MANAJEMEN STRATEGIC PLANNING
ANALISIS SWOT JUNGLE DONUT’S
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Manajemen Strategic Planning
Disusun Oleh :
Cerlienia Juwita (0910220069)
Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
Malang
2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“ANALISIS SWOT Jungle Donut’s”. Penulisan makalah merupakan salah
satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen
Strategic Planning Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya Malang. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
1. Bapak M. Fatchi, SE, MS sebagai dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Strategic Planning Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya Malang yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam
rangka penyelesaian penyusunan makalah ini
2. Rekan-rekan semua di kelas Manajemen Strategic Planning.
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga
tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian
yang besar kepada penulis.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Malang, 27 Mei 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan ekonomi yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan
pemenuhan kebutuhan meningkat. Pemenuhan kebutuhan akan makanan
merupakan aspek yang paling menonjol dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal
ini donat merupakan makanan yang mudah diolah dan dapat dibuat
menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat.
Donat dapat dibuat menggunakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi
kesehatan. Sehingga donat dapat dijadikan makanan yang kaya akan gizi. Selain
itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari sumber terpercaya,
makanan junk food mungkin baik bagi jantung asalkan disertai dengan sepiring
donat.
Maka dari itu, Jungle Donut’s yang bergerak di bidang kuliner dengan
menjual berbagai jenis donat dan minuman-minuman sebagai pelengkap. Bisnis
yang berlokasi di Jalan Riau No. 34 Bandung ini dimulai sejak tahun 2006 ini
cukup berkembang dan lumayan maju didalam perkembangannya.
Didalam mengembangkan produknya Bapak Adi selalu melakukan
inovasi terhadap produk donatnya dan ditujukan pada semua segmen
masyarakat baik menengah kebawah ataupun menengah keatas. Hal tersebut
dapat dilihat dari kualitas produk dan fasilitas-fasilitas yang tersedia. Di
samping menjual donat dengan bahan yang berkualitas, Jungle Donut’s ini juga
menyediakan berbagai macam menu es dan minuman dingin yang segar dan
berbeda.
Lokasi sangat mempengaruhi bisnis ini dalam perkembangannya.
Sehingga lokasi merupakan komponen yang sangat penting dalam menentukan
strategis manajemen dalam menarik konsumen untuk membeli produknya.
Selain itu biaya juga sangat mempengaruhi usaha ini, sehingga pemilik
berusaha untuk bekerja sama dengan pemasok bahan baku agar tetap dapat
memenuhi selera konsumen dan tetap dapat mempertahankan kualitas dan harga
jual. Sehingga konsumen dapat puas, karena kepuasan konsumen merupakan
hal yang paling utama bagi pemilik bisnis ini, sehingga setiap cara dilakukan
oleh pemilik demi kebaikan dan kepuasaan konsumen bisnis kulinernya.
2. VISI dan MISI Jungle Donut’s
2.1 Visi
Menjadikan bisnis donat ini menjadi salah satu bisnis kuliner
donat yang terbaik dan diminati oleh berbagai kalangan.
2.2Misi
a. Membuat donat dengan berbagai macam varian rasa
b. Membuat donat dari bahan-bahan yang menyehatkan
c. Membuat inovasi-inovasi baru dalam produk yang dibuat
d. Memberikan harga yang terjangkau bagi konsumen
3. TUJUAN USAHA Jungle Donut’s
Pada dasarnya setiap bisnis mempunyai tujuan yang ingin dicapai
bersama anggotanya. Tujuan tersebut perlu ditetapkan terlebih dahulu
secara tegas dan jelas agar dimengerti oleh seluruh bagian yang ada pada
suatu bisnis, baik antara pemilik dan pekerja sehingga tidak terjadi
kesalah pahaman yang berakibat tidak tercapainnya suatu tujuan yang
telah ditetapkan.
