Download - Jenis jenis kurikulum

Transcript
Page 1: Jenis jenis kurikulum

JENIS-JENIS KURIKULUM

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah Analisis Pengembangan Kurikulum

Pada Jurusan Tadris Matematika Semester V

Disusun Oleh Kelompok 3

Astri Arumsari Dewi (1410150126)Iis Aisyah (1410150137)

Yeni Farikha (1410150165)

Dosen Pengampu: Fatimah, M.Ag

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

TAHUN 2012

Page 2: Jenis jenis kurikulum

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum formal ialah rancangan di mana aktiviti pembelajaran

dijalankan supaya matlamat atau objektif pendidikan dan sekolah tercapai.

Ia merupakan satu set dokumen untuk dilaksanakan. Ia mengandungi hal

sebenar yang berlaku dibilik darjah dan apa yang telah disediakan dan

dinilai. Setiap sekolah ada kurikulum terancang iaitu satu set objektif yang

berstruktur dengan kandungan dan pengalaman belajar serta hasil yang

dijangkakan. Ia merupakan rancangan eksplisit dan operasional yang

dihasratkan, lazimnya dikelolakan mengikut mata pelajaran dan gred, di

mana peranan guru didefinisikan dengan jelas (Ornstein, A.C. & Hunkins,

F, 1983).

Kurikulum tersembunyi adalah sesuatu yang tidak terancang dan

tidak formal. Ia mungkin disebut sebagai kurikulum ”tak rasmi” atau

”terlindung” atau ”tak formal”. Kurikulum ini dikelolakan di luar konteks

pengajaran rasmi. Ia merupakan perlakuan dan sikap yang dibawa kedalam

bilik darjah dan sekolah tanpa disedari dan disebut kerana tidak dinyatakan

secara eksplisit. Ia terdiri dari peraturan tidak bertulis, konvokesyen, adat

resam dan nilai budaya. Ia dibentuk oleh faktor-faktor seperti status

sosioekonomi dan latar belakang pengalaman guru dan murid.

Jadi apakah peranan anda sebagai guru dalam kurikulum

tersembunyi? Anda harus berupaya untuk mengenalpasti aspek-aspek

kurikulum tersembunyi, terutamanya kemungkinan ketidakfungsiaan

potensi atau pengalaman pembelajaran negatif dan di mana-mana

kemungkinanan untuk mengawal dan memperbaiki situasi.

Page 3: Jenis jenis kurikulum

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka timbul suatu permasalahan: 

1. Apa saja jenis-jenis kurikulum?

2. Apakah ada kelemahan dan kelebihan dari setiap jenis-jenis kurikulum

tersebut ?

C. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kurikulum,

sehingga kita menjadi mengerti tentang jenis dari kurikulum tersebut.

Page 4: Jenis jenis kurikulum

BAB II

PEMBAHASAN

JENIS JENIS KURIKULUM

Pengorganisasian Kurikulum

Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua kurikulum

atau lebih sedemikian hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh, dan dalam

aplikasi pada kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat menggairahkan proses

pembelajaran serta pembelajaran menjadi lebih bermakna karena senantiasa

mengaitkan dengan kegiatan praktis sehari-hari sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Sejalan dengan hal tersebut masing-masing anak akan membangun

sendiri pemahaman terhadap konsep atau pengetahuan yang baru dan anak

menjadi arsitek dan pembangun gagasan baru tersebut.

Curriculum shall mean here: all the experiences which students have under the

auspices of the school (Hand, 1958 dalam Koestantoniah, 1998). Istilah kurikulum

disini dapat berarti : semua pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa dengan

bantuan sekolah. Dari definisi tersebut sebenarnya merupakan sesuatu pengertian

yang cukup luas menyangkut sebagian besar aspek yang berhubungan dengan

kegiatan di sekolah pada umumnya. Pengertian kurikulum yang lebih khusus

disampaikan oleh Soedjadi dalam Darwin, (2001: 15), kurikulum adalah

sekumpulan pokok-pokok materi ajar yang direncanakan untuk memberi

pengalaman tertentu kepada peserta didik agar mampu mencapai tujuan yang

ditetapkan.1

Kurikulum yang uniform dapat menjadi alasan bagi guru untuk menjauhi

inisiatif perbaikan dan hanya menunggu instruksi dari pihak atasan. Sebaliknya

atasan yang tidak merangsang guru untuk bersifat dinamis dan memberi

kesempatan serta dorongan untuk mencobakan perbaikan atas pemikiran sendiri

1 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011, h. 33.

