HUMANISME DAN KOMUNIKASI DIALOGIS PAULO FREIRE
(Analisis Kritik Terhadap Manajemen Pendidikan Inklusi Difabel)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh: ATIK MAR’ATUS SHOLIKHAH
NIM: 12490118
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2016
SURAT PERI\YATAAN Kf,ASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Atik Mar'atus Sholikhah
124901,18
Manaj emen Pendidikan Islam
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul :
IIUMAF{ISME DAN KOMUNIKASI DIALOGIS PAULO FREIRE
(Analisis Kritik Terhadap Menejemen Pendidikan Inklusi Difabel) adalah
asli hasil penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi dari orang lain kecuali pada
bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Yogyakarta,23 Jwn 2016
NIM. 12490118
SURAT PERNYATAAN BERJILBAB
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
yang bertanda tangan di bawah ini :
Atik Mar' atus Sholili*rah
l2490tt8
Manaj emen P endidikan Islam
Ilmu tarbiyah dan Keguruan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya tidak menuntut kepada Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan KaLjaga
Yogyakarta (atasa pemakaian jilbab dalam ljazah Strata Satu Saya). Seandainya suatu
hari nanti terdapat instansi yang menolak ijazah tersebut karena penggunaan jilbab.
De.mikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan dengan
penuh kesadaran Ridha Allah.
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Yogyakarta, 23 Juni 2016
NrM. 12490tt8
,ffi rrru"rritas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK.BM.O5-03/RO
SURAT PERSETUJUAII SKRIPSI
Hal: Surat Persetujuan SkripsiLamp : I Eksemplar
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga yogyakarta
Di Yogyakarta
As salamu' alaila,m Wr. Wb.
Setelah membaca, meneliti,mengadakan perbaikan seperlunya,bahwa skripsi Saudara:
memberikan petunjuk dan mengoreksi sertamaka kami selaku pembimbing berpendapat
Nama
NIM: Atik Mar'atus Sholikhah:12490118
Judul Skripsi : HUMANISME DAN KOMUNIKAST DIALocIs pAULoFREIRE (Analisis Kritik Terhadap MenejemenPendidikan Inklusi Difabel)
sudah dapat diajukan kepada Jurusan/Program Studi pendidikan Bahasa ArabFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan uIN sunan Kalijaga yogyakarta sebagaisalatr satu syarat untuk manperoleh gelar Sarjana strata Satu dalam BidangPendidikan Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut diatas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Was s alamu' alqilrum Wr. Wb.
Yogyakarta, 23 luni 2016Pembimbing
Drs. M. Jamroh Latief. M.SiNrP. 19s60412 198503 I 007
LIIIJ Universitas Islam Negeri Sunan Kalijagasiiiir$ft{ffiff8* FM-UINSIGBM-05-03YOGYAKATTA
SI]RAT PERSETUJUAIY PERBAIKAN SKRIPSI
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kahjaga YogyakartaDi Yogyakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Setelah dilaksanakan munaqasyah pada hari Kamis, 30 Juni 2A16 , dan skripsimahasiswa tersebut di bawah ini dinyatakan lulus dengan perbaikan, maka setelahmembaca, meneliti, dan mengoreksi perbaikan seperlunya, kami selaku konsultanberpendapat bahwa Skripsi Saudari :
Nama :AdkMar'atus SholikhahNIM :12490118
JUdUI SKTiPSi :HI.JMANISME DAN KOMUNIKASI DIALOGIS PAULOFREIRE (Analisis Kritik Terhadap Manajemen pendidikanInklusi Difabel)
sudah dapat diajukan kembali kepada Program Studi Manajemen pendidikan IslamFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kahjaga Yogyakarta sebagai salah satusyarat untuk memperoleh gelar Sa{ana Strata Satu pendidikan Islam.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Drs. M. Jamroh Latief. M.SiNIP. 19560412 198503 1007
vii
MOTTO
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi
dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan)
yang kedua, (kami datangkan orang-orang lain) untuk
menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam
mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali
pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang
mereka kuasai.” (QS. Al-Isra:7)1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Depag, 2002), hal.385
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Goresan Tanganku ini Aku Persembahkan
Untuk Almamaterku Tercinta Jurusan
Manajemen Pendidikan Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta “
F.-Jl i,fJl i' a*i
,* o/ ga,; ;r.j n l-*\ nl ,*l drl-,Jl "L- uP ;:r{*Jl1 6>t ,aJlJ i,*tJl i+.r .}r .ufr
Jbl: qrl }rtt $te d Cr-l L.r,,ht J3-;.r; ol J{JIJ.trr yr otrV ot -r**i,-roJt
&t t l .d, lr{.4r, gtJ;,r ;.r;r
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya. sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang ditujukan untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana
Strata Satu di juruasam Manajemen Pendidikan Islam pada Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan. Shalawat serta salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muharnmad
SAW berserta sahabat serta pengikutnya yang istiqomah hingga akhir zaffian.
Disadari tanpa ridho Allah SWI' dan bantuan dari semua pihak, skripsi ini tidak
akan terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Tasman Hamami, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Ifulijaga Yogyakarta yang telah memberikan
pengarahan selama saya menjadi mahasiswa.
2. Dr. Subiyantor, M.Ag. selaku Ketua Jurusan danZaenal Arifin, S.Ag.M.SI.
S, selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Pendidikan Islam.
Terimakasaih telah memberikan banyak motivasi dan arahan dalam
menempuh kuliah di program studi MPI.
3. Dra. Hj. Wiji Hidayati, M.Ag. selaku Penasehat Akademik, yang senantiasa
memberikan saran dan nasehat kepada penulis.
6.
1
4. Drs. M. Jamroh Latief, M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat membantu penyusunan
dalam menyelesaikan skripsi ini dengan arif dan bijaksana.
5. Segenap dosen dan karyawan yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta'
Drs. Aris widodo selaku kepala bidang pendidikan inklusi di Dinas
Pendidikan Yogyakarta, sebagai narasurnber yang memotivasi'
orang tua tercinta penulis, trru Farida Hartini yang selalu mencurahkan kasih
dan sayangn a yang tidak terhingga. Kakak tercinta Inayah 'aini kakak
tercinta yang selalu memberikan motivasi dan nasihat. Hanya karya
sederhana ini yang dapat kupersembahkan'
Keluargabesartercinta,PakDeZaenudinFananiyang,membantubaik
financial maupun moral kepada penulis, Mbah Putri, Bu de, adek Hawa, dan
semuanya yang tidak bisa penulis sebut satu persatu'
g. sahabat-sahabat tercinta yang tidak lekang oleh waktu, Egga Putra Pradana,
Navi satus salikhah, Mutiara Nur Said. sahabat dekat Geng no-en-noen :
Dea, Sofi, Evi. Geng CSB : Nestiti Murtisari, EvaZatu1^, Kuni, Dani Nida.
Falya,tu. Sahabat sekelas, MPI C : Milanisfa, Chussen, Ufi, Irva,, Iwul,
Khaqi, Fauziah R, Fauzi, dan kawan.kawan sekalian yang tidak dapat
disebutkan satu persatu. Kawan-kawan MPI Blue communityan angkatan
2012, terimakasih semuanya. Ingatlah perjuangan kita sebagai angkatan
pertama MPI. Terimakasi sahabat untuk perhatian serta dukungan dalam
8.
suka maupun duka, hingga penu-lis merasa manusia paling bahagia karena
kalian.
10. Segenap Keluarga Besar Lembaga Pers Mahasiswa ARENA dan sahabat.
sahabat Inklusi Difabel UIN Sunan kalijaga, yang telah memberikan
pencerahan dan pelajaran untuk berproses bersama.
11. Terimakasih kepada semua pihak yang membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini, yang tidak bisa disebut satu persatu.
Demikian ucaXran terima kasih penulis sampaikan, semoga mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.
Yogyakarta, 23 Juni 2016
t2490tt
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN BERJILBAB ............................................................................... iii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRIPSI ...................................................... v
HALAM PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ........................................................ vi
MOTTO .............. ................................................................................................................vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xv
ABSTRAK .......................................................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................................ 7
D. Kajian Penelitian Terdahulu ................................................................................... 9
E. Sistematika Pembahasan....................................................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN .......................................... 16
A. Kajian Teori .......................................................................................................... 16
1. Humanisme ..................................................................................................... 16
2. Komunikasi Dialogis ...................................................................................... 18
3. Manajemen Pendidikan .................................................................................. 21
4. Pendidikan Inklusi Difabel ............................................................................. 23
5. Manajemen Pendidikan Inklusi Difabel ......................................................... 29
B. Metode Penelitian ................................................................................................. 33
1. Jenis Penelitian ............................................................................................... 33
2
2. Sumber data Penelitian ................................................................................... 33
3. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 34
4. Metode Analisis Data ..................................................................................... 35
BAB III Humanisme dan Komunikasi Dialogis Paulo Freire ............................................ 36
A. Konsep Humanisme dan Komunikasi Dialogis dalam Pendidikan ....................... 36
1. Sejarah Kehidupan Paulo Freire ..................................................................... 36
2. Humanisme sebagai kesadaran Bersama ........................................................ 66
3. Dialog sebagai Metode Pendidikan ................................................................ 70
4. Dialog; Kritis dan Kreatif ............................................................................... 75
B. MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN INKLUSI DIFABEL ......................... 79
1. Manajemen Kesiswaan ..................................................................................... 79
2. Manajemen Kurikulum ................................................................................... 83
3. Manajemen Proses Pembelajaran ................................................................... 89
4. Manajemen Tenaga Pendidik ......................................................................... 91
5. Manajemen Sarana Prasarana ......................................................................... 95
6. Monitoring dan Evaluasi diri sekolah inklusif ............................................. 104
BAB IV ANALISIS KRITIK MANAJEMEN PENDIDIKAN INKLUSI ....................... 107
A. Humanisme Sebagai Bentuk Penyadaran Pendidikan Inklusi ........................... 107
B. Dialog Sebagai Metode Pembebasan (consientisasi) Difabel ............................ 112
C. Manajemen Pendidikan Inklusi dalam Analisis Humanisme dan
Komunikasi Dialogis .......................................................................................... 116
1. Pembelajaran-pembelajaran Humanisme dalam Manajemen pendidikan
inklusi ........................................................................................................... 117
2. Pembelajaran-pembelajaran dialogis dalam Manajemen pendidikan
inklusi ........................................................................................................... 123
3
BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 129
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 129
B. Saran ................................................................................................................... 132
C. Penutup ............................................................................................................... 132
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 133
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran II : Bukti Seminar Proposal
Lampiran III : Berita Acara Seminar
Lampiran IV : Surat Ijin Penelitian
Lampiran V : Kartu Bimbingan
Lampiran VI : Sertifikat PLP 1
Lampiran VII : Sertifikat PLP-KKN Integratif
Lampiran VIII : Contoh Intrumen Identifikasi ABK
Lampiran IX : Contoh RPP inklusi
Lampiran X : Contoh Analisis Tugas Mengenakan Pakaian
Lampiran XI : Sertifikat ICT
Lampiran XII : Sertifikat IKLA
Lampiran XIII : Sertifikat TOEC
Lampiran XIV : Sertifikat SOSPEM
Lampiran XV : Curriculum Vitae
Lampiran XV : Foto Paulo Freire
Lampiran XVI : Foto ABK
ABSTRAK
Atik Mar’atus Sholikhah. HUMANISME DAN KOMUNIKASI DIALOGIS PAULO FREIRE (Analisis Kritik Terhadap Manajemen Pendidikan Inklusi Difabel) Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.