Adapun tujuan dari bisnis kuliner “Jungle Donut’s” ini adalah sebagai
berikut:
Tujuan jangka pendek :
Menjadikan donat sebagai makanan yang digemari oleh setiap
masyarakat.
Tujuan jangka panjang :
Membuat donat sesuai pesanan dan selera konsumen.
BAB II
PERMASALAHAN
Kelemahan :
Brand belum terlalu terkenal, hal ini menjadikan masyarakat belum
terlalu tahu tentang kuliner ini, hal ini disebabkan karena masih kurangnya
usaha pengenalan dan promosi yang dilakukan pemilik terhadap bisnis kuliner
tahunya kepada kelompok yang lebih luas lagi, kelemahan ini merupakan salah
satu permasalahan yang sangat penting dan berpengaruh besar terhadap bisnis
ini. Kelemahan ini hendaknya lebih diperhatikan dan perlu diperbaiki lagi oleh
pemilik.
Bahan baku cukup sulit didapatkan. Bahan baku yang harus fresh setiap
hari merupakan salah satu faktor kelemahan yang harus tetap diperhatikan
walaupun tidak penting sebab pemilik sudah menjalin kerjasama dengan
pemasok bahan baku, tetapi faktor ini juga tetap harus diperhatikan sebab tidaka
ada satupun faktor kelemahan yang tidak berdampak bagi suatu bisnis baik
sekarang maupun kedepannya.
Manajemen perusahaan yang masih sederhana merupakan salah satu
kelemahan dari bisnis ini sehingga hendaknya pemilik lebih membenahi
manajemen perusahaan yang sederhana itu menjadi lebih baik lagi.
Kurang cukupnya modal merupakan salah satu kendala dari bisnis ini
sebab untuk bisnis seperti ini modal yang dibutuhkan tentunya tidaklah kecil,
selain itu modal yang besar juga berpengaruh terhadap perkembangan bisnis.
Masih kurangnya promosi sehingga terkadang brand ini masih belum
terlalu dikenal dan familiar ditelinga konsumen. Hal ini merupakan kelemahan
dari bisnis ini sehingga harusnya lebih digencarkan lagi tingkat promosinya agar
konsumen semakin familiar.
Ancaman :
Persaingan antara Jungle Donut’s dengan pesaing yang telah lama terjun
dalam bisnis donat merupakan ancaman terbesar yang dari bisnis ini, persaingan
seperti ini hendaknya lebih diperhatikan lagi oleh pemilik agar bisnisnya dapat
lebih baik daripada pesaingnya.
Selera konsumen yang selalu berubah-ubah juga menjadi ancaman
tersendiri bagi bisnis ini, sebab terkadang konsumen selalu menginginkan
variasi rasa donat yang berbeda-beda dan baru sebab sifat konsumen cenderung
mudah bosan.
Banyaknya variasi donat dan jus buah mengakibatkan konsumen jadi
mempunyai banyak pilihan sehingga terkadang bisnis jadi bergantung pada
keputusan konsumen sebagai pembeli. Hal ini merupakan salah satu ancaman
yang cukup besar bagi pemilik.
Adanya isu sosial tentang perilaku curang dalam bisnis donut, seperti :
penambahan bahan-bahan kimia berbahaya pada donut juga merupakan salah
satu ancaman tersendiri bagi bisnis ini tetapi hal ini belum terlalu menjadi
ancaman yang berarti bila pemilik tetap menjaga kepercayaan konsumen dan
tetap menggunakan bahan bahan yang berkualitas.
Naik turunnya harga bahan baku dipasaran akan meningkatkan biaya
operasional bisnis ini sebab bahan baku utama produk ini tidak mudah untuk
digantikan, sehingga akan meningkatkan harga jual produk. Hal ini merupakan
salah satu ancaman bagi perusahaan. Karena dengan kenaikan bahan baku yang
ada maka pengeluaran perusahaan akan semakin tinggi. Peningkatan biaya
operasional dan harga jual produk ini merupakan ancaman yang bersifat rata-
rata, karena pesaing juga akan mengalami hal yang sama.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal bisnis
“waroeng tahu”. Data internal dikumpulkan untuk menganalisis beberapa faktor
yang dianggap penting dan dapat mempengaruhi bisnis ini. Analisis Internal
Factor Evaluation (IFE) dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan (5 kekuatan
dan 5 kelemahan).
