HISTOLOGI DUODENUM
Fungsi dari usus halus adalah mencerna dan absorbsi. Struktur yang diperlukan untuk
memperluas permukaan supaya absorbsi optimal adalah :
1. Plicae semicircularis dari kerkringi
Merupakan lipatan sirkuler atau spiral yang tingginya 1/3 sampai 2/3 lumen
dan bercabang – cabang terdiri atas mokosa dan submukosa. Merupakan plika
yang permanent. Plica kerkringi di duodenum banyak dan bercabang – cabang.
2. Villi intestinalis.
Merupakan tonjolan propria dipermukaan dan diantara plika kerkringi.
Ditengah villi terdapat pembuluh lymphe yang disebut central lacteal.
3. Microvilli
Tonjolan halus seperti silinder yang hanya tampak pada E. M terletak
dipermukaan sel absorbtif. Mempunyai nama khusus striated border.
Lapisan – lapisan duodenum:
1. Tunika mukosa
a. Lapisan epitel
i. Sel absortif
Berbentuk silindris tinggi, permukaanya mempunyai microvilli
yang disebut striated border.
ii. Sel goblet
Berbentuk seperti piala, menghasilkan mucous, dan tersebar
diantara sel absorbtif.
iii. Sel paneth
Berbentuk silindris, puncak kecil dan terdapat di dasar kripta.
Dipuncak sel terdapat granula eosinifilik.
iv. Sel silindris rendah
Terdapat diatas kripta, banyak mitosis, menggantikan sel
absortif dan sel goblet.
v. Sel argentafin
Tersebar diantara sel – sel yang menutupi villi dan cripta.
Jarang sekali terdapat di jejunum dan ileum, lebih sering
terdapat di duodenum.
b. Lamina propria
Terdiri dari jaringan ikat kendor yang mempunyai banyak sabut –
sabut tretikuler dan tampak infiltrasi sel – sel limfosit. Kaya akan
anyaman kapiler. Ikut membentuk villi dan plica kerkringi. Terdapat
kelenjar yaitu kripte liberkuhn.
c. Muskularia serosa
Terdiri atas dua lapisan otot polos, lapisan dalam sirkuler dan lapisan
luar longitudinal. Ikut membentuk plika kerkringi. Berfungsi
mendekatkan mukosa dengan makanan sehingga absorbsi lebih
sempurna.
2. Tunika sub mukosa
Terdiri atas jaringan ikat kendor yang mempunyai banyak sabut – sabut elastis
dan juga terdapat jaringan lemak. Di dalamnya terdapat :
- Kelenjar brunner, khas pada duodenum
- Pleksus submukosus dari meissner, berupa ganglion otonom.
- Pleksus dari heller, berupa pleksus pembuluh darah.
3. Tunika muskularis eksterna
Terdiri atas dua lapisan otot polos ialah muskularis sirkularis yang merupakan
lapisan dalam dan muskularis longitudinalis yang merupakan lapisan luar.
Diantara keduanya terdapat ganglion otonom yang bernama pleksus dari
Auerbach.
4. Tunika adventitia
Terdiri atas jaringan ikat kendor yang tertutup oleh mesotelium (serosa)
OMFALOKEL
Definisi :
Omfalokel adalah suatu kelainan congenital yang ditandai dengan adanya herniasi
visera perut melalui sebuah cincin umbilical yang besar.
Visera, yang dapat meliputi hati, usus besar dan kecil,lambung, limpa atau kandung
empedu terbungkus oleh amnion.
Etiologi :
Penyebab cacat ini adalah adanya kelainan kromosom yang mengakibatkan
50% bayi lahir hidup yang mengalami omfalokel. Hal ini terjadi karena ada kegagalan
usus untuk kembali ke rongga tubuh dari herniasi fisiologisnya pada minggu ke-6
sampai minggu ke-10.
Patofisiologi :
Normalnya, dinding abdomen terbentuk dari 2 gabungan lipatan lateral, 1 caudal, 1
cephalic. Kegagalan lapisan ini menyatu menyebabkan omphalokel dan kegagalan
midgut kembali ke cavitas abdomen(tidak terbentuknya dinding luar abdomen
biasanya terjadi waktu janin umur 10 minggu).
Manifestasi Klinis :
Pada neonates tapak kantong berisi usus dan kadang-kadang hati di garis tengah.
Pemeriksaan Fisik
Pada omfalokel, pada bayi yang baru lahir tampak kantong yang berisi usus dengan
atau tanpa hati di garis tengah. Pada gastrosisis usus berada diluar rongga perut tanpa
kantong
Pemeriksaan Penunjang
Penunjang: Radiografi lateral
Prognosis
Prognosis buruk bila ada kelainan bawaan penyerta.
Diasosiasikan dengan angka kematian yang tinggi (25%) dan malformasi berat seperti
anomaly jantung (50%) dan defek tuba neuralis (40%).
Omphalocele kecil
Top Related