IDENTIFIKASI JENIS BATUAN DOMINAN DI DAERAH DIENG DAN
PEMISAHAN ANOMALI REGIONAL DAN RESIDUAL MENGGUNAKAN
METODE MOVING AVERAGE FILTER
Ade Andika Saputra1*
, Anak Agung Istri Dwilyantari1,
Nurvita Fatmasari1, Teuku Hafid Hududillah
1, Mahmud Yusuf
2
1Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
2Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
*Corresponding Author's email: [email protected]
Identifikasi densitas menggunakan metode Parasnis serta pemisahan anomali regional
dan residual menggunakan Moving Average Filter kawasan Dieng telah dilakukan
berdasarkan data anomali medan gravitasi. Data Anomali medan gravitasi yang digunakan
berasal dari Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG. Proses
pengolahan, pemodelan dan interpretasi data dilakukan dengan software Ms. Excel 2010 dan
Surfer 11. Nilai yang didapatkan pada perhitungan mengggunakan metode Parasnis adalah
2.3968 gr/cm3
. Nilai ini menunjukkan kesesuaian dengan densitas batuan yang dominan di
daerah tersebut yaitu batuan Andesit. Pada pola kontur Anomali Bouger sederhana
menunjukkan bahwa nilai anomali tertinggi adalah +68.1825 mgal terletak pada 110.03250
BT dan 7.34210 LS , sedangkan nilai terendah adalah -87.3120 mgal terletak pada 110.0749
0
BT dan 7.38020 LS. Penelusuran dengan menggunakan daerah Dieng sebagai titik acuan
menunjukkan bahwa nilai anomali meningkat ke arah Barat Laut daerah Dieng dan menurun
ke arah Tenggara Dieng.
Kata kunci: anomali medan gravitasi, Daerah Dieng, metode Parasnis, Moving Average
Filter.
PENDAHULUAN
Kondisi Geologi Dieng
Dataran Tinggi Dieng merupakan
dataran tinggi terluas di Pulau Jawa yang
terletak pada posisi geografis 7.21490 LS
dan 109.89940 BT . Dataran Tinggi Dieng
semula merupakan gunung berapi yang
meletus dengan dahsyat, sekarang puncak
gunung terlempar, tinggal lah sekarang
suatu dataran yang terletak di puncak
gunung lebih dikenal dengan sebutan
Dieng Plateu (Hermawan, et al.,2014)
Menurut Pardityanto (1970),
geomorfologi daerah Dataran Tinggi
Dieng dan sekitarnya bisa dibedakan
menjadi dua satuan:
1. Daerah Pegunungan, daerah ini
melingkupi hampir seluruh bagian tepi.
Terdiri dari beberapa gunungapi yang
tersusun dalam satu kelurusan.
2. Daerah Dataran Tinggi (Plateau),
daerah ini terletak diantara barisan
gunungapi dan kubah soliter, umumnya
telah diisi material vulkanik. Terdiri dari
Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi
Batur dan Dataran Tinggi Sidongkal
Menurut penelitian oleh Condon et
al. (1996), satuan Gunung Api Dieng
terdiri dari satuan lava andesit dan andesit
kuarsa, serta batuan klastika gunung api.
Kandungan silika batuan berkurang dari
muda ke tua. Penelitian ini juga didukung
oleh peta geologi wilayah dieng yang
diteribtkan oleh Bakosurtanal tahun 1996.
Survei Geofisika
Survei Gravitasi (Gravity Survey)
merupakan metode survei Geofisika yang
didasarkan pada pengukuran variasi medan
gravitasi di permukaan bumi. Metode ini
umumnya digunakan untuk eksplorasi
awal terhadap target sumberdaya alam di
bawah permukaan bumi dengan cara
menggambarkan profil dua dimensi (2D)
atau benda tiga dimensi (3D) melalui
pengolahan data anomali medan gravitasi,
yang disebut sebagai Anomali Bougeur.
Berdasarkan model ini, dapat diinterpretasi
struktur geologi atau lapisan batuan bawah
permukaan yang menjadi target penelitian.
Variasi medan gravitasi di permukaan
bumi ini dapat terjadi akibat perbedaan
massa jenis atau densitas batuan bawah
permukaan (Agus,2015).
Gambar 1. Peta Geologi Wilayah Dieng
(Bakosurtanal, 1996)
Metode Parasnis merupakan salah
satu metode yang dapat digunakan untuk
mengetahui nilai densitas batuan. Metode
ini menggunakan asumsi bahwa nilai
anomali bouger pada persamaan Bouger
adalah sama dengan 0.
CBA = gobs - g+ gFA - gB
dengan:
CBA = Anomali Bouger Lengkap
gobs = harga percepatan gravitasi
observasi
g = harga percepatan gravitasi
normal
gFA = koreksi udara bebas
gB = koreksi bouger
Melalui asumsi tersebut maka akan
diperoleh:
gobsg+gFA = gB
yang ekuivalen dengan persamaan
gobs g + 0.3086h = (2 л G h) ρ
Selanjutnya data yang diperoleh
pada persamaan diatas di plot pada
koordinat Cartesian dengan menyatakan
ruas kiri sebagai variabel y dan ruas kanan
sebagai variabel x. Melalui metode least
square dapat dicari sebuah persamaan
garis linier dari persamaan tersebut.
Persamaan regresi yang sesuai dengan
hasil plot tersebut adalah:
Y= x + n
Dimana densitas batuan
ditunjukkan oleh nilai .