Latar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan penulis terhadap konsep pendidikan humanisme dan komunikasi dialogis yang digagas Paulo Freire dalam menyadarkan penduduk yang buta huruf di Brasil pada tahun 1960-an, Dalam penelitian penulis mengangkat konsep tersebut sebagai auto kritik terhadap Manajemen Pendidikan Inklusi difabel saat ini, yang menurut penulis persoalan Manajemen Pendidikan Inklusi difabel memiliki kesamaan dalam kasus yang diusung oleh Paulo Freire.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkritik manajemen pendidikan inklusi difabel, dengan membandingkan konsep humanisme dan komunikasi dialogis Paulo Freire agar nantinya dapat diimplementasikan dalam setiap aspek manajemen pendidikan inklusi difabel untuk meningkatkan mutu pendidikan inklusi dikemudian hari.
Metode yang digunakan peneliti adalah metode penelitian ”studi pustaka”, sebuah penelitian yang menggunakan cara pengumpulan data dan informasi mengenai tema pembahasan dan beberapa literatur yang masih relevan, baik itu berupa buku, jurnal, dokumen-dokumen dan lain-lain. Dalam pengumpulan data penelitian menggunakan berbagai sumber yang disusun oleh Paulo Freire yang membahas tentang humanisme dan komunikasi dialogis serta beberapa buku tentang pendidikan inklusi.
Hasil dari penelitian analisis kritis ini menunjukkan : (1) Humanisme Paulo Freire belum sepenuhnya terlaksana dalam pendidikan inklusi difabel, realitas tersebut terlihat dari: (a) kurangnya kesadaran tenaga pendidik terhadap penguasaan komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan difabel, kurang peka dan aktif dalam mengembangkan potensi peserta didik difabel (b) sarana prasarana yang kurang memadahi dalam mendemonstrasikan disetiap matapelajan merupakan bentuk dehumanisme terhadap peserta didik. (2) Dialogis Paulo Freire dalam Manajemen Pendidikan Inklusi terselenggara dengan: (a) penyelenggarakan penerimaan peserta didik baru menggunakan analisis asessmen (pengumpulan informasi) yang merupakan salah satu tindakan consciousness dialogis Paulo Freire, (b) konsep modifikasi kurikulum yang beradaptasi dengan setiap peserta didik difabel dan concern terhadap potensinya adalah bentuk komunikasi dialogis kongkrit untuk mengembangkan proses penyadaran, kemandirian, kreatifitas dan daya kritif peserta didik. Kata Kunci: Humanisme, Dehumanisme, Komunikasi Dialogis, Pembebasan, Consientisasi, Penyadaran, Asessmen, Modifikasi Kurikulum.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebebasan dalam diri setiap manusia memberikan berbagai kontribusi
spirit untuk menentukan apa yang akan dilakukan secara positif. Arti sebuah
kebebasan dikaitkan dengan tiga hal, yakni penyempurnaan diri, kesanggupan
dalam memilih dan memutuskan, dan kemampuan mengungkapkan berbagai
dimensi kemanusiannya.1 Kebebasan kaitannya dengan sebuah pendidikan
merupakan salah satu unsur kesadaran seseorang dalam mengaplikasikan
kebebasan yang absolute. Permasalah yang timbul dari kebebasan pendidikan
adalah munculnya ketidak adilan atau diskriminasi kelas sosial2 karena
beberapa faktor yang timbul dari gejala sosial dimasyarakat.
Diskriminasi kelas sosial muncul sebagai pertanda lemahnya keadilan
yang ada pada negara. Pendidikan yang ideal dapat meyebar luas untuk semua
warga negara namun hanya dapat dirasakan oleh beberapa manusia, cita-cita
negara untuk mencerdaskan semua bangsa menjadi utopia ketika masih ada
beberapa rakyat yang hanya dapat meratapi pendidikan tanpa mengenyam
bangku sekolah.
Masyarakat sering kali tidak memahami kontradiksi yang terjadi dalam
pendidikan sekarang sehingga proses penyadaran dalam diri seseorang untuk
menggugah semangat belajar sangat minim. Proses pendidikan deskriminasi
1 Kasdin Sihotang, Filsafat Manusia Upaya Membangkitkan Humanisme, (Yogyakarta :
Kanisiua (Anggota IKAPI), 2009) hal. 75 2 Mengutip definisi Lenin, “kelas sosial” dianggap sebagai golongan sosial dalam sebuah
tatanan masyarakat yang ditentukan oleh posisi tertentu dalam proses produksi.
2
terjadi ketika semua pihak tidak menyadari kondisi pendidikan yang
berlangsung pada sebuah negara, peran pendidikan pun terlihat nampak kaku
dan membelenggu sehingga daya kritis setiap individu tidak dapat tercurahkan
yang biasanya disebut dengan istilah dehumanisasi oleh Paulo Freire.
Dehumanisasi merupakan kebalikan dari Humanisasi, dehumanisasi
dengan ditandainya perampasan kemanusiannya tidak hanya itu, akan tetapi
fitrah kemanusiannya terampas.3 Humanisasi lahir sebagai gagasan Paulo
Freire untuk masyarakat buta huruf yang terhegemoni oleh sistem kapital pada
waktu itu. Tidak jauh berbeda dengan kasus permasalahan saat ini yang
kompleks terjadi pada pendidikan untuk warga negara yang memiliki
kelebihan khusus difabel. Meski sudah tertera dalam Pembukaan UUD 1945
alinea 4 bahwasannya tugas negara adalah mencerdasakan semua bangsanya.
Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional bab IV pasal 5 ayat 1 dinyatakan bahwa
setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan,
termasuk waraga difabel.4 Namun hanya sebatas teori tanpa ada aksi nyata
praksis dari segenap lapisan pendidikan.
Difabel dalam pandangan medis/individual bahwasannya menganggap
kecacatan/ impairment sebagai buah tragedi personal, yang selalu diposisikan
sebagai akar permasalahan dan penyebab atas hambatan aktifitas serta
3 Paulo Freire, Pendidikan Kaum Tertindas ,Diterjemahkan : Dananjaya, dkk, (Jakarta ;
Pustaka LP3ES Indonesia, 2008) hal.11 4 Mohammad Takdir Ilahi, Pendidikan Inklusi: Konsep dan Aplikasi, (Yogyakarta ; Ar-Ruzz
Media, 2013) hal. 17
3
berbagai bentuk ketidak beruntungan sosial yang dialami.5 Sehingga difabel
perlu adanya sebuah rehabilitas atau penangan khusus untuk dapat berbaur dan
mendapatkan pembekalan untuk terjun langsung dalam masyarakat. Namun
pandangan beberapa masyarakat terhadap difabel masih sebelah mata dan
bahkan menganggap berbeda, alasanya bahwa kesulitan partisipasi sosial dan
ketidak setaraan sosial yang terdapat pada disabelitas dan dianggap kambing
hitamnya sebagai seseorang impairment atau kecacatan si individu.6 Ketika
sesorang disabelitas hendak beraktifitas layaknya manusia normal seringkali
cemooh datang menerpa, bahkan sulit diterima bergaul secara wajar dan
belajar disekolah formal, pandangan negatif bahwasannya mereka disabelitas
adalah seseorang yang cacat dan perlu direhabilitas.
Seperti yang dikatakan Gramsci bahwasannya semua orang punya dasar
potensi intelektual yang sama.7 Tidak menutup kemungkinan untuk para
difabel berbaur dengan manusia normal lainnya dalam satu ruang (Inklusi)
agar tidak adanya perbedaan kelas yang nantinya akan memunculkan kaum-
kaum dominan dan menjadikan difabel sebagai minoritas yang pasif dan statis.
Perlu kesadaran untuk memanusiakan manusia dalam setiap diri individu agar
kita dapat merasakan perlunya pendidikan yang setara bagi difabel, kesadaran
Humanis. Humanisasi merupakan dimensi tanpa penindasan, juga tidak ada
proses humanisasi dalam liberalisme yang kaku. Namun liberalisme tidak bisa
5 M. Syafi‟ie, dkk. Potret Difabel Berhadapan dengan Hukum Negara (Yogyakarta ; SIIGAB,
2014) hal. 6 6 Ibid., hal.7 7 Listiyono Santoso, dkk. Epistimologi kiri, (Yogyakarta ; Ar-Ruzz Media, 2013) hal. 84
4
menguasai kesadaran manusia, jika ia terisolasi dari dunia luar.8 Memberikan
ruang gerak bebas serta mengexplore setiap kegiatan difabel yang nantinya
dapat mengembangkan pemikiran kritis serta berdialektika dengan
perkembangan zaman yang lebih kompleks.
Dialog sebagai jawaban untuk tetap membangun peserta didik untuk
berfikir kreatif dan kritis, dialektika antar pendidik dan peserta didik bukanlah
sebagai subjuk ke objek melainkan keduanya merupakan subjek yang saling
belajar dan berdialog bukan sekedar transfer ilmu yang biasa disebut dengan
model pembelajaran gaya bank oleh Paulo Freire. Dialog bebas atau bisa
disebut dengan komunikasi dialogis mumungkinkan pendidik dan peserta
didik untuk lebih sering berinteraksi sehingga membangun kedekatan yang
mendalam, bukan hanya sekedar pekerjaan namun pendidik memiliki
keterikatan terhadap siswa sehingga proses pertukaran ilmu lebih mengena.
Permasalahan miss dialog akan terjadi jika antara keduanya tidak saling
mengetahui apa yang masing-masing di sampaikan atau tidak mengetahui
makna pembicaraan yang dimaksud. Mengutip perkataan Freire, ia
menegaskan bahwa berbicara dengan kata-kata yang benar berarti juga
berpotensi untuk ikut serta dalam dialog existential necessity dalam mengubah
dan memanusiakan dunia.9 Dalam hal ini kemampuan seseorang dalam
menguasai kosa kata, kalimat, bahasa sangat mempengaruhi proses
komunikasi dialogis, tidak akan terjadi sebuah interaksi apabila satu sama lain
8 Paulo Freire, Politik Pendidikan, Kebudayaan, kekuasaan dan Pembebasan, penerjemah :
Agung Prihantoro dan Fuad Fudiyarto (Yogyakarta ;Read bersama PUSTAKA PELAJAR Indonesia, 2007) hal. 190
9 Listiyono Santoso, dkk. Epistimologi kiri, (Yogyakarta ; Ar-Ruzz Media, 2013) hal.137
5
tidak memahami topik yang dikaji ataupun kesadaran tujuan dari sebuah
interaksi.
Sudah biasa memang di era globalisasi bahwa anak diusia dini
sudah mulai meramaikan bangku sekolah dan sudah melatih banyak kosa kata,
sampai dengan kalimat. Sehingga tidaklah sulit bagi pendidik untuk
memberikan active learning kepada peserta didik. Namun bagaimana dengan
kaum difabel yang memiliki komunikasi berbeda, mereka tidak mampu
berdialektik hanya karena pendidikan Inklusi belum mampu mengkover
kebutuhannya. Pendidik tidak mampu berkomunikasi sesuai dengan
kemampuan difabel, manakala difabel dipandang sebagai subkordinat yang
minim.
