i
KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN STRATEGI BELAJAR SELF REGULATED LEARNING
(SRL) DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
TAHUN 2015
Oleh :
1. Dian Nita Utami (P17433112028) 2. Windy Diyah Atrikni (P17433212055) 3. Wulan Cendana Arum (P17433212056)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
2015
i
ii
ii
iii
KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul Hubungan Strategi Belajar
Self Regulated Learning (SRL) Dengan Prestasi AkademikMahasiswa
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Tahun 2015.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah
dalam rangka Dies Natalis ke XIV Poltekkes Kemenkes Semarang. Disamping itu
penulis juga berharap Karya Tulis Ilmiah ini mampu memberikan kontribusi
dalam menunjang pengetahuan mahasiswa serta pengajar pada khususnya, dan
pihak lain pada umumnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik materiil maupun moril sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :
1. Bapak Sugiyanto, S.Pd, M.App, Sc, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang.
2. Bapak Asep Tata Gunawan, SKM, M.Kes, selaku Ketua Jurusan
Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
3. Bapak Hari Rudijanto IW, ST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi
Diploma IV Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
4. Bapak Suparmin, S.ST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
5. Bapak Tri Cahyono, SKM, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran.
6. Seluruh dosen pengajar dan karyawan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
7. Bapak dan ibu tercinta serta segenap keluarga yang senantiasa selalu
memberikan dorongan, dukungan dan pengorbanan serta menjadi
penyemangat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
iii
iv
8. Untuk teman- teman satu angkatan, terima kasih untuk segala
kerjasamanya.
9. Teman- teman Kesling yang telah memberikan motivasi, kerjasama dan
semangat sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tanpa
mengabaikan tugas- tugas perkuliahan.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
terdapat kekurangan baik dalam materi, teknik penulisan maupun
sistematikanya.Oleh karena itu, saran dan kritik pembaca untuk penyempurnaan
sangat penulis harapkan.Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan bagi pembaca.
Purwokerto, 8 April 2015
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ viii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ........................................................ x
ABSTRAK BAHASA INGGRIS ............................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................. 3
D. Manfaat ........................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Belajar.................................................................................... 5
B. Self Regulated Learning (SRL) ....................................................... 6
C. Mahasiswa ....................................................................................... 7
D. Prestasi Akademik / Belajar ........................................................... 7
E. Kerangka teori ................................................................................ 8
F. Hipotesis ......................................................................................... 8
v
vi
BAB III METODE PENULISAN
A. Variabel Penelitian ......................................................................... 9
B. Jenis Penelitian ............................................................................... 10
C. Ruang Lingkup ................................................................................ 10
D. Populasi dan Sampel ....................................................................... 10
E. Pengumpulan Data .......................................................................... 11
F. Pengolahan Data.............................................................................. 11
G. Analisis Data ................................................................................... 12
H. Etika Penelitian .............................................................................. 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum JKL .................................................................... 11
B. Karakteristik Responden ................................................................. 18
C. Self Regulated Laerning (SRL) ...................................................... 18
D. Indeks Prestasi (IP) ........................................................................ 20
E. Hubungan SRL dengan IP .............................................................. 20
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................................... 24
B. Saran ................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 26
LAMPIRAN ............................................................................................... 27
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. 34
vi
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 9
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 8
Gambar 3.1 Struktur Hubungan Variabel .................................................. 9
viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1Kuesioner ................................................................................ 27
Lampiran 2 Data Penelitian ....................................................................... 28
Lampiran 3 Karakteristik Responden ........................................................ 31
Lampiran 4 Statistik .................................................................................. 32
Lampiran 5 Korelasi .................................................................................. 33
ix
x
ABSTRAK
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif sesuai perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilannya bukan hanya dari aktivitas perkuliahan akan tetapi dari berbagai jenis kegiatan di dalam kampus. Mahasiswa semester 2 jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto terdapat 23,85 % yang Indeks Prestasi (IP) < 3,00 dan 70,64% yang tidak mengikuti organisasi. Tujuan penelitian mengetahui hubungan strategi belajar Self Regulated Learning (SRL) dengan prestasi akademik mahasiswa tingkat II Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Tahun 2015.
Metode penulisan/ penelitian termasuk dalam penelitian observasional dengan pendekatan cross secional, populasinya sejumlah 220 mahasiswa dengan tehnik sampling incidental sampling. Pengumpulan data menggunakan angket dan dokumen. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik korelasi moment product pearson.
Hasil penelitian : Karakteristik responden dari tingkat pendapatan keluargasebanyak 78,2 % sudah melebihi UMR, keadaan orang tua sebanyak 90,9 % dengan keadaan orang tua lengkap, tingkat pendidikan keluargasebanyak 60 % tingkat pendidikan orang tua responden ada pada taraf perguruan tinggi. Penerapan Self Regulated Learning (SRL) dari rata rata nilai ijazah yang di miliki responden 7,73; kegiatan organisasirata rata frekuensi kegiatan organisasi yang diikuti responden sebesar 1,09 dan dari perilaku rata rata rencana belajar responden sebesar 0,78, frekuensi belajar 2,76, frekuensi diskusi 2,11, dan media masa 2,75. Nilai rata rata indeks prestasi 3,36, nilai minimum indeks prestasi 2,51, nilai tertinggi 3,88, dan SD 0,28. Hasil uji statistic hubungan SRL dengan Indeks Prestasi mahasiswa diperoleh r=+0,343 p=0,01 maka ada hubungan yang signifikan antara SRL dengan Indeks Prestasi mahasiswa. Secara rinci komponen penyusun SRL berhubungan dengan IP nilai signifikansinya : nilai rata rata ijazah r=+0,440 p=0,001 , organisasi r=+0,304 p= 0,024, dan perilaku belajar r=+0,215 p=0,115.
Kesimpulan semakin tinggi nilai atau aktivitas SRL (nilai ijazah, organisasi, dan perilaku belajar) mengakibatkan semakin tingginya IP yang di peroleh mahasiswa. Disarankan nilai rata rata ijazah digunakan sebagai pertimbangan ujian masuk perguruan tinggi, diharapkan mahasiswa aktif beroganisasi dan membentuk kelompok kelompok diskusi. Kata Kunci : Belajar, SRL, nilai ijazah, organisasi, perilaku belajar, diskusi, indeks prestasi.
x
xi
ABSTRAC The process of learning in the educational unit organized in an interactive, inspiring, fun, challenging, motivating learners to participate actively appropriate physical and psychological development of learners. Students are able to develop abilities and skills not only of activity but the lectures of various types of activities on campus. 2 semester students majoring in Environmental Health Navan there are 23.85% were Grade (IP) < 3.00 and 70.64%, which does not follow the organization. This study aimed to learn strategies relationships Self Regulated Learning (SRL) with student academic achievement level II Environmental Health Department 2015 Navan. The method of writing / research included in an observational study with cross secional, the population of 220 students with incidental sampling sampling techniques.Collecting data using questionnaires and documents.Analysis of univariate and bivariate data using statistical test of Pearson product moment correlation. RESULTS: Characteristics of respondents of family income levels as much as 78.2% has exceeded the minimum wage, the state of the parents as much as 90.9% with a complete state of parents, family education levels as much as 60% level of parental education respondents at the college level. Application of Self-Regulated Learning (SRL) than - average value of a diploma which is owned by the respondents of 7.73; organisasirata activities - average frequency of events that followed the respondent organization of 1.09 and average behavior - average plan of study respondents was 0.78, the frequency of 2.76 learning, discussion frequency of 2.11, and 2.75 mass media. Value - average GPA of 3.36, the minimum GPA of 2.51, the highest value of 3.88, and 0.28 SD. The results of statistical tests SRL relationship with student achievement index obtained r = + 0.343 p = 0.01 then there is a significant relationship between SRL with student achievement index. In detail the components of SRL associated with IP significance value: value - average diploma r = + 0.440 p = 0.001, r = + 0.304 organizations p = 0.024, and learning behavior r = + 0.215 p = 0.115. Conclusion The higher the value or activity SRL (the value of a diploma, organizational, and behavioral study) resulted in increasing student IP obtained. Suggested value - average diploma used as consideration college entrance exams, students are expected to actively beroganisasi and formed a group - the group discussion. Keywords: Learning, SRL, the value of a diploma, organizational, behavioral learning, discussion, GPA.
