IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PADA ROHIS DI
SMA N 2 YOGYAKARTA
Oleh:
Sadam Fajar Shodiq
NIM: 1320410036
TESIS
Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam
Program Studi Pendidikan Islam
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
YOGYAKARTA
2015
PERNYATAAI{ KEASLIAN
r ;ns bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIM
Jenjang
Program studi
I(onsentrasi
Sadam Fajar Shodiq
1320410036
Magister
Pendidikan Islam
Pendidikan Agama Islam
!,!{!
\Ienyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya
sa1,a sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Yogyakarta, 9 J anuai 201 5
Sadam Faiar ShodiqNIM. 1320410036
\ama
\IM
Yogyakarla
l'lenyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan
-nlagiasi' Jika kemudian hari terbukti merakukan plagiasi
sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku.
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
: Sadam Fajar Shodiq
:1320410036
Jenjang : Magister
Program studi : pendidikan islam
Konsentrasi : pendidikan Agama Islam
Judul Tesis : Ideorogi pendidikan Islam pada Rohis di sMA N 2
benar-benar bebas dari
maka saya siap ditindak
gy akafia, 9 l_qnuari 20 1 5
72556282
m9-'ffiSadam Faiar Shodi
NIM. 1320410036
$C*fi KEMEI\TERIAN AGAMAg;r;,:'.i; PASCASARJANA
tl}fJ VXY""trffiottLAM NEGERI sUNAN KALITAGA
PEI\IGESAHAN
TESIS berjudul
NamaNIMProgram StudiKonsentrasiTanggal Lulus
IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PADA ROHIS DISMA N 2 YOGYAKARTA
Sadam Fajar Shodiq, S.Pd.I1320410036Pendidikan IslamPendidikan Agama Islam (PAI)23 Februari 2015
!,!t
telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar MagisterPendidikan Islam (M.Pd.I)
Yogyakarta, 11 Maret z}rc
rektur,
aidi, Nl.A., Nl.Phil., Ph.D.,INIP. 19711227 199s03 I 002
::riLrdLrl
\1
- i:ul
\ - r.lsentrasi
:elah disetLriui tim
Ketua
S ekretaris
Pembimbing / PengLrji
PerrgLrii
Diujil<arr di Yogyaharta pada lrari Senin
Wahtu : I 5.30 s.d 16.30
Nilai Tesis :92.5 I A
IPK :3.71
Predikat Kelulusan : Cumlaude
PERS I.-TTJ.I UAN TIM I'IiNG T].II
IJJIAN TESIS
: IDEOLOGI PE.NDIDIKAN ISLAM PADA ROIIIS
DI SN4AN2 YOGYAKARTA
: Sadarr Fajar Shodiq, S.Pd.l
:1320410036
: Prograrr Studi Pendidil<an lslanr
: Pendidil<arr Aganta Islam
pengLrj i uj ian rrunaqosal'r
: Prof. Dr. H. Maragustam, M.A.
: Dr. Abdul Mr-rnip. M.Ag
: L)r. I(arrvadi, M.Ag
: Dr. H. LJsnran, S.S., I\4.Ag
tarrggal 23 Februari 201 5}It,
MOTA DINAS PEMBIMBING
Kepada yth:Direktur program pascasarj anaUIN Sunan KalijagaYogyakarta
Assalamu' alaikum wr. wbDisampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, penelitian,telaah, arahan dan koreksi terhadap penulisan naskah tesis be4udul:
IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PADA ROHIS DI SMA N 2YOGYAKARTA
Yang ditulis oleh:NamaNIM
: Sadam Fajar Shodiq, S.pd.I:1320410036
itl|_:
ri
Jenjang : MagisterProgram studi : pendidikan IslamKonsentrasi : pendidikan Agama Islam
Saya berpendapat bahwa naskah tesis ini tersebut sudah dapat diajukan kepadaProgram Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga vogyuku.tu ,*ur. diujikan dalam rangkamemperoleh gelar Megister pendidikan Islam.
Was s alamu' alaikum wr.'f4/b
Yogyakarta, 9 Februari 201 5Pembimbing
vl
vii
MOTTO
ين عند الل اإلسالم وما اخت لف الذين أوتوا الكتاب إال من إن الدن هم ومن يكفر بآيات الل فإن الل ب عد ما جاءىم العلم ب غيا ب ي
(٩١سريع الساب )
Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab1 kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya.2
1 Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran. 2 Al-Qur‟an Surat Ali Imran Ayat 19, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Bandung: Syaamil
Qur‟an)
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
TESIS INI AKU PERSEMBAHKAN UNTUK
ALMAMATERKU TERCINTA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ISLAM KONSENTRASI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
ix
ABSTRAK
Sadam Fajar Shodiq, NIM 1320410036: Ideologi Pendidikan Islam Pada
Rohis di SMA N 2 Yogyakarta. Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga, 2015.
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya berita yang berkembang akhir-akhir
ini di media sosial menyebutkan bahwa Rohis bisa menjadi sebab munculnya
teroris yang ada di Indonesia dengan pemahaman Islam yang dangkal sehingga
menjadikan mereka radikal. Persoalan tersebut juga menghampiri rohis di SMA N
2 Yogyakarta, bahwasannya disinyalir adanya golongan radikal yang menyusup
pada rohis SMA N 2 Yogyakarta melalui kegiatan yang diadakan oleh rohis,
seperti mentoring dan kajian Senin Sore (SENSOR).
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif
kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data
yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan untuk
mengetahui ideologi pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta.
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi sumber
dan perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Pola pendidikan Islam pada rohis
SMA N 2 Yogyakarta dilihat dari tujuan pendidikan: tujuan pendidikan Islam
pada rohis ini bercorak membangkitkan kembali dan meneguhkan kembali cara-
cara lama yang lebih baik di banding sekarang dan untuk membangun kembali
masyarakat dengan cara mendorong langkah kembali ke tujuan-tujuan aslinya dan
agar tetap konsisten dengan tujuan itu. Metode pendidikan: penggunaan metode
pendidikan diletakkan pada tatacara-tatacara pengajaran di dalam kelas yang
tradisional, seperti halnya ceramah, hafalan, belajar dengan di awasi dan dituntun,
serta diskusi kelompok yang terstruktur dan ketat, pembelajaran yang ditentukan
dan diarahkan oleh guru. Guru dipandang sebagai panutan dalam hal
kesempurnaan moral dan akademik, dan metode pendidikan diletakkan pada
pemulihan kembali prinsip-prinsip dan praktik-praktik pendidikan tradisional.
Kurikulum: menekankan karakter moral yang layak, melatih anggota rohis untuk
menjadi pribadi yang baik diukur dengan tolok ukur-tolok ukur perilaku moral
tradisional, memusatkan perhatian pada pembaharuan pola-pola budaya lama,
membantu siswa untuk menemukan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam
tradisi-tradisi budaya mendasar, penekanan diberikan pada regenerasi moral.
Implikasi ideologi pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta dalam isu-
isu keagamaan kontemporer seperti demokratis, toleransi pluralis, dan humanis
terwujud dalam proses pendidikan Islam secara eksplisit maupun implisit.
Kata kunci: Ideologi, Pendidikan Islam, Rohis.