Pendidikan inklusi yang merupakan konsep pendidikan yang tidak
membeda-bedakan latar belakang kehidupan seseorang kerena keterbatasan
fisik maupun mental.10 Pendidikan inklusi lahir sebagai solve problem dan
mimpi setiap disabelitis yang ingin menikmati kehidupan layaknya manusia
normal. Berbagai alasan bahwa disabelitis menginginkan pendidikan inklusi
selain ingin memiliki kehidupan normal namun perlu digaris bawahi mereka
juga menginginkan pendidikan yang tinggi, sehingga untuk mampu menuju
pendidikan tinggi mereka harus mengeyam pendidikan formal bukan SLB
(Sekolah Luar Biasa), karena ijazah SLB masih dianggap remeh oleh beberapa
instansi, lembaga maupun perusahanan untuk bekerja. Pendidikan sebagai
10 Mohammad Takdir Ilahi, Pendidikan Inklusi: Konsep dan Aplikasi, (Yogyakarta ; Ar-Ruzz
Media, 2013) hal.23
6
tombak pemenuhan kesadaran perlu dirancang khusus agar dapat diserap
setiap manusia.
Rancangan atau yang biasa kita sebut dengan manajemen erat
kaitannya dengan prosedur untuk menciptakan sebuah keberhasilan. Semua
unsur pelaksanaan pendidikan akan berjalan dengan baik jika dikelola dan
dirancang dengan konsep prinsip manajeman, tidak terkecuali dengan
pendidikan inklusi. Seperti yang dikemukakan oleh Nanang Fattah,
manajemen sebagai alat atau metode untuk mencapai dan meningkatkan
performance yang diharapkan.11 Pembaharuan manajemen pengelolaan sistem
pendidikan nasional dilakaukan untuk memperbaharui visi, misi, dan strategi
pengembangan nasional12, tidak hanya pembaharuan sistem pendidikan namun
manajemen pengelolaan tekhnik pengajaran pun perlu diperbaharui dengan
memperluas pembekalan tenega pendidik dalam menguasai tekhnik
pendidikan inklusi.
Sayogyanya sudah saatnya Indonesia mulai mempelajari konsep
humanime dan komunikasi dialogis Paulo Freire, yang pernah diterapkan pada
masa itu, masa dimana masih banyak kaum buta huruf yang sulit
berkomunikasi. Konsep humanisme dan komunikasi dialogis menjadi auto
kritik terhadap sistem manajemen pendidikan inklusi di Indonesia.
Manajemen pendidikan inklusi yang terdiri dari pengelolaan, sistem
pendidikan, kurikulum, administrasi perlu kembali kefitrahnya bahwa konsep
manajemen dirancang manusia untuk manusia sehingga perlu menengok
11 Didin Kurniadin, Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan, (Yogyakarta ; Ar-Ruzz Media, 2012) hal. 7
12 Ibid., 133
7
apakah sesuai dengan fitrahnya humanisasi. Mencotoh konsep dialogis Paulo
Freire, memungkinkan pendidik untuk dapat berdialektika bersama peserta
didik dengan syarat mengetahui ataupun menguasai titik temu komunikasi
yang sesuai dengan difabel.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, penulis tertarik
meneliti pemikiran Paulo Freire terkait konsep pendidikan yang
memanusiakan dengan membangkitkan dialaog peserta didik melalui sistem
humanisasi dan komunikasi dialogis sebagai kritik analisis manajemen
pendidikan inklusi difabel.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan pada
pembahasan di atas, penulis berupaya mengangkat beberapa pokok rumusan
masalah sebagai pijakan dalam pembahasan pada penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana konsep humanisasi dan komunikasi dialogis dalam pendidikan
menurut Paulo Freire ?
2. Bagaimana manajemen sistem pelaksanaan pendidikan inklusi difabel?
3. Bagaimana konsep humanisasi dan komunikasi dialogis Paulo Freire
analisis kritik terhadap manajemen pendindikan inklusi difabel ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Memperhatikan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dijelaskan sebelumnya dapat diketahui tujuan penulis melakukan penelitian,
yaitu :
8
a. Untuk mengetahui deskripsi konsep humanisme menurut Paulo Freire.
b. Memahami konsep komunikasi dialogis menurut Paulo Freire.
c. Memahami diskripsi manajemen sistem pendidikan inklusi difabel.
d. Menjelaskan konsep humanisme dan komunikasi dialogis Paulo Freire
analisis kritik terhadap manajemen pendindikan inklusi difabel.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan baik pada aspek teoritis maupun pada aspek praktis :
a. Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
mengembangkan wawasan dan pengetahuan penulis terhadap
humanisme dan komunikasi dialogis Paulo Freire analisis kritik
manajemen pendindikan inklusi difabel, serta diharapkan dapat
memberikan sumbangsih dalam memperkaya pengembangan
kajian, khazanah keilmuan dan informasi bagi para pembaca yang
concern dengan tema-tema penelitian yang seperti ini.
b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi transformatif ilmu sebagai bahan referensi untuk para
konseptor pendidikan maupun di semua lapisan pendidikan terkait
dengan konsep humanisasi dan komunikasi dialogis Paulo Freire
analisis kritik manajemen pendidikan inklusi difabel. Adapun
manfaat bagi penulis sebagai sarana aplikatif mengembangkan
aktualisasi penelitiannya terhadap permasalahan yang kongkrit saat
ini. Hasil penelitian ini diharap dapat menjadi bahan referensi dan
9
diskripsi bagaimana humanisasi dan komunikasi dialogis Paulo
Freire analisis kritik manajemen pendindikan inklusi difabel.
D. Kajian Penelitian Terdahulu
Sejauh hasil telaah yang telah penulis baca dan mengkaji mengenai tema
yang relevan dan telah dibahas baik yang berbentuk artikel, buku, serta
skripsi. Untuk membatasi masalah serta ruang lingkup dalam penelitian maka
penulis dapat memperoleh beberapa hasil telaah atau tinjauan pustaka yang
telah penulis lakukan. Adapun beberapa hasil telaah yang penulis lakukan
adalah sebagai berikut pembahasannya :
Pertama, Skripsi Joko wahyudi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 2011 yang
berjudul “Konsep Dialog Paulo Freire sebagai Metode Pembebasan
Perspektif Pendidikan Islam”, skripsi ini membahas tentang konsep dialog
Paulo Freire yang dilihat dari segi Pendidikan Islam. Kesimpulan dari skripsi
ini bahwasannya konsep dialog hadap masalah yang diciptakan oleh Paulo
Freire di komparasikan dan dianalisis dengan pandangan Pendidikan Islam.
Dalam skripsi tersebut terdapat perbedaan cara pandang Paulo Freire terhadap
pandangan islam kaitannya dengan membahas orientasi eksistensi manusia
dalam konsep pendidikan pembebasan. Perbedaannya pendidikan islam yang
menganut orientasi manusia tidak hanya humanistik seperti Paulo Freire
namun juga mempunyai orientasi ketuhanan. Disisi lain pandangan Paulo
Freire dengan pendidikan islam memiliki titik temu bahwa manusia sebagai
makhluk yang mempunyai kebebasan untuk mengembangkan akal dan berfikir
10
kritis. Sehingga konsep dialogis tidak saklet dapat diterapkan dalam
pendidikan islam, karena perbedaan orientasi dari keduanya.13
Kedua, Skripsi Arwanul Mahyum Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunana Kalijaga
2006 yang berjudul “Konsep Pendidikan Humanisme Paulo Freire dan
Relevansinya dengan Pendidikan Islam” sekripsi ini membahas tentang
konsep pendidikan humanisme yang direlevansikan dengan pendidikan islam,
dengan mengkatagorikan beberapa aspek pembahasan diantaranya ontologis
manusia yang menurut Paulo Freire manusia sebagai individu subyektif
memiliki kesamaan dengan pendidikan islam hanya saja pendidikan islam
memiliki trasendensi dengan konsepnya, pendidikan yang membebaskan
manusia dan konsep Paulo Freire memiliki dasar iqra pada pendidikan islam,
dan konsep yang terakhir adalah konsep dialog pada Paulo Freire memiliki
kesamaan dengan konsep musyawarah pada pendidikan islam.14
Ketiga, Skripsi Uswatun Hasanah jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
2014 yang berjudul “Pendidikan Humanistik Ki Hadjar Dewantara dan Paulo
Freire”. Skripsi membahan tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan Paulo
Freire yang di komparasikan dan dianalisis terkait dengan pengkajian
pendidikan humanistik. Tujuan dari pendidikan humanistik menurut Paulo
13 Joko wahyudi, “Konsep Dialog Paulo Freire sebagai Metode Pembebasan Perspektif
Pendidikan Islam”, Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.
14 Arwanul Mahyum, “Konsep Pendidikan Humanisme Paulo Freire dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam“ Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunana Kalijaga Yogyakarta, 2006
11
Freire memiliki kesamaan dengan Ki hadjar Dewantara, yaitu bahwa
pendidikan humanistik merupakan jembatan dalam pencapaian menuju
manusia yeng merdeka sehingga manusia dapat menikmati kebahagian baik di
dunia maupun diakhirat. Dalam skripsi ini dibahas juga kelemahan masing-
masing pemikiran Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara. Skripsi ini juga
mengkaji relevansi tujuan pemikiran Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara
dengan pendidikan Islam, dengan harapan pendidikan islam dapat mengambil
metode pengajaran dengan humanistik yang mendorong kearah pendidikan
yang terbuka, partisipasi, dengan mengklasifikasi metode pendidikan sesuai
dengan jenjang usia. Metode keteladanan, pembiasaan dan model kisah sesuai
dengan pendidikan untuk balita. Metode pengajaran, metode hiwar, metode
amtsl dan metode dialog sesuai dengan model pembelajaran anak remaja.
Metode hadap masalah, metode tindakan, metode pengalaman, metode „ibrah
dan mauziah, serta metode targhib dan tarhib sesuai dengan model
pembelajaran pra dewasa.15
Keempat, Skripsi Andriadi Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 2013 yang berjudul
“Manajemen Pendidikan Inklusi MAN Maguwoharjo”, Depok, Sleman. Skripsi
ini menggunakan metode penelitian lapangan yang berisi tentang pola
menejemen pendidikan inklusi yang meliputi, aspek peserta didik, kurikulum,
pendidik, sarana prasarana, proses pembelajaran, dana dan lingkungan. Dalam
penyelenggaraan pendidikan inklusi di MAN Maguwoharjo dapat dikatakan 15 Uswatun Hasanah, “Pendidikan Humanistik Ki Hadjar Dewantara dan Paulo Freire”.
Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
12
efektif, beberapa peserta didik dapat mengikuti dengan baik. Terdapat beberapa
faktor pendukung dan penghambat yang sangat mempengaruhi
terlaksanakannya pendidikan Inklusi. Faktor pendukung terlaksanakannya
pendidikan inklusi di MAN Maguwoharjo adalah peran serta staf karyawan
sekolah, lingkungan masyarakat dan pemerintah yang sudah siap dalam
melaksanakan sekolah difabel. Faktor penghambat terlaksanakannya
pendidikan inklusi bahwa sekolah belum mampu mengcover fasilitas yang
lengkap serta lingkungan sekolah yang tidak kondusif karena letaknya
dipinggir jalan raya.16
Kelima, Skripsi Presti Murni Setiawati Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
2010 yang berjudul “Landasan Normatif Pendidikan Inklusi dalam Perspektif
Islam”. Skripsi menggunakan metode penelitian studi pustaka dengan
pengumpulan data dari berbagai macam referensi berupa buku, jurnal, dan lain-
lain. Isi dari skripsi ini berkaitan dengan pendidikan inklusi dalam landasan
normatif islam, sejarah pendidikan inklusi dalam konteks konvensional, dan
pendidikan inklusi dalam konteks islam. Skripsi ini membahas analisis
mendalam dengan memaparkan tentang konsep pendidikan inklusi dalam al-
Qur‟an. Beberapa ayat al-Qur‟an yang memiliki dan mendukung pendidikan
inklusi yang meliputi : QS.‟Abasa ayat 1-2 yang memiliki arti sebagai landasan
menghargai tunanetra, QS. An-Nur ayat 11-12 larangan merendahkan difabel,
QS. Al-Hujurat Ayat 13 bahwa manusi memiliki kedudukan yang sama
16 Andriadi, “Manajemen Pendidikan Inklusi MAN Maguwoharjo”, Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.
13
dihadapan Allah, QS. An-Nur ayat 61 manusia memiliki kesataraan yang sama
di mata sosial, dan yang terakhir QS. At-Tin ayat 4-6 tentang konsep
kesempurnaan makhluk Allah.17
Dari serangkaian penjabaran kajian penelitian terdahulu diatas dapatlah
ditarik kesimpulan bahwa belum pernah ada penelitian yang menelaah tentang
humanisme dan komunikasi dialogis Paulo Freire Analisis Kritik terhadap
manajemen pendidikan inklusi difabel. Maka dari itu, judul skripsi penulis kali
ini diharapkan mampu membahas secara menyeluruh dan menjadi penelitian
terbaru.
E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan serangkaian pembahasan yang
terdapat dalam skripsi yang akan dibahas oleh penulis, dengan
menyambungkan antar satu bab dengan bab lainnya yang saling berkaitan
sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam sistematika ini sebagai diskripsi yang
menggambarkan urutan bahasan dari setiap bab. Agar penulisan ini dapat
dilakukan secara runtut dan terarah, maka penulisan skripsi ini dibagi menjadi
lima bab yang disusun berdasarkan sistematika berikut ini :
BAB I diajukan untuk mengantarkan pembahasan skripsi secara
keseluruhan. Bab ini terdiri dari enam sub bab, yang dimulai dengan uraian
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka
untuk mengetahui dan menetapkan perbedaan skripsi penulis dan penelitian
17 Presti Murni Setiawati “Landasan Normatif Pendidikan Inklusi dalam Perspektif Islam”.
Sekripsi Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
14
sebelumnya, selanjutnya sistematika pembahasan untuk mengetahui alur
berfikir.
BAB II berisi tentang kajian teori dan metode penelitian. Kajian teori
merupakan penjelasan tentang teori yang relevan dengan fokus penelitian
agar diperoleh suatu legitimasi konseptual.18 Sedangkan metode penelitian
berisi uraian tentang jenis penelitian, sumber data penelitian, metode
pengumpulan data, dan metode analisis data.19
BAB III gambaran umum tentang biografi Paulo Freire yang meliputi
kehidupan awal Paulo Freire, jejak intelektual Paulo Freire, Pengabdian Paulo
Freire, karya-karya Paulo Freire, pemikiran-pemikiran Paulo Freire, penulis
akan memaparkan pengertian sistem humanisme dan pengertian komunikasi
dialogis Paulo Freire.
BAB IV berisi tentang analisis manajemen pendidikan inklusi difabel
yang terdiri dari berbagai aspek yang meliputi kurikulum, tenaga pendidik,
sarana prasarana, input peserta didik, lingkungan dan penyelenggaraan
sekolah inklusi, untuk dikritik dan di analis dengan membandingkan konsep
humanisme dan kominikasi dialogis preseptif Paulo Freire
BAB V adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran, dalam hal ini
penulis akan memaparkan kesimpulan-kesimpulan dari hasil penelitian ini.
Selain itu, penulis juga akan mengemukakan rekomendasi sebagai saran atau
18Ini dilandaskan pada, Buku Pedoman Penulisan Skripsi Program Manajemen Pendidikan
Islam, (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogykarta, 2014), hal.5.
19 Ibid,.
129
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Hasil penelitian yang telah penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa
:
Kritik analisis mengenai konsep humanisme dan komunikasi dialogis
Paulo Freire terhadap manajemen pendidikan inklusi difabel merupakan
penelitian baru dimana konsep pendidikan Paulo Freire menjadi auto kritik
terhadap majemen pendidikan inklusi difabel yang ada saat ini di Indonesia.
Meskipun secara geografis dan kulturalnya, Indonesia dan Brasil berbeda.
Tetapi konsep pendidikan yang diusung oleh Freire tersebut dapat dijadikan
landasan refleksi dan praktek pemerintah dan pemerhati pendidikan dalam
meningkatkan mutu pendidikan inklusi, yang berimplikasi pada
pemberdayaan dan pengembangan SDM masyarakat Indonesia untuk
bersama-saama sadar terhadap hak-hak asasi difabel untuk dapat mengakses
segala kebutuhannya. Sesuai dengan tujuan penelitian ini dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Tujuan dari konsep humanisme sebagai bentuk pembebasan yaitu
pembebasan setiap individu terhadap hak- hak yang pantas untuk
didapatkan, humanisme sebagai misi bersama bagi segenap individu untuk
menciptakan nilai-nilai pembebasan dan toleransi yang timbul dari hati
nurani. Sedangkan konsep dialogi ialah sebagai konsientisasi, yaitu suatu
kesadaran tertinggi yang dimiliki manusia dalam melihat dan mencoba
130
memahami realitas eksistensialnya secara kritis sebagai bahan atau obyek
yang harus dikaji dan terus menerus mengalami revolusi guna tercapainya
kehidupan yang demokratis.
2. Pendidikan Inklusi sebagai perangkat rencana konsep pembelajaran yang
menekankan kepada kemandirian peserta didik difabel sehingga dalam
penilainya tidak sekedar dilihat dari hasil ujian mata pelajaran umum,
namun dilihat dari tingkat kemandirian dan pengembangan potensi setiap
pesertadidik difabel. Di sisi lain juga meningkatkan tumbuhnya sifat
toleransi terhadap pesertadidik regular. Oleh karena itu pendidikan inklusi
mengakomondir kebutuhan-kebutuhan peserta didik sebagai subyek yang
juga memiliki hak dalam menentukan pilihannya.
3. Penerapan konsep humanisme diposisikan sebagai kesadaran setiap lapisan
masyarakat dan pemerhati pendidikan dalam memberikan tindakan yang
humanis. Dalam pendidikan inklusi humanis belum sepenuhnya
ditanamkan disetiap tenaga pendidik dalam menjalankan tugas. Tenaga
pendidik belum tersentuh hatinya dan (not sensitive and proactive yet to
the special needs children) kurang peka dan aktif dalam mengembangkan
potensi peserta didik difabel. Selain itu humanis juga direfleksikan dalam
sarana-prasarana untuk menunjang keberhasilan pendidikan inklusi.
Dialogis dalam penerapannya dapat diposisikan sebagai bentuk mendalami
peserta didik difabel melalui asessmen dan modifikasi kurikulum.
Sehingga memudahkan dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik
dan peserta didik. Hal ini dapat dilihat dalam penyesuain setiap aspek
131
pendidikan inklusi yang melibatkan berbagai pihak dan elemen masyarakat
dalam implementasinya. Sehingga pendidikan inklusi tersebut dapat
diterapkan dan dilaksanakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
masyarakat, khususnya peserta didik difabel. Tentunya, kesadaran
masyarakat dan kaum difabel tersebut dapat meningkatkan kemandirian
sehingga jeli dan cermat dalam melihat dan membaca realiatas serta
memecahkan permasalahan-permasalahan yang akan timbul dengan
penyesuaian tingkat potensi yang dimilikinya.
4. Konsep humanisme dan dialogis Freire dan pendidikan inklusi merupakan
hasil pengamatan, bahkan tindakan, secara kritis terhadap tataran
kehidupan yang di dalamnya terjadi kontradiksi dan dehumanisasi,
khususnya yang menyangkut dengan layanan sarana-prasarana dan
penguasaan komunikasi tenaga pendidik yang kurang memahami difabel.
5. Dengan menggunakan konsep humanisme dan komunikasi dialogis, dua
paradigma antara hak dan menentukan pilihannya, peserta didik dapat
memandang manusia sebagai subyek yang memiliki potensi dalam
mengubah dan menamakan dunianya sendiri. Sehingga tidak ada lagi
kontradiksi antara penindas dan tertindas, pendidikan sebagai subyek aktif
dan peserta didik sebagai obyek yang pasif, yang ada hanyalah manusia
sebagai pelaku sejarah yang ada “dengan” dan “bersama” dunia, serta
manusia yang memanusiakan manusia.
132
B. Saran
Dengan melihat isi dari skripsi ini dan hasil proses kajian penelitian yang
tak sempurna ini, maka terdapat saran dari penulis untuk para pembaca yang
akan melanjutkan penelitian ini lebih lanjut mengenai humanisme dan
komunikasi dialogis Paulo Freire analisis kritik terhadap manajemen
pendidikan inklusi. Ada pun kekurangan yang ada dalam penulisan skripsi ini
adalah penulis menganalis sesuai dengan data yang diperoleh dalam
penelitiannya, sehingga jika data-data yang menyimpang merupakan hasil dari
penelitian baru kelak.
C. Penutup
Alhamdulillah puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-NYA sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Peneliti ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak yang
terkait. Harapan besar peneliti agar para pembaca senantiasa memberikan
kritik serta saran kepada penulis agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi
dengan adanya keterbatasan serta kekurangan peneliti dalam menyusun skripsi
ini.
133
DAFTAR PUSTAKA
Andriadi, “Manajemen Pendidikan Inklusi MAN Maguwoharjo”, Sekripsi
Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.Maulana ,Achmad dkk, Kamus Ilmiah
Populer,Yogyakarta :Absolut, 2004.
Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,
Jakarta; PT.Rineka Cipta, 1998.
Buku Pedoman Penulisan Skripsi Program Manajemen Pendidikan Islam,
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogykarta, 2014.
Collins, Denis. Paulo Friere : Kehidupan, Karya & Pemikirannya,
Diterjemahkan : Anatasia P, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002..
Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusi Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktora Jendral Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, 2009.
Kurniadin, Didin, Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip Pengelolaan
Pendidikan, Yogyakarta ; Ar-Ruzz Media, 2012.
Dinas pendidikan kota Yogyakarta, Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pendidikan Inklusi Dikota Yogyakarta,.Yogyakarta :2008.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar
Mengajar.Jakarta oleh : Rineka Cipta, 1997.
134
134
Friere, Paulo, Pendidikan Sebagai Proses : Surat-menyurat Pedagogis
dengan Pendidik Guinea-bissau, Yogyakarta ; Puataka Pelajar (Anggota IKAPI),
2000.
___________, Pendidikan Kaum Tertindas , Diterjemahkan : Dananjaya,
dkk. Jakarta ; Pustaka LP3ES Indonesia, 2008.
___________, Politik Pendidikan, Kebudayaan, kekuasaan dan
Pembebasan, Yogyakarta ;Read (Research, education and dialogue) bersama
PUSTAKA PELAJAR Indonesia, 2007.
Hasanah, Uswatun, “Pendidikan Humanistik Ki Hadjar Dewantara dan
Paulo Frieri”. Sekripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Howe, Reuel L, Keajaiban Dialog .Jakarta : Nusa Indah, 2004.
Kasdin Sihotang, Filsafat Manusia Upaya Membangkitkan Humanisme,
Yogyakarta : Kanisiua (Anggota IKAPI), 2009.
