04/12/23 Henry F Noor.doc 1
Universitas IndonesiaProgram Pasca SarjanaMM Komunikasi
Managerial Economics
Topik : a. Investment Decision & Capital Market
b. Decision under Risk and Uncertainty
Instruktur: Henry Faizal NoorEmail : [email protected]
[email protected] 2008
04/12/23 Henry F Noor.doc 2
Kesejahteraan
Masyarakat
Mendapatkan
Pelayanan
Yang memadai dari
Negara
Mempunyai
Pendapatan
Yang memadai
Perlu Anggaran Negara
Yang memadai
Lapangan Pekerjaan
Sebagai
Sumber Nafkah
Perlu Aktivitas Ekonomi yang
tinggi
Perlu Investasi yang
memadai
04/12/23 Henry F Noor.doc 3
Investasi: Mengorbankan
Kesempatan Konsumsi
saat ini, untuk
mendapat manfaat di
masa datang
Waktu
Jenis
Hasil(Harapan)
Pengorbanan
Resiko
Aspek Investasi (Bisnis)
4Henry F Noor.doc04/12/23
Jenis
Investasi
DomesticVS
Foreign
Public,PrivatePartnership
(PPP)Direct
VSIndirect
Public VS
Private
AutonomousVS
Induced
04/12/23 Henry F Noor.doc 5
Needs
Wants
Kegiatan Ekonomi Masyarakat
KONSUMSI
Barang Jasa
PELUANGUSAHA
(BISNIS)
KONSUMEN
PRODUKSI
PEMUASAN
SUMBERPENDAPATAN
MENCARILABA
DiawaliDengan
Investasi
04/12/23 Henry F Noor.doc 6
Investasi(BISNIS)Demand(Pemerintah
dan Masyarakat)
Suply(Investor)
Pengusaha
Pertumbuhan Ekonomi
dan
kesejahteraan Masyarakat
Laba dan Pertumbuhan
Usaha
04/12/23 Henry F Noor.doc 7
Terjadi secaraOtomatis
(Autonomous
Investment )
Karena kebutuhan
Disengaja
(Induced
Investment)Karena ada
harapan
InvestasiMenurut Jenisnya
Harapan dapatManfaat (Profit)
KebutuhanProduk Domestik Bruto
Atau PDB(INCOME)
04/12/23 Henry F Noor.doc 8
Keterangan:
Y: Jumlah nilai tambah domestik (= Gross Domestic Product)
C : Konsumsi oleh rumah tangga dan swasta
G : Konsumsi Pemerintah
I : Investasi
X: Ekspor
M: Impor
IiC G
X
M
GC
Ia
X
M
Y=PDB
Hubungan Investasi dengan Ekonomi Makro
Induced Investment
I = fungsi (Laba) Autonomous Investment
I = fungsi (PDB)
04/12/23 Henry F Noor.doc 9
InvestasiMenurut Jenisnya
Langsung
(Direct Investment)
Memproduksi
Barang dan Jasa
Tidak Langsung
(Indirect Investment)
Memproduksi
Jasa Keuangan
Balas Jasa Modal
Dana
04/12/23 Henry F Noor.doc 10
Hubungan Investasi
Publik dan Swasta
InvestasiPublik
Pertumbuhan Ekonomi
dan Pendapatan
Negara
Pengembangan
Prasarana dan
Sarana
Men
gha
silk
an
Mendorong
Mendo
rongM
engh
asi
lka
n
InvestasiSwasta
04/12/23 Henry F Noor.doc 11
Sekarang Masa yang akan datang
Investasi Harapan
Investasi dan Waktu
Menunda Konsumsi
Dapat Untung
mengorbankan kesempatan yang sudah pasti
menerima balas jasa
yang belum pasti
Seorang yang melakukan investasi, berarti mengorbankan yang sudah pasti, untuk sesuatu
yang belum pasti (berresiko)
Kesediaan untuk berkorban ini, wajar mendapat balasan, berupa balas jasa pengorbanan,
yaitu bunga (interest)
04/12/23 Henry F Noor.doc 12
Time Value of Money(Nilai Uang menurut waktu penerimaan)
Sekarang Masa yang akan datang
Nilai Sekarang(Present Value) PV
Nilai Masa yang akan datang (Future Value) F V
Tidak sama
Akan sama
PV
F V PV (1+i)n
F V/ (1+i)n Akan sama
i: Tingkat bunga(diskonto yang digunakan) n: periode(lamanya) waktu
Untuk memudahkan perhitungan Present Value dapat digunakan Tabel Present Value)
1.Tabel Single(annuity): untuk penerimaan(cash flow) yang berbeda beda dari waktu kewaktu
2. Tabel Cummulative: untuk penerimaan yang seragam(sama) setiap waktu(tahun)
04/12/23 Henry F Noor.doc 13
Menanamkan Uang Menerima Hasil
Menunda Konsumsi (Berkorban) Balas Jasa Waktu
InvestasiSekarang Masa Datang
Nilai Sekarang(Present Value)
Nilai Masa yad(Future Value)
Dibedakan Oleh:1. Waktu2. Tingkat Bunga
PVFV = PV (1+ i ) n
Time Value of Money
04/12/23 Henry F Noor.doc 14
Table Present Value (PV) Single
Year Tingkat bunga (interest)
1% 2% ………… 12% …………..15% 16% ………20%…………………..1 0,9901 0,9904 0,8696 0,8621 0,83332 0,9803 0,9512 0,7561 0,7431 0,694534 5..n
Table Present Value (PV) Cummulative
Year Tingkat bunga (interest)1% 2% ………… 12% …………..15% 16% ………20%…………………..
1 0,9901 0,9904 0,8696 0,8621 0,83332. 1,9704 1,9416 1,6257 1,6052 1,5278.. 5 4,8534 4,7135 3,3522 3,2743 2,9906.
15 13,8651 12,8493 5,8474 5,5753 4,6755 n
04/12/23 Henry F Noor.doc 15
Arus dana: yang dimaksud adalah arus dana tunai (cash)
Untuk memperkirakan besarnya arus dana (cash) pada suatu periodeDapat digunakan laporan akuntansi sebagai sumber informasiContoh:
URAIAN1. Penjualan2. Biaya-biaya -Yang dibayar tunai - Penyusutan3. Laba Operasi4. PajakLaba setelah Pajak
Menurut AkuntansiRp 500 juta
Rp 200 jutaRp 80 jutaRp 220 jutaRp 66 jutaRp 144 juta
KeteranganKas Masuk
Kas KeluarKas masuk
Kas KeluarKas Masuk Bersih
Arus KasRp 500 juta
(Rp 200 juta) Rp 80 juta
(Rp 66 juta)Rp 224 juta
Arus Kas Netto : Rp 224 Juta = Net Profit + Penyusutan
04/12/23 Henry F Noor.doc 16
InvestasiMenurut Pelakunya
Oleh Negara
(Public Investment)
Tujuan
Pelayanan
Masyarakat
Oleh Swasta
(Private Investment)
Tujuan
Mencari Laba
Mendorong
MendorongBagaimana
Kelayakannya ?
04/12/23 Henry F Noor.doc 17
3. Kelayakan Ekonomis
Kriteria : PBP < Required
Kriteria :NPV >0
KriteriaKelayakanInvestasi
PBP
PI
Return(Rata-2) NPV
IRR dan MIRR
1. Kelayakan Teknis
Hanya melihat satu aspek saja,misalnya : Pasar,Teknologi, Supply,
lokasi, atau legalnya saja
2. Kelayakan Finansial
Telah memperhitungkan semua aspek terkait,hanya saja belum mem
perhitungkan biayaOpportunity(pengorbanan ekonomis)
Telah memperhitungkan semua aspek terkait,disamping itu juga sudahmemperhitungkan biaya
Opportunity(pengorbanan ekonomis)
Kriteria : Return> Cost Of Money
Kriteria : IRR > Cost Of MoneyKriteria : PI > 1
Kelayakan Investasi
04/12/23 Henry F Noor.doc 18
Penganggaran Modal (Capital Budgeting) TIME Value Of Money”Penganggran Modal (Capital budgeting), dengan menggunakan prinsip “Time value of Money” sangat diperlukan untuk menghitung kelayakan berbagia proyek investasi. Membandingkan “Nilai waktu penerimaan uang (cash inflow). Penerimaan uang dimasa datang (Future Value) dinilai menurut waktu sekarang (Present Value) Menggunakan pendekatan Present Value.