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis ini
berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif Tidak dilambangkan أ
Ba‟ B Be ب
Ta‟ T Te ت
Sa‟ Ṡ Es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
ḥa‟ Ḥ حHa (dengan titik di bawah)
Kha‟ Kh خKa dan ha
Dal D De د
Żal Ż Zet (dengan titik di atas) ذ
Ra‟ R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy Es dan ye ش
Ṣād Ṣ Es (dengan titik di bawah) ص
Ḍāḍ Ḍ De (dengan titik di bawah) ض
Ṭa‟ Ṭ Te (dengan titik di bawah) ط
Ẓa‟ Ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ
ain ʻ Koma terbalik di atas„ ع
Gain G Ge غ
Fa‟ F Ef ف
Qāf Q Qi ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wawu W We و
Ha‟ H Ha ه
Hamzah ` Apostrof ء
xi
Ya‟ Y Ye ي
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap
Ditulis „iddah عدة
C. Ta’ Marbutah Di Akhir Kata
1. Bila dimatikan ditulis h
Ditulis Hibah هبة
Ditulis Jizyah جزية
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila diikuti dengan kata sandang „al‟ serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.
‟Ditulis Karâmah al-auliyâ كرامةاألولياء
3. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah
ditulis t atau h.
Ditulis Zakâh al-fiţri زكاةالفطر
D. Vokal Pendek
فعل
ذکر
يذهب
fathah
kasrah
dammah
ditulis
ditulis
ditulis
A fa‟ala
I żukira
U yażhabu
E. Vokal Panjang
1
2
Fathah + alif
جاهليةfathah + ya‟ mati
تنسىkasrah + ya‟ mati
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
Â
jâhiliyyah
â
tansâ
xii
3
4
كريمdammah + wawu mati
فروض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
î
karîm
û
furûd
F. Vokal Rangkap
1
2
fathah + ya‟ mati
بينكمfathah + wawu mati
قول
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ai
bainakum
au
qaul
xiii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحن الرحيم
ين كلو ارسلو المدهلل الذى ارسل رسولو باالدى ودين الق ليظهره على الد
هللا وحده الشر را. اشهدان الالو اال راونذي راوداعياال هللا بأذنو وسراجامني ي بشي
داعبده ورسولو لع لو وىوالقوي ا عوث رحة للعا زيز. واشهد ان سيدنامم المب
دوعلى الو وصحبو الذين جاىدواف هللا حق . اللهم صل على سيدنامم لمي
ا ب عد بيل. ام جهاده ف هداىم سوا ئ الس
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
menganugrahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat
dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukan manusia kepada jalan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Tesis yang berjudul “IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PADA ROHIS
DI SMA N 2 YOGYAKARTA” merupakan sebuah karya yang telah peneliti tulis
untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Megister dalam
pendidikan agama Islam. Namun, penulisan tesis ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa
terimakasih kepada:
xiv
1. Prof. Drs. H.Akh. Minhaji, M.A, Ph.D selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
2. Prof. Dr. H. Khoirudin Nasution, M.A, sebagai Direktur Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Prof. Dr. H. Maragustam, M.A, selaku Ketua Jurusan Program Studi
Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Dr. Karwadi, M.Ag, selaku Pembimbing tesis ini yang telah berkenan
meluangkan banyak waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
semangat dalam penyusunan tesis ini.
5. Dr. Usman, S.S., M.Ag selaku Penguji tesis ini yang telah memberikan
banyak masukan, sehingga tesis ini lebih bermakna.
6. Segenap Dosen dan karyawan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta atas bantuan dan ilmu yang telah diberikan.
7. Kusworo, S.Pd. M.Hum. selaku kepala SMA N 2 Yogyakarta beserta
jajarannya yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di
sekolah yang dipimpin.
8. Pengurus Rohis, yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, terima kasih
atas segala bantuan yang letah diberikan, mudah-mudahan kalian bisa
menjadi generasi yang sholeh.
9. Bapak Rahmanto, M.A. selaku staf karyawan di Prodi Pendidikan Islam
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga yang telah susah payah membantu
penulis dalam penyelesailan tesis ini.
xv
10. Kedua orang tua. Ayahanda Muranto dan Ibunda Jamilatun yang sangat
penulis cintai dan sayangi, yang selalu mendoakan dan memberikan
motivasi baik moral maupun finansial, dari kecil hingga saat ini.
11. Kakak Wahyuningsih, Umi, Sholeh, Khusnul dan adik Uswah, Ali, Aziz,
Ikah, dan Siti yang selalu sabar dan memotivasi penulis untuk dapat
menjadi orang yang mampu merubah nasib pendidikan keluarga.
12. Zizah Nurhana, S.Pd.I yang menjadi motivasi penulis agar segera
menyelesaikan tesis ini.
13. Sahabat-sahabat penulis di Masjid At-Taqwa Babarsari (Mas Bowo, Mas
Agus, Khotim, Rahmad, Umar, Anwar, Yusri, Yusran), yang berjuang
bersama-sama untuk mencapai cita-cita dan harus membagi waktu untuk
memakmurkan masjid.
14. Sahabat-sahabat penulis di PPs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta PAI C
Reguler angkatan 2013 (Hana, Ningsih, Suprihatin, Rio, Nurhadi, Nurul,
Adnan, Ikhwan, Anik, Heri, Rendi, Komar dan Zulkifli) yang telah
berjuang bersama menimba ilmu, banyak kenangan dan hal terindah
sebagai pengalaman hidup yang sangat berharga yang tak akan pernah
penulis lupakan. Semoga kita bisa bertemu di Senayan Amin.
Penulis hanya bisa berdo‟a semoga semua yang telah membantu
mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan tercatat
sebagai amal shaleh. Penulis menyadari kekeliruan sangat mungkin terjadi dalam
penulisan karya ilmiah ini, karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat dibutuhkan demi kesempurnaan tesis ini. Akhirnya penulis berharap
xvi
semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya dan mendapatkan ridho Allah SWT.
Yogyakarta, 9 Januari 2015
Penulis,
Sadam Fajar Shodiq, S.Pd.I
NIM. 1320410036
xvii
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xiii
xvii
xix
1
1
6
6
9
7
12
18
20
20
22
53
55
55
59
63
70
74
75
76
76
82
85
91
97
97
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................................
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .....................................................................
PENGESAHAN DIREKTUR .................................................................................
PENGESAHAN PENGUJI .....................................................................................
NOTA DINAS PEMBIMBING ...............................................................................
MOTTO ....................................................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................
ABSTRAK ................................................................................................................
PEDOMAN TRANSLITERASI .............................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN ...............................................................................
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................
C. Tujuan Penelitian .............................................................................
D. Kegunaan Penelitian ........................................................................
E. Kajian Pustaka ..................................................................................
F. Metode Penelitian ............................................................................
G. Sistematika Pembahasan ..................................................................
BAB II : IDEOLOGI DALAM KONTEKS PENDIDIKAN ISLAM ............ A. Hakikat Ideologi ...............................................................................
1. Ideologi ......................................................................................
2. Pengertian Rohis ........................................................................
B. Ideologi dalam Paradigma Pendidikan Islam ..................................
1. Pengertian Pendidikan Islam .....................................................
2. Tujuan Pendidikan Islam ..........................................................
3. Pendekatan dalam Pendidikan Islam .........................................
4. Kurikulum dalam Pendidikan Islam .........................................
5. Metode Pendidikan Islam..........................................................
6. Pendidik dalam Pendidikan Islam .............................................
C. Demokrasi, Pluralisme, Humanisme, dan Toleransi dalam
Perspektif Pendidikan Islam ..............................................................
