GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK
USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATU KOTA KENDARI
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2017
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Jurusan Diploma III Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kendari
OLEH
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
P00320014040
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
ii
iii
iv
MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak
dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan
orang lain karena hidup hanyalah sekali Ingat hanya pada
Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah
tempat meminta dan memohon
Kupersembahkan karya tulis ini untuk
Ayahanda dan ibunda tercinta
Saudara dan keluarga besarku
Sahabat sahabatku
Serta almamaterku
Sebagai tanda terima kasih
v
RIWAYAT HIDUP
I IDENTITAS
a Nama Restu Octavia Niva Benny
b TempatTanggal Lahir Makassar 24 Oktober 1996
c Jenis Kelamin Perempuan
d SukuBangsa SundaMakassarIndonesia
e Agama Islam
f Alamat Jln Dr Sutomo BTN Graha Mandiri Permai
II JENJANG PENDIDIKAN
a SD Negeri 21 Kendari Barat tamat tahun 2008
b SMP Kartika XX-6 Kendari tamat tahun 2011
c SMA Negeri 1 Kendari tamat tahun 2014
d Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sejak tahun 2014
vi
ABSTRAK
Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua
pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin
L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar
kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil
sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya
sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada
anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak
usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian
survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia
pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga
sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer
dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa
menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang
tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk
distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50
responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh
demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua
menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh
penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya
untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di
rumah
Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan
Harun Al-Rasyid
Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola
Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada
Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak
berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima
kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku
pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini
Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari
2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian
kepada penulis dalam penelitian ini
viii
3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan
4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik
penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam
menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy
SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah
memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini
7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan
serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik
yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari
8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny
Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga
besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis
dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
ix
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang
ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang
bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya
Kendari 14 Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
RIWAYAT HIDUP v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran 36
B Bagan Kerangka Pikir 37
C Variabel Penelitian 37
D Definisi Operasional 38
BAB IV METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian 40
B Tempat dan Waktu Penelitian 40
C Populasi dan Sampel 40
D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41
E Instrumen Penelitian 42
F Pengolahan Data 42
G Analisa Data 43
xi
H Penyajian Data 43
I Etika Penelitian 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 45
B Pembahasan 50
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 54
B Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
ii
iii
iv
MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak
dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan
orang lain karena hidup hanyalah sekali Ingat hanya pada
Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah
tempat meminta dan memohon
Kupersembahkan karya tulis ini untuk
Ayahanda dan ibunda tercinta
Saudara dan keluarga besarku
Sahabat sahabatku
Serta almamaterku
Sebagai tanda terima kasih
v
RIWAYAT HIDUP
I IDENTITAS
a Nama Restu Octavia Niva Benny
b TempatTanggal Lahir Makassar 24 Oktober 1996
c Jenis Kelamin Perempuan
d SukuBangsa SundaMakassarIndonesia
e Agama Islam
f Alamat Jln Dr Sutomo BTN Graha Mandiri Permai
II JENJANG PENDIDIKAN
a SD Negeri 21 Kendari Barat tamat tahun 2008
b SMP Kartika XX-6 Kendari tamat tahun 2011
c SMA Negeri 1 Kendari tamat tahun 2014
d Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sejak tahun 2014
vi
ABSTRAK
Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua
pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin
L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar
kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil
sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya
sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada
anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak
usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian
survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia
pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga
sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer
dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa
menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang
tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk
distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50
responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh
demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua
menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh
penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya
untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di
rumah
Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan
Harun Al-Rasyid
Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola
Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada
Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak
berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima
kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku
pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini
Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari
2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian
kepada penulis dalam penelitian ini
viii
3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan
4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik
penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam
menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy
SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah
memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini
7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan
serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik
yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari
8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny
Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga
besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis
dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
ix
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang
ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang
bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya
Kendari 14 Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
RIWAYAT HIDUP v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran 36
B Bagan Kerangka Pikir 37
C Variabel Penelitian 37
D Definisi Operasional 38
BAB IV METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian 40
B Tempat dan Waktu Penelitian 40
C Populasi dan Sampel 40
D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41
E Instrumen Penelitian 42
F Pengolahan Data 42
G Analisa Data 43
xi
H Penyajian Data 43
I Etika Penelitian 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 45
B Pembahasan 50
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 54
B Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
iii
iv
MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak
dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan
orang lain karena hidup hanyalah sekali Ingat hanya pada
Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah
tempat meminta dan memohon
Kupersembahkan karya tulis ini untuk
Ayahanda dan ibunda tercinta
Saudara dan keluarga besarku
Sahabat sahabatku
Serta almamaterku
Sebagai tanda terima kasih
v
RIWAYAT HIDUP
I IDENTITAS
a Nama Restu Octavia Niva Benny
b TempatTanggal Lahir Makassar 24 Oktober 1996
c Jenis Kelamin Perempuan
d SukuBangsa SundaMakassarIndonesia
e Agama Islam
f Alamat Jln Dr Sutomo BTN Graha Mandiri Permai
II JENJANG PENDIDIKAN
a SD Negeri 21 Kendari Barat tamat tahun 2008
b SMP Kartika XX-6 Kendari tamat tahun 2011
c SMA Negeri 1 Kendari tamat tahun 2014
d Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sejak tahun 2014
vi
ABSTRAK
Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua
pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin
L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar
kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil
sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya
sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada
anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak
usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian
survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia
pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga
sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer
dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa
menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang
tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk
distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50
responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh
demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua
menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh
penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya
untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di
rumah
Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan
Harun Al-Rasyid
Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola
Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada
Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak
berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima
kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku
pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini
Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari
2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian
kepada penulis dalam penelitian ini
viii
3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan
4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik
penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam
menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy
SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah
memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini
7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan
serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik
yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari
8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny
Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga
besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis
dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
ix
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang
ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang
bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya
Kendari 14 Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
RIWAYAT HIDUP v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran 36
B Bagan Kerangka Pikir 37
C Variabel Penelitian 37
D Definisi Operasional 38
BAB IV METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian 40
B Tempat dan Waktu Penelitian 40
C Populasi dan Sampel 40
D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41
E Instrumen Penelitian 42
F Pengolahan Data 42
G Analisa Data 43
xi
H Penyajian Data 43
I Etika Penelitian 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 45
B Pembahasan 50
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 54
B Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
iv
MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak
dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan
orang lain karena hidup hanyalah sekali Ingat hanya pada
Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah
tempat meminta dan memohon
Kupersembahkan karya tulis ini untuk
Ayahanda dan ibunda tercinta
Saudara dan keluarga besarku
Sahabat sahabatku