2. Memberi bobot masing-masing faktor, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
posisi strategis bisnis. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi
skor total 1,00).
3. Menghitung nilai untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi bisnis tersebut.
4. Mengalikan bobot dengan nilai, untuk memperoleh nilai bobot.
5. Menjumlahkan skor pembobotan, nilai total ini menunjukkan bagaimana
perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.
6. Jumlah kumulatif nilai bobot (perkalian dan nilai) selanjutnya dipetakan pada
matriks SWOT guna mengetahui posisi perusahaan dan alternatif strategi
yang tepat. Adapun analisis IFE dapat dilihat pada tabel berikut ini :
PERHITUNGAN BOBOT & NILAI MATRIKS IFE
Kekuatan (78%) bobot Peringkat terbobot
Kualitas rasa dan tekstur yang khas dan berbeda dari yang lain
0.14 4 0.56
Proses pembuatannya mudah dan sederhana
0.12 4 0.48
Harga jual yang murah meriah 0.10 3 0.30
Desain Jungle Donut’s yang unik 0.10 3 0.30
Menu yang variatif 0.08 3 0.24
0. 58 1.88
Kelemahan (22%)
Brand belum terkenal 0.11 2 0.22
Bahan baku cukup sulit didapatkan 0.07 1 0.07
Manajemen perusahaan masih sederhana 0.10 2 0.20
Kurang cukup modal sebab ukm ini baru
didirikan
0.10 2 0.20
Kurangnya promosi 0.08 1 0.08
0.46 0.77
total 1.0 2.65
Keterangan Bobot & Rating :
BOBOT
0,00 – 0,04 SANGAT TIDAK PENTING
> 0,04 – 0,08 TIDAK PENTING
> 0,08 – 0,12 PENTING
> 0,12 – 0,16 SANGAT PENTING
RATING
4 ( SANGAT BERPENGARUH )
3 ( BERPENGARUH )
2 ( TIDAK BERPENGARUH )
1 ( SANGAT TIDAK BERPENGARUH )
Dari hasil perhitungan matriks IFE tersebut didapatkan jumlah total
matriks IFE sebesar 2,65 yang menunjukkan secara internal bisnis ini berada
pada posisi yang cukup kuat. Matriks IFE terdiri dari banyak faktor yang dapat
mempengaruhi, matriks IFE menggunakan bobot faktor sebesar 1.00.
Adapun penjelasan pembobotan masing-masing factor internal tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
KEKUATAN INTERNAL
1. Yang terbesar :
Kualitas rasa dan tekstur yang khas dan berbeda dari yang lain dengan
peringkat 4 dan bobot sebesar 0,14
Penciptaan kualitas rasa dan tekstur yang khas dan berbeda dari yang lain
merupakan kekuatan utama pemilik untuk memenangkan persaingan. Hal ini
dikarenakan konsumen lebih tertarik dan berminat mengkonsumsi bisnis
kuliner tersebut. Sehingga dalam analisis faktor ini memiliki bobot tertinggi.
2. Yang terkecil:
Menu yang variatif dengan peringkat 3 dan bobot sebesar 0,08
Semakin banyaknya keinginan konsumen akan citarasa donat juga merupakan
kekuatan perusahaan untuk semakin bervariasi membuat aneka rasa donat
yang lebih banyak lagi. Tetapi hal ini bukan merupakan kekuatan yang besar
bagi perusahaan.