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik (PP No 19 Tahun 2005).
Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan
untuk memperbaiki dan memperbarui kondisi masyarakat, bangsa, dan
negara, haruslah mempunyai kapasitas diatas rata-rata mayoritas masyarakat
kita. Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan yang luas dan mempunyai
kemampuan (skill), visi, karakter yang lebih maju dibandingkan masyarakat
pada umumnya. Mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan dan
keterampilannya bukan hanya dari aktivitas perkuliahan akan tetapi dari
berbagai jenis kegiatan di dalam kampus, salah satunya menjadi anggota
sebuah organisasi. Organisasi diminati oleh mahasiswa untuk menyalurkan
bakat, minat, dan kemampuan mereka (Widayanto, 2011).
Menurut Sarifudin (2010) Kegiatan yang diikuti mahasiswa melalui
organisasi memberikan pengaruh yang kuat terhadap
perkuliahannya.Keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi memberikan
pengaruh terhadap prestasi akademiknya, mahasiswa dapat memiliki prestasi
akademik yang lebih baik ketika aktif dalam organisasi.Smith dan Griffin
(Montelongo, 2002) mengemukakan bahwa partisipasi mahasiswa dalam
organisasi kampus dapat meningkatkan pencapaian akademik
mahasiswa.Sejalan dengan pendapat Cooper, dkk, mahasiswa yang
berpartisipasi dalam organisasi kemahasiswaan memiliki kesempatan untuk
meningkatkan akademiknya (Montelongo, 2002).
2
Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang berprestasi tinggi
memiliki karakteristik pekerja keras, disiplin, prestatif, berkomitmen,
mandiri, dan realistis.Sekalipun tidak secara langsung berbicara tentang
regulasi diri, penemuan tersebut bersangkutan dengan self-regulatory ability
(Husna, 2012).Dengan melatih dan mengatur aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh individu, regulasi diri dapat muncul pada diri individu itu
sendiri.Weinstein & Mayer (Basuki, 2005) menemukan bahwa mahasiswa
yang mampu memberdayakan strategi-strategi SRL (self regulated learning),
khususnya strategi kognisi dan metakognisi menghasilkan prestasi akademik
yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang tidak mampu
memberdayakan SRL.Individu yang sudah mengeksplorasi dan mampu
meregulasi dirinya dengan baik berarti sudah berkomitmen pada dirinya
sendiri yang akhirnya menemukan status identitas dirinya.Mahasiswa yang
memiliki regulasi diri cukup baik, sekalipun aktif dalam organisasi, mampu
berprestasi karena sudah mampu menentukan identitas vokasionalnya dengan
baik (Restu, 2014).
Berbagai perguruan tinggi menyediakan sarana untuk membantu
mahasiswa mengembangkan potensinya dalam mengembangkan diri.Salah
satunya Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto mempunyai program yang menjadi sarana untuk
mendukung peningkatan kualitas dan kreatifitas mahasiswa dibidang
penalaran dan keilmuan, bakat, minat dan kemampuan, kesejahteraan,
kepedulian sosial dan kegiatan penunjang.Program yang dibentuk Bidang
Kemahasiswaan dikenal dengan Organisasi Mahasiswa.
Laporan hasil pendidikan semester genap tahun akademik 2013/2014
mahasiswa Jurusan kesehatan Lingkungan Purwokerto Poltekkes Kemenkes
Semarang diketahui bahwa dari seluruh mahasiswa semester 2 yang
berjumlah 109 mahasiswa, masih terdapat 23,85 % yang Indeks Prestasi (IP)
< 3,00. Menurut sasaran mutu yang ada, Indeks Prestasi (IP) mahasiswa
3,00. Selain itu mahasiswa tingkat II Jurusan kesehatan Lingkungan
3
Purwokerto yang mengikuti organisasi terdiri dari 29,36% dan yang tidak
mengikuti organisasi sebesar 70,64% (BAAK Kesling, 2014)
Berdasarkan kondisi diatas, penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul Hubungan Strategi Belajar Self Regulated Learning (SRL)
dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto Tahun 2015
B. Perumusan Masalah Mahasiswa semester 2 jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
terdapat 23,85 % yang Indeks Prestasi (IP) < 3,00 dan 70,64% yang tidak
mengikuti organisasi. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah apakah ada
hubungan strategi belajar Self Regulated Learning (SRL) dengan prestasi
akademik mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Tahun
2015?
C. Tujuan 1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan strategi belajar Self Regulated Learning (SRL)
dengan prestasi akademik mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto Tahun 2015
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto.
b. Mengetahui penerapan Self Regulated Learning (SRL) mahasiswa
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
c. Mengetahui Indeks Prestasi (IP) mahasiswa semester 2 di Jurusan
Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
d. Menganalisis hubungan strategi belajar Self Regulated Learning (SRL)
dengan prestasi akademik mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto.
4
D. Manfaat 1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
proses pembelajaran agar masing-masing mahasiswa dapat
mengembangkan kemampuan sesuai dengan karakternya.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkaebagai masukan dan kebijakan umum
untuk mengelola proses belajar mengajar.
3. Bagi almamater
Sebagai khasanah perbendaharaan ilmu yang disimpan dalam
perpustakaan.
4. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan masukan, penambahan pengalaman, pengetahuan
dan keterampilan dalam menganalisis proses belajar mengajar yang ada di
jurusan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori belajar 1. Jenis Teori Balajar
Menurut (Imron, 1996: 2) ada beberapa teori belajar yang dikemukakan
para ahli aliran psikologi belajar:
a. Teori Belajar menurut aliran Behavariostik yaitu dilaksanakan dengan
control instrumental dari lingkungan.
b. Teori Belajar menurut aliran Kognitif menyatakan belajar adalah hasil
dari usaha kita untuk dapat mengerti dunia.
c. Teori belajar menurut aliran Humanistik menyatkan belajar dapat
dilakukan sendiri oleh siswa.
d. Teori belajar menurut teori Gestalt belajar adalah suatu proses
rentetan penemuan dengan bantuan pengalaman-pengalaman yang
sudah ada
2. Pendekatan Belajar
Pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam
pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi
dengan siswa. Menurut Nurhadi ada 7 ciri-ciri pendekatan dan strategi
yaitu menekankan pada pemecahan masalah, bisa dijalankan dalam
berbagai konteks pembelajaran, mengarahkan siswa menjadi pembelajar
mandiri, mengaitkan pengajaran pada konteks kehidupan siswa yang
berbeda-beda, mendorong terciptanya masyarakat belajar, menerapkan
penilaian otenti dan menyenangkan.
3. Jenis-jenis Pendekatan Belajar
Strategi pembelajaran menurut Nurhadi (2004:103) adalah pendekatan
kontekstuall, pendekatan berbasis masalah, pembelajaran kooperatif,
pengajaran berbasis inkuiri, pengajaran berbasis proyek/tugas, pengajaran
berbasis Kerja, CBSA dan pengajaran berbasis melayani.
6
B. Self Regulated Learning (SRL) 1. Pengertian self regulated learning
Teori sosial kognitif menyatakan bahwa faktor sosial, kognitif serta
faktor perilaku, memainkan peran penting dalam proses pembelajaran.
Salah satu proses pembelajaran yang melibatkan ketiga faktor tersebut
adalah Self regulated learning.Zimmerman & Martinez-Pons, (1990)
menyatakan bahwa Self regulated learningmerupakan konsep mengenai
bagaimana seorang peserta didik menjadi pengatur bagi belajarnya sendiri.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi self regulated learning
Cobb (2003) menyatakan bahwa self regulated learningdipengaruhi
oleh Strategi self regulated learning. Menurut Bandura dalam Pintrich &
Schunk tahun 2002 dalam perspektif sosial kognitif keberadaan strategi
self regulated learningditentukan oleh tiga factor yakni faktor pribadi,
perilaku dan lingkungan).
a. Faktor pribadi, Faktor ini meliputi penggunaan strategi mengatur materi
pelajaran (organizing & transforming),membuat rencana dan tujuan
belajar (goal setting & planning), mencatat hal penting (keeping record
& monitoring), serta mengulang dan mengingat (rehearsing &
memorizing).
b. Faktor perilaku, Menunjuk pada kemampuan peserta didik dalam
menggunakan self evaluation strategysehingga mendapatkan informasi
tentang keakuratan dan mengecek kelanjutan dari hasil umpan balik.
