54
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam
Palangka Raya dan Perkembangannya
Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam Palangka Raya
didirikan pada bulan Mei tahun 2010. SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
adalah sekolah dasar dengan sistem pembelajaran berbasis alam sekitar.
Pendirian SDIT Sahabat Alam Palangka Raya diawali dengan
ketidakpuasan terhadap pola pembelajaran sekolah dasar yang cenderung
memaksakan kehendak kurikulum tanpa melihat perkembangan psikologis
anak didik serta cenderung tidak menyenangkan. Selain itu, faktor kondisi
alam di Kalimantan Tengah yang masih sangat luas dan relatif asri juga
mengilhami pendirian SDIT tersebut. 1
Adalah Qanita sebagai pencetus ide pendirian SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya memanggil Rizqi Tajuddin (yang juga adiknya) yang pada
saat itu menjabat sebagai Kepala SDU Iqra di Aceh untuk datang ke
Palangka Raya dan mendirikan SDIT Sahabat Alam Palangka Raya.
Melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Rizqi Tajudin yang sudah
berpengalaman mengelola SDU Iqra di Aceh mau datang ke Palangka
1 Wawancara dengan Qanita, koordinator guru bidang studi dan guru ponik, SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015.
55
Raya dan dengan beberapa orang yang memiliki pemikiran searah tentang
pola pendidikan secara bersama-sama mendirikan SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya. 2
Berdasarkan hasil wawancara dengan Rizqi Tajuddin, bahwa
tujuan didirikannya SDIT Sahabat Alam Palangka Raya adalah agar anak-
anak dapat belajar dengan nyaman dan dapat mengembangkan potensi
mereka sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan mereka masing-
masing. Belajar di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya juga menanamkan
sejak dini kepada anak didik kecintaan kepada alam sekitar. Karena itu
pola pendidikan yang dilaksanakan banyak mengadopsi pola pendidikan
SDU Iqra di Aceh. Dalam sistem ini orientasi pendidikan adalah pada anak
didik, yang dalam terminologi baru disebut student centered.3 Dalam
sistem ini pelaksanaan pendidikan lebih didasarkan pada minat dan potensi
apa yang perlu dikembangkan pada anak didik, bukan pada minat dan
kemampuan apa yang dimiliki oleh pendidik.
Pada awal berdirinya SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dan
dibuka pada tahun pelajaran 2010/2011, jumlah siswa ada 21 orang serta
jumlah guru dan staf ada 5 orang. Seiring dengan perkembangannya,
animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya semakin tinggi. Pada tahun ajaran baru 2015/2016 pihak
sekolah terpaksa harus menolak beberapa pendaftar karena kelebihan
qouta pendaftaran dan terbatasnya ruang belajar yang tersedia. Begitu juga
2 Ibid.3 Wawancara dengan Riski Tajudin, kepala SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, hari
Kamis 30 April 2015.
56
dengan tenaga pengajar dan staf yang setiap tahunnya mengalami
perkembangan sesuai dengan berkembangnya SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya ini.4
2. Visi, Misi dan Moto Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam
Palangka Raya
Setiap lembaga mempunyai orientasi yang jelas sebagaimana
tertuang dalam visi dan misi. Adapun visi, misi dan moto Sekolah Dasar
Islam Terpadu Sahabat Alam Palangka Raya adalah sebagai berikut5;
a) VisiEksis sebagai sekolah alam berbasis Islam dengan standar keilmuanyang berkualitas.
b) Misi1) Membentuk sumber daya insani yang selaras antara jasad, akal dan
hati.2) Mengembangkan potensi anak didik dalam aktualisasi diri.3) Menyediakan kebutuhan pembelajaran individual dan komunal
dengan sistem dan metode yang modern.4) Menanamkan sejak dini kepada anak didik kecintaan kepada alam.
c) Moto“Belajar di mana saja dan kapan saja”.
3. Kedaan Siswa dan Guru serta Pegawai Administrasi Sekolah Dasar
Islam Terpadu Sahabat Alam Palangka Raya Tahun Pelajaran
2014/2015
a) Keadaan Siswa
Pada tahun pelajaran 2014/2015 siswa SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya berjumlah 119 orang terdiri dari 68 (57,14%) laki-laki
dan 51 (42,86%) perempuan. Untuk lebih jelasnya tentang keadaan
siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
4 Ibid.5 Dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun 2015.
57
TABEL 1
KEADAAN SISWA SDIT SAHABAT ALAM PALANGKA RAYATAHUN PELAJARAN 2014/20156
NoBanyak Siswa Menurut Agama
Kelas L P Jlh Islm Krs Ktl Hd Bd
1.I 13 10 23 23 - - - -
2.II 11 9 20 20 - - - -
3.III 14 11 25 25 - - - -
4.IV 13 9 22 22 - - - -
5.V 15 7 22 22 - - - -
6.VI 2 5 7 7 - - - -
JUMLAH68 51 119 119
b) Keadaan Guru dan Pegawai Administrasi
Berdasarkan data dokumentasi tahun pelajaran 2014/2015, guru
pada SDIT Sahabat Alam Palangka Raya seluruhnya berjumlah 19
orang, terdiri dari 9 orang (47,36%) laki-laki dan 10 orang (52,64%)
perempuan. Semua guru berstatus honorer. Untuk lebih jelasnya data
guru SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun pelajaran 2015 dapat
dilihat pada tabel berikut:
6 Ibid.
58
TABEL 2
KEADAAN GURU SDIT SAHABAT ALAM PALANGKA RAYATAHUN PELAJARAN 2014/20157
No Nama TTL. Pendidikan Jabatan1 Rizqi Tajuddin Bangil,
15-11-1977S-1 Fisika Kepala
Sekolah2 Qanita Bangil,
3-12-1970S-1 PAUD Guru
Bid. Studi3 Muhammad Husaini Tbg. Samba,
11-02-1987S-1 PAI Guru Kelas
4 Halimah Nur Amini Palangka Raya,17-07-1987
S-1 PAI Guru Kelas
5 Serliana Shie Sidoarjo,31-01-1985
S-1 PGSD Guru Kelas
6 Bayu Setyoashih Surabaya,15-10-1984
S-1 Pend. Psikologi ManajerInklusif
7 Kristin Dewi Nufita Banjar Sari,13-11-1988
S-1 Matematika Guru Kelas
8 Herlina Palangka Raya,12-03-1989
S-1 Matematika Guru Kelas
9 Kiswati Terusan Karya,31-10-1992
S-1 Matematika GuruPendamping
10 Jariah Tewah,01-10-1992
SMU GuruPendamping
11 Sigit Setiawan Pagatan,24-09-1988
SMU GuruPendamping
12 Dudut Unggi Basarang,16-01-1991
S-1 AHS Guru Kelas
13 Sangidun Tahai Baru,05-09-1991
SMU GuruPendamping
14 Nurul Huda Palangka Raya,22-03-1992
SMU Guru Kelas
15 M. Zainul Paduran Mulya,31-08-1994
SMU GuruPendamping
16 Suyanti Lampung,17-08-1990
S-1 PGSD GuruPendamping
17 Nur Fitriana Rejo Mulyo,12-04-1992
S-1 PGSD GuruPendamping
18 Akhdiyah Tamban Luar,07-12-1991
S-1 PGSD GuruPendamping
19 Kiky Fratama Pangkalan Bun,12-01-1992
SMU GuruOlahraga
7 Dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun 2015.
59
Bila dilihat dari latar belakang pendidikan guru sebagaimana
data di atas, mayoritas guru SDIT Sahabat Alam Palangka Raya yaitu
sebanyak 13 orang (68,42 %) lulusan perguruan tinggi, selebihnya 6
orang (31,58 %) adalah lulusan SMU. Kondisi ini tentunya sangat
membantu kelancaran proses belajar mengajar di SDIT Sahabat Alam
mengingat kualifikasi tenaga kependidikan yang dimiliki cukup
memadai.
Dalam rangka menunjang kegiatan administrasi sekolah, SDIT
Sahabat Alam Palangka Raya pada tahun pelajaran 2014/2015
memiliki 4 orang pegawai administrasi terdiri dari 2 pegawai tata
usaha dan 2 pegawai perpustakaan sekolah. Untuk lebih jelasnya data
pegawai administrasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun
pelajaran 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 3
KEADAAN PEGAWAI ADMINISTRASI SDIT SAHABAT ALAMPALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/20158
No Nama TTL. Pendidikan Jabatan1 Rani Fajar Jakarta,
14-07-1975D III Akuntansi Tata Usaha
2 M. Tamjir Jamil Banjar masin,10-05-1993
SMU Tata Usaha
3 Puji Siswanto Pati,21-09-1982
S-1 PAI KepalaPerpus.
4 Muliana Ulfah Pulau Kupang,16-01-1992
SMU StafPerpus.