Mahyum, Arwanul,“Konsep Pendidikan Humanisme Paulo Friere dan
Relevansinya dengan Pendidikan Islam“ Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunana Kalijaga
Yogyakarta, 2006
Muhaimin, Manajemen Pendidikan, Aplikasinya dalam Penyusunan
Rencana Pengembangan Sekolah Madrasah, Yogyakarta ; Prenada Media Group,
2010.
Murtiningsih, Siti. Pendidikan Alat Perlawanan : Teori Pendidikan
Radikal Paulo Freire, Yogyakarta : Resist Book, 2006.
135
135
Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: Himidita Offset, 1997.
Ilahi, Mohammad Takdir, Pendidikan Inklusi: Konsep dan Aplikasi, .Yogyakarta ;
Ar-Ruzz Media, 2013.
Rachman, Bhudhy Munawar. Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan Kaum
Beriman , Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2004.
Setiawati, Presti Murni “Landasan Normatif Pendidikan Inklusi dalam
Perspektif Islam”. Sekripsi Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010.
Shor, Ira dan Paulo Freire. Menjadi Guru Meredeka : Petikan
Pengalaman Ira Shor dan Paulo Freire, Yogyakarta : LKiS 2001.
Sugiharto, Bambang, Humanisme dan Humaniora: Relevansinya Bagi
Pendidikan, Yogyakarta ; Jalasutra anggota IKAPI, 2008. Santoso, Listiyono, dkk.
Epistimologi kiri, Yogyakarta ; Ar-Ruzz Media, 2013.
Suryabrata, Sumardi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grafindo Persada.
1997.
Surahmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar Metode Teknik,
Bandung; Tarsito, 1990.
Syafi’ie, M., dkk. Potret Difabel Berhadapan dengan Hukum Negara
Yogyakarta ; SIIGAB, 2014.
Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik dan Riset Pendidikan,
Jakarta; PT Bumi Aksara, 2013.
Syukur, Niko D., Filsafat Kebebasan. Yogyakarta : kanisius, 1993.
136
136
Wahyudi, Joko, “Konsep Dialog Paulo Friere sebagai Metode
Pembebasan Perspektif Pendidikan Islam”, Skripsi Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2011.
Yunus, Firdaus M. Pendidikan Berbasis Realitas Sosial : Paulo Frire dan
YB Mangunwijaya. Yogyakarta : Logung Pustaka, 2004.
Qio$rr Eq tH{sll
st NAN I(ALITACA
I
KEMENTERTAN AGAMAUNIVERSITAS ISI/.M NEGERI SUNAN KALIIAGAFAI(ULTAS IIMU'IARBTYAH DAN KEGURUAN
YOGYAKARTA ;
Atarnat :Jt. MarsdaAdisuciptoTelp. Sl3056. 710fi71, Fax. (0274) 519734 E-mail :[email protected] 55'81
Yogyaka(a.2 Maret2016
Nomor : UIN/KJ/PP.00.9 /42/2016Lampiran : TORHal : Penuniukon Pembimbing Skripsi
Drs. M. Jamroh L, M. Si.
Dosen Prodi MPI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Iklijaga YogYakarta
Assalamu' alaikum l4tr. Wb.
Berdasarkan pengajuan judul dan hasi! seleksi terhadap judul proposal skripsi yang diajukan
mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), ibu Citetapkan sebagai pembimbing
Saudara:
NamaNIMFak./ProdiJudul Skripsi
: Atik Ma;'atus Sholikhah: 124901 18
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan/Manajemen Pendidikan lt"len:Humanisme dan komunikasi Dialogis Paulo Friere,(Analisis kritik terhadap Manajemen Pendidikan InklusiDifabel )
Demikian surat penuniukan pernbimbing skripsi ini disampaikan untuk diketahui dan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Was salamu' alaikuntWr. Wb.
Prodiemen idikan Islam
.1 959041 0 198s03 I 005
Tembusan:1. Ketua Prodi MPI
2. Bina Riset SkriPsi
3. Mahasiswa yang be,sangkutan
4. Arsip
tuaffieffi
**&*ItP.&dils$*
4llwes&r
uir]fiaiE tsurc uxlwfi
SUNAN KATUAGAYOGYAKARTA
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERT SUNAN I(ALIIAGA
FAI(UITAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANAramat :Jl. Marsda Adisucipto relp. u, rouSorJflillf
U;|lr^, s1e734 E-mail : [email protected].
Nama Mahasiswa
Nomor Induk
Jurusan
Semester
Tahun Akademik
Judul Skripsi
BUKTI SEMINAR PROPOSAL
Atik Mar'atus Sholikhah
12490118
MPI
VM
20tst20t6
HUMANTSME DAN KOMUNIKASI DIALOGIS PAULO FRIERE(ANALISIS KRITIK TERTIADAP MANAJEMEN PENDIDIKANINKLUSI DIFABEL)
Telah mengikuti seminar riset tanggal :22 April2016
Selanjutnya, kepada Mahasiswa tersebut supaya berkonsultasi kepada pembimbingberdasarkan hasil-hasil seminar untuk penyempurnmn proposal lebih lanjut.
Dr. Subiyantoro, M.Ag.NIP. 19590410 198s03 1 00s
Yogyakarta, 22 April 20 I 6
Ketua Programptudi MPI
nil3
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISTAM NEGERI SUNAN IGTIIAGA
FAI(ULTAS ILMU TARBIYAH DAN IGGURUANtYItTlf|lf Alamat :Jl. Marsda Adisucipto Telp. 513056, 7't0387't,Fax. (0274) s1s734 E-mail : [email protected].
YOGYAKARTA 55281
BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL
Pada Hari
Tanggal
Waktu
Materi
Nama Mahasiswa
Nomor Induk
Jurusan
Tahun Akademik
Judul Skripsi
Jum'at
22 April20l6
09.00
Seminar Proposal Skripsi
Mahasiswa Pembuat Proposal Skripsi
Atik Mar'atus Sholikhah
t2490118
MPI
20t5120t6
HUMANISME DAN KOMUNIKASI DIALOGIS PAULO FRIERE(ANALISIS KRTTIK TERHADAP MANAJEMEN PENDIDIKANINKLUSI DIFABEL)
NO. PELAKSANA TANDA TANGA}.{
1 Pembimbing Drs. M. Jamroh Latief M.Si
Pembahas
NO. NIM NAMA TANDA TANGAN
1. lz4woXQ Nerhh- Morh Gri Li%
,@vt _+t@
,%_
0flfu
;ftI$rrr0
) t2Ltgt)o7 t Eu^ hxv\ A +'wol,,
J. la$ooBo r'r,I,t 6"
4. t9no qE Anni Lhorruoniratr
5. {e-qaoog+ LINA tNVr AN A
6. t41g uooa. flor.l ton61g
Yogyakart a, 22 April 20 I 6
Moderator
Drs. M. Jamroh Latiel M.SiNIP. 19560412 198s03 1 007
KEMENTERIAN AGAMAUNI\/FRSIT \.S ISI ,\\4 NEGTRI SUNAN KAI-IJ
^.C'\FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta Telp. 513056, 7103871, Fax. 519734
E-mail : [email protected]
Nomor, t'flurN.02,/DT.yPN .01,1 612016
"Larnp. : 1 Bandel ProPosal SkriPsi
Perihal : Permohon an lzin Penelitian.
Yogyakarta, 27 Jtxti 2016
Bidang Akademik
Kepada Yth,Kepala UPT PerPustakaan
Universitas lalam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.As salamu' alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat, kami beritahukan bahwa untuk kelenglap_an q"_ryx11rSkripsi dengan judul: "HUMANISME DAN KOMUNITa'sI DIALOGIS
PAULO FREIRE (Kritik Analisis Terhadap Manajemen Pendidikan
Inklusi Difabel)" diperlukan penelitian'di;h kar"* itoturnl.enghaiap dapatlah kiranya Bapak/Ibu memberi
mahasiswa kami:
bagt
Nama : Atik Mar'atus Sholikhah
No.Induk : 124900118
Semester : VIII (DelaPan)
Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam
Alamat : Jl. Bimasakti No. 3l CUntuk mengadakan penelitian terhadap beberapa buku, artikel, maupun jurnal
yang terkait di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yofakarta, dengan *itod" pengumpulan data analisis dan dokumentasi '
Oeilitian atas pJrhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terima kasih'
Wassalamu' alaikum Wr. Wb.
5'
Tembusan:1. Dekan (sebagai laPoran)
2- Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
3. Mahasiswa yang bersangkutan (untuk dilaksanakan)
4. Arsip
f
a.r I)g{
1. Nama Mahasiswa
2. NIM
3. Pembimbing
4. Mulai Panbimbingan
5. Judul Skripsi
6. Fakultas
7. Program Studi
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI
Atik Mar' atus Sholikhah
12490118
Drs. M. Jamroh Latief, M.Si
2Maret2016
IIUMANISME DAN KOMUNIKASI DIALOGIS PAULO
FREIRE (Analisis Kritik Tqrhadap Menejemen
Pendidikan Inklusi Difabel)
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Manajemen Pendidikan Islam
Yogyakarta, 23 Juni2}l 6Pembimbing
Drs. M. Jamroh Latief. M.Si
NIP. 19560412198503 1 007
No TanggalBimbingan
keMateri Bimbingan Tanda Tangan
I 2-03-2016 1 Penyusunan Proposal 1-#,(2 22-04-2016 2 Seminar Proposal
-^{k'J 27-04-2016 ^) BAB I
lU'rr{" '4 30-04-2016 4 BAB II
l/hq''5 0l-06-2016 5 BAB III
Il..r" -6 t4-06-2016 6 BAB IV, V l,t{N ,7 20-06-24rc 7 BAB I, II, III, IV, V
8 23-06-2016 8 Finishing Naskah It0-..
11) Anak Korban/Pengidap Psikotropika cirri-cirinya adalah (1) muka kelihatan
pucat, (2) murung, suka menyendiri, malu, (3) perhatian terhadap pelajaran
berkurang, (4) tak mampu konsentrasi dalam waktu yang cukup lama, dan (5)
dalam perawatan dirinya terkesan kacau.
121 Anak dengan Gangguan Komunikasi dan Wicara memiliki cirri'ciri (1)sulit
memahami isi pembicaraan orang lain, (2) sulit mengemukakan ide dan
gagasan secara tulis maupun lisan, (3) tidak lancar dalam berbicara atau
mengemukakan ide, (4) ering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi,(5)
menunjukan gejala gagap atau gugup dalam berbicara, (6) suaranya
paraulpayah/aneh, dan (7) organ bicaranya tidak normal, misalnya: bibir
sumbing, lidah terlalu tebal.
Berikut ini disajikan contoh lnstrumen ldentifikasiAnak Berkebutuhan Khusus yang
dapat digunakan oleh guru, orang tua atau orang yang dekat dengan anak.