Faktor ini melibatkan strategi konsekuensi setelah mengerjakan tugas
(self consequences)dan evaluasi terhadap kemajuan tugas (self
evaluating).
c. Faktor lingkungan, Pada sikap proaktif peserta didik untuk
menggunakan strategi pengubahan lingkungan belajar seperti penataan
lingkungan belajar, mengurangi kebisingan, penataan cahayayang tepat,
dan pencarian sumber belajar yang relevan. Faktor ini meliputi strategi
mencari informasi (seeking information), mengatur lingkungan belajar
(environmental structuring), mencari bantuan sosial (seek social
7
assistance), serta meninjau kembali catatan, tugas atau tes sebelumnya
dan buku pelajaran(review record).
C. Mahasiswa Menurut Yusuf (2000:2) mahasiswa yaituMan Of Ideas yang harus
mengembangkan The Ideas Power guna mengisi tekno srukturpada masa
depan. Teori ini menegaskan bahwa mahasiswa adalah orang-orangyang
memiliki segudang ide dan menerjemahkan ide-idenya dengan
berbagaicara.Widayanto (2011) menyatakan Mahasiswa sebagai elemen
masyarakat yang mempunyai kekuatan untuk memperbaiki dan memperbarui
kondisi masyarakat, bangsa, dan negara, haruslah mempunyai kapasitas diatas
rata-rata mayoritas masyarakat kita.Mahasiswa diharapkan memiliki
pengetahuan yang luas dan mempunyai kemampuan (skill), visi, karakter
yang lebih maju dibandingkan masyarakat pada umumnya.
D. Prestasi Akademik / belajar 1. Pengertian Prestasi Akademik
Menurut (Slameto, 2003, hal. 2), belajar diartikan sebagai suatu
proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dan interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Soemadi Suryabrata (1981:35) berpendapat bahwa
prestasi belajar adalah hasil studi yang dicapai selama mengikuti
pelajaran pada periode tertentu dalam suatu lembaga dimana hasilnya
dinyatakan dengan angka atau simbol dan merupakan cermin dari hasil
proses belajar.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Slameto (2003:54) mengatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu:
8
a. Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar.Faktor intern ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) faktor
yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
b. Faktor ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar diri individu
yang sedang belajar. Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) faktor, yaitu:
faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
E. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
F. Hipotesis Hipotesis alternatif (Ha), ada Hubungan Strategi Belajar Self Regulated
Learning (SRL) Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto Tahun 2015.
Jenis Pendekatan Belajar 1. Pendekatan
Kontekstual 2. Pendekatan Berbasis
Masalah 3. Pembelajaran
Kooperatif 4. Pengajaran Berbasis
Proyek/Tugas 5. CBSA 6. Pengajaran Berbasis
Melayani
Self Regulated Leraning
Faktor Interen (Pribadi)
- Faktor Jasmaniah - Faktor Psikologis - Faktor Kelelahan
Faktor Eksteren (Lingkungan)
- Faktor Keluarga - Faktor Sekolah - Faktor Masyarakat
Prestasi
Perilaku
Kognitif
Sosial
9
BAB III
METODE PENULISAN
A. Variabel Penelitian 1. Struktur Hubungan Antar Variabel
Gambar 3.1 Struktur Hubungan Variabel
2. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur
Satuan Skala Data
Self Regulated Learning (SRL)
Penjumlahan dari komponen perilaku, social, dan kognitif.
Angket dengan Kuesioner
Skor nilai Ordinal
Prestasi mahasiwa
Indeks prestasi yang di capai mahasiswa di akhir semester 2 TA 2013/2014.
Dokumen dari BAK
Nilai IP Rasio
Keadaan keluarga
Keutuhan anggota keluarga responden
Kuesioner
Dinyatakan : - tidak ada - hanya ayah/ ibu - lengkap ayah ibu
Ordinal
Tingkat ekonomi
Keadaan keluarga responden berkaitan dengan pendapatan keluarga perbulan.
Kuesioner Dinyatakan : - Rendah (< 2.200.000) - Sedang (2.200.000 3.300.000)
Ordinal
Variabel Independent
Self Regulated Learning (SRL).
Variabel Dependent
Prestasi mahasiswa
Variabel Pengganggu
a. Tingkat ekonomi keluarga
b. Keadaan keluarga
c. Tingkat pendidikan tertinggi keluarga
d. Sarana dan prasarana kampus
10
- Tinggi (> 3.300.000)
Tingkat Pendidikan Keluarga
Tingkatan pendidikan salah satu anggota keluarga tertinggi dari responden.
Kuesioner Dinyatakan : - SD - SMP - SMA - Sarjana
Ordinal
Sarana dan prasarana kampus
Semua prasarana yang di miliki Jurusan Kesehatan Lingkungan
Dokumen dari BAAK
_ Nominal
B. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional dengan
menggunakan pendektan crossecsional.
C. Ruang Lingkup 1. Waktu
a. Tahap persiapan : Maret 2015
b. Tahap pelaksanaan : Maret 2015 April 2015
c. Tahap penyelesaian : April 2015
2. Lokasi
Lokasi pengamatan dilakukan pada Jurusan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto Jl. Raya Baturraden KM 12 Purwokerto.
3. Materi
Ruang lingkup penelitian ini adalah mengenai proses
pembelajaran dan srategi Self Regulated Learning (SRL) di Jurusan
Kesehatan Lingkungan Purwokerto tahun 2015.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan
Kesehatan Lingkungan Purwokerto berjumlah 220 mahasiswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara
tertentu dan dapat mewakili populasi keseluruhan, yaitu mahasiswa
11
tingkat II Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto. Pengambilan
sampel menggunakan metode incidental sampling.Karena sebagian
tingkat II dan III Prodi D III Kesehatan Lingkungan sedang melaksanakan
perkuliahan praktek di luar kampus sehingga susah untuk ditemui,
sedangkan tingkat I Jurusan Kesehatan Lingkungan baru masuk dalam
organisasi.
E. Pengumpulan Data 1. Sumber Data
a. Data Primer
Diperoleh dari hasil sebar angket yang dilakukan pada
mahasiswa yang menjadi sampel penelitian di Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto.
b. Data Sekunder
Diperoleh dari laporan pendidikan baik semester maupun
tahunan yang dikeluarkan oleh Jurusan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan
model sebagai berikut :
a. Model Angket
Model ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
melalui pemberian kuisioner kepada mahasiswa.
b. Model Dokumentasi
Model dokumentasi adalah mencari data yang berasal dari
laporan pendidikan semester maupun tahunan dari Institusi, Buku
Panduan Akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang dan
Buku Panduan Teknis Pendidikan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto.
12
F. Pengolahan Data 1. Editing
Mengadakan penyusunan dan pengecekan ulang terhadap semua
data yang terkumpul (hasil angket dan data dari instansi terkait) untuk
menghindari kekeliruan data.
2. Coding
Kegiatan yang bertujuan meringkas data dan memudahkan dalam
menganalisis data dengan memberikan kode-kode tertentu pada data dan
mengelompokkan data yang sejenis pada objek penelitian.
3. Tabulating
Memasukkan dan menyajikan data yang sudah dilakukan
pengkodean dan pengelompokkan ke dalam tabel analisis dalam bentuk
rekapitulasi.
G. Analisis data 1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk
menganalisis tiap variabel penelitian.Analisis univariat berfungsi untuk
meringkas kumpulan data hasil pengamatan sedemikian rupa sehingga
kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang
berguna.Peringkasan tersebut berupa ukuran tabel, grafik, gambar dan
narasi.