Page 5: Jenis jenis kurikulum

dan tidak turut serta dalam usaha perbaikan dan penyesuaian dengan keadaan

setempat cenderung mematikan kreativitas guru.

Kurikulum tak kunjung sempurna dan senantiasa dapat diperbaiki. Bahan

segera usang karena kemajuan zaman, pelajaran harus memperhatikan perbedaan

individu dan mencari relevansi dengan kebutuhan setempat, dan sebagainya.

Jika dilihat dari sudut guru sebagai pengembang kurikulum dikenal jenis-jenis

kurikulum sebagai berikut:

Open curriculum (kurikulum terbuka), artinya kurikulum = guru. Guru

memiliki kebebasan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan

keinginan dan kemampuannya.

Close curriculum (kurikulum tertutup), artinya kurikulum sudah

ditentukan secara pasti mulai tujuan,materi, metode dan evaluasinya,

sehingga guru tinggal melaksanakan apa adanya.

Guide curriculum (kurikulum terbimbing), artinya kurikulum setengah

terbuka, setengah tertutup. Rambu-rambu pengajar telah ditentukan dalam

kurikulum, akan tetapi guru masih diberi kemungkinan untuk

mengembangkan lebih lanjut dalam kelas.2

Dilihat dari organisasi kurikulum, ada tiga tipe atau bentuk kurikulum, yakni :

1. Subject Centered Curiculum

2 Nasution, S, Asas-Asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 50.

Page 6: Jenis jenis kurikulum

Subject centered curiculum merupakan organisasi kurikulum yang

tertua dan banyak digunakan di setiap negara.3 Untuk membedakan jenis

organisasi kurikulum subject centered curiculum ini terdapat sejumlah ciri

sehingga jenis organisasi ini secara asasi berbeda dengan organisasi yang

lain. Ciri-ciri tersebut ialah :

Mata pelajaran si klasifikasikan serta diorganisasikan sesuai

dengan bidang keilmuan/ pengetahuan ilmiah. Dari segi historis

klasifikasi merupakan fungsi dari akumulasi atau kumpulan pengetahuan.

Isinya dipilih dan disusun sedemikian rupa sehingga mendisiplinasi para

pelajar sesuai dengan tuntutan yang terkandung dalam pengetahuan ilmiah

tersebut.

Pengetahuan disusun tidak atas dasar perkembangan kebutuhan

anak didik. Dengan kata lain soal-soal yang berhubungan dengan

kebutuhan sosial para siswa banyak diabaikan, sebab isi kurikulum dipilih

dan diorganisasi sesuai dengan kepentingan para ahli ilmu pengetahuan.

Tekanan yang diberikan dalam subject centered pada penyajian isi

pelajaran dan teknik memberikan penjelasan. Gagasan-gagasan yang

hendaknya dikuasai siswa dijelaskan terlebih dahulu oleh guru. Percobaan-

percobaan yang dilakukan oleh siswa relatif tidak ada. Ada 4 jenis cara

menyajikan pelajaran yang sering dijumpai dalm kurikulum ini, yaitu :

1). Dimulai dari yang sederhana menuju ke yang lebih kompleks.

