OLEH:Hendra Arif Rachmawan10700014Pembimbing: dr. Sugeng Budi Raharjo, Sp.PD LAB/SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSD dr. SOEBANDI JEMBER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2015 SKILL LAB HEMATEMESIS MELENA
Definisi
EtiologiKelainan NonvarisesKelainan VarisesPecahnya varises esofagus (76.9%)Pecahnya varises kardiaPecahnya varises fundusGastropati HT PortalGastritis erosif (19.2%)Tukak Peptik/stress (1.0%)Robekan Mallory WeissKeganasan SCBA (0.6%)Penyakit SistemikKelainan Darah
Kriteria DiagnostikMuntah / BAB warna hitam seperti petisSindrom dispepsia(riwayat konsumsi NSAID(+)/alkohol ulkus peptikTingkat kesadaran (CM-Apatis)Dapat terjadi syok hipovolemikTakikardiaPerabaan dinginKulit pucat
Perbedaan Perdarahan dari Saluran Cerna Bagian Atas dan BawahBuku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi I, hal 292
Perdarahan SCBAPerdarahan SCBBManifestasi KlinikHematemesis dan atau MelenaHematokeziaAspirasi NGTBerdarahJernihRasio BUN/Kreatinin >35NormalAuskultasi UsusHiperaktif-
PRINSIP TERAPI
Pendekatan DiagnostikANAMNESISPEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESISRPORPKRPDRPSIDENTITASOnsetVolume darahFrekwensiIntensitasSifat SeranganFaktor yang mempengaruhi
Riwayat PerdarahanRiwayat Penyakit GinjalRiwayat Penyakit ParuRiwayat Penyakit Hati KronisRiwayat Transfusi
Riwayat mengkonsumsi NSAIDObat rematikAlkoholJamu-jamuan,Obat untuk penyakit jantung,Obat untuk stroke
Pemeriksaan FisikPenilaian ABC pasien dengan hematemesis yang masif dapat mengalami aspirasi atau sumbatan jalan nafas (sering pada pasien usia tua atau yang mengalami penurunan kesadaran)
Evaluasi jumlah perdarahan untuk penilaian hemodinamikPerdarahan < 8% hemodinamik stabil Perdarahan 8%-15% hipotensi ortostatik Perdarahan 15-25% renjatan (shock) Perdarahan 25%-40% renjatan + kesadaran Perdarahan >40% moribund
Mencari stigmata penyakit hati kronis( ikterus, spider nevi, asites, splenomegali, eritema palmaris, edema tungkai),Masa abdomenNyeri abdomenRangsangan peritoneumPenyakit paru, penyakit jantung, penyakit rematik dll.
Pemeriksaan Penunjanga. Tes darah : darah perifer lengkap, cross-match jika diperlukan tranfusi b. Hemostasis lengkap untuk menyingkirkan kelainan faktor pembekuan primer atau sekunder : CTBT, PT/PPT, APTT c. Elektrolit : Na, K, Cl d. Faal hati : cholinesterase, albumin/ globulin, SGOT/SGPT e. EKG& foto thoraks: identifikasi penyakit jantung (iskemik), paru kronis f. Endoskopi : gold standart untuk menegakkan diagnosis dan sebagai pengobatan endoskopik awal. Selain itu juga memberikan informasi prognostik dengan mengidentifikasi stigmata perdarahan
Tatalaksana UmumStabilisasi hemodinamikTransfusi apabila hematokrit < 25% Pemberian vitamin K Obat penekan sintesa asam lambung (PPI) Omeprazol bolus 80 mg/iv per infus 8 mg/kgBB/jam selama 72 jam Terapi lainnya sesuai dengan komorbid Suspek ruptura varises gastroesofageal : diberikan oktreotid bolus 50 mg dilanjutkan dengan drip 50 mg tiap 4 jam.
Terapi Khusus varises gastroesofageal-Terapi medikamentosa dengan obat vasoaktif. o Octreotid o SomatostatinDosis Somatostatin: - Diawali dengan bolus 250 mcg/iv- Dilanjutkan per infus 250 mcg/jam selama 12-24 jam atau sampai perdarahan berhentiTerapi mekanik dengan balon Sengstaken Blackmore atau Minesota Terapi endoskopi o Skleroterapi o LigasiDapat meurunkan aliran darah splanknik menghentikan perdarahan
Terapi secara radiologik dengan pemasangan TIPS( Transjugular Intrahepatic Portosystemic Shunting) dan Perkutaneus obliterasi spleno porta. Terapi pembedahan o Shunting o Transeksi esofagus + devaskularisasi + splenektomi o Devaskularisasi + splenektomi
-Tukak Peptik-Terapi medikamentosa o PPI o Obat vasoaktifTerapi endoskopi o Injeksi (adrenalin-saline, sklerosan,glue,etanol) o Termal (koagulasi, heatprobe,laser o Mekanik (hemoklip,stapler) Terapi bedah
Kesimpulan Pengelolaan pada penderita hematemesis melena :Evaluasi status hemodinamikStabilisasi hemodinamikPemeriksaan FisikPemeriksaan Penunjang
TERIMA KASIH
*