KELEMAHAN INTERNAL
1. Yang terbesar:
Brand belum terkenal dengan peringkat 2 dan bobot sebesar 0,11 Brand yang
belum terkenal ini, menjadikan masyarakat belum terlalu tahu tentang kuliner
ini, hal ini disebabkan karena masih kurangnya usaha pengenalan dan promosi
yang dilakukan pemilik terhadap bisnis kuliner tahunya kepada kelompok yang
lebih luas lagi, kelemahan ini merupakan salah satu permasalahan yang sangat
penting dan berpengaruh besar terhadap bisnis ini. Kelemahan ini hendaknya
lebih diperhatikan dan perlu diperbaiki lagi oleh pemilik. Dan maka dari itu
saya memberi bobot dan peringkat yang paling tinggi dalam analisis yang saya
buat.
2. Yang terkecil:
Kurangnya promosi dengan peringkat 1 dan bobot sebesar 0,08
Kurangnya promosi merupakan kelemahan kecil yang dapat mempengaruhi
kelancaran bisnis. Namun hal ini masih dapat diantisipasi oleh pemilik.
Sebab perusahaan masih dapat meningkatkan promosinya lagi dan lebih
mendekatkan produknya terhadap konsumen.
1.1Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal
bisnis “Jungle Donut’s”. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-
hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan, pasar dan persaingan. Berikut adalah konsep perhitungan yang
digunakan untuk menentukan besar bobot dan nilai matriks EFE.
Analisis External Factor Evaluation (EFE) dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Menentukan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman (5 peluang
dan 5 ancaman).
2. Memberi bobot masing-masing faktor tersebut pada kolom 2, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting).
3. Menghitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan.
4. Mengalikan bobot dengan nilai, untuk memperoleh nilai bobot.
5. Menjumlahkan skor pembobotan, nilai total ini menunjukkan bagaimana
perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya.
6. Jumlah kumulatif skor (perkalian dan nilai) selanjutnya dipetakan pada
matriks SWOT guna mengetahui posisi perusahaan dan alternatif strategi
yang tepat. Adapun analisis EFE dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Peluang (60%) Bobot peringkat terbobot
1. Banyaknya peminat donat dari
berbagai kalangan
0.10 3 0.30
2. Belum banyak toko-toko
khusus yang bergerak di
bidang donat
0.11 2 0.22
3. Peluang pasar untuk
mendapat konsumen yang
menjanjikan
0.09 2 0.18
4. Semakin maraknya trend
cemilan donut dikalangan
masyarakat
0.08 2 0.16
5. Semakin banyaknya konsumen
yang menginginkan citarasa
donut yang berbeda beda
0.06 1 0.06
0.44 0.92
Ancaman (40%)
1. Bersaing dengan pesaing yang
telah lama terjun dalam
bisnis donut
0.14 3 0.42
2. Selera konsumen yang selalu
berubah-ubah
0.10 3 0.30
3. Banyaknya variasi donut
dipasaran
0.12 2 0.24
4. Adanya isu sosial tentang
perilaku curang dalam bisnis
donut, seperti : penambahan
bahan-bahan kimia berbahaya
pada donut
0.11 2 0.22
5. Naik turunnya harga bahan
baku dipasaran
0.09 2 0.18
0.56 1.36
total 1.00 2.28
Keterangan Bobot & Rating :
BOBOT
0,00 – 0,04 SANGAT TIDAK PENTING
> 0,04 – 0,08 TIDAK PENTING
> 0,08 – 0,12 PENTING
> 0,12 – 0,16 SANGAT PENTING
RATING
4 ( SANGAT BERPENGARUH )
3 ( BERPENGARUH )
2 ( TIDAK BERPENGARUH )
1 ( SANGAT TIDAK BERPENGARUH )
Bobot dan rating pada matriks diatas ditentukan berdasarkan pada kondisi
eksternal bisnis yang dianggap memiliki kriteria aspek-aspek berpengaruh. Dari
matriks diperoleh total skor = 2,28 yang menunjukkan bahwa pemilik sudah
menerapkan strategi dengan baik dan cukup antisipatif dalam mengantisipasi
ancaman eksternal yang ada. Penjelasan masing-masing penilaian tersebut
adalah sebagai berikut.
