Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan...

12
Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman) Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 43-54 Hal :43 BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA TAHUN 2011 Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Selama tahun 2011 tercatat bencana geologi di wilayah Indonsia sebanyak 236 kejadian yang terdiri dari 8 kejadian gempa bumi merusak, 1 kejadian tsunami, 8 kejadian erupsi gunungapi, dan 220 kejadian gerakan tanah. Bencana gempa bumi mengakibatkan 5 orang meninggal, tsunami mengakibatkan 1 orang meninggal, erupsi gunungapi mengakibatkan 3 orang meninggal dan gerakan tanah mengakibatkan 151 orang meninggal. Pendahuluan Indonesia menempati zona tektonik aktif karena tiga lempeng besar bertemu dan membentuk jalur pertemuan yang rumit. Tiga lempeng besar tersebut adalah Lempeng Eurasia, Indo- Australia dan Pasifik. Keberadaan interaksi antar lempeng ini menyebabkan wilayah Indonesia rawan terhadap bencana geologi. Bencana geologi yang kerap melanda wilayah Indonesia adalah gempa bumi, gerakan tanah, erupsi gunungapi, dan tsunami. Gempa bumi adalah getaran atau goncangan di permukaan bumi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh interaksi antar lempeng baik bertemu, berpisah maupun berpapasan. Erupsi gunungapi adalah proses keluarnya magma di gunungapi. Gerakan tanah merupakan pergerakan massa tanah maupun batuan dalam keadaan tertentu bergerak ke bawah baik melalui bidang geser maupun jatuh bebas. Gerakan tanah dapat terjadi karena gaya perlawanan tanah yang ada lebih kecil daripada gaya yang berusaha dan bekerja dari luar. Tsunami adalah suatu gelombang yang terbentuk akibat tubuh air laut mengalami gangguan dalam skala besar dan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Ketika gaya gravitasi berperan dalam proses air laut kembali mencapai kesetimbangan, suatu seri gerakan osilasi tubuh air laut terjadi baik pada permukaan laut maupun di bawahnya dan tsunami terbentuk dengan arah rambat ke luar dari daerah sumber gangguan. Dalam sembilan tahun terakhir tercatat beberapa bencana geologi besar di Indonesia, yaitu Gempa Bumi Aceh yang disertai tsunami tahun 2004 (Mw=9,2), Gempa Bumi Nias tahun 2005 (Mw=8,7), Gempa Yogya tahun 2006 (Mw=6,3), Gempa Bumi Tasik tahun 2009 (Mw=7,4), Gempa Bumi Padang tahun 2010 (Mw=6), Gempa Bumi Mentawai disertai tsunami tahun 2010 (Mw=7,7), dan erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Kejadian tersebut telah menyebabkan ribuan korban jiwa, kerusakan bangunan dan infrastruktur serta trilyunan rupiah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Pokok bahasan tulisan ini adalah kejadian bencana geologi di wilayah Indonesia selama tahun 2011. Bahasan dibatasi pada waktu dan lokasi kejadian, dampak serta penyebab terjadinya bencana pada beberapa kejadian. Metodologi Data diperoleh dari berbagai sumber yaitu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, United States Geologial Survey, dan laporan hasil pemeriksaan lapangan. Analisis penyebab bencana geologi hanya dilakukan terhadap data gempa bumi berdasarkan lokasi pusat gempabumi dan fokal mekanismenya. Bencana Geologi 2011 Selama tahun 2011 terjadi bencana geologi di beberapa daerah di wilayah Indonesia berupa gempa bumi, tsunami, erupsi gunungapi dan gerakan tanah. Sampai dengan akhir Desember 2011 tercatat 236 kejadian bencana geologi (http://bnpb.go.id). Bencana gerakan tanah

Transcript of Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan...