1. Demokrasi dalam Perspektif Pendidikan Islam ..........................
2. Pluralisme dalam Perspektif Pendidikan Islam ...........................
3. Humanisme dalam Perspektif Pendidikan Islam .........................
4. Toleransi dalam Perspektif Pendidikan Islam .............................
BAB III : IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PADA ROHIS DI SMA N
2 YOGYAKARTA ..............................................................................
A. Gambaran Umum Rohis SMA N 2 Yogyakarta ..............................
xviii
97
103
105
111
113
115
119
122
124
126
129
137
137
139
148
153
153
154
159
161
170
170
172
175
175
177
178
1. Identitas Rohis SMA N 2 Yogyakarta .......................................
2. Sejarah dan Perkembangan Berdirinya Rohis SMA N 2
Yogyakarta .................................................................................
3. Struktur Organisasi Rohis SMA N 2 Yogyakarta ......................
4. Keadaan Pendidik Rohis SMA N 2 Yogyakarta ........................
B. Ideologi Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta ........
1. Islam Sebagai Ideologi ................................................................
2. Aqidah Islamiyah Rohis SMA N 2 Yogyakarta Sebagai
Basis Pendidikan .........................................................................
3. Makrifatullah dalam Konsep Pendidikan Islam Rohis SMA
N 2 Yogyakarta ...........................................................................
C. Deskripsi Pendidikan Islam .............................................................
D. Tujuan Pendidikan Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta ......
E. Karakteristik Pendidikan Islam Pada Rohis di SMA N 2
Yogyakarta .......................................................................................
F. Konsep Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta .........
1. Pendekatan Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2
Yogyakarta .................................................................................
2. Kurikulum Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2
Yogyakarta ..................................................................................
3. Metode Pendidikan Islam Pada Rohis SMA N 2
Yogyakarta ..................................................................................
BAB IV : IMPLIKASI IDEOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
TERHADAP PAHAM KEAGAMAAN ANGGOTA ROHIS
DALAM ISU-ISU KEAGAMAAN KONTEMPORER .................. A. Implikasi Ideologi Pendidikan Islam dan Pemahaman
Keagamaan Pendidikan Islam Rohis SMA N 2 Yogyakarta ...........
1. Demokrasi, Pluralisme, dan Toleransi dalam Perspektif
Ideologi Pendidikan Islam Rohis SMA N 2 Yogyakarta ...........
2. Rohis SMA N 2 Yogyakarta dan Konsepsi Tentang
Humanisme. ...............................................................................
B. Keberhasilan Ideologi Pendidikan Islam Rohis SMA N 2
Yogyakarta dalam Mengatasi Problematika Umat ..........................
C. Faktor Pendukung dan penghambat Ideologisasi Pendidikan
Islam Pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta .........................................
1. Faktor Pendukung Ideologisasi Pendidikan Islam Pada
Rohis SMA N 2 Yogyakarta ....................................................
2. Faktor penghambat Ideologisasi Pendidikan Islam Pada
Rohis SMA N 2 Yogyakarta ....................................................
BAB V : PENUTUP ............................................................................................
A. Kesimpulan .......................................................................................
B. Saran ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Silabus Mentoring Rohis SMA N 2 Yogyakarta, 142
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama Rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan
agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta,
termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Islam adalah
jalan hidup yang benar, jalan yang membawa keselamatan dunia dan akhirat
dan merupakan jalan satu-satunya yang harus ditempuh. Islam memiliki ciri-
ciri robbaniyah yaitu bahwa Islam bersumber dari Allah, bukan hasil
pemikiran manusia. Islam merupakan satu kesatuan yang padu yang terfokus
pada ajaran tauhid, Allah berikan kepada manusia agama yang sempurna. Islam
mencakup seluruh aspek kehidupan, tidak satu aspek pun terlepas dari Islam
karena ajaran yang bersifat integral (lengkap) dan Islam tidak terbatas dalam
waktu tertentu tetapi berlaku untuk sepanjang masa dan di semua tempat.
Dalam Islam ditemui kaidah-kaidah umum yang mudah dipahami, sederhana
dan mudah dipraktikkan yang menjadi kemaslahatan umat manusia karena
sumber ajaran Islam adalah Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad sehingga Islam
menjadi agama rahmatan lil’alamin.
Memahami Islam dan ajarannya, dan pelbagai aspek yang berkenaan
dengan Islam perlu dikaji secara seksama, sehingga dapat dihasilkan
pemahaman yang komprehensif. Hal ini penting dilakukan karena kualitas
pemahaman ke-Islaman seseorang dapat mempengaruhi pola pikir, sikap dan
2
perilaku dalam menghadapi pelbagai permasalahan yang berkaitan dengan
Islam.
Akhir-akhir ini image Islam tercoreng dengan pelbagai pemberitaan yang
menyebutkan Islam adalah agama teroris. Bahkan pelbagai tindakan preventif
dilakukan oleh pihak yang berwajib (polisi) untuk mengawasi ceramah-
ceramah yang dilakukan oleh ustadz maupun kyai di pelbagai tempat, baik itu
di masjid-masjid, pesantren dan bahkan sampai sekolah-sekolah. Pandangan
yang berkembang di masyarakat luas adalah melalui pengajian-pengajian yang
dilakukan pelbagai organisasi masyarakat bisa menjadi awal masuknya doktrin
Islam radikal.
Berita yang berkembang akhir-akhir ini di media sosial menyebutkan
bahwa Rohis bisa menjadi sebab munculnya teroris yang ada di Indonesia
dengan pemahaman Islam yang dangkal sehingga menjadikan mereka radikal.
Idealnya rohis adalah organisasi yang mewadahi siswa-siswa yang ingin
memperdalam agama Islam mereka. Bahkan dengan adanya rohis, pendidikan
Islam di sekolah lebih cepat berkembang. Namun, disamping itu semua yang
terjadi saat ini rohis bukan tempat yang nyaman lagi untuk menjadi tempat
memperdalam agama Islam, karena sikap menutup diri dari orang-orang yang
tidak menjadi bagian dari mereka yang ikut rohis. Sikap intoleran
menghinggapi siswa yang ikut rohis, karena doktrin-doktrin yang mereka
dapatkan. Bahkan siswa dituntut untuk bisa berjihad, bahkan yang
menyedihkan adalah ketika siswa di doktrin untuk berjihad dengan angkat
3
senjata dan ikut menjadi bagian dari pada perjuangan di Negara Islam yang
terjajah di Timur Tengah.
Metro TV pada tayangan tanggal 5 September 2012, menyebutkan bahwa
pola rekrutmen teroris muda ada 5 yakni:
1. Sasarannya siswa SMP akhir-SMA dari sekolah-sekolah umum.
2. Masuk melalui program ekstra kurikuler di masjid-masjid sekolah.
3. Siswa-siswi yang terlihat tertarik kemudian diajak diskusi di luar sekolah.
4. Dijejali pelbagai kondisi sosial yang buruk, penguasa korup, keadilan tidak
seimbang.