CONTOH INSTRIIMEN
Tabel 3.1 lnstrumen ldentifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Nama Sekolah :
Kelas
Diisitanggal
Nama Petugas
Guru Kelas
1. Gangguan Penglihatan (Tunanetra)
1. Gangguan Penglihatan (Low vision):
a. Kurang melihat (Kabur) tidak mampumengenali orang pada jarak 6 meter
c. Tldak dapat menuliS:mengikuti garis lurus
d. Sering meraba dan'tersandung waktuberjalan
e. Bagian bola mata yang hitam bewarnakeruh/ bersisiUkering
f. Mata bergoyang terus
I' Peradangan hebat pada kedua bola mata
h. Kerusakan nyata pada kedua bola mata
2. Tidak Melihat (blind)
ldentifikasi dan Asesmen Anak Berkebutuhan Khulgs
2. Gangguan pendengaran (Tunarungu)
a. Sering rnemiringkan kepala dalanr | ;
usalta men<lengar !
b 8;rnyak perhatian terhadap getaran I
c. Tidak ada reaksi terhadap bunyi/suara '
;
di dekatnya
. cl. Terlambat dalam perkembangan bahasa
e. Sering menggunakan isyarat dalam. berkomunikasi
f. Kurang atau tidak tanggap Uifl Oiaiatbicara
I
I
I
I
i
,l
:,rl
I
:l.!
i. 2. Tuli (deaf)
a. Tidak mampu mendengar:".3. Tunagrahita
1. Kecerdasan
a. Ringan
I,.- 1
i"Iti
I
I
-__-- r-- , I
a. Memitiki te 50 - 70 (dari W|SC)
b. Dua kati berturut-turut tidak naik kelas
c. Masih mampu membaca,menulis danberhitung sederhana
d. Tidak dapat berfikir secara abstrak
Perilaku Adaptif
; a. Kurang perhatian lerhadap lingkungani------'-.b. Sulit menyesuaikan diri dengan situasi
(interaksi sosial)
b. Sedang
a. Memitiki te 25-50 (dariW|SC)
b. Tidak dapat berfikir;;;;;r;i= *
d. Mengalami f<esufitan J"f", U"rt,tr"gsekalipun sederhana
a. Perkembangan interaksi dankumunikasinya terlambat
b. Mengalami kesulitan untuk beradaptasidengan lingkungan yang baru(penyesuaian diri) '
c. Kurang mampu untuk mengurus dirisendiri
i
t,I
-l-- i
t,+--l_li
lcientif ikas i dan,4sesmcn Anak ger keiruiuhan Khusus
A; MemilikilQ 25- ke bawah (dari W|SC)+:-*i, Hanya mampu membaca satu kata
i;.Sama sekali tidak dapat berlikir secara.:'. abstrak&------.:f Perllaku Adaptlf--a--f:! 9rprlrglrglT konrak sosrar
r..Tidak mampu *"ngu*. dlri."JiJ,*---. Akan banyak bergantung pada bantuan
orang lain
i
Iil
, Tunadaksa/Kelainan An
l. Pollo
Jarijari tangan kaku dan tidak rmenggenggam
].gr{a.Oat bagian anggota gerd<ooak Engkap/tidak sempuma/tedari biasanva
Terdapat cacat pada alat gerak
Ke-sulitan dalam melakukan gerakan(rroaK sempuma, tidak lenturdantidak terkendali)
$Sgota gerak kaku, lemah. ftrmpuhdan layu
Cerebrat patsy (Cp)
T.frlto^r yang Oitunjukka, **otsertai dalam gangguan otakb. Gerak y"ng oihr;ilk";k";il;;;;
tremor
Tubuh/Gerakkan
I
IJ--
I
i
99!nn melakukan tindakan agresrf,merusak, mengganggu
lerinO bertindak melanggar norma sosial,norma susila/hukum dan agama
F*'
E
;7. Anak trg3l petaiarla. Oaya langkap fert aaap peta;aran lambati
ib. Sering lambat dalam menyelesaikani tugas{ugas akademiki'rc. Rata-rata prestasi belajar selalu rendah:d. Pernah tidak naik kelasI
:e. Nilai Standar 4
b. Kemampuan memahami isl bacaanrendah
c. Kalau membaca sering banyak l-kesalahan
-.";-: 8.2 Anak yang mengalaml kesulltani menulls (disgnfia)T " ---_-._-.-
f a. Kalau menyalitulisan sering terlambatia. Katau menyali tulisan sering lerlarj selesai
t,- - --._
I
I
--{I
;b. Sering salah menutis huruf b denoan o-i p c,engan q, v dengan u, 2 dengai 5, ' '
I o oengan 9, dan sebagainyal-'
jO. tutisannya banyak satafr/terbatiu i I ' I
t huruf hitang, i , ,i _ i l.:
i" :r!it menutis dengan turus pada kertas i ,
lbersarisiii; ,. rvir"i st"no", +---_- - ---l--l--1-r.-*- -_---l-_i-l
i c. Hasil tulisannya jelek dan hampir tidak; terbacai.. .
Id. Trli"rn.,r, r,^.-rl-f.I]-*l ------1-- 1
8.3 fn-ak yang mengalami kesuiltanbelajar berhitung
a. Sulit membedakan tlnda-tanda: +, _, x,:'<,>,= ib. Sulit mengoperasita'h tritungan I
iiri!
I
.-l_ _
bilangan
c. sering ""t"t r"ruit"ng;;;;;;.t-*
d. Sering salah membedakan angka g
!"10-rn 6;J7 dengan zt, e oeigan s,3 dengan I dan s6bagainya
11rli1 T" T!_"da ka n ba nsu n geometri
ldeniifikasi dan
-i
Ij!iiI
IiI
.-t
S_er!!u!rErr_i__
f. Tindak tanjutApabira hasir identifikasi menyatakan bahwa anak tergorong sebagai aberkedrtuhan khusus yang memerrukan tayanan pendidikan se*lra khusus se:dengatr kebutuhanrrs, maka rangkah seranjutnya yang perru dirakukan ad:menggari kembari informasi yang rebih mendaram dan spesifik tentang koranak berkebutuhan khusus sesuai kebutuhannya. oreh karena itu, sekorah eguru perru menentukan informasi apa yang sangat dibutuhkan dan siapa ydianggap dapat memberikan informasi tersebut, maka seranjutnya ABK di'(referal) ke pihak atau profesi rain yang memiriki keahrian di bidangnya (mpsikolog, dokterspesiaris, sosiorog, audiorog, terapis)untukdirakukan asesmer
'o'n"03;*"ffi1::keiiuiu ha n ( h u s u
TTHBAR FEI{EA}'IATA}I
KECAKAPAN MEMBACA
ASPEKYANGDIAMAfl 1 2 3 4 5KECA|GPAN T,IB,IBACA TEKN ts
Menssunakan konrek datam membaca t][]t]t]DAkurasi dan kelancaran dalam membaca Qif ff --Kecakapan penguasaan kosakara pandang
-----Kecakapan anatisis anatisisfonik f]ff D--Mensenar hurur kecir ::ff:?[fj';:."LH:j E
== ==Pensucapan bunyi huruf []t]t]C]f]
Konsonan (b.d,h.k, ...) -----
*on*n"n ;::::11,_,T i E====Menshubunn*"" o,?jXll,n"fl#;il"l
=====vareasi bunyi eflC:flfl
Kataurans []tlclcl-Katia majemuk, flilflflfl
Awaran dan akhiran eDc:[]f]rmbuhan DDtlfl-
KECAKAPAN I,IETvIBACA PEI,TAHA,VIANMenemukan pokok pikiran utama dan spesifik wacaha tertulis
; Mengingat urutan kejadian atau pendapat
' ,emprediksiMengikuti petunjuk tertulis
Mencari hubungan sebab akibatMembuat kesimpulan berdasarkan wacana tertulis
Mengetahui kejanggatan isi wacana
. Mengenalmaterifaktualataufiktif
Makna jadwal, tabet, diagram, petaMakna/artidari kata dan suku kata
QDt]f]DDDt][]-ft[]f_lrlflDDt]Ct]flDr_lflD[]DrtrlflflflftflDDDrlfltlflDrlrlflflrtflDD
ANALISIS KONSEP DASAR A,TATEMATIKA
Tgl. Lahtr : .Kelas :
LIP :
12 3 4 5
L_rLJL]Dc-.:!]LJ!JQC!]!JLIDfl
=!!!lFc!J!JL_rDALJLJL]DC]PENGUASAAN KONSEP DASAR
Konsep
H,:"o.r,n, eqfDDnK.nseptd:: EEE==Konsepserbaneka o----
ABNORA{ALITAS PERSEPSI VISUALHubungan objek dengan kelompok /set
,"1;ffffi::,;Jl1 fi:l r,,:x [,:::* tr tr EH HKemampuan meniumran dua keromp* r::i EE=E=
I ,embedakan bentuk seometri --bf:Cl
ASPEK YANG DMTAATIGANGGUAN HUBUNGAN KERUANGAN
Pemahaman konsep atas_bawahPemahaman konsep puncak dasar
Pemahaman konsep jauh dekatPemahaman konsep tinggi rendah
Pemahaman konsep depan belakangPemahaman konsep awal akhir
ASOS|AS| vtsuAl-fioToR
,""fff[;::,#"T :ecara berurutan fr r--) r---] r------'r r
ecaraberururan dHHHEKerekatan perharian pada objek tertentu ."-:T:rt:: fl fl o D o
Nama Anak
KONSEP DASAR MATEMATIKA
ASPEKYANGDIAttATt 1 Z 3 4 5
I,iENGENAL dan MElr{AHAtlt Sti{BOL
Mensenar simbot * flflDfltlMensenar simbor _ DCltltltlMensenar simbor x flcltltlflMensenat simbot, D[_Jt]f]D
Mensenat simbot, f]f]Df]f]' Mensenatsimbot. f]t_]t]t]OMengenar simbot = f Clt_lt]tlMensenar simbor_ tlflt_ltltlMensenar simbot ( Df]t]Df]Mensenar simbor ) r_lcltltlfl
Mengsunakan simbot * f_][][f]t]Mensgunakan simbot _ Dc]f.]t]f]Menssunakan simbot, f]f_]Dt]t]Mengsunakan simbot, f_]Ct_]t]t]
Mensgunakan simbot , f] f] t_] f] f]Menssunakan simbol. f]f]f_]f]C]Menssunakan simbot = f]tlt]f]DMenssunakan simbot _ D t] i:] t] t]Menssunakan simbot ( []f]t_]t]t]Mensgunakan simbol ) f][]f-][]t]
Contoh Pedoman Observasl Kebiasaan MenulisNama Siswa:
Kelas:
Sekolah:
Nama Guru:
Penampilan
Y-* ""1ll1oans pensit densan benar?
Apakah posiri f"n"VOrfu ;;;;"";Apakah posisiduduk anak sudah benar termasuk jarakantara mata dengan kertas
i
i
-L_I
Apakah anak tampak tegang, frustasi atau emosionalpada waktu menutis
Apakah anak menunjukan sikap negative, bosan, atauterganggu pada waktu menulis
,
-
, i f}:,nj:nlmensuasaidasar menuris secara benar,
I ::::T:::P:at saris turus, saris tesak, sar,s mirins,garis lengkung,
Apakah dapat menulis bentuk huruf dengan benar
I
I
-t*
Apakah penurisan bentuk huruf besar dan kecir tepatdan konsisten
Apakah dapat mengaturjrrt ,rt, f"t, ,*[
ftl,a"pat menutis O"n r*"ffisecara konsisten
luenllrlKasl oaii ASes.tren Anak gerkehutuhan (husus
:i-:l'
i;fF-ii
REI--ICANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(TER|NTEGRASt)
Mata pelajaran
Kelas/semester
Pertemuan
Waktu
Pesertadidik
39 siswa regulardan satu siswaABK yang mengalamihambatan kecerdasan ringan.
