PRINSIP KEWARGANEGARAAN DALAM HPI INDONESIA, &PEMAKNAAN KEBENDAAN DALAM PERKAWINAN
OLEH :WILLYBRODUS N. BATAANDRIANO POILEMA - ANDREAS ROMARIO DOPONIKODEMUS SABUNA - JANUARSE DJAMI RIWU
PEMAKNAAN PRINSIP KEWARGANEGARAANDALAM HPI INDONESIA
ASAS KEWARGANEGARAANMENURUT HPI INDONESIA
UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia
Asas Ius SoliAdalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran. Bagi negara indonesia penentuan yang diber lakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang tersebut.
ASAS KEWARGANEGARAANMENURUT HPI INDONESIA
UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia
Asas Ius SanguinisAdalah penenuan kewarganegaraan berdasarkan keturunan atau pertalian darah. Artinya penentuan kewarganegaraan seseorang berdasarkan kewarganegaraan orang tuanya, bukan berdasarkan negara tempat tinggalnya.
Asas Kewarganegaraan TunggalAdalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.
ASAS KEWARGANEGARAANMENURUT HPI INDONESIA
UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia
Asas Kewaganegaraan Ganda TerbatasAdalah asas menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini. Undang-undang ini pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatr ide) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Kewarganegaraan ganda yang diber ikan kepada anak dalam undangundang ini merupakan suatu pengecualian.
PEWARGANEGARAAN (NATURALISASI)
UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia
Negara Republik Indonesia memberi kesempatan kepada orang asing (bukan warga negara) untuk menjadi warga negara. Dalam hal permohonan kewarganegaraan atau naturalisasi
Naturalisasi Biasa
Naturlisasi Istimewa (Luar Biasa)
Setiap orang yang bukan WNI diperlakukan seperti orang asing.
Kehilangan kewarganegaraan RI bagi suami atau istri yang terikat perkawinan sah tidak menyebabkan kehilangan status kewarganegaraan itu.
Anak yang belum berumur 18 tahun dan belum kawin yang mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya sebelum ayah itu memperoleh kewarganegaraan RI turut memperoleh kewarganegaraan RI.
AKIBAT PEWARGANEGARAAN
Pewarganegaraan membawa akibat hukum pasangan kawin campuran dan anakanaknya yang menjadi warga negara karena pewarganegaraan
AKIBAT PEWARGANEGARAAN
Pewarganegaraan membawa akibat hukum pasangan kawin campuran dan anakanaknya yang menjadi warga negara karena pewarganegaraan
Seorang anak yang lahir dari perkawinan WNA dan WNI tanpa memandang kedudukan hukukm ayahnya baik sah maupun tidak sebelum usia 18 tahun memiliki kewarganegaran ganda. Setelah 18 tahun diharuskan memilih kewaranegaraan.
Anak yang lahir di wilayah negara RI yang saat lahir tidak jelas kedudukan orang tuanya atau tidak diketahui orang tuanya merupakan kewarganegaraan RI.
Anak dibawah usia 5 tahun telah ditetapkan secara sah sebagai anak WNA berdasarkan pengadilan, tetap diakui sebagai WNI.
PEMAKNAAN KEBENDAAN DALAM PERKAWINAN BERDASARKAN HPI
ASAS-ASAS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL DALAM PERKAWINAN
Pasal 1 UU 1/1974 tentang Perkawinan, perkawinan di definisikan sebagai :
“Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.”
ASAS-ASAS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL DALAM PERKAWINAN
Ikatan semacam itu berlansung antara pria dan wanita yang masing-masing tunduk pada sistem hukum nasional yang berbeda tentunya memunculkan persoalna-persoalan HPI dalam bidang hukum keluarga yang meliputi
masalah validitas perkawinan,kekuasaan orang tua, status anak, danjuga masalah megenai kebendaan atau harta ketika perkawinan itu berakhir.
ASAS-ASAS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL DALAM PERKAWINAN
Dalam HPI persoalan pokoknya adalah sistem hukum manakah yang harus diberlakukan terhadap persoalan-persoalan di atas
PENGERTIAN PERKAWINAN CAMPURAN
Secara teoritis dalam HPI dikenal dua pandangan utama yang berusuaha membatasi pengertian “perkawinan campuran
Perkawinan yang berlangsung antara pihak yang berbeda domicile-nya sehingga terhadap masing-masing pihak berlaku kaidah hukum yang berbeda.
Pernikahan antara pihak yang berbeda kewarganegaraanya.
AKIBAT PERKAWINAN CAMPURAN
Beberapa asas yang berkembang dalam HPI tentang akibat perkawinan adalah bahwa akibat perkwanina tunduk pada
Sistem hukum tempat perkawinan diresmikan
Sistem hukum dari tempat suami-istri bersama-sama menjadi warga negara setelah perkawinan
Sistem hukum dari tempat suami istri berkediaman tetap bersama setelah perkawinan atau tempat suami-istri ber-domicile setelah perkawinan
ASAS-ASAS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL HUKUM BENDA
Kesulitan selalu timbul apabila pembahasan tentang benda dan hak-hak kebendaan dalam HPI sehubungan dengan benda tetap (imoveables), benda bergerka (movable) dan benda tak berwujud (intangibles) karena setiap sistem hukum menetepkan kriteria serta klarifikasi tentang benda yang berbeda-beda
pertanyaan yang penting dalam HPI adalah berdasarkan hukum amana klarifikasi jenis benda itu harus dilakukan. Dalam kaitan ini, teori HPI mengenal dua asa utama yang menetapkan bahwa klarifikasi semana itu harus dilakukan berdasarakan :
Hukum dari tempat gugatan atas benda itu diajukan (lex fori)
Hukum dari tempat benda berada/terletak (lex situs)
STATUS BENDA TETAP
Asas umum yang diterima dalam HPI menetapkan bahwa status banda tetap ditetapkan berdasarkan lex situs atau hukum dari tempat benda berada/terletak. Asas ini juga dimuat dalam pasal 17 Algemene Bepalingen van wetgeving voor Indonesie.
STATUS BENDA BERGERAK
Beberapa asas HPI yang menyangkut penentuan status benda bergerak, anatara lain, menetapkan berdasarkan
Hukum dari tempat pemegang hak atas benda tersebut berkewarganegaraan
Hukum dari tempat pemegang hak atas benda tersebut
Hukum dari tempat benda terletak
STATUS BENDA BERGERAK
Benda yang dikategorikan ke dalam “benda tidak berwujud” biasnay meliputi utang piutang, hak milik perindustrian, atau hak milik intelektual. Asas HPI yang relevan dengan usaha penentuan status benda tak berwujud, di antaranya, menetapkan bahwa yang diberlakukan adalah sistem dari tempat
Kreditur atau pemegang hak atas benda itu berkewarganegaraan
Gugatan atas benda itu diajukan
Pembuat perjanjian utang piutang (khusus untuk perjanjian utang piutang)
Yang sitem hukumnya dipilih oleh para pihak dalam perjanjian yang menyangkut benda-benda
TERIMAKASIH
Top Related