2. Analisis Bivariat
Data hasil penelitian lalu dianalisis dengan menggunakan
hubungan korelasi untuk melihat hubungan Self Regulated Learning
(SRL) dengan prestasi belajar mahasiswa dengan menggunakan Software
SPSS.
H. Etika Penelitian Penelitian ini penilis menjamin kerahasiaan data identitas yang
diwawancarai maupun hasil data yang dikumpulkan demi nama baik dan citra
subjek penelitian.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Jurusan Kesehatan Lingkungan 1. Visi dan Misi
a. Visi
Menghasilkan tenaga kesehatan lingkungan (sanitarian) yang
bermoral, professional, mandiri dan mampu bersaing di pasar global.
b. Misi
1) Membudayakan etos kerja dan etika profesi yang dilandasi nilai
agama dan budaya.
2) Melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, didukung oleh sumber
daya manusia professional, sarana dan prasarana memadai.
3) Menananmkan rasa percaya diri dan kemandirian terhadap iptek
dan profesi kesehatan lingkungan yang didukung penguasaan
teknologi informasi dan mampu berbahasa asing.
4) Menciptakan suasana kerja yang kondusif, produktif dan
mengembangkan pola kemitraan.
Visi misi tersebut diatas sudah mengakomodir semua kepentingan
yang ada di Jurusan Kesehatan Lingkungan, baik dosen, karyawan maupun
mahasiswa. Mahasiswa dapat mengembangkan potensi, minat melalui
belajar di Jurusan Kesehatan Lingkungan sesuai dengan yang di cita-
citakan. Demikian juga dosen dapat mengembangkan kemampuan transfer
knowladge.
2. Struktur Organisasi Jurusan dan Program Studi
Susunan Organisasi Jurusan Kesehatan Lingkungan, terdiri dari :
a. Ketua Jurusan : Asep Tata Gunawan, SKM, M.Kes
b. Sekretaris Jurusan : Teguh Widyanto, S.Sos, M.Kes
c. Ketua Prodi D IV : Hari Ridijanto IW, ST, M.Kes
d. Ketua Prodi D III : Suparmin, SST, M.Kes
14
3. Program Studi
Di Jurusan Kesehatan Lingkungan ada 2 Program Studi yaitu prodi
D III dan prodi D IV.Prodi D III memiliki beban studi sebanyak 116 SKS
ditempuh minimal dalam 3 tahun dan paling panjang 5 tahun. Prodi D IV
sebanyak 154 SKS ditempuh minimal 4 tahun dan paling panjang 6 tahun.
4. Dosen, Mahasiswa, dan Karyawan
Kegiatan program pendidikan di Jurusan Kesehatan Lingkungan
dilaksanakan oleh 24 orang dosen tetap dan 19 orang dosen tidak
tetap.Strata pendidikan dosen antara lain S-3 berjumlah 3 orang, S-2
berjumlah 27 orang, S-1/DIV berjumlah 13 orang. Strata pendidikan dosen
di Jurusan Kesehatan Lingkungan sangat memadai untuk mengemban
tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat, termasuk melayani kebutuhan belajar mahasiswa.
Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan tahun 2015 tingkat I
prodi D III berjumlah 77 dan Prodi DIV berjumlah 37, tingkat II prodi D
III berjumlah 75 dan Prodi DIV berjumlah 32 dan tingkat III Prodi D III
berjumlahdan Prodi DIV berjumlah 39. Masing-masing tingkat terdiri dari
2 kelas untuk Prodi D III dan 1 kelas untuk Prodi D IV.
Karyawan di Jurusan Kesehatan Lingkungan terdiri dari staf bagian
Administrasi dan Keuangan, Staf bagian umum dan kepegawaian, Sub
Unit perpustakaan, Office boy, bagian keamanan dan kebersihan, dan
urusan perlengkapan. Keberadaan karyawan di Jurusan Kesehatan
Lingkungan secara proporsional sudah sesuai dengan kebutuhan baik
administrasi maupun pendidikan; layanan perpustakaan, layanan
laboratorium, dan layanan komputer.
5. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di Jurusan Kesehatan Lingkungan secara real
sangat memadai atau sangat layak untuk kegiatan proses belajar mengajar.
Keadaan ini ditunjang dengan lokasi kampus yang berada di lereng
pegunungan Slamet yang berhawa sejuk, nyaman serta ditunjang dengan
15
keasrian kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan. Sarana dan prasarana
tersebut diantaranya :
a. Ruang kelas
Ruang kelas yang terdapat di Jurusan Kesehatan Lingkungan
berjumlah 9 kelas dengan luas ruangan rata rata 63 m2, dapat
menampung mahasiswa dengan jumlah 40 orang. Masing-masing
ruang kelas dilengkapi dengan sarana white board, LCD, 40 kursi, dan
meja dosen. Ruang kelas dapat didesain model pembelajaran kelas,
diskusi, seminar, atau model debat berhadapan, penyajian demonstrasi
atau simulasi.
b. Laboratorium dan workshop
Laboratorium yang berada di Jurusan Kesehatan Lingkungan
berjumlah 4 meliputi Lab. Kimia, Lab. Mikrobiologi, Lab.
Entomologi, Lab K3 dengan luas masing-masing 100 m2 yang dapat
menampung 20 orang dan satu workshop dengan total luas 240 m2.
Laboratorium dan workshop dapat mengakomodir semua jenis praktek
yang distandarkan kurikulum baik DIV maupun DIII. Termasuk juga
ketersediaan alat-alat cukup memadai untuk digunakan praktek baik
individu maupun kelompok sesuai dengan kurikulum yang telah
ditentukan.
c. Perpustakaan
Perpustakaan Kampus VII Poltekkes Semarang memiliki total
luas 117 m2. Rekapitulasi jumlah ketersediaan pustaka yang terdapat
di Perpustakaan Kampus VII terdiri dari 1064 judul Buku teks dan
handbook dengan jumlah copyan sebanyak 1991, 3 modul
praktikum/praktek dengan jumlah copyan sebanyak 3, 14 Jurnal yang
terakreditasi oleh lembaga resmi (Dikti, LIPI,dll), 15 majalah ilmiah
dan 2 prosiding. Total keseluruhan judul adalah 1098 beserta
copyannya sejumlah 1994. Buku-buku di perpustakaan secara umum
sangat mendukung materi yang disampaikan pada perkuliahan oleh
16
dosen termasuk terbitan media masa yang ada juga menginformasikan
hal-hal baru yang berkaitan dengan materi perkuliahan.
d. Laboraturium Komputer dan Bahasa
Laboratorium komputer dan bahasa yang terdapat di Jurusan
Kesehatan Lingkungan berjumlah 1 ruang yang memiliki 20
komputer. Beberapa titik daerah kampus merupakan area hotspot yang
bisa langsung online ke internet.Daerah tersebut yaitu auditorium, unit
komputer, dan perpustakaan, daerah kelas E,G, dan R2, R1 (ruang
dosen dan pengelola) dan akademik, Mushola, Laboratorium dan
workshop/bengkel kerja.Pada titik titik tersebut untuk pembelajaran
bisa langsung online ke internet.
e. Sarana Pendukung
Sarana pendukung yang terdapat di Jurusan Kesehatan
Lingkungan antara lain satu lapangan olahraga dengan total luas 1500
m2, satu Auditorium dengan total luas 300 m2,satu Ruang Senat
Mahasiswa dengan total luas 24 m2, dan satu Lapangan Basket dengan
total luas 80 m2. Sarana pendukung tersebut dapat digunakan
mahasiswa dalam melakukan kegiatan UKM diantaranya UKI, futsal,
badminton dll.
6. Organisasi Mahasiswa
Organisasi Mahasiswa sebagai mitra dan bagian tak
terpisahkan dari Poltekkes Kemenkes Semarang merupakan wadah
bagi mahasiswa untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengembangkan yang bersifat penalaran dan keilmuan dalam upaya
pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Adapun bentuk dan struktur organisasi pemerintahan
mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Semarang adalah :
a. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
b. Eksekutif Mahasiswa (BEM)
c. Dewan Mahasiswa (DEMA)
17
d. Himpunan Mahasiswa (HIMA)
Menurut Sarifudin (2010), kegiatan yang diikuti mahasiswa
melalui organisasi memberikan pengaruh yang kuat terhadap
perkuliahannya keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi
memberikan pengaruh terhadap prestasi akademiknya, mahasiswa
dapat memiliki prestasi akademik yang lebih baik ketika aktif dalam
organisasi. Organisasi mahasiswa tersebut dapat melaksanakan
kegiatan-kegiatannya yang teraplikasi dalam UKM.