1 2 4
1. Discounted
Payback
Menghitung pengembali
an investasi berdasarkan
discounted dana yang
masuk (cash - flows),
selama umur proyek.
Kriteria:
Makin Cepat makin Baik
Makin pendek PayBack,
makin baik.
2.Net Present Value
(NPV)
adalah selisih antara
Present Value (PV)
dana yang masuk
(Cash inflow) dengan
PV dana yang keluar
Kriteria:
1.Bila NPV > 0 , OK
2.Bila NPV < 0, NO
3
3. Profitability Indeks
(PI) atau BenefitCost
Ratio
Adalah ratio adalahPV
dana yang masuk netto
(Net Cash Inflow )
dengan Investasi semula
PI =(PV Cash-Out Flows)
Kriteria:
1.Bila PI > 1 , OK
2.Bila PI < 1 , NO
5
5. Modified Internal
Rate Of Return(MIRR)
MIRR adalah discount
Rate (diskonto) yang
menyamakan antara
pengeluaran proyek
atau Investment
Outlay dengan PV
Terminal Cash Flow
proyek
4.Internal Rate Of
Return (IRR)
Adalah tingkat diskonto
atau tingkat bunga yang
menyamakan PV cash
Inflow dengan PV Cash
Out Flow Kriteria:
1.Bila IRR > TK bunga
proyek diterima
2.Bila IRR < Tk bunga,
proyek ditolak
Terminal Value
adalah : Jumlah
dari F V Cash
Inflow compounded
(bunga berbunga)
dengan discount
biaya modal
Pakai Discount Faktor Tabel Present Value
1. Tabel Single untuk Cash Flow yang berbeda ( Tidak sama jumlahnya setiap periode)
2. Tabel Cummulative untuk Cash Flow yang seragam ( Sama jumlahnya setiap periode)
04/12/23 Henry F Noor.doc 19
Discounted Payback :Menghitung metode pengembalian investasi proyek, berdasarkan discounted dari perkiraan dana
yang masuk (cash flows), selama umur proyek. :
Payback Period = No. of years before full recovery + Unrecovered Cost at period
Cash Flows during period
Number of yeasr before Recovery adalah Cummmulatif Cash Flows sampai tahun tertentu sebelum proyek lunas.
Tambahan waktu untuk melunasi (menutup seluruh investasi) proyek.
Kriteria untuk “menerima” suatu proyek, bila dipersyratkan kriteria tertentu adalah sebagai berikut:
Terima (Accepted) jika : Pay Back Period calculated > Maksimum accepted yang disyaratkan
Tolak (Rejected) jika : Pay Back Period calculated < Maksimum accepted yang disyaratkan
Metode ini cocok untu menilai pemenuhan persyaratan, bukan mengukur profit
Contoh:
Saudara ditawarkan proposal proyek dengan perkiraan investasi Rp 15 Milyar, yang menghasilkan net cash flow sebesar
Rp 5 Milyar pertahun selama 5 tahun. Dengan menggunakan diskonto 12% pertahun dapat dihitung Discounted Pay back
Period sebagai berikut:
Tahun Cash Flow (Rp M) Discounted PV Cash Flow Cummulative PV Cash Flow
1. Rp 5.0 0,8929 Rp 4,4645 Rp 4,4645
2. Rp 5,0 0,7972 Rp 3,9860 Rp 8,4500
3. Rp 5,0 0,7118 Rp 3,5590 Rp12,0095
4. Rp 5,0 0,6355 Rp3,1775 Rp 15,127 0 M > Rp 15,0 M
5. Rp 5,0
Jadi Payback Period dapat dicapai setelah tahun ke 3 dan sebelum tahun ke 4, yaitu:
= 3 tahun + 15 - 12,0095 tahun = 3 tahun + 2,9005 =3,94 tahun, atau 3 tahun, 11 bulan 9 hari
3,1775 3,1775
04/12/23 Henry F Noor.doc 20
Contoh perhitungan Net Present Value, NPV (Time Value of Money) adalah selisih antara Present Value (PV) dana yang masuk (Cash inflow) dengan PV dana yang keluar NPV =PV Cash Inflow - PV Cash Out FlowKriteria: 1.Proyek layak bila NPV > 0 2. Semakin besar NPV semakin baik
Misalkan Sdr menerima 3 (tiga) usulan Proyek (A,B, dan C) yang masingnya memerlukan invvestasi
Sebesar Rp 15 Milyar, dengan perkiraan Cash Flow (Rp Milyar) sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B Proyek C
1 Rp 5,0 Rp 1,0 Rp 9,0
2 Rp 5,0 Rp 3,0 Rp 7,0
3 Rp 5,0 Rp 5,0 Rp 5,0
4 Rp 5,0 Rp 7,0 Rp 3,0
5 Rp 5,0 Rp 9,0 Rp 1,0
Total Rp25,0 Rp 25,0 Rp 25,0
(1 + k )tNPV = t = 1
n CIt- Investment OutLay
NPV: Net Present Value CI t: Net Cash Flow Periosde ke tk : Cost of Capital (discount Rate)t : 1,2,3 n n : Umur Proyek
Dengan menggunakan Discount
Rate 12%, NPV ketiga proyek tersebut
dapat dihitung sbb:
Proyek A : Cash Flow Proyek ini jumlahnya tetap (Rp 5 M) setiap tahun. Dengan demikian NPV dapat dihitung sebagai berikut:
Tahun Cash InFlow Discount Factor* PV Cash InFlow
1 s/d 5 Rp 5,0 3,6048 Rp 18,024
Investasi awal (Cash OutFlow) 1 Rp 15,000
Net Present Value (NPV) Rp 3,024
* Kummulatif Disc Factor
Karena NPV > 0
maka proyek ini layak
04/12/23 Henry F Noor.doc 21
Proyek C : Cash Flow dari Proyek ini jumlahnya tidak tetap(berbeda dari tahun ke tahun). Dengan demikian maka PV dihitung
dari tahun ke tahun, dengan menggunakan tabel PV single sbb:
Tahun Cash InFlow Discount Factor PV Cash InFlow (RP Juta)
1 Rp 9,0 0,89286 Rp8,0357
2 Rp 7,0 0,79719 Rp5.5803
3 Rp 5,0 0,71178 Rp3.5589
4 Rp 3,0 0,63552 Rp1.9065
5 Rp 1,0 0,56743 Rp 5644
Total PV Cash Inflow Rp19.6489
Investasi awal (Cash OutFlow) 1 Rp 15.000
Net Present Value (NPV) Rp 4,6489
Karena NPV > 0
maka proyek ini layak
Proyek B : Cash Flow Proyek ini jumlahnya tidak tetap(berbeda dari tahun ke tahun). Dengan demikian maka PV dihitung
dari tahun ke tahun, dengan menggunakan tabel PV single sebagai berikut:
Tahun Cash InFlow Discount Factor PV Cash InFlow (Rp Juta)
1 Rp 1,0 0,89286 Rp 8928
2 Rp 3,0 0,79719 Rp2,3915
3 Rp 5,0 0,71178 Rp3.5589
4 Rp 7,0 0,63552 Rp4.4486
5 Rp 9,0 0,56743 Rp5.1068
Total PV Cash Inflow Rp16.3898
Investasi awal (Cash OutFlow) 1 Rp 15.000
Net Present Value (NPV) Rp 1.3898
Karena NPV > 0
maka proyek ini layak
Perbandingan: No. Proyek NPV Rank 1. A Rp 3.0240 2 2. B Rp 1.3898 3 3. C Rp 4.6489 1
Dari hasil perhitungan diatas, dan bila perusahaan dalam kondisi Capital rationing ,maka yang dipilih adalah proyek “C”
04/12/23 Henry F Noor.doc 22
Catataan: Seandainya proyek-proyek diatas mempunyai Salvage Value, atau Nilai Residu, maka nilai Salvage Value
tsb dianggap sebagai bagian dari Cash Inflows pada akhir periode (umur) proyek, dan harus dihitung Present Valuenya.
1. NPV suatu proyek akan lebih besar, bila penerimaan (arus dana) di awal proyek lebih besar, dan sebaliknya
2. Metode NPV tidak hanya berguna sebagai metode evaluasi proyek investasi, tetapi juga dapat digunakan sebagai ukuran
keuntungan (profitability) dari suatu proyek investasi.
