GAMBARAN KESADARAN SEJARAH SISWA KELAS XII IPS
SMAN 1 PARIANGAN KECAMATAN PARIANGAN
KABUPATEN TANAH DATAR
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)
PUTRIYATUL HIKMAH
14020093
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2018
i
ABSTRAK
Putriyatul Hikmah (14020093) : Gambaran Kesadaran Sejarah Siswa Kelas
XII IPS SMAN 1 Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
2018.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kesadaran sejarah siswa
kelas XII IPS yang dilihat pada penyebaran angket pada kelas XII IPS.
Seharusnya setelah siswa belajar sejarah siswa dapat memilki kesadaran sejarah
yang bagus. Berdasarkan latar belakang masalah rumusan masalah yang diteliti
yaitu bagaimanakah gambaran kesadaran sejarah siswa kelas XII IPS di SMAN 1
Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Sehubungan dengan itu penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui indikator kesadaran sejarah mana saja yang masih
rendah bagi siswa kelas XII IPS dan penyebab rendahnya indikator kesadaran
sejarah tersebut.
Penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif dimana data
dikumpulkan untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang
berdasarkan data. Lokasi penelitian yaitu di SMA Negeri 1 Pariangan Kecamatan
Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
XII IPS SMA Negeri 1 Pariangan sebanyak 60 orang. Pengumpulan data
dilakukan melalui penyebaran angket. Teknik analisis data menggunakan analisis
persentase dengan menggunakan rumus P= f/N dan TCR, distribusi frekuensi,
pemusatan data dengan rumus mean, median dan modus, dan analisis variasi data
dengan rumus standar deviasi.
Berdasarkan analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa secara umum
gambaran kesadaran sejarah siswa kelas XII IPS termasuk pada kategori sangat
tinggi yaitu 88,33%. Akan tetapi, belum keseluruhan siswa kelas XII IPS yang
memenuhi kategori sangat tinggi. Jika dilihat dari persentase pada masing-masing
indikator kesadaran sejarah siswa sudah tinggi. Jika dilihat dari tujuh belas item
sebanyak tiga belas item sudah tinggi, ada empat item yang kurang tinggi yaitu
item pengalaman masa lampau diyakini dapat memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi. Selanjutnya, item saya meyakini pengalaman sejarahlah yang
membentuk identitas nasional. Item melalui sejarah dapat disadari pengembangan
kebudayaan itu sendiri. Terakhir item jika saya menemukan benda-benda
peninggalan sejarah yang tidak tahu pemiliknya, maka saya akan melaporkan
kepada pihak berwenang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
kesadaran sejarah siswa sudah tinggi pada bidang persentase dan analisis variasi.
Namun masih kurang tinggi pada bidang sebaran data dan pemusatan datanya.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Alhamdulillah dengan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kita dan atas
rahmat dan karuniaNya juga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Gambaran Kesadaran Sejarah Siswa Kelas XII IPS SMAN 1 Pariangan
Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar”. Skripsi ini disusun dalam
rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI Sumatera Barat.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Zafri, M.Pd sebagai pembimbing I, dan Ibu Ranti Nazmi,
M.Pd selaku pembimbing II.
2. Ibu Liza Husnita, M.Pd sebagai penguji I sekaligus wakil ketua Bidang
Administrasi Umum dan Keuangan, Bapak Kaksim, M.Pd sebagai penguji
II dan sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Sumatera Barat, Ibu Meldawati, M.Pd sebagi penguji III, serta Bapak Dr.
Ofianto, M.Pd sebagai penguji tamu.
3. Ibu Dr. Hj. Zusmelia, M.Si selaku ketua STKIP PGRI Sumatera Barat, Ibu
Sri Imelwaty, Ph.D wakil ketua Bidang Akademik, dan Bapak Jarudin,
Ph.D wakil ketua Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama STKIP
PGRI Sumatera Barat.
iii
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah
memberikan ilmu dalam penulisan skripsi ini, serta kepada karyawan dan
karyawati yang telah membantu di bidang administrasi.
5. Bapak/Ibu kepala perpustakaan STKIP PGRI Sumatera Barat beserta staf
dan karyawan.
6. Teristimewa penulis persembahkan untuk Ayahanda Irwan dan Ibunda
tersayang Zulnida, dan seluruh keluarga yang selalu memberikan do’a dan
bantuan kepada penulis, baik moral maupun materil sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini.
7. Mahasiswa sejarah sesi C angkatan 2014 yang selalu memotivasi penulis
dalam penulisan skripsi ini
8. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini baik
secara langsung maupun tidak langsung, teristimewa Chyntia Ahmad,
Utari Mega Rani, Milati Zulfa, Lini Utami, Siska Maulana, Viwahyuni
Zulfa, Nurhidayah, Putri Anggun, Gita Herlina
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi
kesempurnaan skripsi ini. semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Atas
saran dan kritik yang diberikan, penulis ucapkan terima kasih.
Padang, Agustus 2018
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ viii
DAFTAR ISTILAH ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ....................................... 6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 9
1. Pengertian Sejarah .................................................................... 9
2. Kedudukan Sejarah ................................................................... 10
3. Tujuan Belajar Sejarah ............................................................. 11
4. Pengertian Kesadaran Sejarah .................................................. 12
5. Indikator Kesadaran Sejarah ..................................................... 16
B. Penelitian yang Relevan ................................................................. 20
C. Kerangka Berfikir .......................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 22
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 22
D. Variabel Penelitian dan Indikator................................................... 24
E. Jenis Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data ................... 25
F. Instrumen Penelitian....................................................................... 27
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 29
v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum .............................................................................. 32
B. Temuan Khusus................ .............................................................. 35
C. Pembahasan ................................................................................... 71
D. Implikasi ......................................................................................... 76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 78
B. Saran .............................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Data Siswa Kelas XII IPS ....................................................................... 23
2. Rincian Sampel Perkelas ......................................................................... 24
3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................................ 27
4. Skor Jawaban Pernyataan ........................................................................ 29
5. Persentase Gambaran Umum Kesadaran Sejarah Siswa Kelas XII IPS . 36
6. Distribusi Frekuensi Secara Umum ........................................................ 37
7. Pemusatan Data Secara Umum ............................................................... 38
8. Persentase Per Indikator .......................................................................... 39
9. Persentase Per Item ................................................................................. 41
10. Distribusi Frekuensi Indikator 1.............................................................. 44
11. Distribusi Frekuensi Pernyataan 1 .......................................................... 45
12. Distribusi Frekuensi Pernyataan 2 .......................................................... 46
13. Distribusi Frekuensi Pernyataan 3 .......................................................... 47
14. Distribusi Frekuensi Pernyataan 4 .......................................................... 49
15. Distribusi Frekuensi Indikator 2.............................................................. 50
16. Distribusi Frekuensi Pernyataan 5 .......................................................... 51
17. Distribusi Frekuensi Pernyataan 6 .......................................................... 52
18. Distribusi Frekuensi Pernyataan 7 .......................................................... 53
19. Distribusi Frekuensi Pernyataan 8 .......................................................... 54
20. Distribusi Frekuensi Indikator 3.............................................................. 55
21. Distribusi Frekuensi Pernyataan 9 .......................................................... 56
22. Distribusi Frekuensi Pernyataan 10 ........................................................ 57
23. Distribusi Frekuensi Pernyataan 11 ........................................................ 58
24. Distribusi Frekuensi Pernyataan 12 ........................................................ 59
25. Distribusi Frekuensu Indikator 4 ............................................................. 60
26. Distribusi Frekuensi Pernyataan 13 ........................................................ 61
27. Distribusi Frekuensi Pernyataan 14 ........................................................ 62
28. Distribusi Frekuensi Pernyataan 15 ........................................................ 63
29. Distribusi Frekuensi Pernyataan 16 ........................................................ 64
vii
30. Distribusi Frekuensi Pernyataan 17 ........................................................ 65
31. Analisis Pemusatan Data Per Indikator ................................................... 66
32. Analisis Pemusatan Data Setiap Item ..................................................... 67
33. Analisis Variasi Data Per Indikator......................................................... 69
34. Analisis Variasi Data Per Item ................................................................ 69
viii
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
1. Distribusi frekuensi secara umum .......................................................... 37
2. Distribusi Frekuensi Indikator 1 ............................................................. 44
3. Distribusi Frekuensi Pernyataan 1 .......................................................... 45
4. Distribusi Frekuensi Pernyataan 2 .......................................................... 46
5. Distribusi Frekuensi Pernyataan 3 .......................................................... 48
6. Distribusi Frekuensi Pernyataan 4 .......................................................... 49
7. Distribusi Frekuensi Indikator 2 ............................................................. 50
8. Distribusi Frekuensi Pernyataan 5 .......................................................... 51
9. Distribusi Frekuensi Pernyataan 6 .......................................................... 52
10. Distribusi Frekuensi Pernyataan 7 .......................................................... 53
11. Distribusi Frekuensi Pernyataan 8 .......................................................... 54
12. Distribusi Frekuensi Indikator 3 ............................................................. 55
13. Distribusi Frekuensi Pernyataan 9 .......................................................... 56
14. Distribusi Frekuensi Pernyataan 10 ........................................................ 57
15. Distribusi Frekuensi Pernyataan 11 ........................................................ 58
16. Distribusi Frekuensi Pernyataan 12 ........................................................ 59
17. Distribusi Frekuensu Indikator 4 ............................................................ 60
18. Distribusi Frekuensi Pernyataan 13 ........................................................ 61
19. Distribusi Frekuensi Pernyataan 14 ........................................................ 62
20. Distribusi Frekuensi Pernyataan 15 ........................................................ 63
21. Distribusi Frekuensi Pernyataan 16 ........................................................ 64
22. Distribusi Frekuensi Pernyataan 17 ........................................................ 65
ix
DAFTAR ISTILAH
Historia Magistra Vitae : Sejarah adalah guru kehidupan
Guide : Arahan
Nation : Komunitas
National Building : Pembangunan Nasional
System Maintenance : Sistem Pemeliharaan
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi Kisi Instrumen Penelitian .................................................................. 81
2. Angket Penelitian ...................................................................................... 83
3. Rekapitulasi Tabulasi Data ....................................................................... 86
4. Olahan Data Persentase ............................................................................. 88
5. Foto Dokumentasi Penelitian .................................................................... 100
6. Surat Izin Penelitian dari STKIP PGRI Sumatera Barat
7. Surat Izin Penelian dari Dinas Pendidikan Sumatera Barat
8. Surat Keterangan Penelitian dari SMA N 1 Pariangan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang mutlak dalam
kehidupan umat manusia. Melalui pendidikan manusia akan memiliki
pengetahuan, nilai dan sikap dalam berbuat untuk ikut serta menunjang
pertumbuhan dan pembangunan bangsa dan negara. Selain itu, pendidikan
mempunyai peranan yang sangat strategis yaitu mempersiapkan generasi muda
yang memiliki keberdayaan, kecerdasan emosional yang tinggi dan menguasai
keterampilan yang mantap dalam menghadapi globalisasi.
Pendidikan berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
demi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang bermutu. Melalui
pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara
optimal, sehingga dapat memberi harapan untuk kehidupan yang lebih baik.
Mengingat pentingnya pendidikan bagi kita semua pemerintah telah
menetapkan program pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional bertujuan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia untuk mewujudkan manusia-
manusia pembangunan.
Pendidikan bisa diperoleh melalui lembaga-lembaga pendidikan formal,
non formal dan informal mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan bentuk satuan pendidikan formal
sebagaimana ditegaskan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional,
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa untuk mampu
2
bersaing dalam persaingan global. Siswa harus mampu menempuh kegiatan
pembelajaran yang cukup baik untuk memperoleh lulusan yang berkualitas.
Sejarah merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan kepada siswa di
SMA. Sejarah diajarkan pada kelas program IPA maupun kelas program IPS.
Pembelajaran sejarah disekolah memiliki tujuan agar siswa mampu
menumbuhkan rasa nasionalisme dan berpikir kritis. Pembelajaran sejarah
tentu tidak terlepas dari interaksi guru dan siswa. Pembelajaran sejarah dapat
disampaikan secara objektif agar siswa dapat memahami hikmah dari
mempelajari sejarah. Menurut Permen Diknas No. 22 tahun 2006 tentang
standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, tujuan pembelajaran
sejarah yaitu:
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang kesadaran
waktu, tempat yang merupakan sebuah proses di masa
lampau, masa kini, dan masa depan.
2. Melatih daya pikir kritis peserta didik untuk memahami fakta
sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan
ilmiah dengan metode keilmuan.
3. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik
terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa
Indonesia di masa lampau.
4. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses
terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang
dan masalah berproses hingga kini dan masa akan datang.
5. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai
bagian dari bangsa dan cinta tanah air yang dapat
diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan, baik
nasional maupun internasional.
Tujuan pembelajaran yang dimaksud dapat tercapai dengan adanya
faktor pendorong atau minat dalam diri setiap siswa yang belajar. Adanya
minat dalam diri siswa yang belajar, mereka dapat memusatkan perhatiannya
3
terhadap bidang studi yang dipelajarinya dan juga dapat menumbuhkan
kesadaran sejarah dalam diri siswa.
Menurut Aman (2011:33) Kesadaran sejarah itu adalah kondisi
kejiwaan yang menunjukkan tingkat penghayatan pada makna dan hakekat
sejarah pada masa kini dan bagi masa yang akan datang, menyadari dasar
pokok bagi berfungsinya makna sejarah dalam proses pendidikan. Kesadaran
sejarah diperlukan agar siswa dapat menemukan makna pentingnya sejarah
bangsanya, bagi pengembangan kehidupannya di masa mendatang. Indikator
kesadaran sejarah adalah menghayati makna dan hakekat sejarah bagi masa
kini dan masa yang akan datang; mengenal diri sendiri dan bangsanya;
membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa; dan menjaga
peninggalan sejarah bangsa. Untuk menumbuhkan kesadaran sejarah dalam
diri siswa dapat dilakukan melalui pembelajaran sejarah yang berkaitan
dengan kejadian-kejadian masa lalu, sikap dan juga perilaku.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan kesadaran
sejarah dalam diri siswa. Contohnya, belajar dengan sungguh-sungguh,
mengikuti upacara bendera yang dilakukan pada setiap pagi senin guna
menghormati jasa-jasa para pahlawan terdahulu, memiliki nilai moral dan
prilaku yang bisa dijadikan suri tauladan, pantang menyerah dan memiliki
rasa nasionalisme yang tinggi.
Kesadaran erat kaitannya dengan minat seseorang terhadap sebuah
objek yang merupakan salah satu faktor perasaan seseorang dan faktor psikis
non intelektual, serta mempengaruhi semangat belajar siswa. Rendahnya
4
tingkat kesadaran sejarah siswa juga dipengaruhi oleh kondisi dan perilaku
siswa. Timbulnya kesadaran sejarah siswa diharapkan dapat menghayati dan
menghargai nilai luhur, budaya, jasa pahlawan dan peninggalan sejarah yang
penting siswa dapat menjaga dan melestarikan peninggalan tersebut.
Pada era globalisasi yang terjadi saat ini pembelajaran sejarah sering
diabaikan oleh masyarakat dan akibatnya banyak generasi muda yang kurang
mengetahui serta menghargai sejarah bangsanya sendiri bahkan cenderung
lebih menyukai hal-hal dari negara lain. Sering kali generasi muda melupakan
bahwa sejarah adalah dasar bagi terbinanya identitas nasional yang
merupakan salah satu modal utama dalam membangun bangsa, masa kini
maupun di waktu yang akan datang. Kesadaran sejarah yang merupakan
kebutuhan mendesak bagi bangsa Indonesia dalam pembinaannya tidak dapat
dilepaskan dari pemahaman akan sejarah bangsa Indonesia itu sendiri.
Melalui pemahaman sejarah, maka akan muncul bentuk penyadaran bahwa
sejarah yang membentuk kehidupan di masa sekarang serta turut menentukan
kehidupan yang akan datang.
Berdasarkan observasi penulis pada 11 Maret 2018 tingkat kesadaran
sejarah siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satu faktor
terpenting adalah kurangnya pemahaman sejarah siswa. Diharapkan setelah
siswa memahami sejarah, siswa dapat mengambil hikmah dari berbagai
peristiwa sejarah yang selanjutnya dapat menjadi pedoman untuk kehidupan
yang akan datang.
5
Kesadaran sejarah siswa SMAN 1 Pariangan Kecamatan Pariangan
Kabupaten Tanah Datar masih kurang, hal itu dapat dilihat pada saat upacara
bendera yang dilaksanakan setiap hari senin, ternyata masih ada siswa yang
terlambat mengikuti upacara. Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari
kantor piket SMAN 1 Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah
Datar siswa yang terlambat pada saat upacara senin selalu ada. Siswa yang
sering terlambat itu kebanyakan siswa kelas XI IPS. Dilihat dari data yang
ada pada tanggal 18 September 2017 siswa yang terlambat itu semuanya
kelas XI IPS dan pada tanggal 16 Oktober 2017 siswa kelas XI IPS yang
paling banyak terlambat yaitu sebanyak 13 orang dari 38 orang yang
terlambat saat upacara. Pengamatan di dalam kelas yang penulis lakukan pada
kelas XI IPS juga menunjukkan kesadaran sejarah siswa masih kurang,
misalnya masih ada kelas yang tidak memiliki foto pahlawan dan lambang
negara. Pada mulanya penulis melakukan observasi pada kelas XI IPS tahun
ajaran 2017/2018 pada semester genap. Karena peralihan tahun ajaran penulis
melakukan penelitian dengan menyebarkan angket pada kelas XII IPS tahun
ajaran 2018/2019 pada semester ganjil.