Mengharyai betbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang bers1ala nasional pada masHindu, Budha dan lslam, kengaman kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatarekonomi di lndonesia (u mum ; tidak dimodifikasi)
Mengenalkeragbman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu clndonesia dengan menggunakan peta/aflasrgrobe dan media rainnya
Materi Pokok (dimodifikasi)
Evaluasi (dimodifi kasilo Guru mengamati siswa selama melakukan eksplorasi lokasi (kelas/sekolah).o Guru mengamati siswa serama membuat peta/denah keras/sekorah.o Guru memeriksa/menilaigambardenah/peta yang dibuat oleh siswa, dan denah yar
telah diberiwama.
1 kali pertemuan. 2 x 35 menit.
peooman pengembangan Silabus, Kurikiiium dan Rpp
REI,ICANA PELAKSANAAN PEM BELAJARAN$NDtvtDUAL)
Matapelajaran :MatematikaKelas
Semester
ldentltas SlswaNama :SahawaeJenis kelamin : laki-lakiUmur :fitahunJenis hambatan : hambatan kecerdasantingkathambatan :ringanAlamat :
Kemamouan saatint:sahawae sudah mengenat huruf alphabet- Dapat menuliskan lambang-lambang hurufalphabet' Dapat menuliskan kata dan atau kalimat tapi dengan meniru/menyarin. Betumbisa membaca. Dapat merangkai huruf menjadi suku kata. tetapi berum bisamenggabung suku kata menjadi kata- sudah mengenat rambang birangan 1-5. Dapatmenulis lambang bitangan dengan cara meniru/menyalin.
Standar.kompetensl :
Melakukan penjumlahan dan pengurangan 3 angka
Materi pokok (dimodiflkasi)Operasi penjumlahan hasil di bawah lima.
r l:"*
oapdt grenyebutkan angka 1 s.d. 5 daram urutan yang benar.' Siswa dapatfnengenalilambang bitangan 1 s.d. 5 secara benar.o sisYa dapatmenyalin lambang bilangan 1 s.d. s secara benar.o siswa dapat menuriskan rambang birangan ,t -5 dengan dikte secara benar.' siswa dapatmenyebutkanjumlah dari kelompok benda yang disajikan dalam gambar,' siswa dapat melakukan penjumlahan bitangan angl"n 1 s.d. s, dengan bantuan alat.
1 kali pertemuan. 2 x 35menit.
: lll:1
3.9 d
" *-1.1
1," n q.g,.f ba n g a n S i la bu s, Kuri ku tqm
fegratan pembetajaran agrt
o siswa mendengarkan/mengikuti pembelajaran s€cara urnum.' Guru memberikan penjerasan dan penugasan secara khusus kepada siswa ABK,terkait dengan.ind icator yang akan dipelajari.
' Guru menggunakan arat bantu konkrit untuk rnembantu operasipenjumrahan.'
il;:"nyajikan rambing-rambang birangan 1-5 daram bantuk kartu yang benrama-
o Guru menyajikan gambargambarobjek yang menunjukkan jumrah (1,2,3,4,5).o Guru menunjukkan gambargambar objek yang menunjukkan penjumrahan (2 0bjekdigabungkandengan2objek). ---z!'r'rs'' ''vruu.Irrorri'rI I
o Alat bantu konkrit untuk membantu operasi penjumrahan (pinsit, jari, batu d[. ). Gambargambar objeUbenda yang menuiukkan jumlah.o Lambang-lambang bilangandalam kartuyang benrama. t,
Evatuael (dimodifi kasi)1. Siswa diminta untuk menghitung secara urut, angka 1 s.rl. S.
' ::,x#lilffiIk mensurutkan tambans bitansan 1€ yans disajikan oreh suru
3' Siswa diminta untuk menyebutkan nama angka (1-5) yang ditunjukkan oreh guru(dalam bentukkartu)
4' Siswa diminta menyatin tambang birangan 1-5 yang disajikan oreh guru.5' Siswa diminta menuriskan sendiri rambang birangan 1-5 yang didiktekan oreh guru.6' siswa diminta untuk menghitung dan menyebutkan jumrahnya darisekumpuran objekatau gambarobjekyang disajikan otehguru. ,
':;:Yr;:'"o untuk menjumrahkan 2 benda densan 3 benda dan menyebutkan
8' siswa dimintapntuk menyebutkan atau menuriskan hasir penjumrahan 2 ditambah 2tanpa bantuacilat.
reuoina& rengernoangan Stla0us, Kurikulum dan Rpp
CONTOTI:RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(MoDEL TERINTEGRASI UNTUK srstyA T:INANETRA|GATATAN : RPPinidirancang untukABKyang mengalami hambatan penglihatan dan
ti d ak m e n g a I a m t ham bata n kecerd asa n
Mata pelajaran
Kelas/semester
Pertemuan
Waktu
Pesertadidlk
39 siswa regulardan dua siswaABK yang mengalami hambatan penglihatan (tunanetra).
seMenghargai berbagai peninggatan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masaHindu, Budha dan lslam, kdngaman kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatanekonomi di I ndonesia (umu m ; tid a k di modifr kasi)
Mengenalkeragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu dilndonesia dengan menggunakan peta/ aflas/grobe dan media rainnya
o Peta lndonesia.
o Pembagian wilayah waktu di lndonesia.
,, Menggambarpeta lndonesia.
Menunjukkan pada peta pembagian wirayah waktu dirndonesia.$
1 kalipertemuan. 2 x 35 menit.
. Guru menggunakan peta timbul untuk menjelaskan wilayah lndonesia danpembagian waktunya.
o Guru juga menggunakan
kepada siswa tunanetra
konteks dunia.
globe (bola dunia) timbul untuk memberi kesempatanmelakukan ekplorasi tentang wilayah lndonesia dalam
Pedoman Pen $ilgbus, Kurikulum dan RPP
R EN*ANA p ELA-:IXH[' *.* TTLAJARAN(MODEL TERINTEGRASI UNTUK S'SWA TUNARUNGTL
'ATATAN : RPp ini drrancang untuk ABK yang aengarami hambatan pendengaran
(tunarungu) dan tidak mengarami hambatan kecerdasan.
Mata pelajaran
Kelas/semester
Pertemuan
Waktu
Pesertadidik
39 siswa regurar dan dua siswa ABK yang mengarami hambatan pendengaran(tunarungu).
firl e ng h a rgai berbagai peninggata n dan tokoh seiarah yang berskala nasional pada masaHindu' Budha dan lslam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatanekonomi di lndonesia (umum; tidak dimodifrkasi)
KMengenalkeragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu dilndonesia dengan menggunakan peta/a,avgrobe dan media rainnya
o Peta lndonesia.
. . Pembagianwitayahwaktudilndonesia.
. Menggambarpetatndonesia.
' Menunjukkaripada peta pembagian wirayah waktu dirndonesia.
1 katipertemuan. 2 x 35 menit.
o Guru sangat dianjurkan untuk menggunakan media visualdalam menjelaskan materiini (misalnya lembar power point, gambar peta, globe, fitm dengan disertai narasitertulis, dll.)
_l
Buku atau tulisan tentang materiiniperlu tersedia dan beri kesempatan yange111*,,
untuk siswa tunarungu membaca buku tersebut, supaya ada kesernpatan ffimerekauntukmemahamikonseptanpaharusnnelaluikornl,rnikasiverbal. ffiKetika guru menje{askan di depan kelas, tempatkan siswa lunarungu oi tangffiterdepan supaya mereka bertatapan langsunE dengan guru dan dalam jarak y3rffidekat. Halini akan mempermudah tunarungu untuk memahami pembicaraan dengarB
cara membacagerakan bibirguru ,!H
Jangan sering-sering guru berbicara dengan menghadap ke papan tul-s ahu*memalingkan wajah dari slswa tunarungu.
Media dan Sumber Pembelalaran (dimodifi kasilo Peta disertai penjelasan-penielasan tertuliso Globe disertai penielasanaenfelasan tertulis.o Buku atau berbagaitulisan (artikel) tentang pembagian waktu di lndonesia sehgal
bahan bacaan bagi tunarungu.
. Film/video tentang waktu-waktu di lndonesia dan disertai penjelasa'n tertulis.
Evaluasl (irsl sama tetapl cara enaluasl dlmodlflkasllo lsi evaluasi (soal-soalevaluasi) sama dengan siswa lainnya.. Cara: - soal evaluasi disajikan secara tertulis dan jawaban tertutis, atiau
- jika akan menggunakan cara verbalmaka bicaralah dengan gerakan
bibir yang jelas.
CATATAN: (ttrliskan di bagian irii, jika ada haltral unik yang teriadi selama proses belaiarmengajar, sebagai bahan masukan untuk proses berikutnya)
I...
a
Pedoman Pengembangan Silabus, Kurikulum dan Rpp
,c(r-Eofo)!c=oeE
(!:!ly
6E*1=
H E.c o,6 F -cce;-c7'o o cii a;ff 19 c ai fi t'
E BgE ! E
=
'dG
!
Etafi;E!=6E(,!go.o'ar{>Y'(6 c o:(JYozxEE
cBEgisEgEE
(I,cL$
,i=(o:=ao, .LYTL
(!(!-\t8rEad-r!_sEE{\trG'tt!, EG otrtrogtt {r6oA.qEgC(EEBtro(!*\sfitEo{og.oO titaborsEqda\S€{!usboGE's3€sa eEf Esm :c!
j I.gU) 88.qttrOEgrE.soE*oa.E\-!EEo)GgqEEooa{.\-G sP.^flE SY'i
\F
3.-; I ts s"*
'6co
cbE!u|r)c6qh'6'hEE-6 hs*REc6g
=c^!,FE0,.o o-6al x.d=
'a 6EtoHsE f; S
" Et Es; s e He.B E; .E Efi E g
.E E
6-cE--ii EE€
siqEa EEB-
;EFgE E FEE
,t,-oo.YE,ocoo
-co6xooEooo
EcroooaE6 s,-=
EBEEPIE 5 P.gloo'(Ealrv..,)>
Lo.c,ooE-goo
J
.Yo=oo,(o
6o(g]L
ci'(,o.oo!
.g@oco1J
E,-EE.EPd)(nq)€^ o 'o.e -- O.e O 9)S.tr'6s6k4,; E:g>
* fi E FE E
a --g EEO'trfe = *'y,
E*:€EE0-(5O-q E E OftE'EEEEoogoE-Y-Y (E (,) 5
.Eoc€a9;5otrogfrd
6cocnqo
=
O)i Cn
.= --BE = q oEEgEESgS*O
Es;;g:E€iSEmqHEEE!'ssE E $* FE E$ '
C;
[-mgffir'l-*ffi]'effi'*rr@i
Gambar 6.3 Contoh Anallsls Tugas Alur : Mengenakan Kaos Khaki
Latihkan sub tugas terakhir (no. 4) berkali-kali sampai mahir, kalau sudah
mahirlatihkan ke tugas sebelumnya (no. 3), demikian seterusnya sampai
(no. 1). Selama anak belun mahirdalam salah satu sub tugas, subsub
tugas sebelumnya dilakukan dengan bantuan sepenuhnya oleh pelatih.
adapun sub-sub tugas yang sudah dikuasai dilakukan sendiri
sepenuhnya oleh anak.
(3) Analisls Tugas Generallsasl (Genenllzatlon Analysis)
Analisis tugas generalisasidigunakan untuk tugas-tugas yang terdiri atas
beberapa prinsip. Misalnya Pada pelajaran matematika tentang
penjumlahart 16 tambah 7 cara ke bawah harus dikuasai prinsip satuan
lurus dengan satuan (6 dan 7), belasan lurus dengan belasan (bilargan
sepuluh dari 7+6). Setelah cara ini dikuasai baru siswa disuruh '
mengerjakan penjumlahan 1 6.