5. Dijejali dengan doktrin bahwa penguasa adalah thagut/ kafir/ musuh.1
Berdasarkan pernyataan yang ditayangkan pada Metro TV di atas jelas
bahwa telah berkembang di masyaratat luas bahwa munculnya gerakan-
gerakan ekstrimis di Indonesia dan kader-kader tersebut dicatak dari lembaga
pendidikan Islam sekolah, salah satunya adalah Rohis. Sehingga dari
pandangan masyarakat tersebut perlu adanya pembuktian secara ilmiah apakah
memang benar kalau aksi-aksi kejahatan teroris atau sikap radikal di Indonesia
ini bermula dari salahnya ideologi pendidikan Islam yang berkembang di
sekolah-sekolah.
Sikap radikal yang dilakukan oleh individu maupun kelompok biasanya
masuk melalui doktrin-doktrin yang mereka dapatkan baik secara eksplisit
maupun secara implisit, tidak terkecuali pada siswa. Doktrin yang diterima
siswa lebih cepat masuk karena perkembangan psikologis siswa SMA masih
sangat labil, sehingga dengan mudahnya mereka menggiring pemikiran siswa
pada Islam yang radikal. Siswa SMA dengan kondisi psikologis yang masih
labil perlu adanya bimbingan secara intensif agar siswa tidak terjerumus pada
1 Joko Prasetyo, Rohis Bukan Teroris, http://www.mediaumat.com/headline-news/3879-
rohis-bukan-teroris.html di unduh pada tanggal 18 Oktober 2014 Pukul 12.58 WIB.
4
hal-hal negatif. Indoktrinasi sangat mudah diberikan kepada anak SMA yang
masih sangat labil. Apalagi di SMA umum yang pendidikan agamanya kurang
kuat seperti di madrasah atau pesantren. Doktrin-doktrin itu sangat mudah
masuk ke sekolah-sekolah umum karena kurangnya pengawasan dari pihak
sekolah maupun guru agama pada khususnya. Begitu juga yang terjadi pada
rohis SMA N 2 Yogyakarta.
Persoalan yang ada di Rohis SMA N 2 Yogyakarta seperti yang
disampaikan oleh ketua umum Rohis SMA N 2 Yogyakarta menyebutkan
bahwa “pernah ada pengurus rohis angkatan 14 atau yang sekarang duduk di
kelas XII pernah melarang kepada anggota rohis lainnya untuk hormat pada
bendera. Memang pada angkatan 14 itu dulu ada dua kubu, yaitu kubu yang
“netral” dan yang “ekstrim”, dan bahkan ada dari mereka masuk dalam dunia
politik PKS”.2 Fakta lain yang menunjukkan adanya kepentingan individu atau
kelompok tertentu mulai masuk pada rohis SMA N 2 Yogyakarta adalah
melalui kegiatan mentoring yang notabene menjadi kegiatan paling
berpengaruh terhadap pendidikan Islam pada siswa muslim SMA N 2
Yogyakarta dengan memberikan doktrin-doktrin melalui pemahaan agama
“garis keras” dan condong terhadap muatan politik golongan tertentu. Seperti
hasil kutipan wawancara dengan salah satu anggota mentoring yang
menjelaskan bahwa “dulu mentor saya itu mengajarkan kepada saya tentang
Islam yang sangat kaku, dan sering menganggap golongan lain itu salah. Selain
itu juga mengajak kepada kelompok kami untuk bisa berdakwah sesuai dengan
2 Hasil wawancara dengan Zaki ketua umum rohis SMA N 2 Yogyakarta pada tanggal 22
Oktober 2014
5
paham dia. Mulai dari situ saya milih untuk pindah kelompok lain karena saya
tidak cocok dengan paham agamanya yang terlalu ekstrim”.3
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa yang terjadi
saat ini rohis di SMA N 2 Yogyakarta bukan lagi sebagai wadah atau media
dakwah Islam, akan tetapi rohis menjadi sarat akan kepentingan individu
maupun kelompok tertentu. Pendidikan Islam di rohis sebagai doktrin ideologi
kelompok tertentu, bukan lagi pendidikan Islam yang mampu menampung
segala kebutuhan rohani siswa dan tidak lagi menjadi Islam yang rahmatan lil
‘alamin.
Berdasarkan hasil observasi peneliti, kejadian-kejadian tersebut di atas
terjadi karena kurangnya pengawasan secara langsung yang dilakukan oleh
pihak sekolah, baik itu dari waka kesiswaan maupun dari pihak guru agama.
Pihak sekolah sudah mempercayakan sepenuhnya kepada alumni yang
notabene dari latar belakang pemahaman agama yang berbeda-beda, ada yang
menganut Islam garis keras, dan ada juga yang menganut Islam yang menaungi
seluruh perbedaan dalam pemahaman keagamaan. Dengan diberikan
kepercayaan penuh dari pihak sekolah, sehingga sangat mudah untuk
melakukan internalisasi dan indoktrinasi paham agama kepada siswa yang
notabene masih dalam proses peralihan dan pencarian jati diri agama mereka.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas maka menurut peniliti
ada sesuatu yang unik yang perlu di eksplor lebih jauh mengenai Ideologi
Pendidikan Islam pada Rohis khususnya di SMA N 2 Yogyakarta. Dengan
3 Hasil wawancara dengan Yogi kelas X MIIA-3 anggota rohis SMA N 2 Yogyakarta
pada tanggal 7 November 2014
6
adanya penelitian ini diharapkan akan lebih nampak dengan jelas ideologi
dalam pendidikan Islam pada rohis di dan SMA N 2 Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai
berikut:
1. Apa ideologi Pendidikan Islam pada rohis di SMA N 2 Yogyakarta?
2. Bagaimana pola pendidikan Islam pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta?
3. Bagaimana keberhasilan pendidikan Islam pada Rohis SMA N 2
Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui ideologi Pendidikan Islam pada rohis di SMA N 2
Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui pola pendidikan Islam pada Rohis SMA N 2 Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui keberhasilan pendidikan Islam pada siswa di Rohis SMA
N 2 Yogyakarta.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara akademis
maupun praksis.
1. Kegunaan Akademis
a. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi semua tentang ideologi
pendidikan Islam pada rohis.
7
b. Untuk menambah khazanah keilmuan dan wawasan bagi peneliti pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.
2. Kegunaan Praktis
a. Untuk menambah wawasan mengenai ideologi pendidikan Islam pada
rohis di SMA N 2 Yogyakarta.
b. Untuk mengetahui keberhasilan pendidikan Islam pada siswa di Rohis
SMA N 2 Yogyakarta.
c. Sebagai pengetahuan dan masukan bagi para guru, mahasiswa, dan
yang berkecimpung dalam dunia pendidikan mengenai ideologi
pendidikan Islam pada rohis di SMA N 2 Yogyakarta.
E. Kajian Pustaka
Berdasarkan kajian pustaka yang peneliti lakukan ada beberapa
penelitian yang memiliki tema yang hampir sama mengenai Ideologi
Pendidikan Islam, yaitu: Pertama, Tesis yang ditulis oleh Zaini Munir dengan
judul Pendidikan Islam dalam Perspektif Hasan al-Banna, Yogyakarta:
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zaini
Munir ini adalah sistem pendidikan Islam harus dibangun dengan mengacu
kepada sumber yang terang dan digali dari ajaran Islam kâffah yakni Al-Qur’an
dan as-Sunnah, bukan dari ajaran lainnya. Di dalam kedua sumber tersebut
banyak sekali nilai fundamental yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan
pendidikan, antara lain tauhid, kemanusiaan, keseimbangan, kesatuan umat
manusia, dan rahmatan lil ‘alamin. Konsep pendidikan Islam adalah
representasi dari pemahaman Islam kâffah, karena di dalamnya memuat
8
keterpaduan dari seluruh persoalan yang ada dalam sistem kehidupan, seperti:
pendidikan, politik, budaya, perundang-undangan yang semuanya dikaji dalam
perspektif keislaman.4 Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang
peneliti lakukan adalah terletak pada fokus kajian, yaitu peneliti lebih fokus
pada ideologi pendidikan Islam khususnya pada rohis, di samping subyek
penelitian yang juga berbeda.
