HERNIA INGUINALIS LATERALIS
Pembimbing : dr. Ekko Suhito Suta Sp.BA
I. IDENTITAS PENDERITANama : Tn. SUmur : 45 tahunJenis kelamin : Laki-lakiAlamat : WonokromoTanggal masuk rumahsakit : 27 Juli 2015 pk.
18.02Tanggal pemeriksaan : 28 Juli 2015
II. ANAMNESA1.KeluhanUtama
Benjolan di daerah lipatan paha2. KeluhanTambahan
Nyeri di daerah benjolan3. Riwayat Penyakit Sekarang (Heteroanamnesa) Laki-laki usia 45 tahun datang ke poli bedah umum
rumah sakit Dr. Ramelan Surabaya dengan keluhan adanya benjolan di daerah lipatan paha sebesar genggaman tangan dan dirasakan agak nyeri. Benjolan pertama kali dirasakan pada bulan April, benjolan muncul di daerah lipatan paha sebesar telur ayam, nyeri seperti terjepit, kulit seperti mengkilap, benjolan di daerah lipatan paha ini setelah batuk yang terlalu keras dan mengedan saat BAB. Benjolan dapat kembali secara spontan dengan posisi tidur telentang.
4. Riwayat Penyakit DahuluAsma bronkhialeHipertensi : disangkalStroke : disangkalDiabetes Melitus : disangkalRiwayat trauma dan kecelakaan : disangkal Riwayat tumor : disangkalRiwayat Alergi obat : Amoxicillin,
Ampicillin5. Riwayat Penyakit KeluargaPasien mengatakan kakeknya meninggal karena
hernia.Paman pasien juga menderita hernia seperi yang
pasien derita
Pemeriksaan Fisik
Keadaanumum Kesadaran/GCS : Composmentis/ 4-5-6 KU : Sakit sedang BB : 78 kg Status gizi : Baik Vital sign Tensi : 110/70 mmHg Suhu : 36.5°C Nadi : 80 x/menit Respiratory rate : 20 x/menit
Kepala Bentuk kepala : Normochepali Rambut : Warna hitam, lurus, tidak mudah dicabut Dahi : Alis simetris Mata : Palpebra tidak tampak oedema Conjunctiva tidak tampak anemis Sclera icteric - Pupil bulat isokor, reflex cahaya +/+ Telinga : Daun telinga simetris
Tidak ada sekret / serumen / perdarahan Hidung : Bentuk simetris Tidak terdapat deviasi septum nasi Tidak ditemukan pernafasan cuping
hidung Tidak ada sekret/ perdarahan
Mulut : Bibir tidak cyanosis Mukosa tidak pucat Faring tidak hiperemi Lidah tidak kotor Tidak ditemukan
pembesaran tonsil.Leher : Tidak ada kaku kuduk
Tidak ditemukan pembesaran KGB
Tidak ditemukan pembesaran tiroid
Bull neck (-)
Thorax Pulmo Inspeksi :Normochest, tidak ada retraksi suprasternal
/intercostals/subcostal, pemanjangan ekspirasi (-). Palpasi : Gerak nafas simetris, Fremitus raba normal
simetris Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru Auscultasi : Vesicular/vesicular, wheezing -/-, ronkhi -/- Cor Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis tidak teraba Perkusi : Batas jantung normal Auscultasi : S1,S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop
(-)
AbdomenInspeksi : cembungAuscultasi : Bising usus (+) Palpasi : soepel, nyeri tekan (-) Perkusi : Timpani di seluruh kuadranExtremitasAkral hangat,Sianosis (-)Edema (-)CRT< 2 detik
Laboratorium tanggal 27 Juli 2015 : Pemeriksaan Laboratorium (DL) WBC : 5300 /ul (N) RBC : 5.44 x 106 /ul (N) HB : 15.7 g/dL(N) HCT : 45.8% (N) PLT : 110000/ul (L)
V. RESUME Pria usia 45 tahun, BB 78 kg, datang
dengan keluhan benjolan di daerah lipatan paha sebesar genggaman tangan dan dirasakan agak nyeri. Benjolan disebakan karena berdiri terlalu lama, batuk, dan mengejan saat BAB. Dimana benjolannya dapat masuk sendiri dengan istirahat berbaring.
