8/19/2019 Gambaran Perilaku Menggosok Gigi
http://slidepdf.com/reader/full/gambaran-perilaku-menggosok-gigi 1/4
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan
manusia seluruhnya, dengan demikian upaya-upaya dalam bidang kesehatan gigi
pada akhirnya akan turut berperan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas
sumber daya manusia. Kesehatan gigi sangat penting karena pencernaan makanan
dimulai dengan bantuan gigi. Selain fungsinya untuk makan dan berbicara, gigi
juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal anak. Oleh sebab itu,
salah satu kebijaksanaannya adalah dengan meningkatkan upaya promotif,
preventif, dan kuratif pada anak usia sekolah (6 – 12 tahun) karena pada usia
tersebut merupakan waktu dimana akan tumbuhnya gigi tetap (Anggraini, 2009).
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan
gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus,
sebab pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi
sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia
dewasa nanti. Dilihat dari kenyataan yang ada dan berdasarkan laporan-laporan
penelitian yang telah dilakukan sebagian besar datanya menunjukan adanya
tingkat karies gigi pada anak sekolah yang cukup tinggi (Kawuryan, 2008).
Disamping faktor makanan, kebiasan menggosok gigi yang tidak baik dan
benar menjadi salah satu penyebab karies gigi pada anak. Kebiasaan menggosok
gigi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam rangka tindakan
8/19/2019 Gambaran Perilaku Menggosok Gigi
http://slidepdf.com/reader/full/gambaran-perilaku-menggosok-gigi 2/4
2
pencegahan karies gigi. Walaupun kegiatan menggosok gigi merupakan kegiatan
yang sudah umum namun masih ada kekeliruan baik dalam pengertian maupun
dalam pelaksanaannya (Besoford, 1996).
Selain menggosok gigi dengan pasta gigi atau bahan tradisional lain.
Mungkin perlu menambahkan dengan bahan lain seperti xylitol hingga obat kumur
untuk meningkatkan ketahanan gigi. Upaya lain untuk merawat gigi adalah
membiasakan diri menyikat gigi secara benar dan teratur.
Untuk usia anak tingkat Sekolah Dasar khususnya di SD Negeri Jayaraga
Garut, mungkin tidak sedikit yang belum menyadari betapa pentingnya merawat
kebersihan gigi dan mulut dengan cara menggosok gigi dengan baik dan benar.
Dikarenakan mereka belum memahami apa manfaat dari merawat kebersihan gigi
dan mulut, maupun kerugian yang dapat ditimbulkan bila tidak merawat
kebersihan gigi dan mulut.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana
gambaran perilaku kebiasaan menggosok gigi pada siswa SD Negeri Jayaraga
Garut tahun 2016.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran perilaku kebiasaan menggosok gigi
pada siswa SD Negeri Jayaraga Garut tahun 2016”.
8/19/2019 Gambaran Perilaku Menggosok Gigi
http://slidepdf.com/reader/full/gambaran-perilaku-menggosok-gigi 3/4
3
1.3
Tujuan
1.3.1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana gambaran perilaku kebiasaan menggosok gigi
pada siswa SD Negeri Jayaraga Garut.
1.3.2.
Tujuan Khusus
Selain tujuan secara umun, penelitian ini juga mempunyai tujuan khusus
diantaranya:
1. Untuk mengetahui berapa banyak siswa SD Negeri Jayaraga Garut yang
menggosok giginya secara rutin (≥ 2 kali per hari).
2. Untuk mengetahui berapa banak siswa SD Negeri Jayaraga Garut yang
menggosok giginya kadang-kadang (< 2 kali per hari).
3. Untuk mengetahui berapa banyak siswa SD Negeri Jayaraga Garut yang
tidak pernah menggosok giginya.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan perencanaan program
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
2.
Bagi Siswa
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi kepada siswa
mengenai frekuensi menggosok gigi, cara menggosok gigi dan waktu
menggosok gigi dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut.
8/19/2019 Gambaran Perilaku Menggosok Gigi
http://slidepdf.com/reader/full/gambaran-perilaku-menggosok-gigi 4/4
4
1.5
Ruang Lingkup dan Keterbatasan
Ruang lingkup penelitian ini yaitu anak tingkat Sekolah Dasar tepatnya di
SD Negeri Jayaraga Garut. Untuk pengumpulan data dan informasi yaitu
mengambil sampel dari beberapa siswa dengan cara memberikan pertanyaan-
pertanyaan dalam bentuk kuisioner. Agar mendapatkan data dan informasi yang
lebih relevan, maka sampel diambil hanya dari siswa kelas 5 dan 6.
Top Related