Page 1: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 43-54 Hal :43

BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA TAHUN 2011

Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Sari

Selama tahun 2011 tercatat bencana geologi di wilayah Indonsia sebanyak 236 kejadian yang terdiri dari 8 kejadian gempa bumi merusak, 1 kejadian tsunami, 8 kejadian erupsi gunungapi, dan 220 kejadian gerakan tanah. Bencana gempa bumi mengakibatkan 5 orang meninggal, tsunami mengakibatkan 1 orang meninggal, erupsi gunungapi mengakibatkan 3 orang meninggal dan gerakan tanah mengakibatkan 151 orang meninggal. Pendahuluan Indonesia menempati zona tektonik aktif karena tiga lempeng besar bertemu dan membentuk jalur pertemuan yang rumit. Tiga lempeng besar tersebut adalah Lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik. Keberadaan interaksi antar lempeng ini menyebabkan wilayah Indonesia rawan terhadap bencana geologi. Bencana geologi yang kerap melanda wilayah Indonesia adalah gempa bumi, gerakan tanah, erupsi gunungapi, dan tsunami. Gempa bumi adalah getaran atau goncangan di permukaan bumi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh interaksi antar lempeng baik bertemu, berpisah maupun berpapasan. Erupsi gunungapi adalah proses keluarnya magma di gunungapi. Gerakan tanah merupakan pergerakan massa tanah maupun batuan dalam keadaan tertentu bergerak ke bawah baik melalui bidang geser maupun jatuh bebas. Gerakan tanah dapat terjadi karena gaya perlawanan tanah yang ada lebih kecil daripada gaya yang berusaha dan bekerja dari luar. Tsunami adalah suatu gelombang yang terbentuk akibat tubuh air laut mengalami gangguan dalam skala besar dan dalam jangka waktu yang relatif singkat. Ketika gaya gravitasi berperan dalam proses air laut kembali mencapai kesetimbangan, suatu seri gerakan osilasi tubuh air laut terjadi baik pada permukaan laut maupun di bawahnya dan tsunami terbentuk dengan arah rambat ke luar dari daerah sumber gangguan. Dalam sembilan tahun terakhir tercatat beberapa bencana geologi besar di Indonesia,

yaitu Gempa Bumi Aceh yang disertai tsunami tahun 2004 (Mw=9,2), Gempa Bumi Nias tahun 2005 (Mw=8,7), Gempa Yogya tahun 2006 (Mw=6,3), Gempa Bumi Tasik tahun 2009 (Mw=7,4), Gempa Bumi Padang tahun 2010 (Mw=6), Gempa Bumi Mentawai disertai tsunami tahun 2010 (Mw=7,7), dan erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Kejadian tersebut telah menyebabkan ribuan korban jiwa, kerusakan bangunan dan infrastruktur serta trilyunan rupiah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Pokok bahasan tulisan ini adalah kejadian bencana geologi di wilayah Indonesia selama tahun 2011. Bahasan dibatasi pada waktu dan lokasi kejadian, dampak serta penyebab terjadinya bencana pada beberapa kejadian. Metodologi Data diperoleh dari berbagai sumber yaitu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, United States Geologial Survey, dan laporan hasil pemeriksaan lapangan. Analisis penyebab bencana geologi hanya dilakukan terhadap data gempa bumi berdasarkan lokasi pusat gempabumi dan fokal mekanismenya. Bencana Geologi 2011 Selama tahun 2011 terjadi bencana geologi di beberapa daerah di wilayah Indonesia berupa gempa bumi, tsunami, erupsi gunungapi dan gerakan tanah. Sampai dengan akhir Desember 2011 tercatat 236 kejadian bencana geologi (http://bnpb.go.id). Bencana gerakan tanah

Page 2: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

adalah kejadian terbanyak mencapai 93 % (Gambar 1), sedangkan gempa bumi dan erupsi gununapi tercatat masing-masing 3 %, serta tsunami 1 %. Akibat bencana tersebut mengakibatkan 160 orang meninggal.