Contoh Perhitungan Profitability Indeks (PI) atau Benefit Cost Ratio
Adalah ratio adalah PV dana yang masuk netto ( Net Cast Inflow ) dengan Investasi semula atau (PV Cash Out Flows )
Kriteria :1. Proyek Investasi layak diterima (Accepted) bila PI > 1,0 2. Ditolak (rejected): Bila PT <1
t=1 P I =
n C IC I tt
( 1 + k )t
Contoh : Proyek investasi A,B,dan C dimuka dapat dihitung Profitability Indexnya (PI) sebagai berikut:
Proyek A Investasi :Rp 15,0 M dan PV Cash Inflow : Rp 18,084 M PI = Rp 18,024 M= 1,20 Rp 15,0 M
Proyek B Investasi :Rp 15,0 M dan PV Cash Inflow : Rp 16,3898 MPI = Rp 16,38984 M= 1,092
Rp 15,0 M
Proyek C Investasi :Rp 15,0 M dan PV Cash Inflow : Rp 19,64896 M PI = Rp 19,648 M= 1,309 Rp 15,0 M
NPV: Net Present Value CI t: Net Cash Flow Periode ke tt : 1,2,3,.. n k : Cost of Capital (discount Rate)n : Umur Proyek
Karena PI ketiga Proyek > 1, semuanya layak
04/12/23 Henry F Noor.doc 23
Perbandingan :
No. Proyek PI Rank
1. A 1,201 2
2. B 1,092 3
3. C 1,309 1
Contoh Perhitungan Internal Rate Of Return (IRR) dengan Time Value Of Money
Adalah tingkat diskonto atau tingkat bunga yang menyamakan PV cash Inflow dengan PV Cash Out Flow
Kriteria : Bila IRR > tingkat bunga, atau IRR = Tingkat bunga proyek diterima (Accepted)
Bila IRR < tingkat bunga, proyek ditolak (Rejected) Tingkat bunga yang dimaksud adalah Lending rate,
bukan borrowing rate
Kesimpulan : NPV dan PI
1.Analisis dengan NPV dan PI memberikan hasil yang sama
2.NPV lebih cocok untuk proyek Mutually Exclusive karena memberikan
angka absolut
Teknik mendapatkan angka IRR:
1. Trial and Error (coba-2), menggunakan Financial Calculator -->Pilih 2 (dua) nilai diskonto yang berbeda, kemudian
dicari IRR yangmenyebabkan NPV=0 (Interpolasi atau Extra Polasi)
2. Menggunakan komputer Excell
IRR
NPV
i
IRR
NPV
i
Grafik
ExtraPolasi
IntraPolasi
04/12/23 Henry F Noor.doc 24
Contoh:
Proyek A memerlukan investasi sebesar Rp 15 Milyar, dengan Net cash flow pertahun Rp 5 milyar selama 5 tahun.
Bila investor menginginkan pengembalian (Required Return) sebesar 15%, apakah proyek tersebut layak ?
Penyelesaian:
1. Untuk menyelesaikan persoalan diatas, perlu dicari besarnya IRR dari proyek tsb, dan kemudian
2. Dengan menggunakan cara coba-coba - dicari 2(dua) nilai NPV, dengan menggunakan tingkat diskonto yang berbeda
Misalnya diambil Disc rate 18% dan 20%
3. Lakukan perkiraan,baik melalui interpolasi, maupun extra polasi
Tahun Cash InFlow (RpM) Disc Rate 18% PV Cash InFlow Disc Rate 20% PV Cash InFlow
1 s/d 5 Rp 5,0 3,1272 Rp 15,636 2,9906 Rp 14,953
Investasi awal (Cash OutFlow) 1 Rp 15,000 1 Rp 15,000
Net Present Value (NPV) Rp 0,636 Rp 0,0047
Dari hitungan diatas, terlihat IRR berada antara 18% dan 20%
IRR
20%
- Rp 47 juta
18%
Rp 636 juta IRR= 18% + 2% (636) = 19,86%
(636 + 47)
Dengan membandingkan IRR dengan Required
(Cost of capital), ternyata IRR > dari Required Return
- Proyek A layak diterima
NPV
i
04/12/23 Henry F Noor.doc 25
Proyek B : Cash Flow dari Proyek ini jumlahnya tidak tetap(berbeda dari tahun ke tahun). Dengan demikian maka PV dihitung
dari tahun ke tahun, dengan menggunakan tabel PV single sebagai berikut
Tahun Cash InFlow Disc.Rate 15% PV Cash InFlow Disc.Rate 12% PV Cash InFlow
(RpMilyar) (Rp Juta) (Rp Juta)
1 Rp 1,0 0,8696 Rp 869,96 0,8929 Rp 892,29
2 Rp 3,0 0,7561 Rp2,268,30 0,7972 Rp2.391,60
3 Rp 5,0 0,6575 Rp3.287,50 0,7118 Rp3.559,00
4 Rp 7,0 0,5718 Rp4.002,60 0,6355 Rp4.448,50
5 Rp 9,0 0,4972 Rp4.474,80 0,5674 Rp5.106,60
Total PV Cash Inflow Rp14.402,80 Rp16.389,60
Investasi awal (Cash OutFlow) Rp 15.000,00 Rp15.000,00
Net Present Value (NPV) - Rp 92,200 Rp1.398,60
Bila si investor menginginkan tingkat pengembalian (Required Return) sebesar 15%, apakah proyek tsb layak diterima?
IRR B= 12% + 3% (1398,6) = 14,8%
(1398,6 + 92,2)
Dengan membandingkan IRR dengan Required (Cost of capital), ternyata IRR< dari Required Return IRR < 15%,
Proyek B tidak layak (ditolak)
IRR
12% 15%
- Rp 92,2 juta
Rp 1398 juta
NPV
04/12/23 Henry F Noor.doc 26Dengan membandingkan IRR dengan Required (Cost of capital), ternyata IRR> dari Required Return- IRR > 15%, Proyek C layak diterima
Proyek C : Cash Flow dari Proyek ini jumlahnya tidak tetap(berbeda dari tahun ke tahun). Dengan demikian maka PV
dihitung dari tahun ke tahun, dengan menggunakan tabel PV single sebagai berikut
Tahun Cash InFlow Disc.Rate 15% PVCash InFlow Disc.Rate 12% PV Cash InFlow
(RpMilyar) (Rp Milyar) (Rp Milyar)
1 Rp 9,0 0,8696 Rp 7,8264 0,8929 Rp 8,0361
2 Rp 7,0 0,7561 Rp 5,2927 0,7972 Rp 5,5804
3 Rp 3,0 0,6575 Rp 1,9725 0,7118 Rp 4,9826
4 Rp 5,0 0,5718 Rp 2,8590 0,6355 Rp 3.1775
5 Rp 1,0 0,4972 Rp 0.4972 0,5674 Rp 0,5674
Total PV Cash Inflow Rp18.4478 Rp 22.3440
Investasi awal (Cash OutFlow) Rp15.0000 Rp 15.0000
Net Present Value (NPV) Rp3,4478 Rp7,3440
Dari perhitungan diatas telihat IRR berada diatas 15%Bila si investor menginginkan tingkat pengembalian (Required Return) sebesar 15%, apakah proyek tsb layak diterima?
IRR c= 15% + 3% (3,4478) = 16,4% (7,3440)
IRR
12% 15% Rp 3,4478 juta
Rp 7.344 juta
i
NPV
04/12/23 Henry F Noor.doc 27
NPV Versus IRR
1.Metode NPV dan IRR, akan selalu memberikan kesimpulan yang sama mengenai penolakan dan
penerimaan bagi proyek - proyek yang independent. NPV menunjukkan profitability, sedangkan IRR
menunjukkan margin.
2. Metode NPV dan IRR dapat menghasilkan “konflik rangking” untuk proyek-proyek yang Mutually Exclusive”
3. Dalam hal penggunaan “Lending Rate” maupun “borrowing rate” sebagai batasan untuk menerima
menolak suatu proyek, NPV memberikan jawaban yang lebih baik, dibandingkan dengan metode IRR,
begitu juga dengan penggunaan “cost of capital”.