Kedua, Tesis yang ditulis oleh Eling Triyomo yang berjudul Konsep
Pendidikan Islam Menurut HOS. Cokroaminoto, Yogyakarta: Pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga, 2012. Hasil penelitian yang ditulis oleh Eling Triyomo
tersebut adalah Pendidikan Islam yang dikehendaki oleh HOS. Cokroaminoto
adalah pendidikan umum itu harus berjalan paralel dan seimbang dengan ilmu
pengetahuan agama. Pengertian pendidikan Islam menurut HOS.
Cokroaminoto adalah pendidikan yang berdasarkan pendidikan agama Islam,
adapun tujuan pendidikan Islam adalah untuk membentuk pribadi muslim,
sedangkan prinsip-prinsip dalam pendidikan Islam adalah perasaan
nasionalisme harus tetap diutamakan dalam hal mempelajari pelbagai jenis
ileum pengetahuan.5 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti
lakukan adalah dalam penelitian ini belum nampak pola pendidikan Islam
sedangkan dalam penelitian yang akan peneliti lakukan adalah menekankan
pada pola pendidikan Islam pada rohis yang kemudian dari pola tersebut dapat
diketahui ideologi pendidikan Islam yang digunakan.
4 Zaini Munir, Pendidikan Islam dalam Perspektif Hasan al-Banna, (Yogyakarta:
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga). 5 Eling Triyomo, Konsep Pendidikan Islam Menurut HOS. Cokroaminoto, (Yogyakarta:
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2012).
9
Ketiga, Tesis yang ditulis oleh Qalka Sandi dengan judul Pola
Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Kesadaran Keagamaan Pada
Siswa XI SMA IT Abu Bakar Yogyakarta, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,
2013. Hasil penelitian dari tesis tersebut menunjukkan baha latar belakang
pengembangan keagamaan dijadikan okus pendidikan agama Islam oleh SMA
IT Abu Bakar Yogyakarta ialah karena SMA IT Abu Bakar ingin
menghadirkansuatu sistem pendidikan yang implementasi keislamannya
diwujudkan dalam bentuk pendidikan, juga dilator belakangi dengan sepak
terjang dalam perjalanan pendidikan yang mengalami dikotomi dan lemahnya
peradaban Islam, dan juga karena SMA IT Abu Bakar memfokuskan pada
kekuatan diniyah atau pada kesadaran keagamaan. Sedangkan pola pendidikan
agama Islam yang membangun kesadaran keagamaan siswa kelas XI SMA IT
Abu Bakar ialah, pertama, ruang lingkup pembinaan keagamaan, kedua,
lingkungan pembinaan keagamaan, ketiga, kegiatan-kegiatan pembinaan
keagamaan.6 Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan
peneliti lakukan adalah dalam tujuan pengetahuan pola pendidikan Islam untuk
dianalisis yang kemudian dihasilkan suatu ideologi dari pola pendidikan Islam
tersebut.
Keempat, Tesis yang ditulis Arifudin dengan judul Pendidikan Agama
Islam bagi Anak-anak Jalanan (Studi Kasus Anak Jalanan di Rumah Singgah
Sanggar Tukangan LSM Humana Yogyakarta), Yogyakarta: Pascasarjana IAIN
Sunan Kalijaga, 2003. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan
6 Qalka Sandi, Pola Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Kesadaran Keagamaan
Pada Siswa XI SMA IT Abu Bakar Yogyakarta, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013).
10
agama Islam bagi anak-anak jalanan berbeda dengan anak pada umumnya,
yaitu karena latar belakang keluarga yang berbeda sehingga mempengaruhi
kondisi psiko-sosio mereka. Pendidikan agama Islam sangat efektif dalam
pembentukan kepribadian anak jalanan, terbukti dari sikap solidaritas terhadap
teman dan patuh kepada orang yang lebih tua. Faktor pendukung pendidikan
agama Islam bagi anak jalanan adalah karena tingginya minat atau motivasi
anak jalanan dalam mempelajari pendidikan agama Islam, sedangkan faktor
penghambatnya adalah kurangnya asilitas pendukung pembelajaran seperti
buku.7 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan
adalah fokus penelitian yang akan peneliti lakukan adalah pada ideologi yang
melatarbelakangi pendidikan Islam pada rohis sehingga membentuk suatu
sikap tertentu.
Kelima, tesis yang ditulis oleh Mukhlis dengan judul “Implementasi
Ideologi Pendidikan Islam Sunni dan Syiah Studi Kasus di Desa Karang
Gayam Kec. Omben Kab. Sampang Madura”. Yogyakarta: Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga, 2014. Hasil penelitian pada tesis ini adalah Ideologi
pendidikan Islam Sunni dan Syiah meliputi enam hal, diantaranya yaitu: (1)
Dasar dan tujuan Sunni Syiah adalah al-Qur’an dan Hadits, tujuannya agar
menjadi manusia yang sempurna dunia akhirat dan membentuk pribadi
manusia yang baik. (2) Pendidik, dalam hal ini pendidik harus menjadikan
dirinya sebagai teladan bagi peserta didik, dan pendidik harus bisa
mengembangkan potensi-potensi peserta didik dengan baik. (3) Peserta didik,
7 Arifudin, Pendidikan Agama Islam bagi Anak-anak Jalanan (Studi Kasus Anak Jalanan
di Rumah Singgah Sanggar Tukangan LSM Humana Yogyakarta), (Yogyakarta: Pascasarjana
IAIN UIN Sunan Kalijaga, 2003).
11
dalam hal ini peserta didik harus ditanamkan nilai akhlak mulia. (4)Kurikulum,
Sunni lebih pada ilmu agama, sedangkan Syiah lebih pada ilmu umum. (5)
Metode, Sunni menggunakan metode sorogan, dialog, Syiah menggunakan
metode ceramah, dialog. (6) Lingkungan, di lingkungan Syiah-Sunni lembaga
pendidikan Islam cukup mendominasi. Faktor yang membedakan antara
ideologi pendidikan Islam Sunni-Syiah diantaranya: Etika, keagamaan,
Imamah, lingkungan, dan keyakinan.8 Perbedaan penelitian tersebut dengan
penelitian yang akan peneliti lakukan terletak pada fokus penelitian, dalam
penelitian tersebut membahas pada ideologi golongan Sunni-Syiah sedangkan
pada penelitian yang akan peneliti lakukan adalah ideologi pendidikan Islam
pada rohis.
Berdasarkan beberapa kajian pustaka tersebut di atas dapat diketahui
bahwa persamaan penelitian yang hendak peneliti lakukan adalah sama-sama
membahas tentang pendidikan Islam, sedangkan perbedaan antara penelitian
ini dengan beberapa penelitian sebelumnya adalah subyek dan fokus penelitian.
