhan delta-delta ke$il dari beberapa sungai yang
bermuara di #aut awa. %kologi pantai pada waktu itu berupa rawa-rawa yang banyak ditumbuhi tanaman
mangro&e dan rumput-rumput air.
Pemerintah 'india (elanda meran$ang Kota Semarang menjadi sebuah kota besar, tidak hanya sebagai kota
pelabuhan tetapi juga sebagai pusat pemerintahan. "epatnya laju pembangunan kota dengan berbagai sarana
pendukungnya sangat terasa sejak akhir abad ke-)* sampai sekarang. Konsekuensinya pembangunan kota yang
berada di atas bentuk lahan bekas pantai dan bentuk lahan perbukitan, proses geologinya masih akti+ yang
berakibat daya dukung lahannya menjadi sangat berat menahan laju pembangunan Kota Semarang. kibatnya
beberapa tahun belakangan ini berbagai ben$ana alam terjadi di ilayah Kota Semarang baik yang terjadi di
bentuk lahan perbukitan maupun bentuk lahan dataran pantai.
PERMASALAHAN
Kota Semarang yang dijadikan ibukota propinsi sekaligus sebagai pintu masuk awa engah, telah berkembang
dengan pesat baik di lahan dataran di bagian utara sebagai pusat kota maupun di lahan perbukitan bagian
selatan.
(eberapa tahun belakangan ini berbagai ben$ana geologi telah terjadi di ilayah Kota Semarang, baik di lahan
perbukitan maupun lahan dataran. (en$ana yang terjadi di lahan perbukitan berupa longsoran maupun rayapan
tanah dan batuan. Sedangkan di lahan dataran yang dikembangkan menjadi pusat kota, terjadi ben$ana
penurunan permukaan lahan /subsiden0, mengakibatkan genangan air laut pasang /rob0 di sepanjang pada
musim dan genangan banjir kiriman di musim penghujan.
TUJUAN PENELITIAN
ujuan kajian eologi 2
Mengetahui pola sebaran dan hubungan antar batuan maupun pola struktur
geologi (patahan, kekar, lipatan) yang berkembang di Wilayah Kota
Semarang.
Mengetahui sejarah geologi dan proses geologi yang sedang berjalan di
Wilayah Kota Semarang.
Mengetahui model pengelolaan lahan yang sudah dan sedang dilakukan di
Wilayah Kota Semarang.
'asil kajian dapat mengetahui penyebab terjadinya berbagai ben$ana geologi, yang terjadi di bentuk lahan
dataran maupun di bentuk lahan perbukitan, sekaligus sebagai dasar e&aluasi pelaksanaan program
pembangunan di ilayah Kota Semarang.
GEOLOGI WILAYAH KOTA SEMARANG
GEOMORFOLOGI
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
2/14
erdapat perbedaan mor+ologi yang tajam antara bagian utara dengan bagian selatan wilayah penelitian. Di
bagian selatan memperlihatkan kenampakan mor+ologi yang tinggi dan terjal, batuannya tersusun oleh batu pasir
&ulkanik dan breksi berumur kuarter. Di tengah-utara membentuk perbukitan bergelombang lemah, batuannya
tersusun oleh breksi &ulkanik 3ngaran ua dan batulempung 4ormasi Kalibiuk yang ditutupi endapan alu&ial di
bagian utara.
(erdasarkan beda tinggi sudut kelerengan, kondisi geologi yang mengontrol dan kenampakan di lapangan,
wilayah Kota Semarang dapat dibagi menjadi ! satuan geomor+ik, yaitu Satuan eomor+ik Perbukitan ulkanik,
Satuan eomor+ik Perbukitan #ipatan, Satuan eomor+ik awir Sesar dan Satuan Dataran lu&ial Pantai.
Satuan Geomorfi Per!uitan "u#ani
Merupakan daerah perbukitan bergelombang menengah hingga kuat, dengan ketinggian 6**-)*5* m dari muka
air laut, dengan beda tinggi 7**-1!5* m, lereng terjal 8)!9-):9;. Satuan ini tersebar di bagian selatan daerah
penelitian meliputi luas sekitar 6*9 dari luas daerah penelitian, tersusun oleh batuan-batuan &ulkanik seperti
breksi laharik, breksi piroklastik, la&a andesit batu pasir &ulkanik, hasil akti+itas unungapi 3ngaran Muda dan
sebagian unungapi 3ngaran ua.
Satuan Geomorfi Per!uitan Li$atan
Merupakan daerah perbukitan bergelombang menengah hingga lemah, dengan ketinggian )5-6** m dari muka
air laut, dengan beda tinggi 1**-6** m, lereng agak terjal 8),59-159;, menempati sekitar )59 wilayah telitian.
Satuan ini dikontrol oleh batulempung gampingan, breksi &ulkanik, batupasir tu+aan, tu+a, selang-seling
batulempung-napal-batupasir, yang termasuk dalam 4ormasi (anyak, 4ormasi Kalibuk dan sebagian Satuan
ulkanik 3ngaran ua. Satuan ini dikontrol oleh struktur perlipatan dengan arah sumbu relati+ baratlaut-
tenggara.
Satuan Geomorfi Ga%ir Se&ar
Satuan geomor+ik awir Sesar menempati lembah terjal di sepanjang Kali arang,Kali Kreo, Kali ede,
perbukitan $andi dan di bagian utara unung api 3ngaran berarah relati+ baratlaut < tenggara, utara < selatan
dengan luas sekitar 59 wilayah telitian. Satuan ini membentuk mor+ologi yang relati+ terjal, dengan kelerengan
= 6*9 dan beda tinggi berkisar antara 71-65 m.
Satuan Geomorfi Dataran A#u'ia# Pantai
Satuan ini melampar di bagian utara daerah penelitian hingga garis pantai, meliputi area sekitar 659 wilayah
penelitian. Satuan ini mempunyai ketinggian > 1* m dpl., dengan beda tinggi >1* m, dan kelerengan
>19. Satuan ini dominan tersusun oleh endapan alu&ial pantai dan sebagian endapan +lu&iatil.
STRATIGRAFI
Satuan (atu$a&ir (an)a
Penamaan 4ormasi (anyak diusulkan oleh an (emmelen 81:!:; dengan nama /(anyak #agen0, De ene&raye
dan #uki Samuel 81:?); menyebutnya sebagai /4a$ies (anyak0, 'arsono 81:76; menyebutnya sebagai 4ormasi
(anyak. Di wilayah penelitian, satuan ini tersusun oleh batupasir dengan sisipan batulempung, oleh karena itu
dalam laporan ini disebut sebagai Satuan (atupasir (anyak.
