INFEKSI NIFAS
Dr.H. HIDAYAT SpOG
DEFINISI
Infeksi yang terjadi pada genitalia externa dan interna pada masa nifas akibat dari proses persalinan.
Nifas yaitu masa yang dimulai pada saat persalinan s/d 42 hari post partum.
ETIOLOGI (PENYEBAB)
Penyebab infeksi nifas adalah bakteri atau kuman berupa:
1. Streptococcus Beta-Hemolyticus
2. Staphylococcus Aureus
3. E. Coli
4. Clostridium Welchii (anaerob)
CARA INFEKSI
Infeksi melalui: 1. Tangan penolong 2. Droplet infection 3. Dari alat/bahan yang ada di R.S
(infeksi nosokomial) 4. Coitus pada akhir kehamilan/ketuban
sudah pecah 5. Infeksi intra partum
PERJALANAN PENYAKIT
Infeksi dapat masuk melewati:
1. Perineum (luka episiotomi/vulva)
2. Vagina (vaginitis )
3. Serviks (servisitis)
4. Endometrium (endometritis)
5. Salpingitis
6. Pelvio Peritonitis
INFEKSI VULVA / VAGINA / SERVIKS
Gejala:1. Rasa nyeri, panas di tempat infeksi,
terdapat tanda-tanda infeksi atau tanda radang.
2. Bila luka infeksi tertutup jahitan maka cairan radang tidak bisa keluar sehingga dapat menimbulkan demam sampai 390C.
3. Kadang-kadang disertai menggigil.4. Kadangkala disertai pembesaran
kelenjar inguinal.
ENDOMETRITIS
•Kadangkala Lochia dalam uterus tertahan berupa:1.Darah2.Sisa plasenta3.Selaput ketuban
•Keadaan ini disebut lokiometra dengan gejala: - demam - sub involusi - uterus teraba lunak
SEPTIKEMIA / SEPSIS PUERPERALIS
Yaitu infeksi nifas yang telah menjalar kemana-mana terutama ke pembuluh darah sehingga menyebabkan septikemia (terdapatnya bakteri dalam pembuluh darah).
Gejala:1. Demam tinggi (suhu 39-400C) disertai
menggigil2. K.U memburuk dengan cepat3. Penurunan kesadaran
SEPTIKEMIA / SEPSIS PUERPERALIS
4. Penurunan produksi urin
5. Bila tidak diatasi dengan cepat dan baik maka dapat menyebabkan kematian 6-7 hari post partum
Penatalaksanaan: Pasien dirawat Pasang infus untuk pengganti cairan yang
hilang
PENATALAKSANAAN SEPTIKEMIA
Pasang O2 2-4 liter/menit Berikan kortikosteroid Pemberian AB yang sesuai Monitoring jumlah urin
PELVIOPERITONITIS
Yaitu radang panggul yang sudah mengenai peritonium.
Gejala:1. Demam (suhu tinggi)2. Perut kembung3. Nyeri pada bagian perut4. Defence muskular5. Muka pucat, cekung, keriput (Facies
Hipocratica)
PELVIOPERITONITIS
Pencegahan:1. Selama kehamilan- Cegah anemia- Gizi yang cukup- Dilarang coitus pada akhir kehamilan2. Selama persalinan- Tidak boleh terjadi persalinan yang lama- Sterilitas dalam menolong persalinan- Bila terjadi perdarahan post partum yang banyak
lakukan transfusi darah
PELVIOPERITONITIS
3. Selama nifas
- Rawat luka jalan lahir
- Isolasi pasien dengan tanda-tanda infeksi