UKM dibentuk untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa di
berbagai bidang. Berbagai UKM yang telah dibentuk adalah sebagai
berikut :
a. White Kampus, UKM jurnalistik dengan kegiatan dalam hal
penertiban buletin, majalah serta blog yang berisi segala macam
info mengenai Politeknik Kesehatan Semarang dan kegiatannya
maupun pengetahuan mengenai kesehatan, forum diskusi,
pembahasan masaalah, rubrik berbagi dan sebagainya.
b. Korps Suka Rela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI), agenda
rutin KSR seperti : Diklat SAR KSR, pelatihan Navigasi dan
Pelatihan Pertolongan Pertama, sehingga nantinya anggota KSR
mampu berperanan dalam kejadian-kejadian kegawatdaruratan atau
bencana dan kemanusiaan.
c. Unit Kerohanian Islam (UKI), kegiatan yang rutin dilakukan
misalnya mentoring, tablig akbar, kajian islami pekanan, peringatan
kegiatan hari besar keagamaan dan pengembangan organisasi UKI.
d. UKM Olahraga meliputi futsal, voly, badminton, dan tenis meja.
e. UKM lain meliputi penelitian, bahasa inggris, tilawah, sosial,
kewirausahaan, band, mapala, pramuka, vocal grup, dan seni tari.
18
B. Karakteristik Responden 1. Tingkat Pendapatan Keluarga
Berdasarkan lampiran 3, sebanyak 78,2 % sudah melebihi UMR
Hal ini menunjukan kesanggupan responden dalam pembelian fasilitas
yang menunjang pembelajaran seperti laptop, modem dll. Menurut
Slameto (2003:54) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: faktor intern
dan faktor ekstern salah satunya adalah keadaan ekonomi keluarga.
2. Keadaan Orang tua
Berdasarkan lampiran 3, sebanyak 90,9 % dengan keadaan orang
tua lengkap. Menurut Slameto (2003:54) mengatakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu: faktor intern dan faktor ekstern salah satunya keadaan
keluarga yang berperan penting dalam memberikan motivasi belajar bagi
mahasiswa sehingga prestasi mahasiswa dapat meningkat.
3. Tingkat Pendidikan Keluarga
Berdasarkan lampiran 3, sebanyak 60 % tingkat pendidikan orang
tua responden ada pada taraf perguruan tinggi. Menurut Slameto
(2003:54) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: faktor intern dan
faktor ekstern salah satunya adalah faktor keluarga yang di lihat dari
tingkat pendidikan keluarga, semakin tinggi tingkat pendidikan keluarga
maka cara didik orang tua tersebut semakin baik sehingga mempengaruhi
prestasi mahasiswa.
C. Self Regulated Learning (SRL) SRL merupakan kristalisasi dari nilai ijazah SMA mahasiswa,
keikutsertaan dalam organisasi kampus, dan perilaku belajar. Secara rinci
uraian komponen penyusun SRL sebagai berikut :
19
1. Nilai ijazah
Rata rata nilai ijazah yang di miliki responden 7,73. Nilai ini
adalah potensi yang dimiliki mahasiswa sebagai modal awal dalam
menentukan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi
akademik yang dilihat dari Indeks Prestasi responden. Nilai ijazah
terendah dari responden 6,00, sedangkan nilai tertinggi 8,80 dengan
standart deviasi 0,60 ( data pada lampiran 4). Menurut Slameto (2003:54)
mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: faktor intern dan faktor
ekstern salah satunya adalah faktor intelegensi. Nilai rata rata ijazah
merupakan cerminan dari faktor intelegensi mahasiswa.
2. Kegiatan organisasi
Rata rata frekuensi kegiatan organisasi yang diikuti responden
sebesar 1,09 terendah 0 dan tertinggi 5 (data dari lampiran 4). Menurut
Sarifudin (2010), kegiatan yang diikuti mahasiswa melalui organisasi
memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkuliahannya keikutsertaan
mahasiswa dalam organisasi memberikan pengaruh terhadap prestasi
akademiknya, mahasiswa dapat memiliki prestasi akademik yang lebih
baik ketika aktif dalam organisasi.
3. Perilaku
Pada perilaku belajar secara parsial dapat dilihat dari empat (4)
komponen yaitu Rencana Kegiatan Belajar, Perilaku Belajar, Frekuensi
Diskusi, Media Massa yang diikuti. Rata rata rencana belajar responden
sebesar 0,78,tertinggi rencana belajar responden sebanyak 2, terendah
rencana belajar sebanyak 0; rata rata frekuensi belajar 2,76, tertinggi 5,
terendah 1; rata rata frekuensi diskusi 2,11, tertinggi 5, terendah 1; dan
rata rata media masa yang diikuti sebesar 2,75, tertinggi 7, terendah 1.
(data dari lampiran 4).
20
D. Indeks Prestasi (IP) Nilai rata rata indeks prestasi 3,36, nilai minimum indeks prestasi
2,51, nilai tertinggi 3,88, dan SD 0,28. Dengan demikian masih ada
responden yang indeks prestasinya belum memenuhi kriteria sasaran mutu
jurusan yaitu > 3,00 (data dari lampiran 4).
E. Hubungan Self Regulated Learning (SRL) dengan Indeks Prestasi Hasil uji statistik korelasi moment product pearson, nilai koefisien
korelasinya + 0,343. Tanda + menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai atau
aktivitas SRL mengakibatkan nilai IP juga semakin tinggi. Nilai signifikan
sebesar 5% (0,05), diperoleh nilai p=0,010. Karena nilai p kurang dari 0,05
maka ada hubungan yang signifikan antara Self Regulated Learning (SRL)
dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Semarang Tahun 2015.SRL merupakan kristalisasi dari
rata-rata nilai Ijazah, frekuensi kegiatan organisasi, dan perilaku belajar.
Secara rinci hubungan komponen SRL dengan indeks prestasi sebagai
berikut:
1. Hubungan rata rata nilai ijazah dengan indeks prestasi.
Pada lampiran 5, hasil uji statistikkorelasi moment product
pearson, nilai koefisien korelasinya +0,440. Tanda + menunjukkan
bahwa semakin tinggi nilai rata rata ijazah mengakibatkan nilai IP juga
semakin tinggi. Nilai signifikan sebesar 5% (0,05), diperoleh nilai
p=0,001. Karena nilai p kurang dari 0,05 maka ada hubungan yang
signifikan antara rata rata nilai ijazah dengan Indeks Prestasi
mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Semarang Tahun 2015.Menurut Slameto (2003:54) mengatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu: faktor intern dan faktor ekstern. Faktor
intern diantaranya intelegensi. Berdasarkan hasil statistik diatas, strategi
pembelajaran Self Regulated Learning (SRL) yang baik didukung dengan
potensiyang baik yaitu nilai rata rata ijazah. Peneliti menyarankan
21
seyogyanya pada saat ujian masuk Poltekkes harus diperhatikan nilai
ijazah dari calon mahasiswa.
2. Hubungan frekuensi kegiatan organisasi dengan indeks prestasi.
Pada lampiran 5, hasil uji statistik korelasi moment product
pearson,nilai koefisien korelasinya +0,304. Tanda + menunjukkan bahwa
semakin tinggi frekuensi kegiatan organisasi mengakibatkan nilai IP juga
semakin tinggi. Nilai signifikan sebesar 5% (0,05), diperoleh nilai
p=0,024. Karena nilai p kurang dari 0,05 maka ada hubungan yang
signifikan antara frekuensi kegiatan organisasi dengan Indeks Prestasi
mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Semarang Tahun 2015.Berdasarkan hasil statistik diatas, peneliti
memberikan solusi alternatif bagi mahasiswa yang belum aktif organisasi
seyogyanya pihak kampus atau bagian kemahasiswaan untuk lebih
mengaktifkan mahasiswa dalam mengikuti organisasi, karena dengan
beroganisasi intelegensi sosial mahasiswa berkembang sehingga indeks
prestasi semakin meningkat.