Ciri-ciri Litologi
(agian bawah dari Satuan (atupasir (anyak di$irikan oleh perselingan batupasir &ulkanik dan batulempung
karbonatan 8sebagian berupa napal;. (atupasir &ulkanik berwarna abu-abu kekuningan terdiri dari mineral
ma+ik, kwarsa, +eldspar, ukuran butir pasir halus, membundar tanggung, pemilahan baik, matrik lempung, semenkarbonat, ketebalan antara )**-)5* $m. 'asil analisa petrogra+i bernama 0ol$ani$ a$ke0, struktur sedimen
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
3/14
terdiri dari 0pararel lamination0 dan 0ripple lamination0. (atulempung karbonatan berwarna abu-abu gelap
pe$ahan konkidal, kadang menyerpih, dengan ketebalan antara 5-15 $m.
(agian atas satuan ini dijumpai batu pasir kerikilan sebagai awal satuan batuan yang disusun oleh batupasir
kerikilan, berwarna abu-abu kehitaman, struktur 0graded bedding0, ukuran pasir kasar-kerikilan, bentuk butir
membundar tanggung-menyudut, pemilahan buruk, +ragmen andesit, matrik pasir, semen silika, permeabilitas
baik.
Umur
(erdasarkan $ontoh batulempung gampingan, dengan kandungan +oram plankton antara lain Orbulina universa,
Globorotalia plesiotumida, Globorotalia lenguensis, Globogerinoides trilobus merupakan umur Miosen khir.
Sedangkan $ontoh batuan dengan litologi napal yang merupakan 4ormasi (anyak bagian atas terdapat
kandungan +osil antar lain Globorotalia plesioumida, Orbulina universa, Globogerinoides extremus, Pulleniatina
primalis, Globogerinoides trilobus, menunjukkan umur Miosen khir-Pliosen wal dengan kisaran umur @1?-
@17. 'asil keseluruhan dari analisis paleontologi 4ormasi (anyak diperoleh kisaran umur @1?- @17
menunjukkan umur Miosen khir-Pliosen wal.
Lingkungan Pengendapan
nalisis lingkungan pengendapan diambil dari $ontoh batuan yang sama dengan analisis +oram plankton
mempunyai kandungan +oram bentonik antara lain Bilimina sp., Rotalia sp., extularia sp., Cibcides nolis, !lp"idium
sp., !ponides sp., #onion pompiloides, Bolivina spicata, menunjukkan kedalaman 1**-)** m atau @eritik #uar
8Pheler, 1:55;. Sedangkan dari rasio planktonAbentos berkisar antara 679-!*9, menunjukkan Bona bathimetri
@eritik #uar 8rimsdale dan Markho&en, 1:55;.
$ubungan %tratigra&i
'ubungan Satuan (atupasir (anyak dengan satuan yang ada di atasnya yaitu Satuan (atulempung Kalibiuk
adalah selaras.
Satuan (atu#em$un* Ka#i!iu
an (ammelen 81:!:; memberikan nama 0Kalibiuk (eds0, kemudian De ene&raye dan #uki Samuel 81:?);
menyebutnya dengan Kalibeng (awah. Satuan ini di$irikan oleh napal kehijauan, batulempung napalan
kehijauan, serta sisipan batupasir gampingan dan juga banyak dijumpai $angkang moluska.
Pen'ebaran dan (etebalan
Penyebaran Satuan (atulempung @apalan Kalibiuk meliputi 159 dari luas daerah telitian yang terletak di
sebelah timurlaut, tersingkap di sepanjang aliran Kali Silegak, Kali Ke$epit dan penerusan Kali alang yang
terdapat di Desa Siwarak. Ketebalan satuan ini tidak dapat diketahui dengan pasti, karena tidak ditemukannya
batas bawah dari satuan batuan ini. Dari penampang stratigra+i terukur diperoleh ketebalan !7) m.
Ciri Litologi
#itologi penyusun Satuan (atulempung Kalibiuk terdiri atas perulangan napal dan batulempung gampingan
dengan sisipan batupasir gampingan.
(atulempung gampingan, putih ke$oklatan, massi+, ukuran butir lempung, dengan komposisi utama
mineral lempung, lumpur karbonat dan terdapat penyerta berupa kwarsa, min opak, serta +osil. Dari hasil
kalsimetri didapatkan 1)9 kadar karbonat. Ketebalan berkisar antara 6-5 m.
@apal, hijau, menyerpih, konkoidal, komposisi utama lumpur karbonat, mineral lempung, dengan
penyerta kwarsa, mineral opak, dan +osil. Dari hasil analisis kalsimetri batuan ini didapatkan kadar karbonatnya!)-!C9. Ketebalan lapisan ini berkisar antara 5-1* m.
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
4/14
(atupasir ampingan, kelabu-kebiruan, mineral kwarsa, plagioklas, $angkang moluska, semen
karbonat, pasir sedang. Dijumpai struktur sedimen massi+ dan graded bedding.
Umur
nalisa paleontologi dari sampel yang dianalisis pada litologi napal dan litologi batulempung napalan di lokasi
Kali alang, dijumpai +osil +oramini+era plankton antara lain 2 %p"aerodinella de"iscens, %p"aerodinella
subde"iscens, Globorotalia tumida, Globigerinoides immaturus, Globigerina nepet"ens, Globigerinoides
sacculi&erus danOrbulina universa, yang menunjukkan umur Pliosen bawah atau @1: 8(low, 1:C:;.
Lingkungan Pengendapan
Struktur sedimen yang mun$ul berupa struktur sedimen masi+ pada batulempung gampingan napal, sedangkan
pada sisipan batupasir gampingan terdapat struktur graded bedding. Dari analisa paleontologi ditemukan +osil
+oramini+era benthos yaitu 2 Cibcides sp., )mp"istegina lessonii, Uvigerina peregrina porvula, Bat"'sipon sp.,
$aeglundina elegans, Goesella *ississippiensis dan !ggerella adneva, dimana dapat menunjukkan lingkungan
bathymetri yaitu @eritik engah dengan kedalaman 1**-6** +t 8(andy, 1:C?;.
$ubungan %tratigra&i
Ketebalan dari Satuan (atulempung Kalibiuk berdasarkan data penampang kolom stratigra+i sekitar )** m.
'ubungan dengan Satuan (atupasir (anyak, didasarkan pada kedudukan batuannya relati+ selaras, sedangkan
hubungan dengan batuan yang berada di atasnya yaitu Satuan (reksi 3ngaran ua adalah tidak selaras.