Serta almamaterku
Sebagai tanda terima kasih
v
RIWAYAT HIDUP
I IDENTITAS
a Nama Restu Octavia Niva Benny
b TempatTanggal Lahir Makassar 24 Oktober 1996
c Jenis Kelamin Perempuan
d SukuBangsa SundaMakassarIndonesia
e Agama Islam
f Alamat Jln Dr Sutomo BTN Graha Mandiri Permai
II JENJANG PENDIDIKAN
a SD Negeri 21 Kendari Barat tamat tahun 2008
b SMP Kartika XX-6 Kendari tamat tahun 2011
c SMA Negeri 1 Kendari tamat tahun 2014
d Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sejak tahun 2014
vi
ABSTRAK
Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua
pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin
L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar
kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil
sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya
sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada
anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak
usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian
survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia
pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga
sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer
dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa
menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang
tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk
distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50
responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh
demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua
menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh
penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya
untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di
rumah
Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan
Harun Al-Rasyid
Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola
Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada
Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak
berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima
kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku
pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini
Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari
2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian
kepada penulis dalam penelitian ini
viii
3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan
4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik
penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam
menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy
SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah
memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini
7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan
serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik
yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari
8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny
Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga
besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis
dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
ix
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang
ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang
bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya
Kendari 14 Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
RIWAYAT HIDUP v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran 36
B Bagan Kerangka Pikir 37
C Variabel Penelitian 37
D Definisi Operasional 38
BAB IV METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian 40
B Tempat dan Waktu Penelitian 40
C Populasi dan Sampel 40
D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41
E Instrumen Penelitian 42
F Pengolahan Data 42
G Analisa Data 43
xi
H Penyajian Data 43
I Etika Penelitian 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 45
B Pembahasan 50
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 54
B Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
v
RIWAYAT HIDUP
I IDENTITAS
a Nama Restu Octavia Niva Benny
b TempatTanggal Lahir Makassar 24 Oktober 1996
c Jenis Kelamin Perempuan
d SukuBangsa SundaMakassarIndonesia
e Agama Islam
f Alamat Jln Dr Sutomo BTN Graha Mandiri Permai
II JENJANG PENDIDIKAN
a SD Negeri 21 Kendari Barat tamat tahun 2008
b SMP Kartika XX-6 Kendari tamat tahun 2011
c SMA Negeri 1 Kendari tamat tahun 2014
d Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sejak tahun 2014
vi
ABSTRAK
Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua
pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin
L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar
kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil
sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya
sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada
anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak
usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian
survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia
pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga
sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer
dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa
menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang
tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk
distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50
responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh
demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua
menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh
penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya
untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di
rumah
Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan
Harun Al-Rasyid
Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola
Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada
Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak
berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima
kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku
pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini
Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari
2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian
kepada penulis dalam penelitian ini
viii
3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan
4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik
penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam
menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy
SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah
memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini
7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan
serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik
yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari
8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny
Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga
besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis
dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
ix
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang
ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang
bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya
Kendari 14 Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
RIWAYAT HIDUP v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran 36
B Bagan Kerangka Pikir 37
C Variabel Penelitian 37
D Definisi Operasional 38
BAB IV METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian 40
B Tempat dan Waktu Penelitian 40
C Populasi dan Sampel 40
D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41
E Instrumen Penelitian 42
F Pengolahan Data 42
G Analisa Data 43
xi
H Penyajian Data 43
I Etika Penelitian 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 45
B Pembahasan 50
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 54
B Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
vi
ABSTRAK
Restu Octavia Niva Benny (P00320014040) ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua
pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo dibawah bimbingan Muslimin
L dan Nurjannah (xii + VI Bab + 56 halaman + 8 lampiran + 8 tabel)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dengan memberikan lembar
kuesioner yang kemudian akan di isi oleh orang tua murid diperoleh hasil
sebanyak 7 orang tua murid menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya
sedangkan 3 orang tua murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada
anaknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua pada anak
usia pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017 Jenis penelitian ini adalah penelitian
survei deskriptif untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia
pra sekolah di TK Harun Al-Rasyid Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah
50 orang serta jumlah sampel yang diambil secara total sampling sehingga
sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang Data diperoleh dari data primer
dan sekunder dengan instrument penelitian ada lembar kuesioner Data di analisa
menggunakan distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran pola asuh orang
tua pada anak usia pra sekolah Data disajikan secara deskriptif dalam bentuk
distribusi frekuensi dan dinarasikan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50
responden ada sebanyak 100 persent orang tua menerapkan pola asuh
demokratis 36 orang tua menerapkan pola asuh otoriter 32 orang tua
menerapkan pola asuh permissif dan 2 orang trua menerapkan pola asuh
penelantaran Oleh karena itu disarankan bagi pihak sekolah agar dapat berupaya
untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak di
rumah
Kata Kunci Pola Asuh Orang Tua Anaka Usia Pra Sekolah dan
Harun Al-Rasyid
Daftar Pustaka 11 Literatur (2002-2014) 5 dari Internet
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola
Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada
Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak
berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima
kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku
pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini
Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari
2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian
kepada penulis dalam penelitian ini
viii
3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan
4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik
penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam
menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy
SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah
memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini
7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan
serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik
yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari
8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny
Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga
besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis
dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
ix
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang
ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang
bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya
Kendari 14 Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
RIWAYAT HIDUP v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran 36
B Bagan Kerangka Pikir 37
C Variabel Penelitian 37
D Definisi Operasional 38
BAB IV METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian 40
B Tempat dan Waktu Penelitian 40
C Populasi dan Sampel 40
D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41
E Instrumen Penelitian 42
F Pengolahan Data 42
G Analisa Data 43
xi
H Penyajian Data 43
I Etika Penelitian 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 45
B Pembahasan 50
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 54
B Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT
atas rahmat magrifah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini dengan judul ldquoGambaran Pola
Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Karya tulis ilmiah ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Diploma III (D III) Keperawatan di
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Teristimewa dan tak terhingga penulis ucapkan terima kasih kepada
Ayahanda Benny dan Ibunda Maria Ulfa Mansyur yang selama ini telah banyak
berkorban baik materi maupun non materi demi kesuksesan penulis serta terima
kasih kepada keluarga besar saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Terselesainya karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
berbagai pihak terutama Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku
pembimbing I dan Ibu Hj Nurjannah BScSPdMKes selaku pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini
Tak lupa pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat
1 Bapak Petrus SKMMKes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari
2 Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian
kepada penulis dalam penelitian ini
viii
3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan
4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik
penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam
menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy
SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah
memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini
7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan
serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik
yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari
8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny
Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga
besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis
dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
ix
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang
ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang
bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya
Kendari 14 Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
RIWAYAT HIDUP v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran 36
B Bagan Kerangka Pikir 37
C Variabel Penelitian 37
D Definisi Operasional 38
BAB IV METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian 40
B Tempat dan Waktu Penelitian 40
C Populasi dan Sampel 40
D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41
E Instrumen Penelitian 42
F Pengolahan Data 42
G Analisa Data 43
xi
H Penyajian Data 43
I Etika Penelitian 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 45
B Pembahasan 50
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 54
B Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
viii
3 Bapak Muslimin L AKepSPdMSi selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberi kesempatan serta fasilitas
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan
4 Ibu Sitti Habi SPd selaku kepala sekolah TK Harun Al-Rasyid yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
5 Bapak Indriono Hadi SKepNsMKes selaku Pembimbing Akademik
penulis yang telah memberikan semangat nasehat dan membimbing dalam
menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
6 Tim penguji (Ibu Hj Sitti Rachmi Misbah SKpMKes Ibu Lena Atoy
SSTMPH dan Bapak Abdul Syukur Bau SKepNsMM) yang telah
memberikan masukan kritik dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini
7 Bapak dan Ibu Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan
serta seluruh staf dan karyawan atas segala fasilitas dan pelayanan akademik
yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kendari
8 Adikku tercinta (Rekha Ananda Niva Benny Revi Aura Niva Benny
Rihanna Madinatul Aulia dan Muhammad Banyu Pamuncak) serta keluarga
besarku yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis
dalam menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Kendari
ix
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang
ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang
bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya
Kendari 14 Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
RIWAYAT HIDUP v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran 36
B Bagan Kerangka Pikir 37
C Variabel Penelitian 37
D Definisi Operasional 38
BAB IV METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian 40
B Tempat dan Waktu Penelitian 40
C Populasi dan Sampel 40
D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41
E Instrumen Penelitian 42
F Pengolahan Data 42
G Analisa Data 43
xi
H Penyajian Data 43
I Etika Penelitian 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 45
B Pembahasan 50
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 54
B Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
ix
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberikan kesempatan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan segala keterbatasan yang
ada pada penulis sehingga bentuk isi dan pembuatan karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaanOleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari segala pihak yang
bertujuan untuk menyempurnakan karya tulis ini Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya
Kendari 14 Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
RIWAYAT HIDUP v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran 36
B Bagan Kerangka Pikir 37
C Variabel Penelitian 37
D Definisi Operasional 38
BAB IV METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian 40
B Tempat dan Waktu Penelitian 40
C Populasi dan Sampel 40
D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41
E Instrumen Penelitian 42
F Pengolahan Data 42
G Analisa Data 43
xi
H Penyajian Data 43
I Etika Penelitian 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 45
B Pembahasan 50
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 54
B Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
RIWAYAT HIDUP v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua 6
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak 19
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Sekolah 24
BAB III KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran 36
B Bagan Kerangka Pikir 37
C Variabel Penelitian 37
D Definisi Operasional 38
BAB IV METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian 40
B Tempat dan Waktu Penelitian 40
C Populasi dan Sampel 40
D Jenis Data Dan Pengumpulan Data 41
E Instrumen Penelitian 42
F Pengolahan Data 42
G Analisa Data 43
xi
H Penyajian Data 43
I Etika Penelitian 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 45
B Pembahasan 50
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 54
B Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
xi
H Penyajian Data 43
I Etika Penelitian 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian 45
B Pembahasan 50
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 54
B Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
Tabel 51 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua 46
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 52 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 53 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 47
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 54 Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2017
Tabel 55 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis 48
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 56 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 57 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif 49
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Tabel 58 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran 50
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Surat Pengantar Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes
Kendari
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah
Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Lampiran 8 Master Tabel Hasil Penelitian Gambaran Pola Asuh
Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa dunia dan negara sehingga cara
orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses
belajar anak (Slameto 2006) Menurut Mubarak dkk (2009) keluarga
merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain
Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari
ayah dan ibu dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang
sah yang dapat membentuk sebuah keluarga kecil Kedudukan dan fungsi
suatu keluarga dalam kehidupan manusia sangatlah penting Keluarga
pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan sifat masing-masing dari
anggotanya terutama pada anak-anak yang masih berada dalam
bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya Sehingga orang tua
merupakan dasar pertama dalam pembentukan pribadi anak Mendidik
anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas anak
secara wajar Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara
wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti
pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan Sedangkan potensi
rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual perasaan dan budi pekerti Upaya-upaya tersebut
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
2
dapat terwujud apabila didukung dengan pola pengasuhan orang tua yang
tepat
Pola asuh orang tua merupakan suatu keseluruhan interaksi antara
orang tua dengan anak dimana orang tua bermaksud menstimulasi
anaknya dengan mengubah tingkah laku pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua agar anak dapat mandiri
tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal (Adullah 2008)
Psikologi anak dan remaja Richard Bromflied PhD (2008)
tindakan orang tua yang seperti itu akan membentuk anak yang memiliki
kepercayaan diri yang sangat rendah dan tidak bisa mandiri Peran orang
tua yang berlebihan akan membuat anak bergantung pada lingkungannya
untuk mendapatkan stimulasi kepuasan maupun kebahagiaan (Damayanti
2008)
Sekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda
(Adiwikarto 1988 81) Pertama sekolah berarti suatu bangunan atau
lingkungan fisik dengan segala perlengkapannya yang merupakan tempat
untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagi kelompok
manusia tertentu Kedua sekolah berarti suatu kegiatan atau proses
mengajar Lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang juga
berpengaruh dalam menentukan pembimbingan dalam sebagian
perkembangan hidup manusia Sekolah melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
3
Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) pada anak usia
3-6 tahun adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga
sebelum memasuki pendidikan dasar TK sebagai salah satu bentuk
pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan
usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam
rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahsan dkk
(2015) menunjukkan bahwa walaupun tidak signifikan tetapi ada
kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang demokratis sebesar
70 yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik
Stewart dan Koch (1983 178) mengatakan bahwa pola asuh pada
orang tua ada tiga macam yaitu pola asuh otoriter pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif Pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak-
anaknya tidak hanya berpengaruh pada perilaku si anak melainkan akan
berpengaruh pula pada prestasi belajarnya
Studi pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan
Maret diperoleh keseluruhan murid pada tahun 2017 adalah 50 murid
Yang terbagi dalam kelas A dan B yaitu pada kelas A terdiri dari 11 murid
(22) dan kelas B terdiri dari 39 murid (78)
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di TK Harun Al-
Rasyid dengan memberikan lembar kuesioner yang kemudian akan di isi
oleh orang tua murid diperoleh hasil sebanyak 7 orang tua murid
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
4
menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya sedangkan 3 orang tua
murid lainnya menerapkan pola asuh otoriter kepada anaknya Hal inilah
yang melatar belakangi peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
yang berjudul rdquoGambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Pra
Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini ldquo Bagaimanakah Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak
Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggarardquo
C Tujuan Penelitian
1 Tujuan Umum
Mengetahui pola asuh orang tua pada anak usia pra sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara
2 Tujuan Khusus
a Mengetahui pola asuh demokratis orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
5
b Mengetahui pola asuh otoriter orang tua pada anak usia pra sekolah
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
c Mengetahui pola asuh permisif orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
d Mengetahui pola asuh penelantaran orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
D Manfaat Penelitian
1 Dapat digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara
guru dan orang tua dalam mendidik anak di rumah
2 Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan bagi
keluarga dalam melakukan pola asuh kepada anaknya
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Orang Tua
1 Pengertian
Dalam mendidik anak terdapat berbagai macam bentuk pola asuh
yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua Pola asuh terdiri dari
dua kata yaitu pola dan asuh Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988
54) pola berarti corak model sistem cara kerja bentuk (struktur) yang
tetap Sedangkan kata asuh dapat berarti menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil membimbing (membantu melatih dan
sebagainya) dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga (TIM Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa 1988 692)
Kata asuh adalah mencakup segala aspek yang berkaitan dengan
pemeliharaan perawatan dukungan dan bantuan sehingga orang tetap
berdiri dan menjalani hidupnya secara sehat (Elaine Donelson 1990
5) Ahmad Tafsir seperti yang dikutip oleh Danny I Yatim Irwanto
(1991 94) ldquopola asuh berarti pendidikan sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidikan terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utamardquo
Markum (1999) berpendapat bahwa pola asuh adalah cara orang
tua mendidik anak dan membesarkan anak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain faktor budaya agama kebiasaan dan
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
7
kepercayaan serta pengaruh kepribadian orang tua (orang tua sendiri
atau orang tua yang mengasuhnya)
Kohn yang dikutip oleh Putri (2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan sikap orang tua dalam beriteraksi dengan anak-anaknya
Sikap orang tua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan
hadiah maupun hukuman cara orang tua menunjukkan otoritasnya
dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap
anaknya
Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak
yaitu bagaimana cara sikap atau perilaku orang tua saat berinteraksi
dengan anak termasuk cara penerapan aturan mengajarkan
nilainorma memberikan perhatian dan kasih sayang serta
menunjukkan sikap dan perilaku baik sehingga di jadikan panutan bagi
anaknya (Theresia 2009)
Pola asuh orang tua adalah merupakan interaksi antara anak dan
orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan Pengasuhan ini
berarti orang tua mendidik membimbing dan mendisiplinkan anak
untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada
termasuk mendidik anak untuk mencapai pola kepribadian yang baik
(Turmudji 2003)
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
8
2 Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan
anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan dan
pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini cenderung menetapkan standar mutlak harus
dituruti biasanya di ikuti dengan ancaman-ancaman Orang tua tipe
ini cenderung memaksa memerintah menghukum Apabila anak
tidak mau melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka
orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak Orang tua tipe ini
juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya
bersifat satu arah Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik
dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya
c Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar
Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu
9
tanpa pengawasan yang cukup darinya Mereka cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam
bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang di berikan oleh mereka
Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga
seringkali disukai oleh anak
d Pola Asuh Penelantaran
Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya
yang snagat minim pada anak-anaknya Waktu mereka banyak
digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan
juga kadang kala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantaran secara fisik
dan psikis pada ibu yang depresi Ibu yang depresi pada umumnya
tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-
anaknya
Prasetya yang dikutip oleh Irawati (2005) bahwa pola asuh orang
tua ada 3 macam yaitu
a Pola Asuh Autoratif
Orang tua atau pengasuh lebih memprioritaskan kepentingan
anak di bandingkan dengan kepentingan dirinya tetapi mereka
tidak ragu-ragu mengendalikan anak Berani menegur anak bila
berperilaku buruk Mereka mengarahkan perilaku anak sesuai
dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap pengetahuan dan
keterampilan yang mendasari untuk mengarungi hidup dan
kehidupan di masa mendatang Pada umumnya pola asuh ini
10
diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran anak dengan
sepenuh hati serta memiliki pandangan dan wawasan masa depan
dengan jelas
b Pola Asuh Otoriter
Kebanyakan diterapkan oleh orang tua yang bersal dari pola
asuh otoriter pula di masa kanak-kanaknya (intergeneration
transmission) atau oleh orang tua yang sebenarnya menolak
kebenaran anak cenderung berfokus pada masa kini
mengendalikan anak secara berlebihan karena kepentingan orang
tua atau pegasuhnya Untuk kemudahan pengasuhan mereka
menilai dan menuntut untuk mematuhi standar mutlak yang di
tentukan sepihak oleh orang tua memutlakkam kepatuhan dan rasa
hormat sopam santun dan orang tua merasa tidak pernah berbuat
salah
c Pola Asuh Penyabar atau Pemanja
Pola ini kebalikan dari pola asuh otoriter karena segala sesuatu
justru bersumber pada keinginan anak Orang tua tidak
mengendalikan perilaku anak sesuai dengan kebutuhan
perkembangan kepribadian anak Orang tua tidak pernah menegur
atau tidak berani menegur perilaku anak meskipun perilaku tersebut
sudah keterlaluan atau di luar kewajaran
Boslom yang dikutip oleh Andri Winarti dan Utami (2001 71)
menyatakan bahwa pola asuh dapat digolongkan dalam tiga macam
yaitu
11
a Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan
yang bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua
bersifat objektif perhatian dan memberikan control terhadap
perilaku anak-anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan
dengan kemampuan anak
b Pola Asuh Otoriter
Orang tua berada pada posisi arsitek Orang tua dengan cermat
memutuskan bagaimana individu harus berperilaku memberikan
hadiah atau hukuman agar perintah orang tua di taati Tugas dan
kewajiban orang tua yang tidak boleh sulit tinggal menentukan apa
yang di inginkan dan harus di kerjakan atau yang tidak boleh di
lakukan oleh anak-anak mereka
c Pola Asuh Permissif
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik
orang tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya
orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan
anak-anak Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing
anak karena anak dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan
tidak ada kontrol dari orang tua
3 Dampak Pola Asuh Terhadap Anak
Dampak atau pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak-anak
menurut Afelya (2008) adalah
12
1) Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat
terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
2) Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang
suka melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
3) Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang
sendiri kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
4) Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah
harga diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan cara orang tua dalam
mengasuh anak Menurut Mussen (1994) beberapa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu sebagai berikut
a Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan tempat tinggal suatu keluarga akan mempengaruhi
cara orang tua dalam menerapkan pola asuh Hal ini bisa dilihat
bila suatu keluarga tinggal di kota besar maka orang tua
kemungkinan akan banyak mengkontrol karena merasa khawatir
misalnya melarang anak untuk pergi kemana-mana sendirian Hal
ini sangat jauh berbeda jika suatu keluarga tinggal di suatu
13
pedesaan maka orang tua kemungkinan tidak begitu khawatir jika
anak-anaknya pergi kemana-mana sendirian
b Sub kultur budaya
Budaya disuatu lingkungan tempat keluarga menetap akan
mempengaruhi pola asuh orang tua Hal ini dapat dilihat bahwa
banyak orang tua di Amerika Serikat yang memperkenankan anak-
anak mereka untuk mepertanyakan tindakan orang tua dan
mengambil bagian dalam argumen tentang aturan dan standar
moral
d Status sosial ekonomi
Keluarga dari status sosial yang berbeda mempunyai
pandangan yang berbeda tentang cara mengasuh anak yang tepat
dan dapat di terima sebagai contoh ibu dari kelas menengah ke
bawah lebih menentang ketidaksopanan anak di banding ibu dari
kelas menengah keatas Begitupun juga dengan orang tua dari kelas
buruh lebih menghargai penyesuaian dengan standar eksternal
sementara orang tua dari kelas menengah lebih menekankan pada
penyesuaian dengan standar perilaku yang sudah terinternalisasi
Asmaliyah (200986) mengutip pendapat Hottman dan Lippit ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh antara lain latar
belakang orang tua dan anak
a Latar belakang orang tua
1) Hubungan ayah dan ibu meliputi bagaimana hubungan antara
ayah dan ibu bagaimana cara mereka berkomunikasi siapa
14
yang paling dominan dalam keluarga dan siapa yang banyak
mengambil keputusan dan siapa yang membiayai kehidupan
keluarga
2) Keadaan keluarga meliputi besar kecilnya anggota keluarga dan
jenis kelamin dalam keluarga
3) Keadaan keluarga dalam masyarakat meliputi keadaan sosial
ekonomi keluarga tempat tinggal (kota desa pinggiran)
4) Pribadi orang tua meliputi bagaimana pribadi orang tua dalam
tingkat inteligensinya bagaimana hubungan sosial dan nilai-
nilai hidupnya
5) Pandangan orang tua terhadap anak meliputi tujuan pola asuh
orang tua arti pola asuh orang tua bagi anak tujuan pelaksanaan
pola asuh misalnya disiplin hadiah hukuman Bagaimana
bentuk-bentuk penolakan dan penerimaan orang tua bagaimana
sikap orang tua terhadap anak konsisten atau tidak konsisten
dan bagaimana harapan-harapan orang tua terhadap anak
b Latar belakang anak
1) Karakteristik pribadi anak meliputi kepribadian anak
bagaimana konsep diri bagaimana kondisi fisiknya
kesehatannya bagaimana kebutuhan-kebutuhan psikologisnya
2) Pandangan anak terhadap orang tua meliputi bagaimana anak
tentang harapan orang tua terhadap dirinya bagaimana sikap
orang tua yang diharapkan anak bagaimana pengaruh figur
orang tua bagi anak
15
3) Sikap anak di luar rumah meliputi bagaimana hubungan sosial
anak di sekolah dan lingkungannya
Adapun perbedaan hubungan orang tua dan anak disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu nilai-nilai budaya pola kepribadian orang tua
sikap orang tua terhadap pola pengasuhan dan adanya peran modelling
atau secara tidak disadari orang tua anak belajar mengenai pengasuhan
dari orang tuanya dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang tua
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan
kepribadian anak Keluarga adalah sebagai sistem lingkungan pertama
yang dikenal anak sejak kecil Orang tua secara manusiawi memelihara
pertumbuhan bertanggung jawab dan berkewajiban mengusahakan
perkembangan anakremaja agar sehat secara jasmani dan rohani
Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
yang diterapkan oleh orang tua pada anak sangat berpengaruh pada
kepribadian yang dimiliki anak dan kepribadian itu akan
mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai anak Pola asuh yang
diterapkan pada anak akan memiliki dampak atau akibat yang berbeda-
beda Pola asuh otoriter mencakup peraturan dan kontrol yang ketat
mayoritas hukuman bersifat fisik orang tua jarang memberi pujian atau
hadiah serta komunikasi antara orang tua dengan anak buruk sehingga
akan menjadikan anak penakut pencemas menarik diri dari pergaulan
kurang adaptif kurang tajam curiga terhadap orang lain mudah stres
dan kehilangan kesempatan untuk belajar bagaimana mengendalikan
perilakunya sendiri
16
Pola asuh demokratis mencakup peraturan yang realistis tidak
mengekang tetapi tetap ada batasan control orang tua wajar tidak
berlebihan hukuman yang realistis memberi hadiah komunikasi
terjalin baik sehingga anak akan menjadi lebih mandiri mempunyai
kontrol diri dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dengan baik
mampu menghadapi stress mempunyai minat terhadap hal-hal baru
patuh dan berorientasi pada prestasi
Pola asuh permisif mencakup peraturan dan kontrol dari orang tua
lemah orang tua jarang memberi teguran atas kesalahan anak tidak
memberi hadiah komunikasi antara orang tua dengan anak buruk
sehingga anak yang diasuh dengan pola asuh permisif akan menjadikan
anak agresif tidak patuh kepada orang tua kurang mampu mengontrol
diri kurang memikirkan masa depannya tidak suka bereksplorasi Dari
kesimpulan tersebut pada prinsipnya pola pengasuhan yang tepat adalah
pola asuh demokratis dimana orang tua mendorong anak untuk menjadi
mandiri tetapi tetap memberikan batasan-batasan serta mengontrol
perilaku anak orang tua bersikap hangat mengasuh dengan kasih
sayang penuh perhatian (Bety Bea S2012172)
5 Perubahan Perilaku Anak
Menurut Syamsu (2009) yaitu sebagai berikut
a Pola Asuh Orang Tua (Demokratis)
1) Memberikan perhatian dan cinta kasih sayang yang tulus pada
anak
2) Menempatkan anak pada posisi yang penting di dalam rumah
17
3) Mengembangkan hubungan yang hangat dengan anak
4) Bersikap respek terhadap anak
5) Mendorong anak untuk menyatakan perasaan atau
pendapatnya
6) Berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan mau
mendengarkan
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Mau bekerjasama
2) Bersahabat
3) Loyal
4) Emosinya stabil
5) Ceria dan bersikap optimis
6) Mau menerima tanggung jawab
7) Jujur
8) Dapat dipercaya
9) Memiliki perencanaan baik di masa depan
10) Bersikap realistik (memahami kelebihan dan kekurangan
secara obyektif)
b Pola Asuh Orang Tua (Otoriter)
1) Mudah memberikan hukuman
2) Menanamkan kedisiplinan sangat keras
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Implusif
2) Tidak dapat mengambil keputusan
18
3) Nakal
4) Sikap bermusuhan atau agresif
c Pola Asuh Orang Tua (Permisif)
1) Memberikan kebebasan untuk berfikir
2) Menerima pendapat
3) Membuat anak lebih diterima dan merasa kuat
4) Toleran dan memahami kelemahan anak
5) Cenderung lebih suka memberi yang diminta anak daripada
menerima
Perubahan Tingkah Laku Anak
1) Pandai mencari jalan keluar
2) Dapat bekerja sama
3) Percaya diri
4) Penuntut dan tidak sabaran
d Pola Asuh Orang Tua (Penelantar)
1) Bersikap masa bodoh
2) Bersikap kaku
3) Kurang memperdulikan kesejahteraan anak
4) Menampilkan sikap permusuhan atau dominasi terhadap anak
Perubahan Tingkah Laku
1) Agresif
2) Submissive (kurang dapat mengerjakan tugas pemalu suka
mengasingkan diri mudah tersinggung dan penakut)
3) Sulit bergaul
19
4) Pendiam
B Tinjauan Pustaka Tentang Pola Asuh Anak
1 Pola Asuh Demokratis
a Pengertian Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan
mereka Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu
mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran
Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan
anak tidak berharap yang berlebihan yang melampaui
kemampuan anak Orang tua tipe ini juga memberikan tindakan
dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat
b Ciri-Ciri Pola Asuh Demokratis
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
Orang tua yang demokratis memandang sama kewajiban dan hak
antara orang tua dan anak Secara bertahap orang tua memberikan
tanggung jawab bagi anak-anaknya terhadap segla sesuatu yang di
perbuatnya sampai mereka menjadi dewasa Mereka selalu
berdialog dengan anak-anaknya saling memberi dan menerima
selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-
anaknya Dalam bertindak mereka selalu memberikn alasannya
20
kepada anak mendorong anak saling membantu dan bertindak