Dalam penelitian ini membahas mengenai ideologi pendidikan Islam pada
rohis SMA N 2 Yogyakarta. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha
menemukan pola pendidikan Islam pada rohis yang kemudian dari pola
tersebut akan diketahui ideologi pendidikan Islam yang digunakan yang
memang sebelumnya belum dikaji oleh peneliti lain. Di sini peneliti bertujuan
untuk menambah khazanah keilmuan yang ada serta menguatkan apa yang
sebelumnya sudah ada.
8 Mukhlis, Implementasi Ideologi Pendidikan Islam Sunni dan Syiah Studi Kasus di Desa
Karang Gayam Kec. Omben Kab. Sampang Madura, Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga, 2014.
12
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang memiliki beberapa
karakteristik yaitu berlangsung dalam latar belakang ilmiah, peneliti adalah
instrumen atau alat pengumpul data yang utama, dan analisisnya dilakukan
secara induktif.9 Penelitian lapangan dan bersifat deskriptif kualitatif yang
bertujuan untuk mengungkapkan suatu masalah atau keadaan, peristiwa
sebagaimana adanya berdasarkan data-data tertulis yang dipandang relevan
dan mendukung berkaitan dengan Ideologi Pendidikan Islam pada Rohis di
SMA N 2 Yogyakarta.
2. Pendekatan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan studi kasus
konseptual, yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data,
mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.10
Pendekatan dilakukan dengan mengamati dan memahami keadaan riil yang
ada di Rohis di SMA N 2 Yogyakarta.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang yang mengetahui, berkaitan, dan
menjadi pelaku dari suatu kegiatan yang diharapkan dapat memberikan
informasi. Adapun yang dijadikan sumber dalam penelitian ini yaitu orang
yang memberikan informasi yang memiliki kapasitas yang berkaitan dengan
9 Lexy.J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 3. 10 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005),
hlm. 339.
13
Pendidikan Islam pada rohis di SMA N 2 Yogyakarta yaitu Guru Agama
Islam, Mentor, Pengurus Rohis, anggota Rohis, dan siswa pada umumnya di
SMA N 2 Yogyakarta.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Metode observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
peristiwa atau kegiatan tetentu.11
Adapun metode pengamatan yang
digunakan adalah metode pengamatan secara langsung (direct
observation), yaitu pengamatan secara langsung terhadap subyek
penelitian yaitu siswa anggota Rohis dan Pengajar pada Rohis di SMA N
2 Yogyakarta dan menggunakan observasi partisipan (participant as
observer), yaitu peserta sebagai pengamat dan membiarkan kehadirannya
sebagai peneliti dan mencba membentuk serangkaian hubungan dengan
subyek sehingga mereka berfungsi sebagai informan. Dalam hal ini,
peneliti melakukan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan
Rohis SMA N 2 Yogyakarta seperti forum diskusi, kajian Islam, dan
mentoring.
b. Wawancara
Teknik wawancara adalah sebagai salah satu jenis komunikasi
langsung, melibatkan pihak peneliti selaku interviewer dan pihak lain
11 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2005), hlm. 220.
14
yang diwawancarai selaku interviewer.12
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan wawancara indepth interview (wawancara mendalam)
kepada siswa dan guru untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya.
Anas Sudijono dalam bukunya mendefinisikan metode interview
ialah cara-cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan
dengan melakukan Tanya jawab secara lisan, secara sepihak, berhadapan
muka dengan arah dan tujuan yang telah ditentukan.13
Jenis wawancara
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terpimpin atau
terpadu, atau dalam kata lain wawancara ini dibatasi oleh bahan yang
sudah disiapkan sebelumnya (guide interview). Metode ini digunakan
untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan Ideologi Pendidikan
Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta.
Peneliti menggunakan metode pemilihan sampel wawancara
secara purposive, yakni memilih informan wawancara baik dari guru,
pengurus rohis, maupun anggota rohis, berdasarkan kepentingan yang
menjadi fokus penelitian terkait Ideologi Pendidikan Islam Pada Rohis di
SMA N 2 Yogyakarta. Dalam proses ini awalnya peneliti memilih tokoh
kunci yaitu guru Agama Islam, Ketua rohis, Pengurus rohis, dan anggota
rohis yang sudah senior.
12 Abdullah Ali, Metode Penelitian dan Penulisan karya Ilmiah, (Cirebon :STAIN
Cirebon Press, 2007), hlm.71. 13 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1996), hlm. 82.
15
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mencari data melalui beberapa
arsip dan dokumentasi, surat kabar, majalah, jurnal, buku dan benda-
benda tertulis lainnya yang relevan. Teknik pengumpulan data dengan
dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-
dokumen.14
Adapun data yang dikumpulkan dengan teknik ini adalah:
catatan yang berkaitan dengan sejarah rohis, jumlah pendidik atau mentor
dari tahun ketahun, profil pendidik atau mentor, materi yang digunakan
dalam mentoring atau kajian, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
Ideologi Pendidikan Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta.
5. Teknik Uji Keabsahan Data
a. Perpanjangan Keikutsertaan
Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan
penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.15
Hal ini
dilakukan untuk:
1) Membatasi gangguan kekeliruan dari dampak peneliti pada konteks
2) Membatasi kekeliruan peneliti
3) Mengkompensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak
biasa atau pengaruh sesaat.16
14 Husaini Usman, dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:
Bumi Aksara, 1996). hlm. 73. 15 Lexy.J.Moleong, Metodologi Penelitian…, hlm. 248. 16 Ibid., hlm 327.
16
b. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang
paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.17
Triangulasi yang digunakan peneliti adalah triangulasi sumber yaitu
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
penelitian kualitatif sampai data benar-benar jenuh.
6. Teknik Analisis Data
Analisa data merupakan suatu cara untuk mengolah data setelah
diperoleh hasil penelitian, sehingga dapat ditarik kesimpulan berdasarkan
data yang faktual. Menganalisis data merupakan langkah penting dalam
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data
deskriptif analisis yang sifatnya pemaknaan, yaitu peneliti bermaksud
mengungkap keadaan atau karakteristik sumber data.
Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka teknik
analisa data dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitik, yaitu
mendeskripsikan dan menganalisa semua hal yang menjadi fokus dalam
penelitian ini.18
Khususnya yang berkaitan dengan Ideologi Pendidikan
Islam Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta.
17 Ibid., hlm 329. 18 Dudung Abdurrahman, Pengantar Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Galang
Press, 2000), hlm. 63.
17
Adapun langkah-langkah dalam analisis data ini menggunakan model
Miles dan Huberman sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan kegiatan memilih dan menguasai data
yang sesuai dengan fokus penelitian sehingga dapat ditangani. Mereduksi
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting dan menghapuskan yang tidak perlu. Dalam
penelitian ini data yang direduksi adalah data hasil pengamatan,
wawancara, dan dokumentasi yang berkaitan dengan Ideologi pendidikan
Islam pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta.
b. Penyajian Data (Display Data)
Penyajian data yaitu mengorganisasikan dan memaparkan data
yang tersedia secara naratif yang memungkinkan penarikan kesimpulan.
Setelah mereduksi data dengan tujuan agar data mudah dipahami oleh
peneliti maupun orang lain yang membaca hasil penelitian, maka data
tersebut perlu disajikan. Data yang disajikan tersebut dalam penelitian ini
menggunakan antara lain graik, matrik, maupun tabel. Data yang
disajikan tersebut antara lain adalah data tentang jumlah sejarah
berdirinya rohis, pengurus rohis, mentor atau pengajar, jumlah anggota
dan data alumni rohis.
c. Verivikasi Data
Verivikasi yaitu proses penarikan kesimpulan. Kesimpulan aal
bersifat sementara dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti
18
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data. Sebaliknya,
jika kesimpulan awal didukung dengan bukti-bukti baru yang ditemukan
maka kesimpulan tersebut dianggap kredibel.