Gambar 1. Prosentase kejadian bencana geologi di

wilayah Indonesia tahun 2011

Gempa Bumi dan Tsunami Gempa bumi yang terjadi selama 2011 dominan berlokasi di jalur penunjaman Indo-Australia, Pasifik dan Filipina seperti diperlihatkan pada Gambar 2. Berdasarkan nilai momen magntudo gempa bumi tersebut berkisar antara 3,5 – 6,9 skala Mw, pada kedalaman yang bervariasi antara 0 km sampai 700 km dpl. Gempa bumi pada jalur penunjaman secara umum dicirikan ole mekanisme fokal sesar naik (Gambar 3). Gempa bumi dengan mekanisme sesar mendatar dan normal relatif sedikit jumlahnya. Gempa bumi dengan mekanisme sesar mendatar diantaranya tercatat pada saat gempa bumi yang terjadi di Tarutung (Sumatera Utara) dan di Kendari (Sulawesi Tenggara).

8° LU12° LS

141,16° BT91,75° BT

KeteranganMw <= 5Mw 5,1 - 6 300800

0 400 km

Mw = 6,1 - 7150 3570 0

Kedalaman (km)

PETA SEBARAN GEMPA BUMI DI INDONESIA TAHUN 2011

Sesar

Subduksi

Gambar 2. Sebaran gempa bumi di wilayah Indonesia tahun 2011 (http://usgs.gov)

Hal :44 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 44-54

Page 3: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

Gambar 3. Mekanisme fokal gempa bumi tahun 2011 (www.globalcmt.org)

Selama tahun 2011 tercatat gempa bumi merusak sebanyak 7 kejadian (Gambar 4 dan Tabel 1) yang menyebabkan 5 orang meninggal

dan 3304 rumah rusak (http://bnpb.go.id). Secara umum penyebab gempa bumi tersebut berhubungan dengan aktivitas sesar.

Gambar 4. Lokasi gempa bumi merusak dan erupsi gunungapi tahun 2011

Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 45-54 Hal :45

Page 4: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

Gempa bumi Kendari terjadi pada tanggal 25 April 2011 bersumber di darat dengan magnituda 6,0 SR (http://bmkg.go.id). Gempa bumi ini memiliki mekanisme fokal sesar mendatar (http://usgs.gov). Gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan sesar aktif yang berarah barat - timur di sekitar sumber gempa bumi di Kabupaten Konawe Selatan.

Gempa bumi menghasilkan goncangan yang cukup kuat terutama di wilayah Kabupaten Konawe Selatan dan Kota Kendari. Goncangan gempa bumi terasa di Kota Kendari dengan intensitas III – IV skala MMI, di Kabupaten Konawe Selatan dengan intensitas V – VII skala MMI (Gambar 5).

Gambar 5. Peta intensitas gempa bumi Kendari 25 April 2011 dan kerusakan bangunan di Kolono, Konawe

Selatan (Sulaeman, 2011). Gempa bumi Waren terjadi pada tanggal 26 Juni 2011 bersumber di darat dengan magnituda 6,3 SR (http://bmkg.go.id). Gempa bumi ini memiliki mekanisme fokal sesar mendatar (http://usgs.gov). Gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan sesar aktif yang berada di sekitar pusat gempa bumi. Gempa bumi

memiliki intensitas antara II MMI sampai dengan VII MMI (Gambar 5).

Hal :46 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 46-54

Page 5: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

Gambar 6. Peta intensitas gempa bumi Waren,Waropen 26 Juni 2011 dan kerusakan bangunan (Cipta, 2011).

Gempa bumi Tarutung terjadi pada tanggal 14 Juni 2011 bersumber di darat dengan magnituda 6,0 SR (http://bmkg.go.id). Gempa bumi ini memiliki mekanisme fokal sesar mendatar berarah tenggara-baratlaut (http://usgs.gov).

Gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan Sesar Sumatera. Gempa bumi menghasilkan goncangan yang cukup kuat terutama di Kecamatan Pahae Jae dengan intensitas III – V skala MMI (Gambar 7).

Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47

Page 6: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

Gambar 7. Peta intensitas gempa bumi Tarutung 14 Juni 2011 dan kerusakan bangunan serta longsoran (Robiana, 2011).