VI. DIAGNOSA KERJA Hernia Inguinalis Lateralis Dextra
VII. PLANNING Terapi : Non medikamentosa : Herniotomi dan Herniorafi Medikamentosa Infus D5 ½ NS 1000 cc/ 24 jam Inj Antrain 3 x 1/2 ampul (bila nyeri) Inj Ranitidin 2 x 1/2 ampul Paracetamol 3x250 mg oral Cefixim 2x100 mg oral
Operasi dilakukan pada tanggal 28 Juli 2015 pk. 09.00 WIB
Laporan operasi Diagnosis pra bedah: Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Diagnosis pasca bedah : Hernia Inguinalis Lateralis
Dekstra Persiapan: Informed consent + KIE + Antibiotik
profilaksis Posisi pasien : Supine Desinfeksi : Povidone Iodine Insisi : Sejajar Hernia Inguinalis Temuan operasi : Kantung Hernia Berisi Omentum yang
sudah mengalami perlekatan Tindakan operasi : Herniotomi dan Herniorafi Komplikasi/Perdarahan : kurang lebih 30 cc
Instruksi pasien pasca operasi : IVFD RL : D5 = 2 : 2 Inj Transamin 3x1 amp Inj Ranitidin 2x1 amp Inj Antrain 3x1 amp Bising Usus (+) masukkan air gula Ceftriaxone 2x1 gr
Follow up (29 Juli 2015)
S : Pasien mengeluh nyeri di luka bekas operasi.O:Keadaanumum
Kesadaran/GCS : Composmentis/ 4-5-6 KU : Sakit sedang
Vital sign :Tensi : 130/90 Suhu : 37,5°C
Nadi : 135 x/menit RR : 48x /menit
Kepala : A/I/C/D= -/-/-/- Leher :Tidak ada pembesaran KGB Thorax : 1. Pulmo Inspeksi :Normochest, tidak ada retraksi Palpasi : Fremitus raba normal Perkusi : Sonor dikedua lapangan paru Auscultasi : vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/- 2. Cor Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis tidak teraba Perkusi : Batas jantung normal Auskultasi : S1,S2 normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi : flat simetris Auscultasi : Bising usus (+) Palpasi : soepel, nyeri pada luka bekas operasi Perkusi : Timpani Extremitas Akral hangat Edema (-) CRT < 2 detik
Status lokalis abdomen : Inspeksi : Tampak luka bekas operasi tertutup kassa di kuadran
kanan bawah abdomen, rembesan darah (-) Palpasi : nyeri tekan (+) di daerah sekitar operasi
A : Herniotomi dan Hernioplasti post op hari ke 1
P : Inf Futrolit 1500 cc dalam 24 jam Inj antrain 3 x 1 ampul Inj ceftriaxone 2 x 500 mg Inj ranitidin 2 x 1 ampul Minum air gula ketika bising usus (+), diet
bubur halus Mobilisasi duduk
Follow up (30 Juli 2015)
S : Pasien mengeluh nyeri di luka bekas operasi.O:Keadaanumum
Kesadaran/GCS : Composmentis/ 4-5-6 KU : Sakit sedang
Vital sign :Tensi : 130/90 Suhu : 36°C
Nadi : 86 x/menit RR : 20x /menit
Kepala : A/I/C/D= -/-/-/- Leher :Tidak ada pembesaran KGB Thorax : 1. Pulmo Inspeksi :Normochest, tidak ada retraksi Palpasi : Fremitus raba normal Perkusi : Sonor dikedua lapangan paru Auscultasi : vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/- 2. Cor Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis tidak teraba Perkusi : Batas jantung normal Auskultasi : S1,S2 normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi : flat simetris Auscultasi : Bising usus (+) Palpasi : soepel, nyeri pada luka bekas operasi Perkusi : Timpani Extremitas Akral hangat Edema (-) CRT < 2 detik
Status lokalis abdomen : Inspeksi : Tampak luka bekas operasi tertutup kassa di kuadran
kanan bawah abdomen, rembesan darah (-) Palpasi : nyeri tekan (+) di daerah sekitar operasi
A : Herniotomi dan Hernioplasti post op hari ke 2
P : Aff infus Cefixime 2x1 tab Asam mefenamat 2x1 tab Diet bebas TKTP Mobilisasi duduk berdiri
TINJAUAN PUSTAKAHERNIA INGUINALIS LATERALIS
DEFINISI Hernia merupakan protusi atau
penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan.
Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia.
ETIOLOGI Anomali kongenital Di dapat : Tekanan intra abdomen yang
meninggi secara kronik, Kelemahan otot dinding perut karena usia, Hancurnya jaringan penyambung oleh karena merokok, penuaan atau penyakit sistemik.
GEJALA KLINIS Tonjolan di lipat paha Nyeri
Diagnosis Pemeriksaan fisik
I : terdapat tonjolan dan akan menghilang saat pasien berbaringP : konsistensi kenyal, lunakA : jika isi benjolannya usus didapatkan BU +
Pemeriksaan Penunjangleukositosis (strangulasi)elektrolit Tes urinalisis (untuk menyingkirkan adanya masalah dari traktus GU yang bisa menyebabkan nyeri di lipat paha)
USGmembedakan adanya massa lipat paha
Manajemen1. Konservatif
a. Reposisi bimanualb. Reposisi spontan (posisi Trendelenburg)
2. OperatifHerniotomi, herniorafi, dan hernioplastiprosedur operasi ini dapat dilakukan dengan :a. Teknik op. Terbuka-Anterior approach :i. Tanpa menggunakan mesh : prosedur Bassini, Halsted, Mc Vay, Shouldiceii. Dengan menggunakan mesh : prosedur tension free dari Lichtenstein-Preperitonial approach : prosedur Nyhus, Stoppa.b. Operasi laparoskopik- IPOM : Intraperitoneal onlay of mesh- TAPP : Transabdominal preperitoneal mesh technique- TEP : Total extraperitoneal mesh placement
Komplikasi 1. Hernia Inkarserasi2. Hernia Strangulasi