PELUANG
1. Yang terbesar:
Banyaknya peminat donat dari berbagai kalangan dengan peringkat 3
dan bobot sebesar 0,10.
Banyaknya peminat donat dari berbagai kalangan memiliki bobot
peluang yang paling besar sebab hal tersebut dapat menjadi peluang
pasar yang paling sempurna terhadap bisnis ini untuk dapat tetap
diminati oleh konsumen, sehingga bisnis ini dapat tetap bertahan.
2. Yang terkecil:
Semakin banyaknya konsumen yang menginginkan citarasa donut yang
berbeda beda dengan peringkat 1 dan bobot sebesar 0,06.
Semakin banyaknya konsumen yang menginginkan citarasa donut yang
berbeda beda juga merupakan salah satu peluang bisnis ini, namun
peluang kecil, sebab bisnis sejenis ini semakin banyak pula pesaing baru
yang bermunculan dan berusaha untuk mengambil hati para konsumen.
Karena itu, maka peluang ini termasuk peluang kecil bisnis ini.
ANCAMAN
1. Yang terbesar:
Bersaing dengan pesaing yang telah lama terjun dalam bisnis donut
dengan peringkat 3 dan bobot sebesar 0.14
Bersaing dengan pesaing yang telah lama terjun dalam bisnis donut
tentunya menjadi ancaman yang paling besar bagi bisnis kuliner ini.
Sebab bila pesaing membuat produk dengan bentuk dan inovasi yang
baru karena telah lamanya pesaing dalam bisnis ini, hal ini dapat menjadi
ancaman yang penting dan memiliki pengaruh besar bagi pemilik, karena
dengan produk pesaing yang semakin beragam akan menjadikan
konsumen memiliki pilihan yang lebih banyak untuk dipertimbangkan.
2. Yang terkecil:
Naik turunnya harga bahan baku dipasaran dengan peringkat 2 dan bobot
sebesar 0,09.
Naik turunnya harga bahan baku dipasaran akan meningkatkan biaya
operasional bisnis ini sebab bahan baku utama produk ini tidak mudah
untuk digantikan, sehingga akan meningkatkan harga jual produk. Hal ini
merupakan salah satu ancaman bagi perusahaan. Karena dengan kenaikan
bahan baku yang ada maka pengeluaran perusahaan akan semakin tinggi.
Peningkatan biaya operasional dan harga jual produk ini merupakan
ancaman yang bersifat rata-rata, karena pesaing juga akan mengalami hal
yang sama. Ancaman ini memiliki bobot yang kecil sebab bencana alam
juga dapat terjadi pada pesaing yang lain dan mungkin bahkan pada
setiap bisnis.
1.2Diagram analisis SWOT
Sementara itu, tidak ada satu pun matching tool matriks SWOT yang
dianggap paling baik untuk merumuskan strategis manajemen. Yang
dapat dilakukan oleh organisasi untuk memperoleh hasil yang lebih baik
adalah dengan mengkombinasikan semua komponen matching tools
matriks SWOT dengan bijaksana serta diikuti dengan aplikasi perumusan
strategi lanjutan yang terorganisir dan yang paling penting adalah dapat
dipertanggung jawabkan dan sedikit mungkin memiliki celah untuk
diselewengkan.