Gempa bumi Cisarua terjadi pada tanggal 28 Agustus 2011 bersumber di darat dengan magnituda 3,7 SR (http://bmkg.go.id). Gempa bumi ini memiliki mekanisme fokal sesar normal berarah barat-timur (Sulaeman, 2011). Gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas Sesar Lembang. Gempa bumi menghasilkan goncangan yang cukup kuat terutama di Kecamatan Cisarua, Bandung Barat dengan intensitas III – V skala MMI. Gempa bumi Singkilbaru terjadi pada tanggal 6 September 2011 bersumber di darat dengan magnituda 6,7 SR (http://bmkg.go.id). Gempa bumi ini memiliki mekanisme fokal sesar mendatar berarah barat laut - tenggara (http://usgs.gov). Gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan Sesar Sumatera. Gempa bumi menghasilkan goncangan yang cukup kuat

dengan intensitas III – V (Cipta,2011). Kerusakan bangunan terjadi di Babusalam, Aceh Singkil, Dairi, Humbang dan Pakpak (http://bnpb.go.id). Gempa bumi Nusadua terjadi pada tanggal 13 Oktober 2011 bersumber di laut dengan magnituda 6,8 SR (http://bmkg.go.id). Gempa bumi ini memiliki mekanisme fokal sesar mendatar dengan komponen naik berarah barat laut - tenggara (http://usgs.gov). Gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan sesar di dasar laut samudera Hindia. Gempa bumi menghasilkan goncangan dengan intensitas III – V (Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Gerakan Tanah, 2011). Kerusakan bangunan terjadi di Denpasar, Bangli, Tabanan, Jembrana, Badung, Banyuwangi dan Jember (http://bnpb.go.id).

Hal :48 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 48-54

Page 7: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

Tsunami terjadi pada 11 Maret 2011 di Jayapura mengakibatkan 1 orang meninggal dan 34 rumah rusak (http://bnpb.go.id). Tsunami ini dibangkitkan oleh gempa bumi Tohuku Jepang pada tanggal 11 Maret dengan magnitudo 9,0 skala Mw (http://usgs.gov). Gempa bumi ini telah menewaskan lebih dari 2000 orang (Kompas, 2011).

Gambar 8. Rumah di Jayapura hanyut diterjang

tsunami (Kompas, 13 Maret 2011).

Tabel 1. Gempa bumi merusak di wilayah Indonesia tahun 2011

No Nama gempa/lokasi Tanggal Pusat

gempa Magnitudo Intensitas(MMI)

Dampak

1 Kendari, Sulawesi Tenggara

25/04/2011 06:07:53

WIB

4,40° LS-122,82°BT. Kedalaman

18 km

6,0 SR

III - VII

Sebanyak 487 bangunan rusak di kecamatan Kolono, Moramo, dan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan. Di Kota Kendari mengakibatkan menara masjid Agung Kendari retak dan miring (Sulaeman, 2011).

2 Kebumen, Jawa Tengah 05/06/2011 - 3,7 SR IV- VII Rumah rusak 10 buah

(http://bnpb.go.id)

3 Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara

14/06/2011 07:08:31

WIB

1,79° LU-99,13°BT. Kedalaman

10 km

5,5 SR III – V

Sejulah bangunan rusak dan terjadi tanah longsor di Kecamatan Pahae Jae (Robiana, 2011).

4 Waren, Papua 26/06/2011 19:16:40

WIB

2,37oLS-36,60oBT. Kedalaman

12 Km.

6,3 SR VII

Meninggal 1 orang, puluhan orang luka-luka dan 26 bangunan termasuk gedung sekolah, gereja dan rumah penduduk rusak. (Cipta, 2011)

5 Cisarua, Bandung Barat , Jawa Barat

28/08/2011 16:05:59

WIB

6,84 ˚ LS- 107,47˚

BT;15 km. Kedalaman

1,45 km

3,3 SR

III - V

Bangunan rusak berat (sebagian dinding rumah runtuh) sebanyak 5 bangunan, rusak sedang (retak besar) sebanyak 25 bangunan dan rusak ringan (retak kecil pada dinding) sebanyak 73 rumah di RW 15 Kampung Muril Rahayu, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua (Sulaeman, 2011)