8 Ibid.
60
4. Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam
Palangka Raya
Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam Palangka Raya
beralamat di jalan RTA Milono Km 4 Kelurahan Langkai Kecamatan
Pahandut Kota Palangka Raya. Lokasinya terletak di depan jalan raya
RTA Milono dan terlihat sangat strategis untuk sebuah lembaga
pendidikan.
Terdapat sebuah gedung yang digunakan untuk ruang kepala
sekolah, guru, tata usaha dan ruang perpustakaan yang menyatu, 1 rumah
dinas penjaga, 1 geduang aula yang digunakan untuk pertemuan, 1 buah
mushalla dan 7 ruang kelas yang berbentuk pondok-pondok untuk belajar.9
Sarana/fasilitas yang dimiliki Sekolah Dasar Islam Terpadu Sahabat Alam
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4
KEADAAN SARANA PRASARANA SDIT SAHABAT ALAMPALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/201510
No JenisKondisi
Baik RskRingan
RskBerat
Jum Ket
1 2 3 4 5 6 7
1. Ruang Kepala Sekolah - - - - -
2. Ruang Guru 1 - - 1
3. Ruang Tata Usaha 1 - - 1
4. Ruang dinas kepala sekolah - - - -
5. Ruang dinas guru - - - -
9 Hasil observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, pada hari Kamis 30 April 2015dan Senin 18 Mei 2015.
10 Dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun 2015.
61
1 2 3 4 5 6 7
6. Rumah dinas penjaga 1 - - 1
7. Ruang keterampilan - - - -
8. Ruang perpustakaan 1 - - -
9. Ruang UKS - - - -
10. Aula 1 - - 1
11. Ruang laboratorium - - - -
12. Ruang kelas
a. Kelas I 1 - - 1
b. Kelas II 1 - - 1
c. Kelas III 2 - - 2
d. Kelas IV 1 - - 1
e. Kelas V 1 - - 1
f. Kelas VI 1 - - 1
Selain sarana yang telah dikemukakan di atas, SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya juga memiliki sarana atau fasilitas pendukung untuk
kegiatan proses belajar mengajar, seperti arena untuk outbound yang
terletak di samping ruang belajar. Terdapat juga lapangan untuk olahraga
dan 2 ruang terapi untuk anak berkebutuhan khusus.11
Setiap ruang kelas dilengkapi dengan kursi dan meja belajar serta
fasilitas belajar lainnya. Di ruang belajar juga terdapat sudut bermain yang
bisa digunakan setelah siswa selesai mengerjakan tugas serta dinding
untuk menempelkan karya belajar siswa.12
11 Hasil observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, pada hari Rabu tanggal 20 Mei2015.
12 Ibid.
62
B. Temuan Penelitian
Penyusunan kurikulum membutuhkan dasar-dasar yang kuat, baik
berupa hasil pemikiran maupun hasil penelitian yang mendalam. Pentingnya
dasar-dasar yang kuat ini terletak pada kedudukan kurikulum dalam seluruh
kegiatan pendidikan yang menentukan proses pelaksanaan dan hasil
pendidikan. Tahap awal pengembangan kurikulum meliputi tiga kegiatan,
yaitu perencanaan, implementasi dan evaluasi.
1. Perencanaan Kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
Untuk mencapai tujuan pendidikan di satu sisi dan
mengembangkan profil siswa ke dalam 4 (empat) kemampuan dasar yang
tercantum dalam misi {1}membentuk SDM yang selaras antara jasad, akal
dan hati, {2} mengembangkan potensi dan aktualisasi diri,
{3} menyediakan kebutuhan pembelajaran individual dan komunal,
{4} menanamkan kecintaan pada alam, SDIT Sahabat Alam Palangka
Raya telah merencanakan program pendidikan dan kurikulum
pembelajarannya. Kepala sekolah SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
menjelaskan, sesuai dengan kondisi alam Kalimantan maka penyusunan
kurikulum disesuaikan dengan kondisi tersebut, hal ini terlihat dalam
pengambilan tema besar pada tahun ini yaitu “Sampah”. Hal ini bertujuan
agar anak dapat memahami kalau kondisi Kalimantan yang banyak
dikelilingi sampah sehingga bagaimana pendidikan itu dapat bersinergi
dengan alam dan dapat memberikan pengertian yang kongkrit pada anak
bahwa sampah menjadi suatu permasalahan besar yang dihadapi
63
masyarakat Kota Palangka Raya. Sehingga tujuan dan harapan dari
terbentuknya tema tersebut adalah agar nantinya anak akan mampu
menerapkan hidup secara sehat dengan tidak membuang sampah
sembarangan sehingga menjadikan lingkungan sehat dan bersih serta dapat
mendayagunakan sampah dengan produktif.13
Terkait dengan perencanaan program pendidikan dan kurikulum
SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, Rizqi Tajuddin juga menjelaskan
bahwa SDIT Sahabat Alam Palangka Raya memiliki tradisi untuk
merencanakan program pendidikan dan kurikulum melalui diskusi.
Diskusi yang dikoordinasi oleh kepala sekolah ini dijadikan sebagai sarana
untuk merumuskan draf program dan kurikulum yang akan dikembangkan.
Bahan yang dibahas dalam diskusi ini bersumber dari kurikulum
Kementerian Pendidikan Nasional dan dikombinasi dengan kurikulum
JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu) serta dipadu dengan pola
pendidikan Sekolah Alam serta disinergikan dengan iklim alam yang ada,
dengan mendasarkan pada visi, misi dan moto SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam diskusi ini adalah
kepala sekolah dan dewan guru. Produk dari diskusi ini adalah draf
program pendidikan dan rancangan kurikulum yang akan dijadikan salah
satu dasar dan bahan dalam kegiatan belajar mengajar.14
13 Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, kepala sekolah SDIT Sahabat Alam PalangkaRaya, hari Kamis 07 Mei 2015.
14 Ibid,.
64
Hal senada juga disampaikan oleh Qanita, bahwa untuk
perencanaan kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dilaksanakan
pada awal tahun pelajaran pada saat pelaksanaan rapat kerja dewan guru
yang dipimpin oleh kepala sekolah. Pada rapat kerja tersebut perencanaan
kurikulum didasarkan pada satu tema besar. Tema besar itu bisa saja baru
atau melanjutkan tema pada tahun pelajaran yang lalu. 15 Lebih lanjut
Qanita menyampaikan bahwa penentuan tema besar pada satu tahun
pelajaran juga didasarkan atas hasil evaluasi pembelajaran satu tahun yaitu
apabila tema pada satu tahun pembelajaran dapat dinyatakan tuntas maka
akan dibuat tema baru tetapi bila tema tersebut belum dianggap tuntas
maka akan kembali ke tema awal.16
Perencanaan kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya juga
tidak terlepas dari kondisi alam yang menurut Qanita bahwa alam
Kalimantan masih banyak memberikan oksigen yang positif untuk
mendukung otak anak agar dapat belajar lebih fokus. Hal ini pulalah yang
menginspirasi gaya belajar SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dengan
melaksanakan pembelajaran di tempat-tempat terbuka, bukan di dalam
empat tembok dinding kelas sebagaimana yang ada pada sekolah-sekolah
lain. Basis alam menjadi dasar bagi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
untuk menyusun kurikulumnya dengan menggunanakan tema besar yang
sudah ditentukan terlebih dulu di awal pembelajaran dan membagi tema-
15 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Selasa 16 Juni 2015.
16 Ibid,.
65
tema kecil dengan menyesuaikan fenomena alam yang terjadi, misalnya
musim kabut asap, musim kemarau, musim penghujan dan kondisi-kondisi
lainnya. Perencanaan ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan dewan
guru, sedangkan pihak yayasan hanya memantau perkembangan kemajuan
jalannya pendidikan saja, dan orang tua siswa akan menerima hasil dari
penyusunan kurikulum tersebut berupa pemberitahuan dalam bentuk
lembaran untuk kegiatan mingguan setiap hari Jum’at. 17
Menurut bagian Tata Usaha SDIT Sahabat Alam Palangka Raya,
Kepala Sekolah yang melakukan pengkajian dan pengembangan-
pengembangan akademik di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, termasuk
di dalamnya pengembangan program pendidikan dan kurikulum hanya
dikoordinasikan oleh kepala sekolah tanpa melibatkan pihak lain, guru
akan menerima dan menjalankan apa yang sudah ditentukan oleh kepala
sekolah. 18 Adapun hal yang disampaikan oleh bagian Tata Usaha SDIT
Sahabat Alam Palangka Raya tidak selaras dengan apa yang disampaikan
oleh informan lainnya. Hal ini boleh jadi karena yang bersangkutan tidak
terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan akademik di SDIT Sahabat
Alam Palangka Raya seperti kegiatan perencanaan kurikulum dan
sebagainya.
Terkait dengan perencanaan kurikulum SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya, seorang guru senior menginformasikan kepada penulis
17 Ibid,.18 Wawancara dengan Rani Fajar, kepala TU SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, hari
selasa 28 April 2015.