IFAS & EFAS Scores
Nilai Internal Nilai Eksternal Strategi
S > W (+) O > T (+) BERKEMBANG
S < W (-) O < T (-) BERTAHANS > W (+) O < T (-) DIVERSIFIKASIS < W (-) O > T (+) STABIL
Faktor Nilai Persentase Skor
terbobot
Persentase
Internal Strenght 1,88 71%
2,65 54%Weakness 0,77 29%
Eksternal Opportunity 0,92 40%
2,28 46%Threat 1,36 60%
Nilai Internal Nilai Eksternal Strategi
S > W (+)
2,9 > 0.75
O >T (+)
2,0 > 1,2
AGRESIF
PENILAIAN MATRIKS SWOT
IFAS
EFAS
Strengths (S) :
1. Kualitas rasa dan tekstur yang khas dan berbeda dari yang lain
2. Proses pembuatannya mudah dan sederhana
3. Harga jual yang murah meriah
4. Desain Jungle Donut’s yang unik
5. Menu yang variatif
Weaknesses (W) :
1. Brand belum terkenal
2. Bahan baku cukup sulit didapatkan
3. Manajemen perusahaan masih sederhana
4. Kurang cukup modal sebab ukm ini baru didirikan
5. Sudah banyak pesaing yang terkenal
Opportunities(O):
1. Banyaknya peminat donat dari berbagai kalangan
2. Belum banyak toko-toko khusus yang bergerak di bidang donat
3. Peluang pasar untuk mendapat konsumen yang menjanjikan
4. Semakin maraknya trend cemilan donut dikalangan masyarakat
5. Semakin banyaknya konsumen yang menginginkan citarasa donut yang berbeda beda
Threats (T) :
1. Bersaing dengan pesaing yang telah lama terjun dalam bisnis donut
2. Selera konsumen yang selalu berubah-ubah
3. Banyaknya variasi donut dipasaran
4. Naik turunnya harga bahan baku dipasaran
5. Adanya isu sosial tentang perilaku curang dalam bisnis donut, seperti : penambahan bahan-bahan kimia berbahaya pada donut
ST :
1. Tetap mengutamakan kualitas meskipun harganya murah
2. Menciptakan suasana yang mendukung serta membawa ketenangan dan kenyamanan bagi mereka yang datang berkunjung
3. Membuat citarasa dan tampilan yang berbeda dengan pesaingnya
4. Bekerja sama terlebih dengan supplier, dan membuat MoU
5. Menghilangkan pemikiran masyarakat dengan cara memberikan bukti kepada masyarakat tentang donutnya secara jelas
Kegunaan dari setiap alat pada matching stage matriks SWOT adalah
untuk mengembangkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan. Jadi,
tidak semua strategi yang ada dalam matching tool matriks SWOT dapat
diaplikasikan untuk merumuskan strategi alternatif untuk menentukan strategis
manajemen. Tetapi dapat disesuaikan menurut kebutuhan dan kondisi aktual
organisasi.
Analisis Matriks Space
Matriks Space semakin melengkapi analisis perumusan strategi
perusahaan. Alat analisis ini memberikan informasi tentang posisi perusahaan
berdasarkan kuadran-kuadran yang terdapat pada matriks ini. Keempat kuadran
menunjukkan empat alternatif strategi yang sesuai dengan posisi perusahaan.
Sumbu pada matriks Space ini mewakili dua dimensi internal dan dua dimensi
eksternal. Dimensi internal diukur berdasarkan kekuatan finansial dan
keunggulan bersaing, sementara dimensi eksternal diukur berdasarkan stabilitas
dan kekuatan industri.
Gambar
Matriks Space
PT. Buanakarya Adi MandiriMalang
Kekuatan Finansial
KONSERVATIF AGRESIVE
Keunggulan Kekuatan bisnis
Bersaing DEFENSIF KOMPETITIF
Stabilitas Lingkungan
Dari posisi perusahaan yang berada di kuadran 4 matrik space pada
gambar di atas, maka alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan adalah
kompetitif. Posisi stabilitas lingkungan dan keunggulan strategis berada pada
kondisi cukup baik untuk memanfaatkan kekuatan industri dan stabilitas
lingkungan.