Satuan (re&i "u#ani Un*aran Tua
Satuan (reksi ulkanik 3ngaran ua oleh beberapa peneliti dikenal dengan nama 4ormasi @otopuro, yang
pertama kali dikemukakan oleh an (ammelen 81:!:; dengan nama #otopuro beds. (eberapa peneliti menyebut
satuan yang banyak mengandung konglomerat dan batupasir dikenal dengan sebagai 4ormasi Damar. Penulis
menganggap bahwa seluruh endapan pada satuan ini bersumber pada unung 3ngaran ua, baik sebagai
endapan &ulkanik, endapan piroklastik maupun endapan +lu&io-&ulkanik. Dengan penamaan ini, diharapkan
dapat dengan mudah dibayangkan konteks sejarah geologi pada saat itu.
Pen'ebaran dan (etebalan
Satuan (reksi ulkanik 3ngaran ua tersingkap di sepanjang Kali empuran, Kali (limbing, Kali alang dan
Kali Silegak. Penyebarannya menempati sekitar 659 dari luas daerah telitian, meliputi Desa Pongangan, Desa
"epaka dan Desa Mijen.
Ciri Litologi
(erdasarkan hasil pengamatan di lapangan, satuan ini terbentuk oleh batulempung, batuan breksi &ulkanik dan
batupasir &ulkanik. (atulempung, abu-abu hitam, berukuran butir lempung-lanau, banyak mengandung +osil
tumbuhan. Merupakan alas pada satuan ini.
(reksi &ulkanik, kelabu $oklat, +ragmen andesit, kerikil-bongkah, menyudut-menyudut tanggung,
sortasi buruk, +ragmen mengambang dalam masa dasar. 4ragmen terdiri dari basal, andesit dan batuapung.
(atupasir &ulkanik, abu-abu $oklat, pasir halus-kerikilan, bentuk butir menyudut-membulat tanggung,
pemilihan buruk-sedang, tertanam pada masa dasar lempung dan gelas, komposisi mineral 2 lithi$, kwarsa, min
opak.
Umur
an (ammelen 81:!:; menentukan bahwa Satuan (reksi Piroklasik @otopuro yang mempunyai kemiripan
dengan satuan ini mempunyai umur Plistosen engah-tas. (erdasarkan dari yang didapat dari pentarikhan
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
5/14
umur menggunakan metode "1! pada endapan batulempung 8bagian alas satuan; yang mengandung +osil kayu
didapat umur )*.15* tahun 8(P, 1:5*; atau pada kala Pliosen tas.
Lingkungan Pengendapan
Pada bagian selatan satuan ini lebih banyak didominasi oleh endapan-endapan breksi piroklastik, ke arah utara
bergradasi membentuk sekuen endapan breksi laharik, konglomerat dan batupasir &ulkanik endapan +lu&iatil,
serta batulempung endapan rawa.
Satuan ini pada bagian bawah merupakan endapan rawa dan sungai yang ditutupi produk gunungapi dengan
+a$ies &ulkanik 0 *edial +olcanoclastic-istal +olcanoclastic acies8essel dan Da&ies, 1:71;. Satuan ini
merupakan hasil produk unungapi 3ngaran ua yang diendapkan pada lingkungan darat.
$ubungan %tratigra&i
'ubungan Satuan (reksi ulkanik 3ngaran ua dengan Satuan (atulempung Kalibiuk yang berada di
bawahnya adalah tidak selaras. Dari data lapangan terdapat adanya bidang erosi dan ditemukannya batas
ketidakselarasan. 'al ini dibuktikan dengan adanya perbedaan besarnya kedudukan lapisan batuan,
batulempung Kalibiuk sebesar )*-!* membentuk struktur perlipatan. Sedangkan dip dari Satuan (reksi
ulkanik 3ngaran ua > 1* kea rah utara, sedangkan pada batupasir di bagian utara membentuk antiklin
dengan kemiringan sangat lemah. Sehingga dapat dikatakan jenis ketidakselarasan menyudut/angular
uncon&ormit'0, sedangkan hubungannya dengan Satuan %ndapan ulkanik 3ngaran Muda yang berada di atasnya
terdapat selang wahyu pengendapan, di$irikan oleh ditemukannya endapan paleosoil pada bagian atas satuan
breksi &ulkanik 3ngaran ua, tertutup oleh endapan &ulaknik produk 3ngaran muda.
Satuan En+a$an "u#ani Un*aran Mu+a
Satuan %ndapan ulkanik 3ngaran Muda oleh an (ammelen 81:!1 dan 1:!:; diberi nama 1oung Ungaran yang
merupakan hasil endapan akti+itas unungapi 3ngaran Muda, generasi ketiga dari pertumbuhan unung
3ngaran, dimana pemun$ulannya berhubungan erat dengan proses gra&itasional $ollapse.
#uas penyebaran %ndapan ulkanik 3ngaran Muda se$ara umum meliputi sekitar pusat erupsi unung 3ngaran
yang membentuk keru$ut unung 3ngaran sampai lereng bawah, yang dibatasi oleh sesar melingkar /ring
&ault0. 3ntuk daerah telitian satuan ini meliputi sekitar 159 wilayah, terletak di bagian selatan dan tersingkap
pada daerah aliran Kali ambangan dan Kali ernaji. Ketebalan satuan ini, berdasar dari penampang pro+il
geologi didapat sekitar 1** m.
Ciri Litologi
(reksi laharik, abu-abu, masi+, kerikil-bongkah, bentuk butir membulat-membulat tanggung, sortasi
buruk, kemas terbuka, +ragmen 2 andesit, basalt, masa dasar berupa batupasir &ulkanik.
(atupasir &ulkanik, abu-abu keputihan, kerikil-pasir halus, bentuk butir menyudut-menyudut tanggung,
pemilihan buruk-sedang, mineral +eldspar, kwarsa, lithi$, mineral opak, lempung dan gelas.
(reksi piroklastik, kelabu, ukuran +ragmen )-5 $m, bentuk butir menyudut-menyudut tanggung,
pemilihan buruk, kemas terbuka, masa dasar berupa tu+ pasiran.
u+, keabu-abuan, tekstur klasik, ukuran butir *,*)-*,*7 mm, menyudut tanggng-membulat tanggung,
komposisi mineral utama, kwarsa, lempung, gelas.
Umur
3mur dari satuan batuan ini berdasarkan pertumbuhan dari unungapi 3ngaran Muda berumur Kala Pliosen
tas-'olosen 8(emmelen, 1:!:;. Lingkungan Pengendapan
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
6/14
unung 3ngaran Muda, seperti unungapi lainnya membentuk busur magmatik awa, merupakan gunungapi
sub-aerial, yang terbentuk di atas busur kepulauan. %ndapan-endapan yang dihasilkannya, seperti breksi laharik
atau batupasir &ulkanik diendapkan di darat.