66
bahwa perencanaan kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
dimulai dari rapat kerja awal tahun ajaran baru. Pada kesempatan rapat
tersebut dewan guru yang dibagi dalam beberapa komisi. Setiap komisi
mengajukan tema besar sebagai bahan ajuan kurikulum pada tahun
pelajaran berikutnya. Tema besar yang diajukan setiap komisi didasarkan
pada kebutuhan dan kondisi kekinian dengan beberapa argumentasi
penting.19
Untuk tahun pelajaran 2015/2016 telah dilaksanakan rapat kerja
dewan guru - yang salah satunya membahas tentang tema besar kurikulum
pembelajaran – pada tanggal 22 – 26 Juni 2015. Tema yang disepakati
adalah tentang “Sampah”. Tema ini merupakan tema lanjutan pada tahun
sebelumnya juga mengangkat tema tentang sampah. Alasan pengambilan
tema ini antara lain adalah bahwa sampah merupakan problematika yang
sangat akut yang dihadapi oleh masyarakat Kota Palangka Raya. Di
samping itu nilai-nilai afektif yang terkait dengan permasalahan sampah
dirasa belum cukup tuntas bagi peserta didik sehingga tema ini diangkat
kembali pada tahun pelajaran 2015/2016. Meskipun beberapa tema penting
lainnya telah diajukan oleh sidang komisi seperti tema hutan, pohon dan
lain-lain, tetapi dengan berbagai pertimbangan maka tema sampah menjadi
tema besar pembelajaran untuk tahun pelajaran 2015/2016.20
Tema besar pembelajaran tentang “sampah” adalah rujukan bagi
guru-guru dalam mengembangkan proses pembelajaran di SDIT Sahabat
19 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas, hari Minggu 16Agustus 2015.
20 Ibid,.
67
Alam Palangka Raya. Berdasarkan tema itulah kemudian guru-guru
membuat sub-sub tema, menentukan metode, membuat media yang dimuat
dalam Rencana Program Pembelajaran. Rencana Program Pembelajaran
dibuat oleh masing-masing guru untuk setiap kali pertemuan dan selalu
dikonsultasikan dengan kepala sekolah.21
Berdasarkan data dokumentasi bahwa rapat kerja dewan guru
sebagaimnana yang disampaikan di atas sesaui dengan apa yang penulis
dapatkan dalam Kalender Pendidikan SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
tahun pelajaran 2014/2015.22
Berdasarkan hasil wawancara di atas tergambar bahwa
perencanaan kurikulum dibuat oleh kepala sekolah dan dewan guru pada
rapat kerja dewan guru SDIT Sahabat Alam Palangka Raya menjelang
dimulainya tahun pelajaran baru. Perencanaan kurikulum ini bersifat
penentuan tema besar dalam rangka proses pelaksanaan pembelajaran pada
satu tahun ajaran. Sedangkan sub-sub tema pembelajaran direncanakan
oleh setiap guru pada setiap pekan dan bahkan pada setiap kali pertemuan
yang bersifat situasional.
Tema besar kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya selalu
bertemakan alam, seperti tema pada tahun pelajaran ini adalah tentang
sampah yang melanjutkan tema pada tahun sebelumnya, karena tema
tentang sampah ini dianggap belum tuntas.
21 Ibid,.22 Dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015
68
Struktur keorganisasian pada SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
agak berbeda dengan struktur keorganisasian pada sekolah-sekolah lain
terkait dengan masalah kurikulum. Berdasarkan hasil observasi, penulis
tidak menemukan pada Struktur Organisasi SDIT Sahabat Alam Palangka
Raya guru yang khusus membidangi kurikulum, seperti Wakamad
Kurikulum atau Koordinator Bidang Kurikulum seperti pada sekolah-
sekolah lain.23 Sehingga sistem dalam perencanaan kurikulum bukan
menjadi tanggung jawab seseorang atau sekelompok orang yang
membidangi kurikulum, tetapi direncanakan dan dibuat oleh semua dewan
guru di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya.
Selama mengadakan penelitian lapangan penulis tidak menemukan
dokumentasi tentang Pedoman Kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka
Raya yang bersifat utuh. Data dokumentasi terkait dengan perencanaan
kurikulum hanya bersifat lembaran-lembaran seperti lembar “Info
Sekolah” yang berisi jadwal kegiatan belajar mengajar pada setiap pekan,
kalender pendidikan dan Rencana Program Pembelajaran yang dibuat oleh
masing-masing guru.
Pada saat penulis mengkonfirmasi hal ini kepada kepala sekolah, ia
menyampaikan bahwa memeng benar SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
belum memiliki pedoman kurikulum pembelajaran sebagaimana yang ada
pada sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Ada beberapa
alasan yang dikemukakan antara lain adalah belum adanya kesempatan
23 Observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, hari Rabu 29 April 2015
69
untuk membukukan lembaran-lembaran perencanaan yang sudah oleh guru
untuk menjadi suatu pedoman kurikulum, kedua pembelajaran bersifat
situasional, bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi sehingga agak sulit
bagi lembaga untuk menjadikan sebuah pedoman kurikulum.24
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Qanita bahwa selama ini
memang belum ada pedoman baku kurikulum SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya. Pedoman utama kurikulum hanya berdasarkan pada tema
besar yang sudah disepakati dan pengembangannya diserahkan
sepenuhnya kepada masing-masing guru yang dituangkan dalam
Perencanaan Program Pembelajaran dan diawasi oleh kepala sekolah.25
Hal yang sama juga disampaikan oleh Muhammad Husaini bahwa untuk
pedoman kurikulum memang belum ada sehingga yang menjadi acuan
guru-guru dalam mengembangkan proses pembelajaran di kelas adalah
tema besar.26
Berikut ini kutipan wawancara dengan guru SDIT Sahabat Alam
yang berkaitan dengan pemakaian silabus dan RPP, sebagai berikut:
Silabusnya kami buat sendiri yang pedomannya dari kurikulumpemerintah, kemudian dikembangkan lagi sendiri. Kalau RPPmemang disuruh untuk dibuat oleh kepala sekolah tetapi tidak adaformat baku. Jadi guru diberikan kebebasan untukmengkreasikannya sendiri.27
24 Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, kepala sekolah SDIT Sahabat Alam PalangkaRaya, hari Kamis 30 April 2015
25 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Selasa 16 Juni 2015
26 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas, hari Minggu 16Agustus 2015
27 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Selasa 16 Juni 2015
70
Berdasarkan data penelitian yang dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
direncanakan pada setiap awal tahun ajaran baru dalam Rapat Kerja
Dewan Guru. Kurikulum hanya bersifat tema besar pembelajaran yang
kemudian dikembangkan oleh masing-masing guru di lapangan.
2. Implementasi Kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
SDIT Sahabat Alam Palangka Raya mempunyai satu kegiatan unik
yang jarang terdapat pada sekolah-sekolah lain pada saat menyambut anak
datang ke sekolah yang disebut morning activity. Hal ini terjadi setiap
hari efektif mulai dari jam 06.00 – 07.00 WIB, sudah mulai terlihat
sekelompok guru piket dengan kostum yang sesuai dengan sub tema yang
ada, seperti tema sampah maka para guru piket tersebut menggunakan
kostum ala seorang petugas kebersihan, hal ini dimaksudkan agar anak
mengetahui bahwa sub tema hari ini adalah tentang sampah.
Sebelum masuk pada pelajaran inti, SDIT Sahabat Alam Palangka
Raya memulai kegiatan dengan pra pembelajaran dengan empat bentuk
kegiatan yaitu, kegiatan jurnal28, tahsin29, fonik30 dan shalat dhuha yang
dimulai dari jam 07.00 – 08.15 WIB. 31
28Jurnal: ruang bereksplorasi bagi anak dalam bentuk bercerita melalui tulisan baik itubercerita tentang dirinya, orang tua ataupun temannya, sehingga anak dapat menumpahkan apayang dirasakan pada pagi itu.
29 Tahsin : praktek membaca makhraj huruf, belajar mengeja hijaiyah dengan metode AlBagdadi bagi pemula, memperbaiki bacaan Al-Qur,an hingga hapalan Al-Qur’an pada tingkatlanjutan
30 Fonik : pembelajaran membaca dalam Bahasa Indonesia seperti mengenal bentukhuruf, membaca huruf tunggal, membaca huruf bersambung pada tingkat pemula, dan membacapuisi dengan intonasi yang baik, membaca berita dan lain-lain untuk tingkat lanjutan.