secara obyektif tegas tetapi hangat dan penuh pengertian
c Indikator Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis antara lain mempunyai indikator
1) Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat
2) Hukuman di berikan akibat perilaku salah
3) Memberikan pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang
benar
4) Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa memaksakan
kehendak kepada anak
5) Orang tua memberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai
6) Orang tua mempunyai pandangan masa depan yang jelas
terhadap anak
2 Pola Asuh Otoriter
a Pengertian Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah suatu bentuk pola asuh yang
menuntut anak agar patuh dan tunduk terhadap semua perintah
dan aturan yang dibuat oleh orang tua tanpa ada kebebasan
untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya sendiri
(Singgih D Gunarsa dan NyY Singgih DGunarsa)
b Ciri-Ciri Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
21
Kaku tegas suka menghukum kurang ada kasih sayang serta
simpatik memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai
mereka mencoba membentuk tingkah laku sesuai tingkah
lakunya cenderung mengekang keinginan anak Orang tua
tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak
untuk mandiri dan jarang memberi pujian hak anak di batasi
tetapi di tuntut tanggung jawab seperti anak dewasa
c Indikator Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua menerapkan peraturan yang ketat
2) Tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat
3) Segala peraturan yang dibuat harus dipatuhi oleh anak
4) Berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal)
5) Orang tua jarang memberikan hadiah ataupun pujian
3 Pola Asuh permisif
a Pengertian Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah suatu sistim di mana si pendidik
menganut kebijaksanaan non intereference (tidak turut
campur) Pola asuhan ini ditandai dengan adanya kebebasan
tanpa batas pada anak untuk berperilaku sesuai dengan
keinginannya sendiri Orang tua tidak pernah memberi aturan
dan pengarahan kepada anak Semua keputusan diserahkan
kepada anak tanpa pertimbangan orang tua Anak tidak tahu
apakah prilakunya benar atau salah karena orang tua tidak
22
pernah membenarkan ataupun menyalahkan anak Akibatnya
anak akan berprilaku sesuai dengan keinginanya sendiri tidak
peduli apakah hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau
tidak
b Ciri-Ciri Pola Asuh Permisif
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh permisif cenderung
selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan
kontrol sama sekali Anak di tuntut atau sedikit sekali di tuntut
untuk suatu tanggung jawab tetapi mempunyai hak yang sama
seperti orang dewasa anak di beri kebebasan untuk mengatur
dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya
c Indikator Pola Asuh Permisif
Pola asuh permissif antara lain mempunyai indikator
1) Memberikan kebebasan kepada anak tanpa ada batasan dan
aturan dari orang tua
2) Anak tidak mendapatkan hadiah ataupun pujian meski anak
berperilaku sosial baik
3) Anak tidak mendapatkan hukuman meski anak melanggar
peraturan
4) Orang tua kurang kontrol terhadap perilaku dan kegiatan
anak sehari-hari
23
4 Pola Asuh Penelantaran
a Pengertian Pola Asuh Penelantaran
Pada pola asuh penelantaran orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak Pada tipe pola asuh ini orang
tua hanya memberikan waktu perhatian dan biaya yang sangat
sedikit pada anak-anaknya Waktu mereka banyak digunakan
untuk keperluan pribadi seperti bekerja Anak yang diasuh
oleh orang tua dengan pola semacam ini akan memiliki harga
diri yang rendah cenderung tidak kompeten secara sosial
kurang mandiri dan terasing dari keluarga
b Ciri-Ciri Pola Asuh Penelantaran
Orang tua yang menerapkan pola asuh penelantaran
mempunyai ciri sebagai berikut
Orang tua yang mempunyai pola asuh penelantaran cenderung
memberikan waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-
anaknya Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya
pun di hemat-hemat untuk anak mereka
c Indikator Pola Asuh Penelantaran
Pola asuh penelantar antara lain mempunyai indikator
1) Orang tua memberikan waktu dan biaya yang sangat minim
pada anak-anaknya
24
2) Waktu untuk anak-anak banyak di gunakan untuk
keperluan pribadi mereka seperti bekerja dan juga
kadangkala biaya pun di hemat-hemat untuk anak mereka
3) Orang tua tidak memperdulikan keadaan anaknya
C Tinjauan Pustaka Tentang Anak Usia Pra Sekolah
1 Pengertian Anak Usia Pra Sekolah
Anak adalah individu yang berada dalam suatu rentang perubahan
perkembangan dari bayi sampai remaja umur 0-18 tahun (Haspari
2002)
Anak usia pra sekolah adalah anak usia 3-6 tahun saat dimana
sebagian besar sistem tubuh telah matur dan stabil serta dapat
menyesuaikan diri dengan stres dan perubahan yang moderat Selama
periode ini sebagian besar anak sudah menjalani toilet training (Wong
2008) Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya
membuat International Standard Classification of Education (ISCED)
dengan 7 klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai
dengan pendidikan tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga
sebagai pendidikan usia dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan
25
bagi anak usia 3-6 tahun Beberapa negara memulai lebih awal (2
tahun) dan beberapa negara lain mengakhiri lebih lambat (6 tahun)
Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa negara pendidikan usia dini
termasuk baik pendidikan prasekolah maupun pendidikan dasar
(Harianti 2003)
Menurut Hurlock (2001) mengatakan bahwa usia prasekolah
adalah usia 3-6 tahun dan merupakan kurun yang disebut sebagai masa
keemasan (the golden age) Di usia ini anak mengalami banyak
perubahan baik fisik dan mental
Karakteristik sebagai berikut berkembangnya konsep diri
munculnya egosentris rasa ingin tahu imajinasi belajar menimbang
rasa munculnya kontrol internal (tubuh) belajar dari lingkungannya
berkembangnya cara berfikir berkembangnya kemampuan berbahasa
dan munculnya perilaku (Wong 2008)
Dengan demikian anak usia pra sekolah adalah usia 3-6 tahun
anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental dengan
karakteristik sebagai berikut yang berada pada tahap perkembangan
awal masa kanak-kanak yang memiliki karakteristik berpikir daya
imajinasi yang kaya dan munculnya perilaku
2 Karakteristik Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Hurlock (2001) ciri-ciri anak prasekolah meliputi fisik motorik
intelektual dan sosial Ciri fisik anak prasekolah yaitu
a Otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan
keras
26
b Anak prasekolah mempergunakan gerak kasar seperti berlari
berjalan memanjat dan melompat sebagai bagian dari permainan
mereka
c Kemudian secara motorik anak mampu memanipulasi obyek kecil
menggunakan balok-balok dengan berbagai ukuran dan bentuk
d Selain itu juga anak mempunyai rasa ingin tahu rasa emosi iri dan
cemburu Hal ini timbul karena anak tidak memiliki hal-hal yang
dimiliki oleh teman sebayanya
e Sedangkan secara sosial anak mampu menjalani kontak sosial
dengan orang-orang yang ada diluar rumah sehingga anak
mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya orang-
orang dewasa dan saudara kandung di dalam keluarganya
3 Aspek-Aspek Perkembangan Pada Usia Anak Pra Sekolah
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak yang
ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran
waktu tertentu menuju kedewasaan Perawatan dan pendidikan
merupakan rangsangan dari lingkungan yang banyak berpengaruh
dalam kehidupan anak menuju kedewasaanSumber rangsangan
tersebut terhadap wawasan Sumber rangsanan tersebut terdapat di
lingkungan hidup dimana orangtua merupakan faktor pertama-tama
yang bertanggung jawab dalam mengatur mengkoordinasi
rangsangan-rangsangan tersebut (Yanti 2011)
27
Santrock (Rahman 2009) adapun karakteristik perkembangan
anak usia dini dapat dilihat sebagai berikut
1) Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan fisik pada setiap anak tidak selalu sama Ada yang
mengalami pertumbuhan secara cepat ada pula yang lambat Pada
masa kanak-kanak pertambahan tinggi dan pertambahan berat
badan relatif seimbang Perkembangan motorik anak terdiri dari
dua yaitu
a Perkembangan motorik kasar
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun
adalah
1) Melakukan gerakan sederhana seperti berjingkrak
melompat berlari ke sana ke mari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi
2) Sedangkan usia 4 tahun si anak tetap melakukan gerakan
yang sama tetapi sudah berani mengambil resiko seperti
jika si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu dapat
turun dengan cara yang sama dan memperhatikan waktu
pada setiap langkah
3) Lalu pada usia 5 tahun si anak lebih percaya diri dengan
mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya atau
orang tuanya
4) Sebagian ahli menilai bahwa usia 3 tahun adalah usia bagi
anak dengan tingkat aktivitas tertinggi dari seluruh masa
28
hidup manusia Sebab tingkat aktivitas yang tinggi dan
perkembangan otot besar mereka (lengan dan kaki) maka
anak-anak pra sekolah perlu olah raga sehariacute-hari
Anak-anak pra sekolah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam
kemampuan motorik kasar seperti berlari dan melompat yang
melibatkan penggunaan otot besar (Papalia2009)
b Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat
dilihat pada usia 3 tahun yakni
1) kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan
untuk menempatkan dan memegang benda-benda
2) Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak-anak
telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat seperti
bermain balok kadang sulit menyusun balok sampai tinggi
sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya
3) Sedangkan pada usia 5 tahun mereka sudah memiliki
koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan
lengan dan anggota tubuh lain-nya untuk bergerak
4) Hal ini tidak terlepas dari ciri anak yang selalu bergerak
dan selalu ingin bermain sebab dunia mereka adalah dunia
bermain dan merupakan proses belajar
5) Mulai sejak si anak membuka mata di waktu pagi sampai
menutup mata kembali di waktu malam semua
29
kegiatannya dilalui dengan bergerak baik bolak-balik
berjingkrak berlari maupun melompat
Dalam kaitan ini anak bukanlah miniatur orang dewasa karena
mereka melakukan aktivitas berdasarkan kematangan dan
kemampuan yang sesuai usianya kemampuan motorik halus seperti
mengancingkan baju menggambar (Papalia2009)
c Perkembangan Sosio Emosional
Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat tiga tipe
temperamen anak yaitu
1) Pertama anak yang mudah diatur mudah beradaptasi
dengan pengalaman baru senang bermain dengan mainan
baru tidur dan makan secara teratur dan dapat meyesuaikan
diri dengan perubahan di sekitarnya
2) Anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas
sehari-hari sering menangis butuh waktu lama untuk
menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama
umumnya terlihat agak malas dan pasifjarang berpartisipasi
secara aktif dan seringkali menunggu semua hal diserahkan
kepadanya
Secara umum aspek-aspek perkembangan pada usia anak pra
sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut (Fitria 2013)
30
1) Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnyaSeiring meningkatnya pertumbuhan
tubuh baik menyangkut berat badan dan tinggi maupun
tenaganya memungkinkan anak untuk lebih mengembangkan
keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tua Pada usia ini banyak perubahan
fisiologis seperti
a Pernapasan yang menjadi lebih lambat dan dalam serta
denyut jantung lebih lama dan menetap
b Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis seperti pada
usia 3 tahun rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm dan
beratnya sekitar 10-13 kg sedangkan pada usia 5 tahun
tingginya dapat mencapai 100-110 cm
c Tulang kakinya tumbuh dengan cepat dan tulang-tulang
semakin besar dan kuat
d Pertumbuhan gigi semakin komplit
Untuk perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang
cukup seperti protein vitamin mineral dan sebagainya
31
2) Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget perkembangan kognitif pada usia ini
berada pada periode preoperasional yaitu tahapan dimana anak
belum mampu menguasai operasi mental secara logis Periode
ini juga ditandai dengan berkembangnya representasional atau
symbolic function yaitu kemampuan menggunakan sesuatu
untuk mempresentasikan sesuatu yang lain
a Menggunakan simbol-simbol seperti bahasa gambar
isyarat benda untuk melambangkan sesuatu atau
peristiwa
b Melalui kemampuan diatas anak mampu berimajinasi atau
berfantasi tentang berbagai hal
c Dapat menggunakan kata-kata benda untuk
mengungkapkan lainnya atau suatu peristiwa
3) Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya
bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan Aku (orang lain atau
benda) Kesadaran ini diperoleh dari pengalaman bahwa tidak
semua keinginannya dapat dipenuhi orang lain Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri Jika
lingkungannya tidak mengakui harga dirinya seperti
memperlakukan anak dengan keras atau kurang
32
menyayanginya maka dalam diri anak akan berkembang sikap-
sikap keras kepala menentang atau menyerah dengan
terpaksaBeberapa emosi umum yang berkembang pada masa
anak yaitu
a Takut (perasaan terancam)
b Cemas (takut karena khayalan) marah (perasaan kecewa)
c Cemburu (merasa tersisihkan)
d Kegembiraan (kebutuhan terpenuhi)
e Kasih sayang (menyenangi lingkungan)
f Phobi (takut yang abnormal) ingin tahu (ingin mengenal)
4) Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa anak prasekolah dapat
diklasifikasikan kedalam dua tahap (sebagai kelanjutan dari
dua tahap sebelumnya) Masa Ketiga (20-26 tahun)
bercirikan
a Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna
b Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan
33
c Anak banyak menanyakan tempat dan nama apa dimana
darimana dsb
d Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran
4 Teori-Teori Perkembangan Anak Pra Sekolah
Teori-teori perkembangan anak pra sekolah dapat dibagi menjadi
a Perkembangan kognitif (Piaget)
1) Tahap pra operasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak perkembangan anak masih bersifat egosentrik
seperti dalam penelitian Piaget anak selalu menunjukkan
egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit Masa ini sifat pikiran bersifat
transduktif menganggap semuanya sama seperti seorang pria
dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah ayah pikiran
yang kedua adalah pikiran animisme selalu memperhatikan
adanya benda mati seperti apabila anak terbentur benda mati
maka anak akan memukulnya kearah benda tersebut (Alimul
2005)
2) Tahun kedua berada pada fase pereptual anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku mulai memahami
34
waktu mengalami perbaikan konsep tentang ruang dan mulai
dapat memandang konsep dari perspektif yang berbeda
3) Tahun ketiga anak berada pada fase inisiatif memahami waktu
lebih baik menilai sesuatu menurut dimensinya penilaian muncul
berdasarkan persepsi egosentris mulai berkurang kesadaran
sosial lebih tinggi mereka patuh kepada orang tua karena
mempunyai batasan bukan karena memahami hal benar atau
salah
4) Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae
2000)
b Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1) Tahap oedipalphalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan
perkembangan sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada
rangsangan autoerotic yaitu meraba-raba merasakan kenikmatan
dari beberapa daerah erogennya suka pada lain jenis Anak laki-
laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya (Alimul 2005)
2) Sedangkan menurut teori Sigmund Freud anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku orang tua sehingga
35
mempunyai kecenderungan untuk meniru tingkah laku orang
dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk 2005)
c Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1) Tahap inisiatif rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun
(prasekolah) dengan perkembangan sebagai berikut anak akan
memulai inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru secara
aktif dalam melakukan aktivitasnya dan apabila pada tahap ini
anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah
pada diri anak (Hidayat Aziz Alimul 2005)
2) Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif
bertentangan dengan rasa bersalah Pada masa ini anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya
sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya Apabila orang tua
mematikan inisiatif anak maka hal tersebut akan membuat anak
merasa bersalah Anak belum mampu membedakan hal yang
abstrak dengan konkret sehingga orang tua sering menganggap
bahwa anak berdusta padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk 2005)
36
BAB III
KERANGKA KONSEP
A Dasar Pemikiran
UNESCO dengan persetujuan negara-negara anggotanya membuat
International Standard Classification of Education (ISCED) dengan 7
klasifikasi penjenjangan mulai dari prasekolah sampai dengan pendidikan
tinggi Jenjang Prasekolah (Level 0) disebut juga sebagai pendidikan usia
dini Pendidikan prasekolah adalah pendidikan bagi anak usia 3-5 tahun
Beberapa negara memulai lebih awal (2 tahun) dan beberapa negara lain
mengakhiri lebih lambat (6 tahun) Dinyatakan pula bahwa untuk beberapa
negara pendidikan usia dini termasuk baik pendidikan prasekolah maupun
pendidikan dasar (Harianti 2003)
Anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun-5tahun) dan
kelompok bermain (Usia 3 Tahun) sedangkan pada usia 4-6tahun
biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-Kanak (Patmonedowo
200819)
Gunarsa (2000) Pola asuh orang tua merupakan ldquoperlakuan orang tua
dalam interaksi yang meliputi orang tua menunjukkan kekuasaan dan cara
orang tua memperhatikan keinginan anak Kekuasaan atau cara yang
digunakan orang tua cenderung mengarah pada pola asuh yang
diterapkanrdquo Menurut kamus bahasa indonesia (2005) pola asuh adalah
suatu bentuk (standar) sistim dalam menjaga merawat mendidik dan
membimbing anak
37
Dikutip oleh Wawan Junaidi (2010) terdapat 4 macam pola asuh
orang tua yaitu pola asuh demokratis pola asuh otoriter pola asuh
permisif dan pola asuh penelantaran
B Bagan Kerangka Pikir
Berdasarkan varian di atas maka dibuat kerangka konsep sebagai berikut
Keterangan
Variabel yang di teliti
C Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari
1 Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola asuh
orang tua
2 Variabel terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah varibel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah anak usia pra sekolah
Anak Usia Pra Sekolah
Pola Asuh demokratis
Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh Permisif
Pola Asuh Penelantaran
38
D Definisi Operasional amp Kriteria Objektif
1 Anak usia pra sekolah yaitu anak yang berumur 3-6 tahun dan
terdaftar di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kriteria objektif
Anak TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara kelas A dan B usia 3-6 tahun
2 Pola asuh demokratis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak dan orang tua
turut mengontrol kegiatan anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh demokratis jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan demokratis
sedangkan lt 50 dikatakan bukan demokratis
3 Pola asuh otoriter dalam penelitian ini adalah apabila anak tidak mau
melakukan apa yang di katakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini
tidak segan menghukum anak
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh otoriter jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan otoriter sedangkan lt 50
dikatakan bukan otoriter
4 Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
39
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh permisif jika responden menjawab 5 pertanyaan
dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan permissif sedangkan lt 50
dikatakan bukan permissif
5 Pola asuh penelantaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
orang tua umumnya memberikan waktu dan biaya yang snagat minim
pada anak-anaknya waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan
pribadi mereka seperti bekerja dan juga kadang kala biaya pun di
hemat-hemat untuk anak mereka
Kriteria objektif
Dikatakan pola asuh penelantaran jika responden menjawab 5
pertanyaan dengan perolehan nilai gt 50 dikatakan penelantaran
sedangkan lt 50 dikatakan bukan penelantaran
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei deskriptif
untuk memberikan gambaran pola asuh orang tua pada anak usia pra
sekolah di TK Harun Al-Rasyid
B Waktu dan Tempat Penelitian
a Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 dinyatakan layak
untuk diteruskan oleh penguji dan pembimbing
b Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara setelah proposal
ini diperbaiki dan disetujui oleh penguji dan pembimbing
C Populasi dan Sampel
a Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek atau subjek penelitian
(Arikunto 2004 115) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi kelas A dan B yang berjumlah 50 siswa yang
bersekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara
41
b Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara Total
Sampling yaitu seluruh siswa-siswi TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 50
siswa
Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut
a Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah
1) Bersedia menjadi responden
2) Murid TK Harun Al-Rasyid usia pra sekolah 3-6 kelas A dan
B
b Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteriatik sampel yang tidak dapat
dimasukkan atau tidak layak diteliti Kriteria dalam penelitian ini
adalah
1) Tidak bersedia menjadi responden
D Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1 Jenis Data
a Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung pada responden
42
b Data Sekunder
Yaitu data yang telah ada atau data yang telah diolah yang
diambil dari instansi yang terkaittempat penelitian
2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuosioner Dengan menggunakan pertanyaan
E Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah memberikan
lembar kuesioner tentang pola asuh orang tua pada anak usia sekolah
F Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan diolah lalu diklasifikasikan kemudian akan
diolah dengan cara sebagai berikut
a Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau simbol
tertentu untuk memudahkan perhitungan dan menganalisanya
b Scoring setelah melakukan pengkodean maka dilanjutkan dengan
tahap pemberian skor pada lembar observasi dalam bentuk angka-
angka
c Editing atau penyuntingan data dilakukan pada saat penelitian yaitu
memeriksa semua lembar observasi yang telah diisi yaitu kelengkapan
data kesinambungan kata dan memeriksa keseragaman data
d Tabulating setelah selesai membuat kode selanjutnya dilakukan
pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian itu
43
G Analisa Data
Analisa bertujuan untuk menganalisa secara deskriptif atau
persentase atau gambaran variabel-variabel penelitian dengan rumus
Keterangan
fr = presentase hasil yang dicapai (frekuensi relative)
f = frekuensi kategori variabel yang diamati
n = jumlah sampel penelitian
100 = konstanta
H Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
yang kemudian dinarasikan secara deskriptif (memaparkan) variabel yang
diteliti
I Etika Penelitian
1 Sebelum responden mengisi kuesioner kepada responden terlebih
dahulu diberikan lembar persetujuan (Informed Consent) untuk
menjadi responden
2 Penelitian menyampaian tujuan penelitian dan menjelaskan
kerahasiaan data yang diperoleh Selanjutnya peneliti meminta
persetujuasn dari responden dengan menandatangani lembar
f
fr = n x 100
44
persetujuan setelah responden menandatangani lembar persetujuan
penelitian memberikan lembar kuesioner
3 Lembar kuesioner yang berisikan pertanyaan serta identitas responden
beserta tempat penelitian hanya digunakan dalam pengumpulan dan
pengolahan data dan akan segera di musnahkan bila tidak digunakan
lagi
45
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
a Keadaan Geografis
TK Harun Al-Rasyid merupakan salah satu TK di Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dengan luas tanah
2222 m2 TK Harun Al-Rasyid memiliki batas-batas yang terdiri dari
1) Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan tobuuha kecamatan
puuwatu
2) Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan anggilowu kecamatan
mandonga
3) Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wotulondo kecamatan
puuwatu
4) Sebelah barat kelurahan lalodati kecamatan puuwatu
b Keadaan Demografi
Jumlah murid di TK Harun Al-Rasyid adalah 50 murid yang
terbagi dalam 2 (dua) kelas yaitu kelas A terdiri dari 11 murid dan kelas
B terdiri dari 39 murid Jumlah tenaga pendidik berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala sekolah dan 3 orang guru
c Sarana kesehatan
TK Harun Al-Rasyid memiliki satu unit sarana kesehatan yaitu
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan memiliki tempat cuci tangan
untuk para siswa
46
d Sarana dan Prasarana Pendidikan
a Sarana
Sarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah meja
murid berjumlah 25 unit kursi murid berjumlah 45 unit meja guru
berjumlah 2 unit kursi guru berjumlah 3 unit papan tulis 3 unit
lemari 1 ayunan 2 unit dan luncuran 1 unit
b Prasarana
Praarana pendidikan yang ada di TK Harun Al-Rasyid adalah 1
(satu) ruangan kepala sekolah 2 (dua) ruangan belajar 1 (satu)
ruangan baca siswa 1 (satu) WC guru dan 1 (satu) WC murid
e Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 51
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Orang Tua
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 17-25 4 8
2 26-35 32 64
3 36-45 13 26
4 46-55 1 2
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Persentase diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak yaitu
pada umur 26-35 tahun sebanyak 32 responden (64) dan persentase
terendah yaitu pada umur 46-55 tahun sebanyak 1 responden (2)
47
Tabel 52
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Anak di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
No Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase ()
1 3 Tahun 0 0
2 4 Tahun 10 20
3 5 Tahun 36 72
4 6 Tahun 4 8
JUMLAH 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah anak dengan umur 3
tahun sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20)
umur 5 tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4
anak (8)
f Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 53
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 3 6
2 Perempuan 47 94
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah jenis
kelamin perempuan sebanyak 47 responden (94) dan persentase
terendah jenis kelamin laki-laki sebanyak 3 responden (6)
48
Tabel 54
Distribusi Anak Berdasarkan Jenis Kelamin
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase ()
1 Laki-laki 26 52
2 Perempuan 24 48