$ubungan %tratigra&i
'ubungan stratigra+i Satuan (reksi 3ngaran Muda dengan Satuan (reksi 3ngaran ua yang terletak di
bawahnya memperlihatkan adanya selang pengendapan, jika dilihat se$ara &ulkanostratigra+i. Di lapangan
terlihat adanya Satuan (reksi 3ngaran Muda dengan Satuan (reksi 3ngaran ua, yang dibatasi oleh paleosoil.
Satuan Intru&i An+e&it
Entrusi andesit membentuk mor+ologi bukit-bukit ke$il, di sekitar sesar normal yang membatasi Satuan ulkanik
3ngaran ua dengan Satuan ulkanik 3ngaran Muda 8luas >19;. Pada umumnya intrusi ini, batuannya
mengalami pelapukan yang $ukup kuat dan banyak terpotong oleh kekar-kekar /s"ear &ractures0.
Di lapangan menunjukkan warna abu-abu ke$oklatan, masi+, hipokristalin, por+iritik, tersusun oleh kristal-kristal
plagioklas, piroksen berukuran *,!-1,6 $m, tertanam dalam mikrolit plagioklas, piroksen dan gelas &ulkanik.
Se$ara mikroskopis terlihat kandungan mineral opak, tekstur pilotaksitik.
Satuan En+a$an A#u'ia#
Satuan ini terdiri atas rombakan batuan yang tertransport oleh media air, berukuran kerakal sampai lempung,
yang terendapkan di sepanjang pantai utara dan di sekitar sungai. %ndapan alu&ial di wilayah penelitian
melampar sangat luas di bagian utara, sebagai akibat dinamika pantai yang terus berkembang. Sebagian
pemukiman, daerah perindustrian dan pengembangan kota bertumpu pada satuan ini. Se$ara umum satuan ini
belum terkonsolidasi 8terdiagnesa; dengan baik.
STRUKTUR GEOLOGI
Kear
Pada daerah penelitian terdapat beberapa kekar yang disebabkan oleh tektonik. Kekar-kekar dijumpai pada
batuan breksi, batupasir dan batulempung, baik pada batuan yang berumur tersier hingga kuarter. Dari
kenampakan pola kekar /s"ear &ractures0 yang ada terdapat beberapa tren arah kekar. Dari kenampakan tersebut,
tren kekar yang ada dapat dikelompokkan menjadi dua, tren timurlaut yang berpasangan dengan tren baratlaut
serta tren timurlaut yang berpasangan dengan tren baratlaut. Keberadaan tren arah umum kekar yang ada
tersebut kemungkinan terbentuk oleh penyebab yang berbeda.
Se&ar
Data penarikan jalur sesar didasarkan pada analisa selama sur&ey di lapangan, pena+siran $itra land-sat, serta
data peneliti terdahulu. Kendala utama didalam mendapatkan data-data sesar adalah sebagian besar lahan
tertutupi bangunan serta endapan alu&ial.
Pada daerah telitian yang dikontrol oleh beragam batuan terdapat $ukup banyak sesar, yang semuanya
memotong satuan batuan berumur ersier maupun Kuarter. Dari pengamatan, teridenti+ikasi adanya tujuh buah
sesar turun, satu sesar naik dan tiga sesar mendatar. Sesar-sesar tersebut yaitu Sesar @aik (anyumanik, Sesar
Mendatar Kali arang, Sesar urun Kreo, Sesar-sesar urun 3ngaran ua dan Sesar-sesar urun 3ngaran
Muda.
%esar #aik Ban'umanik
Sesar ini memiliki arah relati+ enggara-(aratlaut 8@11*-@):*%;, melintas melewati abungan sampai
Pongangan, Ke$amatan (anyumanik hingga Ke$amatan unung Pati. Sesar ini membatasi Satuan (atupasir (anyak dan Satuan (atulempung Kalibiuk, memotong hingga Satuan (reksi 3ngaran ua. Sesar ini
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
7/14
bertanggungjawab terhadap mun$ulnya Satuan (atupasir (anyak ke permukaan. Pengamatan lapangan di Desa
Kripik, unung Pati memperliatkan kedudukan bidang sesar 2 @ :C %A?*, arah umum shear +ra$tures 2 @ ):5
%A!5 dan arah umum gash +ra$tures 2 @ *5* %A61. 'asil analisa memberikan hasil Kdd (idang 2 @ :C
%A?*, Fake 2 C7, Plunge 2 C?, (earing 2 @ )67 %
%esar *endatar (ali Garang
Sesar ini memiliki arah relati+ utara-selatan 8@ *5%-@ 175%;, yaitu melintas sepanjang Kali arang. Sesar ini
melintas dari utara mulai dari daerah ajahmungkur sampai unung Swakul di bagian selatan. Kenampakan
mor+ologi pada peta berupa kelurusan gawir sesar maupun data-data di lapangan seperti Bona han$ur, s"ear
&ractures dan gas" &ractures, pembalikan kedudukan perlapisan batuan dan drag &old menunjukkan pergeseran
litologi, dapat ditarik kelurusan bahwa struktur yang berkembang adalah sesar mendatar. (eberapa peneliti
terdahulu menyebut Sesar Kali arang sebagai Sesar Semarang, yang menerus hingga ke lepas pantai #aut
awa.
%esar urun (reo
Merupakan satu-satunya sesar turun yang mempunyai tren seperti sesar mendatar, yang hamper memotong
struktur utama sumbu lipatan. Pada bagian selatan berarah timurlaut-baratdaya, ke arah utara menjadi utara-
selatan. Data yang menunjukkan adanya Sesar Kreo adalah berupa gawir sesar, bidang sesar yang disertai kekar-
kekar. Kedudukan bidang sesar 2 @ )6! %A??, arah umum shear 2 @ )5*%A5), arahumum gash 2 @ *!!%A61,
dengan hasil analisa 2 Fake 2 C7, Plunge 2 C?, (earing 2 @ )67 %
%esar-sesar urun Ungaran ua
Sesar-sesar ini berada di bagian utara daerah penelitian, sebagian tertutupi oleh endapan alu&ial pantai. erdapat
empat segmen sesar turun yang mempunyai arah umum relati+ tenggara-baratlaut 8@ 11*%-@ ):*%;.
keberadaan sesar-sesar ini diyakini ikut bertanggungjawab terhadap gejala penurunan di ilayah Kota
Semarang.
Sesar segmen utara melintasi daerah Plamongansari sampai #amper engah. Sedangkan segmen selatannya
melintasi daerah Pengaron sampai Karangayu. Sesar paling selatan melintasi mulai wilayah embalang hingga
@galiyan. Sesar-sesar ini semuanya memotong Satuan (reksi 3ngaran ua.