Apabila sudah disadari hubungan erat antara sejarah dengan
pendidikan, memang belum ada jaminan bahwa makna dasar dari sejarah
telah bisa diwujudkan untuk menunjang proses pendidikan itu. Sejarah
nasional fungsinya sangat fundamental untuk menciptakan kesadaran
nasional yang pada gilirannya memperkokoh solidaritas nasional.
6
Sehubungan dengan itu pelajaran sejarah nasional amat strategis fungsinya
bagi pendidikan nasional.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis ingin melihat
lebih jauh seberapa besar kesadaran sejarah siswa kelas XII IPS SMA N 1
Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar, untuk itu penulis
perlu meneliti lebih lanjut tentang “Gambaran Kesadaran Sejarah Siswa
Kelas XII IPS SMAN 1 Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten
Tanah Datar”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Permasalahan yang terkait dengan topik penelitian sangat luas.
Banyaknya permasalahan yang ada mengenai kesadaran sejarah siswa,
maka penelitian ini difokuskan pada kesadaran sejarah siswa kelas XII IPS
di SMA N 1 Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar,
yang dijabarkan menjadi empat indikator kesadaran sejarah yaitu: a)
menghayati makna dan hakekat sejarah bagi masa kini dan masa yang
akan datang, b) mengenal diri sendiri dan bangsanya, c) membudayakan
sejarah bagi pembinaan budaya bangsa, d) dan menjaga peninggalan
sejarah bangsa.
7
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka dapat diidentifikasikan rumusan masalah yang diteliti yaitu:
Bagaimanakah gambaran kesadaran sejarah siswa kelas XII IPS di SMA N
1 Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan kesadaran sejarah siswa kelas XII IPS SMA
N 1 Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar.
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan tentang gambaran kesadaran sejarah.
b. Manfaat praktis
1) Bagi peneliti
Penelitian bermanfaat pagi peneliti untuk menambah pengalaman
pada dunia pendidikan.
2) Bagi Guru Sejarah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk
meningkatkan kesadaran sejarah siswa.
8
3) Bagi Peneliti lain, sebagai sumber ide dan referensi dalam
pengembangan penelitian pendidikan untuk memperbaiki kualitas
proses dan hasil belajar sejarah.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sejarah
Kuntowijoyo dalam Aman (2011: 15) sejarah dimaksudkan sebagai
rekonstruksi masa lalu dan yang direkonstruksi sejarah adalah apa saja
yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami
manusia. Sidi Gazalba dalam Aman (2011:15) mengemukakan bahwa
sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai
makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan
fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan, yang memberi
pengertian dan kepahaman tentang apa yang telah berlalu itu.
Menurut Sartono Kartodirjo dalam Aman (2011:22) memandang
bahwa sejarah adalah cerita tentang pengalaman kolektif suatu komunitas
atau bangsa di masa lampau yang akan membentuk kepribadian nasional
dan sekaligus menentukan identitas nasional bangsa tersebut. Tekanan
sejarah sebagai disiplin ilmu secara lebih transparan dapat dikutip dari
pandangan Roeslan Abdul Gani dalam buku Juraid (2012:40) memandang
sejarah adalah salah satu bidang ilmu yang meneliti dan menyelidiki
secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat dan kemanusiaan
di masa lampau beserta segala kejadiannya dengan maksud untuk meneliti
secara kritis seluruh hasil penelitian dan penyelidikan tersebut, untuk
dijadikan suatu pembendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan
keadaan sekarang serta arah program masa depan.
10
Dengan demikian, makna sejarah adalah apa saja yang sudah
dialami di masa lalu, meliputi fakta masa tersebut yang memberikan
pemahaman tentang apa yang telah berlalu yang akan membentuk
kepribadian nasional dan sekaligus menentukan identitas bangsa. Sejarah
masa lalu berkaitan dengan masa sekarang karena sejarah masa lalu
membentuk masa sekarang. Masa lalulah yang akan menentukan
bagaimana dan apa yang akan terjadi di masa depan dan masa sekarang.
Masa sekarang adalah penentu mau jadi apa di masa depan. Dengan
demikian penghayatan terhadap makna sejarah hakikatnya adalah untuk
menumbuhkan nilai-nilai kecintaan pada tanah air, kesadaran bernegara
Indonesia, keyakinan pada pancasila sebagai ideologi negara dan keadaan
berkorban untuk bangsa dan negara.
2. Kedudukan Sejarah
Sejarah dalam arti objektif menunjukkan pada kejadian atau peristiwa
itu sendiri atau proses sejarah dalam aktualisasinya. Kedudukan sejarah
menurut Dadang Supardan(2009: 288) yaitu:
a. Sejarah sebagai peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa ini yaitu peristiwa-peristiwa yang terjadi atau
telah terjadi di masa lampau yang bersifat unik, abadi dan penting yang
memang benar-benar terjadi serta memiliki makna.
b. Sejarah sebagai seni
Sejarah sebagai seni yang dimana sejarah ini dikatakan sebagai seni
karena seorang ahli sejarah membutuhkan imajinasi, intuisi, dan emosi.
11
c. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu yaitu karena mempunyai syarat keilmuan yang
bersifat empiris, teori, memiliki objek, dan metode.
d. Sejarah sebagai kisah
Sejarah sebagai kisah yaitu kejadian yang terjadi pada masa lampau
kedalam satu tulisan sehingga dapat dibaca dengan lebih baik dan
mudah.
3. Tujuan Belajar Sejarah
Perspektif tentang nilai guna (mempelajari) sejarah memang tidak
mudah disamakan antara yang belajar sejarah dan mereka yang tidak
memahami sejarah. Secara umum, menurut ABD Rahman & Muhammad
Saleh (2011: 73) guna sejarah terbagi menjadi empat yaitu:
a. Edukatif
Dalam konteks guna sejarah secara edukatif, penting dikemukakan
dengan satu kalimat klasik, historia magistra vitae (sejarah adalah guru
kehidupan). Sebagai guru, berarti sejarah berguna memberikan arahan
(guide) bagi kita dalam melakoni kehidupan kekinian.
b. Inspiratif
Sejarah dalam artikisah adalah upaya menghadirkan kembali kejadian
dalam masa lalu dalam kehidupan sekarang. Dengan demikian belajar
sejarah berarti upaya untuk membangun kembali masa lalu dalam
bentuk cerita sejarah. Pengetahuan sejarah dapat membuat orang lebih
12
bijak menghadapi romatika kehidupan. Tanpa belajar sejarah, orang
tidak akan mampu memahami keadaan sekarang.
c. Interaktif
Dialog antara sejarawan dengan masa lalu hanya bisa dilakukan dengan
menggunakan sumber sejarah. Dengan demikian, proses berdialog
dengan masa lalu bagi orang yang belajar sejarah membutuhkan
kesabaran dan ketekunan dalam membuka lembaran-lembaran dan
ingatan kolektif tentang informasi terkait dengan kejadian masa lalu.
d. Rekreatif
Belajar sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lalu. Karena itu,
orang yang belajar sejarah bisa disebut sebagai wisatawan profesional
di dalam dunia lampau. Keterkaitan antara sejarah dan pariwisata
melahirkan konsep wisata sejarah.
Beberapa tujuan belajar sejarah diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar sejarah memiliki tujuan yang sangat penting bagi kehidupan kita
sekarang. Karena memberikan kita arahan kearah yang lebih baik dari
masa lalu. Belajar sejarah juga dapat membangun kembali masa lalu dalam
bentuk cerita sejarah. Belajar sejarah juga bisa membuat kita sebagai
wisatawan karena keterkaitannya dengan konsep wisata sejarah
4. Pengertian Kesadaran Sejarah
Suatu bangsa sebagai kolektivitas seperti halnya individu memiliki
kepribadian yang terdiri atas rumpun ciri-ciri menjadi suatu watak.
Kepribadian nasional lazimnya bersumber pada pengalaman bersama
13
bangsa itu atau sejarahnya. Sejarah nasional fungsinya sangat fundamental
untuk menciptakan kesadaran nasional yang pada gilirannya
memperkokoh solidaritas nasional. Sejarah merupakan cerita tentang
pengalaman kolektif suatu komunitas atau nation di masa lampau.
Disamping itu pelajaran sejarah juga mempunyai fungsi sosio-kultural,
membangkitkan kesadaran historis. Berdasarkan kesadaran historis
dibentuk kesadaran nasional.
Menurut Aman ( 2011: 32) Kesadaran sejarah amat esensial bagi
pembentukan kepribadian. Analog dengan sosiogenesis individu,
kepribadian bangsa juga secara inhern memuat kesadaran sejarah itu.
Implikasi hal tersebut diatas bagi national building ialah tak lain bahwa
sejarah dan pendidikan memiliki hubungan yang erat dalam proses
pembentukan kesadaran sejarah. Dalam rangka nation building
pembentukan solidaritas, inspirasi dan aspirasi mengambil peranan yang
penting, disatu pihak untuk system-maintenance negara nasion, dan
dipihak lain memperkuat orientasi atau tujuan negara tersebut. Tanpa
kesadaran sejarah, kedua fungsi tersebut sulit kiranya untuk dipacu,
dengan perkataan lain semangat nasionalisme tidak dapat ditumbuhkan
tanpa kesadaran sejarah.
Apabila sudah disadari hubungan erat antara sejarah dengan
pendidikan, memang belum ada jaminan bahwa makna dasar dari sejarah
telah bisa diwujudkan untuk menunjang proses pendidikan. Kesadaran
sejarah merupakan kesadaran akan adanya sejarah dan peristiwa.
14
Kesadaran sejarah adalah lebih dari sekadar mengetahui fakta-fakta
sejarah. Kesadaran sejarah memang harus dimulai dengan mengetahui
fakta-fakta sejarah. Namun pengetahuan tentang fakta sejarah saja, dan
ingatan akan adanya fakta-fakta itu saja, belum menjamin tertanamnya
kesadaran sejarah. Kesadaran sejarah tidak lain sikap mental, jiwa
pemikiran yang dapat membawa untuk tetap berada dalam rotasi sejarah.
Artinya, dengan adanya kesadaran sejarah, kita seharusnya menjadi
semakin arif dan bijaksana dalam memaknai kehidupan ini.
Dengan demikian, kesadaran sejarah tidak lain daripada kondisi
kejiwaan yang menunjukkan tingkat penghayatan pada makna dan hakekat
sejarah bagi masa kini dan bagi masa yang akan datang, menyadari dasar
pokok bagi berfungsinya makna sejarah dalam proses pendidikan.
Kesadaran sejarah siswa dapat terlihat dari sikap kritis mereka terhadap
masalah-masalah yang terjadi di masa lalu. Sikap kritis tersebut dapat
digunakan sebagai sarana mencari solusi permasalahan di masa sekarang
dan masa depan.
1) Kesadaran akan perubahan
Menurut Daliman (2012:76) bentuk kesadaran sejarah yang
pertama adalah kesadaran akan perubahan. Konsep perubahan
merupakan konsep yang paradoksal, karena memperpadukan dua
pengertian yang sekaligus saling bertentangan, ialah pengertian
perbedaan dan persamaan. Bila ada sesuatu perubahan, maka ada
juga unsur-unsur yang tetap sama di dalam perubahan itu. Kita
15
menyadari adanya perubahan, karena kita masih merasakan adanya
sesuatu yang tetap sama, tetap tak berubah, sering kesadaran
sejarah diartikan sebagai kesadaran mengenai sifat dunia ciptaan
manusia yang selalu berubah-rubah.
Paradoks lain adalah bahwa semakin kita menyadari adanya
perubahan-perubahan dalam masyarakat, justru kita semakin
menyadari pula adanya tradisi-tradisi. Melihat sejarah masa lampau
dengan perpspektif sejarah, yaitu dengan kesadaran sejarah, akan
semakin meningkatkan kesadaran kita mengenai ketegangan,
antara ketunggalan dan kebhinekaan, antara kontinuitas dan
diskontuinitas, antara struktur dan proses pertumbuhan.
Ketegangan itu memperdalam kesadaran kita mengenai sejarah.
2) Kesadaran akan waktu
Kesadaran akan perubahan membawa kita kepada
kesadaran mengenai waktu. Kesadaran perubahan menyadarkan
kita adanya gerakan yang terus-menerus, suatu irama yang tak
kunjung berhenti.Kesadaran waktu merupakan kesanggupan
manusia untuk melihat segala sesuatunya tidak hanya tercurah pada
sekarang. Kesadaran waktu ini tidak saja kemampuan manusia
untuk menghubungkan titik-titik atau saat-saat suatu masa dalam
perhitungan saja, melainkan juga mampu memadukan setiap saat
itu dalam keseluruhan waktu.
16
Kesadaran sejarah pada hakikatnya merupakan kesadaran akan
makna memori pengalaman manusia. Melalui sejarah pengalaman-
pengalaman manusia di masa silam diingat kembali. Mengingat berarti
berusaha untuk mengalami atau mengetahui lagi pengalaman-pengalaman
di masa lampau. Melalui sejarah dan belajar dari sejarah akhirnya kita
menyadari dan mengetahui bahwa harkat, martabat dan identitas kita,
bangsa kita dibentuk dan disempurnakan melalui dan oleh sejarah.
Menumbuhkan kesadaran sejarah dapat melalui dua bentuk yaitu:
1) Dalam bentuk nasional, ialah melalui mempelajari pertumbuhan
sejarah bangsanya. Melalui pelajaran sejarah nasional inilah
kesadaran sejarah ini menjadi konkret. Melalui sejarah nasional ini
orang dapat mempelajari pertumbuhan dan perwujudan
kepribadian bangsa atas dasar solidaritas dan kesetakawanan, atas
dasar perjuangan dan pengorbanan.
2) Dalam bentuk internasional, ialah melalui mempelajari sejarah
dunia. Sejarah nasional senantiasa sebagai bagian tak terpisahkan
dari sejarah dunia. Kesadaran nasional akhirnya harus diimbangi
dengan kesadaran internasional dan rasa kesetiakawanan umum
manusia seluruhnya.
5. Indikator Kesadaran Sejarah
Kesadaran sejarah adalah sebagai hasil pembelajaran sejarah.
Kesadaran sejarah merupakan sebuah kesadaran yang diperlukan agar
siswa dapat menemukan makna pentingnya sejarah bangsanya bagi
17
pengembangan kehidupannya di masa mendatang. Dengan demikian
indikator-indikator kesadaran sejarah menurut Aman (2011: 34) dapat
dirumuskan mencakup:
1) Menghayati makna dan hakekat sejarah bagi masa kini dan masa yang
akan datang.
Sejarah dalam salah satu fungsi utamanya adalah mengabdikan
pengalaman-pengalaman masyarakat di waktu yang lampau, yang
sewaktu-waktu dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat itu
dalam memecahkan problema-problema yang dihadapinya. Melalui
sejarahlah nilai-nilai masa lampau dapat dipetik dan digunakan untuk
menghadapi masa kini. Oleh karena itu, tanpa sejarah orang tidak akan
mampu membangun ide-ide tentang konsekuensi dari apa yang dia
lakukan dalam realitas kehidupannya pada masa kini dan masa yang
akan datang, dalam sebuah kesadaran historis. Dengan menyandingkan
perubahan dan kesinambungan, maka masa depan pun menjadi sesuatu
yang tidak sepenuhnya dapat diramalkan, tetapi juga tidak bisa
sepenuhnya dianggap tetap. Masa depan adalah dunia yang
menawarkan kemungkinan-kemungkinan, sebagai akibat dari dialektika
berbagai kekuatan. Tetapi, dalam batas tertentu, masa depan itu bisa
diantisipasi berdasarkan tilikan kebelakang. Pola-pola yang tetap karena
struktur sosial yang mengkondisikannya serta kondisi-kondisi material
yang membatasinya merupakan semacam teleskop untuk melihat
kedepan (Budiawan, 2014:20).
18
2) Mengenal diri sendiri dan bangsanya.
Mengenal diri sendiri itu berarti mengenal apa yang dapat seseorang
lakukan, dan karena tidak seorang pun mengetahui apa yang bisa dia
lakukan sampai dia mencobanya, maka satu-satunya kunci untuk
mengetahui apa yang bisa diperbuat seseorang adalah apa yang telah
diperbuat. Dengan demikian nilai dari sejarah adalah sejarah telah
mengajarkan tentang apa yang telah manusia kerjakan, dan selanjutnya
apa sebenarnya manusia itu. Sejarah merupakan cerita tentang
pengalaman kolektif suatu komunitas atau nasion di masa lampau. Pada
pribadi pengalaman membentuk kepribadian seseorang dan sekaligus
menentukan identitasnya. Proses serupa terjadi pada kolektivitas, yakni
pengalaman kolektifnya atau sejarahnyalah yang membentuk
kepribadian nasional dan sekaligus identitas nasionalnya. Untuk
mengenal identitas bangsa diperlukan pengetahuan sejarah pada
umumnya dan sejarah nasional khususnya.
3) Membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa.