4.Metode IRR dapat menghasilkan jawaban yang lebih dari satu (Multiple IRR), sehingga menyulitkan dalam
pengambilan Keputusan. Oleh karena itu penggunaan NPV lebih baik dari IRR
Perbandingan Proyek (Dengan Kriteria IRR)
No. Proyek IRR Rank
1. A 19,66% 1
2. B 14,60% 3
3. C 16,40% 2
Dari hasil perhitungan diatas, dan bila perusahaan mengalami kondisi “Capital rationing” ,maka yang dipilih
adalah proyek “A”
04/12/23 Henry F Noor.doc 28
Contoh1:
Proyek Cash Flow(Rp 1M) IRR NPV dengan Disc Rate 10%
Co C1
A -1,0 +1,5 +50% +Rp 364 juta
B +1,0 - 1,5 +50% -- Rp 364 juta
Bila menggunakan kriteria IRR kedua proyek tsb(A dan B) layak diterima
Bila menggunakan kriteria NPV, yang layak diterima adalah Proyek A
Contoh2: Seandainya Cost of Capital dari suatu proyek adalah 10% dengan Cash Flow (Rp M) sebagai berikut:
Co C1 C2 C3 IRR NPV
1,0 -3,6 + 4,32 - Rp1,76 20% -Rp750 juta
Bila menggunakan kriteria IRR proyek tsb layak diterima, karena IRR> cost of capital ---> 20% > 10%
Bila menggunakan kriteria NPV, proyek tsb tidak layak diterima karena NPV < 0
Contoh 3:Seandainya Cost of Capital dari suatu proyek adalah 10% dengan Cash Flow (Rp M) sebagai berikut:
Co C1 C2 IRR NPV
-4,0 + 25,0 - 25,0 25%dan 400% -Rp1.934 juta
IRR0
IRR
Disc Rate
NPV
200%25% 100% 300%
400%
1500
1500
50%
04/12/23 Henry F Noor.doc 29
Contoh:Proyek A : memerlukan Investasi sebesar Rp 20 Milyar dengan Cash Flow (Rp Milyar) sebagai berikut:
Tahun Cash InFlow1 Rp 9,02 Rp 7,03 Rp 3,0 4 Rp 5,05 Rp 1,0
Compounded15% Future Value (Rp jt)((1,15)1,15)4 4 15.741,05615.741,056
((1,15)1,15)33 10.646,12510.646,125
((1,15)1,15)22 3.3.967,500967,500
((1,15)1,15)11 5.750,0005.750,000
((1,15)1,15)00 1,000,0001,000,000
Total Future Value Net Cash Flow (Terminal Value): 37.104.681
Rp 20.000 juta= Rp 37.104.681 juta
(1+MIRR)5-1
(1+MIRR)4 = Rp 1.855234054log(1+MIRR) =log1.85523405=0,266348706log (1 +MIRR) = 0,0676946761 + MIRR = antilog 0,0925717 =1,167077445MIRR = 1,167077445 - 1 = 0,167077445
5. Metode Modified Internal Rate of Return (MIRR)
MIRR adalah discount Rate(diskonto) yang menyamakan antara pengeluaran proyek atau Investment Outlay
dengan PV Terminal Cash Flow proyek tersebut
Terminal Value adalah : Jumlah dari F V Cash Inflow compounded (bunga berbunga) dengan Discount
biaya modal
Terminal Value(TV) = t=1n
C IF C IF tt (1 + k )(n-1) k: Cost of Capital t: Waktu ke tn: Jumlah periode CIF:Cash Inflow
(1 + MIRR )n- 1Investasi Awal =
C IFC IFtt (1 + k )(n-1)
t=1n
Bila cost of capital adalah 15%, maka MIRR dapat dhitung sbb:
Dengan demikian didapat MIRR = 16,71% MIRR >Cost of capital Proposal proyek tsb dapat diterima
04/12/23 Henry F Noor.doc 30
Kesimpulan IRR,MIRR dan NPV
1.Dalam IRR diasumsikan dana yang didapat dari proyek (Net Cash Inflow) diinvestasikan lagi kedalam perusahaan
dengan biaya modal sebesar IRR
2. Dalam perhitungan MIRR, diasumsikan dana yang didapat dari proyek (Net Cash Inflow) diinvestasikan
lagi kedalam perusahaan dengan biaya modal sebesarbiaya modal semula, bukan sebesar MIRR atau IRR
3. Dari 1 dan 2 diatas, masalah multiple IRR dapat diatasi dengan MIRR
4. Perhitungan dengan MIRR akan menghasilkan kesimpulan yang sama dengan NPV Dengan demikian
antara MIRR dan NPV tidak mungkin terjadi konflik rangking
Latihan
1. Bagaimana bila investasi adalah Rp 15,0 milyar dan biaya bunga 20% pertahun, Berapa MIRR ?, Apakah
Proyek diterima ?
2. Bagaimana pendapat SDRbila proposal diatas dianalisis dengan IRR, dengan biaya modal 20% pertahun,
apakah kesimpulannya berubah ?
3.Seandainya proposal diatas dianalisis dengan NPV ? Bandingkan hasilnya dengan No. 1 dan 2, serta omentar SDR
04/12/23 Henry F Noor.doc 31
Sensitivitas Kelayakan Investasi
Variable yang berubah Perubahan Kelayakan Yang Dipengaruhi
Searah
Searah
Cash Inflow
Pendapatan(Total Revenue, TR)
Biaya(Total Cost, TC) Berlawanan Arah
HARGA (P)
Biaya dan Bunga
Waktu Penerimaan
*Pasar *Persaingan*Kebijakan Perusahaan*Efisiensi Perusahaan*Kebijakan Pemerintah
*Investasi * Sumber dana *Input *Teknologi * Skala Usaha* Kondisi Ekonomi dan* Kebijakan Pemerintah
* Tingkat Persaingan* Kebijakan Kredit* Kondisi Ekonomi
04/12/23 Henry F Noor.doc 32
Pasar Modal dan Pasar Uang
Fungsi Pasar Modal
1.Sarana untuk mencari
modal bagi perusahaan
2.Sarana untuk melakukan
investasi bagi investor
Investor Perusahaan
Dapat Modal
Beli Sekuritas
Jual Sekuritas
Dapat Return
Pasar Sekunder(Bursa Efek)
Investor Investor
Hasil Penjualan saham
diterima investor awal
Pasar Primer(Perdana)
Perusahaan Investor
Hasil Penjualan saham
diterima perusahaan
Pasar Modal: Adalah tempat atau sarana tempat memperjualbelikan surat berharga (sekuritas) yang
jatuh tempon (due datenya) jangka panjan,g diatas 1(satu) tahun, seperti saham dan obligasi
Pasar uang: Adalah tempat atau sarana tempat memperjualbelikan surat berharga (sekuritas) yang jatuh
tempo (due datenya) jangka pendek, atau paling lama 1(satu) tahun. seperti: CD (certificate deposit),
dan CP(Commercial Paper)
04/12/23 Henry F Noor.doc 33
1. Emiten menyampaikan
pernyataan
Pendaftaran
2. Ekspose Terbatas di
BAPEPAM
3. Evaluasi :
Kelengkapan dokumen
Kecukupan dan
kejelasan informasi
Keterbukaan (aspek
hukum, kutansi,
keuangan dan
manajemen)
4. Komentar tertulis
dalam 30 hari
5. Pernyataan
pendaftaran
dinyatakan efektif
PENAWARAN (Public Offering)PENAWARAN (Public Offering)
SEBELUM EMISISEBELUM EMISI SESUDAH EMISISESUDAH EMISIEMISIEMISI
InternPerusahaan
InternPerusahaan BAPEPAMBAPEPAM Primary
Market
PrimaryMarket
SecondaryMarket
SecondaryMarket PelaporanPelaporan
1. Rencana Go Public
2. R U P S
3. Penunjukan :
Underwriter
Profesi penunjang
Lembaga Penunjang
4. Mempersiapkan
Dokumen-dokumen
5. Konfirmasi sebagai
Agen Penjual oleh
penjamin emisi
6. Kontrak Pendahuluan
dengan Bursa Efek
7. Public Expose
8. Penandatanganan
perjanian-perjanjian
1. Penawaran oleh
sindikasi penjamin
Emisi dan agen
penjual
2. Penjatahan
kepada
pemodal oleh
sindikasi penjamin
emisi dan emiten
3. Penyerahan efek
kepada Pemodal
1. Emiten mencatatkan
efeknya di bursa
2. Perdagangan efek
di bursa
1. Laporan Berkala
misalnya laporan
Tahunan dan
Laporan Tengah
Tahunan
2. Laporan Kejadian
Penting dan
Relevan,
Misalnya : Akuisisi,
Pergantian Direksi
BursaEffek
Pasar Perdana
04/12/23 Henry F Noor.doc 34
Karakteristik PASAR MODAL
PASAR REGULER PASAR TUNAIPASAR NON REGULER
Saham dalam satuan perdagangan
lot (Lot = 500 saham, untuk Bank
5000 saham) Pergerakan
harga kelipatan Rp. 25,-
maksimum Rp. 200,- Transaksi
terjadi bedasarkan prioritas harga
dan prioritas waktu
Perdaganganblock sale >/=200 ribu
Saham perdagangan odd Lot < 500
saham Perdagangan Tutup sendiri :
transaksi jual/beli oleh pialang
perdagangan porsi asing: untuk
saham yang porsi asingnya > 49%
Untuk Pialang yang gagal
memenuhi kewajiban
menyelesaikan rtansaksi
pada pasar reguler/non
reguler
SYSTEM NEGOSISASI SYSTEM NEGOISASISYSTEM NEGOSISASI
04/12/23 Henry F Noor.doc 35
SSU(Surplus Saving Unit)
SaverInvestor
DSU(Deficit Saving Unit)
BorrowerPerusahaan
PasarModalCoincident
Need and Wants
PasarModalSources of Information
PasarModalFair Pricefunction
PasarModalindikator
perekonomiannasional
* Memilih Sekuritas* Info harga
* Timing IPO* Info harga
* Trend
* Keputusaninvestasi
* Masukan untuk
manejemen
* Masukanbagi
manejemen
Efisiensi Pasar Modal (Capital Market Efficiency)
Hipotesa Efisiensi Pasar(EMH)--> sangat tergantung dari efisiensi informasi yang tersedia dipasar modal
1) accurate , up to date, and transparent of information (Informational efficiency)
Kecepatan pasar bereaksi terhadap perubahan informasi yang terjadi
2)accuracy,up to date, transparancy and usefulness of information (opera tional efficiency)
Kecepatan investor dalam pengambilan keputusan(eksekusi) berdasarkan informasi yang tersedia
* Memilih Waktu(Saat Investasi)
04/12/23 Henry F Noor.doc 36
Transaksi dipasar Modal (Pasar Sekunder atau Bursa Efek)
Transaksi (jual dan beli) sekuritas dipasar modal didorong oleh perubahan Variable ekonomi, maupun oleh
berbagai informasi yang berkaitan dengan ekonomi nasional maupun internasional dan kinerja
dari (manejemen) perusahaan.