BAB IV
PENUTUP
4.1KESIMPULAN
Dengan melihat hasil analisis SWOT
(Strenght,Weakness,Opportunity) yang dilakukan pada usaha kuliner
donat “JUNGLE DONUT’S”, dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi
berada di kuadran 4 yaitu KOMPETITIF hal ini disebabkan “JUNGLE
DONUT’S” sebenarnya memiliki faktor internal yang kuat (Strenght) dan
tetapi berada pada Ancaman usaha yang kuat pula (Threats). Jadi
kesimpulan yang dapat di ambil dalam upaya meningkatkan daya saing
bisnis, maka usaha ini dapat mempertimbangkan mengkombinasikan
penerapan strategi market penetration (pengembangan pasar), strategi
produk development (pengembangan produk), dan market penetration
(penetrasi pasar).
Kombinasi dari ketiga strategi tersebut mempunyai tujuan untuk
memperbaiki dan mengembangkan bisnis kuliner ini, sebab penerapan
strategi yang sesuai dengan kondisi tersebut yaitu dengan melakukan
Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan Pengembangan Produk.
Adapun kedua strategi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Market Penetration (Penetrasi pasar)
Didalam Penetrasi pasar yang dilakukan pemilik adalah melakukan
promosi dengan media sebagai berikut :
a. Media Elektronik; radio, facebook, twitter, blog, forum dan komunitas
di internet.
b. Media Massa; koran dan majalah.
c. Pamflet, spanduk, banner.
d. Pemberian diskon dibulan Januari
e. Program Member “Jungle Donut’s”.
f. Delivery Order , diatas jumlah pembelian yang telah ditentukan.
2. Market Development (Pengembangan Pasar)
Untuk bisnis ini, pemilik juga berencana untuk mengadakan
pengembangan pasar produk kuliner “Jungle Donut’s” dengan membuka
cabang-cabang baru di daerah sekitarnya, sehingga para konsumen yang
tinggal di daerah lain, tak perlu jauh-jauh datang ke pusatnya, sehingga
konsumen dapat langsung menikmati aneka menú dari “Jungle Donut’s”
ini. Dengan harapan margin bisnis yang dikelola pun dapat tumbuh
dengan baik.
3. Produk Development (Pengembangan Produk)
Bisnis kuliner “Jungle Donut’s” yang akan pemilik kelola pada
dasarnya sudah merencanakan tahapan pengembangan produk, yaitu :
1. Mengevaluasi dan menganalisa kondisi pasar tempat kami
berbisnis, denganberbagai macam varian menu yang kami tawarkan.
2. Menciptakan inovasi yang kreatif dengan membuat menu-menu
baru, seperti Donat pisang, donat greentea dan lain sebagainya.
3. Mengadakan improvement terhadap menu-menu yang lama. Hal
tersebut jugatak lupa memperhatikan saran dan kritik dari konsumen.
Sehingga bisnis kuliner “Jungle Donut’s” dapat berjalan dengan bagus
dan efektif di tengah persaingan kuliner saat ini.
4. Mengurus sertifikasi halal ke pihak MUI dan laboratorium pangan,
karena masyarakat yang mayoritas muslim, dengan tujuan agar
konsumen percaya dan loyal terhadap produk kuliner “Jungle
Donut’s” ini dengan semakin banyaknya isu-isu tentang
penyalahgunaan obat dan penambahan bahan non pangan yang
beredar.
4.2SARAN
Dengan semakin familiar dan berkembangnya trend donat
dikalangan masyarakat luas, pastinya peluang bisnis usaha kuliner ini
akan semakin memunculkan banyak pesaing. Maka dilihat dari
kelemahan dan ancaman yang ada agar jungle donut’s dapat tetap
mempertahankan pelanggannya dengan cara:
Tetap mengutamakan kualitas meskipun harganya murah
Menciptakan suasana yang mendukung serta membawa ketenangan dan
kenyamanan bagi mereka yang datang berkunjung
Membuat citarasa dan tampilan yang berbeda dengan pesaingnya
Bekerja sama terlebih dengan supplier, dan membuat MoU
Menghilangkan pemikiran masyarakat dengan cara memberikan bukti
kepada masyarakat.