Kesadaran sejarah pada manusia sangat penting artinya bagi pembinaan
budaya bangsa. Kesadaran sejarah dalam konteks ini bukan hanya
sekedar memperluas pengatahuan, melainkan harus diarahkan pula
kepada kesadaran penghayatan nilai-nilai budaya yang relevan dengan
usaha pengembangan kebudayaan itu sendiri. Kesadaran sejarah dalam
konteks pembinaan budaya bangsa dalam pembangkitan kesadaran
bahwa bangsa itu merupakan suatu kesatuan sosial yang terwujud
19
melalui suatu proses sejarah, yang akhirnya mempersatukan sejumlah
nasion kecil dalam suatu nasion besar yaitu bangsa.
4) Menjaga peninggalan sejarah bangsa.
Peninggalan sejarah tidak lain adalah benda cagar budaya seperti yang
dinyatakan dalam undang-undang no.5 tahun 1992 pasal 1 yakni benda
cagar budaya adalah suatu benda buatan manusia, bergerak atau tidak
bergerak, baik merupakan kesatuan atau kelompok, bagian-bagian yang
telah berumur sekurang-kurangnya lima puluh tahun atau mewakili
masa gaya sekurang-kurangnya lima puluh tahun serta dianggap
mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan. Menurut undang-undang no 5 tahun 1992 Semua benda
cagar budaya dikuasai oleh negara. Setiap orang yang menemukan atau
mengetahui ditemukannya benda cagar budaya atau benda yang diduga
sebagai cagar budaya atau benda berharga yang tidak diketahui
pemiliknya, wajib melaporkannya kepada pemerintah selambat-
lambatnya 14 hari sejak ditemukannya. Dalam rangka menjaga,
melindungi, dan melestarikan benda-benda sejarah dan purbakala,
pemerintah menerbitkan Undang-Undang Republik Indonesia No 5
tahun 1992 tentang benda cagar budaya dan pelestariannya. Cara
perlindungan dan pemeliharaan peninggalan sejarah sebagai budaya
bangsa dilakukan antara lain sebagai berikut:1) setiap orang dilarang
merusak benda cagar budaya dan situs serta lingkungannya, 2) tidak
membawa benda cagar budaya ke luar wilayah indonesia, 3) tidak
20
memindahkan benda cagar budaya dari daerah satu ke daerah lainnya,
4) tidak mengambil atau memindahkan benda cagar budaya baik
sebagian maupun seluruhnya, kecuali dalam keadaan darurat, 5) tidak
mengubah bentuk dan warna serta memugar benda cagar budaya, 6)
tidak memisahkan sebagian benda cagar budaya dari kesatuannya, 7)
tidak memperdagang atau memperjualbelikan benda cagar budaya.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian Ashar Basyari (2013) mahasiswa Program Studi Pendidikan
Sejarah, Universitas Negeri Yogyakarta dalam skripsinya yang berjudul
“Hubungan Antara Minat Dan Prestasi Belajar Sejarah Dengan Kesadaran
Sejarah Siswa MAN Yogyakarta III” Universitas Negeri Yogyakarta”. Dalam
penelitian ini terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat
belajar dan prestasi belajar dengan kesadaran sejarah siswa. Hasil penelitian
untuk mengetahui signifikansi korelasi antara minat belajar (X1) dan prestasi
belajar (X2) secara bersama-sama dengan kesadaran sejarah (Y). Penelitian ini
memiliki persamaan dalam variabel yaitu kesadaran sejarah.
Selanjutnya penelitian Nurval Arif (2017) mahasiswa Program Studi
Pendidikan Sejarah, STKIP PGRI Sumatera Barat dalam skripsi yang berjudul
“Hubungan Kesadaran Sejarah dengan Minat Belajar Sejarah Siswa Kelas X
IPS di SMA Negeri I Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan”. Hasil
penelitiannya terdapat hubungan yang signifikan antara kesadaran sejarah
dengan minat belajar sejarah.
21
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nofriadi (2017) mahasiswa
Program Studi Pendidikan Sejarah, STKIP PGRI Sumatera Barat dalam
skripsinya yang berjudul “Kesadaran Sejarah Masyarakat Painan Selatan
Terhadap Objek Wisata Benteng Portugis Di Pulau Cingkuak Kabupaten
Pesisir Selatan”.
Selain studi relevan dari skripsi, maka juga diambil sebagai bahan rujukan
dari jurnal yaitu jurnal Pendidikan Karakter Volume IV, No. 1, Februari 2014
oleh Aman yang berjudul Aktualisasi Nilai-Nilai Kesadaran Sejarah Dan
Nasionalisme Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA.
Selanjutnya jurnal e Jurnal Katalogis. Volume 4 No 9. Hal 156-167 oleh
Sulhan yang berjudul Peningkatan Kesadaran Sejarah Siswa Melalui
Pemanfaatan Sumber Isu Kontroversial Pada Mata Pelajaran IPS di SMP
Negeri 4 Palu
Terakhir jurnal Historia. Vol 3 no 2 oleh Kian Amboro yang berjudul
Membangun Kesadaran Berawal Dari Pemahaman; Relasi Pemahaman
Sejarah Dengan Kesadaran Sejarah Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Metro. Hasil penelitiannya yaitu
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabek pemahaman
sejarah dengan kesadaran sejarah.
C. Kerangka berfikir
Pada kerangka berfikir ini penulis menguraikan kesadaran sejarah tersebut.
sebagai salah satu mata pelajaran, sejarah hendaknya mendapatkan tempat
dihati para siswa, mata pelajaran sejarah akan menumbuhkan manfaat yang
22
sangat berarti bagi siswa untuk menimbulkan kesadaran sejarah dalam diri
siswa.
Kebiasaan siswa terhadap mata pelajaran sejarah ini lahir dengan adanya
interaksi siswa dengan mata pelajaran sejarah yaitu dengan cara
mempelajarinya, dari interaksi akan terlihat akankah siswa memiliki kesadaran
sejarah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut:
Sumber: Aman (2011:34)
KESADARAN
SEJARAH
Menghayati makna dan
hakekat sejarah bagi
masa kini dan masa
yang akan datang
Mengenal diri sendiri
dan bangsanya
Membudayakan sejarah
bagi pembinaan budaya
bangsa
Menjaga peninggalan
sejarah bangsa
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Menurut Deni
Darmawan (2013: 37) Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha
untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-
data jadi yang menyajikan data-data menganalisis dan menginterpretasi.
B. Tempat dan waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di SMA N 1 Pariangan Kecamatan Pariangan
Kabupaten Tanah Datar pada semester ganjil (1) Tahun Ajaran 2018/2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Arikunto (2010:173) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas XII
IPS SMA N 1 Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar
yang terdaftar pada semester ganjil Tahun Ajaran 2018/2019 yang
seluruhnya berjumlah 153 orang. Penulis melakukan penelitian pada kelas
XII IPS karena sesuai dengan permasalah pada saat observasi. Berdasarkan
dokumen tentang jumlah siswa kelas XII IPS di SMA Negeri I Pariangan,
penulis mendapatkan data siswa seperti di bawah ini:
24
Tabel 1. Data Siswa Kelas XII IPS Pada Semester Ganjil Tahun
Ajaran 2018/2019
No Kelas Jumlah Siswa
1 XII IPS 1 26 orang
2 XII IPS 2 26 orang
3 XII IPS 3 26 orang
4 XII IPS 4 25 orang
5 XII IPS 5 25 orang
6 XII IPS 6 25 orang
Jumlah Total 153 orang
Sumber: Arsip Tata Usaha SMA Negeri 1 Pariangan
2. Sampel
Arikunto Suharsimi (2010:174) menyatakan bahwa “sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat
mewakili populasi”. Untuk mengetahui jumlah sampel, maka penulis
menggunakan rumus Taro Yamane:
Dimana : n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
presisi yang ditetapkan (10%)
Maka jumlah sampel minimal yang diambil dalam penelitian ini adalah:
( ) ( )
Jadi jumlah sampel sebesar 60,47 digenapkan menjadi 60 responden. Setelah
sampel diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menentukan teknik
25
pengambilan sampel dari populasi. Teknik penarikan sampel yang digunakan
adalah proposional stratified random sampling yaitu pengambilan sampel
dari anggota populasi secara acak (Sugiyono, 2014:82).
Tabel 2. Rincian Sampel Per Kelas
No Kelas Jumlah Siswa
1 XII IPS 1 10 orang
2 XII IPS 2 10 orang
3 XII IPS 3 10 orang
4 XII IPS 4 10 orang
5 XII IPS 5 10 orang
6 XII IPS 6 10 orang
Jumlah Total 60 orang
Berdasarkan data di atas, sampel tersebut diambil dari masing-masing
kelas secara acak. Teknik pengambilan sampel secara acak dengan cara lot
yaitu membuat gulungan kertas sebanyak siswa kemudian memberi nomor
gulungan kertas. Dengan cara lot ini akan memberikan peluang yang sama
kepada semua anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel.
D. Variabel Penelitian Dan Indikator
1. Variabel Penelitian
Kesadaran sejarah adalah kondisi kejiwaan yang menunjukkan tingkat
penghayatan pada makna dan hakekat sejarah bagi masa kini dan bagi masa
yang akan datang, menyadari dasar pokok bagi berfungsinya makna sejarah
dalam proses pendidikan.
26
2. Indikator Variabel
Kesadaran sejarah dalam penelitian ini dapat dilihat dari indikator-
indikator sebagai berikut:
a. Menghayati makna dan hakekat sejarah bagi masa kini dan masa yang
akan datang;
b. Mengenal diri sendiri dan bangsanya;
c. Membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa; dan
d. Menjaga peninggalan sejarah bangsa.
E. Jenis Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden penelitian secara
langsung melalui angket yang telah disiapkan. Siswa mengisi angket
tentang kesadaran sejarah yang diberikan dengan cara ceklis.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
responden penelitian. Data sekunder diperoleh dari tata usaha untuk
melihat jumlah siswa kelas XII IPS di SMA N 1 Pariangan Kecamatan
Pariangan Kabupaten Tanah Datar, sejarah sekolah, fasilitas sekolah,
serta visi dan misi sekolah.
27
2. Sumber Data
Sumber data primer yang di dapat dari responden yang sudah mengisi
angket yang diberikan. Data sekunder di dapat dari pegawai tata usaha
sekolah berupa jumlah siswa kelas XII IPS, sejarah sekolah, sarana dan
prasarana serta visi dan misi sekolah.
3. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data tersebut antara lain:
a. Angket (kuesioner)
Menurut Sugiyono (2014:142) angket (kuesioner) merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Variasi jenis instrumen penelitian adalah angket,
ceklis (check list), atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman
pengamatan (Arikunto, 2010:203). Dalam penelitian ini, penulis
menyebarkan angket kepada siswa, angket digunakan untuk
mengumpulkan data tentang kesadaran sejarah. Siswa memberi ceklis
pada salah satu pernyataan angket, pernyataan angket kesadaran sejarah
dapat dilihat pada lampiran 2.
b. Dokumentasi
Arikunto (2010: 274) menyebutkan bahwa dokumentasi berasal
dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis, dokumentasi
merupakan metode dimana peneliti menggunakan dokumen-dokumen
yang relevan untuk menunjang hasil penelitian. Dokumentasi dalam
28
penelitian ini seperti data siswa kelas XII IPS pada semester ganjil
tahun ajaran 2018/2019 di SMAN 1 Pariangan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Adapun bentuk instrumen
pengumpulan data primer adalah dengan menggunakan angket. Angket yang
digunakan dalam penelitian ini disusun dengan pengukuran dengan skala
likert. Penyusunan angket dilakukan dengan berpedoman pada skala likert
untuk menyatakan persetujuan responden terhadap pernyataan yang diberikan.
Tabel 3: Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Deskriptor
Kesadaran
Sejarah
Menghayati makna dan
hakekat sejarah bagi
masa kini dan masa
yang akan datang
1. Pengalaman masa lampau
dapat memecahkan
masalah-masalah yang
dihadapi.
2. Melalui sejarah saya dapat
mengambil nilai-nilai masa
lampau untuk menghadapi
masa kini.
3. Sejarah mampu
membangun ide-ide tentang
akibat dari apa yang
dilakukan dimasa kini dan
masa akan datang.
4. Masa lampau mengingatkan
saya kalau akan melakukan
suatu tindakan untuk masa
akan datang.
Mengenal diri sendiri
dan bangsanya
5. Sejarah mengajarkan saya
tentang apa yang telah saya
kerjakan.
6. Sejarah menceritakan
tentang pengalaman suatu
kelompok di masa lampau.
7. Pengalaman sejarahlah
29
yang membentuk identitas
nasional.
8. Saya menghargai pendapat
teman-teman dan
mendengarkannya dengan
baik.
Membudayakan sejarah
bagi pembinaan budaya
bangsa
9. Sejarah bukan sekedar
memperluas pengetahuan.
10. Sejarah dapat
mengarahkan saya kepada
penghayatan nilai-nilai
budaya.
11. Melalui sejarah dapat
dikembangkan
kebudayaan itu sendiri.
12. Melalui sejarah saya
memahami bahwa bangsa
itu terwujud melalui
proses sejarah
Menjaga peninggalan
sejarah bangsa
13. Jika saya menemukan
benda-benda peninggalan
sejarah yang tidak tahu
pemiliknya , maka saya
akan melaporkan pada
pihak yang berwenang.
14. Jika saya berkunjung ke
situs peninggalan sejarah
saya tidak akan merusak
banda-benda peninggalan
sejarah.
15. Saya tidak akan mengubah
bentuk/warna benda-
benda peninggalan
sejarah.
16. Saya tidak akan
memperjualbelikan benda-
benda peninggalan
sejarah.
17. Jika saya melihat teman
yang mencoret-coret
peninggalan sejarah maka
saya akan menegurnya.
Sumber: Aman (2011:34)
30
Menurut Syofian (2014: 138) skala likert adalah skala yang dapat
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan perpsepsi seseorang tentang
suatu objek atau fenomena tertentu. Skala likert memiliki dua bentuk
pernyataan, yaitu: pernyataan positif dan negatif.
Tabel 4. Skor jawaban pertanyaan
No
Pilihan Jawaban Pertanyaan
Positif Negatif
1 Sangat setuju (SS) 5 1
2 Setuju (S) 4 2
3 Netral (N) 3 3
4 Tidak Setuju (TS) 2 4
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Sunber: Syofian (2014: 138)
G. Teknik Analisis Data
Sesuai dengan tujuan penelitian yang dibuat pada bab 1, untuk teknik
analisis data yang digunakan adalah persentase, distribusi frekuensi, pemusatan
data, dan analisis varians.
1. Persentase
Untuk melihat kecendrungan jumlah siswa yang memiliki
kesadaran sejarah dengan menggunakan rumus dalam sudjana (2007:
129) sebagai berikut:
%100N
fP
Dimana :
P = Persentase hasil yang diperoleh
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Jumlah siswa
100% = Angka tetap persentase
31
Untuk menghitung tingkat kecapaian kesadaran sejarah siswa
dianalisis dengan formula TCR (Tingkat Capaian Responden) dengan
rumus Riduwan (2006:88) sebagi berikut:
TCR =
× 100
Dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
81% - 100% = Sangat Tinggi
61% - 80% = Tinggi
41% - 60% = Cukup
21% - 40% = Rendah
0% - 20% = Sangat Rendah
2. Pemusatan Data
Untuk melihat kecendrungan skor siswa pada kesadaran sejarah
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
a. Mean
Mean atau rata-rata merupakan hasil bagi dari sejumlah skor
dengan banyaknya responden. Maka rata-rata skor merupakan nilai
tengah dari distribusi frekuensi skor tersebut. Rumus mean dalam
buku Syofian Siregar (2014:45) ini adalah:
x=
X= rata-rata yang dicari
∑x = jumlah seluruh skor
N = banyak skor/responden
32
b. Median
Median merupakan skor yang membagi distribusi frekuensi
menjadi 2 (dua) bagian sama besar.
c. Modus
Modus merupakan skor yang mempunyai frekuensi terbanyak
dalam sekumpulan distributor skor.
3. Sebaran Data
Untuk mengetahui kecendrungan siswa pada masing-masing aspek.
Untuk melihat data keseluruhan indikator kesadaran sejarah siswa
maka digambarkan dalam bentuk:
a. Grafik
b. Tabel
4. Variasi data
Variasi data adalah nilai yang menunjukkan tingkat variasi
kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari nilai rata-
ratanya. analisis variasi data untuk mengetahui datanya homogen atau
heterogen dengan menggunakan rumus standar deviasi dalam buku
Syofian Siregar (2014: 45) sebagai berikut:
SD= √ ( )
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Temuan Umum
1. Sejarah sekolah
SMA Negeri 1 Pariangan mulai dirintis sejak tahun 1980 dengan
nama Yayasan Pendidikan Kecamatan Pariangan (YPKP) oleh tokoh
masyarakat Pariangan dan baru menjadi status negeri pada tahun 1985.
SMA Negeri 1 Pariangan didirikan tahun 1980 luas tanah 7656 m2, luas
bangunan 3014,5 m2, luas halaman 4911 m. Dilakukan penambahan lahan
dari tahun ketahun sehingga luas lahan sekarang 14.200 M2 Terletak di
Jalan Ujung Ganting, Kenagarian Simabur Kecamatan Pariangan Kabupaten
Tanah Datar. SMA Negeri 1 Pariangan merupakan satu satunya SMA yang
berada di Kecamatan Pariangan, yang memiliki potensi untuk
dikembangkan dalam karakter nuansa adat istiadat dan keagamaan yang
kental, dengan lokasinya sangat strategis untuk nuansa pendidikan karena
agak berjauahan dari jalan raya. Sehingga secara geografis sangat
menguntungkan sebagai tempat belajar bagi siswa, ditambah dengan
lingkungan sekolah yang sejuk dan rindang, membuat siswa dan guru
merasa betah disekolah untuk melaksanakan Proses Belajar Mengajar.