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase terbanyak adalah
jenis kelamin laki-laki sebanyak 26 anak (52) dan persentase terendah
jenis kelamin perempuan sebanyak 24 anak (48)
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 ndash 3 Agustus 2017
pada orang tua murid di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Data diperoleh dengan
teknik total sampling dengan jumlah sampel 50 responden dan
didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 55
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Demokratis
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Demokratis 50 100
2 Pola Asuh Tidak Demokratis 0 0
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
49
Dari data tersebut nampak bahwa 50 responden (100)
menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada yang
menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
Tabel 56
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Otoriter
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Otoriter 18 36
2 Pola Asuh Tidak Otoriter 32 64
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 18 responden (36)
menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak 32 responden (64)
menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
Tabel 57
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Permissif
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Permissif 16 32
2 Pola Asuh Tidak Permissif 34 68
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
50
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan
pola permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan pola
asuh tidak permissif pada anak
Tabel 58
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Asuh Penelantaran
di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggar
Tahun 2017
No Pola Asuh Frekuensi (f) Persentase ()
1 Pola Asuh Penelantaran 1 2
2 Pola Asuh Tidak Penelantaran 49 98
Jumlah 50 100
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Dari data tersebut dipeoleh sebanyak 1 responden (2)
menerapkan pola penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden
(98) menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
B Pembahasan
1 Anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan
Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 52 menunjukkan jumlah anak dengan umur 3 tahun
sebanyak 0 anak (0) umur 4 tahun sebanyak 10 anak (20) umur 5
tahun sebanyak 36 anak (72) dan umur 6 tahun sebanyak 4 anak
(8)
Anak usia pra sekolah adalah anak berusia 3-6 tahun yang
merupakan sosok individu makhluk sosial kultural yang sedang
51
mengalami suatu proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dengan memiliki sejumlah potensi dan
karakteristik tertentu (Snowman 2003)
karakteristik anak usia pra sekolah sebagai berikut
berkembangnya konsep diri munculnya egosentris rasa ingin tahu
imajinasi belajar menimbang rasa munculnya kontrol internal
(tubuh) belajar dari lingkungannya berkembangnya cara berfikir
berkembangnya kemampuan berbahasa dan munculnya perilaku
(Wong 2008)
2 Pola Asuh Demokratis pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 55 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti nampak bahwa 50 responden (100) menerapkan pola asuh
demokratis pada anak dan tidak ada yang menerapkan pola asuh tidak
demokratis pada anak
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka
Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional selalu mendasari
tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran Orang tua tipe ini
juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak tidak berharap yang
berlebihan yang melampaui kemampuan anak Orang tua tipe ini juga
memberikan tindakan dan pendekatannya kepada anak bersifat
hangat
52
Pola asuh demokratis ini bercirikan adanya kebebasan dan
ketertiban orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang
bersifat tidak mengikat kepada anak Dalam hal ini orang tua bersifat
objektif perhatian dan memberikan control terhadap perilaku anak-
anaknya Sehingga orang tua dapat menyesuaikan dengan kemampuan
anak
Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang mandiri dapat mengontrol diri mempunyai hubungan baik
dengan teman maupun menghadapi stres mempunyai minat terhadap
hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain
3 Pola Asuh Otoriter pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 56 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti sebanyak 18 responden (36) menerapkan pola otoriter pada
anak dan sebanyak 32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak
otoriter pada anak
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang cenderung
menetapkan standar mutlak harus dituruti biasanya di diikuti dengan
ancaman-ancaman Orang tua tipe ini cenderung memaksa
memerintah menghukum Apabila anak tidak mau melakukan apa
yang dikatakan oleh orang tua maka orang tua tipe ini tidak segan
menghukum anak Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi
dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah Orang tua tipe ini
53
tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai
anaknya
Ciri orang tua pada pola asuh ini ialah orang tua berada pada
posisi arsitek Orang tua dengan cermat memutuskan bagaimana
individu harus berperilaku memberikan hadiah atau hukuman agar
perintah orang tua ditaati Tugas dan kewajiban orang tua yang tidak
boleh sulit tinggal menentukan apa yang di inginkan dan harus di
kerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak mereka
Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang
penakut pendiam tertutup tidak berinisiatif gemar menentang suka
melanggar norma berkepribadian lemah cemas menarik diri
4 Pola Asuh Permissif pada anak Usia Pra Sekolah di TK Harun
Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 57 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 16 responden (32) menerapkan pola
permissif pada anak dan sebanyak 34 responden (68) menerapkan
pola asuh tidak permissif pada anak
Pola asuh permisif dalam penelitian ini adalah orang tua yang
cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa
memberikan kontrol sama sekali
Orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik orang
tua merasa tidak berdaya mempengaruhi anak Akibatnya orang tua
membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak-anak
54
Dalam hal ini orang tua kurang dapat membimbing anak karena anak
dibiarkan melakukan tindakan sesuka hati dan tidak ada kontrol dari
orang tua
Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif tidak patuh manja kurang mandiri mau menang sendiri
kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial
5 Pola Asuh Penelantaran pada anak Usia Pra Sekolah di TK
Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Pada tabel 58 menunjukkan bahwa dari 50 responden yang di
teliti dipeoleh sebanyak 1 responden (2) menerapkan pola
penelantaran pada anak dan sebanyak 49 responden (98)
menerapkan pola asuh tidak penelantaran pada anak
Pola asuh penelantaran adalah orang tua umumnya memberikan
waktu dan biaya yang snagat minim pada anak-anaknya waktu
mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti
bekerja dan juga kadang kala biaya pun dihemat-hemat untuk anak
mereka
Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak
yang agresif kurang bertanggung jawab tidak mau mengalah harga
diri yang rendah sering bolos dan bermaslah dengan teman
55
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka didapatkan
kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah sebagai berikut
1 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa 50 responden
(100) menerapkan pola asuh demokratis pada anak dan tidak ada
yang menerapkan pola asuh tidak demokratis pada anak
2 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 18
responden (36) menerapkan pola otoriter pada anak dan sebanyak
32 responden (64) menerapkan pola asuh tidak otoriter pada anak
3 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 16
responden (32) menerapkan pola permissif pada anak dan sebanyak
34 responden (68) menerapkan pola asuh tidak permissif pada anak
4 Berdasarkan hasil yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 1
responden (2) menerapkan pola penelantaran pada anak dan
sebanyak 49 responden (98) menerapkan pola asuh tidak
penelantaran pada anak
B Saran
1 Bagi pihak sekolah agar dapat berupaya untuk meningkatkan
kerjasama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak dirumah
2 Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi keluarga dalam
menerapkan pola asuh kepada anak
56
3 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi
peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2011 httpblogspotcom201112pola-asuh-orang-tuahtml diakses 23
Maret 2017
Anonim 2014 httpwwwbloganakcomkeperawatan diakses 21 Maret 2017
Arikunto 2004 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta Rineka
Cipta
Bahri S 2004 Pola Komunikasi Orang Tua amp Anak Dalam Keluarga Jakarta
PT Rineka Cipta
Endang Poerwanti dan Nur Widodo 2002 Perkembangan Peserta Didik Malang
UMM Press
Faidah sitti 2005 httplibrarywalisongoaciddigilibfilesdisk19jtptiain-gdl-
s1-2005-sitifaidah-403-Bab2_310-4pdf diakses 23 Maret 2017
Hidayat A Aziz Alimul 2011 Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data Jakarta Salemba Medika
Hurlock B 2010 Perkembangan Anak Jakarta FKUI
Kemenkes RI 2009 Kategori Umur Jakarta Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI httpwwwdepkesgoid diakses 24 Juli 2017
Lift Anis Marsquoshumah 2001 Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak dalam
Ismail SM (eds) Paradigma Pendidikan Islam Yogyakarta Pustaka Pelajar
Soemiarti Patmonodewo 2003 Pendidikan Anak Prasekolah Jakarta PT
Rineka Cipta
Soetjaningsih 2002 Tumbuh Kembang Anak Jakarta Sagung Seto
Sugiyono 2011 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Sumiati 2009 Kesehatan Jiwa Remaja dan Konseling Jakarta TIM
Trimudji 2003 Pola Asuh Orang Tua httppola-asuh-orang-tua223word
diakses 22 Maret 2017
Wong 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Jakarta EGC
LAMPIRAN 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
BapakIbu Responden
di-
Tempat
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan maka saya
Nama RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
Nim P00320014040
Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul rdquoGambaran
Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid
Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
Sehubungan dengan hal itu mohon kesediaan bapakibu untuk
meluangkan waktu menjadi Responden dalam penelitian ini anda berhak untuk
menyetujui atau menolak menjadi responden Apabila setuju maka bapakibu
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan responden ini
Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebelumnya
diucapkan terima kasih
Peneliti
RESTU OCTAVIA NIVA BENNY
LAMPIRAN 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Restu Octavia Niva Benny
(NIM P00320014040) mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Jurusan Keperawatan berjudul ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017rdquo
Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia
Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak
manapun semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kendarihelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2017
Responden
LAMPIRAN 3
KUESIONER
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
IDENTITAS RESPONDEN
NamaInisial
Jenis Kelamin
Umur
Pola Asuh Demokratis
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah mendidik anak di rumah dengan cara selalu
memberi perhatian selalu berkomunikasi dan
menerapkan kedisiplinan dapat meningkatkan
kemandirian anak
2 Ketika anak anda berbuat baik apakah hal yang anda
akan lakukan memberikannya pujian
3 Apakah mendengarkan keluh kesah anak dapat
menghindarkan anak dari perasaan stress
4 Apakah anda memberikan kesempatan kepada anak
untuk berteman dan bermain dengan teman
seusianya atau teman di lingkungan sekitar anak
5 Apakah sebagai orang tua anda selalu bertanya
tentang apa yang anak anda lakukan di sekolah
Pola Asuh Otoriter
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Ketika anak berbuat salah apakah hal yang anda
lakukan adalah menghukum anak
2 Apakah menentukan cita-cita anak merupakan hak
orang tua
3 Apakah anak harus selalu patuh terhadap peraturan
yang dibuat orang tua meskipun anak tidak
menyukainya
4 Apakah memarahi anak adalah hal yang tepat
dilakukan orang tua apabila anak tidak mau
mengikuti peraturan anda
5 Apakah anak harus selalu belajar setiap hari meski
anak tidak menginginkannya
Pola Asuh Permissif
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
anak anda termasuk orang tua yang mengeluarkan
biaya minim
2 Apakah orang tua membiarkan anak bebas memilih
apa yang ingin dilakukan dan dikerjakan oleh
anaknya
3 Apakah orang tua memperbolehkan anak bergaul
dengan siapapun
4 Apakah sebagai orang tua kita tidak berhak mengatur
anak
5 Apakah dengan memberikan apa yang di inginkan
anak merupakan salah satu cara orang tua
menunjukkan kasih sayang
Pola Asuh Penelantaran
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah menemani anak bermain merupakan hal
yang penting
2 Apakah orang tua memberikan izin kepada anak
untuk bermain diluar rumah tanpa adanya kontrol
waktu
3 Apakah mengajarkan anak bersosialisasi adalah hal
yang penting
4 Apakah membantu anak untuk mengerjakan tugas
rumah (PR) adalah tanggung jawab orang tua
5 Apakah waktu bekerja anda lebih penting daripada
menemani anak di rumah
KUNCI JAWABAN
Pola Asuh Demokratis