%esar-sesar urun Ungaran *uda
Sesar turun yang mengakibatkan Satuan (reksi ulkanik 3ngaran Muda ini, membentuk tiga segmen patahan
membentuk pola setengah lingkaran. Segmen pertama paling besar, berada paling utara, membatasi Satuan
(reksi 3ngaran Muda dan Satuan (reksi 3ngaran ua. Sedangkan dua segmen lainnya yang berada di
selatannya hanya memotong Satuan (reksi 3ngaran Muda. (erbeda dengan sesar turun di bagian utara yang
mengontrol Satuan (reksi 3ngaran ua, sesar ini membentuk bidang yang relati+ miring ke arah selatan,
sehingga bagian hanging wall yang turun adalah di bagian selatan.
Sesar turun segmen 1 paling utara memiliki arah tenggara-baratlaut 8@ 1)*%-@6**%;. Sesar ini melintasi
Daerah Pudakpayung sampai atisari. Sesar ini membatasi Satuan (reksi 3ngaran ua dan Satuan (reksi
3ngaran Muda.
Sesar turun segmen ) berada sekitar 1 km selatan sesar segmen 1. Memiliki arah tenggara-baratlaut 8@ 117%-@
):7%;. Sesar ini melintasi Daerah Sumurejo sampai unungpati, memotong batuan Satuan (reksi 3ngaran
Muda. Sesar turun segmen ) punya kemenerusan dengan sesar segmen 6.
Sesar turun segmen 6 mempunyai arah relati+ lebih miring ke utara, yaitu arah baratdaya-timurlaut 8@ 55%-@)65%;. Sesar ini melewati daerah Purwosari memotong Satuan (reksi 3ngaran ua.
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
8/14
Li$atan
Struktur lipatan di daerah penelitian berupa antiklin dan sinklin yang mempunyai jurus relati+ baratlaut-tenggara
di bagian timur, bergradasi membentuk arah barat-timur di bagian barat. #ipatan melibatkan Satuan (atupasir
(anyak, Satuan (atulempung Kalibiuk dan Satuan (reksi ulkanik 3ngaran ua, membentuk tiga kelurusan
sumbu sinklin dan dua kelurusan sumbu antiklin.
)ntiklin
ntiklin di wilayah penelitian mempunyai tren lipatan se$ara umum dengan arah sumbu relati+ sama yaitu
baratlaut-tenggara, dengan kedudukan perlapisan miring ke arah utara mulai dari @ )?6%A)6, @ )C7%A55 dan
bagian yang miring ke selatan @ :7%AC5, @ 1*C%A!C. Pada sayap sebelah utara beberapa bagian perlapisan
batuan yang berumur ersier terutama pada Satuan (atulempung Kalibiuk telah mengalami pembalikan dengan
kemiringan lapisan kuranglebih 76 dan sayap bagian selatan dengan kemiringan kuranglebih ?5.
Dari analisa peta geologi, sumbu antiklin berada pada dua satuan batuan, yaitu Satuan (atulempung Kalibiuk
dan Satuan (reksi 3ngaran ua. ntiklin pada Satuan (atulempung Kalibiuk mempunyai kemiringan lapisan
batuan yang lebih besar dibanding kemiringan lapisan Satuan (reksi ulkanik 3ngaran ua yang berada di
atasnya. 'al ini menunjukkan bahwa proses perlipatan telah mulai sebelumnya dan berlanjut sampai setelah
Satuan (reksi ulkanik 3ngaran ua diendapkan.
%inklin
Sinklin yang ada di daerah penelitian mempunyai arah sumbu relati+ sama dengan sumbu antiklinnya, yaitu
relati+ baratlaut-tenggara dengan kemiringan lapisan kuranglebih )7 hingga ?5. Dari kenampakan peta geologi
menunjukkan bahwa tiga satuan batuan, mulai yang tertua Satuan (atupasir (anyak, Satuan (atulempung
Kalibiuk dan Satuan (reksi ulkanik 3ngaran ua telah mengalami perlipatan. Seperti pada struktur antiklin,
kedudukan lapisan satuan batuan dibawahnya, yaitu sekitar 6 hingga 1*. Di bagian barat sumbu di
batulempung Kalibiuk menerus pada breksi &ulkanik 3ngaran ua, walaupun besar dip batuannya berbeda.
TINJAUAN NEOTEKTONIK
In+ia&i Strutur Geo#o*i
Di beberapa tempat, batuan-batuan berumur Kuarter yang termasuk dalam 4ormasi Kalibiuk, Satuan (reksi
3ngaran ua, serta Satuan (reksi 3ngaran Muda, dipotong oleh struktur sesar maupun struktur kekar. Struktur
sesar di Ds. Fowosari, wilayah Kota Semarang bagian Selatan, memotong perselingan batupasir &ulkanik dan
breksi &ulkanik Satuan (reksi 3ngaran ua menunjukkan kedudukan bidang sesar @ 15C%A?5. (eberapa
kekar menunjukkan kedudukan @ 665%AC5, @ )1%A?7, @ 1C1%A?5dan @ 17%A7). danya struktur lipatan
dan struktur sesaryang melibatkan perselingan batupasir dan breksi Satuan (reksi 3ngaran ua menunjukkan
proses tektonik maGB akti+ sampai Semarang.
In+ia&i Gem$a Tetoni
(erdasarkan laporan dari S%S%% 8Ersyam dkk., )**); serta beberapa sumber yang dikutip Sayekti dan
Murdohardono 8)**!;, di ilayah sekitar Semarang ter$atat telah beberapa kali terjadi gempa tektonik dengan
kekuatan sedang hingga $ukup besar. 'al ini menunjukkan bahwa akti+itas tektonik di wilayah ini tetap
berlangsung terus hingga sekarang.
3ntuk gempa dengan skala MME kurang dari , kuantitasnya lebih banyak, sebagian besar episentrumnya di
sekitar jalur sesar #asem yang berarah @%-%, dengan kedalaman sekitar 6*-)5* km.
abel 1. Kejadian empa ektonik di Sekitar Semarang 8Ersyam, dkk., )**)H Sayekti dan Murdohardono, )**!;.
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
9/14
@o. #okasiA%pisentrum 'iposentrum 8km; aktu Skala MME Skala Fi$hter
1. epara < )C-1)-1:71 E-EE <
). Semarang < 1:-*1-175C EE-EEE <
6. (anyubiru < 1?-*C-17C5 EE <
!. mbarawa < ))-*!-17CC E <
5. Salatiga < 1*-1*-17?) E <
C. Pati < 1)-1)-17:* EE <
?. ?,*#S,111,*( 66 *!-*C-1:!7 < <
7. ?,*#S,111,5( < *6-*1-1:5: < <
:. ?,*#S,11*,!( )67 )*-*1-1:CC < 5,*
1*. ?,*#S,11*,C( ))* 1*-*1-1:C7 < 5,!