 

 

  Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 49-54 Hal :49

Page 8: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

6 Singkil baru, Aceh

06/09/2011 00:55:12

WIB

2,81o LU – 97,85o BT. Kedalaman

78 km

6,7 SR

VII

Bangunan yang berdinding bata tanpa tiang beton atau tanpa penghubung antar tiang beton mengalami kerusakan sedangkan bangunan kayu tidak mengalami kerusakan (Cipta, 2011) . Gempa bumi ini menyebabkan 3 orang meninggal (http://bnpb.go.id)

7 Nusadua, Bali 13/10/2011 11:16:27 WITA.

9,89°LS -114,53°

BT. Kedalaman

10 km.

6,8 SR III - V

Di Kota Denpasar sejumlah bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang berupa genting berjatuhan, keretakan pada dinding, dan plester dinding lepas. Di Desa Padangan, Tabanan sebuah rumah ambruk salah satu sisi temboknya dan sisi lain mengalami pergeseran. Satu sekolah mengalami retakan dinding dan sebagian plester dinding lepas (Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Gerakan Tanah, 2011).

 

Erupsi Gunungapi

Selama tahun 2011 tercatat 8 gunungapi meletus atau meningkat kegiatannya yaitu Gunungapi Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Soputan di Minahasa, Sulawesi Utara; Karangetang di Sitaro, Sulawesi Utara; Gamalama di Ternate, Maluku Utara; Dieng di Wonosobo, Jawa tengah; Anak Krakatau di Selat Sunda; Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, dan Gunungapi Ibu di Halmahera, Maluku Utara. Dampak kegiatan gunungapi tersebut diantaranya terjadi pengungsian penduduk sebanyak 1629 orang dan 3 orang meninggal (Tabel 2).

Hal :50 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 50-54

 

Gambar 9. Foto letusan Gunungapi Karangetang Maret 2011 (Kunrat, 2011)

Page 9: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

Gunungapi Karangetang meningkat kegiatan erupsinya pada 11 – 18 Maret 2011 berupa peningkatan frekuensi hembusan asap, guguran lava, dan awan panas (http://esdm.go.id). Dampak peningkatan kegiatan ini tercatat sebuah rumah rusak dan 813 orang mengungsi (http://bnpb.go.id).

 

Gambar 10. Foto Letusan G. Dieng, Mei 2011 (Yuliawan, 2011)

Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 51-54 Hal :51

Peningkatan kegiatan Gunungapi Dieng teramati di Kawah Timbang sejak tanggal 22 Mei 2011. Di Kawah Timbang teramati hembusan asap kawah berwarna putih tipis mencapai ketinggian sekitar 20 meter (http://vsi.esdm.go.id). Konsentrasi gas CO2 yang keluar dari Kawah Timbang pada tanggal 23 Mei 2011 meningkat mencapai konsentrasi 0,10623 % volume. Sejak 29 Mei 2011, pukul 06:00 – 16:14 WIB, teramati aliran gas dari Kawah Timbang sejauh 50 meter ke arah selatan melalui lembah. Akibat peningkatan kegiatan ini tercatat penduduk yang mengungsi sebanyak 853 orang (http://bnpb.go.id).

Gambar 11. Foto Letusan Gunungapi Lokon, Juni 2011 (Mulyana, 2011)

Erupsi Gunungapi Lokon terjadi pada tanggal 27 Juni 2011 bertipe freatik dan diikuti magmatik. Lontaran material pijar jatuh di sekitar kawah dan abu letusan mengendap ke arah utara (http://vsi.esdm.go.id). Erupsi ini tidak menimbulkan korban sementara penduduk yang mengungsi ke tempat aman sebanyak 4692 orang (http://bnpb.go.id).