Sederhana yang dimaksudkan berisikan unsur-unsur yang lebih rendah

kedudukannya, misalnya hal-hal yang sifatnya konkret.2). cara penyajian

didasarkan kepada pengetahuan prasarat atau prerequisite. Cara ini

ditemukan pada penyajian mata pelajaran yang berisikan hukum dan

prinsip, seperti fisika, tata bahasa, ilmu pasti dan lain-lain. 3). Dimulai dari

keseluruhan menuju kepada bagian-bagian. Pengajaran geografi dimulai

dari globe bumi kemudian baru dipelajari bagian-bagian dari belahan

bumi. 4). Penyajian yang bersifat kronologis. Fakta dan gagasan disusun

3 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Di sekolah, Bandung : Sinar Baru

Algensindo, 2002, h. 52.

Page 7: Jenis jenis kurikulum

dalam rangkaian waktu sehingga penyajian peristiwa yang muncul

kemudian selalu diawali oleh kejadian yang didahuluinya. Corak

penyajian ini sering dijumpai dalam pelajaran Sejarah, Kesusastraan dan

lain-lain.

Prosedur mengajar beserta tekniknya terutama didasarkan kepada

aktifitas bahasa seperti kuliah, ceramah, diskusi, tanya jawab, laporan

tertulis, laporan lisan dan lain-lain. Yang dianggap penting dalam

kurikulum ini ialah proses menerima dan menghafalkan mata pelajaran

yang disajikan.4

Pada subject centered curiculum ini, bahan atau isi kurikulum

disusun dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah5, misalnya :

Gambar 1.1 : Subject centered curiculum6

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari bentuk kurikulum

semacam ini, antara lain :

4 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Di sekolah, Bandung : Sinar Baru

Algensindo, 2002, h 53-54.

5 Wina Sanjaya, Kurikulum & Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008, h.

65.

6 Syarifudin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum,

Jakarta : CIPUTAT PERS, 2002, h. 45.

Page 8: Jenis jenis kurikulum

Penyajian bahan pelajaran dapat disajikan/disusun secara logis dan

sistematis.

Organisasinya sederhana, dan tidak terlalu sulit untuk direncanakan

dan dilaksanakan.

Mudah dievaluasi dan dites.

Dapat digunakan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Guru mempergunakannya lebih mudah.

Tidak sulit untuk diadakan perubahan-perubahan.

Lebih tersusun dan sistematis.

Kelemahan bentuk kurikulum ini adalah :

Bentuk mata pelajaran yang terpisah dengan yang lainnya sebenarnya

tidak relevan dengan kenyataan sekarang ini, dan kurang mendidik

siswa/anak dalam menghadapi situasi kehidupan mereka.

Tidak memperhatikan masalah-masalah sosial kemasyarakatan yang

dihadapi siswa dalam kehidupan mereka sehari-hari, sebab hanya

berpedoman pada apa yang ada pada buku/teks.

Kurang memperhatikan faktor-faktor kejiwaan anak, karena pada

kurikulum ini hanya menyampaikan apa yang dialami manusia pada

masa terdahulu dalam bentuk yang sistematis dan logis.

Tujuan kurikulum ini sangat terbatas, dan kurang memperhatikan

pertumbuhan jasmani, perkembangan emosional dan sosial anak dan

hanya memusatkan pada perkembangan intelektual anak.

Kurikulum semacam ini kurang mengembangkan kemampuan

berfikir, karena mengutamakan pengetahuan dan penguasaan dengan

cara ulangan dan hafalan, dan kurang membawa kepada berfikir

secara mandiri.