11. ?,*#S,111,)( 75 *5-1*-1:?! < !,!
1). ?,*#S,116,)( 66 1?-1:-1:?! < !,6
16. ?,*#S,11*,!( 1*C *7-11-1:?! < 5,C
1!. ?,*#S,11),6( 66 1*-11-1:?! < <
15. ?,*#S,111,!( 66 *1-*)-1:?C < !,*
1C. ?,*#S,1*7,C( 66 *1-*6-1:?7 < <
1?. ?,*#S,1*7,6( < *:-*!-1:?7 < !,?
In+ia&i Geomorfo#o*i
Di beberapa tempat, teras sungai telah terangkat $ukup tinggi dari le&el aliran sungai yang ada sekarang. Eni
menunjukkan bahwa proses tektonik yang menyebabkan pengangkatan masih berlangsung hingga sekarang.
Di Kali Kreo, teras sungai tersingkap di beberapa ketinggian, yaitu teras pertama pada ketinggian sekitar )5 m,
sedangkan teras kedua pada ketinggian C5 m, teras paling tua ketinggiannya men$apai lebih dari 1** m.
Sedangkan di Kali arang, teras sungai tersingkap pada tiga ketinggian. eras pertama nampak pada ketinggian
1* m, teras kedua pada ketinggian )5 m dan teras ketiga pada ketinggian !5 m.
eras endapan +lu&io-&ulkanik Kali arang dan Kali Kreo merupakan bagian dari Satuan (reksi ulkanik
3ngaran ua, dengan bagian bawahnya terdiri dari endapan batulempung berumur )*.15* tahun 8(P, 1:5*; atau
)).1** tahun yang lalu. Dengan demikian, teras Kali Kreo telah mengalami pengangkatan lebih dari 1** m
sepanjang )).1** tahun 8paling lama; atau ke$epatan pengangkatan I *,! $mAtahun.
In+ia&i Lan+ Su!&i+en,e
(ahwa sebagian besar ilayah Kota Semarang telah mengalami penurunan, tidak terbantahkan lagi. (eberapa
penelitian menunjukkan dari selatan wilayah Kota Semarang ke utara, menunjukkan intensitas
penurunan yang makin besar 8lih. Peta #and Subsiden$e;. Data pengukuran yang dilakukan D#KP-
eorisk 8Sayekti,.)**5; menyebutkan bahwa penurunan tanah dikota Semarang mulai >*,C hingga = 6 $Ath.Penurunan yang $ukup besar terjadi di bagian utara, yaitu sekitar pelabuhan anjung %mas, Stasiun Pon$ol
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
10/14
hingga Stasiun awang. 'asil penelitian 4 3ndip di tahun )**5 menyebutkan kawasan awang, Pelabuhan,
Kotalama, anah mas mengalami penurunan 5 < 1* $mAth.
Dengan membandingkan kenampakan peta amblesan tanah dan peta struktur geologi, serta pola mor+ologi,
menunjukkan bahwa pola amblesan tanah menyerupaiA terkontrol oleh pola struktur patahan. Dan pola
mor+ologi Kota Semarang berarah relati&e tenggara timur-barat baratlaut 8@-S%%;. 'al ini menunjukkan
bahwa amblesan tanah di Kota Semarang dikontrol oleh patahan yang ada atau sangat dipengaruhi oleh proses
tektonik.
TINJAUAN GEOLOGI TERJADINYA MISKELOLA LAHAN DI WILAYAH KOTA SEMARANG
Dari hasil pengamatan lapangan miskelola lahan dijumpai pada beberapa lokasi di komplek perumahan dan
kawasan industri. (eberapa komplek perumahan, para pengembang memilih lokasi berada di lereng-lereng
perbukitan struktural. #okasi tersebut kebanyakan batuan dasarnya terdiri dari batulempung berselingan dengan
batupasir yang telah terde+ormasi sangat kuat sehingga didalam batuan tersebut banyak ditemukan struktur
kekar maupun sesar. pabila memasuki musim penghujan batulempung akan menjadi $epat jenuh, &olumenya
mengembang, dimana tahanan geser antar lapisan batuan menjadi semakin bekurang sampai hilang. kibatnya
pada daerah yang berlereng $uram akan sangat rawan terjadi longsoran massa batuan. Dan pada daerah lereng
landai rawan terjadi rayapan tanah.
'asil pengamatan di salah satu kawasan industri di ilayah (ambankerep yang membutuhkan areal yang
sangat luas, men$apai puluhan hektar, menempati bentuk lahan perbukitan lipatan. Model penyediaan lahan
dilakukan dengan $ara pengerukan dan pemotongan lahan perbukitan. Dengan $ara tersebut batuan +lu&io
&ulkanik 3ngaran ua yang berperan sebagai pelindung kestabilan lereng, juga berperan sebagai reser&oir air
tanah pada lapisan batupasir dan konglomerat, akan ikut hilang terkelupas akibat pengerukan dan pemotongan
perbukitan lipatan. 'asilnya tinggal batuan lempungan yang bersi+at plastis dan tidak stabil, diman+aatkan
sebagai batuan dasar kawasan industri.
4enomena yang sangat +atal telah terjadi di bagian tepi dari kawasan industri, akibat pengerukan dan
pemotongan lahan perbukitan, meninggalkan jejak berupa tebing $uram memanjang. ebing tersebut posisinya
berdekatan dan sejajar, dengan struktur sesar 8patahan; utama yang memotong lahan perbukitan lipatan.
Dampaknya tampak pada lahan perbukitan yang berada di sekeliling kawasan industri yang di atasnya telah
lama dihuni sebagai perkampungan penduduk menjadi sangat labil, karena kehilangan keseimbangan akibat
daya topang dari perbukitan di sebelahnya telah hilang.
(en$ana yang telah dan akan terus terjadi berupa rayapan tanah 0 soil creep disepanjang musim. #ongsoran
tanah dan batuan sudah terjadi pada beberapa lokasi di sepanjang tebing pada musim penghujan. (en$ana
tersebut akan berhenti apabila telah men$apai keseimbangan yang baru yang memerlukan waktu yang sangat
lama.
