HUMIDIFIKASI
Kita berjumpa lagi nih sahabat blogger semua , semoga ga bosen yah, karna jangan pernah bosen untuk terus menggali dan menggali ilmu, dari berbagai informasi, dan dimanapun tempatnya, selagi ilmu itu bermanfaat dan positif. Oke, pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai proses di industri yaitu Humidifikasi, langsung kita sidak!
Humidifikasi adalah sebuah proses dalam ilmu keteknik kimiaan dimana pada proses tersebut terjadi fenomena penambahan kandungan uap air pada aliran gas atau udara, dan proses sebaliknya dari humidifikasi adalah dehumidifikasi, tentunya kebalikan dari proses humidifikasi pastinya, bila humidifikasi proses penambahan kandungan uap air, maka dehumidifikasi adalah proses pengurangan kandungan air pada aliran gas. Fungsi dari proses humidifikasi adalah pada aplikasi di industri, proses ini bertujuan untuk mentransfer panas dari uap air ke udara atau biasa disebut dengan steam (uap air) yang kemudian steam ini akan digunakan pada proses semisal pengeringan suatu bahan yang masih lembab, proses lain selain pada aplikasi di industri adalah pada proses yang terjadi secara alami, misalnya pada proses pengeringan baju, terlihat di sekeliling baju beberapa uap air yang mengelilingi, uap ini terjadi karna suhu panas dari matahari yang menyebabkan kandungan air pada baju menguap, dan terbawa oleh aliran udara di sekelilingnya. Diatas merupakan salah satu aplikasi dari sebuah proses Humidifikasi, diatas merupakan salah satu proses yang sering terjadi di dalam proses industri khususnya pada bagian pengeringan, jadi proses diatas merupakan proses yang terjadi di cooling tower, proses singkatnya adalah air yang masuk sebagai air umpan kemudian dinaikkan konsentrasi garamnya dengan maksud titik didihnya supaya tinggi lalu di blowdown yaitu untuk mengurangi uap air kemudian air di naikkan tekanannya lalu masuk ke HE yang kemudian air keluaran HE yaitu air hangat lalu di spray kan yang kemudian udara dialirkan ke atas yang kemudian udara tersebut membawa air hangat menuju ke atas sebagai uap air, proses perpindahan uap air ke udara itulah yang dinamakan humidifikasi.
HUMIDIFIKASI DAN NEBULIZER
Ns. Dan Tandi, S.Kep
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menerangkan tentang perlunya dan teknik humidifikasi gas inspirasi
2. Menerangkan teknik pembersihan secret klien dengan ventilasi mekanik
3. Menerangkan penggunaan terapi nebulizer pada klien dengan ventilasi mekanik
maupun dengan napas spontan.
HUMIDIFIKASI
Pengertian : memberikan uap air hangat pada terapi oksigen untuk klien yang bernapas
spontan lewat jalan napas dan klien yang menggunakan alat bantu napas.( ventilator ).
Tujuan : Melembabkan dan menghangatkan udara pernapasan yang dihirup oleh klien
Indikasi :
1. Terapi oksigen
2. Klien dengan jalan napas buatan (memakai pipa endotrakheal atau tracheostomy)
3. Klien dengan sputum yang kental
Jenis jenis Humidifikasi adalah sebagai berikut :
1. Humidifilkasi dingin;
Hanya menambah sedikit uap air pada udara pernapasan misalnya cara
“buble through” yang dipakai untuk menambah uap air pada terapi oksigen, pada
klien yang bernapas spontan (lewat jalan napas normal).
Persiapan alat :
Masker tracheostomy / T. Piece
Masker transparan
Selang oksigen
Buble humidifikasi
Aquadest
Persiapan Klien :
Klien diberitahu apa yang akan dikerjakan
Atur posisi klien
Prosedur Pemberian Humidifikasi :
Klien diberitahu, dan alat-alat didekatkan pada klien
Oksigen dihidupkan + flownya disesuaikan dengan kebutuhan
Atur suhu pada alat humidifier
Masker atau T. Piece slang oksigen dihubungkan pada botol humidifier
Pasangkan pada klien
Alat-alat setelah dipakai kemudian dibersihkan
Setelah itu alat-alat dikeringkan dan disimpan dalam keadaan kering
Kalau alat mau dipakai lagi harus dibilas dulu dengan aquadest
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Aquadest harus diganti tiap 24 jam
Suhu humidifier
Aquadest yang ada dalam botol humidifier, aquadest harus tetap ada pada batas yang
telah tertera dibotol
2. Humidifikasi hangat;
Dengan pemanasan didapatkan uap air yang lebih jenuh dan hangat. Pada
respiratory (Ventilasi Mekanik) humidifikasi merupakan suatu kelengkapan yang
esensil dan umumnya mempunyai pengatur suhu.
Humidifikasi pada Ventilasi Mekanik.
Gas yang dihantarkan dari ventilator bersifat kering, dan fungsi jalan napas atas klien
digantikan oleh alat bantu jalan napas. Efek fisiologi dari menurunnya kelembapan
dapat disebabkan oleh hilangnya panas atau kelembapan. Hilangnya panas/
kelembapan dari saluran pernapasan timbul akibat humidifikasi gas yang diinspirasi.
Hilangnya kelembapan dari saluran pernapasan dan keringnya saluran pernapasan
menyebabkan kerusakan epitel, khususnya pada trachea dan bronkus atas, sehingga
berakibat terjadinya perubahan fungsi paru seperti menurunnya compliance dan secara
klinis terjadi penurunan sekresi, atelektasis dan hypoksemia.