2. Identitas Sekolah
Nama
Sekolah
: SMA Negeri 1 Pariangan
NPSN : 10302436
B.Alamat
Sekolah
: Jl. Ujung Ganting Simabur 27264
Propinsi : Sumatera Barat
Kabupaten : Tanah Datar
Kecamatan : Pariangan
34
Nagari/Desa : Simabur
Jalan : Ujung Ganting Simabur
Kode Pos : 27264
Telpon /
Fax
: 0752 544030
E-
mail/websit
e
: [email protected]/www.sman1pariangan.sch.i
d
Nomor
Rekening
: 0300-0210-04070-3
Nama Bank : Bank Pembangunan Daerah
Kantor : Cabang Batusangkar
Alamat
Bank
: Jl. Hamka No. 1 Batusangkar
Telepon
Bank
: (0752) 71072
Nama
Pemegang
Rekening
: 1. Drs. Edison, MM: Kepala SMA Negeri 1 Pariangan
2. Basri : Bendaharawan Rutin
3. Fasilitas sekolah
No Nama Fasilitas Jumlah Kondisi
Baik Buruk
1 Ruang kelas 26 26 -
2 Ruang majelis guru 1 1 -
3 Ruang kepala sekolah 1 1 -
4 Ruang wakil kepala
sekolah
1 1 -
5 Ruang tata usaha 1 1 -
6 Ruang perpustakaan 1 1 -
7 Koperasi siswa 1 1 -
8 Laboratorium IPA 2 2 -
9 Laboratorium
komputer
1 1 -
10 Ruang BK 1 1 -
11 Ruang UKS 1 1 -
12 Lapangan basket 1 1 -
12 Mushalla 1 1 -
13 WC 12 8 4
35
4. Visi dan Misi sekolah
a. Visi
Terwujudnya prestasi akademik berdasarkan imtaq, berbudaya dan
berwawasan lingkungan.
b. Misi
1) Terciptanya warga sekolah yang beriman dan bertaqwa kepada
tuhan yang maha esa.
Bentuk pelaksanaaannya yaitu menyelenggarakan kegiatan program
keagamaan secara intensif, seperti kultum pada setiap pagi jumat.
2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan
efisien dengan memanfaatkan IT dan lingkungan sekolah.
Bentuk pelaksanaannya yaitu mengadakan pemantapan aktivitas
belajar dan menyelenggarakan kelompok belajar secara optimal.
Mengembangkan metode pembelajaran yang berbasis lingkungan
hidup.
3) Terciptanya prestasi akademik yang kompetitif.
Untuk pencapaian misi ini strategi pelaksanaannya yaitu
meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar yang bermutu, dan
terwujudnya lulus UN 100% dengan cara menambah jam belajar
pada sore hari pada kelas XII.
4) Mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat, bersih, hijau, nyaman
dan asri
36
Untuk pencapaian misi tersebut bentuk pelaksanaanya yaitu
mengoptimalkan petugas piket sesuai dengan bidang masing-
masing. Selanjutnya menata dan memelihara taman dan kebersihan
lingkungan sekolah secara rutin sebulan sekali.
5) Membudayakan tradisi/ adat istiadat yang berlaku di lingkungan
setempat.
Bentuk pelaksanaan untuk pencapaian misi ini yaitu menanamkan
norma etika sopan santun sesuai dengan norma agama, adat istiadat
dan berwawasan lingkungan.
6) Membudayakan perilaku hidup sehat, peduli lingkungan yang
berkelanjutan.
Bentuk pelaksanaan untuk pencapaian misi ini yaitu menanamkan
nilai-nilai perilaku hidup sehat dan peduli lingkungan. Selanjutnya
tertanamnya komitmen setiap warga sekolah untuk hidup sehat dan
peduli lingkungan.
B. Temuan Khusus
Berdasarkan penelitian penulis dari penyebaran angket kepada siswa
kelas XII IPS SMA Negeri 1 Pariangan, maka didapatkan data berdasarkan
penjabaran di bawah ini.
1. Gambaran Umum Kesadaran Sejarah Siswa
Data hasil penelitian diperoleh melalui angket yang disebar pada siswa
kelas XII IPS tahun ajaran 2018/2019. Angket disebar pada 60 responden.
Angket terdiri dari variabel kesadaran sejarah. Penulis melakukan pengolahan
37
data dengan cara manual, maka pada bagian ini disajikan data yang diperoleh
di lapangan.Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, ditemukan
informasi bahwa gambaran kesadaran sejarah siswa kelas XII IPS di SMA N
1 Pariangan lebih dominan terdapat pada kategori sangat tinggi. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Persentase Gambaran Umum Kesadaran Sejarah Siswa Kelas
XII IPS
No Kriteria penilaian N Persentase (%)
1 Sangat tinggi 53 88,33%
2 Tinggi 7 11,67%
Jumlah 60 100%
Sumber: Olahan data peneliti
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum kesadaran
sejarah siswa kelas XII IPS di SMA N 1 Pariangan sangat tinggi. Berdasarkan
angket yang disebarkan pada 60 responden diperoleh skor tertinggi 82 dan
skor terendah 65. Untuk menentukan jumlah kelas digunakan rumus K= 1+
3,3logN. Nilai N adalah jumlah responden sebanyak 60 siswa sehingga
diperoleh jumlah kelas sebanyak 6 kelas interval, dan panjang kelas 3.
Pada sisi lain ternyata sebaran data secara umum pada kesadaran sejarah
siswa kelas XII IPS tidak bagus, karena frekuensi tertinggi tidak berada di
kelas interval tengah. Untuk lebih jelas lihat dalam tabel berikut.
38
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Secara Umum Gambaran Kesadaran
Sejarah Siswa Kelas XII IPS
No Kelas Interval Frekuensi
1 82-80 7
2 79-77 16
3 76-74 13
4 73-71 12
5 70-68 8
6 67-65 4
Jumlah 60
Sumber: Data Primer
Untuk lebih lanjut dapat dilihat sebaran data tersebut pada grafik di
bawah ini:
Grafik 1. Distribusi Frekuensi Secara Umum Gambaran Kesadaran
Sejarah Pada Kelas XII IPS
Sumber: Olahan data peneliti
Analisis pemusatan secara umum untuk kesadaran sejarah siswa kelas
XII IPS di SMA N 1 Pariangan, analisis ini penulis lakukan untuk melihat
kecendrungan skor siswa dengan menggunakan rumus mean, median dan
modus. Berdasarkan analisis pemusatan data secara umum mengenai
gambaran kesadaran sejarah siswa kelas XII IPS di SMA N 1 Pariangan
Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar, hasil analisis pemusatan data
yang diperoleh kurang bagus. Begitu juga mengenai kesadaran sejarah siswa
bagus, karena angka skor mean lebih tinggi dari median. Analisis yang bagus
0
5
10
15
20
65,5 68,5 71,5 74,5 77,5 80,5
39
itu apabila nilai mean lebih tinggi dari nilai median. Untuk lebih jelasnya
perhatikan tabel sebagai berikut.
Tabel 7. Pemusatan Data Secara Umum Gambaran Kesadaran Sejarah
Siswa Kelas XII IPS
No Pemusatan data Nilai
1 Mean 74,26
2 Median 74
3 Modus 77
Sumber: Olahan data peneliti
Terakhir, dilakukan analisis variasi data secara umum untuk
mengetahui datanya homogen atau heterogen dengan menggunakan rumus
standar deviasi sebagai berikut:
SD= √ ( )
√
=
= 4,28
Berdasarkan hasil analisis variasi di atas maka, data yang dicari itu
bersifat homogen (tidak bervariasi) karena hasil analisis angkanya kecil.
Berdasarkan analisis terdahulu secara umum kesadaran sejarah
siswa sudah sangat tinggi kalau dilihat pada bidang persentase dan analisis
variasi sudah tinggi. Namun, kurang tinggi kalau dilihat pada bidang
sebaran data dan pemusatan datanya.
2. Gambaran Kesadaran Sejarah Siswa Berdasarkan Indikator
Setelah dilakukan analisis secara umum kesadaran sejarah siswa
sudah tinggi. Namun, masih terdapat sejumlah anak yang masih belum
memiliki kesadaran sejarah yang tinggi. Untuk itu dilakukan analisis per
40
indikator. Hasil perhitungan persentase indikator pada variabel kesadaran
sejarah dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 8. Persentase Gambaran Umum Kesadaran Sejarah Siswa
Kelas XII IPS Per Indikator
No Indikator Kriteria penilaian Jumlah
(%) ST
(%)
T
(%)
C
(%)
R
(%)
SR
(%)
1 Menghayati makna dan
hakekat sejarah bagi masa
kini dan masa yang akan
datang
78,33 21,6
7
0 0 0 100
2 Mengenal diri sendiri dan
bangsanya
58,33 40 1,67 0 0 100
3 Membudayakan sejarah
bagi pembinaan budaya
bangsa
55 41,6
7
3,33 0 0 100
4 Menjaga peninggalan
sejarah bangsa
91,66 6,67 1,67 0 0 100
Sumber: Olahan data peneliti
Berdasarkan tabel di atas, dapat dipahami indikator-indikator dari
kesadaran sejarah mana saja yang sangat tinggi pada siswa. Jika dilihat
berdasarkan kategori persentasenya dapat diklasifikasikan menjadi sangat
tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah. Pada kategori sangat
tinggi, perolehan persentase tertinggi yaitu terletak pada indikator menjaga
peninggalan sejarah bangsa sebesar 91,66 %, dan terendah pada indikator
membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa sebesar 55%. Hal
ini dapat dipahami bahwa kesadaran sejarah siswa kelas XII IPS di SMA
N 1 Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar untuk
indikator menjaga peninggalan sejarah bangsa sudah sangat tinggi.
Pada kategori tinggi, perolehan persentase tertinggi yaitu terletak
pada indikator membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa
41
sebesar 41,67% dan terendah pada indikator menjaga peninggalan sejarah
sebesar 6,67%. Hal ini dapat dipahami bahwa kesadaran sejarah siswa
pada indikator membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa
sudah tinggi. Pada kategori cukup perolehan persentase tertinggi terletak
pada indikator membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa
sebesar 3,33% dan terendah sebesar 1,67% yang terletak pada indikator
mengenal diri sendiri dan bangsanya dan indikator menjaga peninggalan
sejarah bangsa.
Berdasarkan tabel dan penjelasan di atas, dapat dipahami indikator-
indikator dari kesadaran sejarah mana saja yang sangat tinggi. Setelah di
analisis per indikator masih ada kesadaran sejarah siswa yang belum
tinggi, hal ini disebabkan oleh beberapa item. Untuk mencari item yang
menyebabkan indikator belum tinggi, penulis melakukan analisis
persentase per item. Berdasarkan hasil analisis data persentase untuk
indikator menghayati makna dan hakekat sejarah bagi masa kini dan masa
yang akan datang masih belum sangat tinggi, hal ini lebih banyak
disebabkan oleh item pengalaman masa lampau diyakini dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Hal ini disebabkan
kurangnya pemahaman siswa mengenai sejarah.
Pada indikator mengenal diri sendiri masih kurang tinggi, hal ini
lebih banyak disebabkan oleh item saya meyakini pengalaman sejarahlah
yang membentuk identitas nasional. Pada indikator membudayakan
sejarah bagi pembinaan budaya bangsa masih kurang tinggi, hal ini
42
disebabkan oleh item melalui sejarah dapat disadari pengembangan
kebudayaan itu sendiri. Pada indikator menjaga peninggalan sejarah
bangsa kesadaran sejarah siswa sudah sangat tinggi, Namun belum seluruh
siswa yang sangat tinggi. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh item jika
saya menemukan benda-benda peninggalan sejarah yang tidak tahu
pemiliknya, maka saya akan melaporkan kepada pihak yang berwenang.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel persentase per item di bawah ini.
Tabel 9. Persentase Per Item Kesadaran Sejarah
No Item Kriteria Penillaian Jumlah
(%) ST
(%)
T
(%)
C
(%)
R
(%)
SR
(%)
1 Pengalaman masa
lampau diyakini
dapat memecahkan
masalah-masalah
yang dihadapi
40 51,67 6,67 1,66 0 100
2 Melalui sejarah
saya dapat
menyadari nilai-
nilai masa lampau
untuk menghadapi
masa kini
51,67 40 8,33 0 0 100
3 Sejarah diyakini
dapat membangun
ide-ide tentang
akibat dari apa
yang dilakukan
dimasa kini dan
masa akan datang
41,67 45 11,67 1,66 0 100
4 Masa lampau
mengingatkan saya
kalau akan
melakukan suatu
tindakan untuk
masa akan datang
66,67 26,67 6,66 0 0 100
5 Saya meyakini
sejarah dapat
mengajarkan
35 50 11,67 3,33 0 100
43
tentang apa yang
telah saya kerjakan
6 Saya menyadari
sejarah
menceritakan
tentang
pengalaman suatu
kelompok dimasa
lampau
36,67 53,33 8,33 1,67 0 100
7 Saya meyakini
pengalaman
sejarahlah yang
membentuk
identitas nasional
23,33 53,34 20 3,33 0 100
8 Saya menghargai
pendapat teman-
teman dan
mendengarkannya
dengan baik
45 45 5 5 0 100
9 Sejarah diyakini
bukan sekedar
memperluas
pengetahuan
43,33 35 10 11,6
7
0 100
10 Sejarah disadari
dapat mengarahkan
saya kepada
penghayatan nilai-
nilai budaya
50 43,33 6,67 0 0 100
11 Melalui sejarah
dapat disadari
pengembangan
kebudayaan itu
sendiri
23,33 55 16,67 5 0 100
12 Melalui sejarah
saya menyadari
bahwa bangsa itu
terwujud melalui
proses sejarah
50 36,67 13,33 0 0 100
13 Jika saya
menemukan benda-
benda peninggalan
sejarah yang tidak
tahu pemiliknya,
maka saya akan
melaporkan pada
pihak yang
61,67 25 10 3,33 0 100
44
berwenang
14 Jika saya
berkunjung ke situs
peninggalan
sejarah saya tidak
akan merusak
benda-benda
peninggalan
sejarah
76,67 20 3,33 0 0 100
15 Saya tidak akan
mengubah
bentuk/warna
benda-benda
peninggalan
sejarah
71,67 25 3,33 0 0 100
16 Saya tidak akan
memperjualbelikan
benda-benda
peninggalan
sejarah
68,34 28,33 3,33 0 0 100
17 Jika saya melihat
teman yang
mencoret-coret
peninggalan
sejarah maka saya
akan menegurnya
65 33,33 0 0 1,67 100
Sumber: Olahan data peneliti
Selanjutnya dilakukan menghitung sebaran data masing-masing
indikator untuk mengetahui kecendrungan siswa pada masing-masing
indikator. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil penelitian sebaran data
pada indikator menghayati makna dan hakikat sejarah bagi masa kini dan
masa yang akan datang bagus, hal ini disebabkan karena frekuensi
tertinggi berada pada skor tengah. Akan tetapi, kesadaran sejarah siswa
pada indikator ini belum bagus. Untuk lebih jelas perhatikan tabel dibawah
ini.
45
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Indikator Menghayati Makna Dan
Hakekat Sejarah Bagi Masa Kini Dan Masa Yang Akan
Datang
No Skor data Frekuensi
1 20 10
2 19 8
3 18 11
4 17 15
5 16 12
7 15 3
8 14 1
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih jelas penulis juga menyajikan sebaran data pada grafik
dibawah ini.
Grafik 2. Distribusi Frekuensi Menghayati Makna Dan Hakekat Sejarah
Bagi Masa Kini Dan Masa Yang Akan Datang
Sumber: Olahan data peneliti
Setelah dilihat sebaran data pada indikator menghayati makna dan
hakekat sejarah bagi masa kini dan masa yang akan datang, selanjutnya
dianalisis sebaran data masing-masing item pada indikator tersebut untuk
melihat skor kecendrungan siswa pada setiap item. Pada item pengalaman
masa lampau diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
sebaran datanya kurang bagus karena frekuensi tertinggi itu tidak berada
0
2
4
6
8
10
12
14
16
14 15 16 17 18 19 20
46
ditengah. Akan tetapi kesadaran sejarah siswa pada item ini belum sangat
bagus. Untuk lebih jelas jelasnya lihat tabel dibawah ini:
Tabel 11. Disribusi Frekuensi Pernyataan Pengalaman Masa Lampau
Diyakini Dapat Memecahkan Masalah-Masalah Yang
Dihadapi
No Skor Data Frekuensi
1 5 24
2 4 31
3 3 4
4 2 1
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih lanjut sebaran data juga disajikan dalam bentuk grafik
sebagai berikut.