Mi&e#o#a La-an +i Dataran (ea& Pantai
Dampak dari miskelola lahan yang terjadi akibat program pembangunan di lahan dataran bekas pantai yang
sekarang menjadi pusat kota sudah lekat dengan kehidupan masyarakat Kota Semarang, yaitu berupa banjir
kiriman di musim penghujan dan genangan air laut pasang 0rob0 di sepanjang musim. enangan yang luas dan
lama terjadi di pusat Kota Semarang bagian utara yang makin meluas ke bagian tengah. (en$ana tersebut erat
kaitannya dengan pembangunan jalan lingkar yang sejajar dengan garis pantai dan proyek
pengerukanApenimbunan kawasan pantai untuk pembangunan perkantoran, perumahan, sarana rekreasi, sarana pendukung pelabuhan dan lapangan udara. Perubahan tata guna lahan di kawasan tersebut mengakibatkan
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
11/14
terjadinya sumbatan-sumbatan aliran menuju laut yang tentu saja peranan perubahan lingkungan alami di
kawasan hulu juga mempunyai andil sangat besar. Sebagai akibat dari banyaknya air hujan yang menjadi aliran
permulaan menuju kawasan hilir yang lebih rendah di pusat Kota Semarang.
Pembangunan di kawasan pantai tersebut tidak dilandasi dengan pemahaman tentang ekologi pantai
dan sungai. Dari sudut pandang geologi, pusat Kota Semarang dibangunAberdiri di atas endapan berumur sangat
muda 0holosen0. %ndapan muda tersebut sedang mengalami proses pemadatan dan konsolidasi. Di samping itu
batuan dasarnya juga sedang mengalami proses penurunan 0down warp0, dalam istilah teknik sipil
disebut subsidence. Dari proses pemadatan dan penurunan batuan dasar, kondisi lahan di pusat Kota Semarang
bagian utara dan tengah sedang mengalami proses penurunan dengan ke$epatan ! < 1* $mAtahun. kibatnya
permukaan lahan di kawasan tersebut sudah berada di bawah permukaan air laut. Sehingga apabila terjadi air
laut pasang, di kawasan tersebut selalu terjadi genangan 0rob0 yang makin lama makin meluas ke arah selatan.
PEM(AHASAN
Kota Semarang merupakan kota besar yang dibangun di atas bentuk lahan dataran pantai dan bentuk
lahan perbukitan struktural. (erdasarkan tinjauan geologi kedua bentuk lahan tersebut, usia pembentukannya
masih sangat muda, yaitu akhir aman Kuarter pada kala holosen. Proses tektonik yang bekerja masih
berlangsung sampai sekarang dengan arah pergerakan yang saling berlawanan. Pada Bona perbukitan di bagian
selatan terjadi proses pengangkatan dan pensesaran 0up li+t0 dan pada Bona dataran bekas pantai di bagian utara
terjadi proses penurunan dasar $ekungan 0down warping0. Pergerakan tersebut berlangsung se$ara berlahan
dengan ke$epatan hanya beberapa $m per tahun, sehingga tidak pernah dirasakan oleh penghuni di atasnya.
kan tetapi dalam waktu lama akan sangat besar pengaruhnya terhadap keberadaan Kota Semarang.
Se$ara alami Bona perbukitan akan terdenudasi oleh proses-proses eksogenik. Sebagian hasil denudasi akan
ditranspor melalui sungai-sungai yang mengalir dan bermuara di daerah rendahan yang merupakan bagian dari
$ekungan sedimentasi #aut awa. Suplai sedimen berjalan seimbang dengan proses penurunan dasar $ekungan,
sehingga dataran pantai tidak sampai tenggelam di bawah muka air laut, bahkan dapat mengalami pertumbuhan
ke arah utara.
Dengan dibangun sebuah kota di atas bentuk lahan perbukitan dan dataran pantai yang proses tektoniknya masih
berjalan akti+,tentu akan mengganggu keseimbangan alam. ejala tersebut sudah mulai mun$ul berupa
terjadinya ben$ana geologi, antara lain 2 di Bona dataran pantai terjadi genangan air laut 0rob0 akibat terhentinya
suplai sedimen yang tidak bisa mengimbangi laju penurunan dasar $ekungan. #ambat laun genangan air laut
menjadi semakin dalam dan luas.
Ke arah selatan Kota Semarang juga dibangun di atas bentuk lahan perbukitan, yang merupakan bagian dari
Jona Pegunungan Kendeng atau Serayu 3tara. Se$ara tektonik daerah tersebut masih akti+ mengalami proses
perlipatan, pengangkatan dan pensesaran. Pembangunan in+rastruktur kota dengan $ara pengeprasan dan
pemotongan bukit, juga kegiatan penambangan pada batuan &ulkanik yang berperan sebagai lapisan pelindung
menjadi sangat berbahaya. Kegiatan tersebut dapat memi$u lapisan plastis dibawahnya akan terdesak keluar
melalui struktur sesar maupun kekar. kibatnya daerah tersebut menjadi sangat rawan terjadi ben$ana
pergeseran massa batuan maupun tanah longsor.
KESIMPULAN
Dari hasil kajian geologi Wilayah Kota Semarang, batuan penyusun wilayah
tersebut terdiri dari batuan-batuan sedimentasi marine yang berumur lebihtua dari juta tahun yang lalu (!ersier). "atuan tersebut terdiri dari
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
12/14
perselingan batulempung dan batupasir yang banyak mengandung #osil
#oramini#era dan moluska marine transisi, diatasnya terendapkan se$ara
tidakselaras oleh sedimen %ulkanik produk &ngaran !ua berumur 'listosen
atas olosen.
'roses tektonik di Wilayah Kota Semarang masih berjalan akti# sampai
sekarang. 'roses tersebut diketahui dari struktur sesar*patahan, kekar dan
lipatan yang melibatkan +ndapan ulkanik &ngaran !ua. Disamping itu,
proses tektonik tersebut mengakibatkan terbentuknya !inggian
"anyumanik-Mijen dan endahan di Wilayah Semarang bagian utara yang
mengalami proses penurunan.
Miskelola lahan banyak ditemukan di berbagai lokasi, baik di bentuk lahan
perbukitan Wilayah Kota Semarang bagian selatan maupun di lahan
dataran bekas pantai Wilayah Semarang bagian utara. Miskelola tersebut
mengakibatkan berbagai ben$ana alam, antara lain banjir genangan di
musim penghujan, rayapan dan longsoran tanah dan batuan serta
meluasnya genangan air laut pasang rob.
SARAN
'rogram pembangunan #isik di Wilayah Kota Semarang mestinya
memperhatikan kondisi geologi dan proses neotektonik yang masih akti#.
'rogram pembangunan #isik hendaknya jangan mengubah topogra#i alami
di Wilayah Kota Semarang, program pembangunan harus memperhatikan
keseimbangan alam serta memahami kondisi geologi maupun ekologi,
khususnya proses geologi yang masih akti#di Wilayah Kota Semarang
sampai sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
ngelier,., 1:7:, #eotectoni2ue de L3
)rc !gee, So$iete eologiue Du @ord, Publi$ation @o.6.
Kuehn, 4., )**C, Land %ubsidence
*onitoring &or %emarang, 4ndonesia using Permanent %cattere 4nter&erometr', Preliminary Feport,
Slide Presentation, 3npublishing.