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Otoriter
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Ya
Pola Asuh Permissif
1 Ya
2 Ya
3 Ya
4 Ya
5 Tidak
Pola Asuh Penelantaran
1 Tidak
2 Ya
3 Tidak
4 Tidak
5 Ya
7
iffi
ffiWffiM
ffiffis
KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SU M BERDAYA MANUSIA KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl Jend AH Nasution No Gl4 Anduonohu Kota KendariTelp (0401) 3190492 Fax (0a01) 3193339 e-mail Wltekkeskendariyaho ea
NomorLampiranPerihal
DL1 102t1t 1123 t2017 1 (satu) eks Permohonan lzin Penelitian
Yang TerhormatKepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sultradi-
Kendari
Dengan hormat
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswaJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
JurusanProdi D-lll Keperawatan
Judul Penelitian Gambaran Pola Asuh Orang Tua pada Anak UsiaPrasekolah di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan PuuwatuKota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Untuk diberikan izin penelitian oleh Badan Penelitian danPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara
Demikian penyampaian kami atas perhatian dan kerjasamanyadiucapkan terima kasih
1 Agustus 2017An DirekturKepalaUnit Penelitian danPengabdian Masyarakat
RosnahSTPMPH
Nama
NIM
NtP 1 9710522 200112 2 001
Restu Octavia Niva Benny
P00320014040
ldquoGambaran Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Tk Harun Al-
Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2017rdquo
06 XF -tr A tT
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa
Yangbertandatangan di bawahini
Nama
NUPTK
Jabatan
Nama
MM
Fakultas
Pro=gram Studi
SITI HABI SPd
1341750661220AA3
Kepala Sekolah TKHarun Al-Rasld
RESTU OCTArIA NM BEINY
P00320014040
Poltekkes Kemenkes Kendari
DIII Keperawatan
Bahwa mahasiswa tersebut telah selesai mengadakan penelitian di sekolah
kami mulai tanggal 02 - 03 Agustus guna memperoleh data yang di perlukan dalam
penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul (Gambaran Pola Asuh Orang Tua Pada
Anak Usia Pra Sekolah Di TK Harun Al-Rasyid Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 20l1n
Demikian surat ini disampaikan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya
Kendari 07 Agustus 2017
fftffitrl8l1 t Harun Ar-RasYid
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID KECAMATAN PUUWATU
KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
L P L P 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA 1 2 3 4 5
JU
ML
AH
SK
OR
KRITERIA
1 Ny R radic 39 An R 5 radic 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
2 Ny BW radic 41 An N 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
3 Tn B radic 45 An I 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic
4 Ny R radic 26 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
5 Ny AD radic 25 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
6 NY I radic 22 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
7 Ny B radic 40 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
8 Ny R radic 32 An A 4 radic 1 1 1 0 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak radic radic
9 Ny E radic 33 An A 5 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
10 Ny N radic 29 An G 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
11 Ny S radic 38 An A 4 radic 1 1 0 1 1 4 80 Ya 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 1 0 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
12 Ny A radic 31 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 0 0 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
13 Ny K radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
14 Ny R radic 34 An F 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 1 0 0 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
15 Ny R radic 39 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
16 Ny N radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
17 Ny S radic 27 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
18 Ny J radic 30 An MA 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
19 Ny R radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
20 Ny L radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
21 Ny S radic 25 An S 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 1 2 40 Tidak 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
22 Ny Y radic 25 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
23 Ny S radic 40 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 0 1 3 60 Ya 0 1 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic radic
24 Ny Y radic 29 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
TA
NG
GA
L
PE
NE
LIT
IAN
NO
UM
UR
OR
TU
JK O
RTU
INIS
IAL
OR
TU
Per
mis
sif
Pen
elan
tara
n
POLA ASUH DEMOKRATIS POLA ASUH OTORITER POLA ASUH PERMISSIF POLA ASUH PENELANTARAN
INIS
IAL
AN
AK
Dem
ok
rati
s
Oto
rite
r
03-A
gu-1
702-A
gu-1
7
POLA ASUH ORANG TUA
UM
UR
AN
AK
JK A
NA
K
25 Ny M radic 39 An L 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
26 Ny N radic 40 An N 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 1 1 0 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
27 Ny M radic 34 An R 6 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
28 Tn B radic 47 An B 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
29 Tn A radic 28 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 1 0 3 60 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 1 0 1 0 2 40 Tidak radic radic
30 Ny H radic 32 An NS 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
31 Ny L radic 29 An MM 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
32 Ny A radic 31 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 1 1 0 3 60 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
33 Ny L radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 1 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
34 Ny YP radic 32 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
35 Ny R radic 35 An H 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 0 1 1 3 60 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 1 2 40 Tidak radic radic
36 Ny M radic 34 An A 5 radic 0 1 1 0 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
37 Ny M radic 39 An J 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 1 1 0 2 40 Tidak 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
38 Ny S radic 27 An MR 5 radic 0 0 1 1 1 3 60 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 1 0 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
39 Ny PN radic 42 An MZ 5 radic 0 1 0 1 1 3 60 Ya 0 0 1 1 1 3 60 Ya 0 0 0 1 1 2 40 Tidak 0 0 1 1 1 3 60 Ya radic radic radic
40 Ny D radic 30 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 0 1 0 2 40 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
41 Ny F radic 28 An R 5 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 0 3 60 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
42 Ny M radic 29 An R 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 1 1 0 4 80 Ya 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
43 Ny D radic 34 An Z 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
44 Ny B radic 29 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 0 0 0 0 0 0 0 Tidak 0 1 0 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic
45 Ny M radic 30 An MF 4 radic 1 0 1 1 1 4 80 Ya 1 0 0 0 1 2 40 Tidak 0 1 1 0 1 3 60 Ya 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic radic
46 Ny H radic 27 An N 4 radic 1 1 1 1 0 4 80 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
47 Ny I radic 39 An A 4 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
48 Ny R radic 30 An A 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
49 Ny S radic 35 An MF 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 0 1 1 1 4 80 Ya 0 1 1 0 0 2 40 Tidak 0 0 0 0 0 0 0 Tidak radic radic
50 Ny W radic 40 An D 5 radic 1 1 1 1 1 5 100 Ya 1 1 0 0 0 2 40 Tidak 0 0 1 0 0 1 20 Tidak 0 0 0 1 0 1 20 Tidak radic
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi SPd NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
03-A
gu-1
7
MASTER TABEL HASIL PENELITIAN
GAMBARAN POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK HARUN AL-RASYID
KECAMATAN PUUWATUKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017
Kriteria
L P
17
-25
26
-35
36
-45
46
-55
3 4 5 6 L P
Dem
ok
ra
tis
Tid
ak
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
Tid
ak
Oto
rit
er
Perm
issi
f
Tid
ak
Perm
issi
f
Pen
ela
nta
ra
n
Tid
ak
Pen
ela
nta
ra
n
1 Ny R radic radic An R radic radic 3 60 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
2 Ny BW radic radic An N radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 1 20 radic radic
3 Tn B radic radic An I radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 2 40 radic radic
4 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
5 Ny AD radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
6 NY I radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
7 Ny B radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
8 Ny R radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 4 80 radic 1 20 radic radic radic
9 Ny E radic radic An A radic radic 4 80 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
10 Ny N radic radic An G radic radic 5 100 radic 0 0 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
11 Ny S radic radic An A radic radic 4 80 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
12 Ny A radic radic An S radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
13 Ny K radic radic An MF radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
14 Ny R radic radic An F radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
15 Ny R radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
16 Ny N radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
17 Ny S radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
18 Ny J radic radic An MA radic radic 5 100 radic 3 60 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic radic
19 Ny R radic radic An R radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
20 Ny L radic radic An H radic radic 5 100 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
21 Ny S radic radic An S radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
Pen
ela
nta
ra
n
POLA ASUH ORANG TUA
TA
NG
GA
L P
EN
EL
ITIA
N
JK A
NA
K
SK
OR
DEMOKRATIS OTORITER PERMISSIF PENELANTARAN
INIS
IAL
OR
TU
Dem
ok
ra
tis
Oto
rit
er
SK
ORN
O
Perm
issi
f
SK
OR
UMUR (TAHUN)
ORTU
INIS
IAL
AN
AK
UMUR (TAHUN)
ANAK
JU
ML
AH
Kriteria Kriteria Kriteria
JU
ML
AH
SK
OR
JU
ML
AH
JK O
RTU
JU
ML
AH
02
-Ag
u-1
7
22 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
23 Ny S radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic radic
24 Ny Y radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
25 Ny M radic radic An L radic radic 5 100 radic 1 20 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
26 Ny N radic radic An N radic radic 5 100 radic 0 0 radic 4 80 radic 0 0 radic radic radic
27 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
28 Tn B radic radic An B radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
29 Tn A radic radic An A radic radic 5 100 radic 3 60 radic 1 20 radic 2 40 radic radic radic
30 Ny H radic radic An NS radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
31 Ny L radic radic An MM radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
32 Ny A radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 3 60 radic 0 0 radic radic radic
33 Ny L radic radic An A radic radic 5 100 radic 1 20 radic 0 0 radic 1 20 radic radic
34 Ny YP radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
35 Ny R radic radic An H radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 2 40 radic radic radic
36 Ny M radic radic An A radic radic 3 60 radic 3 60 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
37 Ny M radic radic An J radic radic 5 100 radic 2 40 radic 2 40 radic 0 0 radic radic
38 Ny S radic radic An MR radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
39 Ny PN radic radic An MZ radic radic 3 60 radic 3 60 radic 2 40 radic 3 60 radic radic radic radic
40 Ny D radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 1 20 radic radic radic
41 Ny F radic radic An R radic radic 4 80 radic 3 60 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
42 Ny M radic radic An R radic radic 5 100 radic 4 80 radic 1 20 radic 0 0 radic radic radic
43 Ny D radic radic An Z radic radic 5 100 radic 1 20 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
44 Ny B radic radic An A radic radic 5 100 radic 0 0 radic 1 20 radic 0 0 radic radic
45 Ny M radic radic An MF radic radic 4 80 radic 2 40 radic 3 60 radic 1 20 radic radic radic
46 Ny H radic radic An N radic radic 4 80 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
47 Ny I radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
48 Ny R radic radic An A radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
49 Ny S radic radic An MF radic radic 5 100 radic 4 80 radic 2 40 radic 0 0 radic radic radic
50 Ny W radic radic An D radic radic 5 100 radic 2 40 radic 1 20 radic 1 20 radic radic
3 47 4 32 13 1 0 10 36 4 26 24 50 0 18 32 16 34 1 49 50 18 16 1
6
94
8
64
26
2
0
20
72
8
52
48
10
0
0
36
64
32
68
2
98
10
0
36
32
2
Sumber Data primer diolah Agustus 2017
Total
Persentase ()
02
-Ag
u-1
70
3-A
gu
-17
Mengetahui
Kepala Sekolah TK Harun Al-Rasyid
Sitti Habi Spd
NUPTK 1341760661220003 NIM P00320014040
Restu Octavia Niva Benny
Peneliti
Dokumentasi
Keterangan Orang tua murid mengisi lembar kuesioner yang diberikan oleh
peneliti
Top Related