31 Observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, pada hari Rabu 06 Mei 2015
71
Rutinitas kegiatan di atas bebas dipilih oleh anak setiap hari untuk
memilih kegiatan mana yang lebih dulu dikerjakan, mereka diberikan
batasan waktu untuk menyelesaikan empat kegiatan tersebut sampai jam
08.15WIB. Bagi anak yang telah menyelesaikan empat kegiatan tersebut
maka dibebaskan untuk bermain sebelum waktu istirahat atau yang biasa
disebut snack time. 32
Berdasarkan hasil observasi penulis, pada kegiatan snack time,
anak-anak dipersilahkan memakan makanan ringan yang dibawa dari
rumah masing-masing. Selanjutnya, dalam kegiatan snack time ini ada
istilah “piring berbagi”, yang dalam pelaksanaannya guru akan
memberikan sebuah piring yang dijalankan memutari anak dan anak
dipersilahkan untuk memasukan makanan pada piring tersebut dalam
konteks berbagi dengan sesama.33
Berikut ini penjelasan dari Halimah Nur Amini tentang waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya,
yaitu: dimulai dengan kegiatan morning activity seperti kegiatan
fonik/membaca, jurnal pagi, sholat dhuha bersama dan tahsin Al-Qur’an
perorangan, kemudian dilanjutkan snack time. Baru setelah itu, masuk ke
pembelajaran kelas yang biasa disebut dengan blocking time.34
32 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas, hari Minggu 16Agustus 2015
33 Hasil observasi hari Kamis 28 Mei 2015.34Wawancara dengan Halimah Nur Amini, Guru Kelas SDIT Sahabat Alam Palangka
Raya, hari Kamis 28 Mei 2015.
72
TABEL 5
CONTOH NEWS LATTER35 KELAS RENDAH
Jam Senin Selasa Rabu Kamis06.30-07.00 Penyambutan Penyambutan Penyambutan Penyambutan
07.00-08.15 Penjaskes Kegiatan Pagi Kegiatan Pagi Berenang : PRBerkebun : LK
08.15-08.30 Snack Time Snack Time Snack Time Snack Time08.30-08.45 Ikrardan Doa Ikrardan Doa Ikrardan Doa Ikrardan Doa08.45-09.20 Perpustakaan
Tahfidz PenjaskesBelajar Harian09.20-09.55
Belajar Harian09.55-10.30
Belajar Harian Belajar Harian10.30-11.05Tahfidz
11.05-11.4011.40-11.50 Penutup Penutup Penutup Penutup11.50-12.20 Shalat Shalat Shalat Shalat12.20-12.50 Makan Siang Makan Siang Makan Siang Makan Siang12.50-13.00 Pulang Pulang Pulang Pulang
Jam Jum’at06.30-07.00 Penyambutan07.00-08.15 Kegiatan Pagi08.15-08.30 Snack Time08.30-08.45 Ikrardan Doa08.45-10.05 Proyek10.05-10.10 Pulang
Kegiatan inti pembelajaran di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
baru dimulai jam 08.45 – 11.30 WIB tanpa ada jeda istirahat. Berbeda
dengan sekolah-sekolah lain yang memulai pelajarannya sejak jam 07.00
WIB, SDIT Sahabat Alam Palangka Raya menyediakan waktu kurang
lebih dua jam setengah untuk kegiatan pembelajaran inti dan istirahat pada
saat waktu salat zuhur dan makan siang bersama.36
35News latter adalah info sekolah yang dibagikan kepada anak untuk diserahkan kepadaorang tua masing-masing di setiap hari Jum’at. Isi dari news latter adalah jadwal kegiatan-kegiatanbelajar anak di sekolah selama lima hari dalam sepekan.
36 Hasil observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya , tanggal 22, 23, 24 April 2015
73
Waktu belajar di SDIT Sahabat Alam ini diklasifikasikan dalam
dua grade yaitu: kelas rendah dan tinggi yang waktunya belajarnya
masing-masing berbeda. Kelas tinggi itu dari kelas 5- 6, pulangnya jam
13:30 atau 14:00WIB karena ada intrakulikuler siang, sedangkan kelas
rendah 1- 4 itu pulangnya jam 13:00 WIB karena tidak ada kegiatan
intrakulikuler siang.37
Berikut ini kutipan wawancara dengan pihak TU dan guru yang
berkaitan dengan waktu belajar SDIT Sahabat Alam Palangka Raya,
sebagai berikut:
Kelas rendah itu kelas 1-4 yang jam belajar dari pukul 07:00-13:00WIB karena tidak ada kegiatan intrakulikuler siang. Sedangkankelas tinggi itu kelas 5-6 yang pulangnya bisa jam 13:30 atau 14:00WIB karena mereka harus mengikuti kegiatan intrakulikuler siangseperti: pramuka, silat Tarung Derajat, dan memanah.38
Hal serupa juga dikatakan oleh Muhammad Husaini, yaitu:
Waktu belajarnya terbagi menjadi kelas rendah dan tinggi yaitu:kelas rendah itu kelas 1-4 yang waktu pulangnya jam 13:00 WIBdan kelas tinggi itu kelas 5-6 yang pulangnya jam 13:30 atau 14:00WIB karena ada intrakulikuler siang.39
a) Materi Ajar yang Disampaikan
Berdasarakan dokumen tentang buku ajar yang digunakan
untuk kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, bahwa tidak ada
buku paket yang khusus, tetapi semua buku yang mampu menunjang
dan memperkuat materi sudah termasuk buku ajar.
37Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDIT SahabatAlam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015.
38Wawancara dengan Rani Fajar, Kepala TU SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, hariSelasa 28 April 2015.
39Wawancara dengan Muhammad Husaini, Koordinator Guru Kelas dan Guru Kelas, hariMinggu 16 Agustus 2015.
74
Dalam kegiatan pembelajaran, para guru dan anak tidak
diwajibkan memiliki buku paket sebagai sumber belajar karena
disesuaikan dengan moto sekolah alam ini yaitu: belajar itu bisa
didapatkan dari mana saja, sehingga sumber pembelajaran yang
dipakai tidak terbatas hanya dari buku saja, namun bisa didapatkan dari
sumber-sumber lain yang harus bersifat konkrit.
Berikut ini penjelasan dari Muhammad Husaini tentang tidak
ada pemakaian buku-buku pelajaran dari berbagai penerbit karena
belajar di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya ini bisa belajar dari
referensi mana saja asalkan memiliki keterkaitan dengan tema, yaitu:
Kalau buku-buku paket dari penerbit-penerbit seperti dariErlangga atau Tiga Serangkai itu kami tidak pakai. Jadi untukbuku pelajaran, guru dipersilahkan mencari sendiri dari sumbermana saja, baik dari buku-buku yang ada diperpustakaan kamiatau dari sumber internet asalkan temanya sesuai dengan materiyang akan disampaikan.40
Adapun alasan mengapa tidak adanya buku khusus atau buku
paket, menurut Muhammad Husaini, SDIT Sahabat Alam Palangka
Raya berpendapat bahwa buku paket hanya akan membebani orang tua
anak, sedangkan jangka waktu penggunaannya terkesan tidak
berkesinambungan dikarenakan seringnya buku paket yang berubah-
ubah dalam tiap tahun pelajaran.41
40Ibid,.41 Ibid,.
75
Menurut Qanita, semua buku adalah buku ajar yang penting
sesuai dengan tema yang akan disampaikan pada saat pembelajaran.42
Lebih lanjut Qanita menambahkan bahwa buku ajar yang digunakan
dalam implementasi kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
didasarkan pada suatu alasan buku ajar sebaiknya tidak terikat hanya
pada satu buku, tetapi semua buku yang dapat menunjang dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat dijadikan buku ajar.43
Dalam pemilihan materi yang akan diajarkan, kepala sekolah
SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, Rizqi Tajuddin menegaskan
bahwa apa saja yang ada di sekeliling anak dapat dijadikan materi
pembelajaran, jadi materi pembelajaran bukan hanya yang bersumber
dari buku saja, dan tidak terpaku hanya pada satu buku, tetapi apa dan
di mana saja semua dapat dijadikan materi pembelajaran.44
Berdasarkan data dokumentasi, materi pembelajaran yang
diajarkan antara lain Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, IPS dan
Penjaskes, PKN.45 Materi kegiatan lainnya adalah membaca Al-
Qur’an, eksplorasi diri, berenang, berkebun, pramuka, bela diri tarung
derajat, panahan, outbound, dan kegiatan proyek. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang memuat materi-materi tersebut diatur dalam jadwal
kegiatan anak per pekan.46
42 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya,, hari Kamis 28 Mei 2015.
43 Ibid,.44 Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, kepala sekolah SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
hari Kamis 30 April 201545 Dokumentasi Rencana Pembelajaran SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun 201546 Dokumentasi jadwal mingguan SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tahun 2015.