Kurikulum ini cenderung menjadi statis dan tidak bersifat inovatif,

karena hanya berdasarkan pada buku yang telah ditetapkan, tanpa

Page 9: Jenis jenis kurikulum

mengalami perubahan dan penyesuaian yang berarti dengan situasi

dan komdisi masyarakat yang selalu berkembang pesat dan dinamis.7

Pada pengembangan kurikulum dikelas atau pada kebiasaan belajar

mengajar, setiap guru hanya bertanggung jawab pada mata pelajaran yang

diberikannya. Oleh karena itu organisasi bahan atau isi kurikulum berpusat

pada mata pelajaran secara terpisah-pisah, maka kurikulum ini juga

dinamakan separated subject curiculum.8

Tujuan utama organisasi curiculum ini ialah mengembangkan

kapasitas pelajar untuk menguasai fakta, konsep prinsip, yang terdapat

dalam mata pelajaran. Dengan demikian spesialisasi merupakan ciri utama

organisasi kurikulum ini sangat relatif sifatnya, sebab penguraian mata

pelajaran yang sedemikian terinci hanya mungkin dilakukan pada tingkat

pendidikan tinggi.9

2. Correlated Curiculum

Correlated curiculum adalah suatu bentuk kurikulum yang

menunjukkan adanya satu hubungan antara satu mata pelajaran lainnya,

tetapi tetap memperhatikan ciri/karakteristik tiap bidang studi tersebut.

Yang dimaksud dengan correlated curiculum ialah kurikulum

menekankan perlunya hubungan antara dua atau lebih mata pelajaran tanpa

menghilangkan batas-batas setiap mata pelajaran. Gagasan ini muncul dari

konsep pedagogis dan psikologis, yang dipelopori oleh Herbart dengan

7 Syarifudin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum,

Jakarta : CIPUTAT PERS, 2002, h. 45-46.

8 Wina Sanjaya, Kurikulum & Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008, h.

65.

9 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Di sekolah, Bandung : Sinar Baru

Algensindo, 2002, h 53.

Page 10: Jenis jenis kurikulum

teori asosiasinyapada permulaan abad ke-19. Pandangan Herbert ini

menekankan kepada pentingnya konsentrasi dan korelasi.10

Mengoperasikan bahan atau isi materi kurikulum dapat dilakukan

dengan beberapa pendekatan, yaitu :

a) Pendekatan Struktural

Dalam pendekatan ini, kajian pokok suatu bahasan ditinjau dari

beberapa mata pelajaran sejenis.

b) Pendekatan Fungsional

Pendekatan ini didasarkan kepada pengkajian masalah yang berarti

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, suatu topik tidak

diambil dari mata pelajaran tertentu akan tetapi diambil dari apa yang

dirasakan perlu untuk anak, selanjutnya topik itu dikaji oleh beberapa

mata pelajaran yang memiliki keterkaitan.

c) Pendekatan Daerah

Pada pendekatan ini materi pelajaran ditentukan berdasarkan lokasi

atau tempat.11

Pada organisasi kurikulum ini, mata pelajaran tidak disajikan

secara terpisah, akan tetapi mata pelajaran-mata pelajaran yang memiliki

kedekatan atau mata pelajaran sejenis dikelompokkan sehingga menjadi

suati budang studi (broadfield).12

Prinsip Broad Field curriculum untuk pertama kalinya muncul di

Amerika pada awal abad ke-20. Sebagai pelopornya ialah Thomas Huxley

10 Sukmadinata,  Nana S, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002, h. 55.

11 Wina Sanjaya, Kurikulum & Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008, h.

66.

12 Abdullah, Idi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Jakarta: Ar-Ruzz Media,

2007, h. 70.

Page 11: Jenis jenis kurikulum

pada tahun 1869 di London. Broad Field ini pada dasarnya menyatukan

beberapa mata pelajaran yang sejenis.

Di dalam kurikulum sekarang kita mengenal lima broad field, yaitu

:

a. Ilmu pengetahuan sosial, peleburan dari mata pelajaran ilmu bumi,

sejarah, civic hukum, ekonomi dan sejenisnya.

b. Bahasa, peleburan dari mata pelajaran membaca, tata bahasa, menulis,

mengarang, menyimak, dan pengetahuan bahasa.

c. Ilmu pengetahuan alam, peleburan dari mata pelajaran ilmu alam,

ilmu hayat, ilmu kimia dan kesehatan.

d. Matematika, peleburan dari berhitung, aljabar, ilmu ukur sudut, ruang,

bidang dan statistik.

e. Kesenian, peleburan dari seni tari, seni suara, seni lukis, seni pahat,

dan seni drama.