Teknik Humidifikasi pada Ventilasi Mekanik
Humidifiers menghasilkan molekul air. Humidifiers flow tinggi yang dipanaskan dapat
menghasilkan kelembapan relatif hampir 100% pada suhu yang mendekati suhu tubuh.
Perlengkapan spesifik termasuk passover,cascade,wick danhumidifier fase
vapour. Level air pada reservoir humidifier dapat diatur dengan cara menambahkan air
secara manual, sampai tanda batas air pada yang tertera pada humidifier.
Masalah lain yang berhubungan dengan penggunaan humidifier pada sirkuit ventilator
adalah resistensi flow. Tergantung dari titik tempat ventilator mentrigger usaha napas
klien, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan ventilator untuk secara adekuat
merespon usaha klien selama mode assist. Bila humidifier berada diantara klien dan
titik trigger ventilator, kerja napas klien akan meningkat.
NEBULIZER
Terapi Inhalasi adalah cara pemberian obat via suatu alat (Nebulizer) yang dapat
mengubah obat bentuk cair menjadi uap (Aerosol) sehingga dapat diinhalasi langsung
masuk ke-tractus respiratorius bawah
Klien dengan ventilasi mekanik sering kali harus diberikan terapi inhalasi/nebulizer
sebelum dapat di sapih dari ventilator
Pengertian : Pelembab yang membentuk aerosol, kabut butir-butir kecil air (garis
tengahnya 5-10 micron)
Tujuan :
1. Untuk mengencerkan secret dengan jalan memancarkan butir-butir air melalui jalan
napas
2. Pemberian obat-obat aerosol/ inhalasi
Dilakuan pada klien :
Post extubasi
Dengan status asmatikus
Laring oedema
Klien dengan sputum yang kental
Sebelum dilakukan fisioterapi napas
Pada keadaan tertentu dapat diberikan bersamaan dengan ventilator
Ada 2 jenis Nebulizer yaitu:
1. Jet Nebulizer
Udara / gas menyemburkan butir air sedemikian rupa sehingga pecah menjadi butir-
butir kecil
2. Ultrasonic Nebulizer
Getaran ultrasonic memecah air menjadi butir-butir kecil kemudian didorong oleh
gas udara
Nebulizer ultrasonic lebih dipilih dibandingkan jet nebulizer oleh karena:
1. 50 % partikel berdiameter <>
2. Penguapan terus menerus dan tidak tergantunginspiratori flow.
3. Tabung yang besar dapat memberikan larutan volume yang besar
Persiapan Alat :
Nebulizer dan kelengkapannya
Obat-obat untuk terapi aerosol bila diperlukan
Stetoscope
Aquades
Selang oksigen
Masker transparan
Bengkok
Tissue
Persiapan Klien :
Klien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan oleh petugas
Atur posisi klien, bisa duduk atau setengah duduk
Prosedur Pemberian Nebulizer :
1. Klien diberitahu alat-alat yang ada didekat klien
2. Hubungkan nebulizer dengan oksigen (jet nebulizer)
3. Nebulizer dihubungkan ke listrik, kemudian hidupkan (ultrasonic nebulizer)
4. Waktu dan kelembaban disetel sesuai dengan kondisi klien
5. Sebelum nebulizer diberikan dengar dulu suara napas klien
6. Klien disuruh tarik napas panjang dan menghirup udara yang keluar dari nebulizer,
(caranya yaitu; menghirup udara melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut).
7. 10 kali napas, klien disuruh batuk dan mengeluarkan dahaknya
8. Nebulizer tanda stop, dilakukan clapping untuk mempermudah mengeluarkan secret
9. Dengarkan suara napas lagi
10.Mulut klien dibersihkan dengan tissue
11.Alat-alat dibereskan dan dibersihkan
Setting pola ventilasi pada ventilator :
a. Pola/Mode ventilasi
PCV kurang efektif aerosolisasi dibandingkan VCV bila memakai jet
nebulizer
b.Volume Tidal :
Volume Tidal > 500 ml menjamin Dead space bebas aerosol sehingga
endapan aerosol sampai tractus inspiratorius bawah
c. Ratio I : E
Ratio inspiratory time lebih panjang dan ekspirasi time di perpendek tapi
hati-hati dapat terjadi outo PEEP.
Penempatan Nebulizer pada ventilator :
1. Jalur Inspirasi
2. Sebelum Y Piece
3. Jet nebulizer yang ditempatkan pada jarak tertentu dari ETT lebih memberikan efek
maksimal dibandingkan dengan bila berada diantara Y Piece dan ETT
Prosedur Penggunaan Nebulizer pada Ventilator :
1 Isi nebulizer dengan obat dan pelarut 4 s/d 6ml
2 Tempatkan Nebulizer 40 cm dari konector Y
3 Setting TV ≥ 0,5 lt inspiratori flow sampai Ti > 0,3Sc
4 Setting limit volume/pressure bila Nebulizer eksternal
5 ON kan fungsi Nebulizer dan validasi
6 Pantau Fungsi Nebulizer selama terapi
7 Pindahkan Nebulizer dari sirkuit bila terapi selesai
8 Kembalikan ke setting ventilator semula
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Waktu pemberian nebulizer
- Klien bisa mengalami keracunan air
-Tidak boleh diberikan pada klien yang batuknya tidak efektif
2. Perhatikan bentuk dan warna secret yang keluar .
3. Hati-hati pada klien post thoracotomi / open heart
________________________________________________________________________
Top Related