Transaksi (jual dan beli) sekuritas dipasar modal terjadi antara penjual dan pembeli karena adanya
perbedaan persepsi diantara keduanya mengenai kecenderungan kinerja bisnis perusahaan di
masa yang akan datang. Perubahan harga sekuritas dimasa datang.
Transaksi (jual dan beli) sekuritas dipasar modal terjadi karena perbedaan persepsi diantara pembeli dan
penjual mengenai kecenderungan perubahan harga sekuritas dimasa datang, dan didorong
oleh motivasi untuk mendapat laba (balas jasa, return) atau menghindari resiko kerugian.
04/12/23 Henry F Noor.doc 37
Teoritis Pm Pe, OKI maka:
1. Bila : Pm > Pe, investor akan menjual sekuritasnya (sell atau do not buy)
2. Bila : Pm < Pe, investor akan membeli sekuritas tsb (buy atau hold)
Mekanisme Transaksi di Bursa Effek
Jenis Harga Sekuritas jangka panjang
Ada 2 (dua) jenis harga sekuritas yang mendorong terjadinya transaksi yaitu:
1. Harga Pasar (Market Price) adalah harga sekuritas yang terjadi di bursa effek Pm
2. Harga Perkiraan (Expected Price) adalah harga sekuritas menurut perkiraan investor Pe
Harga Perkiraan (Pe) didapat berdasarkan analisa :
a. Fundamental Berdasarkan analisis Kinerja perusahaan dan industri secara keseluruhan
b. Technical Berdasarkan analisis kecendrungan statistik harga yang terjadi (trend analysis)
c. Kombinasi antara a dan b
04/12/23 Henry F Noor.doc 38
III. Kombinasi Analysis
Menggunakan kombinasi dari kedua analysis diatas untuk memperkirakan Pe
I.Fundamental (Rational) Analysis1.Company Analysisa. Financial Statement ----> *B/S *I /S * Sources and Uses Stat * Others
* Ratio Analysis *Likiditas * Profitabilitas * Efisiensi * Aktivitas* Risk Analysis * Business Risk * Financial Risk * Other Risk* Growth
b.Industry Analysis *Cross Sectional * Time Series * Life Cycle
a+b Digunakan untuk memperkirakan harga sekuritas (Pe)
II. Technical (Trend) Analysis1.Perkembangan harga saham2.Menggunakan rational dan irrational Factors3. Logika waktu dan kondisi ekonomi dan politik lingkungan4.Trend Analysis1+2+3+4 -----> digunakan untuk memperkirakan Pe Price adjustment of new information was not automatically, but need a time
New Info
New equilibriiumOld equilibriium
New equilibriium
04/12/23 Henry F Noor.doc 39
Universitas IndonesiaProgram Pasca SarjanaMM Komunikasi
Managerial Economics
Instructor : Henry Faizal NoorEmail: dika1708@ Yahoo.com
Maret 2008
Topik : Decision under Risk and Uncertainty
04/12/23 Henry F Noor.doc 40
Sekarang Masa yang akan datang
Investasi Menerima HasilUMUR
Mengandung ketidakpastian (Uncertainty) RESIKO
Investasi dan Waktu
Resiko (Risk) ?1. Adalah ketidak pastian mengenai sesuatu2. Adalah kejadian yang tidak diinginkan3. Sesuatu yang terjadi diluar tujuan semula4. Kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan
Risk : adalah kejadian yang tidak diinginkan merupakan bagian dari
kehidupan, yang dapat terjadi tetapi tidak selalu dapat dihindari
Part of business which could be unavoidable.
04/12/23 Henry F Noor.doc 41
Nilai harapan (expected Value) dan Resiko (Risk) dari sudut manajerial ini berkaitan
dengan “ Keputusan”(decision) yang dibuat sekarang untuk kegiatan yang dilaksanakan
dimasa yang akan datang
Sekarang Masa yang akan datang
Keputusan Kegiatan dan Hasil
Probabilita, Kejadian dan Resiko
Probabilita (p) adalah peluang timbulnya suatu kejadian 0 <Pi < 1
Jenis Kejadian (event) menurut probabilita:
1.Kejadian yang Pasti terjadi (Certainty Event) bila Pi = 1.
2. Kejadian yang tidak mungkin terjadi (Impossible event) Pi=0
3. atau kejadian yang mungkin terjadi (Possible event) 0< Pi <1
Mengandung ketidakpastian (Uncertainty) - RESIKO
04/12/23 Henry F Noor.doc 42
Expected Value (nilai rata- rata yang diharapkan) dinotasikan E(x)
E(x)= Xi Pi dimana X i : event/kejadian Pi : Probabilta terjadinya Xi
E(X ) ini dalam Statistik deskriptif di kenal dengan rata rata hitung
i = 1
n
pi = 1
Probabilita, dinotasikan dengan Pi adalah besarnya peluang (kemungkinan)
Terjadinya suatu kejadian dari berbagai alternatif yang dapat terjadi.