Grafik 3. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Pengalaman Masa
Lampau Diyakini Dapat Memecahkan Masalah-Masalah
Yang Dihadapi
Sumber: Olahan data primer
Pada item melalui sejarah saya dapat menyadari nilai-nilai masa
lampau untuk menghadapi masa kini sebaran datanya kurang bagus. Hal
ini disebabkan karena frekuensi tertinggi tidak berada pada tengah skor
data. Dapat dilihat bahwa frekuensi tertinggi itu terletak pada skor 5 yang
berarti yang berada pada paling atas. Akan tetapi kesadaran sejarah siswa
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5
47
untuk pernyataan melalui sejarah saya dapat menyadari nilai-nilai masa
lampau untuk menghadapi masa kini sudah sangat bagus. Hal ini
membuktikan bahwa setelah siswa belajar sejarah selama sekolah siswa
memahami sejarah itu berpengaruh untuk menghadapi masa kini dan masa
yang akan datang. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Pernyataan Melalui Sejarah Saya Dapat
Menyadari Nilai-Nilai Masa Lampau Untuk Menghadapi
Masa Kini
No Skor data Frekuensi
1 5 31
2 4 24
3 3 5
4 2 0
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Penulis juga menyajikan sebaran data dalam bentuk grafik seperti
dibawah ini:
Grafik 4. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Melalui Sejarah Saya
Dapat Menyadari Nilai-Nilai Masa Lampau Untuk
Menghadapi Masa Kini
Sumber : Olahan data primer
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5
48
Pada item sejarah diyakini dapat membangun ide-ide tentang akibat
dari apa yang yang dilakukan dimasa kini dan masa akan datang hasil
analisis sebaran datanya kurang bagus, hal ini disebabkan karena frekuensi
tertinggi tidak berada pada skor data tengah. Dapat dilihat bahwa frekuensi
tertinggi itu terletak pada skor 4 yang berarti setuju pada kolom kedua. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa kesadaran sejarah siswa untuk pernyataan
sejarah diyakini dapat membangun ide-ide tentang akibat dari apa yang
dilakukan dimasa kini dan masa akan datang sudah bagus. Untuk lebih
jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Pernyataan Sejarah Diyakini Dapat
Membangun Ide-Ide Tentang Akibat Dari Apa Yang
Dilakukan Di Masa Kini Dan Masa Akan Datang
No Skor data Frekuensi
1 5 25
2 4 27
3 3 7
4 2 1
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
49
Penulis juga menyajikan sebaran data dalam bentuk grafik seperti
dibawah ini:
Grafik 5. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Sejarah Diyakini Dapat
Membangun Ide-Ide Tentang Akibat Dari Apa Yang
Dilakukan Di Masa Kini Dan Masa Akan Datang
Sumber: Olahan data primer
Berdasarkan hasil analisis sebaran data pada item masa lampau
mengingatkan saya kalau akan melakukan suatu tindakan untuk masa yang
akan datang kurang bagus. Hal ini disebabkan karena frekuensi tertinggi
tidak terletak pada skor data tengah. Dapat dilihat bahwa frekuensi
tertinggi itu terletak pada skor 5 yang berarti sangat setuju. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa kesadaran sejarah siswa untuk pernyataan masa
lampau mengingatkan saya kalau akan melakukan suatu tindakan untuk
masa akan datang sangat bagus. Hal itu dapat dilihat dari frekuensi siswa
memilih skor 5 (sangat setuju) melebihi setengah dari siswa kelas XII IPS
yang berjumlah 60 orang. Dapat disimpulkan bahwa kesadaran siswa
mengenai pengalaman dimasa lampau sangat mempengaruhi siswa kalau
akan melakukan tindakan di masa akan datang. Untuk lebih jelasnya
perhatikan tabel dibawah ini:
0
5
10
15
20
25
30
1 2 3 4 5
50
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Pernyataan Masa Lampau
Mengingatkan Saya Kalau Akan Melakukan Suatu
Tindakan Untuk Masa Akan Datang
No Skor Data Frekuensi
1 5 40
2 4 16
3 3 4
4 2 0
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Penulis juga menyajikan sebaran data dalam bentuk grafik seperti
dibawah ini:
Grafik 6. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Masa Lampau
Mengingatkan Saya Kalau Akan Melakukan Suatu
Tindakan Untuk Masa Akan Datang
Sumber: Olahan data peneliti
Selanjutnya analisis sebaran data untuk indikator mengenal diri sendiri
dan bangsanya bagus. Hal ini disebabkan karena frekuensi tertinggi terletak
pada skor data tengah. Akan tetapi kesadaran sejarah siswa pada indikator
mengenal diri sendiri masih kurang bagus. Untuk lebih jelasnya perhatikan
tabel sebagai berikut ini :
0
10
20
30
40
50
1 2 3 4 5
51
Tabel 15. Disribusi Frekuensi Indikator Mengenal Diri Sendiri Dan
Bangsanya
No Skor Data Frekuensi
1 19 7
2 18 13
3 17 13
4 16 15
5 15 7
6 14 4
7 13 0
8 12 1
Jumlah 60
Sumber: Olahan data penulis
Untuk lebih jelas penulis juga menyajikan sebaran data dalam bentuk
grafik di bawah ini.
Grafik 7. Disribusi Frekuensi Indikator Mengenal Diri Sendiri Dan
Bangsanya
Sumber: olahan data peneliti
Setelah dilakukan analisis sebaran data pada indikator mengenal diri
sendiri dan bangsanya, selanjutnya penulis melakukan olahan analisis data
per itemnya. Berdasarkan hasil olahan data pada item saya meyakini
sejarah dapat mengajarkan tentang apa yang telah saya kerjakan sebaran
datanya kurang bagus, hal ini disebabkan karena frekuensi tertinggi tidak
0
2
4
6
8
10
12
14
16
12 13 14 15 16 17 18 19
52
terletak pada skor data tengah. Akan tetapi kesadaran sejarah siswa pada
item ini sudah bagus. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:
Tabel 16. Distribusi Frekuensi Pernyataan Saya Meyakini Sejarah
Dapat Mengajarkan Tentang Apa Yang Telah Saya
Kerjakan
No Skor Data Frekuensi
1 5 21
2 4 30
3 3 7
4 2 2
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data primer
Untuk lebih lanjut perhatikan sebaran data dalam bentuk grafik
sebagai berikut ini.
Grafik 8. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Saya Meyakini
Sejarah Dapat Mengajarkan Tenta Apa Yang Telas Saya
Kerjakan
Sumber: Olahan data peneliti
Berdasarkan hasil olahan sebaran data pada item saya menyadari
sejarah menceritakan tentang apa yang telah saya kerjakan sebaran datanya
kurang bagus. Hal ini disebabkan karena frekuensi tertinggi tidak terletak
pada skor data tengah. Sedangkan sebaran yang bagus itu apabila frekuensi
tertinggi terletak pada skor data tengah. Berdasarkan analisis data dapat
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5
53
disimpulkan bahwa kesadaran sejarah siswa pada item saya menyadari
sejarah menceritakan tentang apa yang telah saya kerjakan sudah bagus.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Pernyataan Saya Menyadari Sejarah
Menceritakan Tentang Pengalaman Suatu Kelompok Di
Masa Lampau
No Skor Data Frekuensi
1 5 22
2 4 32
3 3 5
4 2 1
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih lanjut dapat perhatikan sebaran data dalam bentuk grafik
sebagi berikut.
Grafik 9. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Saya Menyadari
Sejarah Menceritakan Tentang Pengalaman Suatu
Kelompok Di Masa Lampau
Sumber : Olahan data primer
Berdasarkan hasil analisis sebaran data pada item saya meyakini
pengalaman sejarahlah yang membentuk identitas nasional sebaran
datanya kurang bagus, karena frekuensi tertinggi tidak terletak pada skor
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5
54
data tengah. Akan tetapi kesadaran sejarah siswa pada item saya meyakini
pengalaman sejarahlah yang membentuk identitas nasional kurang bagus.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Pernyataan Saya Meyakini
Pengalaman Sejarahlah Yang Membentuk Identitas
Nasional
No Skor Data Frekuensi
1 5 14
2 4 32
3 3 12
4 2 2
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih lanjut perhatikan grafik sebaran data sebagai berikut.
Grafik 10. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Saya Meyakini
Pengalaman Sejarahlah Yang Membentuk Identitas
Nasional
Sumber: Olahan data peneliti
Berdasarkan hasil analisis sebaran data pada item saya menghargai
pendapat teman-teman dan mendengarkannya dengan baik sebaran
datanya kurang bagus. Hal ini karena frekuensi tertinggi tidak terletak
pada interval tengah. Akan tetapi kesadaran sejarah siswa pada item saya
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5
55
menghargai pendapat teman-teman dan mendengarkannya dengan baik
sudah bagus. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Pernyataan Saya Menghargai
Pendapat Teman-Teman Dan Mendengarkannya Dengan
Baik
No Skor Data Frekuensi
1 5 27
2 4 27
3 3 3
4 2 3
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Penulis juga menyajikan sebaran data dalam bentuk grafik seperti
dibawah ini:
Grafik 11. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Saya Menghargai
Pendapat Teman-Teman Dan Mendengarkannya Dengan
Baik
Sumber: Olahan data peneliti
Selanjutnya olahan data untuk indikator membudayakan sejarah bagi
pembinaan budaya bangsa sebaran datanya bagus, karena frekuensi
tertinggi terletak pada interval tengah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
untuk indikator membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa
0
5
10
15
20
25
30
1 2 3 4 5
56
kesadaran sejarah siswa masih kurang bagus. Untuk lebih jelas perhatikan
tabel sebagai berikut.
Tabel 20. Distribusi Frekuensi Indikator Membudayakan Sejarah
Bagi Pembinaan Budaya Bangsa
No Skor Data Frekuensi
1 20 1
2 19 13
3 18 8
4 17 11
5 16 19
6 15 3
7 14 3
8 13 2
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih lanjut dapat dilihat sebaran data pada grafik sebagai
berikut.
Grafik 12. Distribusi Frekuensi Indikator Membudayakan Sejarah
Bagi Pembinaan Budaya Bangsa
Sumber: Olahan data peneliti
Setelah analisis sebaran data pada indikator membudayakan sejarah
bagi pembinaan budaya bangsa selanjutnya penulis melakukan olahan
sebaran data per item. Berdasarkan hasil analisis pada item sejarah
diyakini bukan sekedar memperluas pengetahuan sebaran datanya kurang
bagus, karena frekuensi tertinggi tidak terletak pada interval tengah. Akan
0
5
10
15
20
13 14 15 16 17 18 19 20
57
tetapi kesadaran sejarah siswa pada item sejarah diyakini bukan sekedar
memperluas pengetahuan sudah sangat bagus. Untuk lebih jelasnya
perhatikan tabel di bawah ini
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Pernyataan Sejarah Diyakini Bukan
Sekedar Memperluas Pengetahuan
No Skor Data Frekuensi
1 5 26
2 4 21
3 3 6
4 2 7
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Penulis juga menyajikan sebaran data dalam bentuk grafik seperti
dibawah ini:
Grafik 13. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Sejarah Diyakini
Bukan Sekedar Memperluas Pengetahuan
Sumber: Olahan data peneliti
Berdasaran hasil analisis sebaran data pada item sejarah disadari
dapat mengarahkan saya kepada penghayatan nilai-nilai budaya sebaran
datanya kurang bagus, karena frekuensi tertinggi tidak terletak pada
interval tengah. Akan tetapi kesadaran sejarah siswa pada item sejarah
disadari dapat mengarahkan saya kepada penghayatan nilai-nilai budaya
0
5
10
15
20
25
30
1 2 3 4 5
58
sudah sangat bagus Untuk lebih jelasnya, seperti yang tertulis pada tabel
berikut ini :
Tabel 22. Distribusi Frekuensi Pernyataan Sejarah Disadari Dapat
Mengarahkan Saya Kepada Penghayatan Nilai-Nilai Budaya
No Skor Data Frekuensi
1 5 30
2 4 26
3 3 4
4 2 0
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: olahan data peneliti
Penulis juga menggambarkan sebaran data dalam grafik sebagai
berikut ini:
Grafik 14. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Sejarah Disadari
Dapat Mengarahkan Saya Kepada Penghayatan Nilai-
Nilai Budaya
Sumber: olahan data peneliti
Berdasarkan hasil analisis sebaran data pada item melalui sejarah
dapat disadari pengembangan kebudayaan itu sendiri sebaran datanya
kurang bagus, karena frekuensi tertinggi tidak terletak pada interval
tengah. Akan tetapi, kesadaran sejarah siswa pada item melalui sejarah
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5
59
dapat disadari pengembangan kebudayaan itu sendiri kurang bagus. Untuk
lebih jelasnya, seperti yang tertulis pada tabel berikut ini :
Tabel 23. Distribusi Frekuensi Pernyataan Melalui Sejarah Dapat
Disadari Pengembangan Kebudayaan Itu Sendiri
No Skor Data Frekuensi
1 5 14
2 4 33
3 3 10
4 2 3
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih jelas dapat dilihat sebaran data pada pada grafik di
bawah ini:
Grafik 15. Kesadaran sejarah pada pernyataan Melalui Sejarah
Dapat Disadari Pengembangan Kebudayaan Itu Sendiri
Sumber: Olahan data peneliti
Berdasarkan analisis pada item melalui sejarah saya menyadari
bahwa bangsa itu terwujud melalui proses sejarah sebaran datanya kurang
bagus, karena frekuensi tertinggi tidak terletak pada interval tengah. Akan
tetapi kesadaran sejarah siswa pada item melalui sejarah saya menyadari
bahwa bangsa itu terwujud melalui proses sejarah sudah sangat bagus.
Untuk lebih jelasnya, seperti yang tertulis pada tabel berikut ini :
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5
60
Tabel 24. Distribusi Frekuensi Pernyataan Melalui Sejarah Saya
Menyadari Bahwa Bangsa Itu Terwujud Melalui Proses
Sejarah
No Skor Data Frekuensi
1 5 30
2 4 22
3 3 8
4 2 0
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih jelas dapat dilihat sebaran data pada pada grafik di
bawah ini:
Grafik 16. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Melalui Sejarah Saya
Menyadari Bahwa Bangsa Itu Terwujud Melalui Proses
Sejarah
Sumber: Olahan data peneliti
Selanjutnya olahan sebaran data untuk indikator menjaga
peninggalan sejarah. Berdasarkan hasil analisis sebaran datanya kurang
bagus, karena frekuensi tertinggi tidak terletak pada interval tengah. Akan
tetapi kesadaran sejarah siswa pada indikator menjaga peninggalan sejarah
sangat bagus. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini:
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5
61
Tabel 25. Disribusi Frekuensi Indikator Menjaga Peninggalan Sejarah
Bangsa
No Skor Data Frekuensi
1 25 20
2 24 10
3 23 9
4 22 10
5 21 6
6 20 3
7 19 1
8 18 0
9 17 0
10 16 0
11 15 1
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih jelas juga digambarkan dalam bentuk grafik seperti
dibawah ini:
Grafik 17. Distribusi Frekuensi Indikator Menjaga Peninggalan
Sejarah
Sumber: Olahan data peneliti
Selanjutnya dianalisis sebaran data per item. Dari hasil olahan data
diperoleh sebaran data pada item jika saya menemukan benda-benda
peninggalan sejarah yang tidak tahu pemiliknya, maka saya akan
melaporkan pada pihak yang berwenang kurang bagus. Hal ini disebabkan
0
5
10
15
20
25
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
62
oleh frekuensi tertinggi yang tidak terletak pada interval tengah. Akan
tetapi kesadaran sejarah siswa pada item ini bagus. Untuk lebih jelasnya,
seperti yang tertulis pada tabel berikut ini :
Tabel 26. Distribusi Frekuensi Pernyataan Jika Saya Menemukan
Benda-Benda Peninggalan Sejarah Yang Tidak Tau
Pemiliknya Maka Saya Akan Melaporkan Kepada Pihak
Yang Berwenang
No Skor Data Frekuensi
1 5 37
2 4 15
3 3 6
4 2 2
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih jelas dapat dilihat sebaran data pada pada grafik di
bawah ini:
Grafik 18. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Jika Saya
Menemukan Benda-Benda Peninggalan Sejarah Yang Tidak
Tau Pemiliknya Maka Saya Akan Melaporkan Kepada
Pihak Yang Berwenang
Sumber: Olahan data peneliti
Berdasarkan analisis data pada item jika saya berkunjung ke situs
peninggalan sejarah saya tidak akan merusak benda-benda peninggalan
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1 2 3 4 5
63
sejarah sebaran datanya kurang bagus, hal ini disebabkan oleh frekuensi
tertinggi itu terletak pada skor paling atas. Sedangkan sebaran data yang
bagus itu apabila frekuensi tertinggi berada pada interval tengah. Akan
tetapi, kesadaran sejarah siswa pada item ini sudah sangat bagus. Untuk
lebih jelasnya, seperti yang tertulis pada tabel berikut ini :
Tabel 27. Distribusi Frekuensi Pernyataan Jika Saya Berkunjung Ke
situs Peninggalan Sejarah Saya Tidak Akan Merusak
Benda-Benda Peninggalan Sejarah
No Skor Data Frekuensi
1 5 46
2 4 12
3 3 2
4 2 0
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih jelas dapat dilihat sebaran data pada pada grafik di
bawah ini:
Grafik 19. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Jika Saya
Berkunjung Kesitus Peninggalan Sejarah Saya Tidak Akan
Merusak Benda-Benda Peninggalan Sejarah
Sumber: Olahan data peneliti
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
1 2 3 4 5
64
Berdasarkan analisis sebaran data pada item saya tidak akan
mengubah bentuk/warna benda-benda peninggalan sejarah sebaran datanya
tidak bagus, hal ini karena frekuensi tertinggi tidak terletak pada interval
tengah. Akan tetapi kesadaran sejarah siswa pada item ini snagat bagus.