76
Berdasarkan observasi penulis, kegiatan berkebun dan
berenang dilaksanakan pada pagi hari. Adapun kegiatan berkebun
dilaksanakan di lingkungan sekolah sedangkan kegiatan berenang
dilaksanakan di luar sekolah yaitu di kolam renang jalan Kinibalu
tepatnya di belakang SDN 4 Palangka Raya. sedangkan mata pelajaran
Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, IPS dan Penjaskes, PKN
dilaksanakan pada kegiatan inti. Kegiatan pra seperti jurnal, tahsin,
fonik dan sahalat dhuha, dilaksanakan pada pagi hari. Dan kegiatan
intra seperti panahan, bela diri tarung drajat, dan pramuka
dilaksanakan di akhir kegiatan belajar mengajar yaitu pada siang
hari.47
Selain mata pelajaran yang sudah disebutkan di atas SDIT
Sahabat Alam Palangka Raya mempunyai materi pelajaran khusus bagi
yaitu camping, parenting dan lain-lain. Agenda kegiatan tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
TABEL 6
CONTOH KEGIATAN-KEGIATAN DI SDITSAHABAT ALAM PALANGKA RAYA48
No NamaKegiatan
Jenis Kegiatan
1 2 31 Camping Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan dan
menerapkan tanggungjawab, kepemimpinan dansurvival.
47 Hasil observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, tanggal 22, 23, 24 April 2015.48 Data dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
77
1 2 32 Market Day
(Hari Pasar)Kegiatan ini biasanya dilaksanakan bersamaandengan parenting, siswa-siswa secara bergiliranberjualan di acara market day. Kegiatan inibertujuan untuk menanamkan pendidikankewirausahaan sejak dini. Kegiatan ini berjualan disekolah alam. Setiap siswa akan terlibat mulai dariperencanaan, promosi hingga penjualan produkmereka. Hal ini membutuhkan kerjasama antarasiswa masing-masing kelas. Pada saat market day,orang tua siswa dan masyarakat di undang untuksecara langsung melihat dan membeli dagangansiswa.
3 Parenting Program parenting yang digagas oleh organisasiorang tua. Parenting dihadiri oleh seluruh orang tuasiswa murid yang biasanya membahas landasan-landasan pokok dalam pengasuhan siswa.
4 Qurban Siswa diajak ikut serta dalam menyaksikanpenyembelihan hewan qurban, memotong, danmenimbang daging qurban, kemudianmembagikannya kepada masyarakat di sekolah.
5 PembagianZakat Fitrah
Kegiatan pembagian zakat fitrah di lakukan padaHari Raya Idul Fitri.
6 Tahsin danTahfidz Al-
Qur’an
Kegiatan ini untuk memahamkan konsep Al-Qur’anpada siswa dengan cara dibaca dan dihafalkan.
7 Outbound Salah satu kegiatan outdoor di sekolah alam yangrutin diberikan untuk semua siswa. Outboundbertujuan untuk pembentukan sikap kepemimpinansiswa (kepercayaan diri, kerja sesama tim, dan lain-lain).
8 Kebun danTernak
Kegiatan kebun dan ternak dilakukan oleh semuasiswa yang ditentukan sesuai dengan kelas siswa.Selain belajar mencintai lingkungan, kegiatan inijuga dapat dijadikan sebagai media pembelajaranuntuk materi pelajaran lain secara terpadu.
9 Outing Kegiatan ini merupakan kegiatan untukmemperdalam pembelajaran yang disampaikan disekolah. Kegiatan ini dilakukan denganmengunjungi tempat-tempat yang sesuai dengantema pembelajaran siswa saat itu.
78
1 2 310 Muhadhoroh
dan AudiensiMuhadhoroh merupakan pertemuan mingguansiswa yang bertujuan menjalin keakraban antarsiswa. Di dalam kegiatan muhadhoroh terdapataudiensi siswa, yaitu satu pertunjukkan dari setiapkelas seperti drama, puisi dan melatih apresiasisiswa terhadap hasil karya temannya.
11 RamadhanCamp dan
I’tikaf
Ramadhan camp merupakan kegiatan yangbernuansa Ramadhan. Salah satu bentukkegiatannya adalah buka puasa bersama. Siswamulai kelas tiga melanjutkan acara berbuka puasadengan menginap di sekolah, mereka bersama-samamelakukan sholat tarawih, tilawah Qur’an, kajianIslam, qiyamul lail dan sahur. Pada sepuluh hariterakhir bulan Ramadhan, siswa mulai kelas empatdikenalkan dengan kegiatan I’tikaf.
12 OTFA (OutTracking Fun
Adventure)
Kegiatan ini merupakan evaluasi akhir darikeseluruhan kegiatan outbound bagi siswa SD.OTFA bisanya dilakukan diluar sekolah selama duahari di akhir tahun ajaran. Bentuk kegiatannyaberupa camping, outbound, dan tracking.
13 Renang Kegiatan diikuti oleh seluruh siswa secarabergiliran tiap kelasnya
Program pembelajaran yang telah dijalankan SDIT Sahabat Alam
memadukan antara pembelajaran konkrit dan materi keagamaan.
Pembelajaran konkrit seperti: kegiatan outdoor dalam satu semester yaitu
camping, outing. Sedangkan materi keagamaan seperti:tahfidz dan tahsin Al-
Qur’an, sholat dhuha. Konsep program pembelajaran sekolah tersebut
didapatkan kepala sekolah dari konsultan sekolah alam di Jakarta, Bandung
dan Bogor. Menurut Rizqi Tajuddin pendidikan pada anak usia sekolah dasar
harus ware terhadap lingkungan, dirinya, dan Tuhan-Nya.49
49Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, Kepala Sekolah SDIT Sahabat Alam PalangkaRaya, hari Kamis 30 April 2015.
79
Berikut ini program kerja yang telah dijalankan SDIT Sahabat
Alam Palangka Raya, sebagai berikut:50
TABEL 7
PROGRAM PEMBELAJARAN SDIT SAHABAT ALAMPALANGKA RAYA
No Nama Program Mekanisme Pelaksanaan1 Konsep umum 1. Metode belajar dengan melibatkan aktif
anak didik dan memberikan kesempatankepada anak untuk bereksplorasi,memecahkan masalah, bereksperimen danberkreasi secara individual maupunkelompok.
2. Pendekatan tematik yaitu: dengan sistempembelajaran yang menghubungkan satupelajaran dengan pelajaran lain denganmenggunakan tema-tema yang dekatdengan kehidupan anak.
3. Sistem sekolah sangat terbuka untukberbagai metode dengan tujuan kemajuananak didik yang tetap dalam kerangkaIslam.
2 Konsep khusus 1. Tahfidz dan tahsin Al-Qur’an.2. Spesial day dengan konsep every day is a
charecter building day. Setiap hari guruberusaha menanamkan karakter dasar padaanak dengan memanfaatkan momentumsehari-hari.
3. Morning activity yaitu kegiatan transisipada pada pagi hari sebelum masuk kelasberupa: jurnal, fonik, tahsin, dan sholatdhuha.
4. Bercocok tanam dan pendidikanlingkungan untuk memberikan penyadaranpemanfaatan alam dan lingkungan yangramah, sehingga timbul kecintaan kepadaalam.
5. Outbound untuk menanamkan karakterkepemimpinan sejak dini.
50Ibid,.
80
3 Sekolah inklusi SDIT Sahabat Alam menerima siswa dengankebutuhan khusus/ABK untuk memberikankesempatan kepada setiap anak ABK untukmendapatkan pendidikan.
4 Bahasa pengantar Bahasa pengantar ketika pembelajaranberlangsung adalah bahasa Indonesia.
5 Sekolah unggul Dalam penerimaan siswa baru tidak ada tesseleksi yang bersifat kognitif seperti:membaca, menulis, dan berhitung untukmenentukan seorang siswa diterima atauditolak masuk sekolah alam ini.
Untuk bahan pelajaran, Muhammad Husaini menjelaskan
bahwa SDIT Sahabat Alam menggunakan bahan-bahan pembelajaran
yang tidak mesti mendahulukan apa yang ada di alam sekitar, tetapi
yang didahulukan bahan-bahan yang nyata, sebagaimana yang ia
ungkapkan dalam wawancara berikut:
Bahan-bahan pembelajaran itu dipilih bukan berdasarkan apayang ada di alam sekitar saja, tetapi dalam pemilihan bahanpembelajaran itu harus mengutamakan benda konkritnya dulu,kalau benda konkritnya ada di alam sekitar, maka akan dipakaidan kalau tidak ada, akan dicari walaupun tidak dari alamsekitar, sehingga pemahaman anak terhadap materi yangdiajarkan guru itu kuat melekatnya dan lama diingatnya karenanyata bendanya.51
Berdasarkan data yang didapat penulis di atas diketahui bahwa
SDIT Sahabat Alam Palangka Raya mempunyai beberapa kegiatan
pembelajaran yaitu: (1) Morning Activity: kegiatan yang dilaksanakan
pada pagi hari seperti: jurnal, tahsin, fonik, dan shalat dhuha. (2)
51Wawancara dengan Muhammad Husaini, Koordinator Guru Kelas dan Guru Kelas, hariMinggu 16 Agustus 2015.