3. Hubungan perilaku dengan indeks prestasi.
Hasil uji statistik korelasi moment product pearson dengan nilai
signifikan sebesar 5% (0,05), diperoleh nilai p=0,115. Nilai p lebih dari
0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku belajar
dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa Tahun 2015.Perilaku belajar yang
diamati peneliti terdiri dari 4 komponen yaitu rencana belajar, frekuensi
belajar, frekuensi diskusi, dan media masa.
a. Hubungan Rencana Kegiatan Belajar dengan Indeks Prestasi.
Pada lampiran 5, hasil uji statistic dengan nilai signifikan
sebesar 5% (0,05), diperoleh nilai p=0,078. Nilai p lebih dari 0,05
maka tidak ada hubungan yang signifikan antara rencana kegiatan
belajar dengan Indeks Prestasi mahasiswa Tahun 2015. Kenyataan ini
bisa dipahami karena faktor belajar yang dipentingkan adalah realisasi
belajarnya bukan ada tidaknya rencana belajar.
22
b. Hubungan frekuensi belajar dengan Indeks Prestasi.
Pada lampiran 5, hasil uji statistik dengan nilai signifikan
sebesar 5% (0,05), diperoleh nilai p=0,414. Nilai p lebih dari 0,05
maka tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi belajar
dengan Indeks Prestasi mahasiswa Tahun 2015. Hal ini dikarenakan
pada individu yang belajar sendiri persepsi, pemahaman dan
wawasannya terhadap materi belajar sempit, hanya menurut persepsi
dirinya sendiri. Sedangkan materi ujian atau materi kuliah secara
umum kecenderungannya berwawasan luas sesuai dengan kondisi
kekinian. Namun, frekuensi belajar ini menjadi modal dasar untuk
pemahaman-pemahaman yang lebih luas, sehingga masih ditekankan
untuk belajar secara mandiri dengan rutin.
c. Hubungan frekuensi diskusi dengan Indeks Prestasi.
Pada lampiran 5, hasil uji statistik korelasi moment product
pearson,nilai koefisien korelasinya +0,382. Tanda + menunjukkan
bahwa semakin tinggi frekuensi diskusi mengakibatkan nilai IP juga
semakin tinggi. Nilai signifikan sebesar 5% (0,05), diperoleh nilai
p=0,004. Karena nilai p kurang dari 0,05 maka ada hubungan yang
signifikan antara frekuensi diskusi dengan Indeks Prestasi mahasiswa
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang Tahun
2015. Diskusi merupakan media untuk pengembangan wawasan yang
dikuasai mahasiswa, semakin sering berdiskusi maka ilmu serta
wawasan semakin berkembang dan mendalam dalam mengikuti
perkembangan informasi yang kekinian. Dengan diskusi pemahaman
secara komprehensif akan bisa dicapai, sehingga satu kesatuan ilmu
Kesehatan Lingkungan mudah dikuasai. Diharapkan mahasiswa untuk
membentuk kelompok kelompok diskusi kecil, guna meningkatkan
komprehensifitas pemahaman ilmu Kesehatan Lingkungan. Kelompok
diskusi kecil ini dapat berupa dalam kelompok bimbingan akademik,
dalam sepeminatan UKM, dalam teman akrab, teman satu kos, atau
teman satu daerah. Diharapkan juga pihak pengelola kemahasiswaan
23
ikut memantau perkembangan dari kelompok kelompok diskusi ini,
dapat dilakukan lomba lomba ilmiah antar kelompok diskusi ini
untuk mendinamisasi kegiatan kelompok diskusi. Pembimbing
Akademik (PA) juga perlu memantau anak bimbingannya agar ikut
aktif dalam kelompok diskusi.
d. Hubungan media masa dengan Indeks Prestasi.
Pada lampiran 5, hasil uji statistik korelasi moment product
pearson, nilai signifikan sebesar 5% (0,05), diperoleh nilai p=0,302.
Nilai p lebih dari 0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan
antara media massa yang diikuti mahasiswa dengan Indeks Prestasi
mahasiswa Tahun 2015. Walaupun hubungannya tidak signifikan
penelusuran materi pada media massa masih sangat diperlukan untuk
bahan pengembangan wawasan pada proses diskusi. Diharapkan hasil
penelusuran pada media massa selalu di sebarkan ke teman teman
atau rekan rekan kelompok diskusi. Dengan demikian, anggota
kelompok diskusi akan mudah untuk mengakses hal hal yang
sifatnya kekinian.
24
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakteristik responden dari tingkat pendapatan keluargasebanyak 78,2 %
sudah melebihi UMR, keadaan orang tua sebanyak 90,9 % dengan
keadaan orang tua lengkap, tingkat pendidikan keluargasebanyak 60 %
tingkat pendidikan orang tua responden ada pada taraf perguruan tinggi.
2. Penerapan Self Regulated Learning (SRL) dari rata rata nilai ijazah yang
di miliki responden 7,73; kegiatan organisasirata rata frekuensi kegiatan
organisasi yang diikuti responden sebesar 1,09 dan dari perilaku rata rata
rencana belajar responden sebesar 0,78, frekuensi belajar 2,76, frekuensi
diskusi 2,11, dan media masa 2,75.
3. Nilai rata rata indeks prestasi 3,36, nilai minimum indeks prestasi 2,51,
nilai tertinggi 3,88, dan SD 0,28.
4. Hasil uji statistic hubungan SRL dengan Indeks Prestasi mahasiswa
diperoleh r=+0,343 p=0,01 maka ada hubungan yang signifikan antara
SRL dengan Indeks Prestasi mahasiswa. Secara rinci komponen penyusun
SRL berhubungan dengan IP nilai signifikansinya : nilai rata rata ijazah
r=+0,440 p=0,001 , organisasi r=+0,304 p= 0,024, dan perilaku belajar
r=+0,215 p=0,115.
B. Saran 1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya mengikuti dan aktif di dalam organisasi sehingga
mempengaruhi kecerdasan sosial yang dapat meningkatkan prestasi
mahasiswa.Selain itu, mahasiswa sebaiknya membentuk dan
mengaktifkan kelompok- kelompok diskusi sesuai dengan keinginannya.
25
2. Bagi Jurusan
Dalam penerimaan mahasiswa baru perlu diperhatikan nilai rata-rata
ijazah mahasiswa terutama pada awal ujian masuk. Bagian
kemahasiswaan dan pembimbing akademik diharapkan menghimbau
mahasiswa agar mengikuti kegiatan organisasi, serta ikut membantu
mahasiswa untuk membentuk kelompok diskusi.
3. Bagi Peneliti Lain
Mengembangkan variabel lain untuk diteliti, misalnya tingkat kesulitan
ilmu Kesehatan Lingkungan dan beban SKS.
26
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Sugeng dkk. 2012. Panduan Teknis Pendidikan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
D.H. Schunk dan B.J. Zimmerman. 1998. Self-regulated Learning: From
Teaching to Self-Reflective Prctice. New York; The Guilford Press. hlm.viii
Marsum dkk.2012. Panduan Akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Nissa, RK. 2014. Hubungan antara status identitas vokasional dengan regulasi diri pada mahasiswa anggota. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Siswoyo, Dwi dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor - Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Zimmerman, BJ. 1990. Self-regulated learning and Achievement: The Emergence
of a Sociual Cognitive Perspective, dalam Educational Psychology Review, hlm.173-201.
