Download - fraktur

Transcript

2

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangFraktur berarti suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang (diskontinuitas tulang) oleh tenaga yang melebihi kekuatan tulang.1 Fraktur terjadi ketika tekanan yang kuat diberikan pada tulang normal atau tekanan yang sedang pada tulang yang terkena penyakit, misalnya osteoporosis. Fraktur merupakan keluhan terbanyak diantara penyakit orthopedi. Fraktur merupakan salah satu masalah musculoskeletal (tulang dan otot) yangsering terjadi pada manusia lanjut usia, dan fraktur yang berhubungan dengan osteoporosis dianggap yang paling menyebabkan morbiditas dan disalbilitas padalanjut usia. Jenis fraktur berdasarkan lokasinya yang sering terjadi pada lansia yaitu fraktur kompresi vertebra, fraktur panggul, dan fraktur pinggul.Fraktur karena kecelakaan lalu lintas, jatuh pada tempat yang tidak tinggi, terpeleset di kamar mandi dimana panggul dalam keadaan fleksi dan rotasi. Sering terjadi pada usia 60 tahun ke atas, biasanya tulang bersifat osteoporotik, pada pasien awal menopause, alkoholism, merokok, berat badan rendah, terapi steroid, phenytoin, dan jarang berolahraga, merupakan traumahigh energy.Lansia (lanjut usia) adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Hoolbrook (1984) melaporkan bahwa 1 dari 20 klien yang berusia lebih dari 65 tahun yang baru saja dirawat di rumah sakit mengelami penyembuhan dari fraktur pinggul, dan pada klien yang berasal dari panti werda, 70% tidak bertahan hidup 1 tahun, hanya sepertiga dari klien yang dapat bertahan hidup setelah mengalami fraktur pinggul dapat kembali ke gaya hidup dan tingkat kemandirian yang dapat dibandingkan dengan kondisi sebelum klien mengalami fraktur tersebut. Antara 75 dan 80% dari semua fraktur tulang pinggul mempengaruhi wanita, dan hampir setengahnya terjadi pada seseorang yang berusia 80 tahun atau lebih. Manifestasi klinis dari fraktur tulang pinggul ini adalah rotasi eksternal, pemendekan ekstremitas yang terkena, dan nyeri berat serta nyeri tekan di lokasi fraktur.1.2Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana etiologi, patogenesis, pemeriksaan fisik, diagnosis dan penatalaksanaan dari fraktur tertutup regio femur?1.3Tujuan1.3.1 Mengetahui etiologi, patogenesis, pemeriksaan fisik, diagnosis dan penatalaksanaan fraktur tertutup regio femur.1.4Manfaat1.4.1Menambah wawasan mengenai penyakit bedah khususnya fraktur tertutup regio femur. 1.4.2Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang mengikuti kepaniteraan klinik bagian ilmu penyakit bedah ortopedi.

1