81
Bloking Time: kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas,
seperti: Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Penjaskes. (3) Intra
Kurikuler: kegiatan yang dilaksanakan setelah Bloking Time selesai
bagi kelas atas, yaitu: panahan. Pramuka dan silat tarung derajat. Dan
(4) kegiatan khusus yaitu: Camping, Market Day (Hari Pasar),
parenting, qurban, pembagian Zakat Fitrah, Tahsin dan Tahfidz Al-
Qur’an, outbound, kebun dan ternak, Outing, Muhadadharah dan
Audiensi, Ramadhan Camp dan I’tikaf, OTFA (Out Tarcking Fun
Adventure), Renang.
b) Tempat Kegiatan Pembelajaran di SDIT Sahabat Alam Palangka
Raya
Sejak jam 07.00 pagi sampai dengan jam 14.00 siang, tempat-
tempat kegiatan pembelajaran di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
ramai oleh suara para guru dan peserta didik yang terlibat dalam proses
belajar mengajar.
Pondok-pondok kayu yang dinamakan pasah merupakan
tempat kegiatan pembelajaran yang jarang dijumpai di lembaga-
lembaga pendidikan lain, karena yang umum terlihat adalah kelas-
kelas yang terdiri dari empat tembok dinding dengan meja kursi yang
tersusun rapi di dalamnya. Berbeda dengan tempat kegiatan belajar di
SDIT Sahabat Alam Palangka Raya yang berupa pondok-pondok kayu
82
dan menyatu dengan alam, sehingga udara segar dari alam bebas masih
dapat dikonsumsi peserta didik.52
SDIT Sahabat Alam Palangka Raya melaksanakan kegiatan
belajar mengajarnya di ruang kelas berbentuk saung terbuka dengan
arsitektur sederhana dan terasa nuansa alaminya. Bentuk saung yang
terbuka memungkinkan sirkulasi udara tetap optimal dan peserta didik
dapat tetap berinteraksi dengan alam selama proses pembelajaran
karena siswa masih dapat mendengarkan suara-suara alam seperti
suara kicauan burung sehingga nuansa alami tetap dapat dirasakan.53
Mushalla juga menjadi satu bagian dari tempat pembelajaran di
SDIT Sahabat Alam Palangka Raya. Mushalla dijadikan tempat
pembelajar ketika materi tentang praktek shalat54
Selain pasah-pasah dan mushalla yang menjadi tempat belajar
utama, di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya juga menggunakan lahan
yang kosong untuk tempat kegiatan belajar mengajar, terutama pada
saat pembelajaran berkebun. 55
Perpustakaan SDIT Sahabat Alam Palangka Raya pun juga
menjadi salah satu tempat belajar mengajar. Anak terlihat asik belajar
dengan membawa lembar kerja dari guru, dan mencari informasi yang
diminta guru melalui buku-buku yang ada di perpustakaan.56
52 Ibid,.53 Ibid,.54 Ibid,.55 Ibid,.56 Observasi hari Rabu 29 April 2015
83
Halaman sekolah juga tidak luput dari perhatian penulis, di
SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, halaman sekolah juga sekaligus
sebagai lapangan olah raga ketika pelajaran Penjaskes. Nampak di
halam sekolah terpasang tiang basket, dan di tengah-tengah antara
pasah-pasah terlihat sebuah lahan yang lumayan luas untuk arena
outbound.57Berdasarkan hasil observasi penulis, di SDIT Sahabat
Alam Palangka Raya terdapat dua ruang kelas khusus yang digunakan
untuk ruang terapi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)58
Berdasarkan hasil wawancara dengan Qanita, bahwa bukan
hanya tempat-tempat yang sudah disebutkan di atas saja yang menjadi
tempat kegiatan belajar mengajar di SDIT Sahabat Alam Palangka
Raya, tetapi kolam renang, arena panahan serta kadang-kadang
kegiatan belajar mengajar harus keluar dari lingkungan SDIT Sahabat
Alam Palangka Raya, misalnya seperti pada kegiatan outing yang
dilaksanakan di sebuah pabrik tahu pada hari Kamis tanggal 22 Januari
2015. Maka anak diajak ke pabrik tahu agar mengetahui proses
pembuatan tahu ketika mata pelajaran IPA dengan materi perubahan
benda padat karena perlakuan tertentu.59
Sarana pendukung yang hemat sumber daya, peneliti lihat dari
tidak ada pemakaian seragam sekolah kecuali rompi dan seragam
olahraga dan pemakaian alat tulis kantor yang memanfaatkan barang
57 Hasil observasi di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya , tanggal 22, 23, 24 April 2015.58 Ibid,.59 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDIT
Sahabat Alam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015.
84
bekas seperti: memakai kertas bekas untuk memprint info
sekolah/news latter dan lain-lain. Fasilitas yang dipakai harus
berdampak baik bagi lingkungan seperti: keadaan saung tanpa AC,
pelayanan makanan sehat seperti: menerapkan makan sehat/tidak
diperbolehkan makan fast food dan soft drink pada jam snack time, dan
melakukan pengolahan terhadap sampah berdaya guna untuk kemudian
dimanfaatkan kembali menjadi suatu karya yang kemudian dapat dijual
pada kegiatan market day.60
c) Metode dan Media Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi penulis, terlihat ketika kegiatan
pra pembelajaran yang disebut Morning Aktivity berlangsung, anak
datang ke tempat belajar yang mereka pilih terlebih dulu untuk
diselesaikan dengan tertib. Pada kegiatan pra pembelajaran ini, penulis
melihat tidak adanya keterpaksaan dalam raut wajah anak. Mereka
melaksanakan kegiatan dengan hati senang, penuh tanggung jawab dan
disiplin, hal ini terlihat dari kedisiplinan dan kesadaran yang tinggi
untuk mengikuti dan menyelesaikan kegiatan demi kegiatan, walaupun
tidak ada kartu atau tanda bahwa anak sudah menyelesaikan satu demi
satu kegiatan tersebut, tetapi dengan kesadaran penuh anak
melaksanakan kegiatan dengan tanggung jawab.61
60Hasil Observasi Peneliti di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tanggal 22,23,24 April2015
61 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015.
85
Perilaku tersebut menurut Muhammad Husaini tidaklah
semudah membalik telapak tangan langsung mendapatkan hasil, juga
perlu proses yang panjang dan kesabaran yang tinggi, apalagi ketika
tahun pertama dibukanya SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, guru
benar-benar harus bisa dijadikan contoh bagi anak dalam segala
perilakunya, sampai pada tahun-tahun berikutnya hasilpun mulai
terlihat, aturan dan kedisplinan itu mudah diterapkan dari pada tahun
pertama, karena anak sudah mulai melihat kebiasaan anak-anak pada
kelas yang lebih tinggi.62
Pada kegiatan jurnal, penulis mengamati bahwa untuk anak
yang belum mampu membaca dan menulis, guru berusaha membuat
anak dapat bercerita secara lisan baik tentang dirinya, orang tuanya
atau teman-teman dan kejadian lainnya yang bersentuhan dengan diri
anak tersebut. Sedangkan anak yang sudah mulai bisa membaca dan
menulis, guru berusaha membimbing mereka bercerita/bereksplorasi
melalui tulisan.63
Kegiatan tahsin terbagi dalam beberapa kelompok, kelompok
pemula guru mengajarkan anak dengan metode Al-Bagdadi,
mengenalkan huruf hijaiyah satu persatu dengan menyebutkan nama
hurufnya melalui kartu-kartu yang sudah dibuat oleh guru sebagai
media. Kelompok selanjutnya guru sudah mulai mengajarkan anak
62 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas dan guru kelas, hariMinggu 16 Agustus 2015.
63 Hasil observasi penulis di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya , tanggal 22, 23, 24 April2015.
86
dengan metode iqra, yaitu menyebut huruf dengan tanda harakatnya.
Dan kelompok yang lain guru sudah mulai membimbing bacaan Al-
Qur’an anak mulai dari mahkarijul huruf, tanda baca wakaf, panjang
pendek bacaan dan lain-lain. Sampai pada kelompok tahfiz, guru
membimbing hafalan anak, dan anak yang sudah berhasil
menyelesaikan hafalannya akan menuliskan nama surah demi surah
yang telah dihapal pada secarik kertas yang ditempel pada papan yang
tersedia di kelas masing-masing.64
Adapun pada kegiatan ponik anak-anak dibagi ke dalam
kelompok berdasarkan pengetahuan anak. Bagi anak pemula guru
membimbing dengan mengenalkan warna dan membuat media kartu
huruf dengan warna-warna berbeda. Pada kelompok selanjutnya
bimbingan yang diberikan guru adalah membaca dengan
menggabungkan huruf konsonan dengan huruf vokal dan bagi anak
yang sudah bisa membaca lancar maka guru berusaha membimbing
dengan memberikan buku-buku cerita atau lembaran puisi dan
mengajarkan anak bagaimana membaca dengan baik dan
menggunakan intonasi yang tepat.65
Pada kegiatan shalat dhuha, guru menggunakan metode latihan
dengan membimbing anak mulai dari bacaan hingga gerakan shalat,
kegiatan ini dilaksanakan di mushalla. Dan bagi anak yang sudah bisa
64 Ibid,.65 Ibid,.
87
dan terbiasa melaksanakan shalat dhuha, maka anak mengerjakan
kegiatan tersebut sendiri tanpa bimbingan guru.66
Kegiatan dengan mata pembelajaran inti di SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya dilaksanakan setelah kegiatan pra pembelajaran selesai.