Zimmerman, BJ. 2004. A social cognitive view of self-regulated academic
learning. Journal of Educational Psychology,4, (2), 22-63. http://www.stu.ca/-sbraat/SRL/A/Social0CognitiveViewofSelf-RegulatedAcademicLearning.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-21990-
5.%20BAB%20II.pdf (diakses pada 28 Maret 2015 pukul 20.10)
27
Lampiran 1
KUISIONER Self Regulated Learning (SRL)
A. IDENTITAS Nama responden :
Kelas :
Jenis kelamin :
B. KARAKTERISTIK 1. Berapa pendapatan keluarga anda perbulan (Ayah + ibu + anggota keluarga) .....
a. < Rp 2.200.000,-
b. Rp 2.200.000,- - Rp 3.300.000,-
c. > Rp 3.300.000,-
2. Keadaan orang tua kandung saat ini .....
a. Lengkap (ayah dan ibu)
b. Tidak lengkap (hanya ayah atau hanya ibu)
c. Tidak ada
3. Tingkat pendidikan tertinggi salah satu anggota keluarga .....
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Perguruan tinggi
C. Self Regulated Learning (SRL) 1. Berapa nilai rata rata ijazah SMA / SLTA/ SMK/ sederajat anda .....
2. Berapa kali rata rata total kegiatan organisasi baik rapat / diskusi organisasi yang anda ikuti
dalam satu minggu .....
3. Apakah anda merencanakan (tertulis / tidak tertulis) belajar anda dalam satu minggu terakhir
(Ya / Tidak)
4. Dalam satu minggu terakhir berapa kali anda belajar materi perkuliahan ..... kali
5. Dalam satu minggu terakhir berapa kali anda mendiskusikan materi kuliah dengan
teman/dosen/orang ahli dsb ..... kali
6. Dalam satu minggu terakhir berapa kali anda membaca dari media massa (koran, majalah,
artikel, jurnal, buletin, dsb) dan internet tentang materi belajar ...... kali
28
Lampiran 2 Hasil Penelitian
Nama Kelas Jenis Kelamin Tingkat Pendapatan Keluarga Keadaan Keluarga Tingkat
Pendidikan Nilai rata-rata ijazah
Frekuensi Kegiatan
Organisasi
Rencana Belajar
Frekuensi Belajar
Frekuensi Diskusi
Media Massa yang
Diikuti
Perilaku Belajar SRL IP
AKS Kelas C Perempuan > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.70 2 Ya 2 5 5 13.00 22.70 3.60
FT Kelas C Perempuan > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.60 0 Ya 3 3 3 10.00 17.60 3.35
IR Kelas C Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.90 2 Tidak 2 4 3 9.00 18.90 3.88
MFA Kelas C Perempuan > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.60 3 Ya 2 2 2 7.00 17.60 3.47
WDE Kelas C Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 6.80 1 Ya 5 2 2 10.00 17.80 3.14
LRA Kelas C Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.60 1 Ya 3 3 3 10.00 18.60 3.44
MDPS Kelas C Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 8.00 1 Tidak 5 2 2 9.00 18.00 3.57
RFE Kelas C Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 8.80 2 Tidak 3 4 3 10.00 20.80 3.55
VDW Kelas C Laki-laki < Rp 2.200.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.80 1 Ya 5 1 2 9.00 17.80 3.31
MFS Kelas C Laki-laki < Rp 2.200.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 8.00 1 Ya 5 1 3 10.00 19.00 3.20
MSU Kelas C Laki-laki > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.80 1 Ya 5 2 2 10.00 18.80 3.37
FPU Kelas C Laki-laki Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.80 1 Ya 5 1 3 10.00 18.80 3.38
ARA Kelas C Perempuan > Rp 3.300.000
Tidak Lengkap (hanya ayah atau hanya ibu saja) PT 7.50 1 Ya 3 2 4 10.00 18.50 3.75
LWI Kelas C Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.60 2 Ya 3 3 3 10.00 19.60 3.53
RYU Kelas C Perempuan > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.70 2 Ya 5 2 3 11.00 20.70 3.54
GAR Kelas C Perempuan > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 8.50 5 Ya 3 4 3 11.00 24.50 3.66
YRZ Kelas C Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.30 2 Ya 3 3 3 10.00 19.30 3.22
VDA Kelas C Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Tidak Lengkap (hanya ayah atau hanya ibu saja) SMA 8.30 1 Ya 4 5 5 15.00 24.30 3.69
KLE Kelas C Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.20 1 Tidak 2 1 2 5.00 13.20 3.62
EMD Kelas C Perempuan > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 8.10 0 Tidak 2 1 1 4.00 12.10 3.43
29
OTU Kelas B Laki-laki Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 7.80 0 Tidak 1 2 2 5.00 12.80 2.88
FAR Kelas B Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMP 8.15 1 Ya 2 2 2 7.00 16.15 3.40
ANG Kelas B Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 8.50 0 Tidak 1 1 1 3.00 11.50 3.47
BRW Kelas B Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 8.50 0 Ya 3 3 3 10.00 18.50 3.67
UAH Kelas B Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 8.00 0 Ya 2 1 5 9.00 17.00 3.62
EEN Kelas B Perempuan > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 8.50 2 Tidak 1 1 1 3.00 13.50 3.49
PPP Kelas B Perempuan < Rp 2.200.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 8.10 0 Ya 2 2 1 6.00 14.10 3.44
RPU Kelas B Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.30 1 Ya 3 2 1 7.00 15.30 3.24
UKW Kelas B Perempuan < Rp 2.200.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.50 2 Ya 5 3 2 11.00 20.50 3.05
ESA Kelas B Perempuan > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.30 1 Ya 5 2 7 15.00 23.30 3.11
NJU Kelas B Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 7.50 3 Ya 1 1 5 8.00 18.50 3.10
FDE Kelas B Perempuan > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 6.00 0 Ya 2 1 3 7.00 13.00 3.38
MCM Kelas B Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.00 1 Tidak 3 3 3 9.00 17.00 3.81
AIS Kelas B Perempuan > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.70 2 Ya 1 1 1 4.00 13.70 3.18
ING Kelas B Perempuan < Rp 2.200.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) SMP 8.80 2 Ya 5 3 5 14.00 24.80 3.76
DSE Kelas B Laki-laki > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 8.50 4 Ya 1 2 2 6.00 18.50 3.50
IFQ Kelas A Perempuan > Rp 3.300.000
Tidak Lengkap (hanya ayah atau hanya ibu saja) PT 8.00 1 Tidak 1 1 2 4.00 13.00 3.22
AKW Kelas A Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 8.50 2 Ya 3 3 1 8.00 18.50 3.76
FLI Kelas A Perempuan < Rp 2.200.000
Tidak Lengkap (hanya ayah atau hanya ibu saja) SMA 8.00 1 Ya 1 1 1 4.00 13.00 3.24
DFG Kelas A Perempuan < Rp 2.200.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 7.50 1 Ya 3 2 1 7.00 15.50 3.32
LNM Kelas A Perempuan < Rp 2.200.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 6.60 0 Ya 2 3 2 8.00 14.60 3.10
AHE Kelas A Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 8.00 0 Ya 4 4 6 15.00 23.00 3.01
AFI Kelas A Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 8.50 0 Ya 4 4 6 15.00 23.50 3.58
HFA Kelas A Laki-laki < Rp 2.200.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 7.00 1 Tidak 1 1 1 3.00 11.00 2.91
30
LNU Kelas A Perempuan > Rp 3.300.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 7.50 1 Ya 4 4 6 15.00 23.50 3.18
PSE Kelas A Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 7.00 1 Ya 3 1 3 8.00 16.00 3.43
DMA Kelas A Perempuan < Rp 2.200.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) SMP 7.70 0 Ya 1 1 1 4.00 11.70 3.52
NLI Kelas A Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 7.50 0 Tidak 1 2 3 6.00 13.50 3.65
ULF Kelas A Perempuan < Rp 2.200.000 Lengkap (Ayah dan Ibu) SMP 8.32 1 Tidak 3 2 1 6.00 15.32 3.57
LAP Kelas A Perempuan < Rp 2.200.000 Tidak ada PT 8.38 2 Ya 3 1 5 10.00 20.38 3.44
FPS Kelas B Perempuan Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 6.70 0 Ya 2 1 3 7.00 13.70 3.09