Gambar 12. Foto Letusan Gunungapi Soputan, Juli 2011 (Prambada, 2011)

Erupsi Gunungapi Soputan terjadi pada 3 Juli 201, diawali dengan erupsi strombolian diikuti dengan erupsi vulkanian disertai luncuran awan panas. Tinggi kolom letusan mencapai maksimal 5 km dari atas puncak bersifat eksplosif dengan melontarkan material abu setinggi 5000 m ke udara. Erupsi ini menyebabkan ditutupnya Bandara Sam Ratulangi – Manado (http://vsi.esdm.go.id).

Page 10: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

Gambar 13. Foto Letusan Gunungapi Gamalama,

Desember 2011 (Nursalim, 2011)

Hal :52 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 52-54

Erupsi Gunungapi Gamalama terjadi pada 5 Desember 20112012 pukul 00:08 WIT berupa semburan abu vulkanik. Abu letusan menyebar ke arah selatan – timur dari pusat letusan. Erupsi terjadi lagi pada tanggal 12 dan 23 Desember 2011. Kolom letusan mencapai 1000 - 1500 meter dari atas puncak dengan warna kelabu tebal. Curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan kejadian lahar pada tanggal 27 Desember yang melanda Sungai Togorara dan meluap melanda Desa Tubo dan Tofure. Aliran lahar terjadi di sepanjang Sungai Togorara hingga mencapai laut dan di Sungai Marikurubu. Akibat aliran lahar ini beberapa rumah rusak, 3 orang meninggal dunia dan 16 orang lainnya dirawat di rumah sakit setempat (http://vsi.esdm.go.id).

Erupsi Gunungapi Anak Krakatau, Bromo dan Ibu merupakan kelanjutan dari erupsi tahun-tahun sebelumnya.

Tabel 2. Gunungapi yang erupsi dan dampaknya

Gunungapi Kejadian Dampak

Karangetang 18-3-2011 Mengungsi 813 orang, sebuah rumah rusak

Lokon 27/06/2011 Mengungsi 4692 orang.

Dieng 22/05/2011 Mengungsi 853

orang.

Soputan 03/07/2011 Bandara Sam

Ratulangi ditutup.

Gamalama 04/12/2011 Meninggal 3 orang terkena

lahar

Gerakan Tanah

Selama tahun 2011 bencana gerakan tanah dalam hal ini longsor (tidak termasuk banjir dan longsor) tercatat paling banyak yaitu 220 kejadian (http://bnpb.go.id). Provinsi yang menempati tiga besar mengalami bencana longsor berturut-turut Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur (Tabel 3). Akibat bencana longsor tersebut tercatat 151 orang meninggal dengan korban terbanyak berada di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Jawa Tengah yang paling banyak mengalami bencana longsor adalah kabupaten Wonogiri sebanyak 24 kejadian, di Jawa Barat adalah kabupaten Garut dan Cianjur masing-masing 7 dan 6 kejadian.

 

 

Page 11: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

 

Gambar 14. Peta Lokasi Gerakan tanah di Kabupaten Malang 17 April 2011 (Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Gerakan Tanah, 2011). 

 

Kejadian gerakan tanah yang mengakibatkan banyak korban meninggal adalah di Malang yaitu 10 orang (http://bnpb.go.id). Gerakan tanah terjadi di Dusun Klangon, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Minggu, 17 April 2011. Jenis gerakan tanah adalah longsoran bahan rombakan pada tebing. Faktor penyebab longsor adalah curah hujan tinggi selama beberapa hari, kemiringan lereng terjal menyebabkan tanah mudah bergerak dan tanah pelapukan pada lereng yang labil dan jenuh air (Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Gerakan Tanah, 2011).

Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 53-54 Hal :53

Tabel 3. Bencana gerakan tanah tahun 2011

Provinsi Jumlah

Kejadian Meninggal

(orang) Rumah rusak

Jawa Tengah 99 44 744 Jawa Timur 43 18 242 Jawa Barat 38 48 265 Sulawesi Utara 6 2 172 Sumatera Barat 6 7 14 Bali 6 2 1 Maluku 5 5 21 DI Yogyakarta 4 4 9 Sumatera Utara 3 12 37 Nusatenggara Timur 2 0 103  

Page 12: Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana … 20110205... · Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 47-54 Hal :47 . Bencana Geologi

Bencana Geologi di Indonesia Tahun 2011 (Cecep Sulaeman)

Kalimantan Timur 2 0 25 Nusatenggara Barat 2 3 74 Papua 2 2 6 Sumatera Selatan 2 4 1 Jumlah 220 151 1714

Hal :54 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 6 Nomor 2, Agustus 2011 : 54-54

Diskusi Bencana geologi yang terjadi selama tahun 2011 merupakan kejadian ulangan dari tahun-tahun sebelumnya. Selama tahun 2011 kejadian bencana gerakan tanah paling banyak dibanding dengan bencana lainnya. Penyebabnya diperkirakan disamping faktor kelerengan dan curah hujan yang tinggi penyebab lainnya adalah perubahan fungsi lahan. Laju pertumbuhan penduduk yang tinngi akan banyak membutuhkan kawasan pemukiman baru dan pada akhirnya berkembang dan menyebar hingga menempati kawasan tidak aman. Badan Geologi merupakan salah satu instansi yang menangani mitigasi khususnya mitigasi bencana geologi berupaya melakukan mitigasi diantaranya pemantauan gunungapi, pembuatan peta kawasan rawan bencana gunungapi dan bencana geologi lainnya, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Kesimpulan Selama tahun 2011 di wilayah Indonesia terjadi bencana geologi sebanyak 236 kejadian. Prosentase kejadian bencana gerakan tanah mencapai 93 % , gempa bumi 3 %, erupsi gununapi 3 % dan tsunami 1 %. Akibat bencana tersebut mengakibatkan 160 orang meninggal. Selama tahun 2011 terjadi gempa bumi merusak di Singkilbaru Aceh, Tarutung Sumatera Utara, Cisarua Bandung barat, Nusadua Bali, Waren Papua, Kendari Sulawesi Tenggara dan Kebumen Jawa Tengah. Damapak gempa bumi tersebut diantaranya menyebabkan 3 orang meninggal. Selama tahun 2011 terjadi erupsi gunungapi di Gunungapi Lokon, Soputan, Karangetang, Gamalama, Dieng, Anak Krakatau, Bromo, dan

Ibu. Dampak kegiatan gunungapi tersebut diantaranya 3 orang meninggal. selama tahun 2011 terjadi bencana gerakan tanah sebanyak 220 kejadian di 14 propinsi. Dampak bencana longsor tersebut tercatat 151 orang meninggal dengan korban terbanyak berada di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Daftar Pustaka Cipta,A., 2011, Laporan Singkat Gempa Bumi

Singkilbaru 6 September 2011, Pusat Vulkanologi dan Mitigai Bencana Geologi, Badan Geologi

Cipta,A., 2011, Laporan Singkat Gempa Bumi Waren 26 Juni 2011, Pusat Vulkanologi dan Mitigai Bencana Geologi, Badan Geologi

Robiana,R., 2011, Laporan Singkat Gempa Bumi Tarutung 14 Juni 2011, Pusat Vulkanologi dan Mitigai Bencana Geologi, Badan Geologi

Sulaeman,C., 2011, Laporan Singkat Gempa Bumi Kendari 25 April 2011, Pusat Vulkanologi dan Mitigai Bencana Geologi, Badan Geologi

Sulaeman,C., 2011, Laporan Singkat Gempa Bumi Cisarua September 2011, Pusat Vulkanologi dan Mitigai Bencana Geologi, Badan Geologi

Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Gerakan Tanah, Laporan Bulanan April 2011, Pusat Vulkanologi dan Mitigai Bencana Geologi, Badan Geologi

http://bnpb.go.idhttp://usgs.govwww.globalcmt.orghttp://vsi.esdm.go.idhttp://kompas.com