Untuk lebih jelasnya, seperti yang tertulis pada tabel berikut ini :
Tabel 28. Distribusi Frekuensi Pernyataan Saya Tidak Akan
Mengubah Bentuk/Warna Benda-Benda Peninggalan Sejarah
No Skor Data Frekuensi
1 5 43
2 4 15
3 3 2
4 2 0
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih jelas dapat dilihat sebaran data pada pada grafik di
bawah ini:
Grafik 20.Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Saya Tidak Akan
Mengubah Bentuk/Warna Benda-Benda Peninggalan
Sejarah
Sumber: Olahan data peneliti
Berdasarkan analisis sebaran data pada item saya tidak akan
memperjualbelikan benda-benda peninggalan sejarah sebarannya tidak
0
10
20
30
40
50
1 2 3 4 5
65
bagus, hal ini karena frekuensi tertinggi tidak terletak pada interval tengah.
Akan tetapi kesadaran sejarah siswa pada indikator ini sangat bagus.
Untuk lebih jelasnya, seperti yang tertulis pada tabel berikut ini :
Tabel 29. Distribusi Frekuensi Pernyataan Saya Tidak Akan
Memperjualbelikan Benda-Benda Peninggalan Sejarah
No Skor Data Frekuensi
1 5 41
2 4 17
3 3 2
4 2 0
5 1 0
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih jelas dapat dilihat sebaran data pada pada grafik di
bawah ini:
Grafik 21. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Saya Tidak Akan
Memperjualbelikan Benda-Benda Peninggalan Sejarah
Sumber: Olahan data peneliti
Berdasarkan hasil analisis sebaran data pada item jika saya melihat
teman yang mencoret-coret peninggalan sejarah maka saya akan
menegurnya sebaran datanya tidak bagus, hal ini karena frekuensi tertinggi
tidak terletak pada interval tengah. Akan tetapi kesadaran sejarah siswa
0
10
20
30
40
50
1 2 3 4 5
66
pada item ini sangat bagus. Untuk lebih jelasnya, seperti yang tertulis pada
tabel berikut ini :
Tabel 30. Distribusi Frekuensi Pernyataan Jika Saya Melihat Teman
Yang Mencoret-Coret Peninggalan Sejarah Maka Saya Akan
Menegurnya
No Skor Data Frekuensi
1 5 39
2 4 20
3 3 0
4 2 0
5 1 1
Jumlah 60
Sumber: Olahan data peneliti
Untuk lebih jelas dapat dilihat sebaran data pada pada grafik di
bawah ini:
Grafik 22. Kesadaran Sejarah Pada Pernyataan Jika Saya Melihat
Teman Yang Mencoret-Coret Peninggalan Sejarah Maka
Saya Akan Menegurnya
Sumber: Olahan data peneliti
Setelah dilakukan distribusi frekuensi penulis juga melakukan
analisis pemusatan data masing-masing indikator, untuk melihat
kecendrungan skor siswa pada tiap-tiap indikator. Pemusatan pada setiap
indikator dikatakan tidak bagus, hal ini disebabkan karena angka mean,
0
10
20
30
40
50
1 2 3 4 5
67
median dan modus yang berdekatan. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel
dibawah ini:
Tabel 31. Analisi Pemusatan Data Per Indikator
No Indikatator Mean Median modus
1 Menghayati makna
dan hakekat sejarah
bagi masa kini dan
masa yang akan datang
17,6 17 17
2 Mengenal diri sendiri
dan bangsanya
16,68 17 16
3 Membudayakan
sejarah bagi
pembinaan budaya
bangsa
16,86 17 16
4 Menjaga peninggalan
sejarah bangsa
23,11 23,5 25
Sumber: Olahan data peneliti
Selanjutnya penulis melakukan analisis pemusatan data pada
masing-masing item, untuk melihat kecendrungan skor siswa pada setiap
item dengan mengguunakan rumus mean, median dan modus. Berdasarkan
hasil analisis data pemusatan data masing-masing item tidak bagus, hal ini
disebabkan karena angka mean, median dan modus yang berdekatan.
Untuk hasil olahan data dimasukkan ke dalam tabel sebagai berikut:
68
Tabel 32. Pemusatan Data Setiap Item
No Item Pemusatan Data
Mean Median Modus
1 Pengalaman masa
lampau diyakini dapat
memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi
4,3 4 4
2 Melalui sejarah saya
dapat menyadari nilai-
nilai masa lampau untuk
menghadapi masa kini
4,43 5 5
3 Sejarah diyakini dapat
membangun ide-ide
tentang akibat dari apa
yang dilakukan dimasa
kini dan masa akan
datang
4,26 4 4
4 Masa lampau
mengingatkan saya kalau
akan melakukan suatu
tindakan untuk masa
akan datang
4,6 5 5
5 Saya meyakini sejarah
dapat mengajarkan
tentang apa yang telah
saya kerjakan
4,16 4 4
6 Saya menyadari sejarah
menceritakan tentang
pengalaman suatu
kelompok dimasa lampau
4,25 4 4
7 Saya meyakini
pengalaman sejarahlah
yang membentuk
identitas nasional
3,96 4 4
8 Saya menghargai
pendapat teman-teman
dan mendengarkannya
dengan baik
4,3 4 4,5
9 Sejarah diyakini bukan
sekedar memperluas
pengetahuan
4,1 4 5
10 Sejarah disadari dapat
mengarahkan saya
kepada penghayatan
nilai-nilai budaya
4,43 4,5 5
69
11 Melalui sejarah dapat
disadari pengembangan
kebudayaan itu sendiri
3,96 4 4
12 Melalui sejarah saya
menyadari bahwa bangsa
itu terwujud melalui
proses sejarah
4,36 4,5 5
13 Jika saya menemukan
benda-benda peninggalan
sejarah yang tidak tahu
pemiliknya, maka saya
akan melaporkan pada
pihak yang berwenang
4,45 5 5
14 Jika saya berkunjung ke
situs peninggalan sejarah
saya tidak akan merusak
benda-benda peninggalan
sejarah
4,73 5 5
15 Saya tidak akan
mengubah bentuk/warna
benda-benda peninggalan
sejarah
4,68 5 5
16 Saya tidak akan
memperjualbelikan
benda-benda peninggalan
sejarah
4,65 5 5
17 Jika saya melihat teman
yang mencoret-coret
peninggalan sejarah
maka saya akan
menegurnya
4,6 5 5
Sumber: Olahan data peneliti
Selanjutnya penulis melakukan analisis variasi data perindikator.
Berdasarkan hasil analisis variasi diperoleh variasi data per indikator yang
bagus, karena angkanya berada dibawah angka 10 yang artinya homogen.
yang telah penulis sajikan dalam bentuk tabel seprti dibawah ini:
70
Tabel 33. Analisis Variasi Data Perindikator
No Indikator Data Variasi Data
1 Menghayati makna dan hakekat
sejarah bagi masa kini dan masa
yang akan datang
1,54 Homogen
2 Mengenal diri sendiri dan
bangsanya
1,52 Homogen
3 Membudayakan sejarah bagi
pembinaan budaya bangsa
1,61 Homogen
4 Menjaga peninggalan sejarah
bangsa
1,95 Homogen
Sumber: Olahan data peneliti
Selanjutnya dilihat variasi data masing-masing item. Untuk
menganalisis variasi data penulis menggunakan rumus standar deviasi
untuk melihat data tersebut homogen atau heterogen. Setelah dilakukan
analisis, maka diperoleh analisis variasi data per item bagus. penulis
manyajikan data seperti tabel di bawah ini:
Tabel 34. Analisi Variasi Data Per Item
No Indikator Data Variasi Data
1 Pengalaman masa lampau diyakini
dapat memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi
0,66 Homogen
2 Melalui sejarah saya dapat
menyadari nilai-nilai masa lampau
untuk menghadapi masa kini
0,63 Homogen
3 Sejarah diyakini dapat membangun
ide-ide tentang akibat dari apa yang
dilakukan dimasa kini dan masa
akan datang
0,72 Homogen
4 Masa lampau mengingatkan saya
kalau akan melakukan suatu
tindakan untuk masa akan datang
0,60 Homogen
5 Saya meyakini sejarah dapat
mengajarkan tentang apa yang telah
saya kerjakan
0,74 Homogen
6 Saya menyadari sejarah
menceritakan tentang pengalaman
suatu kelompok dimasa lampau
0,67 Homogen
71
7 Saya meyakini pengalaman
sejarahlah yang membentuk
identitas nasional
0.74 Homogen
8 Saya menghargai pendapat teman-
teman dan mendengarkannya
dengan baik
0,78 Homogen
9 Sejarah diyakini bukan sekedar
memperluas pengetahuan
0,99 Homogen
10 Sejarah disadari dapat mengarahkan
saya kepada penghayatan nilai-nilai
budaya
0,60 Homogen
11 Melalui sejarah dapat disadari
pengembangan kebudayaan itu
sendiri
0,76 Homogen
12 Melalui sejarah saya menyadari
bahwa bangsa itu terwujud melalui
proses sejarah
0,69 Homogen
13 Jika saya menemukan benda-benda
peninggalan sejarah yang tidak tahu
pemiliknya, maka saya akan
melaporkan pada pihak yang
berwenang
0,8 Homogen
14 Jika saya berkunjung ke situs
peninggalan sejarah saya tidak akan
merusak benda-benda peninggalan
sejarah
0,5 Homogen
15 Saya tidak akan mengubah
bentuk/warna benda-benda
peninggalan sejarah
0,52 Homogen
16 Saya tidak akan memperjualbelikan
benda-benda peninggalan sejarah
0,53 Homogen
17 Jika saya melihat teman yang
mencoret-coret peninggalan sejarah
maka saya akan menegurnya
0,66 Homogen
Sumber : Olahan data peneliti
Berdasarkan analisis variasi data per item, diperoleh hasil analisis
seperti tabel diatas. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
variasi data pada masing-masing item tergolong bagus. Namun masih ada
angka tinggi yang lebih mendekati kearah heterogen.
72
C. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk gambaran kesadaran sejarah siswa kelas
XII IPS di SMA Negeri 1 Pariangan tahun ajaran 2018/2019. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran angket kepada 60
siswa, gambaran kesadaran sejarah siswa secara umum termasuk pada kategori
sangat tinggi. Hal ini dapat terlihat dari gambaran umum persentase yang
tertinggi itu terletak pada kategori sangat tinggi sebesar 88,33%. Akan tetapi,
masih ada yang belum mencapai kategori sangat tinggi. Untuk melihat lebih
jelasnya lagi maka dilakukan olahan data pada masing-masing indikator.
Berdasarkan olahan data persentase pada masing-masing indikator
kesadaran sejarah siswa masih bervariasi. Persentase pada kategori sangat
tinggi itu terletak pada indikator menjaga peninggalan sejarah bangsa,
sedangkan kategori tinggi yang paling tertinggi terletak pada indikator
membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa. Pada kategori cukup
yang paling tinggi terletak pada indikator membudayakan sejarah bagi
pembinaan budaya bangsa.
Setelah dianalisis per indikator pada indikator mengahayati makna dan
hakekat sejarah bagi masa kini dan masa akan datang masih ada kesadaran
sejarah siswa yang belum tinggi, hal ini lebih banyak disebabkan oleh item
pengalaman masa lampau diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi. Hal ini disebabkan karena siswa hanya menganggap sejarah itu hanya
mempelajari mengenai pengetahuan saja. Sedangkan sejarah tersebut bukan
hanya membahas tentang pengetahuan akan tetapi, juga berguna untuk
73
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Pada indikator mengenal diri
sendiri dan bangsanya sudah sangat tinggi, akan tetapi belum keseluruhan
siswa yang memiliki kesadaran sejarah yang sangat tinggi. Artinya disini masih
ada siswa yang kesadaran sejarahnya belum tinggi. Hal ini lebih besar
disebabkan oleh item saya meyakini pengalaman sejarahlah yang membentuk
identitas nasional. Pada item ini masih ada siswa yang belum meyakini bahwa
sejarahlah yang membentuk identitas nasional. Pada indikator membudayakan
sejarah bagi pembinaan budaya bangsa sudah tinggi, akan tetapi masih belum
maksimal. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh item melalui sejarah dapat
disadari pengembangan kebudayaan itu sendiri. pemahaman siswa mengenai
sejarah itu berkaitan dengan pengembangan kebudayaan masih kurang. Seperti
halnya pada saat upacara setiap hari senin masih ada siswa yang terlambat.
Pada indikator menjaga peninggalan sejarah bangsa persentasenya sudah
sangat tinggi. Akan tetapi masih belum keseluruhan siswa yang tinggi, hal ini
lebih disebabkan oleh item jika saya menemukan benda-benda peninggalan
sejarah yang tidak tahu pemiliknya, maka saya akan melaporkan pada pihak
yang berwenang.
Analisis sebaran data per indikator pada indikator menghayati makna
dan hakikat sejarah bagi masa kini dan masa yang akan datang sebaran datanya
bagus. Akan tetapi kesadaran sejarah sejarah siswa pada indikator ini masih
belum bagus. Kalau dilihat sebaran data per item pada indikator ini diperoleh
hasil pada setiap item penyebaran datanya kurang bagus. Hal ini disimpulkan
bahwa kesadaran sejarah pada sebaran data ini sudah bagus. Hasil analisis
74
sebaran data pada indikator mengenal diri sendiri dan bangsanya sebaran
datanya kurang bagus. Akan tetapi kesadaran sejarahnya sudah bagus. Kalau
dilihat sebaran data per item diperoleh hasil sebaran datanya untuk setiap item
pada indikator mengenal diri sendiri dan bangsa kurang bagus. Hasil analisis
sebaran data pada indikator membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya
bangsa sebaran datanya sudah bagus, akan tetapi kesadaran sejarah pada
indikator ini masih kurang bagus. Kalau dianalisis per item diperoleh hasil
olahan sebaran data pada setiap item itu kurang bagus. Akan tetapi kesadaran
sejarah siswa sudah bagus. Berdasarkan hasil analisis pada indikator menjaga
peninggalan sejarah sebaran datanya kurang bagus. Akan tetapi kalau dilihat
dari kesadaran sejarah siswa sudah sangat bagus. Walaupun belum semua
siswa yang memiliki kesadaran sejarah siswa yang bagus. Untuk lebih jelasnya
dianalisis sebaran data pada setiap item yang sebaran datanya kurang bagus.
Akan tetapi kesadaran sejarah siswa sudah sangat bagus.
Berdasarkan analisis pemusatan data secara umum hasilnya kurang
bagus karena modus dan median lebih besar dari pada mean. Berdasarkan
analisis per indikator pemusatan data pada indikator menghayati makna dan
hakekat sejarah bagi masa kini dan masa yang akan datang bagus karena mean
lebih besar dari median dan modus. Hasil analisis pada indikator mengenal diri
sendiri dan bangsanya pemusatan datanya kurang bagus. Berdasarkan indikator
membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa analisis pemusatan
datanya kurang bagus, hal ini terjadi karena median lebih besar dari nilai mean.
Hasil analisis pemusatan data pada indikator menjaga peninggalan sejarah
75
pemusatan datanya kurang bagus hal ini karena nilai modus lebih besar dari
nilai mean.
Berdasarkan analisis per item diperoleh pemusatan data pada item
pengalaman masa lampau diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi kurang bagus, karena angka mean, median dan modus berdekatan.
Hasil analisis pada item melalui sejarah saya dapat menyadari nilai-nilai masa
lampau untuk menghadapi masa kini pemusatan datanya tidak bagus, hal ini
disebabkan karena angka mean, median dan modus berdekatan. Hasil
pemusatan data pada item sejarah diyakini dapat membangun ide-ide tentang
akibat dari apa yang dilakukan dimasa kini dan masa akan datang pemusatan
datanya tidak bagus karena angka mean, median dan modus berdekatan. Hasil
analisis pada item masa lampau mengingatkan saya kalau akan melakukan
suatu tindakan untuk masa akan datang pemusatan datanya kurang bagus hal
ini karena angka mean, median dan modus berdekatan.
Berdasarkan analisis pada item saya meyakini sejarah dapat
mengajarkan tentang apa yang telah saya kerjakan pemusatan datanya kurang
bagus, hal ini disebabkan karena angka pada mean, median dan modus
berdekatan. Hasil analisis pada item saya menyadari sejarah menceritakan
tentang apa yang telah saya kerjakan pemusatan datanya kurang bagus. Hasil
analisi pemusatan data pada item saya meyakini pengalaman sejarahlah yang
membentuk identitas nasional kurang bagus. Hasil analisis pada item saya
menghargai pendapat teman-teman dan mendengarkannya dengan baik
pemusatan datanya kurang bagus. Berdasarkan hasil analisis penusatan data
76
pada item sejarah diyakini bukan sekedar memperluas pengetahuan pemusatan
datanya kurang bagus. Hal ini disebabkan karena angka pada mean, median
dan modus berdekatan. Berdasarkan analisis pemusatan data pada item sejarah
disadari dapat mengarahkan saya kepada penghayatan nilai-nilai budaya
kurang bagus. Hasil analisis pemusatan data pada item melalui sejarah dapat
disadari pengembangan kebudayaan itu sendiri pemusatan datanya kurang
bagus. Hal ini karena angka pada mean, median, dan modus berada berdekatan.
Hasil analisis pemusatan data pada item melalui sejarah saya menyadari bahwa
bangsa itu terwujud melalui proses sejarah pemusatan datanya kurang bagus.