Adapun mata pelajaran yang diajarkan adalah matematika, bahasa
Indonesia, IPA, IPS, PKN, dan penjaskes.
Pada waktu mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas atas
dengan materi menulis cerita dan kemampuan menyimak. Penulis
mengamati kegiatan guru mengajar dengan metode Drili, guru
meminta anak membuat cerita tentang kejadian yang pernah terjadi
ketika di perjalanan berangkat ke sekolah dan pulang dari sekolah pada
selembar kertas, kemudian anak-anak diminta berpasang-pasangan dan
saling menceritakan isi cerita yang ditulisnya kepada temannya.
Selanjutnya dua peserta yang berpasangan maju ke depan, yang satu
menceritakan isi cerita temannya dan yang satu menceritakan isi cerita
temannya yang lain.67
Untuk mata pelajaran IPS dan PKN dengan materi kota
Palangka Raya, penulis mengamati bahwa dua mata pelajaran tersebut
disajikan dalam satu kali pertemuan. Guru membawa peta kota
Palangka Raya ke dalam kelas, dengan metode penugasan dan diskusi
guru meminta anak bergantian per-tiga orang untuk mengamati peta.
Kemudian anak sambil melihat peta kembali, menuliskan jalan-jalan
66 Ibid,.67 Hasil observasi penulis di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya pada, hari kamis 30
April 2015
88
utama yang ada di kota Palangka Raya. Dan kemudian bersama-sama
membuat cerita singkat tentang kota Palangka Raya.68
Ketika dikonfirmasi dengan Rizqi Tajuddin selaku kepala
sekolah SDIT Sahabat Alam Palangka Raya alasan menggabungkan
dua mata pelajaran yang berbeda di atas, maka ia menyatakan bahwa
yang ditekankan bukan mata pelajarannya tetapi materi yang akan
diajarkan harus sesuai dengan kondisi anak, Rizqi Tajuddin juga
menjelaskan bahwa tidak perlu anak di minta untuk menghapal nama-
nama Presiden di Indonesia, tetapi anak cukup dikenalkan bahwa
Indonesia dipimpin oleh seorang Prersiden, alasannya karena yang
menjadi Presiden bisa saja berganti-ganti sehingga hal tersebut
tidaklah menjadi suatu prinsip dalam penyampaian materi.69
Berdasarkan observasi penulis ketika mata pelajaran
Matematika dengan materi perkalian, dengan metode drill dan tanya
jawab, guru membuat cerita perkalian dengan menggunakan benda-
benda di kelas dan anak, kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru yaitu dengan meminta 5 orang anak berdiri di depan kelas, dan
menyampaikan bahwa setiap anak memiliki 2 tangan, dan meminta
anak-anak untuk menghitung jumlah tangan semua anak di depan
kelas.70
68 Ibid,.69 Hasil wawancara dengan Rizqi Tajuddin, kepala sekolah SDIT Sahabat Alam Palangka
Raya, hari kamis 30 April 2015.70 Hasil observasi penulis di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya pada, hari selasa 21
April 2015.
89
Qanita menjelaskan bahwa pendekatan, metode dan media
yang digunakan oleh guru di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
memang benar sangat mudah dilaksanakan tanpa harus memberikan
penjelasan dengan angka-angka yang terkadang malah membuat anak
semakin bingung, karena terkadang anak lebih suka dengan contoh
yang kongkrit sehingga mudah untuk mengingat dan memahami
tentang segala hal yang ditemukannya.
Ketika mata pelajaran IPA dengan materi sumber cahaya utama
matahari. Dengan pengamatan langsung guru mengajak anak ke
lapangan sekolah, anak diminta membuat lingkaran untuk tempat
berpijak. Anak masing-masing diberi lembar pengamatan dan pada
lembar pengamatan anak diminta untuk mengambar keadaan pada saat
mereka berdiri di awal, kemudian melihat dan menggambar setiap satu
jam hingga jam pelajaran selesai. Sementara menunggu itu, guru
menjelaskan tentang posisi matahari terbit dan terbenam dan anak
dibuat berkelompok untuk mendiskusikan apa saja kegunaan matahari
bagi kehidupan, mendiskusikan bersama betapa kuasanya Allah
menciptakan matahari yang manfaatnya sangat banyak untuk
kehidupan manusia.71
Berdasarkan hasil observasi pada kegiatan proyek dengan mata
pelajaran IPA dan materi energi panas, guru menunjukan cara
memasak telor dan mengarahkan anak untuk setiap orang memasak
71 Hasil observasi penulis di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya pada hari kamis 07 Mei2015.
90
telor. Kemudian mendiskusikan tentang fungsi energi panas, sambil
anak menikmati telor yang mereka masak bersama-sama pada kegiatan
tersebut.72
Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan guru ketika proses belajar
mengajar berlangsung sesuai dengan data dokumentasi yang penulis
temukan di dalam rencana pembelajaran yang guru buat.73
SDIT Sahabat Alam Palangka Raya menggunakan pendekatan
contextual learning (pembelajaran kontektual) ini menurut Muhammad
Husaini selain mudah dan murah, juga merupakan suatu pendekatan
yang sangat cocok untuk anak tingkat dasar, karena guru dapat
menyampaikan materi tanpa harus memberikan suatu gambaran atau
bayangan yang tidak atau belum pernah dilihat oleh anak. Dengan
pendekatan ini anak akan lebih mudah mencerna dan mengingat hal-
hal yang langsung dilihat dan dialaminya.74
Dan pada mata pelajaran penjaskes mengajak anak berkumpul
di lapangan dan membentuk barisan, guru meminta anak untuk
melangkah ke depan, ke belakang, ke kanan dan ke kiri serta membuat
gerakan bervariasi dengan gerakan-gerakan yang sudah dicontohkan
oleh guru.75
72 Hasil observasi penulis pada kegiatan proyek di SDIT Sahabat Alam Palangka Rayapada hari Jumat 08 Mei 2015.
73 Dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, rencana pembelajaran tahun 2015.74 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas dan guru kelas, hari
Minggu 16 Agustus 2015.75 Hasil observasi penulis di SDIT Sahabat Alam Palangka Raya pada, hari Selasa 12 Mei
2015
91
Berdasarkan gambaran data di atas diketahui bahwa SDIT
Sahabat Alam Palangka Raya menggunakan metode pembelajaran
yang sangat bervariasi dalam kegiatan pembelajarannya, seperti:
metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pengamatan langsung,
menghafal, latihan, praktek, proyek dan lain-lain. Media yang dipakai
dalam menyampaikan pembelajaran juga sangat banyak, seperti
gambar, peta, balok-balok bentuk bangun, dan apa saja yang ada di
sekeliling yang bisa mendukung pembelajaran dapat dijadikan media
bagi guru SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, dan lebih menekankan
pada pendekatan contextual learning (pembelajaran kontekstual).
d) Evaluasi Pembelajaran
Dari hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah dapat
diketahui tentang perbedaan sistem penilaian di SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya dengan sekolah konvensional. Perbedaan tersebut
terletak pada prinsip bahwa “Semua anak akan naik kelas tanpa ada
yang tinggal kelas,” karena hakikatnya setiap anak memiliki
kecerdasan dan kemampuan yang sudah pasti berbeda-beda khususnya
pada anak ABK yang cara penilaiannya akan disesuaikan dengan
pencapaian anak terhadap materi belajarnya di setiap semesternya.76
Berdasarkan hasil wawancara dengan Muhammad Husaini,
bahwa SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dalam mengadakan
evaluasi tidak menentukan standar keberhasilan anak. Karena bagi
76Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, Kepala Sekolah SDIT Sahabat Alam, hari Kamis 30April 2015.
