http://baehaqiarif.wordpress.com
S U M AT E R A K A L IM A N TA N
JAVA
IR IA N JAYA
IDENTITAS NASIONALI n d o n e s i a
Dikdik Baehaqi Arif | [email protected]
IDENTITAS berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.
NASIONAL menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan.
IDENTITAS NASIONAL adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan
melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.
Pengertian
pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan
suatu bangsa dengan ciri-ciri khas, dan
dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda
dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
Hakikat
Sifat Identitas Nasional
dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga
bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara
identitas nasional lahir belakangan
dibandingkan dengan identitas
kesukubangsaan
Buatan
Sekunder
Faktor Pembentuk
Identitas
Bersama
Primordial
Sakral
Tokoh
Kesediaan bersatu
Sejarah
Perkembangan Ekonomi
Kelembagaan
kekerabatan, suku bangsa, daerah asal (home land), Bahasa, dan adat istiadat.
Primordial
Kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. – agama katholik membentuk beberapa negara di Amerika Latin; Uni Soviet diikat oleh kesamaan ideologi komunis --
Sakral
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh
masyarakat dapat menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara.
Tokoh
Pandit Jawaharlal Nehru (PM India), Kwame Nkrumah (Presiden Ghana), Gamal Abdul
Nasser (Presiden Mesir), Bung Karno, dan Tito (Presiden Yugoslavia).
kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan pemerintahnya tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras, agamanya.
Kesediaan bersatu dalam perbedaan (Unity in diversity)
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu – sama-sama menderita karena penjajahan
Sejarah
Perkembangan Ekonomi akan melahirkan spesialisasi
pekerjaan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat.
Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis pekerjaan. Semakin kuat ketergantungannya, semakin besar solidaritas dan persatuan masyarakat
lembaga pemerintahan dan politik, birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik.
◦ Kerja dan perilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu bangsa
Kelembagaan
Bangsa
Ernest Renan (1823-1892)
Otto Bauer (1881-1934)
Sekelompok manusia yang memiliki kehendak bersatu sehingga merasa dirinya adalah satu.
Faktor utama yang menimbulkan suatu bangsa adalah kehendak bersama dari masing-masing warga untuk membentuk suatu bangsa
Suatu persatuan karakter/perangai yang timbul karena persatuan nasib.
menekankan pengertian bangsa dari karakter, sikap dan perilaku yang menjadi jatidiri bangsa yang terbentuk karena pengalaman sejarah budaya
Rakyat atau orang-orang yang berada di dalam suatu masyarakat hukum yang terorganisir.
Kelompok orang-orang satu bangsa ini pada umumnya menempati bagian atau wilayah tertentu, berbicara dalam bahasa yang sama (meskipun dalam bahasa-bahasa daerah), memiliki sejarah, kebiasaan, dan kebudayaan yang sama, serta terorganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat.
Ensiklopedia Nasional Indonesia
Bangsa
Bangsa
Sosiologis AntropologisCultural unity
Persekutuan hidup masyarakat -- merasa satu kesatuan ras,
bahasa, agama dan adat istiadat (diikat oleh ikatan
primordial)
Politis Political unity
Suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan
mereka tunduk pada kedaulatan negara sebagai kekuasaan tertinggi (diikat
oleh kekuasaan politik, negara)
Pengertian Bangsa
Proses pembentukan bangsa-negara
MODEL ORTODOKS MODEL MUTAKHIR
Bermula dari adanya suatu bangsa, kemudian bangsa itu membentuk satu negara sendiri
bangsa Yahudi berupaya membentuk negara Israel untuk satu bangsa Yahudi
Bermula dari adanya negara yang terbentuk melalui proses sendiri, penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras
Kemunculan negara Amerika Serikat (1776)
Perbedaan Model Ortodoks dan Mutakhir
UNSUR PEMBEDA
ORTODOKS MUTAKHIR
Perubahan unsur dalam masyarakat
Tidak mengalami perubahan unsur
Mengalami perubahan unsur
Waktu yang dibutuhkan
Singkat – hanya membentuk struktur pemerintahan, bukan pembentukan identitas kultural baru
Lama, harus mencapai kesepakatan tentang identitas kultural yang baru
Kesadaran politik
Muncul setelah terbentuknya bangsa-negara
Muncul mendahului (bahkan menjadi kondisi awal terbentuknya bangsa-negara)
Derajat partisipasi politik
Partisipasi politik dan rezim politik (penguasa) dianggap sebagai bagian terpisah dari proses integrasi nasional
Partisipasi politik dan rezim politik (penguasa) merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses integrasi nasional
(Diolah dari Ramlan Surbakti, 1999)
Seluruh manusia yang menurut wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal bersama di wilayah nusantara dari ujung barat (Sabang) sampai ujung timur (Merauke) yang memiliki kehendak dan karakter yang telah menjadi satu (Soekarno)
Bangsa Indonesia
Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia: adanya persamaan nasib, keinginan bersama untuk merdeka, kesatuan tempat tinggal dan cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai bangsa.
Faktor pembentuk identitas kebangsaan Indonesia bukanlah faktor primordial, tetapi faktor historis
NKRI adalah negara kebangsaan modern Negara kebangsaan modern adalah negara
yang pembentukkannya didasarkan pada semangat kebangsaan dengan tekad membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun berbeda-beda agama, ras, etnik atau golongannya.
NKRI
S U M AT E R A K A L IM A N TA N
JAVA
IR IA N JAYA
1. Pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya – motivasi perjuangan (alinea 1);
2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan menuju pada keadaan merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur (alinea 2);
3. Atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia – motivasi spiritual (alinea 3);
4. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuan negara, bentuk negara, bentuk pemerintahan, sistem pemerintahan, UUD negara, dan dasar negara (alinea 4)
Proses terbentuknya negara Indonesia
Bangsa Indonesia bercita-cita mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 – alinea 2 Pembukaan UUD 1945
Tujuan negara -- alinea 4 Pembukaan UUD 1945
Cita-cita dan Tujuan
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai,
demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah
negara kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh
manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran
hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos
kerja yang tinggi serta berdisiplin
(TAP MPR No.VII/MPR/2001)
Visi Bangsa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
Sang merah putih sebagai bendera negara
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan
Burung Garuda sebagai lambang negara
Bhinneka tunggal ika sebagai semboyan negara
Pancasila sebagai dasar negara
Konsepsi wawasan nusantara
NKRI yang berkedaulatan rakyat
UUD 1945 sebagai konstitusi negara
Kebudayaan nasional
S U M AT E R A K A L IM A N TA N
JAVA
IR IA N JAYA
1
23
4
5 67
8
9 10
Identitas Nasional Indonesia
Tema: Mengokohkan Empat Pilar Kebangsaan sebagai Identitas Nasional Indonesia
Diketik pada kertas A4; spasi 1,5; Times New Roman 12pt; Margin kiri (4) kanan (3) atas (4) bawah (3)
Sistematika MakalahA. PendahuluanB. PermasalahanC. PembahasanD. Daftar Pustaka
Waktu 1 minggu, dan dipresentasikan
TUGAS MAKALAH (KELOMPOK 1)
Top Related