DATA DAN METODE
Data anomali gaya berat dan
elevasi diperoleh dari Pusat Seismologi
Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda
Waktu BMKG, berupa data yang telah
diperoleh nilai Koreksi Udara Bebas (Free
Air Correction), Simple Bouger Anomaly.
Proses pengolahan, pemodelan dan
interpretasi data dilakukan dengan
menggunakan software Microsoft Excel
dan Surfer 11, serta dengan bantuan peta
geologi.
Wilayah penelitian ini dibatasi
pada 109.390 BT
– 110.39
0 BT dan 6.71
0
LS – 7.710 LS.
Gambar 2. Grafik yang menunjukkan hubungan
antara gobsg+0.3086h dan (2лGh)ρ
(Sarkowi, 2011).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengolahan data dimulai dengan
menghitung densitas batuan dengan
menggunakan metode Parasnis. Metode
Parasnis mencari nilai rho densitas
batuan pada daerah tersebut dengan rumus
regresi linear, yakni:
( ) ( )
( ( )) (( ) )
Dengan x adalah nilai FAC, y
adalah nilai FAA, dan n adalah jumlah
data. Hasil yang diperoleh dari perhitungan
dengan metode parasnis adalah 2.396824
g/cm3.
Sementara itu, untuk peta kontur
anomali SBA yang didapatkan dengan
menggunakan nila rho yang didapat
dengan metode Parasnis adalah seperti
pada gambar berikut
Pada pola kontur Simple Bouguer
Anomaly (SBA) dapat dilihat bahwa
adanya pengkutuban anomali rendah di
suatu tempat dengan posisi 7.38020 LS dan
110.0749 BT dan daerah yang beranomali
tinggi dengan posisi 7.34210 LS dan
110.03250 BT. Nilai anomali yang dimiliki
pada batas tersebut sebesar +68.1825
mGal yang semakin ke arah Tenggara
cenderung semakin rendah dengan nilai
anomali mencapai 87.3120 mGal.
Lalu, untuk melihat pada
penampang melintang maka penulis
melakukan slicing pada peta kontur
tersebut ke dalam dua sayatan.
Gambar 3. Grafik penentuan nilai rho berdasarkan
metode Parasnis
Gambar 4. Peta kontur Bouguer Anomaly
dengan menggunakan nilai rho
dari metode Parasnis
Dan didapatkan hasil pengolahan data
berupa grafik seperti pada Gambar 6.a, dan
Gambar 6.b. Sumbu x sebagai jarak
(UTM) dan sumbu y sebagai Anomali
Bouguer (mGal)
Selanjutnya pemisahan anomali
regional dan residual untuk peta kontur
SBA tersebut menggunakan “Moving
Average Filter” dengan lebar window 5
ditampilkan pada gambar 7 dan gambar 8.
Gambar 6.a. Grafik hasil sayatan garis A-A’
pada peta kontur SBA metode
Parasnis
Gambar 6.b. Grafik hasil sayatan garis B-B’
pada peta kontur SBA metode
Parasnis
Gambar 5. Peta kontur sayatan Bouguer
Anomaly pada peta SBA metode
Parasnis
pada peta kontur SBA metode
Gambar 7. Peta kontur Regional Moving
Average menggunakan metode
Parasnis dengan lebar window 5
Gambar 8. Peta kontur Residual Moving
Average menggunakan metode
Parasnis dengan lebar window 5
KESIMPULAN
Terkait ulasan yang yang telah di bahas,
penulis menyimpulkan bahwa terdapat
kesesuaian densitas batuan yang diperoleh
dari data anomali medan gravitasi
menggunakan metode parasnis dengan
densitas dominan batuan wilayah Dieng.
Densitas batuan yang dominan di daerah
Dieng yaitu batuan Andesit. Pada pola
kontur Anomali Bouger sederhana
menunjukkan bahwa nilai anomali
tertinggi adalah +68.1825 mgal terletak
pada 110.03250 BT dan 7.34210 LS ,
sedangkan nilai terendah adalah -87.3120
mgal terletak pada 110.07490 BT dan
7.38020 LS. Penelusuran dengan
menggunakan daerah Dieng sebagai titik
acuan menunjukkan bahwa nilai anomali
meningkat ke arah Barat Laut daerah
Dieng dan menurun ke arah Tenggara
Dieng.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Rezki Noviana. 2015. Penentuan
SBA dan Pemisahan Anomali Regional
dan Residual Menggunakan Metode
Moving Average Filter Pada Data Gaya
Berat Daerah Segmen Sesar Palu Koro.
Yullatifah, Alghani. 2016. Analisis
Anomali Gaya Berat Mikro dan Gradien
Vertikal Antar Waktu Terhadap Dinamika
Tanah dan Air Tanah. Skripsi. Program
Studi Geofisika Sekolah Tinggi
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika:
Tangerang Selatan.
Latifah, Iif.2010. Penentuan Anomali
Bouguer dan Densitas Rata-rata Batuan
Berdasarkan Data Gravitasi di Daerah
Semarang. Skripsi. Program Studi Fisika
Universitas Negeri Syarif Hidayatullah:
Jakarta.
Badan Geologi. G.Dieng, Jawa Tengah.
http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/kegia
tan-pvmbg/download-
center/doc_download/404-g-dieng
(Diakses tanggal 1 Mei 2018).
Top Related