Sifat - sifat dari Probabilita:
1. Besarnya probabilita (pi) suatu kejadian adalah antara 0 dan 1
2. Jumlah probabilita dari seluruh kejadian yang mungkin terjadi
(all possible out come) atau sample space adalah 1
pi< <0 1
Nilai Harapan,E(X) dan Resiko, s
04/12/23 Henry F Noor.doc 43
2 pii = 1
n
= ( X i -- X )--
2
b. Penyimpangan ( Resiko) yang diukur dengan:b.1. Deviasi Rata rata ( DR) DR= X i - E(X) ATAU DR= Xi - X b.2 Variance atau Kuadrat Standard Deviasi
-
2
b.3 Coefficent Variation CV Menunjukkan besarnya resiko relatif atau merupakan ukuran Variasi Relatif
Ratio dari Standard Deviasi dengan rata rata matematis
x--
x 100%CV =
Keputusan Hasil1. Untung (Rp. 5.000) Yang diharapkan
BISNIS 2. Impas ( Rp.0) 3. Rugi (-Rp. 3.000)
RESIKO
CONTOH:
04/12/23 Henry F Noor.doc 44
1.Prinsip Probabilita:
Pendekatan Peluang, timbulnya suatu kejadian (event) beserta segala sifat sifatnya
Alternatif analisis Resiko
Untuk keperluan analisa Risikp (Risk Analisys), dalam pengambilan keputusan digunakan alternatif
sebagai
berikut : 1.Prinsip probabilita (Probability Principle). 2 Matrik Keseimbangan (Pay Offs Matriks) dan
3.Pohon
keputusan (Decision tree)
Contoh : Pendekatan Probabilita untuk menghitung Nilai harapan E (X) dan resiko ()
Untung 0,5 Rp. 5,000 2.500 11.560.000 5.780.000Impas 0,2 0 0 2.560.000 512.000Rugi 0,3 (-Rp. 3.000) (-900) 21.160.000 6.348.000Jumlah Pi=1,0 Pi (Xi) = 1600 12.640.000
Kejadian Ke i Pi Nilai (Xi) PiXi [Xi-E(Xi)]2 Pi[Xi-E(Xi)]2
E(Xi) = Rp. 1.600,- 2x= Rp. 12.640.000 x= Rp. 3.555,3
Nilai Harapan : Rp. 1.600 dan Resiko: Rp. 3.555,3
Bagaimana sikap SDR untuk BISNIS tsb ?
04/12/23 Henry F Noor.doc 45
Profit
Resiko
Risk AVERS
Risk Neutral
Risk SEEKERS
Sikap Manusia dalam Menghadapi Resiko
Risk Avers : Takut atau menghindar dari resiko
Risk Neutral : Neutral terhadap resiko
Risk Seekers : Senang bermain resiko
Sifat Bisnis: Pada umumnya High Risk high Return, Low Risk Low Rerurn
04/12/23 Henry F Noor.doc 46
Contoh:
Pak Mamat seorang produsen ice cream merk Asyik biaya produksi Rp. 600/buah dan harga jual Rp. 1.000 per buah,
bila hari hujan dia dapat menjual 1000 buah, bila hari tidak hujan dan tidak panas (ber-awan) bisa menjual 2000 buah
sedangkan bila hari panas bisa menjual 3000 buah. Sebelum Pak Mamat memutuskan berapa akan diproduksi, dia
harus tahu lebih dulu cuaca esok harinya.
2. Matrik Keseimbangan (Pay Off Matrix): Matrix yang memuat informasi mengenai Possible
Outcome serta nilai dari masing-masing outcome tersebut.
Penyelesaian masalah Pak Mamat diatas, tentu memerlukan ketepatan perkiraan mengenai cuaca esok hari, untuk
menghindari loss potential demand dan total loss dari bisnis esok harinya. misalnya : Hujan (p=0,25), cerah (p=0,50)
dan panas (p=0,25)
Untuk berjaga-jaga dari loss of potential demand (opportunity profit) dan total loss diatas, Pak Mamat, menambahkan
strategy produksi 1500 buah dan 2500 buah perhari. Berdasarkan skenario diatas, dapat disusun Pay off matrix
untuk keuntungan yang didapat pak Mamat sebagai berikut:
Cuaca
StrategyProduksi (buah)
Hujan (p=0,25)(s/d 1000 buah)
Cerah (P=0,50)(s/d 2000 buah)
Panas (P=0,25)S/d 3000 buah)
10001500200025003000
Rp. 400.000Rp. 100.000Rp. 200.000(- Rp. 500.000)(- Rp. 800.000)
Rp. 400.000Rp. 600.000Rp. 800.000Rp. 500.000Rp. 200.000
Rp. 400.000Rp. 600.000Rp. 800.000Rp. 1000.000Rp. 1.200.000
04/12/23 Henry F Noor.doc 47
Berdasarkan pay off matrix Pak Mamat dimuka dapat dihitung nilai harapan (Expexted Value)
dan resiko (Risk) dari masing-masing strategi produksi adalah sebagai berikut:
Tabel Nilai harapan (E (X) ) dan Resiko ( )
Stategi produksi “Ice Cream” Asyik
Strategi Produksi (unit) Nilai Harapan,E(X) Resiko ()1 1000 Rp 400.000 Rp 02 1500 Rp 475.000 Rp 216.5063 2000 Rp 550.000 Rp 433.1274 2500 Rp 375.000 Rp 544.8625 3000 Rp 200.000 Rp 707.107
Bagaimana memilih alternatif-alternatif diatas ?
Cara yang paling mudah dilakukan adalah melalui :
1.“ Strategi Dominasi” (Dominand Strategy yaitu alternatif/pilihan yang menghasilkan nilai harapan
yang terbesar & terkecil resikonya. Akan tetapi strategy dominasi ini tidak selalu dapat
menyelesaikan masalah secara objektif.
2. Membuat gambar (grafik) dari berbagai alternatif diatas.
3. OKI Keputusan akhir tergantung ”Decision Maker” -> Decision Maker dan resiko
Risk avers, risk neutral, risk seekers ?
04/12/23 Henry F Noor.doc 48
Risk Return Trade Off untuk Strategi Produksi “Ice Cream” Pak Mamat
Grafik
Produksi1500 bh/hari
Produksi2000/bh
Produksi 1000bh/hari
Produksi 2500bh/hari
Produksi 3000bh/hari
0
Nilai Harapan, E(x)
550.000
475.000
400.000375.000
200.000
216.000 433.000 544.682 707.107Resiko,
Dari grafik diatas, kelihatan bahwa untuk strategi produksi 1,2 dan 3 (sampai dengan produksi
2000 bh/hari) kenaikan nilai harapan (Return) yang diharapkan) masih searah dengan kenaikan
risiko.(risk)
1. Return naik, risk juga naik dan sebaliknya,
2. Namun setelah tingkat produksi 2000 bh/hari perubahan return & risk berlawanan arah
Return turun , Risk bertambah
04/12/23 Henry F Noor.doc 49
Contoh: Kasus Pak Mamat
3. Pohon Keputusan (Decision Tree)
Menguraikan hasil dan dampak dari setiap alternatif keputusan
Strategi Produksi
1000unit
E(X)=Rp400.000
3000unit
E(X)=Rp200.000
25000unit
E(X)=Rp375.000
2000unit
E(X)=Rp550.000
1500unit
E(X)=Rp475.000
04/12/23 Henry F Noor.doc 50
Kriteria Pengambilan Keputusan
Para pengambil keputusan, kadang kala membuat kriteria tertentu agar tujuan yang diinginkan tercapai.
Maximin : Kriteria memilih yang terbaik dari berbagai kemungkinan yang terjelek
The best among the worst possible outcome
Contoh: PT XYZ menghadapi pilihan strategi bersaing, apakah akan melakukan penurunan harga, atau tidak,
mengingat pasar yang dihadapi adalah pasar OLIGOPOLY. Bila melakukan Strategi bisnis, maka reaksi pesaing harus
diperhitungkan, agar perusahaan tidak terjebak Pada strategi yang salah. Berdasarkan scenario yang disusun oleh
bagian strategi pemasaran Perusahaan tsb, didapat informasi sbb:
Pilihan Strategi PT XYZ Reaksi Pesaing dan Profit yang didapat (Rp Juta)
Tidak menurunkan harga Menurunkan harga
1. Menurunkan Harga 3.000 2.500
2. Tidak menurunkan harga 5.000 1.000
Dari informasi diatas terlihat bahwa kemungkinan terjelek dari menurunkan harga adalah Rp 2500, Sedangkan
yang terjelek dari tidak menurunkan harga, hasilnya hanya Rp 1.000. Dengan demikian Maka bila menggunakan
kriteria MAXIMIN, maka yang dipilih adalah strategi menurunkan harga.Karena hasilnya lebih besar
- (Rp 2.500 > Rp 1.000)
04/12/23 Henry F Noor.doc 51
Minimax : Kriteria memilih kemungkinan penyesalan yang terkecil (the minimizes the
maximum possible regret or possibility Loss, among the possible outcome)
Contoh: PT XYZ menghadapi pilihan strategi bersaing, apakah akan melakukan penurunan harga, atau tidak,
mengingat pasar yang dihadapi adalah pasar OLIGOPOLY. Bila melakukan strategi bisnis, maka reaksi pesaing
harus diperhitungkan, agar perusahaan tidak terjebak Pada strategi yang salah. berdasarkan scenario yang disusun
oleh bagian strategi Pemasaran Perusahaan tsb, didapat informasi sbb:
Pilihan Strategi PT XYZ Reaksi Pesaing dan Profit yang didapat (Rp Juta)
Menurunkan harga Tidak
Menurunkan harga
1. Menurunkan Harga 2.500 3.000
2.Tidak menurunkan harga 1.000 5.000 Bila menggunakan kriteria MINIMAX ini, perlu dicari infomasi mengenai besarnya penyesalan atau regret tabel
yang munkin terjadi dari berbagai kemungkinan seperti pada Tabel Berikut:
Pilihan Strategi PT XYZ Reaksi Pesaing dan Profit yang didapat (Rp Juta)
Menurunkan harga Tidak Menurunkan harga
1.Menurunkan Harga (2.500-2.500)=0 (5.000-3.000) =2.000
2.Tidak menurunkan harga (2.500-1.000)=1.500 (5.000- 5.000)=0
Tabel Penyesalan (Regret Table)
Dari informasi diatas terlihat bahwa Maximum Regret dari menurunkan harga adalah Rp 2.000, sedangkan bila
tidak menurunkan harga, Maximum regretnya Rp 1.500. Dengan demikian Maka bila menggunakan kriteria
MINIMAX, yang dipilih adalah strategi tidak menurunkan harga.Karena penyesalannya paling kecil
(Rp 1.500 < Rp 2.000)
04/12/23 Henry F Noor.doc 52
Biaya ketidakpastian (Cost of Uncertainty)
Ketidak pastian (Uncertainty), dalam pengambilan keputusan, menimbulkan penyesalan atau regret.