Bentuk Broad field ini dapat digambarkan seperti gambar berikut ini :

Gambar 1.2 : Correlated Curriculum

Bentuk broad field curiculum tersebut mempunyai beberapa

kelebihan/ keuntungan, antara lain :

Page 12: Jenis jenis kurikulum

Menunjukkan adanya integrasi pengetahuan kepada siswa dimana

pelajaran yang disajikan disoroti dari berbagai bidang dan disiplin

ilmu.

Dapat menambah interes dan minat siswa terhadap adanya hubungan

antara bidang studi.

Pengetahuan dan pemahaman siswa akan lebih mendalam dengan

penguraian dan penjelasan dari berbagai bidang studi

Adanya kemungkinan untuk menggunakan ilmu pengetahuan lebih

fungsional.

Lebih mengutamakan pada pemahaman dari prinsip-prinsip daripada

pengetahuan (knowledge) dan penguasaan fakta-fakta.

Disamping kelebihan-kelebihan, Broad field ini juga mempunyai

beberapa kelemahan, antara lain :

Bahan yang disajikan tidak berhubungan secara langsung dengan

kebutuhan dan minat siswa, dengan demikian juga masalah-masalah

yang dikemukakan tidak berkenaan secara langsung dengan

kehidupan sehari-hari yang dialami siswa.

Pengetahuan yang diberikan tidak mendalam dan kurang sistematis

pada berbagai mata pelajaran.

Urutan penyusunan dan penyajian bahan tidak secara logis dan

sistematis.

Kebanyakan diantara para guru tidak atau kurang menguasai antar

disiplin ilmu, sehingga dapat mengaburkan pemahaman siswa.13

3. Integrated Curiculum

Secara istilah, integrasi memiliki sinonim dengan perpaduan,

penyatuan atau penggabungan dari dua objek atau lebih (Wedawaty, 1990:

13 Syarifudin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum,

Jakarta : CIPUTAT PERS, 2002, h. 47-48.

Page 13: Jenis jenis kurikulum

26). Hal ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh

Poerwadarminta (1997: 326), integrasi adalah penyatuan supaya menjadi

satu kebulatan atau menjadi utuh.

Selanjutnya pengertian integrasi yang dikemukakan oleh

Wedawaty dalam Darwin, (2001: 16), adalah perpaduan, penyatuan, atau

penggabungan dari dua objek atau lebih.14

Dikenal ada dua jenis integrasi, yaitu :

Integrasi tipe prinsip. Asumsi dasar adalah bahwa pengetahuan

manusia adalah generalisasi. Artinya penhetahuan dibentuk melalui

prinsip-prinsip, yakni hubungan fungsional antara konsep atas dasar fakta.

Membuat diagnose memerlukan generalisasi.

Integrasi tipe historis. Integrasi ini didasarkan pada perkembangan

historis, benang merahnya adalah lintasan sejarah.

Dalam integrated curiculum, pelajaran dipusatkan pada suatu

masalah atau topik tertentu. Pada organisasi kurikulum yang menggunakan

model integrated, tidak lagi menampakkan nama-nama mata pelajaran atau

bidang studi. Belajar berangkat dari suatu pokok masalah yang harus

dipecahkan. Masalah tersebut kemudian dinamakan unit. Belajar

berdasarkan unit bukan hanya menghafalsejumlah fakta, akan tetapi juga

mencari dan menganalisis fakta sebagai bahan untuk memecahkan

masalah. Belajar melalui pemecahan masalah itu diharapkan

perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada segi intelektual saja akan

tetapi seluruh aspek seperti sikap, emosi atau keterampilan.15

Contoh kurikulum ini dapat digambarkan sebagaimana gambar

berikut :

14 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011, h 35.

15 Wina Sanjaya, Kurikulum & Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008, h.

66-67.

Page 14: Jenis jenis kurikulum

Gambar 1.3 : integrated curiculum16

Kelemahan-kelemahan integrated curiculum ini adalah :

Guru tidak dilatih melakukan kurikulumsemacam ini.

Organisasinya tidak logis dan kurang sistematis.

Terlalu memberatkan tugas-tugas guru, karena bahan pelajaran yang

mungkin berubah tiap tahun sehingga mengubah pokok-pokok

permasalahan dan juga isi/materinya.