Analisis tugas dalam mata pelajaran bahasa lndonesia misalnya, dalam
merinci tiga kata atau lebih pada satu kalimat, kata-kata tersebut
dipisahkan dengan tanda koma.
Contoh: Rapat itu dihadiri Kepala Sekolah, Guru, Komite, dan Karyawan.
c) Langkah-langkah Analisls Iugas'
Adapun langkah-langkah dalam menyusun analisis tugas adalah sebagai
berikut.
(1) ldentifikasi : mengidentifikasi ketrampilan/kegiatan yang akan dilatihkan
(2) Tentukan tujuan yang akan dicapai : menentukan tujuan sesuai dengan
kegiatan yang sudah diPih
(3) Tentukan target analisis tugas: (a) apa yang harus dikuasaianak pada
akhir program; (b) tentukan jumlah langkah penting bagi anak tertentu,
mungkin untuk anak lain ada langkah yang dihilangkan; (c)tentukan titik
awal latihan dimulai. (akan membudng waktu bila kita mengaiarkan
ketrampitan yang sudah dikuasai anak); (d) tentukan berapa kali
pertemtian, untuk menyelesaikan tugas; (e) tentukan target yang akan
dicapai anak dalam setiap kali pertemuan:
@;;r,f:_l
d) Strategi Pembel ai aran
Strategi pembelajaran yang diterapkan dalam bina diri mengikuti prosedur (!)
bagilah tugas itu menjadi langkah-langkah kecil (sub tugas); (2) metode yang
digunakan: forward chainning atau backward chaining: (3) bantuan yang
digunakan berupa bantuan verbal dan non verbal: (4) alat bantu yang diperlukan
disesuaikan dengan kegiatan yang dilatihkan; dan (5) peragaan/pemberian
contoh.
e) AcuanBahan
Bahan yang dipakai sebagai acuan untuk membuat rencana program
pembelajaran bina diri adalah mengafiJ pada perkembangan anak normal.
Salah satu pedoman yang dapat digunakan ialah yang disusun oleh Gesell dan
llg (1940). Dalam hal mengenakan dan menanggalkan pakaian ditemukan
rincian tugas berdasarkan kemampuan-kemampuan perkembangan anak
normal tergambar pada tabel berikut
Tabel6.l Analisis Tugas illengenakan dan Menanggalkan PakaianSesual Usia Keterampllan Usla Perkembangan
=i
Usla'Keterampllan
12- 18 Bulan
Mulai membuka topi dan kaos kaki,
dibuka bajunya ia memberikan
merentangkan tangan atau kaki
ketika ditanggalkan atau
kemudahan dengan
2 TiahunJika dibantu melakukan, membuka sepatu yang tidak bertali,
memanggalkan kaos kaki dan celana
2,STahun ,
Walaupun kadang-kadang salah, membuka pakaian, dapat
mengenakan kaos kaki dan kemeja.
Membuka baju dengan cepat. Membuka kancing belakang dan
samping, dapat memakai baju sendiri asal diberi tahu nama
depan dan nama belakangnya.
Hanya memerlukan bantuan sedikait ketika mengenakan dan
menanggalkan baju, dapat membedakan bagian depan dan
belakang, memasang tali sepatu, dan mengancingkan kancing
depan.
.i,5 ,Tal1uq . *:,
a t,;...1:' i*X;i:'::.$ fili
Menanggalkan dan mengenakan baju sepenuhnya, tetapi belum
dapat megancingkan kancing belakang dan menalikan tali
sepatu.
:ivanan r(ompensaioris bagi nnak BerKebutuhan xhusr',s i7'
3 Tahun
Tabel 6.2 Anallsls Tugas Makan dan Minum
kesukaan sendiri. Memasukkan makanan ke murut tanpa sendok.
Mencicipi dari sendok. senang menusuk makanan dengansendok.
Menanta meJa makan. Membasuh muka dantiangan sendiri.
cita rasa berkembang, metakukan pilihan atas makanan. Mulaimemakai pisau- Berbicara sambir makan. Berum blasamenghabiskan sendiri makanan.
Bergerakgerak, tidak duduk dengan tenang, terlalu banyakmengambil makanan. Lebih banyak menyukai makanan ringandari pada'makanan biasa.
t) Sanna
Dalam Pembelajar:an Bina Diri dapat dibedakan dua ketompok sarana yaknisarana administratif dan sarana berupa benda-benda pendukung. contohsarana administratif pada table berikut.
Tabel 6.3 contoh I sarana Admlnistratif pembelajaran Blna Dirlbaseline
Berpakaian:
;1, ,'
5 Tahun
Tabel6.4 Contoh 2 Sarana Administratif Pembelajaran Bina Diri
Slzaping
Memakaicelana pendek
Kegiatan : Memakai Celana Pendek
Memasukkan kaki kanan ke lubangcelana bag. kanan
Memasukkan kaki kiri ke lubangcelana bag. kiri
Menarik celana ke lutut
Menarik celana ke paha
Xeierangan: berilah tanda (+) bila behfl dan berilah tranda (-) bila salah
g) Program Pembelaiaran
Setelah hasil asesmen diperoleh dan keterampilan yang dapat dilakukan dan
belum dapat dilakukan oleh anak diketahui, maka tahap selaniutnya adalah
menyusun program pembelaJaran. Berikut ini beberapa contoh rencana
program pembelajaran bina diri anak
(1) tlengenakan Baiu
. Persiapan : Siapkan baiu Guru dan baju lengan pendek untuk anak.
Tujuan : Anak dapat mengenakan baiu sendiri.
Strategi : Bacl<ward chainnlng
Prosbdur:
(a) duru dan anakberdiri berdampingan menghadap meja
(b) Guru menunjukkan baju kepada anak dan mengatakan bagian-
bagiannya (bagian atras, krah tintuk leher dan bagian bawah) pastikan
anak memperhatikan.
(c) Guru meletakkan baiunya sendiri diatas meja digelar dengan posisi
terbaligtengkurap. 3 kancing baju dari urutan bawah terkancing, lalu
guru berkata"Lihatf
Menarik celana ke pinggang
t(9m p _e"!-s
q! o ri s oa g i An ak B 9
rte n qlq !-a1,!!59;
IE:=z
:,=-
dt C) 4I
tro.Yoo5Eo
=6JE,E
ro@
o(o rDCD
()o rDo
'troo
=E'ILIolEIEfoltDlolLIcll
=t
E(.,xlulrElot(,rlolLIol
=l
.coo-o=oE.
oat,oL
.9
=
olEILI(r)Icl
G
z{5.o
cl(EItAlfl3ldtl\zl(EI;at!, IolLIa-l
o'z F $t (f) .+ lo
6Y2,3=oxzo3t,
=uoILz-ooJozYUJFIoYtrIFuIIJozE-,:,
(ooN(f,
"io,a{o)(foaTL(t,J(\to
I
=fLoEo2
F.\,-tfr(tr(t-F{arJla
(uEotrs 5gEE gE
#; EEe f;tE;FH-Y!+JLEsss
E.-o(uo_zgt -\E=€$sE=Ei8
,- aEV- E
u<,.3*Lu- Ez -'4
g2J a
=
=<-;;Y"Eg1:E
=z: E-J3
AE
ffiE
(r)o(>
oloooc{a/)oocn
(o
c)N
o.
GI
i*.ll Ot:*ll ;_11;3
E-6t+S_*,1i.-S.Jl iiJl*,Yl lSh*Jl5 OU_9- i*\'
\FXtrl.rtilt Atffil.)i(f
S ltg*I
{#ct aill 6pris Jt#it{rIN.8zfl .4/PM fi3 .Zffi .+9. 1 5 .194V 5t2O1 5 :,s ;ll
$L ^+S$1 3.Fn1\ A; i-1lrf \$i$
Atik Mar'atus Sholikhah f*1\s$1J\erb\t1r ;1q t
,-,\. ,r 9 ,y ' 1r .Lr1 yA
os a#;J\ a;II\ 6,\.i< Jui\ t' d,,rLa s: a+;s ,"b
]\s.-t\ Q.rk $^ ggr- isJ asJL.6 6s$J\ us.l
Y. \1,$r1 r,r,\:y'["(95j+il\
Dr. Sernbodo Ardi Widodo, S.Ml
<r*^,'J\ f{,.r
e*kA\ c'\*.iJ\ I er*i\.,#\Jd\
'rrJ\ t+.rB;$\ qe^+-
#P
\114.1\D\t1A"r\ . .0 :,-iJa;
MINISTRY OF RELIGIOUS $FAIRSSTAIE ISLAMIC UNIVERSITY SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
CENTER FOR LANGUAGE DEVELOPMENT
TEST OF EHGTISH COMPETENCE CERilFICATE
No : UIN.02 flA lPlvl03.2 12.49.6.2133612016
Herewith the undersigned certifies that:
Name : Atik Mar'atus SholikhahDate of Birth : January 09, { 993
Sex : Female
took Test of English Competence (TOEC) held on May {3,2016 by Centerfor Language Development of State lslamic University Sunan Kalijaga andgot the following result:
f\fidodo, s.Ag., M.Ag.
CONVERTED SCOREListening Comprehension
Structure & Written Expression
Reading Comprehension
Total ScoreYalidity: 2 fmassmse rhe eulilieab rssrred
5 199803 I 005
\ooorf)o\oooo\u.)oo\oo\o
L(5(6
=vlv,(o
(6
EOJ><onc(oEi6LoPYOJd.
c{oc{Lo-oEo+)o-oVIo,d+Jl-
ffio(,3
.=RgFN(EF,ooz o. ?-9{le--r=(oL--'nr5^/Eto-ErrJsB!la d a.a.
E HEEPfr ; I'p=,\_:<-.nLr+ 'a{*9
E, g=;.[€ El;flLn olrJZI-o =;E=3;
EH3=E a=Ea;sg# EE
E=t83VI
T!c
t-5E-.J-FL
fi E*J -YK EE*eEE=5 E E\< 5 8-E'KSEE
(o!(oo-qJxE(oYLo-oE
4*'tFu)\)w
,l p,)kreu) &
&*u%W
I4slI
i=[<<=
FsE i?l=62=EeIz
IJ
EP(L>U,L-
OIY)c o=L-+sr-> --YE=E,T
Ni<Nqcota)F-c..lq
HAca
(c.l
2
i,.'
z
l. Nama
2. Tempat, Tgl Lahir
3. Progran Studi
4. Fakultas
5. Agama
6. Alamat Asal
7. Pendidikan
8. Orangtua a) Ayah
Pekerjaan
b) Ibu
Pekerjaan
Alamat Orangtua
CURICULUM VITAE
Atik Mar'atus Sholikhah
Magelang, 9 Januari 1993
Manaj emen Pendidikan Islam
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Islam
Sugihan Rt 01 Rw 01 Sidowangi, Kajoran,
Magelang.
1. TK RA Sugihan
2. SDN I Sidowangi
3. SMPN 1 Kajoran
4. MA Diponegoro Salaman
Slamet Sudjoko
Wiraswasta
Farida Hartini
Wiraswasta
Sugihan Rt 01 Rw 01 Sidowangi, Kajoran,
Magelang.
Yogyakart a, 23 Juni 2016
Yang Membuat
ATIK
Top Related