Ketidakpastian dapat menimbulkan unavoidable Opportunity Loss.
OKI perkiraan besarnya minimum opportunity Loss (minimum regret), adalah merupakan biaya dari ketidakpastian
(uncertainty) Minimum OPPORTUNITY LOSS = Pi Xi Pi = Probability of event Loss, Xi = Min. Loss
Menghitung biaya ketidak pastian, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan Besarnya biaya
pencarian informasi untuk menghilangkan ketidak pastian, dapat dilakukan Melalui 2 (dua) pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Matrix Kerugian (Loss Matrix) 2. Pendekatan Pay off Matrix
LOSS MATRIX
Alternatif Pesaing menurunkan harga Pesaing Tidak menurunkan harga
Kebijakan Probabilita OPP.LOSS Expected OPP.LOSS OPP.LOSS Expected OPP.LOSS
1.Turunkan harga 0,4 Rp0 0 Rp1.500 Rp600
2.Harga Tetap 0,6 Rp2.000 1200 Rp0 0
1200 600
COST of Uncertainty = Minimum Expected Opportunity Loss---> Rp 600
Dengan demikian biaya untuk penelitian mendapat informasi yang pasti, maximum adalah Rp 600
04/12/23 Henry F Noor.doc 53
Pay off Matrix
Alternatif Pesaing menurunkan harga Pesaing Tidak menurunkan harga
Kebijakan Probabilita OPP.LOSS Expected OPP.LOSS OPP.LOSS Expected OPP.LOSS
1.Turunkan harga 0,4 Rp2.500 1000 Rp1.000 Rp400
2.Harga Tetap 0,6 Rp3.000 1800 Rp5.000 3000
2800 Rp3.400
Expected Value of Correct Decision after the fact= 0,4 (Rp 2.500) +0,6(Rp 5.000) =Rp 4.000
Expected Value the best alternative is Rp 3.400
COST of Uncertainty = Expected Value of Correct Decision - Expected Value of Best Alternative =Rp 3.400 - Rp 2.800 =Rp 6.00
COST of Uncertainty = Minimum Expected Opportunity Loss- - - > Rp 600
Soal: Bagaimana dengan bisnis Pak Mamat ?
* Pakai Kriteria Minimax ?
* Pakai Kriteria Maximin ?
*Pakai Cost of Uncertainty ?
04/12/23 Henry F Noor.doc 54
Manejement Risiko (How to deal with Risk)
RISK MANEJEMEN (MANEJEMEN RESIKO)
KIAT MANEJEMEN DALAM MENGHADAPI RESIKO
Alternatif yang lazim dalam menghadapi resiko:
a. Menghindar dari risiko (Avoiding Risk) b.Mengurangi Resiko (Reducing Risk)
c. Menyiapkan diri menerima Risiko (Assuming Risk)
d. Memindahkan Risiko ke Persh Asuransi
Shifting the Risk to an insurance company
a. Menghindari Resiko (Avoiding Risk)
Adalah cara yang paling mudah dalam menghadapi resiko, yaitu dengan cara menghindari penyebab timbulnya
resiko tersebut.Hanya saja perlu diingat bahwa “tidak semua resiko” dapat dihindari, karena resiko adalah bagian
dari kehidupan.
Contoh: Bila anda melakukan bisnis, ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi :
a. Untung ini yang diinginkan oleh businessman. b. Impas dan c. Rugi
Kalau takut rugi atau Impas, maka anda tidak perlu ikut berbisnis, begitu juga dengan hal lainnya. Bila alternatif
pertama ini tidak bisa dilaksanakan, maka perlu dicari alternatif berikutnya.
04/12/23 Henry F Noor.doc 55
c. Menyiapkan diri menghadapi Risiko (Assuming Risk through self-Insurance)
Memperkirakan besarnya resiko yang mungkin timbul, kemudian menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan
untuk menangani resiko tersebut, misalnya menyiapkan dana atau resources lainnya untuk penyembuhan
(recovery) dari resiko yang timbul.
Melakukan “Self insurance”
Menyiapkan program-program khusus untuk menghadapi resiko.
d. Pindahkan Risiko ke Asuransi (Shifting the risk to an Insurance company)
Merupakan cara yang paling lazim dilakukan dalam-dalam dunia bisnis saat ini (Merupakan salah satu bentuk
yang paling awal dalam Out Sourcing) Yaitu memindahkan resiko yang bakal dihadapi ke perusahaan asuransi,
dengan cara ikut asuransi (membayar polis asuransi)
Insurance is the substituttion of small know loss (premium expenses) for a larger unknow loss
(Cost of Riskor Hazard) which may or may not occur
b. Mengurangi Resiko (Reducing Risk )
Bila resiko tidak mungkin dihindari, tentu resiko tersebut harus dihadapi. Pilihan yang mungkin dilakukan adalah
mengurangi resiko Mengurangi resiko, berarti memperkecil kemungkinan (probabilita) untuk terjadinya resiko
tersebut, atau memperkecil kerugian atau akibat dari resiko yang mungkin timbul. Mengurangi resiko dapat
dilakukan dengan melakukan berbagai program sebagai berikut :
1. Memahami perilaku resiko.( Education Program)
2. Menyiapkan Program Penyelamatan (Safety Program)
3. Menjaga timbulnya bahaya atau hazard (Preventive Program)
04/12/23 Henry F Noor.doc 56
ASURANSI DAN RISIKODari sudut asuransi, resiko dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu:
a.Probabilita terjadinya resiko tersebut harus predictable
b.Besarnya kerugian yang timbul oleh resiko tersebut
harus measurable”
c. Resiko atau kerugian tersebut “by chance”, tidak
direkayasa
d.Resiko atau kerugian tersebut tesebar luas disemua
wilayah, tidak didaerah tertentu saja.
e.Perusahaan asuransi berhak untuk menerima atau menolak
resiko yang akan di asuransikan
f. Menolak untuk membayar resiko yang terlalu kecil,
sehingga biaya memprotes tagihan (klaim), lebih
besar dari tagihan (klaim) itu sendiri.
Oleh karena itu biasanya timbul “deductible” atau
expenss dari insured, bila melakukan klaim (tagihan).
1. Resiko yang dapat di asuransikan(Insurable Risk)
Bila suatu resiko tidak memenuhi syarat
sebagai Insurable Risk termasuk
kedalam kelompok Unisurable risk.
2. Resiko yang tidak bisa diasuransikan (Unisurable risk)
* Misalnya bila Sdr ikut asuransi mobil, maka tagihan yang
nilainya dibawah Rp. 100.000 tidak bisa diklaim.
*Setiap klaim “insured” melakukan klaim (tagihan), wajib
membayar Rp. 100.000 sebagai biaya klaim.