Kurang memungkinkan untuk dilaksanakan ujian umum.

Siswa dianggap tidak mampu ikut serta dalam menentukan kurikulum.

Sarana dan prasarana yang kurang memadai yang dapat menunjang

pelaksanaan kurikulum tersebut.

Disamping itu, kurikulum ini juga mempunyai kelebihan atau

manfaat, sebagai berikut :

16 Syarifudin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum,

Jakarta : CIPUTAT PERS, 2002, h. 49.

Page 15: Jenis jenis kurikulum

Segala permasalahan yang dibicarakan dengan unit saling bertalian

erat.

Sangat sesuai dengan perkembangan modern tentang belajar

mengajar.

Memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan masyarakat.

Sesuai dengan ide demokrasi, dimana siswa dirancang untuk berpikir

sendiri, bekerja sendiri dan memikul tanggung jawab bersama dan

bekerja sama dalam kelompok.

Penyajian bahan disesuaikan dengan kesanggupan kemampuan

individu, minat dan kematangan siswa baik secara individu maupun

secara kelompok.17

Apa yang disajikan di sekolah, disesuaikan dengan kehidupan anak

diluar sekolah. Pelajaran disekolah membantu siswa dalam menghadapi

berbagai persoalan di luar sekolah. Biasanya bentuk kurikulum semacam

ini dilaksanakan melalui pelajaran unit, dimana suatu uit mempunyai

tujuan yang mengandung makna bagi siswa yang dituangkan dalam

bentuk masalah. Untuk pemecahan masalah, anak diarahkan untuk

melakukan kegiatan yang saling berkaitan antara satu dengan yang

lainnya.18

BAB III

PENUTUP/KESIMPULAN

Kurikulum formal ialah rancangan di mana aktiviti pembelajaran

dijalankan supaya matlamat atau objektif pendidikan dan sekolah tercapai. Ia

merupakan satu set dokumen untuk dilaksanakan. Ia mengandungi hal sebenar

17 Syarifudin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional & Implementasi Kurikulum,

Jakarta : CIPUTAT PERS, 2002, h. 49-50.

18 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011, h. 35.

Page 16: Jenis jenis kurikulum

yang berlaku dibilik darjah dan apa yang telah disediakan dan dinilai. Setiap

sekolah ada kurikulum terancang iaitu satu set objektif yang berstruktur dengan

kandungan dan pengalaman belajar serta hasil yang dijangkakan. Ia merupakan

rancangan eksplisit dan operasional yang dihasratkan, lazimnya dikelolakan

mengikut mata pelajaran dan gred, di mana peranan guru didefinisikan dengan

jelas.

Kurikulum tersembunyi adalah sesuatu yang tidak terancang dan tidak

formal. Ia mungkin disebut sebagai kurikulum ”tak rasmi” atau ”terlindung” atau

”tak formal”. Kurikulum ini dikelolakan di luar konteks pengajaran rasmi. Ia

merupakan perlakuan dan sikap yang dibawa kedalam bilik darjah dan sekolah

tanpa disedari dan disebut kerana tidak dinyatakan secara eksplisit. Ia terdiri dari

peraturan tidak bertulis, konvokesyen, adat resam dan nilai budaya. Ia dibentuk

oleh faktor-faktor seperti status sosioekonomi dan latar belakang pengalaman

guru dan murid.

Jenis-jenis kurikulum menurut Nasution, adalah:

Separated subject curriculum

Correlated Curriculum

Intergrated Curriculum

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Idi. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.

Jakarta: Ar-Ruzz Media.

Kusnandar. 2007. Guru Profisional. Jakarta : PT Raja Grafindo.

Nana Sudjana. 2002. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Di

sekolah. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Page 17: Jenis jenis kurikulum

Nasution, S. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata,  Nana S. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan

Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syarifudin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Guru Profesional &

Implementasi Kurikulum. Jakarta : CIPUTAT PERS.

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.

Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group.