DHS Kelas A Laki-laki Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 6.50 0 Ya 2 1 3 7.00 13.50 2.88
BAR Kelas A Laki-laki Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) PT 8.16 0 Ya 3 1 2 7.00 15.16 2.90
IBS Kelas A Laki-laki Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 7.20 0 Ya 2 1 1 5.00 12.20 2.51
SAB Kelas B Laki-laki Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000
Lengkap (Ayah dan Ibu) SMA 7.20 0 2 1 1 2 6.00 13.20 2.99
31
Lampiran 3 Karakteristik Responden
Kelas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kelas A 17 30.9 30.9 30.9
Kelas B 18 32.7 32.7 63.6
Kelas C 20 36.4 36.4 100.0
Total 55 100.0 100.0
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-laki 11 20.0 20.0 20.0
Perempuan 44 80.0 80.0 100.0
Total 55 100.0 100.0
Tingkat Pendapatan Keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < Rp 2.200.000 12 21.8 21.8 21.8
Rp 2.200.000 sd Rp 3.300.000 28 50.9 50.9 72.7
> Rp 3.300.000 15 27.3 27.3 100.0
Total 55 100.0 100.0
Keadaan Orang Tua Kandung
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak ada 1 1.8 1.8 1.8
Tidak Lengkap (hanya ayah atau hanya ibu saja)
4 7.3 7.3 9.1
Lengkap (Ayah dan Ibu) 50 90.9 90.9 100.0
Total 55 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan Tertinggi Keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SMP 4 7.3 7.3 7.3
SMA 18 32.7 32.7 40.0
PT 33 60.0 60.0 100.0
Total 55 100.0 100.0
32
Lampiran 4
Statistics
Rata-rata Nilai Ijazah
Frekuensi Kegiatan Organisasi
Rencana Kegiatan Belajar
Frekuensi Belajar
Frekuensi Diskusi
Media Massa Yang Diikuti Perilaku Belajar
Selft Reguleted Learning IP Semester 2
N Valid 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mean 7.7275 1.09 .78 2.76 2.11 2.75 8.4000 17.2184 3.3655 Std. Error of Mean .08155 .145 .062 .185 .157 .210 .44465 .51144 .03806 Median 7.7000 1.00 1.00 3.00 2.00 3.00 8.0000 17.6000 3.4300 Mode 8.50 1 1 3 1 3 10.00 18.50 3.44 Std. Deviation .60476 1.076 .459 1.374 1.165 1.554 3.29759 3.79296 .28224 Variance .366 1.158 .211 1.888 1.358 2.415 10.874 14.387 .080 Skewness -.475 1.293 -.790 .356 .800 .904 .378 .299 -.579 Std. Error of Skewness .322 .322 .322 .322 .322 .322 .322 .322 .322 Kurtosis .156 2.463 .158 -.967 -.302 .184 -.346 -.824 .231 Std. Error of Kurtosis .634 .634 .634 .634 .634 .634 .634 .634 .634 Range 2.80 5 2 4 4 6 12.00 13.80 1.37 Minimum 6.00 0 0 1 1 1 3.00 11.00 2.51 Maximum 8.80 5 2 5 5 7 15.00 24.80 3.88
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Rata-rata Nilai Ijazah
Frekuensi Kegiatan Organisasi
Rencana Kegiatan Belajar
Frekuensi Belajar
Frekuensi Diskusi
Media Massa Yang Diikuti
Perilaku Belajar
Selft Reguleted Learning IP Semester 2
N 55 55 55 55 55 55 55 55 55 Normal Parametersa,,b Mean 7.7275 1.09 .78 2.76 2.11 2.75 8.4000 17.2184 3.3655
Std. Deviation .60476 1.076 .459 1.374 1.165 1.554 3.29759 3.79296 .28224 Most Extreme Differences Absolute .099 .243 .446 .177 .229 .235 .132 .114 .100
Positive .064 .243 .299 .177 .229 .235 .132 .114 .045 Negative -.099 -.155 -.446 -.130 -.171 -.131 -.086 -.071 -.100
Kolmogorov-Smirnov Z .733 1.800 3.310 1.314 1.701 1.742 .979 .846 .738 Asymp. Sig. (2-tailed) .655 .003 .000 .063 .006 .005 .294 .471 .647 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
33
Lampiran 5
Correlations
IP Semester 2
Selft Reguleted Learning
Perilaku Belajar
Media Massa Yang Diikuti
Frekuensi Diskusi
Frekuensi Belajar
Rencana Kegiatan Belajar
Frekuensi Kegiatan Organisasi
Rata-rata Nilai Ijazah
IP Semester 2 Pearson Correlation 1 .343* .215 .142 .382** .112 -.239 .304* .440**
Sig. (2-tailed) .010 .115 .302 .004 .414 .078 .024 .001
N 55 55 55 55 55 55 55 55 55 Selft Reguleted Learning Pearson Correlation .343* 1 .933** .742** .730** .677** .311* .464** .359**
Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .000 .000 .021 .000 .007 N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Perilaku Belajar Pearson Correlation .215 .933** 1 .826** .706** .741** .377** .151 .129 Sig. (2-tailed) .115 .000 .000 .000 .000 .005 .270 .347 N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Media Massa Yang Diikuti Pearson Correlation .142 .742** .826** 1 .455** .379** .258 .058 .045 Sig. (2-tailed) .302 .000 .000 .000 .004 .057 .672 .743 N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Frekuensi Diskusi Pearson Correlation .382** .730** .706** .455** 1 .317* .045 .258 .265 Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .000 .018 .743 .057 .050 N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Frekuensi Belajar Pearson Correlation .112 .677** .741** .379** .317* 1 .240 .065 .094 Sig. (2-tailed) .414 .000 .000 .004 .018 .078 .638 .496 N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Rencana Kegiatan Belajar Pearson Correlation -.239 .311* .377** .258 .045 .240 1 .041 -.179 Sig. (2-tailed) .078 .021 .005 .057 .743 .078 .767 .190 N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Frekuensi Kegiatan Organisasi Pearson Correlation .304* .464** .151 .058 .258 .065 .041 1 .307* Sig. (2-tailed) .024 .000 .270 .672 .057 .638 .767 .023 N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
Rata-rata Nilai Ijazah Pearson Correlation .440** .359** .129 .045 .265 .094 -.179 .307* 1 Sig. (2-tailed) .001 .007 .347 .743 .050 .496 .190 .023 N 55 55 55 55 55 55 55 55 55
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
34
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BIODATA
Penulis 1
Nama : Dian Nita Utami
Tempat,Tanggal Lahir : Banyumas, 28 Juli 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Sarwodadi IV No. 805 RT.01/RW.08 Desa Purwokerto Kidul,
Kecamatan Purwokerto Selatan, Jawa Tengah
No. Telpon : 085726043151
Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 2000 Lulus TK Putri Kembar Bekasi
2. Tahun 2006 Lulus SD Negeri Karang Rau
3. Tahun 2009 Lulus SMP N 1 Sokaraja
4. Tahun 20012 Lulus SMA Negeri 2 Purwokerto
5. Tahun 2012 diterima di Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang,
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
35
Penulis II
Nama : Windy Diyah Atrikni
Tempat, Tanggal Lahir : Pemalang, 31 Agustus 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuann
Alamat : Desa Susukan RT 04 RW 04 ,Comal, Pemalang, Jawa Tengah
No. Telpon : 085742990671
Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 2000 Lulus TK Pertiwi Susukan
2. Tahun 2006 Lulus SD Negeri 3 Susukan
3. Tahun 2009 Lulus SMP Negeri 3 Susukan
4. Tahun 2012 Lulus SMA Negeri 1 Comal
5. Tahun 2012 diterima di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang, Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
36
Penulis III
Nama : Wulan Cendana Arum
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 20 April 1994
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Wonotirto RT 03 RW 02, Karanggayam, Kebumen, Jawa
Tengah
No. Telpon : 085647755424
Riwayat pendidikan : 1. Tahun 2000 Lulus TK Bidhayatul Hidayah Harapan Jaya
Bekasi
2. Tahun 2006 Lulus SD Negeri 1 Wonotirto
3. Tahun 2009 Lulus SMP Negeri 1 Karangsambung
4. Tahun 2012 Lulus SMA Negeri 2 Kebumen
5. Tahun 2012 diterima di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang, Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Karya Tulis yang Pernah
Dibuat
: Project Based Learning (Pjbl) Sebagai Solusi Alternatif
Pembelajaran Di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Tahun 2014
Top Related