92
SDIT Sahabat Alam Palangka Raya tidak ada anak yang gagal, hanya
saja cara anak menangkap pelajaran berbeda-beda, dan penguasaan
terhadap mata pelajaran pun bervariasi. Sistem penilaian SDIT Sahabat
Alam Palangka Raya didasarkan pada individu masing-masing melalui
pengamatan dalam setiap mata pelajaran dan permateri yang
disampaikan.77
Senada dengan Muhammad Husaini, Qanita menambahkan
bahwa tidak ada anak yang bodoh, tetapi yang ada hanya lambat dan
cepatnya anak menerima apa yang disampaikan oleh guru dan juga
karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti suasana hati anak ketika
menerima pelajaran, minat dan kemauan anak yang berbeda-beda juga
sangat mempengaruhi anak dalam menyerap materi pelajaran, karena
boleh jadi ada anak yang suka dengan mata pelajaran sains maka anak
tersebut akan pokus dalam memperhatikan ketika guru memberikan
materi tersebut, tetapi bagi anak yang suka dengan mata pelajaran
matematika maka anak akan merasa jenuh dan sekedarnya saja dengan
mata pelajaran sains, begitu pula sebaliknya, maka hal inilah menurut
Qanita yang menjadikan dasar bagi SDIT Sahabat Alam Palangka
Raya tidak memuat kriteria kelulusan minimal dalam setiap mata
pelajaran.78
77 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas dan guru kelas, hariMinggu 16 Agustus 2015.
78 Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDITSahabat Alam Palangka Raya,, hari Kamis 28 Mei 2015.
93
Rizqi Tajuddin menambahkan bahwa selain evaluasi dengan
cara pengamatan dalam setiap tindak kegiatan pembelajaran, di SDIT
Sahabat Alam Palangka Raya juga menggunakan evaluasi normatif,
tetapi menurut Rizqi Tajuddin kegiatan evaluasi semacam ini hanyalah
formalitas belaka, karena guru sudah mempunyai nilai terhadap
masing-masing anak.79
Hal di atas sesuai dengan data dokumentasi pada kegiatan
evaluasi yang tercantum dalam rencana pembelajaran yang dibuat oleh
guru. Evaluasi terhadap anak dinilai perindividu melalui pengamatan
guru.80
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa SDIT Sahabat Alam
Palangka Raya dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran sangat
berbeda dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya. SDIT Sahabat
Alam Palangka Raya lebih menekankan penilaian per individu tanpa
memberikan batasan-batasan angka dalam menilai keberhasilan.
Penilaian hanya bersifat deskriptif. Proses penilaian berorientasi pada
bakat dan potensi masing-masing anak dengan tidak memberikan nilai
secara komprehensif. SDIT Sahabat Alam Palangka Raya juga tidak
menggunakan kriteria kelulusan, tetapi menilai anak dengan melihat
kelebihan dari masing-masing individu.
79 Wawancara dengan Rizqi Tajuddin, kepala sekolah SDIT Sahabat Alam Palangka Rayahari kamis 30 April 2015.
80 Data dokumentasi SDIT Sahabat Alam Palangka Raya. Rencana Pembelajaran tahun2015.
94
3. Evaluasi Kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya
Evaluasi kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dilakukan
untuk mengetahui perkembangan keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan. Menurut Muhammad Husaini, selama ini ia memantau guru-
guru kelas dalam kesulitan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan
mengadakan konsultasi kapan dan di mana saja bertemu. Berikut hasil
wawancara dengan Muhammad Husaini:
Kami biasanya mengadakan evaluasi dan perbaikan, tetapi tidakharus di forum resmi, kadang-kadang di depan kantor sambilduduk-duduk istirahat bisa saja saling sharing untuk mencari solusiterhadap permasalahan yang dihadapi.81
Berdasarkan hasil wawancara dengan Qanita, bahwa evaluasi
diadakan secara berkala setiap satu minggu sekali. Adapun materi yang
dibahas dalam rapat tersebut antara lain laporan perkembangan
pelaksanaan pendidikan baik dalam kegiatan blocking time, kegiatan inti
dan intra sekolah.82
Menurut wawancara dari pihak sekolah evaluasi kurikulum bukan
hanya menjadi bagian bahan ajar saja yang perlu ditinjau ulang oleh pihak
sekolah, tetapi dalam mekanisme perekrutan guru di SDIT Sahabat Alam
juga melalui beberapa tahapan untuk mendapat hasil yang lebih baik.
Beberapa tahapan yang harus dilewati yaitu: magang selama tiga bulan
melalui kegiatan observasi untuk memperdalam mekanisme pengajaran
81 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas dan guru kelas SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Minggu 16 Agustus 2015.
82Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDIT SahabatAlam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015
95
blocking time, tes praktek mengajar dengan didampingi guru senior,
kemudian putusan terakhir akan dirapatkan kepala sekolah dengan para
koordinator sekolah.
Rani Fajar menjelaskan tentang mekanisme perekrutan tenaga
pengajar SDIT Sahabat Alam Palangka Raya, berikut isi wawancara
dengan Rani Pajar:
…memasukan surat lamaran, lalu magang selama tiga bulan untukobservasi dengan melihat bagaimana cara mereka menangganisiswa dan cara menerangkan suatu materi, selanjutnya akan ada tespraktek mengajar dengan didampingi oleh guru yang telahberpengalaman, kemudian mengadakan rapat antara kepsek, gurusenior, dan koordinator TU untuk memutuskan apa calon gurudapat diterima atau tidak.”83
Pengangkatan dari guru honorer menjadi guru tetap baru dapat
dilakukan setelah satu tahun guru honorer tersebut mengajar di sekolah
alam ini dengan evaluasi yang intens oleh kepala sekolah untuk
mengetahui kinerja dan komitmen mengajarnya.84
Selain kegiatan magang tiga bulan, para guru di SDIT Sahabat
Alam juga dibekali dengan pelatihan-pelatihan dari sekolah dengan
mendatangkan langsung seorang konsultan yang ahli di bidang sekolah
alam yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan, metode,
dan keterampilan tentang kurikulum sekolah alam, pelaksanaan
pembelajaran blocking time dan tematik, cara mengembangkan multiple
intelligence siswa sesuai tahapannya, cara mengevaluasi hasil
83Wawancara dengan Rani Fajar, Bendahara dan Koordinator TU SDIT Sahabat AlamPalangka Raya, hari Selasa 28 April 2015.
84 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas dan guru kelas SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Minggu 16 Agustus 2015.
96
pembelajaran, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pengelolaan
sekolah alam.85Berikut ini kutipan wawancaranya:
Guru-guru kami dibekali dengan pelatihan-pelatihan yangpematerinya kami ambil dari luar Kalimantan yaitu Ibu Eri dan IbuIna, mereka berdua adalah konsultan dalam bidang sekolah alam,biasanya pelatihan seperti ini dilaksanakan sekolah kami secaraekslusif yaitu dalam satu tahun bisa dilaksanakan tiga sampaiempat kali pelatihan.86
Hal senada juga disampaikan Muhammad Husaini. Berikut kutipan
hasil wawancaranya:
Setiap tahun SDIT Sahabat Alam membekali guru-guru denganpelatihan, pematerinya disampaikan langsung oleh konsultandalam bidang sekolah alam, bahkan demi meningkatkan SDMnya,SDIT Sahabat Alam Palangka Raya memberikan bantuan biayapendidikan bagi guru untuk mengembangkan diri denganmelanjutkan studinya, yang kebetulan pada tahun 2015 ini adalahkesempatan Halimah Nur Amini untuk melanjutkanpendidikankannya ke jenjang S-2, dan akan bergantian denganguru-guru yang lain nantinya.87
Kembali Muhammad Husaini menambahkan bahwa pelaksanaan
evaluasi kurikulum SDIT Sahabat Alam Palangka Raya dilaksanakan
dalam beberapa tahapan. Tahap pertama dilaksanakan pada saat rapat kerja
guru pada awal tahun pelajaran, materi pembahasan dalam rapat kerja
tersebut adalah menentukan tema besar, menentukan kostum yang akan
dipakai ketika penyambutan anak di awal masuk sekolah dengan
mempertimbangkan keberhasilan pada tahun yang telah lalu. Tahap kedua
dilaksanakan rapat pekan yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali,
85Wawancara dengan Qanita, Koordinator guru bidang studi dan guru fonik SDIT SahabatAlam Palangka Raya, hari Kamis 28 Mei 2015
86Wawancara dengan Muhammad Husaini, Koordinator Guru Kelas dan Guru Kelas,hari Minggu 16 agustus 2015.
87 Wawancara dengan Muhammad Husaini, koordinator guru kelas Dan guru kelas SDITSahabat Alam Palangka Raya, hari Minggu 16 Agustus 2015.
97
materi pembahasan dalam rapat pekan ini adalah laporan dari setiap guru
yang mengajar terhadap kesulitan yang dihadapi di dalam kelas, tentang
materi yang disampaikan dengan kesesuaian metode dan media, dan lain-
lain.88
Berdasarkan data di atas, bahwa evaluasi kurikulum secara
menyeluruh dilaksanakan di akhir semester atau menjelang dimulainya
kegiatan belajar pada tahun ajaran baru. Selain itu, juga dilaksanakan
evaluasi mingguan terhadap kegiatan yang dilaksanakan serta evaluasi non
formal yang dapat dilakukan kapan dan di mana saja oleh sesama guru di
SDIT Sahabat Alam Palangka Raya.
88 Ibid,.
Top Related