G. Sistematika Pembahasan
Untuk mengetahui gambaran keseluruhan pada penelitian ini, maka
peneliti akan sampaikan garis-garis besar dalam sistematika pembahasan,
sistematika dalam tesis ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, inti,
dan akhir. Adapun sistematika dalam tesis ini adalah sebagai berikut:
Bagian formalitas: meliputi halaman judul, surat pernyataan keaslian,
halaman nota dinas, halaman pengesahan, halaman motto, halaman
persembahan, kata pengantar, abstrak, dan daftar isi.
BAB I: Pendahuluan, dalam bab ini meliputi: latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, landasan
teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II: Membahas mengenai Ideologi dalam konteks pendidikan Islam
secara umum.
BAB III: Membahas mengenai Implementasi Ideologi Pendidikan Islam
Pada Rohis di SMA N 2 Yogyakarta.
BAB IV: Membahas mengenai implikasi ideologi pendidikan Islam
pada rohis SMA N 2 Yogyakarta terhadap paham keagamaan anggota rohis
dalam isu-isu keagamaan kontemporer.
19
BAB V: Penutup, pada bagian ini terdiri dari kesimpulan, saran-saran,
dan penutup. Bagian akhir dari tesis ini juga dicantumkan daftar pustaka dan
pelbagai lampiran dari penelitian.
175
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dan berdasarkan
hasil penelitian tentang Ideologi Pendidikan Islam pada Rohis SMA N 2
Yogyakarta maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi pendidikan Islam
pada rohis SMA N 2 Yogyakarta dilihat dari berbagai aspek, seperti tujuan
pendidikan, kurikulum dan metode pendidikan Islam maka pendidikan Islam
pada rohis SMA N 2 Yogyakarta berideologi fundamentalisme. Dalam aspek
aqidah yang dianut yaitu menganut aqidah ahlus sunah wal jama’ah, dengan
menekankan pada aspek makrifatullah dan membiasakan mengamalkan
sunnah-sunnah rasulullah dalam kesehariannya.
Pola pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta dilihat dari
tujuan pendidikan: tujuan pendidikan Islam pada rohis ini bercorak
membangkitkan kembali dan meneguhkan kembali cara-cara lama yang lebih
baik di banding sekarang dan untuk membangun kembali masyarakat dengan
cara mendorong langkah kembali ke tujuan-tujuan aslinya dan agar tetap
konsisten dengan tujuan itu. Metode pendidikan: penggunaan metode
pendidikan diletakkan pada tatacara-tatacara pengajaran di dalam kelas yang
tradisional, seperti halnya ceramah, hafalan, belajar dengan di awasi dan
dituntun, serta diskusi kelompok yang terstruktur dan ketat, pembelajaran yang
ditentukan dan diarahkan oleh guru. Guru dipandang sebagai panutan dalam
hal kesempurnaan moral dan akademik, dan metode pendidikan diletakkan
176
pada pemulihan kembali prinsip-prinsip dan praktik-praktik pendidikan
tradisional. Kurikulum: menekankan karakter moral yang layak, melatih
anggota rohis untuk menjadi pribadi yang baik diukur dengan tolok ukur-tolok
ukur perilaku moral tradisional, memusatkan perhatian pada pembaharuan
pola-pola budaya lama, membantu siswa untuk menemukan kembali nilai-nilai
yang terkandung dalam tradisi-tradisi budaya mendasar, penekanan diberikan
pada regenerasi moral. Indoktrinasi moral lebih dipentingkan ketimbang
penyesuaian praktis, yakni belajar tentang hal-hal yang segera berguna.
Menekankan latihan moral dan jenis ketrampilan-ketrampilan akademik serta
praktis yang diperlukan untuk membantu siswa untuk menjadi anggota yang
aktif dalam tatanan sosial yang diregenerasikan secara tepat, ketrampilan-
ketrampilan belajar yang mendasar, pelatihan pembentukan karakter,
pendidikan fisik (termasuk pelajaran kesehatan).
Implikasi ideologi pendidikan Islam pada rohis SMA N 2 Yogyakarta
dalam isu-isu keagamaan kontemporer seperti demoratis, toleransi pluralis, dan
humanis terwujud dalam proses pendidikan Islam secara eksplisit maupun
implisit. Sikap toleransi yang ditanamkan di rohis SMA N 2 Yogyakarta adalah
sebagai berikut: Mengakui hak setiap orang, Menghormati keyakinan orang
lain, Agree in disagreement; setuju dalam perbedaan, yakni perbedaan tidak
harus ada permusuhan dan pertentangan, Saling mengerti; tidak saling
menjelekkan; tidak saling membenci dan selalu saling menghargai satu sama
lain, Kesadaran dan kejujuran, Saling mengerti keadaan orang lain. Sikap
pluralis diwujudkan dalam memberikan kebebasan dan melihat aspek
177
kemanusiaan. Sedangkan wujud sikap demokratis tercermin dalam proses
pemilihan strategi dalam pembelajaran, dan dalam menentukan sesuatu
berdasarkan musyawarah mufakat.
B. Saran
Berdasarkan uraian tentang ideologi pendidikan Islam pada rohis SMA
N 2 Yogyakarta di atas, baik yang berkaitan dengan konsep ideologi dan
implementasinya pada ranah pendidikan, tidak dapat dipungkiri bahwa
keberadaan rohis yang seperti itu akan memunculkan persepsi negatif, yaitu
dengan keberadaannya yang eksklusif dan intoleran walaupun sejatinya tidak.
Maka yang harus dilakukan oleh rohis SMA N 2 Yogyakarta adalah melakukan
interpretasi terhadap ajaran agama Islam dengan mendialogkan dengan
pemikiran-pemikiran terkini tentang hukum Islam.
Rohis SMA N 2 Yogayakarta harus lebih membuka wawasan terhadap
pluralitas agama, karena keberadaan rohis yang menutup diri akan
memunculkan pandangan negatif, dan ketika orang sudah berpandangan
negatif maka yang terjadi adalah orang-orang tidak mau mengikuti kegiatan
yang diadakan oleh rohis. Selain itu rohis SMA N 2 Yogyakarta harus selektif
dalam memilih pendidik dalam kegiatan mentoring maupun kajian senin sore
atau kajian-kajian yang lain, karena sebuah ideologi yang dibawa oleh pendidik
akan berpengaruh pada ideologi yang mengikuti kegiatan tersebut, dan
diusahakan tidak ada unsur politis dalam memberikan materi kajian. Proses
pendidikan harus bersifat integratif agar tujuan pendidikan yang dicita-citakan
dapat tercapai, yakni pendidikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
178
DAFTAR PUSTAKA
Abd, Aziz. Filsafat Pendidikan Islam: Sebuah Gagasan Membangun Pendidikan
Islam. Yogyakarta: Teras. 2009
Abdurrahman, Dudung. Pengantar Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta:
Galang Press. 2000
Abu Bakar, Usman dan Surohim. Fungsi Ganda Lembaga Pendidikan Islam:
Respon Kreatif terhadap Undang-undang Sisdiknas. Yogyakarta: Safiria
Insania Press. 2005
Abuddin, Nata. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
2010
Achmadi. Ideologi Pendidikan Islam: Paradigma Humanisme dan Teosentris.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010
Ahmad, Janan. Mengungkit Pilar-pilar Pendidikan Islam (tinjauan Filosofis).
Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga. 2010
Ali, Abdullah. Metode Penelitian dan Penulisan karya Ilmiah. Cirebon :STAIN
Cirebon Press. 2007
Ali, Daud H.M. dkk., Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik.
Jakarta: Bulan Bintang. 1989
Ali, Hamdani. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Kota Kembang. 1993
Al-Jamali, Muhammad Fadhil. Filsafat Pendidikan dalam Al-Qur’an. Terj. Judial
Alasani. Surabaya: Bina Ilmu. 1986
Al-Thoumy, Omar Mohammad. FIlsafat Pendidikan Islam. Terj. Hasan
Langgulung. Jakarta: Bulan Bintang. 1989
Aly, Abdullah. Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren Telaah terhadap
kurikulum Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011
Aly, Hery Noer. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos. 1999
Amin, Moh. Dkk. Humanistik Education. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. 1979
An-Nahlawi, Abdurrahman. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam.
Bandung: CV Dipnegoro. 1992
179
Arif, Syaiful. Humanisme Gus Dur: Pergumulan Islam dan Kemanusiaan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2013
Arifi, Ahmad. Politik Pendidikan Islam: Menelusuri IDeologi dan Aktualisasi
Pendidikan Islam ditengah Arus Globalisasi. Yogyakarta: Teras. 2009
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisiplener. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008
-------------. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. 1996
Arifudin. Pendidikan Agama Islam bagi Anak-anak Jalanan (Studi Kasus Anak
Jalanan di Rumah Singgah Sanggar Tukangan LSM Humana Yogyakarta).
Yogyakarta: Pascasarjana IAIN UIN Sunan Kalijaga. 2003
Asifudin, Janan. Mengungkit Pilar-pilar Pendidikan Islam (tinjauan Filosofis).
Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga. 2010
Assegaf, Abdur Rachman. Pendidikan Tanpa Kekerasan: Tipologi Kondisi,
Kasus, dan Konsep. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2004
Bakar, Abu. dan Surohim. Fungsi Ganda Lembaga Pendidikan Islam: Respon
Kreatif terhadap Undang-undang Sisdiknas. Yogyakarta: Safiria Insania
Press. 2005
Cholil, Suhadi. Resonansi Dialog Agama dan Budaya. Yogyakarta: CRCS UGM.
2008
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakata: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan P.N. Balai Pustaka.
1990
Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 1997
Djiwandono,Sri Esti Wuryani. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Grasindo. 2008
Ghafur, Waryono Abdul. Tafsir Sosial mendialogkan teks dengan konteks.
Yogyakarta: eLSAQPress. 2005
Goleman, Daniel. Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Cet. III;
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2000
Gummy, Demokrasi dalam Pendidikan Islam, dalam
https://nanogummy.wordpress.com diunduh pada tanggal 12 Januari 2015
Guruh salafi, “Skripsi”. Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Pluralisme,
180
Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai Dasar
Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
1979
Hatta, Mohammad. Sosialisme Religius: Suatu Jalan Keempat?. Yogyakarta:
Kreasi Wacana. 2000
http://masoviq.blogspot.com/2012/09/kurikulum-pendidikan-islam.html di unduh
pada tanggal 20 Oktober 2014
Laurentius Tarpin, “Humanisme dan Reformulasi Praksis Pendidikan”, dalam
Humanisme dan Humaniora: Relevansinya bagi pendidikan. Yogyakarta:
Jalasutra. 2008
Mahfud, Choirul. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008
Majid, Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2004
Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Al-
Ma’arif. 1980
Mas’ud, Abdurrahman. Menggagas Pendidikan Nondikotomik Humanisme
Religius Sebagai Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta, Gama Media.
2002
Masruri, Siswanto. Humanitarianisme Soedjatmiko: Visi Kemanusiaan
Kontemporer. Yogyakarta: Pilar Humanika. 2005
Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2006
Muhaimin. Nuansa Baru Pendidikan Islam Mengurai Benang Kusut Dunia
Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada
-------------. Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan,
Manajemen Kelembagaan, Kurikulum Hingga Strategi Pembelajaran.
Jakarta: PT. Rajawali Pers. 2009
Mujib, Abdul dan Mudzakkir. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Preda
Media. 2008
Mukodi. Pendidikan Islam Terpadu: Reformulasi Pendidikan di Era Global.
Yogyakarta: Magnum Pustaka. 2010
181
Munawar, Said Agil H. Al-Qur’an, Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Ed.
Abdul Hakim. Jakarta: Ciputat Pers. 2002
----------------------------. Fikih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press, tt
Munir, Zaini. Pendidikan Islam dalam Perspektif Hasan al-Banna. Yogyakarta:
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
Nata, Abudin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama. 2005
Nuswantoro. Daniel Bell: Matinya Ideologi. Magelang: IndonesiaTera. 2001
O’Neil, Willian. Ideologi-ideologi Pendidikan. Alih Bahasa, Omi Intan Naomi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002
Poerwadarminto,W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1986
Prasetyo, Joko. Rohis Bukan teroris, http://www.mediaumat.com/headline-
news/3879-rohis-bukan-teroris.html di unduh pada tanggal 18 Oktber 2014
Rahim, Husni. Arah Baru Pendidikan Silam di Indonesia, Editor Affandi Mochtar
(Jakarta: Logos, 2001
Ramayulis. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. 1994
Rohani Islam, http://id.wikipedia.org/wiki/Rohani_Islam di Unduh pada Tanggal
16 Oktober 2014, pukul 11.35 WIB
Salim, Moh. Haitami dan Syamsul Kurniawan. Studi Ilmu Pendidikan Islam.
Yogyakarta: Ar Ruzz Media. 2012
Sandi, Qalka. Pola Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Kesadaran
Keagamaan Pada Siswa XI SMA IT Abu Bakar Yogyakarta. Yogyakarta:
UIN Sunan Kalijaga, 2013
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
1996
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. 2005
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cet. XI;
Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005
Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2005
182
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Persektif Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2001
Triyomo, Eling. Konsep Pendidikan Islam Menurut HOS. Cokroaminoto,
(Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. 2012
Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara. 1996
Vidya Devi Maharani, Pengertian Ideologi, fungsi, dan lainnya dari Ideologi,
http://lihatfoto.pun.bz/pengertian-ideologi-fungsi-dan-lainnya-d.xhtml diunduh
pada tanggal 07 Januari 2015
Yaqin, M. Ainul. Pendidikan Multikultural Cross-Cultural Understanding untuk
Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta: Pilar Media. 2007
Yusri, Muhammad FM. Prinsip Pendidikan Multikulturalisme dalam Ajaran
Agama-agama di Indonesia Vol. 3, No. 2. Yogyakarta: Jurnal
Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2008
Zulkarnain. Transformasi Nilai-nilai Pendidikan Islam: Manajemen Berorientasi
Link and Match. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008
Zuriah, Nurul dan Hari Sunaryo. Inovasi Model Pembelajaran Demokratis
BerperspektidfGender: Teori dan Aplikasinya di Sekolah. Malang: UMM
Press. 2008
Top Related