Hasil analisis pada item jika saya menemukan benda-benda peninggalan
sejarah yang tidak tau pemiliknya, maka saya akan melaporkan pada pihak
yang yang berwenang pemusatan datanya kurang bagus. Berdasarkan hasil
analisis pada item jika saya berkunjung ke situs peninggalan sejarah saya tidak
akan merusak benda-benda peninggalan sejarah pemusatan datanya kurang
bagus. Hasil analisis pada item saya tidak akan mengubah bentuk/warna benda-
benda peninggalan sejarah pemusatan datanya kurang bagus. Hasil analisis
pada item saya tidak akan memperjualbelikan benda-benda peninggalan sejarah
pemusatannya datanya kurang bagus. Hasil analisis pada item jika saya melihat
teman yang mencoret-coret peninggalan sejarah maka saya akan menegurnya
hasil pemusatan datanya kurang bagus.
Selanjutnya menganalisis variasi data secara umum diperoleh hasilnya
homogen. Analisis variasi pada setiap indikator pada indikator menghayati
makna dan hakekat sejarah bagi masa kini dan masa yang akan datang variasi
77
datanya homogen. Indikator mengenal diri sendiri dan bangsanya analisis
variasi bersifat homogen. Analisis variasi pada indikator membudayakan
sejarah bagi pembinaan budaya bangsa bersifat homogen. Berdasarkan hasil
analisis pada indikator menjaga peninggalan sejarah bangsa analisis variasinya
bersifat homogen. Berdasarkan analisis variasi data kesadaran sejarah siswa
kelas XII IPS SMA N 1 Pariangan Kabupaten Tanah Datar sudah bagus.
D. Implikasi
Dari hasil penelitian, diperoleh data bahwasanya secara umum
gambaran kesadaran sejarah siswa kelas XII IPS sangat tinggi. Akan tetapi
masih ada siswa yang belum memilki kesadaran siswa yang bagus. Dapat
disimpulkan bahwa dari hasil analisis persentase secara umum siswa yang
mencapi kriteria sangat tinggi sebanyak 88,33%. Hal ini perlu untuk
dipertahankan. Namun masih ada sebanyak 11,67% yang belum memilki
kesadaran sejarah sangat tinggi. Untuk melihat penyebab belum tingginya
kesadaran sejarah siswa tersebut selanjutnya dilihat hasil perolehan persentase
dari 4 indikator kesadaran sejarah tergolong bervariasi. Secara khusus pada
indikator menghayati makna dan hakekat sejarah bagi masa kini dan masa yang
akan datang kesadaran sejarah siswa bagus akan tetapi masih ada yang kurang
bagus karena lebih banyak disebabkan oleh item pengalaman masa lampau
diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. diharapkan siswa
harus diberi penekanan lagi mengenai makna dan hakekat sejarah bukan hanya
sebagai pengetahuan saja, namun juga berpengaruh kepada kehidupan masa
kini dan yang akan datang. Pada indikator mengenal diri sendiri dan bangsanya
78
sudah bagus akan tetapi masih ada yang belum bagus hal ini lebih banyak
disebabkan oleh item saya meyakini sejarahlah yang membentuk identitas
nasional. Diharapkan agar siswa lebih memahami lagi masalah terbentuknya
suatu bangsa, karena sejarah mempunyai peranan penting dalam perumusan
identitas nasional.
Selanjutnya kesadaran sejarah pada indikator membudayakan sejarah
bagi pembinaan budaya bangsa sudah bagus, hal ini baik untuk dipertahankan.
Akan tetapi masih belum semua siswa yang bagus kesadaran sejarahnya hal ini
lebih banyak disebabkan oleh item melalui sejarah dapat disadari
pengembangan kebudayaan itu sendiri. Diharapkan agar siswa lebih
memahami lagi bahwa sejarah itu bukan hanya membahas kejadian di masa
lampau akan tetapi, juga berguna bagi pengembangan budaya. Seperti halnya
pada saat upacara bendera setiap senin merupakan suatu budaya yang diperoleh
dari sejarah. Selanjutnya untuk indikator menjaga peninggalan sejarah bangsa
kesadran sejarah siswa sangat bagus, hal ini sangat baik untuk dipertahankan.
Akan tetapi masih belum keseluruhan siswa yang memiliki kesadaran sejarah
pada indikator menjaga peninggalan sejarah bagus. Hal ini lebih banyak
disebabkan oleh item jika saya menemukan benda-benda peninggalan sejarah
yang tidak tau pemiliknya, maka saya akan melaporkan kepada pihak yang
berwenang. Diharapkan kepada siswa untuk lebih menghargai lagi peninggalan
masa lalu walaupun dalam berbagai bentuk.
79
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
1. Secara umum kesadaran sejarah siswa kelas XII IPS SMA N 1 Pariangan
Kabupaten Tanah Datar berada pada kategori sangat tinggi dengan
perolehan persentase 88,33%. Sebaran data secara umum tinggi, karena
frekuensi tertinggi itu terletak pada interval kedua. Pemusatan data secara
umum kurang tinggi karena mean lebih rendah dari nilai median dan
modus. Analisis variasi secara umum kesadaran sejarah siswa sudah tinggi
karena variasi datanya homogen.
2. Berdasarkan analisis persentase per indikator kesadaran sejarah siswa
sudah tinggi. Indikator yang paling tinggi yaitu menjaga peninggalan
sejarah bangsa dengan perolehan persentase sebesar 91,66% dan terendah
indikator membudayakan sejarah bangsa bagi pembinaan budaya bangsa
sebesar 55%. Sebaran data pada indikator menghayati makna dan hakikat
sejarah bagi masa kini dan masa yang akan datang kesadaran sejarah pada
indikator ini sudah tinggi. Sebaran data pada indikator mengenal diri
sendiri dan bangsanya kesadaran sejarah siswa sudah tinggi. Pada
indikator membudayakan sejarah bagi pembinaan budaya bangsa
kesadaran sejarah siswa sudah tinggi. Pada indikator menjaga peninggalan
sejarah bangsa kesadaran sejarah siswa pada indikator ini sangat tinggi.
80
Hasil analisis pemusatan data pada setiap indikator itu kurang tinggi,
karena nilai antara mean, median dan modus berdekatan. Kalau dilihat
pada analisis variasi data pada setiap indikator kesadaran sejarah siswa
sudah tingi, karena datanya bersifat homogen.
3. Berdasarkan hasil analisis persentase kesadaran sejarah siswa per item,
dari tujuh belas item ada sebanyak tiga belas item yang sudah tinggi dan
empat item yang masih kurang tinggi, yaitu item pengalaman masa
lampau diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Selanjutnya, item saya meyakini pengalaman sejarahlah yang membentuk
identitas nasional. Item melalui sejarah dapat disadari pengembangan
kebudayaan itu sendiri. Terakhir item jika saya menemukan benda-benda
peninggalan sejarah yang tidak tahu pemiliknya, maka saya akan
melaporkan kepada pihak berwenang.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang penulis peroleh, penulis mengemukakan
beberapa saran anatara lain:
1. Bagi Guru
a. Guru harus memberi penekanan kepada siswa mengenai makna
dan hakekat sejarah.
b. Guru mengkaitkan pembelajaran sejarah dengan pembentukan
suatu negara/bangsa indonesia.
c. Guru bukan hanya mengajarkan kejadian tetapi juga menjelaskan
sejarah sebagai alat pamong budaya
81
2. Bagi siswa, tetap mempertahankan kesadaran sejarahnya yang sudah
tinggi dan lebih meningkatkan lagi keseriusan dalam belajar sejarah
agar dapat memahami makna dan hakekat sejarah.
3. Bagi peneliti lain agar dapat mengembangkan penelitian untuk
memperbaiki kualitas proses belajar sejarah dan juga untuk
meningkatkan kesadaran sejarah.
82
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
ABD Rahman Hamid& Muhammad Saleh Madjid. 2014. Pengantar Ilmu Sejarah.
Ombak: Yogyakarta.
Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Ombak: Yogyakarta.
Budiawan. 2014. Sejarah sebagi humaniora: kumpulan esai. Ombak: Yogyakarta
Daliman, A. 2012. Pengantar Filsafat Sejarah. Ombak: Yogyakarta.
Deni Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. PT. Remaja Rosdakarya:
Bandung.
Irianto, Arif. 2014. Statistik: Konsep Dasar, Aplikasi, Dan Pengembangannya.
Kencana: Jakarta.
Latief, Juraid Abdul. 2012. Manusia ,Filsafat, Dan Sejarah. Bumi Aksara: Bumi
Aksara.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta:
Bandung.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta: Jakarta.
Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural.
PT Bumi Aksara: Jakarta.
Syofian Siregar. 2014. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. PT Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
B. Jurnal
Aman. 2014. Aktualisasi Nilai-Nilai Kesadaran Sejarah Dan Nasionalisme
Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA. Jurnal Pendidikan Karakter. Tahun
IV. No 1. Februari 2014.
Aman. 2009. Kesadaran Sejarah Dan Nasionalisme: Pengalaman Indonesia.
Jurnal Informasi. No. 2, XXXV, Th. 2009.
83
Sulhan. 2016. Peningkatan Kesadaran Sejarah Siswa Melalui Pemanfaatan
Sumber Isu Kontroversial Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri 4
Palu. e Jurnal Katalogis. Vol 4 no 9. Hal 156-167.
Kian Amboro. 2015. Membangun Kesadaran Berawal Dari Pemahaman; Relasi
Pemahaman Sejarah Dengan Kesadaran Sejarah Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Metro. Jurnal
historia. Vol 3 no 2.
C. Skripsi
Ashar basyari. 2013. Hubungan Antara Minat Dan Prestasi Belajar Sejarah
Dengan Kesadaran Sejarah Siswa MAN Yogyakarta III. Skripsi:
universitas negeri yogyakarta.
Nurval Arif. 2017. Hubungan Kesadaran Sejarah Dengan Minat Belajar Sejarah
Siswa Kelas X IPS Di SMA Negeri 1 Linggo Sari Baganti Kabupaten
Pesisir Selatan. Skripsi: Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.
Nofriadi. 2017. Kesadaran Sejarah Masyarakat Painan Selatan Terhadap Objek
Wisata Benteng Portugis Di Pulau Cingkuak Kabupaten Pesisir Selatan.
Skripsi: Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.
84
LAMPIRAN
85
LAMPIRAN I
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Deskriptor
Kesadaran
Sejarah
Menghayati makna dan
hakekat sejarah bagi masa
kini dan masa yang akan
datang
9. Pengalaman masa lampau
dapat memecahkan
masalah-masalah yang
dihadapi.
10. Melalui sejarah saya
dapat mengambil nilai-nilai
masa lampau untuk
menghadapi masa kini.
11. Sejarah mampu
membangun ide-ide tentang
akibat dari apa yang
dilakukan dimasa kini dan
masa akan datang.
12. Masa lampau
mengingatkan saya kalau
akan melakukan suatu
tindakan untuk masa akan
datang.
Mengenal diri sendiri dan
bangsanya
13. Sejarah mengajarkan
saya tentang apa yang telah
saya kerjakan.
14. Sejarah menceritakan
tentang pengalaman suatu
kelompok di masa lampau.
15. Pengalaman sejarahlah
yang membentuk identitas
nasional.
16. Saya menghargai
pendapat teman-teman dan
mendengarkannya dengan
baik.
Membudayakan sejarah bagi
pembinaan budaya bangsa
18. Sejarah bukan sekedar
memperluas pengetahuan.
19. Sejarah dapat
mengarahkan saya kepada
penghayatan nilai-nilai
budaya.
20. Melalui sejarah dapat
dikembangkan kebudayaan
86
itu sendiri.
21. Melalui sejarah saya
memahami bahwa bangsa
itu terwujud melalui proses
sejarah
Menjaga peninggalan
sejarah bangsa
22. Jika saya menemukan
benda-benda peninggalan
sejarah yang tidak tahu
pemiliknya , maka saya
akan melaporkan pada
pihak yang berwenang.
23. Jika saya berkunjung ke
situs peninggalan sejarah
saya tidak akan merusak
banda-benda peninggalan
sejarah.
24. Saya tidak akan mengubah
bentuk/warna benda-benda
peninggalan sejarah.
25. Saya tidak akan
memperjualbelikan benda-
benda peninggalan sejarah.
26. Jika saya melihat teman
yang mencoret-coret
peninggalan sejarah maka
saya akan menegurnya.
87
LAMPIRAN 2
Angket Uji Instrumen Penelitian
Gambaran Kesadaran Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Pariangan
A. Pengantar
1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan
2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan seksama
3. Isilah dengan jujur sesuai dengan kenyataan pada diri saudara
4. Berilah tanda (√) pada alternatif jawaban yang anda anggap paling benar
5. Seluruh pernyataan harus dijawab dan tidak diperkenankan jawaban lebih
dari satu
6. Pada setiap butir pernyataan disediakan lima alternatif jawaban dapat
digunakan kriteria sebagai berikut:
a. Sangat setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Netral (N)
d. Tidak setuju (TS)
e. Sangat tidak setuju (STS)
Perhatikan contoh berikut:
No Pernyataan Alternatif jawaban
SS S N TS STS
1 Pengalaman masa lampau
diyakini dapat memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi
√
Pada pernyataan contoh memberikan tanda ceklis (√) pada kolom
SL yang menunjukkan bahwa selalu dengan pernyataan tersebut.
88
B. Identitas
Nama :
kelas :
Tanggal pengisian :
C. Pernyataan
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
Menghayati makna dan hakekat sejarah bagi
masa kini dan masa yang akan datang
1 Pengalaman masa lampau diyakini dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
2 Melalui sejarah saya dapat mengambil nilai-
nilai masa lampau untuk menghadapi masa
kini.
3 Sejarah diyakini dapat membangun ide-ide
tentang akibat dari apa yang dilakukan dimasa
kini dan masa akan datang.
4 Masa lampau mengingatkan saya kalau akan
melakukan suatu tindakan untuk masa akan
datang.
Mengenal diri sendiri dan bangsanya
5 Saya meyakini sejarah dapat mengajarkan
tentang apa yang telah saya kerjakan.
6 Saya menyadari sejarah menceritakan tentang
pengalaman suatu kelompok di masa lampau.
7 Saya meyakini pengalaman sejarahlah yang
membentuk identitas nasional.
8 Saya menghargai pendapat teman-teman dan
mendengarkannya dengan baik.
Membudayakan sejarah bagi pembinaan
budaya bangsa
9 Sejarah diyakini bukan sekedar memperluas
pengetahuan.
10 Sejarah disadari dapat mengarahkan saya
89
kepada penghayatan nilai-nilai budaya.
11
Melalui sejarah dapat dikembangkan
kebudayaan itu sendiri.
12 Melalui sejarah saya menyadari bahwa bangsa
itu terwujud melalui proses sejarah.
Menjaga peninggalan sejarah bangsa
13 Jika saya menemukan benda-benda
peninggalan sejarah yang tidak tahu
pemiliknya , maka saya akan melaporkan
pada pihak yang berwenang.
14 Jika saya berkunjung ke situs peninggalan
sejarah saya tidak akan merusak banda-benda
peninggalan sejarah.
15 Saya tidak akan mengubah bentuk/ warna
benda-benda peninggalan sejarah.
16 Saya tidak akan memperjualbelikan benda-
benda peninggalan sejarah.
17 Jika saya melihat teman yang mencoret-coret
peninggalan sejarah maka saya akan
menegurnya.