Ersyam, M., dkk., )**), Overvie5 o&
%eismotectonic %etting and !art"2uake *icro6onation &or %emarang , Pro$eeding o+ the 4irst
Enternational Seminar on eote$hni$al %ngineering.
Kertapati, %.K., )**C, %tudi ektonik
aera" *uria untuk %eismic $a6ard )ssesment (eselamatan Pusat Listrik Reaktor a'a U7ung
Lema"abang, *uria, 8a5a enga", 4ndonesia, eologi$al Sur&ey Enstitute o+ Endonesia.
Marks, P., dan jokrodihardjo, 1:5C,
ataran (ota 8akarta dan Pemeriksaan oramini&era dari Pemboran (eba'oran, Publikasi Keilmuan
Seri eologi, @o.Dn 11:?, hal.!1., Pusat awatan oelogi, (andung.
Mial, .D., 1:7!, Principles o& %edimentar' Basin )nal'sis, Springer-erlag-@ew Lork-(erlin-okyo.
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
13/14
Pratiknyo, P., 1::?, #eraca )ir dan
Potensi )ir ana" aera" %emarang dan %ekitarn'a Propinsi 8a5a enga", esis Magister Program
Pas$a Sarjana Enstitut eknologi (andung, idak Dipublikasikan.
Satyana, .'. dan Purwaningsih, M.%.M.,
Lekukan %truktur 8a5a enga" %uatu %egmentasi %esar *endatar .
Sayekti, . dan Murdohardono, D., )**!,
4nventarisasi Ba"a'a Geologi untuk Pengembangan 9ila'a" dan Penataan Ruang di %emarang,
Propinsi 8a5a enga", Direktorat ata #ingkungan eologi dan Kawasan Pertambangan, Dirjen
eologi dan Sumber Daya Mineral. idak Dipublikasikan.
Sukardi, 1:?6, Pengamatan #eotektonik
dan *or&ogenesa (ota 8akarta, Ditjen eologi, Dinas eologi eknik, ournal
'idrogeologi, @o.1?::, hal.1:-):.
3ntung, M. dan 'asegawa, '., 1:?5,
Pen'usunan dan Pengola"an ata beserta Pena&siran Peta Ga'a Berat 4ndonesia, eologi Endonesia,
ol.), @o.6, hal.11-1?.
3ntung, M. dan iriosudarmo, ., 1:?5,
Pola %truktur 8a5a dan *adura sebagai $asil Pena&siran Penda"uluan ata Ga'a Berat 0, ol.),
@o.1, hal.15-)!.
&an (emmelen, F.., 1:!1, Geologisc"e
(aart +an 8ava, oeli$hiting Dig De (laden, ?68Semarang; %n ?!8engaram;.
&an (emmelen, F.., 1:!:, "e Geolog'
o& 4ndonesia, ol.1, he 'auge Martinus @ ho++, ?6).
https://helmymurwanto.wordpress.com/2008/12/31/kajian-geologi-untuk-
identifkasi-bencana-di-wilayah-kota-semarang/
P%@L%#EDEK@ %#E %K@EK S%SF @EK
D%F' S%MF@ D@ S%KEF@L PFE@SE %@'
leh 2 ahjono, gus Sayekti, 'ermawan
Keberadaan sesar naik di daerah Semarang merupakan +enomena alam yang akhir-
akhir ini memun$ulkan dugaan bahwa sering terjadinya ben$ana geologi di wilayah ini
diakibatkan oleh akti+nya sesar naik sehingga menimbulkan kegagalan pembangunan
diwilayah ini yaitu terjadinya gerakan tanah, banjir dan amblesan tanah. 3ntuk
mengantisipasi perkembangan kota serta untuk men$egah timbulnya dampak negati+
di masa datang maka perlu penyediaan data dan in+ormasi geologi teknik yang
berkaitan dengan sesar naik .
Se$ara geogra+is, daerah lokasi penyelidikan sebagian besar termasuk dalam wilayah
Kota Semarang yang terletak pada koordinat2 11*
https://helmymurwanto.wordpress.com/2008/12/31/kajian-geologi-untuk-identifikasi-bencana-di-wilayah-kota-semarang/https://helmymurwanto.wordpress.com/2008/12/31/kajian-geologi-untuk-identifikasi-bencana-di-wilayah-kota-semarang/https://helmymurwanto.wordpress.com/2008/12/31/kajian-geologi-untuk-identifikasi-bencana-di-wilayah-kota-semarang/https://helmymurwanto.wordpress.com/2008/12/31/kajian-geologi-untuk-identifikasi-bencana-di-wilayah-kota-semarang/
8/18/2019 KAJIAN GEOLOGI UNTUK IDENTIFIKASI BENCANA DI WILAYAH KOTA.docx
14/14
*
)*N**0 - 11*
*
6*N**0 (ujur imur dan
C
*
N5?0**0 - ?
*
*5N6*0 #intang Selatan dengan luas wilayah daerah penyelidikan lebih
kurang 6?6 km
)
.
Daerah Semarang dan sekitarnya dibentuk oleh 6 unit bentukan yaitu geomor+ologi
bentukan struktur, geomor+ologi bentukan asal gunung api dan geomor+ologi
bentukan asal sungai.
Susunan batuan atau stratigra+i daerah Semarang dan sekitarnya berdasarkan Peta
eologi #embar Magelang - Semarang 8F%. haden, dkkH 1::C;, terdiri dari ! satuan
batuan dan 5 4ormasi yaitu lu&ium 8Oa;, unungapi ajahmungkur 8Ohg;,(atuan
unung api Kemalon-Sangku 8Oks;, (atuan unung api Kaligesik 8Opk;, 4ormasi
ongkong 8Opj; , 4ormasi Damar 8Od; , 4ormasi Kaligetas 8Opkg;, 4ormasi Kalibeng
8mkl;, dan 4ormasi Kerek 8mk;.
(erdasarkan C lokasi terpilih yang terindikasikan sebagai sesar naik dan hasil e&aluasi
kesamaan si+at +isik tanah dan batuan yang didukung oleh data hasil analisis
laboratorium mekanika tanah dan hasil penyondiran , maka daerah Semarang dan
sekitarnya dapat dibedakan menjadi : 8sembilan; satuan geologi teknik yaitu C 8enam; satuan
geologi teknik hasil pelapukan dan transportasi berupa Pasir, Pasir
#empungan, #empung Pasiran, #empung Pasiran u+aan, #empung Pasiran, #empung
Pasiran (erkerikil, #empung #anauan, dan 6 8tiga; satuan batuan dasar berupa (atu
Pasir, (atu lempung @apal, #a&a dan (atuan erobosan.
Top Related