04/12/23 Henry F Noor.doc 57
Faktor faktor yang mempengaruhi Kebijakan Perusahaan dalam menangani Resiko
Karena tidak semua resiko dapat di asuransikan, baik karena sifat dari asuransi tersebut, atau apakah
karena ketidak tersediaan perusahaan asuransi yang dapat menampung resiko tersebut, maka manejemen
Perlu melihat faktor faktor berikut dalam menangani resiko perusahaan Untuk memilih alternatif mana yang
paling cocok untuk perusahaan tergantung dari kemampuan manajemen masing masing perusahaan.
Untuk memilih alternatif mana yang harus dipilih dari ke 4 (empat) alternatif yang tersedia, dapat dilihat faktor-
faktor berikut :
1. Jenis dan Sifat Resiko
Perlu dilihat apakah resiko tersebut dapat diinsuransikan (insurable risk) atau Uninsurable risk
Jenis dan sifat resiko ini dapat menghilangkan kemungkinan pemilihan alternatif untuk memindahkan
resiko ke perusahaan asuransi.
2.Volume dari resiko
Makin besar resiko yang bakal dihadapi, manajemen cenderung memindahkannya ke perusahaan assuransi.
04/12/23 Henry F Noor.doc 58
4. Faktor lain yang relevan dengan penanganan resiko.
Banyak faktor yang berkaitan dengan penanganan resiko yang harus diperhatikan dalam memilih
alternatif untuk penangan resiko usaha yang bakal dihadapi, seperti :
* Peraturan pemerintah atau Undang-undang yang mewajibkan ikut asuransi
* Keberadaan perusahaan asuransi untuk memindahkan resiko
* Kondisi perusahaan (keuangan, peralatan, teknologi, tenaga kerja dsb)
* Kesadaran atau tuntutan konsumen terhadap keamanan produk yang dihasilkan
3.Sifat/pandangan manajemen dalam menghadapi resiko.
Secara umum sifat orang dalam menghadapi resiko dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu
a.Risk seeker: adalah kelompok yang berani atau senang menghadapi resikokelompok enterpreneur.
b.Risk Neutral adalah kelompok moderat; yang berani menghadapi resiko bila yang dihadapi sebanding
dengan keuntungan yang bakal didapat.
Kedua kelompok diatas (a dan b) disebut juga dengan istilah Risk taker.
c.Risk Averter: adalah kelompok yang takut atau menghindar dari resiko,
04/12/23 Henry F Noor.doc 59
Prinsip - Prinsip Asuransi
1.Hukum bilangan besar (Law of large number Probability) adalah prinsip dalam memperkirakan besarnya peluang untuk terjadinya resiko. Besarnya peluang
(probability) dijadikan salah satu dasar perhitungan bisnis perusahaan asuransi Mortality table untuk
asuransi jiwa.
2. Indemnity (Indemnification )Prinsip ini menetapkan bahwa peserta asuransi (insured) tidak boleh mengambil keuntungan finansiil (dari
kerugian yang dideritanya) dari perusahaan asuransi (insurer) Perusahaan asuransi (insurer) harus membayar peserta asuransi (insured) sejumlah uang ganti rugi,
tidak boleh besar dari kerugian finansiil yang diderita tertanggung (insured).
3. Terpenuhinya persyaratan Resiko (The concept of Insurable Risk).
Untuk bisa diasuransikan suatu resiko harus memenuhi syarat sebagai Insurable Risk
4.Terpenuhinya persyaratan kepentingan atas resiko (The Concept of Insurable Interest)
Orang atau badan usaha yang mengajukan tuntutan (Claimed) kepada perusahaan asuransi, harus
memiliki kepentingan secara legal (insurable Interest) atas barang/harta yang diasuransikan.
Insurable Interest ini harus didukung oleh bukti-bukti yang didukung oleh peraturan yang berlaku serta
dicantumkan (tertera) dalam kontrak asuransi. Insurable Interset ini dapat berupa :
* Partial Interest, * Contingent Interest, dan * Deafisible Interest/Liability Interest
04/12/23 Henry F Noor.doc 60
RESIKO YANG DAPAT DILINDUNGI ASURANSI
Harta
(property)
Resiko karena
kerusakan, atau
kehilangan harta
KewajibanKepada pihak lain
(liability)
Resiko karena
menimbulkan
kerugian atau
kerusakan harta atau
jiwa orang lain
Kesehatan
dan
Kecelakaan
(health)
Resiko kerugian
karena sakit
atau luka/rusak
fisik
Jiwa
(life)
Resiko kerugian
kaena kematian,
tapi pembayaran
tidak berdasarkan
indemnity
Pendapatan(income)
Resiko kerugian
karena kehilangan
pendapatan, karena
terganggu kesehatan
atau di PHK dari
tempat kerja
04/12/23 Henry F Noor.doc 61
SOAL Latihan
1. Mendekati penerapan kesepakatan AFTA tahun 2010, persaingan dikawasan ASEAN makin terasa meningkat.
Setiap perusahaan dituntut untuk selalu menciptakan innovasi dan kreasi baru, agar produknya tetap dapat
bersaing. Namun hal ini tentu akan mendorong penambahan biaya produksi, ditengah ketidak pastian nilai tukar
akibat gejolak ekonomi nasional mupun global. Sehubungan dengan hal diatas, CEO perusahaan
mempertimbangkan 2 (dua) Alternatif Strategi seperti pada tabel Pay Off berikut:
Perkiraan KURS Pilihan - Strategi
Tampil dg Model Baru Modifikasi Model lama
Rupiah Melemah (P=0,4) (- Rp 10 Milyar) Rp 10 Milyar
Rupiah Stabil (P=0,3) Rp 20 Milyar Rp 30 Milyar
Rupiah Menguat (P=0,3) Rp 120 Milyar Rp 50 Milyar
Berdasarkan informasi diatas, SDR diminta:
Memberikan rekomendasi pada CEO perusahaan tsb, alternatif mana yang sebaikknya dipilih ?
Lengkapi rekomendasi SDR dengan berbagai perhitungan yang relevan dan diperlukan
04/12/23 Henry F Noor.doc 62
2. SDR diminta pertimbangannya oleh Direktur perusahaan Transportasi Antar Kota mengenai
kelayakan penggantian armada Bis yang sekarang dengan armada baru. Nilai armada Bis yang lama
(menurut buku) tinggal Rp 90 Milyar, secara teknis dan masih bisa dimanfaat kan 3 (tiga ) tahun lagi.
Bila Bis baru yang buatan dalam negeri dioperasikan akan terjadi penghematan sebesar Rp 40
Milyar/tahun dan Armada Bis lama kalau dijual ke TIMOR TIMUR masih laku Senilai Rp 120
milyar. Harga beli armada Bis Baru tsb sekarang Rp 1500 Milyar dan rencananya dipakai hanya
untu 3 tahun operasi. Bila tingkat bunga yang berlaku adalah 16% SDR ditanyakan: Apakah
penggantian Kilang Layak ? Tunjukkan analisinya
3.Pak Kimin menyimpan uangnya pada Bank Pasar XYZ dengan tingkat bunga 12% per tahun
(Nominal), yang bunganya ditung setiap 3 bulan. Sementara itu Pak Rahmat menyimpan uangnya
pada Bank Pasar yang lain (PQR), dengan bunga 11,75 % /tahun), Berdasarakan informasi diatas
SDR diminta menilai:
Mana Bank Pasar yang lebih baik untuk menyimpan uang ?
Hitung bunga effectif yang diterima Pak Kimin dan Pak Rahmat
04/12/23 Henry F Noor.doc 63
4. Misalkan Sdr menerima 3 (tiga) usulan Proyek (A,B, dan C) yang masingnya memerlukan
investasi Sebesar Rp 15 Milyar, dengan perkiraan Cash Flow (Rp Milyar) sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B Proyek C1 Rp 5,0 Rp 1,0 Rp 9,02 Rp 5,0 Rp 3,0 Rp 7,03 Rp 5,0 Rp 5,0 Rp 5,04 Rp 5,0 Rp 7,0 Rp 3,05 Rp 5,0 Rp 9,0 Rp 1,0Total Rp25,0 Rp 25,0 Rp 25,0
Bila tingkat bunga yang berlaku adalah 15%, SDR diminta menghitung kelayakan
Kelayakan dari masing masing Proyek, dengan kriteria NPV Menyusun rangking kelayakan
5.Dengan menggunakan data Soal no. 5, SDR diminta menghitung Pay back Period, atau
masa pengembalian Modal dari proyekA,B dan C diatas, serta urutannya