90
91
92
Lampiran 4
OLAHAN DATA PERSENTASE
A. Persentase Gambaran Umum Kesadaran Sejarah
TCR =
×100
No Skor TCR Kategori
1 65 65/85×100 = 76,47 Tinggi
2 65 65/85×100 = 76,47 Tinggi
3 71 71/85×100 = 83,52 Sangat Tinggi
4 76 76/85×100 = 89,41 Sangat Tinggi
5 73 73/85×100 = 85,88 Sangat Tinggi
6 79 79/85×100 = 92,94 Sangat Tinggi
7 70 70/85×100 = 82,35 Sangat Tinggi
8 66 66/85×100 = 77,64 Tinggi
9 82 82/85×100 = 96,47 Sangat Tinggi
10 70 70/85×100 = 82,35 Sangat Tinggi
11 70 70/85×100 = 82,35 Sangat Tinggi
12 77 77/85×100 = 90,58 Sangat Tinggi
13 77 77/85×100 = 90,58 Sangat Tinggi
14 74 74/85×100 = 87,05 Sangat Tinggi
15 68 68/85×100 = 80 Tinggi
16 68 68/85×100 = 80 Tinggi
17 73 73/85×100 = 85,88 Sangat Tinggi
18 72 72/85×100 = 84,70 Sangat Tinggi
19 77 77/85×100 = 90,58 Sangat Tinggi
20 70 70/85×100 = 82,35 Sangat Tinggi
21 77 77/85×100 = 90,58 Sangat Tinggi
22 80 80/85×100 = 94,11 Sangat Tinggi
23 75 75/85×100 = 88,23 Sangat Tinggi
24 72 72/85×100 = 84,70 Sangat Tinggi
25 77 77/85×100 = 90,58 Sangat Tinggi
26 79 79/85×100 = 92,94 Sangat Tinggi
27 76 76/85×100 = 89,41 Sangat Tinggi
28 81 81/85×100 = 95,29 Sangat Tinggi
29 82 82/85×100 = 96,47 Sangat Tinggi
30 74 74/85×100 = 87,05 Sangat Tinggi
31 72 72/85×100 = 85,70 Sangat Tinggi
32 76 76/85×100 = 89,41 Sangat Tinggi
33 74 74/85×100 = 87,05 Sangat Tinggi
34 79 79/85×100 = 92,94 Sangat Tinggi
35 72 72/85×100 = 84,70 Sangat Tinggi
36 80 80/85×100 = 94,11 Sangat Tinggi
93
37 80 80/85×100 = 94,11 Sangat Tinggi
38 77 77/85×100 = 90,58 Sangat Tinggi
39 81 81/85×100 = 95,29 Sangat Tinggi
40 69 69/85×100 = 81,17 Sangat Tinggi
41 74 74/85×100 = 87,05 Sangat Tinggi
42 77 77/85×100 = 90,58 Sangat Tinggi
43 72 72/85×100 = 84,70 Sangat Tinggi
44 67 67/85×100 = 78,82 Sangat Tinggi
45 71 71/85×100 = 83,52 Sangat Tinggi
46 75 75/85×100 = 88,23 Sangat Tinggi
47 78 78/85×100 = 91,76 Sangat Tinggi
48 74 74/85×100 = 87,05 Sangat Tinggi
49 71 71/85×100 = 83,52 Sangat Tinggi
50 67 67/85×100 = 78,82 Tinggi
51 78 78/85×100 = 91,76 Sangat Tinggi
52 74 74/85×100 = 87,05 Sangat Tinggi
53 77 77/85×100 = 90,58 Sangat Tinggi
54 74 74/85×100 = 87,05 Sangat Tinggi
55 78 78/85×100 = 91,76 Sangat Tinggi
56 77 77/85×100 = 90,58 Sangat Tinggi
57 75 75/85×100 = 88,23 Sangat Tinggi
58 77 77/85×100 = 90,58 Sangat Tinggi
59 72 72/85×100 = 84,70 Sangat Tinggi
60 72 72/85×100 = 84,70 Sangat Tinggi
P =
×100
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 53 53/60×100 = 88,33%
2 Tinggi 7 7/60×100 = 11,67%
Jumlah 60 100%
B. Persentase Per Indikator
1. Persentase Indikator Menghayati Makna Dan Hakekat Sejarah Bagi
Masa Kini Dan Masa Yang Akan Datang
TCR =
×100
No Skor TCR Kategori
1 14 14/20×100 = 70 Tinggi
2 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
3 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
4 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
5 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
94
6 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
7 16 16/20×100 = 80 Tinggi
8 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
9 20 20/20×100 = 100 Sangat Tinggi
10 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
11 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
12 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
13 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
14 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
15 16 16/20×100 = 80 Tinggi
16 16 16/20×100 = 80 Tinggi
17 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
18 16 16/20×100 = 80 Tinggi
19 16 16/20×100 = 80 Tinggi
20 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
21 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
22 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
23 16 16/20×100 = 80 Tinggi
24 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
25 16 16/20×100 = 80 Tinggi
26 16 16/20×100 = 80 Tinggi
27 20 20/20×100 = 100 Sangat Tinggi
28 20 20/20×100 = 100 Sangat Tinggi
29 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
30 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
31 16 16/20×100 = 80 Tinggi
32 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
33 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
34 20 20/20×100 = 100 Sangat Tinggi
35 20 20/20×100 = 100 Sangat Tinggi
36 20 20/20×100 = 100 Sangat Tinggi
37 20 20/20×100 = 100 Sangat Tinggi
38 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
39 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
40 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
41 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
42 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
43 20 20/20×100 = 100 Sangat Tinggi
44 20 20/20×100 = 100 Sangat Tinggi
45 20 20/20×100 = 100 Sangat Tinggi
46 15 15/20×100 = 75 Tinggi
47 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
48 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
49 15 15/20×100 = 75 Tinggi
95
50 15 15/20×100 = 75 Tinggi
51 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
52 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
53 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
54 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
55 16 16/20×100 = 80 Tinggi
56 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
57 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
58 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
59 16 16/20×100 = 80 Tinggi
60 16 16/20×100 = 80 Tinggi
P =
×100
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 44 44/60×100 = 73,33%
2 Tinggi 16 16/60×100 = 26,67%
Jumlah 60 100%
2. Persentase Indikator Mengenal Diri Sendiri Dan Bangsanya
TCR =
×100
No Skor TCR Kategori
1 15 15/20×100 = 75 Tinggi
2 12 12/20×100 = 60 Cukup
3 14 14/20×100 = 70 Tinggi
4 16 16/20×100 = 80 Tinggi
5 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
6 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
7 15 15/20×100 = 75 Tinggi
8 15 15/20×100 = 75 Tinggi
9 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
10 16 16/20×100 = 80 Tinggi
11 16 16/20×100 = 80 Tinggi
12 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
13 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
14 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
15 14 14/20×100 = 70 Tinggi
16 14 14/20×100 = 70 Tinggi
17 15 15/20×100 = 75 Tinggi
18 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
19 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
20 16 16/20×100 = 80 Tinggi
96
21 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
22 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
23 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
24 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
25 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
26 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
27 16 16/20×100 = 80 Tinggi
28 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
29 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
30 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
31 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
32 16 16/20×100 = 80 Tinggi
33 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
34 16 16/20×100 = 80 Tinggi
35 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
36 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
37 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
38 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
39 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
40 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
41 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
42 16 16/20×100 = 80 Tinggi
43 14 14/20×100 = 70 Tinggi
44 16 16/20×100 = 80 Tinggi
45 16 16/20×100 = 80 Tinggi
46 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
47 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
48 16 16/20×100 = 80 Tinggi
49 16 16/20×100 = 80 Tinggi
50 15 15/20×100 = 75 Tinggi
51 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
52 15 15/20×100 = 75 Tinggi
53 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
54 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
55 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
56 16 16/20×100 = 80 Tinggi
57 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
58 16 16/20×100 = 80 Tinggi
59 16 16/20×100 = 80 Tinggi
60 15 15/20×100 = 75 Tinggi
97
P =
×100
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 33 33/60×100 = 55%
2 Tinggi 26 26/60×100 = 43,33%
3 Cukup 1 1/60×100 = 1,67%
Jumlah 60 100%
3. Persentase Indikator Membudayakan Sejarah Bagi Pembinaan
Budaya Bangsa
TCR =
×100
No Skor TCR Kategori
1 14 14/20×100 = 70 Tinggi
2 16 16/20×100 = 80 Tinggi
3 16 16/20×100 = 80 Tinggi
4 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
5 15 15/20×100 = 75 Tinggi
6 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
7 16 16/20×100 = 80 Tinggi
8 16 16/20×100 = 80 Tinggi
9 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
10 16 16/20×100 = 80 Tinggi
11 16 16/20×100 = 80 Tinggi
12 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
13 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
14 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
15 13 13/20×100 = 65 Tinggi
16 13 13/20×100 = 65 Tinggi
17 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
18 16 16/20×100 = 80 Tinggi
19 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
20 15 15/20×100 = 75 Tinggi
21 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
22 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
23 16 16/20×100 = 80 Tinggi
24 16 16/20×100 = 80 Tinggi
25 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
26 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
27 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
28 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
29 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
30 16 16/20×100 = 80 Tinggi
98
31 16 16/20×100 = 80 Tinggi
32 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
33 14 14/20×100 = 70 Tinggi
34 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
35 14 14/20×100 = 70 Tinggi
36 20 20/20×100 = 100 Sangat Tinggi
37 16 16/20×100 = 80 Tinggi
38 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
39 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
40 15 15/20×100 = 75 Tinggi
41 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
42 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
43 16 16/20×100 = 80 Tinggi
44 16 16/20×100 = 80 Tinggi
45 16 16/20×100 = 80 Tinggi
46 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
47 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
48 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
49 16 16/20×100 = 80 Tinggi
50 16 16/20×100 = 80 Tinggi
51 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
52 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
53 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
54 16 16/20×100 = 80 Tinggi
55 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
56 19 19/20×100 = 95 Sangat Tinggi
57 18 18/20×100 = 90 Sangat Tinggi
58 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
59 16 16/20×100 = 80 Tinggi
60 17 17/20×100 = 85 Sangat Tinggi
P =
×100
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 33 33/60×100 = 55%
2 Tinggi 27 27/60×100 = 45%
Jumlah 60 100%
4. Persentase Indikator Menjaga Peninggalan Sejarah Bangsa
TCR =
×100
No Skor TCR Kategori
99
1 22 22/25×100 = 88 Sangat Tinggi
2 20 20/25×100 = 80 Tinggi
3 23 23/25×100 = 92 Sangat Tinggi
4 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
5 22 22/25×100 = 88 Sangat Tinggi
6 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
7 23 23/25×100 = 92 Sangat Tinggi
8 21 21/25×100 = 85 Sangat Tinggi
9 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
10 20 20/25×100 = 80 Tinggi
11 21 21/25×100 = 85 Sangat Tinggi
12 24 24/25×100 = 96 Sangat Tinggi
13 24 24/25×100 = 96 Sangat Tinggi
14 22 22/25×100 = 88 Sangat Tinggi
15 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
16 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
17 23 23/25×100 = 92 Sangat Tinggi
18 22 22/25×100 = 88 Sangat Tinggi
19 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
20 21 21/25×100 = 85 Sangat Tinggi
21 22 22/25×100 = 88 Sangat Tinggi
22 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
23 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
24 21 21/25×100 = 85 Sangat Tinggi
25 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
26 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
27 23 23/25×100 = 92 Sangat Tinggi
28 24 24/25×100 = 96 Sangat Tinggi
29 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
30 23 23/25×100 = 92 Sangat Tinggi
31 22 22/25×100 = 88 Sangat Tinggi
32 23 23/25×100 = 92 Sangat Tinggi
33 23 23/25×100 = 92 Sangat Tinggi
34 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
35 21 21/25×100 = 85 Sangat Tinggi
36 23 23/25×100 = 92 Sangat Tinggi
37 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
38 24 24/25×100 = 96 Sangat Tinggi
39 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
40 20 20/25×100 = 80 Tinggi
41 23 23/25×100 = 92 Sangat Tinggi
42 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
43 22 22/25×100 = 88 Sangat Tinggi
44 15 15/25×100 = 60 Cukup
100
45 19 19/25×100 = 76 Tinggi
46 24 24/25×100 = 96 Sangat Tinggi
47 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
48 22 22/25×100 = 88 Sangat Tinggi
49 24 24/25×100 = 96 Sangat Tinggi
50 21 21/25×100 = 85 Sangat Tinggi
51 24 24/25×100 = 96 Sangat Tinggi
52 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
53 24 24/25×100 = 96 Sangat Tinggi
54 22 22/25×100 = 88 Sangat Tinggi
55 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
56 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
57 22 22/25×100 = 88 Sangat Tinggi
58 25 25/25×100 = 100 Sangat Tinggi
59 24 24/25×100 = 96 Sangat Tinggi
60 24 24/25×100 = 96 Sangat Tinggi
P =
×100
C. Persentase per item
P =
×100
1. Pengalaman Masa Lampau Diyakini Dapat Memecahkan Masalah-
Masalah Yang Dihadapi
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 24 24/60×100 = 40%
2 Tinggi 31 31/60×100 = 51,67%
3 Cukup 4 4/60×100 = 6,67%
4 Rendah 1 1/60×100 = 1,66%
Jumlah 60 100%
2. Melalui Sejarah Saya Dapat Mengambil Nilai-Nilai Masa Lampau
Untuk Menghadapi Masa Kini.
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 31 31/60×100 = 51,67%
2 Tinggi 24 24/60×100 = 40%
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 55 55/60×100 = 91,66%
2 Tinggi 4 4/60×100 = 6,67%
3 Cukup 1 1/60×100 = 1,67%
Jumlah 60 100%
101
3 Cukup 5 5/60×100 = 8,33%
Jumlah 60 100%
3. Sejarah Diyakini Dapat Membangun Ide-Ide Tentang Akibat Dari
Apa Yang Dilakukan Dimasa Kini Dan Masa Akan Datang.
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 25 25/60×100 = 41,67%
2 Tinggi 27 27/60×100 = 45%
3 Cukup 7 7/60×100 = 11,67%
4 Rendah 1 1/60×100 = 1,66%
Jumlah 60 100%
4. Masa Lampau Mengingatkan Saya Kalau Akan Melakukan Suatu
Tindakan Untuk Masa Akan Datang.
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 40 40/60×100 = 66,67%
2 Tinggi 16 16/60×100 = 26,67%
3 Cukup 4 4/60×100 = 6,66%
Jumlah 60 100%
5. Saya Meyakini Sejarah Dapat Mengajarkan Tentang Apa Yang Telah
Saya Kerjakan.
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 21 21/60×100 = 35%
2 Tinggi 30 30/60×100 = 50%
3 Cukup 7 7/60×100 = 11,67%
4 Rendah 2 2/60×100 = 3,33%
Jumlah 60 100%
6. Saya Menyadari Sejarah Menceritakan Tentang Pengalaman Suatu
Kelompok Di Masa Lampau.
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 22 22/60×100 = 36,67%
2 Tinggi 32 32/60×100 = 53,33%
3 Cukup 5 5/60×100 = 8,33%
4 Rendah 1 1/60×100 = 1,67%
Jumlah 60 100%
7. Saya Meyakini Pengalaman Sejarahlah Yang Membentuk Identitas
Nasional.
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 14 14/60×100 = 23,33%
2 Tinggi 32 32/60×100 = 53,34%
3 Cukup 12 12/60×100=20%
4 Rendah 2 2/60×100=3,33%
Jumlah 60 100%
102
8. Saya Menghargai Pendapat Teman-Teman Dan Mendengarkannya
Dengan Baik
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 27 27/60×100 = 45%
2 Tinggi 27 27/60×100 = 45%
3 Cukup 3 3/60×100 = 5%
4 Rendah 3 3/60×100 = 5%
Jumlah 60 100%
9. Sejarah Diyakini Bukan Sekedar Memperluas Pengetahuan
No Kategori N persentase
1 Sangat Tinggi 26 26/60×100 = 43,33%
2 Tinggi 21 21/60×100 = 35%
3 Cukup 6 6/60×100 = 10%
4 Rendah 7 7/60×100 = 11,67%
Jumlah 60 100%
10. Sejarah Disadari Dapat Mengarahkan Saya Kepada Penghayatan
Nilai-Nilai Budaya
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 30 30/60×100 = 50%
2 Tinggi 26 26/60×100 = 43,33%
3 Cukup 4 4/60×100 = 6,67%
Jumlah 60 100%
11. Melalui Sejarah Dapat Dikembangkan Kebudayaan Itu Sendiri
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 14 14/60×100 = 23,33%
2 Tinggi 33 33/60×100 = 55%
3 Cukup 10 10/60×100 = 16,67%
4 Rendah 3 3/60×100 = 5%
Jumlah 60 100%
12. Melalui Sejarah Saya Menyadari Bahwa Bangsa Itu Terwujud Melalui
Proses Sejarah
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 30 30/60×100 = 50%
2 Tinggi 22 22/60×100 = 36,67%
3 Cukup 8 8/60×100 = 13,33%
Jumlah 60 100%
103
13. Jika Saya Menemukan Benda-Benda Peninggalan Sejarah Yang Tidak
Tahu Pemiliknya , Maka Saya Akan Melaporkan Pada Pihak Yang
Berwenang
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 37 37/60×100 = 61,67%
2 Tinggi 15 15/60×100 = 25%
3 Cukup 6 6/60×100 = 10%
4 Rendah 2 2/60×100 = 3,33%
Jumlah 60 100%
14. Jika Saya Berkunjung Ke Situs Peninggalan Sejarah Saya Tidak Akan
Merusak Banda-Benda Peninggalan Sejarah
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 46 46/60×100 = 76,67%
2 Tinggi 12 12/60×100 = 20%
3 Cukup 2 2/60×100 = 3,33%
Jumlah 60 100%
15. Saya Tidak Akan Mengubah Bentuk/ Warna Benda-Benda
Peninggalan Sejarah
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 43 43/60×100 = 71,67%
2 Tinggi 15 15/60×100 = 25%
3 Cukup 2 2/60×100 = 3,33%
Jumlah 60 100%
16. Saya Tidak Akan Memperjualbelikan Benda-Benda Peninggalan
Sejarah
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 41 41/60×100 = 68,34%
2 Tinggi 17 17/60×100 = 28,33%
3 Cukup 2 2/60×100 = 3,33%
Jumlah 60 100%
17. Jika Saya Melihat Teman Yang Mencoret-Coret Peninggalan Sejarah
Maka Saya Akan Menegurnya
No Kategori N Persentase
1 Sangat Tinggi 39 39/60×100 = 65%
2 Tinggi 20 20/60×100 = 33,33%
3 Cukup 0 0%
4 Rendah 0 0%
5 Sangat Rendah 1 1/60×100 = 1,67%
Jumlah 60 100%
104
LAMPIRAN 5
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Gerbang sekolah SMA N 1 Pariangan Kecamatan Pariangan
Kabupaten Tanah Datar (10 Juli 2018)
Gambar 2. Kondisi sekolah SMA N 1 Pariangan Kecamatan Pariangan
Kabupaten Tanah Datar (10 Juli 2018)
105
Gambar 3. Penulis menjelaskan petunjuk cara pengisian angket kepada siswa
(12 Juli 2018)
Gambaar 4. Peneliti sedang mengawasi siswa mengisi angket (12 Juli 2018)
106
Gambar 5. Siswa mengisi angket yang yang telah disebarkan (14 Juli 2018)
Gambar 6. Peneliti sedang mengawasi siswa dalam mengisi angket (14 Juli 2018)
107
Gambar 7. Peneliti sedang memberikan angket kepada siswa (10 Juli 2018)
108
109
110
111
Top Related